profil pasien ulkus diabetik di rumah sakit...

93
i PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN 2013-2014 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Muhammad Aulia Fahmi NIM: 1112103000077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436/2015 M

Upload: lamkiet

Post on 01-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

i

PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG

TAHUN 2013-2014

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Muhammad Aulia Fahmi

NIM: 1112103000077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436/2015 M

Page 2: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN
Page 3: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN
Page 4: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN
Page 5: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat

dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Profil

Pasien Ulkus Diabetik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Tahun 2013-

2014”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

sangatlah sulit untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam

kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-

tingginya dan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. DR. Arif Sumantri, S.K.M, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, SpOT selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter.

3. dr. Sayid Ridho, SpPD, FINASIM dan dr. Dwi Tyastuti, MPH, PhD

selaku dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam penyusunan

penelitian ini.

4. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS selaku penanggung jawab

riset mahasiswa PSPD 2012.

5. Kepala Rekam Medik Rumah Sakit Daerah Cengkareng Bu Gadis yang

telah mengizinkan kami untuk melakukan penelitian ini.

6. Kedua Orang tuaku tercinta, Drs. H. Tobroni dan Hj. Darini, S.Pd yang

selalu mencurahkan kasih sayangnya, mendukung dalam suka dan duka,

dan selalu mendoakan yang terbaik untuk putra-putrinya.

7. Kepada adik yang tercinta Maulana Akhsanul Fikri yang telah banyak

mendukung, semangat dan do’anya, sehingga tugas ini dapat

diselesaikan.

8. Kelompok riset Ahmad Sofyan, Ahmad Nabil, Alwi Kurniawan dan

Najib Askar yang selalu bekerja sama dalam suka maupun duka untuk

menyelesaikan penelitian ini.

Page 6: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

vi

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2012, dan

semua pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan.

Saya sadari penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi

kesempurnaan penelitian ini.

Akhir kata Wallahul Muwaffiq ila aqwamit thoriq

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 7: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

vii

ABSTRAK

Muhammad Aulia Fahmi. Program Studi Pendidikan Dokter. Profil Pasien

Ulkus Diabetik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Periode 2013 -

2014.

Ulkus Diabetik merupakan sebuah kerusakan komponen akibat perjalanan

penyakit diabetes dan disebabkan karena penurunan kontrol diabetes mellitus,

neuropati perifer, penyakit vaskular perifer dan imunosupresan. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui profil penyakit ulkus diabetik. Dengan menggunakan

studi potong lintang diperoleh sampel sebanyak 59 pasien yang dirawat di RSUD

Cengkareng. Hasil penelitian didapatkan dari 59 pasien jenis kelamin laki-laki

berjumlah 25 pasien (42,4%) dan jenis kelamin perempuan berjumlah 34 pasien

(57,6%). Dari kategori usia, dewasa berjumlah 10 pasien (16,9%), usia lansia

berjumlah 45 pasien (76,3%), dan usia manula berjumlah 4 orang (6,8%).

Berdasarkan pekerjaan, Ibu Rumah Tangga (42,4%) merupakan yang terbanyak.

Kalsifikasi Wagner diperoleh derajat I sebanyak 5 pasien (8,5%), derajat II

sebanyak 34 pasien (57,6%), derajat III sebanyak 12 pasien (20,3%), derajat IV

sebanyak 6 pasien (10,2%) dan derajat V sebanyak 2 pasien (3,4%). Dari tindakan

bedah, 41 pasien (69,5%) mendapatkan debridement, 6 pasien (10,2%)

mendapatkan nekrotomi dan 8 pasien mendapatkan amputasi (13,6%). Escherichia

coli (26,6%) menjadi bakteri terbanyak yang ditemukan melalui uji kultur.

Pemberian antibiotik terbanyak pasien ulkus diabetik adalah kombinasi

sefalosporin dan amubisid (49,2%). Angka kematian pasien ulkus diabetik pada

penelitian ini adalah 1,7%.

Kata kunci : Ulkus Diabetik, Gambaran Klinis, Wagner.

ABSTRACT

Muhammad Aulia Fahmi. Medical Student Program. Profiles of Diabetic

Ulcer Patient at the General Hospital of Cengkareng Period 2013-2014.

Diabetic ulcer is a devastating component of diabetes progression and are caused

by loss of glycemic control, peripheral neuropathy, peripheral vascular disease,

and immunosuppression. This study was conducted to determine the profile of

diabetic ulcer disease. The sample was 59 patients using cross sectional study. In

conclusion, characteristic of patients by sex diabetic ulcer patient obtained 42,4%

were males dan 57,6% were females. Age group 25-46 years obtained 10 patients

(16,9%), 46-65 years obtained 45 pasients (76,3%) and > 65 years obtained 4

patients (8,5%). Distribution of diabetic ulcers based on the Wagner criteria was

obtained 8,5% Grade I, Grade II obtained 57,6%, 20,3% obtained Grade III,

Grade IV obtained 10,2% dan 3,4% obtained Grade V. Distribution of diabetic

ulcer based on surgical therapy obtained 41 patients (69,5%) received

debridement, 6 patients (10,2%) received necrotomy and 8 patients (13,6%)

received amputation. Eschericia coli were the most bacteria found by culture test.

Most antibiotics diabetic ulcer patients was combination antibiotic between

cephalosporin and amoebicide (49,2%). The mortality rate of diabetic ulcer

patients in this study was 1,7%.

Keyword: Diabetic ulcer, Clinical manifestation, Wagner.

Page 8: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2

1.3.1. TujuanUmum ..................................................................................... 2

1.3.2. TujuanKhusus ..................................................................................... 2

1.4.ManfaatPenelitian ........................................................................................... 3

1.4.1. Bagi Peneliti ...................................................................................... 3

1.4.2. Bagi Masyarakat ................................................................................ 3

1.4.3. Bagi Institusi ...................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diabetes Mellitus ........................................................................................... 4

2.1.1. Definisi dan Klasifikasi ..................................................................... 4

2.1.2. Epidemiologi ..................................................................................... 5

2.2. Ulkus Diabetik ............................................................................................... 6

2.2.1. Definsi ............................................................................................... 6

2.2.2. Etiologi .............................................................................................. 6

2.2.3. Patogenesis dan Patofisiologi ............................................................ 10

2.2.4. Gambaran Klinis dan Kriteria Klasifikasi ......................................... 16

2.2.5. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang ..................................................... 19

2.2.6. Tata Laksana ...................................................................................... 21

2.4. Kerangka Teori ............................................................................................. 22

2.5. Kerangka Konsep .......................................................................................... 23

2.6. Definisi Operasional ..................................................................................... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian ........................................................................................... 35

3.2. Tempat dan WaktuPenelitian ......................................................................... 35

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 35

3.4. Krieria Sampel ............................................................................................... 35

Page 9: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

ix

3.5. Besar dan Cara Pengambilan Sampel Penelitian ........................................... 36

3.6. Cara Kerja Penelitian ..................................................................................... 37

3.7. Alat dan Bahan ............................................................................................... 37

3.8. Alur Penelitian ............................................................................................... 38

3.9. Managemen Data ........................................................................................... 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien Ulkus Diabetik ...................................... 40

4.2. Karakteristik Usia Pasien Ulkus Diabetik ...................................................... 41

4.3. Karakteristik Pendidikan Pasien Ulkus Diabetik ........................................... 42

4.4. Karakteristik Pekerjaan Pasien Ulkus Diabetik ............................................. 43

4.5. Karakteristik Indeks Massa Tubuh (IMT) Pasien Ulkus Diabetik ................. 43

4.6. Karakteristik Derajat Pasien Ulkus Diabetik ................................................. 44

4.7. Karakteristik Jenis Terapi Pasien Ulkus Diabetik ......................................... 46

4.8. Karakteristik Jalur Masuk Pasien Ulkus Diabetik ......................................... 46

4.9. Karakteristik Luka Ulkus Pasien Ulkus Diabetik .......................................... 47

4.10. Karakteristik Jenis Terapi Bedah Pasien Ulkus Diabetik ............................ 48

4.11. Karakteristik Terapi DM Pasien Ulkus Diabetik ......................................... 49

4.12. Karakteristik Kultur Bakteri Pasien Ulkus Diabetik .................................... 50

4.13. Karakteristik Distribusi Lokasi Ulkus Diabetik Pasien ............................... 51

4.14. Karakteristik Distribusi Pemberian Antibiotik Pasien Ulkus Diabetik ........ 52

4.15. Karakteristik Profil A1c Pasien Ulkus Diabetik .......................................... 54

4.16. Karakteristik Jenis Ulkus Pasien Ulkus Diabetik ........................................ 54

4.17. Karakteristik Tekanan darah Pasien Ulkus Diabetik ................................... 55

4.18. Karakteristik Radiologi Pasien Ulkus Diabetik ........................................... 56

4.19. Karakteristik Kadar Haemoglobin (Hb) Pasien Ulkus Diabetik .................. 56

4.20. Karakteristik Distribusi Uji Kultur Pasien Ulkus Diabetik .......................... 57

4.21. Karakteristik Distribusi Lama Diabetes Mellitus......................................... 57

4.22. Karakteristik Derajat Keparahan Infeksi Pasien Ulkus Diabetik ................. 59

4.23. Karakteristik Data akhir Pasien Ulkus..................................................... .... 60

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ........................................................................................................ 62

5.2. Saran .............................................................................................................. 62

5.3. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

LAMPIRAN ......................................................................................................... 70

Page 10: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Macam-macam Ulkus Diabetik berdasarkan etiologi .......................... 10

Tabel 2.2. Ciri dari inflamasi akut dan kronik ...................................................... 14

Tabel 2.3. Klasifikasi Wagner............................................................................... 17

Tabel 2.4. Sistem Klasifikasi University of Texas................................................ 17

Tabel 2.5. Klasifikasi Infectious Disease Severity of America (IDSA) ............... 18

Tabel 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien Ulkus Diabetik ............................ 40

Tabel 4.2. Karakteristik Usia Pasien Ulkus Diabetik ........................................... 41

Tabel 4.3. Karakteristik Pendidikan Pasien Ulkus Diabetik ................................. 42

Tabel 4.4. Karakteristik Pekerjaan Pasien Ulkus Diabetik ................................... 43

Tabel 4.5. Karakteristik Indeks Massa Tubuh (IMT) Pasien Ulkus Diabetik....... 43

Tabel 4.6. Karakteristik Derajat Pasien Ulkus Diabetik ....................................... 44

Tabel 4.7. Karakteristik Jenis Terapi Pasien Ulkus Diabetik ............................... 46

Tabel 4.8. Karakteristik Jalur Masuk Pasien Ulkus Diabetik ............................... 46

Tabel 4.9. Karakteristik Ulkus Pasien Ulkus Diabetik ......................................... 47

Tabel 4.10. Karakteristik Jenis Terapi Bedah Pasien Ulkus Diabetik .................. 48

Tabel 4.11. Karakteristik Terapi DM Pasien Ulkus Diabetik ............................... 49

Tabel 4.12. Karakteristik Kultur Bakteri Pasien Ulkus Diabetik .......................... 50

Tabel 4.13. Karakteristik Distribusi Lokasi Ulkus Diabetik Pasien ..................... 51

Tabel 4.14. Karakteristik Distribusi Pemberian Antibiotik Pasien Ulkus

Diabetik ................................................................................................................. 52

Tabel 4.15. Karakteristik Profil A1c Pasien Ulkus Diabetik ................................ 54

Tabel 4.16. Karakteristik Jenis Ulkus Pasien Ulkus Diabetik .............................. 54

Tabel 4.17. Karakteristik Tekanan darah Pasien Ulkus Diabetik ......................... 55

Tabel 4.18. Karakteristik Radiologi Pasien Ulkus Diabetik ................................. 56

Tabel 4.19. Karakteristik Kadar Haemoglobin (Hb) Pasien Ulkus Diabetik ........ 56

Tabel 4.20. Karakteristik Distribusi Uji Kultur Pasien Ulkus Diabetik................ 57

Tabel 4.21. Karakteristik Distribusi Lama Diabetes Mellitus .............................. 57

Tabel 4.22. Karakteristik Derajat Keparahan Infeksi Pasien Ulkus Diabetik ....... 59

Tabel 4.23. Karakteristik Data akhir Pasien Ulkus...................................................... .. 60

Page 11: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komplikasi kronik diabetes mellitus ................................................... 5

Gambar 2.2. Ulkus akibat neuropati ........................................................................ 7

Gambar 2.3. Ulkus diabetik akibat iskemik ............................................................. 9

Gambar 2.4. Ulkus diabetik akibat neuroiskemik ..................................................... 9

Gambar 2.5. Komponen sel inflamasi akut dan kronik beserta fungsinya................ 14

Page 12: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ............................................................................. 70

Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 71

Lampiran 3 Lembar Data Penelitian ....................................................................... 72

Lampiran 4 Lembar Data Statistik ........................................................................... 78

Page 13: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

xiii

DAFTAR SINGKATAN

DM : Diabetes Mellitus

IDSA : Infectious Society Severity of America

PKC : Protein Kinase C

ATP : Adenosin Triphospate

NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phophate

NO : Nitric Oxide

AGEs : Advance Glycosilation end product

SIRS : Systemic Inflammatory response Syndrome

ABI : Arterial Brachial index

TBI : Toe Brachial Index

UT : University of Texas

IGD : Instansi Gawat Darurat

IMT : Indeks Massa Tubuh

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

Depkes : Departemen Kesehatan

RR : Respiratory Rate

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

RSUPN : Rumah Sakit Umum Pusat Nasional

WHO : World Health Organization

Page 14: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes merupakan kumpulan berbagai kondisi kelainan metabolisme,

ditandai dengan hiperglikemia dan disebabkan oleh karena adanya interaksi

kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Beberapa etiologi yang berperan

menyebabkan kondisi hiperglikemi pada pasien diabetes mellitus meliputi

penurunan sekresi insulin, penurunan pemakaian glukosa oleh sel tubuh dan

peningkatan produksi glukosa ke dalam darah. Kelainan regulasi metabolisme pada

pasien diabetes mellitus dapat berujung pada komplikasi-komplikasi lain seperti

neuropati, retinopati, kelainan vaskular dan lain bahkan dapat berujung pada

mortalitas.1,2

Menurut World Health Organization (WHO), hingga kini tercatat angka

kejadian diabetes mellitus telah mencapai 150 juta jiwa di seluruh dunia. Selain itu,

angka ini juga diprediksikan akan terus bertambah hingga tahun-tahun mendatang

dan akan mencapai dua kali lipat kejadian pada tahun 2025. Untuk prevalensi

diabetes di Indonesia, WHO memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang

diabetes dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.

Sejalan dengan apa yang diprediksikan WHO, International Diabetes Federation

(IDF) memprediksi akan terjadi kenaikan penyandang diabetes dari 7,0 juta pada

tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Sehingga, walaupun antara WHO

dan IDF memiliki prediksi prevalensi yang berbeda, namun keduanya senada dalam

memprediksi kenaikan angka kejadian DM di Indonesia. Diabetes melitus yang

tidak terkendali dapat mengakibatkan hiperglikemia yang akan berujung pada

kejadian neuropati dan iskemia jaringan dan kemudian bermanifestasi menjadi

ulkus diabetik.3,4,5,6

Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi yang paling diwaspadai.

Di Amerika, prevalensi pasien ulkus diabetik mencapai angka sebesar 15-20%

dengan angka amputasi sebanyak 80.000 pertahun dan angka mortalitas sebesar

17,6% serta menjadi sebab utama dilakukannya perawatan pasien di rumah sakit.

Page 15: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

2

Sedangkan di Indonesia, prevalensi ulkus diabetik juga hampir sama, yaitu

mencapai angka 15% dari seluruh penderita diabetes. 7

Di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo

sendiri, kaki diabetes masih menjadi masalah besar. Perawatan terhadap pasien

diabetes mellitus selalu dihubungkan dengan kaki diabetes. Angka kematian dan

angka amputasi masih tinggi, yakni masing-masing sebesar 16% dan 25%.

