prop ptk 009
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
1/32
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
2/32
*ujuan dari endidikan Agama adalah untuk membimbing anak agar
mereka menjadi orang Muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan berakhlak
mulia serta berguna bagi masyarakat, Agama dan egara, uharini, dkk.
/0112&34.
*ujuan pendidikan Agama tersebut adalah merupakan tujuan yang hendak
di"apai oelh setiap orang yang melaksanakan pendidikan Agama. Karena itu dalam
mendidikan agam yang perlu ditanamkan terlebih dahuilu adalah keimanan yang
teguh, sebab dengan adanya keimanan yang teguh itu maka akan menghasilakn
ketaatan menjalankan kewajiban agama.
*itik sentral yang harus di"apai oleh setiap kegiatan belajar mengajar
adalah ter"apainya tujuan pengajaran. Apa pun yang termasuk perangkat program
pengajaran dituntut se"ara mutlak untuk menunjang ter"apainya tujuan. 5uru tidak
dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didik pun diwajibkan mempunyai
kreati#itas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti perintah guru. Kedua
unsur manusiawi ini juga berakti#itas tidak lain karena ingin men"apai tujuan
se"ara e$ekti$ dan e$isien.
Dengan memperhatikan gejala-gejala tersebut diatas maka timbul
pertanyaan dalam benak penulis sejauh manakah keberhasilan pengajaran
endidikan Agama +slam selama ini6 adalah sering digembar-gemborkan sebagai
bangsa +ndonesia kita harus atau wajib mengamalkan an"asila sebagai pedoman
hidup dalam berbangsa dan bernegara. *atapi kenyataannya masih banyak terdapat
penyimpangan-penyimpangan dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur yang
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
3/32
terkandung dalam an"asila. 7ahwa ada beberapa $aktor yang menjadi
penyebabnya. Diantaranya $aktor tesebut adalah strategi pembelajaran yang kurang
mengena terhadap terhadap pelajaran endidikan Agama +slam dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran endidikan Agama +slam.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka
dalam penelitian ini penulis mengambil judul (eningkatan restasi 7elajar
endidikan Agama +slam dengan Diterapkannya Metode Demonstrasi ada Siswa
Kelas +8 SD A79 Ke". Kota :akarta *ahun elajaran &;;0
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
4/32
7.enelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas +8 SD A79 Ke". Kota :akarta
tahun pelajaran &;;0
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
5/32
/.Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru endidikan
Agama +slam dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar endidikan Agama +slam
&.Sumbangan pemikiran bagi guru endidikan Agama +slam dalam mengajar dan
meningkatkan pemahaman siswa belajar endidikan Agama +slam.
=.Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat
memberikan man$aat bagi siswa.
>.Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran endidikan Agama +slam.
3.Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran endidikan Agama
+slam.
A.Definisi Oerasi!nal "aria#el
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
dide$inisikan hal-hal sebagai berikut2
/.Metode Demonstrasi adalah
+stilah dalam pengajaran yang dipakai untuk menggambarkan suatu "ara
mengajar yang pada umumnya penjelasan #erbal dengan suatu kerja $isik atau
pengoperasioan peralatan barang atau benda. Kerja $isik itu telah dilakukan
atau peralatan itu telah di"oba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. ?rang
yang mengdemosntasikan guru, peserta didik, atau orang luar4
mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan
%amayulis, &>>2&;;>4.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
6/32
/.Moti#asi belajar adalah2
Suatu proses untuk menggiatkan moti$-moti$ menjadi perbuatan atau tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhan dan men"apai tujuan, atau keadaan dan
kesiapan dalam diri indi#idu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
sesuatu dalam men"apai tujuan tertentu.
/.restasi belajar adalah2
!asil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
setelah siswa mengikuti pelajaran.
BAB II
$A%IAN PU&TA$A
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
7/32
A.Definisi Pem#elajaran
embelajaran adalah proses, "ara, menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. K77+,
/00@2/>4.
Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo /00=2@'4 mengemukakan
bahwa belajar adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang dengan sengaja
dikalukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu
proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh
proses pertumbuhan yang bersi$at $isik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,
ke"akapan, bertambah pengetahuan, bekembang daya pikir, sikap dan lain-lain
Soetomo, /00=2/&;4.
asal / ndang-ndang o. &; tahun &;;= tentang sistem pendidikan
nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
:adi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
A.M!ti'asi Belajar
7.Konsep Moti#asi
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
8/32
engajaran tradisional menitik beratkan pada metode imposisi, yakni
pengajaran dengan "ara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru
bagi murid !amalik, ?emar2 &;;/2/314. 9ara ini tidak mempertimbangkan
apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan
kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan, serta pemahaman
murid. *idak pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu
didasarkan atas moti$-moti$ dan tujuan yang ada pada murid.
Sejak adanya penemuan-penemuan baru dalam bidang psikologi
tentang kepribadian dan tingkah laku manusia, serta perkembangan dalam
bidang ilmu pendidikan maka pandangan tersebut kemudian berubah. Baktor
siswa didik justru menjadi unsur yang menentukan berhasil atau tidaknya
pengajaran berdasarkan (pusat minat) anak makan, pakaian,
permainan
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
9/32
guru tidak mungkin dapat memaksanya untuk belajar belajar dalam arti
sesungguhnya. +nilah yng menjadi tugas yang paling berat yakni bagaimana
"aranya berusaha agar murid mau belajar, dan memiliki keinginan untuk belajar
se"ara kontinyu.
/.engertian Moti#asi
Moti$ adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan
kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.
Sedangkan moti#asi adalah suatu proses untuk menggiatkan moti$-moti$
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan men"apai
tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indi#idu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam men"apai tujuan tertentu sman, &;;;2
&'4.
Sedangkan menurut Djamarah &;;&2 //>4 moti#asi adalah suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk
akti#itas nyata untuk men"apai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, moti#asi
sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai moti#asi dalam
belajar tidak akan mungkin melakukan akti#itas belajar. !al ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh ur &;;/2 =4 bahwa siswa yang termoti#asi dalam
belajar sesuatu akan menggunakan proses kogniti$ yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan
materi itu dengan lebih baik.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
10/32
:adi moti#asi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk
berbuat sesuatu dalam men"apai tujuan tertentu.
/.Ma"am-ma"am Moti#asi
Menurut jenisnya moti#asi dibedakan menjadi dua, yaitu2
a.Moti#asi +ntrinsik
:enis moti#asi ini timbul sebagai akibat dari dalam indi#idu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar sman, &;;;2 &04.
Sedangkan menurut Djamarah &;;&2 //34, moti#asi instrinsik
adalah moti$-moti$ yang menjadi akti$ atau ber$ungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri indi#idu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu.
Menurut Cinata dalam rriniati, /00>2 /;34 ada beberapa strategi
dalam mengajar untuk membangun moti#asi intrinsik. Strategi tersebut
adalah sebagai berikut2
/4Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
&4Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok.
=4Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan
meman$aatkan sumber belajar di sekolah.
>4Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya.
34Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
11/32
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa moti#asi instrinsik
adalah moti#asi yang timbul dari dalam indi#idu yang ber$ungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki moti#asi intrinsik
dalam dirinya maka se"ara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
memerlukan moti#asi dari luar dirinya.
a.Moti#asi kstrinsik
:enis moti#asi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar indi#idu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu
atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang
tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya sman, &;;;2 &04.
Sedangkan menurut Djamarah &;;&2 //14, moti#asi ekstrinsik
adalah kebalikan dari moti#asi intrinsik. Moti#asi ekstrinsik adalah moti$-
moti$ yang akti$ dan ber$ungsi karena adanya perangsang dari luar.
7eberapa "ara membangkitkan moti#asi ekstrinsik dalam
menumbuhkan moti#asi instrinsik antata lain2
/4Kompetisi persaingan42 guru berusaha men"iptakan persaingan diantara siswanya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang
telah di"apai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.
