ppt

41
PRESENTASI KASUS MENINGITIS BAKTERIALIS Oleh: Siti Rosita L. H. 54081001026

Upload: mika-chrome

Post on 04-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • PRESENTASI KASUSMENINGITIS BAKTERIALISOleh:Siti Rosita L. H.54081001026

  • IDENTIFIKASINama: An. BUmur: 9 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: Desa Sungai Rebo Pertamina PlajuAgama: IslamMRS: 2 Februari 2015

  • ANAMNESIS

    Anamnesis (Alloanamnesis)Tanggal: 31 Februari 2015Diberikan oleh: Ibu Pasien

    Riwayat Penyakit SekarangKeluhan utama: Penurunan KesadaranKeluhan tambahan: kejang, demam

  • Sejak 4 hari SMRS penderita demam (+) demam tidak terlalu tinggi, batuk (+) pilek (-) muntah (+) 3x menyemprot (-), isi apa yang dimakan dan diminum (+) gelas belimbing, BAB cair (-) dibawa ke dokter umum, diberi obat amoxicillin syr dan domperidon syr, tidak ada perubahan. 3 hari SMRS, penderita masih demam, dibawa ke RS Kundur, dirawan dengan diagnosa penurunan kesadaran dan mulai sering tidur. Muntah (-). 1 hari SMRS penderita kejang (+) 2x, umum tonik klonik, lama kejang 5 menit inter & post intal penderita tidak sadar, diberikan Diazepam injeksi 2x, Fenitoin 100 mg (1x), ly Ceftriaxon 1x2 gr (3hr), Inj. Ampicillin 4x1 gr (3 Hr). Oleh karena tidak ada perubahan penderita dirujuk ke RSMH.

  • Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit

    1. Riwayat Kehamilan dan KelahiranMasa kehamilan: 9 bulan Partus: spontan per vaginamDitolong oleh: bidanTanggal: 03-06-2006BB: 3000 gramPB: 36 cmKesan: Riwayat kehamilan dan kelahiran normal

  • 3. Riwayat Makanan

    ASI: 0 s.d. 3 bulanSusu Formula: 3 bulan s.d 2 tahunBubur nasi: 3 bulan s.d. 4 bulanNasi tim/lembek: 4 bulan s.d. 1 tahunNasi biasa: 1 tahun s.d. sekarangDaging/ayam: -Ikan: Setiap hari (-1 potong)Tahu/tempe: -Telur: 2-3x/minggu (hanya makan putihnya saja)Sayur: 1-2x/minggu (1-2 sendok makan)Buah: 1x/minggu (1-2 potong)

    Kesan: Kualitas dan kuantitas makan kurang

  • 4. Riwayat ImunisasiBCG: 1x, scar (+)Hepatitis: lupa berapa kaliPolio: lupa berapa kaliDPT: lupa berapa kaliCampak: lupaKesan: Kelengkapan imunisasi dasar tidak bisa dinilai

  • 5. Riwayat Perkembangan FisikTengkurap: 4 bulanDuduk : 6 bulanBerdiri: 9 bulanBerjalan: 10 bulanBerbicara: 1 tahunLain-lain: keluarga lupa

    Kesan: perkembangan fisik dan bicara dalam batas normal

  • 6. Riwayat Perkembangan Mental

    Isap jempol: tidak adaNgompol: tidak adaAktivitas: aktif, bermain dengan teman sebaya (+)Membangkang: tidak adaKetakutan: tidak ada

    Kesan: perkembangan mental dalam batas normal

  • 7. Riwayat KeluargaJumlah saudara: duaPekerjaan orang tua: ayah (buruh harian); ibu (IRT)Riwayat penyakit: riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dengan pasien dalam keluarga tidak ada.

  • 8. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat perdarahan sebelumnya (epistaksis, gusi berdarah, BAB hitam, bercak kemerahan dikulit) disangkal 9. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat mengalami keluhan yang sama dalam keluarga disangkal

  • 10. Riwayat Sosial Ekonomi :Penderita merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penderita memiliki 2 adik perempuan. Kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh ayah penderita yang bekerja sebagai buruh harian dengan penghasilan rata-rata Rp. 1.000.000,00 sementara ibu penderita adalah ibu rumah tangga. Penderita tinggal dengan kedua orang tuanya.Kesan : status ekonomi menengah ke bawah.

