ppt skripsi abang

92
SKRIPSI ANALISIS TARIF ANGKUTAN UMUM TAXI RUTE SENGGIGI-BANDAR UDARA INTERNATIONAL LOMBOK (BIL) Nama : Hardyansyah Nim : 41111A0055P

Upload: iga-nurwani

Post on 13-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tehnik

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Skripsi Abang

SKRIPSIANALISIS TARIF ANGKUTAN UMUM TAXI

RUTE SENGGIGI-BANDAR UDARA INTERNATIONAL LOMBOK (BIL)

Nama : HardyansyahNim : 41111A0055P

Page 2: Ppt Skripsi Abang

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Ppt Skripsi Abang

1.1 Latar Belakang

Kendaraan merupakan sarana terpenting baik bagi masyarakat sekitar ataupun wisatawan asing yang datang ke Lombok. Semakin tinggi jumlah Wisatawan maka tingkat kebutuhan angkutan umum Taxi semakin tinggi. Selain itu, tingkat kebutuhan wisatawan terhadap angkutan umum Taxi juga dapat diukur dari tingkat aktivitas dan tingkat kedatangan wisatawan, misalnya pada wisatawan yang datang berlibur, kendaraan bukanlah kebutuhan mendesak bagi mereka, berbeda dengan wisatawan yang memiliki distribusi pendapatan normal, dimana wisatawan mulai meningkatkan kebutuhan terhadap angkutan atau kendaraan pribadi untuk kelancaran aktivitas dan peningkatan distribusi pendapatan.

Page 4: Ppt Skripsi Abang

Kenyataan di atas membuktikan bahwa angkutan umum Taxi merupakan salah satu sarana penting yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar maupun wisatawan. Sarana ini terutama digunakan oleh wisatawan yang datang ke Lombok untuk berlibur. Kriteria yang ideal bagi penumpang angkutan umum Taxi adalah angkutan umum yang banyak, aman, cepat, dan nyaman.

Page 5: Ppt Skripsi Abang

Kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh pemerintah mulai tanggal 1 April 2015 juga berpengaruh terhadap biaya operasional kendaraan dan akan berpengaruh juga kepada tarif angkutan umum, selain alasan di atas tarif dasar untuk Taxi yang diterapkan sebesar Rp 5.500 dirasa masyarakat pengguna Taxi masih terlalu mahal maka diperlukan analisis tentang tarif angkutan Taxi rute Senggigi-Bandar internasional Lombok (BIL) untuk mendapatkan atau mengetahui tarif hasil analisa perhitungan, dari hasil penelitian ini nantinya kita bisa menyimpulkan tentang tarif.

Page 6: Ppt Skripsi Abang

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengefaluasi tarif angkutan umum Taxi rute Senggigi-Bandar Internasional Lombok (BIL) sepanjang 47 km, perlu diketahui variabel-variabel apa saja yang berpengaruh dalam menentukan basarnya tarif angkutan umum Taxi, berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:a. Berapa besar Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

angkutan umum Taxi rute Senggigi-Bandar internasional lombok (BIL)

b. Berapa besar hasil analisa perhitungan tarif.c. Bagaimana solusi dalam menyikapi hasil analisa

perhitungan tarif dengan tarif sebenarnya.

Page 7: Ppt Skripsi Abang

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui besarnya Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan umum Taxi rute Senggigi- Bandar internasional lombok (BIL)

b. Untuk mengetahui besarnya analisa perhitungan tarif.

c. Bisa mengungkapkan solusi dalam menyikapi hasil analisa perhitungan tarif dengan tarif sebenarnya.

Page 8: Ppt Skripsi Abang

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah bukan saja memudahkan atau menyederhanakan masalah, akan tetapi mencegah luasnya permasalahan yang akan terjadi, batasan masalah dari penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan tarif seperti:

a. Besarnya biaya operasi kendaraan yaitu biaya bunga modal, biaya administrasi, biaya penyusutan, upah/gaji operator, biaya bahan bakar, biaya penggantian suku cadang, biaya minyak pelumas, biaya retribusi, biaya pemakaian ban, biaya pemeliharaan/perawatan.

b. Karakteristik kendaraan, lamanya jam pengoperasian kendaraan, jumlah perjalanan yangn dihasilkan dalam jumlah penumpang, umur ekonomis, sistem pembelian, harga kendaraan dan lain-lain.

Page 9: Ppt Skripsi Abang

1.5 Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian akan dilaksanakan di jalur Senggigi-Mataram-Bandara Internasional Lombok (BIL) sepanjang 47 km,yang berada di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi penelitian dapat dilihat pada peta wilayah di bawah ini:

Page 10: Ppt Skripsi Abang

BAB IISUMBER PUSTAKA

Page 11: Ppt Skripsi Abang

2.1 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu sistem atau cara untuk memecahkan suatu persoalan yang terdapat dalam suatu kegiatan penelitian.

Prosedur memberikan arahan mengenai urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, teknik penelitian memberikan alat-alat pengukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian, sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan (Nazir, dalam Johan Paul Engelbertus Anggoman, 2007).

Page 12: Ppt Skripsi Abang

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang bersifat eksploratif dan bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto, dalam Johan Paul Engelbertus Anggoman, 2007).

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Page 13: Ppt Skripsi Abang

2.2 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan dalam hal ini termasuk dalam jenis penelitian Deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best, dalam Johan Paul Engelbertus Anggoman, 2007).

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.

Page 14: Ppt Skripsi Abang

2.2.1 Langkah-langkah dalam melakukan Penelitian Deskriptif

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut:

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan

permasalahan.5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian

dan atau hipotesis penelitian.6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan

termasuk dalam hal ini sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian.

Page 15: Ppt Skripsi Abang

2.3 VARIABEL DALAM PENENTUAN TARIF

2.3.1 Pengertian variabelVariabel adalah apapun yang dapat

membedakan atau membawa pariasi pada nilai.

Beberapa variabel yang penting dalam menetukan tarif angkutan umum Taxi adalah:

Biaya Operasional Kendaraan, Jumlah pengisian, Kapasitas kendaraan ditambah sepuluh

persen dari keuntungan.

Page 16: Ppt Skripsi Abang

2.3.2 Jenis VariabelJenis-jenis variabel utama adalah sebagai berikut:

1. Variabel TerikatVariabel terikat merupakan variabel yang

menjadi perhatian utama peneliti.Tujuan penelitian adalah memahami dan

membuat variabel terikat dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi.

Yang termasuk dalam variabel terikat adalah tarif karena tarif angkutan umum Taxi tergantung pada variabel bebas.

Page 17: Ppt Skripsi Abang

2. Variabel bebasVariabel bebas adalah adalah variabel

yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif.

Yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan variabel terikat.

Dengan kata lain, varians variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas.

Biaya Operasional kendaraan dan Frekuensi naik turun penumpang adalah variabel bebas.

Page 18: Ppt Skripsi Abang

2.4 Sistem TarifSistem tarif adalah struktur umum dari pentarifan

pada suatu daerah, sedangkan jenis-jenis pentarifan adalah bagaimana mereka membayarkan ongkos tersebut dibayarkan oleh penumpang (Sahrial, 2010).

