project complete
TRANSCRIPT
………………………………………………………………………
Nurul Zannah(1152070054), Rizki Zakwandi(1152070065)
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl A.H Nasution No105 bandungABSTRAK
Kebudayan islam merupakan salah satu peradaban yang maju pada abad pertengahan yang
ditandai dengan lahirnya banyak ilmuan muslim dan karyanya yang laur biasa pada masa
tersebut. Karya dari ilmuan muslim banyak menjadi rujukan utama dalam perkembangan
sains modern hingga saat ini terutama di dunia barat. Akan tetapi karya tersebut belum
banyak menjadi rujukan pembelajaran bagi umat islam khususnya di lingkungan madrasah-
madrasah dan universitas bertajuk islami. Penelitian ini bertujuan untuk membangun
kembali khazanah ilmu masyarakat muslim melalui pembelajaran yang berorientasikan pada
karya-karya ilmuan muslim agar siswa lebih akrab dengan ilmuan muslim beserta karyanya
dan lebih melek terhadap karya-karya serta kejayaan islam pada masa dahulu. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan
filsafat sains islam atau sejarah filsafat sains.
Pembahasan….
Kesimpulan…
Keyword…
PENDAHULUAN
Perkembangan sains modern tidak terleas dari lahirnya para pemikir sains modern itu
sendiri. Orang yang pertama dianggap sebagai pendiri sains modern adalah Rene Descrates,
seorang ilmuan prancis yang hidup pada tahun 1596 sampai 1650 M. Descrates dinobatkan
menjadi pendiri sains modern karena memiliki kapasitas filosofis yang tinggi dan sangat
dipengaruhi oleh ilmu alam terutama fisika dan astronomi. Jostein Garder menyatakan bahwa
Descrates mampu menyingkirkan bangunan filsafat lama yang dianut oleh Aristoteles dengan
konsep klausalisme dan membangun aliran filsafat baru yang bersifat modern (Gaarder,
2010). Pendapat ini didukung oleh Bernart Russel (1872-1970 M). Rene Descrates yang
dikenal sebagai bapak filsafat modern tidak terlepas dari pengaruh pemikiran sebelumnya,
meskipun pada akhirnya ia menolak dan merevisi pemikiran tersebut. Descrates sebelum
terjun kebidang sains ilmiah merupakan seorang mahasiswa bidang hukum yang sangat
tertarik ke matematika. Descrates sering menghabiskan waktu untuk menjawab soal-soal
matematika yang ditempelkan oleh tentara belanda di pamplet. Kebiasaan ini kemudian
mempertemukan Descrates dengan guru dan sahabat belajarnya yaitu Issac Beckman yang
hidup dari tahun 1588 sampai 1637 M (Strathern, 1997). Issac Becman sendiri merupakan
seorang filusuft dan ilmuan dari belanda. Semasa hidupnya Issac Beckman pernah belajar di
Leiden yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh gurunya yaitu Rudolp Snellius (1546-1613
M) dan Simon Stevin (1548-1620 M) (AxelBoldt, 2015). Simon Stevin sendiri sangat
mengagumi karya-karya matematika dari India yang diperkenalkan oleh Brahmagupta(598-
665 M). (ZingVin, 2016). Bebeda aliran dnegan Rudolp Snellius yang lebih menyenangi
karya dan belajar bersama Valentin Naboth (1523-1593) di University of Collogne dan
belajar bersama Imanuel Tremellius (1510-1580) di University of Marburg. Berkaitan dengan
Imanuel Tremellius tidak banyak informasi yang diperoleh tentang sepak terjang saintisnya
(Bangs, 1971, p. 37). Sedikit berbeda dengan Valentin Naboth yang banyak dijumapai catatan
tentang dia dan guru-gurunya. Valentin Naboth memiliki dua orang guru yaitu Simon
Proxenus Ze Sudetu (1532-1575) yang kemudian memperkenalkannya dengan Petrus Ramus
(1515-1572) (Francois, 1998) . yang kedua yaitu Regiomontanus yang hidup pada tahun 1436
sampai 1476 M. Disamping itu Valentin Naboth juga menggemari buku The Arab Astrologer
Alchabitius yang diterjemahkan oleh Johanes Hispalensia pada tahun 1512. Regiomontanus
merupakan seorang matematikawan dan astronom asal German yang menyukai dan
mendefenisikan matematika dari Algebra (arab:aljabar) yang ditemukan oleh Al-khawarijmi
yang hidup pada tahun 780-850 M dan Amagest (matematika Yunani). (Gilman, et al., 1905).
