ppt kebergantungan kelembagaan adat suku baduy terhadap das
TRANSCRIPT
KEBERGANTUNGAN KELEMBAGAAN ADAT
SUKU BADUY TERHADAP DAS
Kelompok 1
Wulan Dewi Andhari (4315126805)
Annis Farhanisa (4315126765)
Benny Saptomo (4315106950)
Priyo Atmojo Widi Andono (4315126793)
Qothrun Nada (4315126796)
Anggota Kelompok
Baduy
Baduy
Sumber : Fieldtrip Geografi 2012 NR tahun 2014 - Baduy
Apa itu DAS???
Brooks dkk. (1991) DAS (watershed) merupakan suatu areal atau daerah yang dibatasi oleh bentuk topografi yang didrainasi oleh suatu sistem aliran yang membentuk suatu sungai yang melewati titik out-let dan total area di atasnya.
Linsley (1949), DAS adalah keseluruhan daerah yang diatus oleh sistem sungai sehingga seluruh aliran dan daerah tersebut dikeluarkan melalui outlet tunggal.
DAS di Baduy
Sumber : Fieldtrip Geografi 2012 NR tahun 2014 - Baduy
Ketergantungan Masyarakat Suku Baduy Terhadap Daerah
Aliran Sungai
Kampung-kampung di Baduy dilalui oleh beberapa aliran sungai yang masih terjaga kealamiannya. Masyarakat sangat bergantung dengan keberadaan sungai. Semua kegiatan sehari-hari yang
membutuhkan air semuanya di lakukan dan mengandalkan daerah aliran sungai, mereka tidak menggunakan air tanah.
Ketergantungan Masyarakat Suku Baduy Terhadap Daerah
Aliran Sungai
HutanLindun
gHutanGarapan HUTAN LINDUNG
Hutan larangan, hutan yang
dilindungi, pohon tidak boleh
ditebang guna menyerap air agar
air sungai tetap terus mengalir.
HUTAN GARAPAN
Hutan yang boleh diolah oleh masyarakat
Baduy sebagai sumber mata pencaharian
Perubahan yang Terjadi Pada DAS Di Wilayah Ulayat Baduy
Wilayah baduy yang alami dan
indah
Banyaknya wisatawan/ pengunjung yang datang
Menambah volume sampah organik
maupun non organik di sekitar aliran DAS
Bagaimana kondisi DAS di wilayah
Baduy?
Perubahan yang Terjadi Pada DAS Di Wilayah Ulayat Baduy
Kondisi sungai pada daerah hulu kampung Cibeo belum banyak berubah hal ini bebeda dengan keadaan pada daerah aliran sungai kampung Gajeboh. Karena peraturan adat di Baduy luar lebih longgar dan aksesibilitas kampung Gajeboh lebih mudah dijangkau daripada Cibeo maupun wilayah baduy dalam lainnya maka menjadikan kampung tersebut lebih banyak dikunjungi dan menjadi tempat transit para wisatawan, sehingga sampah lebih banyak dan tidak terkontrol. Dan membuat sungai menjadi tercemar karena banyak wisatawan yang menggunakan bahan kimia seperti sabun ketika mandi di sungai.
Upaya Masyarakat Baduy Untuk Meminimalisir Sampah di Sekitar
DAS
Sampah organik dibiarkan membusuk dan hancur
dengan sendirinya.
Sampah botol plastik dan karung dikumpulkan untuk
di daur ulang
Sampah plastik bekas pembungkus lainnya mereka kumpulkan kemudian di bakar di luar pemukiman.
sampah anorganik
mengolah sampah dengan cara yang masih sederhana, yaitu dengan memisahkan
sampah organik dan anorganik.
Kearifan Lokal Suku Baduy untuk Menjaga DAS
”Yang panjang jangan dipanjangkan, yang pendek jangan dipendekkan”,
maksudnya, hidup berdampingan dengan alam harus sederhana dan tak berlebih.
Peraturan Adat :1. Dilarang memasuki
kawasan hutan lindung atau hutan larangan.
2. Dilarang menggunakan bahan kimia, seperti sabun, pasta gigi detergen dan bahan-bahan yang mengandung bahan kimia untuk mandi dan mencuci di sungai.
3. Tidak menebang pohon di kawasan hutan lindung dan tidak merusak akar tanaman dan sumber mata air di kawasan hutan garapan.
Upacara Adat :Upacara Kawalu.
Upacara ini pada dasarnya bagi orang baduy adalah melakukan bersih-bersih kampung, baik baduy luar dan baduy dalam.
Kearifan Lokal Suku Baduy untuk Menjaga DAS
“menjaga sungai tidak
bisa jika hanya di lakukan
sendirian, kami menjaga sungai bersama-sama keluarga yang ada di wilayah
ini” –Santa