Tarif Datar Varian yang paling penting dari tarif datar adalah

penambahannnya melalui suatu tarif jarak dekat. Hal ini menghindari kerugian menumpang jarak dekat yang harus membayar ongkos yang sama besar dengan penumpang yang melakukan perjalanan pada jarak yang lebih jauh.

Sistem tarif datar ditarik berdasarkan jauhnya jarak yang dapat dicover. Tarif datar menawarkan berbagai jenis keuntungan khususnya dalam hubungan antara pengumpulan ongkos dalam kendaraan.

Page 19: Ppt Skripsi Abang

2.4.2 Tarif berdasarkan Jarak Dalam hal ini besarnya tarif secara mendasar ditentukan

oleh jarak yang tercakup. Sebuah pembendaan ditarik antara biaya kilometer, biaya bertingkat dan biaya zona.

Biaya Kilometer Ketergantungan biaya pada jarak yang tercakup

digambarkan paling mencolok pada biaya kilometer, yang ditentukan dengan mengalikan suatu nilai tetap per kilometer dengan jumlah yang tercakup, sedangkan yang lain memberikan diskon sepanjang kelebihan perjalanan dengan mengurangi harga per kilometer. Di dalam penerapannya, sekumpulan kesulitan dalam sistem biaya kilometer sesungguhnya haruslah menjadi suatu pertuimbangan.

Page 20: Ppt Skripsi Abang

2.4.3 Susunan Biaya/Biaya bertingkat Susunan biaya adalah penghitungan yang

berdasarkan jarak yang ditempuh oleh penumpang ke dalam suatu formula yang disebut “Tingkat”. Tingkat adalah bagian dari susunan rute yang salah satunya jarak antara tempat-tempat henti dan pelayanan untuk perhitungan biaya (Sahrial, 2010). Untuk tujuan ini, jaringan angkutan dibagi dalam bagian-bagian rute yang secara kasar memiliki panjang yang sama. Tergantung pada kebijakan biaya untuk penumpang jarak pendek, lebih panjang atau lebih pendek tingkat merupakan penggabungan dalam pusat kota yang hubungannya populasi pinggiran atau wilayah sekitarnnya

Page 21: Ppt Skripsi Abang

2.4.4 Biaya Zona Biaya zona adalah penyederhanaan di dalam

hubungan pada tingkat biaya yaitu membagi angkuta daerah ke dalam zona-zona utnuk pusat kota pada umumnya memformulakan sekitar zona dalam dimana zona luar mungkin tersusun seperti sabuk. Daerah transportasi juga dibagi ke dalam zona-zona yang berdekatan.

Oleh karena itu, perjalanan yang panjang di dalam satu zona mungkin lebih murah daripada perjalanan yang pendek akan tetapi melewati batas zona.

Page 22: Ppt Skripsi Abang

2.4.5 Sistem Kombinasi Kombinasi dari tiga sistem sebelumnya juga

merupakan suatu kemungkinan. Seperti hal ini sering mengalami kesulitan dalam menetapkan batasan yang tepat dan biaya berdasarkan jarak dalam prakteknya, pertanyaan yang timbul seperti kapan satu kemungkinan berhubungan dengan bentuk kombinasi dan kapan tidak.

Pada umumnya, kombinasi sistem dapat menambah kebingungan tentang sistem dan harus dihindari.

Page 23: Ppt Skripsi Abang

2.5 Aspek Kebijakan Pemerintah Keterlibatan pemerintah di bidang transportasi pertunjukan

untuk mengatur, membina dan mengawasi kegiatan penyelenggaraan transportasi sehingga menyelenggarakan pengangkutan dikuasai oleh pemerintah.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan umum mengenai perhubungan yang merupakan pedoman bagi seluruh jajaran perhubungan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, serta dijadikan landasan bagi pengembangan sistem perhubungan nasional yang dituangkan dalam keputusan menteri perhubungan Nomor: KM.91/Pr.008/Phb-87 tentang kebijaksanaan umum perhubungan. Kebijaksanaan yang daapt diberikan pemerintah antara lain:

Page 24: Ppt Skripsi Abang

Kebijakan Institusi

Untuk mewujudkan sistem perhubungan yang seimbang dan terpadu maka pengembangan sektor perhubungan perlu koordinasi;

Peranan swasta dan koperasi dalam pengadaan sarana perhubungan perlu lebih ditingkatkan;

Segenap kegiatan perusahaan atau badan usaha yang bergerak di sektor perhubungan harsu memenuhi beberapa persyaratan ketentuan antara lain perbedaan hukum sesuai jensi usahanya, jumlah dan umur kendaraan yang dimiliki, tingkat pelayanan dan lain sebagainya;

Pemerintah mengadakan pengawasan umum untuk menjamin terlaksananya operasi serta peningkatan kualitas pembayaran.

Page 25: Ppt Skripsi Abang

Kebijaksanaan Tarif

Kebijaksanaan Tarif merupakan salah satu bagian dari kebijakan angkutan yang berkaitan sangat erat dengan berbgaai kebijaksanan lain di bidang angkutan.

Pihak yang terkait langsung dengan kebijakan ini adalah operator angkutan dan angkutan, penentuan tarif yang dituangkan dalam kebijakan pemerintah sangat menentukan besarnya pendapatan perusahaan sedangkan bagi pengguna jasa angkutan tarif merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pelayanan angkutan.

Page 26: Ppt Skripsi Abang

Penetapan tarif oleh pemerintah dianggap sebagai metode yang dapat digunakan di dalam pengendalian pelayanan angkutan. Adapun pertimbangan pengadilan tarif oleh pemerintah di antaranya adalah:

Untuk melindungi kepentingan pemakai jasa angkutan. Untuk melindungi kepentingan pengusaha dengan

memberikan jaminan keuntungan yang wajar bagi pengusaha.

Bersama-sama dengan kebijakan yang lain menciptakan stabilitas pemasaran jasa angkutan.

Membantu melindungi posisi pinansial dan perusahaan angkutan dalam menumbuhkan persaingan yang sehat.

Page 27: Ppt Skripsi Abang

Beberapa peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang menyangkut kebijakan tarif antara lain:

UU no 29/2002, tentang lalu lintas dan angkutan jalan UU LLAJ tahun 1992 bagian kelima mengenai tarif pasal 42 “struktur dan golongan

tarif angkutan dengan kendaraan umum, ditetapkan oleh pemerintah”. Peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan mengenai

struktur dan golongan tarif angkutan pasal 43-50. Keputusan menteri perhubungan Nomor KM 35 tahun 2003 tentang

penyelenggaraan pemerintah orang di jalan dengan kendaraan umum bagian ketujuh mengenai kewajiban pemegang izin operasi pasal 62 dan tujuh delapan bahwa pemegang izin usaha dan izin operasi angkutan wajib memenuhi ketentuan tarif.

Keputusan menteri perhubungan Nomor KM 98 tahun 2002 tentang mekanisme penetapan tarif dan Formula perhitungan biaya pokok angkutan penumpang dengan mengambil bus umum antar kota kelas ekonomi.