Prognosis pasien diabetes mellitus pasca amputasi pun masih buruk, yakni

sebanyak 14,3% meninggal dalam setahun pasca mengalami amputasi, dan

sebanyak 37% meninggal 3 tahun pasca mengalami amputasi.8

Oleh karena data yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tergerak untuk

melakukan penelitian terkait dengan profil pasien ulkus diabetik di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Jakarta agar didapatkan data sebagai dasar

deskripsi pasien ulkus di sana.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana profil pasien ulkus diabetik yang dirawat di RSUD Cengkareng

tahun 2013-2014?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil pasien ulkus diabetik di RSUD Cengkareng tahun

2013-2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran demografi pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng tahun 2013-2014.

b. Untuk mengetahui gambaran klinis pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng tahun 2013-2014.

c. Untuk mengetahui profil bakteri dan antibiotik pasien ulkus diabetik di

RSUD Cengkareng tahun 2013-2014.

d. Untuk mengetahui gambaran terapi pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng tahun 2013-2014.

Page 16: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

3

e. Untuk mengetahui angka kematian pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng tahun 2013-2014.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Peneliti

Meningkatkan penjelasan dan pemahaman tentang gambaran klinis pasien

ulkus diabetik.

1.4.2 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi peneliti berikutnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang gambaran

klinis ulkus diabetik.

Page 17: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus

2.1.1 Definisi dan klasifikasi

Diabetes adalah sebuah sindrom metabolik yang ditandai dengan kondisi

hiperglikemia, disebabkan oleh karena adanya kelainan sintesis insulin, sekresi

insulin maupun kerja insulin.1

Diabetes, berdasarkan proses homeostatis abnormalitas glukosa dalam

proses patogenesinya diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yakni DM tipe 1 dan

DM tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 berarti diabetes mellitus yang disebabkan karena

defisiensi insulin secara menyeluruh atau mendekati total sedangkan diabetes

mellitus tipe 2 yaitu suatu kelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan

resistensi insulin, gangguan sekresi insulin dan peningkatan produksi glukosa

sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang abnormal.1

Dalam perjalanannya, keadaan hiperglikemik pada pasien diabetik dapat

menimbulkan komplikasi-komplikasi terkait patofisiologinya. Komplikasi ini

kemudian terbagi menjadi 2 yaitu komplikasi akut yang meliputi ketoasidosis dan

keadaan hiperglikemik hiperosmolar dan komplikasi kronik, yang kemudian terbagi

menjadi komplikasi vaskular dan komplikasi non vaskular. Untuk lebih jelasnya,

komplikasi diabetes mellitus dapat dilihat pada gambar 2.1. 6

Page 18: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

5

Gambar 2.1. Komplikasi kronik diabetes mellitus9

2.1.2 Epidemiologi

Di Indonesia, prevalensi pasien DM dari tahun ke tahun kian mengalami

peningkatan. Hal ini berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar yang menyatakan

bahwa pada tahun 2007, terjadi peningkatan dari 1,1 persen menjadi 2,1 persen pada

tahun 2013. Berdasarkan pemetaan dari Riskesdas 2013, maka didapatkan

prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di Daerah Istimewa

Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan

Page 19: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

6

Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi

terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan

(3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen. 10

2.2. Ulkus Diabetik

2.2.1 Definisi

Ulkus diabetik adalah sebuah kerusakan komponen akibat perjalanan

penyakit diabetes dan disebabkan karena penurunan kontrol diabetes mellitus,

neuropati perifer, penyakit vaskular perifer dan immunosuppresion.11

2.2.2 Etiologi

Pada sebagian besar pasien diabetes mellitus, diketahui bahwa yang

menyebabkan terjadinya komplikasi kaki diabetik adalah 3 hal yakni neuropati,

iskemik dan neuroiskemik. Dimana neuroiskemik sendiri merupakan kombinasi

antara neuropati dan iskemik perifer akibat kelainan pembuluh darah di perifer.

Sehingga, secara garis besar penyebab utama kejadian ulkus diabetik adalah 2 hal

yakni neuropati dan kelainan pembuluh darah perifer yang berujung pada iskemik

jaringan perifer.12

a. Neuropati

Neuropati diabetik muncul pada sekitar 50% pasien dengan diabetes tipe 1

atau 2 dalam jangka waktu yang lama. Kejadian neuropati pada pasien diabetik

memiliki hubungan dengan lamanya penyakit diabetes mellitus dan

pengendalian gulanya. Dengan salah satu faktor risikonya yaitu indeks massa

tubuh (IMT), dimana semakin tinggi IMT seseorang maka semakin tinggi

risiko neuropati dan kebiasaan merokok.6

Neuropati menjadi salah satu etiologi yang dapat menyebabkan ulkus

diabetik melalui 3 efek kelainan apabila ditinjau dari jenis kelainan sarafnya,

yakni saraf motorik, saraf sensorik dan saraf otonom. Efek dari neuropati ketiga

jenis juga berbeda-beda, seperti pada ketika neuropati pada saraf sensorik,

maka dapat menyebabkan hilangnya sensasi sensorik pada segala rangsangan

yang akan berujung pada kerentanan terhadap trauma baik oleh trauma fisik,

Page 20: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

7

trauma kimia atau trauma akibat panas. Berbeda lagi ketika neuropati yang

terjadi pada saraf motorik, maka akan dapat mengakibatkan deformitas pada

kaki seperti hammer toes dan claw foot sehingga terjadi kelainan tekanan pada

oleh tonjolan tulang. Apabila terjadi neuropati pada saraf otonom, secara maka

kulit akan kering yang mengakibatkan fissura, pecah-pecah dan keretakan.

Gambar 2.2. Ulkus akibat neuropati12

Kemudian jika dilihat dari manifestasinya maka neuropati diabetik dapat

dikelompokkan menjadi polineuropati, mononeuropati dan neuropati otonom

dengan gambaran manifestasi terbanyak pasien neuropati berupa polineuropati

simetrik bagian distal. Manifestasi neuropati secara umum sering muncul

dalam bentuk hilangnya sensasi sensorik bagian distal, namun pada sekitar

50% pasien juga dapat tidak menimbulkan gejala. Hyperastesia, parestesia dan

distesia dapat juga muncul. Beberapa macam gejala dapat muncul juga seiring

dengan laju keparahan neuropati. Gejala dapat berupa sensasi baal, kesemutan,

nyeri tajam atau sensasi terbakar yang dimulai dari kaki dan menyebar ke arah

proksimal. Nyeri neuropati terjadi pada beberapa pasien, dan kadang-kadang

didahului oleh peningkatan kadar gula darah pasien. Nyeri umumya terjadi di

ekstremitas bawah, biasanya muncul saat beristirahat dan memburuk di malam

hari. Seiring dengan perjalanan neuropati, nyeri dapat mereda dan akhirnya

Page 21: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

8

menghilang, namun penurunan sensorik yang terjadi pada ekstremitas bawah

tetap ada. Pada pemeriksaan fisik, penurunan sensasi sensorik, penurunan

reflekss pergelangan kaki dan sensasi posisi yang abnormal dapat ditemukan.6

b. Kelainan Pembuluh Darah Perifer

Kelainan klinis yang terjadi berupa stenosis atau penyempitan pada

pembuluh darah besar atau pembuluh darah kecil pada ekstremitas. Kelainan

ini menjadi salah satu penyebab penting kaki diabetes. Pada pasien dengan

kelainan pembuluh darah perifer (mikroangiopati), dalam keadaan ini suplai

darah menuju perifer akan terganggu. Hal ini dapat mengakibatkan sel akan

mengalami iskemia. Dengan begitu, mekanisme penyembuhan melalui proses

inflamasi apabila terjadi trauma tentu akan mengalami hambatan juga.6,12

Tidak kurang dari 50% pasien dengan kelainan pembuluh darah perifer

menimbulkan gejala. Gejala tersering yang timbul seperti klaudikasio yang

hilang timbul, yang diartikan sebagai nyeri, sensasi sakit berdenyut, mati rasa,

atau sensai pegal pada otot yang muncul selama aktifitas dan mereda ketika

beristirahat. klaudikasio secara umum berada di bagian distal hingga tempat

lokasi lesi oklusi, seperti: ketidaknyamanan yang terletak di panggul, pinggang

dan paha muncul pada pasien dengan penyakit aorto-iliac, dan klaudikasio betis

berkembang pada pasien dengan penyakit femoral-popliteal. Gejala sangat

sering terjadi pada ekstremitas bawah dibandingkan dengan ekstremitas atas,

hal ini terjadi karena insiden lesi akibat obstruksi lebih tinggi di regio dengan

fungsi sebagai penopang beban.6

Kaki diabetes biasanya merupakan hasil akibat dari adanya dua atau lebih

faktor risiko secara bersamaan, yakni karena kelainan intrinsiknya seperti

neuropati, kelainan arteri perifer dan deformitas kaki dan kelainan

ekstrinsiknya seperti trauma akibat faktor eksternal. Berikut tabel yang

menggambar karakteristik etiologi ulkus diabetes. 12

Page 22: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

9

Gambar 2.3. Ulkus Diabetik akibat Iskemik12

Gambar 2.4. Ulkus Diabetik akibat Neuroiskemik12

Page 23: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

10

Tabel 2.1. Macam-macam Ulkus Diabetik berdasarkan Etiologi12

Fitur Neuropati Iskemik Neuroiskemik

Callus/Nekrosis Didapatkan Callus

dan seringnya tebal Umumnya nekrosis

Callus minimal,

rentan terhadap

nekrosis

Dasar luka

Dikelilingi oleh

jaringan pink dan

granulasi

Pucat dan dipenuhi

bercak dengan

granulasi yang buruk

Granulasi yang buruk

Suhu dan denyut kaki Hangat dengan

disertai denyut

Dingan tanpa disertai

denyut

Dingin tanpa disertai

denyut

Lainnya Kulit kering disertai

fissura

Penyembuhan

terhambat

Risiko tinggi

mengalami infeksi

Lokasi khas

Area kaki yang

menjadi tumpuan

beban tubuh seperti

metatarsal head, tumit

dan di atas the dorsum

of clawed toes

Ujung jari kaki, tepi

kuku dan diantara jari

kaki dan batas lateral

kaki

Margin dari kaki dan

jari kaki

Sensasi Penurunan saraf

sensorik Nyeri

Derajat penurunan

saraf sensorik

prevalensi

(based on...)

35% 15% 50%

2.2.3 Patogenesis dan Patofisiologi

a. Mekanisme Komplikasi Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus, merupakan salah satu penyakit yang sangat besar

potensinya untuk menuju komplikasi kepada organ lain. Jika telah terjadi

gangguan pada saraf dan pembuluh darah, maka kemungkinan terjadinya

komplikasi kaki diabetik sangat dimungkinkan.

Page 24: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

11

Secara umum, patogenesis dan patofisiologi terjadinya kaki diabetes

disebabkan oleh terjadinya gangguan kadar jumlah gula dalam darah yang

berujung pada kelainan pembuluh darah dan kelainan neuropati, baik

sensorik, motorik maupun otonomi.

Proses terjadinya neuropati tidak lepas dari keadaan hiperglikemi

yang berkepanjangan. Hiperglikemia yang persisten menyebabkan aktivitas

jalur poliol meningkat, yaitu terjadi aktivasi enzim aldose-reduktase yang

mengubah glukosa menjadi sorbital dan kemudian dimetabolisme oleh

sorbitol dihidrogenase menjadi fruktosa. Akumulasi sorbitol dan fruktosa

dalam sel saraf dapat merusak sel saraf itu sendiri, namun melalui

mekanisme yang belum jelas. Salah satu kemungkinan terjadinya kerusakan

yakni karena akumulasi sorbitol dalam sel saraf dapat menyebabkan

keadaan hipertonik intrseluler sehingga dapat mengakibatkan terjadinya

edema saraf. Selain itu, peningkatan sorbitol di dalam sel saraf dapat

menghambat masuknya mioisinositol ke dalam saraf, sehingga terjadi

penurunan miosinositol dengan diiringi oleh peningkatan sorbitol secara

langsung akan menimbulkan stress osmotik dan akan merusak mitokondria

dan akan menstimulasi protein kinase C (PKC). Aktivasi PKC ini akan

menekan fungsi Na-K-ATP-ase, yang membuat kadar Na di dalam

intraseluler menjadi berlebihan, dan akhirnya tranduksi sinyal pada saraf

akan terganggu.13

Selain itu, reaksi jalur poliol juga dapat menyebabkan turunnya

persediaan NADPH saraf yang merupakan kofaktor penting dalam

metabolisme oksidatif seperti glutathione dan nitric oxide synthase (NOS),

dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kamampuan saraf untuk

mengurangi radikal bebas dan penurunan produksi nitrit oxide (NO).13

Disamping meningkatkan aktivitas jalur poliol, hiperglikemia

berkepanjangan akan menyebabkan terbentuknya advance glycosylation

end products (AGEs). AGEs memiliki zat yang sangat toksik dan dapat

merusak semua protein tubuh, termasuk sel saraf. Dengan terbentuknya

AGEs dan sorbitol, maka sintesis dan fungsi NO akan menurun. Hal ini

Page 25: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

12

mengakibatkan vasodilatasi berkurang, aliran darah ke jaringan saraf

menurun, dan bersama dengan rendahnya miosinositol dalam saraf, maka

terjadilah neuropati diabetik. Selain itu, AGEs juga dapat melakukan ikatan

terhadap protein seperti kolagen dan protein matriks ekstraseluler yang akan

berujung pada percepatan atherosklerosis, menginisiasi disfungsi

gomerular, dan akan menginduksi disfungsi endotel serta merubah

komposisi dan stuktur matriks ekstrasesluler. 6,13

b. Mekanisme Timbulnya Ulkus Diabetik

Patofisiologi ulkus diabetik seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, berhubungan erat kejadian neuropati, pembuluh darah dan

komponen imun terhadap kejadian hiperglikemia pada pasien diabetes

mellitus. Dimana hiperglikemia akan menghasilkan stres oksidatif pada sel

saraf dan akan mengantarkan kepada masalah neuropati. Kemudian

diperparah dengan keadaan disfungsi saraf akibat proses glikosilasi protein

sel saraf yang akan menyebabkan iskemia lebih lanjut. Perubahan-

perubahan pada tingkat sel ini kemudian bermanifestasi pada komponen

motorik, otonom, dan sensorik dari kejadian ulkus diabetik dengan

neuropati.11

Pertama, saraf motorik dari otot kaki yang mengalami kerusakan

dapat menyebabkan gangguan fleksor dan ekstensor, deformitas anatomi

dan ulkus kulit. Kedua, kerusakan saraf otonom akan mengganggu fungsi

kelenjar keringat dan kedaan ini dapat mengakibatkan penurunan

keseimbangan kelembaban kulit, yang akhirnya berujuang kepada pecah-

pecahnya lapisan epidermis dan kerusakan kulit. Dan terakhir, pasien dapat

tidak menyadari bahwa dia sedang memiliki luka di kaki karena kepekaan

sensorik perifernya sudah menurun. Karena kebutuhan suplai darah untuk

menyembuhkan kaki ulkus diabetik lebih besar daripada kebutuhan untuk

memperbaiki keutuhan kulit maka dalam kondisi ini proses ulserasi yang

kronik dapat berkembang.11

Kemudian, perubahan pembuluh darah yang terjadi pada pasien

diabetes yang menjadi salah satu penyebab timbulnya ulkus diabetik

Page 26: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

13

memiliki hubungan erat dengan hiperglikemia yang telah menginduksi

perubahan arteri perifer kaki khususnya pada tingkat sel. Disfungsi sel

endotel yang terjadi mengakibatkan penurunan kemampuan vasodilator dan

kadar tromboksan A2 plasma menjadi meningkat. Hasilnya, pembuluh

darah akan mengalami vasokonstriksi dan hiperkoagulasi plasma yang

kemudian akan menyebabkan terjadinya iskemia dan peningkatan faktor

risiko ulserasi.11

Dan terakhir, perubahan juga terjadi pada sistem imun termasuk

penurunan respon perbaikan pada pasien ulkus diabetik. Peningkatan

apoptosis limfosit T yang telah menghambat penyembuhan telah

diobservasi pada pasien dengan ulkus diabetik.11

Dari semua rangkaian mekanisme yang telah dijelaskan di atas,

menjadi batas perbedaan sekaligus sebagai jawaban kenapa kejadian luka

yang kecil dapat langsung bermanifestasi menjadi sebuah ulkus pada pasien

diabetes mellitus (khususnya yang tidak terkontrol) sedangkan pada orang

yang tidak menyandang diabetes mellitus tidak.

c. Mekanisme Inflamasi

Inflamasi merupakan respon proteksi yang melibatkan sel host,

pembuluh darah, dan protein dan mediator lain yang bertujuan untuk

menyingkirkan sumber pemicu kerusakan sel dan sel-sel nekrosis serta

untuk menginduksi proses perbaikan jaringan. Namun, walaupun inflamasi

berfungsi sebagai pembersih infeksi dan stimulus berbahaya yang lain dan

penginduksi perbaikan, reaksi inflamasi dan proses perbaikan yang

selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar.14

Page 27: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

14

Molekul dan sel pertahanan host, termasuk leukosit dan protein

plasma, secara normal bersirkulasi di darah, dan tujuan reaksi inflamasi

yakni membawa mereka menuju lokasi infeksi atau kerusakan jaringan.

Ditambah lagi, sel residen dinding pembuluh darah dan sel dan protein

matriks ekstraseluler juga terlibat dalam mekanisme inflamasi dan

perbaikan jaringan.14

Gambar 2.5. Komponen sel inflamasi akut dan kronik beserta fungsinya14

Inflamasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu akut dan kronik.

Inflamasi akut memiliki onset yang cepat dengan durasi yang pendek, dari

beberapa menit hingga beberapa hari dan inflamasi ini dikategorikan

sebagai eksudasi cairan dan protein plasma dan didominasi oleh akumulasi

leukosit dengan jenis sel neutrofil. Sedangkan inflamasi kronik dapat terjadi

tanpa diketahui, memiliki durasi onset yang lama (hari hingga tahun) dan

dikategorikan sebagai masuknya limfosit dan makrofag dan berkaitan

dengan poliferasi pembuluh darah dan fibrosis (proses pembentukan skar).14

Page 28: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

15

Tabel 2.2. Ciri dari inflamasi akut dan kronik14

Ciri Akut Kronik

Onset Cepat: menit hingga jam Lambat: hari

Sel Infiltrat Didominasi neutrofil Monosit.makrofag dan

limfosit

Kerusakan jaringan,

fibrosis

Biasanya ringan dan

terbatas

Seringnya Parah dan

progresif

Tanda lokal dan

sistemik

Menonjol Kurang menonjol, dapat

tidak tampak

Ada beberapa stimulus yang menyebabkan inflamasi, diantaranya

yaitu:

Infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit) merupakan penyebab tersering

terjadinya inflamasi.

Truma (tumpul dan tajam) dan berbagai macam zat fisik ataupun kimia

(seperti: luka bakar, luka lapuk akibat lingkungan kimia) dapat melukai sel

host dan memicu reaksi inflamasi.

Nekrosis jaringan (dari penyebab apapun) termasuk iskemia (seperi pada

infark miokard) dan luka akibat benda fisik atau kimia.

Benda asing

Reaksi imun (dapat juga disebut dengan reaksi hipersensivitas) melawan

agen yang berasal dari lingkungan atau bahkan melawan jaringan sendiri.14

Proses inflamasi bermula dari induksi mediator kimia yang

diproduksi oleh sel host dalam rangka respon terhadap stimulus luka. Ketika

mikroba masuk ke dalam jaringan atau ketika sebuah jaringan mengalami

kerusakan, maka hal ini akan dideteksi oleh sel residen, terutama makrofag,

tetapi juga oleh sel dendritik, sel mast dan tipe sel lainnya. Sel-sel tersebut

kemudian mensekresi molekul (sitokin dan mediator lain) yang dapat

menginduksi dan mengaktifkan respon inflamasi. Mediator inflamasi juga

berasal protein plasma yang bereaksi dengan mikroba atau jaringan yang

Page 29: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

16

rusak. Beberapa mediator juga memicu kebocoran plasma dan rekrutmen

leukosit pada aliran darah menuju lokasi dimana sumber inflamasi berada.

Leukosit yang telah berkumpul kemudian diaktifkan dan bekerja

menyingkirkan agen-agen yang bersifat patogen. Namun sayangnya,

dampak lain dari aktifasi leukosit ini adalah merusak jaringan normal yang

lain yang berada di sekitar jaringan yang rusak atau terinfeksi.14

Dari proses inflamasi yang terjadi, maka akan muncul manifestasi

atau gejala khas atau tanda kardinal yakni panas (kalor), kemerahan (rubor),

bengkak (tumor), nyeri (dolor) dan hilang/menurunnya fungsi (functio

laesa). Namun, terkadang semua gambaran inflamasi normal dapat tidak

ditemukan pada pasien yang mengalami perjalanan penyakit ulkus diabetik

hingga pada akhirnya pasien baru menyadari ketika terdapat manifestasi

inflamasi yang lebih parah seperti saat disertai infeksi sekunder. 11,14

2.2.4 Gambaran Klinis dan Kriteria Klasifikasi

Salah satu hal yang penting dalam menangani pasien ulkus diabetik selain

mempertimbangkan etiologi dasar penyebab timbulnya ulkus seperti neuropati atau

iskemia jaringan adalah dengan menentukan apakah pasien tersebut disertai dengan

infeksi atau tidak, atau hanya bermanifestasi sebagai luka ulkus akibat diabetes

saja.11

Dalam praktiknya, penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai macam

cara, termasuk salah satunya melalui penggunaan teknik skoring atau teknik

pengklasifikasian sebagai cara praktis dalam menetukan derajat keparahan ulkus

atau juga derajat keparahan infeksi itu sendiri. Dan beberapa metode yang banyak

digunakan yaitu:15

Klasifikasi ulkus diabetik: Klasifikasi Wagner dan klasifikasi Texas

University

Klasifikasi derajat keparahan infeksi: Infectious Disease Severity of

America (IDSA).

Page 30: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

17

Klasifikasi Wagner merupakan salah klasifikasi yang pertama kali

digunakan dan sampai sekarang masih banyak diaplikasikan dalam menentukan

derajat keparahan ulkus diabetik. Klasifikasi yang diperkenalkan oleh Wagner-

Meggitt memiliki sistem grading dari 0 sampai 5, dengan penentuan derajatnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3. Klasifikasi Wagner16

Grade 0 Tidak terdapat ulkus pada kaki dengan risiko tinggi

Grade 1 Ulkus superfisial yang melibatkan seluruh lapisan kulit tanpa menyebar ke

jaringan

Grade 2 Ulkus dalam, menyebar hingga mencapai ligamen dan otot, tapi tidak

terdapat keterlibatan dengan tulang dan pembentukan abses

Grade 3 Ulkus dalam dengan selulitis atau pembentukan abses, sering disertai

osteomielitis

Grade 4 Gangren yang pada satu lokasi kaki

Grade 5 Gangren yang meluas hingga melibatkan seluruh kaki

Kemudian klasifikasi ulkus diabetik lain yang banyak digunakan adalah

klasifikasi University of Texas (UT). Berbeda dengan Wagner, klasifikasi UT

menggunakan kombinasi antara grading (berdasarkan kedalaman luka) dan staging

(berdasarkan ada atau tidaknya infeksi atau iskemia), yang masing-masing

memiliki 4 tingkatan. Dan salah satu keunggulan dari klasifikasi UT adalah dapat

memprediksi hubungan antara kemungkinan komplikasi pada pasien dengan grade

dan stage yang lebih tinggi.

Page 31: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

18

Tabel 2.4. Sistem Klasifikasi University of Texas17

Stage Grade

0 1 2 3

A pre- or post-ulcerative

lesi yang telah

terepitelisasi dengan

sempurna

Luka superfisial Luka yang

menyebar

sampai tendon

dan kapsul

Luka yang

menyebar

sampai tulang

dan sendi

B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi

C Iskemik Iskemik Iskemik Iskemik

D Infeksi dan iskemik Infeksi dan

iskemik

Infeksi dan

iskemik

Infeksi dan

iskemik

Sebenarnya, klasifikasi derajat keparahan infeksi seperti IDSA pada pasien

ulkus diabetik memepunyai fungsi yang sama dengan klasifikasi serupa Wagner

maupun University of Texas yakni sama-sama menilai keparahan manifestasi infksi

pada pasien ulkus diabetik. Namun, salah satu keunggulan dari klasifikasi IDSA

adalah telah dilakukan validasi dalam memprediksi seorang pasien apakah perlu

dilakukan perawatan di rumah sakit atau bahkan dilakukan sebuah amputasi

anggota tubuh. Berikut kriteria klasifikasi yang ada dalam IDSA:

Tabel 2.5. Klasifikasi Infectious Disease Severity of America (IDSA)15

Manifestasi klinis infeksi IDSA Severity

Tidak didapatkan tanda dan gejala infeksi Tidak terinfeksi

Didapatkan yang ditandai dengan ditemukannya 2 dari tanda berikut:

• Bengkak lokal atau indurasi

• Kemerahan

• Keterbatasan lokal atau nyeri

• Hangat disekitar luka

Page 32: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

19

• Terbentuk nanah (tebal, opak sampai putih atau sekresi dengan

darah)

Infeksi lokal yang hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan (tanpa

disertai penyebaran ke jaringan yang lebh dalam dan tanda sistemik

seperti yang dijelaskan di bawah) jika terdapat kemerahan, harus

berukuran > 0.5 cm hingga ≤ 2 cm disekitar ulkus.

Tidak termasuk penyebab respon inflamasi kulit (eg, trauma, gout,

acute Charcot neuro-osteoarthropathy, fracture, thrombosis, venous

stasis).

Ringan

Infeksi lokal (seperti yang dijelaskan di atas) disertai kemerahan > 2

cm atau melibatkan struktur yang lebih dalam dari kulit dan jaringan

subkutan (seperti abses, osteomielitis, artritis sepsis, fascitis) dan tanpa

disertai tanda dari respon inflamasi sistemik (seperti yang dijelaskan

di bawah)

Sedang

Infeksi lokal (seperti yang dijelaskan di atas) dengan disertai tanda

SIRS, ditandai dengan ditemukannya 2 dari manifestasi di bawah ini:

Suhu >38o C atau <36oC

Denyut nadi > 90 kali/menit

RR > 20 kali/menit atau PaCO2 < 32 mmHg

Hitung sel darah putiht >12 000 atau <4000 atau 10%

bentuk imatur

Berat

2.2.5 Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Pasien dengan diabetes harus diperiksa untuk mendeteksi insufisiensi arteri

dan neuropati berdasarkan faktor risikonya. Menilai suhu pasien, pernafasan,

denyut nadi dan tekanan darah pada kedua ekstremitas dan mencatat keadaan yang

abnormal. Demam, takikardi atau takipneu dapat mengindikasikan ulkus yang

terinfeksi. Mengevaluasi status vaskular dengan melakukan palpasi pada seluruh

nadi perifer dan menilai penampakan dan suhu ekstremitas pasien. Mengukur index

arterial-branchial (ABI) dengan nilai normal yakni 1 sampai 1.2 dan hasil di bawah

0.6 mengindikasikan terdapat klaudikasio. Untuk pasien dengan sklerosis medial,

Page 33: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

20

index toe-brachial (TBI) lebih dianjurkan, dengan hasil 0.6 atau kurang

mengindikasikan kebutuhan akan intervensi vaskular.11

Insufisiensi pembuluh arteri dikarakteristikan dengan keadaan klaudikasio

yang hilang timbul atau iskemia anggota tubuh; kering, mengkilat, minimal rambut

pada anggota tubuh yang terkena; kerapuhan kuku dan yang terasa dingin. Pasien

dengan insufisiensi pembuluh arteri juga dapat memiliki riwayat disfungsi ereksi

atau penyakit kardiovaskular. Menilai aliran arteri dilakukan dengan meninggikan

anggota tubuh setinggi di atas jantung dan biarkan pembuluh darah tergenang.

Anggota tubuh yang normal akan tetap berwarna merah muda sedang anggota tubuh

yang mengalami insufisiensi arteri akan menjadi pucat.11

Gejala yang tampak pada gangguan neuropati meliputi rasa baal, paraestesi

dan sensasi terbakar. Semua pasien diabetes harus dinilai secara rutin untuk menilai

apakah terdapat penurunan sensai proteksi, pemeriksaan yang dimaksud meliputi:

Tes monofilamen 10-g dilakukan untuk menilai sensifitas pasien terhadap

rangsangan sentuh

Garpu tala 128-Hz digunakan untuk mendeteksi rangsangan getaran.

Tes pinprick (jarum peniti) dilakukan mulai dari proksimal sampai ujung

jari kaki. Ketidakmampuan untuk mendeteksi jarum peniti adalah hasil yang

abnormal dan hal ini mengindikasikan neuropati.

Tes refleks pergelangan kaki dari tendon Achilles. Jika tidak terdapat refleks

dari pergelangan kaki maka hasilnya berarti abnormal dan hal ini

mengindikasikan neuropati.

Tes ambang persepsi terhadap getaran dilakukan dengan menggunakan

sebuah biothesiometer untuk menilai sensifitas persepsi pasien terhadap

ambang sebuah getaran.11

Jika pasien mempunyai luka jaringan lunak di kakinya, maka lakukan

inspeksi, palpasi dan nilai pada penampakan pertama dan lakukan follow up untuk

mengevaluasi dan melacak sejauh mana terjadi kerusakan jaringan dan untuk

mendeteksi apakah terdapat keterlibatan dengan tulang (osteomyelitis).11

Page 34: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

21

Menegakkan diagnosis infeksi kaki diabetes harus menggunakan gejala dan

tanda yang terlihat, tidak hanya menggunakan hasil kultur mikroorganisme saja.

Serta, beberapa pemeriksaan penunjang agar didapatkan spesifikasi penyebaran

atau komplikasi lebih lanjut jika infeksi telah terbukti. Beberapa pemeriksaan

penunjang yang dapat dilakukan untuk menunjang hal tersebut seperti:11,12,15

Hitung Darah Lengkap dan Hitung Jenis

Foto Rontgen

Uji Kultur

Biopsi Jaringan

2.2.6 Tata Laksana

Untuk manajemen pasien ulkus, harus dilakukan penanganan pada masing-

masing daftar masalah, seperti tata laksana diabetes mellitus, tata laksana infkeksi,

dan tata laksana luka ulkus.

