psoriasis lp
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psoriaris yang secara harfiah berarti keadaan gatal adalah gangguan
peradangan hiper proliferatif rekuren yang tidak diketahui sebabnya. Psoriaris
sering ditemukan mengenai pada satu sampai tiga juta orang di Amerika Serikat.
Penyakit paling sering timbul pada orang muda berusia kurang dari 20 tahun, tetapi
dapat terjadi pada semua golongan umur. Pria dan wanita terkena dalam jumlah
yang sama. Sekitar 30% pasien mempunyai riwayat keluarga Psoriaris.
Epidemiologi penyakit ini dapat ditemukan diseluruh dunia dengan angka kesakitan
yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada bangsa yang berkulit hitam
seperti di Afrika jarang ditemukan.
Angka kesakitan penyakit ini di Amerika dilaporkan sebesar 1%, Jerman
1,3%, Denmark 1,7%, Inggris 1,7% dan Swedia 2,3%. Di Indonesia belum ada
angka kesakitan yang jelas untuk penyakit ini.
Sebagai salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan, psoriasis
menjangkiti kurang lebih 2% populasi (Cam, 1992). Diperkirakan bahwa keadaan
ini berasal dari cacat herediter yang menyebabkan over produksi keratin. Meskipun
penyebab primernya tidak diketahuii, kombinasi susunan genetic yang spesifik dan
rangsangan dari lingkungan dapat memicu terjadinya penyakit tersebut. Ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa proliferasi sel di antarai oleh system
imun. Periode stress emosional dan ansietas turut memperburuk keadaan, sementara
trauma, infeksi serta perubahan musim dan hormonal merupakan faktor pemicu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi dari penyakit kulit Psoriasis?
2. Apa macam-macam penyakit kulit Psoriasis?
3. Apa manifestasi klinis pada penyakit kulit Psoriasis?
4. Bagaimana penatalaksanaan pada Psoriasis?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada penyakit kulit Psoriasis?
[ sistem integument-psoriasis ] Page 1
C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari Psoriasis.
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam dari Psoriasis.
3. Untuk mengetahui dan memahami manifestasi klinis dari Psoriasis.
4. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari Psoriasis.
5. Dapat menyusun dan memahami Asuhan Keperawatan pada Psoriasis.
[ sistem integument-psoriasis ] Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan plaque, bercak,
bersisik yang dikenal dengan nama penyakit papulosquamoas.( Price, 1994).
Psoriasis merupakan penyakit radang kulit kronik dan rekuren / kambuhan,
ditandai dengan adanya bercak-bercak kemerahan dengan sisik putih yang kasar dan
tebal.
Psoriasis adalah penyakit inflamasi kulit yang bersifat kronik dan rekuren,
yang khas ditandai dengan papula atau plak eritematosa, kering, batas tegas dan
tertutup skuama tebal berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan atau putih seperti
perak / mika.
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yang kronik pada kulit
dimana produksi sel-sel epidermis terjadi dengan kecepatan ± 6-9 x lebih besar
daripada kecepatan sel normal.
Psoriasis adalah masalah kulit di mana bagian kulit menjadi radang dan
ditutupi sisik berwarna perak atau kelabu pada siku, lutut dan kulit kepala.
Psoriasis adalah suatu penyakit radang kulit yang kronis. Penyakit ini ditandai
dengan bercak-bercak merah dengan sisik kasar dan tebal. Penyakit tersebut
dianggap sebagai suatu penyakit gangguan kekebalan tubuh, yang dipengaruhi
terutama oleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Sel T yang teraktivasi akan
berinteraksi dengan sel kulit (terutama keratinosit) dan mengakibatkan
pembentukan kulit yang tebal dan bersisik.
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit kronis yang tidak menular, sering
kambuh, yang disebabkan oleh proses autoimun dan kadang-kadang dapat
diturunkan.
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses
pergantian kulit yang terlalu cepat. Biasanya bentuk kulit bersisik. Kemunculan
penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini
[ sistem integument-psoriasis ] Page 3
secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena
timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup serta mengganggu kekuatan mental seseorang bila tidak dirawat
dengan baik.
B. Etiologi
Penyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyakit ini
diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagian besar penderita psoriasis timbul
secara spontan, namun pada beberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus
antara lain:
Trauma
Psoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkena trauma,
garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi, dan sebagainya. Kemungkinan
hal ini merupakan mekanisme fenomena Koebner. Khas pada psoriasis timbul
setelah 7-14 hari terjadinya trauma.
