proposal clt

6
 BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Bela kan g Masal ah Dala m pe ndidik an be rbahasa Ingg ri s, pe mbi asaan un tu k mengaplikasikan bahasa inggris tersebut sangat penting. Karena frekuensi  pemakaian bahasa Inggris akan meningkatkan kelancaran peserta didik da lam be rbahasa Ingg ri s. Un tu k it ul ah ke rap di gu na ka n me to de Communicative Language Teaching (CLT untuk mendorong agar peserta didik aktif serta berbicara bahasa Inggris di dalam kelas. !er dasar ka n ur ai an di at as , mak a pe nel it i te rt ar ik untu k  men gob serv asi apa kah metode CL T ben ar"benar mampu mer ang sang antusiasme peserta didik untuk aktif berbicara di dalam kelas. B. Rumusan Masalah !erdasa rkan latar be lak ang masalah terse but, ma ka pe neli ti menga#ukan rumusan masalah $aitu 1. !agaimanakah antusiasme mahasis%a kelas &' KI) !ahasa Inggris Unive rsitas *ebelas +aret ketika diterap kan metode Communicative  Language T eachin g  pada mata kuliah speaking II C. Tu jua n Pe nel iti an Tu #uan pen elitian ada lah #a%aban ter had ap per mas alahan $a ng dika#i dalam penelitian. &dapun tu#uan penelitian tersebut adalah untuk menge tahu i apakah pe ng gu na an me tode Commu nicati ve Lang uage Teaching  memiliki dampak $ang positif terhadap antusiasme peserta didik. D. Manfa at Penelitian )enelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususn$a bagi penulis dan pembaca baik secara teoritis maupun secara praktis, antara lain- . Manfaat Te!rit is asil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat  pada perkembangan ilmu pengetahuan kependidikan khususn$ a dalam bidang English Language T eachin g  (/LT. ". Ma nf aa t Pra ktis *ebagai masukan $ang bermanfaat bagi pihak penga#ar mata ku li ah spea ki ng II pa da ke la s &' KI) !a ha sa Ingg ri s Universitas *ebelas +aret *urakarta dalam kaitan penggunaan metode English Language T eachin g  (/LT.

Upload: ifnu-syariffudin

Post on 08-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CLT proposal

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan berbahasa Inggris, pembiasaan untuk mengaplikasikan bahasa inggris tersebut sangat penting. Karena frekuensi pemakaian bahasa Inggris akan meningkatkan kelancaran peserta didik dalam berbahasa Inggris. Untuk itulah kerap digunakan metode Communicative Language Teaching (CLT) untuk mendorong agar peserta didik aktif serta berbicara bahasa Inggris di dalam kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengobservasi apakah metode CLT benar-benar mampu merangsang antusiasme peserta didik untuk aktif berbicara di dalam kelas.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti mengajukan rumusan masalah yaitu1. Bagaimanakah antusiasme mahasiswa kelas A1 FKIP Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret ketika diterapkan metode Communicative Language Teaching pada mata kuliah speaking II?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah jawaban terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode Communicative Language Teaching memiliki dampak yang positif terhadap antusiasme peserta didik.D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca baik secara teoritis maupun secara praktis, antara lain;1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada perkembangan ilmu pengetahuan kependidikan khususnya dalam bidang English Language Teaching (ELT).2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pihak pengajar mata kuliah speaking II pada kelas A1 FKIP Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam kaitan penggunaan metode English Language Teaching (ELT).BAB II

