ppt lni - mahkamah agung.ppt

26
Disusun oleh: Alifa Dewi Rizki Wibowo Lantika. A.P Ikhsan Hidayat Nataya Rahmawati Status Kedudukan dan Kewenangan Mahkamah Agung

Upload: alifa-dewi

Post on 29-Nov-2015

352 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Status kedudukan dan wewenang Mahkamah Agung sebelum dan sesudah amandemen.

TRANSCRIPT

Page 1: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Disusun oleh:Alifa Dewi

Rizki WibowoLantika. A.P

Ikhsan HidayatNataya Rahmawati

Status Kedudukan dan Kewenangan

Mahkamah Agung

Page 2: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pengertian Mahkamah AgungMahkamah Agung (MA) adalah:

lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.

Page 3: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pengertian Mahkamah Agung (cont’d)Mahkamah agung membawahi badan

peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

Kekuasaan Kehakiman itu seperti ditegaskan dalam Penjelasan Pasal 24 dan 25 UUD 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah.

Page 4: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Susunan Mahkamah Agung

• Pimpinan (seorang ketua, 2 wakil ketua, beberapa orang ketua muda)•Hakim anggota ( hakim agung sebanyak maksimal 60 orang)•Panitera•Sekretaris

Page 5: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Mahkamah Agung Sebelum Amandemen UUD RI 1945

Kedudukan: : Kekuasan kehakiman menurut UUD 1945 sebelum amandeme

n dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman (Pasal 24 (1)). Kekuasaan kehakiman hanya terdiri atas badan-badan pengadilan yang berpuncak pada Mahkamah Agung. Lembaga ini dalam tugasnya diakui bersifat mandiri dalam arti tidak boleh diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang-cabang kekuasaan lainnya, terutama eksekutif.

Wewenang : Berwenang dalam kekuasaan kehakiman secara utuh, karena l

embaga ini merupakan lembaga keadilan satu-satunya di Indonesia pada saat itu.

Page 6: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Mahkamah Agung Pasca Perubahan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945

Dalam Perubahan Ketiga tahun 2001 dan Perubahan Ke- empat tahun 2002 telah melahirkan dua lembaga negara baru yaitu Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

Sejak tahun 1999, dimulai upaya untuk menyatukan kekuasaan kehakiman dalam satu atap (one roof system) dimana lembaga peradilan sebelumnya mempunyai dua atap, yaitu :

Page 7: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Peradilan umum dan peradilan tata usaha negara: pembinaan administrasi, keuangan dan kepegawaian dibawah pemerintah cq. Departemen Kehakiman (sekarang Dephukham) dan pembinaan teknis peradilan di bawah Mahkamah Agung R.I.

Peradilan agama: pembinaan administrasi, keuangan dan kepegawaian dibawah Departemen Agama dan pembinaan teknis dibawah Mahkamah Agung R.I.

Peradilan militer : pembinaan administrasi, keuangan dan kepegawaian dibawah Departemen Pertahanan dan pembinaan teknis dibawah Mahkamah Agung R.I.

Page 8: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

(cont’d)Sistem dua atap tersebut diakhiri dengan

diterbitkannya UU No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dimana dalam Pasal 11 diubah menjadi, “Badan-badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat (1), secara organisatoris, adminis- tratif dan finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”.

Page 9: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

(cont’d)Dengan telah selesainya peralihan

kekuasaan kehakiman menjadi satu atap di bawah Mahkamah Agung, maka kesan “pembagian” kekuasaan berubah menjadi “pemisahan” kekuasaan.

Namun demikian, pelaksanaan pemisahan kekuasaan negara ini dalam prakteknya tetap dijalankan dalam kerangka saling mengawasi (checks and balances) agar antara kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif tetap berada dalam keseimbangan.

Page 10: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pembaharuan Mahkamah Agung

Baik sebelum perubahan maupun sesudah perubahan terhadap UUD 1945, Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara pemegang kekuasan yudikatif. Setelah perubahan UUD 1945, kekuasaan kehakiman selain berpuncak ke Mahkamah Agung juga berpuncak ke Mahkamah Konstitusi, yang kedudukannya berada di samping Mahkamah Agung.

Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana diatur dalam Pasal 24 dan Pasal 24A UUD 1945 pasca amandemen.

Page 11: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pembaharuan Mahkamah Agung (cont’d)

Undang-undang yang mengatur tentang Mahkamah Agung yaitu UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung telah mengalami dua kali perubahan, yaitu :1. UU No. 5 Tahun 2004 2. UU No. 3 Tahun 2009

Page 12: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pembaharuan Mahkamah Agung (cont’d)

Dalam UU No. 3 Tahun 2009 dimuat kembali apa yang telah ditentukan dalam UUD pasca perubahan dan tambahan ketentuan lainnya, antara lain :Pasal 6A

Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, professional dan berpengalaman di bidang hukum.

