proyeksi ortogonal amerik aeropa

Upload: angkot01

Post on 29-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CARA-CARA PROYEKSI YANG DIPERGUNAKAN

Arief S \ Modul 12 hal 6

GAMBAR INFORMATIF

Gambar Informatif adalah suatu gambar dimana bertujuan untuk memberikan informasi baik berupa ukuran, ruang, sketsa, tata letak, dsb, secara detail. Hal ini dimaksudkan agar secara visual sudah dapat dimengerti dan dipahami secara detail dan diharapkan agar tidak lagi mempersiapkan orang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan visual tersebut.

Biasanya gambar informative dipergunakan oleh bidang-bidang marketing perusahaan, property, sales equipment, dsb.

Pada gambar teknik mesin, teristimewa pada gambar kerja dipergunakan cara proyeksi orthogonal. Bidang-bidang proyeksi yang paling banyak dipergunakan adalah bidang horizontal dan bidang vertical, seperti tampak pada gambar. Bidang-bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam empat kwadran. Bagian ruang diatas bidang horizontal dan di depan bidang vertical disebut kwadran pertama. Bagian ruang diatas bidang horizontal dan di belakang bidang vertical disebut kwadran kedua. Kwadran ketiga adalah bagian ruang yang terletak dibawah bidang horizontal dan didepan bidang vertical, dan kwadran ke empat adalah bagian ruang yang terletak di bawah bidang horizontal dan dibelakang bidang vertical.

Jika benda yang akan digambar diletakkan di kwadran pertama, dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi, maka cara proyeksi ini disebut proyeksi kwadran pertama atau cara proyeksi sudut pertama.Jika bendanya diletakkan pada kwadran ketiga,maka proyeksi demikian disebut proyeksi kwadran ketiga atau cara proyeksi sudut ketiga Sebenarnya masih ada cara proyeksi lain,yaitu proyeksi kwadran kedua dan proyeksi kwadran keempat,yang tidak dipakai dalam praktek. Gambar gambar pandangan pada umumnya digambar menurut cara proyeksi sudut pertama atau sudut ketiga.

Cara proyeksi sudut pertama

Benda yang tampak pada Gb.2(a) diletakkan didepan bidang-bidang proyeksi seperti pada Gb.2(b).Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A,dan gambarnya adalah gambar pandangan depan.Tiap garis atau tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi . Pada Gb.2 (b) tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B, menurut arah C bidang proyeksi sebelah kanan, menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan.Jika proyeksi-proyeksi pada Gb.2(b), telah dibuat semuanya, hasilnya kurang berguna karena bidang-bidang proyeksinya disusun dalam tiga dimensi oleh karena itu mereka harus disatukan dalam satu helai kertas gambardua dimensi.Bidang-bidang proyeksi dimisalkan merupakan sebuah peti seperti Gb.6.2(b).Sisi-sisi peti kemudian dibuka menurut Gb.6.2 (c) sehingga semua terletak pada bidang vertical.

Susunan gambar proyeksi harus demikian hingga dengan pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan ,pandangan kanan D terletak sebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang F boleh ditempatkan di sebelah kiri atau kanan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gb.6.2(d).

Dalam gambar ,garis-garis tepi ,yaitu garis-garis batas antara bidang-bi9dang proyeksi dan garis-garis proyeksi tidak digambar.

Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama.Cara ini disebut juga Cara E karena cara ini telah banyak dipergunakan di nbegara-negara Eropa seperti:

Jerman Swis,Perancis,USSR dsb.

Cara proyeksi sudut ketiga

Benda yang akan digambar diletakkan dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang proyeksi ,seperti pada Gb.6.3(a).Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan ,yang ditentukan oleh anak panah.

Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi lainnya menurut Gb.6.3(a).Sisi-sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi depan menurut arah anak panah (Gb.6.3(b). Hasil lengkapnya dapat dilihat pada Gb.6.3(c). Dengan pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkan diatas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan,pandangan bawah E diletakkan dibawah, dan pandangan belakang dapat diletakkan di kiri atau kanan .

Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudt ketiga, dan disebut juga cara A karena cara ini telah dipakai di Amerika. Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah Jepang, Australia, Canada dsb.

Cara dengan menggunakan tanda panah

Hampir semua gambar dibuat menurut cara proyeksi sudut pertama atau ketiga, tetapi dimana perlu dapat dipakai cara lainyaitu dengan menggunakan anak panah.

Tiap gambar, kecuali pandangan pokok depan, diberi tanda oleh huruf besar yang terdapat juga pada anak panah yang diperlukan untuk menentukan arah penglihatan Gambar pandangannya dapat diletakkan tidak menurut cara-cara yang telah dibahas sebelumnya. Ingat bahwa proyeksi orthogonal masih tetap dipakai, hanya penempatannya saja yang berbeda .Untuk jelasnya lihat Gb.6.4.

Huruf-huruf penunjuk pandangan lebih baik ditempatkan diatas gambar bersangkutan.Huruf-huruf pada anak panah diletakkan dekat anak panah dan ditulis tegak lurus.

