proses kehamilan
TRANSCRIPT
HAND OUTMata Kuliah : ASKEB I (Kehamilan)
Topik : Proses Kehamilan
Sub Topik : Anatomi organ reproduksi wanita
Fertilisasi dan Nidasi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Waktu : 150 menit
Objek Prilaku Siswa : Pada akhir perkuliahan mahasiswa
mampu menjelaskan :
1. Anatomi organ reproduksi wanita
2. Proses fertilisasi dengan tepat
3. Pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi.
Buku Sumber : Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18,
Jakarta, EGC, hal 99 – 100.
Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri
Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 -
20.
Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri,
Jakarta, EGC, , hal 18–20.
Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan.
Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono
Prawirohadjo, hal 57 – 60.
Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The
Indonesian Institute of Science and
Society.
Benyumov,Zorn, 2002, The Ultimate Guide To
Pregnancy, Discovery Health Chanel-31
http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/
1744/cklob6.html
MATERI
PENDAHULUAN
Pengetahuan yang sangat menakjubkan tentang perkembangan
bayi manusia dari konsepsi hingga lahir merupakan hal yang
esensial bagi bidan yang akan memberikan asuhan kebidanan pada
ibu dan anak. Bidan menggunakan pengetahuan ini untuk dapat
memberikan konseling dan pengajaran kepada para orang tua
tentang perkembangan bayinya, asuhan kebidanan pada orang tua
dan bayinya serta penyegaran bagi dirinya sendiri.
Pengetahuan akan menghilangkan rasa kekhawatiran orang tua
tentang bayinya sebelum lahir. Ia mungkin mendengar cerita-
cerita yang mengerikan dari ibu-ibu yang sudah tua misalnya
tentang hal-hal yang dapat membahayakan bila ibu hamil
melilitkan kain ke lehernya akan menyebabkan bayinya terlilit
talipusat. Kekhawatiran seperti ini dapat dihilangkan dengan
memberikan informasi yang akurat ilmiah, sederhana, dan positif
tentang perkembangan bayinya.
Calon orang tua yang sudah maju akan mengikuti perkembangan
dan ukuran janin mereka. Mereka akan membayangkan tentang
plasenta, tentang tali pusat, kapan ibu ”merasakan bayinya
bergerak”, bagaiman janin ”bernafas”, dan banyak lagi.
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak disebabkan rasa khawatir tetapi
rasa keingintahuan, bidan harus mempersiapkan diri untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara sederhana dan
jelas. Terkadang bidan juga ditanyakan berapa umur janin yang
dilahirkan.
Bidan harus mengetahui tentang perkembangan normal janin
sehingga kita akan mengetahui bila ada gejala-gejala yang
abnormal, misalnya terjadi perubahan pada pola gerakan janin
karena dalam kondisi gawat janin, asuhan yang berbeda untuk bayi
prematur dan matur, dan lain-lain.
1. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA
A. ANATOMI GENETALIA EKSTERNA :
B. ORGAN GENETALIA INTERNA
2. FERTILISASI
Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu
kehamilan. Proses ini berlanjut dengan pembelahan sampai
terjadinya implantasi, yaitu sekitar 6 hari setelah fertilisasi.
Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam
di dalam rahim ibu, yang biasa disebut dengan kehamilan intra
uterin. Jika hasil konsepsi tertanam di luar rahim, hal itu disebut
kehamilan ekstra uterin. Apabila fertilisasi, proses pembelahan dan
nidasi tidak berlangsung baik, hal tersebut dapat menyebabkan
terjadinya abortus ataupun kelainan pada bayi. Sehingga fertilisasi
merupakan tonggak awal penciptaan seorang manusia.
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani /
sperma dengan sel telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi antara
pria dan wanita (sanggama / coitus), dengan ejakulasi sperma dari
saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan
cairan mani yang berisi sel – sel sperma ke dalam saluran
reproduksi wanita.
Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut
”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam
saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita
yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 48 jam setelah
ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah
yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah
tuba falopii umumnya di daerah ampula / infundibulum.
Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak )
dengan cara mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma
pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk embrio, embrio
tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk pertumbuhan
selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in vitro
fertilization – IVF) – dalam istilah awam bayi tabung.
PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim,
masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh
peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi
saat sanggama.
Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae
dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba
falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh
bahan opak setebal 5–10 µm, yang disebut zona pelusida.
Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan
berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang
ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.
Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam
vagina pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran
heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus
beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii
yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup
sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini
disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan
likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini
disebut reaksi kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma
mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan
oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh
oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari
daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan
korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat
melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone
yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona
pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki
kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki
konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih
mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi
perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah
itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang
bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma
lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan
zona oleh lebih dari satu sperma.
FERTILISASI
Sumber : Miracle of man’s creation
Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya,
menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus
wanita
3. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5. Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu
dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap /
diploid.
GAMBAR 2
PEMBUAHAN OVUM
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)
Keterangan :
A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata
E : Ovum dimasuki spermatozoa
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan
bersatunya kedua pronukleus yang haploid
untuk menjadi zigot
Hasil utama pembuahan :
1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua
paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru
dengan jumlah kromosom diploid.
2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari
kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang membuahi
ovum tersebut.
3. Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan
dan perkembangan embrio (embriogenesis)
PEMBELAHAN
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai
beberapa kali. Sel–sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan
berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang disebut
blastomer.
Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel,
disebut stadium morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4
pasca fertilisasi).
Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di
sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan
embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah
luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta).
Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela
inner cell mass merembes cairan menembus zona pelusida,
membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu
dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga
blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi,
tetap berbatasan dengan lapisan sel luar.
Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass
disebut trofoblas.
PEMBELAHAN SEL
1 SEL 2 SEL 4 SEL
MORULA 16 SEL
Sumber : Miracle of Man’s Creation
NIDASI
Nidasi atau implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot
mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam
fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus
luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding
rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar
selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim
pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler,
sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus
( terjadi nidasi ).
Setelah nidasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalam
endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama
dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta,
yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi
bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan
perjalanan ovum dari ovarium sampai kavum uteri dan terjadi
nidasi
PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002)
Keterangan :
A : Oosit tidak bersegmen
B : Fertilisasi
C : Terbentuk pro-nuklei
D : Pembelahan kumparan pertama
E : Stadium 2 sel
F : Stadium 4 sel
G : Stadium 8 sel
H : Morula
I & J : Pembentukan blastokista
K : Zona pelusida menghilang, nidasi terjadi
3. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
JANIN
Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9
bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari, dihitung dari hari
pertama haid yang terakhir.
Bila dihitung dari konsepsi 266 hari atau 38 minggu.
Perkembangan intrauterin dibagi dalam 3 tahap :
Ovum : sejak konsepsi sampai hari ke-14 (terjadi replikasi
seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput
embrio lapisan germinal primer.
Embrio : berlangsung dari hari ke-15 sampai 8 minggu
setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm
dari puncak kepala ke bokong.
Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam
perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama
janin, sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.
o Minggu ke-4
Dari diskus embrionik, bagian pertama muncul yang
kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan
saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan
saluran pencernaan terbentuk.
Badan tampak membentuk huruf C. Ukuran puncak
kepala-bokong 0,4 – 0,5 cm. Berat 0,4 gr.
o Minggu ke-8
Perkembangan cepat. Badan mulai terbentuk.
Hidung rata, mata jauh terpisah, jari-jari sudah
terbentuk, kepala mulai terangkat, ekor hampir
hilang, mata,telinga dan mulut dapat dikenali.
Ukuran 2,5 cm – 3 cm, berat 2 gram
Jantung mulai memompa darah. Vili usus
berkembang, usus halus menggulung dalam tali
pusat, hati sangat besar.
Janin
o Minggu ke-12
Embrio menjadi janin. Kuku terbentuk, lebih
menyerupai manusia, kepala tegak tetapi besarnya
tidak sebanding, kulit merah muda, lembut.
Ukuran 6-9 cm, berat 19 gram.
Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.
Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena
tumbuh dan berkembang. Gerakan pertama dimulai
selama minggu ke-12. jenis kelamin dapat diketahui.