Page 13: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pasal 6B

1) Calon hakim agung berasal dari hakim karier.

2) Selain calon hakim agung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon hakim agung juga berasal dari non karier.

Pasal 11

Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda Mahkamah Agung dan hakim agung diber-hentikan dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung karena:

a) Meninggal dunia b) Telah berusia 70 (tujuh puluh) tahun c) Atas permintaan sendiri secara tertulis d) Sakit jasmani atau rohani secara terus-menerus selama 3 (tiga)

bulan berturut-turut yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter

e) Ternyata tidak cakap dalam menjalankan tugasnya

Selain itu, terdapat dua lembaga negara baru bentukan pasca perubahan UUD 1945 yaitu Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

Page 14: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Mahkamah KonstitusiBerdasarkan Pasal 24 C Mahkamah

Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang- undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Page 15: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Komisi YudisialBerdasarkan UU No. 22 Tahun 2004, maka

calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR dan dari nama-nama yang terpilih tersebut oleh DPR diajukan kepada Presiden untuk diangkat sebagai Hakim Agung.

Komisi Yudisial, komisi bertugas : Melakukan pendaftaran calon hakim agung; Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung; Menetapkan calon hakim agung, dan; Mengajukan calon hakim agung ke DPR.

Selain itu, Komisi Yudisial mempunyai wewenang menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim

Page 16: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Perbedaan Kedudukan Mahkamah Agung Sebelum dan Sesudah Amandemen

A. Sebelum Amandemen:

Kedudukan :Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman yang berpuncak pada Mahkamah Agung memegang kekuasaan kehakiman [Pasal 24 (1)]. Lembaga ini dalam tugasnya diakui bersifat mandiri dalam arti tidak boleh diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang-cabang kekuasaan lainnya, terutama eksekutif [Penjelasan UUD 1945 Bab IX Pasal 24 dan 25].

Keanggotaan :Keanggotaan MA tidak disebutkan secara jelas.

Page 17: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Perbedaan Kedudukan Mahkamah Agung Sebelum dan Sesudah Amandemen

(cont’d)B. Sesudah Amandemen :

  Kedudukan :

MA memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Konstitusi [pasal 24 (2)] MA membawahi peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara [pasal 24 (2)].

Keanggotaan :

Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [pasal 24A (3)]. Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [pasal 24A (2)]. Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung [pasal 24A (4)].

Page 18: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Wewenang Mahkamah Agung

Pasal 241. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan

yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

2. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan pera- dilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi

3. Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dengan undang-undang. ( perubahan keempat )

Page 19: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Pasal 24 A

1. Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

2. Hakim Agung harus memiliki kepribadian dan integritas yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.

3. Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

4. Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.

5. Susunan, kedudukan, keanggotaan dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang

Page 20: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

UU No 5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung, di Pasal 31 mengalami perubahan ketentuan sebagai berikut :

1. Mahkamah Agung memmpunyai wewenang menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang.

2. Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

3. Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diambil baik berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun berdasarkan permohonan langsung pada Mahkamah Agung.

4. Peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak sah sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak mempunyai kekuatan hokum mengikat.

5. Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dimuat dalam Berita Negara Republik Indoesia dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak putusan diucapkan.

Page 21: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

Tugas dan Fungsi

1. Fungsi peradilan2. Fungsi pengawasan

3. Fungsi mengatur4. Fungsi nasehat

5. Fungsi administratif6. Fungsi lain-lain

Page 22: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

FUNGSI PERADILANa. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan

kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

b. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir

Semua sengketa tentang kewenangan mengadili. Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap (Pasal 28, 29,30,33 dan 34 Undang-undang Mahkamah Agung No. 14 Tahun 1985).

Semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan Pasal 78 Undang-undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985).

c. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

Page 23: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

FUNGSI PENGAWASANa. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya

peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970).

b. Mahkamah Agunbg juga melakukan pengawasan : terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan

perbuatan Pejabat Pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Kekuasaan Kehakiman, yakni dalam hal menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi kebebasan Hakim (Pasal 32 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

Terhadap Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

Page 24: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

FUNGSI MENGATURa) Mahkahmah Agung dapat mengatur lebih

lanjut hal-hal yang doperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-Undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hokum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27 Undang-Undang No 14 Tahun 1985).

b) Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang.

Page 25: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

FUNGSI NASEHAT Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-

pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaannya.

Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).

Page 26: PPT LNI - Mahkamah Agung.ppt

FUNGSI ADMINISTRATIFBadan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan

Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman).