proses deformasi

Upload: hilmy-bramawira

Post on 20-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    1/9

    PROSES DEFORMASI

    Dasar-dasar Pembentukan Logam

    Tujuan utama proses manufacturing adalah membuat komponen dengan

    mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran

    serta struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.

    Melihat, faktor-faktor di atas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu

    merupakan faktor utama. Ada beberapa metoda atau membuat geometri (betukdan ukuran) dari suatu bahan yang dikelompokan menjadi empat kelompok dasar

    proses pembuatan (manufacturing processes) Yaitu: enge!oran (Casting),

    emesinan (Machining), roses konsolidasi dari beberapa bahan menjadi satu

    (Consolidating, misalkan : Powder Metallurgy, Mechanical fastener, Bonding,

    Weldingdsb) dan proses deformasi.

    roses pemesinan atau lebih spesifik lagi material removal process (proses

    pembuangan material), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas

    (keuletan) yang besar.

    roses konsolidasi mampu membentuk benda yang kompleks dari komponen-

    komponen yang sederhana dan merupakan proses yang sangat umum dipakai.

    roses deformasi memanfaatkan sifat beberapa material yaitu kemampuannya

    mengalir se!ara plastis pada keadaan padat tanpa merusak sifat-sifatnya. "engan

    manggerakan material se!ara sederhana ke bentuk yang di inginkan, maka sedikit

    atau bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia.

    "ari proses penge!oran, stranda dan slabs direduksi ukurannya dan diubah

    kedalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheets dan rod. #entuk-bentuk dasar

    ini kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga diperoleh ka$at

    (wire)dan myriad (berjenis-jenis) produk akhir yang dihasilkan melalui tempa

    (forging), ekstrusi,sheet metal formingdan sebagainya.

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    2/9

    "eformasi yang diberikan dapat berupa aliran !urah (bulk flow)dalam % dimensi.

    &eser sederhana , tekuk sederhana dan gabungan ataupun kombinasi dari

    beberapa jenis proses tersebut. Tegangan yang diperlukan untuk mendapatkan

    deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension), tekan (compression), geseran

    (shear)atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan tersebut.

    Pengertian deformasi elastis dan deformasi plastis

    'e!ara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan

    ukuran. erubahan bentuk yang terjadi dapat di bedakan atas deformasi elastis dan

    deformasi plastis.

    Meskipun hakekat proses pembentukan logam adalah mengusahkan deformasi

    plastis yang terkontrol, namun dalam berbagai hal pengaruh deformasi elastis

    !ukup besar sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja. ntuk itu perlu dibahas

    lebih dahulu pengertian deformasi elastis dan deformasi plastis.

    erubahan bentuk dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu deformasi elastis

    dan defomasi plastis. "eformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila

    ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila beban ditiadakan. "engan kata lain

    bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali kebentuk dan ukuran semula. "i

    lain pihak, defomasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanent, meskipun

    bebannya di hilangkan. 'e!ara diagramatis menunjukan pengertian deformasi

    elastis dan deformasi plastis pada suatu diagram tegangan-regangan.

    #ila suatu material dibebani sampai daerah plastis, maka perubahan betuk yang

    saat itu terjadi adalah gabungan antara deformasi elastis dengan deformasi plastis

    (penjumlahan ini sering juga disedut deformasi total). #ila beban-beban

    ditiadakan, maka deformasi elastis akan hilang pula, sehinga perubahaan bentuk

    yang ada hanyalah deformasi plastis saja.

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    3/9

    Klasifikasi berdasarkan temperatur pengeraan

    engaruh temperatur terhadap proses-proses pembentukan adalah hal

    mengubah sifat-sifat dan prilaku material. 'e!ara umum kenaikan temperatur akan

    mengakibatkan turunnya kekuatan material, naiknya keuletan dan turunnya laju

    pengerasan regangan yang mana perubahannya tersebut mengakibatkan

    kemudahan material untuk deformasi.

