psikologi pendidikan pmat bab iv master presentasi

Download Psikologi pendidikan pmat bab iv master presentasi

If you can't read please download the document

Upload: hensika-setiawan

Post on 30-Jun-2015

1.121 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1. PROGRAM STUDI PENDIDIKANMATEMATIKASTKIP ISLAM BUMIAYUT.A 2011/2012

2. BELAJAR & PEMBELAJARAN Pembahasan tentang belajar menekankan padasiswa dlm belajar dan proses-proses ygmenyertainya dlm usahanya utk mengadakanperubahan secara kognitif, afektif, danpsikomotoriknya. Istilah pembelajaran menekankan padapembahasan mengenai bagaimana seorangguru/pendidik melaksanakan prosespembelajaran dg tujuan agar siswa dpt belajarsecara lebih baik. Pembahasan mengenai belajar & pembelajaranmenjadi penting utk menunjang pelaksanaanproses pembelajaran. 3. APA Yg AKAN KITA PELAJARI? Mahasiswa dpt menjelaskan pengertian belajar,faktor-faktor yg mempengaruhi belajar danmotivasi belajar siswa. Mahasiswa dpt menjelaskan pengertianpembelajaran dan faktor yg mempengaruhi prosespembelajaran. Mahasiswa dpt menjelaskan metode-metodepembelajaran. Mahasiswa dpt menjelaskan konsep dasar teoribelajar behavioristik, kognitif, dan humanistik. Mahasiswa dpt menjelaskan implikasi belajar,pembelajaran, dan teori-teori belajar dlm praktikpendidikan. 4. TUJUAN BELAJAR-NYA?SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASANTENTANG BELAJAR, DIHARAPKAN: MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN PENGERTIANBELAJAR. MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSESBELAJAR. 5. APA ITU BELAJAR? Belajar merupakan proses utk memperolehpengetahuan dan pengalaman yg diwujudkan dlmbentuk adanya perubahan tingkah laku (bisadiamati/tdk bisa diamati) yg relatif permanen danmenetap disebabkan adanya interaksi individu dglingkungannya (Sugihartono dkk., 2007). POIN PENTING: BELAJAR MEMBUTUHKAN PROSES. TUJUAN: MEMPEROLEH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN. BENTUK PENGETAHUAN & PENGALAMAN DIWUJUDKAN DALAMTINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU SEBAGAI HASIL BELAJAR RELATIF PERMANEN. BELAJAR TERJADI KARENA INTERAKSI INDIVIDU DgLINGKUNGANNYA. 6. APA ITU BELAJAR? Belajar adalah sebuah proses yg ditandai dgadanya perubahan pada diri individu yg belajarsbg hasil latihan dan adanya pengalaman. Perubahan tersebut dapat berupa perubahanpengetahuannya, pemahamannya, sikap dantingkah lakunya, keterampilannya, dayareaksinya, daya penerimaanya dan aspek-aspeklaain yg ada pd individu yg belajar (NanaSudjana, 2005). CONTOH:Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak pahammenjadi paham, dari tidak bisa melakukanmenjadi bisa melakukan. 7. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Adanya perubahan perilaku baik perilakuyg teramati langsung ataupun tdk.(Sri Rumini dkk., 2007).CONTOH: Perilaku yg dpt diamati secara langsung.Siswa menjadi tahu cara bermain alat musikgitar, piano, dsb dan terbukti dapatmempraktikannya setelah ia belajar. Perilaku yg tdk dpt diamati secara langsung.Siswa menjadi tahu dan hafal urutan sila-sila dlmpancasila, dibuktikan dg tes tertulis atau lisan. 8. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan perilaku karena pengalamanbelajar dan latihan (Sri Rumini dkk., 2006).CONTOH: Siswa tdk akan menjawab dengan salahsebuah pertanyaan karena dulu ia pernahmenjawab dan jawabanya salah. Siswa dpt dg cepat mengerjakan soalmatematika karena hafal rumus dan seringlatihan. 9. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan perilaku merupakan prosesmembutuhkan usaha dan waktu (Sri Rumini dkk.,2006).CONTOH: Siswa ingin mengetahui bagaimana membuattempe, maka ia harus tahu bahan, prosespencampuran, pengolahan, peragian,pembungkusan, termasuk waktu pd setiaptahapan tersebut sehingga siswa harus berusahamenghafal supaya ia juga dapat membuat tempe. Contoh Lainnya? 10. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan perilaku karena adanya interaksidg lingkungan (Sri Rumini dkk., 2006)CONTOH: Siswa menjadi tahu bagaimana mengucapkansebuah kosa kata asing, bagaimana mengukurdan menghitung, bagaimana membuatsesuatu kareka ia melihat dan mendengarbagaimana orang lain mencontohkan. Contoh Lainnya? 11. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan perilaku terjadi secara sadar(Sugihartono dkk., 2007).CONTOH: Siswa menjadi bisa berenang,mengucapkan kosa kata, berhitung dansebagainya karena ia melakukannya secarasadar ia ingin bisa berenang, mengucapkankosa kata, berhitung dsb. Contoh lainnya? 12. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional(Sugihartono dkk., 2007).CONTOH: Perubahan kemampuan siswa berkelanjutanseperti utk mampu melakukan perhitunga siswaharus mampu menyebutkan angka-angka,urutannya, serta perhitungan sederhana sampaikompleks, fungsinya dg mampu menyebutkan iamenjadi tahu setelah tahu ia dpt melakukanperhitungan sederhana yg selanjutnya sebagaibekal melakukan perhitungan matematika rumit. Contoh Lainnya? 13. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan bersifat positif (Sugihartonodkk., 2007).CONTOH: Perubahan perilaku pd siswa dari kurangbaik (blm bisa membaca) menjadi baik(bisa membaca) dan bermanfaat sertasiswa sendiri. Contoh Lainnya? 14. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan bersifat permanen/menetap(Sugihartono dkk., 2007).CONTOH: Siswa telah belajar membaca, makasampai tua akan tetap bisa membaca. Siswa dapat naik sepeda, maka setelahsekian lama tidak naik sepeda akan tetapbisa. Contoh Lainnya? 15. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan bertujuan dan terarah(Sugihartono dkk., 2007).CONTOH: Siswa belajar Matematika, IPA, Biologi dsbdg rajin agar dp masuk IPA, kemudianKuliah di Kedokteran dan Menjadi Dokter. Contoh Lainnya? 16. CIRI PERILAKU BELAJARADALAH? Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah lakubaik kognitif, afektif, maupun psikommotorik(Sugihartono dkk., 2007).CONTOH: Kognitif: Siswa dari tidak tahu menjadi tahu, daritidak paham menjadi paham, dari tidak bisamenjadi bisa. Afektif: Siswa dari tidak tahu sopan santumenjadi tahu, berbuat baik pd teman, membantuteman yg kena musibah. Psikomotorik: Siwa dari tdk bisa mengoperasikankomputer mjd bisa, tdk bisa renang menjadi bisa. 17. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJAR Belajar merupakan sebuah proses ygmelibatkan banyak komponen baik ygdisadari ataupun tidak. Secara umum terdapat dua faktor ygmempengaruhi proses belajar yaitu faktorinternal (segala sesuatu dan kondisi ygberasal dari dlm diri individu yg belajar)dan faktor eksternal (segala sesuatu dankondisi yg berasal dari luar individu ygbelajar). 18. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJARFAKTOR INTERNAL Faktor internal terbagi atas faktorJasmaniah/Fisik dan Faktor Psikologis/Psikis. Faktor Jasmaniah/Fisik. Meliputi fungsi alat indera, fungsi anggotabadan, bentuk tubuh, dan kondisi fisik lainnya. Kondisi-kondisi fisik yg kurang mendukungseperti fungsi alat indera yg kurang, badahlelah, sakit, atau kondisi badan yg kurang primalainnya berdampak pd siswa tdk dptberkonsentrasi dgn baik. 19. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJARFAKTOR INTERNAL Faktor Psikologis/Psikis. Faktor psikologis meliputiintelegensi/kecerdasan, perhatian, minat,bakat, motivasi, kematanga, kemampuankognitif, afektif, psikomotorik, sertakepribadian siswa dsb. Misalnya: Siswa yg mengalami gangguan psikisseperti kecerdasan yg terlalu rendah tentuakan mengalami kesulitan mengikuti pelajaranmeskipun sederhana, dsb. 20. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJARFAKTOR EKSTERNAL Faktor eksternal merupakan faktor-faktor ygmempengaruhi belajar meliputi lingkungankeluarga, sekolah, masyarakat dan budayanya,serta lingkungan alam dan kondisinya. Faktor Lingkungan Keluarga. Misalnya: Cara orang tua mendidik,relasi/hubungan antar anggota keluarga,suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,pengertian/pemahahaman orang tua,kebudayaan keluarga, dsb. 21. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJARFAKTOR EKSTERNAL Faktor Lingkungan Sekolah. Misalnya: Metode mengajar, Relasi Guru dgSiswa, Relasi antar Siswa, Disiplin Sekolah,Waktu Sekolah, Keadaan Gedung, MediaPembelajaran, dsb. Faktor Lingkungan Masyarakat dan Budayanya. Misalnya: Kegiatan siswa di Masyarakat, TemanBergaul, Media Massa, Kehidupan & BudayaMasyarakat, Kebiasaan-kebiasaan masyarakat,dsb. 22. FAKTOR Yg MEMPENGARUHIBELAJARFAKTOR EKSTERNAL Faktor Lingkungan Alam dan Kondisinya. Misalnya: Letak Rumah dari Sekolah, Sekolah diDaerah Perkotaan atau Pedesaan, Udara panasatau Sejuk, lingkungan subur atau Gersang,lingkungan sunyi atau ramai, dsb. Dan Faktor Eksternal Lainnya. 