Keputusan direktur jenderal perhubungan darat Nomor SK.1186/HK.402/DRJD/2002 tanggal 22 Nopember 2002 tentang pemberian sanksi administrative terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha angkutan penumpang umum dalam trayek tetap dan teratur.

Page 28: Ppt Skripsi Abang

Kebijaksanaan investasi

Pembangunan atau investasi sektor perhubungan harus menggunakan kriteria investasi dengan pertimbangan yang cukup terhadap pengaruh dari pertumbuhan penduduk, perekonomian, distribusi pendapat, kesempatan kerja dan lain-lain.

Page 29: Ppt Skripsi Abang

Aspek Finansial Perusahaan 2.6.1 Penggolongan biaya Pengertian biaya dalam produksi jasa angkutan

penumpang umum di jalan adalah segala pengorbanan dalam bentuk barang atau jasa yang diperlukan untuk menghasilkan jasa angkutan. Dalam hal ini biaya dapat dianggap sebagai pengorbanan atau pengeluaran yang mempunyai sifat:

Tidak dapat dihindari Dapat diduga terlebih dahulu Berhubungan dengan proses jasa angkutan umum Dapat diukur secara kuantitatif

Page 30: Ppt Skripsi Abang

Dalam kegiatan produksi jasa angkutan penumpang jalan rayan terdapat biaya yang cukup banyak, oleh sebab itu untuk memudahkan perhutungan biaya pokok, perlu dilakukan penggolongan-penggolongan biaya yang dilakukan melalui pendekatan sebagai berikut:

Penggolongan biaya menurut fungsi pokok kegiatan Biaya Produksi: biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan dalam

proses produksi. Biaya Organisasi: semua biaya yang berhubungan dengan fungsi adminstrasi dan biaya

umum perusahaan. Biaya pemasaran: biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran dari

produksi jasa. Penggolongan biaya dalam kaitannya dengan perubahan volume produksi jasa: Biaya tetap: biaya yang tidak berubah walaupun terjadi perubahan pada volume produksi

jasa sampai tingkat tertentu. Biaya tidak tetap: biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi

jasa. Penggolongan biaya menurut hubungannya dengan produksi jasa yang dihasilkan Biaya langsung: biaya yang berkaitan langsung dengan produksi jasa yang dihasilkan. Biaya tidak langsung: biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan produksi

jasa yang dihasilkan.

Page 31: Ppt Skripsi Abang

Asumsi yang digunakan

Dalam perhitungan biaya operasi kendaraan (BOK) beberapa asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Umur ekonomis kendaraan adalah 5 (lima) tahun; Depresi dihitung dengan menggunakan metoda

garis lurus (straight line method); Biaya total operasi dihitung berdasarkan biaya

penuh (full cost) dimana harga kendaraan dihitung berdasarkan kendaraan baru;

Demand dihitung pada faktor muat 70%.

Page 32: Ppt Skripsi Abang

Pengertian Biaya Operasional Kendaraan Biaya operasional kendaraan adalah biaya

yang digunakan kendaraan untuk beroperasi dari satu tempat menuju ke tempat lain (aktifitas transportasi).

Dalam metode ini biaya operasi kendaraan merupakan penjumlahan dari biaya gerak (running cost) dan biaya tetap (standing cost) yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 33: Ppt Skripsi Abang

Biaya gerak (Running cost)

Adapun biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan jarak tempuhnya. Komponen-komponen biaya gerak tersebut adalah:

Konsumsi bahan bakar Konsumsi oli mesin Pemakaian ban Biaya pemeliharaan onderdil-onderdil dan

pekerjaannya Biaya-biaya awak untuk kendaraan komersial

Page 34: Ppt Skripsi Abang

Biaya tetap (Standing cost)

Adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan dibutuhkan secara rutin untuk jangka waktu tertentu dan tidak terpengaruh oleh operasi kendaraan tersebut, biaya tetap tersebut meliputi:

Biaya akibat interest Biaya-biaya asuransi Overhead cost

Page 35: Ppt Skripsi Abang

Metode PCI (Pacific Consultants International)

Metode yang digunakan untuk menghitung biaya operasional kendaraan yang dikeluarkan pada saat kendaraan beroperasi di jalan raya adalah metode PCI (Pacific Consultants International) inc. Tokyo Jepang.

Berdasarkan PCI (Martini, 2010) maka rumus-rumus yang digunakan dalan menggunakan biaya operasional kendaraan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 36: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk konsumsi bahan bakar: Persamaan untuk konsumsi bahan bakar adalah sebagai berikut: Sedan (PC) : Y = 0,03719*S2 – 4,19966*S + 175,9911 (2.1) Bus kecil/sedang : Y = 0,06846*S2 – 8,02987*S + 340,6040 (2.2) Bus besar : Y = 0,12922*S2 – 13,68742*S + 541,0279 (2.3) Truk kecil : Y = 0,06427*S2 – 7,06130*S + 138,3326 (2.4) Truk besar : Y = 0,11462*S2 – 12,85594*S + 503,7179 (2.5)   Dimana: Y = Konsumsi bahan bakar (liter/1000 km) S = Running speed (Km/Jam)

Page 37: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk konsumsi oli mesin: Sedan (PC) : Y = 0,00025*S2 – 0,02664*S +

1,441710 (2.6) Bus kecil/sedang : Y = 0,00057*S2 – 0,06130*S +

3,317530 (2.7) Bus besar : Y = 0,00030*S2 – 0,12968*S +

7,062390 (2.8) Truk kecil : Y = 0,00048*S2 – 0,05608*S +

3,073830 (2.9) Truk besar : Y = 0,00100*S2 – 0,11715*S

+6,409620 (2.10)

Page 38: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk pemakaian ban: Perbandingan konsumsi ban di jalan tol dan jalan arteri Jenis = Kendaraan penumpang : 1,94 Bus : 1,10 Truk : 1,10 Persamaan untuk pemakain ban Sedan (PC) : Y = 0,0008848*S - 0,0045333 (2.11) Bus kecil/sedang : Y = 0,0012356*S - 0,0064667 (2.12) Bus besar : Y = 0,0012356*S - 0,0064667 (2.13) Truk kecil : Y = 0,0011553*S - 0,0005933 (2.14) Truk besar : Y = 0,0011553*S - 0,0005933 (2.15)     Dimana: Y1 = Y*jml ban*harga ban/1000km S = Running speed (Km/Jam)

Page 39: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk biaya pemeliharaan: Biaya pemeliharaan untuk onderdil-onderdil perbandingan antara konsumsi onderdil di jalan tol dan arteri: Jenis = Kendaraan penumpang : 1,73 Bus : 1,27 Truk : 1,26 Biaya pemeliharaan untuk onderdil-onderdil dari kendaraan yang lewat jalan tol: Sedan (PC) : Y = 0,0000064*S + 0,0005567 (2.16) Bus kecil/sedang : Y = 0,0000320*S + 0,0020891 (2.17) Bus besar : Y = 0,0000320*S + 0,0020891 (2.18) Truk kecil : Y = 0,0000191*S + 0,0015400 (2.19) Truk besar : Y = 0,0000191*S + 0,0015400 (2.20) Dimana: Y1 = Y* nilai kendaraan (/1000 km) S = Running speed (Km/Jam) Jam pemeliharaan untuk pekerja: Sedan (PC) : Y = 0,00362*S + 0,36267 (2.20) Bus kecil/sedang : Y = 0,02311*S + 1,97733 (2.21) Bus besar : Y = 0,02311*S + 1,97733 (2.22) Truk kecil : Y = 0,01511*S + 1,21200 (2.23) Truk besar : Y = 0,01511*S + 1, 21200 (2.24) Dimana: Y1 = Y* nilai kendaraan (/1000 km) S = Running speed (Km/Jam)

