proposal ta plambing

37
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG A. Judul Tugas Akhir Dalam pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir Diploma- III Konstruksi Gedung, Jurusan Teknik Sipil ini, judul tugas akhir yang diambil adalah Perencanaan Plambing dari Besment Sampai Lantai 4 Hotel Cirebon. B. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber bagi kehidupan seluruh makhluk hidup. Kebutuhan manusia akan air saat ini sangatlah besar, baik untuk dikonsumsi maupun menunjang dalam kehidupan manusia. Air merupakan kebutuhan primer manusia untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Seiring berjalan waktu meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan gedung-gedung baru, maka perlu dibuat sistem perpipaan guna menyalurkan air kesetiap lantainya agar dapat digunakan dengan optimal. Air bersih dalam bangunan membutuhkan sistem instalasi perpipaan untuk instalasi pipa air bersih, maupun untuk sistem instalasi pipa air kotor. Agar air dapat mengalir dengan lancar sesuai dengan debit yang dibutuhkan, maka dibutuhkan perhitungan dimensi dan tekanan pipa yang tepat. Plambing adalah sistem perpipaan dalam suatu bangunan atau gedung (berlantai 1 atau bertingkat), contoh : perkantoran, pertokoan, hotel, apartemen, rumah susun, pabrik dan sebagainya. Sistem plambing mencakup air minum, air buangan, ven dan air hujan pada Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 1

Upload: bayu-aditya-subiyanto

Post on 22-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

perencanaan plambing pada gedung

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

A. Judul Tugas Akhir

Dalam pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir Diploma-III Konstruksi Gedung,

Jurusan Teknik Sipil ini, judul tugas akhir yang diambil adalah Perencanaan

Plambing dari Besment Sampai Lantai 4 Hotel Cirebon.

B. Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber bagi kehidupan seluruh makhluk hidup. Kebutuhan

manusia akan air saat ini sangatlah besar, baik untuk dikonsumsi maupun

menunjang dalam kehidupan manusia. Air merupakan kebutuhan primer manusia

untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Seiring berjalan waktu

meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan gedung-gedung baru, maka

perlu dibuat sistem perpipaan guna menyalurkan air kesetiap lantainya agar dapat

digunakan dengan optimal.

Air bersih dalam bangunan membutuhkan sistem instalasi perpipaan untuk

instalasi pipa air bersih, maupun untuk sistem instalasi pipa air kotor. Agar air

dapat mengalir dengan lancar sesuai dengan debit yang dibutuhkan, maka

dibutuhkan perhitungan dimensi dan tekanan pipa yang tepat.

Plambing adalah sistem perpipaan dalam suatu bangunan atau gedung

(berlantai 1 atau bertingkat), contoh : perkantoran, pertokoan, hotel, apartemen,

rumah susun, pabrik dan sebagainya. Sistem plambing mencakup air minum, air

buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai pipa persil. Sistem plambing

merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan gedung.

Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan bersamaan

atau tim ahli dari bidang arsitek, teknik sipil, lingkungan, mekanikal dan

elektrikal.

Tugas akhir ini akan membahas instalasi plambing air bersih dan air kotor di

Hotel Cirebon. Perencanaan sistem plambing Hotel Cirebon ini mengacu pada

SNI 03-6481-2000 tentang Sistem plambing dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata

Cara Perencanaan Sistem Plambing.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 1

Page 2: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

C. Rumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam perencanan sistem plambing Hotel Cirebon

adalah:

1. Bagaimana agar debit aliran yang dibutuhkan disetiap alat sanitasi dapat

mengalir dengan lancar sesuai kebutuhan.

2. Bagaimana sistem pengalirannya agar debit air bersih di setiap alat sanitasi

dapat terpenuhi.

3. Bagaimana agar air kotor dari setiap alat sanitasi dapat dialirkan secepat

mungkin ke luar gedung, agar tidak menimbulkan polusi.

D. Tujuan

Melihat permasalahan pada pembangunan Hotel Cirebon, maka perlu solusi

yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah:

1. Menentukan debit air yang dibutuhkan oleh setiap alat sanitasi.

2. Menentukan sistem instalasi air bersih

3. Menghitung diameter pipa yang dibutuhkan sesuai dengan dibit aliran.

4. Menghitung kapasitas reservoir.

5. Menghitung kapasitas pompa agar air dapat di alirkan kesetiap alat sanitasi.

6. Menentukan debit air buangan setiap alat sanitasi.

7. Menentukan sistem instalasi air buangan.

8. Menghitung dimensi pipa air buangan.

9. Penggambaran instalasi pipa.

E. Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada perencanaan

instalasi pipa air bersih yang meliputi air dingin dan air panas serta air kotor pada

lantai basement sampai lantai 4 saja.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 2

Page 3: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

F. Metodologi

Plambing hotel Cirebon telah dirancang oleh konsultan perencana untuk

keselurahan hotel Cirebon. Tugas Akhir ini merancang ulang plambing air bersih

dan air kotor lantai besment sampai lantai 4 pada hotel Cirebon.

