kasus hambalang
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi tugas kuliah Aspek Hukum
sebagai Mata Kuliah wajib. Tujuan dari tugas ini adalah menganalisa korelasi antara
Anggaran Pemerintah dengan Kasus Anggaran Proyek Hambalang.
Setiap saat kita mendengar pernyataan bahwa saat ini kita hidup di zaman
reformasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih dan modern.
Hampir setiap orang dapat dengan mudah menggunakan teknologi yang ada.
Pandangan seperti ini merupakan suatu fenomena yang terjadi dan sudah mendunia
serta berlangsung sangat pesat sesuai dengan tingkat perkembangan di bidang
teknologi itu sendiri. Bahkan kemajuan tersebut tidak hanya terjadi di bidang
teknologi dan informasi, namun di bidang politik pun masalah yang terjadi sangatlah
kompleks.
Permasalahan antara partai politik dan korupsi sering menjadi perbincangan
publik hingga sekarang. Korupsi terjadi karena adanya politik yang tidak bisa bersifat
transparan bahkan sistem hukum di Indonesia pun seakan-akan sudah tidak
dihiraukan lagi oleh pelaku korupsi tersebut. Korupsi sangat berkaitan erat dengan
penyalahgunaan anggaran baik itu anggaran pemerintah pusat maupun daerah.
Anggaran sendiri adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki pada kebutuhan-kebutuhan tidak
terbatas (Freeman, 2003).
Anggaran dapat juga dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial.
Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik, terutama pemerintah,
merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan mengandung muatan politis.
Beberapa waktu lalu ini kita dihadapkan pada berita mengenai kasus penggelapan
anggaran proyek Hambalang. Kasus ini sampai sekarang masih menjadi misteri
yang belum terpecahkan. Hal ini terjadi karena sistem yang digunakan panitia tidak
1
bersifat transparan atau adanya koalisi antara pihak panitia dan tersangka. Adanya
koalisi ini semakin meyakinkan bahwa dalam masalah ini sistem hukum dan
peraturan di Indonesia tidak ditaati dengan sungguh-sungguh. Dengan laporan ini
penulis mencoba untuk menganalisa Kasus Anggaran Proyek Hambalang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tujuan Instruksi Khusus mata kuliah Aspek Hukum, masalah
yang dibahas adalah mengenai Anggaran Pemerintah. Dengan pokok bahasan lebih
spesifik yaitu:
Konsep Anggaran Pemerintah
Pendekatan Penyusunan Anggaran Pemerintah
Struktur Anggaran Pemerintah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Proses Penyusunan APBD
Dari pokok bahasan tersebut, penulis mencoba menimbang dan menganalisa
kasus Hambalang dari sudut pandang ke-lima pokok bahasan di atas. Ada
beberapa hal dalam proyek Hambalang yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam
ketentuan yang tercamtum dalam ke-lima pokok bahasan di atas.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:
1.3.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui dan memahami korelasi antara Anggaran Pemerintah dengan
Kasus Anggaran Proyek Hambalang
2. Menganalisa Kasus Anggaran Proyek Hambalang
3. Memahami perkembangan struktur APBN
4. Mengetahui dan memahami proses penyusunan anggaran
5. Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah
2
1.3.2 Tujuan Khusus
Memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum.
1.4. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami lebih rinci tentang proses penyusunan anggaran serta
menganalisa hubungan antara Anggaran Pemerintah dengan Kasus
Anggaran Proyek Hambalang.
2. Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya tulis selanjutnya.
3. Sebagai literature untuk lebih memahami kegiatan perbankan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anggaran
3
Proses penyusunan anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni
dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa
penentuan tujuansebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses
penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian
sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan
uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5
metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana
perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan
operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan
proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari
metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki
tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran
dengan baik.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek
yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan
dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini
mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan.
4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada
perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan
akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para
pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah
4
uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai
dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan
harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai
disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakankomunikasi
strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses
penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan
pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan.
Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan
tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan
anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip
investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu.
Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya
promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima
darihasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik
impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang
diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan
menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam
jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem
perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression
analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleksdalam
pemakaiannya.