Infeksi
Pada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikus sering
menyebabkan psoriasis gutata. Psoriasis juga timbul setelah infeksi kuman
lain dan infeksi virus tertentu, namun menghilang setelah infeksinya sembuh.
Iklim
Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas, sedangkan pada
musim penghujan akan kambuh.
Faktor endokrin
Insiden tertinggi pada masa pubertas dan menopause. Psoriasis cenderung
membaik selama kehamilan dan kambuh serta resisten terhadap pengobatan
setelah melahirkan. Kadang-kadang psoriasis pustulosa generalisata timbul
pada waktu hamil dan setelah pengobatan progesteron dosis tinggi.
Sinar matahari
Walaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderita psoriasis
namun pada beberapa penderita sinar matahari yang kuat dapat merangsang
timbulnya psoriasis. Pengobatan fotokimia mempunyai efek yang serupa pada
beberapa penderita.
[ sistem integument-psoriasis ] Page 4
Metabolik
Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.
Obat-obatan
Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadang dapat
memperberat psoriasis, bahkan dapat menyebabkan eritrodermia.
Pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau sistemik dosis tinggi dapat
menimbulkan efek “withdrawal”.
Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dan depresi telah
diakui sebagai pencetus psoriasis.
Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburuk
psoriasis.Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat dan
progesteron dapat menimbulkan psoriasis pustulosa generalisata.
Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yang diperkirakan dapat
memicu timbulnya Psoriasis, antara lain adalah :
Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnya pada saat
gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggota tubuh terlalu sering pada
saat beraktivitas. Bila Psoriasis sudah muncul dan kemudian
digaruk/dikorek, maka akan mengakibatkan kulit bertambah tebal.
Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik.
Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.
Emosi tak terkendali.
Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas dan kulit
menjadi merah , misalnya mengandung alkohol.
C. Macam-macam psoriasis
Berdasarkan bentuk lesi, dikenal bermacam-macam psoriasis antara lain:
Psoriasis punctate :Lesi sebesar jarum pentul atau milier.
Psoriasis folikularis :Lesi dengan skuama tipis terletak pada muara folikel
rambut.
Psoriasis guttata :Lesi sebesar tetesan air.
Psoriasis numularis :Lesi sebesar uang logam
Psoriasis girata :Lesi sebesar daun.
[ sistem integument-psoriasis ] Page 5
Psoriasis anularis :Lesi melingkar berbentuk seperti cincin karena
adanya involusi dibagian tengahnya.
Psoriasis diskoidea :Lesi merupakan bercak solid yang menetap.
Psoriasis ostracea :Lesi berupa penebalan kulit yang kasar dan tertutup
lembaran-lembaran skuama mirip kulit tiram.
Psoriasis rupioides :Lesi berkrusta mirip rupia sifilitika
Tipe-tipe psoriasis. Psoriasis terbagi atas:
Psoriasis vulgaris: bentuk ini ialah jenis yang paling umum karena itu disebut
vulgaris, dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya berbentuk plak. Tempat
predileksinya seperti yang telah diterangkan di atas.
Psoriasis gutata: diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Timbulnya
mendadak dan mengenai seluruh badan, umumnya setelah infeksi di saluran
napas bagian atas sehabis influenza atau morbili (campak), terutama pada anak
dan dewasa muda.
Psoriasis putulosa: gejala awalnya ialah kulit yang nyeri disertai gejala umum
berupa demam, mudah capek, mual, dan nafsu makan menurun. Kelainan kulit
psoriasis yang telah ada makin merah. Setelah beberapa jam timbul agak
bengkak dan bintil-bintil bernanah pada bercak merah tersebut. Kelainan-
kelainan semacam itu akan terus muncul dan dapat menjadi eritroderma.
Psoriasis eritrodermis: dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu
kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Biasanya kelainan kulit yang
khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat kemerahan dan bersisik
tebal yang menyeluruh. Ada kalanya kelainan kulit psoriasis masih tampak
samar-samar, yakni lebih merah dan kulitnya lebih meninggi.
Psoriasis kuku: menyerang dan merusak kuku. Permukaan kuku tampak
lekukan-lekukan kecil. Jenis ini termasuk yang bandel, sehingga penderita sulit
sembuh.