Tahap awal yang akan dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah

pengumpulan data dan studi literatul. Data yang digunakan adalah gambar for

construction dari konsultan perencana. Studi literatul dilakukan dengan

mengumpulkan materi yang akan menunjangtugas akhir ini.

Sistematika penyususna tugas akhir ini direncanakan seperti gambar 1

Flowchart Pembuatan Tugas Akhir.

Gambar 1Flowchart Penyusunan Tugas Akhir

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 3

Page 4: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Perancangan plambing untuk air bersih menggunakan sistem debit air dan

untuk air kotor menggunakan sistem nilai unit alat plambing. Perhitungan

perancangan plambing dilakukan secara manual mengacu pada SNI 03-6481-2000

tentang Sistem plambing dan SNI 03-7065-2005 tentang “Tata cara perencanaan

sistem plambing”. Perhitungan plambing ini akan dilakukan dengan bantuan

program Microsoft Excel. Hasil perhitungna harus sesuai dengan ketentuan yang

tercantum pada SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-7065-2005. Jika hasil perhitungan

tidak sesuai dengan ketentuan maka perlu dilakukan perhitungan ulang.

Hasil perencanaan plambing lantai besment sampai lantai 4 hotel Cirebon ini

akan dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Penggambaran plambing dan detail

akan dalakukan dengan bantuan program Autocad.

G. Tinjauan Pustaka

1. Instalasi

Instalasi air meliputi pendistribusian air dari sumber PDAM maupun sumber

air sumur sendiri, air ditampung terlebih dahulu di tangki reservoir yang memliki

tinggi tertentu, dan kemudian di distribusikan kembali ke alat sanitasi.

Pemilihan tempat, dan pemilihan pipa harus dilakukan dengan tepat agar tidak

terjadi kerusakan pada pipa, misalnya pipa yang melalui tepat yang sangat tinggi

atau memiliki gettaran dari pompa harus mendapat perlakuan khusus sehingga

tidak terdapat kerusakan atau bising karena suara mmesin. Sambungan harus

disambung dengan rapat agar tidak terjadi kebocoran dan masuknya kotoran dan

atau bakteri dari luar.

Pipa pelayan adalah pipa yang membawa saluran air utama dari sumber ke

tangka reservoir. Pipa distribusi adalah pipa yang mendistribusikan air dari tangka

reservoir ke alat sanitasi yang ada pada daerah layan. Tekanan pada pipa

tergantung dari tinggi tangka reservoir. Besarnya tekanan air dapat

dicenderungkan dengan satuan barometer atau disingkat dengan bar ( 1bar =

100kN/m2 ), 1m tinggi = 9,8 kN/m2.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 4

Page 5: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2. Peraturan Penggunaan Pipa

Peraturan penggunaan pipa pada sistem plambing di Indonesia diatur dalam

SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-7065-2005. Suatu perencanaan harus memenuhi

syarat sesuai dengan pedoman plambing pada SNI agar tidak menimbulkan

kesulitan dikemudian hari. Sebagai contoh, ukuran minimum pipa penyedian air

bersih harus mengikuti tabel 1. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat

plambing.

Ukuran minimum

No. Alat Plambing (mm) Air dingin

Air panas

1. Bak mandi 15 15 2. Bedpan washer 25 25 3. Bidet 15 15 4. Gabungan bak cuci dan dulang cuci

pakaian 15 15

5. Unit dental atau peludahan 10 - 6. Bak cuci tangan untuk dokter gigi 15 15 7. Pancuran air minum 10 - 8. Bak cuci tangan 10 10 9. Bak cuci dapur 15 15 10. Bak cuci pakaian (1 atau 2

kompartemen) 15 15

11. Dus, setiap kepala 15 15 12. Service sink 15 15 13. Peturasan pedestal berkaki 25 - 14. Peturasan, wall lip 15 - 15. Peturasan, palung 20 - 16. Peturasan dengan tangki glontor 10 - 17. Bak cuci, bulat atau jamak (setiap

kran) 15 15

18. Kloset dengan katup glontor 25 - 19. Kloset dengan tangki glontor 10 -

Tabel 1. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing(sumber : SNI 03-6481-2000)

