presentasi hasil stm
TRANSCRIPT
SE
MIN
AR
H
AS
IL
Bagaimana pendekatan STM padapokok bahasan sistem koloid dapatmeningkatkan literasi sains siswa
kelas XI IPA SMAN 5 Kendari?
Bagaimana perbedaan kemampuan literasisains siswa kelas XI IPA SMAN 5 Kendariyang diberi pembelajaran menggunakan
STM dan pembelajaran konvensional?
Bagaimana tanggapan dan minat siswakelas XI IPA SMAN 5 terhadap pembelajaran
konvensional dan pendekatan STM padapokok bahasan sistem koloid?
Mengetahui peningkatan literasi sains siswamelalui pendekatan STM pada pokok bahasan
Sistem Koloid siswa kelas XI IPA SMAN 5 Kendari.
Mengetahui perbedaan kemampuan literasisains siswa kelas XI IPA SMAN 5 Kendari yang
diberi pembelajaran menggunakan STM dengan pembelajaran konvensional.
Mengetahui tanggapan dan minat siswa kelasXI IPA SMAN 5 terhadap pembelajaran
konvensional dan pendekatan STM padapokok bahasan sistem koloid
Bagi Guru
BagiPeneliti
Lain
BagiPembuat
Kebijakan
Bagi Siswa
PENDEKATAN SAINS
TEKNOLOGI
MASYARAKAT (STM)
• Pengertian STM
• Tujuan Pendekatan STM
• Penerapan Pendekatan STM
KEMAMPUAN LITERASI
SAINS SISWA
• Pengertian Literasi Sains
• Kemampuan Literasi Sains
Siswa di Indonesia
• Aspek Literasi Sains
Ni Komang Trisnayanti (2010)
Rai sujanem (2006)
I Made Mandra (2012)
Yokobus Bustami (2010)
Kurangnya LiterasiSains Siswa Di
Indonesia
PerkembanganSains Dan Teknologi
Siswa Yang Berkualitas
Disiplin IlmuKimia
Sains TeknologiMasyarakat
MeningkatkanLitersai Sains
Siswa Di Indonesia
• Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Kendari semester
genap tahun ajaran 2012/2013. Waktu pelaksanaan
penelitian ini berlangsung pada bulan Mei tahun 2013.
Waktu Dan
Tempat Penelitian
• Eksperiment
• pretest-posttest control group design
Metode Dan
Desain Penelitian
• Populasi = Seluruh Kelas IPA XI SMAN 5 KDI
• Sampel = XI IPA 5 (Eksperiment) & XI IPA 4 (Kontrol)Subjek Penelitian
PROSEDUR PENELITIAN
• Tes
• Lembar observasi
• Angket
Metode Pengumpulan
Data
• Uji Validitas
• Uji Reliabilitas
Pengujian Instrumen
Penelitian
• Uji Normalitas
• Uji Homogenitas
• Uji Hipotesis Penelitian
• Hasil Pretes dan postes
• Mengitung gain ternormalisasi (n-gain)
• Hasil Observasi
• Data AngkeT
Teknik
Analisis
Data
Uji Normalitas
Keempat nilai χ2 hitung berada di bawah nilai χ2
tabel sehingga keempat data tersebut berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Fhitung
untuk Pretest sebesar 1.5926 dan untuk Posttest
sebesar 1.0260. Keduanya masih di bawah nilai Ftabel
yaitu 1,8687. Karena Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas
memiliki varians Homogen.
Uji Hipotesis (uji-t)
Diperoleh nilai thitung= 4.164 > ttabel =2.0017, maka Ha diterima yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan
kemampuan literasi sains antara siswa yang diajar menggunakan
pendekatan STM dengan siswa yang diajar dengan pengajaran
konvensional pada materi pokok bahasan sistem koloid
Karena data terdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen.
Maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik
Distribusi NilaiPretest
Distribusi NilaiPosttest
NilaiRata-Rata Kelas
Berdasarkan hasil nilai
rata-rata kelas, kelas
eksperimen dan kontrol
tidak memiliki perbedaan
yang cukup signifikan
baik pada tes awal
maupun pada tes akhir.
Perbedaan lebih lanjut
dilihat pada uji
Efektifitas pembelajaran
(N-gain)
Efektifitas
Pembelajaran(N-gain)
untuk kelas kontrol dengan skor rata – rata N-gain sebesar 0,27 ini
menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional memiliki hasil pembelajaran
yang rendah dalam peningkatan literasi sains siswa. Sedangkan untuk kelas
eksperimen dengan skor rata – rata N gain sebesar 0,37 ini menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan STM memiliki hasil pembelajaran
yang sedang dalam peningkatan literasi sains siswa.
Aspek
Konten
Aspek
Konteks
Aspek
Proses
Aspek
Sikap
Observasi Guru
Observasi Siswa
Pertemuan I di kelas eksperimen antusias siswa dalammendengarkan materi lebih besar dari pada kelaskontrol. Karena materi sistem koloid yang dirangkaikan dengan masalah pencemaran lingkunganlebih membuat siswa tertarik untuk memperhatikandibandingkan materi sistem koloid pada kelas kontrolyang hanya membahas sub-sub pokok bahasan padasistem koloid.
Pertemuan II dan III diadakan diskusi kelompokdari tugas makalah yang diberikan. Dari lembarobservasi dapat dilihat keaktifan siswa dalamberdiskusi lebih aktif kelas eksperimen dibandingkandengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwasiswa pada kelas eksperimen lebih tertarik membahasmasalah-masalah pencemaran lingkungan danbagaimana cara mengatasinya dibandingkan kelaskontrol yang hanya membahas konsep sistem kolo
Tanggapan dan minat siswa pada keduapembelajaran juga dapat dilihat dari angket,dimana siswa memberi pendapatnya sendiriterhadap pelajaran yang diberikan. Dari dataangket yang diperoh, nilai persentase rata-ratakelas eksperimen adalah 54,19% (katagori baik),sedangkan nilai persentase rata-rata kelaskontrol adalah 45,81% (katagori baik). Hal inimenunjukkan bahwa minta dan tanggapan siswaterhadap pembelajaran STM lebih baik daripembelajaran konvensional. Dapat dilihat jugadari setiap point-point pertanyaan yangdiberikan, bahwa minta siswa terhadappembelajaran STM ini tinggi, serta tanggapanyang baik dari siswa terhadap pembelajaransistem koloid dengan pendekatan STM.
Dari hasil penelitian ini diharapkan:
Kepada calon guru kimia, khususnya guru kimia SMA Negeri 5 Kendari
dalam menyajikan materi pelajaran dengan pendekatan STM
khususnya pokok bahasan sistem koloid. Hal ini berkaitan dengan
daerah disekitar SMAN 5 kendari, yang banyak terdapat masalah
pencemaran lingkungan.
Kepada siswa, khususnya siswa SMA Negeri 5 kendari untuk belajar
lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Mengingat daerah sekitar
merupakan daerah pembangunan, dan dibutuhkan siswa-siswa yang
berkualitas untuk mengimbangi perkembangan zaman.
Pada penelitian selanjutnya, agar dapat lebih meningkatkan
pendekatan pembelajaran STM dengan cara memberikan lebih banyak
pengalaman kepada siswa tentang pencemaran lingkungan dan
perkembangan teknologi-teknologi moderen yang dapat digunakan
untuk kepentingan masyarat.
Pendekatan STM dapat dijadikan suatu model pada pembelajaran
khusus di sekolah seperti pembelajaran muatan lokal yang membahas
tentang pengelolaan sumber daya lokal yang ada di daerah sekitarnya