pt pengembang pelabuhan indonesia · 2020. 7. 2. · 10 annual report 2019 annual repor t 2019 pt...

PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA

ANNUALREPORT

PORT ECOSYSTEMREINFORCED

ANNUAL REPORT 2019 ANNUAL REPORT 20192


ANNUAL REPORT 2019 ANNUAL REPORT 2019 3

Performa terbaik telah dikerahkan PPI di sepanjang

tahun 2019. Dengan terus mengusung customer

satisfaction, PPI semakin menyempurnakan

pembangunan ekosistem pelabuhan yang membawa

Perseroan meraih pencapaian positif pada kinerja

keuangan serta projek jangka panjang dan investasi.

Dengan berbagai tantangan dan kesempatan, kekuatan

PPI semakin terasah dalam mewujudkan mimpi

bangsa menjadi yang terbaik di sektor perhubungan,

transportasi, dan perdagangan melalui pelabuhan.

PPI has carried out best performance throughout

2019. By always promoting the customer satisfaction,

PPI is increasingly refining the development of port

ecosystem which strengthened the Company’s

financial performance, long-term projects, and

investments.

Through challenges and opportunities, the Company’s

strength is progressively honed in realizing the

nation’s dream of being the best in the connection,

transportation, and trade sectors through ports.



DAFTAR ISITable of Contents

KILAS KINERJA 2019

Highlight Pencapaian 2019

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Rasio Keuangan

Grafik Ikhtisar Keuangan

Penghargaan

Peristiwa Penting 2019

LAPORAN MANAJEMEN

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi

PROFIL PERUSAHAAN

Identitas Perusahaan

Riwayat Singkat Perusahaan

Bidang Usaha

Visi, Misi , Budaya, dan Motto Perusahaan

Tata Nilai dan Budaya Prusahaan

Struktur Organisasi

Profil Dewan Komisaris

Profil Direksi

Struktur dan Komposisi Pemegang Saham

Struktur Grup Perusahaan

Daftar Entitas Anak Perusahaan

Kronologis Pencatatan Saham

Wilayah Kerja & Operasional

Informasi Pada Website Perusahaan

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Sumber Daya Manusia

Profil Pengelola SDM

Strategi SDM 2019

Komposisi Sumber Daya Manusia

Pengembangan Kompetensi

Komitmen Kesetaraan Pegawai

Pembinaan Karir

Penilaian Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Teknologi Informasi

2019 PERFORMANCE HIGHLIGHT

Achievement Highlights in 2019 8

Key Financial Highlights 9

Financial Ratios 10

Financial Highlights Charts 11

Awards 13

Significant Events 16

MANAGEMENT REPORT

Board of Commissioners Report 33

Board of Directors Report 43

COMPANY PROFILE

Company Identity 52

Brief History of The Company 54

Line of Business 58

Company Vision, Mission, and Motto 60

Corporate Values and Culture 62

Organization Structure 64

Board of Commissioners Profile 65

Board of Directors Profile 71

Shareholders Structure and Composition 75

Company Group Structure 76

List of Subsidiaries Company 76

Shares Listing Chronology 77

Work and Operational Areas 78

Information on Campany Website 80

BUSINESS SUPPORTING OVERVIEW

Human Resources 87

Profile of HR Manager 88

2019 HR Strategy 88

Human Resources Compisition 89

Competency Development 90

Employee Equality Comitmens 92

Creer Development 93

Performance Assessment 93

Occupational Health and Safety 94

Information and Technology 96


Pengembangan Strategis Teknologi

Informasi 2019

Usulan Pengembangan TI 2020

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tinjauan Ekonomi Global

Kontribusi PPI dalam Industri Pelabuhan

Nasional

Tinjauan Operasi per Segmen Usaha

Tinjauan Keuangan

Investasi Barang Modal

Prospek Usaha

Aspek Pemasaran

Kebijakan Dividen

Perubahan Kebijakan Akuntansi

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komitmen PPI dalam Penerapan GCG

Dasar Penerapan GCG

Penerapan Prinsip Dasar GCG

Struktur Tata Kelola

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direksi

Komite Audit

Sekretaris Perusahaan

Internal Audit

Auditor Eksternal

Manajemen Risiko

Kode Etik

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Ruang Lingkup Pelaksanaan CSR

Visi, Misi, dan Tujuan CSR

Struktur Pengelola Dana Anggaran CSR

Strategic Development of Information

Technology in 201998

Proposal of IT Development in 2020 101

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Global Economic Review 104

PPI Contribution in the National Port

Industry105

Operational Review per Business Segment 106

Financial Review 112

Investment of Capital Goods 124

Business Outlook 126

Marketing Aspect 130

Dividend Policy 134

Changes in Accounting Policies 140

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PPI Commitment in Implementing GCG 146

GCG Implementation Basis 146

Basic GCG Principles Implementation 147

Governance Structure 149

General Meeting of Shareholders 150

Board of Commissioners 157

Board of Directors 164

Audit Committee 201

Corporate Secretary 211

Internal Audit 217

External Auditor 224

Risk Management 225

Code of Conduct 250

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Scope of CSR Implementation 269

Vision, Mission, and Objectives of CSR 271

Management Structure of CSR Budget

Fund272


KILASKINERJA20192019 PERFORMANCE HIGHLIGHTS



01

03

05

09

07

02

04

06

08

Laba sebelum Pajak / Profit before Tax

Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive Profit (Loss) for the Year

Pendapatan Manajemen Proyek / Project Management Income

Jumlah Pegawai / Total Employees

Progres Konstruksi Proyek / Progress of Project Construction

Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year

Ekuitas / Equity

Pendapatan Manajemen Pelabuhan /Port Management Income

Rasio Lancar / Current Ratio

Rp318,28 miliar naik 60,77% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp197,97 miliarRp318.28 billion, increased by 60.77% compared to Rp197.97 billion in 2018

Rp241,42 miliar meningkat 173,99% dibandingkan dengan yang tercatat tahun 2018 sebesar Rp88,11 miliar Rp241.42 billion, increased by 173.99% compared to Rp88.11 billion in 2018.

Rp22,45 miliar meningkat 11,46% dari tahun 2018 sebesar Rp20,14 miliarRp22.45 billion increased by 11.46% from 2018 amounting to Rp20.14 billion

Meningkat 2,44% dari jumlah karyawan di tahun 2018Increased by 2.44% from total employee in 2018

Progres pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing hingga Desember 2019 telah mencapai 82,33% lahan, dan 69,54% konstruksiThe construction progress of the Cibitung Cilincing Tollways until December 2019 has reached 82.33% of the land, and 69.54% of the construction

Rp241,42 miliar, meningkat 110,92% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp114,46 miliar

Rp241.42 billion, increased by 110.92% compared to Rp114.46 billion in 2018

Rp476,67 miliar meningkat 72,71% dari tahun 2018 sebesar Rp275,99 miliar

Rp476.67 billion, increased by 72.71% from Rp275.99 billion in 2018.

Rp22,45 miliar meningkat 11,46% dari tahun 2018 sebesar Rp20,14 miliar

Rp22.45 billion increased by 11.46% from 2018 amounting to Rp20.14 billion

191,58% lebih tinggi 45,14% dibandingkan tahun 2018 sebesar 146,44%

191.58% and it was 45.14% higher compared to 146.44% in 2018

HIGHLIGHT PENCAPAIAN 2019Achievement Highlights in 2019


IKHTISAR DATA KEUANGANPENTING KONSOLIDASIANConsolidated Key Financial Highlights

Dalam Ribu Rupiah In Thousand Rupiah

Uraian / Description 2019 2018 2017 2016 2015

laporan posisi keuangan / statement of financial position

Total Aset / Total Assets 1.794.427.208 2.159.382.815 1.673.634.000 1.000.259.704 464.522.836

Aset Lancar / Current Assets 814.424.583 1.379.278.700 1.288.853.675 616.124.778 178.814.842

Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets

980.002.625 780.104.115 384.680.985 384.134.926 285.707.994

Total Liabilitas / Total Liabilities 1.317.762.488 1.883.393.503 1.711.909.837 1.108.448.876 609.052.217

Liabilitas Jangka Pendek /Current Liabilities

449.427.077 983.122.213 831.707.954 210.776.832 195.202.217

Liabilitas Jangka Panjang /Non-Current Liabilities

868.335.411 900.271.290 880.201.883 897.672.044 413.850.000

Ekuitas / Equity 476.664.720 275.989.312 (38.375.177) (108.189.172) (144.529.381)

Laba Rugi / Profit or Loss

Pendapatan Operasi / Operating Revenues

772.359.897 857.044.646 706.040.487 136.690.724 -

Beban Umum dan Administrasi /General and Administrative Expenses

(396.787.584) (751.375.991) (598.635.806) (95.134.714) (64.550.057)

Bagian atas Laba (Rugi) Entitas Asosiasi / Share in Profit (Loss) of an Associate

1.894.058 2.883.797 2.053.125 (750.226) 8.390.198

Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya / Other Operating Income (Expense)

(103.460.843) 25.909.764 2.548.450 (1.172.023) (9.801.867)

Pendapatan Keuangan /Financial Income

44.343.167 64.066.626 26.437.044 4.174.437 6.500.422

Beban Keuangan / Financial Cost (62.886) (554.841) (33.704) (2.617.498) (5.380.515)

Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan Badan /Profit Before Final Tax and Corporate Income Tax

318.285.809 197.974.002 138.409.596 41.190.700 (64.841.819)

Beban Pajak Final / Final Tax Expenses

(74.559.114) (82.389.961) (69.834.149) (13.695.013) -

Laba SebelumPajak Penghasilan Badan /Profit Before Corporate Income Tax

243.726.695 115.584.041 68.575.447 27.495.687 (64.841.819)

Beban Pajak Penghasilan Badan Kini / Current Corporate Income Tax Expenses

(2.304.041) (1.123.690) (4.745.508) - -

Laba Tahun Berjalan /Profit for the Year

241.422.654 114.460.351 63.829.939 27.495.687 (64.841.819)



IKHTISAR OPERASIONALOperational Highlights

Profitabilitas 2019 2018 2017 Profitability

Manajemen Proyek 22.453 20.144 4.028 Project Management

Manajemen Pelabuhan 749.907 836.900 702.011 Port Management

Pengembangan Jalan Tol - - - Tollways Development

Pengembangan Properti - - - Property Development

Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah


Rasio Likuiditas (%) / Liquidity Ratio (%)

Rasio Kas / Cash Ratio 137,77% 121,94% 120,01% 262,85% 45,10%

Rasio Cair / Liquid Ratio 191,58% 146,44% 154,96% 292,31% 70,42%

Rasio Lancar / Current Ratio 191,58% 146,44% 154,96% 292,31% 70,42%

Rasio Solvabilitas (%) / Solvency Ratio (%)

Rasio Utang terhadap Aset /Debts to Total Assets Ratio

n/a n/a 102,29% 110,80% 34,45%

Rasio Utang terhadap Ekuitas /Debts to Equity Ratio

n/a n/a -4473,46% -1025,51% 110,74%

Rasio Profitabilitas (%) / Profitability Ratio (%)

Rasio Tingkat Pengembalian Aset /Return on Assets Ratio

15,67% 5,30% 4,08% 4,41% -14,32%

Rasio Profit Margin / Profit Margin Ratio

33,55% 13,36% 9,55% 21,80% n/a

Kolektibilitas Piutang / Receivables Collectability

Periode Kolektibilitas (Hari) /Collectability Period (Days)

7 10 5 5 -

RASIO KEUANGANFinancial Ratios


Penghasilan Komprehensif Lain /Other Comprehensive Income

- (26.345.862) 3.024.060 8.844.521 (14.315.006)

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan /Total Comprehensive Profit for the Year

241.422.654 88.114.489 66.853.999 36.340.208 (79.156.825)

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebelum komprehensif income: / Profit for the Year Attributable to:

Pemilik entitas induk /Owners of the parent entity

241.106.382 115.371.775 63.973.995 27.613.987 (64.810.578)

Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada nonpengendali: /Total Comprehensive Profit (Loss) for the Year that can be attributed to:

Kepentingan nonpengendali /Noncontrolling interests

316.272 (911.424) (144.056) (118.300) (31.241)


GRAFIK IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights Charts

Aset Tidak LancarNon-Current Assets

Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan Badan Profit Before Final Tax and Corporate Income Tax

Laba Tahun Berjalan Profit for the Year

Ekuitas Equity

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Badan Profit Before Corporate Income Tax

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Profit for the Year

Dalam Ribu Rupiah

Dalam Ribu Rupiah

Dalam Ribu Rupiah

Dalam Ribu Rupiah

Dalam Ribu Rupiah

Dalam Ribu Rupiah

In Thousand Rupiah

In Thousand Rupiah

In Thousand Rupiah

In Thousand Rupiah

In Thousand Rupiah

In Thousand Rupiah

2017

2017

2017

2017

2017

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

780.104.115

197.974.002

114.460.351

275.989.312

115.584.041

88.114.489

980.002.625

318.285.809

241.422.654

476.664.720

243.726.695

241.422.654

384.680.985

138.409.596

63.829.939

(38.375.177)

68.575.447

66.853.999

2017 20192018



IKHTISAR SAHAMShare Highlights

IKHTISAR OBLIGASIBonds Highlights

AKSI KORPORASICorporate Action

Sampai dengan 31 Desember 2019, PPI tidak melakukan

perdagangan saham sehingga informasi terkait

dengan jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar,

harga saham tertinggi, harga saham terendah dan

harga saham penutupan serta volume saham yang

diperdagangkan tidak relevan dijelaskan dalam laporan

tahunan ini.

Sampai dengan 31 Desember 2019, PPI tidak melakukan

perdagangan obligasi di pasar modal sehingga

informasi terkait dengan jumlah saham yang beredar,

kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, harga saham

terendah dan harga saham penutupan serta volume

saham yang diperdagangkan tidak relevan dijelaskan

dalam laporan tahunan ini.

PPI melakukan peningkatan modal dasar dan

penambahan modal ditempatkan dan disetor

penuh, yang telah ditetapkan melalui Keputusan

Para Pemegang Saham melalui Rapat Sirkuler

tanggal 14 Agustus 2018. Dalam keputusan tersebut,

telah disetujui peningkatan modal dasar Perseroan

yang semula sebesar Rp100.000.000.000 menjadi

Rp900.000.000.000 dan penambahan modal

ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula

Rp25.000.000.000 menjadi sebesar Rp225.000.000.000.

Dengan adanya peningkatan modal dasar dan

penambahan modal ditempatkan dan disetor tersebut,

maka komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi

sebagai berikut:

a. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebanyak

22.475.000 saham atau sebesar 99,89%.

b. PT Pelabuhan Indonesia Investama sebanyak

25.000 saham atau sebesar 0,11%.

Until December 31, 2019, PPI did not conduct trading

of shares, hence information regarding outstanding

shares, market capitalization, highest, lowest, and

closing share price as well as volume of traded shares is

not relevant to be explained in this annual report.

Until December 31, 2019, PPI did not issue any bond

in capital market, hence information regarding the

number of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds,

interest/reward rate, maturity date and bonds/sukuk

rating is not relevant to be explained in this annual

report.

PPI has increased the authorized capital and

additional issued and fully paid capital, which has

been determined through Shareholders’ Decisions

through a Circular Meeting on August 14, 2018.

In this decision, it was agreed to increase the

Company’s authorized capital of Rp100,000,000,000

to Rp900,000,000,000 and the addition of the issued

and paid-up capital of the Company, which was

originally Rp25,000,000,000 to Rp225,000,000,000.

With the increase in authorized capital and the

addition of the issued and paid-up capital, the

composition of the Company’s share ownership is as

follows:

a. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) as many as

22,475,000 shares or 99.89%.

b. PT Pelabuhan Indonesia Investama as many as

25,000 shares or 0.11%.


PENGHARGAANAward

BANDUNG28 Maret 201928 March 2019

Public Relations Indonesia Award Public Relations Indonesia Award

JAKARTA11 Februari 201911 February 2019

NationalGeographic National Geographic

JAKARTA30 Agustus 201930 August 2019

Anugerah Humas Indonesia Indonesia Public Relations Award

BANDUNG28 Juni 201928 June 2019

IPC Corporate Secretary Forum 2019 IPC Corporate Secretary Forum 2019

Silver Winner kategori Annual Report sub

kategori Anak Usaha BUMN dalam acara Public

Relation Indonesia Awards 2019.

Silver Winner of Annual Report category for SOE

Subsidiary in Public Relation Indonesia Awards

2019.

Piagam Penghargaan

Atas upaya peningkatan kesadaran pelestarian

lingkungan di area perkantoran.

Certificate of Merit

For the effort to increase awareness of

environmental preservation in office areas.

Meraih penghargaan Silver Winner kategori

website pelayanan informasi terinovatif.

Won the Silver Winner award as the most

innovative information services website.

Piagam Penghargaan

PR Creative and Innovative of the Year.


PR Creative and Innovative of the Year.



JAKARTA19 September 201919 September 2019

BUMN Track Revolusi Mental Awards 2019

BUMN Track Mental Revolution Awards 2019

BALI31 Oktober 201931 October 2019

PR Indonesia PR Indonesia

JAKARTA6 September 20196 September 2019

Corporate Forum for Community Development

Corporate Forum for Community Development

Piagam Penghargaan

Kategori Indonesia Sehat Terbaik Program CSR,

Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba dan HIV

AIDS.


For the Best CSR Program of Healthy Indonesia,

Awareness Campaign on the Danger of Drugs &

HIV AIDS.

Penghargaan Insan PR Indonesia 2019 Bronze

Winner Kategori Manager Public Relations.

Indonesian PR Individual Award Bronze Winner

on Manager Public Relations.

Piagam Penghargaan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)Corporate Social Responsibility Based on SNI ISO 26000:2013 for SDGs Atas kontribusi dalam pencapaian SDGs (Kehidupan Sehat dan Berkualitas) judul program Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” di wilayah Jakarta Utara, Kategori Silver.

Certificate of MeritIndonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)Corporate Social Responsibility Based on SNI ISO 26000: 2013 for SDGs For the contribution to the achievement of SDGs (Healthy and Quality Life) for the program Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” in North Jakarta, Silver Category.


BALI5 Desember 20195 December 2019

ASEAN RiskAward

ASEAN RiskAward

JAKARTA20 November 201920 November 2019

Badan Standardisasi Nasional

National Standardization Agency


IT Works

IT Works

JAKARTA5 Desember 20195 December 2019

IPC Culture Festival 2019 IPC Culture Festival 2019

Pemenang dalam ASEAN Risk Award untuk

kategori Risk Champion.

Winner of Risk Champion ASEAN Risk Award.

SNI Award 2019 Peringkat Perak

SNI Award 2019 Silver Rank Top Digital Implementation 2018 on Logistic &

Transportation Sector #Level Star 3.

Top Digital Implementation 2018 on Logistic &

Transportation Sector #Level Star 3.

Most Implemented Culture Communication

Most Implemented Culture Communication


Gubernur Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta Governor

Padmamitra Awards tingkat Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2019 kategori Pengentasan

Kemiskinan.

Padmamitra Awards for DKI Jakarta Province

in 2019 for Poverty Eradication.