Alokasi anggaran
Setelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan
program, hal selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran yang
5
tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti melakukan pembagian dana secara
sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran yang dimiliki perusahaan untuk
melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pengalokasian anggaran mencakup potensial pasar, ukuran dan segmen
pasar, kebijakan perusahaan, skala ekonomi periklanan, dan karakteristik
perusahaan.
2.2 Kronologis Kasus Anggaran Proyek Hambalang
21 April 2011 sekitar pukul 19.00 WIB terjadi keriuhan di lantai tiga kantor
Kemenpora, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Malam itu tim penyidik KPK
menangkap tangan Sesmenpora Wafid Muharram sedang menerima suap dari PT
Duta Graha Indah (PT DGI) rekanan Kemenpora sebesar Rp 3,2 miliar. Bersama
Wafid juga ditangkap Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina
Manulang, dan Manajer Pemasaran PT DGI Muhammad El Idris. Inilah awal
terungkapnya kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang, yang kemudian
menyeret-nyeret sejumlah kader Partai Demokrat (PD), termasuk Angelina Sondakh
yang ditetapkan menjadi tersangka. Setelah trio Wafid-El Idris-Rosa resmi ditahan,
belakangan terungkap Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin
juga menerima uang fee sebesar Rp 25,87 miliar dari proyek Wisma Atlet. Menurut
Rosa, fee sebesar 13 persen dari total nilai proyek Wisma Atlet itu diterima Nazar
sebelum Wafid tertangkap. PT DGI sepakat memberikan fee sebesar 15 persen dari
keseluruhan nilai proyek Wisma Atlet Palembang sebesar Rp 191 miliar. Nazar
sempat membantah tuduhan ini dalam sebuah jumpa pers yang dihadiri kader PD.
Mantan rekan bisnis Anas Urbaningrum ini, kemudian diamdiam ke luar negeri, tepat
sehari sebelum ditetapkan menjadi tersangka. Dari tempat pelariannya, Nazar yang
kemudian dinonaktifkan dari jabatannya sebagai bendahara umum PD mengumbar
tuduhan ke sejumlah kader dan bahkan petinggi mantan partainya itu. Dari mulut
Nazar, yang tertangkap di Cartagena, Kolombia pada 7 Agustus 2011 terungkap
bagaimana sepak terjang jajaran PD ‘menjarah’ uang negara melalui berbagai
proyek di Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Nazar antara lain menuding
koleganya di Senayan, Angelina dan Mirwan Amir juga menerima aliran dana. Tak
ketinggalan nama Ketua Umum PD Anas Urbaningrum dan Menpora Andi
Mallarangeng. Nama putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias
Ibas juga sempat disebut namun belakangan menghilang. Angie, yang juga anggota
6
Komisi Olahraga DPR dituduh berperan sebagai ‘makelar’ dalam sejumlah proyek di
Kementerian Pemuda dan Olahraga, seperti persiapan SEA Games di Palembang,
Stadion Hambalang, serta proyek taman bermain olahraga di sejumlah daerah. Di
persidangan, sejumlah saksi, seperti Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Grup Permai
(perusahaan Nazaruddin, red) juga membenarkan adanya aliran dana ke Angie.
Politisi PDIP Wayan Koster juga menerima dana yang sama. Menurut Yulianis, uang
diberikan secara bertahap total sebanyak Rp 5 miliar, atas permintaan Rosa.
Pemberian uang berkaitan dengan pembangunan Wisma Atlet dan Stadion
Hambalang. Andi dan mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto,
juga disebut kecipratan dana hingga Rp 10 miliar. Duit diduga berkaitan dengan
upaya memuluskan pengurusan sertifikat tanah untuk pembangunan proyek SEA
Games dan Hambalang. Mirwan, Wakil Bendahara umum PD yang juga wakil ketua
Banggar DPR, disebut menerima aliran dana untuk dibagi-bagi ke anggota Banggar
untuk memuluskan proyek Wisma Atlet. Rp 1 miliar dari uang ini disebut mengalir ke
Anas. Bahkan Nazar menuding Anas menerima puluhan miliar rupiah dari proyek
Hambalang yang digunakan untuk memenangkan kursi ketua umum dalam Kongres
Bandung 2010.
