psikologi sosial bab iv

96
BAB IV POLA PEMBINAAN TINGKAH LAKU SOSIAL A. Komunikasi / comunication Edward C.Tolman :man is talking animals for that is primarily trought speech and language thar man communicate to one and other their tought, feeling and attention. ( manusia / laki-laki adalah binatang yang berbicara. Untuk inilah pertama – tama melalui baicara dan bahasa manusia berhubungan dengan yang lain melalui pikiran,perasaan dan perhatian Charlotte Buhler : that baies react to smiles, clows and threatening gesture before they come to understand words.( bahwa bayi – bayi mereaksi dengan senyuman,menggaruk muka dan mengancam dengan membuat gerak – gerak isyarat tubuh sebelum mereka dapat memahami kata –kata.

Upload: wulan-cioel

Post on 20-Jun-2015

2.474 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi sosial bab iv

BAB IVPOLA PEMBINAAN TINGKAH LAKU

SOSIAL A. Komunikasi / comunication

Edward C.Tolman :man is talking animals for that is primarily trought speech and language thar man communicate to one and other their tought, feeling and attention. ( manusia / laki-laki adalah binatang yang berbicara. Untuk inilah pertama – tama melalui baicara dan bahasa manusia berhubungan dengan yang lain melalui pikiran,perasaan dan perhatian

Charlotte Buhler : that baies react to smiles, clows and threatening gesture before they come to understand words.( bahwa bayi – bayi mereaksi dengan senyuman,menggaruk muka dan mengancam dengan membuat gerak – gerak isyarat tubuh sebelum mereka dapat memahami kata –kata.

Page 2: Psikologi sosial bab iv

1.Alasn –alasan komunikasi oleh individu a. Dari segi Filsafat Manusia :

• Paham materialisme : manusia adalah benda

• Paham idealisme : manusia adalah manusia yang dapat berpikir

• Paham eksistensialisme : manusia bukan hanya di dunia namun juga menghadapi dunia.

b. Pendapat Joseph E.Mc.grath

• First, centralized communication are more efficient in transmitting messages.(jaringan komunikasi yang di pusatkan adalah lebih efisien dalam mengirimkan pesan

• The second, The information can be flown by goup member equally easly with sommunication.( kedua,infiormasi dapat dialrkan oleh beberpa anggota kelompok secara sama dan mudah dengan komunikasi.

Page 3: Psikologi sosial bab iv

2.Arti Komunikasi

David krech dan Richard Crutchfield

Definisi Komunikasi yang sederhana akan berhubungan dengan penggunaan simbol /lambang untuk mencapai atau membagi informasi tersebut tentang suatu tujuan.

Davis

hakikat penting dari komunikasi adalah bahwa seseorang menarik simpati dari tingkah laku orang lain apakah ide atau perasaan orang lain…,oranglain kemdian memberikan reaksi kepada rangsangannya dalam istilah ide atau perasaan dan pengertian di balik ide dan perasaan tersebut.

Harold J.Hovland

Komunikasi adalah proses dimana seorang individu (komunikator) menyampaiakn rangsangan (umumnya simbol/lambang kata ) untyuk mengubah tingkah laku individu lain (komunikan)

Page 4: Psikologi sosial bab iv

Aspek – aspek komponen komunikasi (Yoseph A.Devito :

Source,komunuikator adalah individu atau kelompok individu yang memberi rangsangan kepada oranglain.

Message,yakni pesan dan alat – alat yang di gunakan dalam proses komunikasi.

Destination/komunikan yakni individu atau sekelompok individu yang menerima rangsangan kemudian memberikan balasan.

Feedbeck/sffect yakni balasan yang di berikan oleh komunikan dalam proses komunikasi.

Page 5: Psikologi sosial bab iv

3. Syarat – syarat komunikasi

a. Komunikator

1) Persyaratan pokok

Kepribadian

Latar belakang pendidikan

Latar belakang pengalaman

2) Persyaratan penunjang

Persiapan komunikator

Keunggulan komunikator

Ketulusan komunikator

Kepercayaan diri komunikator

Ketenangan komunikator

Keramahan komunikator

Kesederhanaan komunikator

Page 6: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan …..

b. Message / Pesan

1) Pesan komunikasi

1) Pesan harus direncanakan dan disampaikan dengan cara –cara yang menarik

2) Pesan harus menggunakan tanda – tanda / lambang yang didasarkan pada pengalaman yang sama antart komunikator dan komunikan sehingga memiliki pengertian yang sama.

3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dan komunikan serta memberi saran –saran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4) Pesan harus dapat membangkitkan respon dari komunikan saat komunikasi berlangsung.

Page 7: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

2) Alat – alat Komunikasi

1) Alat komunikasi harus sesuai dengan pesan yang disampaikan.

2) Pesan harus menggunakan tanda – tanda / lambang yang di dasarkan pada pengalaman komunikator dan komunikan yang sama

3) Alat – alat komunikasi yang digunakan tidak membahayakan saat di gunakan

4) Alat komunikasi tidak cepat rusak saat di gunakan.

5) Alat komunikasi harus menarik

Page 8: Psikologi sosial bab iv

Ciri – ciri menurut B.Bernstein

Pendek , kalimat – kalimat sederhana susunannya, kadang – kadang tidak selesai dengan bentuk kalimat yang miskin pembentukkannya .

Sederhana dan pengulangan menggunakan sedikit sejumlah kata sambung.

Kaku dan terbatas menggunakan kata sifat dan kata keterangan.

Sering menggunakan kata ganti orang lebih dari pada kata ganti pengakuan orang

Sering menggunakan pernyataan yang di bentuk sebagai kandungan pertanyaan yang membangkitkan kejelasan yang menarik.

Sering cenderung memberi alasan dan kesimpulan untuk disesuaikan dengan hasil suatu pengelompokkan pernyataan.

Sering menggunakan kebahsaan yang bersifat kuno dan kedaerahan atau tuturan / logat bahasa daerah.

Mengandung suatu pengertian / arti.

c. Komunikan

Syarat – sayarat pokok dan penunjang bagi komunikan ama dengan komunikator kedudukan komunikator dan komunikan saling berpindah – pindah .

Page 9: Psikologi sosial bab iv

d.Feedback / Rangsangan Balik

Zero Feedback : rangsanagan balik yang diberiakn komunikan tidak dapat dimengerti oleh komunikator

Positive Feedback : pesan yang disampaikan oleh komunikan dapat di mengerti sangat jelas oleh komunikator

Netral Feedback : pesan – pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak memihak kepada komunikator maupun yang lainnya .

Negative Feedback : pesan yang disampaikan oleh komunikator berlawanan dengan tujuan komunikator.

Persyaratn Feedback :

• Feedback itu jelas

• Feedback itu menarik

• Feedback itu merangsang

• Feedback itu tepat

Page 10: Psikologi sosial bab iv

4. Proses Komunikasi Seperti dikemukakan oleh D.Lawrence Kincaid dan

wilbur Scramm

a) Proses Komunikasi Model Umpan Balik

Komunikator / sumber

Feedback / Umpan Balik

Destination / komunikan

Message / pesan

Page 11: Psikologi sosial bab iv

b. Proses Komunkasi Model Timbal Balik

A

B

Pesan

Menyusun sandi

A

Pesan

Pesan

Menguraikan sandi

Menyusun sandi

Menguraikan sandi

Menyusun sandi

1

2

3

dst.

Page 12: Psikologi sosial bab iv

c. Komunikasi Model antarmanusia yang Memusat

Pengertian bersma

PenafsiranPeserta B

Pengutaraan

Pengaturan Peserta APenafsiran

A B

Page 13: Psikologi sosial bab iv

5. Strategi Komunikasi

a. Alasan – alsan pengambilan Strategi Komunikasi :

1) Komunikasi berkaitan dengan suatu proses yang yang melibatkan faktor – faktor psikologis dan sosial dari masing – masing individu yang berada di dalamnya

2) Karena pesan dapat terdiri dari beberapa buah pesan maka perlu penyusunan secara sistematis

3) Komunikasi di harapkan dapat di terima dan di beri efek pada komunikan maka komunikator perlu strategi

4) Komuniakator harus dapat menyampaikan pesan jadi yang paling utama di dalam memberi efek dalam proses komunikatior.