  • Pemeriksaan Fisik (31 Februari 2015)Keadaan umum: tampak sakit beratKesadaran: kompos mentisBB: 24 kgTB: 131 cmBB/U: 24/26x100% = 92,30% (normal)TB/U: 131/134x100%= 97,76% (normal)BB/TB: 24/31x100%= 77,41% (moderate)Kesan status gizi: malnutrisi sedang

  • Status GeneralisKepala : deformitas (-), rambut hitam tersebar merata, wajah simetris, LK: 38 cmMata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, RCL +/+, RCTL +/+Telinga : sekret -/- Hidung : cavum nasi lapang, konka edema (-), hiperemis (-), sekret -/-Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenangLeher : Pemb. KGB (-)Thorax : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)Jantung = bunyi jantung I & II regular, Gallop (-), mur-mur (-)

  • Pulmo Inspeksi : simetris saat statis dan dinamisAuskultasi : suara nafas vesikular +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen : Inspeksi : datar, lemasPalpasi : turgor kulit baik, NT (-), Hepar teraba , L tidak tampak membesarPerkusi : timpani diseluruh lapang abdomenAuskultasi : bising usus (+) NormalEktremitas : akral hangat +/+, sianosis -/-, edema -/-

  • Status NeurologisKesadaran : GCS = 15 E = 4, M = 6, V = 5 Tanda rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), laseque >70/>70, kernig >135/>135, brudzinski I dan II (-)Nervus kranialisN. I = tidak dapat dinilaiN II = tidak dapat dinilaiN III, IV, VI = kesan parese (-)N VII = kesan parese (-)N VIII = tidak dapat dinilaiN IX,X = uvula ditengah, arkus faring simetrisN XI = tidak dapat dinilaiN XII = tidak dapat dinilaiTonus : normotonusSensorik = sulit dinilaiAutonom = sulit dinilaiRefleks fisiologi +2/+2Refleks patologis = Babinski -/-, chadoks -/-, offenheim -/-, gordon -/-

  • Hasil Laboratorium(10 Februari 2015)

    HasilHemoglobin12.1Hematorit36Leukosit21.8Trombosit150Eritrosit4.1

  • DIAGNOSIS BANDINGMeningitis TBEnsefalitis

    DIAGNOSIS KERJAPenurunan kesadaran ec. Meningitis bakterialis

  • PengobatanO2 2 liter/menit nasal kanulDiet PASIIVFD NaCl 250 cc/24 jamSanmol 4x0,3 ccPhenobarbital 2x5 mgMeropenem 3x50 mg

    RENCANA PEMERIKSAANPungsi lumbalMantoux testFoto rontgenPROGNOSIS Ad vitam = Dubia ad bonamAd fungsionam = Dubia ad bonamAd sanationam= Dubia ad malam

  • BAB IITINJAUAN PUSTAKA

  • Meningitis

    Definisi Perandangan atau inflamasi pada selaput otak termasuk dura, arachnoid, dan piameter yang melapisi otak dan medula spinalis yang dapat disebabkan beberapa etiologi

  • EpidemiologiFaktor Resiko :Respon imunologi terhadap patogen spesifk yang lemah terkait usia muda.Biasa terjadi pada sebagian besar bayi antara usia 1-12 Bulan.Kolonisasi baru dengan bakteri patogenKontak dengan individu yang menderita penyakit invasif.Ras kulit hitamJenis kelamin laki-lakiPada bayi yang tidak diberikan ASI pada usia 2-5 bulan

  • Epidemiologi(Meningitis Bakterialis)Di indonesia angka tertinggi terjadi pada umur 2 bulan sampai 2 tahun karena daya tahan tubuhnya rendahInsiden:0.5 kasus per 1000 kelahiran hidupPada bayi BBLR 3x lebih tinggi daripada bayi normal dan disebabkan oleh Streptoccocus grup B dan E.Coli.Biasanya ditandai dengan gangguan pendengaran dan defisit neurogis

