print pemicu 8
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
2
Herpes Zoster
Penyakit disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yg menyerang kulit dan mukosa.
3
Epidemiologi
• Reaktivasi virus setelah penderita mendapat varisela
• Transmisi: aerogen• Lebih sering pd org dewasa• Faktor risiko: usia lanjut
4
Patogenesis
• Virus diam di ganglion posterior SST dan ganglion kranialis
• Ganglion anterior (motorik kranialis) gejala2 gangguan motorik
5
Gejala Klinis
• Plg srg: daerah torakal• Gejala prodromal sistemik (demam, pusing,
malaise) dan lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal)• Eritema vesikel berkelompok pustul dan
krusta• Herpes zoster hemoragik: vesikel mengandung
darah• Infeksi sekunder ulkus sikatriks
(penyembuhan)
6
• Masa tunas: 7-12 hr• Lokalisasi: unilateral dan dermatomal• Khas: hiperestesi pada daerah yg terkena• Herpes zoster oftalmikus: cabang I N. trigeminus• Sindrom Ramsay Hunt: gangguan N. fasialis dan otikus paralisis otot muka
• Herpes zoster abortif: berlangsung singkat dan hanya berupa bbrp vesikel dan eritem
• Herpes zoster generalisata: pd orang tua dan kondisi fisik sgt lemah
8
DD
• Herpes simpleks• Pd nyeri yg merupakan gej prodromal lokal srg
salah diagnosis dg penyakit reumatik dan angina pektoris
9
Pengobatan
• Asiklovir (5 x 800 mg/hr selama 7 hari), valasiklovir (3 x 1000 mg/hr), famsiklovir, pensiklovir
• Nyeri neuropatik pd neuropati perifer diabetik dan neuralgia pasca herpetik pregabalin
• Antidepresi trisiklik (nortriptilin dan amitriptilin) menghilangkan nyeri
10
• KS (prednison) utk mencegah fibrosis ganglion (pd Sindrom Ramsay Hunt)
• Stadium vesikel: bedak utk cegah pecahnya vesikel
• Erosif kompres terbuka• Ulserasi salap antibiotik
11
Komplikasi
• Neuralgia pascaherpetik: nyeri pd daerah bekas penyembuhan > 1 bln. Pd org usia > 40 thn
• Pd yg def imun: ulkus dengan jar nekrotik
15
Gejala Klinis
Veruka vulgaris• Predileksi: ekstremitas bag ekstensor• Bulat warna abu2, lentikular / kalau berkonfluensi
jd plakat, permukaan kasar (verukosa)• Fenomen Köbner: dg goresan dpt timbul
autoinokulasi sepanjang goresan• Sembuh sendiri• Verukosa filiformis di muka dan kulit kepala sbg
penonjolan dan permukaannya verukosa
16
Veruka plana juvenilis• Permukaan licin dan rata, sm dg warna kulit /
kecoklatan, miliar / lentikular• Predileksi: muka dan leher, dorsum manus dan
pedis, pergelangan tangan, lutut• Fenomen Köbner• Sembuh sendiri
17
Veruka plantaris• Predileksi: telapak kaki (t.u. yg mengalami
tekanan)• Cincin yg keras, kekuning2an• Permukaan licin krn gesekan nyeri pd wkt
jalan• Bbrp veruka bersatu gbrn spt mosaikVeruka akuminatum
18
Pengobatan
• Bahan kaustik: larutan AgNO3 25%, as triklorosetat 50%, fenol likuifaktum
• Bedah beku: CO2, N2, N2O• Bedah skalpel• Bedah listrik• Bedah laser
21
Etiologi
• HPV tipe 16 dan 18 srg dijumpai pd kanker serviks
• Tipe 6 dan 11 kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks
• Faktor predisposisi: higiene, fluor albus, kelembaban
22
Gejala Klinis
• Terutama: daerah lipatan yg lembab (genitalia eksterna)
• Predileksi:– Pria: perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glans
penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis– Wanita: vulva, introitus vagina, porsio uteri
• Vegetasi bertangkai dan kemerahan (baru) / kehitaman (lama)
• Permukaan berjontot (papilomatosa)
23
• Infeksi sekunder: kemerahan keabu2an dan bau tdk enak
• Giant condyloma (Buschke) vegetasi besar deg maligna
24
DD
• Veruka vulgaris: vegetasi tdk bertangkai, kering, abu2 / sm dg warna kulit
• Kondiloma latu: sifilis stad II• SCC: vegetasi spt kembang kol, mdh berdarah,
berbau
25
Pengobatan
• Kemoterapi– Podofilin tingtura 25%– As triklorasetat 50%– 5-fluorourasil 1-5% krim
• Bedah listrik (elektrokauterisasi)• Bedah beku (N2, N2O cair)• Bedah skalpel• Laser karbondioksida• Interferon• Imunoterapi
26
Moluskum KontagiosumDisebabkan oleh virus poks, klinis: papul2, pd permukaannya tdpt lekukan, berisi massa yg mengandung badan moluskum (histoPA)
28
Gejala Klinis
• Masa inkubasi: 1 – bbrp mgu• Papul miliar / lentikular, putih spt lilin, kubah
yg kemudian di tghnya tdpt lekukan (delle)• Jk dipijat massa putih spt nasi• Lokalisasi: muka, badan, ekstremitas• Dws: pubis, genitalia eksterna• Infeksi sekunder supurasi
29
Pengobatan
• Prinsip: mengeluarkan massa yg mengandung badan moluskum
• Ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret• Elektrokauterisasi, bedah beku
30
VariselaInfeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yg menyerang kulit dan mukosa. Klinis: gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf (t.u.