23. TUJUAN BELAJARPEMBELAJARAN?SETELAH MEMPELAJARI PEMBAHASANTtg PEMBELAJARAN, MAHASISWADIHARAPKAN: MAHASISWA MAMPU MENJELASKANPENGERTIAN PEMBELAJARAN. MAHASISWA MAMPU MENJELASKANCONTOH BENTUK-BENTUK METODE DlmPEMBELAJARAN. MAHASISWA MAMPU MENJELASKANPERAN GURU Dlm PROSESPEMBELAJARAN. 24. PENGERETIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran merupakan sebuah upaya ygdilakukan pendidik secara sengaja dg tujuanmenyampaikan ilmu pengetahuan,mengorganisasikan, dan menciptakan suatusistem ligkungan belajar dg berbagai metodeshg siswa dpt melakukan kegiatan belajarsecara optimal (Sugihartono dkk., 2007).POIN PENTING: Proses/aktivitas yg direncanakan, dilakukan, dandievaluasi oleh guru Dilaksanakan secara sengaja. Bertujuan mengubah dan membimbing siswamempelajari lingkungan dlm bentuk ilmu 25. PENGERETIAN PEMBELAJARAN Pengertian Pembelajaran MenurutBiggs dlm Sugihartono dkk. (2007),terbagi dalam tiga bentuk konseppembelajaran yaitu:Pembelajaran dlm PengertianKuantitatif.Pembelajaran dlm PengertianInstitusional.Pembelajaran dlm PengertianKualitatif. 26. PENGERETIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran dlm Pengertian Kuantitatif. Pengertian pembelajaran ini berkaitan dgjumlah materi yg disampaikan dlmpembelajaran. Menekankan pd penularan dan penyampaianmateri pelajaran dlm bentuk ilmupengetahuan sebanyak mungkin oleh gurukpd siswa. Guru dituntut menguasai ilmu pengetahuanyg dimiliki dan dikuasai sebanyak mungkinsehingga dpt menyampaikannya pd siswadlm jumlah yg banyak dan berfariasi.CONTOH: 27. PENGERETIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran dlm Pengertian Institusional. Menkankan pd kemampuan seorang guru dlmmelakukan penataan pembelajaran termasukperencanaan, pelaksanaan, dan evaluasiproses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dituntut mampumengadaptasi dan mengembangkan berbagaiteknik dan metode pembelajaran utk berbagaimacam siswa dan karakteristiknya.CONTOH: Guru mampu menerapkan model dan metode-metode pembelajaran sesuai dg tujuanpembelajaran yg akan dicapai. 28. PENGERETIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran dlm Pengertian Kualitatif. Pembelajaran dlm pengertian ini menekankan pdkualitas proses dan materi pembelajaran ygdisampaikan. Pembelajaran dlm konsep ini menekankan pdupaya guru mempermudah siswanya melakukanakivitas belajar, dlm bentuk siswa yg aktif tdksekedar teori. Menekankan keberartian proses dan materipelajaran yg disampaikan utk menunjangketermpilan dan kebutuhan siswa dlm hidup.CONTOH: Pembalajaran ttg IPA dilakukan agas siswamemahami manfaatnya bagi kehidupan melalui 29. METODE-METODEPEMBELAJARAN Pengertian ttg Metode pembelajaran berkaitandg pengertian pembelajaran secarainstitusional. Metode pembelajaran merupakan cara danusaha yg dilakukan oleh guru sebagaipendidik dlm proses pembelajaran dg tujuanagar proses pembelajaran berjalan denganbaik sehingga siswa dpt belajar danmemperoleh hasil yg optimal (Sugihartonodkk., 2007). Metode pembelajaran sangat banyak danbervariasi dg kelebihan dan kelemahanmasing-masing, oleh sebab itu guru dptmemilih metode pembelajaran yg akan 30. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE CERAMAH. Metode ceramah merupakan metode pembelajaranyg dilakukan oleh guru kepada siswa dg cara gurumenyampaikan materi pelajaran secara bahasalisan baik verbal maupun non verbal (Sugihartonodkk., 2007). Metode ceramah murni menuntut guru agar dptmenyampaikan materi pelajaran dg bahasa ygmudah dipahami siswa. Guru lebih aktif dibandingkan siswa dankomunikasi berjalan satu arah. Keberhasilan metode ini tdk semata mata karenakehebatan guru dlm mengolah kata ,tapi juga 31. UMUMMETODE LATIHAN. Merupakan metode pembelajaran ygdterapkan oleh guru dlm menyampaikanmateri pelajaran dg menanamkanketerampilan-ketarampilan tertentu ygdilakukan melalui kegiatan-kegiatan latihan.CONTOH: Pelaksanaan metode ini diharapkan siswadpt menyerap materi pelajaran secara lebihoptimal. 32. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE TANYA-JAWAB. Merupakan cara penyampaian dan penyajianmateri pelajaran yg dilakukan oleh gurumelalui bentuk-bentuk pertanyaan yg harusdijawab ole siswa (Sugihartono dkk., 2007). Melalui meteode ini ditumbuhkan dandikembangkan kemampuan siswa dlmmengamati, meninterprestasi,mengklarifikasi, membuat kesimpulan,menerapkan, dan mengkomunikasikanpemahaman siswa thp materi pelajaran. Tujuannya adalah utk memotivasi siswamengajukan pertanyaan selama prosespembelajaran. 33. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE KARYAWISATA. Merupakan metode penyampaian materipelajaran dg cara membawa langsungsiswa ke objek pembelajaran di luar kelasatau lingkungan kehidupan nyata agarsiswa dpt mengamati atau mengalamilangsung (Sugihartono dkk., 2007). CONTOH: Penggunaan metode ini menjadikan materipelajaran yg dipelajari menjadi lebih berartikarena siswa langsung melihatrelevansinya dg kenyataan dan kebutuhan 34. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE DEMONSTRASI. Merupakan metode pembelajaran ygdilakukan guru dg cara memperlihatkansuatu proses atau cara kerja suatu bendaberkaitan dg bahan dan materi pelajaran(Sugihartono dkk., 2007). Metode ini membantu siswa dlm memahamidg jelas suatu proses atau cara kerja suatubenda melalui pengamatan dan contohkonkrit. Metode ini menghendaki adanya keaktifansiswa. Pelaksanaanya dpt dilakukan dg jalan guru 35. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE BERMAIN PERAN. Metode ini digunakan oleh guru melaluipengembangan imajinasi danpenghayatan siswa dg cara siswamemerankan suatu tokoh yg berupabenda mati ataupun tokoh manusiatertentu (Sugihartono dkk., 2007). Model pembelajaran ini membantu siswamengembangkan penghayatan,tanggungjawab, dan terampil memaknaimateri yg dipelajari. 36. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE DISKUSI. Merupakan metode pembelajaran ygdilakukan oleh guru dg cara memberikanpermasalahan tertentu kepada siswa dansiswa diminta utk memecahkan masalahtersebut secara kelompok (Sugihartonodkk., 2007). Model pembelajaran ini dptmenumbuhkan dan mendorong siswaagar mampu mengemukakan pendapatsecara konstruktif serta membiasakansiswa utk bersikap toleran dan 37. METODE PEMBELAJARAN Sec.UMUMMETODE PEMBERIAN TUGAS & RESITASI. Metode pemberian tugas merupakan metodepembelajaran yg dilakukan guru dg caramemberikan siswa tugas-tugas yg harusdikerjakan (Sugihartono dkk., 2007).Contoh: siswa ditugasi membaca buku,membuat resume, laporan, dsb. Resitasi merupakan bentuk pembelajaran ygberupa tugas kepada siswa utk membuatlaporan atas pelaksanaan tugas yg telahdiberikan sebelumnya. Metode pemberian tugas dan resitasidilakukan utk menumbuhkan kemandirian,tanggungjawab, dan inisiatif siswa dlm 38. PEMILIHAN METODEPEMBELAJARAN Pemilihan dan penggunaan MetodePembelajaran tersebut sangat fleksibel,namun demikian ditentukan oleh faktor-faktor: Tujuan Pembelajaran. APAKAH KOGNITIF, AFEKTIF, ATAUPSIKOMOTORIK. Tingkat Kematangan Siswa. MAMPU Dg KONSEP ABSTRAK ATAU KONKRET Situasi dan Kondisi Proses Pembelajaran. MUNGKIN ATAU TIDAK MEMAKAI EKSPERIMEN Kondisi Sarana dan Prasarana. ADA ALAT PERAGA TIDAK, ADA TEMPAT ATAU 39. PERAN GURU DlmPEMBELAJARAN Guru harus memahami kompetensi danperan yg harus dilakoninya dlm prosespendidikan dan pembelajaran yg terusberkembang. Kompetensi guru menunjang berjalannyaproses pembelajaran yg efektif dan efesiendlm mencapai tujuan pembelajaran. Pemahaman guru atas perannyamenentukkan batasan-batasan yg harusdilakukan guru selama prosespembelajaran. Peran yg dilakukan guru menunjukkan 40. PERAN GURU DlmPEMBELAJARAN Guru yg profesional merupakan guruyg memiliki tingkat kemampuan dlmmelaksanakan tugas keguruannyadengan baik (secara profesional)sebagai profesinya (sumberkehidupan). Dalam menjelaskan profesinya, gurudituntut memiliki beberapakecakapan atau kompetensi ygbersifat kognitif, afektif, danpsikomotorik. 41. GURUKOMPETENSI KOGNITIF. Kompetensi ini ditandai dgketerbukaan dlm cara berfikir,kemampuan, memandang sesuatu dgpertimbangan akal sehat,keterbukaan perencanaan, responsifterhadap kelas, menggunakan mediadan metode secara relevan dankreatif dlm proses pembelajaransesuai materi dan kebutuhan siswa. 