psikoterapi suportif

Upload: jo-parfait-ii

Post on 02-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nbb n

TRANSCRIPT

1BAB IPENDAHULUANBila timbul suatu gangguan atau penyakit pada seorang manusia, bukan hanya jiwanya saja yang terganggu (umpamanya pada depresi, skizoprenia dan sebagainya), atau bukan badannya saja yang sakit (umpamanya pada appendisitis, kelainan jantung, dermatitis dan sebagainya), akan tetapi seluruh manusia itulah yang menderita dan memerlukan atau mencari pertolongan kepada siapapun yang menurut anggapannya dapat menolongnya. Dan ia selalu berinteraksi dengan lingkungannya (Maramis,2005).Sebab itu pengobatan dalam ilmu kedokteran pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: 1) Somatoterapi, dengan cara pembedahan, farmakoterapi dan fisioterapi, 2) Psikoterapi, sebagai psikoterapi suportif dan psikoterapi genetik-dinamik (atau psikoterapi wawasan/pengertian), dan 3) Manipulasi lingkungan (environmental manipulation) dan sosioterapi (Maramis,2005).Psikoterapi merupakan cara yang efektif dalam membantu individu yang menderita untuk meningkatkan rasa fleksibilitas, kebebasan dan kesenangan dalam hidupnya. Psikoterapi membantu orang dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dan menjadi orang yang lebih adaptif (Ratep, 2002).Psokoterapi sangat penting untuk dilakukan dikarenakan percakapan /pembicaraan dapat mengubah pandangan, keyakinan, maupun perilaku seseorang secara mendalam. Sebagai contoh seorang anak yang menangis ditenangkan oleh ibunya. Seorang murid yang menjadi malas, dibangkitkan semangatnya oleh gurunya. Semua hal ini boleh dianggap sebagai psikoterapi dalam arti kata yang luas (Maramis,2005). Psikoterapi bermanfaat sebagai alat bantu untuk menolong pasien, menambah efektivitas terapi lain dan dapat digunakan untuk menghindarkan dari hal-hal yang dapat merugikan pasien. Hal ini akan semakin efektif apabila dilakukan pada saat yang tepat, dengan cara yang tepat dan oleh orang yang cukup berpengalaman. Dengan psikoterapi kita berusaha untuk langsung mempengaruhi jiwa manusia supaya secara keseluruhan pasien itu dapat ditolong (Maramis,2005).Salah satu cara yang dapat digunakan di dalam psikoterapi adalah dengan menggunakan psikoterapi suportif. Tujuannya adalah untuk menguatkan daya tahan mental yang ada, mengembangkan mekanisme yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan kontrol diri dan mengembalikan keseimbangan adaptif/dapat menyesuaikan diri (Maramis,2005).Kontak awal dengan pasien, apabila dilakukan dengan kehangatan, empati dan kepekaan, pasien dapat menemukan perasaan hubungan dan kelegaan karena didengarkan dan dimengerti. Dengan demikian membuat kontak pada awalnya dapat merupakan terapi. Rasa hormat terhadap hubungan istimewa ini diperlukan dan dapat menyiapkan fase untuk merasa mampu dan keinginan untuk mendapatkan bantuan selama fase terapeutik (Ratep,2002).BAB IITINJAUAN PUSTAKADefinisi PsikoterapiPsikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan professional secara sukarela, dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif (Maramis,2005).Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri individu tersebut. Dalam psikoterapi sangat diperlukan hubungan yang baik antara dokter dan pasien. (Kapita Selekta,2001)Terapi ini mungkin merupakan jenis psikoterapi individual yang paling lazim dilakukan. Terapis yang terlatih untuk metode ini terdiri atas psikiater, psikolog klinis dan pekerja social, walaupun hal-hal setara dengan yang dilakukan di dalam psikoterapi suportif digunakan oleh hampir semua orang yang membantu orang lain yang sedang mengalami kondisi distress emosional. (Tomb,2004).Psikoterapi SuportifPsikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya (Maramis,2005).Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:Menguatkan daya tahan mental yang ada.Mengembangkan mekanisme yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan pengontrolan diri. Mengembalikan keseimbangan adaptif/dapat menyesuaikan diri (Maramis,2005).Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).Adapun tujuan yang lain dari psikoterapi suportif adalah:Menaikkan fungsi psikologi dan sosial Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima Mencegah terjadinya relaps Bertujuan agar penyesuaian baik Mencegah ketergantungan pada dokter Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga Kriteria Pemilihan:Pasien yang sangat sehat yang berhadapan dengan krisis yang melanda pasien dengan defisit ego. ( Kaplan dan Sadock, 2007).Lama TerapiBeberapa hari, bulan, atau tahun-sesuai kebutuhan. ( Kaplan dan Sadock, 2007).MekanismePasien dianjurkan untuk datang sekali (atau lebih) seminggu, untuk beberapa minggu atau bulan (kadang ada pula yang mencapai tahunan). Termasuk pula disini intevensi krisis yang singkat (untuk 1-3 pertemuan).Terapis berurusan dengan gejala pasien, tetapi hanya sedikit mengolah proses alam nirsadarnya dan tidak berupaya mengubah kepribadian. Pertahanan psikologik diperkuat dan teknik yang digunakan antara lain menenangkan, sugesti, mengeluarkan semua masalah, abreaction, dan manipulasi lingkungan. Terapis bersikap aktif, menunjukkan minat, berempati dan hangat (dengarkan pasien), mengerti hal-hal yang menjadi perhatian pasien, dan menolong pasien untuk menetukkan arah. Medikasi juga dapat diberikan. (Tomb, 2004).IndikasiSeseorang yang dalam keadaan kritis dan kacau serta tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang menghasilkan kecemasan berat dan kebingungan.Pasien dengan penyakit yang berat dan kronik disertai dengan kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego.Pasien dengan defisit kognitif dan gejala-gejala fisik yang membuat mereka menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan pendekatan insight-oriented.Pasien dengan toleransi kecemasan yang rendah dan kesulitan mengendalikan frustasi.Pasien dengan kelemahan psikologi yang sesuai dengan fungsi kognitifnya.Mereka yang kesulitan membedakan kenyataan luar dengan dari dalam dirinya.Pasien yang mengalami gangguan berat dalam hubungan interpersonalMereka yang mengalami kelemahan dalam mengontrol impuls dan akhirnya mereka melakukan tindakan yang buruk Pasien dengan intelegensia yang kurang dan kapasitas yang lemah terhadap pengamatan dirinya sendiriPasien yang memiliki keterbatasan yang berat untuk mengadakan hubungan terapeutik dengan terapis.Jenis Psikoterapi SuportifVentilasi atau katarsisAdalah bentuk psikoterapi yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya maupun kecemasannya akan berkurang.Sikap terapis : menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian. Topik pembicaraan : permasalahan yang menjadi stres yang utama PersuasiAdalah psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.Sikap terapis : Terapis berusaha membangun, mengubah, menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dai impuls yang mengganggu secara masuk akal dan sesuai hati nuraniBerusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilangTopik pembicaraan : ide dan kebiasaan pasien yang mengarah pada terjadinya gejalaSugestiDilakukan secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada pasien atau membangkitkan kepercayaan padanya bahwa gejala-gejala akan hilang.Sikap terapis : menunjukkan sikap meyakinkan dan otoritas professional serta menunjukkan empati.Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena kerusakan organik / fisik dan timbulnya gejala tersebut adalah tidak logis Penjaminan kembali atau reassuranceAdalah psikoterapi yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya. Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien Topik pembicaraan : pengalaman pasien yang berhasil nyata BimbinganAdalah psikoterapi yang memberikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian Sikap terapis : menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian Topik pembicaraan : cara hubungan antarmanusia, cara berkomunikasi, dan cara bekerja dan belajar yang baik Penyuluhan (konseling)Adalah psikoterapi yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi permasalahan dan dapat menyesuaikan diri Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan penuh kearifan Topik pembicaraan : masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan pribadi Kerja kasus sosialKerja kasus sosial yaitu suatu proses bantuan oleh seseorang yang terlatih kepada seorang pasien yang memerlukan satu atau lebih pelayanan sosial khusus. Tidak diadakan usaha mengubah pola dasar kepribadian pasien ataupun hanya hendak menangani masalah situasi pada tingkat realistik.Terapi kerjaTerapi kerja yaitu berupa sekedar memberi kesibukan kepada pasien ataupun berupa latihan kerja tertentu agar ia terampil dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.HipnosaHipnosa dapat membantu psikoterapi akan tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi dapat juga dicapai dengan cara lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat pengaruh psikoterapi.Hal yang penting dalam narkosa adalah sugesti (bukan kekuatan kemauan terapist-hipnotisir). Kesadaran pasien menyempit dan menurun, akhirnya ia hanya menerima rangsangan dari hipnotisir, ia masuk dlam keadaaan trance yang dlam dengan kekakuan otot di seluruh badan.Dalam hipnosa dapat dilakukan analisa konflik-konflik dari sintesa, atau sintesa dilanjutkan sesudah pasien sadar kembali. Dalam hal ini sugesti dalam waktu hipnosa dan sugesti sesudah hipnosa dapat dipakai.NarkoterapiTerapi perilaku, berusaha untuk menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku belajar pasien(Maramis,2005).Psikoterapi KelompokBila dilihat dari jumlah pasien, maka psikoterapi dibedakan atas psikoterapi individu dan psikoterapi kelompok. Bila kelompok ini terdiri dari beberapa anggota satu keluarga maka disebut terapi keluarga. Bila hanya suami-istri, disebut konseling pernikahan atau marriage counseling.Terapi keluarga atau konseling pernikahan dilakukan bila keadaan keluarga atau pernikahan itu sendiri menjadi sumber stress atau penyebab gangguan jiwa. Sukar untuk mengobati satu orang saja bila interaksi atau pola komunikasi itu yang patologis, karena semua anggota keluarga merupakan kesatuan dan mereka terus menerus saling mempengaruhi.Tujuan dari terapi kelompok adalah membebaskan individu dari stress, membantu para anggota kelompok agar dapat mengerti lebih jelas sebab-musabab kesukaran mereka, membantu terbentuknya mekanisme pembelaan yang lebih baik, yang dapat diterima dan yang lebih memuaskan.Khusus untuk suami-istri atau pasangan lain (kedua-duanya pria atau wanita) yang seling bekerja sama dan masih dapat berfungsi secara normal. Maka latihan-latihan perjumpaan (encounter) sangat berguna untuk mengembengkan komunikasi dan saling pengertian yang lebih dalam. Jumpa nikah (marriage encounter) sudah tersebar di seluruh dunia sebagai cara yang efektif untuk memperkokoh pernikahan melalui pengenmbangan komunikasi antar suami istri. Akan tetapi bila komunikasi suami istri sudah patologis, sebaiknya dilakukan terapi keluarga, konseling pernikahan atau terapi kelompok (Maramis,2005).Terapi kelompok berguna untuk pasien-pasien sebagai berikut:Segan terhadap pskoterapi inndividual karena takut, tak percaya pada terapist, bersaing keras dengan terapist, melawan figur orang tua.Tidaka atau kurang berpengalaman dengan saudara-saudara, mempunyai sikap bertentangan dengan saudara-saudarta; kurang berprestasi dalam lingkungan, mempunyai pengalaman keluarga yangmerusak; tidak atau sukar menyesuaikan diri dalam kelompok.Mempunyai inteligensi yang rendah.Agar proses terapi kelompok berjalan lancar, maka:Individu harus diterima sebaik-baiknay sebagai mana dia apa adanyaPembatasan yang tidak perlu, dihindarkanPernyataan (ekspresi verbal) yang tak tertahankan dibiarkan keluar.Reaksi-reaksi dalam interaksi