Keduanya baik matematika aljabar dan amagest merupakan adaptasi dari Rind Mathematical
Papyros, Euclids dan Nine Chapter on Mathemarical Art yang dikembangkan dari ilmuan
Yunani dari Abad Pertama. Selanjutnya mengenai buku The Arab Astrologer Alchabitius
yang dipelajari oleh Valentin Naboth merupakan buku yang dikarang oleh Abu Al Saqor
Abdul Al-Aziz Ibnu Uthma Ibnu Ai Al Qobisi I Mawashisi. Dikenal dengan sebutan “Al-
Qabisi” Yang hidup pada tahun 967 M atau pada era kejayaan Islam (Bot, 2016). Alqobisi
diketahui memiliki seorang guru yang bernama Thabit ibnu Qurrah yang hidup pada tahun
826 sampai 901 M (Rashed, 2013, pp. 112-113)
Pengaruh Pemikiran Tharbit ibnu Qurra
Pengaruh yang sampai dari Thabit ibnu Qurra kepada Rene Descrates adalah sikap
analitik dengan konsep comparative. Dalam Jurnal Muhammad Abbatovy tahun 2001
menyatakan bahwa teori-teori dari thabit ibnu qurra lahir dari membandingkan metematika
versi yunani dengan matematika aljabar yang ditemukan oleh alkhawarijmi. Lebih lanjut
Thabit ibnu Qurra juga menimplementasikan teori-teori tersebut kedalam kehidupan nyata
untuk menyelesaikan permasalahan (problem solving). Salah satu sikap ilmiah yang dituntut
dalam dunia sains adalah apply science and problem soving. Selain sikap tersebut, hal
penting lainnya yang juga merupakan pola pikir ilmiah yang dikembangkan oleh Thabit ibnu
qurra adalah Research and Development yang tentunya berasal dari sikap kritis yang
dikemukakannya. Sikap kritis tersebut muncul saat ia tidak menerima lagi konsep peripatetic
dan pemikiran aristoteles tentang natural place bagi setiap materi.
1. Al-QabisiAl-Qabisi terkenal karena karyanya tentang astrologi yudisial. Astrologi
yudisial adalah seni peramalan peristiwa dengan perhitungan badan planet dan
bintang dan hubungan mereka ke Bumi. Istilah "astrologi yudisial" yang digunakan
pada Abad Pertengahan dan awal Renaissance merupakan jenis astrologi yang
dianggap sesat oleh gereja Katolik, berbeda dengan "astrologi alami" seperti astrologi
medis dan astrologi meteorologi yang diterima karena astarolgi alami adalah bagian
dari ilmu alam dari waktu (Allen, 1941).
Pada Abad Pertengahan astrologi alam terutama difokuskan pada diagnosis
dan pengobatan pasien medis. Penggunaan tambahan akan menjadi penerapan
astrologi untuk menentukan pola cuaca masa depan berdasarkan Aristoteles /
Ptolemeus alasan bahwa planet-planet menyebabkan perubahan dalam dunia yg
bersifat bumi dengan menghasilkan penghabisan unsur dan kualitas. Setiap cabang
lainnya itu disatukan ke dalam judul 'astrologi yudisial'. Ini termasuk astrologi natal,
astrologi duniawi, astrologi setiap jam, dan astrologi Electional. astrologi yudisial
adalah kategori usang, karena sejak Abad Pertengahan ilmu-ilmu lain telah muncul,
astrologi telah berhenti menjadi alat dalam bidang kedokteran dan meteorologi, dan
bagian dibuktikan secara ilmiah astrologi alam seperti efek bulan terhadap pasang
dianggap fisika tidak astrologi (Wood, 1970).
