proses kehamilan

20
HAND OUT Mata Kuliah : ASKEB I (Kehamilan) Topik : Proses Kehamilan Sub Topik : Anatomi organ reproduksi wanita Fertilisasi dan Nidasi Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi Waktu : 150 menit Objek Prilaku Siswa : Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan : 1. Anatomi organ reproduksi wanita 2. Proses fertilisasi dengan tepat 3. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi. Buku Sumber : Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18, Jakarta, EGC, hal 99 – 100. Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 - 20. Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, , hal 18–20. Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohadjo, hal 57 – 60. Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The Indonesian Institute of Science and Society.

Upload: cekas

Post on 12-Jun-2015

23.926 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: proses kehamilan

HAND OUTMata Kuliah : ASKEB I (Kehamilan)

Topik : Proses Kehamilan

Sub Topik : Anatomi organ reproduksi wanita

Fertilisasi dan Nidasi

Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

Waktu : 150 menit

Objek Prilaku Siswa : Pada akhir perkuliahan mahasiswa

mampu menjelaskan :

1. Anatomi organ reproduksi wanita

2. Proses fertilisasi dengan tepat

3. Pertumbuhan dan perkembangan hasil

konsepsi.

Buku Sumber : Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18,

Jakarta, EGC, hal 99 – 100.

Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri

Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 -

20.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri,

Jakarta, EGC, , hal 18–20.

Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan.

Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono

Prawirohadjo, hal 57 – 60.

Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The

Indonesian Institute of Science and

Society.

Benyumov,Zorn, 2002, The Ultimate Guide To

Pregnancy, Discovery Health Chanel-31

http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/

1744/cklob6.html

MATERI

PENDAHULUAN

Page 2: proses kehamilan

Pengetahuan yang sangat menakjubkan tentang perkembangan

bayi manusia dari konsepsi hingga lahir merupakan hal yang

esensial bagi bidan yang akan memberikan asuhan kebidanan pada

ibu dan anak. Bidan menggunakan pengetahuan ini untuk dapat

memberikan konseling dan pengajaran kepada para orang tua

tentang perkembangan bayinya, asuhan kebidanan pada orang tua

dan bayinya serta penyegaran bagi dirinya sendiri.

Pengetahuan akan menghilangkan rasa kekhawatiran orang tua

tentang bayinya sebelum lahir. Ia mungkin mendengar cerita-

cerita yang mengerikan dari ibu-ibu yang sudah tua misalnya

tentang hal-hal yang dapat membahayakan bila ibu hamil

melilitkan kain ke lehernya akan menyebabkan bayinya terlilit

talipusat. Kekhawatiran seperti ini dapat dihilangkan dengan

memberikan informasi yang akurat ilmiah, sederhana, dan positif

tentang perkembangan bayinya.

Calon orang tua yang sudah maju akan mengikuti perkembangan

dan ukuran janin mereka. Mereka akan membayangkan tentang

plasenta, tentang tali pusat, kapan ibu ”merasakan bayinya

bergerak”, bagaiman janin ”bernafas”, dan banyak lagi.

Pertanyaan-pertanyaan ini tidak disebabkan rasa khawatir tetapi

rasa keingintahuan, bidan harus mempersiapkan diri untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara sederhana dan

jelas. Terkadang bidan juga ditanyakan berapa umur janin yang

dilahirkan.

Bidan harus mengetahui tentang perkembangan normal janin

sehingga kita akan mengetahui bila ada gejala-gejala yang

abnormal, misalnya terjadi perubahan pada pola gerakan janin

karena dalam kondisi gawat janin, asuhan yang berbeda untuk bayi

prematur dan matur, dan lain-lain.

1. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Page 3: proses kehamilan

A. ANATOMI GENETALIA EKSTERNA :

B. ORGAN GENETALIA INTERNA

2. FERTILISASI

Page 4: proses kehamilan

Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu

kehamilan. Proses ini berlanjut dengan pembelahan sampai

terjadinya implantasi, yaitu sekitar 6 hari setelah fertilisasi.

Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam

di dalam rahim ibu, yang biasa disebut dengan kehamilan intra

uterin. Jika hasil konsepsi tertanam di luar rahim, hal itu disebut

kehamilan ekstra uterin. Apabila fertilisasi, proses pembelahan dan

nidasi tidak berlangsung baik, hal tersebut dapat menyebabkan

terjadinya abortus ataupun kelainan pada bayi. Sehingga fertilisasi

merupakan tonggak awal penciptaan seorang manusia.

Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani /

sperma dengan sel telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi antara

pria dan wanita (sanggama / coitus), dengan ejakulasi sperma dari

saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan

cairan mani yang berisi sel – sel sperma ke dalam saluran

reproduksi wanita.

Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut

”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam

saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita

yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.

Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :

1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang

2. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 48 jam setelah

ejakulasi

3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi

Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah

yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.

Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah

tuba falopii umumnya di daerah ampula / infundibulum.

Perkembangan teknologi kini memungkinkan

penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak )

dengan cara mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma

pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk embrio, embrio

Page 5: proses kehamilan

tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk pertumbuhan

selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in vitro

fertilization – IVF) – dalam istilah awam bayi tabung.

PROSES FERTILISASI

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim,

masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh

peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi

saat sanggama.

Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae

dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba

falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh

bahan opak setebal 5–10 µm, yang disebut zona pelusida.

Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan

berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang

ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.

Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam

vagina pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran

heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus

beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii

yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup

sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini

disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan

likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini

disebut reaksi kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma

mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan

oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh

oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari

daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan

korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat

melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone

yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona

pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki

Page 6: proses kehamilan

kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki

konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih

mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.

Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi

perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah

itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang

bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma

lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan

zona oleh lebih dari satu sperma.

FERTILISASI

Sumber : Miracle of man’s creation

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :

1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida

2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya,

menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus

wanita

3. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.

4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.

5. Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu

dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap /

diploid.

Page 7: proses kehamilan

GAMBAR 2

PEMBUAHAN OVUM

Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)

Keterangan :

A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata

E : Ovum dimasuki spermatozoa

F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan

bersatunya kedua pronukleus yang haploid

untuk menjadi zigot

Hasil utama pembuahan :

1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua

paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru

dengan jumlah kromosom diploid.

2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari

kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang membuahi

ovum tersebut.

3. Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan

dan perkembangan embrio (embriogenesis)

PEMBELAHAN

Page 8: proses kehamilan

Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai

beberapa kali. Sel–sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan

berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang disebut

blastomer.

Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel,

disebut stadium morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4

pasca fertilisasi).

Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di

sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan

embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah

luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta).

Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela

inner cell mass merembes cairan menembus zona pelusida,

membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu

dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga

blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi,

tetap berbatasan dengan lapisan sel luar.

Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass

disebut trofoblas.

PEMBELAHAN SEL

1 SEL 2 SEL 4 SEL

MORULA 16 SEL

Sumber : Miracle of Man’s Creation

Page 9: proses kehamilan

NIDASI

Nidasi atau implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil

konsepsi ke dalam endometrium.

Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot

mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam

fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus

luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding

rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar

selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.

Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim

pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler,

sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan

mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus

( terjadi nidasi ).

Setelah nidasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalam

endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama

dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta,

yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi

bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.

Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan

perjalanan ovum dari ovarium sampai kavum uteri dan terjadi

nidasi

PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM

Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002)

Page 10: proses kehamilan

Keterangan :

A : Oosit tidak bersegmen

B : Fertilisasi

C : Terbentuk pro-nuklei

D : Pembelahan kumparan pertama

E : Stadium 2 sel

F : Stadium 4 sel

G : Stadium 8 sel

H : Morula

I & J : Pembentukan blastokista

K : Zona pelusida menghilang, nidasi terjadi

3. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI

JANIN

Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9

bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari, dihitung dari hari

pertama haid yang terakhir.

Bila dihitung dari konsepsi 266 hari atau 38 minggu.

Perkembangan intrauterin dibagi dalam 3 tahap :

Ovum : sejak konsepsi sampai hari ke-14 (terjadi replikasi

seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput

embrio lapisan germinal primer.

Embrio : berlangsung dari hari ke-15 sampai 8 minggu

setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm

dari puncak kepala ke bokong.

Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam

perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama

janin, sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.

o Minggu ke-4

Dari diskus embrionik, bagian pertama muncul yang

kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan

saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan

saluran pencernaan terbentuk.

Page 11: proses kehamilan

Badan tampak membentuk huruf C. Ukuran puncak

kepala-bokong 0,4 – 0,5 cm. Berat 0,4 gr.

o Minggu ke-8

Perkembangan cepat. Badan mulai terbentuk.

Hidung rata, mata jauh terpisah, jari-jari sudah

terbentuk, kepala mulai terangkat, ekor hampir

hilang, mata,telinga dan mulut dapat dikenali.

Ukuran 2,5 cm – 3 cm, berat 2 gram

Jantung mulai memompa darah. Vili usus

berkembang, usus halus menggulung dalam tali

pusat, hati sangat besar.