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 5

Page 6: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

3. Bahan Pipa

Pipa dibutuhkan dalam menyalurkan air dari sumber air ke reservoir kemudian

disalurkan keseluruh daerah layan. Pipa yang digunakan harus memiliki persyarat

dasar. Persyaratan dasar bagi pipa air bersih adalah :

Awet

Mampu menerima tekanan

Rapih

Mudah dipasang

Tidak mengakibatkan keracunan baik oleh bakteri maupun karat

Bahan yang digunakan untuk instalasi pipa air minum adalalah

Timah hitam

Tembaga

Baja

Plastik

4. Debit Air

Dalam perhitungan diameter pipa air bersih harus diketahui debit air yang

bekerja pada setiap alat saniter yang memenuhi syarat sesuai dengan persyaratan

pada SNI. Debit air pada setiap alat sanitasi berbeda tergantung dari ukuran,

macam serta fungsi dari setiap alat sanitasi tersebut. Sebagai pedoman dalam

perencanaan debit air dapat dilihat pada tabel 2 Debit alat sanitasi.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 6

Page 7: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Alat-alat Saniter

Nilai aliran, liter/detik (untuk semua harga pemasangan air panas/dingin)

WC (Bak penggelontor) 0,11Wastafel 0,15Wastafel dengan keran siram 0,03Bak rendam,kran 18mm 0,30Bak rencam, kran 25mm 0,60Shower (siram bentuk gayung) 0,11cuci piring dengan kran12mm 0,1918mm 0,3025mm 0,40

Tabel 2. Debit alat sanitasi(sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

5. Sistem Penyediaan Air Bersih

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan air bersih untuk

keperluan MCK dan minum. Sistem air penyedian air bersih ada 3, yaitu :

Sistem Sambungan Langsung

Sistem ini merupakan yang paling sederhana dan paling murah. Air yang

keluar dari saluran PDAM langsung didistribusikan kesetiap alat sanitasi. Sistem

ini biasanya digunakan hanya diperumahan dan gedung tidak bertingkat, hal ini

disebabkan karena tekanan air dalam pipa utama sangat terbatas dan ukuran pipa

cabang dari pipa utama dibatasi pula.

Sistem Tangki Atap

Sistem ini dipergunakan untuk menyalurkan air pada bangunan besar dan

bertingkat. Dimana air yang keluar dari suber air ditampung dalam tangki yang

diletakan pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah layan, biasanya diletakan di

atap bangunan.

Sistem Tangki Tekan

Sistem tangki tekan memiliki dua sistem yaitu reservoir atap dan reservoir

tekan. Perbedaan dari kedua sistem reservoir dapat dilihat pada tabel 3 Perbedaan

reservoir atap dan reservoir tekan.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 7

Page 8: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jenis Reservoir

Perbedaan

Resevoir Atap Reservoir Tekan

Sistem Tangki Reservoir diletakan

di atap. Air terlebih dahulu

di tamping pada tangka

yang berada dibawah tanah

kemudian dipompa ke

tangka reservoir diatas.

Setelah itu air baru di

distribusikan kesetiap alat

sanitasi pada bangunan

Reservoir tekan adalah

reservoir yang hanya

mengandalkan tekanan

pompa. Air dipompakan ke

pipa distribusi langsung dari

reservoir di bawah bangunan

Keuntungan air akan terbagi secara merata ke seluruh alat sanitasi dengan volume dan tekanan yang cukup sesuai kebutuhannya.

Murah

Perawatannya mudah

Tidak mencolok

`

Kerugian Biaya pembuatan mahal

Biaya perawatan mahal

Konstruksi bngunan

harus lebih kuat karena

menopang beban

bangunan dan air

Fluktuasi tekanan hingga

1.0 kg/cm2, dapat

menimbulkan fluktuasi

yang cukup berarti pada

alat plambing dan alat

pemanas gas dapat

mengakibatkan

temperature air berubah-

ubah

Pompa akan sering bekerja

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 8

Page 9: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar Skema

Tabel 3 Perbedaan Reservoir atap dan reservoir tekan

6. Tekanan yang Tersedia

Takanan yang tersedia dalam suatu instalasi pipa air bersih sangat penting

unutuk mendistribusikan air kedalam alat-alat saniter. Pipa distribusi harus

memiliki tekanan yang cukup dan stabil agar distribusi air dapat mengalir ke

seluruh alat sanitasi dengan kecepatan dan tekanan yang cukup. Tangki reservoir

harus ditempatkan ditempat yang tinggi agar tekanan air dapat terpenuhi

walaupun di alat saniter yang kritis.