Psoriasis artritis: penyakit ini dapat pula disertai peradangan pada sendi,
sehingga sendi terasa nyeri, membengkak dan kaku, persis seperti gejala
rematik. Pada tahap ini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya
tidak sampai keropos
Berdasarkan lokalisasi lesi maka dikenal bentuk psoriasis atipik seperti:
[ sistem integument-psoriasis ] Page 6
Psoriasis digitalis atau interdigitalis.
Lesi verukosa terutama di tungkai bawah.
Lesi dengan distribusi seperti sarung tangan atau kaos kaki.
Psoriasis fleksural atau inversus bila lesi didapatkan di daerah fleksor atau
lipatan-lipatan tubuh misalnya lipat paha, aksila, lipatan di bawah payudara dan
lainnya.
Psoriasis seboreik bila lesi didapatkan di daerah seboreik seperti kulit kepala,
alis mata, belakang telinga dan sebagainya.
D. Manifestasi klinis
Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit yang ditutupi
oleh sisik berwarna perak. Bercak-bercak bersisik tersebut terbentuk karena
penumpukan kulit yang hidup dan mati akibat peningkatan kecepatan pertumbuhan
serta pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisik tersebut dikerok, maka
terlihat dasar lesi yang berwarna merah gelap dengan titik-titik perdarahan. Bercak-
bercak ini tidak basah dan bisa terasa gatal atau tidak gatal.
Psoriasis ditandai dengan hiperkeratosis dan penebalan epidermis kulit serta
proses radang, sehingga timbul skuamasi (pengelupasan) dan indurasi eritematosa
(kulit meradang dan kemerahan). Menyerang kulit, kuku, mukosa dan sendi, tetapi
tidak pada rambut. Pada umumnya tidak membehayakan jiwa, kecuali yang
mengalami komplikasi, namun penyakit ini sangat mengganggu kualitas hidup.
Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin
melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu
diseluruh bagian kulit tubuh kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat
tertentu saja, karena pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan normal. Psoriasis
pada kulit kepala dapat menyerupai ketombe, sedangkan pada lempeng kuku
tampak lubang-lubang kecil rapuh atau keruh.
Penyakit psoriasis dapat disertai dengan / tanpa rasa gatal. Kulit dapat
membaik seperti kulit normal lainnya setelah warna kemerahan, putih atau
kehitaman bekas psoriasis. Pada beberapa jenis psoriasis, komplikasi yang
diakibatkan dapat menjadi serius, seperti pada psoriasis artropi yaitu psoriasis yang
[ sistem integument-psoriasis ] Page 7
menyerang sendi, psoriasis bernanah (psoriasis postulosa) dan terakhir seluruh kulit
akan menjadi merah disertai badan menggigil (eritoderma).
Gejala dari psoriasis antara lain:
Mengeluh gatal ringan
Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya.
Terdapat fenomena tetesan lilin
Menyebabkan kelainan kuku
E. Patofisiologi
Patogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:
1. Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatan pembentukannya
dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28 hari, pada psoriasis
hanya 3-4 hari sehingga gambaran klinik tampak adanya skuama dimana
hiperkeratotik. Disamping itu pematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.
2. Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakit yang kronik
dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontan serta predileksi
lesinya pada tempat-tempat tertentu.
3. Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasis meliputi:
Peningkatan replikasi DNA.
Berubahnya kadar siklik nukleotida.
Kelainan prostaglandin dan prekursornya.
Berubahnya metabolisme karbohidrat.
Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dan kemudian terlepas dari
permukaan kulit. Pada penderita psoriasis, sel kulit akan matur dan menuju
permukaan kulit pada 3-4 hari, sehingga akan menonjol dan menimbulkan bentukan
peninggian kumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahan tersebut berasal
dari peningkatan suplai darah untuk nutrisi bagi sel kulit yang bersangkutan.
Bentukan berwarna putih seperti tetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuran
sel kulit yang mati. Bila dilakukan kerokan pada permukaan psoriasis, maka akan
timbul gejala koebner phenomenon. Terdapat banyak tipe dari psoriasis, misalnya
plaque, guttate, pustular, inverse, dan erythrodermic psoriasis. Umumnya psoriasis
[ sistem integument-psoriasis ] Page 8
akan timbul pada kulit kepala, siku bagian luar, lutut, maupun daerah penekanan
lainnya. Tetapi psoriasis dapat pula berkembang di daerah lain, termasuk pada kuku,
telapak tangan, genitalia, wajah, dll.
Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderita psoriasis
menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran
pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis
jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke
bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel
epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin
yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-
sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang
abnormal, terutama adenosin monofosfat (AMP) siklik dan guanosin monofosfat
(GMP) sikli. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan
setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi pembentukan plak psoriatik belum
dapat dimengerti secara jelas.
F. Komplikasi
1. Psoriasis Pustulosa
Kadang-kadang diatas makula eritematosa pada psoriasis timbul pustula-
pustula kecil dengan ukuran 1-2 mm. keadaan ini dikenal dengan psoriasis
postula.
Ada 2 bentuk psoriasis postula:
Psoriasis postulosa generalisata (bentuk Von Zumbusch).
Bentuk ini bersifat akut, merupakan bentuk sistemik dari psoriasis
dengan ciri eritematosa disertai demam dan gejala penyakit sistemik yang
lain. Postula dapat timbul diatas lesi psoriasis atau pada kulit sehat yang
mengalami eritema sebelumnya. Lesi ini menyebar dengan cepat dan
timbulnya bergelombang. Postula yang timbul tersusun berkelompok atau
diskret.
Kuku menebal dan pecah-pecah karena adanya nanah. Mukosa mulut
dan lidah dapat mengalami kelainan. Kematian terjadi karena toksik atau
infeksi.
Psoriasis postulosa lokalisata (bentuk Barber)
[ sistem integument-psoriasis ] Page 9
Bentuk ini bersifat kronik dan sangat resisten terhadap pengobatan.
Biasanya menyerang telapak tangan dan telapak kaki serta distribusinya
simetris. Lesi berupa postula diatas plak eritematosa, berskuama. Postula
yang masih baru berwarna kuning, kemudian berubah menjadi kuning
kecoklatan dan bila postula mengering berwarna coklat gelap. Akhirnya
postula yang kering ini mengelupas. Kadang-kadang timbul rasa gatal
tetapi lebih sering timbul keluhan seperti rasa terbakar.
2. Psoriasis arthritis
Biasanya mengenai sendi-sendi interfalangeal distal dari jari tangan dan
kaki. Pada stadium akut, sendi yang terserang menjadi bengkak, keras dan sakit.
Bila berlangsung lama dapat menimbulkan kerusakan tulang dan synovial
eusion, menyebabkan pemendekan tulang dan hal ini mengakibatkan pergerakan
sendi menjadi sulit, jari memendek dan kaku dalam posisi fleksi. Secara
rotgenologik tampak sendi yang atrofi dengan permulaan osteoporosis diikuti
peningkatan densitas tulang, penyempitan rongga persendian dan erosi
permukaan sendi.
3. Psoriasis eritrodermia
Psoriasis yang kronik dan luas dengan perjalanan penyakit yang lama
dapat berkembang menjadi eritodermia. Seluruh permukaan tubuh menjadi
merah dan tertutup skuama putih yang halus. Umumnya bentuk ini timbul akibat
pemakaian obat topikal atau penyinaran yang berlebihan.
Biasanya sulit diobati dan bila pengobatan berhasil maka erupsi
eritodermia menghilang dan lesi psoriasis yang khas akan muncul kembali.
G. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambat pergantian epidermis,
meningkatkan resolusi lesi psoriatik dan mengendalikan penyakit tersebut.
Pendekatan terapeutik harus berupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien,
pendekatan ini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhi cara
hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmen waktu dan upaya oleh
pasien dan mungkin pula keluarganya.
[ sistem integument-psoriasis ] Page 10
Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dan sistemik.
Terapi topical
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untuk melambatkan aktivitas
epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya. Obat-
obatannya mencakup preparat ter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid.
Terapi dengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis (pembentukan
sel-sel epidermis).
Formulasi ter mencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman ter
dapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhan jaringan
psoriatik yang cepat. Terapi ter dapat dikombinasikan dengan sinar ultraviolet-B
yang dosisnya ditentukan secara cermat sehingga menghasilkan radiasi dengan
panjang gelombang antara 280 dan 320 nanometer (nm). Selama fase terapi ini
pasien dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung dan melindungi
matanya. Pemakaian sampo ter setiap hari yang diikuti dengan pengolesan
losion steroid dapat digunakan untuk lesi kulit kepala. Pasien juga diajarkan
untuk menghilangkan sisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai
sikat lunak pada waktu mandi.