Terkumpulnya anggaran sport center Hambalang dimulai dari diterbitkannya
Sertifikat Hak Pakai Nomor 60 tertanggal 20 Januari 2010 untuk Kementerian
Pemuda dan Olahraga. Sertifikat tersebut, adalah bukti kepemilikan Kemenpora atas
tanah Hambalang, Bogor, seluas 31,2 hektare. Setelah sertifikat terbit, Kemenpora
kemudian merealisasikan anggaran sebesar Rp 253 miliar. Anggaran itu
direncanakan untuk pembangunan lanjutan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang atau nantinya dikenal
sebagai sport center Hambalang. Tahun 2011, Kemenpora mempunyai pagu
sebesar Rp 500 miliar untuk P3SON Hambalang. Dari Rp 500 miliar tersebut, Rp
400 miliar digunakan untuk melanjutkan pembangunan dan Rp 100 miliar untuk
penyediaan sarana. Selanjutnya, dari anggaran penyediaan sarana P3SON
Hambalang sebesar Rp 100 miliar itu, Kemenpora melakukan Pelelangan Umum
Pertama untuk penyediaan alat sport science senilai Rp 79,9 miliar. Lelang itu
dibuka pada tanggal 7 Oktober 2011. Lelang selanjutnya berlangsung 21 hari
kemudian. Pada tanggal 28 Oktober 2011, Kemenpora mengadakan Pelelangan
Umum Kedua untuk penyediaan bantuan mebelair senilai Rp 19,9 miliar. Pemenang
7
dari lelang itu adalah PT Christalenta dengan harga penawaran sebesar Rp 18,8
miliar. Apabila keseluruhan nilai di atas disatukan, ditemukan nilai Rp 753 miliar dari
total Rp 1,2 triliun anggaran sport center Hambalang atau yang sebelumnya disebut
sebagai P3SON Hambalang.
Selasa, 1 Mei 2012, Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) telah menyatakan
bahwa penyelidikan proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Bogor
mengalami peningkatan. Hal tersebut diutarakan oleh pimpinan KPK sendiri,
Abraham Samad pada Selasa, 1 Mei 2012 malam. Menurutnya, peningkatan
tersebut terlihat dari banyaknya informasi mengenai kasus itu yang masuk ke KPK
yang datang dari sejumlah orang yang pernah dimintai keterangan oleh lembaga anti
korupsi tersebut mengenai proses sertifikasi tanah Hambalang Selain itu, Abraham
Samad juga membenarkan pernyataan koleganya, Bambang Widjojanto, bahwa
KPK yakin Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum terlibat dalam proyek
Hambalang. Keyakinan ini muncul lantaran adanya pengakuan dari Anggota Komisi
II asal Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya hingga
kini masih mengumpulkan alat bukti atas indikasi tindak pidana dalam proyek yang
dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk tersebut. Menurut dia,
karena alat buktinya belum cukup, maka proyek yang dijalankan dua emiten BUMN
sektor konstruksi dengan kode perdagangan masing-masing ADHI dan WIKA itu
masih dalam tahap penyelidikan. Johan mengatakan, ada dua persitiwa yang tengah
diselidiki pihaknya. Pertama, pada proses penerbitan sertifikat tanah Hambalang.
Kedua, pelaksanaan pengadaan proyek Hambalang yang dilakukan secara multi
years. Kasus Hambalang ini pertama kali diungkapkan oleh terdakwa suap proyek
pembangunan wisma atlet, M Nazaruddin. Menurut mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat itu, Anas turut terlibat dalam proyek dengan melakukan serangkaian
pertemuan yang dihadiri Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto
terkait sertifikasi tanah Hambalang. Bukan hanya itu, Nazaruddin juga menuding
bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng turut terlibat dalam proyek
ini. Dan hingga saat ini kasus penyelewengan anggaran ini masih dalam proses di
pengadilan.