7. Kehilangan Tekanan

Untuk memudahkan perhitungan besarnya kehilangan tekanan yang disebabkan

karena penggunaan sambungan pipa dan kran-kran, diperhitungkan dengan cara

menambahkan harga panjang pipa yang diperhitungkan dengan harga ekuivalen

dari sambungan-sambungan pipa dan alat-alat instalasi pipa lainnya, yaitu sebesar

25% dari panjang pipa. Sedangkan panjang ekivalen kehilangan tekanan akibat

gesekan aliran air diperhitungkan berdasarkan diameter pipa yang digunakan.

Besarnya harga ekivalen ini dapat dilihat pada tabel 4. Panjang ekivalen untuk

kehilangan tekanan.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 9

Page 10: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Type

Persamaan Panjang dalam Meter, untuk ɸ pipa (mm)12 18 25 32 38 50 62 75 87 100

Kran&Stop Kran 5 6 9 11 14 18 21 25 39 36Pelampung dg Tekanan tinggi

75 40 40 35 21 30

Pelampung dg Tekanan rendah

8

Tabel 4 Panjang ekivalen untuk kehilngan tekanan(Sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

8. Langkah Perhitungan

Diagram

Siapkan diagram jaringan pipa yang direncanakan yang menunjukan letak alat

saniter, panjang pia dan jarak anatara tangki air dengan masing-masing alat saniter

letak alat saniter ini menentukan tekanan yang tersedia. Berilah tanda pada titik

alat sanitasi dan pipa cabang dengan huruf untuk mengidentifikasi bagian pipa.

Untuk menolong menentukan ukuran dan kegunaannya, maka gambar pipa dibuat

dengan proyeksi isometrik, dari gambar ini dapat diketahui, panjang pipa, letak

dan posisi alat sanitasi, jumlah fitting-fitting dan alat sanitasi.

Untuk menentukan jumlah kebutihan air bersih dapat menggunakan tabel 5.

Pemakaian air dingin minimum sesuai penggunaan gedung, tabel 6. Pemakaian air

panas minimum sesuai penggunaan gedung (air panas temperatur 60o C), tabel 7.

Pemakaian air dinin pada alat plambing, dan tabel 8. Pemakaian air panas pada

alat plambing (air panas temperatur 60o C).

No Penggunaan Gedung Pemakaian Air

Satuan

1 Rumah Tinggal 120 Liter/penghuni/hari2 Rumah Susun 100 Liter/penghuni/hari3 Asrama 120 Liter/penghuni/hari4 Rumah Sakit 500 Liter/tempat tidur pasien/hari5 Sekolah Dasar 40 Liter/siswa/hari6 SLTP 50 Liter/siswa/hari7 SMU/SMK dan lebih tinggi 80 Liter/siswa/hari8 Ruko/Rukan 100 Liter/penghuni dan pegawai/hari9 Kantor/Pabrik 50 Liter/pegawai/hari10 Toserba, toko pengecer 5 Liter/m2

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 10

Page 11: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

11 Restoran 15 Liter/kursi12 Hotel Berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari13 Hotel melati/Penginapan 150 Liter/tempat tidur/hari14 Gd. Pertunjukan, Bioskop 10 Liter/kursi15 Gd. Serba guna 25 Liter/kursi16 Stasion, terminal 3 Liter/penumpang datang dan pergi17 Peribadatan 5 Liter/orang

(belum dengan air wudhu)Tabel 5. Pemakaian air dingin minimum sesuai penggunaan gedung

(Sumber : SNI-03-7065-2005)

No Penggunaan Gedung Pemakaian Air(Lt/Orng/Hr)

Kapasitas tangki penyimpanan sehari

1 Rumah Tinggal 50 dan 100 1/52 Rumah Susun 50 dan 100 1/53 Hotel 110 1/54 Rumah Sakit 130 1/105 Kantor 20 1/56 Pabrik 20 2/57 Restoran 10 2/58 Kamar Mandi Umum

( 1x mandi per orang )30 1/5

CATATAN 1. Untuk rumah tinggal atau rusun pemakaian air menggunakan pancuran

50l/org/hr, bila menggunakan bak mandi rendam 100L/org/hr, kalau ada mesin cuci piring ditambah 60L/hr/unit dan mesin cuci pakaian 150L/hr/unit.

2. Untuk hotel, jumlah pemakaian air perubahannya dalam satu hari tergantung pada jenis dan kelas hotel itu. Pada hotel berbintang jumlah pemakaian air dalam sehari relatif besar, sedang pada hotel ”komersial”, jumlah penggunaan air dalam sehari relatif rendah, namun puncaknya tinggi.

3. Untuk Rumah Sakit ada yang menggunakan kolam berendam untuk fisioterapi. Untuk ini harus dihitung terpisah sesuai ukuran kolam, jumlahnya, dan beberapa kali digunakan dalam sehari.

