proses terjadinya impaksi

6
PROSES TERJADINYA IMPAKSI Gigi impaksi atau gigi terpendam adalah gigi yang erupsi normalnya terhalang atau terhambat, biasanya oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi lain yang sudah erupsi. Gigi impaksi dapat disebabkan oleh banyak faktor, menurut Berger penyebab gigi terpendam antara lain : 1) Kausa Lokal Faktor local yang dapat menyebabkan terjadinya gigi impaksi adalah : a) Abnormalnya posisi gigi b) Tekanan dari gigi tetangga pada gigi tersebut c) Penebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut d) Kekurangan tempat untuk gigi tersebut bererupsi e) Gigi desidui persistensi(tidak mau tanggal) f) Pencabutan prematur pada gigi g) Inflamasi kronis penyebab penebalan mukosa disekitar gigi h) Penyakit yang menimbulkan nekrosis tulang karena inflamasi atau abses i) Perubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem pada anak- anak. 2) Kausa Umur Faktor umur dapat menyebabkan terjadinya gigi impaksi walaupun tidak ada kausa lokal antara lain:

Upload: nur-jannah-khairunnisa

Post on 21-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tentang definisi, etiologi, faktor-faktor yang menyebabkan impaksi

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES TERJADINYA IMPAKSI

PROSES TERJADINYA IMPAKSI

Gigi impaksi atau gigi terpendam adalah gigi yang erupsi normalnya terhalang atau

terhambat, biasanya oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis sehingga gigi tersebut

tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi

geligi lain yang sudah erupsi. Gigi impaksi dapat disebabkan oleh banyak faktor, menurut

Berger penyebab gigi terpendam antara lain :

1) Kausa Lokal

Faktor local yang dapat menyebabkan terjadinya gigi impaksi adalah :

a) Abnormalnya posisi gigi

b) Tekanan dari gigi tetangga pada gigi tersebut

c) Penebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut

d) Kekurangan tempat untuk gigi tersebut bererupsi

e) Gigi desidui persistensi(tidak mau tanggal)

f) Pencabutan prematur pada gigi

g) Inflamasi kronis penyebab penebalan mukosa disekitar gigi

h) Penyakit yang menimbulkan nekrosis tulang karena inflamasi atau abses

i) Perubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem pada anak- anak.

2) Kausa Umur

Faktor umur dapat menyebabkan terjadinya gigi impaksi walaupun tidak ada kausa lokal

antara lain:

a) Kausa Prenatal

i) Keturunan

ii) “miscegenation”

b) Kausa Postnatal a

i) Ricketsi

ii) Anemi

iii) Syphilis congenital

iv) TBC

v) Gangguan kelenjar endokrin

vi) Malnutrisi

Page 2: PROSES TERJADINYA IMPAKSI

c) Kelainan Pertumbuhan

i) Cleido cranial dysostosis

ii) Oxycephali

iii) Progeria

iv) Achondroplasia

v) Celah langit-langit

Apabila gigi yang sedang erupsi mengalami impaksi, maka akan timbul tanda dan gejala sebagai

berikut:

1. Inflamasi, yaitu pembengkakan disekitar rahang dan warna kemerahan pada gusi

disekitar gigi yang diduga impaksi

2. Resorpsi gigi tetangga, karena letak benih gigi yang abnormal sehingga meresorpsi

gigi tetangga

3. Kista (folikuler)

4. Rasa sakit atau perih disekitar gusi atau rahang dan sakit kepala yang lama (neuralgia)

5. Fraktur rahang (patah tulang rahang)

6. Dan tanda-tanda lain

Klasifikasi

Untuk kebutuhan dan keberhasilan dalam perawatan gigi yang impaksi maka

diciptakanlah berbagai jenis klasifikasi. Beberapa diantaranya sudah umum dijumpai yaitu

klasifikasi menurut Pell dan Gregory, George Winter dan Archer

A. Klasifikasi Menurut Pell Dan Gregory

a. Berdasarkan Hubungan antara ramus mandibula dengan molar kedua dengan

cara membandingkan lebar mesio-distal molar ketiga dengan jarak antara

bagian distal molar kedua ke ramus mandibula.

i. Klas I : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak

antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula.

Page 3: PROSES TERJADINYA IMPAKSI

Gambar Klas I menurut Pell dan Gregory

ii. Klas II : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih besar dibandingkan

jarak antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula.

Gambar Klas II menurut Pell dan Gregory

iii. Klas III : Seluruh atau sebagian besar molar ketiga berada dalam ramus

mandibula.

b. Berdasarkan letak molar ketiga di dalam rahang

i. Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada setinggi garis

oklusal.

ii. Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis

oklusal tapi masih lebih tinggi daripada garis servikal

molar kedua.

iii. Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis

servikal molar kedua

Page 4: PROSES TERJADINYA IMPAKSI

Gambar 7. Posisi A,B,dan C menurut Pell dan Gregory

Kedua klasifikasi ini digunakan biasanya berpasangan.Misalnya,Klas I tipe B

artinya panjang mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak distal molar

kedua ramus mandibula dan posisi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih

di atas servikal gigi

molar kedua.

II.4.2.Klasifikasi Menurut George Winter

Klasifikasi yang dicetuskan oleh George Winter ini cukup sederhana.Gigi

impaksi digolongkan berdasarkan posisi gigi molar ketiga terhadap gigi molar

kedua.Posisi-posisi meliputi

1. Vertical

2. Horizontal

3. Inverted

4. Mesioangular (miring ke mesial)

5. distoangular (miring ke distal)

6. bukoangular (miring ke bukal)

7. linguoangular (miring ke lingual)

8. posisi tidak biasa lainnya yang disebut unusual position

Page 5: PROSES TERJADINYA IMPAKSI

A B C

Gambar 8.A.Vertical Impaction,B.Soft Tissue Vertical Impaction,dan C.Bony Vertical

Impaction menurut George Winter

A B C

Gambar 9.A.Distal Impaction(distoangular),B.Mesial Impaction(mesioangular) dan C.Horizontal Impaction