Pengenalan cara-cara proyeksi dan lambangnya

Jika hasil-hasil gambar proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga dibandingkan, maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikannya yang lain dilihat dari segi susunannya .Oleh karena itu pembedaannya sangat penting, Harus dicatat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan dalam satu gambar.

Dalam standar ISO/DIS 128) telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan.Untuk keseragaman, semua gambar dalam standar ISO digambar menurut proyeksi sudut pertama.

Jika pada gambar telah ditentukan cara proyeksi yang dipakai ,maka cara yang dipakai harus dijelaskan pada gambar.Penjelasan tersebut menurut ISO berupa sebuah lambing,seperti pada Gb.6.5.Lambang ini diletakkan di bagian kanan bawah kertas gambar.

Perbandingan antara proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga

Telah dikatakan diatas, bahwa kedua cara proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.Negara Amerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi sudut ketiga saja. Hal ini didasarkan atas kelebihan dari cara ini diatas cara proyeksi sudut pertama.

(1) Dari gambarnya ,bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan, gambar pandangan lain dilipat menurut gambar 6.6, dan bendanya akan muncul seperti aslinya

(2) Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antar gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca , karena mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Teristimewa sekali pada benda-benda yang panjang, susunan

Gb.6.6. Keuntungan cara proyeksi sudut ketiga.

Pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca .Gb.6.7. menunjukkan perbedaan antara kedua cara proyeksi.

(3). Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan. Oleh karena itu mudah untuk membaca ukuran-ukurannya. Salah pembacaan dari ukuran tidak mungkin

terjadi.Untuk tukang juga lebih sederhana.

(4). Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan tambahan atau pandangan setempat, yang disebut dalam bab 7 berikut. Benda pada Gb.6.8(a) digambar dengan pandangan tambahannya menurut proyeksi sudut ketiga Gb.6.8 (b) ,dan menurut proyeksi sudut pertama ,Gb 6.8 (c).

Contoh gambar ini menunjukkan cara proyeksi mana yang lebih unggul.

Karena alasan-alasan diatas proyeksi sudut ketiga dapat dianggap yang lebih rasional, dan dipakai di negara-negara pantai lautan pacific, seperti USA, Canada, Jepang, Korea, Australia, dsb.

Dalam buku ini semua gambar digambar dengan cara proyeksi sudut ketiga kecuali disebutkan lain.

Gambar Sebagai Media Komunikasi Teknik

Komunikasi tercipta oleh adanya pertukaran informasi dua arah, yaitu pembicara dan pendengar. Komunikasi dapat saja berupa ucapan yang diikuti oleh artikulasi suara, ataupun berupa isyarat, mimic, gerak tubuh ataupun berupa gambar.

Gambar sebagai media komunikasi diperlukan untuk memberikan kejelasan pada suatu ide atau rencana dari seseorang kepada komunikannya, baik itu seorang karyawan, pimpinan, user/ pengguna dan sebagainya.

Seorang perancang akan dapat mengkomunikasikan lewat sketsa yang dibuatnya di atas kertas kepada rekannya pada tempat / kantor dimana mereka bekerja. Akan menjadi rumit dan membingungkan manakala sketsa tersebut hadir berupa gambar dan harus dibaca oleh orang di luar lingkup divisi atau tempat mereka berada atau dapat anda bayangkan bila mana orang tersebut adalah orang dari Negara lain yang jelas memiliki bahasa yang berbeda dan dari tempat yang benar-benar berbeda. Untuk itulah dibutuhkan standarisasi gambar yang dapat dimengerti dan dapat dijadikan sebagai bahasa komunikasi bagi penggunannya.

Gambar Teknik

Bentuk gambar teknik yang pertama kali ada berupa hieroglyphics di Mesir yang kemudian disederhanakan dan menjdai symbol-simbol abstrak yang dipakai dalam huruf dan angka seperti saat ini.

Sebuah gambar adalah suatu goresan yang sangat jelas yang bersumber dari penggambaran benda yang sesungguhnya, ide atau sebuah rancangan gambar. Gambar dapat ditujukan pada dua hal; yakni :

a. Gambar sebagai suatu perwujudan artistic, dan

b. Gambar sebagai tujuan teknik.

Gambar Sebagai Art

Para seniman/ artis telah mempergunakan gambar-gambar untuk mengungkapkan keindahan, filosofi atau ide-ide abstrak lainnnya. Saat ini media komunikasi televise, menayangkan gambar-gambar berupa film, iklan dan sebagainya untuk menarik minat atau penyampaian suatu informasi dan hal itu dimengerti orang.

Gambar Untuk Teknik

Gambar Teknik pada mulanya telah dipergunakan untuk merancang bangunan benteng-benteng pertahanan ataupun strategi perang , hal ini dapat diketahui melalui artepak-artepak berupa peralatan gambar dan hasil-hasil gambar mereka.

Perlatan tersebut dapat dilihat pada museum seperti : jangka dibuat dari perunggu dan kira-kira sama besar dengan jangka pada saat ini, pena yang menyerupai bamboo, dan lain sebagainya. Saat ini gambar teknik sudah menggunakan teknologi computer, autocad mulai dari release 11, 12,14 dan 2000 ( untuk menggambar teknik permesinan dengan AutoCAD Mechanical Desktop, dsb ).