Tata laksana Diabetes Mellitus

Tata laksana ini sesuai dengan yang direkomendasikan oleh kepustakaan

yang secara garis besar dibagi dalam obat anti diabetik oral dan insulin.3

Tata laksana Infeksi

Sesuai yang terdapat dalam kepustakaan bahwa terapi infeksi dilakukan

hanya kepada pasien ulkus diabetik yang benar-benar telah terbukti secara

klinis mengalami infeksi. Anjuran terapipun dimulai dari pemberian

antibiotik empiris hingga setelah menyesuaikan dengan hasil biakan bakteri

yang didapatkan.15

Tata laksana Ulkus

Tata laksana ulkus dilakukan dan disesuaikan dengan derajat keparahan

ulkus diabetik yang diderita oleh pasien. Tata laksana dapat bervariasi dari

non bedah hingga bedah, seperti debridement, nekrotomi hingga

amputasi.11,12

Page 35: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

22

2.4 Kerangka Teori

Page 36: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

23

2.5 Kerangka konsep

Sosio Demografi

Tanda dan Gejala

Profil pasien dengan ulkus

diabetik yang dirawat inap

Jenis Kelamin

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pekerjaan

Usia

Demam

Luka

Kemerahan

Bengakak

Rembes

Nyeri

Darah

Bau

Pemeriksaan Darah

Lengkap

Pemeriksaan

penunjang

Pemeriksaan Kultur Bakteri

Pemeriksaan Radiologi

Pemberian OAD dan insulin

Tata Laksana

Tindakan Bedah

Kematian

Komplikasi DM Lain

Keterangan:

: variabel diteliti

: variabel tidak diteliti

Page 37: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

24

2.6 Definisi operasional

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara

Ukur

Skala Ukur

1. Rekam Medis Suatu berkas yang berisi

catatan dalam bentuk

dokumen mengenai

identitas pasien, hasil

pemeriksaan fisik, hasil

pemeriksaan penunjang,

pengobatan,tindakan, dan

pelayanan8

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

2. Ulkus Diabetik Pasien didiagnosa ulkus

diabetik melalui gejala

klinis, pemeriksaan fisik,

hasil laboratorium, dan

pemeriksaan radiologi oleh

dokter di RSUD

Cengkareng

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

3. Usia Usia pasien yang

terdiagnosa ulkus diabetik

dengan kategori

26-35 (Dewasa

Awal)

46-55 (Dewasa

Akhir)

56-65 (Manula)

65- sampai ke atas

(Lansia)18

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

4. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah

perbedaan antara

perempuan dengan laki-

laki secara biologis sejak

seseorang lahir. Di

kategorikan menjadi:

Laki-laki

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 38: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

25

Perempuan19

5. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan adalah

macam pekerjaan yang

dilakukan seseorang atau

ditugaskan kepada

seseorang yang sedang

bekerja atau yang

sementara tidak bekerja.

Dan dikategorikan sebagai

berikut: Pegawai,

Karyawan, Wiraswasta,

Buruh, Ibu Rumah

Tangga, dan tidak

bekerja10

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

6. Tingkat

Pendidikan

Jenjang pendidikan pasien

terdiri dari Tidak sekolah,

tamat SD, tamat SMP,

tamat SMA, dan perguruan

tinggi

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

7. Jalur Masuk Jalur masuk pasien ketika

datang ke RSUD

Cengkareng diantaranya

Instansi Gawat Darurat

(IGD), dan Poli Umum

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

8.

Lama Hari Inap Lama pasien dirawat inap

dalam hari dari pertama

kali masuk rawat inap

sampai terakhir dirawat,

dengan klasifikasi

berdasarkan hari:

0-5 hari

6-10 hari

11-15 hari

16-20 hari

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 39: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

26

9. Indeks Massa

Tubuh (IMT)

Indikator sederhana dari

korelasi berat badan dan

tinggi badan, dengan

mengukur berat badan dan

tinggi badan pasien yang

tercantum di rekam medis

dengan rumus

IMT=BB(kg)/TB(m)2,

dengan kategori menurut

krietria Asia Pasifik

Underweight

Normal

Dengan risiko

Obesitas Derajat I

Obesitas Derajat

II3

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

10. Demam Kenaikan suhu tubuh

pasien ulkus diabetik >

39oC15

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

11. Pus Produk neutrofil yang telah

mati saat terjadi inflamasi6

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

12. Nyeri Sensasi tidak nyaman yang

dirasakan oleh seseorang6

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

13. Nekrotik Perubahan warna kulit

menjadi kehitaman akibat

kematian jaringan6

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

14. Abses Pus yang terakumulasi di

dalam jaringan subkutis6

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

15. Bengkak Gambaran pembesaran

jaringan akibat ekstravasasi

cairan ke ruang intersisial14

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

16. Kemerahan Perubahan warna menjadi

kemerahan pada kulit

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 40: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

27

akbiat vasodilatasi

pembuluh perifer14

17. Takipneu Frekuensi napas lebih dari

20 kali/menit15

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

18. Takikardi Frekuensi denyut nadi

lebih dari 90 kali/menit15

Kategorik

Nominal

19. Tekanan Darah Besarnya tekanan dalam

sistem peredaran darah,

berkaitan erat dengan

kekuatan dan tingkat detak

jantung, diameter dan

elastisitas dinding arteri.

Dan dikelompokkan dalam

kategori:

Hipotensi

Normal

Pre hipertensi

Hipertensi grade

1

Hipertensi grade

2

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

20. Leukositosis Peningkatan jumlah

leukosit dalam darah

akibat respon inflamasi

sistemik dengan nilai >

12.000 sel/uL15

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

21. Diabetes Mellitus DM adalah penyakit atau

gangguan metabolisme

kronis dengan multi

etiologi yang ditandai

dengan tingginya kadar

glukosa darah3

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 41: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

28

22. Derajat

Keparahan

Infeksi

Merupakan Klasifikasi

yang digunakan oleh IDSA

untuk menentukan derajat

keparahan infeksi. Dibagi

menjadi:15

Tidak terinfeksi

Infeksi Ringan

Infeksi Sedang

Infkesi Berat

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

23. Gula Darah

Sewaktu

Kadar gula darah yang

diperiksa dan yang

tercantum pada rekam

medis pasien. Dan dibagi

menjadi:

Hipoglikemia

Normal

Hiperglikemia3

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

24. Pemeriksaan

Laboratorium

Darah Lengkap

Suatu jenis pemeriksaan

penyaring untuk

menunjang penyakit ulkus

diabetik, atau untuk

melihat respon tubuh

terhadap penyakit ulkus

diabetik dengan Parameter

meliputi: hemoglobin,

hematokrit, eritrosit,

leukosit, trombosit, hitung

jenis leukosit, indeks

eritrosit, dan laju endap

darah

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

25. A1C Kadar A1C serum yang

diperiksa dan tercantum

pada rekam medis pasien.

Dibagi ke dalam beberapa

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

Page 42: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

29

kelompok yang

meliputi:3,11,20

< 7%

> 7%

26. Anemia Kadar hemoblobin darah

yang kurang dari normal.

Laki-laki jika < 13 g/dL

dan perempuan jika < 12

g/dL2

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

27. Lokasi ulkus Keterangan letak ulkus

yang tercatat di dalam

rekam medis pasien. Dan

dikelompokkan menjadi:

Jari-jari kaki

Punggung kaki

Telapak kaki

Kaki

Tangan

Dekubitus

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

28. Derajat ulkus Keterangan tingkat

keparahan ulkus diabetik

berdasarkan kriteria

Wagner. Dikelompokkan

ke dalam kategori:16

Derajat 0

Derajat 1

Derajat 2

Derajat 3

Derajat 4

Derajat 5

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Ordinal

29. Terapi ulkus Keterangan tindakan terapi

yang telah dilakukan yang

tercatat di dalam rekam

medis pasien. Dibagi

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 43: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

30

menjadi: bedah dan non

bedah12

30. Osteomyelitis Infeksi yang telah

menyebar ke tulang dan

dibuktikan dengan

pemeriksaan radiologi

dengan kesan osteolitik6, 15

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

31. Pemeriksaan

Radiologi

Suatu tindakan

pemeriksaan radiologi foto

rontgen regio pedis yang

dilakukan untuk membantu

dokter dalam menegakkan

komplikasi ulkus diabetik

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

32. Pemeriksaan

Kultur

Suatu jenis pemeriksaan

yang dilakukan dengan

mengambil sampel kultur

berupa pus dari luka ulkus

dengan tujuan melihat ada

tidak biakan bakteri15

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

33. Pengobatan

Anti Biotik

Segolongan senyawa, baik

alami maupun sintetik,

yang mempunyai efek

untuk menekan atau

menghentikan suatu proses

biokimia di dalam suatu

organisme, khususnya

dalam proses infeksi oleh

bakteri21

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

34. Terapi Bedah Jenis terapi berupa

tindakan bedah yang

diterima oleh pasien.

Dikategorikan ke dalam:12

Debridement

Nekrotomi

Amputasi

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 44: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

31

35. Terapi Gula Jenis terapi farmakologi

yang diberikan kepada

pasien dengan tujuan untuk

mengontrol kadar gula

dalam darah.

Dikategorikan menjadi:3

Obat anti diabetik

orak

Insulin

Rekam

Medis

Baca Kategorik

Nominal

Page 45: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi deskriptif potong lintang (cross-sectional)

dengan pendekatan retrosprektif yang menggunakan data sekunder berupa rekam

medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng. Desain ini digunakan

untuk mengetahui profil pasien Ulkus Diabetik di RSUD Cengkareng periode

Januari 2013 - Desember 2014.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Cengkareng periode Januari 2013–

Desember 2014 selama bulan Juli-Agustus 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi target

Pasien yang didiagnosis menderita ulkus diabetik di RSUD Cengkareng.

b. Populasi terjangkau

Pasien yang didiagnosis ulkus diabetik yang di RSUD Cengkareng tahun

Januari 2013- Desember 2014.

3.4. Kriteria Sampel

3.4.1 Kriteria Inklusi

a. Pasien ulkus diabetik yang sudah terdiagnosis ulkus diabetik oleh

dokter

b. Pasien ulkus diabetik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014

c. Pasien ulkus diabteik yang dirawat di ruang rawat inap

Page 46: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

36

3.4.2 Kriteria Eksklusi

Pasien ulkus bukan diabetes mellitus.

3.5. Besar dan Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kategorik. Rumus besar

sampel yang digunakan adalah:

n = 𝑍𝛼2 𝑃 𝑄

𝑑2

n = (1.96)2𝑥 0.15 𝑥 0.85

(0.05)2

n = 196

Zα = Derajat kepercayaaan (ditentukan peneliti)

p = Proporsi pasien ulkus diabetik seluruh Indonesia

(berdasarkan kepustakaan)

q = Proporsi pasien tidak Ulkus Diabetik seluru Indonesia

d = Batas dari kesalahan atau presisi absolut (ditentukan peneliti)

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan61

Tingkat kepercayaan ditetapkan sebesar 95%, sehingga α = 5% dan Zα =

1,96 dengan kesalahan prediksi yang bisa diterima (d) sebesar 5%. Prevalensi (P)

ditetapkan sebesar 0,15 karena prevalensi ulkus diabetik di wilayah DKI Jakarta

adalah 15%, sehingga Q (1-P) didapatkan 0,85. Dengan demikian, besar sampel

minimal yang diperlukan adalah 196.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dari data

rekam medis pasien ulkus diabetik yang dirawat inap di RSUD Cengkareng selama

Januari 2013 sampai Desember 2014, semua sampel dipilih jika memenuhi kriteria

inklusi.

Page 47: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

37

3.6. Cara Kerja Penelitian

Melakukan persiapan penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Mengurus perizinan ke RSUD Cengkareng untuk mengambil data.

Mengambil data rekam medis yang sesuai dengan syarat penelitian peneliti

melalui seleksi subjek dari populasi terjangkau berdasarkan kriteria inklusi

dan eksklusi .

Didapatkan pasien sesuai dengan besar sampel yang peneliti tentukan.

Masukan data rekam medik kedalam kuisioner.

Melakukan analisis data berdasarkan hasil kuisioner.

Melaporkan hasil penelitian.

3.7. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Program Software SPSS 21

b. Pulpen

c. Pensil

2. Bahan

a. Rekam Medis Pasien

Page 48: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

38

3.8. Alur Penelitian

Persiapan

Penelitian

Pemilihan

Sampel

Pembuatan

Proposal

Pengolahan

Data

Pembahasan

Hasil Data

Pengambilan

Data Rekam

Medis

Distribusi ke

RSUD

Cengkareng

Input Data

Laporan Hasil

Penelitian

Page 49: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

39

3.9. Manajemen Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat langsung melalui

rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistic,

yaitu semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan editing dan coding

untuk kemudian dimasukan kedalam program Statistical Package for Social

Sciences (SPSS) dengan tahapan sebagai berikut:

1. Cleaning

Data “dibersihkan” terlebih dahulu dengan cara meneliti data

yang ada supaya tidak terdapat data yang tidak perlu.

2. Editing

Pada tahapan ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan data.

3. Coding

Tahapan ini merupakan tahapan dimana data yang telah

terkumpul diberi kode-kode untuk memudahkan pemasukan data.

4. Entry

Data yang telah diberi kode dimasukkan ke dalam komputer

untuk kemudian dilakukan analisis data. Kemudian data diolah lebih

lanjut dan kemudian data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan

tabel.

Page 50: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

40

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder pasien ulkus

diabetik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng pada bulan Januari 2013

hingga Desember 2014. Data pasien yang digunakan adalah pasien ulkus diabetik

yang berobat rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng pada bulan

Januari 2013 hingga Desember 2014. Pengambilan sampel dilakukan melalui

metode Consecutive Sampling hingga dari 100 data rekam medis yang diberikan

Tim Rekam Medis RSUD Cengkareng, didapatkan 59 data yang terdiagnosis ulkus

diabetik sedangkan 41 data lainnya di eksklusi karena tidak memenuhi kriteria

inklusi.

Tabel 4.1. Karakteristik Janis Kelamin Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 25 42.4

Perempuan 34 57.6

Dari data tabel 4.1. diketahui distribusi pasien ulkus diabetik berdasarkan

jenis kelamin dari 59 pasien ulkus diabetik di RSUD Cengkareng pada Januari 2013

– Desember 2014 didapatkan 42,4 % (25 pasien) kasus laki-laki, sedangkan untuk

kasus perempuan memiliki angka yang lebih tinggi yakni 57,6 % (34 pasien). Rasio

kasus ulkus diabetik di RSUD Cengkareng antara laki-laki dan perempuan adalah

1 : 1,36.

Hal ini sependapat dengan penelitian Sugiyanto dkk.22 di RS Kariadi

Semarang yang mendapatkan distribusi pasien ulkus diabetik berdasarkan jenis

kelamin sebanyak laki-laki 42% dan perempuan 58%, Syadzwina dkk.23 di RSUD

Arifin Achmad Riau juga mendapatkan distribusi laki-laki sebanyak 43,58% dan

perempuan 56,42 %, dilanjutkan dengan Witanto dkk.24 yang mendapatkan

gambaran distribusi pasien ulkus diabetik di RS Immanuel Bandung sebanyak 37%

laki-laki dan 63% perempuan. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

Decroli dkk.25 yang mendapatkan distribusi jenis kelamin sebesar 71% laki-laki dan

Page 51: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

41

29% perempuan di RSUP Dr M. Djamil Padang. Perbedaan ini didukung oleh

penelitian Llanes dkk.26 yang mendapatkan rasio antara laki-laki : prempuan

sebesar 1 : 0,64, Chomi dkk.30 dengan rasio 1,4 : 1 serta Raymundo dan Mendoza

dkk.27 dengan rasio 1,1 : 1. Selain itu, Madanchi dkk.20 juga melaporkan bahwa 58%

distribusi jenis kelamin dalam penelitian adalah laki-laki sedangkan 42%

perempuan, serta Norafizah dkk.28 yang mendapatkan 66,2% laki-laki sedangkan

perempuan hanya 33,8%. Hal ini juga diperkuat oleh Chin-Hsiao Tseng29 yang

menyatakan bahwa laki-laki merupakan salah satu faktor resiko terjadinya ulkus

diabetik.

Menurut Chomi dkk.30, tingginya distribusi ulkus diabetik pada jenis

kelamin laki-laki kemungkinan disebabkan karena laki-laki dibandingkan dengan

perempuan lebih jarang datang berkonsultasi kepada dokter dan kalaupun mereka

datang untuk berkonsultasi ke dokter, sangat sedikit informasi yang mereka

ceritakan tentang kondisi mereka.

Walaupun sepintas, sedikit terlihat pola distribusi jenis kelamin perempuan

dominan pada penelitian-penelitian di atas yang berasal dari Indonesia kecuali

Decroli dkk. Namun, perbedaan hasil ini terjadi mungkin karena jumlah subjek

yang kurang mencukupi karena waktu pengambilan data yang minim atau sesaat

dengan segala keterbatasan penelitian, sehingga kurang menggambarkan pola

distribusi jenis kelamin seperti pada umumnya.31,32

Tabel 4.2. Karakteristik Usia Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Usia Dewasa 10 16.9

Lansia 45 76.3

Manula 4 6.8

Untuk distribusi kasus ulkus diabetik di RSUD Cengkareng berdasarkan

kelompok Usia (Depkes) didapatkan usia dewasa (26 - 45 tahun) 10 pasien atau

16,9 %, kelompok usia lansia (46 – 65 tahun) 45 pasien atau 76,3 % dan kelompok

usia manula (> 65 tahun) 4 pasien atua 6,8 %.