SERTIFIKASICerification

PERISTIWA PENTING 2019Significant Events 2019

NoNama Sertifikasi /Certification Name

Tanggal Perolehan /Date of Acquisition

Masa Berlaku /Validity Period

Badan Pemberi Sertifikasi /Certification Body

1.Quality Management System ISO 9001:2015

6 Oktober 2018 /October 6, 2018

5 Maret 2021 /March 5, 2021

BSI Assurance UK Limited

2.Enviromental Management System ISO 14001:2015




3.Occupational Health & SafetyManagement System ISO 45001:2018




Rangkaian terakhir Program CSR PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” berlangsung di SMA Nurul Falah, Jakarta Utara.

The final series of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) CSR Program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” takes place at Nurul Falah High School, North Jakarta.

10 Januari 2019January 2019

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) mengadakan acara CEO Talk yang bertajuk mengadakan acara CEO Talk yang bertajuk “Goodbye Yesterday Hello Tomorrow”.“Goodbye Yesterday Hello Tomorrow”.

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held CEO Talk called “Goodbye Yesterday Hello held CEO Talk called “Goodbye Yesterday Hello Tomorrow”.Tomorrow”.


PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) celebrated K3 awareness month called “Greenday”.

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) memperingati bulan K3 “Greenday” .



PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) mengadakan acara Closing Ceremony Program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”.PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held a Closing Ceromony for CSR Program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”.


PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) melaksanakan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) melaksanakan Opening Ceremony Program CSR “Pelatihan Pengolahan Opening Ceremony Program CSR “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” yang ditujukan untuk ibu-ibu rumah tangga Ikan Laut” yang ditujukan untuk ibu-ibu rumah tangga yang berdomisili Kelurahan Kalibaru. yang berdomisili Kelurahan Kalibaru.

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held an PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held an Opening Ceremony for CSR Program called “Pelatihan Opening Ceremony for CSR Program called “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” for housewives at Kalibaru Sub-Pengolahan Ikan Laut” for housewives at Kalibaru Sub-District.District.

27 Maret 2019March 2019

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held a Customer Gathering event.

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) mengadakan acara Customer Gathering.

27 Februari 2019February 2019

7 Februari 20199February 2019

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) mengadakan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) mengadakan acara Health Talk dalam rangka bulan K3 dengan tema acara Health Talk dalam rangka bulan K3 dengan tema “Eat Fruits and Vegetables Plenty Keep Your Body Healthy”.“Eat Fruits and Vegetables Plenty Keep Your Body Healthy”.PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held a Health PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held a Health Talk event to celebrate K3 awareness month with “Eat Talk event to celebrate K3 awareness month with “Eat Fruits and Vegetables Plenty Keep Your Body Healthy” as Fruits and Vegetables Plenty Keep Your Body Healthy” as the theme.the theme.


PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) melaksanakan Opening Ceremony Program CSR “Siaga Sehat 2019” yang ditujukan untuk warga di 14 RW Kelurahan Kalibaru.PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) held an Opening Ceremony for CSR Program called “Siaga Sehat 2019” for the peple at the community unit (RW) 14, Kalibaru Sub-District.


Dewan Komisaris PT PPI, Direksi PT PPI, Direksi PT API mengunjungi lokasi proyek Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC).

Board of Commissioners of PT API, Board of Directors of PT PPI, Board of Directors of PT API visited the location of Cibitung Cilincing (JTCC) Toll Road project.




April 2019April 2019

22 April 2019April 2019

PT PPI received Silver Winner award in Annual Report category for SOE Subsidiary in Public Relation Indonesia Awards 2019 (PRIA 2019).

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) and its subsidiaries celebrating Kartini Day with Field Trip to the Indonesian Maritime Museum and competitions of coloring, story telling and watching videos about port.

PT PPI meraih penghargaan Silver Winner kategori Annual Report sub kategori Anak Usaha BUMN dalam acara Public Relation Indonesia Awards 2019 (PRIA 2019).

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bersama anak perusahaan mengadakan kegiatan Field Trip ke Museum Maritim Indonesia serta lomba mewarnai, story telling dan menonton video tentang pelabuhan.

10

29



PT PPI melaksanakan kegiatan Forum Kehumasan bersama anak perusahaan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) dan PT Menara Maritim Indonesia (MMI).

PT PPI conducted a Public Relations Forum activity with subsidiaries of PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) and PT Menara Maritim Indonesia (MMI).

13 Mei 2019May 2019

PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 01 Kelurahan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 01 Kelurahan Kalibaru.Kalibaru.

PT PPI conducted a CSR program of free medical treatment, PT PPI conducted a CSR program of free medical treatment, “Siaga Sehat 2019” at RW 01, Kalibaru Sub-District.“Siaga Sehat 2019” at RW 01, Kalibaru Sub-District.

30

Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI melaksanakan kunjungan Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI melaksanakan kunjungan ke Proyek Pembangunan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak ke Proyek Pembangunan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat.yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat.

The Board of Commissioners and Board of Directors of PT PPI The Board of Commissioners and Board of Directors of PT PPI visited Kijing Terminal Construction Project, Pontianak Port, visited Kijing Terminal Construction Project, Pontianak Port, located in Mempawah, West Kalimantan.located in Mempawah, West Kalimantan.

PT PPI adakan “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut tahap 2” yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tangga RW 02 Kelurahan Kalibaru.

PT PPI conducted the “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut tahap 2” followed by 30 Housewives at RW 02, Kalibaru Sub-District.


PT PPI conducted CSR Program “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” phase 3 followed by 30 housewives at RW 08, Kalibaru Sub-District.

PT PPI made a donation to the City Discussion Forum (LMK) in Kalibaru Sub-District, Tanjung Priok, North Jakarta.

PT PPI melaksanakan Program CSR yaitu Pelatihan Pengolahan Ikan Laut Tahap 3 yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tangga RW 02 Kelurahan Kalibaru.

PT PPI memberikan donasi kepada Lembaga Musyawarah Kota (LMK) Kelurahan Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

3

16

Mei 2019May 2019

Mei 2019May 2019

PT PPI mengadakan acara Buka Puasa Bersama dengan anak perusahaan yaitu API dan MMI.

PT PPI held a Break Fasting event together with subsidiaries including API and MMI.

17 Mei 2019May 2019

PT PPI melaksanakan Program CSR “Pasar Murah” di PT PPI melaksanakan Program CSR “Pasar Murah” di Mempawah, Kalimantan Barat dalam rangka menyambut Hari Mempawah, Kalimantan Barat dalam rangka menyambut Hari raya Idul Fitri.raya Idul Fitri.

PT PPI conducted the “Pasar Murah” CSR Program in PT PPI conducted the “Pasar Murah” CSR Program in Mempawah, West Kalimantan, celebrating Eid al-Fitr.Mempawah, West Kalimantan, celebrating Eid al-Fitr.

23 Mei 2019May 2019

28PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “How to Communicate in Today’s Multigenerational “How to Communicate in Today’s Multigenerational Workplace” yang bertempat di kantor PPI.Workplace” yang bertempat di kantor PPI.

PT PPI held a Sharing Session called “How to PT PPI held a Sharing Session called “How to Communicate in Today’s Multigenerational Communicate in Today’s Multigenerational Workplace” at PPI office.Workplace” at PPI office.

Mei 2019May 2019

PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan “Mudik Bersama PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan “Mudik Bersama IPC 2019”.IPC 2019”.

PT PPI participated in the “Mudik Bersama IPC 2019”.PT PPI participated in the “Mudik Bersama IPC 2019”.

29 Mei 2019May 2019



PT PPI held a gathering with all employees and stakeholders.

PT PPI mengadakan acara Halal Bi Halal dengan seluruh pegawai dan stakeholder PPI.

18 Juni 2019June 2019

PT PPI menghadiri acara Halal Bi Halal Masyarakat Kalibaru & HUT DKI Jakarta ke-492 di wilayah Kalibaru guna menjalin silaturahmi dengan stakeholder di lingkungan Perusahaan.

Direksi PT PPI melakukan kunjungan kerja ke area proyek pengembangan proyek Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat sekaligus bagian dari pendampingan Media Port Visit.

PT PPI attended a gathering of Kalibaru Society & DKI Jakarta’s 492nd Anniversary at Kalibaru area to maintain relationship with stakeholders within the Company.

Board of Directors of PT PPI visited the construction site of Kijing Terminal, Pontianak Port, in West Kalimantan as part of the Media Port Visit assistance.

30

10

Juni 2019June 2019

Juli 2019July 2019

PT PPI conducted a CSR Program “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” Phase 4, followed by 30 housewives at RW 04, Kalibaru Sub-District.

PT PPI melaksanakan Program CSR yaitu Pelatihan Pengolahan Ikan Laut Tahap yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tangga RW 04 Kelurahan Kalibaru.

10 Juli 2019July 2019

Plt Komisaris Utama PPI, Bapak Lukita Dinarsyah Tuwo beserta anggota Komisaris dan Komite Audit PPI melaksanakan kunjungan kerja ke PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Gedung Waskita Rajawali Tower.

Ad Interim President Commissioner of PPI, Mr. Lukita Dinarsyah Tuwo, and members of the PPI Commissioner and Audit Committee, visited PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) and Waskita Rajawali Tower Building.

26 Juni 2019June 2019

PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan Corsec Forum PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan Corsec Forum IPC Group 2019 di Bandung.IPC Group 2019 di Bandung.

PT PPI participated in the 2019 IPC Group Corsec Forum PT PPI participated in the 2019 IPC Group Corsec Forum event in Bandung.event in Bandung.

27 Juni 2019June 2019


Dalam rangka Hari Anak Nasional PT PPI Dalam rangka Hari Anak Nasional PT PPI mengadakan acara Sharing Happiness with Anak mengadakan acara Sharing Happiness with Anak Dengan HIV AIDS (ADHA).Dengan HIV AIDS (ADHA).

PT PPI melaksanakan Program CSR yaitu Pelatihan Pengolahan Ikan Laut Tahap yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tangga RW 015 Kelurahan Kalibaru.

Celebrating the National Children’s Day, PT PPI Celebrating the National Children’s Day, PT PPI held an event called Sharing Happiness with held an event called Sharing Happiness with Anak Dengan HIV AIDS Anak Dengan HIV AIDS (ADHA).(ADHA).

PT PPI conducted a CSR Program “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” , followed by 30 housewives at RW 015, Kalibaru Sub-District.

25

14

Juli 2019July 2019

Agustus 2019August 2019

PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan Penyerahan PT PPI turut berpartisipasi dalam kegiatan Penyerahan Hewan Qurban IPC Group.Hewan Qurban IPC Group.

PT PPI participated in the IPC Group Sacrificial Animal PT PPI participated in the IPC Group Sacrificial Animal Submission activity.Submission activity.

10 Agustus 2019August 2019

PT PPI conducted a CSR Program of free medical treatment called “Siaga Sehat 2019” at RW 04, Kalibaru Sub-District.

PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 04 Kelurahan Kalibaru.

5


PT PPI melaksanakan Opening Program CSR Kampanye PT PPI melaksanakan Opening Program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” di SMPN 23 Jakarta Utara.pilih Sehat” di SMPN 23 Jakarta Utara.

PT PPI conducted an Opening Ceremony for its CSR PT PPI conducted an Opening Ceremony for its CSR program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” at SMPN 23, HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” at SMPN 23, North Jakarta.North Jakarta.

Agustus 2019Agustus 2019

PT PPI conducted a CSR Program called “Siaga Sehat 2019” at RW 015, Kalibaru Sub-District.

PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 015 Kelurahan Kalibaru.

11 Juli 2019July 2019



Dalam rangka Hari Maritim Nasional, PT PPI mengajak 50 siswa/i tingkat SMP dan SMA di Jakarta Utara untuk berkunjung ke Museum Martim Indonesia.

PT PPI melaksanakan Program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” di SMAN 18 Jakarta Utara.

Celebrating the National Maritime Day, PT PPI invited 50 students of junior and senior high schools in North Jakarta to visit the Indonesian Maritime Museum.

PT PPI conducted an for its CSR program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” at SMAN 18, North Jakarta.

28

4


September 2019September 2019

PT PPI melaksanakan Opening Program CSR Kampanye PT PPI melaksanakan Opening Program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” di SMPN 116 Jakarta Utara untuk periode tahun 2019Sehat” di SMPN 116 Jakarta Utara untuk periode tahun 2019

PT PPI conducted an Opening Ceremony for its CSR program of PT PPI conducted an Opening Ceremony for its CSR program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” at SMPN 116, North Jakarta, for “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” at SMPN 116, North Jakarta, for 2019 period.2019 period.


PT PPI won the Silver Winner as The Most Innovative Information Services Website in the Indonesia Public Relations Award (AHI).

PT PPI won the Silver Winner in Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA).

PT PPI meraih penghargaan Silver Winner Kategori Website Pelayanan Informasi Terinovatif dalam ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI).

PT PPI meraih penghargaan Silver Winner dalam Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA).

30

6



PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Corporate Branding” yang bertempat di kantor PPI.“Corporate Branding” yang bertempat di kantor PPI.

PT PPI held a Sharing Session called “Corporate PT PPI held a Sharing Session called “Corporate Branding” at PPI office.Branding” at PPI office.

16 September 2019September 2019


PT PPI conducted an for its CSR program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz Gue Pilih Sehat” at SMAN 41, North Jakarta.

PT PPI melaksanakan program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” di SMAN 41 Jakarta Utara

18


PT PPI melaksanakan Program CSR berupa PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 07 Kelurahan KalibaruRW 07 Kelurahan Kalibaru

PT PPI held a CSR Program of free medication called PT PPI held a CSR Program of free medication called “Siaga Sehat 2019” at RW 07, Kalibaru Sub-District.“Siaga Sehat 2019” at RW 07, Kalibaru Sub-District.


PT PPI melaksanakan Program CSR yaitu Pelatihan PT PPI melaksanakan Program CSR yaitu Pelatihan Pengolahan Ikan Laut Tahap 6 yang diikuti oleh 30 Ibu Pengolahan Ikan Laut Tahap 6 yang diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tangga RW 014 Kelurahan KalibaruRumah Tangga RW 014 Kelurahan Kalibaru

PT PPI conducted a CSR Program “Pelatihan Pengolahan PT PPI conducted a CSR Program “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” Phase 6, followed by 30 housewives at RW 014, Ikan Laut” Phase 6, followed by 30 housewives at RW 014, Kalibaru Sub-District.Kalibaru Sub-District.


PT PPI meraih penghargaan kategori Indonesia Sehat Terbaik Program CSR Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat”

PT PPI was awarded the Best CSR Program of Indonesia Healthy through its Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”.


PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Fundraising” yang bertempat di kantor PPI“Fundraising” yang bertempat di kantor PPI

PT PPI held a Sharing Session called “Fundraising” at PPI PT PPI held a Sharing Session called “Fundraising” at PPI office.office.

2 Oktober 2019October 2019

PT PPI held a CSR Program of free medication called “Siaga Sehat 2019” at RW 10, Kalibaru Sub-District.

PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 10 Kelurahan Kalibaru





PT PPI conducted a Management Forum followed by Board of Directors and Managers of PPI along with its subsidiaries, PT API and PT MMI, at PPI Office.

PT PPI melaksanakan kegiatan Forum Manajeman yang diikuti oleh Direksi dan Manager PPI beserta anak perusahaan yaitu PT API dan PT MMI yang bertempat di Kantor PPI


Employee Gathering PT PPI dan PT API

Employee Gathering of PT PPI and PT API.

2-4 November 2019November 2019

4PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Financing & Penerbitan Obligasi oleh Perseroan”“Financing & Penerbitan Obligasi oleh Perseroan”

PT PPI held a Sharing Session called “Financing & PT PPI held a Sharing Session called “Financing & Issuance of Bonds by a Company”.Issuance of Bonds by a Company”.

November 2019November 2019

PT PPI won Padmamitra Awards for Poverty Eradication in DKI Jakarta Province.

PT PPI meraih penghargaan Padmamitra Awards tingkat Provinsi DKI Jakarta dengan kategori Pengentasan Kemiskinan

5 November 2019November 2019

Hari Ulang Tahun PT PPI yang ke- 7.

PT PPI’s 7th Anniversary.


PT PPI mendapatkan penghargaan oleh PR Indonesia dalam PT PPI mendapatkan penghargaan oleh PR Indonesia dalam kegiatan The 5th Jambore PR Indonesia kegiatan The 5th Jambore PR Indonesia

PT PPI received an award from PR Indonesia in The 5th PT PPI received an award from PR Indonesia in The 5th Jambore PR Indonesia.Jambore PR Indonesia.


PT PPI meraih Silver Winner dalam ajang SNI Awards 2019

PT PPI won the Silver Winner in the 2019 SNI Awards.


PT PPI held a Sharing Session called “Tree Commemoration Day”.

PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Peringatan Hari Pohon”


PT PPI berhasil meraih penghargaan Top Digital Implementation 2018 on Logistic& Transportation Sector Level Star 3

PT PPI won the award of Top Digital Implementation 2018 on Logistic & Transportation Sector Level Star 3.


PT PPI and its subsidiaries, PT API and PT MMI, held a PPI Group Risk Management Workshop in collaboration with Infobank Institute.

PT PPI beserta anak perusahaannya yaitu PT API dan PT MMI menyelenggarakan Workshop Manajeman Risiko PPI Group yang bekerja sama dengan Infobank Institute


PT PPI adakan kegiatan Media Site Visit di lokasi project Jalan Tol Cibitung Cilincing

PT PPI conducted a Media Site Visit to Jalan Tol Cibitung Cilincing project.


PT PPI melaksanakan Program CSR berupa pengobatan gratis yaitu “Siaga Sehat 2019” di wilayah RW 02 Kelurahan Kalibaru

PT PPI held a CSR Program of free medication called “Siaga Sehat 2019” at RW 02, Kalibaru Sub-District.




Closing Program Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & Closing Program Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” periode tahun 2019HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue pilih Sehat” periode tahun 2019

Closing ceremony of its CSR program of Awareness Closing ceremony of its CSR program of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS called “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” for 2019 periodNgehitz, Gue Pilih Sehat” for 2019 period

5 Desember 2019Desember 2019

To improve the Company’s Risk Management and Internal Audit, PT PPI conducted a comparative study at PT Bukit Asam Tbk, Tanjung Enim, South Sumatra.

Dalam rangka peningkatan implementasi Manajeman Risiko dan Internal Audit perusahaan, PT PPI melakukan studi banding yang bertempat di PT Bukit Asam Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

2 Desember 2019December 2019

Rapat Kerja Nasional PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) beserta anak perusahaan maupun kantor cabang PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

National Working Meeting of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) and its subsidiaries and branch offices.

28-29 November 2019November 2019


Dalam rangka mendukung implementasi Budaya Perusahaan di Dalam rangka mendukung implementasi Budaya Perusahaan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT PPI meraih lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT PPI meraih penghargaan “Most Implemented Culture Communication”.penghargaan “Most Implemented Culture Communication”.

To support the implementation of Corporate Culture within To support the implementation of Corporate Culture within PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT PPI won the “Most PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT PPI won the “Most Implemented Culture Communication” award.Implemented Culture Communication” award.


PT PPI terpilih sebagai pemenang dalam ASEAN Risk Award untuk Kategori Risk Champion.

PT PPI was awarded as the winner in the ASEAN Risk Award for the Risk Champion Category.


PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk PT PPI mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Penerapan GCG di Korporasi” Studi Kasus: Pertamina & PLN “Penerapan GCG di Korporasi” Studi Kasus: Pertamina & PLN bersama Drs. Sutardi.bersama Drs. Sutardi.