2.3 Penyelewengan Anggaran dalam Hambalang
8
Proyek hambalang merupakan salah satu korban penyelewengan anggaran
yang dilakukan oleh pemerintah. Penyelewangan ini adalah hal konkret yang
menyebabkan carut marutnya pembangunan proyek hambalang itu sendiri. Berikut
fakta-fakta yang terjadi didalam proyek hambalang :
1. 1. Pada anggaran yang terdapat pada APBN 2010 terdapat alokasi dana
untuk kegiatan, yang secara spesifik hanya diketahui oleh pihak-pihak
tertentu yang maksudnya adalah membangun sebuah lokasi (whether berupa
sekolah ataupun apapun nantinya) olahraga di Hambalang Kabupaten Bogor
yang dananya belum dapat dicairkan dan ditandai bintang (*)pada Dokumen
Anggaran : Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
tahunan, dan ditindaklanjuti pada Daftar isian Pelaksanaan Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), Kementerian : Pemuda dan Olahraga senilai kurang lebih
125 Milyar rupiah
2. Pada Anggaran yang terdapat pada APBN 2011 , terdapat pencairan dana
senilai kurang lebih 150 Milyar rupiah yang dilaksanakan untuk kegiatan
seperti pada poin diatas.
3. Pada Anggaran Perubahan yang terdapat pada APBN-P 2011, terdapat
pernyataan dari Menteri Keuangan sebagai Chief Financial Officer
Pemerintah Pusat bahwa terdapat sub kegiatan yang bersifat Mutiyears pada
Daftar isian Pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian :
Pemuda dan Olahraga, yang maksudnya adalah membangun sebuah lokasi
(whether berupa sekolah ataupun apapun nantinya) olahraga di Hambalang
Kabupaten Bogor yang dananya telahdapat dicairkan
4. Pada akhir tahun 2011 terjadi keruntuhan/amblas bangunan pada sub
kegiatan pada DIPA seperti pada poin diatas
5. Akhir Mei 2012 terjadi pemberitaan mengenai keruntuhan /amblas bangunan
seperti poin di atas.
Opini-opini yang mendukung fakta-fakta diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
Dari poin satu (1) dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran yang diberikan
tanda bintang atau blokir atawa tidak dapat dicairkan terjadi dikarenakan ada
kelengkapan dokumen yang belum terpenuhi. Tanda bintang ini diberikan pada
9
DIPA sebagai dokumen dasar pencairan anggaran dengan asumsi bahwa dana
telah disetujui oleh DPR dan dana telah diperhitungkan dalam APBN namun teknis
kegiatan belum dapat dikerjakan.
Blokir dapat dihapus dengan penerbitan revisi DIPA yang telah
menghilangkan tanda bintang pada nilai uang yang dimaksud setelah kelengkapan
dokumen dimaksud terpenuhi dan ditetapkan oleh kementerian yang bertindak
sebagai kuasa anggaran dengan berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan tanpa
harus merubah APBN dan expose yang tinggi seperti halnya paripurna pada
penetapan APBN di awal tahun anggaran maupun perubahannya di tengah tahun.
Dari sini dapat diduga bahwa sebenarnya sejak tahun 2010 anggaran telah
cair dan kegiatan pelaksanaan anggaran mulai dari proses tender pengadaan
barang dan jasa, sampai pembangunan fisik-non fisik dari pengadaan berdasarkan
program,kegiatan dan sub-kegiatan telah terjadi.
Selanjutnya pada akhir tahun anggaran, setiap kegiatan yang terjadi pada
setiap instansi pemerintah akan di-nihilkan, dengan perhitungan, kegiatan yang,
sesuai kesepakatan penghitungan pihak ketiga dan Instansi terkait pekerjaannya,
telah selesai, dibayar sesuai dengan volume pekerjaan. Sementara yang belum
selesai tidak dapat dibayarkan, dan anggaran yang masih tersedia di rekening kas
negara (dengan mekanisme pembayaran langsung, dan APBN yang tidak dapat
dibayarakan sebelum pekerjaan selesai menyebabkan baik Instansi maupun pihak
ketiga tidak mengelola uang sama sekali) dijadikan dalam perhitungan Saldo
Anggaran Lebih APBN tahun berkenaan.
