psi sdm modul-10
TRANSCRIPT
-
MODUL KULIAH
MODUL 10 KEPRIBADIAN DAN EMOSI
MATA KULIAH : Psikologi Sumber Daya Manusia FAKULTAS : Ekonomi JURUSAN : Manajemen S-1 SEMESTER : Genap 2009/2010 DOSEN : Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2009
-
Modul Psikologi SDM_2009-2010
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Agung Sigit Santoso, Psi,. M.Si. PSIKOLOGI SDM 1
KEPRIBADIAN DAN EMOSI A. KEPRIBADIAN
Dalam kehidupan sehari hari sering dijumpai satu orang individu berinteraksi
dengan individu lainnya kadang menghadapi masalah, kadang akur dan kadang pula
konflik. Hal ini merupakan fenomena wajar yang harus diterima sebagai kenyataan hidup,
sebagai satu gejala yang ada dalam diri manusia. Karena merupakan kenyataan, maka
penelitian tentang interaksi individu tersebut dapat dilakukan secara ilmiah, kemudia hal
ini merupakan gejala individu maka dapat didekati dengan psikologi.
Secara khusus psikologi yang mengkonsentrasikan pembahasan tentang hal ini
adalah psikologi kepribadian. Pribadi manusia memang sangat unik, dan dengan keunikan
tersebutlah maka seorang individu menemukan pribadinya ditengan pribadi pribadi
lainnya. Ketika seorang antropolog dan psikolog Clyde Kuckhon dan Henry Muray (1954)
bersatu untuk berpendapat, mereka membuat kategori manusia dalam tiga kelompok,
dimana individu dalam segi segi tertentu adalah :
a. Seperti semua orang lain
b. Seperti sejumlah orang lain
c. Seperti tak seorang lainpun. (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey:1994,5).
Penyelidikan tentang individu dari segala bentuk keunikan dan karakteristiknya
semakin penting khusunya dalam dunia pendidikan. Ada dua hal tujuan utama yang harus
diperhatikan dalam hal ini yakni :
1. Penelitian tentang hakekat dan ruang lingkup perbedaan individual dalam proses
proses psikologis
2. Usaha menemukan hubungan antara proses proses mental yang terdapat pada individu
agar dapat membagi sifat sifat manusia dalam berbagai kelompok dan agar dapat
menetapkan fungsi fungsi manakah yang paling mendasar.
Pernyataan tersebut menjadi awal dari pemetaan dimana setiap individu
mempunyai keunikan, yang dengan keunikan itulah ia memiliki kemapuan dan kelemahan
apakah dengan membandingkannya dengan individu lain atau dengan menyamakannya.
Psikologi berangkat dari suatu kesadaran bahwa tiap individu lahir dimuka bumi memiliki
karakteristik berbeda antara satu dengan lainnya.
-
Modul Psikologi SDM_2009-2010
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Agung Sigit Santoso, Psi,. M.Si. PSIKOLOGI SDM 2
Psikologi kepribadian sesungguhnya bukan ilmu baru namun sudah berdiri sejak
lama, beberapa nama psikologi kepribadian yang selalu disamakan adalah
Charakteorologie, Psychology of Personality ada juga The Psychology of Character atau
ada juga Theory of Personality. Dalam wacana keilmuan di Indonesia psikologi
kepribadian selalu juga disebut dengan Ilmu Watak, Ilmu Perangai atau Karakterologi,
Teori Kepribadian dan Psikologi Kepribadian.
Sedikit tentang perkembangan psikologi kepribadian yang dibangun atas berbagai
asumsi tentang bahwasannya hakekar dan martabat manusia menjdi sentral dari
pembahasan akan ciri kepribadiannya, sampai abad terakhir terdapat banyak mazhab
yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia psikologi dan pendidikan. Perkembangan
terakhir ditandai dengan kesuksesan psikologi transpersonal yang memberikan tawaran
terhadap konsep manusia menurut dimensi yang lebih luas dan lebih bermakna. Tentang
perkembangan diri secara luas, hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :
Psikologi transpersonal adalah nama yang diberikan untuk suatu mazhab yang tengah
bangkit dalam bidang psikologi oleh suatu kelompok yang tertarik pada kapasitas
kapasitas dan potensi potensi dasar pada manusia yang tidak mendapatkan tempat
sistematik dalam teori behavioristik (mazhab pertama), teori psikoanalitik klasik
(mazhab kedua), atau atau psikologi humanistik (mazhab ketiga), atau psikologi
humanistik (mazhab ketiga), psikologi transpersonal yang tengan timbul ini (mazhab
keempat), secara khusus berbicara mengenai nilai nilai dasar, kesadaran yang
mempersatukan pengalaman pengalaman puncak, ekstase, pengalaman mistik,
perasaan terpesona, ada, aktualisasi diri, hakikat, kebahagiaan, keajaiban, arti dasar,
transendensi diri, roh ketunggalan, kesadaran kosmik dan konsep konsep,
pengalaman pengalaman serta aktivitas aktivitas yang berhubungan. (Calvin S. Hall &
Garder Lindzey:1994,233).