Page 40: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk Penyusutan Kendaraan: Sedan (PC) : Y = (2.25) Bus : Y = (2.26) Truk : Y = (2.27) Dimana: Y = Penyusutan kendaraan per 1000 km, dikalikan dengan harga kendaraan S = Running speed (Km/Jam) Persamaaan untuk Suku Bunga: Sedan (PC) : Y = (2.28) Bus : Y = (2.29) Truk : Y = (2.30)     Dimana: Y = Suku bunga per 1000 km, dikalikan dengan 0,5 dari nilai kendaraan S = Running speed (Km/Jam)

Page 41: Ppt Skripsi Abang

Persamaan untuk Asuransi Sedan (PC) : Y = (2.31) Bus : Y = (2.32) Truk : Y = (2.33) Persamaan untuk Over Head Bus : 10% dari sub total biaya operasi kendaraan di atas Truk : 10% dari sub total biaya operasi kendaraan di atas Rata-rata faktor pengali untuk crew per kendaraan: Bus kecil: Sopir = 1, kondektur = 1,7 Bus besar : Sopir = 1, kondektur = 2 Truk kecil : Sopir = 1, kondektur = 1 Truk besar : Sopir = 1, kondektur = 2

Page 42: Ppt Skripsi Abang

Elastisitas Permintaan (E) Richard A dalam Johan Paul Engelbertus

Anggoman, (2007) menjelaskan bahwa elastisitas permintaan didefinisikan sebagai presentasi perubahan dalam jumlah yang diminta (permintaan) dibagi dengan presentase perubahan harga. Elastisitas permintaan terhadap harga atau disebut elastisitas permintaan merupakan suatu konsep yang mengukur berapa besar perubahan kuantitas barang yang diminta bila hargany berubah.

Page 43: Ppt Skripsi Abang

Elastisitas permintaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan tergantung kepada respon kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga:

Bila kenaikan 1 (satu) persen harga menyebabkan penurunan jumlah yang diminta lebih besar 1 persen, maka merupakan permintaan yang elastis terhadap harga;

Bila 1 (satu) persen kenaikan harga mengakibatkan penurunan kuantitas yang diminta sama dengan presentase kenaikan harga disebut permintaan elastisitas satu;

Bila kenaikan 1 (satu) persen menimbulkan kuantitas yang diminta lebih kecil dari 1 (satu) persen, hal ini disebut permintaan tidak elastisitas terhadap harga.

Page 44: Ppt Skripsi Abang

Hubungan antara permintaan angkutan dengan harga umumnya selalu negativ, kalau (tarif) naik maka permintaan barang berkurang. Kepekaan permintaan terhadap perubahan harga antara lain dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:

Maksud perjalanan Semakin tinggi keperluan pebergian semakin kurang sensifitas orang terhadap

perubahan harga. Di samping itu macam perjalanan yang harus dilakukan seperti perjalanan untuk melaksanakan tugas kurang responsiv terhadap perubahan tarif;

    Tersedianya alternativ moda angkutan Semakin banyak alternativ perjalanan yang tersedia semakin tinggi sensifitas

permintaan terhadap tarif, dengan banyaknya moda angkutan, data ciri-ciri penggunaan angkutan dan moda yang tersedia.

Jumlah pengusaha pesaing Semakin banyak jumlah pengusaha pesaing kemungkinan akan lebih sensitiv

orang terhadap perubahan tarif yang dilakukan oleh satu pengusaha.

Page 45: Ppt Skripsi Abang

Perhitungan Tarif Konsep dasar ini disusun oleh tim pengkajian

perhitungan biaya pokok angkutan penumpang jalan raya, sebagai tindak lanjut dari surat sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Nomor: PR.302/2/16 Phb-89, tanggal 12 Desember 1989. Tarif adalah Total Biaya Operasional Kendaraan dibagi dengan jumlah pengisian kali kapasitas kendaraan ditambah 10% dari keuntungan.

Tarif =

Page 46: Ppt Skripsi Abang

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Page 47: Ppt Skripsi Abang

Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini akan

dilaksanakan di jalur Senggigi-Bandara International Lombok (BIL) sepanjang 47 km, yang berada di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusat Tenggara Barat.

Page 48: Ppt Skripsi Abang

Kebutuhan Data Dalam penelitian ini dibuthkan data sekunder dan primer. Untul

data sekunder diperoleh melalui pengumpulan data sekunder dam kajiam literatur, sedangkan data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Data sekunder adalah data yang bersumber dari tulisan, seperti buku laporan, peraturan, dokumen dan sebagainya. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Data dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian sampel adalah penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi yang pada umumnya dikatakan sebagai penelitian survei (Singarimbun dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Kebutuhan data yang akan dikumpulkan dibuat dalam bentuk tabulasi.

Page 49: Ppt Skripsi Abang

Adapun hal-hal yang perlu disiapkan dan dilakukan dalam pelaksanaan survey ini adalah sebagai berikut:

Kebutuhan peralatan Yaitu alat-alat yang digunakan dalam survey meliputi: Alat tulis Formulir/lembar isian (kuisioner) Papan alas (clip board) Alat pengukur waktu (jam tangan) Alat lainnya yang mendukung survey Waktu survey Survey dilakukan selama 1 (satu) hari yaitu pada waktu Pagi, Siang dan Sore. Kegiatan survey Data jumpah penumpang Data jumlah penumpnag diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di dalam Taxi dengan

mendata berapa jumlah penumpang yang naik dan jumlah rit yang dilakukan per hari. Survey ini dilakukan oleh 2 (dua) orang surveyor.

Data biaya operasi kendaraan Survey ini dilakukan dengan cara membagikan kuisioner atau wawancara langsung dengan pemilik

dan operator Taxi untuk mendapatkan data berupa sistem pembelian kendaraan, harga kendaraan, biaya perawatan dan perbaikan, besar upah/gaji supir, rata-rata setoran per hari, jumlah hari operasi dalam sebulan dan lain-lain.

