prosiding isbn: 978-602-18459-0-5 ul

19
PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul "Peran Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesi 1 Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia Program Studi Kimia dan Farmasi Universitas Isla Negeri Ciputat, Kampus 3 UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 09-tO Oktober 20t2 Didukung oJeb : PT. INDOFARMA. Tbk.

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5

ul

"Peran Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat

Indonesi 1

Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia

Program Studi Kimia dan Farmasi Universitas Isla Negeri

Ciputat, Kampus 3

UIN SyarifHidayatullah Jakarta,

09-tO Oktober 20t2

Didukung oJeb :

PT. INDOFARMA. Tbk.

Page 2: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

••••••••••••••••

----

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL KlMIA BAHAN ALAM XX

SintNasKBA 2012

Tema:

"Peranan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman Dbat Indonesia"

Jakarta, 9-10 Oktober 2012 Gedung FKJK Kampus 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terselenggara Atas Kerjasama

Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) dcngan

Program Studi Kimia FST dan Program Studi Farmasi FKTK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

UIII

didlfkung oleh .'

A ..albl{~• ~.". .~~." SUCOFINDO PT. INDOFARMA, Tbk.

Page 3: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

Simposilln! Nasional Kimia Bahan Alan! XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX (2012 : Jakarta) Prosiding Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX

9-lO Oktober 2012. - Jakarta: Gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta 314 him.; 29,5 em

ISBN: 978-602-18459-0-5 Tema : Peranan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi

Tanaman Obat Indonesia

11

Page 4: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

Simposium Nasional Kil11ia Bahan Alam XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL KIMIA BAHAN ALAM XX

Jakarta, 9-10 Oktober 2012

Tema:

"Peranan Kimia Bahan A/am da/am Meningkatkan Potensi dan Saintiflkasi Tanaman Obat Indonesia"

PENYUNTING

Unang Supratman Lia D. luliawaty Dede Sukandar

Sandra Hennanto Hil yatuzahroh

ISBN: 978-602-18459-0-5

111

Page 5: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

Simposiu11l Nasional Ki11lia Bahan Ala11l XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Gbat Indonesia

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara "megadiversity" yang kaya akan keanekaragaman hayati, yang merllpakan reservoir bagi bahan-bahan kimia yang potensial sebagai obat-obatan, bahan agrokimia atau bahan baku industri. Iklim tropis di Indonesia dengan temperatur yang tinggi dan lembab ditambah dengan tingginya intensitas matahari dan interaksi tumbuhan dengan serangga, memacu tumbuhan tersebut untuk menghasilkan senyawa-senyawa bahan alami yang potensi,al.

Pemanfaatan sumber daya hayati khususnya tumbuhan tropis Indonesia sebagai penghasil bahan-bahan kimia yang berg una belum dilakukan secara optimal' untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, untuk itu perlu adanya wadah yang menampung para ahli untuk saling berinteraksi dalam pengembangan ilmu kimia bahan alam yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan tumbuhan tropis Indonesia. Pentingnya penelitian, pengembangan dan pengelolaan tumbuhan tropis Indonesia khususnya dalam menggali potensi tanaman obat tradisional perlu dilakukan melalui saintifikasi dan standarisasi yang sinergis antara lembaga pemerintah, instansi perguruan tinggi dan lembaga riset terkait.

Standardisasi bahan alam sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan kandungan kimia dan efek terapinya. Kandungan simplisia seperti zat aktif jumlahnya sangat berkaitan dengan efek terapi yang dihasilkan karena setiap tanaman obat memiiliki kandungan senyawa aktif yang unik dengan efek farmakologisnya masing-masing.

Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia bekerjasama dengan Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta, telah berhasil melaksanakan Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX (SimNasKBA­2012) yang diselenggarakan pada tanggal 9-10 Oktober 2012 di Kampus 3 UIN Syarif Hidayatulah Jakarta dengan mengundang beberapa pembicara tamu (pakar) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri. Pada pelaksanaan Simposium Nasional ini telah dibahas berbagai perkembangan terkini dalam bidang kajian kimia bahan alam dan kaitannya dengan eksplorasi, karakterisasi serta standarisasi tanaman obat tradisional Indonesia (herbal) dan implementasinya dalam pengobatan kHnis serta pertukaral1 informasi dalam rangka memperkuat jalinan kerjasama antar penelitri, praktisi dan kalangan industri yang konsens dengan pengembangan tanaman obat herbal Indonesia.

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni sesi pleno yang diisi oleh pembicara undangan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri (13 orang Pembicara), sesi paralel (50 Pembicara) dan sesi poster (27 judul). Dari keseluruhan hasil simposium ini telah dipilih beberapa makalah terbaik yang akan dipublikasikan pada jurnal HKBAI yang sudah terakreditasi serta sebagian lainnya diterbitkan dalam bentuk prosiding. Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih kepada Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia yang telah bekerjasama dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan simposium ini serta kepada seluruh mitra besta'ri yang telah bersedia mereview semua artikel yang masuk dari seluruh peserta dan partisipasi dari berbagai pihak termasuk dukungan dari pihak sponsor yang telah mendukung kegiatan simposium ini.

Wassalam

Ketua Pelaksana, Drs. Dede Sukandar, M.Si

IV

Page 6: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Ohat Indonesia

DAFTARISl

Hal

Kata Pengantar IV

Daftar lsi V

Sambutan Ketua Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) IX

Sambutan Rektor UIN Syarif HidayatuJlah Jakarta X

Keynote Speaker Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K) (Staf ahli Kementrian Kesehatan RI Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi)

Presenter Invited Speaker

1. Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim: 2

Pengembangan Kimia Bahan Alam Dalam Eksplorasi Potensi Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Bahan Kimia Yang Berguna ........................................ .