ORIENTASI TEORITISA. Deskripsi Teoritik

Communicative Language Teaching ( CLT ) merupakan metode pembelajaran bahasa inggris yang tujuannya adalah agar siswa memiliki kompetensi dalam berkomunikasi aktif dengan menggunakan bahasa inggris dalam dimensi sosial dan fungsional.CLT merupakan metode baru yang digunakan pada saat ini yang mengkritik metode metode lama yang secara eksplisit mengabaikan kompetensi bahasa pada dimensi fungsional dan sosial. Penggunaan metode CLT dalam pembelajaran bahasa inggris ditujukan agar siswa secara aktif mengeksplorasi kemampuannya dalam berkomunikasi dan menyampaikan keinginan, ide, gagasan, pemikirannya dalam konteks nyata di kehidupan sehari hari, tidak hanya menghafalkan kalimat kalimat bahasa inggris yang secara grammatically correct diberikan oleh guru dengan mengabaikan aspek aspek bahasa secara fungsional, sosial dan budaya.Diana Larsen-Freeman ( 2000 : 121 ) menyatakan bahwa Communicative Language Teaching aims broadly to apply the theoritical perspective of the Communicative Approach by making communicative competence the goal of language teaching and by acknowledging the inter depenence of language and communication.Metode pembelajaran CLT menekankan bahwa tujuan dari pembelajaran bahasa inggris adalah bukan sekedar penguasaan grammar semata, melainkan untuk mencapai kompetensi dalam berkomunikasi tanpa mengabaikan aspek fungsional, sosial dan budaya dan dengan mengetahui hubungan ketergantungan antara bahasa dan komunikasi, metode CLT ditujukan agar siswa mampu menyampaikan pendapat, ide, gagasan, maupun keinginannya secara aktif dan interaktif .Secara berkaitan, Jack Richards dan Theodore S. Rodgers (2001 : 161 ) menjelaskan karakteristik pembelajaran bahasa dengan tinjauan atau pandangan kompetensi komunikatif, yaitu At the level of language theory, Communicative Language Teaching has a rich, if somewhat eclectic, theoritical base. Some of the characteristics of thie communicative view of language follow :1. Language is a system for the expression of meaning

2. The primary function of language is to allow interaction and communication.

3. The structure of language reflects its functional and communicative uses.

4. The primary units of language are not merely its grammatical and structural features, but categories of functional and communicative meaning as exemplified in discourse.

Dari berbagai teori teori yang sudah dijelaskan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan metode CLT adalah agar siswa mampu berkomunikasi secara aktif dalam konteks fungsional, sosial maupun budaya. Secara implisit, metode CLT yang diterapkan oleh guru akan menstimulasi siswa untuk lebih aktif dan meningkatkan antusiasme mereka dalam proses pembelajaran bahasa inggris.B. Penelitian yang RelevanBAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian untuk memperoleh data dan untuk mencapai tujuan penelitian, untuk itu dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian di kampus 1 Universitas Sebelas Maret Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan satu bulan terhitung dari pertengahan bulan April 2013 hingga pertengahan bulan Mei 2013. Selang waktu tersebut dipergunakan untuk;1. Pengajuan judul

2. Penyusunan proposal

3. Pengumpulan dan analisis data, dan

4. Penyusunan laporan

B. Desain PenelitianBerdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang diperlukan, maka penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif karena memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta aktualC. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer karena data didapatkan secara langsung oleh peneliti.Menurut H.B. Sutopo (2002: 50) menyatakan bahwa Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen atau arsip.Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu berupa responden (dosen dan mahasiswa), peristiwa, tempat (ruang kelas) dan artefak.D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara operasional yang ditempuh oleh penulis untuk memperoleh data yang diperlukan. Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada data yang obyektif. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan data yang dipergunakan sebagai alat pengambil data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah1. Analisis dokumenKajian terhadap materi tertulis yang relevan dengan topik penelitian. Hasil dari kajian ini adalah informasi yang komprehensif dan mendalam.2. PengamatanKegiatan atau proses melihat sesuatu secara cermat dengan maksud agar memperoleh pemahaman tentang objek yang diamati tersebut.

3. Wawancara

Percakapan terarah antara peneliti dengan sekelompok orang / seseorang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataPemeriksaan data digunakan untuk mengecek kembali dan memastikan bahwa data data yang diperoleh tersebut valid. Pada penelitian ini, teknik pemeriksaan keabsahan data yand digunakan adalah :1. Member CheckingMengecek validitas data data yang diperoleh dengan peneliti lain yang kajiannya relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

2. Peer debriefingMengkonsultasikan data data yang diperoleh dengan pakar di bidangnya masing masing.3. TriangulationMengecek data data yang diperoleh dengan memastikan validitas sumber data, teknik pengumpulan data, dan teori.F. Teknik Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong (2008 : 280) Analisis data adalah proses mengorganisasikan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh data. Adapun komponen utama dalam proses analisis ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.Pada dasarnya, teknik dan prosedur analisis data dalam penelitian kualitatif bervariasi mengikuti metode yang digunakan dalam penelitian. Prinsip prinsip umum analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis di tempat penelitian

Analisis data dilakukan pada saat peneliti berada dalam latar ketika penelitian itu dilakukan

2. Analisis Interaktif

Analisis data dilakukan dengan interaktif pada saat peneliti sedang berada pada setting

3. Analisis siklikalAnalisis data dilakukan dalam beberapa siklus, hal ini dilakukan secara terus menerus sampai persoalan yang dikaji dapat terjawab dengan tuntas.