  • Patogenesis(Meningitis Bakterialis)Dapat melalui selaput otak melalui:Alian darah (hematogen) oleh karena infeksi di tempat lain seperti faringitis, tonsillitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi. Pada keadaan ini sering didapatkan biakan kuman yang positif pada darah, yang sesuai dengan kuman yang ada dalam cairan otak.Perluasan langsung dari infeksi (perkontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus cavernosus.Implantasi langsung : trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal dan mielokel.Meningitis pada neonates dapat terjadi oleh karena:Aspirasi cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahirInfeksi bakteri secara transplacental terutama Listeria.

  • Manifestasi Klinis(Meningitis Bakterialis)Manifestasi Klinis yang dapat timbul adalah:91. Gejala infeksi akut.a. Lethargy.b. Irritabilitas.c. Demam ringan.d. Muntah.e. Anoreksia.f. Sakit kepala (pada anak yang lebih besar).g. Petechia dan Herpes Labialis (untuk infeksi Pneumococcus).2. Gejala tekanan intrakranial yang meninggi.a. Muntah.b. Nyeri kepala (pada anak yang lebih besar).c. Moaning cry /Tangisan merintih (pada neonatus)

  • d. Penurunan kesadaran, dari apatis sampai koma.e. Kejang, dapat terjadi secara umum, fokal atau twitching.f. Bulging fontanel /ubun-ubun besar yang menonjol dan tegang.g. Gejala kelainan serebral yang lain, mis. Hemiparesis, Paralisis, Strabismus.h. Crack pot sign.i. Pernafasan Cheyne Stokes.j. Hipertensi dan Choked disc papila N. optikus (pada anak yang lebih besar).3. Gejala ransangan meningeal.a. Kaku kuduk positif.b. Kernig, Brudzinsky I dan II positif.

    Pada anak besar sebelum gejala di atas terjadi, sering terdapat keluhan sakit di daerah leher dan punggung. Pada anak dengan usia kurang dari 1 tahun, gejala meningeal tidak dapat diandalkan sebagai diagnosis. Bila terdapat gejala-gejala tersebut diatas, perlu dilakukan pungsi lumbal untuk mendapatkan cairan serebrospinal (CSS).

  • Pemeriksaan PenunjangPungsi Lumbal 1 (Paling sering digunakan)Memperoleh cairan cerebrospinal Indikasi :KejangParesisKomaUbun-ubun besar menonjolKaku kuduk sampai penurunan kesadaranTBC MilierLeukemiaSepsis

  • Kontraindikasi :SyokInfeksi disekitar tempat fungsiTekanan intrakranial meninggi proses desak ruang dalam otakKelainan pembekuan

  • Gambaran Cairan Cerebrospinal

  • Pemeriksaan radiologi :X-foto dada : untuk mencari kausa meningitisCT Scan kepala : dilakukan bila didapatkan tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial dan lateralisasiPemeriksan lain: Darah : LED, lekosit, hitung jenis, biakanAir kemih : biakanUji tuberkulinBiakan cairan lambung

  • Tatalaksana(Meningitis Bakterialis)Pada bayi dan anak-anak, Manajemen meningitis bakteri akut melibatkan kedua terapi antimikroba yang tepat dan terapi suportif. Semua pasien harus evaluasi audiologic setelah selesai terapi.8Terapi cairan dan elektrolit dilakukan dengan memantau pasien dengan memeriksa tanda-tanda vital dan status neurologis dan balans cairan, menetapkan jenis yang dan volume cairan, risiko edema otak dapat diminimalkan. Anak harus menerima cairan cukup untuk menjaga tekanan darah sistolik pada sekitar 80 mm Hg, output urin 500 mL/m2/hari, dan perfusi jaringan yang memadai.

  • Menurut Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2010, terapi empirik pada bayi dan anak dengan meningitis bakterial sebagai berikut : 10Usia 1 3 bulan :Ampicilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis + Cefotaxim 200- 300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis, atauCeftriaxon 100 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 2 dosisUsia > 3 bulan :Cefotaxim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis, atauCeftriaxon 100 mg/kgBB/hari IV dibagi 2 dosis, atauAmpicilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis + Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis

  • Jika sudah terdapat hasil kultur, pemberian antibiotik disesuaikan dnegan hasil kultur dan resistensi.