Anthralin adalah preparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna
untuk mengatasi plak psoriatik yang tebal yang resisten terhadap preparat
kortikosteroid atau preparat ter lainnya.
Kortikosteroid topikal dapat dioleskan untuk memberikan efek antiinflamasi.
Setelah obat ini dioleskan, bagian kulit yang diobati ditutup dengan kasa
lembaran plastik oklusif untuk menggalakkan penetrasi obat dan melunakkan
plak yang bersisik.
Terapi intralesi
Penyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort, Kenalog-10, Trymex)
dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata
atau yang terisolasi dan resisten terhadap bentuk terapi lainnya. Kita harus hati-
hati agar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.
Terapi sistemik
[ sistem integument-psoriasis ] Page 11
Metotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dalam sel epidermis
sehingga mengurangi waktu pergantian epidermis yang psoriatik. Walaupun
begitu, obat ini bisa sangat toksik, khususnya bagi hepar yang dapat
mengalamim kerusakan yang irreversible. Jadi, pemantauan melalui
pemeriksaan laboratorium harus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem
hepatik, hematopoitik dan renal pasien masih berfungsi secara adekuat.
Pasien tidak boleh minum minuman alkohol selama menjalani pengobatan
dengan metotreksat karena preparat ini akan memperbesar kemungkinan
kerusakan hepar. Metotreksat bersifat teratogenik (menimbulkan cacat fisik
janin) pada wanita hamil.
Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhi sintesis DNA.
Monitoring pasien dilakukan untuk memantau tanda-tanda dan gejal depresi
sumsum tulang.
Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untuk mencegah rejeksi organ
yang dicangkokkan, menunjukkan beberapa keberhasilan dalam pengobatan
kasus-kasus psoriasis yang berat dan resisten terhadap terapi. Kendati demikian,
penggunaannya amat terbatas mengingat efek samping hipertensi dan
nefroktoksisitas yang ditimbulkan (Stiller, 1994).
Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya, asam vitamin A)
akan memodulasi pertumbuhan serta diferensiasi jaringan epiterial, dan dengan
demikian pemakaian preparat ini memberikan harapan yang besar dalam
pengobatan pasien psoriasis yang berat.
Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhi keadaan umum
pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A (PUVA). Terapi PUVA meliputi
pemberian preparat fotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosis
standar yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultraviolet gelombang
panjang setelah kadar obat dalam plasma mencapai puncaknya. Meskipun
mekanisme kerjanya tidak dimengerti sepenuhnya, namun diperkirakan ketika
kulit yang sudah diobati dengan psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, maka
psoralen akan berkaitan dengan DNA dan menurunkan proliferasi sel. PUVA
bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertai dengan resiko jangka panjang
terjadinya kanker kulit, katarak dan penuaan prematur kulit.
Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dan setelah 2 jam
kemudian diikuti oleh irradiasi sinar ultraviolet gelombang panjang denagn
[ sistem integument-psoriasis ] Page 12
intensitas tinggi. (sinar ultraviolet merupakan bagian dari spektrum
elektromagnetik yang mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180
hingga 400 nm).
Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untuk mengatasi plak yang
menyeluruh. Terapi ini dikombinasikan dengan terapi topikal ter batubara
(terapi goeckerman). Efek sampingnya serupa dengan efek samping pada terapi
PUVA.
Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986). Ia adalah derivat dari
Vitamin A. Bisa diminum sendiri atau dikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal
ini dilakukan pada penderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yang
terdahulu.
Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektif untuk mengobati
psoriasis adalah dengan ultraviolet (fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit
psoriasis dapat lebih cepat mengalami “clearing” atau “almost clearing” (keadaan
dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampir hilang). Keadaan ini disebut
“remisi”. Masa remisi fototerapi tersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan
dengan pengobatan lainnya.
Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakan kombinasi radiasi
ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namun kelemahannya adalah untuk jangka
panjang dapat menimbulkan kanker kulit.
Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVB broadband
dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurang praktis karana pasien harus
masuk ke dalam light box.
Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm (MEL 308 nm)
merupakan bentuk fototerapi UVB yang paling mutakhir dengan menggunakan
sinar laser narrowband UVB dengan panjang gelombang 308 nm. Dibandingkan
dengan narrowband UVB, MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam
mengobati psoriasis yang resisten.
Beberapa tips untuk penderita psoriasis :
Jaga kulit agar tetap berminyak. Minyak, cream, dan petroleum jelly adalah
moisturizer yang baik. Gunakan pelembab bila udara terasa panas.