Dari sini anggaran yang dibintang dan dimaksud sebagai “proyek Hambalang”
itu telah selesai sejak akhir tahun 2010. Jika kementerian teknis bersangkutan tidak
berusaha untuk memperjuangkan program dan kegiatan yang menjadi visi dan misi
dari pimpinan Kementerian dimaksud maka selesai pulalah proyek tersebut di tahun
itu.
Tentunya maksud dari tujuan rapat dengan lembaga legislatif adalah untuk
menyeimbangkan dan menyampaikan keinginan dan maksud dari kekuasaan dalam
proses bernegara agar berjalan.
10
Dan proses tersebut kemungkinan menghasilkan fakta seperti yang disebut
dalam poin 2 (dua). Rapat antara kementerian teknis dan DPR menyebabkan
terjadinya alokasi anggaran seperti poin 2 (dua) di atas dan menyebabkan dananya
cair sejumlah yang dimaksud dan bernilai sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilaksananakan, terlepas dari bersinkronnya kegiatan tahun 2010 dengan tahun
2011 saat itu.
Kemudian, mengacu pada poin 3 (tiga) terdapat opini yang beredar di
masyarakat melalui pernyataan-pernyataan anggota DPR maupun dari staff teknis
Kementerian Pemuda dan Olahraga sendiri yang beredar sekarang bahwa
sesungguhnya telah dicairkan anggaran senilai sekitar 500an milyar, tanpa
menyebut angka yang pasti bahwa “proyek Hambalang” telah selesai dikerjakan dan
sedang berkembang menuju tahap sebagai kegiatan Multiyears
Kita tidak dapat mempercayai opini ini. Yang logis dan masih masuk akal
adalah mengacu kepada poin 2 (dua) saja dan fakta di poin 3 (tiga) bahwa kegiatan
multiyears telah dapat dilaksanakan, baik dikerjakan kegiatannya dan dicairkan
anggarannya.
Dengan asumsi bahwa kegiatan multiyears adalah kegiatan bernilai besar
yang tidak dapat dikerjakan dalam satu tahun anggaran saja dan menghasilkan satu
kesatuan keluaran (output), maka disinilah sebenarnya membengkaknya nilai
“proyek Hambalang” dengan penyelewengan mekanisme anggaran baru dapat
diduga ada, sateris paribus.
Mekanisme penetuan suatu kegiatan dapat dijadikan kegiatan multiyears atau
tidak ditentukan oleh Kementerian teknis terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan,
dengan pihak ketiga. Walau pada setiap pembahasan APBN dan APBN-P
melibatkan DPR, Masalahnya tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa
keterangan mengenai Multiyears wajib diberitakan melalui RKA-KL (yang kemudian
diakumulasikan menjadi APBN dan dirinci ke dalam DIPA) yang dibahas oleh
Pemerintah dengan DPR.
Dokumen untuk tahun depan belum dibuat pada saat pembahasan anggaran
di DPR. Ini artinya anggaran tahun berkenaan yang dibahas antara pemerintah
dengan DPR tidak membahas dokumen yang memuat anggaran tahun berikutnya.
11
Yang menjadi pegangan dalam membahas adanya kegiatan dan kontrak multiyears
atau tidak, yang memuat nilai anggaran tahun berikutnya hanyalah kontrak antara
Kementerian/lembaga dengan pihak ketiga sehingga ada saja kemungkinan bahwa
anggota DPR tidak mengetahui adanya kegiatan Multiyears, yang memuat kenaifan
luar biasa dari seorang politisi yang mencari makan dengan berpolitik.
Kegiatan Multiyears sendiri artinya dari sisi anggaran adalah kegiatan yang
pada tahun berkenaan dianggarkan dengan perkiraan maju mengenai jumlah
anggaran pada tahun berikutnya tanpa perlu dibahas lagi, pada tahun berikutnya
tersebut, karena telah terikat dengan kontrak. dapat diduga jika ketentuan
hambalang menjadi kegiatan Multiyears adalah ketentuan ketika membahas APBN-
P di pertengahan tahun 2011 yang juga menetapkan anggaran tahun berikutnya,
namun sedikit tersembunyi dari sorotan anggota DPR, karena anggaran tahun
berikutnya tidak dibahas saat berkenaan.
