prenatal fisca tjantik

9
Universitas Sumatera Utara Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi yang dimulai dari tempat pembentukkan gigi di dalam tulang alveolar kemudian gigi menembus gingiva sampai akhirnya mencapai dataran oklusal. 5-7 Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen. Setiap gigi berbeda-beda secara anatomi, tetapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi. 18 1. Odontogenesis Gigi secara embriologi berasal dari dua jaringan, yaitu ektoderm yang akan membentuk enamel dan mesoderm yang akan membentuk pulpa, sementum, dan pulpa. 19,20,23 Gigi terdiri dari mahkota yang dikelilingi oleh enamel dan dentin serta akar yang tidak ditutupi oleh enamel. Gigi terdiri dari pulpa yang vital (terdapat persarafan) yang didukung oleh ligamen periodontal. 19 Pada minggu ke-5 masa embrio, epitel ektoderm yang melapisi kavum oris mengalami penebalan sepanjang tepi dari bakal rahang atas dan rahang bawah. Penebalan ini terdiri atas dua lapisan yang meluas sampai ke mesenkim, di mana lapisan pertama yaitu di

Upload: nurqumfarid

Post on 24-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kawuren

TRANSCRIPT

Page 1: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan

gigi yang dimulai dari tempat pembentukkan gigi di dalam tulang alveolar kemudian

gigi menembus gingiva sampai akhirnya mencapai dataran oklusal.5-7 Pada manusia

terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen. Setiap gigi berbeda-beda

secara anatomi, tetapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi.18

1. Odontogenesis

Gigi secara embriologi berasal dari dua jaringan, yaitu ektoderm yang akan

membentuk enamel dan mesoderm yang akan membentuk pulpa, sementum,

dan pulpa.19,20,23 Gigi terdiri dari mahkota yang dikelilingi oleh enamel dan dentin

serta akar yang tidak ditutupi oleh enamel. Gigi terdiri dari pulpa yang vital

(terdapat persarafan) yang didukung oleh ligamen periodontal.19 Pada minggu

ke-5 masa embrio, epitel ektoderm yang melapisi kavum oris mengalami penebalan

sepanjang tepi dari bakal rahang atas dan rahang bawah. Penebalan ini terdiri atas

dua lapisan yang meluas sampai ke mesenkim, di mana lapisan pertama yaitu di

sebelah labial akan memisahkan diri dan membentuk ruangan di antara bibir dan

prosesus alveolaris dari rahang. Lapisan kedua yaitu di sebelah lingual akan

membentuk gigi yang disebut lamina dentalis. Pada lamina dentalis, terjadi

penebalan yang berbentuk kuncup dan masuk ke dalam jaringan pengikat

(mesoderm). Kuncup-kuncup ini merupakan benih-benih gigi. Ada 10 benih-benih

gigi dalam masing-masing tulang rahang yang akan menjadi gigi desidui. Pada awal

minggu ke-10 lamina dentalis yang

Page 2: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

masih tinggal akan membentuk kuncup-kuncup lagi yang akan menjadi benih-

benih gigi permanen.23

Perkembangan gigi dimulai sejak dalam kandungan (fetus) sekitar 28 hari

IU.19,20 Gigi desidui berkembang pada minggu ke-6 dan minggu ke-8 dan gigi

permanen berkembang pada minggu ke-20.21 Tahap mineralisasi pada gigi desidui

dimulai pada minggu ke-14 IU dan seluruh gigi desidui termineralisasi

secara

sempurna setelah kelahiran. Gigi I dan M1 permanen termineralisasi pada atau

waktu setelah kelahiran, setelah itu baru gigi-gigi permanen lain mengalami

mineralisasi.19

Erupsi gigi terjadi setelah formasi dan mineralisasi mahkota terbentuk

sempurna tetapi sebelum akar terbentuk sempurna. Gigi tumbuh dari dua tipe

sel, yaitu epitel oral dari organ enamel dan sel mesenkim dari papilla dental.

Perkembangan enamel dari enamel organ dan perkembangan dentin dari papila

dental.18 Mahkota dan bagian akar dibentuk sebelum gigi tersebut erupsi,

mahkota

dibentuk terlebih dahulu, kemudian baru pembentukkan akar.22 Pertumbuhan

mandibula dan maksila menurut Sadler, dipersiapkan untuk tumbuhnya gigi geligi.10

Perkembangan gigi dibagi dalam 3 tahap, yaitu : tahap pra-erupsi, tahap

pra- fungsional (tahap erupsi), dan tahap fungsional.6

1.1 Tahap Pra-Erupsi

Tahap pra-erupsi, yaitu saat mahkota gigi terbentuk dan posisinya

dalam tulang rahang cukup stabil (intraosseus), ketika akar gigi mulai terbentuk

Page 3: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

dan gigi

Page 4: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

mulai bergerak di dalam tulang rahang ke arah rongga mulut, penetrasi mukosa,

dan pada saat akar gigi terbentuk setengah sampai tiga perempat dari panjang akar.25

Tahap pra-erupsi terdiri dari : 22,23

a. I nis ia s i (B ud Stage)

Tahap inisiasi merupakan penebalan jaringan ektodermal dan pembentukkan

kuntum gigi yang dikenal sebagai organ enamel pada minggu ke-10 IU. Perubahan

yang paling nyata dan paling dominan adalah proliferasi jaringan ektodermal dan

jaringan mesenkimal yang terus berlanjut.

b. P ro lifer as i ( Cap Stage)

Dimulai pada minggu ke-11 IU, sel-sel organ enamel masih terus

berproliferasi sehingga organ enamel lebih besar sehingga berbentukan cekung

seperti topi. Bagian yang cekung diisi oleh kondensasi jaringan mesenkim dan

berproliferasi membentuk papila dentis yang akan membentuk dentin. Papila dental

yang dikelilingi oleh organ enamel akan berdiferensiasi menjadi pulpa. Jaringan

Page 5: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

mesenkim di bawah papila dental membentuk lapisan yang bertambah padat

dan berkembang menjadi lapisan fibrosa yaitu kantong gigi (dental sakus) primitif.

c. H isto difer e ns ia s i (B ell Stage)

Tahap bel merupakan perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi

menjadi bentuk bel. Perubahan histodiferensiasi mencakup perubahan sel-sel perifer

papila dental menjadi odontoblas (sel-sel pembentuk dentin). Ada empat lapisan

sel

Page 6: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara

yang dapat dilihat pada tahap bell, yaitu Outer Enamel Epithelium, Retikulum

Stelata, Stratum Intermedium, dan Inner Enamel Epithelium.

d. Mo r fod ifer e ns ias i

Morfodiferensiasi adalah susunan sel-sel dalam perkembangan

bentuk jaringan atau organ. Perubahan morfodiferensiasi mencakup pembentukkan

pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relatif dari mahkota gigi. Morfologi

gigi ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga

batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel

junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khas pada

setiap gigi, sebagai suatu pola tertentu pada pembiakan sel.

e. Apo s isi

Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi (email,

dentin, dan sementum). Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang

teratur dan berirama dari bahan ekstraseluler yang mempunyai kemampuan sendiri

untuk pertumbuhan yang akan datang.

f. Ka ls if ika s i

Kalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik

selama pengendapan matriks. Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang

sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari bagian ke bagian

lainnya dengan penambahan lapis demi lapis. Gangguan pada tahap ini dapat

menyebabkan kelainan pada kekerasan gigi seperti hipokalsifikasi.

Page 7: Prenatal Fisca Tjantik

Universitas Sumatera Utara