    #erdasarkan temperatur material pada saat deformasi ini, proses

    pembentuka logam dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

    . engerjaan panas (Hot working)

    *. engerjaan dingin (Cold working)

    ada a$alnya batasan kedua kelompok tersebut hanyalah didasarkan atas

    ada atau tidaknya proses pemanasan benda kerja. +amun bila ditinjau dari segi

    metalurgis, hal ini tidak sepenuhnya benar.

    #atasan yang berlaku lebih umum adalah yang didasarkan pada temperatur

    rekristalisasi logam yang diproses. al ini memang berkaitan dengan ada atau

    tidaknya proses pelunakan selama proses berlangsung.

    igure !ontoh gambar proses deformasi

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    4/9

    Proses pengeraan panas

    engerjaan panas adalah proses pembentukan logam yang mana proses

    deformasinya dilakukan diba$ah kondisi temperatur dan laju regangan dimana

    proses rekritalisasi dan deformasi terjadi bersamaan.

    roses pengerjaan panas dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan

    yang dilakukan pada daerah temperatur rekristalisasi logam yang diproses. (agar

    lebih singkat daerah tamperatur diatas temperatur rekristalisasi untuk selanjutnya

    disebut sebagai daerah temperatur tinggi). "alam proses deformasi pada

    temperatur tinggi terjadi periti$a pelunakan yang terus menerus, khususnya akibat

    terjadinya rekristalisasi. Akibat yang konkret ialah bah$a logam bersifat lunak

    pada temperatur tinggi. enyataan inilah yang memba$a keuntungan-keuntungan

    pada proses pengerjaan panas. Yaitu bah$a deformasi yang diberikan kepada

    benda kerja dapat relati/e besar. al ini disebabkan karena sifat lunak dan sifat

    ulet, sehingga gaya pembentukan yang dibutuhkan relati/e ke!il, serta benda kerja

    mampu menerima perubahaan bentuk yang besar tanpa retak. arena itulah

    keuntungan proses pengerjaan panas biasanya digunakan pada proses-proses

    pembentukan primer yang dapat memberikan deformasi yang besar, misalnya:

    proses pengerolan panas, tempa dan ekstrusi.

    Akibatnya adalah kur/a tegangan 0 regangan sebenarnya se!ara garis

    besar berupa garis mendatar pada regangan diatas titik luluh. al ini merupakan

    perbadaan yang jelas apabila perbandingan dengan kur/a tegangan 0 regangan

    sebenarnya yang naik keatas pada deformasi diba$ah temperatur rekristalisasi.

    "engan demikian proses pengerjaan panas se!ara drastis mampu mengubahbentuk material tanpa akan timbulnya retak pembentukan yang berlebihan.

    "isamping itu, temperatur tinggi mema!u proses difusi sehingga hal ini

    dapat menghilangkan ketidak homogenan kimia$i, pori-pori karena efek

    pengelasan dapat tertutup atau ukurannya berkurang selama derformasi

    berlangsung serta struktur metalurgi dapat diubah sehingga diperoleh sifat-sifat

    akhir yang lebih baik. "ilihat dari segi negatif, temperatur tinggi dapat

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    5/9

    mengakibatkan reaksi yang tidak dikehendaki antara benda kerja dengan

    lingkungannya.

    Toleransi menjadi rendah sebagai akibat adanya penyusutan 1pemuaian

    thermal ataupun akibat pendinginan yang tidak seragam. 'e!ara metalurgis dapat

    terjadi sehingga ukuran butir produk akan ber/ariasi tergantung pada basar

    reduksi yang alami, temperatur deformasi yang terakhir, setelah doformasi dan

    faktor-faktor lainnya.

    eberhasilan dan kegagalan proses pengerjaan panas sering sangat

    tergantung pada keberhasilan mengatur kondisi termal, karena hampir 234 energi

    yang diberikan kepada benda kerja akan diubah menjadi panas maka temperatur

    benda kerja akan naik jika deformasi berlangsung sangat !epat. Meskipun

    demikian, pada umumnya pemanasan benda kerja dipanaskan pada temperature

    yang lebih rendah.