di bag sentral tubuh)
31
Epidemiologi
• Tersebar kosmopolit• Terutama anak2• Transmisi: aerogen• Masa penularan: 7 hari dr timbulnya gejala
kulit
33
Gejala Klinis
• Masa inkubasi: 14-21 hari• Gejala prodromal (demam, nyeri kepala,
malaise) papul eritematosa vesikel (dlm wkt bbrp jam)
• Vesikel khas: tetesan embul (tear drops)• Vesikel pustul krusta• Inf sekunder pbsrn KGB regional• Disertai gatal
34
DD
• Variola– Lbh berat, gambaran monomorf– Penyebaran: dr bag akral tubuh (telapak tangan
dan telapak kaki)
35
Pemeriksaan penunjang
• Percobaan Tzanck membuat hapusan diwarai dg Giemsa. Bahan diambil dr kerokan dasar vesikel.– Sel datia berinti banyak
36
Pengobatan
• Antipiretik dan analgesik menghilangkan gatal • Mentol, kamfora cegah pecahnya vesikel dan
menghilangkan gatalVaksinasi• Galur yg tlh dilemahkan• Diberikan pd umur 12 bulan / lebih.• Pemberian scr subkutan, 0,5 ml pd usia 12 bln –
12 thn. Pd usia > 12 thn jg 0,5 ml, stlh 4-8 mgu diulangi dg dosis yg sama.
37
Komplikasi
• Ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, arteritis, kelainan darah (bbrp macam purpura)
39
Impetigo krustosa
• Etiologi: Streptococcus B hemolyticus• Predileksi: muka, skitar lubang hidung, mulut• GK: eritema, vesikel krusta tebal kuning spt
madu• Komplikasi: glomerulonefritis• DD: ektima
40
Impetigo bulosa
• Etiologi: Staphylococcus aureus• Predileksi: ketiak, dada, punggung• GK: eritema, bula, bula hipopion• DD: dermatofitosis (jk vesikel/bula tlh pecah
dan hny tdpt koleret dan eritema)– Impetigo bulosa sblmnya tdpt lepuh
• Pengobatan: salap AB / cairan antiseptik
41
Impetigo neonatorum
• Serupa impetigo bulosa hny lokasinya menyeluruh
• DD: sifilis kongenital• Pengobatan: AB sistemik– Topikal: bedak salisil 2%
43
Folikulitis superfisialis
• Terbatas di dlm epidermis• Predileksi: tungkai bawah• GK: papul / pustul yg eritematosa dan di
tghnya tdpt tambut, multipel
44
Folikulitis profunda
• GK spt F. superfisialis, hny teraba infiltrat di subkutan
• Cth: sikosis barbe yg berlokasi di bibir atas dan dagu, bilateral
• DD: tinea barbe, lokasinya di mandibula/submandibula, unilateral. Sediaan KOH +
• Pengobatan: AB sistemik/topikal
45
Furunkel / KarbunkelRadang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lbh drpd sebuah
disebut furunkulosis. Karbunkel: kumpulan furunkel
46
• Etiologi: Staphylococcus aureus• Predileksi: tmpt byk friksi, mis: aksila dan
bokong• GK: nyeri, nodus eritematosa btk kerucut,
ditghnya ada pustul melunak jd abses isi pus dan jar nekrotik memecah btk fistel
• Pengobatan: AB topikal jk dikit. Jk bnyk digabung dg AB sistemik
48
Epidemiologi
• Terutama menyerang anak2 usia muda• Cpt meluas pd lingkungan padat (asrama,
panti asuhan), higiene tdk baik• Transmisi: perantara (benda) sisir, bantal,
kasur, topi
49
Etiologi
• Kutu: 2 mata, 3 psg kaki, wrn abu2 dan kemerahan jk tlh menghisap darah
• Telur diletakkan di sepjg rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut makin ujung makin tdpt telur yg matang
50
Patogenesis
• Kelainan kulit timbul krn garukan utk menghilangkan rasa gatal
• Gatal timbul krn pengaruh liur dan ekskreta kutu yg dimasukkan ke dlm kulit wkt menghisap darah
51
Gejala Klinis
• Dominan: gatal terutama pd oksiput dan temporal, meluas ke sluruh kepala
• Garukan erosi, ekskoriasi, inf sekunder (pus, krusta)
• Inf sekunder berat plika palonica + pembesaran KGB regional (oksiput & retroaurikular) bau busuk