2. Prof. Dr. Jalifa'h Latif: 3

Anti-Infective Plant Stilbenoids ....................... : .........................•........................................

3. Prof. Dr. Dayar Arbain: 4

Chemical Study OfSumatran Lower Plants ... ....................... , ........................... .

4. Dra. Lucky Selamet, Apt, M.Sc : 5

Regulasi Pemerintah Dalam Peredaran Obat Tradisional di Masyarakat ............. .

5. Prof. Dr. Endang Hanani, M.Si : 6

Standardisasi Tanaman Obat Dalam Mendukung Penggunaan Sediaan Obat Yang Rasional ..................................................................................................... .

6. Dr. dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD : 7

Perspektif Klinisi Terhadap Penggunaan Obat Herbal Yang Rasional Di Masyarakat ................................................................................................. .

7. Prof. dr. rer.nat Gunawan Indrayanto 9 Quality Control For Herbal Drugs: (Recent Development Of The Validation Method) ..................................................................................................... .

8. Prof. Dr. Latifah K. Darusman : 10 Pengembangan & Kontrol Kualitas Tanaman Obat untuk Produk Herbal ... ........... .

9. Prof. Yoshihito Shiono : 11

Studies OfSaIt Concentration Induced-Compounds Produced By Mangrove Endophytes ........................................................ , ............................... .

10. Ismiarni Komala, Ph.D: 12

Biologically Active Compounds From The Selected Liverworts ... .......................... . 1411. Prof. Dr. Sidik :

Botani, Kimia, Farmakologi Dan Manfaat Beberapa Tumbuhan Wewangian .......... . 1512. Drs. Hadrian Syah Razad, MM :

Integrating Innovation System. Relevant Management Systems And Standards To Improve Natural Resource-Based Industry Performance ..................................... .

Makalah Presentasi Oral & Poster

1. Chitta Putri Noviani, Eka Rizki Amelia, Dede Sukandar, Sandra Hermanto, 16

v

Page 7: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

..

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Benth.) Sebagai Antioksidan ....... .. ....................... . ... .... ......................... ....... .. .

18. Moch. Saiful Bachri, Sapto Yuliani, Eny Rachmawati, Efek Pemberian Sub Kronis Ekstrak Etanol Byi Pala (Myristica fragrans Houtt.) Pada Hepar Tikus

173

19. Muharni, Elfita, Munawar, Vji Histopatologi Terhadap Organ Hati Dari Ekstrak Et!1 A.s~tat ~ikr~ba Endo.fi~ik Acremonium sp Dari Tumbuhan Kandis Gajah (Garclnla griffithli) ............................................ . ......... ....... , .......... ..... ......... .

181

20. Noer Komari, Nolika Wiji Jayanti, Maria Dewi Astuti, Kholifatu Rosyidah, Brine Shrimps Lethality Test (Bslt) Senyawa Aktif Dari Ekstrak Metilena Klorida Lengkuas Putih (Alpinia galanga (L) Willd) ... ..... . .. .... ..... .. ................. ... ... ..... .... .

187

21. Nurmeilis, Laifa Annisa, Dahlia Sari, Uji Efek Antiproliferatif Isolat Katekin Gambir (Vncaria gambier Roxb) Dari Fase Eli! Asetat Terhadap Kultur Sel Kanker Serviks (Hela Cell Line) ..... .... ..................... .. .. ...... . ..... . ........ ........ .... . ... .

194

22. Ofa Suzanti Betha, M. Yanis Musdja, Kaniya Dumipta, Vji Kadar Glukosa Dan Fruktosa Pada Sejumlah Sediaan Sari Kurma Yang Beredar Di Cyantung Dan Kemampuannya Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Lactobacillus acidophi!us FNCC 116 .............................. ....... .............................. .... ................................. .. ... ... ... .

205

23. Puspa Dewi N Lotulung, Irwanto, Dede Sukandar, Sofa Fajriah, In Vitro Antioxidant Activity And Cytotoxicity Effects Of Leave Canarium Balsamiferum Willd From Indonesia ... .. .... ..... ....... ... .... ....... .. .... ... ........... ..... ....... .. .. .. ...................... .

216

24. Puteri Amelia, Berna Elya, .Muhammad Hanafi, Isolasi Dan Vji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Aseton Daun Garcinia benthami Pierre ........ . .. ..... .. ..... .

224

25. R.S. Purwantoro, Hartutiningsih M. Siregar, Sudarmono, dan A. Agusta, Daya Antibakteri Ekstrak Daun Lasianthus Terhadap Bacillus subtilis Secara In Vitro

236

26. Rahmat Azhari, Salina Febriany, Phytochemical Screening And In Vitro Antibacterial Activity OfSeaweeds Extracts ....... .... ...... .... .... .............. .. ... ...... ...... ... .. ... .

242

27. Rina Hidayati Pratiwi, Edy Djauhari Purwakusumah, The Potential Of Ceiba pentandra Gaertn. Stem Water And Stem As Antibacterial Causing Conjungtivity ...

246

28. Rofiq Sunaryanto, Penapisan Endo.fit Aktinomisetes Dari Tanaman Obat 263

29. Sabrina, Ismiarni Komala, Siti Robia, Formulasi Granul Efervesen Fase Aktif Antioksidan Dari Bongkahan Vncaria gambier (Roxb) ... ... .. ................ ............... ........... , .................................................. .

270

30. Sahidin, Ardiansyah, Marianti A. Manggau dan Sahta Ginting, Pro.fil MetaboUt Sekunder Dar; Batang Tanaman Bambu-Bambu (Polygonum pulchrum) Dan Aktivitas Biologinya ............. .................................... ..................................... ........ ...... .

283

31. Sri Hartati, Ziyadah Fitriana, Dede Sukandar, Vji Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Baros . (Garcinia celebica Linn.)