Page 50: Ppt Skripsi Abang

Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data merupakan suatu prosedur

yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Dalam metode deskriptif, teknik pengumpulan data lewat wawancara menggunakan interview guide atau panduan wawanacara (Nazir dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Untuk melakukan analisa tarif angkutan umum Taxi, maka peneliti akan menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

Page 51: Ppt Skripsi Abang

Metode Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Kartono, dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Menurut (Arikunto, Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007), kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang ia ketahui. Daftar pertanyaan yang disusun dalam kuisioner merupakan pertanyaan terstruktur, yang dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban responden dibatasi dalam beberapa alternatif saja. Dari wawancara ini diharapkan akan diperoleh data-data yang diperlukan yaitu load factor dinamis, jumlah penumpang per trip dengan mencatat jumlah naik dan turun penumpang sepanjang lintasan studi yang dilakukan baik pada jam sibuk maupun non sibuk. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari institusi yang berhubungan dengan penelitian ini, baik secara langsungn maupun tidak langsung. Atau dengan kata lain metode penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian

Page 52: Ppt Skripsi Abang

Metode Interview

Interview adalah metode penelitian dengan melakukan wawancara kepada orang lain yang berkaitan dengan studi penelitian guna mendapatkan informasi sebagai data yang valid.

Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan merode pengumpulan data berupa dokumen-dokumen utnuk memperkuat validitas data.

Adapun data-data yang dibutuhkan antara lain; Harga kendaraan taxi (tahun produksi) Harga satuan bahan bakar solar dan bensin Harga satuan minyak pelumas Harga satuan ban berdasarkan jenis kendaran yang menjadi objek analisa Upah mekanik mesin Upah perjalanan untuk crew Jumlah naik turunnya penumpang Kapasitas muat kendaraan

Page 53: Ppt Skripsi Abang

Survey Wawancara

Survey ini dilakukan untuk memperoleh data biaya awal kendaraan komersial Survey wawancara operator dilakukan berkaitan dengan jumlah penumpang yang naik turun

selama beroperasi yang dibutuhkan dalam perhitungan tarif angkutan umum taxi. Jenis dan Parameter Data

Dalam pelaksanaan penilitian ini dibutuhkan jenis dan parameter data untuk dianalisis. Jenis dan parameter data yang dibutuhkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang bersumber dari publikasi instansi pemerintah seperti Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi dan instansi atau lembaga penelitian lainnya yang terkait.

Data sekunder yang dimilki meliputi data karakteristik pelayanan angkutan Taxi, yaitu terdiri dari:

Karakteristik armada angkutan umum taxi Karakteristik trayek Struktur dan besar tarif Data lainnya yang dianggap perlu Sedangkan data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan dengan

melakukan survey terhadap angkutan umum taxi jurusan Senggigi-BIL. Cara yang digunakan adalah survey dengan kuisioner ata wawancara langsung. Data yang dibutuhkan dalam survey ini antara lain:

Data variabel biaya operasi kendaraan Data jumlah penumpang

Page 54: Ppt Skripsi Abang

Pengolahan dan Pengujian Data Dilakukan melalui proses editing, cooding dan tabulating. Editing adalah pekerjaan

mengoreksi atau pengecekan terhadap data yang telah dikumpulkan. Cooding merupakan kegiatan pemberian tanda, simbol, kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Sedangkan tabulating adalah pengelompokkan data dengan cara yang teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlah item yang termasuk dalam kategori (Marzuki dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Untuk data kuantitatif, diproses dengan cara: (a) dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh prosentase, (b) dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data untuk selanjutnya dibuat tabel dan diproses lebih lanjut menjadi perhitungan kesimpulan atau kepentingan visualisasi data dengan tujuan untuk memudahkan orang lain memahami hasil penelitian. Visualisasi data dapat ditampilkan dalam bentuk grafika atau diagram peta. Sedangkan yang bersifat penjelasan dipresentasikan secara deskriptif, kualitatif dalam bentuk uraian.

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, analisis dilakukan dengan uji statistik terhadap data yang terkumpul. Hasil dari analisis ini berupa pemodelan tarif Taxi. Dari hasil analisis dilakukan pengambilan kesimpulan dan penyampaian saran-saran yang perlu, berkaitan dengan kekurangan-kekurangan yang dijumpai perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam penelitian ini.

Page 55: Ppt Skripsi Abang

Teknik Sampling Jumlah Sampel

Sampel adalah sebagian dari populais penelitian yang dianggap mewakili populasi keseluruhan, sedangkan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Sedangkan dalam (Sugiarto Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007), sampel adalah sebagian populais yang ingin diteliti, dimana ciri-ciri dan keberadaannya mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Pengambilan sampel ditujukan pada pengguna Taxi yang berada di atas kendaraan utnuk melakukan perjalanan sepanjang rute trayek tinjauan studi. Sesuai tujuan dan sasaran serta data yang dibutuhkan, maka populasi penelitian adalah rata-rata jumlah penumpang maksimum per hari. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada beberapa pertimbangan: (a) kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan dana, (b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, hasil ini menyangkut banyak sedikitnya data yang hendak diperoleh dan (c) kecilnya resiko yang ditanggung peneliti (Arikunto dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007).

Page 56: Ppt Skripsi Abang

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional. Pengguna yang dipilih sebagai sampel penelitian mewakili populasi yang tersebar pada penumpang Taxi yang beroperasi di sepanjang trayek yang ditinjau, dan pada kedua arah berangkat dan datang.

  Teknik Analisis

Analisis yang akan dilakukan melalui 2 tahapan, dengan maksud agar lebih sistematis. Tahap I merupakan analisis pendahuluan, yaitu analisis yang terbatas pada analisis deskriptif untuk setiap variabel pada sampel, bertujuan untuk mengetetahui karakteristik pada setiap variabel pada sampel dan menetukan alat analisis pada analisis lanjut. Alat analisis yang dipakai adalah: (1) tabel distribusi frekuensi sederhana; (2) diagram statistik; (3) ukuran tendensi pusat seperti ukuran rata-rata; (4) dispersi yang menggambarkan variasi dan; (5) estimasi parameter. Sedangkan tahap ke-2 adalah analisis lanjut yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Alat analisis yang biasa digunakan tergantung pada model hipotesis, misalnya analisis uji hipotesis univariate, bivariate, dan multivariate. Alat analisis ini terdiri dari sejumlah alat analisis tergantung pada pengukuran variabel-variabel yang bersangkutan (Gulo dalam Johan Paul Engelberthus Angorman, 2007). Data-data yang telah terkumpul selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi kelompok data kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang akan digunakan adalah analisis deskriptif terhadap data kualitatif dan didukung oleh analisis kuantitatif. Metode yang digunakan merupakan gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk mengukur data berupa angka atau bentuk kualitatif yang diangkakan, yang berkaitan dengan data-data karakteristik perjalanan. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap informasi, gambar dan lain-lain yang berkenaan dengan kinerja dan kualitas pelayanan Taxi. Dalam mengolah data digunakan alat analisis non statistik dan analisa statistik. Analisa non statistik digunakan untuk menginterpretasikan dan menjelaskan data dan informasi berkenaan dengan kinerja operasi dan kualitas pelayanan Taxi yang bersifat kualitatif. Analisis ini dilakukan pada jalur tinjauan studi dan cakupan wilayah pelayanan Taxi dengan membaca tabel, grafik atau angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Analisis statistik adalah analisis yang menggunakan teknik statistik atau dasar-dasar statistik. Analisis statistik dilakukan terhadap data-data yang berkenaan dengan analisa Tarif Angkutan Umum Taxi untuk mengidentifikasi kondisi eksistingnya di Kota Mataram