42. KOMPETENSI PROFESIONALGURUKOMPETENSI KOGNITIF. Terdapat dua kelompok bekal pengetahuandan keterampilan yg dibutuhkan guru utkmenunjang profesinya secara kognitif(Muhibbinsyah dlm Sugihartono dkk., 2007),yaitu: Ilmu Pengetahuan Kependidikan. Merupakan ilmu pengetahuan yg dibutuhkandlm menunjang proses belajar mengajar baiklangsung/tdk. Contoh: Ilmu Pendidikan,Psikologi Pendidikan, administrasipendidikan, dll. Ilmu Pengetahuan Bidang Studi. 43. KOMPETENSI PROFESIONALGURUKOMPETENSI AFEKTIF. Mencakup sikap dan perasaan guru ygmenunjang proses pembelajaran, baikterhadap siswa, orang lain, lingkungan, danterutama pd diri sendiri. Terhadap Siswa Contohnya: Ramah, Empati,Bersahabat sehingga siswa merasa dihargaidan diperhatikan. Terhadap Diri Sendiri Contohnya: KonsepDiri Positif, Keyakinan akan kemampuannya,dsb. 44. KOMPETENSI PROFESIONALGURUKOMPETENSI PSIKOMOTORIK. Merupakan keterampilan jasmaniahdlm bentuk keterampilan perilakusecara umum dan khusus. Keterampilan Umum mencakuptingkah laku umum guru seperti duduk,berdiri, berjalan, dsb. Keterampilan Khusus mencakupketerampilan melakukan demonstrasi,praktikum, dsb. 45. PERAN GURU DlmPEMBELAJARAN Guru tidak hanya menyampaikan materipelajaran sebanyak dan sebaik mungkinpd siswanya. Guru juga dituntut mampu menjalankantugasnya sebagai guru dan sebagaipendidika dlm bentuk peran-peran tertentudlm usahanya mencapai tujuanpembelajaran dan mengembangkanpotensi siswa. Peran guru mencakup guru sebagaiKorektor, Inspirator, Informator,Organisator, Motivator, Inisiator,Pembimbing, Demonstrator, Pengelola 46. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg KOREKTOR. Sebagai korektor, guru berperanmenilai dan mengoreksi hasil kerjasiswa, sikap siswa, tingkah lakusiswa, dan perbuatan siswa baik didlm maupun di luar sekolah. Contohnya: 47. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg INSPIRATOR. Sebagai inspirator, guru diharapkanmampu memberikan inspirasi atau ilhampada siswanya. Contohnya:GURU Sbg ORGANISATOR. Sebagai organisator, guru berperanmengelola berbagai kegiatan akademikagar tercipta dan tercapai efektivitas danefisiensi proses belajar dan pembelajaran. Contohnya: 48. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg INFORMATOR. Sebagai informator, guru harus mampumemberikan informasi mengenaiperkembangan ilmu pengetahuan ygdiajarkan maupun IPTEK lainnya ygsedang berkembang. Contohnya:GURU Sbg INISIATOR. Sebagai inisiator, guru mampu menjadipencetus ide-ide dlm kemajuan pendidikandan pengajaran yg disesuaikan dg 49. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg PEMBIMBING. Sebagai pembimbing, guru diharapkanmampu memberikan bimbingan danbantuan pada siswa yg menghadapikesulitan belajar agar siswa dpt mencapaikemandirian dan tujuan belajarnya. Contohnya:GURU Sbg DEMONSTRATOR. Sebagai demonstrator, guru diharapkandpt memperagakan apa yg disampaikansecara didaktis sehingga mudah dipahami 50. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg PENGELOLA KELAS. Sebagai pengelola kelas, gurudiharapkan mampu mengelola kelasdengan baik selama prosespembelajaran dgn harapan dapattercapai tujuan dari prosespembelajaran dg efektif dan efisien. Contohnya: 51. PERAN GURU DlmPEMBELAJARANGURU Sbg EVALUATOR. Sebagai evaluator, guru diharapkanmampu menilai produk dan prosespembelajaran sehingga diperolehumpan balik untuk diperbaiki,dipertahankan, atau dikembangkanagar mencapai tujuan dan hasilpembelajaran secara optimal. Contohnya: 52. TEORI BELAJAR Teori belajar menjelaskan tentangbagaimana proses belajar terjadi padasiswa atau individu. Teori belajar membantu memahamibagaimana proses belajar terjadi padaseorang individu, sehingga dgpemahaman tentang teori belajarmembantu guru utk menyelenggarakanproses pembelajaran dengan baik. Pada intinya teori belajar membantu gurudalam bentuk aplikasi prosespembelajaran yg membantu siswamencapai tujuan-tujuan pendidikan. 53. MANFAAT UMUM TEORI BELAJAR Teori belajar merupakan sebuahpernyataan umum yg menjelaskanbagaimana sebuah proses belajar akanterjadi dan dilakukan siswa. Pemahaman terhadap sebuah teori belajarakan mempermudah guru dlm mencapaitujuan pembelajaran dlm bentuk aplikasiselama proses pembelajaran. 54. MANFAAT KHUSUS TEORIBELAJAR Membantu pendidik dan calon pendidikmemahami bagaimana siswa belajar. Membimbing pendidik dan calon pendidikmerancang dan merencanakan prosespembelajaran. Membantu pendidik dan calon pendidik dlmmengelola kelas. Membantu pendidik dan calon pendidik dlmmelakukan evaluasi perencaan, proses, danhasil pembelajaran siswa. Membantu pendidik menentukan bentukdukungan dan bantua pd siswa agar mencapaiprestasi secara maksimal. 55. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Belajar dlm pandangan behavioristikmerupakan bentuk perubahan yg dialamisiswa dlm bentuk kemampuannya utkbertingkah laku dg cara baru sebagai hasilhubungan antara stimulus dan respon(Asri Budiningsih, 2003). Pokok perhatian dlm teori belajarBehaviorsitik adalah stimulus/input danrespon/output yg dpt diamati dan diukur. Penerapan teori belajar behavioristik dlmpendidikan menggunakan mekanismepenguatan/reinforcement. 56. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIKEDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949). Melakukan eksperimen dg seekor kucingyg dimasukan dlm sebuah sangkar (puzzlebox). Teorinya lebih dikenal sbg TeoriKoneksionisme/Teori Asosiasi 57. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949). Menurut Thorndike, belajar pd dasarnyamerupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi akibat adanya stimulus dan respon. Stimulus merupakan bentuk perubahanlingkungan sbg tanda agar organismebertindak. Respon merupakan tingkah laku ygdimunculkan organisme setelah menerimastimulus. Dari hasil eksperimennya, disimpulkan bahwaagar tercapai seluruh hubungan stimulus danrespon perlu adanya kemampuan organismememilih respon yg tepat, setelah melaluiusaha trial and error terlebih dahulu. 58. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949). Menurut Thorndike, bentuk belajar ygpaling mendasar adalah trial and errorlearning atau selecting and connectinglearning.Kesimpulannya: Dalam proses pembelajaran jika sebuahtindakan diikuti oleh perubahan ygmemuaskan dlm lingkungan, makatindakan tersebut akan cenderungdiulangi, dan sebaliknya jika tdkmenguntungkan akan dikurangi bahkantidak dilakukan sama sekali. CONTOHNYA? 59. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949). Terjadinya asosiasi dan koneksi menurutThorndike mengikuti beberapa kaidah atauhukum. HUKUM KESIAPAN/Law Of Readiness: Hukum ini menyatakan bahwa semakin siapindividu utk memperoleh dan melakukanperubahan perilaku dan perubahan perilakutersebut akan menimbulkan kepuasan, makaakan cenderung diperkuat. Contohnya: Siswa yg sudah siap belajar, makaia menyiapkan buku-buku sumber belajar ataubahan lainnya agar ia menjadi lebih paham danketika terbukti ia menjadi lebih paham makaakan diulangi lagi. 60. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949).HUKUM LATIHAN/Law Of Exercise. Hukum ini menyatakan bahwa semakin seringsebuah tingkah laku diulang, dilatih, ataudigunakan, maka asosiasi yg terbentu semakinkuat.Contohnya: Seorang siswa yg baru saja mempelajari rumusdlm fisika, maka dlm bab tertentu sebuahbuku/LKS akan memberikan contoh soal dansoal-soal latihan dengan satu jenis rumus dlmberbagai pengembangannya, sehingga denganberlatih dan banyak mengulang dlm bentuklatihan soal menjadikan siswa lebih hafal danmemahami penggunaan rumus yg telah 61. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949).HUKUM REAKSI BERVARIASI/Multiple Response. Hukum ini menyatakan bahwa utk memperolehrespon yg tepat dlm belajar dan memecahkanmasalah, maka didahului proses trial and errorsebagai bentuk macam-macam respon.Contohnya: Masih ingat sejarah penemuan bola lampu? Siswa dlm mempelajari sebuah rumusmatematika seringkali langsung diikutimengerjakan tugas-tugas dan setiap siswadiminta mengerjakan di papan tulis, sehingga ygsalah kemudian diperbaiki bersama-sama,sehingga siswa tahu mana yg salah, kenapasalah dan mana yg benar. 62. EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949).APLIKASI TEORI THORNDIKE DlmPEMBELAJARAN Dalam proses pembelajaran, cara yg baikbukanlah mengharapkan siswa dengansendirinya mengetahui apa yg diajarkan, tapibagaimana seorang guru mengetahui apa ygharus diajarkan dan bagaimana. Siswa yg sudah dpt belajar dg baik segera diberihadiah, dan bagi yg belum baik segera diberipenjelasan dan diperbaiki. Materi pelajaran yg diberikan harus disadarisiswa dan mengandung manfaat bagi siswa. Apabila siswa diberi pelajaran yg sulit danmelebihi kemampuannya maka tidak akan 63. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Pavlov melakukan percobaan dgmenggunakan seekor kucing, daging, danbell. Teorinya dikenal dg teori PengkondisianKlasik /Classical Conditioning. 64. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)ANJINGSebelumEksperimenSelamaEksperimenSetelahEksperimenBell(Neutral Stimulus)+Daging(Unconditioned Stimulus)Bell(Conditioned Stimulus)Daging(UnConditioned Stimulus)Bell(Neutral Stimulus)Saliva/Anjing Mengeluarkan Liur(UnConditioned Respon)Anjing tidak Mengeluarkan LiurSaliva/Anjing Mengeluarkan Liur(UnConditioned Respon)Saliva/Anjing Mengeluarkan Liur(Conditioned Respon) 65. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) Hasil eksperimen Pavlov tersebut menjelaskanbahwa stimulus yg dikondisikan dpt digunakanutk menggantikan stimulus-stimulu alami agarmenghasilkan respon-respon yg diinginkan dandikondisikan. Dengan demikian, dlm proses pembelajarandengan tingkah laku siswa sebagai ukurankeberhasilan dan ketercapaiannya dpt dilakukanmelalui pengaturan manipulasi lingkungan(conditioning proses), contohnya Bell Masuk. 66. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)APLIKASI TEORI PAVLOV Dlm PEMBELAJARAN. Membentuk suasana pembelajaran ygmenyenangkan . Menekankan kerjasama dan kompetisi antarakelompok dibandingkan secara individual. Membuat kegiatan membaca lebih menyenangkandengan membuat ruang membaca lebih enak danmenarik. Membantu siswa mengatasi secara bebas dansukses situasi-situasi yg mencemaskan ataumenekan. Mendorong siswa yg pemalu namun pandaimembantu temannya memahami materi pelajaran. Membuat tahap jangka pendek utk mencapai tujuan 67. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)APLIKASI TEORI PAVLOV Dlm PEMBELAJARAN. Membantu siswa mengenali perbedaan danpersamaan setap situasi sehingga mereka dptmenggeneralisasikan secara tepat. Meyakinkan siswa yg cemas ketika menghadapiujian masuk sekolah atau ujian lainnya yg lebihtinggi, bahwa tes tersebut sama dg tes-tes ygpernah mereka lakukan. Menjelaskan bahwa labih baik anak-anakmenghindari hadiah berlebihan dari orang yg tidakdikenal, atau lebih baik menerimahadiah/penghargaan dari orang lain didampingiorang tuanya. 68. BURHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990) Skinner melakukan percobaannya denganmenggunakan tikus yg dimasukan kedalam kotak Skinner (Skinner Box). Teori belajar Skinner dikenal dg OperanConditioning. 69. BURHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990) Eksperimen Skinner menyimpulkan teorioperant conditioning atau pengekondisianoperant (pengkondisian dg penguatanpositif dan negatif). Perilaku operant tersebut dptmeningkatkan sebuah perilaku berulangkembali atau bahkan menghilangkanperilaku. Menurut Skinner, unsur tepenting dlmbelajar adalah adanyapenguatan/reinforcement, artinya adalahpengetahuan yg terbentuk sebagai hasil 70. BURHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990) Hasil eksperimen Skinner jugamenyimpulkan adanya Shaping dlmbelajar, yaitu secara terjadwal tikusmeningkatkan menekan tombol makananserta mengurangi menekan tombol listrik. Dlm belajar, shaping dpt berupa siswalabih rajin mengerjakan tugas karenamendapat banyak pujian dan nilai ujian ygbaik, dan mengurangi membolos karenapernah dihukum. 71. BURHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990) Penguatan menurut Skinner terbagi duayaitu penguat pisitif dan penguat negatif. Penguat positif, merupakan sebuah stimulusyg dpt meningkatkan terjadinyapengulangan tingkah laku yg diharapkan.Contohnya: hadiah fisik, perilaku, ataupenghargaan lainnya. Penguat negatif, merupakan sebuahstimulus yg dpt berdampak pdberkurangnya sebuah perilaku yg tidakdiharapkan. Contohnya: penundaan atautidak memberi pengargaan, memberikantugas tambahan, atau menunjukkan perilaku 72. BURHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990)APLIKASI TEORI BELAJAR SKINNER. Hasil belajar siswa harus segera diberitahukanpd siswa, dan jika salah dibetulkan dan jika benardiberi penghargaan. Proses belajar harus mengikuti irama dari siswa,guru tidak dpt memaksakan kehedaknya. Materi pelajaran disusun dan dilaksanakan dgmenggunakan sistem modul. Proses pembelajaran menekankan aktivitassiswa itu sendiri. Proses pembelajaran tdk menggunakanhukuman, namun mengubah lingkungan agar tdkmuncul hukuman. 73. ALBERT BANDURA Eksperimen Bandura menggunakan AnakKecil dan Boneka Bobo Doll. Teorinya dikenal sbg teori belajar sosialatau kognitif sosial. 74. ALBERT BANDURA Hasil eksperimennya menyimpulkanbahwa proses pengamatan memiliki peranyg sangat penting dlm proses belajarberupa meniru perilaku dan reaksi oranglain. Mayoritas perilaku manusia dipelajarimelalui proses pengamatan yg disebutmodeling, dari satu pengamatan kepengamatan selanjutnya akan membentuksebuah perilaku baru. Pengetahuan baru yg tersimpan dlmmemori tersebut akan digunakan sebagaipedoman dan patokan dlm bertindak 75. ALBERT BANDURA Teori belajar sosial membantu memahamiperilaku agresi dan penyimpanganpsikologis, serta bagaimana memodifikasiperilaku. Dlm dunia pendidikan, teori belajar sosialmenjelaskan perilaku manusia dlmkonteks interaksi timbal balik ygberkesinambungan antara kognitif,perilaku, dan pengaruh lingkungan ygdiperoleh melalui aktivitas pengamatandan observasi.CONTOH: 76. FAKTOR Yg MEMENGARUHITEORI BELAJAR SOSIAL Perhatian/Atensi: mencakup peristiwa awalpeniruan (adanya kejelasan, keterlibatanperasaan, tingkat kerumitan, kelaziman,serta nilai fungsi) dan karakteristikpengamat (kemampuan indera, minat,persepsi, dan penguatan sebelumnya)CONTOH: 77. FAKTOR Yg MEMENGARUHITEORI BELAJAR SOSIAL Penyimpanan atau proses mengingat:mencakup pengorganisasian pikiran,pengulangan simbolik, dan pengulanganmotorik.CONTOH: 78. FAKTOR Yg MEMENGARUHITEORI BELAJAR SOSIAL Reproduksi Motorik: Mencakupkemampuan fisik, kemampuan meniru, dankeakuratan umpan balik.CONTOH: 79. FAKTOR Yg MEMENGARUHITEORI BELAJAR SOSIAL Motivasi: Mencakup dorongan dari luardan penghargaan terhadap diri sendiri.CONTOH: 80. FAKTOR Yg MEMENGARUHIPROSES BELAJAR SOSIAL Individu akan lebih menyukai perilaku ygditiru apabila sesuai dg nilai-nilai ygdimilikinya.CONTOH: Individu akan menyukai perilaku yg ditirujika modelnya disukai serta perilakunyamemiliki nilai yg bermanfaat.CONTOH: 81. FAKTOR Yg MEMENGARUHIPROSES BELAJAR SOSIAL Proses mengingat akan lebih baik dgncara mengkodekan dlm bentuk kata-kata,tanda, gambar, dsb dibandingkan hanyamelihat saja.CONTOH: 82. APLIKASI TEORI BELAJARBEHAVIORISTIK Mementingkan dan memperhatikanpengaruh lingkungan.CONTOH: Mementingkan adanya bagian-bagian/elementeristik.CONTOH: Mementingkan peranan reaksi.CONTOH: Mengutamakan mekanisme terbentuknyahasil belajar melalu mekanisme S-R.CONTOH: 83. APLIKASI TEORI BELAJARBEHAVIORISTIK Mementingkan dan memperhatikankemampuan yg sudah dimiliki danterbentuk sebelumnya.CONTOH: Mementingkan pembentukan kebiasaanperilaku melalui aktivitas latihan danpengulangan.CONTOH: Hasil belajar dikatakan tercapai jikamuncul perilaku yg diinginkan.CONTOH: 84. BENTUK BELAJARBEHAVIORISTIK Bahan-bahan pengajaran sudah siapdigunakan.Contohnya: Tujuan pembelajaran disampaikan secarautuh.Contohnya: Guru tdk banyak ceramah, hanyamemberikan instruksi, contoh, dansimulasi.Contohnya: Bahan pembelajaran tersusun hierarkisdari sederhana menuju rumit. 85. BENTUK BELAJARBEHAVIORISTIK Tujaun pembelajaran terbagi dlm tujuan-tujuan kecil dlm bentuk penguasaan-penguasaan keterampilan tertentu.Contohnya: Pembelajaran berorientasi hasil dlmbentuk perilaku yg diinginkan.Contohnya: Pengulangan dan latihan digunakan utkmembentuk kebiasaan.Contohnya: 86. BENTUK BELAJARBEHAVIORISTIK Perilaku yg diinginkan muncul diikutipenguatan positif dan perilaku yg kurangdiinginkan diikuti penguatan negatif.Contohnya:Tidak semua mata pelajaran sesuaimenggunakan dasar teori ini dituntut kepekaandan kejelian guru.Metode ini cocok pd mata pelajaran ygmembutuhkan praktik dan pembiasaan sepertipercakapan bahasa, olahraga, penggunaankomputer, dsb. 87. TEORI BELAJAR KOGNITIF Teori ini memandang bahwa belajarmerupakan sebuah proses ygmementingkan proses belajar itu sendiridibandingkan hasilnya.Contoh: Proses belajar dlm pandangan alirankognitif tdk sekedar melibatkan hubunganS-R saja, namun merupakan proses ygkompleks melibatkan aktivitas berpikir (AsriBudiningsih, 2003).Contoh: 88. TEORI BELAJAR KOGNITIF Teori belajar kognitif menekankan pdgagasan bhw masing-masing bagian darisebuah informasi/pengetahuan salingberhubungan dg konteks seluruh situasipengetahuan tsb termasuk pemahaman awalsiswa sehingga lebih bermakna.Contohnya? Perkembangan Teori Belajar Kognitif terbagidalam dua kelompok besar yaitu TeoriGestalt dan Teori Konstruktivistik. 