Page 14: Psikologi sosial bab iv

b. Definisi Strategi Komunikasi

Pada umunmnya strategi komunikasi berarti keseluruhan keputusan konstitusional tentangt tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Beberapa hal penting :

a) Suatu keputusan

Seorang komunikator harus dapat mengambil keputusan saat akan melaksanakan komnikasi.

b) Konstitusional

Adanya waktu yang terbatas pada saat melaksanakan komunikasi

c) Tindakan yang di laksanakan :

memahami khalyak sasaran / komunikan, menyusun pesan dan menggunakan media.

d) Tujuan

Efek positif dari komunuikasi pada komunikan

Page 15: Psikologi sosial bab iv

c. Strategi Komunikasi

1) Langkah persiapan strategi komunikasi :

a) Persiapan komunikator :

Komunikator memenuhi syarat – syarat pokok dan syarat – syarat penunjang

Komunikator harus dapat :

(1) Berpikir secara deduktif

(2) Berpikir secara khusus

(3) Berpikir memecahkan masalah

(4) Berpikir konseptif

(5) Berpikir kreatif

b) persiapan pesan :

a) Pesan – pesan memenuhi syarat – syarat yang di butuhkan

b) Pesan –pesan yang harus di susun secara sistematis :

a) Pesan yang membangkitkan perhatian

b) Pesan yang membangkitkan perhatian menumbuhkan minata

Page 16: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

c) Persiapan metode :

(1) Metode harus bersifat repetisi

(2) Metode bersifat penyaluran

(3) Metode bersifat persuasif

(4) Metode bersifat edukatif

(5) Metode bersifat kursif

d) Persiapan pemahaman komunikan

Sifat – sifat komunikan :

(6) Innovator / penemu idea

(7) Early adopters / pengambilalihan awal

(8) Early majority / mayoritas awal

(9) Majority / mayoritas

(10)Non – adopters / peroleh pengambilalihan

Page 17: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

2) Langkah Startegi komunikasi :

a) Both side issue / isu samping kedua belah pihak

Komunikasi dengan komunikan yang sejak semula terdapat perbedaan pendapat antara keduanya atau komunikan yang terdiri dari orang – orang yang pandai / berpendidikan tinggi.

dapat mencapai hasil yang optimal, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

b) One side issue / isu samping sepihak

strategi komunikasi in dapat di terapkan apabila komunikator menjalin komunikasi dengan komunikan yang sebelumnya telah ada persesuaian pendapat atau komunikan adalaha orang – orang yang kurang tinggi pendidikannya. Komunikasi memang diharapkan dapat segera mencapai tujuan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Page 18: Psikologi sosial bab iv

6. Hasil Komunikasi

a. Intune

suatu proses komunikasi dimana komunikator telah mempunyai kesamaan pengertian dengan komunikan.

b. Distorsi

suatu proses komunikasi di mana komunikator dan komunikan gagal untuk mencapai kesamaan pengertian.

Hal –hal yang menyebabkan distorsi :

1) Dari komunikator :

a) Komunikator tidak menunjukkan kepribadian yang baik

b) Komunikator kurang pendidikan / pengalaman

c) Komunikator kurang persiapan

d) Komunikator kurang dapat berpikir secara baik

Page 19: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

2) Dari message :

a. Pesan :

a. Pesan kurang dipersiapkan

b. Pesan kurang sistematis di sampaikan\

c. Pesan kurang dapat membangkitkan komunikan

b. Alat - alat / media :

a. media tidak sesuai dengan pesan / kemampuan yang di sampikan

b. Media khususnya tanpa bahsa tidak dapat di pahami oleh komunikan dan komunikator

c. Metode :

a. Metode di gunakan tidak tepat

b. Metode tidak membangkitkan komunikan untuk bertindak

Page 20: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

3) Dari komunikan :

a. Komunikan tidak siap

b. Komunikan tidak tertarik untuk berkomunikasi

c. Komunikan memang menolak pesan sejak semula

4) Dari feedback :

d. Feedback tidak jelas

e. Feedback memberi jangka

f. Tidak ada feedbacnk sama sekali

Page 21: Psikologi sosial bab iv

7. Macam – macam Komunikasi

a. Ditinjau dari segi Individu yang Terlibat :

1) Komunikasi persona

Dapat terjandi pada diri individu atau antara individu :

a) Komunikasi intra persona : yang terjadi pada diri individu sendiri

b) Komunikasi antar persona : komunikasi antara individu

2) komun8ikasi kelompok

Komunikasi yang terjadi antara beberapa orang :

c) Komunikasi kelompok kecil

d) Komunikasi kelompok besar

Page 22: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

b. Ditinjau dari sgi Sifat Komunikasi :

1) Komunikasi tatap muka

2) Komunikasi bermedia

3) Komunikasi verbal :

1) Komunikasi lisan

2) Komunikasi tertulis

4) Komunikasi non verbal :

1) Komunikasi gerak badan

2) Komunikasi bergambar

c. Ditinjau dari Media Komunikasi :

5) Komunikasi Sosial

6) Komunikasi Media

d. Ditinjau dari Pesan Politik :

7) Komunikasi Politik

8) Komunikasi kesehatan

9) Komunikasi kesenian

10) Komunikasi agama

Page 23: Psikologi sosial bab iv

B. Interaksi Sosial / Social Interaction

1. Latar Belakang Interaksi Sosial

a. Latar Belakang dan Tinjaun Hakikat manusia :

1) Manusia Sebagai Makhluk Individu

2) Manusia Sebagai Makhluk sosial

3) Manusia Sebagai Makhluk Berketuhanan

b. Latar Belakang Tinjaun Sosiologis

1) Pendapat Mac Iver dan Charles Page :

a) Locality : perasaan kedaerahan yang menyebabkan setiap individu tergerak untuk melakukan tingkah laku sosial dan interaksi sosial

b) Community sentiment : perasaan kemasyarakatan yang menyebabkan individu bersedia bertingkah laku untuk nkepentingan individu lain

2) Pendapat Harold Batrell :

c) Grouping of People : setiap kehidupan masyarakat, setiap individu,cenderung untuk hidup berkelompok.

d) Definite place : suatu kecenderungan individu untuk menempati daeragh tertentu dengan individu lain

e) Mode of gathering : suatu kecenderungan bagi individu untuk memiliki model kehidupan sendiri bersama kelompolknya

Page 24: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

C. Latar Belakang Tinjauan Psikologis

1) Latar belakang interaksi sosial yang berasal dari luar manusia :

a) Teority / wilayah

b) Agression / penyerangan

c) Sex Behaviour / tingkah laku jenis kelamin

d) Affiliation / perlindungan

e) Group Behaviour / tingkah laku kelompok

2) Latar Belakang interaksi sosial dari perkembangan dorongan sosial :

a) Hunger and Thirst / lapar dan haus

b) Sex Behaviour / tingkah laku jenis kelamin

c) Agression / penyerangan

d) Dependency / ketergantungan

e) Dominance / Kekuasaan

Page 25: Psikologi sosial bab iv

2.Definisi dan Ciri – ciri Interaksi Sosiala. Dari sudut tinjauan Psikologis

1) Thodore M.Newcomb

Interaksi sosial adalah peristiwa yang kompleks, termasuk tingkah laku yang berupa rangasangan dan reaksi keduanya dan yang mungkin mempunyai satu arti sebagai rangsangan dan yang lain sebagai reaksi. Menurutnya individu dituntut dua hal yaitu :

a) The Nature Of Human Organism / hakikat manusia, yang di maksud adalah sebagaimana individu megorganisir persepsi sikap dan tingkah lakunya pada situasi sosial agar ia dapat berpartisipasi aktif dalam interaksi sosial

b) The Nature Of Human Society / hakikat masyarakat manusia,yang dimaksud adalah masyarakat manusia yang mempunyai nilai,aturan, dan norma – nirma sosial, yang harus diakui dan dilakukan oleh setiap individu yang berada dalam masyarkat tersebut.

2) Yoseph Mac Grath

Interaksi sosial adalah suatu proses yang berhubungan dengan yang lain dan dalam hubungan dengan aspek – aspek keadaan lingkungan, selama kelompok tersebut dalam kegiatan. Alasan yang dikemukakan : (a) merupkan sistem hubungan sosial yang melibatkan individu secara aktif dalam suatu kegiatan. (b) kegiatan dalam kelompok adalah kegiatan yang dapat diamatai secara jelas.

Page 26: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

b. Dari Sudut Tinjauan Sosiologis

1) Hubert Bonner

Di kutip oleh Dr.W.A.Gerungan ia menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi,mengubah,atau memperbaiki kelakuan individu lain, atau sebaliknya.

2) Sutherland

Interaksi sosial adalah hubungan yang mempunyai pengaruh secara dinamis antara individu dengan individu dan individu dengan kelompok dalam situasi sosial. Menekankan aspek hubungan yang mempunyai ketergantungan : (a) dua/lebih individu, yang satu sama lain saling menjalin hubungan secara aktif (b) individu – individu tersebut berada dalam kehidupan berkelompok .

Page 27: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

c. Dari Susut Tinjauan Psikologi Sosial

1) S. Stanfeld Sargent

Interaksi Sosial … dapat diterangkan sebagai suatu fungsi individu yang ikut berpartisipasi / ikut serta dalam situasi sosial yang mereka stujui

2) Warren and Roucech

Interaksi sosial adalah suatu proses penyampaian kenyataan , keyakinan , sikap , reaksi emosional dan kesadaran lain dari sesamanya diantara kehidupan yang ada.