[ sistem integument-psoriasis ] Page 13
Penyinaran dengan sinar matahari akan menghilangkan psoriasis pada
beberapa orang, namun kulit terlebih dulu diolesi dengan minyak dan
dilakukan lubrikasi.
Mandi dengan air panas akan mengurangi sisik yang timbul. Penggunaan
moisturizer segera setelah mandi akan berguna. Meminimalisasi kontak
dengan sabun dan bahan kimia. Gunakan sabun yang sangat lembut, sabun
moisturizing, atau sabun yang bebas pembersih.
Lindungi kulit dari cidera, sebab cidera dapat memperparah plaque yang
timbul.
BAB III
PEMBAHASAN
[ sistem integument-psoriasis ] Page 14
A. Kasus
Aku bukan dewi ular
Lisa,18 tahun mengeluh munculnya bercak berwarna perak seperti sisik dan sedikit
gatal di daerah siku dan jari-jari.hal ini terjadi sejak 3 minggu lalu.hal pemeriksaan
ditemukan skuama putih perak pada daerah punggung,siku,lutut,dan jari-jari tangan-
kaki.disekitar skuama terdapat plak licin dan merah dengan pemukaan yang
mengalami masersi,telapak tangan tedapat lesi pustule.pasien mengaku tidak
mengkonsumsi jenis obat-obatan.pasien mengatakan gangguan kulit seperti ini
pernah muncul setahun lalu pada pancaroba,namun tidak pernah diobati dan dapat
sembuh dalam waktu 1 minggu.pasien mengatakan ayahnya pernah dirawat karena
penyakit psoriasis.tanda-tanda vital normal.
B. Diskusi Skuama
lapisan tanduk dari epidermis mati yang menumpuk pada kulit yang dapat
berkembang sebagai akibat perubahan inflamasi,keadaan ini ditemukan pada
psoriasis.
Maserasi
Pelunakan kulit karna kelembapan kelebihan terus menerus sehingga
memudahkan infeksi kulit
Lesi pustule
Bulla bernanah /benjolan pada kulit atau vesikel yang berisi pus (nanah)
karena mikroorganisme.
Psoriasis
Penyakit autoimun kronik dan terjadi pada kulit dan bersifat kambuhan
dengan ditandai lepuhan-lepuhan berwarna merah dengan ukuran yang
beragam dan dilapisi sisi-sisi kering berwarna keperakan diawali dengan
bercak kecil kemudian meluas keseluruh tubuh.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
[ sistem integument-psoriasis ] Page 15
a. Pengkajian1. Identitas klien
Nama : Lisa
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
2. Identitas penanggung jawab
-
3. Riwayat kesehatan Keluhan utama
Munculnya bercak berwarna perak
Riwayat kesehatan masuk rumah sakit
Sejak 3 minggu lalu muncul bercak berwarna perak seperti sisik dan
sedikit gatal
Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan gangguan kulit pernah muncul setahun yang lalu
Riwayat kesehatan sekarang
Munculnya bercak berwarna perak seperti sisik dan sedikit gatal
didaerah siku dan jari-jari dengan ditemukan skuama putih perak
yang menyebabkan masersi dan lesi pustule di telapak tangan
b. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum :
Compos mentis
2. TTV :
Normal
3. Persistem :
Sistem integumen
Kepala :
-
Badan :
skuama perak di daerah punggung
Ekstremitas Atas :
[ sistem integument-psoriasis ] Page 16
Bercak berwarna perak seperti sisik dan sedikit gatal didaerah
siku dan jari.
Telapak tangan terdapat lesi pustule.
