prosiding semin nasionalpene em anrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39348/2/... ·...
TRANSCRIPT
PROSIDING
SEMIN NASIONAL PENE EM AN
REVITAUSASI PERAN PENERJEMAHAN DI ERA GLOBAL
H. .' -• -- - ---
'.......
•
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENERJEMAHAN:
REVITALISASI PERAN PENERJEMAHAN DJ ERA GLOBAL
•
Penulis: Ahmad Saton Ismail, Moch. Syarif Hidayatul1ah~Akhmad Sae
Arif Rahman Hakim, Devi Rosmawati, Anf Budiman, Dewi War-na
Lesmana, Nur Hizbullah, Darsita Supamo, Asep Saefudin, Pungki Purn
Tatam Wijaya, Hilman Ridha
Penata Letak: EMTE Wijaya
Perancang Sampul: Reza Grafika
Diterbitkan oleh :
Tarjamah Center
Gedung Fakultas Adab dan Humnaiora Lt. 7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
)1. Ir. H. Djuanda No. 95 Ciputat
Telp: 021-83809048
SMS: 0858-1020-3168
Dlcetak; November 2013
ISBN: 978-602-17267-8-5
DAFTARISI
Pengantar Ketua Program Studi Tarjamah v
Daftar Isi ix
» Sebab-sebab Pengkhianatan dalam Menerjemah
Achmad Satori Ismail 1
» Masalah Bahasa Terjemahan AI-Quran dan Pemutakhirannya:
Pengalaman Universitas Al Azhar Indonesia
Nur Hizbullah 11
» Lagi-Iagi Masalah Budayadalam Penerjemahan Arab-Indonesia
Moch. SyarifHidayatullah 27
» Masalah Lingua-Kultural
dalam Penerjemahan Teks-teks Humor Arab
Maman Lesmana 41
» Program Studi Tarjamah:Sebuah Model Lembaga Pendidikan Penerjemahan
Akhmad Saehudin 59
» Efektivitas Google Translate dalam Penerjemahan
Devi Rosmawati 77
» Penerjemahan Buku Bidang Studi Ilmu Perpustakaan:Prospek dan Tantangan
Pungki Purnomo 97
, oJ: • . r N{/riona('Pmtriunahan:'Prosini1'J ,JtmJn{/ -:~
(. • ;f) 'Pmtriemaf,an Ii r:.rn qfaba(1?,fvi{a1iJ{/fl rtran J
. nikatif dalam Menerjemah)} Strategl Komu S di Pendidikan Bahasa Inggris
Mahasiswa Program tu d F h P I. h d Keguruan lAIN Ra en ata a embang
Fakultas TarbIYa an....................................... 1........ .... 1Dew; Warna ··························· 7
» I hall MenerJ'emahkan Interjeksi dalamPennasa a .
. P d k darl' Bahasa Indonesia ke Bahasa InggnsCenta en e'p d" t" 135Dal10 U rjla I ..........•••..•........••.•••.....•...•••... . .
}} Pergeseran Kategori Temadalam Penerjemahan Pidato Inagurasi Barack Obama
AnifBud,'man 149••••••••••••••••••••••••••••••••••• •••
}} Terjemahan Pragmatik:Menyelami Makna melalui Konteks
Asep Saefudin "" 167
}} Nilai-Nilai Budaya dalam Novel Terjemahan
14l-Bahts 'an Imra'ah Mafqudah-..I
lIJarsita Suparno , 179
}} Penerjemahan dan Transmisi IImu Pengetahuan:
Ke arah teknokrasi penerjemahan
ArietRahman Hakim " " """".."" "".""." 195
» Teknik Menilai dan Mengkritik Terjemahan
M. Tatam Wijaya 217
}}
}}
}}
Peran Mesin Penerjemah Statistik dan Kualitas Terjemahannya
Hilman Ridha......................... . 239........ ""." """ ......•...•......•.....
At-Tarjamah: Mahiyatuha wa Kaifiyyatuha
H. Ikhwan Azizi....................... .. .267......... O'O'O' ....... O'O'O' ...... O'O'O' •••••••••••••••••••••••••• " •••
At:Ta'rib Dhrarurah Mulihhah Ii At-Tarjamahmm AI-Indunisiyyah ila Al-Arabiyyah
Hj. Majdian Muhammad Muchlis 285
,•
i•
NILAI-NILAI BUDAYA
DALAM NOVEL TERJEMAHAN
AL-BAHTS 'AN IMRA'AH MAFQUDAH*
Darsita SuparnoDosen Program Studi Tarjamah
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstract: Arabic literature such as novel is one ofreality construction ofArabic's culture, in the form ofwriting, represented in symbols. For Arabicpeople, novel is a kind of their societies' advice which cannot be forgotand separated from their life; it also serves as a means ofcommunicationin order to teach, educate, advice, to draw characters, and inform valuesfor younger generation. This research focuses on the study offorms andmeanings of the symbols found in translation novel from Arabic intoIndonesian. This research can be classified as a case study using eclecticapproach which combines theories ofstylistics, and sociology ofliterature.Methodologically, in this research is natural in characteristics because theprimary data are observed directly. The form of culture's values in thisnovel can be identified in writing. The researcher serves as the humaninstrument The data culture's values are gathered from writing contentof its translation novel. The finding of the forms of caultural values arefound, namely words, and phrases which cover human character suchas: working is the mercy of god; discussion to solve problem; physicalcharacter; language; words are in compliance with its behavior; mutualhelp; selfesteem.