PT PPI held a Sharing Session called “GCG Implementation in PT PPI held a Sharing Session called “GCG Implementation in Corporations” with Case Study on Pertamina & PLN, together Corporations” with Case Study on Pertamina & PLN, together with Drs. Sutardi.with Drs. Sutardi.


PT PPI held a Customer Fun Gathering & Customer Feedback 2019 event.

PT PPI menyelenggarakan acara Customer Fun Gathering & Customer Feedback 2019.



LAPORANMANAJEMENMANAGEMENTREPORT



LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT



OGI RULINOKomisaris Utama

President Commissioner


LAPORAN DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa

di tahun 2019, PPI kembali mencatat jejak langkah

yang baik dari segi keuangan maupun operasional.

Berkat lindungan serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Perusahaan berhasil mewujudkan kinerja positif dari

target-target yang dicanangkan. Pada kesempatan

ini, izinkan saya mewakili Dewan Komisaris untuk

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan

dan pemberian nasihat kepada Direksi selama tahun

2019. Penyampaian laporan ini merupakan bagian dari

tanggung jawab serta komitmen atas pemenuhan

prinsip-prinsip keterbukaan serta akuntabilitas

dalam pengelolaan PPI kepada seluruh pemangku

kepentingan.

Kondisi Makroekonomi 2019

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan

sistem keuangan pada kuartal keempat 2019 stabil

dan terkendali di tengah sorotan masyarakat terhadap

permasalahan beberapa lembaga jasa keuangan.

Meredanya ketidakpastian ekonomi global juga menjadi

pendukung stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Sejumlah perkembangan positif tercermin dari

kemajuan perundingan pedagangan antara Amerika

Serikat (AS) dan Tiongkok. Namun, kelanjutan proses

keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan beberapa

risiko geopolitik global dinilai perlu menjadi perhatian.

Di sisi lain, kondisi perekonomian Indonesia tetap

memiliki daya tahan yang baik. Situasi tersebut

tercermin dari terjaganya pertumbuhan ekonomi yang

ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi

di sektor infrastruktur. Kemudian, ekspor mulai

meningkat meskipun kinerja investasi non-bangunan

perlu menjadi perhatian. Secara keseluruhan, neraca

pembayaran 2019 diproyeksi surplus ditopang oleh

aliran masuk modal asing yang besar serta defisit

neraca perdagangan yang menurun. Selain itu, nilai

tukar rupiah terus menguat dan inflasi tetap terkendali.

To our respected Shareholders andStakeholders,

Praise to God Almighty because PPI has once again

successfully managed to record a productive milestone

in both our financial and operational performance. Only

because of the protection and grace from God Almighty,

the Company has succeeded in achieving the positive

performance according to our targets. In this occasion,

allow me to represent the Board of Commissioners to

submit reports on the implementation of our duties to

supervise and give recommendation to the Board of

Directors in 2019. This report is part of the responsibility

and commitment to the principles of transparency and

accountability of PPI management to all stakeholders.

Macroeconomic Conditions in 2019

The Financial System Stability Committee (KSSK)

stated that the financial system in the fourth quarter

of 2019 was stable and under control amid public

scrutiny on troublesome financial service institutions.

As the uncertainty of global economy begin to subside,

Indonesia’s financial system begin to stabilize. There

were real developments as the trade negotiation

between United States (US) and China showed positive

signs. However, the ongoing process of Britain’s exit

from the European Union (Brexit) and several global

geopolitical risks were still concerning.

On the other hand, the Indonesian economy was

resilience. This is seen through the growth in economy,

supported by household consumption and investment

in the infrastructure. Exports also began to increase

although investment in non-construction sectors

was still a concern. Overall, the balance in 2019 was

projected to be a surplus, supported by large foreign

capital inflows and a declining trade balance deficit.

In addition, the exchange rate of rupiah continued to

strengthen, and inflation remain under control.



Pencapaian Kinerja 2019Dewan Komisaris memandang bahwa gejolak

makroekonomi 2019 yang mempengaruhi iklim bisnis

cukup menantang namun tidak memberikan dampak

signifikan terhadap kinerja PPI. Terlepas dari berbagai

tantangan yang muncul, Perusahaan tetap mampu

untuk melalui tahun 2019 dengan membukukan hasil

positif. Secara keseluruhan, Perusahaan mencatatkan

laba sebelum pajak sebesar Rp318,28 miliar, naik 60,77%

dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp197,97 miliar dan

laba tahun berjalan sebesar Rp241,42 miliar, meningkat

110,92% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat

sebesar Rp114,46 miliar. Juga, Perusahaan berhasil

melanjutkan progress proyek-proyek pengembangan

pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing hingga

Desember 2019 telah mencapai 82,33% lahan, dan

69,54% konstruksi. Sehingga dari sisi operasional

Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa Direksi telah

mengaktualisasikan progress yang signifikan.

Pengawasan Atas Implementasi Strategi PerusahaanBerdasarkan pencapaian tersebut, Dewan Komisaris

memandang bahwa Direksi telah bekerja keras dan

mengerahkan upaya terbaik dalam menerapkan

rangkaian strategi yang telah disusun secara

terarah melalui mekanisme RKAP. Dewan Komisaris

mengapresiasi strategi-strategi utama yang diterapkan

Direksi dan menilai bahwa Direksi telah menjalankannya

sesuai dengan arahan-arahan yang diberikan oleh

Dewan Komisaris. Seluruh kegiatan operasional pun

berjalan dengan efektif serta sesuai dengan prinsip-

prinsip tata kelola yang berlaku.

Dewan Komisaris menggarisbawahi beberapa

kebijakan strategis yang telah dieksekusi Direksi

dengan baik. Beberapa diantaranya adalah inisiatif

peningkatan maturity level manajemen risiko menuju

level 3 (top down), pelaksanaan pendanaan eksternal

untuk mendukung pembiayaan investasi Perseroan,

dan pembangunan sistem/aplikasi proyek berbasis

IT. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris sangat

mengapresiasi kerja keras yang telah dikerahkan oleh

jajaran Direksi di sepanjang tahun 2019. Kami tetap

optimis bahwa di tahun mendatang Perusahaan akan

kembali mencatatkan pertumbuhan baik dari segi

operasional dan kontirbusi terhadap negeri.

Pandangan Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan

menyadari keterikatannya terhadap berbagai peraturan

baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, maupun

Peraturan Menteri. Selain itu, Perusahaan juga

2019 Performance The Board of Commissioners considers that the

challenging business situation due to macroeconomic

condition in 2019 did not have a significant impact on

PPI. Despite the arising challenges, the Company still

succeeded to get through 2019 with positive results.

Overall, the Company recorded profit before tax

amounting to Rp318.28 billion, increased by 60.77%

compared to Rp197.97 billion in 2018, and profit for

the year amounting to Rp241.42 billion, increased by

110,92% compared to Rp114.46 billion in 2018. In 2019,

the Company has also succeeded in continuing the

construction progress of the Cibitung Cilincing Tollways

which has reached 82.33% of the land, and 69.54% of

the construction in December 2019. Therefore, from

the operational side, the Board of Commissioners

concluded that the Board of Directors has done some

significant progress.

Supervision on the Implementation of Corporate StrategyBased on the achievement, the Board of Commissioners

feels that the Board of Directors has worked hard and

put the best effort in implementing the strategies set

forth in RKAP. The Board of Commissioners appreciates

the main strategies that the Board of Directors has

implemented and considers that the Board of Directors

has performed well according to the directions from the

Board of Commissioners. All operational activities were

done effectively and in accordance with applicable

principles of good governance.

The Board of Commissioners highlighted several

strategic policies that have been properly executed

by the Board of Directors. Some of the initiatives were

to increase risk management maturity level to level 3

(top down), implement external funding to support

the Company’s investment financing, and develop

IT-based project systems/applications. In overall, the

Board of Commissioners highly appreciates the hard

work of the Board of Directors throughout 2019. We are

optimistic that in the coming year, the Company will

grow its operation and contributes more to the country.

Overview on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

As a State-Owned Enterprise (BUMN), the Company

is aware that we are bound by laws and regulations

of both Government Regulations and Ministerial

Regulations. In addition, the Company is also required


diamanatkan agar mematuhi pedoman-pedoman

pelaksanaan bisnis seperti Anggaran Dasar dan

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governance). Faktor kepatuhan adalah hal

yang sangat penting mengingat bahwa Perusahaan

mengemban tugas yang tak hanya bersifat personal

sebagai entitas bisnis, namun juga tugas sebagai

perusahaan yang turut menentukan perkembangan

industri maritim yang menjadi salah satu gerbang

masa depan bangsa.

Oleh karena itu, seluruh komponen Perusahaan

memiliki kewajiban yang sama besar untuk menerapkan

komitmen GCG dalam setiap aktivitas yang berkaitan

dengan Perusahaan. Komitmen yang harus ditegakkan

adalah berpegang teguh pada prinsip-prinsip GCG

yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung Jawab,

Independensi serta Kewajaran. Keempat prinsip

tersebut harus terus dijadikan pedoman dalam setiap

proses yang berlangsung.

Keberhasilan Insan PPI dalam mempertahankan

komitmennya tercermin melalui peningkatan

skor penilaian GCG untuk tahun buku 2018 yang

dilaksanakan pada tahun 2019 sebesar 92,199% dengan

predikat “sangat baik” jika dibandingkan dengan skor

GCG tahun sebelumnya sebesar 90,300%. Penilaian

ini dilakukan secara independen oleh pihak eksternal,

yaitu PT Bumi Pertiwi Mandiri (INDgAF). Dari seluruh

aspek pengujian, ‘Dewan Komisaris’ mendapatkan

skor tertinggi sebesar 33,514 atau setara 95,573% dari

total skor sebesar 35,000. Pencapaian skor GCG ini

dapat diwujudkan karena pada tahun 2019 Perusahaan

berhasil mewujudkan komitmennya akan penerapan

GCG di Perusahaan

Ke depannya, Dewan Komisaris mengharapkan agar

seluruh insan PPI semakin patuh terhadap Anggaran

Dasar, Peraturan dan petunjuk Kementerian Indonesia

serta terus meningkatkan pedoman GCG dalam

pekerjaan sehari-hari.

Pandangan Atas Penerapan Sistem Pelaporan PelanggaranSebagai salah satu poin pelaksanaan prinsip

Good Corporate Governance (GCG), Dewan

Komisaris senantiasa berupaya memastikan bahwa

Whistleblowing System (WBS) dapat meningkatkan

kesadaran dan inisiatif terhadap pengawasan

pelanggaran di tubuh Perseroan sebagai sarana dalam

pencegahan, pengungkapan pelanggaran atau tindak

kecurangan dalam Perseroan. Untuk itu, sosialisasi serta

penyempurnaan terus dilakukan agar pihak internal

dan eksternal dapat berpartisipasi dalam mengawasi

kinerja Perseroan dan bersama-sama membangun PPI

yang berintegritas.

to comply with guidelines such as the Articles of

Association and Good Corporate Governance. The

compliance factor is very important considering that

the Company is burdened by personal objective not

only as a business entity, but also as a company that

helps determine the development of the maritime

industry – the gate towards the future of the nation.

By that sense, all components within the Company

have an obligation that is equal one and another

to realize the commitment of GCG implementation

in every activity that is related to the Company. The

commitment that must be uphold is the enforcement

of GCG principles, namely Transparency, Accountability,

Responsibility, Independence and Fairness. The four

principles must continue to be used as a guideline in

every ongoing process.

The success of PPI Employees in maintaining their

commitments is reflected through an increase in GCG

assessment scores for the fiscal year in 2019 by 92.1999%

with predicate “very good” when compared to the GCG

score of 90.300% in previous year. The assessment was

done independently by external party, namely PT Bumi

Pertiwi Mandiri (INDgAF). From the evaluation on all

aspects, ‘Board of Commissioners’ received the highest

score of 33.514 or equivalent to 95.573% out of the total

score of 35.000. The achievement in this GCG score is

possible because the Company managed to actualize

tangible commitment to GCG implementation.

Going forward, the Board of Commissioners expected

all Employees of PPI to raise their bar of compliance

on Articles of Association, Rules and guidance from

Indonesian Ministries and always strive to increase the

guidance of GCG in their daily work.

Overview on the Application of Whistleblowing SystemAs one points of implementation of the principles

of Good Corporate Governance (GCG), the Board

of Commissioners strives to ensure that the

Whistleblowing System (WBS) can increase the

awareness and initiative on monitoring violations

within the Company as a mean to prevent and disclose

any violation or fraud. For this reason, both socialization

and improvement activities are done continuously so

that internal and external parties can participate in

overseeing the Company’s performance and together

strive to build PPI with high integrity.



Dalam pelaksanaannya, pengelolaan WBS di PPI

dipusatkan kepada Perusahaan Induk yaitu PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) yakni dengan

dibentuknya Komite IPC BERSIH, sementara untuk Tata

Cara Pelaporan, Alur Proses dan Tindak Lanjut Laporan

WBS diserahkan secara mandiri kepada PPI. Sepanjang

tahun 2019, Dewan Komisaris secara aktif terlibat dan

mengawasi efektivitas pelaksanaan WBS di Perseroan.

Setiap laporan yang diterima dalam WBS akan diproses

oleh Komite IPC Bersih dengan keterlibatan Direksi dan

Komisaris sebagai penentu keputusan atas laporan

tersebut. Laporan dipastikan akan ditindaklanjuti

secara tegas dengan sanksi yang sesuai dan berimbang.

Dari tindak lanjut yang dilakukan, diharapkan bahwa

akan terdapat efek jera bagi pelaku pelanggaran serta

menjadi peringatan bagi pihak yang memiliki niat

melakukan pelanggaran.

Selama tahun 2019 tidak terdapat laporan pelanggaran

yang disampaikan melalui WBS. Dewan Komisaris

mendukung setiap usaha untuk mendorong komitmen

PPI pada praktik bisnis yang bersih dan akuntabel.

Pandangan Atas Penerapan Kode EtikPerusahaan telah menyusun standar etika yang wajib

diimplementasikan oleh seluruh elemen Perusahaan

tanpa terkecuali. Kode etik yang terdiri dari Integrity,

Innovation, Sustainability dan Making the right things

happen menjadi pedoman sehari-hari bagi insan

PPI dalam menjalankan amanat sebagai pengelola

pelabuhan nasional sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pada 2019, Dewan Komisaris memandang bahwa Insan

PPI telah menegakkan kode etik pada setiap aktivitas

dengan cukup efektif sebagaimana tercermin pada

pencapaian pelanggaran kode etik pada kategori

“Nihil”. Untuk mempertahankan pencapaian tersebut,

upaya-upaya preventif berkala terus dilakukan untuk

meminimalisasi potensi pelanggaran. Diantaranya

melalui sosialisasi kode etik secara berkala, serta

pengenaan sanksi bagi pelanggar kode etik sesuai

tingkat pelanggarannya.

Pandangan Atas Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanUntuk mewujudkan kontribusi yang berkelanjutan,

PPI mengimplementasikan Konsep Green Economy

yang menjadikan aspek 3P yakni People (masyarakat),

Profit (keuntungan bisnis), dan Planet (lingkungan)

sebagai tiga fokus utama. PPI menyadari bahwa

keunggulan Perusahaan tidak dapat dipisahkan dari

faktor-faktor eksternal, terutama yang bersentuhan

langsung dengan wilayah operasional Perusahaan. Atas

The implementation in managing WBS is focused

on the Parent Company, PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero), through IPC Bersih Committee, while the

Reporting Procedures, Process Flow and Follow-Up on

WBS Reports are done independently by PPI. In 2019,

the Board of Commissioners was actively involved and

oversaw the effectiveness of the implementation of

WBS in the Company. Each report is processed by IPC

Bersih Committee and Directors and Commissioners

are also involved as the final decision makers. The

report will certainly be followed firmly and appropriately

with sanction mechanism that is just and balanced.

Hopefully from the follow-up actions, there will be a

deterrent effect for violators and as a warning for those

who have the intention to commit violations.

In 2019, there were no reports of violations submitted

through WBS. The Board of Commissioners support

and encourage PPI’s commitment to clean and

accountable business practices.

Overview on the Application of Code of ConductThe Company has created the standard of ethical

conduct that must be implemented by all elements of

the Company without exception. The code of conduct

which consist of Integrity, Innovation, Sustainability

and Making the right things happen becomes a daily

guideline for employees of PPI to perform as expected

of our status as the manager of national ports, in

accordance with laws and regulations.

In 2019, the Board of Commissioners believed that PPI

Employees have prioritized the enforcement of code

of conduct in their daily activities as there was “Zero”

violation on code of conduct. To keep this achievement,

the Company will continue to create preventive efforts

periodically to minimize any potential for violations.

Among them is done through socialization of code

of conduct, which done regularly, and sanctions for

violators according to the level of violation.

Overview on the Implementation of Corporate Social ResponsibilityTo always make contribution, PPI implements the

Green Economy Concept which makes 3P aspects of

People (society), Profit (business profit), and Planet

(environment) as the three main focuses. PPI is aware

that the Company’s superiority cannot be separated

from external factors, especially those that come in

direct contact with our operational areas. On this

basis, the Company is committed to fulfill its social


dasar ini, Perseroan berkomitmen untuk memenuhi

tanggung jawab sosialnya dengan berlandaskan pada

kesadaran bahwa keberlanjutan usaha Perseroan

sangat tergantung pada terciptanya hubungan

saling menguntungkan antara seluruh pemangku

kepentingan.

Aktualisasi CSR dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan secara aktif dalam setiap proses

dari implementasi program tanggung jawab sosial,

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan

sampai evaluasi. Peran aktif tersebut terwujud melalui

hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan

pemangku kepentingan termasuk pemerintah,

investor, pelanggan, masyarakat, karyawan, penyedia

barang dan jasa serta pihak terkait lainnya. Sinergi

antara kelestarian lingkungan, manfaat ekonomis, dan

keberdayaan manusia dalam setiap kegiatan usaha

untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar dapat

menerima manfaat langsung atas kehadiran Perseroan.

Pada tahun 2019, beberapa program tanggung

jawab sosial perusahaan yang dilakukan Direksi telah

meliputi 4 (empat) aspek penting yaitu tanggung

jawab terhadap lingkungan hidup, ketenagakerjaan,

kesehatan, dan keselamatan kerja, pengembangan

sosial kemasyarakatan dan tanggung jawab terhadap

pelanggan. Program yang direalisasikan antara lain

meliputi Program Siaga Sehat, Kampanye Kesadaran

Bahaya Narkoba dan HIV AIDS di 5 (lima) sekolah,

Bantuan Hewan Qurban, Program Beasiswa, program

pelatihan ikan laut, program beasiswa Sang Juara,

Bantuan Bencana Alam, dan Sponsorship. Dewan

Komisaris memandang bahwa pelaksanaan program-

program tersebut telah tepat sasaran dan dilaksanakan

dengan prinsip moral etis tanpa merugikan kelompok

masyarakat lainnya.

Pandangan Atas Prospek dan Strategi 2020Ekonomi Indonesia 2020 diprediksi menghadapi

tantangan yang nyaris sama seperti tahun 2019, atau

berpotensi menjadi lebih berat. Memanasnya konflik

antara Amerika Serikat (AS) versus Iran dan kembali

menghangatnya suhu geopolitik di beberapa titik

dunia, akan mendominasi nasib ekonomi di Indonesia.