Ekstremitas Bawah : lutut dan jari-jari kuku terdapat skuama
putih perak
c. Analisa data
S E P
DS : klien mengeluh bercak
berwarna perak seperti
sisik,dan sedikit gatal
didaerah siku dan jari-jari
DO :ditemukan skuama putih
perak pada daerah
punggung,siku,lutut,dan jari-
jari,tangan-kaki
Perubahan suhu/kelembabab
udara
psoriasis
pelepasan histamine
gatal dan ketidaknyamanan
timbul keinginan untuk
mengaruk
terjadi kemerahan dan
penebalan pada area tersebut
kerusakan integritas kulit
Gangguan integritas kulit
[ sistem integument-psoriasis ] Page 17
DS : klien mengeluh bercak
berwarna perak seperti
sisik,dan sedikit gatal
didaerah siku dan jari-jari
DO :ditemukan skuama putih
perak pada daerah
punggung,siku,lutut,dan jari-
jari,tangan-kaki
Perubahan suhu/kelembaban
udara
Iritan primer
Mengiritasi kulit
Peradangan kulit
Gangguan citra tubuh
Gangguan body image
DS : klien mengeluh bercak
berwarna perak seperti
sisik,dan sedikit gatal
didaerah siku dan jari-jari
DO :ditemukan skuama putih
perak pada daerah
punggung,siku,lutut,dan jari-
jari,tangan-kaki
Gangguan pada kulit
Perubahan
suhu/kelembaban udara
Infeksi pada kulit
Skuama
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya pengetahuan
d. Diagnosa keperawatan
[ sistem integument-psoriasis ] Page 18
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi
Gangguan body image berhubungan dengan adanya sisik pada kulit
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan penyakit psoriasis
e. Intervensi Keperawatan
DxPerencanaan
Tujuan Intervensi RasionalDx
I
Tupen : tidak terjadi
integritas kulit
Tupan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x
24 jam
didapatkan klien kriteria
hasil
Ds : gatal,sisik dan
bercak perak berkurang
Lakukan Personal
hygiene
Kaji atau catat
ukuran,warna,keadaan
luka/kondisi sekitar
luka.
Lakukan kompres basah
dan sejuk
Berikan prioritas untuk
meningkatkan
kenyamanan dan
kehangatan pasien
Ajarkan keluarga
kebersihan lingkungan
Usahakan udara tidak
lembab
Terapi
Meningkatkan
kenyamanan klien
dan kebersihan diri.
Memberikan
informasi dasar
tentang penanganan
kulit.
Merupakan tindakan
profektif yang dapat
mengurangi nyeri
Mempercepat
rehabilitasi klien
Mencegah perluasan
infeksi dan
mengurangi resiko
terjadinya infeksi
Untuk
menghilangkan
debriment
Dx
II
Tupen : tidak terjadi
penurunan body image
Tupan :setelah
dilakukan tindakan
perawatan selama 2 x 24
jam
Beri kesempatan pada
klien untuk dapat
mengungkapkan
perasaan tentang
perubahan citra tubuh
Nilai rasa keprihatinan
Klien memerlukan
pengalaman yang
dapat didengar atau
dipahami dalam
proses
pengembangan
[ sistem integument-psoriasis ] Page 19
Didapatkan dengan
kriteria hasil
Ds: penerimaan situasi
diri dan dapat berbicara
dengan orang disekitar
tentang situasi yang
dialaminya.
dan takut klien
Bantu klien dalam
mengembangkan
kemampuan dalam
menilai diri dan
mengenali serta
mengatasi masalah.
Dukung klien untuk
memperbaiki citra
diri,dorong agar dapat
bersosialisasi dengan
orang lain dan bantu
klien untu dapat
menerima perubahan
citra diri
kepercayaan diri.
Memberikan
kesempatan kepada
perawat untuk
membantu
mengurangi
kecemasan yang ada
pada klien.
Kesan orang lain
tentang dirinya
sangat berpengaruh
dalam peningkatan
kepercayaan diri
Pendekatan dan
saran yang positif
dapat membantu
menguatkan usaha
dan kepercayaan
yang dilakukan .
Dx
III
Tupen : dapat
memahami proses
penyakit dan
pengobatannya.
Tupan :setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x
24 jam
Didapatkan dengan
kriteria hasil
Ds : klien mengerti dan
paham dan paham
tentang
Kaji ulang prognosis
dan harapan yang akan
datang.
Diskusikan perawatan
kulit dalam pengunaan
pelembab dan pelindung
dari sinar matahari.
Dorong kesinambungan
program latihan dan
jadwalkan periode
istirahat.
Kaji ulang
pengobatan,termasuk
tujuan,dosis,rute,dan
Memberikan dasar
pengetahuan dimana
klien dapat membuat
pilihan berdasarkan
informasi.
Mempertahankan
mobilitas dan
menurunkan tingkat
komplikasi dalam
membantu proses
penyembuhan.