    anas banda kerja hilang melalui permukaan-permukaannya dan panas

    paling besar melalui permukaan yang bersentuhan dengan dies yang

    bertemperatur lebih rendah begitu permukaan benda kerja menjadi dingin ketidak

    seragaman temperatur akan terjadi. Adanya aliran benda kerja yang panas dan

    lunak pada bagian dalam akan mengakibatkan retakan pada permukaan benda

    kerja yang dinging dan getas. 5leh kerena itu temperatur benda kerja perlu dijaga

    agar kesseragam mungkin.

    &una mendapatkan toleransi produk yang lebih baik maka temperatur dies

    dinaikan dan $aktu kontak yang lebih lama (ke!epatan deformasi yang lebih

    rendah). +amun dengan !ara seperti ini juga akan semakin memperpendek umur

    dies. ada saat memproses forming produk yamg bentuknya rumit, seperti pada

    hot forging, bagian tipis akan mendingin lebih !epat dari pada bagian yang tebal

    sehingga hal ini akan semakin memperumit perilaku aliran benda kerja. 6ebih

    jauh lagi ketidak seragaman pendinginan benda karja akan menimbulkan tegangan

    sisa pada produk akhir hasilproses hot working

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    6/9

    Proses pengeraan dingin

    roses pengrjaan dingin didefinisikan sebagai proses pambantukan yang

    dilakukan pada daerah temperatur diba$ah temperatur rekristalisasi. "alam

    praktek memang pada umumnya pangerjaan dingin dilakukan pada temperatur

    kamar, atau dengan lain perkataan tanpa pemanasan benda kerja.

    Agar lebih singkat, untuk selanjutnya daerah temperatur diba$ah

    temperature rekristalisasi disebut saja sebagai daerah temperatur rendah. ada

    kondisi ini pada logam yang diderformasi terjadi peristi$a pengrasan regangan.

    6ogam akan bersifat makin keras dan makin kuat tetapi makin getas bila

    mengalami deformasi. al ini menyebabkan relatif ke!il deformasi yang dapat

    diberikan pada proses pengerjaan dingin. #ila dipaksakan adanya suatu perubahan

    bentuk yang besar, maka benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.

    Meskipun demikian, proses pengerjaan dingin tetap menempati kedudukan

    yang khas, dalam rangkaian proses pengerjaan. 6angakah deformasi yang a$al

    biasanya adalah pada temperature tinggi, misalnya proses pengerolan panas. #illet

    ataupun slab di rol panas menjadi bentuk yang lebih tipis, misalnya pelat. ada

    tahapan tersebut deformasi yang dapat diberikan adalah relatif besar. +amun

    proses pengerolan panas ini tidak dapat dilanjukan pada pelat yang relati/e lebih

    tipis. Memang mungkin saja suatu gulungan pelat dipanaskan terlebih dahulu

    pada tungku sampai temperaturnya mele$ati temperatur rekristalisasi. Akan tetapi

    bila pelat tersebut dirol, maka temperaturnya akan !epat turun sampai diba$ah

    temperatur rekristalisasi. al ini disebabkan oleh besarnya panas yang berpindah

    dari pelat ke sekitarnya. elat yang tipis akan lebih !epat mengalami penurunantemperatur dari pada pelat yang tebal.

    "ari uraian tersebut jelaslah beh$a proses deformasi yang dapat dilakukan

    pada benda kerja yang luas permukaan spesifiknya besar hanyalah proses

    pengerjaan dingin. #eberapa !ontohnya adalah proses pembuatan pelat tipis

    dengan pengerolan dingin, proses pembuatan ka$at dengan proses panarikan

    (wire drawing), serta seluruh proses pembentukan terhadap pelat (sheet metal

    forming).