Dalam APBN 2020, pemerintah menargetkan inflasi

sebesar 3,1%, tingkat pengangguran 4,8% hingga 5%,

kemiskinan 8,5% hingga 9%, rasio gini atau ketimpangan

pendapatan antara 0,375 hingga 0,39.

Tema besar APBN Tahun Anggaran 2020 adalah

“Mendukung Indonesia Maju”. Kebijakan fiskal akan

diarahkan untuk mendukung akselerasi daya saing

melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya

manusia. Berbagai kebijakan di bidang pendidikan dan

responsibilities based on the awareness that the

sustainability of the Company’s business is highly

dependent on the creation of a mutually beneficial

relationship between all stakeholders.

Implementation of CSR is done by making

stakeholders to be involved actively in each process

of social responsibility programs, from planning,

implementation, monitoring and evaluation. The

active role is done through a harmonious relationship

between the Company and stakeholders including

the government, investors, customers, the community,

employees, providers of goods and services as well as

other related parties. Synergy between environmental

sustainability, economic benefits, and human

empowerment in every business activity is done to

ensure that the surrounding community can feel the

benefits directly from the Company.

In 2019, several corporate social responsibility programs

have been done by the Board of Directors covering

4 (four) important aspects including responsibility

to the environment, employment, health, and work

safety, social development and responsibility toward

the customers. The programs were Siaga Sehat,

Awareness Campaign on the Danger of Drug and

HIV AIDS in 5 (five) schools, Donation of Sacrificial

Animals, Scholarship Programs, sea fisheries training,

“Sang Juara” Scholarship, Natural Disaster Aid, and

Sponsorship. The Board of Commissioners believed that

these programs were all well targeted and were done

with principles of high moral without harming other

community groups.

Pandangan Atas Prospek dan Strategi 2020The Indonesian economy in 2020 is predicted to face

similar challenges in 2019 or have the potential to

become more severe. The escalating conflict between

the United States (US) versus Iran and the increasing

geopolitical temperatures at some point in the world,

will dominate the economic fate in Indonesia. In the

2020 State Budget, the government has targeted the

inflation rate to be 3.1%, unemployment rates to range

from 4.8% to 5%, poverty from 8.5% to 9% and gini ratios

or income inequality between 0.375 to 0.39.

The main theme of 2020 Budget State Budget is

“Supporting Indonesia Onward”. Fiscal policy will be

directed to support the acceleration of competitiveness

through innovation and strengthening human

resources quality. Various policies in education and



kesehatan akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia agar siap berkompetisi dan

beradaptasi dengan kemajuan industri dan teknologi.

Di sisi lain, Pemerintah akan melanjutkan

pembangunan infrastruktur yang semakin merata,

mengalokasikan sumber daya ekonomi dengan lebih

efisien dan efektif, serta mendorong birokrasi yang

efektif, melayani, dan bebas korupsi. Visi ini tentu sangat

sejalan dengan kegiatan usaha PPI yang fokus pada

percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

yang mana menekankan keterlibatan peran swasta dan

BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur

melalui KPBU. Secara spesifik, Pemerintah menyasar

dua target utama yaitu pemerataan pembangunan

antar wilayah, dan percepatan pembangunan destinasi

wisata prioritas. Kedua kebijakan ini akan menjadi

peluang bisnis bagi PPI untuk berkontribusi pada

pembangunan nasional.

Dewan Komisaris memandang strategi yang disusun

Direksi untuk tahun 2020 sudah tepat. Sembari terus

mengingatkan bahwa tantangan akan selalu datang,

Dewan Komisaris mengimbau Direksi dan Jajaran

Manajemen untuk senantiasa menerapkan prinsip

kehati-hatian. Dewan Komisaris juga terus mendorong

Direksi agar selalu adaptif terhadap perubahan dan

peka terhadap peluang yang terbuka agar dapat

memanfaatkan seluruh kesempatan dengan optimal.

Penilaian Komite Penunjang DewanKomisarisHingga akhir tahun 2019, fungsi pengawasan Dewan

Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Dalam fungsinya

untuk mengawasi kegiatan operasional terkait aspek

pengendalian, keuangan, dan tata kelola perusahaan

secara keseluruhan, Dewan Komisaris memandang

bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai charter yang berlaku.

Komite Audit juga telah memberikan rekomendasi-

rekomendasi bermanfaat yang menunjang kinerja

Perseroan.

Fungsi Pengawasan dan Frekuensi Pemberian NasihatDewan komisaris senantiasa menjaga intensitas fungsi

pengawasan terhadap operasional Perseroan. Untuk

itu, Dewan Komisaris mengerahkan perhatian penuh

dan sangat memperhatikan frekuensi rapat rutin antara

Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris dengan Direksi.

Pemberian nasihat dilaksanakan tidak hanya setiap

rapat Komisaris, namun pada setiap saat diperlukan.

health will be done to improve the human resources

quality to compete and adapt to the advancement of

industry and technology.

On the other hand, the Government will continue

to build infrastructure development evenly, allocate

economic resources more efficiently and effectively,

and encourage bureaucracy to be more effective,

caring and free from corruption. This vision is certainly

very much in line with PPI’s business activities to

accelerate infrastructure development through Public

Private Partnership (PPP) scheme which emphasizes

the involvement of private sector and SOEs in

supporting infrastructure development through PPP.

Specifically, the Government is targeting two main

targets including even development between regions

and acceleration on priority tourist destinations. These

policies will become business opportunities for PPI to

contribute to national development.

The Board of Commissioners considers that the Board

of Directors’ strategies the for 2020 are appropriate.

While continuing to remind that challenges will always

come, the Board of Commissioners urges the Board

of Directors and management to always apply the

principle of prudence. The Board of Commissioners

also continues to encourage the Board of Directors to

be always adaptive to changes and sensitive to the

opportunities that are open in order to be able to take

full advantage of all opportunities.

Assessment on the Supporting Committees of the Board of CommissionersUntil the end of 2019, in performing its function to

supervise, the Board of Commissioners was assisted

by the Audit Committee. In its function to oversee

operational activities related to aspects of control,

finance, and overall corporate governance, the Board

of Commissioners considers that the Audit Committee

has done its duties and responsibilities in accordance

with the applicable charters. The Audit Committee has

also provided useful recommendations that support

the Company’s performance.

Function to Oversee and Frequency of Giving AdviceThe Board of Commissioners always maintain the

intensity of overseeing the Company’s operations. To

that end, the Board of Commissioners devoted full

attention and is very concerned about the frequency of

regular meetings between the Board of Commissioners

and the Board of Commissioners with the Board of

Directors. Advice is given not only during meeting, but

at any time when needed.


Mekanisme pemberian nasihat juga dilakukan

melalui pemberian rekomendasi dan keputusan yang

dikeluarkan oleh Dewan Komisaris. Melalui komite

penunjang yang dimiliki, Dewan Komisaris juga

melakukan arahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing komite. Sepanjang tahun 2019,

Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat

dengan mengundang Direksi sebanyak 12 kali dan

seluruhnya telah dilakukan secara efektif.

Perubahan Komposisi Anggota Dewan KomisarisPada 2019, terdapat perubahan komposisi Dewan

Komisaris Perusahaan seiring dengan Keputusan Para

Pemegang Saham Perusahaan PT PPI tanpa melalui

Rapat Umum Pemegang Saham No. SK/03/8/2/2/MTA/

UT/PI.II-19 dan SK-003/PII//II/2019 tanggal 8 Februari 2019

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota

Komisaris PT PPI.

Hingga ditutupnya tahun buku, komposisi Dewan

Komisaris adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Ogi Rulino

Komisaris : Irsal Yunus

Komisaris : Dachamer Munthe

Komisaris : Lukita Dinarsyah Tuwo

Komisaris Independen : Apep Fajar Kurniawan

Apresiasi MendalamDewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang

mendalam kepada jajaran Direksi dan seluruh insan

PPI atas kerja keras yang telah dikerahkan untuk

Perseroan. Apresiasi mendalam juga kami sampaikan

kepada segenap pemegang saham, pemangku

kepentingan, serta mitra usaha atas kepercayaan

yang diberikan kepada Perseroan. Berbekal dukungan

penuh dari seluruh pihak, kami yakin bahwa Perseroan

akan mampu untuk terus mengatasi tantangan,

mewujudkan pertumbuhan, dan memberikan hasil

terbaik.

The mechanism for providing advice is done through

recommendations and decisions issued by the Board

of Commissioners. Through its supporting committee,

the Board of Commissioners also provide direction in

accordance with the duties and responsibilities of each

committee. In 2019, the Board of Commissioners has

held 12 coordination meetings with the Board Directors

effectively.

Changes in the Composition of Board of CommissionersIn 2019, there were changes in the composition of the

Company’s Board of Commissioners pertaining to the

decision of the Extraordinary GMS held in Circular GMS

Decision No. SK/03/8/2/2/MTA/UT/PI.II-19 and SK-003/

PII//II/2019 dated February 8, 2019 on the Dismissal and

Appointment of Commissioner Members of PT PPI.

Until the end of fiscal year, the composition of Board of

Commissioners is as follows:

President Commissioner : Ogi Rulino

Commissioner : Irsal Yunus

Commissioner : Dachamer Munthe

Commissioner : Lukita Dinarsyah Tuwo

Independent Commissioner : Apep Fajar Kurniawan

Deepest AppreciationThe Board of Commissioners would like to express our

deepest appreciation to Board of Directors and all PPI

members for the hard work that has been done for the

Company. We also extend our deepest appreciation to

all shareholders, stakeholders, and business partners

for their trust towards the Company. Armed with

full support from all parties, we are confident that

the Company will be able to continue to overcome

challenges, realize growth, and provide the best results.

Atas Nama Dewan Komisaris,On Behalf of the Board of Commissioners

Ogi Rulino

Komisaris UtamaPresident Commissioner



LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT



PRASTYO WASISPRABOWO

Plt. Direktur UtamaAd Interim President Director


LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang

terhormat,

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat rahmat dan lindungan-Nya, tahun

2019 kembali menjadi tahun pencapaian bagi PPI.

Pada kesempatan ini, izinkan saya atas nama Direksi

menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas

kinerja PPI tahun buku 2019.

TINJAUAN MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI PELABUHANKondisi ketidakpastian perekonomian global masih

berlanjut. Ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih

menghadapi tantangan akibat meningkatnya tensi

perdagangan global yang disebabkan oleh perang

dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Hal

inipun tereskalasi dengan kondisi politik dari negosiasi

“Brexit” di Eropa, serta isu geopolitik yang menyebabkan

peningkatan ketidakpastian kondisi global yang

mempengaruhi sentimen bisnis dan konsumen, serta

tidak tercapainya target pertumbuhan hampir seluruh

negara di dunia. Walaupun ekonomi dunia sedang

tidak stabil, nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir

tahun 2019 mencapai Rp14.123 per USD, sedangkan

realisasi pada tahun 2019 sebesar Rp14.070 per USD.

Penguatan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi

kondisi perekonomian global di mana beberapa negara

maju melonggarkan kebijakan moneternya melalui

penurunan suku bunga antara lain Amerika Serikat,

Uni Eropa dan Tiongkok, serta didukung oleh prakiraan

kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang relatif baik.

Namun demikian, kondisi fundamental ekonomi

Indonesia masih stabil yang ditandai oleh pertumbuhan

PDB yang pada triwulan III tahun 2019 tercatat

sebesar 5,0% (yoy) dan mencapai 5,04% di akhir 2019.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi

rumah tangga dan kebijakan fiskal pemerintah.

Sementara, tingkat inflasi juga relatif stabil di titik

tengah kisaran sasaran yang ditetapkan yakni 2,5%-4,5%

oleh Bank Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya

untuk membendung dampak negatif dari perlambatan

ekonomi global di tahun 2019. Rasio utang pemerintah

berada pada tingkat terkendali guna menjaga kondisi

fiskal dalam kondisi yang baik untuk mengantisipasi

Respected Shareholders and Stakeholders,

All thanks to God Almighty, because of His grace and

protection, PPI has once again celebrate a year of

achievement in 2019. In this occasion, allow me on behalf

of the Board of Directors to submit our management

report on the performance of PPI in fiscal year 2019.

REVIEW ON MACROECONOMIC AND PORT INDUSTRY The global economic uncertainty continues. Indonesia’s

economy in 2019 still filled with challenges due to the

rising tension of global trade as United States and

China still in dispute. It was escalated by the political

condition of “Brexit” negotiations in Europe, as well as

the geopolitical issues that have led to increase the

uncertainty of global conditions that affected business

and consumer sentiment, not reaching the desired

growth in almost every country. Despite the unstable

global economy, the exchange rate of Rupiah against

USD at the end of 2019 was Rp14,123 per USD, while

the realization in 2019 was Rp14,070 per USD. Rupiah

was rising due to global economic condition in which

several developed countries loosened monetary policy

through lower interest rates, followed by United States,

European Union and China, along with forecasts of

Indonesia’s balance payment that was relatively good.

Nevertheless, the fundamental of Indonesia’s economy

remained stable, as indicated by 5.0% (yoy) GDP

growth in the third quarter of 2019 and 5.04% growth

at the end of 2019. This was mainly driven by household

consumption and government’s fiscal policy.

Meanwhile, the inflation rate also quite stable at the

midpoint of Bank Indonesia’s target range between

2.5%-4.5%.

Indonesian Government continues to make various

efforts to block the negative effects of global economic

slowdown in 2019. The government debt ratio was

controlled at a level that allows to maintain good fiscal

condition to anticipate the global economic slowdown.



perlambatan ekonomi global. Hal ini tercermin dari

posisi utang pemerintah pada akhir November 2019

sebesar 30,03% terhadap nilai pasar semua barang dan

jasa yang diproduksi oleh Indonesia. Bank Indonesia

tercatat sudah empat kali menurunkan BI 7-Day

Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada periode bulan

Juli-Oktober 2019 sampai dengan 100 bps menjadi 5%

untuk mendorong pelonggaran kebijakan moneter.

Pelonggaran kebijakan moneter tersebut diambil

sebagai langkah memperkuat pertumbuhan ekonomi

domestik di tengah lesunya ekonomi dunia.

Walau di tengah tensi ekonomi global yang meninggi,

secara umum kinerja PPI terus menunjukkan

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal

ini ditunjukkan dengan pertumbuhan outstanding

kredit yang mencapai 23% dibandingkan tahun

sebelumnya. Komitmen pemerintah Indonesia untuk

terus mendorong reformasi kebijakan dalam rangka

menjaga iklim investasi dan mendorong pembangunan

infrastruktur di berbagai daerah berkontribusi atas

cerahnya pencapaian sektor infrastruktur di tahun 2019.

MENGHADAPI TANTANGAN MELALUI INISIATIF STRATEGISDalam mengaktualisasikan setiap kebijakan strategis

yang telah ditetapkan, PPI senantiasa fokus untuk

mewujudkan visi yang dituju. Upaya yang dilakukan

adalah dengan mengerahkan kinerja optimal, juga

dengan melakukan kolaborasi dan mengubah cara

kerja konvensional menjadi terotomasi.

Dalam pelaksanaannya, PPI menghadapi berbagai

tantangan yang datang dari pihak internal dan eksternal.

Dari sisi internal, tantangan hadir dari proyek-proyek

yang masih dalam tahap pra operasional sehingga

belum dapat menjadi source of revenue lainnya. Dari

eksternal, PPI menghadapi kondisi perekonomian

global dan nasional yang cukup menantang.

Secara spesifik, pada 2019 PPI mengeksekusi beberapa

inisiatif strategis, antara lain:

1. Port: Ekspansi bisnis melalui akusisi dan partnership

2. Access: Strategic involvement dalam proyek-

proyek strategis melalui kerja sama

3. Property: Optimalisasi aset IPC Group dan

menciptakan business generator baru

4. PMO: Vertical & Horizontal integration dari sisi

lingkup dan kompetensi

Strategi penguatan segmen bisnis tersebut didukung

dengan penguatan dan peningkatan kapasitas dan

kapabilitas SDM, pengembangan alternatif struktur

This was reflected in the government debt at the end of

November 2019 that reached 30.03% of market value of

all locally produced goods and services. Bank Indonesia

was recorded to have lowered BI 7-Day Reverse Repo

Rate (BI7DRRR) four times from July to October 2019

up to 100 bps to 5% to encourage ease of monetary

policy. The ease of monetary policy was taken as a step

to strengthen domestic economic growth amid the

sluggish global economy.

Amid the rising global economic tension, PPI’s general

performance continues to improve compared to

previous year. This was indicated by the outstanding

credit growth of 23% compared to previous year. The

commitment showed by Indonesian government to

push for policy reforms in maintaining investment

climate and encourage infrastructure development in

various regions contributed to the bright achievement

of the infrastructure sector in 2019.

FACING CHALLENGES THROUGH STRATEGIC INITIATIVESTo realize each strategic policy, PPI is always focused

on realizing its vision. What PPI has done is by showing

optimal performance, collaborating and transforming

conventional ways of work to be automated.

In reality, PPI faced various internal and external

challenges. Internally, challenges came from projects

that were still in the pre-operational stage so that

they cannot yet become another source of revenue.

Externally, PPI faces quite challenging global and

national economic conditions.

Specifically, in 2019, PPI executed several strategic

initiatives, including:

1. Port: Business expansion through acquisitions and

partnership

2. Access: Strategic involvement in strategic projects

through cooperation

3. Property: Optimization of IPC Group assets and

creating a new business generator

4. PMO: Vertical & Horizontal integration in terms of

scope and competence

The strategy to strengthen the business segment is

supported by strengthening and increasing capacity

and HR capabilities, developing optimum funding


structure alternative, as well as acquiring organic and

inorganic corporate business competency.

ANALYSIS ON THE COMPANY’S PERFORMANCEPPI recorded a positive performance in 2019 in several

range, as can be seen through several achievements in

financial, operational and corporate performance. As

of December 31, 2019, PPI recorded a financial growth,

especially when compared on a year on year (yoy)

basis. Profit before tax amounting to Rp318.28 billion,

increased by 60.77% compared to Rp197.97 billion in

2018, and profit for the year amounting to Rp241.42

billion, increased by 63.50% compared to Rp114.46

billion in 2018.

If compared to the 2019 RKAP, the Company managed

to record a delightful achievement. Operating income

was realized at Rp772.36 million or 87.61% of the

target at Rp881.58 million. Operating profit reached

64.04% or Rp307.36 million from the target of Rp174.26

million. Profit and loss before taxes and after taxes also

exceeded the target, respectively reaching Rp243.73

million and Rp241.42 million.

In terms of operational side, until December 31, 2019,

the Company has succeeded in continuing the

construction progress of the Cibitung Cilincing Tollways

which has reached 82.33% of the land, and 69.54% of

the construction in December 2019. Until present,

PPI’s operating income is still dominated by NPCT1

port management revenue. While other business

models are still in the construction stage, thus not yet

contributed to revenue, including Maritime Tower, and

Cibitung Cilincing Toll Road.

PPI BUSINESS PROSPECTS IN 2020 It is predicted that the global economic outlook in 2020

is still going to be overshadowed by the slowdown due

to the trade war between US and China. In addition, the

increasing geopolitical tension in the Middle East region

could also increase the price of global energies. However,

amidst these global conditions, PPI is optimistic about

the growth of the infrastructure industry in 2020, which

is in line with the priorities of Joko Widodo-Ma’ruf Amin

who remain focused on infrastructure development.