Theodore M.Newcomb memberi ciri – ciri :

a) The Individual is related to social influence ( individu /orang dihubungkan pada pngaruh sosial

b) The nature Of the relationship is soecified ( hakikat hubungan dikhususkan )

c) The specified kind of relation are noted ( dikhususkan macam kondisi hubungan yang tercatat )

d) The importance of intrpersonal attitude ( pentingnya hubungan sikap antar individu )

e) Shared influence within group ( disebarkan pengaruh dalam kelompok )

Page 28: Psikologi sosial bab iv

3. Dasar – dasar Interaksi Sosial

a. Imitas:

1) Latar Belakang

Gabriel Tarde menyimpulkan bahwa kajahatan yang dilakukan oleh individu adalah akibat dari suatu penirusn atau imitasi. Trotter mengungkapkan bahwa dalam kehidupan individu terdapat semangat untuk meniru dari masing – masing individu. Walter Bagehot memperoleh hal baru yakni pada setiap individu ada suatu kesamaan yaitu kecakapan untuk meniru.

Hasil peniruan/imitasi dari interaksi sosial adalah tiap –tiap individu memiliki tingkah laku ringan dengan tingkah laku ringan tersebut tiap – tiap individu akan timbul saling pengertian dan saling tertarik satu sama lain. Saling pengertian inilah yang memperkuat dan memperlancar interaksi sosial yang sedang berlangsung antar individu.

Page 29: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

2) Definisi / Pengertian

a) Gabriel Tarde

Imitasi yang dimaksud adalh contoh – mencontoh yang dilakukan individu dari individu lain dalam kehidupan

b) S.Stanfeld Sargent

Imitation is a copy or produce the action of another. ( imitasi adalaha suatun percontohan atau menghasilakan tindakan dari yang lain).

Dengan imitasi in, setiap individu dalam melaksanakan interaksi sosial menjadi : a pasive role in relation ( berperan pasif dalam hubungan ). Jadi inilah yang menyebabkan individu memil;iki tingkah laku yang seragam dalam interaksi sosial

3) Syarat – Syarat Imitasi

Dikemukakan oleh Gabriel Tarde :

a) Harus ada minat / perhatian terhadap hal / sesuatu yang akan di tiru

b) Harus ada sikap menjunjung tinggi terhadap hal / sesuatu yang akan di contoh

c) Harus ada penghargaan sosial yang tinggi akibat peniruan yang dilakukan

d) Harus ada pengetahuan dari individu yang akan melaksanakn peniruan.

Page 30: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

4) Tahap – tahap Proses Imitasi

a) Tahap proyeksi : individu yang akan mencontoh memperoleh kesan – kesan dari apa yang akan dicontoh

b) Tahap Subjektif : individu telah menyadari apa yang akan dicontoh sekaligus memahami apa yang akan dicontoh dengan jelas

c) Tahap Ejektif : individu telah menguasai cara – cara untuk mencontoh dengan tepat dan benar.

5) Hukum – hukum Imitasi

d) The law Of descent : hukum ini berarti golongan atas menjadi objek peniruan dari golongan dibawahnya

e) The law of geometrical progression : hukum ini adalah suatu peniruan pasti ada gambarnya

f) The law internal before the exotic : hukum ini berarti suatu proses peniruan terhadap kebudayaan sendiri akan lebih mudah daripada kebudayaan orang lain

Page 31: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan .....

6) Akibat Proses Imitasi :

a) Positif

1) Dapat diperoleh kecakapan dengan segera

2) Dapat diperoleh tingkah laku yang seragam

3) Dapat mendorong individu untuk bertingkah laku

b) Negatif

1) Apabila yang diimitasi salah maka akan terjadi kesalahan masal

2) Dapat menghambat berpikir kritis

7) Macam – macam Imitasi :

c) Non-deliberate imitation : proses peniruan yang berlangsung tanpa sengaja

d) Delibrate Imitation : proses peniruan yang berlangsung sengaja.

Page 32: Psikologi sosial bab iv

b. Sugesti

1) Latar Belakang

a) Masmer

Animal magnetism, konsep ini pada dasarnya binatang yang mempunyai kekuatan, bila binatang tersebut menyentuh binatang lain maka bintang lain itu akan mengikuti binatang yang mempunyai kekuatan tersebut.

b) Baid

Idiomotor response, yakni konsep yang menyatakan bahawa individu mempunyai kekuatan dalam dirinya yang dinamakan hypnotism

c) Gustave Le Bon

Mempernyai konsep hypnotion yang artinya sama dengan sugesti yang di tulis olehnya didalam buku La Psychologie Das Fanler yang kemudian diterjemahakn kedalam bahasa inggris yaitu The Crowd.

Kesimpulan yang di dapatnya :

(1) Individu kehilangan rasa tanggung jawab

(2) Individu terkena infeksi jiwa

(3) Jiwa massa sangat sugestif

Page 33: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan....

2) Definis / Pengertian

a) Gustave Le Bone

Memberikan pengertian dari asal kata sugesti dari kata sugeper yang artinya mempengaruhi. Kemudian artinya berkembang sehingga sugesti mempunyai arti suatu proses dimana seseorang individu memperoleh pandangan, sikap, dan tingkah laku individu lain tanpa dikritik terlebih dahulu

b) S.Stanfeld Sargent

Memberi pengertian yang searah dengan Gustave Le bone : sugesti adalah : ...... One person induce uncritic performance of act in other. ( seseorang menyebabkan penerimaan idea tanpa kritik atau perbuatan / tindakan tanpa sadar dari yang lain.

3) Syarat – Syarat Pemberian Sugesti

a) Thomas Brown : perlu adanya asosiasi / hubungan yang terjadi pada jiwa individu

b) Centril : sugesti hanya dapat terjadi apabila seseorang individu dihinggapi oleh situasi yang kritis dan individu tidak dapat membuat suatu keputusan yang pasti.

Page 34: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

4) Macam – macam Sugesti

a) Auto Sugesti : suatu proses sugesti yang diberikanb oleh individu kepada dirinya sendiri sehingga individu tersebut dapat meningkatkan tingkah lakunya dibandingkan sebelumnya.

b) Hetero Sugesti : suatu proses sugesti yang berlangsung dan dirujukan kepada individu lain agar individu lain dapt di pengaruhi dan bertingkah lakuy seseuai dengan keinginan pemberti sugesti.

5) Hukum – hukum Sugesti

Dikemukakan oleh sidis :

c) Bertambanhya Sugesti sebanding dengan bertambahnyta perpecahan atau pertentangan dari keutuhan kesadaran

d) Bertambahnya sugesti pada orang – orang normal dilaksanakan secara tidak langsung

e) Bertambahnya sugesti pada orang –orang tidak normal dialksanakan secara langsung

Page 35: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

6) Faktor – faktor yang mempercepat proses sugesti

a) Hambatan berpikir

b) Pikiran terpecah belah

c) Keadaan otoritas

d) Keadaan mayoritas

e) Keadaan will to believe

Page 36: Psikologi sosial bab iv

c. Identifikasi

1) Latar Belakang

Sigmund Freud pada penyelidikannya terhadap individu – individu :setiap individu mempunyain nafsu untuk menempatkan diri pada situasi tertentu agar individu yang bersangkuatan mempunyai tinglah laku yang sesuai dengan situasi yang dihadapinya.

2) Pengertian

Sigmund Freud : identifikasi sebagai doro9ngan untuk menjasi sama ( identik ) dengan individu lain

S.Stanfeld Sargent : identifikasi adalah suatu proses untuk melayani sebagau penunjukkan suatu model. Mekanisme fungsi identifikasi dalam situasi sosial secara luas.

3) Proses dan Tujuan

Identifikasi merupakan proses/ kegiatan yang di lakukan oleh individu tanpa adanya kesadran dari individu

Tujuan proses dari identifikasi yang dilakukan oleh individu adalah individu tersebut kuarang mampu / kurang disadari.

Page 37: Psikologi sosial bab iv

d. Simpati

a) Mac Dougalll

Menemukan simpati dari individu, berdasarkan pnyelidikannya pada beberapa individu. Pada awalnya menggunkan istilah self interest / ketertarikan dir yang lkemudian tercermin dalam tingkah laku individu

b) Adam Smith

Menulis penyelidikannya terhadap kehidupan bersama dari individu di dalam masyarakat. Yang ternyata kehidupan bersama itu ada karena tiap – tiap anggotanya mempunyai morall sentimentb ( perasaan moral ) yang berarti kekuatan dalam diri individu yang bersifat dinamis yang menyebabkan individu dapt tertarik pada individu lain dan moral sentiment berada tersembunyi dalam diri individu.

c) T.Ribot dan Herbert Spencer

Yang berpendapat bahawa pada dasarnya setiap individu mempunyai self love ( kecintaan diri ) yang berarti rasa tertarik individu yang berada tersembunyi di dalam individu yang bersangkutan . Self love ini oleh keduanya dinamakn simpati dan menjadi dasar tingkah laku sosiaindividu untuk menjalin interaksi sosial dengan individu lain dalam situasi sosial.