KeYWord: culture's value, self esteem, discussion to solve problem,lang<uage, translation
"R 't r si Peran-Makalah ini disajikan dalam Seminar Nasional Penerjemahan eVI a lsaP , 1 h P ram Studi Tarjamahenel")emahan di Era Global" yang diselenggarakan 0 e rog
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 24 Oktober 2013.
Pendahuluan 'hk n dari bahasa sumber bahasa Arabditer)ema a k . Itt
Karya sastra yang Indonesia telah banya ddakukan Ian bahasa 0 th
dalam bahasa sasar . I k beluk wanita merupakan salah, en enal se u Satu
t dibicara an ggamerupakan su altu
ran Inl, Po 0
wanita memang sunggu " ,PD lam bahasan int, toplk tentang wanlta dapat
luas pula cakupannya. a
k 'adl" al-Bahts 'an lmra'ah Mafqudah; karya hnaddisederhana an men) , , .
Zuriyati.Karya sastra terjemahan yang berasal dari berbagai bahasa di dunia
yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kini kian diminati
oleh masya~akat, baik oleh para pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat
pada umumnya. Salah satu, karya terjemahan itu ialah karya sastra yangditerjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Kehadiran
karya sastra merupakan cerminan fenomena sosial yang berkait erat
dengan berbagai persoalan, antara lain: persoalan politik, ekonomi,agama, kemanusiaan, pendidikan, keluarga, dan sebagainya.
Dalam proses kelahirannya, karya sastra, baik sastra Indonesiamaupun sastra lainnya, terjadi saling keterkaitan antara penciptaan
sastra dngan fenomena kehidupan masyarakatnya. Penciptaan karya
sastra yang sering menampilkan berbagai pokok persoalan kisahan
yang ~ikemukan tidak pernah terjadi keajegan, penciptaan sastrasenantlasa mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan
erubahan ,
sastra dan perubahan sosi I . . . .a mengasoslaslkan kita kepada sintakslS fiksi
t Hiski Komda DIY 1998 b ., se agalman d'ku' _
Sastra Indonesia Tanggap p a I tiP oleh Sugihastuti, Rona Bahasaan enutur d ft-I.dI'
Offset, 2005), him 31. . an Pembacanya. (Yogyakarta: Pustaka~
•
•I
....'ifai-nitai '8ulaua lalam Novel'Te,.;emakm 7l!- 'Bahls 'an ? 'f ... ~1.HI J 'f f J rnra an lYIa,qurlal,
Olen: 1Jarsila Suparno I
n fiksi.2 Menear; Perempuanyang HUang adalah obJ'ek k "dan no .' . " . aJlan yang
k Skan dalam tuhsan Inl. dltinJau dari sudut pandangsos' I' "difo U .. 10 mgUlstlk,S dari tataran smtaksls, bahasa yang digunakan dalam k '.
khuSU ., . • arya mlmengindikasikan slntaksls flksl. Untuk melihat indikasi sintaksis fiksi
dalam karya ini digunakan beberapa parameter linguistik yaitu:
1. Indikasi fiksional merujuk kepada tanda-tanda teks yang
cenderung mengungkapkan fiksi; ada figur-figur retoris; isi teks
mengindikasikan fiksionaIitas, demikian pula referensiaIitasnya.
2. Indikasi fiksional yang referensial merujuk kepada unsur-unsur
. teks dan tanda-tanda teks yang denotatum fiksi yang jelas.
Contoh Ahlam tokoh utama dalam cerita rekaan ini mempunyai
kerumitan yang terdapat dalam aspek yang mengandung
gambaran kehidupan.
Latar Sosial Budaya Tokoh-tokoh Novel Meneari PerempuanYang Hilang
Untuk dapat memahami objek penelitian ini dengan sempurna, telaahdiarahkan pula kepada konteks latar sosial budaya yang melatari kisah
ceritanya. Cara pandang ini menjadi alasan utama untuk membicarakanlatar budaya novel Mencari Perempuan yang HUang. Konteks
pembahasan latar sosial budaya akan dihubung-hubungkan dengantokoh cerita sebagai pelaku yang menggerakkan cerita novel ini dari
awal hingga akhir. Novel ini memaparkan latar sosiologis yang merujuk
ke bUdaya Arab. Bertumpu kepada kenyataan itu pembahasan secara
otomatis akan dikerangkai oleh konsep-konsep sosial budaya Arab.
