prosedur operasional standar umum.pdf
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
1/11
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
DD II RR EE KK TT OO RR AA TT BB II NN AA TT EE KK NN II KK Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
DAN
KETENTUAN TERKAIT DALAM PERWUJUDAN
KONSTRUKSI JEMBATAN
Januari 2009
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
2/11
1
( 1 )
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
URAIAN UMUM
Januari 2009
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
3/11
i
Kata Pengantar
Jembatan merupakan bagian dari salah satu prasarana perhubungan yang pada
hakekatnya merupakan unsur penting dalam mendukung perekonomian dan
kehidupan masyarakat serta merupakan wahana dalam menciptakan kesatuan
dan persatuan bangsa dalam mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila
seperti termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, Direktorat Bina Teknik Ditjen Bina Marga sebagai institusi
terdepan dalam penyelenggaraan jembatan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan teknis penyelenggaraan jembatan. Perencanaan teknis jembatan
sebagai domain kegiatan dari Sub Direktorat Teknik Jembatan Dit. Bintek Ditjen.
Bina Marga meliputi Pengembangan gagasan (design development), Preliminary
Desain, Detail Engineering Design (DED) sampai dengan penyiapan rencana
kerja (shopdrawing).
Salah satu tugas pembinaan teknis penyelenggaraan jembatan adalah
penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS). Beberapa POS yang penting
perencanaan teknis jembatan tersebut telah disusun seperti diuraikan pada
dokumen ini adalah (1) Uraian Umum, (2) Penyusunan Kerangka Acuan Kerja, (3)
Survey Pendahuluan, (4) Survey Lalu Lintas, (5) Survey Geodesi, (6) Survey
Geoteknik, (7) Survey Hidrologi, (8) Perencanaan Teknis Jembatan, (9)
Penyampaian DED, (10) Penyelenggaraan Jembatan Khusus.
Jakarta, 19 Januari 2009
Subdit Teknik Jembatan
Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
4/11
ii
Daftar Isi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR DAN
KETENTUAN TERKAIT DALAM PERWUJUDAN PRODUK
KONSTRUKSI JEMBATAN
1. POS Uraian Umum........................................................................................1-1/5
2. POS Penyusunan Kerangka Acuan Kerja ..................................................... 2-1/7
3. POS Survey Pendahuluan................................................................ ............. 3-1/6
4. POS Survey Lalu Lintas................................ ................................ ................. 4-1/5
5. POS Survey Geodesi................................ ................................ ..................... 5-1/8
6. POS Survey Geoteknik................................................................ .................. 6-1/7
7. POS Survey Hidrologi................................ ................................ .................... 7-1/6
8. POS Perencanaan Teknis Jembatan........................................................... 8-1/12
9. POS Penyampaian DED................................ ................................ ................ 9-1/9
10. POS Penyelenggaraan Jembatan Khusus ................................ ................ 10-1/13
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
5/11
iii
Daftar Gambar
Gambar 1-1. Keterkaitan berbagai pihak dalam mewujudkan produk infrastruktur......................... 1-1/5
Gambar 1-2. Skema Penjadwalan rencana penyelenggaraan pelaksanaan jembatan................... 1-2/5
Gambar 1-3. Perbandingan Tingkat Resiko Investasi vs terhadap
Biaya Penyiapan Studi-Kajian...................................................................................... 1-3/5
Gambar 3-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey Pendahuluan ........................................................... 3-6/6
Gambar 4-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey Lalu Lintas............................................................... 4-5/5
Gambar 5-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey Geodesi.................................................................. 5-8/8
Gambar 6-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey Geoteknik................................................................ 6-7/7
Gambar 7-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey Hidrologi.................................................................. 7-6/6
Gambar 10-1. Tahapan Pengadaan Pelaksanaan Jembatan Khusus........................................................ 10-11/13
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
6/11
iv
Daftar Tabel
Tabel 1-1. Status POS Perencanaan Teknik Jembatan .................................................................. 1-4/5
Tabel 1-2. Daftar POS Pelaksanaan Teknik.................................................................................... 1-5/5
Tabel 1-3. Status POS Pemanfaatan Bidang Jembatan ................................................................. 1-5/5
Tabel 2-1. Jenis Laporan yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa ........................................... 2-4/7
Tabel 2-2. Prosentase Alokasi Waktu setiap Jenis Laporan ........................................................... 2-5/7
Tabel 2-3. Kualifikasi Tenaga Ahli untuk setiap Jenis Laporan ....................................................... 2-5/7
Tabel 2-4. Jumlah Personil Tenaga Ahli berdasarkan Jenis Laporan ............................................. 2-6/7