Page 38: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

2) Definisi / pengertian

Menurut Mac Dougall, Herbert Spencer simpati berasal dari bahsa latin syempater yang berarti turut merasakan. Yangv kemudia pengertian simpati ini berkembang dan simpati diartikan sebgai suatu proses tertariknya perasaan individu yang satu terhadap individu lain.

3) Proses dan Tujuan

Proses simpati diarahkan pada keseluruhan keadaaan dan tingkah laku individu , bukan tertarik pada salah satu bidang/bagian saja dari individu. Oleh karena itu proses simpati yang benar memakan waktu yang panjang untuk memahami latar belakang keadaan dari tingkah laku individu lain

Tujuan proses sering kali adalah guna memperoleh dulu suasana kerja sam antara individu yang satu dengna individu yang lain dalam rangka menjamin adanya saling pengertian diantara mereka.

4) Macama – macam simpati :

a) Adam smith

(1) Simpati yang menimbulkan reaksi cepat mirip gerak reflleks

(2) Simpati yang sifatnya intelektual

Page 39: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ...b) Herbert Spencer :

(1) Perspectively presentative : simpati yang timbul secara cepat seperti gerak rerleks

(2) Representative Sympathy : simpati yang sadar reflektif

c) Theodore Ribat :

(3) Simpati tipe primitif : simpati yang terjadi karena danya trangsangan bersyarat

(4) Simpati tipe afektif : simpati yang timbul kearena adanya kesadaran diri sendiri

(5) Simpati tipe intelektual : simpati yang bersifat umum an abstrak

d) Max Scheler :

(6) Einsfuhlung : simpati yang prosesnya kurang berdasar atas pemikiran

(7) Uiteinanderfuhlung : simpati yang prosesnya berlangsung secara spontan

(8) Qefuhlsantechung : simpati yang prosesnya yang berlangsung karenma perasaan tertekan

(9) Simfuhlung : simpati yang prosesnya berdasar atas pengamanan perasaan belaka

(10)Machfuhlung : simpati yang prosesnya berlangsung atas dasar perasaaan masing – masing individu sehingga maknanya ada perbedaaan

(11)Mitgefubel : simpati yang prosesnya berdasar pada pertimbangan perasaan orang lain yang bersifat positif

(12)Menchenliebe : sinmpati yang prosenya atas dasar penghargaan / penghormataan dari individu lain

(13)Akomisch person and gottesliebe : simpati yang prosesnya atas dasar pengungkapan perasaan /jiwa kepada tuhan

Page 40: Psikologi sosial bab iv

4. Teori – teori interaksi sosiala. Robert F Bales

1) Aspek – aspek Proses Interaksi Sosial

a) Situasi

b) Aksi / interaksi

2) Fase – fase dalam interaksi sosial

a) Komunikasi / hubungan yang melibatkan individu – individu dan komunikasi berlangsung berulang – ulang

b) Komunikasi / hubungan anatar individu dapat berlangsung pada saat lampau, sekarang , dan yang akan datang

c) Komunikasi / hubungan antar invivisdu menimbulkan masalah / problem yang harus dipecahkan bersama – sama

d) masalah / problem yang dipecahkan bersama – sama mkenimnbulkan ketegangan pada individu selaqm proses pemecahan

e) Pemecahan masalah tersebut menciptakan integrasi yang artinya masuing – masing individu merasakan kepuasan secara bersama –sam a

3) Macam – macam Proses Interaksi Sosial :

a) Proses interaksi sosial yang terjadi dalam diri individu

b) Proses interaksi sosial yang terjadi

c) antara seseoarng individu dengan kelompok

d) Proses interaksi sosial yang terjadi antara kelompok individu dengan kelompok individu lain

Page 41: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

4) Kriteria untuk menganalisis proses interaksi sosial ( Robert F.Bales :

a) Bidang – bidang proses intyeraksi sosial

(1) Bidang sosio-emosional

(2) Bidang – bidang tugas

(3) Bidang – bidang tugas untuk meminta tugas

(4) Bidang – bidang serta emosional

b) Analisi proses interaksi sosial

Robert F. Bales menganalisis proses interaksi sosial dengan menyusun bidang – bidang proses interaksi sosial agar ia mudah menganalisis proses analisis proses interaksi sosial tersebut dan menyebutnya dengan profile analysis / analisis profil/ analisis tingkah laku

Page 42: Psikologi sosial bab iv

b. George C.Homas

1) Sumber – sumber penyusunan teori

a) Roethlisberger dan Dickson dalam Bank Daring Group of How Thousand Work of the Company.

b) J.Eort Whype dalam The Norton Sheet Gang

c) H.Hatch dalam Disintegration at miltown New England

d) A.M.Ernesberg dan D. Mac Gregor dalam Electrical Equipment Company.

2) Aspek – aspek dalam Proses Interaksi Sosial

a) motif/ tujuan yang sama

b) Suasana emosional yang sama

c) Ada aksi / interaksi

d) Proses segitiga dalam interaksi sosial ( aksi , interaksi, sentimen )

e) Dipandang dari sudut totalitas

f) Hasil penyesuaian diri tiap – tiap anggota kelompok terhadap lingkungannya tanpa tingkah laku anggota kelompok yang seragam

Page 43: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

3) Analisis Pada Interaksi Sosial ( George C. Homans )

Menganalisis dengan menyusun :

a) Hipotesa pertama

b) Hipotesa kedua

c) Hipotesa ketiga

Ada beberapa pertanyaan :

1) Bagaimanakah keterangan hipotesis tersbut dalam menghadapi sifat perkembangan ini ?

2) Apakah orang - orang yang memegang teguh norma itu bersedia melepaskan norma ynag lama guna menerima norma – norma baru dan mereka tetap menduduki tempat yang tinggi di dalam kelompok ?

3) Apakah kelompok yang di pimpin oleh orabng – orang yang sangat setia kepada norma lama akan mampu menghadapi proses perkembangan tersebut?

d) Hipotesa keempat

e) Hipotesa kelima

Page 44: Psikologi sosial bab iv

5. Tahap – tahap Interaksi Sosial

a) Ada kontak / Hubungan

b) Ada Bahan dan Waktu

c) Timbul Problema

d) Timbul Ketegangan

e) Ada integrasi

Page 45: Psikologi sosial bab iv

6. Bentuk – bentuk Interaksi Sosial

a. Bentuk interaksi sosial dari Morton Deuttch

1) Cooperatin / kerja sama

a) Pengertian

S.Stanfeld Sargent : ini tampaknya lebih untuk menyetujui dalam situasi dimana suatu tujuan tidak dapt dicapai oleh usaha asli individu

Maka menurutnya kerja sama adalah usaha yang dikoordinasikan yang ditujukan kepada tujuan yang dapt dipisahkan

b) Macam – macam Kerja sama

(1) Begaining

(2) Cooperation

(3) Combination

(4) Joint - ventura

Page 46: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

2) Competittion / persaingan

a) Pengeritian

Setipa kebutuhan individu akan selalu diupayakan oleh individu tersebut untuk memperoleh pemenuhan

Morton Deuttch , persaingan adalah : bentuk interaksi sosial dimana seseorang mencapai tujuan, sehingga individu lain akan di pengaruhi untuk mencapaui tujuan mereka

b) Fungsi Persaingan

(1) Persaingan dapat menyalurkan keinginan perorangan atau kelompok

(2) Persaingan sebagai saran untuk menarik perhatian dari yang lain

(3) Persaingan sebagai sarana seleksi untuk memperoleh kedudukan / peran tertentu

(4) Persaingan dapat digabungkan sebagai saran seleksi individu untuk memperoleh pembagian kerja secara efektif sehingga tujuan dapat tercapai dengan segera

c) Bidang – bidang yang menimbulkan persaingan : ekonomi, kebudayaan, kedudukan , kesukuan ./ ras

Page 47: Psikologi sosial bab iv

b. Bentuk Interaksi Sosial dari Park dan Buergess1) Competition / Persaingan

Uraian sama dengan yang sebelumnya

2) Conflic / Pertentangan

a) Pengertian

S.Stanfel Sargent konflik : proses yang berselang 0- seling terus –menerus srta mungkin timbul pada beberapa waktu dari sama sekali, lebih stabil berlangsung dalam proses interaksi sosial. Konflik didasari reaksi penyerangan terhadap kekecewaan dan kemarahan

b) Hal – hal yang menyebabkan konflik :

(1) Perbedaan pendirian / perasaan individu

(2) Perbedaan kepribadian antar individu

(3) Perbedaan kepentingan antara individu / kelompok

(4) Terdapat perubahan – perubahan yang cepat dalam masyarakat yang disebabkan perubahan nilai / sistem

Page 48: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

c) Bentuk – bentuk konflik :

(1) Konflik Pribadi

(2) Konflik rasial

(3) Konflik kelas sosial

(4) Konflikpolitik

(5) Konflikinternasional

d) Akibat konflik

(6) Meningkatnya rasa solidaritas antar anggota

(7) Munculnya persatuan kelompok

(8) Ada peubahan kepribadian individu

(9) Harncurnya harta benda

3) Accomodation /persesuaian

a) Pengertisn

S.Stanfeld Sargent , persesuian : suatu proses peningkatan saling adaptasi atau penyesuaian . Persesuaian mempunyai tingkatann yang lebih tinggi dari penesuaian karen atujuannya yang lebih luas .