Konsep bUdaya Arab dibahas dengan menggunakan konsep
rneliputi '1 hukumpengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kel muan, ,adat istiad . g didapat01 h at dan kemampuan yang lain serta keblasaan yan
e Illanu' I . t ya konsep.. Sla sebagai anggota masyarakat.3 Se anJu n ,~ Z .
oest, A .' . ahan ManoekmlSardlo art Van. Fiksi dan non Fiksi dalam Kajian Semlotlk. TefJem
e. (Jakarta' Int) lay) . ermasa, 1990), him 65. . d Budaya
[) or, £.8 b . II $051al anasar. (Jaka . Se agiamana dikutip oleh Setiadl, Elly M. murta: Ken 27cana, Prenada Media Group, 2006), him .
Nilai-Nilai Budaya dalam Novel Terjemahan Menear;
Perempuan yang Hilang
Pada pembahasan ini akan dikemukakan temuan-temuan yang
menyangkut nilai budaya dalam novel terjemahan Mencari PerempuanYang Hilang. Berikut pembahasan nilai budaya yang dimaksud:
•Hidup Manusia." Diunduh darl
S Wattimena, Reza A A" Makn K .. . a erJa dalamRumahfilsafat.com tanggal 12 Sept bem er 2013.
11.
1. Kerja adalah rahmat
Teori yang digunakan untuk menelaah kerja adalah rahmat antara
lain teori Wattimena (2011). 5 Bekerja menurut Wattimena adalah
sentral bagi kehidupan manusia. Bekerja memeiliki lima dimensi
yaitu: (1) dimensi fisiologis artinya bekerja adalah kegiatan yang
menandai kemanusiaannya. Manusia bekerja optimal jika situasinya
ecara pSlk~IOgiS manusia membutuhkan kerja. Melalui kerja manusiamempunyal cara mengemba k ..ng an dlrmya; bakatnya tersalurkan,
• Mulser, Neil. Pribadi dan Mas kyara at Jawa. (Jakarta: Slnar Harapan, 1985), him
yang berbeda dikemukakan oleh Mulser (1985) kebudayaan yaitu, . nusia dan kerangkai oleh gagas
pengejawantahan segala keglatan ma , an-
d dalam pemikiran para anggota masyarakat sebaga1'gagasan yang a asuatu model mental, yaitu model pengenalan. Model pengenalan ini
berfungsi untuk memberi alasan kepada kehidupan.4
Bertumpu kepada penjelasan tersebut, untuk memahami konsep
kebudayaan Arab akan mengarah kepada pemahaman nilai-nilai,
konsepsi-konsepsi serta paham yang akan membimbing tindakan dan
memberi makna pada pengalaman dan lingkungan masyarakat Arab.
Alasanitupadabagianinidibahasbeberapagagasanutamayangdianggap
menjadi ciri khusus budaya Arab. Beberapa gagasan utama tersebut
diharapkan esensi kebudayaan Arab dapat diketahui, diidentifikasi,
dan pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menentukan latar sosial
budaya tokoh-tokoh dalam novel Mencari Perempuanyang Hilang.
•
o
I
,••I
Nilai-n;(ai 'BulaJa lalam NOII~(7"e1~mahan 11.!-'Bahfs 'an ?mra 'ah Ma(~utfahoteh: '1Jarsjfa Suparno
'iwanya terungkapkan, telentanya teraktualisasikan dan kreatifitasnya
salah satu cara manusia berintegrasi dengan manusia lainnya, dengan
berbagai latar belakang asalnya, bertemu dengan menjalin relasi dengan
sesamanya. Pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang menunjukkan status
sosial dirinya di tengah masyarakat; (4) dimensi ekonomis mengacu
kepada pengertian bahwa untuk dapat hidup terhormat orang perlu
bekerja. Artinya manusia tidak mampu hidup sendirian, mencukupi
kebutuhan hidupnya perlu orang lain; (5) dimensi kekuasaan mengacu
kepada sekelompok manusia yang saling berinnteraksi dalam sebuah
lembaga atau organisasi tempat bekerja. Organisasi merupakan wadah
interaksi manusia berdasarkan relasi-relasi kekuasaan, baik secara
implisit maupun eksplisit. Secara implisit dapat dilihat melalui berbagai
kegiatan sehari-hari, sedangkan secara eksplisit dapat dilihat dari
hubungan atasan bawahan.
