proyek hambalang dibangun di wilayah rawan bencana
DESCRIPTION
gfTRANSCRIPT
M. Afief Ma'ruf, MT
NIP. 19841031 200812 1 001
Penyelidikan baru ka
sus Hambalang, KPK panggil Djoko Pekik
Reporter : Putri Artika R | Rabu, 12 Juni 2013 14:44
Djoko Pekik. Putri Artika.©2013 Merdeka.com
Figure terkait
Johan Budi SP Berita Johan Budi SP
Andi Mallarangeng Berita Andi Mallarangeng
Berita Terkait
Abaikan laporan BPK, KPK segera periksa tersangka Hambalang
BPK: KPK tak perlu tunggu hasil audit untuk tahan Anas dkk
BPK belum mampu selesaikan audit Hambalang
Merdeka.com - KPK meminta keterangan dari Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi
Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Djoko Pekik. Djoko dimintai
keterangan terkait pengembangan dan penyelidikan baru kasus korupsi proyek Hambalang.
"Dia dimintai keterangan terkait penyelidikan KPK soal pengadaan peralatan dan sarana proyek
Hambalang," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP , Rabu (12/6).
Djoko Pekik telah hadir di KPK pagi tadi. Dia mengenakan baju batik merah bata datang memenuhi
panggilan penyelidik KPK.
KPK membuka penyelidikan baru dari kasus skandal korupsi proyek sarana olahraga di Bukit
Hambalang, Bogor. Lembaga antikorupsi itu melakukan penyelidikan baru terkait pengadaan
peralatan dalam proyek tersebut.
Selain Djoko, sudah ada pihak-pihak yang dimintai keterangan oleh penyelidik KPK. Sayangnya,
tidak diketahui siapa pihak-pihak tersebut. Lagipula dalam penyelidikan, nama-nama pihak yang
dimintai keterangan tidak tertulis dalam jadwal KPK.
Proyek Hambalang dimulai pada tahun 2003. Pembangunan proyek itu bertujuan untuk menambah
fasilitas latihan olahraga. Pada tahun 2004-2009, proyek tersebut dipindah ke Kemenpora dengan
pengurusan sertifikat tanah Hambalang, studi geologi serta pembuatan masterplan.
Pada 2009, anggaran pembangunan diusulkan menjadi Rp 1,025 triliun, kemudian pada 2010
kembali diminta penambahan kebutuhan anggaran menjadi Rp 1,175 triliun melalui surat kontrak
tahun jamak dari Kemenkeu.
Dari kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,175 triliun, hanya Rp 275 miliar yang mendapat pengesahan.
Jumlah itu berasal dari APBN 2010 sebesar Rp 125 miliar dan tambahan Rp 150 miliar melalui
APBN-P 2010. Anggaran tersebut bahkan bertambah menjadi Rp 2,5 triliun karena ada pengadaan
barang dan jasa.
KPK pun menetapkan tersangka kepada Mantan Menpora, Andi Mallarangeng selaku pengguna
anggaran proyek itu. Kemudian, Mantan Kepala Biro Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar
selaku pejabat pembuat komitmen proyek, dan Ketua Kerjasama Operasi Hambalang dari PT Adhi
Karya dan Wijaya Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor.
Merdeka.com - Proses pembangunan
proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan
Sekolah Olahraga Nasional di Bukit
Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, mangkrak sampai saat ini. Hal itu
lantaran pembangunan proyek menelan
biaya Rp 2,5 triliun itu mesti dihentikan
saat pembangunan baru mencapai 30
persen, karena praktik korupsinya keburu
terungkap.
Menurut pengakuan Direktur Konstruksi PT Ciriajasa Cipta Mandiri, Ir. Malemteta Ginting, proyek
Hambalang dihentikan pada 2011 setelah ramai pemberitaan di media massa soal kasus korupsi.
Apalagi sebelumnya di dalam kawasan proyek sempat dilanda longsor, lantaran tanahnya tidak
stabil. Perusahaan Malemteta kebagian pekerjaan manajemen konstruksi di proyek Hambalang.
Kesimpulan/tanggapan dari topik di atas :
1. Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan
negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek.
Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang
Negara untuk kepentingannya.
2. Adapun penyebabnya Korupsi antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin,kelemahan
pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya
hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi, rendahnya
sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.