289

32. Yoga Windhu Wardhana, Insan Sunan K.S., M. Imran, T. Alfian Jauhara, Vji Aktivitas /1nti Bakteri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis Dan Streptococcus mutans l\1enggulwkan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) .............. . .................... ............. .. ... . .. ............ ............. .. . .............. ..

297

VII

Page 8: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

illlposium Nasional Kimia Bahan Alam XX P tens;dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ek:smTk Elanol Biji Kemangi (Ocimum citriodorum) dengan Metode DPPH .......................... ........ ..... ...... ;..: .. ...... ........ .... ........ .

2. Dede Sukandar, Sandra Hermanto, Eka Rizki Amelia, Uji Aktivitas Antidiabetes 22 Fraksi Etil Asetat Daun Pandan Wangi (P. amalyl/i/o liu5 Roxb.) Dengan Metode (1.-

Glukosidase.. .-.......... .. ......... ................ ..... ................... .... ...... ... ................. .. ............. ...... .

3. Dede Sukandar, Sofnie M. Chairul, Rachma Diana Oktavitia Amelia, Pengaruh 33 Ekstrak Daun Surian (Toona sureni Merr.) Terhadap Mortalitas Vlat Kubis (Crocidolomia binotalis Zeller) .. . ................. ...... ............... ...... ....................... ..

4. Deliana Dahnum, Haznan Abimanyu, Puspa Dewi Narrij Lotulung, Anis 40 Kristiani, Fauzan Aulia, Pembuatan Senyawa Turunan Artemisinin (Dihidroartemisinin) Dengan Reaksi Hidrogenasi Berbasis Katalis Padat

5. Dharma Permana, Structure Elucidation And Antioxidant Activity 0/ 49 Anthraquinones From Hedyotis herbacea ............................. . '" ................. ... ... .

6. Dudi Runadi, Ferry Ferdiansyah Sofian, Aktivitas Larvasida Dan 58 Repelenekstrakdanminyak Atsiri Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.) Terhadap Larva Dan Nyamuk Aedes aegypti .............. .... ................. . .. ... ........... .

7. Eka Putri, Farida Sulistiawati, Aulina Alawiyah Arifiani, Karakterisasi Simplisia Dan 72 Standardisasi Ekstrak Etanol 8iji Jinten Hitam (NigeJla sativa L.) ................................ ..

8. Eka Rizki Amelia, Hilyatuz Zahroh, Dede Sukandar, Structure Determination 83 0/ Antidiabetic Compounds From Ethyl Acetate Fraction 0/ Fragnant Pandanus Leaves (P. Amaryllifolius Roxb.) With A-Glucosidase Method

9. Elfita, Munawar, Muharni, Antibacterial Metabolite Of An Endophytic Fungus 93 From Brotowali (Tinaspora crispa) ... ..... .................. ................... ... .............. ..

10. Fandi Achmad, Dwi Utami, Aktivitas Sitotoksik Fraksi Kloroform Dari Ekstrak 99 Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Sel Kanker Rahim (HELA) dan Sel Normal (Vero) ...... ........................ .. ........................... ..

11. Galuh lImia Cahyaningtyas, Puji Astuti, Nasti Susanti, Eka Rizki Amelia, Dede 111 Sukandar, Kajian Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Elanol Buah Sukun (Artocarpus communis) Menggunakan Metode Difusi Cab'am .............. .... ............... .

12. Hernawan, Bambang Purwono, Suharto, New Azobenzene Dyes Derived From 116 Eugenol For Dyeing OfCotton Fabrics ... ....... .......... .. .......................... . ... ..

13. Irma H. Suparto, Panji Hardian, Suminar Achmadi, Ekstrak Sapogenin Akar 121 Kuning Sebagai Hepatoprotektor Pada Mendt Yang Diinduksi Parasetamol

14. Iwan Dini, Darminto, Prospek Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) 130 Sebagai Sumber Senyawa Bioaktif ... ......... .. ................ ........... .......... ..... . ..... .... .

15. Jasmansyah, Yenny Febriani Yun, Mega Sonjaya, Kandungan Minyak Atsiri 138 Dari Daun Keremunting (Rhodomyrtus tomentosa) Dan Daun Jambu Biji Putih (Psidium gu(ljava) ... ... .......... ............ ............ ...... .. .. ............. ............ ............ .

16. Lilla Elfita, Nurriteilis dan Fajri Syahri, Perbandingan Aktivitas Antifungi 152 Katekin-Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Dan Eugenol Terhadap Dermatophyte

17. Mamay Maslahat, Lany Nurhayati, Isna Oktafini, Potensi Ekstrak Elanol95% 159 Sjmplisia Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dan Sirih Merah (Piper Cj fragile

VI

Page 9: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX Potensi dan Saintifikasi Tanaman Gbat Indonesia

33. Zilhadia, Nurmeilis, Andriyani, Uji Efek Imunomodulator Kombinasi Katekin 304 Dari Fase Eti! Asetat Gambir (Uncaria gambier, Roxb.) Dan Eugenol l'.1enggunakan Parameter Bersihan Karbon Secara In Vivo ................................ .