Dimensi pertama yaitu dimensi fisiologis artinya bekerja adalah
kegiatan yang menandai kemanusiaannya. Manusia bekerja optimal
jika situasinya dalam koordinasi dengan manusia lainnya. Tokoh-tokoh
dalam novel ini memiliki pekerjaan, contohnya tokoh Dokter Ahlam,
Dokter Hanin dan Dokter Sholeh dapat dilihat pada kutipan berikut:
"Saat itu kami bertiga; yaitu aku, Hanin dan Ahlam. Kami berkumpulsetelahjam tigas rumah sakit Ibnu Na/is berakhir. Rumah askit inisudah dikenal masyarakat dengan baik. Rumah sakit ini tempatberkumpulnya dokter spesialis." (dikutip dari Zuriyati, 2010: 11)
Kutipan di atas menunjukkan bahwa setiap manusia bekerja
rnemerlukan koordinasi dengan manjusia lainnya untuk menunjang
pekerjaan.
Dimensi kedua dengan bekerja kerja manusia mempunyai cara
rnengembangkan dirinya; bakatnya tersalurkan, jiwanya terungkapkan,
telentanya teraktualisasikan dan kreatifitasnya terwujudkan.
Tokoh polisi dalam karya ini bekerja untuk menyalurkan bakatnya
yaitu melakukan kebaikan untuk banyak orang membongkar dan
. hasil pemeriksaalJ dokter. Po/is;pun"PoIisi mas,h menu1I!J9u
o d k fi kusyang berhubungan dengan penemuan bay;men)elaskan po a u 0 b b b k .0' bahkan fvmjelasannya dengan e erapa u t, penting,ro, D,a menam,,- k' ok." (O'ku '
°c ba,"i malang itu sema In menan I tip dartyang membuat cen a 'J'
Zuriyati, 2010: 20)
"ltu tentDng ayahkuo Adapun ibuku, hanya seorang ibu rumah tanggayang baik. Hidup menurut ibuku adalah member dan berkorban. Sarnadengan ayah pengorbanan dan usianya adalah untuk keenam anakanaknya. Seorang ibu yang keibuan. yang senantiasa mendidik kamidengan kasih saying dan kelembutan. Suami bagi ibu adalah ternanhidupuntuk berbagi peran."(Oikutip dan Zunyati, 2010: 77)
Ku~pan di atas menunjukkan bahwa setiap orang dalam interakSi
perkellaannya selalu melibatkan orang lain. Contoh di atas adalah
~~baran ~kerjaan seorang ibu rumah tangga.lbu rumah tangga adalab
Jem,s pekellaan yang tidak terlihat namun sangat berat dikerjakan, mulaidan bangun pagi hingga mal h" d'
am an, la melayani suami dan anaknya Jdalam rumah. Pekerjaan tip , ,
e 1m menunjukkan status sosial pekerjaan
o H I 'ni dapat dilihat pada kutipan sebagaikeJahatan, a Imemberantas
berikut:
Kutipan di atas memperlihatkan bahwa untuk menjadi polisi
diperlukan bakat. Oleh karena itu. tidak semua orang menjadi polisi,
hanya orang-orang yang memiliki karakter tertentu seperti menelusuri
perbuatan menyimpang, menegakkan kebaikan, membela orang tak
bersalah, melindungi masyarakat merupakjan ciri-ciri kreatrifitas
seseorang yang pekerjaannya mengarah ke pekerjaan sebagai seorang
polisi.Dimensi ketiga adalah dimensi sosial merujuk kepada bekerja
merupakan salah satu cara manusia berintegrasi dengan manusia
lainnya, dengan berbagai latar belakang asalnya, bertemu dengan
menjalin relasi dengan sesamanya. Pekerjaan yang dimiliki oleh
seseorang menunjukkan status sosial dirinya di tengah masyarakat.,
data dalam novel ini dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut:
. d' dalam rumah adalah pekerjaan ibu rumah tangga.•bU .I .
Dimensi ekonomls mengacu kepada pengertian bahwa untuk
a at hidup terhormat orang perlu bekerja. Artinya manusia tidak
. Gambaran tentang manUSla membutuhkan manusia lain dalamlam.pekerjaan dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut:
... /laku melangkah menuju kantin paman Darwis. Aku pesan secangkirkopi manis. Sebelum masuk kantin, kulihat dokter Ahlam sedangduduk termenung. Di Wajahnya ada goresan duka yang sulitdipahami. Rupanya Ahlam mempunyai cara yang sarna dengankuuntuk rnengubur kegalauan hati ini. Meneguk secangkair kopi manis./I(Dikutip dari Zuriyati, 2012: 12)
Kutipan di atas menunjukkan bahwa dokter di rumah sakit tidak•
hanya bekerja memeriksa atau membutuhkan pasien untuk datang
kepadanya, tetapi dokter juga membutuhkan jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, seperti
tukang kopi. Hubungan antara tokoh paman Darwis dengan dokter
Sholeh adalah contoh manusia hidup memerlukan orang lain di dalam
pekerjaannya.