In addition, 2020 GDP is expected to grow 5.07% (yoy),

higher than the growth forecast of 5.04% in 2019.

This becomes a reference that improving economic

performance in 2020 is also influenced by the global

economy and national investment from both domestic

and foreign investment.

pendanaan yang optimal, serta akusisi kompetensi

bisnis korporasi secara organik dan anorganik.

ANALISIS KINERJA PERUSAHAANKinerja PPI sepanjang tahun 2018 tercatat dalam

rentang yang positif, dibuktikan dengan beberapa

pencapaian yang berhasil diraih baik dari sisi kinerja

keuangan, operasional, maupun korporasi. Per

31 Desember 2019, kinerja keuangan PPI tercatat

mengalami pertumbuhan terutama jika dihitung

secara year on year (yoy). Laba sebelum pajak sebesar

Rp318,28 miliar naik 60,77% dibandingkan tahun 2018

sebesar Rp197,97 miliar dan laba tahun berjalan sebesar

Rp241,42 miliar, meningkat 63,50% dibandingkan tahun

2018 yang tercatat sebesar Rp114,46 miliar.

Jika ditinjau dari RKAP 2019, Perseroan berhasil

mencatat pencapaian membanggakan. Pendapatan

Usaha terealisasi sebesar Rp772,36 juta atau 87,61%

dari target sebesar Rp881,58 juta. Laba usaha tercapai

sebesar 64,04% atau sebesar Rp307,36 juta dari target

sebesar Rp174,26 juta. Laba rugi sebelum pajak dan

setelah pajak juga tercatat melampaui target, masing-

masing mencapai sebesar Rp243,73 juta dan Rp241,42

juta.

Dari sisi operasional, sampai dengan 31 Desember 2019

Perusahaan berhasil melanjutkan progress proyek-

proyek pengembangan pembangunan Jalan Tol

Cibitung Cilincing yang hingga Desember 2019 telah

mencapai 82,33% lahan, dan 69,54% konstruksi. Hingga

saat ini, pendapatan operasional PPI masih didominasi

dari pendapatan port management NPCT1. Sementara

model bisnis lainnya masih dalam tahap konstruksi

sehingga belum berkontribusi dalam pendapatan,

diantaranya yaitu Maritime Tower dan Jalan Tol Cibitung

Cilincing.

PROSPEK USAHA PPI TAHUN 2020Prospek ekonomi dunia pada 2020 diproyeksikan masih

akan menantang dengan kondisi perlambatan global

terimbas perang dagang AS dan Tiongkok. Selain itu,

meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan

Timur Tengah dapat berimbas kepada kenaikan harga

energi dunia. Akan tetapi di tengah kondisi global

tersebut, PPI tetap optimis dengan pertumbuhan

industri infrastruktur di 2020 seiring dengan prioritas

pemerintah Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang tetap fokus

kepada pembangunan infrastruktur. Selain itu, PDB

tahun 2020 diperkirakan akan tumbuh 5,07% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan

tahun 2019 sebesar 5,04%. Hal ini menjadi acuan

bahwa peningkatan kinerja perekonomian pada tahun

2020 dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian

dunia dan meningkatnya investasi nasional baik yang

bersumber dari PMDN maupun PMA.



From the maritime industry, the Budget Committee

(Banggar) of the House of Representatives (DPR)

approved the budget of Coordinating Ministry of

Maritime Affairs for 2020 of Rp350.79 billion. The

budget increased by Rp79.25 billion from the proposed

program and budget structure (SPA) on July 22, 2019,

which was Rp271.54 billion. In detail, there are 14

programs/activities proposed by the Coordinating

Minister of Maritime Affairs that have increased the

budget in 2020. This is a great news for the national

maritime industry to grow.

There is a large transformation ongoing on a global

landscape at this moment. The center of global

geoeconomic and geopolitical is shifting from West

to East Asia along with the rise of Asian countries.

This is a great momentum for Indonesia to realize

its vision of becoming the global maritime axis as

Indonesia is going through strategic transformation

geographically, geopolitically, and geoeconomically.

If we talk about becoming the global maritime axis,

marine infrastructure shall be adequate and enhanced

in a modern way.

Understanding the strategic position of Indonesia, the

President has prepared the five pillars to realize the

global maritime axis. Among the five pillars, the third

point is to accelerate infrastructure development and

maritime connectivity by building sea toll road, deep

seaport, logistics, shipping industry, and maritime

tourism. This has encouraged PPI to show the best

performance to realize the vision of making Indonesia

to triumph on land and sea.

ENHANCEMENT OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATIONAs a subsidiary of a State-Owned Enterprise,

implementing good corporate governance is a

must and it should always be maintained and

improved. The application of GCG principles which

includes Transparency, Accountability, Independence,

Responsibility, Equality and Fairness becomes

a guideline for each employee to fulfill their

responsibilities.

As a reflection of this commitment, PPI continues to

increase its GCG level through programs of Volume

Growth, Profitability Growth, and Holding Establishment.

To ensure its effectiveness, the implementation of GCG

is regularly monitored and assessed by independent

parties appointed by the Company. In 2019, the GCG

assessment score for the fiscal year 2018 was 92.19% with

end title “Very Good” compared to the score last year of

Dari industri maritim, Badan Anggaran (Banggar)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui anggaran

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang

Kemaritiman tahun 2020 sebesar Rp350,79 miliar.

Adapun anggaran tersebut naik Rp79,25 miliar dari

struktur program dan anggaran (SPA) yang diusulkan

pada 22 Juli 2019 lalu yakni Rp271,54 miliar. Secara rinci,

terdapat 14 program/kegiatan yang diusulkan oleh

Menko Maritim yang mendapatkan kenaikan anggaran

pada 2020. Keputusan ini tentunya menjadi angin

segar bagi industri maritim nasional untuk semakin

berkembang.

Pada lanskap global, sebuah trasformasi besar

sedang terjadi saat ini. Pusat gravitasi geoekonomi

dan geopolitik dunia sedang bergeser dari Barat ke

Asia Timur dengan bangkitnya Negara-negara Asia.

Momentum ini tentu sangat baik untuk menunjang cita-

cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, mengingat

bahwa Indonesia berada tepat di tengah-tengah proses

perubahan strategis itu, baik secara geografis, geopolitik,

maupun geoekonomi. Jika berbicara tentang menjadi

poros maritim dunia, tentu infrastruktur kelautan harus

memadai dan dikembangkan secara modern.

Menyadari arti strategis Indonesia, Presiden juga

telah memaparkan lima pilar sebagai upaya untuk

mewujudkan poros maritim dunia itu. Di antara

kelima pilar tersebut, poin ketiga menargetkan untuk

mengakselerasi pengembangan infrastruktur dan

konektivitas maritim dengan membangun tol laut, deep

seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata

maritim. Visi tersebut tentunya menjadi jalan bagi PPI

untuk menunjukkan kinerja terbaik demi mewujudkan

mimpi Indonesia untuk berjaya di darat dan lautan.

PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANSebagai entitas anak perusahaan Badan Usaha Milik

Negara, penerapan tata kelola perusahaan yang baik

menjadi salah satu hal mutlak yang harus selalu dijaga

dan ditingkatkan implementasinya. Penerapan prinsip-

prinsip GCG yang meliputi Transparansi, Akuntabilitas,

Kemandirian, Tanggung Jawab, dan Kesetaraan serta

Kewajaran menjadi pedoman bagi setiap insan PPI

dalam menjalankan tanggung jawab yang diemban.

Sebagai refleksi dari komitmen tersebut, PPI terus

meningkatkan level GCG melalui program-program

Volume Growth, Profitability Growth, dan Holding

Establishment. Untuk memastikan efektivitasnya,

implementasi GCG di PPI senantiasa dimonitor secara

berkala dan dinilai oleh pihak indepeden yang ditunjuk

oleh Perusahaan. Pada 2019, skor penilaian GCG untuk

tahun buku 2018 yang dilaksanakan pada 2019 sebesar


90.30%. The assessment in 2019 was carried out by PT

Bumi Pertiwi Mandiri (INDgAF). From the evaluation

on all aspects, ‘Board of Commissioners’ received the

highest score of 33.514 or equivalent to 95,573% out of

the total score of 35.000.

ASSESSMENT ON PERFORMANCE OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORSUntil end of December 2019, PPI had not formed a

committee under the Board of Directors, so there was

no information on assessment and the basis for their

evaluation of the performance of the committees

under the Board of Directors.

HUMAN RESOURCES MANAGEMENTAll achievements in 2019 can be realized due to the hard

work and dedication of all employees. The performance

of our HR and management continues to be enhanced

in line with the continuous improvement program.

Based on the roadmap, the focus of HR achievement

in 2019 was “Sustainable High Performer & Engaged

Organization” and ““Integrated Human Capital

Service”. In this stage, PPI, through HR Department,

intensifes the competency development to support

each employee’s performance.

Until 2019, PPI through HR Department has

progressively implemented the governance of

employee development based on Company needs and

port management industry. Useful training continues

to be provided in accordance with each work unit

and competency so that it becomes applicable and

increases employee competency.

IMPLEMENTATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYPPI aspires to grow continuously and sustainably

(sustainable growth). In realizing these aspirations, PPI

is fully committed to align its business achievement

with benefits given to our human resources, the

community and the surrounding environment. This is

done because PPI believed that conducting business

activities that performed well must also means carrying

out responsibilities and caring for key stakeholders,

especially the community around the operational

activities in Indonesia.

92,19% dengan predikat “Sangat Baik” jika dibandingkan

dengan skor GCG tahun sebelumnya sebesar 90,30%.

Penilaian tahun 2019 dilaksanakan oleh PT Bumi Pertiwi

Mandiri (INDgAF). Dari seluruh aspek pengujian, ‘Dewan

Komisaris’ mendapatkan skor tertinggi sebesar 33,514

atau setara 95.573% dari total skor sebesar 35,000.

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Sampai dengan Desember 2019, PPI belum

membentuk komite di bawah Direksi sehingga tidak

terdapat informasi mengenai penilaian atas kinerja

komite-komite yang berada di bawah Direksi beserta

dasar penilaiannya.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIASeluruh pencapaian kinerja di tahun 2019 merupakan

buah dari kerja keras serta dedikasi seluruh sumber daya

manusia Perusahaan. Kinerja SDM dan manajemen

terus ditingkatkan seiring dengan continuous

improvement yang juga semakin digalakkan.

Bersandar pada roadmap yang telah dibuat, fokus

pencapaian SDM pada tahun 2019 adalah “Performa

Tinggi Berkelanjutan & Keterlibatan Organisasi” dan

“Layanan Sumber Daya Manusia Terpadu”. Dalam tahap

ini, PPI melalui Departemen SDM mengintensifkan

pengembangan kompetensi untuk menunjang

performa setiap pekerja.

Sampai dengan 2019, PPI melalui Departemen SDM

telah secara progresif melaksanakan tata kelola

pengembangan karyawan berdasarkan kebutuhan

Perseroan dan perkembangan industri pengelolaan

pelabuhan. Pelatihan-pelatihan yang bermanfaat terus

diberikan sesuai dengan unit kerja dan kompetensi

masing-masing sehingga menjadi aplikatif dan

semakin meningkatkan kompetensi karyawan.

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANPPI memiliki aspirasi untuk berkembang secara terus

menerus dan berkesinambungan (sustainable growth).

Untuk menunjang aspirasi tersebut, PPI berkomitmen

penuh untuk menyelaraskan pencapaian kinerja usaha

dengan upaya pemberian manfaat bagi SDM PPI,

masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal itu didasari

keyakinan PPI bahwa menjalankan kegiatan usaha

yang baik berarti juga menjalankan tanggung jawab

dan kepedulian terhadap para pemangku kepentingan

utama, khususnya masyarakat di sekitar lingkup

kegiatan operasional di seluruh Indonesia.



In 2019, several corporate social responsibility programs

were done by PPI covering 4 (four) important aspects

including the responsibility for the environment,

employment, health, and work safety, social

development and customers. The programs were Siaga

Sehat, Campaign on the Awareness of the Danger of

Drugs and HIV AIDS at 5 (five) schools, Donation of

Sacrificial Animal, Scholarship Programs, sea fisheries

processing training, Natural Disaster Relief, and

Sponsorship.

CHANGES IN BOARD OF DIRECTORS COMPOSITIONIn 2019, there were several changes in the composition

of Board of Directors, which done based on the decision

of the Circular GMS Decision SK. 03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19

and SK-024/PII-SK.D1/VII/2019 as well as Circular GMS

Decision Number: SK.03/28/8/1/PBP/UT/PI.II-18 and

HK.476/28/8/1/MTI-2018.

Therefore, the composition of the Board of Directors of

PPI until December 31, 2019, is as follows:

• Ad Interim President Director: Prastyo Wasis

Prabowo

• Commercial and Business Development

Director: Kiki Mohammad Hikmat

• Ad Interim Engineering Director: Eko Afrilianto

• Finance and Human Capital Director: Henri

Panggabean

Pada 2019, beberapa program tanggung jawab

sosial perusahaan yang dilakukan PPI telah meliputi

4 (empat) aspek penting yaitu tanggung jawab

terhadap lingkungan hidup, ketenagakerjaan,

kesehatan, dan keselamatan kerja, pengembangan

sosial kemasyarakatan dan tanggung jawab terhadap

pelanggan. Program yang direalisasikan antara lain

meliputi Program Siaga Sehat, Kampanye Kesadaran

Bahaya Narkoba dan HIV AIDS di 5 (lima) sekolah,

Bantuan Hewan Qurban, Program Beasiswa, program

pelatihan ikan laut, Bantuan Bencana Alam, dan

Sponsorship.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Sepanjang tahun 2019 terdapat beberapa kali

perubahan dalam komposisi Direksi, yang didasarkan

pada Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuer) SK. 03/1/7/4/

MTA/UT/PI.II-19 dan SK-024/PII-SK.D1/VII/2019 serta

Keputusan RUPS Sirkuler Nomor: SK.03/28/8/1/PBP/UT/

PI.II-18 dan HK.476/28/8/1/MTI-2018.

Dengan demikian, komposisi Direksi PPI sampai

dengan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

• Plt Direktur Utama: Prastyo Wasis Prabowo

• Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha:

Kiki Mohammad Hikmat

• Plt Direktur Teknik: Eko Afrilianto

• Direktur Keuangan dan SDM: Henri Panggabean


APPRECIATION AND CLOSING STATEMENTWith this we conclude the management report of PPI

performance in 2019. Members of the Board of Directors

would like to express their deepest appreciation to

the Board of Commissioners, the parent entity, and

regulators for their supervision and direction for the

Company.

We would also like to thank all employees and

business partners for their support and hard work. Our

appreciation also goes to all shareholders and investors

of whom with their trusts the Company is able continue

growing. We have high hope in welcoming 2020 and

to realize higher performance as a port infrastructure

developer paving the way to a glorious future

APRESIASI DAN PENUTUPDemikian laporan atas kinerja pengelolaan PPI untuk

tahun 2019 ini kami sampaikan. Seluruh jajaran Direksi

menyampaikan apresiasi mendalam kepada Dewan

Komisaris, induk perusahaan, serta pihak regulator yang

senantiasa mengawasi dan mengarahkan Perusahaan.

Juga untuk seluruh insan PPI dan mitra bisnis atas

dukungan serta kerja keras yang dikerahkan. Apresiasi

juga kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham

dan investor yang selalu memberikan kepercayaannya

sehingga Perusahaan dapat terus berkembang.

Besar harapan kami untuk menyambut 2020 dan

untuk mewujudkan kinerja yang lebih positif sebagai

pengembang infrastruktur pelabuhan yang membuka

jalan menuju masa depan gemilang.

Atas Nama Direksi,On Behalf of the Board of Directors,

Prastyo Wasis PrabowoPlt. Direktur Utama

Ad Interim President Director


PROFILPERUSAHAANCOMPANYPROFILE



IDENTITAS PERUSAHAANCOMPANY IDENTITY

Nama PerusahaanCompany Name

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (selanjutnya disingkat “PPI”)/PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (hereinafter referred to as “PPI”)

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Bidang kegiatan pengusahaan di pelabuhan / Field of port business activities

Status PerusahaanCompany Status

Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara/Subsidiary of State-Owned Enterprise

Bidang UsahaLine of Business

Kepelabuhanan/Port Activities

KepemilikanOwnership

1. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (99.89%)2. PT Pelabuhan Indonesia Investama (0.11%)

Tanggal Pendirian:Date of Establishment

5 November 2012 / November 5, 2012

PT Pengembang Pelabuhan IndonesiaGedung Kobexindo Lantai 4 (Kobexindo Building 4th Floor)Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5 D, Ancol Timur Jakarta Utara 14430, Indonesia

+62 21 6471 8081 www.portdevco.com

[email protected]. +62 21 6471 8083


Landasan Hukum Pendirian & PerubahannyaLegal Basis of Establishment &Amendment

1. Notaris Nomor 9 yang dibuat di hadapan Yulianti Irawati, S.H., pengganti dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU-57925.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 13 November 2012 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 4 Juni 2013.

2. Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akta No. 29 tanggal 26 Maret 2015 dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn tentang peningkatan modal dasar dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. AHU-0934117.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 27 April 2015.

3. Perubahan Anggaran Dasar Pasal 4 ayat (1) dan (2) berdasarkan Akta No. 11 tanggal 13 September 2018 tentang peningkatan modal dasar dan penambahan setoran modal PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No AHU-AH.01.03-0246109 tanggal 25 September 2018.

1. Notarial Deed Number 9 drawn up before Yulianti Irawati, S.H., the successor of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn. This deed of establishment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with Decree No. AHU-57925.AH.01.01. of 2012 dated November 13, 2012 and published in Supplement to Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 45 dated June 4, 2013.

2. Amendment to Articles of Association based on Deed No. 29 dated March 26, 2015 from Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn regarding the increase of authorized capital and has received approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU-0934117.AH.01.02. of 2015 dated April 27, 2015.

3. Amendments to Articles of Association Article 4 paragraph (1) and (2) based on Deed No. 11 dated September 13, 2018 concerning an increase in authorized capital and additional capital deposits of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia and obtained approval from the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0246109 dated September 25, 2018.

Modal Dasar per 31 Desember 2019Authorized Capital per December 31, 2019

Rp900.000.000.000,- (sembilan ratus miliar Rupiah) /Rp900,000,000,000,- (nine hundred billion Rupiah)

Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh per 31 Desember 2019Issued and Fully Paid Capital perDecember 31, 2019

Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah)/Rp225,000,000,000,- (two hundred twenty five billion Rupiah)

Pemegang SahamShareholders

1. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (99.89 %)2. PT Pelabuhan Indonesia Investama (0.11%)

Kegiatan Bisnis Utama Sesuai Anggaran DasarCore Business Activities According to Articles of Association

Bidang kegiatan pengusahaan di pelabuhan /Field of port business activities

Jumlah Karyawan per 31 Desember 2019Number of Employees perDecember 31, 2019

84 orang / people

Pencatatan di BursaStock Exchange Listing

PPI merupakan anak perusahaan BUMN yang belum mencatatkan saham di bursa manapun /PPI is a subsidiary of SOE that has not listed any shares in any stock exchange

JaringanNetwork

1. Kantor Pusat2. Lokasi Proyek yaitu Pembangunan New Priok Container Terminal tahap 1 yang akan terdiri dari 3

(tiga) Terminal Petikemas serta 2 (dua) Terminal Produk serta Pembangunan 3. Pengembangan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat.