V111

Page 10: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~DJ~~ Jakarta, 9-10 Oktoher 2012

SIMPOSIUM NASIONAL KIMIA BAHAN ALAM XX SimNasKBA 2012

Tema:

"Peranan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman Gbat Indonesia"

Keynote Speaker Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K) (Staf ahli Kementrian Kesehatan RI Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi) [email protected]

Page 11: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~aJ1J~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

Irma II. SupartoJ,2,3*, Panji JIardian., Sliminar Achmadi J

,2

IDepartment of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bogor Agricultural University, Indonesia

~Biopharmaca Research Center, Bogor Agricultural University, Indonesia Jprimale Research Center, Bogor Agricultural University, Indonesia

*i.!:lI1tl, SlIl)(U'f0!J.J:(lboo. COlli,

Ahstrak

Hepatitis alau penyakit hati dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, bahan kimia, dan gizi yang buruk. Usaha-usaha untllk melindllngi hati dari paparan tersebllt antam lain dcngan konsumsi tanaman obat yang berperan sebagai hepatoprotektor. Secara empirik dan uji preklinik, tdah dibllktikan bahwa ckstrak saponin akar kuning (Arc(/I/gelisia/lu\'(/) bcrpengaruh mcmperbaiki fungsi hati. Eksplorasi lebih tanjut untuk mengetahui senyawa yang aktif masih perlu ditakukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh sapogt:nin dari ekstrak akar kuning dibandingkan dengan saponin yang berperan sebagai hepatoprotektor pad a mcneit yang diinduksi paraselamol. Saponin diekstraksi dengan menggunakan pelarut metanol-dikloromctana (2: I) dan dihidrolisis untuk memisahkan gulanya dari sapogenin, Saponin dan sapogenin diuji toksisitasnya ll1t:nggunakan metotie uji kematian larva udang dengan nitai konsentrasi Ictal 50 (LC50) sccara berurulan 677,65 dan 284.55 ppm. Uji ill I'il'o pad a rnt:neit jantan dewasa galur DDY yang sudah diinduksi (hepatoterapi) atau sebelum diinduksi parasetamol (hepatoprolektor) dengan dosis 250 mg/kg bobol badan secara oral. EkSlrak sapogenin atau saponin (dosis 0.7 mg/ekor/hari secara oral) selama 7 hari, Berdasarkan hasil uji fungsi hati lerhadap enzim alanin aminotransferase, ekstrak sapogenin memiliki aklivitas scbagai hepatoproteklor yang kbih baik dibandingkan ekslrak saponin.

Key words: Arct/I/gelisia jlava, hepaloprotekror. ill vi1'0. ellzim hal;

l. PENDAIIULUAN

Pcnyakil hati, hepatilis alau pcnyakit kuning dapal disebabkan olch keracunan obal­

obatan, infek:>i virus hepatitis, bakteri, parasit, bahaH kimia alami alau sintctik yang merusak

hati, alkohol, atau gizi yang buruk, Pcnyakit ini mcmbuluhkan pcngobatan yang inlcnsif dan

mahal sehingga masyarakal banyak yang lidak mampu untuk memperoleh pcngobatan yang

layak. Olch karcna itu, banyak yang beralih pada pengobatan altematif antaw lain tanaman obat.

Salah satu tanaman yang sccara empirik digunakan dalam pengobalan penyakit hali adalah akar

kuning (ArC{lflgelisia flam). Tanaman ini telah digunabn olch penduduk asli di daerah

Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Tanaman akar kuning tidak hanya mengandung alkaloid yang

sebelulTInya didugr. scbagai hcpa'toprotektor letapi juga mengandun.g saponin. Pcngujian ekstrak

alkaloid yang diuji sccara ill l'ilm olch Supar10 et al. (2003) dan sccara in \'il'O olch Meistiani

(200 I) tidak menunjukknn adanya aktivitas hepatoprotcklor sehingga senyawa akli f yang

diduga bcrfungsi sebagai hepatoprott:ktor ialah saponin.

Aktivitas saponin sebugai hepatoprotekwr didukullg oleh beberapa penelitiun alltam lain

sccara ill !'itl'O oleh Batubam et al. c~OO-n d::m seeara ill )'il'O puda tikus oleh Kayun ('Z003).

121

Page 12: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~a!lf}~ Jakarta, 9,10 Oktober 2012

B::1lubara et ai, (2004) bcrhasil Illcngisol::1si scnynW::1 S::1POIlIl1 dcng::1l1 rcndclllcn s::1ngal kceil,

Y::1ilu 0.0 I 6 0.039%. Saponin diduga tncrupaknn gabungan sapogcnin 6-hidroksi ::1rkangelisina

dan glukolll::1llosida. Gula padn saponin (bpat dipisahkall dari bagian nglikollnya ocngan eara

hidrolisis asmn schingga didapalknn scny::1wa aklif lninnya, Y::1ilu sapogcnin. Sapogenin

mcmpunyai fungsi ckologis scbagni pclindung did yang Icbih baik darip::1d::1 saponin knrena

Il1crupakan scnyawa mClabolil sckundcr goJongan stcroid (Laeaillc' & Wagncr 1996). Unluk

Jl1cl1lpcrolch ekstrak kasar saponin bagian akar dcng::11l mclodc ckslraksi Kayun (2003) yang

Illcrupakall modifikasi dari mclodc ckslraksi Bcutlcr et al. (1997). Sapogcnin dipcrolch dcngan

mClotlc hidrolisis lIarbomc (1987) yang dimodifikasi Nuraini (2005) unluk mcmpcrolch ckslrak

kasar sapogcnin.

Dari scgi kcarnanannya dan khasialnya, sapogcnin akar kuning belulll pcrnah dilaporkan

makn dalam pcnclilian ini dilakukan uji toksisitasnya dan uji aklivitasnya. Salah salu uii

loksisitas yang digunakan adalah lIji kcmatian larva udang atau brille shrimp lethality test

(BSLT). Tahap bcrikulnya ckstrak sapogcnin diuji khasialnya seeara ill l'i1'O pad a meneil

mcnggunakan 2 pcndckatan pcngobat:lIl, yaitll scbagai pclindung dan pcngobatan hali dengan

pcmbanding digunakan saponin dari akar kuning. Aktivilas fungsi hali dinilai berdasarkan

enzim yang diproduksi dalam hali paling banyak, yaitu enzim alanin aminotransferase (ALT)

dan aspartal aminotransferase (AST) yang dihasilkan sclain di hati juga pada organ lainnya.