Tabel 2-5. Billing Rate Tenaga Ahli ................................................................................................. 2-6/7
Tabel 3-1. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat dalam Survey Pendahuluan .......................... 3-6/6
Tabel 4.1. Penggolongan Jenis Kendaraan..................................................................................... 4-3/5
Tabel 4-2. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat dalam Survey Lalu Lintas .............................. 4-4/5
Tabel 5-1. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat dalam Survey Geodesi .................................. 5-7/8
Tabel 6-1. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat dalam Survey Geoteknik ............................... 6-5/7
Tabel 6-2. Spesifikasi Pengujian Tanah di Laboratorium. ............................................................... 6-6/7
Tabel 7-1. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat dalam Survey Hidrologi ................................. 7-5/6
Tabel 9-1. Penyiapan DED melalui kontrak..................................................................................... 9-2/9
Tabel 9-2. Penyiapan DED melalui Kegiatan Swakelola PU........................................................... 9-2/9
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
7/11
1. POS: Uraian Umum
Subdit Teknik Jembatan, Bina Teknik 1 - 1/5
URAIAN UMUM
A. Pendahuluan
Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan jembatan meliputi seluruh
rangkaian yang dimulai dari suatu gagasan/impian akan suatu infrastruktur sampai
dengan tahapan operasional jembatan, dan biasanya dibagi dalam 4 (empat)
kelompok besar yaitu:
- Studi-studi pendukung terwujudnya gagasan
- Perencanaan teknis, adalah perwujudan blueprint dalam bentuk produk
rekayasa atau perencanaan teknis
- Fisik konstruksi, adalah perwujudan blueprint dalam bentuk fisik konstruksi
yang merupakan sinergi antara pihak kontraktor dan konsultan pengawas
dalam mengamankan produk perencanaan teknis
- Pemanfaatan dan pemeliharaan, sesuai dengan asumsi dan pertimbangan
dalam rekayasa
Keterkaitan berbagai pihak dalam mewujudkan produk infrastruktur yang sesuai
dengan kebutuhan dan pemanfaatan rencana, ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1-1. Keterkaitan berbagai pihak dalam mewujudkan produk infrastruktur
Pada umumnya penyusunan rencana penyelenggaraan pelaksanaan jembatan
mengikuti skema penjadwalan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Lamanya
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
8/11
1. POS: Uraian Umum
Subdit Teknik Jembatan, Bina Teknik 1 - 2/5
waktu perwujudan suatu pelaksanaan jembatan, berkisar antara 2 sampai dengan
5 tahun, tergantung pada besaran pelaksanaan yang ditinjau.
Gambar 1-2. Skema Penjadwalan rencana penyelenggaraan pelaksanaan jembatan
Agar diperoleh mutu yang baik sesuai persyaratan yang diminta, perlu diterapkan
sistem manajemen mutu yang dituangkan dalam rencana mutu berupa Rencana
Mutu Pelaksanaan (RMP) maupun Rencana Mutu Kontrak (RMK) pada setiap
langkah pekerjaan mulai dari studi sosial ekonomi dan pra-studi kelayakan hingga
pekerjaan konstruksi dan supervisi.
B. Studi-Studi Pendukung
Studi-studi pendukung diperlukan untuk pelaksanaan baru atau pelaksanaan
dengan kondisi lalu-lintas relatif kecil di bawah 1000 kendaraan per-hari. Saat ini
telah tersedia suatu prosedur yang sistematis dalam penyusunan rencana dan
program pelaksanaan jembatan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga
yaitu
IBMS bersama-sama dengan IRMS, sistem yang diperuntukkan
menyusun rencana dan program pelaksanaan jembatan.
Dengan sistem yang ada yaitu IBMS dapat disusun rencana dan program
jembatan untuk jangka panjang (5 tahunan) dan program tahunan dengan
prosedur incremental economic analysis yaitu dengan membandingkan antara
adanya pelaksanaan dengan tidak adanya pelaksanaan dengan asumsi:
Studi Sosial Ekonomi& Pra-Studi
Kelayakan (1 Th)
Studi Kelayakan(1 Th)
Final Engineering(2 Th)
Preliminary/ DesignDevelopment
(1 Th)
Konstruksi danSupervisi
(3 Th)
OperasionalDan
Pemeliharaan
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
9/11
1. POS: Uraian Umum
Subdit Teknik Jembatan, Bina Teknik 1 - 3/5
- Volume lalu-lintas terus meningkat dengan kenaikan tertentu
- Kerusakan jalan dan jembatan mengikuti suatu kurva kerusakan tertentu
(deterioration model)
- Bunga bank tetap (Interest) untuk suatu kurun waktu analisis
Sedangkan untuk pelaksanaan yang tidak dapat dievaluasi menggunakan sistem-
sistem yang ada seperti pelaksanaan jembatan besar yang akan melibatkan
investasi besar, maka perlu dilakukan kajian-kajian dan studi-studi pendukung.
Kajian dan studi ini menjadi sangat penting mengingat kegagalan dalam
penyiapannya akan berdampak pada kesalahan investasi yang melibatkan biaya
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk melakukan studi
dan kajian tersebut. Kurva berikut ini menggambarkan tingkat resiko investasi
dibandingkan dengan biaya penyiapan studi/kajian.
Gambar 1-3. Perbandingan Tingkat Resiko Investasi vs terhadap Biaya Penyiapan Studi-Kajian
Pada gambar 3 terlihat bahwa kebutuhan biaya untuk studi dan kajian (dalam hal
ini Feasibility Study) relatif kecil dibandingkan resiko investasinya. Sehingga
Resiko kegagalan dan/atau ketidakoptimalan penyiapan perencanaan teknis lebih
kecil dibandingkan dengan kegagalan menyiapkan FS.