Perlengkapan Gambar

Keahlian menggambar yang dimiliki seseorang jika tidk dilengkapi dengan kepiawaiannya dalam menggunakan alat-alat gambar tentu saja tidak akan maksimal pada hasilnya.

Peralatan gambar itu meliputi meja gambar, siku-T, segitiga, skala arsitek atau skala insinyur dan satu set instrument gambar lainnya seperti mesin gambar, rol, pulpen dan pensil mekanik, mal, penghapus dan computer.

Keuntungan menggunakan perlengkapan gambar ini adalah :

a. Accuracy/ ketepatan

b. Speed/ kecepatan

c. Legibility/ keterbacaan

d. Neatness/ kebersihan

Pengembangan Gambar dan Keadaan Teknik

Menurut perkembangan teknik dan sosial, fungsi dan penggunaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan dengan menyolok yaitu gambar system individual. Standar gambar seharusnya dpat diperoleh pada perusahaan-perusahaan lain, seperti misalnya sub kontraktor dalam maupun luar negeri.

Isi gambar harus dipilih demikian rupa sehingga fungsi gambar, cara berpikir dan penyampaian informasi tentunya diperlukan, tetapi kebutuhan akan pengawetan, penyimpanan dan penggunaan informasi meningkat, karena macam dan jenis produk telah meningkat dengan pesat, dan perencana harus menyerap pekerjaan yang berat. Singkatnya, fungsi dan standar gambar perlu dirubah menurut ukuran industri, ketergantungan pada orang lain, cara-cara produksi dan reproduksi, mesin gambar , instrument , dsb. Standar gambar akan berubah sesuai keadaaan teknik.

Sifat-sifat Gambar

Tujuan Gambar

Tujuan gambar dapat dijabarkan dalam dua hal :

a. Internasionalisasi Gambar

Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan dan kemudian telah menjadi bentuk standar perusahaan. Bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standar nasional meningkat.

Pada tahun-tahun belakangan ini, peningkatan pembagian kerja secara internasional, perkenalan denganteknologi asing, telah mengharuskan internasionalisasi standar gambar.

Agar upaya ini dapat dicapai, penunjukkan-penunjukkan dalam gambar harus sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuan dan pengertian cara-cara penunjukkan dan lambing harus seragam secara internasional. Lagi pula suatu bahasa tertentu tidak boleh dicantumkan pada gambar, sehingga penggunaan lambang secara internasional sangat diperlukan daripada catatan tertulis pada gambar.

b. Mempopulerkan Gambar

Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus membaca dan menggunakan gambar semakin meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan mempopulerkan gambar dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standar-sederhana dan eksplisit sangat diperlukan.

c. Perumusan Gambar

Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, struktur perkapalan, perumahan atau arsitektur dan teknik sipil, masing-masing dengan kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja secara bebas, bahkan dari itu, telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat / dimengerti terlepas dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifikasi standar-standar gambar.

d. Sistematika Gambar

Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan banyak perbedaan-perbedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran tetapi tanda-tanda toleransi ukuran , toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga.

Dilain pihak bersamaan dengan sistematika teknologi, pentingnya gambar dengan lambing grafis telah meningkat dan lambing-lambang ini diperlukan secara luas sebagai diagram blok atau aliran proses dalam berbagai-bagai bidang industri.

Di bawah keadaan-keadaan demikian, jangkauan yang berkembang dan isi gambar sangat memperkuat susunan dan konsolidasi system standar gambar.

e. Penyederhaan Gambar

Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana.

Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk penghemat tenaga gambar.

Sifat-sifat Gambar dan Perkembangan Standar Gambar

a. Kepastian gambar

Fungsi gambar sebagai sumber informasi yang menghubungkan perancangan dengan orang-orang yang mempergunakannya.

Akhir-akhir ini menjadi sangat sulit untuk menambah ketidaksempurnaan gambar dengan konsultasi antara perancang dan karyawan teknik, atau rapat-rapat teknik, karena pembagian produk, pemeriksaan dan perakitan serta jumlah sub kontraktor.

Lagi pula jenis produk menjadi beraneka ragam. Akibatnya menjadi sulit bagi pekerja kawakan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap.

Oleh karena itu dalam membuat standar , hal yang paling penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dikompromikan, dengan ketentuan kondisi optimal dari standar yang harus ditetapkan.

b. Hubungan Antara Fungsi dan Sifat Gambar

Penyampaian informasi merupakan hal yang terpenting dan dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi tersebut harus diutamakan daripada yang lain.

Penyederhanaan dan pengurangan tenaga untuk menggambar diharapkan menjadi yang paling penting untk gambar perancang yang mempersiapkan informasi.

Penyederhanaangambar dan pengurangan tenaga untuk menggambar mungkin akan menyebabkan ketidaksempurnaan gambar atau akan mengganggu kesederhanaannya. Dengan kata lain, gambar yang dipakai oleh rang lain, harus dipersiapkan dan informasi yang sejenis harus disampaikan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MEKANIKA TEKNIK 6