proposal bab 1

13
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS KERING (BULI-BULI PANAS) PADA IBU BERSALIN PRIMAPARA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA KALA I Disusun Oleh : Maya Dewi Ratnaningsih NIM G2A005098 Pembimbing I Pembimbing II Arwani ,SKM.BN.Hons.MN H.Edy Soesanto,SKp

Upload: umar-akhsani

Post on 11-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Bab 1

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS KERING (BULI-BULI PANAS) PADA IBU BERSALIN PRIMAPARA TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT NYERI PADA KALA I

Disusun Oleh :

Maya Dewi RatnaningsihNIM G2A005098

Pembimbing I Pembimbing II

Arwani ,SKM.BN.Hons.MN H.Edy Soesanto,SKp

Program Studi S1 KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Semarang

2008

Page 2: Proposal Bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis dimulai dengan

adanya kontraksi yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan

diakhiri dengan kelahiran plasenta (Varney, 2002). Sedangkan menurut Rose

(2006) meskipun persalinan merupakan proses yang fisiologis, tetapi masih

ada beberapa komplikasi yang terjadi pada proses persalinan seperti persalinan

lama, posisi yang sulit, sungsang, kembar, persalinan dengan penjepit, atau

penyedotan dengan pompa.

Persalinan yang lama dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi,

bahkan dapat mengakibatkan kematian pada keduanya. Angka kematian ibu di

Indonesia yang disebabkan oleh persalinan lama sebanyak 9 % dari 307 per

100.000 kelahiran. Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Soekiman tahun

2006 di Rumah Sakit Mangkuyudan Yogyakarta, menyebutkan bahwa

penyebab kematian yang dialami oleh bayi sebanyak 16,4 % ( 50 bayi ),

sedangkan kematian yang dialami oleh ibu didapatkan 4 kematian dari 3005

persalinan lama ( Amirudin, 2007 ).

Salah satu penyebab dari persalinan lama adalah nyeri yang hebat.

Nyeri pada persalinan bukan hal yang baru dikenal sekarang tetapi sudah ada

sejak zaman dahulu. Pada ibu – ibu yang akan melahirkan sering mengalami

Page 3: Proposal Bab 1

nyeri, Nyeri akan menimbulkan rasa cemas, otot menjadi spastik, kaku, jalan

lahir menjadi sempit dan kurang relaksasi. Selain itu juga dapat menyebabkan

keletihan dan penurunan kontraksi uterus. Nyeri yang hebat akan berpengaruh

buruk pada fisiologis persalinan, walaupun nyeri merupakan salah satu

mekanisme pertahanan alami tubuh yaitu suatu peringatan akan adanya bahaya

(Suheimi, 2008). Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh

ibu yang baru menjalani persalinan anak pertama ( Ahmad, 2008 ).

Penyebab persalinan lama mungkin juga diakibatkan karena calon ibu

tidak mempunyai gambaran persalinan yang bisa menjadi acuan tentang apa

yang akan terjadi selama proses persalinan. mungkin inilah yang menjadi

penyebab sebagian besar kegugupan yang dirasakan calon ibu dalam

menghadapi persalinannya (Nolan, 2003).

Faktor – faktor yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan antara

lain anoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, otot rahim yang

berkontraksi, peregangan serviks (mulut rahim), adanya tarikan pada tuba

(saluran telur), ovarium dan ligament – ligament penyangga uterus, penekanan

pada saluran dan kandung kemih, rectum serta regangan otot – otot dasar

panggul ( Suheimi, 2008 ).

Berbagai hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat persalinan juga

dapat menambah rasa sakit. Saat yang paling melelahkan, berat, dan

kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri adalah kala I fase aktif.

Dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan

Page 4: Proposal Bab 1

rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat,

dan semakin sering ( Danuatmaja, 2004 ).

Saat ini terjadi fenomena bahwa orang melahirkan ada kecenderungan

untuk mengurangi rasa nyeri dengan melakukan operasi sesar. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Gulardi dan Basalamah ( 2001 ) dalam

Kasdu ( 2003 ) dari 64 rumah sakit di Jakarta terdapat 17.665 kelahiran, diman

sebanyak 33,7–55,3% melahirkan dengan operasi sesar, bahkan diketahui

sebanyak 13,9 % operasi sesar dilakukan tanpa pertimbangan medis. Operasi

sesar tersebut dilakukan atas keinginan ibu sendiri, mereka beranggapan

bahwa dengan operasi sesar ibu tidak akan mengalami nyeri seperti pada

persalinan normal.

Semakin banyaknya wanita yang ingin melahirkan dengan proses

persalinan yang berlangsung tanpa rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan

untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun

non-farmakologi. Pengendalian nyeri dengan farmakologi antara lain analgesi

inhalasi, analgesi opioid, dan anestesi regional ( Mander, 2004 ). Pengendalian

nyeri secara farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan metode non-

farmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi

mempunyai efek yang kurang baik ( Arifi, 2007 ). Menurut Jordan (2003: 118)

metode farmakologi mempunyai pengaruh yang merugikan bagi ibu, janin,

ataupun bagi kemajuan persalinan.