C. Perencanaan Teknis Jembatan
Perencanaan teknis jembatan merupakan domain kegiatan Sub Direktorat Teknik
Jembatan, Direktorat Bintek, Ditjen Bina Marga. Perencanaan teknis jembatan
WAKTU
Biaya Investasi
Resiko
Perencanaan Teknis
Studi dan Kajian
Pemanfaatan
Pelaksanaan Fisik
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
10/11
1. POS: Uraian Umum
Subdit Teknik Jembatan, Bina Teknik 1 - 4/5
meliputi Pengembangan gagasan (design development), Preliminary Desain,
Detail Engineering Design (DED) sampai dengan penyiapan rencana kerja
(shopdrawing).
Konsep pengadaan perencanaan teknis yang ada sekarang masih belum optimalsehingga setiap pengadaan DED perlu dilengkapi dengan kajian alternatif design.
Walaupun, pada tahap DED masih ada kegiatan pengembangan gagasan dan
pemilihan alternatif rencana, namun sifatnya sudah terbatas mengingat penyedia
jasa (konsultan perencana) yang terlibat akan melakukan kajian yang sudah
tertentu tanpa banyak alternatif. Hal ini akan membatasi pilihan alternatif yang
optimal baik dari segi efektivitas, efisiensi dan estetika bagi pengguna jasa.
Pengadaan konstruksi dalam bentuk EPC (Engineering Procurement and
Construction) adalah perencanaan teknis yang disiapkan oleh penyedia jasa
dengan memberikan alternatif pilihan DED yang optimal dari ketiga aspek di atas,
apalagi bila ditunjang dengan perencanaan yang disayembarakan.
Tabel 1-1. Status POS Perencanaan Teknik Jembatan
No. POS Perencanaan Teknik Jembatan Status
1 POS Penyusunan KAK (TOR) Tersedia
2 POS Pengadaan Penyedia Jasa (Konsultan) FC-1
3 POS Survey Pendahuluan Tersedia
4 POS Inventarisasi Jembatan Ex-BMS92
5 POS Detail Jembatan Ex-BMS92
6 POS Survey Lalu Lintas Tersedia
7 POS Survey Geodesi Tersedia
8 POS Survey Geoteknik Tersedia
9 POS Survey Hidrologi Tersedia
10 POS Perencanaan Teknis Jembatan Tersedia
11 POS Penyampaian DED Tersedia
12 POS Penyusunan Harga Satuan Ex-SK BM
13 POS Permintaan Bahan Jalan & Jembatan FC-4
Catatan : ex-BMS92 = Manual Pemeriksaan Jembatan
-
7/27/2019 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UMUM.pdf
11/11
1. POS: Uraian Umum
Subdit Teknik Jembatan, Bina Teknik 1 - 5/5
D. Pelaksanaan Fisik
Perwujudan blueprint dalam bentuk produk fisik infrastruktur yang biasanya
berlaku dalam sistem saat ini dilakukan oleh penyedia jasa (kontraktor) bersama
dengan pihak konsultan pengawas. Konsultan pengawas berfungsi untukmengamankan produk perencanaan teknis agar dapat diwujudkan sesuai
rencana. Pihak penyedia jasa dalam sistem yang berlaku dapat dilaksanakan oleh
satu/beberapa badan usaha atau subkontraktor.
Tabel 1-2. Daftar POS Pelaksanaan Teknik
No. POS Pelaksanaan Fisik
1 POS Pembebasan Tanah
2 POS Pengadaan Penyedia Jasa (Kontraktor & Pengawas)
3 POS Pre Award Meeting
4 POS PCM
5 POS Pembayaran Monthly Sertifikat
6 POS CCO
7 POS Revisi Design
8 POS Review Design
9 POS Program Mutu
10 POS PHO
11 POS Eskalasi
12 POS Putus Kontrak
E. Pemanfaatan
Fase pasca konstruksi sangat menentukan umur layanan jembatan yang
dibangun. Pada tahap ini petunjuk operasional dan pemeliharaan/penanganan
harus disiapkan sehingga umur layanan rencana dapat dicapai dan kerusakan dini
dapat dihindarkan. Pada tahap ini, infrastruktur jembatan disamping harus
disiapkan POS untuk pemanfaatannya juga harus disediakan biaya yang cukup
untuk melakukan penanganan yang baik terutama untuk pemeliharaan jembatan.
Tabel 1-3. Status POS Pemanfaatan Bidang Jembatan
No. POS Pemanfaatan Bidang Jembatan Status
1. POS Survey Jembatan Ex-BMS92
2. POS Pemeliharaan Jembatan Ex-BMS92
3. POS Pemanfaatan fasilitas Jembatan Bagi Umum
4. POS Permohonan Izin Lewat Cargo Super-Berat
Catatan : ex-BMS92 = Manual Pemeriksaan Jembatan