52
Pemeriksaan penunjang
• Menemukan kutu / telur daerah oksiput dan temporal
• Telur wrn abu2 dan berkilat
56
Epidemiologi
• Dewasa: PHS, dpt nyerang jenggot dan kumis• Anak2: alis dan bulu mata (mis: blefaritis) dan
tepi batas rambut kepala• Tramisi: kontak langsung
57
Gejala Klinis
• Bercak2 abu2 / kebiruan makula serulae• Gejala patognomonik: black dot, pd celana
dlm wrn putih– Black dot krusta berasal dr darah srg
diinterpretasikan sbg hematuria• Inf sekunder: pbsrn KGB regional• Gatal
59
Pengobatan
• Gameksan 1% krim• Benzil benzoat 25% emulsi• Rambut kelamin dicukur, pakaian dalam
direbus / diseterika
60
Skabies
Peny kulit disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi thd Sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya
61
Epidemiologi
• Sosial ekonomi yg rendah• Higiene buruk• PHS• Transmisi: kotak langsung, tak langsung
(benda)• Biasanya oleh Sarcoptes scabiei betina yg sdh
dibuahi / btk larva.
62
Etiologi
• Sarcoptes scabiei– Filum Arhropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima– Tungau kecil
• Tungau betina yg tlh dibuahi menggali terowongan dlm stratum korneum
• Siklus hidup: 8-12 hari
63
Patogenesis
• Kelainan bs oleh krn garukan sendiri• Gatal krn sensitisasi thd sekreta dan ekskreta
tungau (1 bln stlh infestasi)
64
Gejala Klinis (4 Tanda Kardinal)
1. Pruritus nokturna– Gatal pd malam hari krn aktivitas tungau lbh
tinggi pd suhu yg lbh lembab dan panas
2. Menyerang scr kelompok, mis: keluarga terkena smua
3. Terowongan (kunikulus) wrn putih / keabu2an, garis lurus / berkelok, 1cm, ujung terowongan ada papul / vesikel
4. Menemukan tungau diagnostik
65
Skabies Norwegia (skabies berkrusta)• Ditandai dg dermatosis berkrusta pd tgn dan
kaki, kuku yg distrofik, skuama generalisata• Sgt menular, tp rasa gatal sgt dikit• Tdpt pd penderita dg retardasi mental,
kelemahan isis, g3 imun, psikosis
66
DD
• The great immitator dpt menyerupai byk peny kulit dg keluhan gatal
• Prurigo• Pedikulosis korporis• dermatitis
67
Pengobatan
• Sulfur presipitatum 4-20%• Benzil benzoat 20-25% emulsi• Gameksan 1%• Krotamiton 10% krim / losio• Permetrin 5% krim
68
Creeping Eruption / CLMPerdangan berbentuk linear / berkelok-kelok, menimbul dan
progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yg berasal dr anjing dan kucing
69
Etiopatogenesis
• Anak2 srg jalan tanpa alas kakim srg berhub dg tanah / pasir
• Anjing dan kucing: A. braziliense, A. caninum• Echinococcus, S. stercoralis• Ovum tdpt pd kotoran binatang larva
(berubah krn lembab) penetrasi ke kulit berjalan2 spjg dermoepidermal bbrp jam / hari timbul gejala di kulit
70
Gejala Klinis
• Msknya larva ke kulit gatal dan panas• Mula2: papul lesi linear / berkelok2,
menimbul, kemerahan (khas)• Larva ada di kulit slm bbrp jam / hari: papul yg
eritematosa selanjutnya menjalar spt benang berkelok2, polisiklik, serpiginosa, menimbul, burrow (terowongan)
• Predileksi: tungkai, plantar, tangan, anus, bokong, paha
71
Diagnosis
• Khas: benang yg lurus / berkelok2, menimbul, papul / vesikel di atasnya
DD• Skabies: terowongan tdk sepjg ini• Dermatofitosis: polisiklik• Insect bite: permulaan lesi CLM berupa papul• Herpes zoster stadium permulaan: bila invasi larva
CLM yg multipel timbul serentak, papul2 lesi dini
73
Sindrom Stevens-JohnsonSindrom yg mengenai kulit, selaput lendir di orifisium,
dan mata dg keadaan umum ringan – berat.