&4 Pace Making membuat tujuan sementara atau dekat42 ada awal kegiatan belajar
mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa *+K yang akan
di"apai sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk men"apai *+K tersebut.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
12/32
=4*ujuan yang jelas2 Moti$ mendorong indi#idu untuk men"apai tujuan. Makin jelas
tujuan, makin besar nilai tujuan bagi indi#idu yang bersangkutan dan makin besar pula
moti#asi dalam melakukan sesuatu perbuatan.
>4Kesempurnaan untuk sukses2 Kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan
dan keper"ayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa e$ek yang
sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan
kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan
guru.
34Minat yang besar2 Moti$ akan timbul jika indi#idu memiliki minat yang besar.
@4Mengadakan penilaian atau tes. ada umumnya semua siswa mau belajar dengan
tujuan memperoleh nilai yang baik. !al ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak
siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan
bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan mengha$al
agar ia mendapat nilai yang baik. :adi, angka atau nilai itu merupakan moti#asi yang
kuat bagi siswa.
Dari uraian di atas diketahui bahwa moti#asi ekstrinsik adalah moti#asi
yang timbul dari luar indi#idu yang ber$ungsinya karena adanya perangsang
dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk men"apai nilai yang tinggi, dan
lain sebagainya.
A.Meningkatkan M!ti'asi Belajar Pen(i(ikan Agama Islam Pa(a &is)a
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
13/32
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
14/32
@.5uru yang baik memberikan pengertian, bukan hanya dengan kata-kata belaka. !al
ini untuk menghindari #erbalisme pada murid.
1.5uru menghubungkan pelajaran pada kehidupan siswa.
'.5uru terikat dengan texs book .
0.5uru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan,
melainkan senantiasa membentuk kepribadian siswanya.
Sehubungan dengan upaya meningkatkan moti#asi belajar siswa ada dua
prinsip yang harus diperhatiakn oleh guru sebagaimana yang dikemukakan oleh
*homas B. Saton sebagai berikut2
/.Menyelidiki dengan jelas dan tegas apa yang diharapkan dari pelajaran untuk
dipelajari dan mengapa ia diharapkan mempelajarinya.
&.Men"iptakan kesadaran yang tinggi pada pelajaran akan pentingnya memiliki skill
dan pengetahuan yang akan diberikan oleh program pendidikan itu.
Dari prinsip-prinsip umum di atas, menunjukkan bahwa peranan guru
endidikan Agama +slam dalam mengajar endidikan Agama +slam dapat dikatakan
sangat dominan, begitu pula dalam meningkatkan moti#asi belajar siswa
tampaknya guru yang mengetahui akan kemampuan siswa-siswanya baik se"ara
indi#idual maupun se"ara kelompok, guru mengetahui persoalan-persoalan belajar
dan mengajar, guru pula yang mengetahui kesulitan-kesuliatan siswa terhadap
pelajaran endidikan Agama +slam dan bagaimana "ara meme"ahkannya.
D. Met!(e Dem!nstrasi
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
15/32
/.De$inisi
+stilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan
suatu "ara mengajar yang pada umumnya penjelasan #erbal dengan suatu kerja
$isik atau pengoperasioan peralatan baran gatau benda. Kerja $isik itu telah
dilakukan atau peralatan itu telah di"oba lebih dahulu sebelum
didemonstrasikan. ?rang yang mengdemosntasikan guru, peserta didik, atau
orang luar4 mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang
didemonstrasikan %amayulis, &>>2&;;>4.
Dalam mengajarkan praktek-praktek agama, abi Muhammad sebagai
pendidik agung banyak mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan "ara
wudhu, shalat, haji dan sebagainya.
Dalam suatu hadist pernah abi menerangkan kepada umatnyaE sabda
%asulullah SAC2 (Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu lihat aku
sembahyang) !.%. 7ukhari4.