01ch karcna illl, penelilian ini berlujuan menguji sapogenin sceara in 1';1'0 sebagai

hcpaloproleklor atau hepatoterapi pada meneit yang diinduksi paraselamol. Hasil pcnelilian ini

diharapkan dapat memberiknn inronnasi dan mcnambah publikasi ilmiah mcngcnai khasiat

sapogcnin dari ekstrnk akar kuning dalam mclilldungi alau mengobali hali dari sualll zal loksik.

2. METODE PENELITIAN

Hah:," dan Alat

Uahan-bahan yang digunakan adalah scrbuk akar kuning dari Kalimanlan produksi

An' Am, percaksi Dragendorf, pcreaksi Mcyer, percaksi Wagner, kisla A. salina, paraselamol,

rcagen ALT (burn Iris, L-alanin, u-kctoglutarat. LD, dan NADII), dan reagcn AST (bufer tris,

L-asparlat, u-ketogiutarlll, LO, MO, dan NAOJ I), Hewan yang diuji adalah mcneil jantan

dewasa lipc DDY yang berumur 2 bulan dengan bobol hadan bcrkjsar anIma 20-30 g. Pcralatan

yang digunakan anlara lain alat penclasan, acral or, dan Cohas Mira Plus.

Mctodc

Tahapan pcnclilian yang dilakukan tcrdiri atas ekstraksi saponin dari tanal11an akar

kUlling. hidrolisis saponin. pcngujian toksisilas. dan uji ill ,'i,'o pad a mcneil. Scluruh proscdllr

patla hcwan \dah discluiui dan dalam pcnga\'\aqn Komisi Kcsejahlcraan dan Pcnggunaan

Page 13: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~alJU~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

lIewan Laboralorium Rlimah Sakit Ilewan JPH dcngan nomor protokol

02/RSHIPB/KK PIIIX1I2008.

Ekstraksi Saponin

Serbuk-akar akar kuning sebanyak 25 g diekslraksi dengan radas Soxhlel menggunakan

300 mL heksana se1ama 6 jam. Serbuk bebas-Iemak kemudian diretlllks dengan campuran

mctanol-dikloromelana (2: I) scbanyak 250 mL selama I jam sampai serbuk akar kunillg

terekslraksi sempuma. Ekslrak senyawa polar yang diperoleh dipekalkan dengan penguap putar

dan direlluks kembali dengan campuran etil asetat-klorofonn (I: I) sebanyak 100 mL. Basil

refluks kemudian dilarutkan dalam 100 mL metanol-diklorometana (2: I) dan dipekalkan sampai

50 mL sebelum dile\eskan ke dalam 100 mL ascton sambi I diaduk hingga terbentuk endapan.

Endapan dalam aseton, yang didominasi olen saponin, selanjulnya disaring dan dikeringkan

dalam oven bersllnll 40°C sampai bobotnya lelap. Ekstrak terscbut dinamakan ekstrak kasar

saponin akar dikonfinnasi dengan uji fitokimia metode Harborne (1987).

IIidrolisis Saponin

Sampel ekstrak kasar saponin dihidrolisis menggunakan asam kuat berair. Scbanyak 5 g

sampe! ditambahkan 30 mL lICI 3 N kemlldinn diretluks pada suhu 60·C sclama 6 jam. Residu

dicuci dengan air. Residu yang bebas asam diekstraksi dcngan dictil etcr-metanol (3: I)

kemudian dipekatkan.

Uji Toksisitas ft:kslrak tcrhadllp A. Stllilltl

Sebanyak 10 ckor larva A, l'alina dimasukkan ke dalam vial yang berisi atr laut

kemudian ditambahkan iarutan ckstrak kasar dan ditepatkan volumenya dengan aIr laut

sehingga konsentrasi akhimya menjadi 0, 10, 100, 500; dan 1000 ppm. Pcngamalan dilakllkan

setelah 24 jam dcngan mcnghitung jumlah larva yang mali dari tOlal larva yang dimasukkan ke

dalam vial. Pengamalan mcmakai bantuan \ampu ne01l. Pcngolahan data persen mortalitas

kUlllulatif digunakan anal isis probil LC\o (Lethal Concentration 50) dengan selang kepercayaan

95% (Meyer et al. 1982).

llosis Ekstrak Akar Kuning

Dosis ekstrak akar kuning yang diglln.tkan pada hcwan laboratorium bcrdasarkan hasil

konversi jumlah akar kuning yang digunakall oleh manusia dcwasa (berat bqdan 60 kg). Pada

umumnya, dosis yang digunakan seballyak I jengkal akar kunillg dcngan bobo! rata-rata 45.200

g, Serbllk akar kllning scbauyak 5 g mengalldung ckstrak glikosida saponin atau sapogenin

seberal 0.180 g, Berdasarkan hal ini, dosls pada mallusia untuk saponin atau sapogenin adalah

123

Page 14: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

i r

~DJfJ~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

1.627 g. Dosis yang diberiknll pada mcneil dcngan bobot rcrala 25 g adalah 0.7 mg/ckor yang

dilarutknn dalam 0.1 mL akllades.

Uji 111 Jlh'o Ekslrak lcrhadap MClleil

Mcneil yang aknn digllnakan dibagi seearn aeak berdasarknn bobot badannya menjadi 5

keiompok perlakuan dan masing-masing kclompok tcrd~ri atas 5 ekor. Meneit dikandangkan

seeara individu dalam kandang yang dibagi menjadi 3 bagian sehingga masih dapat bennteraksi

seearn langsung dcngan mcneil sekclompoknya. Selallla flcnelitian bcrlangsung, hewan

mcmpcroleh pakan stan dar sebanyak 10 glekorihari dan minum ad-lihilllm. Sebelum diberi

perlakuan, meneit dipclihara dan diadaptasi pada lingkungan bam selama I minggu di dalam

kandang.