Dimensi kekuasaan mengacu kepada sekelompok manusia yang
saling berinteraksi dalam sebuah lembaga atau organisasi tempat
bekerja. Organisasi merupakan wadah interaksi manusia berdasarkan
relasi-relasi kekuasaan, baik secara implisit maupun eksplisit. Secara
implisit dapat dilihat melalui berbagai kegiatan sehari-hari, sedangkan
secara eksplisit dapat dilihat dari hubungan atasan bawahan. Kutipan
berikutmenunjukkan interaksi pekerjaan berdasarkan relasi kekuasaan.
Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut:
'ProlilirIJ S~mi"",r Mffinn"f1'"" em,.h,.",'R.JVif"~fall1'6M" 1'~ne1em"l"m I 'Erll 4fo'af
"... permintaan ayahku kepada Inslnyur untuk m,lakukanpenghematan dalam penggunaan bahan-bahan bangunan yangpaling murah. Ayahku juga meminta bahwa banBunan '.antol bawahtidak dihancurkan, tapi cukup denBan menambah tlQngnya saJauntuk menyangga keruntuhan. Ditambahkan oleh ustadz Said bahwainsinyur itu sudah pergi ke negara lain untuk me/anJutkan stud/nya dlsalah satu universitas yang ada di Amerika. Temuan Inl menunJukkanadanya indikasi bahwa insinyur itu tidak dapat melanJutkan stud/nyakalau dia tidak menggenBgam uanB yang banyak. Ayahku telahmenutupnya denBan uang. DenBa demikian ins/nyur itu akan "diam"selama-Iamanya". (Dikutip dari: Zuriyati, 2010: 130)
Kutipan di atas adalah gambaran yang menunjukkan relasi manusia
berdasarkan relasi-relasi kekuasaan. Orang yang berkuasa dapat
memerintahkan kepada orang yang dianggap kurang berkuasa untuk
melakukan pekerjaan sesuai yang diperintahkan oleh orang yang paling
berkuasa di dalam relasi itu.
Dimensi etika, kata etika merujuk kepada: (1) nilai-nilai dan norma
norma yan gmenjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya; (2) etika berarti juga kumpulan asas
atau nilai moral yang dimaksud di sini adalah kode etik; (3) i1mu tentang
yang baik buruk. Dalam kajian ini, ketiga perngertian itu dilolaborasi
untuk mengkaji isi novel ini yang menggabarkan nilai moral tokoh
cerita dianggap sebagai individu atay masyarakat dalam lingkungan
sosialnya yang memiliki kode etik yang menjadi patokan mereka dalam
kehidupan sosialnya. Oleh karena itu untuk mengetahui nilai budaya
yang dianut tokoh dalam cerita digunakan aturan yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyaraktnya. Contoh pada kutipan berikut:
,
H"'-n'" '8ulIfJR "/am Nt1lIe(7'e!iemRlwm 1If-'Bahls 'an 1mraah Maffulal,ofef". 1Jarrifa ,su/,amo
"Pasti dia cantik, bukan? Aku berani bertaruh, "kata Hanin sekali lagi. "Ya,aku akui dia sangat cantik. Tapi aku lebih punya etika disbanding kamu,Hanin. Aku tidak mau menggoda semua perempuan cantik. Bukankah kauahlinya dalam menggoda perempuan." "Lalu mengapa perawat itu laribegitu melihatmu? Bukankah kalian belum saling mengenal?" kata Haninterbahak=bahak Kemudian mendesak Sholeh untuk menjawabnya. "ayojawab! Jangan mengalihkan perhatian!". Masalahnya tidak persis begituHanin. (Dikutip dari Zuriyati, 2010: 157)
2. Musyawarah
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2004:665) kata musyawarah
berarti merundingkan, membicarakan atau perundingan. Perundingan
hanya akan terjadi di dalam suatu kelompok sosiaI. Dalam sosiologi
kelompok merupakan suatu kumpulan individu yang memiliki
hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya
rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Soerjono Soekanto (1990)
mengemukakan bahwa himpunan manusia dapat dikatakan sebagai
kelompok sosial bila memenuhi syarat-syarat berikut: (1) setiap
anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok;
(2) ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
kelompok yang lain; (3) ada faktor yang dimiliki bersama seperti
senasib, kepentingan, tujua dan ideologi politik; (4) memiliki struktur,
aturan-autran dan pola perilaku.6 Kutipan berikut menunjukkan bahwa
para tokoh dalam cerita ini selalu bermusyawarah tentang bagaimanacara menenangkan hatinya yang gelisah.