7ila kita perhatikan hadist tersebut, nyatalah bahwa "ara-"ara
sembahyang tersebut pernah dipraktekkan dan didemonstrasikan oleh abi
Muhammad SAC.
Sabda %asulullah lagi2 dari Djabir, katanya2 (Saya melihat abi
Muhammad SAC melontarkan jumrah di atas kendaraan beliau pada !ari %aya
!aji, lalu beliau berkata2 (!endaklah kamu turut "ara-"ara ibadah sebagaimana
yang aku kerjakan ini, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui apakah aku
akan dapat mengerjakan haji lagi sesudah ini.)
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
16/32
+stilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan
suatu "ara mengajar yang pada umumnya penjelasan #erbal dengan suatu kerja
$isik atau pengoperasian peralatan barang atau benda %amayulis, &>>./00;4.
Kerja $isik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah di"oba lebih dahulu
sebelum didemonstrasikan. ?rang yang mendemonstrasikan guru, peserta
didik atau orang luar4 mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu
yang didemonstrasikan.
/.Kebaikan Metode Demonstrasi
&.Keakti$an peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau peserta didik diikut
sertakan.
=.engalaman peserta didik bertambah karena peserta didik turut membantu
pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa
mengembangkan ke"akapannya.
>.elajaran yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu demonstrasi, peserta didik
bukan saja mendengar suatu uraian yang diberikan oleh guru tetapi juga
memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan suatu demonstrasi .
3.engertian lebih "epat di"apai. eserta didik dalam menanggapai suatu proses adalah
dengan mempergunakan alat pendengar, penglihat, dan bahkan dengan perbuatannya
sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan menghilangkan si$at #erbalisme
dalam belajar.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
17/32
@.erhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang yang dianggap penting oleh
guru dapat diamati oleh peserta didik seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian
peserta didik hanya tertuju kepada suatu yang didemonstrasikan sebab peserta didik
lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang berlangsung dari pada hanya
semata-mata mendengar saja.
1.Mengurangi kesalahan-kesalahan. enjelasan se"ara lisan banyak menimbulkan salah
paham atau salah ta$sir dari peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu
proses. *etapi dalam demonstrasi, disamping penjelasan lisan juga dapat memberikan
gambaran konkrit.
'.7eberapa masalah yang menimbulkan petanyaan atau masalah dalam diri peserta
didik dapat terjawab pada waktu peserta didik mengamai proses demonstrasi.
0.Menghindari )"oba-"oba dan gagal) yang banyak memakan waktu belajar, di
samping praktis dan $ungsional. Khususnya bagi peserta didik yang ingin berusaha
mengamati se"ara lengkap dan teliti atau jalannya sesuatu.
/;.Kelemahan Metode Demonstrasi
//.Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidikan untuk itu perlu
persiapan yang matang.
/&.Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu dan peralatan.
/=.Mempesiapkan Suatu Demonstrasi
Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan pesiapan yang teliti dan
"ermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak tergantung kepada
pengalaman yang telah dilalui dan kepada ma"am atau demonstrasi apa yang
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
18/32
ingin disajikan. Se"ara umum dapatlah dikatakan bahwa untuk melakukan
demonstrasi yang diperlukan2
a.erumusan tujuan instruksional khusus yang jelas yang meliputi berbagai aspek,
sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat melaksanakan kegiatan yang
didemonstrasikan itu setelah pertemuan berakhir. ntuk itu hendaknya guru
mempertimbangkan2
b.Apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan "ara paling e$ekti$ untuk
men"apai tujuan intrusional khusus tersebut.
".Apakah alat-alat yang diperlukan itu mudah diperoleh dan sudah diba"akan terlebih
dahulu atau apakah kegiatan-kegiatan $isik bisa dilakukan dan telah dilatih kembali
sebelum demonstrasi dilakukan.
d.Apakah jumlah peserta didik tidak telalu besar yang memerlukan tempat dan tata
ruang khsusus agar semua peserta didik dapat berpartisipasi se"ara akti$.
e.Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan
sebaiknya sebelum demonstrasi, guru sudah men"obakannya lebih dahulu agar
demonstrasi itu tidak gagal.