Dalam dunia kependidikan maka pengenalan terhadap potensi manusia sebagai
individu sangat penting, dimana pengenalan tersebut diawalai dari pemahamanterhadap
keutuhan kepribadiannya. Menurut William James bahwa kebanyakan orang secara fisik,
intelektual maupun secara moral hidup dalam lingkaran potensi mereka yang sangat
terbatas yang disebut manusia normal. (Frank G.Goble:1993). Kini bagaimana menggali
potensi tersebut tentu diawali dengan mengenalnya dan memahaminya secara tepat dan
benar, inilah lapangan atau kajian dari psikologi kepribadian secara formal.
-
Modul Psikologi SDM_2009-2010
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Agung Sigit Santoso, Psi,. M.Si. PSIKOLOGI SDM 3
Banyaknya lahir teori teori tentang kepribadian bermunculan diabad ke-20 akibat
dari semakin ramainya teori psikologi menangkap penomena perkembangan kebudayaan
manusia. Oleh para ahli pengkategorian teori kepribadian ditinjau atas dasar komponen
yang dipakai sebagi landasan dalam penyusunan rumusan teoritis adalah:
1. Teori teori konstitusional, seperti teori mazhab Italian, mazhab Perancis,
Krestschement, Sheldon dan lainnya.
2. Teori teori temperament, seperti teori Kant, Meumann, Enselhans, Heymans, Ewald
dan lainnya.
3. Teori ketidak sadaran, seperti teori Freud, Jung, Adler dan pengikut mereka.
4. Teori faktor, seperti teori Eysenck, Cattell dan lainnya.
5. Teori kebudayaan, seperti teori Spranger.
Teori tipologi kepribadian Eysenk membedakan individu menjadi 2 tipe
kepribadian, yaitu :
1. Tipe Introvert
Individu yang memperlihatkan kecenderungan untuk mengembangkan gejala
ketakutan, depresi, yang ditandai oleh perasaan mudah tersinggung, mudah terluka,
mudah gugup, mudah melamun, sulit tidur dan rendah diri.
2. Tipe Ekstravert
Individu yang memperlihatkan kecenderungan untuk mengembangkan gejala histeris,
yang ditandai dengan sedikit energi, perhatian yang sempit, tidak berpendirian tetap,
cepat namun tidak teliti, tidak kaku dan memperlihatkan hubungan interpersonal yang
luas, menyukai humor.
Teori tipologi kepribadian Kant, membedakan individu menjadi 4 tipe kepribadian,
yaitu :
1. Tipe Sanguinis (individu yang berdarah dingin)
Ciri-cirinya : peramah dan periang dalam pergaulan, suasana perasaannya selalu
penuh harapan, sering menjanjikan sesuatu namun jarang menepati, hidup mewah
dan mudah berganti orientasi.
2. Tipe Melankolis (individu dengan darah berat)
Ciri-cirinya : Kurang memiliki rasa bersalah, mudah melihat ksenangan orang lain,
tidak mudah membuat janji karena selalu ingin menepati janji, sering mengalami
kebimbangan, mudah merasa kecewa, daya juang lemah dan mudah pesimis.
-
Modul Psikologi SDM_2009-2010
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Agung Sigit Santoso, Psi,. M.Si. PSIKOLOGI SDM 4
3. Tipe Kholeris ( individu dengan darah panas )
Ciri-cirinya : Mudah marah namun lekas padam atau mudah menenangkan diri karen
tidk suka membenci. Selalu sibuk namun lebih sering memerintah orang lain, mrah
hati dan melindungi orang lain, selalu bersemangat dan memiliki daya juang yang
tinggi, selalu optimis.
4. Tipe Plegmatis ( individu dengan darah dingin )
Ciri-cirinya : Tidak mudah marah, lebih sesuai untuk melakukan tugas-tugas yang
membutuhkan ketekunan, pembawaan tenang dan kalem, tidak mudah terpengaruh,
setia pada komitmen yang dibuat.
Teori kepribadian Spranger yang memperlihatkan sejumlah type-type individu di
dalam penggambaran sikap yang mengarah kepada nilai kebudayaan tertentu memegang
peranan yang dominan. Menurutnya bahwa sikap yang mengarah pada peran dominan
tertentu akan mempengaruhi sikap-sikap lainnya. Adapun sikap yang dominan kemudian
menjadi permanen dapat dibedakan dalam enam bidang kebudayaan dengan type-type
serasi sebagaimana dijabarkan pada gambar berikut :
No Nilai Kebudayaan Type Typering Singkat
01 Ilmu pengetahuan Manusia teoritis Ia berfikir Berteori Mencari ilmu
02 Ekonomi Manusia ekonomis Ia bekerja Cari untung Hemat
03 Kesenian Menusia estetis Ia menikmati Menghayati
04 Agama Manusia religius Ia menyembah Berbakti Beribadah
05 Masyarakat Manusia sosial Ia mengabdi Berkorban Altruistik
06 Politik negara Manusia politik/ penguasa Ia memerintah berkuasa
Typologi Spranger ini tentu bukan paling sempurna namun dapat dianggap
mewakili dari penataan typologi para ahli dalam membedakan individu menurut
kecenderungan kebudayaan. Namun, inilah salah satu dari upaya pengenalan terhadap
kepribadian. Walau sesungguhnya masih banyak lagi teori kepribadian yang lain namun
untuk pembahasan ini hanya dibatasi pada satu contoh saja.