Page 49: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

b) Tujuan Persesuaian

(1) Untuk mengurangi pertentangan antar individu / kelompok karena adanya perbedaan

(2) Untuk mencegah meledaknya pertentangan yang bersifat sementara

(3) Untuk memungkinkan adanya kerja sama antar kelompok

(4) Untuk mengadakan integrasi antar kelompok sosial yang saling terpisah

c) Bentuk – bentuk persesuaian

(5) Coercion

(6) Compromise

(7) Mediation

(8) Conciliation

(9) Toleration

(10)Stalemate

(11)Adjudication

Page 50: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

d) Hasil – hasil Persesuaian

(1) Unification / kesatuan didalam masyarakat

(2) Penekanan terhadap oposisi

(3) Saran koordinasi bagi kepribadian yang berbeda

(4) Perubahan keadaan sesuai saat ini

4) Assimiliation / perpaduan

a) Pengertian

S.Stanfeld Sargent , perpaduan : suatu proses saling menekan dan melebur dimana seseorang atau kelompok memperoleh pengalaman,perasaan dan sikap dari individu dalam kelompok lain.

Page 51: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

b) Faktor – faktor ynag mempercepat proses perpaduan :

(1) Sifat toleransi dari kedua belah pihak

(2) Faktor keseimbangan dari kedua belah pihak

(3) Sifat keterbukaan atas keduanya

(4) Aa unsur persamaan kebudayaan atas keduanya

(5) Ada ancaman dari pihak luar.

c) Bentuk – bentuk Perpaduan

1. Alienation

2. Startification

Page 52: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

c. Bentuk – bentuk Interaksi sosial dari krout:

1) Communalism : bentuk interaksi sosial yang dilaksanakan sekadarnya

2) Parasitism : interaksi sosial yang menguntungkan satu pihak

3) Mutualism : bentuk interaksi yang menggantungka kedua belah pihak

4) Sociality : bentuk interaksi sosial yang telah bersifat kemsyarakatan

d. Bentuk – bentuk Interaksi sosial dari S.Stanfeld Sargent

5) Board types interpersonal Behaviour : bentuk tingkah laku antar individu dalam arti luas

6) More specific types of interaction : bentuk interaksi / hubungan yang lebih khusus

a) Mutual interaction : bentuk interaksi yang saling menguntungkan

b) One way interaction : hubungan yang menguntungkan satu belah pihak

7) Interactional Process involving changing relation : hubungan yang terjadi perubahan dalam lembaga tersebut

Page 53: Psikologi sosial bab iv

7.Faktor – faktor yang memengaruhi Interaksi Sosial

S.Stanfeld Sargent :

a. The Nature of social situation / hakikat situasi sosial

a) Direct social situation

b) Social symbol

b. The Norms Prevaling in Any Given Social Group / kekuasaan norma – norma yang diberikan oleh kelompok sosial

c. The Own Personality Trend / kecenderungan kepribadian sendiri

d. A person’s Transitory tendences / Kecenderungan sementara Individu

e. The Process of Perceiving and Interpretating a situation / Proses menanggapi dan menafsirkan sesuatu situasi.

Page 54: Psikologi sosial bab iv

C. Kelompok Sosial

1. Alasan – alasan Pembentukan Kelompok sosial

Dorwin Cartwright dan Alvin Zander

1. A group maybe created by one or more people inorder to accoplish some objective ( suatu kelompok mungkin dibentuk berdasarkan pertimabngan oleh satu atau lebih orang untuk mencapai beberapa tujuan )

2. A group maybe formed spontaneously by the people who came to participate in. ( suatu kelompok mungkin dibentuk secara spontan oleh orang –orang yang datang untuk ikut serta di dalamnya.

3. A collection of individual maybe a group because they are treated in a homogeneous way by other people.(kumpulan individu mungkin menjadi suatu kelompok sebab mereka diperlakukan dengan cara –cara yang sama oleh orang lain)

Page 55: Psikologi sosial bab iv

2.Ditinjau dari Ciri – ciri kelompok sosial

a. Definisi

1) S.stanfeld Sargent

Kelompok sosial : konsep – konsep itu dapat disetujui oleh ahli – ahli psikologi sosial, yang menafsirkan kelompok dalam istilah hubungan sosial diantara individu – individu. Ia ditarik dalam aspek – aspek individu yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku individu lain dalam kelompok

2) David Crechy dan Richard Crutchfield

Mungkindidefinisikan sebagai sistem yang disatukan dari antar hubungan kelompok psikologis yang di bentuk untuk mencapai tujuan kelompok

Page 56: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

3) Robert Bales

Kelompok sosial : sejumlah orang yang ditarik dalam interaksi satu sama lain dalam pertemuan tatap muka

4) M Smith

Kami mungkin menemukan kelompok sosial sebagai suatu kesatuan berisi sejumlah orang dari kelompok yang te rpisah, yang mempunyai persepsi bersama dari kesatuan mereka dan yang mempunyai kemampuan atau kecenderungan untuk berbuat dan atau bertingkah laku dalam kesatuan cara terhadap lingkungan

Page 57: Psikologi sosial bab iv

b. Ciri – ciri Kelompok Sosial

1) George Simmel :

a) Besar – kecilnya jumlah anggota kelompok

b) Derajat interaksi sosial dalam kelompok

c) Kepentingan kelompok

d) Berlangsungnya suatu kepentingan

e) Derajat kelompok

2) Muzafer Sherif :

a) Ada dorongan / motive yang sama dari stiap individu

b) Ada rekasi dan kecakapan yang berbeda di antara individu

c) Ada pembentukkan dan penegasan struktur kelompok

d) Ada penegasan dan peneguhan norma – norma kelompok pada anggota kelompok

Page 58: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

3) Kurth Lewin

Suatu kelompok dapat dicirikan sebgai keseluruhabn yang dinamis. Tingkat ketergantungan dorongan semua anggota kelompok bermacam – macam cara, mulai dari massa yang hilang sampai kesatuan yang kompak

4) Ria Hilmiati Drajat

a) Setiap anggota kelompok tersbut harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan

b) Setiap anggota kelompok sosial mempunyai hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain

c) Ad satu / beberapa faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok sosial tersebut

Page 59: Psikologi sosial bab iv

3. Pembentukan Kelompok Sosial

a. Festinger , Schachter , dan Bach

Bahwa kelompok teman dibentuk dari pintu tetangga sebelah menyebelah. Yang di uraikan : sebagian besar orang 0orang yang tinggal dalam apartemen / rumah tingkat, yang membuka tangga gedungnya secara langsung dan bagaiamanapun ia lebih tampak berjumpa orang –orang

b. Leomis dan Beegle

Bahwa kelompok teman hubunga dibentuk terus menerus oleh penghuni yang tinggal bersama – sama secara akrab . Yang di gambarkan : kelompok – kelompok teman hubungan adalah paling dalam mempengaruhikeputusan penghuni untuk tetap tinggal atau meninggalkan koloni / kelompok

c. Dowin Cartwright dan Alvin Zander

1) Deliberate formation / pembentukkan atas dasar pertimbangan

2) Spontaneous formation / pembentukkan secara spontan

3) Ekternal designation / tanda dari luar

Page 60: Psikologi sosial bab iv

4. Teori – teori Kelompok sosial

a. Teori mentalitas kelompok dari Cattell

1) Konsep teori mentalitas

dipahami :

a) Tingkah laku dan struktur yang khas kelompok yang sebelumnya walaupun anggota – anggota berganti

b) Pengalaman – pengalaman kelompok

c) Kemapuan untuk orientasi oleh kelompok secara keseluruhan terhadap perseorangan yang ada

d) Adanya dorongan – dorongan kelompok untuk berbuat

e) Adanya emosi yang bervariasi dari kelompok

f) Adanya perlindungan – perlindungan kolektif kelompok

2) Dimensi – dimensi kelompok :

g) Sifat – sifat mentalitas

h) Sifat – sifat struktur kelompok

i) Sifat – sifat populasi

Page 61: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan....