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    7/9

    eunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda

    kerja yang lebih baik dari pada yang diproses dengan pengerjaan panas. al ini

    disebabkan oleh tidak adanya proses pemanasan yang dapat menimbulkan kerak

    pada permukaan.

    eunggulan lainya ialah kekerasa dan kekuatan logam sebagai akibat pengerjaan

    dingin. +amun hal ini diikuti pula oleh suatu kerugian, yaitu makin getasnya

    logam yang dideformasi dingin.

    'ifat-sifat logam dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heat treatment).

    erubahan sifat menjadi keras dan getas akibat deformasi dapat dilunakan dan

    diuletkan kembali dengan proses anil (annealing)

    "itinjau dari segi proses pembuatan (manufacturing), proses pengerjaan dingin

    mempunyai sejumlah kelebihan yang jelas sehingga bebagai 7enis proses

    pengerjaan dingin menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apabila

    dibandingkan dengan proses pengerjaan panas maka proses pengerjaan dingin

    mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

    . Tidak perlu pemanasan

    *. ermukaan akhir lebih baik

    %. engaturan dimensi lebih bisa terkendali, sehingga $alaupun ada sangat

    sedikit sekali proses pemesinan lanjut

    8. roduk yang dihasilkan mempunyai reproducibility(mammpu diproduksi

    kembali dengan kualitas yang sama) interchangeability (mampu tukar)

    yang lebih baik

    9. ekuatan, kekuatan lelah (fatigue strength) dan ketahanan ausnya lebih

    baik

    . 'ifat-sifat terarah (directional properties) dapat dimun!ulkan

    ;. Masalah kotaminasi dapat dikurangi

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    8/9

    Adapun kerugianya adalah

    . "iperlukan gaya yang besar untuk melakukan deformasi

    *. erlu peralatan yang berat dan berdaya besar

    %. roduk menjadi kurang ulet

    8. logam harus bersih dan bebas kerak

    9. Terjadi pengeras regangan (strain hardening) sehingga perlu poses

    pelunakan (annealing) antara proses bila digunakan proses deformasi

    .

  • 7/24/2019 PROSES DEFORMASI

    9/9

    pengerjaan dingin. Apabila dibandingkan dengan proses pengerjaan dingin, proses

    pengerjaan hangat mena$arkan beberapa keuntungan, yaitu turunya gaya pada

    perkakas dan peralatan, menaikan keuletan material serta dapat menurunkan

    jumlah proses pelunakan (annealing)karena turunnya efek pengerasan regangan.

    roses pengerjaan hangat memperluas kemungkinan penggunaan proses forming

    untuk bebagai jenis material dan berbagai bentuk dan ukuran.

    Apabila dibandingkan dengan proses pengerjaan panas, maka pengerjaan

    hangat melakukan sedikit lebih energi (enargi untuk pelumasan benda kerja),

    metalurgi pembentukan kerak (scaling)dan dekarburisasi, memberikan ketelitian,

    pengaturan deminsi dan surface finish yang lebih baik. mur pahat menjadi lebihpanjang, meskipun gaya pembentukan *9>34 lebih besar, kejutan thermal dan

    fatigue termal yang lebih ke!il.

    Meskipun demikian pengerjaan hangat masih merupakan bidang yang

    sedang dan terus berkambang, meskipun ada beberapa kendala yang menghambat

    pertumbuhannya, kendala-kendala tersebut antara lain adalah perilaku material

    belum ter karakteristik dengan baik pada kondisi temperatur pengerjaan hangat,

    pelumasan belum sepenuhnya dikembangkan untuk kondisi temperatur dan

    tekanan operasi $orking dan teknologi peran!angan dies untuk pengerjaan hangat

    belum begitu mapan. +amun demikian dorongan akan perlunya penghematan

    energi dan keuntungan-keuntungan lain yang dita$arkan oleh proses ini sangat

    mendorong pengembangan lebih lanjut