ppt penglab
TRANSCRIPT
PELARUT ORGANIK
OLEH
MELLYZAR
Dari segi praktek, suatu senyawa akan terlarut dalam suatu senyawa lainnya ditentukan oleh kepolaran, lingkungan
dan suhu
INTERAKSI ZAT TERLARUT DAN PELARUT
1. INTERAKSI ELEKTROSTATIS
Interaksi elektronik antara molekul-molekul pelarut dan zat terlarut, distribusi muatan
yang tidak simetris dari suatu molekul yang akan dilarutkan membentuk momen dipol
permanen. Momen dipol permanen ini dapat menyebabkan kerapatan elektron dari molekul
pelarut jadi tidak simetris, dan bisa membentuk suatu dipol baru. Akibatnya
terjadi interaksi elektrostatis antara dipol permanen dan dipol induksi, sehingga dengan
interaksi ini terjadi pelarutan
2. KEKUATAN DISPERSI
Dalam molekul non polar akan terjadi penyebaran kerapatan elektron yang tidak merata dari suatu awan elektron. Hal ini akan menimbulkan dipol sementara. Momen dari suatu molekul inilah yang berinteraksi dengan momen dipol yang lainnya dalam
membentuk ikatan Van der walls
3.IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen terbentuk interaksi dari H-X dan pasangan elektron bebas dari suatu atom (:Y), yang merupakan donor elektron. Kemungkinan atom Y adalah oksigen
dalam alkohol, karbonil, nitrogen atau halogen
4.INTERAKSI ASAM BASA
Interaksi ini adalah jens penerima dan pemberi elektron. Pelarut-pelarut yang mampu memberikan elektron adalah seperti dimetilsulfoksida (DMSO), aseton atau eter
MEMPERKIRAKAN KELARUTAN SUATU SENYAWA DALAM SUATU PELARUT
BERHUBUNGAN DENGAN
KEPOLARAN
Senyawa yang bersifat polar akan larut baik dalam pelarut polarDan senyawa yang bersifat nonpolar akan larut baik dalam pelarut nonpolar
Kaedah like disolved like
Golongan Nama Pelarut Titik didih (oC) Konstanta dielektrikum (D=debey)
Hidrokarbon PentanaHeksanaBenzenaToluena
366980
111
1,891,882,270,37
Campuran hidrokarbon Petroleum eterLigroin
30-6060-90
--
Kloroform MetilenkloridaKloroformKarbontetraklorida
406177
-4,642,22
Alkohol MetanolEtanol
6578
32,624,3
Eter DietileterDioksan1,2-dimetoksietan
-2,21
-Lain-lain Asam asetat
Anhidrida asetatPirindinAsetonEtil asetatDimetil formamiddimetilsulfoksida
1181401155677
153189
6,17-
12,320,7
--
46,6
Pelarut organik yang umum digunakan.
MEMANASKAN PELARUT
1 •HOT PLATE
2 •WATER DAN OIL BATH
3 •MANTEL
1. HOT PLATEUntuk memanaskan pelarut pada berbagai suhu.
BACK
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi utk Menghomogenkan suatu larutan dgn pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dpt dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic
2. WATER DAN OIL BATH
Untuk mendapatkan media panas yang lebih homogen. Caranya dengan
menggunakan stirrer yang suhunya dapat dikontrol dan diatas hot plate
diletakkan wadah kaca. Kedalam wadah kaca dimasukkan air maka medianya disebut water bath dan
dimasukkan minyak disebut oil bath
BACK
3. MANTEL PEMANAS
BACK
Mantel dapat digunakan suhu diatas 100oC. Pemanas mantel terdiri dari selimut fiber glas dengan elemen pemanas listrik. Mantel
dirancang untuk berbagai ukuran labu. Suhu mantel
dapat dikontrol dengan alat Variac
MENDINGINKAN LARUTAN
Pada keadaan tertentu perlu mendinginkan larutan. Alat untuk menurunkan suhu
disebut Cold Bath. Bila digunakan air kran sebagai media pendingin maka suhu yang
diperoleh sekitar 15 oC. Bila menggunakan es sebagai pendingin, maka suhu yang dicapai
sekitar 0oC.