89. TEORI GESTALT Dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943) yg mengadakan tentang pengamatandan proses problem solving. DilanjutkanKoffka (1886-1941) yg menjelaskan tentangprinsip-prinsip dlm pengamatan, dan Kohler(1887-1959) yg meneliti insight pd Simpanse. Kohler melakukan eksperi-mennya dalm 4 tahapan. 90. TEORI GESTALT Hasil eksperimen tersebut memberikangambaran bahwa simpanse membentukpersepsi dari sitasi total dan mampumenghubungkan semua hal dg problem ygdihadapi sebelum munculnya insight. Insight merupakan konsep dasar dlm teoriGestalt, insight merupakan pemahaman ygmendadak atas suatu permasalahan danhubungan antar bagian.Contohnya: 91. TEORI GESTALT Esensi dari teori Gestalt adalah adanyapikiran yg berusaha menginterpretasikansensasi dan pengalaman yg masuk sebagaisebuah satu-kesatuan keseluruhan ygterorganisir dg sifat-sifat tertentu, danbukan sebagai unit-unit yg terpisah-pisah(Sugihartono dkk., 2007). Hal ini dikarenakanbila sebuah informasi dipersepsikan secaraterpisah-pisah maka strukturnya menjadi tdkjelas.Contohnya: 92. TEORI GESTALT Kesimpulannya, menurut teori Gestaltseseorang memperoleh pengetahuanmelalui sensasi atau informasi dg melihatstrukturnya secara menyeluruh kemudianmenyusunnya kembali dlm struktur ygsederhana dan mudah dipahami.Contohnya: 93. TEORI KONTRUKTIVISTIK Konstruktivistik muncul sebagai bentukpengembangan teori Gestalt. Konstruktivistik mempercayai adanyakemampuan siswa utk membentuk danmenyusun sendiri pengetahuannya. Proses penyusunan pengetahuan siswadilakukan dipengaruhi kemampuan berpikirsiswa dan kemampuan menghadapitantangan, menyelesaikan dan membangunsebuah konsep pengetahuan yg utuh darikeseluruhan pengalaman nyata ygdialaminya. 94. JOHN DEWEY (1856-1952) Tulisannya tentang ide-ide dan pemikiranpendidikan yg progresif berdasarkankemampuan siswa sendiri membuatnyadikenal sbg Bapak Konstruktivistik. Teori pembelajaran yg dikemukakannyaadalah metode konstrukitisme dandiscovery learning. Secara umum, ia berpendapat bhw prosesbelajar pd siswa sangat tergantung pdpengalaman dan minat siswa itu sendiriserta adanya kurikulum yg terintegrasi danmemiliki keterkaitan satu sama lain. Bentuk terintegrasinya dpt berupa satu 95. JOHN DEWEY (1856-1952) Contoh kurikulum terintegrasi: Pembelajaran dlm pandangannyamerupakan usaha membangun kesadaransiswa, oleh sebab itu perlunya keterlibatansiswa secara aktif dlm proses pembelajarandan bekerja sama dlm tim atau kelompokbelajar. Bentuk aplikasi teori John Dewey dlmbentuk: Metode Belajar Siswa Aktif. SCL (Social-Centered Learning). Dsb. 96. JEAN PIAGET (1896-1980) Piaget lebih banyak melakukan penelitiandan konsen pd dunia pendidikan anak-anak Piaget memandang bahwa pengalamanmerupakan faktor penting dan mendasariproses berpikir anak. Oleh sebab itu, penting melibatkan siswasecara aktif mengalami sendiri dlm prosespembelajaran. Menurut Piaget, tahap perkembanganberpikir anak-anak berkembang dlm empattahapan, yaitu: Sensorimotorik (0-2 Th). Pra-Operational (2-7 Th). 97. JEAN PIAGET (1896-1980)TAHAP SENSORIMOTORIK (USIA 0-2 Thn). Anak sudah menunjukkan tindakan-tindakanintelegensi, gerakan-gerakan refleks semata,menghisap, meraih, memegang, awalnyamemandang diri dan sekitarnya sama, namunkemudian mulai terpisah (terdefersiasi),menganggap setiap objek itu permanen, dsb.Contohnya: Objek itu permanen: mencari bola ditempatdisembunyikan pertama kali, dan hanya adadisitu. Terdeferensiasi: mulai menyadari diri danlingkungannya terpisah. Tingkah laku karena adan stimulus: sinar, 98. JEAN PIAGET (1896-1980)TAHAP PRA-OPERASIONAL (USIA 2-7 Thn). Siswa sudah memiliki penguasaan bahasa ygsistematis, permainan simbolis, proses imitasi(tdk langsung), masih centralized, pola pikir ,mampu menjelaskan representasi dunia secarakonkrit, mengadakan antisipasi, dsb.Contohnya: Imitasi: siswa menirukan tingkah laku orang ygdilihatnya. Irreversible: Kamu punya saudara? Iya. Siapanamanya? Mita. Mita Punya saudara? Tidak. Antisipasi: mengatakan mainan meanara belumjadi karena ia memiliki gambaran menara ygsudah jadi. 99. JEAN PIAGET (1896-1980)TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (USIA 7-11 Thn). Pada tahap ini siswa sudah mampu melakukanaktivitas belajar logis tertentu hanya dlm situasikongkrit atau ada bentuk fisik dan wujudnya Siswa sudah mampu memperhatikan lebih darisatu macam dimensi sekaligus (egosentrismulai berkurang), dan mampu menghubungkansatu dimensi dg dimensi lainnya. Contohnya,ketika melihat balok-balok ia blm dptmengklasifikasikanya secara verbal ia harusmelihat dan menyentuhnya langsung utkdikelompokkan. Sudah mampu berpikir secara reversible.Contohnya, Apa Mita punya saudara? Iya, yaitu 100. JEAN PIAGET (1896-1980)TAHAP OPERASIONAL FORMAL (USIA 11-15 Thn). Pada usia ini, cara berpikir siswa sudah tidak terikatdan terlepas dari tempat dan waktu. Siswa mulai mampu berpikir abstrak, tak nampak,kejadian tdk langsung, dan logis-analitis.Terbagi 2 kelompok: Proporsional. Pd tipe ini siswa memikirkan pemecahan masalahsecara teoritis, mencari solusi dengan beberapahipotesis yg mungkin, kemudian membuat strategipenyelesaian, dan aplikasinya berdasarkanpemahaman dan secara sistematis. Lebih umum menggunakan deduktif hipotesis.Contohnya? 101. JEAN PIAGET (1896-1980)TAHAP OPERASIONAL FORMAL (USIA 11-15Thn). Proporsional. Kombinatoris. Siswa mencoba ukt memecahkan sebuahpermasalahan berdasarkan kemungkinanpemecahan yg tdk tersusun secara sistematis,dilakukan secara trial & error sampai secarakebetulan ia menemukan kombinasi utkpemecahannya, namun kadang kala ia tdk dptmenemukan kombinasi yg betul tersebut lagipd waktu yg berlainan. Contohnya: 102. JEAN PIAGET (1896-1980) Pikiran manusia memiliki sebuah skema, ygmembantu utk melakukan proses adaptasidan mengkoordinasikan pengetahuan barudg skema yg telah dimiliki sehinggaterbentuk skema baru. Proses pembentukan skema baru melaluiproses: Asimilasi. Akomodasi. Proses equilibrium dan disequilibrium,merupakan ketidak seimbangan skemapengetahuan baru karena akomodasi,kemudian adanya kemampuan penyesuaiankembali pengetahuan baru yg masuk dlm 103. JEAN PIAGET (1896-1980)ASIMILASI. Merupakan proses penyatuan danpengintegrasian informasi baru ke dlm strukturkignitif yg telah ada dlm benak siswa. Pengetahuan baru akan lebih mudah diterimadan diadaptasi sehingga terbentuk pengetahuanbaru apabila cocok dg struktur kogitif ygdimilikinya. Asimilasi merupakan refleksi pengetahuan dlmbentuk perubahan kuantitatif (tumbuh/growth).Contohnya: 104. JEAN PIAGET (1896-1980)AKOMODASI. Merupakan proses penyesuaian strukturkognitif (restrukurisasi) siswa pd pengetahuanbaru yg berbeda. Restruktirisasi terjadi jika informasi tdk dptditerima oleh skema kognitif yg ada, karenabanyaknya ketidakcocokan dan perbedaan. Kemudian dibangun skema baru, sehinggaakomodasi merupakan refleksi perubahankualitatif pengetahuan (development).Contohnya: 105. JEAN PIAGET (1896-1980) Aplikasinya dlm pembelajaran guru harusmampu menganalisa kondisi siswa danmenyesuaikan proses pembelajaran sesuai dgtahapan perkembangan kognitif siswa. Hal ini dikarenakan semakin tinggiperkembangan kognitif siswa maka akansemakin teratur dan semakin abstrak caraberpikirnya, sehingga jika tidak adapenyesuaian maka akan terjadi kesulitan selamaproses pembelajaran dan sulit mencapai tujuanpembelajaran yg telah ditetapkan.Contohnya: 106. JEROME BRUNNER Belajar merupakan sebuah proses ygbersifat aktif, dan pemikiran Brunner dlmbentuk Kurikulum Spiral dan DiscoveryLearning. Cara terbaik dlm belajar dan utk memulaibelajar konsep serta prinsip-prinsip tertentuadalah dg mengkonstruksi sendiri konsepdan prinsip yg dipelajari dengan cara siswaberinteraksi secara aktif dg lingkungan utkmelakukan eksplorasi, manipulasieksperimen, membuat pertanyaan, danbentuk lainnya pd objek yg dipelajari.Contohnya: 107. JEROME BRUNNER Menurut Brunner, proses belajar lebihditentuka oleh bagaimana cara siswamengatur materi pelajaran dan bukanditentukan oleh umur siswa ygbersangkutan (Sugihartono dkk, 2007). Menurut Brunner, perkembangan anaktebagi dalam tiga tahap, yaitu: Tahap Enaktif (0-3 Thn). Tahap Ikonik (3-8 Thn). Tahap Simbolik (> 8 Thn). 