Kelompok hewan, yaitu I) konlrol yang diberi pamsetalllol per oral dosis tunggal 250

ll1g1kg nn pada hari ke-O (Kolltrol); 2) hewan yang diben parasctmnol per oral dosis tunggal, 3

jam kClllUdian hewan dibcri ckstrak sapogcnin (Par+SPG) alau 3) saponin akar kuning dengan

dosis 0.7 mg/ekor seeara oral selama 7 hari (Par+SPN); pada kelompok 4) dan 5) memperoleh

ekstrak sapogenin atau saponin dengan dosis 0.7 mg/ekor sclama (j han pcr oral, kemudian pada

hari ke-7, dibcri parnsetamol dosis tunggal pcr oral dengan dosis 250 mg/kg (SPG+Par dan

SI'N+Par). Padn hari ke-8, selumh hewan dibius dengan dietil eler dan sete\ah terbius diambil

darahnya sebanyak 2 IllL mclalui jantung. Serum yang diperoleh dianalisis tcrhadap aklivitas

ALT dan AST dengan IIlcngunakan alat Cobas Mira Plus dan kit reagcnsia.

Pellbah lainllya yang diukur adalah bobot badan paua hari ke-O, 3, 5, dan 8. Pengamalan

harian diJakukan terhadap kondisi UI11UI11 seperti keadaan bulu, tingknh laku, postur tubuh, dan

nafsll makan dengan mengamati sisa makanan.

Analisis Statistik

Analisis dilakukan dcngan program Statistica Analysis (Tulsa, Oklahoma, USA).

Sebelum anal isis, scluruh data dievalllasi distribusi dan hOl11ogenilas variansnya dalam

kelompok. Transfonnasi statistik logaritma (bobot hati dan nisbah bobot hali lerhadap bobot

badan) dilakukan agar distribusi dala memenuhi kriteria nonnalilas dan homogenitas schingga

memperkeeil bias perhitungan anal isis variansnya. Tingknt kepercayaan yang dipakai adalah

0.05. ScJuruh nilai yang dilaporkan adalah rerata dan rerala simpang baku.

3. IIASIL DAN PEMIlAIiASAN

Ekstraksi Sllponin

Ekstraksi saponin dilakubn menggunakan metode Kayun (2003) yang merupakan hasi!

Illodifikasi metode fJelitler et al. (1997). Melodc ini dipilih karena pcmisahan 3ntaro saponin

dan alkaloid Icbill haik walaupun, rcndcmcn yang didapatkan Ichih rcndnh. Scrbuk akar

124 t I

Page 15: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~DM~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

dipisahkan Icrlcbih dahulu dari bagian nonpolarnya menggunakan pelarul heksana dengan eara

radas Soxhlel. Hasil ekstraksi ini didapatkan rendemen lemak 4.84%.

Serbuk bcbas lemak dickstraksi menggunakan pclarut I11ctanol-diklorometana (2: I)

yang merupakan pelamt tcrbaik hasil oplimasi yang dilakukan Kayun (2003). Pelarut melanol­

diklorometana (2: I) dipilih karena indeks polaritas dari campuran pclarul ini sebesar 4.4

mendekati indeks polarilas elanol (4.3) yang merupakan pelarul paling efektif dalam

mengekstraksi saponin. Pcnggunaan etanol dikhawatirkan dapat mcnycbabkan le~jadinya

esterifikasi pada saponin. llal ini dapal menyebabkan pcrubahan struktur kimia saponin. Selain

ilU, juga dapal menimbulkan kesalahan positif karena terjadi pcnambahan bobot ekstrak kasar

yang didapal (Kayun 2003). Ekstraksi ini dilakukan unluk mengekstraksi senyawa polar dan

sedikil senyawa semipolar.

Senyawa polar sclanjutnya diekstraksi menggunakan campuran pelarut klorofonll-elil

asctal (I: I) unluk menghilangkan senyawa-senyawa Illclabolil sekundcr selain saponin, yailu

alkaloid dan flavonoid. Alkaloid akan larul dalam klorofonn, sedangkan l1avonoid akan larul

dalam elil asctat (Robinson 1995). Residu kemlldian dilarutkan kembali dengan mctanol­

diklorometana (2: I) dall dicndapkan dalam aselon. Ilasilnya mempero1eh rendemen sebesar

6.32 %.

Ilidrolisis Asam Saponin

Ekslrak saponin yang didapat kcmudian dihidrolisis dengan asam. Asam yang

digunakan ialah asam kual berair (IICI 3N). lIidrolisis dengan asam bertujuan memutus dua

gugus besar dalam saponin, yaitu glikon yang bcrupa gula dan aglikon yang berupa sapogenin.

llidrolisis saponin dilakukall menggunakan metode Nuraini (2005), namun penggunaan suhu 92

QC pada praktiknya menycbabkan sampel menjadi hanglls. Olch karcna ilU, tahap hidrolisis

lhlakukan optimasi suhu dan diperolch pada sllhu 60°C unlllk mcnghidrolisis saponin. Waklu

yang dibutllhkan unluk hidrolisis sckitar 6 jam, scmakin rcndah suhu unluk menghidrolisis

saponin maka scmakin lama waklu hidrolisis yang Jiperiukan. Kelcmahan hidrolisis asam ini

ialah pembentukan artefak jika sapogcninnya sensilif lerhadap asam (Rumampuk et al. 200 I).