Janin

o Minggu ke-12

Embrio menjadi janin. Kuku terbentuk, lebih

menyerupai manusia, kepala tegak tetapi besarnya

tidak sebanding, kulit merah muda, lembut.

Ukuran 6-9 cm, berat 19 gram.

Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.

Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena

tumbuh dan berkembang. Gerakan pertama dimulai

selama minggu ke-12. jenis kelamin dapat diketahui.

Ginjal memproduksi urine.

o Minggu ke-16

Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia,

mata, telinga dan hidung menyerupai bentuk yang

sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai,

muncul rambut kepala.

Ukuran 11,5- 13,5 cm, berat 100 gram

Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem syaraf

mulai melaksanakan kontrol. Pembuluh darah

berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat

menggenggam. Kaki menendang dengan aktif.

Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin

Page 12: proses kehamilan

sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar

dengan Doppler. Pankreas memproduksi insulin

o Minggu ke-20

Verniks kaseosa muncul, lanugo muncul, tungkai

sangat bertambah panjang, mulai terlihat kelenjar

sabasea.

Ukuran 16-18,5 cm, berat 300 gram.

Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh

dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan

ranbut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal

yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang.

o Minggu ke-24

Tubuh menjadi langsing tetapi dengan perbandingan

yang sesuai, kulit menjadi merah dan keriput,

terdapat verniks kaseosa, pembentukan kelenjar

keringat.

Ukuran 23 cm, berat 600 gram.

Kerangka berkembang dengan cepat karena sel

pembentukan tulang meningkatkan aktifitasnya.

Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7 –

0,8 kg.

o Minggu ke-28

Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna

merah, terbentuk kuku.

Ukuran 27 cm, berat 1100 gram.

Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu.

Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru. Mata janin

mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3

ukuran pada saat lahir.

o Minggu ke-32

Lemak sub kutan mulai terkumpul, tampak lebih

bulat, kulit merah muda dan licin, mengambil posisi

persalinan.

Page 13: proses kehamilan

Ukuran 32 cm, berat 2100 gram.

Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit

untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi

tumbuh 38-43 cm. Mulai menyimpan zat besi,

kalsium dan fosfor.

o Minggu ke-36

Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang

di seluruh tubuh, tubuh biasanya gemuk.

Ukuran 35 cm, berat 2200 – 2900 gram

Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa

bergerak/berputar banyak. Antibodi ibu di transfer

ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk 6

bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja

sendiri.

o Minggu ke-40

Kulit halus dan berwarna merah muda, verniks

kaseosa sedikit, rambut sedang atau banyak, lanugo

hanya padabahu dan tubuk bagian atas, tampak

tulang rawan hidung dan cuping hidung.

Ukuran 40 cm, berat 3200 gram atau lebih.

Gerakan aktif, tonus baik, dapat mengangkat

kepala., testis ada dalam skrotum pada laki-laki,

labia mayora berkembang baik pada wanita.

Page 14: proses kehamilan

EVALUASI

Soal Essai !

1. Tuliskan pengertian dan proses terjadinya fertilisasi ?

2. Kapan masa subur seorang ibu jika siklus haidnya antara 21 –

28 hari ?

3. Jelaskan proses pembelahan sel ?

4. Jelaskan proses terjadinya implantasi ?

Pilihan Ganda !

1. Pengertian dari fertilisasi adalah ...

a. Proses bertemunya sperma dengan sel telur di tuba falopii

b. Proses tertanamnya hasil konsepsi di uterus

c. Proses pembelahan yang terjadi pada ovum

d. Proses perkembangan ovum setelah keluar dari ovarium

2. Proses fertilisasi terdiri dari ...

a. Ovum – ovum dimasuki sperma – pembelahan

b. Ovum – ovum dimasuki sperma – pembentukan benda

kutub

c. Ovum dimasuki sperma – pembentukan benda kutub

pertama

d. Ovum – pembentukan benda kutub kedua – ovum dimasuki

sperma

3. Tahap – tahap pada proses pembelahan adalah ...

a. 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel – morula

b. Morula – 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel

c. 1 sel – 2 sel – 4 sel - 8 sel – 16 sel – 32 sel – morula

d. 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel - 20 sel - morula

4. Nidasi terjadi pada hari …

a. 3 – 4 setelah fertilisasi

b. 4 – 5 setelah fertilisasi

c. 5 – 6 setelah fertilisasi

d. 7 – 8 setelah fertilisasi

Page 15: proses kehamilan

5. Pada saat nidasi, uterus berada di bawah pengaruh hormon

a. Estrogen

b. Progesteron

c. FSH

d. LH