1. Thabit Ibn Qurrah
Geometri (Greek; geo= bumi, metria= ukuran) adalah sebagian dari
matematika yang mengambil persoalan mengenai ukuran, bentuk, dan kedudukan
serta sifat ruang. Ilmu Geometri secara harfiah berarti pengukuran tentang bumi, yaitu
ilmu yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Geometri adalah salah satu dari
ilmu yang tertua. Awal mulanya sebuah badan pengetahuan praktikal yang
mengambil berat dengan jarak, luas dan volume, tetapi pada abad ke-3 geometri
mengalami kemajuan yaitu tentang bentuk aksiometik oleh Euclid, yang hasilnya
berpengaruh untuk beberapa abad berikutnya.
Geometri Analitis (Analytic Geometry) ialah salah satu cabang dari
matematika. Geometri analitik ini adalah penyederhanaan dari permasalahan dalam
pelajaran geometri yang diselesaikan dengan bantuan al jabar. Di sini banyak di
bicarakan masalah-masalah geometri secara sederhana. Geometri analitik pada
dasarnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu Geometri Analitik Bidang dan
Geometri Analitik Ruang. Kedua bagian ini satu sama lainnya saling berhubungan
erat tidak bisa dipisah-pisahkan.
Ilmu geometri sudah dipelajari peradaban Mesir Kuno, masyarakat Lembah
Sungai Indus dan Babilonia. Di era kekhalifahan Islam, para saintis Muslim pun turut
mengembangkan geometri. Bahkan, pada era abad pertengahan, geometri dikuasai
para matematikus Muslim. Tak heran jika peradaban Islam turut memberi kontribusi
penting bagi pengembangan cabang ilmu matematika modern itu. (Ruslam, 2008)
Thabit bin Qurrah memainkan peran penting dalam penemuan hitungan
integral, geometri analitik, kalkulus, dalil trigonometri lingkaran, konsep angka-angka
riil dan mengusulkan beberapa teori yang mengarah ke pembangunan non-Euclidean
geometri. Matematikus Muslim yang dikenal dengan panggilan Thebit itu juga
merupakan salah seorang ilmuwan Muslim terkemuka di bidang Geometri. Salah satu
karya Thabit yang fenomenal di bidang geometri adalah bukunya yang berjudul The
composition of Ratios ( Komposisi rasio). Dalam buku tersebut, Thabit
mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri. Pemikiran ini,
jauh melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang geometri. Thabit
termasuk ilmuwan yang melakukan kajian mengenai hubungan antara ilmu algebra
dengan geometri. Sumbangan Thabit terhadap geometri lainnya yakni, pengembangan
geometri terhadap teori Pitagoras di mana dia mengembangkannya dari segi tiga siku-
siku khusus ke seluruh segi tiga siku-siku. Thabit juga mempelajari geometri untuk
mendukung penemuannya terhadap kurva yang dibutuhkan untuk membentuk
bayangan matahari. Selain itu, ia juga membahas parabola dan paraboliods yang
menjadi dasar bagi penemuanya dalam bidang kalkulus integral. (Ruslam, 2008)
Thabit juga berjasa dalam mengembangkan ilmu astronomi. Karya Thabit
dalam astronomi yang terkenal berjudul Concerning the Motion of the Eighth Sphere.
Selain itu, sang ilmuwan juga mempublikasikan hasil pengamatannya tentang
Matahari. Thabit pun telah memainkan peranan yang sangat penting dalam
menjadikan astronomi sebagai ilmu eksak. Ia telah menteorisasi hubungan observasi
dan teori, mematematisasi astronomi serta fokus pada pententangan hubungan antara
astronomi matematika dengan astronomi fisik. (Ruslam, 2008)
Ia didapuk sebagai pendiri Ilmu Keseimbangan berkat kitab penting yang
ditulisnya bertajuk Kitab fi'l-qarastun (Buku Kesimbangan Balok). Inilah karyanya
yang monumental dalam bidang Ilmu Mekanik. Salah satu adikaryanya itu telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard of Cremona. Tak heran, jika karya
Thabit itu menjadi sangat populer di dunia Barat. Melalui karyanya itu, Thabit mampu
membuktikan asas-asas keseimbangan pengungkit dengan istilah .........................