Page 52: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

42

Dari gambaran ini, didapatkan kelompok usia tertinggi yakni kelompok usia

lansia yang berkisar antara 46 – 65 tahun dengan rata-rata usia 53,9 tahun. Hal ini

sesuai dengan penelitian Madanchi dkk.20 dan Llanes dkk.26 yang menyatakan

bahwa puncak pasien ulkus diabetik berada di dekade ke 5 dan ke 6 kehidupan.

Tidak hanya itu, Mandachi dkk.20 dalam penelitiannya juga menguraikan bahwa

dalam penelitian lain yang ditemukan didapatkan juga rerata usia pasien berkisar

antara 55-60 tahun.33-36 Chomi dkk.30, Raymundo Mendoza dkk.27 dan Decroli

dkk.25 juga menyatakan dalam penelitiannya bahwa pasien ulkus diabetik terbanyak

masing-masing berada pada kelompok usia 50 -59 tahun dengan rata-rata masing-

masing 53 tahun, kelompok usai 40 – 59 tahun dengan rata-rata 55,2 ± 9,5 tahun

dan kelompok usia 51 – 60 tahun dengan rata-rata usia pasien 56 + 28.2 tahun.

Hal ini kemungkinan terjadi karena pada pasien tua telah terjadi penurunan

respon inflamasi, penurunan kemampuan poliferasi sel, perlambatan angiogenesis

dan memiliki laju sintesis kolagen yang lebih rendah dibandingkan dengan

degradasinya.37

Tabel 4.3. Karakteristik Pendidikan Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Pendidikan Pasien Tidak sekolah 1 1.7

SD 4 6.8

SMP 3 5.1

SMA 18 30.5

Perguruan tinggi 3 5.1

Didapatkan data untuk tingkat pendidikan pasien, terbanyak adalah tingkat

SMA 18 pasien (30,5%), diikuti tingkat SD 4 pasien (6,8%), tingkat SMP 3 pasien

(5,1%) yang memiliki jumlah yang sama dengan perguruan tinggi 3 pasien (5,1%)

dan pasien yang tidak memiliki riwayat penddikan yakni 1 pasien (1,7%).

Page 53: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

43

Tabel 4.4. Karakteristik Pekerjaan Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Pekerjaan Tidak bekerja 4 6.8

IRT 25 42.4

Buruh 5 8.5

Wiraswasta 4 6.8

Karyawan 4 6.8

Pegawai 2 3.4

Kemudian, untuk data jenis pekerjaan pasien ulkus diabetik didapatkan hasil

sebagai berikut: tidak bekerja didapatkan 4 pasien (6,8%), ibu rumah tangga 25

pasien (42,4%), buruh 5 pasien (8,5%), wiraswasta 4 pasien (6,8%), karyawan 4

pasien (6,8%) dan pegawai 2 pasien (3,4%).

Tabel 4.5. Karakteristik Indeks Massa Tubuh (IMT) Pasien Ulkus Diabetik

Nama variabel Kategori Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Indeks Massa Tubuh Underweight 8 13.6

Normal 38 64.4

Pre-obes 8 13.6

Obes 1 1 1.7

Tidak ada data 4 6.7

Berdasarkan tabel 4.5. didapatkan bahwa indeks massa tubuh dari 55 pasien,

sebanyak 8 pasien (13,6%) mengalami underweight, 38 pasien normal (64,4%), 8

pasien mengalami pre-obesitas (13,6%) dan 1 pasien (1,7%) mengalami obesitas

grade 1.

Dari tabel IMT pasien ulkus diabetik di RSD Cengkareng, maka didapatkan

bahwa gambaran IMT normal dan dengan resiko atau overweight menjadi yang

terbanyak dengan masing-masing persentase sebesar 20,3% dan 13,6%. Gambaran

Page 54: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

44

serupa juga didapatkan oleh Chomi dkk.30 dimana pasien ulkus diabetik yang

memiki IMT normal sebesar 48% sedangkan yang memiki IMT overweight sebesar

42%. Begitu juga dengan Norafizah dkk.28 dan Bays dkk.38 yang mendapatkan

jumlah pasien ulkus overweight dan obes lebih dari seluruh jumlah pasien yang

dalam penelitiannya.

Hal ini kemudian menegaskan penelitian Deribe dkk.39 bahwa pasien yang

memiliki IMT overweight akan memiliki 4 kali lebih besar resiko ulkus

dibandingkan dengan pasien yang memiliki IMT normal. Chomi dkk.30 juga

menambahkan bahwa overweight dan obsitas merupakan faktor resiko penting

yang memperparah resistensi insulin dan diabetes type 2. Berat badan dan IMT juga

menjadi faktor yang dapat meningkatkan derajat keparahan ulkus diabetik, dengan

resiko yang lebih tinggi berhubungan dengan berat badan yang lebih besar dan pada

peningkatan IMT pasien.40,41

Tabel 4.6. Karakteristik Derajat Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Derajat Ulkus derajat I 5 8.5

derajat II 34 57.6

derajat III 12 20.3

derajat IV 6 10.2

derajat V 2 3.4

Dari tabel 4.6. maka didapatkan bahwa derajat keparahan pasien ulkus

diabetik berdasarkan kriteria wagner dari 59 pasien, derajat 1 terdapat 5 pasien

(8,5%), derajat 2 terdapat 34 pasien (57,6%), derajat 3 terdapat 12 pasien (20,3%),

derajat 4 terdapat 6 pasien (10,2%) dan derajat 5 terdapat 2 pasien (3,4%)

Dari pola distribusi derajat keparahan pasien ulkus diabetik di RSUD

cengkareng berdasarkan sistem klasifikasi Wagner, maka di peroleh derajat II dan

III sebagai distribusi yang terbanyak. Gambaran ini sesuai dengan penelitian Naeem

dkk.42 yang mendapatkan hasil distribusi sebanyak 74% pasien dengan klasifikasi

Wagner derajat II dan III. Amogne dkk.43 juga menyampaikan hal yang sama dalam

Page 55: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

45

penelitiannya bahwa dominasi derajat keparahan ulkus berdasarkan klasifikasi

Wagner ditempati oleh kelompok pasien ulkus diabetik dengan klasifikasi Wagner

derajat III atau IV yakni sebesar 36,6%. Dan dalam penelitian serupa lain, Decroli

dkk.25 mendapatkan sebagian besar pasien dalam penelitiannya merupakan pasien

dengan klasifikasi Wagner derajat III sebesar 55% yaitu infeksi telah mengenai

jaringan subkutis, otot dan dapat lebih dalam sampai ke tulang, dengan tanda-tanda

infeksi lokal yang jelas serta eritema dengan ukuran lebih dari dari 2 cm.

Tetapi, hasil ini berbeda dengan peneilitian Syadzwina dkk.23 yang

mendapatkan distribusi dominan pasien ulkus diabetik terdapat pada kelompok

pasien dengan klasifikasi Wagner derajat IV. Chomi dkk.30 melalui publikasi

penelitiannya juga menampilkan hasil yang berbeda lagi, yakni sebesar 48% pasien

ulkus diabetik dalam penelitiannya merupakan kelompok ulkus diabetik dengan

klasifikasi Wagner derajat 0. Serta Lawrence dkk.44 yang mendapatkan derajat

Wagner I sebagai kelompok pasien ulkus terbesar yakni 63,9%.

Perbedaan ini mungkin disebabkan karena cukup baiknya rata-rata tingkat

pendidikan pasien secara keseluruhan yakni tingkat sekolah menengah atas,

sehingga terjadinya keparahan ulkus diabetik secara umum tidak sampai pada tahap

nekrosis jaringan atau derajat Wagner IV dan V. Dan secara keseluruhan, keadaan

gula darah yang tidak terkontrol menjadi faktor yang dapat memperlambat

perbaikan luka, sehingga hal ini dapat bermanifestasi menjadi ulkus derajat Wagner

III atau IV.45

Terkait dengan pemilihan penggunaan klasifikasi Wagner sebagai penentu

derajat keparahan ulkus diabetik dibandingkan dengan yang lainnya karena

menurut Lawrence dkk.44, sistem klasifikasi ini memiliki metode yang simpel

dalam menentukan prognosis penyakit pasien, selain itu klasifikasi ini masih juga

masih berguna dalam menilai karakteristik ulkus terlepas dari sistem yang

kompleks. Namun, jika ditinjau dari penelitian Samson dkk.46 yang

membandingkan antara 2 klasifikasi ulkus saat ini, yakni klasifikasi Wagner (sistem

grade) dan klasifikasi University of Texas (sistem grade dan stage), maka

klasifikasi University of Texas memiliki nilai prediksi outcome yang lebih baik

dibandingkan klasifikasi Wagner. 47,48

Page 56: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

46

Tabel 4.7. Karakteristik Jenis Terapi Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Jenis Terapi non bedah 15 25.4

Bedah 44 74.6

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 59 pasien ulkus diabetik,

44 pasien (74,6%) menerima terapi bedah, sedangkan pasien yang menerima terapi

non bedah lebih sedikit jumlahnya yakni 15 pasien (25,4%).

Dari distribusi di atas, maka didapatkan sebanyak 74,6% pasien menjalani

terapi bedah, sedangkan hanya 25,4% pasein yang hanya menjalani terapi non

bedah. Distribusi serupa dengan yang didapatkan oleh Decroli dkk.25 dimana

keseluruhan pasien ulkus diabetik dalam penelitiannya menjalani terapi bedah.

Nasser dkk.49 juga memperoleh hasil yang sama, yakni dari keseluruhan pasien

ulkus diabetik yang melakukan terapi, sebanyak 85% diantaratnya menjalani terapi

bedah. Tapi, hal ini berbeda dengan hasil penelitian Jeffcote dkk.50 yang

mendapatkan hasil yang berkebalikan, yakni sebanyak 77% pasien ulkus diabteik

dalam penelitiannya diterapi secara non bedah.

Perbedaan ini dimungkinkan karena di RSUD Cengkareng, banyak pasien

yang termasuk dalam klasifikasi derajat Wagner 3. Selain itu, sudah dapatnya

dijalankan sistem Jaminan Kesehatan Nasional atau Jaminan Kesehatan lain seperti

asuransi kesehatan, membuat faktor biaya tidak lagi menjadi hambatan dalam

memenuhi administrasi untuk menjalankan tindakan.

Tabel 4.8. Karakteristik Jalur Masuk Pasien Ulkus Diabetik

Nama Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Jalur Masuk IGD 38 64.4

Poli 10 16.9

Rujukan 1 1.7

Page 57: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

47

Seperti yang terlihat pada tabel di atas, didapatkan dari 49 pasien ulkus

diabetik yang datang ke RSUD Cengkareng 38 pasien (64,4%) masuk melalui IGD,

10 pasien (16,9%) masuk melalui Poli dan 1 pasien (1,7%) masuk melalui rujukan.

Tabel 4.9. Karakteristik Luka Ulkus Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Karakteristik Ulkus Pus 38 64.4

Nyeri 40 67.8

Luka 59 100

Nekrotik 8 13.6

Rembes 15 25.4

Bengkak 11 18.6

Darah 7 11.9

Bau 23 39

Bula 3 5.1

Eritema 12 20.3

Abses 7 11.9

Seperti yang terdapat pada tabel 4.9. pasien ulkus diabetik RSUD

Cengkareng memiliki karakteristik ulkus yang berbeda-beda. Karakteristik ulkus

ini juga yang kemudian menjadi dasar untuk menentukan derajat keparahan dari

ulkus diabetik pasien. Dari 59 pasien yang terdiagnosis ulkus, 59 pasien memiliki

luka (100%), 38 pasien (64,4%) disertai pus, 40 pasien (67,8%) disertai sensasi

nyeri di lokasi ulkus, 8 pasien (13,6%) disertai jaringan nekrotik, 15 pasien (25,4%)

memilki luka yang rembes atau basah, 11 pasien (18,6%) disertai dengan bengkak

di sekitar luka, 7 pasien (11,9%) disertai dengan darah, 23 pasien (39%) memiliki

luka yang berbau, 7 pasien disertai abses (11.9%), 3 pasien (5,1%) disertai dengan

bula dan sebanyak 12 pasien (20,3%) disertai dengan gambaran eritema di sekitar

luka.

Page 58: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

48

4.10. Karakteristik Terapi Bedah Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Terapi Bedah Debridement 41 69.5

Nekrotomi 6 10.2

Amputasi 8 13.6

Dari tabel di atas, diketahui jenis terapi bedah yang didapatkan oleh pasien

ulkus diabetik meliputi 41 pasien (69,5%) menjalani terapi debridement, 6 pasien

(10,2%) menjalani terapi nekrotomi dan 8 pasien (13,6%) menjalani terapi

amputasi.

Kemudian, jika dilihat lebih spesifik lagi seperti distribusi jenis bedah

terbanyak yang dijalani oleh pasien ulkus diabetik RSUD Cengkareng, maka

debridement merupakan jenis bedah yang paling didapatkan pasien ulkus diabetik

yakni sebesar 69,5% dan amputasi yakni sebesar 13,6%. Distribusi serupa juga

didapatkan Chomi dkk.30 dalam penelitiannya yakni berupa proporsi debridement

dari semua tindakan bedah sebesar 32%. Hal ini terlihat berbeda jika dibandingkan

dengan peneilitan Decroli dkk.25 yang mendapatkan distribusi jenis bedah berupa

nekrotomi sebagai tindakan terbanyak pada penelitiannya di RSUP Dr. M. Djamil

Padang, yakni 52,6% dilanjutkan dengan amputasi sebesar 39,5%. Begitu juga

dengan Nasser dkk.49 yang juga mendapatkan distribusi amputasi sebagai tindakan

bedah yang paling besar yakni sebesar 57% pasien ulkus diabetik dengan diikuti

debridement sebesar 28%.

Terjadinya perbedaan tindakan bedah didasari karena berbedanya distribusi

derajat keparahan pasien ulkus diabetik pada masing-masing penelitian, sehingga

berakibat pada kebutuhan jenis terapinya seperti pada penelitian pasien ulkus

diabetik di RSUD Cengkareng memiliki distribusi Wagner derajat 2 dan 3 sebagai

yang paling banyak, maka pilihan debridement merupakan pilihan terapi bedah

yang tepat karena seperti yang dikatakan oleh Stephanie dkk.51 bahwa debridement

merupakan kunci langkah pertama dalam penanganan luka yang efektif, dalam

reviewnya juga disebutkan bahwa debridement juga dapat menurunkan kejadian

infeksi dan memberikan penyembuhan sel yang ideal dengan menjadikan fase

kronik menjadi akut. 52-54

Page 59: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

49

Selain itu, hal ini juga dapat dipengaruhi oleh penolakan pasien dalam

menyetujui lembar persetujuan akan dilakukannya tindakan bedah seperti amputasi.

4.11. Karakteristik Terapi DM Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Proentase (%)

Terapi DM Insulin saja 30 50.8

Anti Diabetik Oral saja 9 15.3

Insulin dan Anti diabetik

Oral 13 22.0

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa jenis terapi gula untuk pasien ulkus

diabetik menggambarkan insulin sebagai pilihan terbanyak dari 59 pasien yakni 30

pasien (50,8%), kemudian dilanjutkan dengan terapi kombinasi insulin dan anti

diabetik oral sebanyak 13 pasien (22%) dan anti diabetik oral saja digunakan pada

9 pasien (15,3%).