16 Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
990), hal 78 '
3. Satu Kata dan Perbuatan
Relasi antara kata dan perbuatan harus sejalan dalam penelitian ini
dianggap sebagai nilai sosiaI. Nilai sosial menurut Soerjono Soekanto
(1990) adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai ini lalu dianut oleh
suatu kelompok masyarakat7• Perhatikan kutipan berikut:
Soekanto, Soerjono, OP.cit, 1990, hal 54.7
" /bu berkata dengan gembira, "Berarti kat."Teh pun dl/etakka~: "Aku tidak tahu Buf, Bolehjadi ibu benar. MUda~.kataku benarbukan. haml' diriku daripada aku memahami d,'r'k
'b / bih merna , umudahan I u e d h nj'iwaku bisa bercerita sejujurnya kepada ibsendiri Mudah-mu a a Ak 'd k t h b u, / h 9 aku rahasiakan. u tl a a u, u, SunBBuhtentan gmasa a yan d' , B 1 h . d'
d" 'k oleh keherananku sen In 0 e )a I aku sedantidak tahu. Aku 151 sa . Bb 1 h )'adi aku sedang tersesat Kenyataannya aku
kasmaran atau a e . b ". k /' b "lbu duduk di dekatku sambll erkata, katakanlahbmgung se a I, U. ,
nakf Siapa dia yang mencuri hatimu! Smoga lbu b,sa membantumu."(Dikutip dari Zuriyati, 2010, 92)
Kutipan di atas menunjukkan adanya musyawarah antara ibu dan
anak untuk menyelesaikan suatu persoalan. Hubungan ibu anak dapat
dianggap sebagai kelompok sosial yaitu kelompok sosial berbentuk
keluarga. Kelompok sosial ini dapat dikategorikan kepada kelompok
sosial yang saling bergantung. Artinya anak bergantung kepada orang
tua demikian pula sebaliknya. Karena adanya saling ketergantungan
itu maka ketiadaan salah satu unsurnya akan mengakibatkan gangguan
kelangsungan hidup kelompok itu. Saling tergantung antar unsur itu
disebut saling tergantung yang bersifat solidaritas. Ikatan utama yang
mempersatukan setiap anggota kelompok adalah kesepakatan peran.
Peran ibu dapat bermusyawarah dengan anak di setiap waktu dan disetiap persoalan.
Ni!J,i-nifai '8I1IAJIf lalam Nover1e!Jemahan 1l{..'Baht! tin ?mra 'af, Maffutlaf,ofek fiar!ifa SU/,arno
.
''Abdul Gani diam membisu mendengarkan kesaksian anaknya di depanhakim. Dia laksana patung lilinyang sengaja dibuat untuk dihadirkandi persidangan. Hakim ingin tahu bagaimana pendapatnya ten tangkesaksian yang telah disampaikan oleh putrinya sendiri. Sementaraitu hiruk pikuk dalam suang siding belum bisa dihentikan. "(Dikutipdari Zuriyati, 2010: 358)
Kutipan di atas menunjukkan bahwa tentang perbuatan jahat yang
dihadirkan di sebuah persidangan merupakan suatu tata nilai, yaitu nilai
sosiaJ. NiIai sosial dapat dianggap sebagai petunjuk umum yang telah
berlangsung lama dalamkehidupan manusia yang dapat mengarahkan
tingkah laku harus sejajar dengan perkataan. Untuk menentukan
sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas kerap
dilakukan melalui proses menimbang. Pertimbangan terhadap sesuatu
sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut oleh suatu masyarakat.
Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa dalam masyarakat Arab anak
dapat mengadili orang tuanya apabila orang tuanya salah dan banyak
melakukan perilaku menyimpang yang dampaknya merugikan orang
lain.
4. Tolong-meno]ong
Perilaku tolong menolong dapat terjadi karena ada interaksi sosiaI.
Interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto (1990) terjadi karena ada
dua syarat, yaitu (1) kontak sosial dan (2) komunikasi. Kontak sosial
arti secara harafiah bersama-sama menyentuh, dalam pengertian
sosiologi, kontak sosial tidak harus selalu terjadi melalui interaksi atau
hUbunganfisik, sebab orang dapat melakukan kontak sosial dengan
pihak lain melalui telepon, radio, atau pos elektronik. Oleh karena itu
kontak sosial memeiliki sifat-sifat sebagai berikut: (1) kontak sosial
dapat hersifat positif atau negative. Kontak sosial yang bersifat positif
rnengarah kepada suatu kerja sarna, sedangkan negatif mengarah
pada Suatu pertentangan atau konflik8• Berdasarkan konsep ini, tolong
rnenolong dianggap sebagai kontak sosial bersifat positif. Tolong
~enolongmerupakan terjadi karena factor simpati. Simpati merupakan8 S k
oe anto, Soerjono, Op.cit, 1990, hal 56
merasa tertarik kepada pihak lain.suatu proses di mana seseorang
Perhatikan kutipan berikut:
d h I na hati bundanya. Air matanya jatuh berderaian.IIBetapa gun a gu a ,, k tubuhnlYa ke atas rumput kenng dan menangisDilempar annyak k Aku hampir; ibu itu dan aku katakana bahwa aku
se uat- uatnya. .'"'h' Aku I'ngl'n mengurangl kepedlhannya. Tenang, butmengasl mya. '.