$.Apakah guru terbiasa atau memahami benar terhadap semua langkah-langkah atau
tahap-tahap dari demonstrasi yang akan dilakukan.
g.Apakah guru mepunyai pengalaman yang "ukup untuk menjelaskan setiap langkah
demonstrasi itu.
h.Apakah tidak membutuhkan latihan lanjutan untuk menguasai demonstrasi itu.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
19/32
i.Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan. !endaknya guru sudah mern"anakan
seluruh waktu yang dipakai maupun batas waktu untuk langkah demonstrasi yang akan
dilakukan sehingga pertanyaan-pertanyaan di bawah ini terjawab.
j.Apakah kendalanya juga sudah termasuk waktu untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah
demonstrasi6
k.7erapa lama waktu yang dipakai untuk memberi rangsangan atau moti#asi agar
peserta didik berpartisipasi dan melakukan obser#asi ulang, baik sebagian maupun
keseluruhan6
l.Apakah ke dalamnya juga termasuk waktu untuk mengadakan demonstrasi ulang,
baik sebagian maupun keseluruhan6
m.Selama demonstrasi berlangsung guru dapat mempertanyakan kepada diri sendiri
apakah2
n.Keterangan-keterangan itu dapat didengar jelas oleh peserta didik.
o.Kedudukan alat atau kedudukan guru sendiri sudah "ukup baik sehingga semua
peserta didik dapat melihatnya dengan jelas.
p.*erdapat "ukup waktu dan kesempatan untuk membuat "atatan seperlunya bagi
peserta didik.
F.Mempertimbangkan pengguanan alat bantu pengajaran lainnya, sesuai dengan luasan
makna dan isi dari demonstrasi. ntuk itu dapat dipertanyakan hal-hal berikut2
r.Adakah guru menyimpulkan kegiatan dari setiap langkah-langkah pokok demonstrasi
itu.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
20/32
s.7agaimana dan kapan dilakukan semua hal-hal itu, sebelum, sesudah atau selama
demonstrasi itu berlangsung.
t.Menetapkan ren"ana untuk menilai kemajuan murid. Seringkali perlu telebih dahulu
dilakukan diskusi-diskusi dan peserta didik men"obakan kembali atau mengadakan
demonstrasi ulang untuk memperoleh ke"akapan yang lebih baik.
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
21/32
BAB III
METODOLO*I PENELITIAN
enelitian ini merupakan penelitian tindakan action research4, karena
penelitian dilakukan untuk meme"ahkan masalah pembelajaran di kelas. enelitian ini
juga termasuk penelitian deskripti$, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat di"apai.
Menurut Sukidin dkk. &;;&23>4 ada > ma"am bentuk penelitian tindakan,
yaitu2 /4 penelitian tindakan guru sebagai peneliti, &4 penelitian tindakan kolaborati$,
=4 penelitian tindakan simultan terintegrati$, dan >4 penelitian tindakan sosial
eksperimental.
Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya.
Menurut ?ja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, Sukidin, dkk.
&;;&2334, "irri-"iri dari setiap penelitian tergantung pada2 /4 tujuan utamanya atau
pada tekanannya, &4 tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, =4
proses yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan >4 hubungan antara proyek
dengan sekolah.
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru
sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan
utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung se"ara penuh dalam
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
22/32
proses peren"anaan, tindakan, obser#asi, dan re$leksi. Kehadiran pihak lain dalam
penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat ke"il.
enelitian ini menga"u pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.
Kemmis dan *aggart /0''2/>4 menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah
berbentuk spiral. *ahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi peren"anaan
atau pelaksanaan obser#asi dan re$leksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika
sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah "ukup.
