print dr agung
DESCRIPTION
jlhkhkjhkTRANSCRIPT
![Page 1: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/1.jpg)
PRESENTASI KASUS
PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN KOMPLIKASI IUFD
PADA PRIMIGRAVIDA HAMIL ATERM
Disusun oleh :
Liliani Muslimahwati Tjikoe
20100310212
Diajukan Kepada :
dr. Agung Supriandono, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RSUD SALATIGA2015
![Page 2: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB. I
PENDAHULUAN
1. Identitas Pasien
Nama Ny. D
Umur 24 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Alamat Salatiga
Status Menikah
Tanggal Ke RS 18 – 03 – 2015
2. Hasil Pemeriksaan
a. Anamnesis
- Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan kenceng – kenceng yang sudah terasa sejak
kemarin malam sebelum masuk rumah sakit.
- Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari Bidan dengan G1P0A0, Hamil 39+4minggu, dengan
preeklampsia berat & gerak janin (-) curiga IUFD. Riwayat kejang (-), pandangan
mata kabur (-), nyeri ulu hati (-). Rembes air ketuban (-), demam (-), pusing (-).
Riwayat Obstetri : G1P0A0
Riw. Kehamilan Dulu : (-)
Riw. Kehamilan Sekarang :
HPMT : 14 – Mei - 2014
HPL : 21 - Februari - 2015
UK : 39+4minggu
Riwayat Ginekologi
Menarche : 14 tahun, siklus teratur ±28 hari, durasi ± 7 hari, dismenor (-),
keputihan abnormal (-)
Riwayat Pernikahan
Satu kali, usia 24 tahun pada Maret 2014
![Page 3: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/3.jpg)
Riwayat Kontrasepsi : (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat amenorrea sekunder sejak SMA sampai kuliah, sudah diterapi dengan
obat oral dan sudah membaik sampai sekrarang. Riwayat HT (-), Riwayat DM (-),
Riwayat Alergi (-), Riwayat Asma (-), Riwayat Mondok (-), Riwayat Operasi
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi (+) Ayah dan Ibu, Riw DM (-), Riwayat Kehamilan Kembar
(-), Riwayat penyakit lainnya (-).
b. Pemeriksaan
KU : CM, Baik
Vital Sign : Tekanan darah : 160 / 110 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7 °C
Pemeriksaan Fisik
Kepala Normocephal, depresi tulang tengkorak (-)
Mata SI (- / -), CA (-/-), starbismus (-/-), defek kuadrantik mata (-/-)
Telinga Keloid (-/-), serumen (-/-), eritema (-/-)
Hidung Edem (-/-), eritema (-/-), deviasi septum (-/-), perforasi (-/-)
Mulut Sianosis (-), pucat (-), stomatitis (-), gingivitis (-), tonsilitis (-),
abses peritonsiler (-)
Leher Jaringan parut (-), massa (-), simeteris (+), limfadenopati (-),
deviasi trakea (-)
Thoraks Suara Dasar Vesikuler: (+ / +), Ronkhi (- / -), Wheezing (- /-),
Simterisitas (+), ketinggalan gerak (-/-)
Abdomen Inspeksi : Bentuk Cembung, stria gravidarum (+)
Auskultasi : Bising Usus (+) N, DJJ : (-) tidak terdengar
Palpasi :
Leopold I : Teraba bagian lunak, bentuk kurang bundar,
tidak melenting pada fundus, TFU 4 jari ↓ px (27 cm), HIS :
![Page 4: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/4.jpg)
(+) jarang
Leopold II : Teraba bagian keras, cembung, kaku di
bagian kanan ibu, DJJ (-) 133x/m
Leopold III : Teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV : Bagian terbawah sudah masuk panggul,
divergen
TBJ : 2480gram
Pemeriksaan Dalam PD : V/U tenang, dinding vagina licin, portio tebal lunak, Ø 1
cm, KK (+) menonjol, Kepala ↓masih tinggi, STLD (+)
Ekstermitas Ekstermitas edem : tangan ( -/- ) kaki (-/-)