74
Etiologi
• Penyebab utama: alergi obat (>50 %)• Sbgn kecil: infeksi, vaksinasi, penyakit graft-
versus-host, neoplasma, radiasi
75
Patogenesis
• Rx Hs tipe II (sitolitik)• Sasaran utama: destruksi keratinosit• Alergi obat aktivasi sel T (CD4 dan CD8)– CD4 di dermis, CD8 di epidermis– TNFα di epidermis meningkat
76
Gejala Klinis
• Berat kesadaran menurun (soporous – koma)
• Akut: gejala prodromal (demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorok)
• Trias kelainan:1. Kelainan kulit:• Eritema, purpura• Vesikel, bula kl pecah jd erosi luas• Berat generalisata
77
2. Kelainan selaput lendir di orifisum• Mukosa mulut (100%) pseudomembran• Lubang alat genital (50%)• Vesikel, bula pecah cepat erosi, ekskoriasi, krusta
kehitaman• Bibir krusta hitam tebal
3. Kelainan mata (80%)• Tersering: konjungtivitis kataralis• Konjungtivitis purulen, perdarahan, simblefaron,
ulkus kornea, iritis, iriodisiklitis
78
Komplikasi
• Tersering: bronkopneumonia• Kehilangan cairan/darah• G3 keseimbangan elektrolit• Syok• Mata kebutaan krn g3an lakrimasi
80
Histopatologi
1. Infiltrat sel MN di sekitar PD2 dermis superfisial
2. Edema dan ekstravasasi sdm di dermis papilar
3. Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai tbtk vesikel subepidermal
4. Nekrosis sel epidermal, kdg2 di adneksa5. Spongiosis dan edema intrasel di epidermis
82
Pengobatan
• Prednison, Deksametason, Metilprednisolon• Siprofloksasin, klindamisin, seftriakson• Mengurangi ES KS diet miskin garam dan
tinggi protein• Keseimbangan elektrolit/cairan dan nutrisi
infus dektrose 5%, NaCl 9%, dan laktat Ringer• Transfusi darah• Daerah erosi dan ekskoriasi krim
sulfodiazin-perak
83
Nekrolisis Epidermal ToksikPenyakit berat, ada epidermolisis generalisata, dpt
disertai kelainan pd selaput lendir di orifisium dan mata
84
Etiologi
• Umumnya pd dewasa• Utama: Alergi obat (80-95%)– Derivat penisilin, parasetamol, karbamazepin– Analgetik/antipiretik, kotrimoksasol, dilantin,
klorokuin, seftriakson, jamu, aditif
85
Patogenesis
• Rx tipe II (sitolitik)• Sel sasaran: epidermis• Leukopenia bila sel sasarannya leukosit• Purpura bila sel sasarannya trombosit
86
Gejala Klinis• Kematian krn gangguan keseimbangan cairan/elektrolit atau krn
sepsis• Akut: gej prodromal (tampak skt berat dg demam tinggi, kesadaran
menurun sopor-koma)• Kelainan kulit: eritema generalisata byk vesikel dan bula; purpura• Erosi, ekskoriasi, perdarahan krusta merah hitam pd bibir dan
orifisum genitalia eksterna• Tanda Nikolskiy (+): epidermis terlepas dr dasarnya (kl ditekan dan
digeser)– Epidermolisis mdh dilihat pd punggung dan bokong (ps baring tekanan)
• Kuku dpt terlepas onikolisis
88
Pengobatan
• Deksametason• Sulfadiazin perak– Perak: sbg astringen, mencegah/obati inf oleh
kuman Gram (-), Gram (+) dan Candida– Sulfa Gram (+)
89
DD
• SSJ• Dermatitis kontak iritan krn baygon– Pd wkt pingsan, sbgn baygon tumpah di dadanya
epidermolisis pd tmpt tsb– Pd wanita krn tertahan oleh kutang
• SSSS– Epidermolisis, tp selaput lendir jrg dikenai– Anak < 5 thn– Letak celah di str ganulosum (NET di
subepidermal)