3. Korupsi ini sangat tidak menguntungkan yang akan mengakibatkan Tingginya angka kriminalitas
Korupsi menyuburkan berbagai jenis kejahatan yang lain dalam masyarakat. Semakin tinggi
tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan
KPK segera diminta seret Ratu Atut dalam kasus Pilkada LebakReporter : Hery H Winarno | Minggu, 24 November 2013 09:01
Ratu Atut Chosiyah. ©2013 Merdeka.com/http:/bantenprov.go.id
Berita Terkait
Usai diperiksa KPK, Ratu Atut irit bicara
Demo desak KPK tetapkan Atut tersangka, 4 mahasiswa ditangkap
Datang ke KPK, Ratu Atut tampil trendy
Merdeka.com - Lembaga Swadaya Masyarakat Maslahat Banten mendesak Komisi
Pemberantasan Korupsi menangkap Gubernur Ratu Atut Chosiyah terkait dugaan keterlibatan
dalam penyuapan terkait Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak.
"Kami minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meningkatkan status Gubernur Banten Ratu
Atut Chosiyah menjadi tersangka dugaan pelaku suap Pilkada Lebak," kata Ketua LSM Maslahat
Banten Enjat Sudrajat di Rangkasbitung seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/11).
Menurut dia, kasus dugaan suap Pilkada Lebak yang ditangani KPK hingga kini belum jelas,
sehingga masyarakat mempertanyakan kelanjutan proses hukum tersebut.
Selama ini, kata Enjat, KPK selalu menunda-nunda untuk meningkatkan status Ratu Atut menjadi
tersangka pelaku penyuapan, padahal barang buktinya sudah jelas di tangan pengacara pasangan
Amir Hamzah-Kasmin Saelani.
Barang bukti tersebut berupa uang pecahan
rupiah 100 ribuan dan 50 ribuan dengan
nilai total mencapai Rp 1 miliar.
Semestinya, kata dia, KPK menangkap Ratu
Atut karena adiknya Tubagus Chaeri
Wardhana sebagai operator atau pelaksana
saja.
"Saya yakin kasus dugaan suap pilkada ini
'master mind' atau otak pelakunya adalah
Atut Chosiyah," katanya.
Menurut dia, dugaan penyuapan itu mencederai demokrasi sehingga KPK harus serius menangani
kasus tersebut. Saat ini, ujar Enjat, KPK dinilai lambat dalam menangani dugaan suap Pilkada
Lebak karena belum diketahui siapa dalang penyuapan itu.
Sejauh ini, kasus dugaan suap hanya dilimpahkan kepada adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana alias
Wawan. "Kami berharap KPK berani menangkap Ratu Atut Chosiyah sebagai dalang dugaan suap
Pilkada Lebak," katanya.Ia menyebutkan, pihaknya juga minta KPK segera menangkap Wakil
Bupati Lebak Amir Hamzah. Sebab Amir Hamzah terlibat dugaan suap Pilkada Lebak, bahkan
pengacaranya Susi Tur Andayani ditangkap di rumahnya di Rangkasbitung.Saat ini, KPK hanya
menetapkan tersangka Tubagus Chaeri Wardhana, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil
Mochtar dan pengacara Susi Tur Andayani. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa
tersangka Tubagus Chaeri Wardhana melanggar pasal 6 ayat 1 huruf a UU tindak pidana korupsi jo
pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Selain itu dalam kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, KPK juga menetapkan mantan
Ketua MK Akil Mochtar sebagai tersangka selaku penerima suap. Akil beserta Susi
Tur Andayani diduga melanggar Pasal 12 huruf c UU Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 ayat
1 ke-1 KUHP atau Pasal 6 ayat 2 UU Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Kesimpulan/tanggapan dari topik di atas :
1) Korupsi menyebabkan lumpuhnya keuangan atau ekonomi suatu negara Meluasnya praktek
korupsi di suatu negara mengakibatkan berkurangnya dukungan negara donor, karena korupsi
menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal asing.
2) Meningkatnya Kemiskinan Efek penghancuran yang hebat terhadap orang miskin: Dampak
langsung yang dirasakan oleh orang miskin.
3) Terganggunya Sistem Politik dan Fungsi Pemerintahan Dampak negatif terhadap suatu sistem
politik : Korupsi Mengganggu kinerja sistem politik yang berlaku. Publik cenderung meragukan
citra dan kredibilitas suatu lembaga yang diduga terkait dengan tindakan korupsi.
Penutup
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung
merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua
aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan
uang Negara untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan
pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan,
kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku
korupsi, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi dapat terjadi di berbagai bidang
diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan kesejahteraan negara.
Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan pencegahan korupsi dapat
dimulai dari hal yang kecil.
Sumber
http://www.merdeka.com