1. Head Office2. Project Location, namely NewPriok Container Terminal phase 1, which shall consist of 3 (three)

Container Terminals as well as two Product Terminals as well as Construction and Development of Kijing Terminal at Pontianak Port, West Kalimantan

3. Development of Kijing Terminal at Pontianak Port, West Kalimantan



RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAANBrief History of the Company

PPI didirikan berdasarkan Akta No. 9 tertanggal 5

November 2012 yang dibuat oleh notaris N.M. Dipo

Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., berkantor pusat di

Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh status badan

hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia No. AHU-57925.A.H.01.01, 2012.

Adapun kepemilikan saham PPI, mayoritas saham

dimiliki oleh IPC, yaitu sebanyak 99,89% dan 0,11% saham

oleh PT Pelabuhan Indonesia Investama.

Salah satu tujuan pendirian PPI adalah untuk

melaksanakan aspek kontribusi dan pengoperasian

perjanjian konsesi New Priok Terminal, Pelabuhan

Tanjung Priok sebagaimana ditetapkan oleh Kantor

Pusat Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan

PT Pelabuhan Indonesia II No.01/1/1/OP.TPK-12 dan

No.HK. 566/15/11/PI.II-12 tanggal 21 Agustus 2012

tentang Perjanjian Konsesi Pembangunan dan

Operasi Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok.

Berdasarkan kesepakatan konsesi tersebut, IPC dapat

membentuk anak perusahaan untuk melakukan setiap

aspek konstruksi dan pengoperasian Terminal Kalibaru

Pelabuhan Tanjung Priok.

Di awal tahun pendiriannya, PPI dipercaya untuk

membangun New Priok Terminal yang dilakukan

dalam 2 fase. Fase pembangunan pertama dimulai

pada tahun 2012 sampai 2017 dengan panjang tempat

berlabuh 4.000 meter, untuk area peti kemas seluas 104

Ha, untuk area minyak 72 Ha dan area pendukung seluas

36 Ha, kedalaman air 16 meter. Untuk tahap pertama,

kapasitas terminal dapat melayani peti kemas melewati

terminal 4.5 juta TEUs. Tahap kedua, pengembangan

terminal dimulai pada tahun 2018 sampai 2023 dengan

panjang dermaga total 4.230 meter, kedalaman air 20

meter, halaman kontainer 190 Ha dengan total kapasitas

terminal 9 juta TEUs.

Fokus bisnis PPI di tahun 2013 sampai tahun 2016

adalah untuk melaksanakan pembangunan dan

pengoperasian New Priok Container Terminal 1 untuk

pekerjaan pemasangan tiang pancang, break water

dan dredging. Selain itu juga dimulainya perencanaan

konstruksi jalan akses dan finalisasi pembangunan New

Priok Container Terminal 1 pada 2015 yang kemudian

diresmikan oleh Presiden RI.

Di tahun 2017, PPI kembali dipercaya oleh IPC untuk

bertindak sebagai Project Management dalam

proyek IPC terbaru yaitu Pengembangan Terminal

Kijing, Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat.

Perikatan antara IPC dan PPI untuk proyek ini ditandai

PPI was established based on Deed No. 9 dated

November 5, 2012, made by N.M. Dipo Nusantara

Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta. The deed of

establishment was authorized by the Minister of Justice

and Human Rights of the Republic of Indonesia in

Decision No. AHU-57925.A.H.01.01, 2012. As for the PPI

shareholding, the majority of shares is owned by IPC

99.89%, and 0.11% is owned by PT Pelabuhan Indonesia

Investama.

One of the objectives of establishing PPI is to implement

construction and operation of the concession

agreement of New Priok Terminal-Tanjung Priok Port,

as stipulated by the Head Office of Tanjung Priok Port

Authority with PT Pelabuhan Indonesia II No.01/1/1/

OP.TPK-12 and No. HK. 566/15/11/PI.II-12 dated August 21,

2012, on the Concession Agreement for the Construction

and Operation of Kalibaru Terminal of Tanjung Priok

Port. Based on the concession agreement, IPC may

establish a subsidiary to carry out every aspect of

construction and operation of Kalibaru Terminal of

Tanjung Priok Port.

Initially, PPI was trusted to build New Priok Terminal

which is conducted in 2 phases. The first construction

phase began in 2012 until 2017 with a 4,000-meter long

berth, 104 hectares container area, 72 hectares oil area,

and 36 hectares supporting area, with a water depth

of 16 meters. In the first phase, terminal can serve 4.5

million TEUs containers. The second phase is the

terminal development from 2018 to 2023 with a total

dock length of 4,230 meters, water depth of 20 meters,

190 Ha container area, with a total terminal capacity of

9 million TEUs.

In 2013 to 2016, the focus of PPI business was to carry out

the development and operation of New Priok Container

Terminal 1 for pile installation work, breakwater, and

dredging. PPI also started planning the access road

construction and the finalization of New Priok Container

Terminal 1 construction in 2015 which then inaugurated

by the President of the Republic of Indonesia.

In 2017, PPI was assigned by IPC to act as the Project

Management in the newest IPC’s project, i.e. Kijing

Terminal development, Pontianak Port in West

Kalimantan. The agreement between IPC and

PPI for this project was marked by the signing of


oleh penandatanganan Perjanjian Kerja Sama

Pembangunan dan Pengembangan Terminal Kijing

Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat pada tanggal

24 Oktober 2017.

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham yang

diambil secara sirkuler pada tanggal 14 Agustus

2018, PPI sepakat untuk meningkatkan modal dasar

Perseroan yang semula sebesar Rp100.000.000.000

menjadi Rp900.000.000.000 dan penambahan modal

ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula

RP25.000.000.000 menjadi Rp225.000.000.000.

Dengan adanya peningkatan modal dasar dan

penambahan modal ditempatkan dan disetor tersebut,

maka komposisi kepemilikan saham turut berubah di

mana kepemilikan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

menjadi 99,89%, dan PT Pelabuhan Indonesia Investama

menjadi 0,11%. Perubahan modal yang juga mengubah

Anggaran Dasar Perseroan ini telah dicatat dalam Akta

No. 11 tanggal 13 September 2018 dan disetujui oleh

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia, melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0019856.

AH.01.02 Tahun 2018 tentang Persetujuan Perubahan

Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia tanggal 25 September 2018.

Pada 21 Desember 2018, PPI sepakat untuk melakukan

pengalihan saham Perusahaan dari PT Multi Terminal

Indonesia kepada PT Pelabuhan Indonesia Investama

berdasarkan Keputusan Pemegang Saham yang

the Construction and Development Cooperation

Agreement of Kijing Terminal, Pontianak Port, in West

Kalimantan, on October 24, 2017.

Based on the Shareholders’ Decision taken circularly

on August 14, 2018, PPI agreed to increase the

Company’s authorized capital of Rp100,000,000,000 to

Rp900,000,000,000 and the Company’s initial and paid-

up capital of Rp25,000,000,000 to Rp225,000,000,000.

With the increase in authorized capital and the addition

of the issued and paid-up capital, the composition of

share ownership also changes where the ownership of

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) becomes 99.89%,

and PT Pelabuhan Indonesia Investama becomes

0.11%. Changes in capital also changed the Company’s

Articles of Association, that have been recorded in Deed

No. 11 dated September 13, 2018 and approved by the

Ministry of Law and Human Rights of the Republic

of Indonesia, through the Decree of the Minister of

Law and Human Rights of the Republic of Indonesia

Number AHU-0019856..AH. 01.02 of 2018 concerning

Approval of Amendments to the Articles of Association

of the Limited Liability Company of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia on September 25, 2018.

On December 21, 2018, PPI agreed to transfer the

Company’s shares from PT Multi Terminal Indenesia

to PT Pelabuhan Indonesia Investama based on



diambil secara sirkuler dengan Akta Notaris No. 37

tanggal 28 Desember 2018 dan telah mendapatkan

pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-

AH.01.03-0050687 Tahun 2018 tentang Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia. Dengan adanya

pengalihan saham tersebut, maka komposisi

kepemilikan saham turut berubah di mana kepemilikan

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menjadi 99,89% dan

PT Pelabuhan Indonesia Investama menjadi 0,11%.

Dalam rangka ekspansi bisnis lebih lanjut, PPI bersama

PT PP Properti Tbk pada tahun 2018 sepakat untuk

mendirikan Perusahaan Patungan dalam bentuk

Perseroan terbatas dengan nama PT Menara Maritim

Indonesia yang bergerak di bidang properti dan

telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,

melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Nomor AHU-0033122.AH.01.01 Tahun

2018 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum

Perseroan Terbatas PT Menara Maritim Indonesia.

Adapun persentase pemegang sahamnya ialah PT PPI

sebesar 70% (612.500.000 lembar saham) dan PT PP

Properti Tbk sebesar 30% (262.500.000 lembar saham).

Pendirian Perusahaan Patungan ini selain dalam

rangka pengembangan usaha di bidang properti,

juga dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan-

kawasan lain yang dimiliki oleh IPC Group maupun

lahan-lahan potensial lainnya.

Shareholders’ Decisions taken circularly with Notary

Deed No. 37 dated December 28, 2018 and has been

approved by the Ministry of Law and Human Rights

Human Republic of Indonesia through the Decree of

the Minister of Law and Human Rights of the Republic

of Indonesia Number AHU-AH.01.03-0050687 of 2018

concerning Receipt of Notification of Changes in the

Data of the Company of PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia. With the transfer of shares, the composition

of share ownership also changes where the ownership

of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) becomes 99.89%

and PT Pelabuhan Indonesia Investama becomes 0.11%.

In the context of further business expansion, PPI together

with PT PP Properti Tbk in 2018 agreed to establish a

Joint Venture in the form of a limited liability company

under the name of PT Menara Maritim Indonesia which

is engaged in property and has been approved by the

Republic of Indonesia Ministry of Law and Human

Rights Indonesia, through the Decree of the Minister of

Law and Human Rights of the Republic of Indonesia

Number AHU-0033122.AH.01.01 of 2018 concerning

Ratification of the Establishment of PT Menara Maritim

Limited Liability Company Legal Entity. The percentage

of its shareholders is PT PPI of 70% (612,500,000 shares)

and PT PP Properti Tbk by 30% (262,500,000 shares).

The establishment of this Joint Venture Company, in

addition to developing business in the property sector,

is also intended to develop other areas owned by the

IPC Group and other potential lands.


2012

2016

2014

2013

2017

2018

2015

Pendirian PPI sebagai anak perusahaan IPC yang menjadi pelopor dalam penyediaan fasilitas infrastruktur pelabuhan yang andal dengan standar Internasional.

Establishment of PPI as a subsidiary of IPC, which is the pioneer in the provision of reliable port infrastructure facilities with international standards.

Melaksanakan pembangunan New Priok Container Terminal 2 untuk pekerjaan pemasangan tiang pancang, break water dan dredging. PPI juga mulai merencanakan konstruksi jalan akses.

Conducted the construction of New Priok Container Terminal 2 for pile installation work, break water, and dredging. PPI also started planning the access road construction.

Peresmian New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) Pelabuhan Utama Tanjung Priok oleh Presiden RI.

Inauguration of New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) Tanjung Priok Main Port by the President of the Republic of Indonesia.

Mendirikan Perusahaan Patungan dengan nama PT Menara Maritim Indonesia bersama PT PP Properti Tbk yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-0033122.AH.01.01 Tahun 2018 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Menara Maritim Indonesia. Adapun persentase pemegang sahamnya ialah PT PPI sebesar 70% (612.500.000 lembar saham) dan PT PP Properti Tbk sebesar 30% (262.500.000 lembar saham). Pendirian Perusahaan Patungan ini selain dalam rangka pengembangan usaha di bidang properti, juga dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan-kawasan lain yang dimiliki oleh IPC Group maupun lahan-lahan potensial lainnya.

Established a Joint Venture under the name of PT Menara Maritim Indonesia with PT PP Properti Tbk, which was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, through Decree of the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia Number AHU-0033122.AH.01.01 of 2018 concerning Ratification of Establishment PT Menara Maritim Indonesia Limited Liability Company Legal Entity. The percentage of its shareholders is PT PPI of 70% (612,500,000 shares) and PT PP Properti Tbk for 30% (262,500,000 shares). The establishment of this Joint Venture Company, in addition to developing business in the property sector, is also intended to develop other areas owned by the IPC Group and other potential lands.

PPI melaksanakan pembangunan New Priok Container Terminal 1.

PPI conducted the construction of New Priok Container Terminal 1.

Finalisasi pembangunan New Priok Container Terminal 1 dan mulainya pembangunan New Priok Container Terminal 2 dan 3.

Finalization of New Priok Container Terminal 1 construction and starting construction of New Priok Container Terminal 2 and 3.

Pelaksanaan Proyek Kijing dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PPI dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Commencement of Kijing Project Implementation with the signing of Cooperation Agreement between PPI and PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

JEJAK LANGKAHMilestones



BIDANG USAHALines of Business

Kegiatan Usaha Menurut Anggaran Dasar

Mengacu pada pasal dalam Akta Pendirian Nomor 9

Tanggal 5 November 2012 yang merupakan Anggaran

Dasar Perusahaan, disebutkan bahwan kegiatan usaha

PPI adalah sebagai berikut:

Pasal 3 ayat (1)

Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah melakukan

usaha di bidang penyediaan dan pengembangan

fasilitas pelabuhan, serta optimalisasi pemanfaatan

sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk

menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/

mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai

Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip

Perseroan Terbatas.

Pasal 3 ayat (2)

Menyatakan bahwa maksud dan tujuan Perseroan ini

adalah bergerak dalam bidang kegiatan pengusahaan

di pelabuhan.

Pasal 3 ayat (3)

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas,

PPI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai

berikut:

a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga

untuk bertambat;

b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian

bahan bakar dan pelayanan air bersih;

c. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik

turun penumpang dan/atau kendaraan;

d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga

untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat

barang dan peti kemas;

e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang

dan tempat penimbunan barang, alat bongkar

muat dan peralatan pelabuhan;

f. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal

peti kemas, curah cair, curah kering dan ro-ro;

g. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar

muat barang;

h. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi

dan konsolidasi barang; dan

i. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal

tunda.

Business Activities According to Articles of Association

Pursuant to the articles in the Deed of Establishment

No. 9 dated November 5, 2012 which became the

Company’s Articles of Association, the business

activities of PPI are as stated below:

Article 3 paragraph (1)

The Company’s purpose and objectives are to conduct

business in the field of provision and development of port

facilities, and optimization of the utilization of resources

owned by the Company to produce goods and/or

services of high quality and strong competitiveness to

gain/pursue profit in order to increase the Company’s

value by applying the principles of Limited Liability

Company.


states that the purpose and objective of this Company

are to engage in the port business.


To achieve the above-mentioned purpose and

objectives, the Company shall carry out the following

businesses:

a. Provision of and/or mooring services;

b. Provision and/or service of refueling and clean

water service;

c. Provision and/or service of passenger or vehicle

carriage;

d. Provision and/or dock service for loading and

unloading of goods and containers;

e. Provision and/or service of warehousing and

stockpiling, loading and unloading equipment,

and port equipment;

f. Provision and/or service of container terminal,

bulk liquid, dry bulk and ro-ro services;

g. Supply and/or service of loading and unloading

of goods;

h. Provision and/or service of distribution center

and consolidation of goods; and

i. Provision and/or towage services.


Kegiatan Usaha yang Dijalankan Saat Ini dan Produk/Jasa Perusahaan

Sejalan dengan pengembangan Perusahaan, saat ini

kegiatan usaha PPI dapat dibagi menjadi 4 (empat)

jenis yaitu:

• Pengelolaan Pelabuhan;

• Pengelolaan Proyek;

• Pengembangan Jalan Tol; dan

• Pengembangan Properti

Current Business Activities and Company Products/Services

In line with the Company’s development, currently,

business of PPI is categorized into 4 (four) types:

• Port Management;

• Project Management;

• Toll Ways Development; and

• Property Development.



VISI, MISI & MOTTOPERUSAHAANVISION, MISSION & CORPORATE MOTTO

PENJELASAN VISI• Indonesian Leading

Menjadi Perusahaan Indonesia yang terkemuka.

• In Total Solution

Memberikan solusi terpadu untuk setiap aspek.

• For Port Infrastructure

Di bidang infrastruktur dan fasilitas kepelabuhan, yang

antara lain: terminal, dermaga, lapangan penumpukan,

pergudangan dan fasilitas penunjang lainnya.

• Port Development

Pengembang kepelabuhan, yang antara lain: sistem

informasi, sistem pengelolaan, rekonfigurasi dan sistem

lainnya.

Vision Explanation• Indonesian Leading

To be the leading Indonesian company.

• In Total Solution

To provide comprehensive solution on all aspects.

• For Port Infrastructure

In the field of infrastructure and port facilities, which

include: terminals, docks, dockyard, warehousing, and

other supporting facilities.

• Port Development

Port development, which includes: information system,

management system, reconfiguration, etc.

VISIVISIONMenjadi penyedia solusi terbaik

dan paling komprehensif dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan di Indonesia.

To be the best and most comprehensive solution

provider in port infrastructure development in

Indonesia.


MISIMISSION• Menyediakan fasilitas dan infrastruktur

pelabuhan sesuai dengan standar internasional;

• Menciptakan infrastruktur pelabuhan yang inovatif, unggul, dan kompetitif;

• Meningkatkan konektivitas logistic;• Membangun keberhasilan dan saling

menguntungkan dengan mitra kerja;• Memberikan nilai tambah yang

berkelanjutan bagi seluruh Pemegang Saham;

• Meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan karyawan.

• Providing port facilities and infrastructure in

line with the international standard;

• Creating innovative, excellent, and

competitive port infrastructure;

• Improving logistic connectivity;

• Constructing success and beneficial relations

with partners;

• Providing sustainable added-value to

Shareholders;

• Improving employee’s competence,

professionalism, and welfare.

CONNECTINGLOGISTICENHANCINGPRODUCTIVITY

NotePPI’s Vision and Mission are set forth in Board of Directors’

Decree No. SKD-630-001751 dated February 24, 2016, on the

Determination of Company’s Vision, Mission, Corporate Values,

and Motto.

KeteranganVisi dan Misi PPI telah ditetapkan dalam Surat Keputusan

Direksi Nomor: SKD-630-001751 tanggal 24 Februari 2016

tentang Penetapan Visi, Misi, Tata Nilai dan Moto Perusahaan.

COMPANY MOTTO



INTEGRITAS

PPI menunjukkan etos kerja kepada semua orang dan

pengambilan langkah berdasarkan prosedur, kebijakan

dan peraturan yang berlaku.

a. Menaati Pedoman Perilaku Perusahaan dan

beretika, mematuhi GCG dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. Mengutamakan kejujuran dan kepentingan

Perusahaan;

c. Bekerja dengan transparan, bertanggung jawab

dan adil;

d. Berperilaku dan patuh terhadap etika bisnis dan

bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan,

dapat dipercaya, sehingga meningkatkan

kepercayaan publik dan citra perusahaan.