Fraksi scbdum dan sctelah hidrolisis dillJi secara fitokimia unlllk mendeteksi adanya

h:rpcnoid alau sleroid pada sapogcninnya. Uji Icrpclloid dalam sapogenin menunjukkan hasil

posilif dengan lerbcnluknya warlll\ ungu pada hasil uji, sedangkan wama hijau alau bim yang

mCllulljllkkan adanya steroid lelap lidak terdeteksi. Residll berupa sapogenin kcmudian

dickslraksi dcngall metanol-dietil clef (1:3). Sapogenin yang bcrsifal scdikit nOllopolar

diballdingkan saponin dan gllianya akan laml dalam lIlelanol-dictil cler (I :3), sedangkan

gulanya akan lelap larut pad a melanol scbagai pddrul awal yang digunakan. Filtrat yang didapal

Page 16: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~oM~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

lalu dikeringkan dalam ovcn 40°C schingga terbentuk ckstmk kasar dan dipcroleh relldemcn

sebesar 3.14 %.

Uji Toksisitas. Larva Udang

Uji toksisitas aipcrlukan untuk mengctahui konscntmsi yang dapat mcnyebabkan

kcraeunan schingga dapat dikctahui jumlah pcnggunaan yang tepa!. Tingkat konsentrasi yang

dapat 1llcnycbabkan kcraeunan ditcntukan dengan konsentrasi Iclal 50% (LC~o). LC~o adalah

konscnlrasi dari stlatu bahan yang mcnyebabkan 50% kemalian dalam suatu populasi. Uji

toksisitas yang dilakukan pada sampc1 mcnggunakan 10 ckor larva udang A. salina berumur 48

jam dalam masing-masing sumur uji.

I !asil uji OSLT terhadap ekstrak saponin dan sapogcnin sceam bcrurulan 677.653 ppm

dan 284.547 ppm. Basil ini menunjukkan potensi bioaklif untuk kedua ekstrak tcrscbut dan

dapat dimanl:'Hltkan scbagai obat karena memiliki nilai LC50 di bawah 1000 ppm (Meyer et al.

1982). Nilai LCso setiap ekstrak dapat dijadikan batas konsenlrasi tcrtinggi pada pencntuan

dosis ekslrak yang dibcrikan pada mcneit, karcna formulasi obal abn lebih aman jika

konsentrasinya dibuat di bawah LCso.

UjiJII Vi\'(}

Uji in vivo pada mcncit dilakubn dengan dua pendekatan, yaitu scbagai hepaloterapi

dengan diinduksi parasctamol dosis 250 mg/kg pcr oral kellludian diberi ekstrak saponin alau

sapogenin (Par~SPN dan Par+SPG) dan sebagai hepatoprotektor dengan pcmberian ckstrak

terlcbih dahulu kemudian diinduksi parasctamol (SPN+Par dan SPG+Par). Kcadaan umum

scperti kondisi bulu, lingkah laku, postur tubuh, dan nafsu makan sc1ama penelitian pada

sc1umh perlakuan lidak ada pcrubahan. Pcngamalan dilakukan terhadap bobot badan seluruh

kc1ompok pcrlakuan setiap tiga hari (Gambar 1). Bobot badan mcneit meningkat setelah

pcrlakuan, hal ini mcnunjukkan bahwa tidak ada perubahan tcrhadap nafsH makan. Kisaran

bobo! badan yang didapat adalah 24 - 26 g, scdangkan kelompok Par+SPN bobot badan mencit

Illcncapai kisnran 26 28 g tetapi tidak berbcda nyala (P >0.05).

30.0

!t +_0 Sobol25,0 badan (g)lf

KOplrol {.f-)

f'AH.Sf'G

20,0 f'AR'Sf'N

SPr;;f'AR . SPN.PAR

15.0 BBO BB3 BB" BB8Han

r

r

t:

I

Page 17: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~DM~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

GlIlIlblir I Reml{1 dllll .I·illlfillllg b{lkl/ hohol l"lllllll (g) .I·e/I/rl/h ke/olllpok hew{IIl selallla 8 hari pcrlakllall (h{ld)

Nilai konsentrasi enzim hati ALT dalam serum adalah tanda kuantitatif indikasi

kerusakan hati, sedangkan AST selain di organ hati dihasilkan pada organ lainnya. Kelompok

kontrol positif dengan pemberian parasctamol dosis tunggal tidak berpengaruh nyata pada

peningkatan kedua aktivitas cnzim tersebut (Gambar 2). Pemberian parasetamol dosis tunggal

250 mglkg OB pada kelompok PartSPG dan PartSPN menunjukkan peningkatan nilai AtT

dan AST dibandingkan kontrol. Kelompok PartSPG yang merupakan pengobatan dengan

ekstrak sapogcnin mempunyai konsentrasi AST dan ALT lebih rendah daripada kelompok

PartSPN. Keloll1pok perlakuan yang memperoleh ekstrak saponin sctclah diinduksi mengalami

peningkatkan konsentrasi AS'!' dan ALT secara bcrurutan 716.80 U/L dan 613.40 U/L sccara

signifikan.

1200

1000

I iAll 1 Nil., (UlL)

'00

200 ~Il ~Ill *1] ~II KoHI/oI(o) PAH.SPG PAR.~PN~'GIPAH~f-'N.f>AH

Kelompok

Gambar 2 Rera/{/ d{lll SilllP{lllg h{lkll {lklil'il{l.\" {lsfiar/{Il alllillO InJII.'ijerase (AS7) d{ln

{I/lIlIill{llllillolramjerase (AL 7J p{/{/{/ sell/mil kelolllpok lIIelldl

Kelompok dcngan pcndckatan hcratoprotektor menllnjllkkan keadaan fungsi hati lebih

baik dibandingkan kelompok yang diindllksi paraset~mol dan saponin. Konsentrasi kcdua cnzim

ccndcrung lebih rendah khususnya konscntrasi ALT pada kclolllpok SPG+Par. Basil penelitian

ini mencgaskan bahwa sapogcnin Illcmbcri cfek hepatoprotcktor l1laupun hcpatotcrapi

dibandingkan saponlll dari akar kuning. Ilal ini bcrbcda dengan Kayun (2003) yang

mcmbuktikan sapollln dari tanaman akar kuning lebih baik scbagai hepatoprotcktor

dibandingkan ckstrak tCl1lulawak.