Jangan sedih Ahlam past; pulang. ... lb~ Ah~am menjawa~ samb,!tersedu-sedu menahantangis. "Sudah kami can ke seluruh pOjok kota,sudah kami tanya sahabat dan handa; tolannya, sudah kami pampangfotonya d; setiap hotel, di set;ap restoran, d; setiap rumah sak;t, tap;belum ada titik terang tentang keberadaannya. Tentara dan polis;juga juga sudah berpencar ke berbagai lokas;, tapi merka belummenemukannya.. jejak pun belum tercium. Sudah kami baca berkali·kali nama penumpang yang akan naik pesawat ... Apakah kau tahunak, di mana dia sekarang? (Dikutip dari Zuriyati, 2010: 309)
Kutipan di atas menunjukkan bahwa melalui proses simpati, orang
merasa dirinya seolah-olah berada dalamkeadaan oran glain dan
merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang tersebut.
Dalam proses ini perasaan meemgang peranan penting walaupun alasan
utamanya adalah rasa ingin memahami dan bekerja sarna dengan orang
lain.
5. Kesatria
Kesatria dalam konteks ini merujuk kepada pengertian harga diri. Setia,p
individu perlu membangun dan memenuhi kebutuhan harga diri secara
realistik, melalui pengembangan potensi yang dimilikinya hingga dapat
meraih prestasi. Konsep harga diri yang dikemukakan oleh Gilmore(1974) sebagai berikut:
"Selfestee,:, is a.personaljudgement ofworthness that is a personal thot;sexpressed m attitude the individual holds toward himse/f'1
Konsep ini menjelaskan b h h .. .. . a wa arga diri merupakan penilalanmdlvldu terhadap kehorm t d'
a an lrinya, yang diekspresikan melalui
Nif-i-nilAi '8u"!J~ ""fAm Nov,!7', ,malum 1lf-'8ahlJ An 1m,.'/ah 'Ma/'I1"'''OM'/fmlll4 SU/J4,."fJ
sikap dirinya. Karakteristik indivtdu yang memilikt harp diri yang
rnantap yaitu harga diri yang memiliki kehormatan dan menghargai dirt
sendiri seperti adanya. Sebaliknya, individu yang memiliki harp dh1
rendah cenderung memiliki sikap penolakan dirt, kurang pua terhadap
diri sendiri, dan merasa rendah diri. Selanjutnya, harga dirt menurut
BaJnadi Sutadipura (1983) adalah kebutuhan harga diri merupakan
kebutuhan seseorang untuk merasakan dirinya sebagai seorang yang
patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik Kutipan
berikut menujukkan harga diri tokoh Ahlam.
"Lidah sang hakim bagaikan terkekang pelana kuda karena sangatterharunya, matanya terbelalak menatap Ahlam. Wanita terhormat initelah merubah undang-undang di bumi ini. kesaksian Ahlam langsungmelengkapi catatan yang belum ada dalam catatan hakim sebelumnya.Deburan hati setiap hadirin bagaikan empasan ombak. Mereka kagunmdan terpukau melihat perempuan yang cerdas dan berani ini. namanyaterangkat dan kharismanya teruji. Dia pancarkan kilauan hakikatbagaikan pancaran cahaya bintang yang menerangi kegelapan sunyi.Aku kagumi AhTam melalui tatapan mataku. Dia tertunduk malu. Diamiringkan kepalanya sambi! menyeka air matanya. Dia bagaikan pemeranprotagonist daTam sebuah drama. Semua lapisan masyarakat di dunla iniakan bertepuk mengaguminya. "Wahai gadis yang arit sud dan bijak(Dikutip dari Zuriyati, 2010: 357)
Kutipan di atas menggambarkan bahwa niJai-niJai sosial yang
menyangkut harga diri memiliki fungsi umum dalam masyarakat Di
antaranya nilai-nilai sosial itu dapat menyumbangkan seperangkat
peranti untuk mengarahkan masyarakat dealam berpikir dan bertingkah
Jaku. Selain itu, nHai sosial yang menyangkut harga diri dapat berfungsi
sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan
peranan sosial. Nilai itu dapat mendorong seseorang untuk mewujudkan
harapan sesuai dengan peranannya. Tokoh Ahlam daJam kutipan di atas
berperan sebagai pembuka semua data yang diperJukan hakim tentang
kejahatan yang dilakukan ayahnya, yang merugikan banyak orang.