3) Dinamika mentalitas Kelompok

Cattel menyusun dinamika mentalitas kelompok kedalam delapan teori. Pada teori pertama ada dua sinergi yaitu (1) sinergi pemeliharaan kelompok adalah dorongan untuk menyaksikan perselisihan dan mencari kesepakatan (2) sinergi efektif yaitu dorongan kelebihan / sisa untuk mencapai tujuan di luar kelompok.

Page 62: Psikologi sosial bab iv

b. Teori Prestasi Kelompok dari Stogdill 1) Dasar penyusunan Teori

a) Teori – teori belajar

b) Teori – teori interaksi

c) Teori – teori harapan

2) konsep dan Prosedur Teori Prestasi Kelompok

a) Input : segala sesuatu yang berasal dari masing – masing kelompok :

(1) Interaksi sosial

(2) Tingkah laku

(3) Harapan

b) Variabel media dalam struktur dan operasi kelompok

(1) Struktur formal : fungsi dan status

(2) Struktur peran : tanggung jawab dan otoritas

c) Prestasi kelompok :

(1) Produktivitas

(2) Moral Kelompok

(3) Kesatuan Kelompok

Page 63: Psikologi sosial bab iv

5. Efektivitas Kelompok Sosial

a. Floyd D.Rusch

1) Suasana kelompok / group atmosphere

2) Kepemimpinan Bergilir / distibutive leadership

3) Perumusan tujuan / goal formulation

4) Fleksibilitas / flexibility

5) Pemufakatan / consencus

6) Kesadaran Proses / proces awareness

7) Penilaian yang berkesinambungan / continual evaluation

b. David Crech dan Richard Cructhfield

8) Kelompok sosial menjadi saluran pemenuhan kebutuhan bagi anggota kelompok

Page 64: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

2) Kelompok sosial dapat me /ngembangkan, memperkaya, dan memanfaatkan harga diri dan identitas anggota

3) Kelompok sosial menjadi sarana pencerminan keberhasilan dan pengetesan kenyataan sosial

4) Kelompok sosial merupakan sarana memperkuat perasaan aman , kemapuan dan terbebas dari ancaman

5) Kelompok sosial menjadi saran bagi setiap anggota untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Michael Arglye

1) Joining and Staging in system / bekerja sama dan berada dalam sistem

2) Dependable Behaviour : role performance in system / tingkah laku ketergantungan : peran tingkah laku dalam sistem

3) Innovative and spontaneous behaviour beyond role requirement / tingkah laku yang inovatif dan spontn : tingkah laku diluar peran ynag disyaratkan guna melaksanakan fungsi yang bersifat organisasi

Page 65: Psikologi sosial bab iv

D. Peranan Sosial / Social Role

1. Latar Belakang

George Mead dalam bukunya mind , self and society melopori penyelidikan terhadap asal mula peranan sosial dari individu.

2. Pengertian dan aspek –aspek peranan sosial

a. Pengertian

1) Ralp Linton : peranan sosial sebagai aspek kedudukan yang bersifat dinamis misalnya kedudukan khusus dalam masyarakat. Jadi peranan sosial meliputi tingkah laku dari hak dan kewajiban yang menyangkut kedudukan khusus

2) Wilson dan Kolb : peranan sosial sebgai suatu pola tingkah laku yang berhubungan dengan sistem hak dan kewajiban dihubungkan dengan kedudukan khusus dalam kelompok sosial

3) John and Ruth Useem : peranan sosial adalah suatu pola atau tipe tingkah laku sosial yang cocok kepada individu sesuai dengan situasi, dalam arti dari tuntutan dan harapan dari keduanya dalam kelompoknya

4) Kimbal Young ,park, dan Burgess : peranan sosialo adalah suatu pola sikap – sikap dan kegiatan – kegiatan diman seseorang mengambil dalam situasi sosial

Page 66: Psikologi sosial bab iv

b.Aspek – aspek peranan sosial

Sarbin menguraikan :

1) Status

Yang dimaksud adalah kebebasan seseorang dalam posisi tertentu untuk mengambil inisiatif bertingkah laku dan mempertahankan tujuan : ada pribadi lain yang mempunyai harapan dan individu / pribadi mengantisipasi dengan tingkah laku, khususnya dalam situasi sosial

2) Position : posisi sebagai satu dengan lain harapan / antisipasi reaksi yang disyaratkan -

3) Expectation / harapan : kesediaan untuk mendapata penguatan

a) Hak

b) Kewajiban

Page 67: Psikologi sosial bab iv

3. Dimensi Peranan Sosial

S. Stanfeld Sargent

a. Social role differ in breadth ekextensiveness ( peranan sosial berbeda dalam keluasan / keragaman :

1) Banyak / sedikit peranan sosial yang dilakukan

2) Kesadaran pengambilan peranan sosial intensitas pengambilan peranan sosial

b. Social role differ in specificity ( peranan sosial berbeda dalam kekhususan pemahaman

1) Untuk bagian terbesar individu kurang sadar dari kenyataan , bahwa ia memainkan peranan

2) Dalam lingkungan baru dan tidak wajar, bagaimanpun situasi harus ditafsirkan atau diperoleh, dan peran yang diambil mungkin dianggap kesadaran

3) Pada umumnya kedudukan yang tinggi dan kekuasaan yang besar dihubungkan dengan peranan yang diberikan , individu tampak lebih menyadari hal itu

4) Di sisi dari bermacam – macam situasi dan dan kedudukan , orang – oranbg menunjukkan perbedaan besar dalam kesadaran diri

Page 68: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ….

c. again, social role change in this contiunity or permanence ( lagi , peranan sosial berubah didalam kontinuitas dan kematangan )

d. Social role changes very greatly in importance and prestige ( peranan sosial berubah secara besar – besaran dalam dalam kepentingan dan prestis

e. Seseorang memperoleh banyak variasi latar dalam kemudahan atau kesukaran melaksanakan peran – peran. Beberapa menyaratkan usaha minimal dan penyesuaian di mana yang lain – lain menuntut kegiatan yang kontinu

f. Pada beberapa latar kelembagaan seperti rumah, sekolah ata masyarakat, pada umumnya seorang individu melainkan beberapa peran

g. Individu – individu mengubah secara besar – besaran dalam penyatuan macam – macam peranan mereka, namun sebagian besar orang mengganti dalam melaksankan peran – peran yang menyebar tanpa diorganisasikan

Page 69: Psikologi sosial bab iv

4. Cara – cara memperoleh peran sosial

a. Intensional instruction : cara memperoleh peranan sosial melalui pendidikan

b. Insidental learning : cara memperoleh peran dengan belajar secara sementara / insidental

c. Ascribe : cara memperoleh peranan sosial karen pembawaan sejak lahir atau kedudukan

d. Prescribed : cara memperoleh peranan sosial karen diberikan

Page 70: Psikologi sosial bab iv

5. Hubungan peranan sosial dan Diri / selfa. Pengaruh pemeranan peranan sosial terhadap diri / self

Kesimpulan menurut Morton :

1) Terjadi personalisasi : pemeranan kepribadian pada individu yang terbukti tingkah laku individu yang menunjukkan penyamarataan individu lain

2) Tidak ada keluwesan ( fleksibel ) tingkah laku individu terhadap individu lain

b. Variasi dalam Pemeranan Peranan Sosial dan Diri

ada tidaknya pengaruh pengalaman sekarang terhadap individu sangat ditentukan oleh tingkat stabilitas self / diri dari individu yang bersangkutan

c. Konflik Internal Individu :

1) Konflik antar diri / self dan peranan sosial yang dilakukan

2) Konlik antara peranan dan peranan

3) Konflik antara peranan individu dan individu lain

Page 71: Psikologi sosial bab iv

6. Macam – macam peranan sosial

George H. Mead mengungkapkan :

a. Peran sosial yang dibawa ditandai sebagian besar pada macam – macam faktor biologis dan fisiologis dan yang lain – lain di atandai pada dasar – dasar warisan sosial atau kedudukan yang diharapkan dalam masyarakat

b. Peranan – peranan sosaila yang diperjuangkan, dicapai melalui pengalaman hidup seseorang dan melalui pemilihan di antara banyak peranan yang mungkin diterima

c. Peranan sosial yang diberikan meliputi seluruh cara yang dibenarkan membawa fungsi yang disyaratkan dari penempatan suatu kedudukan

Page 72: Psikologi sosial bab iv

E. Kepemimpinan

1. Latar Belakang

a. Gustave Le Bon

Tingakah laku individu yang dapat memberi arah dan mengendalikan kegiatan – kegiatan massa merupakan salah satu proses / aktivitas yang di sebut kepemimpinan . Sedang individu – individu yang melakukan aktiviatas kepemimpinan tersebut disebut pimpinan dan pimpinan memiliki tingkah laku / aktivitas yang lebih tinggi tingkatannya dari anggota – anggota massa

b. Erich Fromm pada zaman lebiral kehidupan individu ditandai oleh kebebasan artinya individu dapat hidup atas dasar kemauan dan pilihannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh individu lain perkembnagan selanjutnya kehidupan individuyang semakin bebas mendatangkan kesuliat badi individu yang bersangkutan dan disinilah klimaks kebebasan mutlak yang ada pada kehidupan