Dari gambaran distribusi terapi gula yang telah berikan kepada pasien ulkus

diabetik di RSUD Cengkareng, maka sebesar 50,8% pasien menggunakan insulin,

diikuti dengan penggunaan anti diabetik oral sebesar 15,3% dan kombinasi insulin

dan anti diabetik oral sebesar 22%.. Gambaran serupa juga didapatkan oleh

Madanchi dkk.20 dalam penelitiannya dengan proporsi penggunaan insulin, anti

diabetik oral dan penggunaan keduanya masing-masing sebesar 45,47%; 43,99%

dan 2,29%.

Namun, berbeda dengan Amogne dkk.43 yang mendapatkan hasil gambaran

distribusi anti diabetik sebagai yang terbanyak dalam penelitiannya yakni sebesar

62%. Naseer dkk.49 dan Ali SM dkk.55 juga mendapatkan hasil yang berbeda karena

pasien ulkus diabetik dalam penelitiannya mendapatkan anti diabetik oral sebagai

agen untuk menurunkan gula terbanyak yakni masing-masing sebesar 70% dan

50%.

Page 60: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

50

4.12. Karakteristik Bakteri Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 15) Persentase (%)

Jenis Bakteri Klebsiella Pneumoniae 2 13.3

Eschericia Coli 4 26.6

Morganella Morganii 1 6.6

Streptococcus

Agalactiae 1 6.6

Proteus Vulgaris 1 6.6

Acinobacter Baumanii 2 13.3

Providencia Stuartii 1 6.6

Pseudomonas

Pseudoalcalgenes 1 6.6

Gram positif 2 13.3

Dari tabel 4.12. diketahui bahwa dari 59 pasien ulkus diabetik, beberapa

diantaranya mendapatkan pemeriksaan kultur bakteri yang diambil dari sediaan

pus. Dari pemeriksaan tersebut, didapatkan bakteri klebsiella pneumoniae pada

pasien (3,4%), bakteri eschericia coli pada 3 pasien (5,1%), bakteri Acinobacter

Baumanii pada 2 pasien (3,4%) dan bakteri Morganella Morganii, Streptococcus

Agalactiae, Proteus Vulgaris, Providencia Stuartii serta Pseudomonas

Pseudoalcalgenes yang masing-masing terdapat pada 1 pasien (1,7%).

Untuk distribusi mikroorganisme hasil kultur pus pasien ulkus diabetik di

RSUD Cengkareng, didapatkan mikroorganisme terbanyak meliputi Escherichia

coli (5,1%), Klebsiella sp. (3,4%) dan Acinobacter Baumanii (3,4%) dari

keseluruhan pasien yang berjumlah 59 pasien. Hasil ini sesuai dengan dengan hasil

penelitian Manikandan C. dkk.56 yang mendapatkan gambaran distribusi berupa

Eschericia coli sebagai mikroorganisme hasil kultur terbanyak sebesar 20%,

kemudian Pseudomonas sp. 18% dan Staphylococcus aureus 17%. Variasi ini juga

hampir serupa dengan hasil penelitian Decroli dkk.25 yang mendapatkan distribusi

3 besar mikroorganisme hasil kultur meliputi Klebsiella sp. 28,2%, Proteus

Page 61: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

51

mirabilis 25,6% dan Staphylococcus aureus 25,6%. Serta Amogne dkk.43 yang

mengatakan Klebsiella sp. dan Proteus mirabilis sebagai mikroorganisme tersering

dalam penelitiannya.

Perhatian di sini mungkin terletak pada implikasi terhadap pemilihan

antibiotik yang tepat karena bakteri tersering yang didapatkan di RSUD

Cengkareng merupakan bakteri gram negatif, walaupun jumlah penemuan bakteri

yang terbanyak ini belum mewakili sepenuhnya pasien oleh karena adanya

keterbatasan yakni masih sedikit pasien yang menjalani uji kultur

mikroorganisme.42

4.13. Karakteristik Lokasi Ulkus Diabetik Pasien

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Lokasi Ulkus Jari-jari Kaki 16 27.1

Punggung Kaki 16 27.1

Telapak Kaki 8 13.6

Kaki 23 39

Tangan 2 3.4

Dekubitus 3 5.1

Seperti yang terdapat pada tabel 4.13. didapatkan bahwa distribusi lokasi

dari 59 pasien ulkus diabetik RSUD Cengkareng terdapat di jari-jari kaki pada 16

pasien (27,1%), punggung kaki pada 16 pasien (27,1%), telapak kaki pada 8 pasien

(13,6%), kaki pada 23 pasien (39%), tangan pada 2 pasien (3,4%), dan dekubitus

pada 3 pasien (5,1%).

Dari distribusi lokasi ulkus pasien ulkus diabetik di RSUD Cengkareng,

maka gambaran tertinggi terletak pada kaki yakni 39%. Kemudian jari-jari kaki dan

pungung kaki dengan masing-masing persentase sebesar 27,1%. Pembagian

persentase ini terlihat belum sepenuhnya jelas dan terlihat tumpang tindih, seperti

penggunaan istilah kaki, telapak kaki dan punggung kaki. Hal ini disebabkan karena

data yang didapatkan di lapangan, hampir 39% tidak menyebutkan spesifik lokasi

ulkus seperti penggunaan istilah telapak, punggung dan jari-jari namun hanya

menyajikan istilah regional besar saja seperti kaki. Sehingga, hasil ini belum dapat

Page 62: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

52

diwakilkan sebagai kategori distribusi lokasi ulkus pasien ulkus diabetik di RSUD

Cengkareng. Namun walaupun begitu, dapat kita simpulkan bahwa distribusi lokasi

ulkus umumnya terdapat di kaki.

Hasil ini selaras dengan mayoritas penelitian-penelitian serupa dengan kaki

sebaagi lokasi ulkus terbanyak meskipun dengan variasi lokasi spesifik yang

berbeda-beda. Syadzwina dkk.23 mendapatkan distribusi lokasi ulkus di jari-jari

kaki sebagai yang terbanyak yakni sebesar 47,9%. Madanchi dkk.20 dan Naseer

dkk.49 juga mendapatkan lokasi terbanyak ulkus pad pasien dalam penelitiannya

yakni di jari-jari kaki, dengan jari besar yang paling sering. Dan variasi berbeda

didapatkan oleh Naeem dkk.42 yang mendapatkan data punggung kaki sebagai

distribusi lokasi ulkus terbanyak dalam penelitiannya yakni sebesar 50,43%.

Nasser dkk.49 mengatakan bahwa terjadinya perbedaan dan terdapatnya

variasi lokasi ulkus pada setiap pasien berhubungan dan bergantung kepada

penyebab atau etiologinya, apakah oleh karena neuropati, neuroiskemik atau

iskemik.57 Madanchi dkk.20 juga menjelaskan terkait kejadian lokasi ulkus pada

mayoritas penelitian cenderung di kaki dengan variasi jari-jari kaki sebagai yang

terbanyak karena faktor resiko terjadinya ulkus diabetik lebih banyak di ektremitas

bagian distal, yang mana kecenderungan untuk terjadinya iskemik, diabetik

neuropati dan trauma lebih besar dibandingkan dengan bagian proksimalnya.

4.14. Karakteristik Pemberian Antibiotik Pasien Ulkus Diabetik

Variable Jumlah (n=59) Presentase (%)

Antibiotik Derivat beta laktam:

sefalosporin generasi 3 11 18.6

karbapenem 1 1.7

kuinolon 1 1.7

sefalosporin + karbapenem 2 3.4

sefalosporin + kuinolon 2 3.4

sefalosporin + sulbaktam 1 1.7

sefalosporin + amubisid 29 49.2

sefalosporin + karbapenem +

sulbaktam 2 3.4

Page 63: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

53

sefalosporin + amubisid +

kuinolon 2 3.4

sefalosporin + kuinolon +

karbapenem 1 1.7

sefalosporin + amubisid +

karbapenem 1 1.7

sefalosporin + amubisid +

aminoglikosida 1 1.7

kuinolon + amubisid +

karbapenem 2 3.4

sefalosporin + kuinolon +

karbapenem + amubisid 1 1.7

sefalosporin + karbapenem +

sulbaktam + amubisid 1 1.7

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pemberian antibiotik pada pasien

ulkus diabetik di RSUD Cengkareng dapat meliputi monoterapi antibiotik seperti

dari derivat beta laktam sefalosporin generasi ke-3 seperti seftizoksim, sefoperazon,

seftriakson, sefiksim, seftizidim dan sefuroksim (18.6%) serta karbapenem seperti

meropenem (1,7%) dan golongan kuinolon seperti levofloksasin (1,7%), sedangkan

dari terapi kombinasi meliputi kombinasi dua golongan: sefalosporin + karbapenem

(3,4%), sefalosporin + kuinolon (3,4%), sefalosporin + sulbaktam (1,7%),

sefalosporin + amubisid (49,2%). Untuk kombinasi tiga golongan yaitu:

sefalosporin + karbapenem + sulbaktam (3,4%), sefalosporin + amubisid +

kuinolon (3,4%), sefalosporin + kuinolon + karbapenem (1,7%), sefalosporin +

amubisid + karbapenem (1,7%), sefalosporin + amubisid + aminoglikosida (1,7%),

kuinolon + amubisid + karbapenem (3,4%). Dan untuk kombinasi empat golongan,

terdiri dari: kombinasi sefalosporin + kuinolon + karbapenem + amubisid (1,7%)

dan kombinasi sefalosporin + karbapenem + sulbaktam + amubisid (1,7%).

Dari distribusi pemberian antibiotik yang telah diuraikan, maka didapatkan

bahwa pemberian antibiotik terbanyak pasien ulkus diabetik jatuh pada kombinasi

antibiotik antara golongan sefalosporin dengan amubisid yakni sebesar 49,2% dan

distribusi monoterapi sefalosporin generasi ke-3 (18,6%).

Page 64: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

54

Tabel 4.15. Karakteristik A1c Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

A1c < 7 % 5 8.5

> 7 % 29 49.2

Tidak ada data 25 42.4

Seperti yang terlihat pada tabel 4.15. didapatkan bahwa profil pasien ulkus

di RSUD cengkareng jika dikategorikan menggunakan baseline 7% maka 5 pasien

memeiliki nilai A1c di bawah 7% dan 29 pasien memiliki nilai A1c di atas 7%.

Gambaran hasil laboratorium hematologi A1C pasien ulkus diabetik di

rawat inap RSUD Cengkareng menunjukkan dominasi pasien yang memiliki rekam

kadar gula yang kurang terkontrol, yakni sebanyak 29 pasien atau 49,2% memilki

nilai A1C diatas 7% sedangkan hanya terdapat 5 pasien atau 8,5% yang memiliki

kadar A1C di bawah 7%. Gambaran ini serupa dengan hasil yang didapatkan oleh

Madanchi dkk.20 yaitu sebanyak 85,6% pasien memiliki kontrol diabetes mellitus

yang rendah. Naseer dkk.49 juga mendapatkan gambaran berupa dominasi pasien

ulkus diabetik dengan A1C >7% sebanyak 86%.

Hal ini berarti menunjukkan kesesuaian dengan penelitian Chin-Hsiao

Tseng29 yang melakukan analisis univariat dengan menetapkan variabel rendahnya

kontrol diabetes mellitus sebagai salah satu karakteristik pasien ulkus diabetik.

Keadaan gula yang tidak terkontrol mengakibatkan hiperglikemia yang

berkepanjangan. Akibatnya, terjadi perubahan-perubahan sifat pada tingkat sel

yang berujung kepada proses perburukan wound healing dan kejadian ulkus karena

kejadian neuropati dan iskemia jaringan.

4.16. Karakteristik Jenis Ulkus Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

Jumlah Ulkus Tunggal 37 62.7

Multipel 22 37.3

Page 65: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

55

Berdasarkan tabel 4.13, didapatkan bahwa distribusi pasien ulkus diabetik

di RSUD Cengkareng berdasarkan kategori jenis ulkusnya maka tterdapat 37 pasien

(62,7%) memiliki jenis ulkus yang tunggal dan 22 pasien (37,3%) memiliki jenis

ulkus yang multipel.

4.17. Karakteristik Tekanan darah Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Tekanan Darah Normal 34 58

Prehipertensi 6 10

Hipertensi grade 1 13 22

Hipertensi grade 2 5 8

Tidak ada data 1 2

Tabel 4.17. menunjukkan bahwa berdasarkan tampilan tekanan darah pasien

ulkus diabetik di RSUD Cengkareng menunjukkan, sebanyak 34 pasien (58%)

memiliki tekanan darah yang normal, 6 pasien (10%) memiliki status prehipertensi,

13 pasien (22%) memiliki hipertensi grade 1 dan 5 (8%) pasien memiliki hipertensi

grade 2.

Apabila dilihat secara keseluruhan, maka pasien ulkus diabetik yang

memiliki status hipertensi sebanyak 18 orang atau sebesar 30%. Hasil serupa

didapatkan oleh Viswanathan dkk.58 yakni dengan gambaran pasien hipertensi yang

ditemukan sebanyak 34%. Namun, terdapat perbedaan jumlah persentase pasien

ulkus diabetik yang cukup besar antara hasil di atas dengan Chomi dkk.30 yang

melaporkan sebesar 52% pasien ulkus diabetik penelitiannya memiliki status

hipertensi.

Ditemukannya perbedaan hasil kemungkinan disebabkan karena terdapat

variasi pajanan faktor resiko yang berbeda antara pasien dalam penelitian yang satu

dengan pasien dalam penelitian yang lain, dan seperti yang dijelaskan dalam

kepustakaan bahwa pasien diabetes mellitus yang memiliki hipertensi memiliki

faktor resiko terjadinya ulkus diabetik lebih besar dibandingkan dengan pasien

diabetes mellitus yang tidak memiliki hipertensi.27,59

Page 66: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

56

4.18. Karakteristik Radiologi Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Gambaran Radiologi Osteolitik 7 11,9

Fraktur 2 3,4

Erosi 1 1,7

Tidak ada data 49 83,1

Ditinjau dari tabel hasil pemeriksaan penunjang foto rontgen pedis pasien

ulkus diabetik, maka diperoleh gambaran sebanyak 7 pasien (11,9%) memiliki

kesan osteolitik, 2 pasien (3,4%) memiliki kesan fraktur dan 1 pasien (1,7%)

memiliki kesan erosi, sehingga dari sini dapat diketahui bahwa pasien ulkus

diabetik yang memiliki suspek diagnosis osteomyelitis sebesar 11,9% dari 59

pasien, dimana infeksi telah berinvasi sampai ke jaringan tulang dan menyebabkan

peningkatan derajat keparahan ulkus diabetik.

4.19. Karakteristik Kadar Haemoglobin (Hb) Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Kadar Hb Normal 6 10

Anemia 52 88

Tidak ada data 1 2

Dari tabel 4.19, didapatkan karakteristik kadar hemoglobin pasien ulkus

diabetik di RSUD Cengkareng, yaitu sebesar 6 pasien (10%) memiliki kadar Hb

normal dan sebanyak 52 pasien (88%) memiliki status anemia. Gambaran ini

terlihat lebih tinggi dari yang didapatkan oleh Wright dkk.60 yakni 51,2%.

Terjadinya anemia pada pasien ulkus diabetik dapat disebabkan oleh

berbagai macam penyebab. Seperti kekurangan asupan besi (Fe) karena pasien

mengalami gejala anoreksia atau juga dapat terjadi karena pada pasien ulkus

diabetik telah terjadi infeksi yang cukup kronik. Dengan perbedaan penyebab

anemia yang terjadi, maka berbeda juga jenis anemianya, yang kemudian dapat

dikonfirmasi dengan hitung MCV, MCH dan MCHC.6

Page 67: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

57

4.20. Karakteristik Uji Kultur Pasien Ulkus Diabetik

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Uji Kultur Positif 14 23.7

Negatif 3 5.1

Tidak ada data 42 71.2

Total 59 100

Dari tabel 4.20. diketahui bahwa pasien ulkus diabetik yang terdapat pada

RSUD Cengkareng tidak semuanya mendapatkan uji kultur bakteri. Dari 59 pasien,

hanya 17 pasien (28,81%) yang dilakukan uji kultur, dan didapatkan 14 pasien

(23,7%) positif ditemukan mikroorganisme sedangkan 3 pasien (5,1%) tidak

ditemukan mikroorganisme.