Tabel 6. Pemakaian air panas minimum sesuai penggunaan gedung(Sumber : SNI-03-7065-2005)

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 11

Page 12: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

No ` Setiap pemakaian

(liter)

Waktu pengisian

(detik)

1 Kloset, katup gelontor 15 10

2 Kloset, tangki gelontor 12 60

3 Peturasan, katup gelontor 5 10

4 Peturasan, tangki gelontor 14 300

5 Bak cuci tangan kecil 10 18

6 Bak cuci tangan biasa 10 40

7 Bak cuci dapur dg kran 13mm

15 60

8 Bak cuci dapur dg kran 20mm

25 60

9 Bak mandi rendam (bathtub) 125 250

10 Pancuran mandi (shower) 42 210

Tabel 7. Pemakaian air dingin pada alat plambing(Sumber : SNI-03-7065-2005)

No Alat Plambing Setiap Pemakaian(Liter)

Keterangan

1 Bak cuci tangan pribadi 7,5

2 Bak cuci tangan untuk umum 5

3 Bak mandi rendam (Bath tub) 100

4 Pancuran mandi (Shower) 50

5 Bak cuci dapur (kitchen sink) 15 Untuk rumah tinggal dan rusun

6 Bak cuci kecil, dapur (pantry sink)

10

CATATANFaktor pemakaian alat plambing untuk rumah sakit dan hotel 25%, untuk rumah pribadi, rumah susun dan kantor 30%, pabrik da sekolah 40%

Tabel 8. Pemakaian air panas pada alat plambing(Sumber : SNI-03-7065-2005

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 12

Page 13: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Untuk penggunaan air panas suhu air panas diatur sesuai kebutuhan

penggunaannya sesuai pada tabel 9. Standar temperatur air panas ssesuai

pemakaiannya.

No Jenis Pemakaian Temperatur

(oC)

1 Minum Bak 50-55

2 Mandi : Dewasa

Anak

42-45

40-42

3 Pancuran Mandi 40-43

4 Cuci muka dan cuci tangan 40-42

5 Cuci tangan untuk keperluan pengobatan 43

6 Bercukur 46-52

7 Dapur : - Macam-macam keperluan

- Proses Pencucian

- Proses Pembilasan

45

45-60

70-80

8 Cuci pakaian : - Macam-macam keperluan

- Bahan sutera dan wol

- Bahan linen dan katun

60

33-49

49-60

9 Kolam renang 21-27

10 Cuci mobil (di bengkel) 24-30

Tabel 9. Standar pemakaian air panas sesuai pemakaiannya(Sumber : SNI-03-7065-2005)

Debit Alat Saniter

Untuk mendapatkan debit air yang disyaratkan pada tiap jenis alat saniter

gunakan tabel 2. Debit alat sanitasi.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 13

Page 14: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Debit Air Jaringan Pipa

Setelah menentukan debit air pada tiap tiap jenis alat saniter, hitunglah debit

air yang harus ditahan oleh setiap pipa dan jumlahkan debit air pada setiap alat

saniter yang ada pada jaringan pipa tersebut.

Rencana ukuran diameter valve ( Katup )

Rencanakan ukuran diameter pipa pada tiap jaringan pipa berdasarkan jumlah

debit air pada setiap jaringan.

Panjang Pipa

Cantumkanlah panjang pipa baik yang horizontal maupun vertikal sesuai

dengan diagram pada tiap-tiap titik jaringna pipa.

Panjang ekuivalen kehilangan tekanan

Akibat pemakaian sambungan-sambungan pipa pada jaringan pipa, terjadi

kehilangan tekanan. Besarnya kehilangan tekanan akibat pemakaian alat-alat

penyambung ini ekivalen dengan 25% x panjang pipa. Harga ekivalenkehilangan

tekanan akibat gesekan dapat dilihat pada tabel 4.2, sesuai dengan ukuran

diameter pipa yang telah direncanakan. Kemudian jumlahkan harga ekuivalen tadi

dengan panjang pipa yang direncanakan. Harga panjang totalpipa ini penting

untuk mencari besarnya kehilangan tekanan total. Besarnya kehilangan tekanan

total dapat dilihat pada lampiran 1. Nomogram Debit dan Diameter Pipa.

Tetapkan jaringan pipa yang kritis

Jaringan pipa yang kritis yaitu jaringan pipa yang memiliki jarak vertikal

paling kecil dari sumbu tengah reservoir. Tetepkan diameter pipa yang kritis

dengan nomogram pada lampiran 1, yaitu dengan cara menghubungkan harga

tekan yang tersedia dengan panajang total pipa yang akan menghasilkan harga

kehilangan tekanan. Harga kehilangan terkecil ini adalah jaringan pipa yang kritis,

kemudian diameter pipa yang kritis.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 14

Page 15: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Menentukan ukuran diameter pipa

Harga kehilangan yang terkecil tadi, dihubungkan dengan nomogram pada

lampiran 1 dengan debit air yang diisyaratkan pada jaringan pipa, yang akhirnya

akan menghasilkan ukuran diameter pipa yang dibutuhkan.