2. Analisis buku
Buku yang dijadikan rujukan adalah buku fisika kelas XI yang digunakan MA
YPK Cijulang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dan MA Darul Funun El
Abbasiyah Payakumbuh Sumatera Barat. Sebagai sekolah yang berbasiskan pusat
pengkajian agama islam kedua sekolah ini masih belum mengembangkan literasi sains
islam pada pembelajaran IPA disekolah yang ditinjau dari buku pokok yang
digunakan. Buku yang dijadikan pegangan berjudul Fisika untuk SMA/MA kelas XI
yang dikarang oleh Bambang Haryadi. (Haryadi, 2009)
Materi pokok yang dijadikan pembahasan pada buku ini adalah materi
kesetimbangan benda tegar. Ilmu kesetimbangan sendiri dalam buku ini merujuk pada
konsep torsi, momen inersi dan moment kopel yang diperkenalkan pertama sekali
oleh James Thomson pada tahun 1884 (Lamor, 1912) sedangkan apabila dirujuk lebih
jauh orang yang pertama kali menjelaskan tentang konsep kesetimbangan adalah
Thabit ibnu Qurra yang dijuluki dengan bapak pendiri ilmu kesetimbangan melalui
bukunya yang berjudul Kitab fi'l-qarastun. (Ruslam, 2008). Dalam buku yag
dianalisis juga terdapat pengenalan tokoh akan tetapi tokoh yang disorot bukanlah
seorang ilmuan muslim akan tetapi seorang tokoh fisika barat yang bernama Leon
Foulcout (1819-1868)
Referensi
Abbatouyi Mohammad. (2001). Greek Mechanics in Arabic Context:Thabit ibn Qurra, al-
isfizan and the arabic traditions of Aristotelian and Euclidean Mechanics.Science in Context.
14. P.205-206
Allen, D. C., 1941. Star-crossed Renaissance. s.l.:Duke University Press.
AxelBoldt, 2015. Issac Beeckman Dutch philosopher and scientist. [Online] Available at: www.en.m.wikipedia.org/wiki/issac_Beeckman#/editor/0[Diakses 19 Maret 2017].
Bangs, C., 1971. Arminius. Nashville: Abingdon Press.
Bot, B. T., 2016. Al-Qobisi 10th century Arabian astrologer. [Online] Available at: www.en.m.wikipedia.org[Diakses 19 Maret 2017].
Francois, S., 1998. Postel Revisite : nouvelles recherches sur Guillaume Postel et son millieu (in French). Paris: S.E.H.A.
Gaarder, J., 2010. Dunia Shopie : Sebuah Novel Filsafat. Bandung: Mizan.
Gilman, D. C., Thuston, H. T. & Colby, F. M., 1905. Regiomontanus, New Internatioal Enclycopedia (1st ed). New York: Dood Media.
Haryadi, B., 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional.
Lamor, J., 1912. Collected Papers in Physics and Engineering. Google Books: University Press.
Rashed, R., 2013. The Development of Arabic Mathematics : Between Arithmatic and Algebra. Berlin: Springer.
Ruslam, H., 2008. Thabit Ibnu Qurra si Jenius pendiri ilmu kesetimbangan. [Online] Available at: www.republika.co.id[Diakses 2 April 2017].
Russel, B., 2007. Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Strathern, P., 1997. Descrates in 90 Minutes. Chicago: Ivan R. Des.
Stephen Graukroger.(1995).Descrates An Intellectual Biography. NewYork:Oxford
University Press (page 124-126)
Wood, C., 1970. Chaucher and the Country of the Stars: Poetic Uses of Astrological Imagery.. s.l.:Princetan University Press.
ZingVin, 2016. Simon Stevin Flemish Scientist Mathematician and Military Engineer. [Online] Available at: www.en.m.wikipedia.org[Diakses 25 March 2017].