Pengulangan
memungkinkan
kesempatan untuk
[ sistem integument-psoriasis ] Page 20
kondisi,prognosis,tindak
an pengobatan dan
terapi,dan dapat
melakukan perubahan
pola hidup serta
berpartisipasi dalam
program pengobatan.
efek samping. bertanya dan
menyakinkan
pemahaman yang
akurat
Memberikan akses
yang mudah bagi tim
pengobatan untuk
menguatkan
pendidikan,klarifikas
i kesalahan
konsep,dan
menurunkan
potensial komplikasi
f. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
Dx I Personal hygiene
Kaji ukuran ,warna,keadaan
S: klien mengatakan gatal dan bercak
pada kulit berkurang
[ sistem integument-psoriasis ] Page 21
luka dan kaji juga jaringan
nekrotik di kulit.
Berikan kompres basah
Memberikan atau
mengajarkan keluarga klien
dalam perawatan klien dan
juga lingkungan sekitar
klien
Mempertahankan
lingkungan di sekitar klien
Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan,dalam
pemberiaan terapi pada
klien
O: kulit klien yang terinfeksi sudah
mulai membaik dan kering
A:masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Dx II Mendengarkan dan
memberikan kepercayaan
diri klien
Berikan tehnik relaksasi
Mengajak keluarga atau
kerabat klien untuk dapat
menjadi berkomunikasi
dengan klien
Berkomunikasi dengan
klien dan berikan saran
yang positif
S: klien mengatakan saat ini ia tidak
terlalu merasa cemas atau pun
minder dengan perubahan
tubuhnya yang sekarang.
O:klien terlihat dapat menerima
keadaan dan dapat berkomunikasi
dengan orang lain,meskipun masih
kurang terlalu percaya diri
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Dx
III
Menjelaskan kepada klien
dan keluarga tentang
penyakit tersebut.
S: klien mengatakan mengerti tentang
penyakit dan pengobatan dari
[ sistem integument-psoriasis ] Page 22
Bantu pasien untuk dapat
mobilitas dengan baik
Menanyakan kepada klien
tentang pemahaman
penyakit
penyakit yang ia alami
O: klien dapat menerima dan mengerti
dari pemberian pendidikan
kesehatan penyakit psoriasis
A: masalah teratasi
P:lanjutkan intervensi
[ sistem integument-psoriasis ] Page 23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psoriasis adalah suatu penyakit radang kulit yang kronis. Penyakit ini ditandai
dengan bercak-bercak merah dengan sisik kasar dan tebal. Penyakit tersebut dianggap
sebagai suatu penyakit gangguan kekebalan tubuh, yang dipengaruhi terutama oleh sel T
(salah satu jenis sel darah putih). Sel T yang teraktivasi akan berinteraksi dengan sel kulit
(terutama keratinosit) dan mengakibatkan pembentukan kulit yang tebal dan bersisik.
Psoriasis ditandai dengan hiperkeratosis dan penebalan epidermis kulit serta proses
radang, sehingga timbul skuamasi (pengelupasan) dan indurasi eritematosa (kulit meradang
dan kemerahan).
Penyakit psoriasis dapat disertai dengan / tanpa rasa gatal. Kulit dapat membaik
seperti kulit normal lainnya setelah warna kemerahan, putih atau kehitaman bekas psoriasis.
Pada beberapa jenis psoriasis, komplikasi yang diakibatkan dapat menjadi serius, seperti
pada psoriasis artropi yaitu psoriasis yang menyerang sendi, psoriasis bernanah (psoriasis
postulosa) dan terakhir seluruh kulit akan menjadi merah disertai badan menggigil
(eritoderma).
[ sistem integument-psoriasis ] Page 24
B. Saran
Mahasiswa/i harus dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang penyakit
psoriasis. Kemudian mahasiswa/i dapat melakukan pemeriksaan system integument dan
dapat membuat asuhan keperawatan tentang psoriasis.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes ,E,Marilynn.2000.rencana asuhan keperawatan,edisi 3.EGC :Jakarta.
Smeltzer dan bare.keperawatan medical bedah brunner suddarth Vol.3.edisi 8.ECG:
Jakarta.
Prince,Wilson.1995.patofisiologi,edisi 4.ECG : Jakarta
Smeltzer, Suzanne. (2002). “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”, Edisi 8,
Volume 3, EGC: Jakarta.
http://wwwdagul88.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo_240.html
http://ners-novriadi.blogspot.com/2012/08/psoriasis.html
http://nurse87.wordpress.com/2009/07/03/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-
psoriasis/
[ sistem integument-psoriasis ] Page 25