prosus-blok11-kardio

6
KARDIOVASKULAR Kerja jantung dipengaruhi oleh 4 hal : beban awal (preload), kontraktilitas, beban akhir ( afterload), frekuensi jantung. Beban Awal a. Yaitu suatu beban awal/derajat dimana otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi atau disebut juga ventrikel end diastolic volume. b. Kekuatan saat istirahat miokardium digambarkan oleh tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LVEDP). c. Beban awal berhubungan dengan panjang otot jantung, regangan dan volume. d. Peningkatan beban awal meregangkan otot jantung yang menyebabkan kontraksi ventrikel lebih kuat dan meningkatkan stroke volume serta curah jantung. e. Meningkatnya beban awal diakibatkan oleh meningkatnya volume yang kembali ke ventrikel. f. Semakin regang serabut otot-otot jantung sampai pada batas-batas tertentu, semakin kuat kontraksinya. Beban Akhir a. Yaitu resistensi/tahanan yang harus dihadapi saat darah dikeluarkan dari ventrikel. b. Suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama kontraksi/fase sistolik atau disebut juga aortic systolic pressure. c. Systemic vascular resistence - SVR disebut juga peripheral vascular resistence. Kontraktilitas Kontraktilitas miokardium terutama mempengaruhi stroke volume.Berbagai obat seperti digitalis atau inotropik seperti glikosida dan kalsium akan meningkatkan kontraktilitas. Depresan fisiologis seperti anoksia, hiperkarbia, asidosis akan menekan kontraksi jantung. Depresan farmakologis seperti quinidine, procainamide, anestesi lokal,

Upload: yonathan-aditya

Post on 17-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kardiologi

TRANSCRIPT

Page 1: prosus-blok11-kardio

KARDIOVASKULAR

Kerja jantung dipengaruhi oleh 4 hal : beban awal (preload), kontraktilitas, beban akhir ( afterload), frekuensi jantung.

Beban Awala. Yaitu suatu beban awal/derajat dimana otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi atau disebut juga ventrikel end diastolic volume.b. Kekuatan saat istirahat miokardium digambarkan oleh tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LVEDP).c. Beban awal berhubungan dengan panjang otot jantung, regangan dan volume.d. Peningkatan beban awal meregangkan otot jantung yang menyebabkan kontraksi ventrikel lebih kuat dan meningkatkan stroke volume serta curah jantung.e. Meningkatnya beban awal diakibatkan oleh meningkatnya volume yang kembali ke ventrikel.f. Semakin regang serabut otot-otot jantung sampai pada batas-batas tertentu, semakin kuat kontraksinya.

Beban Akhira. Yaitu resistensi/tahanan yang harus dihadapi saat darah dikeluarkan dari ventrikel.b. Suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama kontraksi/fase sistolik atau disebut juga aortic systolic pressure.c. Systemic vascular resistence - SVR disebut juga peripheral vascular resistence.

KontraktilitasKontraktilitas miokardium terutama mempengaruhi stroke volume.Berbagai obat seperti digitalis atau inotropik seperti glikosida dan kalsium akan meningkatkan kontraktilitas.Depresan fisiologis seperti anoksia, hiperkarbia, asidosis akan menekan kontraksi jantung.Depresan farmakologis seperti quinidine, procainamide, anestesi lokal, barbiturat juga akan menekan kontraksi jantung.Bila sebagian dari miokard ventrikel tidak berfungsi, seperti pada iskemia atau infark miokard maka kerja ventrikel akan berkurang.

Hukum Frank Starling-Makin besar isi jantung sewaktu diastole, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.-Dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.

Page 2: prosus-blok11-kardio

Sistem penghantar kelistrikan jantung terdiri dari SA Node, AV Node, Bundle His, dan serabut Purkinje. Fungsi dari system ini adalah sebagai :

otomasi – kemampuan menghasilkan impuls secara spontan

ritmis – keteraturan membangkitkan impuls

daya penerus – kemampuan menghantarkan impuls

peka rangsang – kemampuan merespon rangsang

alur kelistrikan jantung: impuls dari SA node -> secara cepat menuju AV node melalui jaras intermodal -> menyebar meliputi dinding kedua atrium -> ke bundle His -> ke serabut purkinje -> menyebar ke seluruh ventrikel -> kontraksi jantung

Siklus jantung adalah peristiwa dari awal satu denyut jantung ke awal denyut jantung berikutnya. Peristiwa ini di inisiasi oleh pembentukan spontan aksi potensial di nodus SA. Atrium berperan sebagai pompa utama untuk ventrikel dan ventrikel menyediakan sumber kekuatan yang besar untuk mendorong darah melewati system vascular. Jantung mengalami dua peristiwa utama selama siklus jantung lengkap, diastol dan sistol. Selama diastol, jantung rileks dan mengisi dengan darah dan selama sistol, jantung berkontraksi dan memompa darah. Dibutuhkan sekitar satu detik untuk menyelesaikan seluruh siklus jantung.

Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksasi, katup semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Page 3: prosus-blok11-kardio

Gelombang P: depolarisasi atrium

Gelombang Q: depolarisasi berkas His

Gelombang R: depolarisasi menyebar dari bagian dalam ke bagian luar dasar ventrikel

Segmen PR: waktu yang dibutuhkan oleh impuls dari nodus SA ke nodus AV; terjadi perlambatan nodus AV

Gelombang S: depolarisasi menyebar naik dari bagian dasar ventrikel

Kompleks QRS: depolarisasi ventrikel

Segmen ST: waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi repolarisasi (plateau phase); saat terjadi kontraksi dan pengosongan ventrikel

Gelombang T: repolarisasi atrium

Interval TP: waktu saat terjadinya relaksasi dan pengisian ventrikel

Pada gambaran EKG yang normal jarak antar gelombang R atau R-R harus sama. Atau jarak gelombang P/P-P harus sama, selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek QRS dan satu gelombang T.

Gelombang P:

Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil Positif kecuali di aVR Gelombang simetris

Page 4: prosus-blok11-kardio

Gelombang Q:

Lebar kurang dari 0,04 second Tinggi < 0,1 second

Kompleks QRS:

R/S =1 di lead V3 dan V4 positif di V5 + V6 dan negatif di V1 dan V2

Segmen ST

Isoelektrik Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.

Gelombang T

Sama dengan gelombang P Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR

Yonathan Adhitya - 41100069