Akral dingin : tangan (-/-) kaki (-/-)
Asessment : Preeklampsia Berat dengan IUFD pada G1P0A0, H. Aterm (39 minggu), Belum
dalam persalinan
Planning :
Konsul dr. Sp.OG :
Kelola PEB
- Inf. RL MgSO4 drip (6 gram) 40% à 20 tpm
- Inj. MgSO4 (bolus)
- Inj. Antibiotik (Ceftriaxone 1 x 1 gram)
- Nifedipin 3 x 10 mg tab
- Induksi baloning (Folley Chateter) 110 cc
![Page 5: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/5.jpg)
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
19 – 02 – 2015 Darah Rutin Leukosit: 11.19 (H)
Hb : 12.3 (N)
Netrofil : 71.9 (H)
Limfosit : 18.8 (L)
PTT : 12.9 (N)
APTT : 34.8 (N)
HbsAg : Negatif
4.5 – 11 (10³ /uL)
12 – 16 g/dL
50 – 70 %
25 – 40 %
11.5 – 15.5 detik
24 – 36.2 detik
Negatif
Urinalisa Protein-Albumin :
+3/300 mg/dl
Negatif
USG UK : 33 – 34 minggu, TBJ : 2324 gram, AK (-), Kalsifikasi
Plasenta grade II-III, DJJ (-), Robert’s Sign (+)
Pemeriksaan Laboratorium
A : Preeklampsia Berat dengan IUFD pada G1P0A0, H. Aterm, Inpartu KIFL
Catatan Perkembangan
![Page 6: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/6.jpg)
A : G1P0A0, H. Aterm, Kala II
A : Post partum spontan (Riw. IUFD), P1A0 Nifas hari ke 1
![Page 7: Print Dr Agung](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/563dbc00550346aa9ab061ab/html5/thumbnails/7.jpg)
Setelah bayi lahir, dan dari penialian awal dapat diketahui terjadi maserasi grade II pada
tubuh bayi, yang menyimpulkan bahwa kematian janin terjadi > 24 jam.
Ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu dari berat badan bayi saat lahir diketahui
berjumlah 2200gram. Padahal untuk usia aterm (39 minggu) berat bayi tersebut masuk dalam
kategori Berat Badan Lahir Kurang. Dalam hal ini kita bisa mencurigai terjadinya
preeklampsia awalnya menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin akibat terbatasnya
nutrisi uteroplasenta akibat vasospasme pembuluh darah, sehingga menyebabkan IUGR, dan
lama – kelamaan kondisi tersebut semakin parah sehingga akhirnya menyebabkan IUFD. hal
ini bisa dibuktikan dengan data tinggi fundus uteri TFU selama kehamilan. Kita bisa
mengukur apakah perkembangan TFU sesuai dengan usia kehamilan. Jika ditemukan ketidak
cocokan maka kecurigaan terjadinya IUGR dahulu sebelum IUFD bisa dibuktikan. Namun
pada pasien ini penulis tidak mendapatkan data tersebut sehingga kemungkinan terjadinya
IUGR terlebih dahulu belum bisa dibuktikan. Disamping itu, kemungkinan lain yang bisa
terjadi adalah mungkin bayi tersebut tidak mengalami IUGR tetapi dalam proses
perkembangan pertumbuhannya bayi tersebut memang kecil akibat dari asupan nutrisi ibu
yang kurang, genetik dari ibu dll. Namun hal tersebut belum bisa dibuktikan karena kondisi
ibu baik, berat badan dan lingkar lengan atas ibu berada dalam batas normal, dan nutrisi ibu
saat kehamilan juga baik. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kemungkinan bayi tersebut
mengalami IUGR terlebih dahulu akibat komplikasi gangguan sirkulasi uteroplasenta, dan
akhirnya berkembang menjadi IUFD. Namun hal tersebut belum bisa dibuktikan lebih lanjut.
Pencegahan terjadinya preeklampsia berulang dapat dilakukan yaitu dengan Antenatal
Care yang rutin, pemberian suplement, antitrombotik dan tindakan pencegahan lainnya yang
dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kenaikan tekanan
darah.