INOVASI

PPI mendorong setiap insan di Perusahaan untuk

senantiasa berpikir dan bertindak dalam memberikan

produk dan layanan terbaik bagi pelanggan kami.

INTEGRITY

PPI demonstrates the work ethic for everyone and

take measures according to the prevailing procedures,

policies, and regulations.

a. Complying with the Company’s Code of Conduct

and ethics, complying with GCG and prevailing

rules and regulations;

b. Prioritizing honesty and Company’s interests;

c. Working transparently, accountably, and fairly;

d. Behaving and adhering to business ethics

and being responsible for actions taken and

trustworthy, thus enhancing public trust and

corporate image.

INNOVATION

PPI encourages all Company’s personnel to always

think and act in providing the best products and

services to the customers.

TATA NILAI DANBUDAYA PERUSAHAAN

CORPORATE VALUE & CULTURE


a. Memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan

mensinergikan praktik-praktik terbaik dengan

wawasan bisnis dan budaya Perusahaan untuk

memberikan kontribusi yang maksimal;

b. Berusaha keras untuk mencapai standar yang

lebih tinggi dan terbuka terhadap ide-ide baru;

c. Berani mengambil keputusan dan tindakan

dengan mempertimbangkan risiko dan

manfaatnya bagi Perusahaan;

d. Mengembangkan diri secara optimal dan

berkesinambungan untuk peningkatan kinerja/

unjuk kerja dan pengembangan karir;

e. Berusaha untuk inovasi dan mengembangkan

solusi kreatif.

KEBERLANJUTAN

PPI memastikan pertumbuhan pendapatan

Perusahaan untuk pengembangan proyek masa depan.

a. Membangun kerja sama yang solid antar karyawan,

manajemen, supplier dan pelanggan berdasarkan

pada prinsip-prinsip saling menghargai, saling

percaya, jujur dan terbuka;

b. Konsistensi dalam mengembangkan dan

mempertahankan eksistensi Perusahaan secara

berkesinambungan sebagai pelopor penyedia

infrastruktur pelabuhan dan pengembangan

pelabuhan di Indonesia;

c. Mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas

Perusahaan dengan melakukan efisiensi di setiap

bagian proses Perusahaan termasuk di dalamnya

meningkatkan produktivitas sumber daya manusia;

d. Menjalankan aktivitas Perusahaan dengan

teliti, cermat, objektif dan komprehensif serta

pengambilan keputusan dengan kehati-hatian

yang tinggi, artinya suatu keputusan diambil bila

telah diyakini bahwa hal-hal tersebut sudah dikaji

dari segala aspek secara tuntas, adalah wujud dari

kerja yang etikal, bernilai tinggi dan bertanggung

jawab (prudence);

e. Tindakan dan pengambilan keputusan terkait

dengan aktivitas Perusahaan harus selalu

memperhatikan manajemen risiko sebagai

wujud sikap waspada dan mawas diri pada waktu

dihadapkan pada kondisi bisnis yang berisiko

tinggi (pengendalian risiko).

MAKING THE RIGHT THINGS HAPPEN Ketika integritas dan inovasi sudah dilakukan dan terjadi

keberlanjutan yang akhirnya membentuk pola pikir

yang baru sehingga menggerakkan untuk senantiasa

mewujudkan hal yang benar menjadi nyata dalam

setiap aspek pekerjaan dan bisnis yang dikerjakan.

a. Upholding high commitment to working and

synergizing business best practices and Corporate

Culture to provide maximum contribution;

b. Striving to achieve higher standards and be open

to new ideas;

c. Having the courage to take decisions and actions

by considering the risks and benefits to the

Company;

d. Developing themselves optimally and sustainably

for performance improvement and career

development;

e. Striving to innovate and develop creative solutions.

SUSTAINABILITY

PPI ensures the revenue growth of the Company to

develop projects in the future.

a. Establishing a solid cooperation between

employees, management, suppliers, and

customers, based on the principles of mutual

respect, mutual trust, honesty and openness;

b. Having consistency in developing and sustaining

the Company’s existence on an ongoing basis

as a pioneer of port infrastructure and port

development provider in Indonesia;

c. Maintaining and enhancing the Company’s

profitability by efficiency in every part of the

Company’s processes, including enhancement of

productivity of human resources;

d. Carrying out the Company’s activities carefully,

thoroughly, objectively, and comprehensively,

equipped with high caution decision making, i.e.

a decision is taken when it is believed that these

things have been reviewed from all aspects

thoroughly, are a manifestation of ethical, high

value, and responsible (prudence) works;

e. Measures and decisions related to the Company’s

activities must always pay attention to risk

management, as a form of awareness and

introspection when faced with high-risk business

conditions (risk control).

MAKING THE RIGHT THINGS HAPPEN

When integrity and innovation are implemented,

sustainability will exist and form new pattern of

thinking, which shall encourage the Company to realize

real matters in every aspect of the work and business

performed.



STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Struktur organisasi Perusahaan telah ditetapkan dalam

Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia tentang Organisasi PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-610-003841 tanggal

28 Juli 2017. Namun, terdapat perubahan nama dan

kelas jabatan pada struktur organisasi PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia, dan telah ditetapkan dalam

Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan

Indoenesia tentang Perubahan Atas Surat Keputusan

Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor:

SKD-610-004706 dengan skema sebagai berikut:

The Company’s Organizational Structure is stipulated

in Decree of the Board of Directors of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia No. SKD 610-003841 dated

July 28, 2017. However, there was a change in the

name and position in the organizational structure of

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, and it has

been stipulated in the Board of Directors Decree of

PT Pengembang Pelabuhan Indoenesia regarding

Amendment to the Board of Directors Decree of PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia Number: SKD-610-

004706 with the following scheme:


PROFIL DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

Ogi RulinoKomisaris Utama / President Commissioner

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 51

Domisili / Domicile Jakarta

Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment

Keputusan RUPS Sirkuler Nomor:

SK.03/14/6/2/MTA/UT/PI.II-19 dan Nomor: SK-

020/PII-SK.D1/VI/2019 tanggal 14 Juni 2019

/ Circular GMS Resolution Number:

SK.03/14/6/2/MTA/UT/PI.II-19 and Number: SK-

020/PII-SK.D1/VI/2019 dated June 14, 2019

Riwayat Pendidikan /

Education History

• Master Teknik dari University of Electro-Communications, Tokyo

• Sarjana Sains & Master Teknik dari University of Electro-Communications, Tokyo.

• Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB)

• Master of Engineering from University of Electro-Communications, Tokyo

• Bachelor of Science & Master of Engineering from University of Electro-Communications,

Tokyo

• Bachelor of Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB)

Perjalanan Karir /

Career History

• Direktur Logistik dan Pengembangan Bisnis PT Krakatau Steel (Persero) TBK (2015-2018)

• Direktur PT Portco Infranusantara, Member of Rajawali Corpora

• General Manager Pengembangan Bisnis PT Nusantara Infrastruktur Tbk, Rajawali

• Regional Process Leader untuk ASEAN South of Mitsui OSK Lines.Ltd.

• National Logistic & Operation Manager PT Mitsui OSK Lines Indonesia

• Account Manager PT Dentsu Indonesia

• Director of Logistics and Business Development of PT Krakatau Steel (Persero) TBK (2015-

2018)

• Director of PT Portco Infranusantara, Member of Rajawali Corpora

• General Manager of PT Nusantara Infrastruktur Tbk, Rajawali

• Regional Process Leader for ASEAN South of Mitsui OSK Lines, .Ltd.

• National Logistic & Operation Manager of PT Mitsui OSK Lines Indonesia

• Account Manager of PT Dentsu Indonesia

Rangkap Jabatan /

Concurrent Positions

Direktur Transformasi & Pengembangan Bisnis PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sampai

dengan saat ini.

Director of Transformation & Business Development of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) to

date.



Irsal YunusKomisaris / Commissioner

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 72

Domisili / Domicile Jakarta Timur / East Jakarta

Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


HK.568/20/4/4/PI.II-17 dan Nomor

HK.476/20/4/2/MTI-2017 tanggal 20 April

2017


HK.568/20/4/4/PI.II-17 and Number

HK.476/20/4/2/MTI-2017 dated April 20,

2017

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen Labora

• Sarjana Ekonomi, Universitas Wiraswasta Indonesia

• Master of Management, Sekolah Tinggi Manajemen Labora

• Bachelor of Economics, Universitas Wiraswasta Indonesia

Perjalanan Karir/

Career History

• Anggota Komisi X DPR RI Dapil Provinsi Jambi (2009-2014)

• Direktur PT Bumi Kanaka (1991-2005)

• Direktur Utama PT PERTJA (1972-2009)

• Member of Commission X DPR RI of Jambi Province (2009-2014)

• Director of PT Bumi Kanaka (1991-2005)

• President Director of PT PERTJA (1972-2009)

Rangkap Jabatan/


Beliau tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lainnya.

He has no concurrent position in other companies.


Dachamer MuntheKomisaris / Commissioner

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 63

Domisili /Domicile Jakarta Selatan / South Jakarta

Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


SK.03/7/7/1/PBI/UT/PI.II-17 dan

Nomor HK.476/7/7/2/MTI-2017 tanggal 7

Juli 2017


SK.03/7/7/1/PBI/UT/PI.II-17 and Number

HK.476/7/7/2/MTI-2017 dated July 7, 2017

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Doktor Hukum, Universitas Padjadjaran (2009)

• Magister Hukum, Universitas Padjadjaran (2002)

• Sarjana Hukum, Universitas Islam Indonesia (1981)

• Doctor of Laws, Padjadjaran University (2009)

• Master of Laws, Padjadjaran University (2002)

• Bachelor of Laws, Universitas Islam Indonesia (1981)

Perjalanan Karir/

Career History

• Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2017- sekarang)

• Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Intelijen (2013-2016)

• Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (2011)

• Inspektur II pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (2011)

• Expert Staff of Audit Board of the Republic of Indonesia (2017-present)

• Expert Staff of Indonesian Attorney General for Intelligence (2013-2016)

• Secretary to Deputy Attorney General for Supervision (2011)

• Inspector II to Deputy Attorney General for Supervision (2011)

Rangkap Jabatan/


Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI

Expert Staff of Audit Board of the Republic of Indonesia



Lukita Dinarsyah TuwoKomisaris / Commissioner

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 57

Domisili / Domicile Jakarta Selatan / South Jakarta

Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


HK.568/22/9/1/PI.II-15 dan

Nomor: HK.476/22/9/1/MTI-2015 tanggal 22

September 2015


HK.568/22/9/1/PI.II-15 and Number

HK.476/22/9/1/MTI-2015 dated September

22, 2015

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Doktor di bidang Ekonomi, University of Illinois, Urbana Champaign/USA (1998)

• Master di bidang Ekonomi, University of Vanderbit/Nashvilee, USA (1992)

• Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (1980)

• Doctor of Economics, University of Illinois, Urbana Champaign/USA (1998)

• Master’s degree in Economics, University of Vanderbit Nashville, USA (1992)

• Bachelor’s degree in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (1980)

Perjalanan Karir/

Career History

• Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Batam (2017-2019)

• Anggota Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit (2015-2018)

• Komisaris PT Permata Bank Tbk (2004-2018)

• Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi PT Permata Bank Tbk (2009-2018)

• Ketua Tim Pengarah Indonesia Broad Brand Plan (2015)

• Wakil Ketua Tim Teknis Detiknas (2014-2015)

• Anggota Intergovernmental Committee of Expert for Sustainable Development

Financing PBB (2013-2014)

• Perwakilan Indonesia sebagai Council GGGI (Global Green Growth Institute)

(2013-sekarang)

• Ketua Delegasi RI untuk Development WG – (2010-2015)

• Ketua Penyusunan RKP Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan & Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2010-2013 (2010-2011)

• Ketua Tim Pengarah ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) (2010)


• Head of Batam Free Trade and Free Port Zone Concession Agency (2017-2019)

• Member of the Palm Oil BPDP Supervisory Board (2015–2018)

• Commissioner at PT Permata Bank Tbk (2004–2018)

• Chief of Remuneration and Nomination Committee at PT Permata Bank Tbk (2009–

2018)

• hairperson of the Indonesia Broad Brand Plan Steering Team (2015)

• Vice Chairman of Detiknas Technical Team (2014-2015)

• Member of Intergovernmental Committee of Expert for Sustainable Development

Financing of the UN (2013–2014)

• Indonesia’s representative as GGGI (Global Green Growth Institute) Council (2013–

present)

• Head of Indonesian Delegation for Development WG – 20 (2010-present)

• Chairman of RKP Drafting Committee of Ministry of National Development Planning

(BAPPENAS) in 2010-2013 (2010-2011)

• Chairman of Steering Committee of ICCTF (Indonesia Cilmate Change Trust Fund)

(2010)

Rangkap Jabatan/


• Anggota Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit

• Komisaris PT Permata Bank Tbk

• Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi PT Permata Bank Tbk

• Member of the Palm Oil BPDP Supervisory Board

• Commissioner at PT Permata Bank Tbk

• Chief of Remuneration and Nomination Committee at PT Permata Bank Tbk



Apep Fajar KurniawanKomisaris / Commissioner

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 36

Domisili / Domicile Jakarta Selatan / South Jakarta

Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan Nomor:

HK.476/28/6/1/MTI-2018

/ Circular GMS Resolution No: SK.03/28/6/1/

PBP/PAC/PI.II-18 and No: HK.476/28/6/1/MTI-

2018

Riwayat

Pendidikan/

Education History

• Doktor Bidang Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2013-sekarang)

• Doktor Bidang Manajemen Ilmu Pemerintahan, Universitas Satyagama (2016)

• Magister Sains Bidang Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia (2009)

• Sarjana Teologi dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta

(2006)

• Doctor of Political Science, University of Indonesia (2013-present)

• Doctor of Management in Government Science, University of Satyagama (2016)

• Master of Science in National Resilience, University of Indonesia (2009)

• Bachelor of Theology and Philosophy, Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN)

Jakarta (2006)

Perjalanan Karir/

Career History

• Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero) (2016-2018)

• Staff Khusus Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2015)

• Direktur Utama PT Melia Samudera Katulistiwa (2014-2015)

• Komisaris PT Melia Energi Sejahtera (2014-2015)

• Direktur Hubungan Perusahaan Corporate Affair The Leader Magazine (2014)

• Direktur PT Arya Shinta Group (2013-2014)

• Wakil Rektor Universitas Tanri Abeng (2011-2012)

• Special Staff of Badan Siber dan Sandi Negara

• Nomination and Remuneration Committee at PT Pertamina (Persero) (2016–2018)

• President Director of PT Melia Samudera Katulistiwa (2014-2015)

• Commissioner of PT Melia Energi Sejahtera (2014-2016)

• Director of Corporate Relations Corporate Affair The Leader Magazine (2014)

• Director of PT Arya Shinta Group (2013-2014)

• Tanri Abeng University Vice Rector (2011-2012)

Rangkap

Jabatan/

Concurrent

Positions

• Staf Khusus Badan Siber dan Sandi Negara

• Penasihat Monday Magazine & Online

• Special Staff of Badan Siber dan Sandi Negara

• Advisor of Monday Magazine & Online


PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE

Prastyo Wasis PrabowoPlt. Direktur UtamaAd Interim President Director

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 52


Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment

Keputusan Para Pemegang Saham di Luar

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS

Sirkuler) Nomor: SK.03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19

dan Nomor SK-024/PII-SK.P1/VII/2019

/ Circular GMS Resolution No: SK.03/1/7/4/

MTA/UT/PI.II-19 and Nomor SK-024/PII-SK.

P1/VII/2019

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Magister Manajemen dari Universitas Pancasila (2001)

• Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Gajah Mada (1991)

• Magister of Management from Pancasila University (2001)

• Bachelor of Economics in Accounting of Gadjah Mada University (1991)

Perjalanan Karir/

Career History

• Chief Specialist Keuangan Kantor Pusat (Januari 2019)

• Direktur Keuangan PT Pelabuhan Tanjung Priok (2013)

• Senior Manager Pembinaan Anak Perusahaan Kantor Pusat (2010)

• Chief Financial Specialist at Head Office (January 2019)

• Finance Director of PT Pelabuhan Tanjung Priok (2013)

• Senior Manager of the Head Office Subsidiary Development (2010)

Rangkap Jabatan/


Beliau tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lainnya. /




Henri PanggabeanDirektur Keuangan & SDMFinance & Human Capital Director

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 56


Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


SK.03/28/8/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor:

HK.476/28/8/1/MTI-2018

/ GMS Circular Decree No: SK.03/28/8/1/

PBP/UT/PI.II-18 and No: HK.476/28/8/1/MTI-

2018

Riwayat Pendidikan/

Education History

• S2 Business Administration Kuhne Logistics University, Jerman (2017)

• S1 Hukum Universitas Bung Karno, Jakarta (2015)

• S2 Manajemen Keuangan Universitas Trisakti, Jakarta (2009)

• S1 Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung (1989)

• Masters Degree of Business Administration, Kuhne Logistics University, Germany (2017)

• Bachelor of Law, Bung Karno University, Jakarta (2015)

• Masters in Financial Management, Trisakti University, Jakarta (2009)

• Bachelor of Accounting, Padjadjaran University, Bandung (1989)

Perjalanan Karir/

Career History

• SVP Pengelolaan Keuangan Kantor Pusat (2016)

• SM Treasury & Corporate Finance Kantor Pusat (2015-2016)

• Pj. SM Treasury & Corporate Finance Kantor Pusat (2014-2015)

• SVP of Financial Management at Head Office (2016)

• SM of Treasury & Corporate Finance Head Office (2015-2016)

• Head Office Ad Interim SM of Treasury & Corporate Finance (2014-2015)

Rangkap Jabatan/


Beliau tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lainnya.



Kiki M. HikmatDirektur Komersial dan Pengembangan UsahaCommercial & Business Development Director

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 48


Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment


SK.03/26/2/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor:

HK.476/26/2/1/MTI-2018

/ Circular GMS Decision Number:

SK.03/26/2/1/PBP/UT/PI.II-18 and Number:

HK.476/26/2/1/MTI-2018

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Master of Science, World Maritime University Malmo, Swedia (2003)

• Sarjana Hukum Hubungan Internasional, Universitas Padjajaran Bandung (1997)

• Master of Science, World Maritime University Malmo, Sweden (2003)

• Bachelor of Law in International Relations, Padjadjaran University, Bandung (1997)

Perjalanan Karir/

Career History

• Corporate Secretary & Investor Relation (2014-2016)

• Pekerja PT Pelabuhan Tanjung Priok (2013-2014)

• General Manager Cabang Pelabuhan Pangkal Balam (2012-2013)

• ASP. Hubungan Antar Lembaga Kantor Pusat (2010-2011)

• Corporate Secretary & Investor Relation (2014-2016)

• Officer at PT Pelabuhan Tanjung Priok (2013-2014)

• General Manager of Pangkal Balam Port Branch (2012-2013)

• ASP. Headquarters Inter-Agency Relations (2010-2011)

Rangkap Jabatan/


Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lainnya.

No concurrent position in other companies.