    Durasi pemberian antibiotik menurut IDSA 2004 guidelines for management of bacterial meningitis adalah sebagai berikut :8N meningitidis - 7 hariH influenzae - 7 hariS pneumoniae - 10-14 hariS agalactiae - 14-21 hariBacil aerob Gram negatif - 21 hari atau or 2 mingguL monocytogenes - 21 hari atau lebih

  • KomplikasiCairan subduralHidrosefalusEdema otakAbses otakRenjatan septikPnemonia (karena aspirasi)Koagulasi intravaskular menyeluruh (DIC)

  • PrognosisPenderita meningitis dapat sembuh, sembuh dengan cacat motorik/mental atau meninggal, hal tergantung dari :Umur penderitaJenis kuman penyebabBerat ringan infeksiLama sakit sebelum mendapat pengobatanKepekaan kuman terhadap antibiotika yang diberikanAdanya dan penanganan penyulit

  • BAB IIIANALISIS KASUS

  • Pada pasien ini dicurigai menderita meningitis berdasarkan data yaitu dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan tanda-tanda seperti adanya muntah, demam tinggi dan juga kejang. Berdasarkan teori meningitis dapat dilihat dengan ditemukannya muntah, kejang dan juga demam. Dari pf saat ini tidak ditemukan adanya kelainan yang mendukung seperti tanda rangsang meningeal yang positif. Sedangkan dari pemeriksaan neurologis yang lain tidak ditemukan adanya kelainan. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan adanya peningkatan leukosit yaitu 21.800 yang menunjukkan kemungkinan adanya infeksi. Hal ini belum dapat menyingkirkan kemungkinan adanya meningitis pada pasien karena gold standart untuk menegakkan diagnosis meningitis adalah dengan pemeriksaan pungsi lumbal. Pada pasien ini disarankan untuk dilakukan pemeriksaan lumbal pungsi agar dapat ditegakkan diagnosis. Namun keluarga pasien menolak untuk melakukan pungsi lumbal.

  • Terapi yang didapat saat ini adalahO2 2 liter/menit nasal kanulDiet PASIIVFD NaCl 250 cc/24 jamCefotaxim 200-300 mg/kgBB/hariCeftriaxon 100 mg/kgBB/hariDiliteratur disebutkan pada pasien dengan meningitis bakterial Usia > 3 bulan : Cefotaxim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis, atau Ceftriaxon 100 mg/kgBB/hari IV dibagi 2 dosis, atau Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis + Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.

  • Pemberian obat-obat simptomatik diperlukan seperti Parasetamol dengan dosis 10mg/kgBB diberikan 3-4 kali sehari dan juga phenobarbital untuk mencegah terjadinya kejang pada pasien. Pada pasien ini disarankan untuk melakukan pemeriksaan pungsi lumbal untuk menegakkan diagnosis meningitis serta untuk mencaritahu penyebab meningitis tersebut. Selain itu juga disarankan untuk melakukan tes mantoux dan foto rontgen torax untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis tuberkulosa. Prognosis pada pasien ini baik untuk ad vitam, ad functionam adalah dubia ad bonam. Pada pasien ini saat ini tidak terdapat adanya tanda-tanda yang dapat mengancam nyawa. Sehingga diambil prognosis untuk ad vitamnya adalah dubia ad bonam. Sedangkan untuk prognosis ad sanationamnya adalah dubia ad malam karena saat ini belum diketahui etiologi penyakitnya sehingga masih mungkin dapat terjadi jika penyebabnya belum ditangani.

  • TERIMA KASIH

  • Andre : Audiologi tujuannya???Meningitis Bakterialis kenapa diberikan Cefo dan Ceftri kenapa tidak salah satu??Kenapa tidak diberikan kortikosteroid???Sonya kenapa GrM (-)Dini Indikasi pulang & pemeriksaan pada saat kontrol di poli???

    , siku, dan kaki*