Page 57: Ppt Skripsi Abang

Tahapan Penelitian STAR Tahapan atau langkah-langkah yang

digunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Page 58: Ppt Skripsi Abang

Study Pustaka

Pengamatan Pendahuluan

Pemilihan Lokasi Survey

PengumpulanData

Pengolahan Data

Analisis

Hasil dan Pembahasan

Selesai

Pengolahan DataPengolahan Data

Gambar 2.1 Diagram Alur Penelitian

Page 59: Ppt Skripsi Abang

BAB IVDATA DAN ANALISA PERHITUNGAN

Page 60: Ppt Skripsi Abang

4.1 Data Hasil survey wawancara yang dilakukan di lapangan

dengan supir angkutan umum Taxi adalah sebagai berikut:

4.1.1 Hasil Survey di Lapangan Survey dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore

pada hari selasa tanggal 30 juli 2015 dengan Rute Bandara-Senggigi dan senggigi-bandara internasional; lombok (BIL). Dalam perolehan data ini yang bertindak sebagai surveyornya adalah Hardyansyah dan dibantu oleh Imam mujiburahman ,Israfil Munawara,M Nurdin. maka didapat data naik turun penumpang yang ditabelkan sebagai berikut:

Page 61: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.1 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE BANDARA-SENGGIGI PADA WAKTU PAGI

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 BIL 2 0 2 0 2

2 Senggigi 0 2 2 2 0

Sumber: Hasil Survey

Page 62: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.2 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE BANDARA-SENGGIGI PADA WAKTU SIANG

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 BIL 1 0 1 0 1

2 Senggigi 0 1 1 1 0

Sumber: Hasil Survey

Page 63: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.3 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE BANDARA-SENGGIGI PADA WAKTU SORE

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 BIL 4 0 4 0 4

2 Senggigi 0 4 4 4 0

Page 64: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.4 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE SENGGIGI-BANDARA PADA WAKTU PAGI

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 Senggigi 3 0 3 0 3

2 BIL 0 3 3 3 0

Page 65: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.5 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE SENGGIGI-BANDARA PADA WAKTU SIANG 

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 Senggigi 4 0 4 0 4

2 BIL 0 4 4 4 0

Page 66: Ppt Skripsi Abang

 TABEL 4.6 REKAPITULASI PENUMPANG TAXI RUTE SENGGIGI-BANDARA PADA WAKTU SORE

NoSegment

Lokasi Naik/TurunPenumpang

Data Penumpang Data Komulatif PenumpangJumlah

PenumpangNaik Turun Naik Turun

1 Senggigi 2 0 2 0 2

2 BIL 0 2 2 2 0

Page 67: Ppt Skripsi Abang

4.1.2 Hasil wawancara dengan pemiliki Taxi tentang Biaya Operasional Kendaraan jalur BIL-Senggigi adalah sebagai berikut

  Merek Kendaraan Taxi : Toyota Limo Jenis Kendaraan : Sedan Kapasitas Penumpang : 3 Orang Harga Kendaraan jenis tahun 2014 : Rp 143.000.000,- Harga satuan Ban: Rp 450.000,- Upah Mekanik mesin perbulan minimal : Rp 1.500.000,- Upah Perjalanan Sopir per hari : Hitungan Persentase 40% Tarif Dasar Argo taxi : Rp 5.500.00,- Harga satuan BBM Premium per liter : Rp 7.300.00,- Harga satuan pelumas (oli) per liter : Rp 29.000.00,- Jumlah Keseluruhan Taxi Blue Bird Group : 380 unit Sistem setoran : Perhari Tarif Rute Senggigi – Bandara internasoinal lombok (BIL) :Rp 198.000,-

Page 68: Ppt Skripsi Abang

4.2 Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan dan Tarif

4.2.1 Perhitungan BOK Taxi (BIL-Senggigi) Perhitungan BOK Taxi jurusan Bandara

Internasional Lombok (BIL)-Senggigi dan Senggigi-Bandara Internasional Lombok untuk harga masing-masing komponen secara lengkap ditampilkan di atas. Sebagai contoh perhitungan kecepatan berjalan (Running Speed) adalah V= 60 km/jam. Untuk contoh perhitungan komponen BOK dan grafik BOK dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Page 69: Ppt Skripsi Abang

Biaya Konsumsi Bahan Bakar: Y = 0,03719x S2 – 4,19966 x S + 175,9911 x Rp 7.300 = {(0,03719 x 602) – (4,19966 x 60)} + 175,9911 x Rp 7.300 = 57,8955 x Rp7,300 = Rp 422.636,-             Grafik Komponen BOK ini dapat dilihat pada grafik Sumber: Hasil Perhitungan

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

4.1 Grafik Bahan Bakar

Bahan BakarKecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 70: Ppt Skripsi Abang

Biaya Konsumsi oli mesin Y = 0,00025 x S2 – 0,02664 x S + 1,441710 x Rp 29.000 = {(0,00025 x 602) – (0,02664 x 60)} + 1,441710 x Rp 29.000 = 0,74331 x Rp 29.000 = Rp 21.555,99,-                

  Sumber: Hasil Perhitungan

020000400006000080000

100000120000140000160000180000200000

4.2 Grafik Olie Mesin

Olie MesinKecepatan (Km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 71: Ppt Skripsi Abang

Biaya untuk Pemakaian Ban: Y = 0,0008848x S – 0,0045333 = (0,0008848 x 60) – 0,0045333 = 0,0485547 Y’ = Y x jumlah ban x harga ban/1000km = 0,0485547x 4 x Rp 450.000,- = Rp 87.398,46

    Sumber: Hasil Perhitungan

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

4.3 Grafik Pemakaian Ban

Pemakaian ...Kecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 72: Ppt Skripsi Abang

Biaya Pemeliharaan: a. Biaya pemeliharaan untuk onderdil-onderdil Y = 0,0000064 x S + 0,0005567 = (0,0000064 x 60) + 0,0005567 = 0,000941 Y1

’ = Y x nilai kendaraan (/1000 km) = 0,000941 x Rp 143.000.000,- = Rp 134.520,10,- b. Jam pemeliharaan untuk pekerja Y = 0,00362 x S + 0,36267 = {(0,00362x 60) + 0,36267} = 0,57987     Y2

’ = Y x ongkos mekanik perhari (/1000 km) = 0,57987x (Rp 50.000,-/ 8 jam/hari) = Rp 28.993,- c. Biaya pemeliharaan total = Y1’ + Y2’ Y = Y1’ + Y2’ = Rp 134.520,10,-+ Rp 28.993,- = Rp 163.513,60,-

0.00

50000.00

100000.00

150000.00

200000.00

250000.00

300000.00

4.4 Grafik Pemeliharaan Onderdil

Pemel. OnderdilKecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 73: Ppt Skripsi Abang

d. Biaya Penyusutan Kendaraan: Y = x harga kendaraan = x Rp 143.000.000,- = Rp 520.000,-     Sumber: Hasil Perhitungan