Pengecekan

Periksa bahwa diameter yang dihasilkan sama dengan perkiraan rencana

ukuran valve (katup) yang dibuat pada rencana ukuran diameter valve. Bila

ternyata ukuran valve-valve yang diperkirakan semula pada rencana ukuran

diameter valve tidak sama dengan hasil perhitungan pada langkah menentukan

diameter pipa(ukuran diameter valve sama dengan ukuran diameter pipa), maka

perhitungan diulang kembali dengan mendasarkan bahwa ukuran valve (pipa)

yang dipakai pada rencana ukuran diameter valve sama dengan ukuran valve

(pipa) yang dihasilkan dari langkah 8, sehingga mendapatkan perhitungan yang

benar. Jadi pehitungan dianggap benar bila ukuran diameter pada rencana ukuran

diameter valve sama dengan diameter yang dihasilkan pada langkah menentukan

ukuran diameter pipa.

9. Jenis-jenis Pompa

Pompa dapat dibagi dalam 3 kelas yaitu : pompa Sentrifugal, pompa Rotari,

pompa Reciprocating.Masing-masing kelas pompa tersebut di atas terdiri dari

beberapa type. Tipe dan kelas pompa dapat dilihat pada tabel 10. Kelas dan tipe

pompa.

Kelas Tipe

Sentrifugal Volute

Diffuser

Regenerative-Turbin

Vertikal- Turbin

Mixed-Flow

Axial-Flow (Prepeller)

Rotari Gear

Vane

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 15

Page 16: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Cam dan pistom

Screw

Lobe

Shuttle-Block

Reciprocating Direk-Acting

Power(termasukCrandan Flywheel)

Diaphagram

Rotary-piston

Tabel 10. Kelas dan tipe pompa (sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pompa yang akan digunakan

antara lain :

Laju normal pemompaan Laju minimal pemompaan Laju maksimum pemompaan Kapasitas head total untuk memperoleh kapasitas aliran yang diperlukan Tinggi isap pompa Karakterisrik pompa Fluida yang dipompakan

Setiap kelas dan tipe pompa masing-masing mempunyai karakteristik yang

berbeda. Dalam perencanaan pompa dalam menentukan pompa dapat dilihat pada

tabel 11. karakteristik, kelas, dan tipe pompa.

Karakteristik

Centrifugal Rotary Reciprocating

TriplexVoluteDiffuser

Axial-Flow

Screw GearDirekt Acting Steam

Double Acting power

Debit Langgeng Langgeng Langgeng Pulsating Pulsating PulsatingDaya isap maksimum

15 ft 15 ft 22 ft 22 ft 22 ft 22 ft

Fluida yang diangkut

Bersih, jernih, kotor abrasive, cairan dengan kadar solid tinggi.

Viscous (kental) nonabrasive

Bersih dan jernih

Daya tekan air Rendah s/d tinggi Sedang (medium)

Kapasitas angkut Kecil s/d besar tersedia Kecil s/d Rendah s/d

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 16

Page 17: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

sedang tinggi (relatif kecil)

pengaruh penambahan tinggi (head) terhadap -kapasitas-tenaga masukan

Berkurang Tergantung kecepatan spesifik

Tidak adaBertambah

BerkurangBertambah

Tidak adaBertambah

Tidak adabertambah

Tabel 11. Karakteristrik, kelas dan tipe pompa (sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

10. Cara Pemasangan Pompa

Pemasangan pompa harus dilakukan dengan benar, agar pompa dapat

digunakan dengan awet dan kebutuhan alat sanitasi dapat terpenuhi. Cara

pemasangan pompa yaitu ;

Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air yang akan dipompa. Kedalaman permukaan air tanah/sumber air harus sesuai dengan daya hisap

pompa. Cadanagn air tanah harus mencakupi kapasitas pompa dan kecepatan hisap

pompa. Bila ternyata cadangan air dari sumur tidak mencukupi, ukuran diameter

sumur diperbesar (menjadi ± 4") dan dinding pipa sumur diberi beberapa lubang agar air tanah dapat masuk dari arah samping pipa, sehingga tidak hanya dari lubang bawah pipa saja.

Bila sumber air berasal dari sumur pantek yang berukuran ǿ 1½” pipa hisap

dipasang ditengahnya dengan ukuran ½”. Sebelum pasangan pompa, harus

dipastikan bahwa cadangan air yang tersedia mampu melayani kecepatan

hisap pompa.