Dan akhirnya pada poin 4 (empat) dilaporkan bahwa pada akhir tahun 2011
terjadi keruntuhan/amblas bangunan pada sub kegiatan yang memaksudkan pada
proyek hambalang. Yang menyebabkan timbulnya fakta-fakta kecil bahwa para
anggota DPR langsung meninjau lokasi dari lokasi hambalang dan memaksa pihak
Kementerian dan Kontraktor menghentikan pekerjaannya disana.
Terlepas dari adanya kesaksian Nazarudin sebagai actor yang
menghembuskan adanya korupsi dan kegiatan yang “memaksudkan” pada
pekerjaan Hambalang adalah kegiatan yang berlatar belakang politis kental. Sesuai
dengan aktor utamanya yang dari sisi keuangan Negara bahwa Pengguna
Anggaran/ Chief Executive Officer pada bagian anggaran Kementerian Pemuda dan
Olahraga ini adalah seorang Doktor Ilmu Politik lulusan dari kampus di Negara
bagian Illinois, AS sana Yang tengah mempraktekkan ilmunya pada dunia nyata,
Pada masa sekarang, hari ini, aroma korupsi dapat sangat tercium hebat dengan
adanya opini mengenai Politisi yang merasa dilangkahi ilmu politiknya mencoba
membalas kecerdasan teknis pengelola keuangan dengan menghadirkan berita
politis mengenai suka-tidak sukanya pada fakta poin 5 (lima). Termasuk permainan
politis oleh pribadi bermindset jadoel (jaman doeloe) mengenai ijon-ijon atau apalah
namanya yang disebut sogokan untuk pengorientasian pemberian proyek kepada
pihak pengusaha tertentu dari pemerintah. Dan penrnyataan ketua DPP Partai
12
Demokrat yang sudah kaya dari sononya sehingga tidak ada motif korupsi yaitu
Ruhut sitompul untuk meminta Menpora Andi Malarangeng untuk mundur dari
jabatannya.
Summary dari penyelewengan anggaran seperti diuraikan diatas dapat diceritakan
sebagai berikut :
1. Proyek politis ini diawali dari ijon pengusaha kepada penguasa dengan
inisiatif dari pekerja si penguasa agar memberikan uang kepada pihak
penguasa dengan jaminan dokumen anggaran yang nilainya lebih besar
namun belum dapat dicairkan serta visi dan misi juga rancangan fisik dari
teknis dari kegiatan yang dimaksud sebagai proyek Hambalang. Nama-nama
yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol adalah Nazarudin, Kontraktor
utama calon pemenang tender pengadaan dan Menpora.
2. Uang ijon ini dipakai Nazarudin sebagai alat untuk menggerakkan sumber
daya lain yang dikuasai Menpora dan membuka pencairan tanda bintang agar
dapat dicairkan uangnya dari kas Negara. Nama-nama yang terlibat sebagai
pribadi yang menonjol adalah Nazarudin serta para Anggota DPR Komisi
yang membidangi Kemenpora.
3. Uang yang kemudian dapat dicairkan kemudian dijadikan sebagai
pembayaran atas Konsultan perencana fiktif yang sebagian dibayarkan
kembali sebagai pembayaran ijon dari pengusaha serta persediaan dana
pribadi Nazarudin. Nama-nama yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol
adalah Nazarudin, pegawai bawahan Menpora di Kemenegpora serta
perusahaan konsultan pemenang affiliasi Kontraktor utama calon pemenang
tender pengadaan
4. Mekanisme ini diperpanjang dengan pembuatan kegiatan dengan output yang
lebih dari sekedar konsultansi dengan nilai yang sedikit diperbesar,
menjalankan persetujuan sebelumnya dengan Pengusaha dengan
memberikan dokumen yang diperlukan agar tanda bintang tidak terjadi lagi.