Kesimpulan .B k d
· I" data dan pembahasan sebagalmana tertera dierang at an ana ISIS
atas diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:
P I ng berJ'udul asH berbahasa Arab al-Bahts'anertama, nove yaImra'ah Ma/qudah karya Imad Zaki yang terbitkan tahun 2002,
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Zuriyati pada
tahun 2010 merupakan hasH kebudayaan Arab berupa karya sastrayang
dapat dinikmati oleh pembaca orang Indonesia. Karya sastra terjemahan
itu mengandung nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya yang dimaksud
antara lain: (1) menganut konsepsi kerja adalah rahmat, (2) senang
bermusyawarah, (3) satu kata dan perbuatan, (4) tolong menolong, (5)
kesatria. Kenyataan-kenyataan tersebut menunjukkan bahwa sastra
Arab sangat kaya dengan nilai-nilai budaya seperti yang terdapat di
Indonesia pada umumnya. Dapat dikemukakan pula sastra Arab yang
sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat memberikan
sumbangan kepada kekayaan nilai-nilai budaya nasional.
Kedua, nilai-nilai budaya yang terdapat dalam sastra Arab
menunjukkan sifat-sifat semesta atau universal. Universal merujuk
kepada nilai-nilai budaya itu tidak hanya dimiliki oleh masyarakat
pendukung cerita yang bersangkutan, tetapi juga terdapat dan menjadi
milik masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini menunjukkan ada
kesamaan nilai atau kemiripan nilai-nilai budaya yang dianut oleh orang
Arab dengan orang Indonesia, meskipun tidak persis sarna. [ ]
Daftar Pustaka
Alwasilah Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Handung: Angkasa, 1985.
Black, Elizabeth. 2011. Pragmatic Stiliso'cs T' hAd' dan. efJema an r lanto .kawan-kawan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Burns, Elizabeth and Tor Burns 1973 S .. . . oClOlogy o/Literature and Drama.Middlesex: Penguin
Chaer, Abdul dan Leoni Agustin 19 .a. 85. SoslOlinguistik Perkenalan Awol.
Jakarta: Roneka Cipta.
MIA/-n"" 8/1"'JIt ,{"{,,m Nowl"-'9''''''/''''1 ~/.. &/'IJ ~n 9mM ',,1, M"f,.."ote/,: {JAn"'" SU(Mrno
Damono, Sapardi Djoko. 1978. 50siolog; 5astra. Jakarta: Pusatpembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikandan Kebudayaan.
••••••.•••••••. 1983. Kesusasteraan Indonesia Modern. Jakarta: Gramedia.
Djamaris, Edward. 1991. Makalah "Nilai Budaya Sastra Melayu Klasik".
Jakarta: Balai Pustaka.
Fasold, Ralp. Sociolinguitics o/Society. (Oxford: Blackwell, 1987), hIm 63.
Gilmore. J. 1973 "Self Esteem" in Hurlock Elizabeth B. DevelopmentalPhsychology. New York:McGraw·Hill Book Company
Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Antropologi. Jakarta: Gramedia.
Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Mulser, Neil. Pribadi dan MasyarakatJawa. Jakarta: Sinar Harapan, 1985
Poewadarminto, WJS. 2004. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Pradipto, Nemesius. 1987. "Keluarga Gerilys Sebuah Tinjauan Stilistik".
Skripsi Sarjana Sastra FS UI.
Sinamo, Jansen dan Eben Ezer Siadari. 2012 The Chinese Ethos. Jakarta:
Institut Darma Mahardika.
Setiadi, Elly M. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Prenada Media Group.
Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik Ke Arah Memahami Metode
Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soekanto, Soerjono. 1990. 50siologi 5uatu Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
••••••••••••••••••. 1993. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Grafiti.
Sugihastuti. 2009. "Sastra dan Perubahan Sosial Studi Kasus Saman
Karya Ayu Utami". Dalam Rona Bahasa dan Sastra Indonesia.
Yogyakarta: pustaka PelajarTurner, G.W. 1973. Stylisties. Oxford: oxford: University Press.
Wattimena, Reza A.A. 2013." Makna Kerja dalam Hidup Manusia."
Diunduh dari Rumahfilsafat.com tanggal12 September 2013.
Wellek Rene dan Austin Warren. 1990. read Kesusasteraan. Jakarta:
Gramedia.
Zuriyati. 2010. Meneari Perempuan yang Hi/ang. Diterjemahkan dari al
Bahts'an Imra'ah Mafqudah, karya Imad Zaki. Jakarta: Zikrul
9 86.02.1 26 BS~_