Sementara itu, menurut Potter (2005:1531) metode non-farmakologi

antara lain distraksi, biofeedback, hypnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri,

Page 5: Proposal Bab 1

serta stimulasi kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin

dan stimulasi saraf elektrik transkutan). Pengendalian nyeri non-farmakologi

lebih murah, simpel, efektik dan tanpa efek yang merugikan. Metode ini juga

dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol

perasaan dan kekuatannya ( Arifi, 2007 ).

Kompres panas atau dingin merupakan salah satu metode non-

farmakologi yang sangat efektif dalam menurunkan nyeri. Kompres panas

adalah tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan

memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,

mencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat ( Uliyah,

2006 ). Sedangkan menurut Asmadi, 2008 kompres adalah metode

pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat

menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

Panas dapat disalurkan melalaui konduksi (botol, air panas, bantalan

pemanas listrik, lampu kompres panas kering dan lembab ) atau konversi

( ultrasonografi, diatermi ). Panas meredakan nyeri dengan menyingkirkan

produk – produk inflamasi, seperti bradikinin, histamine, dan prostaglandin

yang akan menimbulkan nyeri lokal. Panas juga merangsang serat saraf yang

menutup gerbang sehingga transmisi implus nyeri ke medulla spinalis dan

otak dapat dihambat ( Price, 2005 ). Pemilihan terapi panas atau dingin

bergantung pada respons lokal yang diinginkan. Pada umumnya panas cukup

berguna untuk pengobatan, meningkatkan aliran darah kebagian yang cidera

( Potter, 2005 ).

Page 6: Proposal Bab 1

Penggunaan kompres panas untuk area yang tegang dan nyeri

dianggap meredakan nyeri. Panas mengurangi spasme otot yang disebabkan

oleh iskemia, yang merangsang neuron yang memblok transmisi lanjut

rangsang nyeri, menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke

area tersebut ( Nicholas dan Zwelling, 1997; simkin, 1995, dalam buku Walsh,

2007 ).

Keuntungan dari penggunaan kompres panas kering menurut

( Smeltzer, 2001 ) adalah penggunaan kompres panas dapat meningkatkan

aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut munurunkan nyeri

dengan mempercepat penyembuhan. Disamping keuntungan, kompres panas

kering juga merugikan jika mengenai jaringan secara terus menerus akan

merusak sel – sel kapitel, menyebabkan kemerahan, rasa perih, bahkan kulit

menjadi melepuh ( Potter, 2005 ). Kompres harus digunakan dengan hati –

hati dan di pantau dengan cermat untuk menghindari cidera kulit ( Smehzer,

2001 ).

Beberapa bidan menemukan bahwa kompres panas kering merupakan

tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri, dan pada beberapa wanita yang

akan melahirkan penggunaan kompres panas kering secara bergantian

memberikan rasa nyaman ( Varney, 2007 ).

Menurut data pada bulan Januari – Desember 2008 di wilayah Tegal

terdapat beberapa Rumah Bersalin empat diantaranya yaitu Rumah Bersalin

Rahma ada 191 persalinan, Rumah Bersalin Budi Asih ada 66 persalinan,

Rumah Bersalin Siti Hajar ada 195 persalinan, Rumah Bersalin Bakti Ananda

Page 7: Proposal Bab 1

ada 638 persalinan, Rumah Bersalin Siti Khadijah ada 641 persalinan. Dari

data tersebut peneliti akan melakukan penelitian di Rumah Bersalin Siti

Khadijah. Dikarenakan sampai saat ini Rumah Bersalin Siti Khadijah belum

pernah menggunakan kompres panas kering dalam mengatasi nyeri pada

persalinan normal kala I.

Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa ibu dalam proses

persalinan akan mengalami nyeri. Salah satu tindakan untuk mengatasinya

adalah dengan memberikan kompres panas kering. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres panas kering (buli-

buli panas) pada ibu bersalin primipara terhadap penurunan tingkat nyeri pada

kala I .

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh

pemberian kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara

terhadap penurunan tingkat nyeri pada kala I ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres panas kering

(buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara terhadap penurunan tingkat

nyeri pada kala I.

Page 8: Proposal Bab 1

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menggambarkan tingkat nyeri sebelum pemberian kompres

panas kering pada kala I.

b. Untuk menggambarkan tingkat nyeri setelah pemberian kompres panas

kering pada kala I.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres panas kering pada ibu

bersalin primipara terhadap penurunan tingkat nyeri pada kala I.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dapat

dijadikan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tantang pengaryh

kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara

terhadap pengaruh penurunan tingkat nyeri pada kala I.

2. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat

khususnya ibu dan keluarga dalam mengatasi nyeri persalinan, agar

persalinan berjalan lancar dan aman.

3. Bagi Institusi

Untuk menambah wawasan dan sebagai referensi bagi pembaca

khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang tentang

Page 9: Proposal Bab 1

pengaruh kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin

primipara terhadap penurunan tingkat nyeri pada kala I.

4. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga

kesehatan dalam rangka gerakan sayang ibu dalam proses persalinan.