Hindarilah penggunaan pompa air baru untuk menguras/membersihkan air

tanah yang tercampur dengan lumpur, kotoran-kotoran lainnya yang mungkin

ada, karena hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pompa.

Sambungan pada pipa hisap harus benar-benar rapat, tidak bokeh kebocoran

karena akan mengganggu penghisapan pompa, atau pompa sama sekali tidak

bekerja.

Ukuran pipa hisap harus sesuai dengan ukuran diameter lubang hisap pada

pompa.

Minimalisasi sanbungan dan belokan.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 17

Page 18: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jika pompa dorong pipanya melebihi 15m, disarankan menggunakan check

valve.

Disarankan memasang flange/water mur pada instalasi pipa hisap atau pipa

dorong agar mudah membuka/memasang jika ada perbaikan.

Contoh pemasangan pompa dapat dilihat pada gambar 2. Contoh perletakan

pompa

Gambar 2. Karakteristrik, kelas dan tipe pompa (sumber : Buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

10. Instalasi Air Kotor

Klasifikasi Air Buangan

Klasifikasi Menurut Jenis Air Bangunan :

(a) Air kotor adalah air kotor dari kloset,peturasan, dan bidet.

(b) Air bekas,adalah air yang berada dalam gedung tetapi bukan berasal dari

kloset, peturasan, atau bidet.

(c) Air hujan, adalah air dari atap gedung dan tempat lainnya, yang ditampung

dan di alirkan ke luar.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 18

Page 19: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Klasifikasi Cara Pembuangan Air

(a) Sistem Pembuangan Air Campuran adalah sistem pembuangan dimana segala

macam air dikumpulkan ke dalam satu saluran dan di alirkan keluar gedung,

tanpa memperhatikan jenis air buangannya tersebut.

(b) Sistem pembuangan terpisah yaitu sistem pembuangan dimana air buangan

dikumpulkan dan di alirkan ke luar gedung secara terpisah.

(c) Sistem pembuangan tak langsung yaitu sistem buangan dari beberapa lantai

gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap akhir

gabungan perlu dipasangnya pemecah saluran.

Klasifikasi Menurut Letak

(a) Sistem pembuangan gedung merupakan sistem pembuangan yang terletak

dalam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding yang terluar.

(b) Sistem pembuangan di luar gedung meruapakn sistem pembuangan yang

seperi contoh, di halaman mulai satu meter dari dinding paling luar gedung

sampai ke roil umum.

12. Nilai Unit Alat Plambing

Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing dapat dilihat pada

tabel 11. Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing. Apabila

jenis plambing direncanakan sesuai dengan tabel 11, ukuran pipa pembuangan

dapat ditentukan berdasarkan jumlah nilai unit alat plambing dengan dilayani pipa

yang bersangkutan.

Untuk aliran air buang menerus atau terputus-putus, seperti yang keluar dari

pompa,injector, mesin pendingin dan sebagainya, maka setiap aliran 3 liter/menit

diberikan nilai unit plambing sebesar 2.

Ukuran pipa buangan ditentukan berdasarkan jumlah beban unit alat plambing

maksimum yang diizinkan untuk setiap ukuran pipa, sebagaimana dalam tabel 12

Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk cabang horizontal dan

pipa tegak lurus buangan.

Alat PlambingDiameter

perangkapUnit Alat Plambing

Catatan

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 19

Page 20: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

  minimum (mm) Sebagai Beban  1. Kloset : tangki gelontor 75 4   katup gelontor   8  2. Peturasan :       Tipe Menempel di Dinding 40 4   Tipe Gantung di Dinding 40-50 4   Tipe Dengan Kaki 75 8   Tipe Untuk Umum, model   2   palung setiap 0,60 m      3. Bak Cuci Tangan (lavatory) 32 1  4. Bak Cuci Tangan (wash basin)       Ukuran Biasa 32 1   Ukuran Kecil 25 0,5  5. Bak Cuci, Praktek Dokter Gigi : 32 1   Alat Perawatan Gigi 32 0,5  6. Salon dan Tempat Cukur 32 2  7. Pancuran Minum 32 0,5  8. Bak Mandi :       Berendam (bash rub) 40-50 3   Model Jepang (untuk di rumah) 40 2   Untuk Umum 50-70 4 sampai 6  9. Pancuran Mandi (rumah) 50 2   Umum   3  10. Bidet 32 3  11. Bak Cuci Untuk Pel 75-100 8  12. Kombinasi Cuci Pakaian 40 2  13. Kombinasi Bak Cuci Biasa 50 3  13. Kombinasi Bak Cuci Dapur 40 4   Dengan penghancur kotoran      14. Bak Cuci Tangan Rumah Sakit 40 40 sampi 50  15. Bak Cuci Tangan       Ukuran Besar   2   Ukuran Kecil   1,5  16. Bak Cuci Laboratorium Kimia 40-50 1,5  17. Bak Cuci Lainnya       Dapur untuk Rumah 40-50 2 sampai 4   Dapur dengan penghancur 40-50 3   Makanan (untuk rumah) 50 4   Hotel, komersial 32 1,5   Bar 40-50 2 sampai 4   Dapur Kecil, Cuci piring      18. Mesin Cuci      