Ginjal memproduksi urine.
o Minggu ke-16
Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia,
mata, telinga dan hidung menyerupai bentuk yang
sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai,
muncul rambut kepala.
Ukuran 11,5- 13,5 cm, berat 100 gram
Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem syaraf
mulai melaksanakan kontrol. Pembuluh darah
berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat
menggenggam. Kaki menendang dengan aktif.
Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin
sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar
dengan Doppler. Pankreas memproduksi insulin
o Minggu ke-20
Verniks kaseosa muncul, lanugo muncul, tungkai
sangat bertambah panjang, mulai terlihat kelenjar
sabasea.
Ukuran 16-18,5 cm, berat 300 gram.
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh
dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan
ranbut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal
yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
o Minggu ke-24
Tubuh menjadi langsing tetapi dengan perbandingan
yang sesuai, kulit menjadi merah dan keriput,
terdapat verniks kaseosa, pembentukan kelenjar
keringat.
Ukuran 23 cm, berat 600 gram.
Kerangka berkembang dengan cepat karena sel
pembentukan tulang meningkatkan aktifitasnya.
Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7 –
0,8 kg.
o Minggu ke-28
Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna
merah, terbentuk kuku.
Ukuran 27 cm, berat 1100 gram.
Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu.
Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru. Mata janin
mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3
ukuran pada saat lahir.
o Minggu ke-32
Lemak sub kutan mulai terkumpul, tampak lebih
bulat, kulit merah muda dan licin, mengambil posisi
persalinan.
Ukuran 32 cm, berat 2100 gram.
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit
untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi
tumbuh 38-43 cm. Mulai menyimpan zat besi,
kalsium dan fosfor.
o Minggu ke-36
Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang
di seluruh tubuh, tubuh biasanya gemuk.
Ukuran 35 cm, berat 2200 – 2900 gram
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa
bergerak/berputar banyak. Antibodi ibu di transfer
ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk 6
bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja
sendiri.
o Minggu ke-40
Kulit halus dan berwarna merah muda, verniks
kaseosa sedikit, rambut sedang atau banyak, lanugo
hanya padabahu dan tubuk bagian atas, tampak
tulang rawan hidung dan cuping hidung.
Ukuran 40 cm, berat 3200 gram atau lebih.
Gerakan aktif, tonus baik, dapat mengangkat
kepala., testis ada dalam skrotum pada laki-laki,
labia mayora berkembang baik pada wanita.
EVALUASI
Soal Essai !
1. Tuliskan pengertian dan proses terjadinya fertilisasi ?
2. Kapan masa subur seorang ibu jika siklus haidnya antara 21 –
28 hari ?
3. Jelaskan proses pembelahan sel ?
4. Jelaskan proses terjadinya implantasi ?
Pilihan Ganda !
1. Pengertian dari fertilisasi adalah ...
a. Proses bertemunya sperma dengan sel telur di tuba falopii
b. Proses tertanamnya hasil konsepsi di uterus
c. Proses pembelahan yang terjadi pada ovum
d. Proses perkembangan ovum setelah keluar dari ovarium
2. Proses fertilisasi terdiri dari ...
a. Ovum – ovum dimasuki sperma – pembelahan
b. Ovum – ovum dimasuki sperma – pembentukan benda
kutub
c. Ovum dimasuki sperma – pembentukan benda kutub
pertama
d. Ovum – pembentukan benda kutub kedua – ovum dimasuki
sperma
3. Tahap – tahap pada proses pembelahan adalah ...
a. 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel – morula
b. Morula – 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel
c. 1 sel – 2 sel – 4 sel - 8 sel – 16 sel – 32 sel – morula
d. 1 sel – 2 sel – 4 sel – 16 sel - 20 sel - morula
4. Nidasi terjadi pada hari …
a. 3 – 4 setelah fertilisasi
b. 4 – 5 setelah fertilisasi
c. 5 – 6 setelah fertilisasi
d. 7 – 8 setelah fertilisasi
5. Pada saat nidasi, uterus berada di bawah pengaruh hormon
…
a. Estrogen
b. Progesteron
c. FSH
d. LH