C. Sigmund Freud

Mengakui bahwa dalam kehidupan, tiap – tiap individu mempunyai hasrat / kemauan untuk memanfaatkan diri sehingga individu dapat hidup dengan lingkungannya

Page 73: Psikologi sosial bab iv

2. Definisi dan Karakteristik Kepemimpinan

a. Definisi kepemimpinan

1) Humpil

Kepemimpinan adalah pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan pola interaksi kelompok diarahkan secar konsisten pada pemecahan masalah

2) David Crech, Richard Cruchfiel dan Ballachy

Kepemimpian adalah peristiwa tingkah laku yang bersifat hubungan antar orang, siap untuk interaksi… kepemimpinan bekerja dua cara , pemimpin mempengaruhi pengikut sebaliknya pengikut mempengaruhi pimpinan

3) Ralph stogdill

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok terhadap perumusan dan pencapaian tujuan

4) Kenneth Blanchard

…. Bahwa kepemimpina adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usah terhadap pencapaian tujuan yang diberikan oleh situasi

Page 74: Psikologi sosial bab iv

b. Karakteristik Kepemimpinan

1) Kepemimpinan sebgai seni mengajak pelaksana

2) Kepemimpinan sebagai suatu bentuk ajakan

3) Kepemimpinan sebagai kepribadian dan akibatnya

4) Kepemimpinan sebagai aktivitas / tingkah laku

5) Kepemimpinan sebagai suatu pusat proses kelompok

6) Kepemimpinan sebagaisuatu kekuatan hubungan

7) Kepemimpinan sebagai sarana dari pencapaian tujuan

8) Kepemimpinan sebagai akibat interkasi

9) Kepemimpinan sebagaisuatu peran yang dibedakan

10)Kepemimpinan sebagai tiruan / pembuka struktur

Page 75: Psikologi sosial bab iv

3. Bukti – bukti dan pendekatan dalam kepemimpinan

a. Bukti – bukti kepemimpinan

1) Kami mungkin menanyakan anggota – anggota kelompok, siapa mereka yang dianggap paling berpengaruh dalam kelompok secara langsung

2) Kami mungkin mengamati kelompok untuk menyebut anggota kelompok yang seolah –olah berpengaruh sungguh – sungguh pada anggota anggota

b. Pendekatan – pendekatan dalam kepemimpinan

1) Pendekatan sifat

2) Pendekatan tingkah laku

3) Pendekatan situasi

Page 76: Psikologi sosial bab iv

4. Gaya Kepemimpinan

a. Trait Theories of Leadership

Menurut teori ini seseorang pimpinan itu dilakhirkan bukan di buat yang memiliki sfiat – sifat dan ciri – ciri yang menonjol yang berbeda dengan anggota lainnta . Ciri tersebut :

1) Intelegensi , kecerdasan dan kemampuan

2) Pengetahuan yang luas

3) Kematangan dalam menjalin hubungan

4) Kekuatan untuk memotivasi yang besar

5) Sikap yang mnyenangkan

6) Kewibawaan

b. Group and Axchange Theoris of Leadership

Menurut Hallander dan Jullian seseorang dapat melaksankan perannya sebagai pimpinan apabila ia dapat memenuhi harapan kelompok untuk mencapai tujuannya. Gaya kepemimpinan in di tunjang oleh kemampuan pimpinan menjalin hubungan yang bersifat dua arah , yang menjadi ciri khas hubungan yang berlangsung dalam kelompok

Page 77: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

d. Path Goal Leadership Theory

Gaya kepemimpinan ini mendasarkan diri pada teori – teori motivasi. Menurut Robert House :

1) Direct Leadership

2) Supportive Leadership

3) Participate Leadership

4) Achievement Leadership

e. Gaya Kepemimpinan Permanen dan Situasional

5) Gaya Kepemimpinan permanen apabila :

a) Ia memiliki Prestasi yang tinggi

b) Ia memahami apa yang menjadi kebutuhan anggota

Page 78: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

c) Ia memiliki kecakapan / kemampuan

d) Ia bekerja secara keras, displin , dan jujur

2) Gaya Kepemimpinan Situasional apabila :

a) Ia aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok

b) Ia berkemampuanb menujkkan bahwa tiap – tiap anggota tergantung satu sama lain

c) Ia memiliki ketegasan

d) Ia lancar dalam mengemukakan pendapat

e) Ia meiliki keyakinan diri untuk memimpin

f) Ia sangat populer bagi anggota – anggota kelompok

Page 79: Psikologi sosial bab iv

5. Fungsi Kepemimpinan

O’Donnel Koontz : fungsi kepemimpinan , bagaimana pun, mengajak atau mendorong seluruh kekuatan pengikut untuk memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan secara maksimal.

H.H. Hicks dan C.R. Gullett dalam bukunya organization : Theory and Behaviour :

a. Arbitrating ( memberi keadilan )

b. Suggesting ( memberi anjuran / sugesti )

c. Supplying objectives ( memenuhi tercapainya tujuan )

d. Centralizing ( menjembatani )

e. Providibg Scurity ( mencitakan keamanan )

f. Representating ( mewakili )

g. Inspiring ( memberi semangat )

h. Praising ( memberi penghargaan )

Page 80: Psikologi sosial bab iv

6. Macam – macam Kepemimpinan a. Kurt Lewin , Lipitt , dan White

1) Kepemimpinan otokrasi yang ditandai oleh :

a) Setiap ketentuan di buat oleh pimpinan

b) Setiap langkah kegiatan diputuskan oleh pemimpin

c) Pimpinan selalu memberikan tugas pada anggota

d) Pimpinan dapat memuji atau mencela anggota

2) Kepemimpinan demokratis :

a) Segala kegiatan kelompok didiskusikan bersama

b) Anggota kelompok bebas bekerja dengan siapa pun

c) Pimpinan dapat memuji atau mencela secara objektif

d) Pemimpin berusah bersikap dan berbuat seperti anggota

3) Kepemimpinan liberal :

a) Pimpinan jarang ikut serta dengan kegiatan anggota

b) Pemimpin menyiapkan apa yang dibutuhkan oleh anggota

c) Pembagian tugas dan kerja sama terserah pada anggota

d) Pemimpin tidak memberi komentar saat anggota melakukan kegiatan

Page 81: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

b. Max Weber

1) Kepemimpinan kharismatik : pemimpin yang diangkat berdasarkan suatu kepercayaan yang datang dari lingkungannya

2) Kepemimpinan tradisional : pemimpin yang di angkat berdasarkan tradisi yang berlaku

3) Kepemimpinan yang rasional legal : pemimpin yang diangkat berdasarkan :

a) Pertimbangan pemikiran tertentu

b) Pengangkatan secara resmi

c. W.C. Whyte

4) Kepemimpinan operasional : bentuk kepemimpinan pemi8mpin yang diangkat berdasarkan inisiatif dan aktivitasa yang dilakukan

5) Kepemimpinak populer : peminmpin yang di angkat atas dasar keterkenalan sesoarang pada anggota kelompok / organisasi

Page 82: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....

3) Kepemimpinan talent : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan kecakapan tertentu yang dimiliki olehs eseorang

4) Kpemimpinan perwakilan : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat sebagai wakil / mewakili sejumlah anggota kelompok

d. Keith Davis

1) kepemimpinan positif

2) Kepemimpinan negatif

e. Errich Fromm

1) Kepemimpinan menerima

2) Kepemimpinan menggunakan

3) Kepemimpinan menimbun

4) Kepemimpinan memasarkan

5) Kepemimpinan produktif

Page 83: Psikologi sosial bab iv

7. Syarat – syarat Pimpinan

a. Foyd D. Rusch

1) Social perception ( persepsi sosial )

2) Ability in abstract thinking ( kemampuan berpikir secara abstrak )

3) Emotional stability ( perasaan stabil )

b. Ralph Stogdill

1) Capacity ( kekuatan )

2) Achievement ( prestasi )

3) Responsibility ( tanggung jawab )

4) Participation ( keikutsertaan )

5) Status ( kedudukan )

6) Situation ( situasi )

Page 84: Psikologi sosial bab iv

8. Tugas – tugas Pimpinan

a. Floyd D.Rush

1) Structuring the situation ( menyusun struktur situasi )

2) Controlling Group Behaviour ( mengendalikan tingkah laku kelompok )

3) Spokesman of the group ( juru bicara kelompok )

b. David W. Johnson

1) Information and opinion giver ( pemeberi informasi dan pendapat )

2) Information and opinion seeker ( pencari informasi dan pendapat )

3) Strater ( pengambil strategi )

4) Direction giver ( pemberi tujuan )