Nama-nama yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol adalah pegawai
bawahan Menpora di Kemenegpora, Anggota DPR serta pegawai Instansi
lain yang berkaitan dengan dokumen kunci untuk mencegah terjadinya tanda
bintang
13
5. Kegiatan fisik dimulai, pencairan pun dapat dilaksanakan dengan nilai yang
lebih besar disbanding sebelumnya. Nama-nama yang terlibat sebagai pribadi
yang menonjol adalah Nazarudin serta Kontraktor utama yang telah menjadi
pemenang tender.
6. Dengan telah cairnya sebagian besar anggaran maka demi menutupi
kebocoran yang terlalu besar dari kegiatan fisik yang terlalu kecil wujud
fisiknya serta markup penganggarannya yang besar diatur agar proyek ini
dapat berjalan dengan dana yang benar-benar besar dengan pelaksanaan
yang lebih panjang melalui mekanisme kegiatan Multiyears. Nama-nama
yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol adalah Nazarudin serta
Kontraktor utama yang telah menjadi pemenang tender serta Menpora
dengan menafikan anggota DPR.
7. Proyek Hambalang Amblas, dari sini dapat ketahuan jika terjadi
penyelewengan besar atas kas Negara yang telah dicairkan dengan orang-
orang yang terlibat menjadi terancam. Namun kenyataannya pada saat ini
terjadi permainan politik yang tengah berlangsung tidak sedang bergulir pada
proyek ini, juga dengan determinasi politik dari orang-orang yang sama.
Nama-nama yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol adalah Nazarudin
serta para penyelidik yang tengah menyangkakan kasus lain pada Nazarudin.
8. Pada hari ini dengan telah disidangnya Nazarudin dan ditangkapnya 1-2
anggota DPR yang terlibat dan disangkakan korupsi pada proyek ini seperti
AS, dengan terlalu derasnya tuduhan Nazarudin atas Anas Urbaningrum,
dimana terdapat dugaan bahwa semua dosa Nazarudin dikerjakan demi Anas
sebenarnya, tidak hanya sekedar Proyek Hambalang, Menpora Andi
Malarangeng yang telah terlibat sejak awal dan kesimpulan di atas
mengenainya hanya dapat terjadi karena keadaan hari ini, sudah seharusnya
menjadi sorotan publik politik yang utama demi mengulur waktu pengenalan
wajah polos politik AU yang sebenarnya kepada masyarakat. Nama-nama
yang terlibat sebagai pribadi yang menonjol adalah Andi Malarangeng dan
para Anggota DPR terutama komisi yang membidangi Kemepora serta
anggota DPR Loyalis Anas Urbaningrum.
14
9. Sampai dengan makalah ini diterbitkan, Anas Urbaningrum telah ditetapkan
KPK sebagai tersangka kasus Hambalang. Seiring dengan diputuskannya
status Anas sebagai tersangka, beliau pun mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai Ketua Umum partai Demokrat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang
telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana
dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu
tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam
15
unit moneter untuk periode satu tahun. Tujuan disusunnya suatu anggaran adalah
agar kebutuhan jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi,
anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten
sesuai dengan tujuan dan sasaran. Maka betapa pentingnya anggaran dalam
membangun sebuah proyek seperti proyek sebesar hambalang. Salah sedikit dari
perhitungan penganggaran akan berdampak besar nanti dikemudian hari. Maka dari
itu jangan sampai dalam sistem penganggaran ada seseorang yang ingin merauk
keuntungan karena akan merusak hakikat dari pada anggaran itu sendiri.
3.2. Saran
Bagi para penyelenggara negara sebagai pengelola anggaran negara
hendaknya menghindarkan diri dari praktek-praktek KKN karena KKN secara materiil
akan sangat merugikan warga masyarakat. Di samping itu juga perlu diikuti alur-alur
penganggaran yang ada di Indonesia agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://politik.kompasiana.com/2012/06/06/mekanisme-korupsi-hambalang-
467862.html
http://membualsampailemas.wordpress.com/2012/06/17/kronologi-kasus-
hambalang-hingga-16-juni-2012/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/30/063407105/Kronologi-Anggaran-
Hambalang-Terkumpul-Versi-FITRA
16
17