Kultur direkomendasikan hanya pada pasien yang memiliki tanda-tanda

infkesi, seperti nyeri, eritema, bengkak, sensasi hangat dan timbulnya pus pada

luka. Hal ini sepintas terlihat kurang sinkron dengan jumlah pasien kejadian infeksi

pasien ulkus diabetik yang terdata, karena jika dilihat dari kejadian infekinya maka

didapatkan bahwa semua pasien ulkus diabetik telah mengalami infeksi. Perbedaan

ini kemungkinan terjadi akibat sulitnya pengambilan sampel untuk dilakukan kultur

pada masing-masing pasien, selain itu juga karena pertimbangan bahwa pada

seabagian besar pasien yang terinfeksi masih berada pada derajat keparahan infeksi

ringan.15

4.21. Karakteristik Lama Diabetes Mellitus

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Lama DM 0-5 Tahun 9 15.3

5-10 Tahun 7 11.9

Tidak ada data 43 72.9

Seperti dengan yang terlihat pada tabel di atas, bahwa jika dilihat dari

distribusi lama pasien ulkus diabetik menderita penyakit diabetes mellitus maka

didapatkan sebanyak 9 pasien (15,3%) telah menyandang diabetes mellitus selama

0-5 tahun dan sebanyak 7 pasien (11,9%) telah menyandang diabetes mellitus

Page 68: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

58

selama 5-10 tahun. Gambaran ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Syadzwina dkk.23 yang mendapatkan distribusi terbanyak lama pasien ulkus

diabetik yang menderita diabetes mellitus berada pada kelompok 0-5 tahun dengan

persentase sebesar 48,72%. Hal senada juga didapatkan oleh Decroli dkk.25 yang

mendapatkan dominasi pasien ulkus diabetik yang telah terdiagnosis diabetes

mellitus dalam rentan waktu 0-5 tahun yakni sebanyak 44,8%.

Dalam penelitiannya, Nasser dkk.49 mendapatkan hasil yang berbeda. Yakni

sebesar 78% pasien ulkus diabetik telah terdiagnosis diabetes mellitus sejak lebih

dari 10 tahun. Begitu juga dengan Ali dkk.43, dimana dari seluruh pasien ulkus

diabetik yang dalam penelitiannya, sebesar 58% telah memiliki diabetes mellitus

lebih dari 10 tahun.

Dalam kepustakaan, memang telah diuraikan bahwa lama DM > 10 tahun

merupakan salah satu faktor resiko terjadinya ulkus diabetik.11,27,52

Ketidakselarasan ini dimungkinkan karena pada pasien diabetes mellitus yang

memiliki durasi DM < 10 tahun memiliki faktor resiko lain yang dapat

mempercepat perjalanan terjadinya ulkus diabetik seperti gula yang tidak terkontrol

sehingga mempercepat pula peluang terjadinya neuropati dan iskemia jaringan.20

Page 69: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

59

4.22. Karakteristik Derajat Keparahan Infeksi Pasien Ulkus Diabetik

Seperti data yang diuraikan pada tabel diatas, maka berdasarkan kategori

derajat keparahan infeksi yang terjadi pada pasien ulkus diabetik RSUD

Cengkareng sebanyak 42 pasien (71,2%) mengalami infeksi ringan. 14 pasien

(23,7%) mengalami infeksi sedang dan sebanyak 3 pasien (5,1%) telah mengalami

infeksi berat.

Variasi derajat keparahan ini dilihat dari beberapa gejala klinis yang

didapatkan dari data rekam medis. Gejala klinis tersebut terbagi menjadi 3 bagian

besar, yakni gejala klinis sebagai tanda infeksi lokal, gejala klinis sebagai tanda

infeksi lanjut seperti kedalam jaringan bawah kulit, otot dan tulang dan gejala klinis

sebagai tanda telah terjadinya inflamasi sistemik.

Gambaran gejala infeksi lokal yang ditemukan pada pasien ulkus diabetik

RSUD Cengkareng meliputi bengkak (18,6%), merah (20,3%), nyeri (67,8%) dan

pus (64,4%). Untuk Gambaran gejala infeksi lanjut yang ditemukan meliputi abses

(11,9%), osteomielitis (11,9%) dan arthritis (1,7%). Sedangkan untuk gambaran

gejala inflamasi sistemik yang ditemukan meliputi demam (5,1%) dan leukositosis

(79,7%).

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Infeksi Ringan Bengkak 11 18.6

Kemerahan 12 20.3

Nyeri 40 67.8

Pus 38 64.4

Infeksi Sedang Abses 7 11.9

Osteomielitis 7 11.9

Septic Artritis 1 1.7

Infeksi Berat Demam (> 38oC) 3 5.1

Leukositosis

(>12.000 sel/mm3) 47 79.7

IDSA Severity Infeksi Ringan 42 71.2

Infeksi Sedang 14 23.7

Infeksi Berat 3 5.1

Page 70: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

60

4.23. Karakteristik Data akhir Pasien Ulkus

Variabel Jumlah (n= 59) Persentase (%)

Data Akhir Pasien Meninggal 1 1.7

Pasien Hidup 58 98.3

Ditinjau dari data dalam tabel di atas, didapatkan bahwa angka kematian

pasien ulkus diabetik di RSUD Cengkareng yakni sebesar 1,7%. Dengan

keterangan akhir pasien mengatakan bahwa kematian disebabkan oleh kejadian

sepsis yang dialami pasien sehingga mengalami kegagalan beberapa sistem organ

yang berakibat pada kematian.

Page 71: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

62

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a. Berdasarkan data demografi pasien ulkus diabetik yang dirawat di RSUD

Cengkareng pada tahun 2013-2014 diperoleh jumlah pasien berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 42,4%, perempuan sebanyak 57,6% dengan

tingkat pendidikan yang terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA

(30,5%) sedangkan pekerjaan yang terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga

yaitu sebanyak 42,4%.

b. Berdasarkan gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT), diperoleh pasien

dengan IMT normal (64,4%) sebagai yang dominan.

c. Jika dilihat dari derajat klasifikasi Wagner, maka derajat II (57,6%)

menjadi kasus terbanyak pada pasien ulkus diabetik.

d. Dari gambaran jenis tindakan bedah yang dilakukan, sebanyak 69,5% dari

total pasien menerima tindakan debridement.

e. Pemberian antibiotik yang tersering digunakan adalah kombinasi

sefalosporin dengan amubisid yaitu sebanyak 49,2%.

f. Eschericia coli (26,6%) merupakan bakteri tersering yang ditemukan pada

uji kultur pasien ulkus diabetik RSUD Cengkareng.

g. Pada penelitian ini diperoleh angka kematian 1,7% karena hanya

ditemukan 1 pasien meninggal.

5.2. Saran

Dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

a. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi tambahan untuk

penelitian berikutnya.

b. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik pada penelitian

selanjutnya, maka sebaiknya dilakukan pengambilan sampel dengan

rentang waktu yang panjang dan dengan jumlah sampel yang lebih besar

pada lokasi yang berbeda dengan mengembangkan kriteria inklusi

sampelnya.

Page 72: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

63

c. Diharapkan staf medis RSUD lebih melengkapi data pasien mulai dari

anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, baik pada

pasien rawat inap maupun rawat jalan. Dengan begitu, penelitian-

penelitian selanjutnya yang akan dilakukan dapat mencapai hasil berupa

gambaran yang lebih optimal dengan jumlah sampel yang lebih memadai.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini didapatkan beberapa faktor keterbatasan dalam proses

pengambilan data. Faktor-faktor keterbatasan tersebut adalah:

a. Pengambilan data sekunder berupa rekam medis dari RSUD Cengkareng,

hanya terbatas dari tahun Januari 2013-Desember 2014. Sehingga

membatasi jumlah sampel yang akan diambil. Hal ini disebabkan oleh

karena adanya regulasi baru dari pihak manajemen RSUD tentang rekam

medis pada tahun di bawah 2013, mesti diarsipkan.

b. Pengambilan data sekunder berupa rekam medis dari RSUD Cengkareng,

hanya terbatas pada 10 hari saja. Pihak rekam medis hanya memberikan

waktu 10 hari dimana 1 hari hanya diperbolehkan 10 rekam medis.

c. Pengambilan data sekunder berupa rekam medis dari RSUD Cengkareng,

memiliki mobilisasi yang tinggi, sehingga mengganggu proses pendataan

penelitian.

Page 73: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

64

DAFTAR PUSTAKA

1. Alvin C. Powers, “Diabetes Mellitus,” dalam Kasper, dkk., Harrison’s

Principles of Internal Medicine 16th (New York: McGraw-Hill, 2005), h.

2152.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Rekam Medis.

Nomor 269. Menkes/Per/III. 2008.

3. Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), “Konsensus Pengendalian

dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia 2011,” h. 1.

4. World Health Organization

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI,

“Riset Kesehatan Dasar 2013,” h. V, h. 88.

6. Longo, Fauci, dkk. Harrisons Principles of Internal Medicine 18th Edition

Volume 1. Mc Graw Hill. 2012.

7. Hastuti RT. Faktor-faktor risiko ulkus diabetika pada penderita diabetes

mellitus studi kasus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta [tesis]. Semarang :

Program studi magister program pasca sarjana universitas Diponegoro

Semarang ; 2008. [cited 2010 October 2]. Available from:

http://eprints.undip.ac.id/18866/.

8. Sarwono Waspadji, “Kaki Diabetes” dalam Aru, dkk., ed., Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Edisi IV (Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, 2006), h. 1933.

9. Sibernagl S. Dan Lang F. Color Atlas of Pathophysiology. NewYork-

Stuttgart: Thieme. 2000.

10. Badan pusat statistik. keadaan angkatan kerja indonesia agustus 2010. BPS-

statistic Indonesia. 2010; ISSN.0126-647X.

11. Chadwick P., Edmond M., dkk. Best Practice Guideline: Wound

Management in Diabetic Foot Ulcer. 2013. Wound International. Available

at: www.woundsinternational.com

12. Wright J. A., Oddy M. J., dan Richard T. Presence and Characterisation of

Anemia in Diabetic Foot Ulceration. Hindawi Publishing Corporation. Vol.

2014. http://dx.doi.org/10.1155/2014/104214.

Page 74: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

65

13. Imam Subekti, “Neuropati Diabetik” dalam Aru, dkk., ed., Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Edisi IV (Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, 2006), h. 1924.

14. Kumar, Abbas dan Aster. Robbins Basic Pathology 9th Edition. El Sevier.

2013.

15. Benjamin A. L., Anthony B., dkk. 2012 Infectious Diseases Society of

America Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Treatment of

Diabetic Foot Infections. IDSA Guideline. Clinicial Inectious Disease

2012:54.

16. Wagner F. W. Jr. The dysvascular foot: a system for diagnosis and

treatment. Foot Ankle 2: 64-122. 1981.

17. Singh S., Pai D.R., dan Yuhhui C. Diabetic Foot Ulcer – Diagnosis and

Management. Clinical Research in Foot and Angkle. Vol. I. 2013. Dapat

diunduh dari: http://dx.doi.org/10.4172/2329-910X.1000120.

18. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kategori Usia menurut

Departemen Kesehatan. RI. 2009.

19. Hungu. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Penerbit Grasindo. 2007.

20. Madanchi N., Tabatabaei-Malazy O., Pajouhi M., Heshmat R., Larijani B.

and Mohajeri-Tehrani M-R., Who are diabetic foot patients?, A descriptive

study on 873 patients, Journal of Diabetes and Metabolic Disorders,12, 36

(2013).

21. Harmita dan Radji M. Kepekaan terhadap antibiotik. Buku ajar analisis

hayati edisi III. Jakarta: EGC. 2008.

22. Waspadji S. Pengelolaan kaki diabetes sebagai suatu model pengelolaan

holistik, terpadu dan komprehensif di bidang penyakit dalam. Pidato pada

Acara Pengukuhan sebagai Guru Tetap dalam Ilmu Penyakit Dalam Jakarta,

Maret 2004.

23. Syadzwina S, Jazil K, dan Suyanto. Profil Pasien Ulkus Diabetikum yang

dirawat di RSUD Arifin Ahmad Riau Provinsi Riau periode 1 Januari 2011

– 31 Desember 2011. Riau: Fakultas Kedokteran Riau. 2013.

24. Witanto D., Yudhi H.G., Sandy, dkk. Gambaran Umum Perawatan Ulkus

Diabetikum pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung

Page 75: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

66

Periode Juli 2007-Agustus 2008. Bandung: Fakultas Kedokteran Kristen

Maranatha. 2009.

25. Decroli E., Karimi J., Asman M., Syafril S. Profil Ulkus Diabetik pada

Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr M. Djamil

Padang. Padang: Fakultas Kedokteran Andalas. 2008.

26. Llanes L.R., Pena A. and Cauton-Valera R. Clinical, Microbiological

Profile and Outcome of Diabetic Patients with Foot Ulcers Admitted at the

Quirino Memorial Medical Center : January 2000-May 2001, Phil J

Microbiol Infect Dis., 30(3), 101-107 (2001).

27. Raymundo M.F. and Mendoza M. The Microbiologic Features and Clinical

Outcome of Diabetic Foot Infections among Patients Admitted at UP-PGH,

Phil J Microbiol Infect Dis.,31(2), 51-63 (2002).

28. H. Z. Norafizah, B. Joshua, V. Mauro dkk. Characteristics of diabetic foot

ulcers in Western Sydney, Australia. Haji Zaine et al. Journal of Foot and

Ankle Research 2014, 7:39. Dapat diunduh di:

http://www.jfootankleres.com/content/7/1/39.

29. Chin-Hsiau TSeng. Prevalence and risk factors of diabetic foot problems in

Taiwan a cross-sectional survey of non-type 1 diabetic patients from a

nationally representative sample. [updated 2003 December; cited 2010

October 14]. Available from:

http://care.diabetesjournals.org/content/26/12/3351.1.full.

30. Chomi E.I dan Nuneza O.M. Clinical Profile and Prognosis of Diabetes

Mellitus Type 2 Patients with Diabetic Foot Ulcers in Chomi Medical and

Surgical. Phillipines: Department of Biological Sciences, College of

Science and Mathematics, Mindanao State University-Iligan Institute of

Technology. 2014.

31. Demayo C., Bag-ao T. and Torres M., Heritability of Aging Male

Symptoms (AMS) in Filipino Male, Australian Journal of Basic and Applied

Sciences,5(8),429-437 (2011).

32. Hjelm K. and Atwine F., Health-care Seeking Behavior among Persons with

Diabetes in Uganda: an Interview Study, BMC International Health and

Human Rights,11,11 (2011).

Page 76: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

67

33. Shojaiefard A, Khorgami Z, Larijani B: Independent risk factors for

amputation in diabetic foot. Int J Diab Dev Ctries 2008, 28:32–37.

34. Nathera A, Siok Beeb C, Yiong Huakc C, Chewa JLL, Lina CB, Neoa Sh

CB, Sima EY: Epidemiology of diabetic foot problems and predictive

factors for limb loss. J Diabetes Complications 2008, 22:77–82.

35. Larijani B, Afshari M, Darvishzadeh F, Bastanhagh MH, Pajouhi M,

Baradar Jaili R, Moadi M: Lower limb amputation in patients with diabetic

foot ulcer: a 22 year review. MJIRC 2006, 8:21–24.

36. Widatalla AH, Mahadi SI, Shawer MA, Elsayem HA, Ahmed ME:

Implementation of diabetic foot ulcer classification system for research

purposes to predict lower extremity amputation. Int J Diab Dev Ctries 2009,

29:1–5.

37. Minimas D.., Ageing and its Influence in Wound Healing, Wounds UK,

3(1), 46-48 (2007).

38. Bays H., Chapman R. and Grandy S., The Relationship of Body Mass Index

to Diabetes Mellitus, Hypertension, and Dyslipidaemia : Comparison of

Data from Two National Surveys, Int J ClinPract., 61(5), 737-747 (2007).