108. JEROME BRUNNERTAHAP ENAKTIF (0-3 TAHUN). Pada tahap ini, pemahaman anak atasinformasi atau pengetahuan dari luardiperoleh melalui manipulasi fisik-motorik. Misalnya: menggigit, menyentuh, dsb.TAHAP IKONIK (3-8 TAHUN). Pada tahap ini, anak mulai menyadariadanya sesuatu yg mandiri dlm bentukgambar konkrit dlm bentuk gambar visualdan visualisasi verbal. Misalnya: peragaan, demonstrasi,perumpamaan/tampilan,perbandingan/komparasi, dsb. 109. JEROME BRUNNERTAHAP SIMBOLIK (> 8 TAHUN). Pada tahap ini , anak mulai memahamiadanya simbol-simbol dan konsepsederhana seperti bahasa dan angkasebagai wujud komkrit sebuah simbol. Misalnya, penggunaan bahasa lisan,bahasa tubuh, matematika, logika, dsb. 110. JEROME BRUNNER Menurut Brunner, perkembangan kognitifseseorang dpt ditingkatkan dg cara menyusunmateri pelajaran dan menyajikannya sesuai dgtahap perkembangan orang tsb. Teori Brunner tsb memunculkan bentukpembelajaran Discovery Learning danKurikulum Spiral. Kurikulum spiral menuntut guru memberikanmateri pelajaran setahap demi setahap dari ygsederhana menuju rumit, dimana materi ygpernah diajarkan akan dimunculkan kembalisecara terintegrasi dg materi baru yg lebihkompleks dan akan terus-menerus berulangsamapai siswa memahami seluruh materi dgbaik. 111. APLIKASI TEORI BELAJARKOGNITIF Teori ini memandang bhw pengetauan tdk dptdipindahkan begitu saja dari guru ke siswa,sehingga siswa harus aktif membangunstruktur kognitif pengetahuannya. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yg perludiperhatikan dlm pembelajaran menurut teorikognitif: Menyediakan pengalaman belajar pd siswa. Menyediakan alternatif pengalaman belajar. Mengintegrasikan materi pelajaran dg situasirealistik. Mengintegrasikan proses pembelajaran dgmemanfaatkan berbagai media pembelajaran. Melibatkan siswa aktif secara emosional dan 112. APLIKASI TEORI BELAJARKOGNITIF Strategi pembelajaran berdasarkan teori belajarkognitif menurut Slavin dlm Baharuddin dan EsaNur Wahyuni, 2007 yaitu:Top Down Processing. Strategi ini menuntut siswa utk belajar dari hal-halyg kompleks utk dipecahkan dan menghasilkanketerampilan-keterampilan yg dibutuhkan. Top down processing merupakan kebalikan daribottom up processing.Contohnya: Siswa diminta menuliskan sebuah kalimat apapun,kemudian ia disuruh membaca, belajar tata bahasakalimat, tata tulis, tanda baca, dsb. 113. APLIKASI TEORI BELAJARKOGNITIFCooperative Learning. Strategi ini menekankan proses belajar siswa ygakan mjd lbh mudah dlm memahami konsep ygsulit jika siswa mendiskusikannya dg orang lainentah teman, kakak kelas, dsb. Cooperative learning menekankan pd lingkungansosial dlm belajar, menjadikan kelompok sbgtempat memperoleh pengetahuan, mengeksplorasipengetahuan, dsb.Contohnya: dalam bentuk kelompok-kelompokbelajar, study club, dsb. 114. APLIKASI TEORI BELAJARKOGNITIFGenerative Learning. Strategi ini menekankan adanya integrasi dankesesuaian antara pengetahuan baru dg skema ygtelah dimiliki siswa, shg siswa akan kebih mudahmelakukan adaptasi ketika menemui stimulus-stimulus baru. Prosesnya melalui kegiatan siswa membuatpertanyaan-pertanyaan, menyimpulkan, atauanalogi-analogi terhadap apa yg dipelajari. 115. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIF Model-model pembelajaran yg didasarkanpada teori belajar kognitif menurut Baharuddindan Esa Nur Wahyuni (2007), antara lain: Discovery Learning. Reception Learning. Assisted Learning. Active Learning. Quantum Learning. Contextual Teaching and Learning. 116. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFDiscovery Learning Dikembangkan oleh Brunner Konsep dasarnya: siswa didorong utk belajar dgdiri mereka sendiri melalui kegiatan aktif utkmemahami konsep dan prinsip dg didukungpengalaman serta menghubungkan pengalamannyadg konsep yg telah mereka miliki. Misalnya: Dg melakukan eksperimen siswa dptmenemukan prinsip-prinsip yg sedang merekapelajari dlm kehidupan sehari-hari. Keuntungannya dpt memotivasi siswamenyelesaikan tugas sampai menemukan jawab,shg mendorong siswa utk berpikir kritis dan 117. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFReception Learning. Strategi yg digunakan hampir sama dg discoverylearning. Tugas guru adalah menyusun materi pelajaran,memilih materi pelajaran sesuai kondisi siswa,kemudian mempresentasikannya dg baik dariumum ke khusus/spesifik. Intinya adalah adanya perencanaan pembelajarandg: Melibatkan siswa aktif selama proses pembelajaran. Menekankan pd bagaimana pengetahuan yg sudahdimiliki siswa dpt menjadi bagian dari pengetahuanbaru. 118. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFAssisted Learning. Perkembangangan kognitif terjadi melaluiinteraksi dan percakapan seorang individu dglingkungan sekitarnya (teman sebaya, oranglain, dsb.) Sehingga seorang siswa tdk sendirian dlmmenemukan dan mengembangkankemampuan kognitifnya, melainkan adabantuan dan dukungan dari orang lain ygdisebut dg scaffolding. Dukungan tersebut dpt berupa isyarat-isyarat,peringatan-peringatan, dorongan-dorongan, 119. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFAssisted Learning. Pelaksaan model ini menuntut guru membantusiswa utk menunjukkan keterampilannya,membantu siswa melalui tahapan-tahapanproses pembelajaran dg pemecahan masalah,memberikan umpan balik thp hasil kerja siswasbg evaluasi dan masukan dlm belajar. Pada akhirnya, guru secara berlahan-lahanmengurangi pemberian bantuan secarabertahap sehingga pd akhirnya dpt berjalansendiri secara mandiri. 120. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFActive Learning. Merupakan sistem belajar aktif ygmembutuhkan keterlibatan mental dantindakan sekaligus (Melvin L. Siberman). Pada saat proses pembelajaran, siswa aktifdlm melakukan sebagaian besar kegiatanbelajar, mempelajari gagasan-gagasan,memecahkan masalah, dan merapkan apa ygmereka pelajari. Model active learning menegaskan bahwa carautk menguasai pelajaran adalah denganmelakukannya. 121. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFActive Learning. Kredo yg dikembangkan oleh Silbemanmenurut Confusius, adalah: What I hear, I forget. What I hear and see, I rememmber a little. What I hear, see, and ask question about ordiscuss with someone else, I begin tounderstand. What I hear, see, discuss, and do, I acquireknow and skill. What I teach to another, I master. 122. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFThe Accelerated Learning. Konsep dasar pembelajaran ini adalahpembelajaran dilaksanakan dg cepat,menyenangkan, dan memuaskan. Proses pembelajaran ini memadukan unsur-unsur hiburan, permainan warna, cara berpikirpositif, kebugaran fisik, dan kesehatanemosional yg keseluruhannya bekerjasama utkmenghasilkan pegalaman belajar yg lebihefektif. 123. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFThe Accelerated Learning. Menurut Dave Meier, penerapan modelpembelajaran ini disarankan menggunakanSomatic, Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI). Somatic, merupakan aktivitas bergerak danberbuat (learning by moving and doing). Auditory, merupakan aktivitas belajar dg caraberbicara dan mendengarkan (learning by talkingand hearing). Visual, merupakan car belajar dg mengamati danmenggambarkan (learning by obseving andpicturing). Intellectual, merupakan cara belajar dg pemecahan 124. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFQuantum Learning. Pembelajaran quantum mengasumsikan bhwjika siswa mampu menggunakan potensi nalardan emosinya secara jitu akan mampumembuat loncatan prestasi yg tidak terdugasebelumnya. Konsep dasar belajar kuamtum adalah prosespembelajaran harus menyenangkan,mengasyikkan dan berlangsung dlm suasanagembira, sehingga pintu masuk informasi baruakan lebih lebar dan terekam dg baik. 125. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFQuantum Learning. Model ini menutut guru utk mampu mengubahsuasana belajar yg monoton danmembosankan ke dlm proses belajar yggembira dg memadukan potensi fisik, psikis,dan emosi secara terintegarasi. Praktik pelaksanaannya dg cara mengubahmacam-macam interaksi, hubungan, daninspirasi di dlm dan sekitar momen belajar dgmenggabungkan sugestologi, teknikpercepatan belajar, keyakinan, dan metode-metode tertentu (Bobi DePorter & MikeHernacki). 126. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFContextual Teaching and Learning. Konsep dasar pembelajaran ini adalahmembantu proses belajar siswa dg cara gurumengaitkan antara materi yg akan diajarkanyadg situasi dunia nyata siswa dan mendorongsiswa membuat hubungan antara pengetahuanyg dimiliki dg penerapannya dlm kehidupansehari-hari. Pendekatan yg digunakan adalah pendekatanproses, pembelajaran secara alamiah dlmbentuk aktivitas siswa bekerja dan mengalami,bukan sekedar transfer pengetahuan. 127. BERDASARKAN TEORI BELAJARKOGNITIFContextual Teaching and Learning. Adapun langkah-langkahnya, adalah: Mengembangkan pemikiran siswa bhw belajarlebih bermakna jika mereka belajar sendiri,menemukan sendiri, dan mengkonstruksipengetahuan dan keterampilannya sendiri. Lakukan kegiatan menemukan sendiri sejauhmungkin. Kembangkan sifat ingin tahu siswa. Ciptakan masyarakat belajar dlm bentukkelompok. Hadirkan model sbg contoh pembelajaran. Lakukan refleksi diakhir pertemuan. 128. TEORI BELAJAR HUMANISTIK Teori humanistik memandang bahwasannyasiswa dikatakan telah berhasil dlm belajarapabila ia mampu mengerti dan memahamilingkungan serta dirinya sendiri. Tujuan utama proses pendidikan dlmpandangan humanistik adalah bertujuanagar siswa dpt mengembangkan dirinyayaitu membantu masing-masing siswa utkmengenali diri mereka sendiri sbg manusiayg unik dan membantu mewujudkanpotensi-potensi yg ada pd diri mereka. 129. TEORI BELAJAR ARTHUR COMBS (1912-1999) Konsep dasar pembelajaran menururnyaadalah Meaning (makna atau arti). Konsep ini menjelaskan bahwa proses belajarakan berjalan dg baik dan diikuti siswa dg baikapabila sesuatu yg dipelajari memiliki arti bagiindividu yg bersangkutan. Guru tdk bisa dan tdk akan dpt memaksanakansiswa utk dpt mempelajari materi yg tdk disukaidan tidak relevan dg kehidupan siswa utkmereka kuasai dan pahami. Sehingga, kebanyakan siswa tdk bisamenguasai sebuah materi pelajaran dg baikatau mereka berperilaku buruk bukan karenabodoh, tapi mereka tdk punya alasan utk 130. TEORI BELAJAR ARTHUR COMBS (1912-1999) Perilaku buruk yg muncul pd siswa disebabkansiswa merasa tdk memperoleh kepuasan dlmmengikuti proses pembelajaran.Contohnya: guru yg mengeluh karena siswa tdkberminat dlm belajar, pd dasarnya siswa tdkberminat utk melakukan apa yg dikehendakiguru, sehingga dibutuhkan keterampilan guru. Pembelajaran yg berarti merupakan prosespembelajaran dimana siswa mampumemperoleh arti bagi pribadinya dari materi ygdipelajari tersebut dan kemampuannyamenghubungkan dg kehidupannya (Gayne &Briggs). 131. TEORI BELAJAR ARTHUR COMBS (1912-1999) Arti sebuah materi pelajaran tdk menyatu dlmmateri pelajaran itu sendiri, melainkan siswasendirilah yg memberikan arti pada materipelajaran tersebut. Oleh sebab itu, semakin jauh peristiwa danpengetahuan dari persepsi siswa ygbersangkutan, maka akan semakin berkurangpengaruhnya thp siswa. Dengan demikian, materi pelajarn yg hanyamempunyai sedikit hubungan dg diri sendiri,maka pengetahuan tersebut akan mudahdilupakan, dan begitu sebaliknya. Jadi, semakin banyak hal yg dipelajari 132. TEORI BELAJAR ARTHUR COMBS (1912-1999)PERSEPSI DUNIAPERSEPSIDIRI 133. TEORI BELAJAR ABRAHAM H.MASLOW Teori Maslow didasari atas adanyadorongan dalam diri individu thp sebuahusaha positif utk berkembang dan adanyakekuatan serta kemampuan utk melawandan menolak hambatan yg berkembang. Maslow mengemukakan bhw dasarmunculnya perilaku seseorang adalah utkmemenuhi kebutuhan-kebutuhannya yangbersifat hierarkis. Apabila seorang individu telah mampumemnuhi kebutuhan yg mendasar makabarulan dpt memenuhi kebutuhan pdtingkat di atasnya. 134. TEORI BELAJAR ABRAHAM H.MASLOWAKTUALISASI DIRIKEBUTUHAN ESTETISKEBUTUAN UNTUKDIHARGAIKEBUTUHAN RASACINTA DAN DISAYANGIKEBUTUHAN RASAAMAN DANTERNTRAMKEBUTUHANJASMANI/FISIOLOGIS 135. TEORI BELAJAR ABRAHAM H.MASLOW Berdasarkan piramida tersebut, terdapatbeberapa kebutuhan jasmani yg asasi dan adapula kebutuhan-kebutuhan tertentu yg harus puladipenuhi sebelum memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain yg tingkatnya lebih tinggi.Contohnya: kebutuhan motivasi dan perhatian dlmbelajar tidak akan mungkin mudah berkembangbaik jika kebutuhan dasar seperti makan dan danrasa aman siswa belum terpenuhi. Maslow memisahkan kebutuhan-kebutuhan tsbmenjadi kebutuhan dasar yg timbul karenakekurangan (deficiecy need) yg bergantung pdorang lain, dan kebutuhan utk tumbuh danberkembang (growth need) bergauntung diri 136. APLIKASI TEORI BELAJARMASLOW Menuntut guru memperhatikan pemenuhanhierarki kebutuhan tersebut.Contohnya: Mengapa siswa tdk mengerjakan tugas, tdk tertibmengikuti proses pembelajaran, siswa tdkberminat dlm belajar. Menurut Maslow, siswa yg datang tanpa sarapanyg cukup, kurang tidur, membawa persoalankeluarga, rasa cemas dan takut, tdk berminatmengaktualisasikan diri serta permasalahanlainnya dpt menyebabkan siswa tdk mengikutiproses pembelajaran dg baik. 137. TEORI BELAJAR CARL ROGERS Menurut Rogers, terdapat dua jenis pembelajaranyaitu Pembelajaran Bermakna (Kognitif) danBelajar Pengalaman atau Signifikansi(Eksperiental). Belajar eksperiental menekankan pd pemenuhankebutuhan dan keinginan siswa dlm belajar. Kualitas pembelajaran ini terlihat pd keterlibatansiswa secara aktif baik personal maupunkelompok, penuh inisiatf, evaluasi oleh siswasendiri, dan adanya efek yg membekas pd dirisiswa.Contohnya: mempelajari mesin mobil dg tujuan utkdapat memperbaiki dan menciptakan mobil. 138. TEORI BELAJAR CARL ROGERS Menurut Rogers, guru perlu memperhatikanprinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran,yaitu: Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan utkbelajar. Namun demikian, siswa tdk harus belajar tentanghal-hal yg tidak ada artinya. Siswa hanya akan mempelajari hal-hal yg berartidan bermakna bagi dirinya. Belajar yg bermakna dlm konteks pendidikanmasyarakat modern adalah belajar tentang proses. Pengorganisasian bahan pengajaran berartimengorganisasikan bahan dan ide baru sebagaibagian yg bermakna bagi siswa. 139. TEORI BELAJAR CARL ROGERS Menurut Rogers, terdapat beberapa prinsipbelajar dan pembelajaran menurut teorihumanistikany (Sri Rumini dkk., 2006), yaitu: Hasrat untuk belajar. Belajar yg berarti. Belajar tanpa ancaman. Belajar atas inisiatif sendiri. Belajar dan Perubahan. 140. TEORI BELAJAR CARL ROGERSPrinsip Hasrat untuk Belajar. Menurut Rogers, Pada dasarnya manusiamempunyai hasrat alami untuk belajar (Sri Ruminidkk., 2006). Dorongan ingin tahu tersebut merupakan asumsidasar pendidikan humanistik. Praktik kelas yg memperhatikan teori humanistikadalah guru memberikan kesempatan dankebebasan pada siswa utk memuaskan doronganingin tahunya, memenuhi minatnya, danmenemukan apa yg berarti serta penting bagidirinya. 141. TEORI BELAJAR CARL ROGERSPrinsip Belajar yg Berarti. Siswa akan belajar dg cepat apabila yg dipelajarimempunyai arti baginya. Hal ini akan terjadi bila materi yg dipelajarirelevan dg kebutuhan dan maksud siswa.Contohnya: siswa akan cepat belajar menghitunguang, karena dengan uang itu ia dapat membelisendiri sesuatu atau mainan yg diinginkannya. 142. TEORI BELAJAR CARL ROGERSPrinsip Belajar Tanpa Ancaman. Menurut Rogers, proses belajar akan mudahdilakukan dan hasilnya dpt disimpan dengan baikoleh siswa apabila proses pembelajaranberlangsung dlm lingkungan yg terbebas dariancaman. Proses belajar akan berjalan lancar dan mencapaitujuan dg baik manakala siswa memilikikesempatan utk menguji kemampuannya,mencoba pengalaman baru, atau membuatkesalahan selama belajar tanpa mendapatancaman, kecaman, apalagi hukuman ygbiasanya menyinggung perasaan siswa. 143. TEORI BELAJAR CARL ROGERSPrinsip Belajar atas Inisiatif Sendiri. Belajar akan lebih berarti dan bemakna bagisiswa apabila proses pembelajaan yg dilakukanmerupakan inisiatif siswa sendiri dan melibatkanperasaan serta pikiran siswa. Apabila proses belajar bersifat pribadi dan afektifakan menghasilkan rasa memiliki pada siswaterhadap apa yg sedang dipelajari sehingga siswaakan terlibat dlm proses belajar, lebih semangatmengerjakan tugas, dan bergairah utk belajarterus. 144. TEORI BELAJAR CARL ROGERSPrinsip Belajar dan Perubahan. Menurut Rogers, belajar yg paling bermanfaatadalah belajar tentang bagaimana belajar itusendiri. Selain itu, pengetahuan pd zaman dahuluberkembang sangat lambat sehingga relatif statis,namun sekarang ini perubahan pengetahuanberkembang sangat pesat. Oleh sebab itu, yg dibutuhkan saat ini adalahindividu yg mampu belajar di lingkungan ygsedang dan akan terus berubah dan berkembang. 145. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKHal-hal yg perlu diperhatikan dlm penerapan belajarhumanistik: Manusia memiliki kemampuan belajar alami. Belajar akan menjadi signifikan bagi siswa bila materipelajaran dirasakan siswa memiliki relevansi dgmaksud, tujuan, dan pemikirannya. Proses belajar yg akan mengubah dan mengancampersepsi dirinya cenderung akan ditolak. Belajar bermakna akan diperoleh siswa dgmelakukannya. Proses belajar akan semakin lancar jika melibatkansiswa secara aktif dan diberi tanggungjawab. Belajar atas inisiatif sendiri akan memberikan makna yglebih mendalam. 146. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKMenurut Sri Rumini dkk. (2006), terdapat tigabentuk model pembelajaran modern yg didasariteori belajar humanistik, yaitu: Confluent Education. Open Education. Cooperative Learning. Team Game Tournament. Student Team Achievement Divisions (STAD). Jigsaw. Group Investigation. 147. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKConfluent Education. Merupakan model pembelajaran yg menekankanketerlibatan siswa secara pribadi dlm prosespembelajaran.Contohnya: guru sejarah memberikan tugas pdsiswa utk membaca novel yg memuat nilai-nilaiperjuangan, keberanian, pengorbanan, dsb. Dengan demikian, siswa diharapkan tdk hanyamemahami isi bacaan tersebut, akan tetapimencakup juga nilai-nilai yg terkandung didalamnya. 148. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKConfluent Education. Dalam model pembelajaran ini, biasanyadilengkapi dengan tugas-tugas, misalnya: Melakukan wawancara dengan orang yg tahu danmengalami. Memperdebatkan apakah tema yg dibahas(misalnya: perang) dapat dihindari atau tidak. Membicarakan dampak-dampak perang di duniayang faktual dan sejarah. 149. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKOpen Education. Merupakan model pembelajaran yg memberikankesempatan dan kebebasan pd siswa utkbergerak di lingkungan kelas dan memilihaktifitas belajar mereka sendiri dengan bimbingandan pendampingan guru. Praktiknya dilakukan dlm bentuk lingkungankelas yg terbagi dlm beberapa pusat kegiatanbelajar baik digunakan secara individu ataukelompok yg digunakan siswa utkmengeksplorasi bidang-bidang pelajaran tertentu,topik-topik tertentu, keterampilan, serta minattertentu. 150. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKOpen Education. Pusat-pusat belajar tersebut menyediakanpetunjuk dan memberikan kebebasan pd siswautk mempelajari sebuah materi tanpa hadirnyaseorang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa programpembelajaran seperti ini hanya sedikit lebihefektif dibandingkan dg pendidikan tradisionaldlm meningkatkan hasil belajar yg bersifat afektif,kerjasama, kreatifitas, dorongan berprestasi, dsb.Dan pembelajaran tradisional lebih berhasil dlmmeningkatkan prestasi belajar siswa (Sri Rumini,dkk., 2006). 151. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Belajar kooperatif merupakan fondasi utkmeningkatkan dorongan agar siswa berprestasidg lebih baik. Menurut Slavin dlm Sri Rumini dkk. (2006),Cooperative Learning memiliki tiga karakeristik,yaitu:1. Siswa bekerja dan belajar dlm kelompok/tim-timkecil selama beberapa minggu.2. Siswa didorong utk saling membantu dlmmempelajari bahan-bahan akademik atau tugaskelompok.3. Siswa akan diberi imbalan atas dasar prestasikelompok 152. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Menurut Sri Rumini, dkk. (2006), modelpembelajaran kooperatif terdiri atasbeberapa metode, yaitu:1. Team Game Tournament (TGT).2. Student Team AchievementDivisions (STAD).3. Jigsaw.4. Group Investigation. 153. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Team Game Tournament (TGT). Teknik ini menggunakan kelompok kecil secaraheterogen dlm kemampuan dan jenis kelamin. Pelaksanaannya: Guru menyampaikan materi ygkemudian masing-masing tim mengerjakanlembar kerja secara bersama-sama, salingmengajukan pertanyaan antar siswa dlmkelompok, dan belajar bersama utk menghadapitim lain dlm pertandingan atau tournament. Dlm pertandingan/tournament, setiap timdiwakili tiga siswa dg kemampuannya yg serupaberdasarkan hasil pd minggu-minggu 154. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Team Game Tournament (TGT). Jalannya tournament dlm TGT adalah sebagaiberikut (Sri Rumini, dkk., 2006):1. Setiap siswa bergantian mengambil kartu danmenjawab peretanyaan-pertanyaan yg terdapatdlm kartu, yaitu pertanyaan-peretanyaan ygterkait materi pelajaran yg telah dipelajariselama satu minggu.2. Pada akhir tournament, guru menyiapkan danmenyajikan lembar tentang tim-tim yg berhasildan skor-skor yang diperoleh. 155. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Student Teams Achievement Divisions (STAD). Teknik ini juga menggunakan siswa dlmkelompok-kelompok kecil seperti pd TGT. Namun demikian, tournament diganti dgkegiatan saling bertanya selama beberapa menit(16 menit), pertanyaan-pertanyaan diajukan olehtim. Kemudian dijawab oleh individu dlm tim lainnya,akan tetapi skor-skor pesertanya diubahmenjadi skor-skor tim dan skor yg tertinggimemperoleh point lebih dari tim lain dg skor yglebih rendah. 156. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Jigsaw. Pada teknik ini, siswa dibuat berkelompok secaraheterogen dlm bentuk kelompok-kelompok kecil. Guru kemudian membagikan beberapa bahanpelajaran pada kelompok dan masing-masingkelompok membagi pada anggota kelompoknyasesuai sub-bab yg ada. Kemudian masing-masing siswa berkelompok dgsiswa dari kelompok lain dengan bagian bab ygsama dan kemudian membahasnya. Setelah selesai, siswa kembali ke kelompok awaldan menjelaskan materi yg menjadi bagiannya padateman satu kelompok. Imbalan yg diberikan dpt berupa skor utk masing- 157. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Merupakan metode pembelajaran yg membagisiswa dlm kelompok-kelompok kecil utkmenanggapi berbagai macam proyek kelas. Setiap kelompok menerima tugas dan membagi-bagi tugas tersebut menjadi sub-sub topik,kemudian setiap siswa anggota kelompokmelakukan kegiatan penelitian utk mencapaitujuan kelompok. Kemudian, setiap anggota kelompokmelaporkan hasil penelitiannya kepadakelompok dan kelompok melaporkan hasil 158. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Metode ini pada umumnya mempunyai efek ygpositif terhadap prestasi akademik siswa. Keberhasilan pembelajaran kooperatif sangattergantung pd sejumlah keterampilan antarpribadi siswa dan interaksinya dlm kelompok. Menurut Johnson dlm Sri Rumini dkk., (2006),keterampilan yg menunjang meliputi: Keterampilan membentuk kelompok. Keterampilan Berfungsi. Keterampilan Merumuskan. Keterampilan Fermentasi. 159. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Keterampilan Membentuk Kelompok. Keterampilan ini diperlukan utk membentuk danmengorganisir kelompok serta membuat norma-norma dlm berperilaku yg tepat dlm kelompok. Termasuk didalam keterampilan ini adalahberinteraksi secara hormat dan ramah,mendorong anggota kelompok lainberpartisipasi, dan bekerja dg aktif serta tenangdi dalam kelompok. 160. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Keterampilan Berfungsi. Keterampilan ini merupakan keterampilanmengelola dan melaksanakan upaya kelompokutk menyelesaikan tugas dan membinahubungan kerja dlm kelompok. Termasuk dlm keterampilan ini adalah sukamembantu teman satu kelompok, sukamenerima masukan-masukan, tahu kapan harusmeminta bantuan dan penjelasan, danmemotivasi kelompok dg gagasan atau saranbaru ketika semangat kelompok mulai pudar. 161. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Keterampilan Merumuskan. Keterampilan ini diarahkan agar siswa mampumemahami dan mengingat bahan yg dipelajari didlm kelompok. Termasuk dlm keterampilan ini adalahmerumuskan apa yg dipelajari, menyimpulkaninformasi penting, dan menggunakan strategi-strategi belajar utk mengingat informasi. 162. APLIKASI TEORI BELAJARHUMANISTIKCooperative Learning. Group Investigation. Keterampilan Fermentasi. Keterampilan ini digunakan utk merangsangsiswa berfikir kembali, menantang gagasan,jalan pikiran, dan pendirian siswa lainnya. Termasuk dlm keterampilan ini adalah caramengkritik gagasan, cara merumuskanpendirian, dan cara memperoleh informasi utkpemecahan masalah.