0.00

200000.00

400000.00

600000.00

800000.00

1000000.00

1200000.00

4.5 Grafik Biaya Penyusutan

Biaya Susut Kecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 74: Ppt Skripsi Abang

e. Biaya untuk Suku Bunga: Y = x 0,5 x harga kendaraan = x 0,5 x Rp 143.000.000,- = 0,004x 0,5 x Rp 143.000.000,- = Rp 286.000,-                   Sumber: Hasil Perhitungan

0200000400000600000800000

100000012000001400000160000018000002000000

4.6 Grafik Suku Bunga

Suku Bungakecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 75: Ppt Skripsi Abang

f. Biaya untuk Asuransi: Y = x harga kendaraan = x 0,5 x Rp 143.000.000,- = 0,000583x Rp 143.000.000,- = Rp 83.416,-                 Sumber: Hasil Perhitungan

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

4.7 Grafik Biaya Asuransi

Biaya Asura...Kecepatan (km/jam)

Bia

ya (

Rp)

Page 76: Ppt Skripsi Abang

g. Persamaan untuk Over Head: Taxi = 10 % dari sub total biaya operasi Kendaraan keseluruhan = 10

% x Rp 163.513,- = Rp 16.351,- Maka Total BOK (Biaya Operasional Kendaraan) dari Angkutan Taxi adalah: BOK = 422.637 + 21.555,99+ 134.520,10 + 163.513,60 + 520.000 + 286.000+

83.416 +16.351 = Rp 1.647.994,-               Sumber: Hasil Perhitungan  

0 50 100 150 200 2500.0

1000000.02000000.03000000.04000000.05000000.06000000.07000000.08000000.0

4.8 Grafik BOK Taxi

Kecepatan (km/jam)

BO

K (

rupia

h)

Page 77: Ppt Skripsi Abang

4.2.2 Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada Waktu Taxi beroperasi pagi   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 270.162     4.2.3 Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada Waktu Taxi beroperasi siang   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 531.610       4.2.4 Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada Waktu Taxi beroperasi sore   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 136.197,-     4.2.5 Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada Waktu Taxi beroperasi pagi   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 181.098,-

4.2.6 Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada Waktu Taxi beroperasi siang   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 136.197,-     4.2.7 Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada Waktu Taxi beroperasi sore   Tarif =   Tarif =   Tarif = Rp 270.162,-

Page 78: Ppt Skripsi Abang

Pembahasan hasil perhitungan Hasil perhitungan tarif penumpang angkutan umum Taxi di atas dapat dirincikan sebagai

berikut: Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada waktu Taxi beroperasi Pagi

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Bandara-Senggigi pada waktu pagi,

didapat hasil perhitungan tarifnya sebesar Rp 270.162,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 2 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengisian penumpang , karena semakin banyak jumlah pengisian penumpang maka hasil perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit, sebaliknya jika penumpang yang naik dari arah Bandara-Senggigi sedikit maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi.

Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada waktu Taxi beroperasi Siang

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Bandara-Senggigi pada waktu siang,

didapat hasil perhitungan tarifnya sebesar Rp 531.610,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 1 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengisian penumpang per rit, karena semakin sedikit penumpang yang naik dari arah Bandara-Senggigi maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi, sebaliknya jika jumlah pengisian penumpang banyak perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit,

Page 79: Ppt Skripsi Abang

Perhitungan Tarif Arah Bandara-Senggigi pada waktu Taxi beroperasi Sore

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Bandara-Senggigi pada

waktu sore, didapat hasil perhitungan tarifnya sebesar Rp 136.197,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 4 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengisian penumpang per rit, karena semakin banyak jumlah pengisian penumpang maka hasil perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit, sebaliknya jika penumpang yang naik dari arah Bandara-Senggigi sedikit maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi.

Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada waktu Taxi beroperasi Pagi

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Senggigi-Bandara pada

waktu pagi, didapat hasil perhitungan tarifnya sebesar Rp 181.098,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 3 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengisian penumpang per rit, karena semakin banyak jumlah pengisian penumpang maka hasil perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit, sebaliknya jika penumpang yang naik dari arah Senggigi-Bandara sedikit maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi.

Page 80: Ppt Skripsi Abang

Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada waktu Taxi beroperasi Siang

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Senggigi-Bandara pada waktu siang, didapat hasil perhitungan

tarifnya sebesar Rp 136.197,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 4 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengisian penumpang per rit, karena semakin banyak jumlah pengisian penumpang maka hasil perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit, sebaliknya jika penumpang yang naik dari arah Senggigi-Bandara sedikit maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi.

Perhitungan Tarif Arah Senggigi-Bandara pada waktu Taxi beroperasi Sore

  Pada perhitungan tarif angkutan umum Taxi dari arah Senggigi-Bandara pada waktu sore, didapat hasil perhitungan

tarifnya sebesar Rp 270.162,- dengan jumlah penumpang yang naik sebanyak 2 orang. Hasil ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengisian penumpang per rit, karena semakin banyak jumlah pengisian penumpang maka hasil perhitungan tarif yang akan didapat semakin sedikit, sebaliknya jika penumpang yang naik dari arah Senggigi-Bandara sedikit maka hasil perhitungan tarif yang didapat akan semakin tinggi.

Sedangkan tarif dasar yang diterapkan oleh taxi blue bird group sebesar Rp 5.500,- dan tarif dari senggigi – bandara internasional lombok (BIL) sebesar Rp 198.000,- disini terdapat perbedaan antar tarif di lapangan dengan tarif hasil perhitungan dimana dari hasil perhitungan Taxi di atas didapat data bahwa jumlah orang yang menggunakan jasa angkutan umum Taxi dalam sehari-hari tidak menentu.

Untuk mengatasi perbedaan tarif hasil perhitungan dengan tarif yang diterapkan di lapangan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain, dengan melakukan pengkajian dan penyusunan kembali metode perhitungan tarif dengan pendekatan pada sistem manajemen perusahaan angkutan yang umum dijalankan oleh PO di NTB dan agar tarif angkutan umum dapat terjangkau sesuai dengan kemampuan masyarakat, pemerintah dapat mengontrol kebijakan tarif secara ketat, maka sudah selayaknya pemerintah menanggung bersama biaya operasional kendaraan bersama operator angkutan umum, dengan cara meningkatkan pemberian insentif atau Public Service Obligation (PSO/Subsidi) kepada angkutan umum. PSO yang cukup signifikan terhadap penurunan biaya operasional kendaraan adalah berupa insentif terhadap BBM yang merupakan komponen penyusun tarif terbesar, selain itu harus juga mulai diperhatikan secara serius mengenai penggunaan alternatif bahan bakar yang lain bagi kendaraan diantaranya adalah dengan penggunaan bahan bakar gas.