A.Ran+angan Penelitian
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-
hal yang terjadi dimasyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung
dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan Arikunto, &;;&2'&4. 9iri
atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan
kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. enelitian tidakan
adalah satu strategi peme"ahan masalah yang meman$aatkan tindakan nyata dalam
bentuk proses pengembangan in#o#ati$ yang di"oba sambil jalan dalam mendeteksi
dan meme"ahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.
Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip
sebagai berikut2
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
23/32
/.ermasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar
nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan
kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.
&.Kegiatan penelitian, baik inter#ensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh
sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.
=.:enis inter#ensi yang di"obakan harus e$ekti$ dan e$isien, artinya terpilih dengan tepat
sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
>.Metodologi yang digunakan harus jelas, rin"i, dan terbuka, setiap langkah dari
tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian
tersebut dapat menge"ek setiap hipotesis dan pembuktiannya.
3.Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan
on-going 4, mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan
memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu. Arinkunto,
Suharsimi, &;;&2'&-'=4.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan *aggart
dalam Arikunto, Suharisimi, &;;&2 '=4, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang
satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning ren"ana4, action
tindakan4, observation pengamatan4, dan reflection re$leksi4. Gangkah pada
siklus berikutnya adalah pern"anaan yang sudah dire#isi, tindakan, pengamatan,
dan re$leksi. Sebelum masuk pada siklus / dilakukan tindakan pendahuluan yang
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
24/32
berupa identi$ikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan
kelas dapat dilihat pada gambar berikut2
%e$leksi %en"anaawal
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
25/32
5ambar =./ Alur *K
enjelasan alur di atas adalah2
/.%an"angan.%an"angan
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
26/32
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes $ormati$ di akhir
masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan
kebutuhan dan dirasa sudah "ukup.
A.Temat (an ,aktu Penelitian
/. *empat enelitian
*empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. enelitian ini bertempat di
SD A79 Ke". Kota :akarta tahun pelajaran &;;0
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
27/32
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
28/32
D. Analisis Data
Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga
dapat mengahsilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka
digunakan analisis data kuantitati$ dan pada metode obser#asi digunakan data
kualitati$. 9ar perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut2
/Merekapitulasi hasil tes.
&Menghitung jumlah skor yang ter"apai dan prosentasenya untuk masing-
masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang
terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas
se"ara indi#idual jika mendapatkan nilai minimal @3, sedangkan se"ara klasikal
dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas se"ara indi#idu men"apai
'3H yang telah men"apai daya serap lebih dari sama dengan @3H.
=Menganalisis hasil obser#asi yang dilakukan oleh teman sejawat pada akti#itas
guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
A.Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
$ungsinya adalah2 /4 ntuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentuE &4 ntuk menentukan
apakah suatau tujuan telah ter"apaiE dan =4 ntuk memperoleh suatu nilai
Arikunto, &;;&2/>04. Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
29/32
ketuntasan belajar siswa se"ara indi#idual maupun se"ara klasikal. Disamping itu
untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat
dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana *K yang belum
ter"apai. ntuk memperkuat data yang dikumpulkan maka juga digunakan metode
obser#asi pengamatan4 yang dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan
merekam akti#itas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
A.Analisis Data
ntuk mengetahui kee$ekti#an suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. ada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskripti$ kualitati$, yaitu suatu metode penelitian yang bersi$at menggambarkan
kenyataan atau $akta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang di"apai siswa juga untuk memperoleh respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta akti#itas siswa selama proses
pembelajaran.
ntuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan "ara
memberikan e#aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu2
/.ntuk menilai ulangan atau tes $ormati$
eneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
diperoleh rata-rata tes $ormati$ dapat dirumuskan2
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
30/32
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
31/32
ntuk menghitung lembar obser#asi akti#itas guru dan siswa digunakan
rumus sebagai berikut2
dengan
Dimana2 H I ersentase pengamatan
I %ata-rata
I :umlah rata-rata
/ I engamat /
& I engamat &
-
8/19/2019 Prop Ptk 009
32/32