5) Summarizer ( pembuat ringkasan )

6) Coordiantor ( pengkoordinasi )

7) Diagnoser ( pendiagnisa )

8) Energizer ( pendorong )

9) Reality tester ( penguji kenyataan )

10) Evaluater ( pemberi nilai )

Page 85: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ...

c. David Kretch,et-al

1) The leader as executive ( pimpinan sebagai pelaksana )

2) The leader as planner ( pimpinan sebagai perncana )

3) The leader as as policy maker ( pimpinan sebagai pembuat / penentu kebijakan )

4) The leader as expert ( pimpinan sebagai seorang ahli )

5) The leader as external group represent ( pimpinan sebagai wakil kelompok keluar )

6) The leader as controller of internal relation ( pimpinan sebagai pengendali hubungan ionternal )

7) The leader as giver of reward and punishment ( pimpinan sebagai pemeberi penghargaan dan hukuman )

8) The leader as exemplar ( pimpinan sebagai contoh )

9) The leader as symbol of the group ( pimpinan sebagai lambang kelompok )

10) The leader as subtitue for individual ( pimpinan sebagai pengganti bagi individu )

11) The leader as ideologist ( pimpinan sebagai pemberi ide )

12) The leader as as father figure ( pimpinan sebagai figur ayah )

13) The leader as scapegoat ( pimpinan sebagai kambing hitam / tumpuan masalah

Page 86: Psikologi sosial bab iv

9. Hubungan Pimpinan dan Anggota

a. Ditinjau dari gaya kepemimpinan,hubungan antara pimpinan dan anggota

1) Fleishmen , Holpim dan winer :

a) Hubungan antara pimpinan dan anggota yang berorientasi pada tugas ditandai : (1) pemimpin memberi petunjuk pada bawahan (2) pemimpin mengadakan pengawasan secara ketat (3) tugas-tugas harus diselesaikan sesuai keinginan pimpinan ( menekankan pelaksanaan tugas dari pada pembinaan dan pngembangan anggota

b) Hubunganantara pimpinan dan bawahan yang berorientasi pada bawahan : (1) pemimpoin memberi motivasi kepada anggota (2) pemimpin melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan (3) pemimpin bersikap penuh kekeluargaan, menghormati, percaya dan bekerja sama dengan anggota (4) pemimpin mengakui hak – hak anggota

Page 87: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan....2) Robert Tannenbaum dan Warrant H. Schmith :

a) Talking / menceritakan

b) Sellking / memasarkan

c) Sending / menyampaikan

d) Changing / mengubah

e) Consulting / mengonsultasikan

f) Defining / membatasi

g) Joining / kerjasama

b. Ditinjau dari interaksi dalam kelompok

1) Dubin

Hubungan serial dan hubunga sosial

a) Hubungan serial

Serial verikal Serial horizontal

CBA

Page 88: Psikologi sosial bab iv

b. Hubungan Sosial

A

B

C

D

A

B C D

Radial Vertikal

Radial Horizontal

c. Hubungan Sirkuler A

B

C

D

E

F

Page 89: Psikologi sosial bab iv

d. Hubungan Serial dan radial

A

B

D C E

E

D C

F

e. Hubungan Radial dan sirkular

A

B

Page 90: Psikologi sosial bab iv

2) J.L. Moreno a) Bentuk hubungan rantai / chain b) Bentuk hubungan bintang / star c) Bentuk hubungan jala / network

BA

D

C

E

ED dst

A

B C

B

C

A

H

C

F

D

GE

KJ I

L

Page 91: Psikologi sosial bab iv

F. Individu dalam Situasi Sosialnya

1. Teori perbandingan sosial / Social comparation Theory ( Feshinger)

a. Dasar Teori

Dasar dari teori ini adanya power (kekuatan) saling mempengaruhi dan saling bersaingdalam interaksi sosial yang ditimbulkan oleh kebutuhan individu untulk menilai diri sendiri dengan cara membandingkan diri sendiri dengan individu lain. Dua hal dalma hal tersebut :

1) Opinion ( pendapat ) dimana pendapat relatif lebih mudah mengalami perubahan

2) Kemampuan ( ability ) diman perubahan kemampuan mengarah pada keadaan yang lebih baik

Page 92: Psikologi sosial bab iv

b. Inti teori

1) Hipotesa Pertama Setiap individu memiliki dorongan menilai pendapat dan kemampuannya sendiri dengan cara membandingkan dengan pendapat dan keinginan individu lain

2) Hipotesa Kedua jiksa dalam penilaian tidak ada cara yang objektif/non sosial, maka individu akan menggunakan ukuran – ukuran yang melibatkan pendapata individu lain

3) Hipotesa ketigacenderung untuk membandingkan dia dengan individu lain menurun bila perbedaan pendapat / kemapuan dengan individu lain itu meningkat

4) Hipotesa keempat perbedaan yang besar dalam kelompok tentang pendapat / kemapuan akan manumbuhkan tindakan untuk mengurangi perbedaan tersebut

Page 93: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan ....5) Hipotesa kelima

ada faktor – faktor sosial yang menyulitkan / tidak memungkinakan perubahan kemampuan pada individu yang hampir – hampyir tidak mempunyai perubahan pendapat

6) Hipotea keenamsejarah perkembangan yang berkepanjangan dengan individu lain, menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan, penghentian perkembangan diikuti oleh perasaan pemenuhan dalam kebencian

7) Hipotesa ke tujuh setiap faktor yang meningkatkan pentingnya kelompok sebagai kelompok pembanding untuk sesuatu kesempatan akan menjadi faktor yang meningkatkan masukan ke arah keseragaman pendapat / kemapuan tersebut.

8) Hipotesa kedelapan kecenderungan untyuk memperkecil kemungkinan perbandingan makin besar bila individu – individu yang pendapat / kemampuannya berbeda dari dirinya juga di anggap berbeda dalam sifatnya

9) Hipotesa kesembilan bila ada berbagai kemampuan / pendalpat dalam kelompok, maka keseragaman berbeda – beda antara individu – individu didekat pendapat / kemampuan dengan individu – individu yang jauh dari pendapat / kemampuan yang berbeda tersebut

Page 94: Psikologi sosial bab iv

2. Teori Atribusi Eksternal / Externsal Attributrion Theory a. Dasar Teori

individu melakuakn proses atribusi yakni persepsi sifat – sifat disposisional pada situasi – situasi di dalam suatu lingkungan

b. Inti Teori ada dua macam atribusi yakni eksternal dan internal dan individu lebih cenderung kepada eksternal bila di banding intrnal. Empat kritea yang menerangkan kecenderungan tersebut :

1) Defernsiasi : perbedaan yang ad antara satuan – satuan di dalam lingkungan

2) Konsistensi dalam waktu, bagi berlangsungnya

3) Konsistensi dalam acara , seperti untuk hal tertentu

4) Konsensus , yakni pendapat orang banyak yang menyukai acara tersebut

Page 95: Psikologi sosial bab iv

3. Teori Penilaian Sosial / Social Judgement Theory a. Dasar Teori

1) Individu akan membentuk situasi yang paling penting bagi dirinya

2) Pembentukan situasi tersebut mencakup faktor intern ( emosi , sikap, motive , pemgalaman individu )

3) Interaksi faktor – faktor intern dan faktor – faktor ekstern ini kemudian menjadi kerangka acuan

4) Kerangka acuan / frame of reference akan berpengaruh terhadap penilian sosial untuk beringkah laku

b. Inti Teori

1) Dalam situasi terjadi komunikasi antara individu dengan kerangka acuan yang tercipta dari faktor intern dan ekstern

2) Individu kemudian mengadakan diskriminasi dan kategorisasi terhadap stimulus yang ada dalam situasi

3) Kemudian individu melakukan perbandingan antara relevansi internal, seperti pengalaman, ego individu dan stimulus

Page 96: Psikologi sosial bab iv

Lanjutan....

4) Pengambilan salah satu alternatif tingkah laku didahului oleh penentuan sikap atau jawaban sikap individu

5) Kerangka acuan yang diajukan dalam mengadakan perbandingan disebut dengan sk ala penilaian

6) Makin jelas sifat stimulus yang dimilki dan dan makin tegas skala penilian yang digunakan maka penilaian individu makin mantap dan begitu sebaliknya

7) Penilaian yang mendekati patokan oleh individu disebut asimilasi

8) Proses penilaian yang mengahsilkan asimilasi dan kontras berlaku pada benda, sikap hubungan antar individu

9) Proses penilaian sikap individu mempunyai perbedaan dengan penilaian pada benda

10) Bila individu melibatkan dirinya dalam situasi yang dinilainya sendiri maka ia akan menjadikan dirinya sendiri sebagai patokan dan hanya hal – hal yang dekat dengan dirinya diterimanya

11) Komunikasi dapat mendekatkan sikap individu pada sikap individu lain, tetapi juga malah bisa semakin menjauhkan .