39. Deribe B., W. Kifle., dan N. Gugsa. Prevalence and Factors Influencing

Diabetic Foot Ulcer among Diabetic Patients Attending Arbaminch

Hospital, South Ethiopia. J Diabetes Metab 2014, 5:1. Dapat diunduh di:

http://dx.doi.org/10.4172/2155-6156.1000322.

40. Kahn S.E., Hull R.L. and Utzschneider K.M., Mechanisms linking obesity

to insulin resistance and type 2 diabetes, NATURE, 444(14), 840-846

(2006).

41. Unachukwu C., Babatunde S. and Ihekwaba A.E., Diabetes, hand and/or

foot ulcers: a cross-sectional hospital-based study in Port Harcourt, Nigeria,

Diabetes Res ClinPract., 75, 148-152 (2007).

42. Naeem, K. Khamran dkk. Epidemiology and outcome in patients of diabetic

foot. Pakistan: Department of Surgery, Wah Medical College.

43. Amogne W., Reja A., dan Amare A. Diabetic foot disease in Ethiopian

patients: A hospital based study. Ethiop J Health Dev 2011;25(1):17-21].

Page 77: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

68

44. C. N. Lawrence dan I. Constantin. Risk factors and clinical characteristics

for foot ulcers in patients with diabetes in bucharest. Romania: The “N.

Paulescu” National Institute of Diabetes. 2008.

45. Sailesh K. S., Ashok K., Sushil K., dkk. Prevalence of Diabetic Foot Ulcer

and Associated Risk Factors in Diabetic Patients From North India. Dari:

The Journal of Diabetic Foot Complications, 2012; Volume 4, Issue 3, No.

4, Pages 83-91.

46. S.O. Oyibo, E. B. Jude, dkk. Clinical characteristics of patients with diabetic

foot problems: changing patterns of foot ulcer presentation. John Wiley &

Sons: Practical Diabetes Int 2002; 19(1): 10–12.

47. Watkins P.J., The diabetic foot. BMJ 2003: 326:977–979.

48. Nwabudike L.C., Forsea D, Ionescu-Tîrgoviste C, Diabetic Foot Ulcers.

Romanian Journal of Dermatology 1999, 26–34, 1999.

49. Janmohammadi N, Reza M, Roushan H, Moazezi Z, Rouhi M, Mokhtar S,

et al. Epidemiological characteristics of diabetic foot ulcer in Babol, north

of Iran: a study on 450 cases. Caspian J Intern Med.2011. 2(4):321-325.

[updated 2011 October].Available from www.sid.ir.

50. Jeffcoate WJ, Game FL. Primarily non-surgical management of

osteomyelitis of the foot in diabetes. Diabetologia. 2008. 51:962–967.

[updated 2008 April; cited 2013 July].

51. C. W. Stephanie, R. D. Vickie dkk. Foot ulcers in the diabetic patient,

prevention and treatment. 2007. Dove Medical Press. Vascular Health and

Risk Management 2007:3(1) 65–76.

52. Lewis R, Whiting P, et al. 2001. A rapid and systematic review of the

clinical effectiveness and cost-effectiveness of debriding agents in treating

surgical wounds healing by secondary intention. Health Technol Assess,

5:1–131.

53. Armstrong DG, Lavery LA, et al. 2004. It is not what you put on, but what

you take off: techniques for debriding and offloading the diabetic foot

wound. Clin Infect Dis, 39:S92–9.

54. Steed DL. 2004. Debridement. Am J Surg, 187:71S–74S.

Page 78: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

69

55. Ali SM, Basti A, Mumtaz S, Hydrie MZI, Sheikh T. Diabetic foot ulcer a

prospective study. J Pak Med Assoc 2001; 51: 78-81.

56. Manikandan C., dan Prabakharan P. Clinical and bacteriological profile of

diabetic foot infections in Pattukkottai area hospitals, Tamilnadu, India.

2347-3215 Volume 3 Number 4 (April-2015) pp. 166-173. Available from:

www.ijcrar.com.

57. Tchakonte B, Ndip A, Aubry P, Malvy D, Mbanya JC. The diabetic foot in

Cameroon. Bull Soc Pathol Exot 2005; 98: 94-8. [In French].

58. Viswanathan V., Thomas N., dkk. Profile of Diabetic Foot Complications

and its Associated Complications - A Multicentric Study from India. JAPI.

Vol. 53. 2005. Dapat diunduh dari: www.japi.org.

59. Riaz M., Miyan Z., dkk. Characteristics and Outcomes of Subjects with

Diabetic Foot Ulceration. Diabetes care. Vol. 35. September 2012. Dapat

diunduh dari: www.care.diabetesjournals.org.

60. Aumiller W. dan Harry A. D. Pathogenesis and management of diabetic foot

ulcers. American Academy of Physician Assistant. 2015.

61. Sudigdo dan Sofyan. Dasar-dasar Metodoligi Penelitian Klinis Edisi ke-5.

Jakarta: Sagung Seto. 2014.

Page 79: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

70

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 80: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

71

Lampiran 2

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Muhammad Aulia Fahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 13 Januari 1994

Alamat : Ds. Sidorejo RT 07/RW 03 Kec. Tirto Kab. Pekalongan

E-mail : [email protected]

No. Hp : 085694702751

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000 – 2006 : Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Sidorejo

2. Tahun 2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Al Hikmah 2 Bumiayu

3. Tahun 2009 – 2012 : Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Bumiayu

4. Tahun 2012 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 81: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

72

Lampiran 3

Lembar Data Penelitian

Profil Pasien Ulkus Diabetik di Rumah Sakit Cengkareng tahun 2013-2014

Identitas Pasien & Rekam Medis

Nama

:

.......................................... No. Sampel : ..........................................

Alamat

:

.......................................... No. Rekam medik : ..........................................

Usia

:

..........................................

Dokter yang

merawat : ..........................................

Jenis

Kelamin

:

.......................................... Tanggal Masuk RS : ..........................................

BB

:

.......................................... Tanggal Keluar RS : ..........................................

TB

:

..........................................

Tanggal

Meninggal* : ..........................................

Tingkat : 1. Tidak Sekolah Suku : 1. Jawa

Pendidikan 2. Tidak Tamat SD 2. Sunda

3. Tamat SD 3. Batak

4. Tamat SMP 4. Betawi

5. Tamat SMA 5. Minang

6. Perguruan Tinggi 6. Bugis

Riwayat : 1. Tidak Bekerja

7.

dll.....................................

Pekerjaan 2. PNS Status : 1. Belum Menikah

3. Karyawan Swasta Pernikahan 2. Menikah

4. IRT Agama :............................................

5. Pedagang Asal masuk :............................................

Page 82: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

73

Pemeriksaan Fisik

TD

:

.............../................mmHg Kesadaran : 1. Compos Mentis

Suhu : ......................................C 2. Somnolen

Pernapasan

:

................................./menit 3. Apatis

Nadi

:

................................/menit 4. Sopor

ABI : ........................................ 5. Coma

KU : ........................................

Kimia Darah

HB

:

................................mg/dL Kolesterol:

Leukosit

:

..................................../mL a. Total : ................................mg/dL

Trombosit

:

..................................../mL b. HDL : ................................mg/dL

Eritrosit

:

................................mg/dL c. LDL : ................................mg/dL

Asam Urat

:

................................mg/dL d. TG : ................................mg/dL

Hematokrit : ........................................ A1c : ................................

MCV : ........................................ Hitung Jenis:

MCH : ........................................ a. Segmen

:

........................................%

MCHC : ........................................ b. Batang

:

........................................%

Albumin

:

................................mg/dL c. Limfosit

:

........................................%

Page 83: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

74

Globulin

:

................................mg/dL d. Monosit

:

........................................%

SGPT : ...............................unit/L e. Eosinofil

:

........................................%

SGOT : ...............................unit/L f. Basofil

:

........................................%

Ureum

:

................................mg/dL Natrium : ...............................Meq/L

Kreatinin

:

................................mg/dL Kalium : ...............................Meq/L

GDS : ........................................ Klorida : ............................mm/jam

Keterangan Spesifik DM & Ulkus

Lokasi

Ulkus : 1. Jari-jari Jenis Gol. Obat

:

..........................................

2. Telapak Kaki Jenis Insulin

:

..........................................

3. Tumit Jenis Ulkus : Single / Multiple

4. Punggung Kaki Derajat Ulkus

:

..........................................

5. Area

Lain.........................

Deskripsi Ulkus

:

Lama Inap

:

..........................................

Lama DM

:

..........................................

Terapi

Ulkus : 1. Bedah

2. Non Bedah

Page 84: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

75

Jenis

Bedah : 1. Debridement

2. Nekrotomi

3. Amputasi

Hasil Kultur Bakteri

Obat DM Pemberian Antibiotik Obat Lain

Penyebab Kematian*

Komplikasi Penyerta DM & Ulkus

Retinopai Ya Tidak

Nefropati Ya Tidak

Neuropati Ya Tidak

Penyakit Pembuluh Darah Perifer Ya Tidak

ISK Ya Tidak

Diabetik Gastropathy Ya Tidak

Abcess Buttock Ya Tidak

KAD Ya Tidak

Hipoglikemia Ya Tidak

Sepsis Ya Tidak

SIRS Ya Tidak

Page 85: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

76

Infeksi Ya Tidak

...................................................... Ya Tidak

...................................................... Ya Tidak

...................................................... Ya Tidak

Riwayat Penyakit Pasien

TB Ya Tidak

Pneumonia Ya Tidak

AKI Ya Tidak

CHD Ya Tidak

Stroke Ya Tidak

Batu Ginjal Ya Tidak

DHF Ya Tidak

Hipertensi Ya Tidak

Anemia Ya Tidak

Alergi Ya Tidak

Urinalisis

Warna : .......................................... Urobilinogen : ..........................................

Kejernihan : .......................................... Nitrit : ..........................................

BJ : .......................................... Leuko Esterase : ..........................................

PH : .......................................... Sedimen : ..........................................

Glukosa : .......................................... Leukosit : ..........................................

Bilirubin : .......................................... Eritrosit : ..........................................

Keton : .......................................... Epitel : ..........................................

Darah : .......................................... Bakteri : ..........................................

Protein : .......................................... Kristal : ..........................................

Page 86: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

77

Keterangan Lain

Radiologi

Page 87: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

78

Lampiran 4

Data SPSS

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 25 42.4 42.4 42.4

perempuan 34 57.6 57.6 100.0

Total 59 100.0 100.0

Pendidikan_Pasien

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak sekolah 1 1.7 3.4 3.4

sd 4 6.8 13.8 17.2

smp 3 5.1 10.3 27.6

sma 18 30.5 62.1 89.7

perguruan tinggi 3 5.1 10.3 100.0

Total 29 49.2 100.0

Missing System 30 50.8

Total 59 100.0

Pekerjaan_Pasien

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak bekerja 4 6.8 9.1 9.1

irt 25 42.4 56.8 65.9

buruh 5 8.5 11.4 77.3

wiraswasta 4 6.8 9.1 86.4

karyawan 4 6.8 9.1 95.5

pegawai 2 3.4 4.5 100.0

Total 44 74.6 100.0

Missing System 15 25.4

Total 59 100.0

Page 88: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

79

kate_usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid dewasa 10 16.9 16.9 16.9

lansia 45 76.3 76.3 93.2

manula 4 6.8 6.8 100.0

Total 59 100.0 100.0

kate_imt

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid underweight 8 13.6 14.5 14.5

Normal 38 64.4 69.1 83.6

pre-obes 8 13.6 14.5 98.2

obes 1 1 1.7 1.8 100.0

Total 55 93.2 100.0

Missing System 4 6.8

Total 59 100.0

kate_lamaDM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0-5 tahun 9 15.3 56.3 56.3

5-10 tahun 7 11.9 43.8 100.0

Total 16 27.1 100.0

Missing System 43 72.9

Total 59 100.0

Page 89: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

80

A1c

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DM terkontrol 5 8.5 14.7 14.7

DM tidak terkontrol 29 49.2 85.3 100.0

Total 34 57.6 100.0

Missing System 25 42.4

Total 59 100.0

Jari_Jari_Kaki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 43 72.9 72.9 72.9

ya 16 27.1 27.1 100.0

Total 59 100.0 100.0

Punggung_Kaki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 43 72.9 72.9 72.9

ya 16 27.1 27.1 100.0

Total 59 100.0 100.0

Telapak_Kaki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 51 86.4 86.4 86.4

ya 8 13.6 13.6 100.0

Total 59 100.0 100.0

Page 90: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

81

Kaki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 36 61.0 61.0 61.0

ya 23 39.0 39.0 100.0

Total 59 100.0 100.0

Tangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 57 96.6 96.6 96.6

ya 2 3.4 3.4 100.0

Total 59 100.0 100.0

Dekubitus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 56 94.9 94.9 94.9

ya 3 5.1 5.1 100.0

Total 59 100.0 100.0

idsa_severity

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid infeksi ringan 42 71.2 71.2 71.2

infeksi sedang 14 23.7 23.7 94.9

infeksi berat 3 5.1 5.1 100.0

Total 59 100.0 100.0

Page 91: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

82

Derajat_Ulkus_Wagner

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid derajat 1 5 8.5 8.5 8.5

derajat 2 34 57.6 57.6 66.1

derajat 3 12 20.3 20.3 86.4

derajat 4 6 10.2 10.2 96.6

derajat 5 2 3.4 3.4 100.0

Total 59 100.0 100.0

radiologi_pedis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid osteolitik 7 11.9 70.0 70.0

fraktur 2 3.4 20.0 90.0

erosi 1 1.7 10.0 100.0

Total 10 16.9 100.0

Missing System 49 83.1

Total 59 100.0

Debridement

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 18 30.5 30.5 30.5

ya 41 69.5 69.5 100.0

Total 59 100.0 100.0

Nekrotomi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 53 89.8 89.8 89.8

ya 6 10.2 10.2 100.0

Total 59 100.0 100.0

Page 92: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

83

Amputasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 51 86.4 86.4 86.4

ya 8 13.6 13.6 100.0

Total 59 100.0 100.0

Non_Insulin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 30 50.8 57.7 57.7

ya 22 37.3 42.3 100.0

Total 52 88.1 100.0

Missing System 7 11.9

Total 59 100.0

Obat_Insulin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 9 15.3 17.3 17.3

ya 43 72.9 82.7 100.0

Total 52 88.1 100.0

Missing System 7 11.9

Total 59 100.0

Jenis_Terapi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid non bedah 15 25.4 25.4 25.4

bedah 44 74.6 74.6 100.0

Total 59 100.0 100.0

Page 93: PROFIL PASIEN ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i PROFIL PASIEN . ULKUS DIABETIK. DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN

84

Kultur_Bakteri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Klebsiella Pneumoniae 2 3.4 14.3 14.3

Eschericia Coli 3 5.1 21.4 35.7

Morganella Morganii 1 1.7 7.1 42.9

Streptococcus Agalactiae 1 1.7 7.1 50.0

Proteus Vulgaris 1 1.7 7.1 57.1

Acinobacter Baumanii 2 3.4 14.3 71.4

Providencia Stuartii 1 1.7 7.1 78.6

Pseudomonas

Pseudoalcalgenes 1 1.7 7.1 85.7

gram positif 2 3.4 14.3 100.0

Total 14 23.7 100.0

Missing System 45 76.3

Total 59 100.0

kate_sistolik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal 34 57.6 58.6 58.6

prehypertension 9 15.3 15.5 74.1

hypertension stage 1 10 16.9 17.2 91.4

hypertension stage 2 5 8.5 8.6 100.0

Total 58 98.3 100.0

Missing System 1 1.7

Total 59 100.0

kate_diastolik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal 44 74.6 75.9 75.9

hypertension stage 1 10 16.9 17.2 93.1

hypertension stage 2 4 6.8 6.9 100.0

Total 58 98.3 100.0

Missing System 1 1.7

Total 59 100.0