Kerusakan hati rada kelompok kontrol tidak ditunjllkkan pada hari ke-8 didllga karena

parasctamol tclah tcnl.:toksifikasi dan mcngalami perbaikan pada hati. Ilasil ini menunjukkan

!ndllksi parasetamol pcrlll dipantall aktivitas cnzill1nya pada hari kedua pasea induksi.

Pcrbcdaan galur mcneit jug.! I1lcl1lpcngaruhi hasil rcspon tcrhadap induksi parasctamol dosis

tllnggal schingga mcmbcr:kan kerus1kan hati yang berbcda, scperti halnya Olalcyc & Rocha

(2008) pada mcneit Albino dan Sabir & Rocha (2008) pada mcneit Balb-C.

Iwaloklln el (I/. (2006) mclaporkan senyawa tcrpcnoid lain, yaitll lakton seskuitcrpcn pada

lanaman V. alilyi/a/illa II1cmiliki aktivitas hcpatoprotcktor dan antioksidan. Olaleye & Rocha

127

Page 18: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~DfIfJ~

....._- .._._-_._-­

Jakarta, 9-10 Oktober 2012

(2008) juga membuktikan lal1n111an A/chon/ea cor£iilo/ia yang mempullyai senyawa metaboJit

lerpenoid memiliki kemampuan menghaJangi peningkatan aktivitas ALT dan AST.

4. KESIMPULAN DAN SAnAN

Kcsimpulan

Berdasarkan hasil penclitian disimpulkan bahwa ekslrak sapogenin akar kuning memiliki

aktivita~r sebagai hepatoprotektor yang Jebih baik dibandingkan ekstrak saponinnya pada meneit

janlan dewasa gaJur DDY yang diinduksi parasetamol dosis tunggal 0.7 Illglkg bobot badan.

Saran

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan dosis yang tepa I dalam

penggunaan ekstrak sapogenin. Pemeriksaan histopatologi dan enzim-enzim lain seperti

katalase, glutation peroksida. dim slIperoksida dismulasc pada hati juga pcrlu dilakukan untuk

melihat aktivilas kerusaknn hati.

l)aHar Pustaka

Adji P. 2004. Daya antioksidasi ckstrak saponin akar kuning (Arcallgelisia flam (L) Merr) Icrhadap radikaJ bebas pamselrnnol sebagai mekanislllc hepatoprotektor pada tikns putih galur Sprague Dawl<:v. [skripsi]. Bogor: Fakullas Matematika dan IImu Pengctahuan Almn, Institut Pertallian Bogor.

Batubara I, Achmadi SS, Iskandriali 0, Hanafi M. 2004. Glikosida akar kuning (Arca/lgelisia .flam (L.) Merr) sebagai hepatoprotektor: Ekstraksi, pemisahan, dan bioaktivitasnya. J Natllr II1(/ollc,<; 17: 14-20.

Beutler lA, Kashman Y, Carrdclliina JII, Alexander RMA, Balachak MS, Prather TR, Shoemaker IU I, Boyd MR. 1997. Isolalion and characterization of novel cytotoxic saponins from Arcltidcndron ellipticum.

Harbome lB. 1987. Me(ode P;tokimia. Pelllll1tllll Cara Modern Menganalisis Twnhllhall. Padmawinata K, pener:icmah. i1alJ(]ung: ITB.

Iwalokun BA e( al. 2006. 'Iepatoprotective and antioxidant activities of Vernonia amygdalina on acetaminophen-induced hepatic uamage in mice. J Med Food. 9:524-530.

lanbaz KH & Gilani All. 2000. Studies on preventive and curative effect of berberine on chemical-induced hepatotoxicity in rodents. Fitoterapia 71: 25-33.

Kayun SP. 2003. Ekstrak kasar saponin dari akar kuning sebagai hepatoprotektor [skripsi]. 13ogor: Fakultas Matematika dan I1mu Pengetalman Alam, Institut Pertanian i1ogor.

Lacaille D, Wagner JI. 1996. A review of the biological and phannacological activities of saponins. Phytomed 2:363-3R9.

Marlian" N. 2005. Polensi ekstrak dnging buah l11ahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Hocr1.) sebagai hepatoprotektor padn tikus putih galur Sprague Dawley. [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dall II111U Pengetnhuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Meistiani Y. 200 I. Isolasi dan iti<.'nli fibsi scnyawa alkaloid dad akar kuning (Arcallgeli.~ia ./lal'll (L.) Merr) [skripsiJ. Bogor: Fakultas Matematika dan IInm Pcngelahuan Alam, Instilut Pertanian Bogor.

12R

Page 19: PROSIDING ISBN: 978-602-18459-0-5 ul

~DJ1J~ Jakarta, 9-10 Oktober 2012

Meyer BN et at. 1982. Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant constituent. Planta Med 45: 3\-34.

Nuraini. 2005. Pencirian saponin dari batang tanaman akar kuning (Arcallgelisia f/al'a (L.) Merr) [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Nuryanti S. 1993. Identifikasi senyawa alkaloid dari batang kayu kuning [tesis]. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Gajah Mada.

Olaleye MT, Rocha JBT. 2008. Acetaminophen-induced liver damage in mice: Effect of some medicinal plants on the oxidative defense system. J Pharm. 59:319-327.

Robinson T. 1995. Kwullingall Kimia Organik Tallamall Tillggi. Bandung: Penerbit ITO.

Rumampuk RJ. 2001. Elusidasi struktur saponin dari biji Barringtollia asiatica L. Kurz [disertasiJ. Bandllng: Universitas Padjadjaran.

129