kelompok dinilai.Pembentukna kelompok harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para anggota kelompok secara perorangan.Fase-fase terapi kelompok secara singkat umumnya adalah sebagai berikut:Penyatuan kelompok dengan terbentuknya identifikasi kelompok\Interaksi dalam kelompok dengan melihat pada dinamika kelompokPengertia dan penyelesaian dinamika dengan timbulnya wawasan insight.Terapi PerilakuTerapi perilaku berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku belajar pasien. Ada tiga cara untuk menguasai atau mengubah perilaku manusia, yaitu:Perilaku dapat diubah dengan mengubah peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya, yang membangkitkan bentuk prilaku khusus itu. Umpamanya seoaranga anak yang tidak berprestasi disekolah dan nakal dikelas hanya dengan seorang guru tertentu dapat menjadi efektif dan rajin bila ia dipindahkan ke kelas lain diajar oleh guru yang lain.Suatu jenis perilaku yang timbul dalam suatu keadaan tertentu dapat diubah atau dimodifikasi. Umpamanya seoarang anak dapat diajar untuk melihat dirinya sendiri dalam suatu kegiatan kompromi yang konstruktif dan tidak menunjukkan ledakan amarah bila ia menghadapi frustasi.Akibatnya suatu perilaku tertentu dapat diubah dan demikian perilaku itu dapat dimodifikasi.Pendekatan perilaku memang makin lama makin banyak diterapkan, bukan hanya untuk meringankan atau menghilangkan gejala psikiatri, akan tetapi dipakai juga dalam bidang pendidikan, social dan keadaan lain diluar klinik (Maramis,2005).Contoh PenerapanPada Gangguan PsikotikSikap terapis : berusaha menjadi orang yang dapat dipercaya pasien, misalnya dengan bicara penuh keakraban, ingat akan hari ulang tahunnya, makanan kesukaannya, dan kesenangannya yang lain, serta penuh pengertian padanya.Pelaksanaan terapi :Terapi ventilasi bila pasien mengalami banyak keluhan yang realistic, seperti makanan yang tidak enak, tidak diberi uang jajan, dilarang keluar rumah, dan tidak boleh sering mandiMemberikan terai reassurance bila pasien meragukan masa depannya setelah sembuh nantiMemberikan bimbingan dan penyuluhan sehingga pasien lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setelah sembuh nanti. (Kapita Selekta, 2001).Teknik Psikoterapi SuportifLamanya terapi : satu sampai beberapa ratus pertemuanFrekuensi pertemuan : 1-3x semingguAnamnesa yang terperinci : biasaPemeriksaan psikologik : tes intelegensi dan kejuruanKomnunikasi dengan pasien : dipusatkan pada gejala dan gangguan lingkunganKegiatan umum sang terapis : memperkuat mekanisme pembelaan yang adaPemberian nasehat kepada pasien : seringPemindahan : pemiondahan yang positif dianjurkan dan dipakai untuk mempercepat kesembuhan.Hubungan pasien-terapis secara umum : hubungan yang positif dipupukdan dipergunakanPosisi fisik selama terapi : duduk tegak, berhadapan mukaBahan mimpi : tidak di pakaiTambahan yang dipakai selama terapi : terapi kelompok kerja, obat, kesenian, fisik, hipnoterapi.(Kapita Selekta,2001)(Maramis,2005).BAB IIIKESIMPULANPsikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya .Psokoterapi sangat penting untuk dilakukan dikarenakan percakapan /pembicaraan dapat mengubah pandangan, keyakinan, maupun perilaku seseorang secara mendalam.Cara-cara psikoterapi suportif yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: ventilasi atau (psiko-) katarsis, persuasi atau bujukan (persuasion), sugesti, penjaminan kembali (reassurance), bimbingan dan penyuluhan, terapi kerja, hipno-terapi dan narkoterapi, psikoterapi kelompok,serta terapi perilaku.DAFTAR PUSTAKAKapita Selekta Kedokteran jilid 1. 2001. Media Aesculapicus : Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.Kaplan, B.J., Sadock, V.A, 2007, Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry : Behavioral.Maramis, W.f., 2005, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Air Langga Univesity Press: Surabaya.Tomb, David A., 2004, Buku Saku Psikiatri edisi 6. EGC : Jakarta.