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 20

Page 21: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Untuk Rumah 40 2   Paralel, dihitung setiap orang   0,5    40 0,5  19. Buangan Lantai 50 1    75 2  20. Kelompok alat plambing dalam      kamar mandi terdiri dari satu kloset,      satu bak cuci tangan,satu bak mandi,      rendam atau satu pancuran mandi :      Kloset tangki gelontor   6  kloset katup gelontor   8  21. Pompa Penguras (sump pump)      untuk setiap 3,8 liter/min   2  Tabel 12: Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing

(sumber : Buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

  Beban Maksimum Unit Alat Plambing yang Boleh Disambung Kepada ɸ

PipaCabang Mendatar

Satu Pipa Tegak Setinggi 3 Tingkat

Pipa Tegak Dengan Tinggi Lebih Dari 3 Tingkat

atau Untuk 3 IntervalJumlah Untuk Satu Pipa

TegakJumlah Untuk Cabang Satu

Tingkat  Unit Alat   Unit Alat Unit Alat   Unit Alat Unit Alat   Unit Alat Unit Alat   Unit Alat

(mm)

Plambing Red Plambing Plambing Red Plambing Plambing RedPlambin

gPlambing Red Plambing

  (Praktis) (%) (NPC) (Praktis) (%) (NPC) (Praktis) (%) (NPC) (Praktis) (%) (NPC)

32 1 100 1 2 100 2 2 100 2 1 100 1

40 3 100 3 4 100 4 8 100 8 2 100 2

50 5 90 6 9 90 10 24 100 24 6 100 6

65 10 80 12 18 90 20 48 90 48 9 100 9

75 14 70 20 27 90 30 54 90 54 14 90 16

100 96 60 160 192 80 240 400 80 400 72 80 90

125 216 60 360 432 80 540 880 80 880 160 80 200

150 372 60 620 768 80 960 1520 80 1520 280 80 350

200 840 60 1400 1760 80 2200 2880 80 2880 480 80 600

250 1500 60 2500 2660 70 3800 3920 70 3920 700 70 1000

300 2340 60 3900 4200 70 6000 5880 70 5880 1050 70 1500

375 3500 50 7000                  

Tabel 13: Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk horizontal dan pipa tegak

lurus buangan.

H. Manfaat Perencanaan Plambing

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 21

Page 22: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Dengan dilaksanakannya perencanaan plambing ini manfaat yang diperoleh

adalah sebagai berikut :

1. Didapatkan debit air yang dibutuhkan oleh setiap alat sanitasi.

2. Didapatkan sistem instalasi air bersih.

3. Didapatkan diameter pipa yang dibutuhkan sesuai dengan debit aliran.

4. Didapatkan kapasitas air bersih dari hasil perhitungan reservoir.

5. Mendapat hasil perhitungan kapasitas pompa agar air dapat dialirkan kesetiap

alat sanitasi.

6. Didapatkan hasil debit air buangan setiap alat sanitasi.

7. Didapatkan dimensi pipa air buangan.

I. Jadwal Tugas Akhir

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 22

Page 23: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 23

Page 24: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

J. Rancangan Anggaran Biaya Tugas Akhir

No. Uraian Satuan Volume Harga Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

1 Kertas Rim 3 40.000 120.000

2 Tinta :

Hitam Buah 3 40.000 120.000

Warna Buah 2 40.000 80.000

3 Foto Copy Referensi Ls 1 100.000 100.000

4 Seminar Proposal TA:

Draft Proposal TA

Konsumsi

Ls

Buah

3

3

30.000

10.000

90.000

30.000

5 Sidang TA:

Draft Sidang TA

Konsumsi

Ls

Buah

3

3

50.000

10.000

150.000

30.000

6 Laporan TA Ls 3 75.000 225.000

JUMLAH 945.000

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 24

Page 25: Proposal TA Plambing

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA

Ambat, Ruth Ester dan Budianto, Bambang. 2009. Sanitasi Pemukiman.

Bandung : Politeknik Negri Bandung

SNI 03-6481-2000. 2000. Sistem plambing.

SNI 03-7065-2005. 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel….. | 25