Page 81: Ppt Skripsi Abang

Tabulasi hasil perhitungan tarif angkutan umum Taxi rute Bandara internasional lombok (BIL) - Senggigi diatas dapat dilihat dalam tabel 4.15 sebagai berikut

Tabel 4.8 Tabulasi Hasil Analisa Tarif Taxi Rute Bandara Internasional Lombok (BIL) - Senggigi

No Waktu

BOK

TAXI

Tarif

Analisa

Tarif Sebenarny

a

1 Pagi 1.647.994 270.162 198.000

2 Siang 1.647.994 531.610 198.000

3 Sore 1.647.994 136.197 198.000

Page 82: Ppt Skripsi Abang

TABEL 4.9 TABULASI HASIL ANALISA TARIF TAXI RUTE SENGGIGI - BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL)

No Waktu BOK TAXI Tarif Analisa Tarif Sebenarnya

1 Pagi 1.647.994 181.098 198.000

2 Siang 1.647.994 136.197 198.000

3 Sore 1.647.994 270.162 198.000

Page 83: Ppt Skripsi Abang

Pembahasan tabulasi hasil analisa Dilihat dari tabel 4.15 terdapat perbedaan yang signifikan antara tarif analisa taxi dan tarif yang sebenarnya

dilihat dari jumlah penumpang yang menaiki taxi dari bandara internasional lombok-senggigi, dapat dilihat apabila penumpang yang menaiki taxi pada siang hari hanya 1 orang maka tarif analisisnya akan lebih tinggi dari tarif sebenarnya yaitu 531.610, sedangkan apabila penumpang yang menaiki taxi pada sore hari sebanyak 4 orang maka tarif analisisnya akan lebih rendah yaitu 136.197, sehingga dapat disimpulkan pada tabel ini bahwa dilihat dari tarif analisis dan tarif sebenarnya akan lebih irit apabila penumpang taxi menaiki taxi pada sore hari dengan penumpang lebih dari 1 orang.

Dari hasil analisa tabulasi untuk tarif angkutan umum taksi tabel 4.16 tarif analisa taxi dan tarif yang sebenarnya dilihat dari jumlah penumpang yang menaiki taxi dari senggigi-bandara internasional lombok, dapat dilihata apabila penumpang yang menaiki taxi pada sore hanya 2 orang maka tarif analisisnya akan lebih tinggi dari tarif sebenarnya yaitu 270.162, apabila penumpang yang menaiki taxi pada siang hari sebanyak 4 orang maka tarif analisisnya akan lebih rendah yaitu 136.197, sedangkan apabila penumpang taxi pada pagi hari sebanyak 3 orang atau sesuai dengan standar kapasitas 1 buah taxi maka tarif analisanya tidak akan jauh berbeda dari tarif yang sebenarnya yaitu Rp 181.098, sehingga dapat disimpulkan pada tabel ini bahwa dilihat dari tarif analisis dan tarif sebenarnya akan lebih irit apabila penumpang taxi menaiki taxi pada pagi hari dengan jumlah penumpang lebih dari 2 orang dan tidak akan merugikan penumpang maupun taxi itu sendiri apabila penumpang taxi sesuai dengan standar penumpang yang sudah ditentukan.

Jadi dari kedua tabel diatas yaitu Tabel 4.15 Tabulasi Hasil Analisa Tarif Taxi Rute Bandara Internasional Lombok (BIL) – Senggigi dan Tabel 4.16 Tabulasi Hasil Analisa Tarif Taxi Rute Senggigi - Bandara Internasional Lombok (BIL) dapat disimpulkan bahwa penumpang yang menaiki taxi pada sore dan pagi hari dari arah BIL-senggigi dan sebaliknya dengan jumlah penumpang yang kurang atau sama dengan 2 orang tarif analisanya akan jauh berbeda dengan tarif sebenarnya sebaliknya apabila penumpang taxi sesuai dengan standar penumpang taxi yaitu 3 orang maka tarif analisanya tidak akan jauh berbeda dengan tarif sebenarnya begitupun dengan penumpang taxi lebih dari 3 orang akan lebih irit.

 

Page 84: Ppt Skripsi Abang

BAB VKESIMPULAN

Page 85: Ppt Skripsi Abang

Kesimpulan Adapun kesimpulan dari perhitungan tarif Taxi di atas adalah sebagai berikut: Besar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan umum taxi rute Senggigi-

Bandara Internasional Lombok dalam hasil perhitungan ditemukan sebesar Rp 1.647.994,-

Besar tarif dasar untuk Taxi adalah Rp 5.500 dan tarif taxi sebenarnya dari bandara internasional lombok (BIL) – senggigi adalah Rp 198.000 dan analisa berdasarkan perhitungan ditemukan besar tarif taxi arah Bandara Internasional Lombok (BIL) - Senggigi yang beroperasi pada waktu pagi dengan jumlah penumpang 2 orang Rp 270.162,- yang beroperasi siang dengan jumlah penumpang 1 orang Rp 531.610,- dan yang beroperasi sore dengan jumlah penumpang 4 orang Rp 136.197,- .

Besar tarif dasar untuk Taxi adalah Rp 5.500 dan tarif taxi sebenarnya dari senggigi - bandara internasional lombok (BIL) adalah Rp 198.000 dan analisa berdasarkan perhitungan ditemukan besar tarif Taxi arah Senggigi – Bandara Internasional Lombok (BIL) yang beroperasi pada waktu pagi dengan jumlah penumpang 3 orang Rp 181.098,- yang beroperasi siang dengan jumlah penumpang 4 orang Rp 136.197,- dan yang beroperasi sore dengan jumlah penumpang 2 orangRp 270.162,- .

Page 86: Ppt Skripsi Abang

Solusi dalam menyikapi hasil analisa perhitungan tarif dan tarif sebenarnya adalah sebagai berikut;

Melakukan pengkajian dan penyusunan kembali metode perhitungan tarif dengan pendekatan pada system manajemen perusahaan angkutan yang umum dijalankan,

Agar angkutan umum khususnya taxi dapat terjangkau sesuai dengan kemampuan masyarakat, pemerintah dapat mengontrol kebijakan tarif secara ketat, maka sudah selayaknya pemerintah menanggung bersama biaya operasional kendaraan bersama operator kendaraan umum, dengan cara meningkatkan pemberian insentif atau Public Service Obligation (PSO/Subsidi) kepada angkutan umum. PSO yang cukup signifikan terhadap penurunan biaya operasional kendaraan adalah berupa insentif terhadap BBM yang merupakan komponen penyusun tarif terbesar.

Page 87: Ppt Skripsi Abang

5.2 Saran Dari hasil perhitungan tarif di atas dapat kami sarankan sebagai

berikut: Memperhatikan secara serius mengenai penggunaan alternatif

bahan bakar yang lain bagi kendaraan, diantaranya adalah dengan penggunaan bahan bakar gas agar lebih hemat dan polusi yang ditimbulkan berkurang.

Memberikan fasilitas atau pelayanan yang sesuai dengan besarnya tarif yang diterapkan, karena di lapangan masih banyak kekurangan diantaranya tempat penyimpanan barang yang masih tidak layak.

Untuk penelitian lebih lanjut saranya adalah memperhatikan jam, hari dan bulan pada saat melakukan survey karena ketiga waktu tersebut mempengaruhi frekuensi naik turun penumpang dalam perhitungan tarif.

Page 88: Ppt Skripsi Abang
Page 89: Ppt Skripsi Abang
Page 90: Ppt Skripsi Abang
Page 91: Ppt Skripsi Abang
Page 92: Ppt Skripsi Abang