Eko AfriliantoPlt. Direktur Teknik /Ad Interim Engineering Director

Kewarganegaraan/

Citizenship

Indonesia

Usia / Age 44


Dasar Hukum

Pengangkatan/

Legal Basis of

Appointment

Keputusan Para Pemegang Saham di

Luar Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS Sirkuler) Nomor: SK.03/1/7/4/MTA/

UT/PI.II-19 dan Nomor SK-024/PII-SK.P1/

VII/2019

/ GMS Circular Decree No: SK.03/1/7/4/

MTA/UT/PI.II-19 and No: SK-024/PII-SK.P1/

VII/2019

Riwayat Pendidikan/

Education History

• Master of Business Administration – Kuhne Logistic University – Hamburg (2015)

• Master of Philosphy – Yokohama National University – Jepang (2007)

• Magister Teknik, Institut Teknologi Bandung (2001)

• Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (1998)

• Master of Business Administration - Kuhne Logistic University - Hamburg (2015)

• Master of Philosophy - Yokohama National University - Japan (2007)

• Masters in Engineering, Bandung Institute of Technology (2001)

• Bachelor of Civil Engineering, Bandung Institute of Technology (1998)

Perjalanan Karir/

Career History

• Vice President Manajemen Risiko Kantor Pusat (2018-2019)

• Senior Vice President Konstruksi Sipil Kantor Pusat (2016-2017)

• Senior Manager Perencanaan Teknis Kantor Pusat (2014-2016)

• Manager Teknik Cabang Pelabuhan Tanjung Priok (2011-2013)

• Vice President of Risk Management at Head Office (2018-2019)

• Senior Vice President of Civil Construction Head Office (2016-2017)

• Senior Manager of Technical Planning at Head Office (2014-2016)

• Branch Engineering Manager of Tanjung Priok Port (2011-2013)

Rangkap Jabatan/


Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lainnya.

No concurrent position in other companies.


DEMOGRAFI DAN PENGEMBANGANKOMPETENSI KARYAWANDemography and Development of Employee Competency

Uraian rinci mengenai jumlah karyawan PPI komparatif

2 (dua) tahun terakhir berdasarkan usia, jenis kelamin,

level organisasi, pendidikan dan status kepegawaian

serta program pengembangan kompetensi karyawan,

dibahas dalam bab tersendiri yakni “Tinjauan Unit

Pendukung Bisnis” yang terdapat di halaman 84 dalam

laporan tahunan ini.

Detailed discussion on the comparation of PPI

employees in the last 2 (two) years based on

age, gender, organizational level, education and

employment status as well as employee competency

development programs, are discussed in a separate

chapter “Business Supporting Overview” on page 84 in

this annual report.

STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group Structure

PPI merupakan salah satu anak perusahaan PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang memiliki

hubungan bisnis dengan sesama anak perusahaan

lainnya. Saat ini PPI telah memiliki 2 (dua) anak

perusahaan yaitu PT Akses Pelabuhan Indonesia yang

bergerak di bidang pengembangan jalan akses ke

pelabuhan dan PT Menara Maritim Indonesia yang

bergerak di bidang pengembangan properti. Selain

itu, PPI merupakan Pemegang Saham Minoritas di PT

Pengerukan Indonesia sebagai entitas asosiasi milik PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero).

PPI is one of the subsidiaries of PT Pelabuhan Indonesia

II (Persero) which conducts business relationships

with fellow subsidiaries. PPI currently has 2 (two)

subsidiaries, namely PT Akses Pelabuhan Indonesia,

which is engaged in developing access roads to

ports and PT Menara Maritim Indonesia which are

engaged in property development. In addition, PPI is

a Minority Shareholder in PT Pengerukan Indonesia

as an associate owned by PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero).

STRUKTUR DAN KOMPOSISIPEMEGANG SAHAMShareholders Structure and Composition



ENTITAS ANAK / SUBSIDIARIES

Per 31 Desember 2019, PPI memiliki 2 (anak) entitas anak perusahaan, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut:

As of December 31, 2019, PPI has 2 (two) subsidiaries as shown in the table below:

ENTITAS ANAK DAN ENTITASASOSIASI PERUSAHAANSubsidiaries and Associations

Nama Perusahaan/Company Name

Bidang Usaha/Line of Business

Kepemilikan Saham/Share Ownership

Status/Status

Alamat/ Address

PT Akses Pelabuhan

Indonesia

Pengembangan jalan

akses khusus

pelabuhan /

Development of port

access road

1. PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia

(99%)

2. PT Pelabuhan Tanjung

Priok (1%)

Beroperasi /

Operating

Kobexindo Tower

Lantai Dasar, Jl. Pasir

Putih Raya

Blok E-5-D Ancol

Timur 14430

PT Menara Maritim

Indonesia

Pengembangan

Properti / Property

Development

1. PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia

(70%)

2. PT PP Properti Tbk (30%)

Beroperasi /

Operating

Gedung Cabang

Tanjung Priok Lantai

6 Jakarta Utara


Pembentukan PT Menara Maritim Indonesia didasarkan

pada Perjanjian Usaha Patungan No. PJK-400 – 005610

No. 05/PER/PP-PROP/DIR/2018 antara PT PPI dan

PT PP Properti Tbk, yang juga telah disahkan oleh


Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indoneisa Nomor AHU-0033122.

AH.01.01 Tahun 2018 tentang Pengesahan Pendirian

Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Menara Maritim

Indonesia tanggal 16 Juli 2018.

The establishment of PT Menara Maritim Indonesia

was based on the Joint Venture Agreement No. PJK –

400 – 005610 No. 05/PER/PP-PROP/DIR/ 2018 between

PT PPI and PT PP Properti Tbk, which has also been

approved by the Ministry of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia through the Decree of

the Minister of Law and Human Rights Republic of

Indonesia Number AHU-0033122.AH. 01.01 of 2018

concerning Ratification of the Establishment of a

Limited Liability Company Legal Entity of PT Menara

Maritim Indonesia on July 16, 2018.

ENTITAS ASOSIASI

Perusahaan Asosiasi merupakan suatu perusahaan di

mana PPI mempunyai pengaruh signifikan, dan bukan

merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi

dalam ventura bersama. Hingga 31 Desember 2018, PPI

memiliki 1 (satu) Entitas Asosiasi, yaitu:

Nama Perusahaan/

Company Name

Bidang Usaha/

Line of Business

Kepemilikan Saham/

Share OwnershipStatus Alamat / Address

PT Pengerukan

Indonesia

Pengerukan fasilitas

pelabuhan /

Dredging of port

facilities

1. PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero)

(99%)

2. PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia

(0.1%)

Beroperasi/

Operating

Jalan Raya Ancol

Baru, Ancol Timur,

Jakarta Utara

14430

Hingga 31 Desember 2019, PPI belum pernah

mencatatkan saham di Bursa Saham manapun,

sehingga informasi terkait kronologis pencatatan, jenis

tindakan korporasi, perubahan jumlah saham, maupun

nama bursa tidak relevan disajikan dalam laporan

tahunan ini.

Hingga 31 Desember 2019, PPI belum pernah

mencatatkan efek lainnya di Bursa Efek, sehingga

tidak terdapat informasi terkait kronologis pencatatan,

jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah efek, nama

bursa maupun peringkat efek yang harus diungkapkan.

Until the end of 2019, PPI did not list any share on any

stock exchange, thus information related to listing

chronology, type of corporate action, changes in

number of shares, or stock exchange name are not

relevant to be presented in this annual report.

ASSOCIATED COMPANIES

Associated Company is a company where PPI has

significant influence and is neither a subsidiary nor

part of joint venture. Until December 31, 2018, PPI has 1

(one) Associated Company, namely:.

Until December 31, 2019, PPI did not list other securities

on any stock exchange, thus there was no information

related to listing chronology, type of corporate action,

changes in number of securities, stock exchange name,

or securities rating that must be disclosed.

KRONOLOGIS PENCATATANSAHAMShare Listing Chronology

KRONOLOGIS PENCATATANEFEK LAINNYAOther Securities Listing Chronology



WILAYAH KERJA DAN OPERASIONAL

Work and Operational Areas

Kantor Akuntan PublikPurwantono, Sungkoro & Surja

Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl.

Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Biaya atas jasa yang diberikan: Rp620.000.170 (belum

termasuk PPN 10%)

Periode Penugasan: 2019

Konsultan HukumDewi Negara Fachri & Partners

The Energy Building Level 33 Jl. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12190 Indonesia

Biaya atas jasa yang diberikan: Rp231.224.115

Periode Penugasan: Januari 2019-Desember 2019

NotarisDipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn

Jl. Pulomas Barat VI No. 53 Jakarta Timur 13210 Indonesia

Biaya atas jasa yang diberikan: Rp48.062.500

Periode Penugasan: Januari 2019-Desember 2019

Public Accounting FirmPurwantono, Sungkoro & Surja

Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl.

Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Fees for services provided : Rp620,000,170

(not including 10% VAT)

Assignment Period : 2019

Legal ConsultantDewi Negara Fachri & Partners

The Energy Building Level 33 Jl. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12190 Indonesia


Assignment Period : January 2019-December 2019

NotaryDipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn

Jl. Pulomas Barat VI No. 53 East Jakarta 13210 Indonesia


Assignment Period : January 2019-December 2019

LEMBAGA DAN PROFESIPENUNJANG Institution and Profession Supportingthe Company


KANTOR PUSAT / HEAD OFFICE


Gedung Kobexindo Lantai 4 Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5 D, Ancol Timur Jakarta Utara 14430 Indonesia

Telepon / Phone: +62 21 6471 8081

E-mail: [email protected]

www.portdevco.com

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY

PT AKSES PELABUHAN INDONESIA

Gedung Kobexindo Lantai Dasar Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5 D, Ancol Timur Jakarta Utara 14430 Indonesia

Telepon / Phone +62 21 645 6310

PT MENARA MARITIM INDONESIA

Gedung Cabang Tanjung Priok Lantai 6 Jl. Raya Pelabuhan No. 9 Tanjung Priok Jakarta Utara 14310

Telepon / Phone: +62 21 573 9977

PROYEK YANG SEDANG BERJALAN / ONGOING PROJECTS

• Port Management Terminal Kontainer New Priok

• Port Management Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat

• Proyek Management Menara Maritim, Jakarta Utara

• Proyek Management Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC)

• Port Management of Container Terminar New Priok

• Port Management of Kijing Terminal – Pontianak Port West Kalimantan

• Project Management of Maritime Tower, Jakarta Utara

• Project Management of Cibitung Cilincing Toll Ways (JTCC)



Situs website resmi PPI adalah medium untuk

menjangkau pemangku kepentingan secara lebih luas.

Alamat situs web http://www.portdevco.com/ diperbarui

secara berkala dengan info-info terbaru yang transparan

dan relevan bagi pemegang saham dan pemangku

kepentingan. Informasi yang diungkapkan Perseroan

pada situs meliputi:

• Informasi Pemegang Saham

• Riwayat Singkat Perseroan

• Tonggak Sejarah Perseroan

• Struktur Organisasi dan Grup Perusahaan

• Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

• Penghargaan dan Sertifikasi

• Laporan Keuangan

• Laporan Tahunan

• Profil Dewan Komisaris dan Direksi

• Profil Anggota Komite-komite dan Sekretaris

Perusahaan

• Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

• Kode Etik

• Charter Dewan Komisaris dan Direksi

• Kebijakan Gratifikasi

• Kebijakan Whistleblowing System

• Press Release

• Berita

• E-Newsletter

PPI’s official website becomes the media to reach

wider stakeholders. The information on website http://

www.portdevco.com/ is relevant for stakeholders and

shareholders and shown transparently and always

updated regularly. The information on the Company’s

website includes the following:

• Shareholders Information

• Brief History of the Company

• Company Milestones

• Organization and Group Structure of the Company

• Vision, Mission, and Corporate Values

• Awards and Certifications

• Financial Statements

• Annual Report

• Profile of Board of Commissioners and Board of

Directors

• Members Profile of Committees and Corporate

Secretary

• Corporate Governance Policy

• Code of Conduct

• Charter of Board of Commissioners and Board of

Directors

• Gratification Policy

• Whistleblowing System Policy

• Press Release

• News

• E-Newsletter

INFORMASI PADA WEBSITEPERUSAHAANInformation on Company Website

PPI memahami bahwa perwujudan visi, misi dan tujuan

jangka pendek maupun jangka Panjang Perseroan

ditentukan oleh Sumber Daya Manusia. Oleh karena

itu, Perseroan senantiasa menganalisa kebutuhan yang

mendukung peningkatan kompetensi serta kapabilitas

masing-masing individu dan memberi kesempatan

untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan/atau

pelatihan. Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris,

Direksi dan Komite Audit telah berpartisipasi dalam

Pendidikan/atau pelatihan sebagai berikut:

PPI understands that the realization of the Company’s

short-term and long-term vision, mission and goals

is determined by Human Resources. Therefore, the

Company continues to analyze what is needed

to support the improvement each indinvidual’s

competency and capability and also provide equal

opportunities to participate in educational and/or

training activities. In 2019, the Board of Commissioners,

the Board of Directors and the Audit Committee

participated in the following education/or training:

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KOMITE AUDIT 2019Education and/or Training of Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee in 2019


Nama / Name Jabatan / Position

Tema atau Materi Pelatihan /

Training Subject or Material

Waktu dan Lokasi Pelatihan /

Training Date and Location

Penyelenggara / Organizer

Ogi Rulino Komisaris

Utama /President Commissioner

Beliau bergabung sebagai Pelaksana Teknis Komisaris Utama PPI pada 12 Juli

2019. Beliau akan mengikuti Pendidikan/Pelatihan pada tahun 2020./He joined as Ad Interim President Commissioner on July 12, 2019. He will attend Education/Training in 2020.

Nama / Name Jabatan / PositionTema atau Materi Pelatihan / Training Subject or Material



Penyelenggara/ Organizer

Irsal Yunus Komisaris /Commissioner

Aspek Hukum Tugas,

Wewenang dan Tanggung

Jawab Direksi dan Komisaris

ditinjau dari Hukum

Manajeman Korporasi /Legal Aspects of Duties, Review on Authorities and Responsibilities of Board of Directors and Board of Commissioners from Law of Corporate Management

21-22 Februari 2019, Hotel Swiss- Belresort Dago Heritage, Bandung /21-22 February 2019, Hotel Swiss- Belresort Dago Heritage, Bandung

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

Nama / NameJabatan / Position

Tema atau Materi Pelatihan / Training Subject or Material

Waktu dan Lokasi Pelatihan / Training Date and Location


Dachamer

Munthe

Komisaris /Commissioner

Aspek Hukum Tugas,



ditinjau dari Hukum









Lukita Dinarsyah

Tuwo


Aspek Hukum Tugas,



ditinjau dari Hukum Manajeman

Korporasi /Legal Aspects of Duties, Review on Authorities and Responsibilities of Board of Directors and Board of Commissioners from Law of Corporate Management



Pendidikan dan/atau Pelatihan Dewan Komisaris 2019

Education and/or Training Training of Board of Commissioners in 2019








Apep Fajar

Kurniawan


Aspek Hukum Tugas,



ditinjau dari Hukum










Prastyo Wasis

Prabowo

Direktur Utama /President Director

EDP II - Seri Building

Business Partnership

Batch II

PMLI, Ciawi 2019 PT Pelabuhan Indonesia Indonesia II (Persero)

Strategic Briefing Perfomance & Culture Strategy


Pendidikan dan/atau Pelatihan Direksi 2019 Education and/or Training of Board of Directors in 2019






Kiki M. Hikmat Direktur /Director

Aspek Hukum Tugas, Wewenang

dan Tanggung Jawab Direksi dan

Komisaris ditinjau dari Hukum










Henri

Panggabean

Direktur /Director

Aspek Hukum Tugas,



ditinjau dari Hukum Manajeman

Korporasi /Legal Aspects of Duties, Review on Authorities and Responsibilities of Board of Directors and Board of Commissioners from Law of Corporate Management

21-22 Februari 2019, Hotel Swiss- Belresort Dago Heritage, Bandung / 21-22 February 2019, Hotel Swiss- Belresort Dago Heritage, Bandung








Eko Afrilianto Direktur /Director

EDP II - Seri Building

Business Partnership

Batch II


IPC Train the Trainer Batch II



TINJAUANPENDUKUNGBISNISBUSINESSSUPPORTINGOVERVIEW



SUMBER DAYAMANUSIAHUMAN RESOURCES

Untuk menciptakan bisnis yang terintegrasi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, loyal dan berintegritas adalah bahan bakar utama bergeraknya roda Perusahaan. PPI memahami bahwa SDM yang dikelola secara selaras dengan visi dan misi Perusahaan dapat menciptakan insan-insan yang kompetitif, inovatif, dan berkomitmen untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) maupun Rencana Jangka Panjang (RJPP).

To create an integrated business, Human Resources (HR) that are competent, loyal and have integrity are the main fuel to move the Company’s wheels. PPI understand that managing HR in line with the Company’s vision and mission can create competitive, innovative, and committed people to achieve the targets set in the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) and the Company’s Long Term Plan (RJPP).


2016 2017 2018 2019 2020

Memperkuat ModalKeuangan, Sumber Daya Manusia, dan Platform Hukum/ Strengthening Financial, Human Capital and Legal Platform

Proses Keuangan Tinggal dan Cermat dan PelaksanaanPengembangan Sumber Daya Manusia, Perusahaan, dan Budaya Kepatuhan/ Prudent And Smart Financial Process and Implementation of Human Capital Development, Corporate and Compliance Culture

Proses Keuangan Terintegrasi dan Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang/ Integrated Financial Process and Excellent Human Capital Development System

Perusahaan, Organisasi,dan Kerja yang Memiliki Kinerja yang Baik/ High Performing Corporate Finance, Organization and Workforce

Proses PengelolaanKeuangan dan Sumber Daya Kelas Dunia/ World Class Financial and Resource Management Process

Melaksanakan transformasi SDM untuk meningkatkanimbal hasil atas investasi SDM/ HR transformation to increase return on investment of HR investment

Pembuatan sistem, strategi SDM Organisasi dan Kesejahteraan/ System Development, Organization and Welfare HR Strategies

PengembanganOrganisasi Dinamis/ Dynamic Organization Development

PengembanganOrganisasi Terintegrasi/ Integrated Organization Development

PengembanganOrganisasi Kelas Dunia/ World Class Organization Development

Mengembangkanmanajemen kinerja yang efektif/ Developing an effective work management

PenyempurnaanAdministrasi umum dan tata usaha/ Refining general administrations

Mendorong pekerja berkinerja tinggi & keterlibatan organisasi/ Driving high performer & engaged organization

Performa TinggiBerkelanjutan & Keterlibatan Organisasi/ Sustainable High Performer & Engaged Organization

PenyempurnaanAdministrasi umum dan tata usaha/ Refining general administrations

Memastikan segala bentuk kegiatan finansial yang berhubungan dengan proyek berjalan dengan baik/ Ensuring all forms of project-related financial activities work well

Pengembangan dari segi keuangan dan SDM terhadap implementasi Project Manajement/ Finance and Human Resources Development on the implementation of Project Management

Keunggulan Layanan Sumber Daya Manusia/ Human Capital Excellence

Layanan Sumber Daya Manusia Terpadu/ Integrated Human Capital Service

Monitoring Implementasi Project/ Monitoring Project Implementation

Memastikan segala bentuk kegiatan finansial proyek berjalan baikEnsuring all forms of project financial activities work well

ROADMAP SDM HR ROADMAP

Bersandar pada roadmap yang telah dibuat, fokus

pencapaian SDM pada tahun 2019 adalah “Performa

Tinggi Berkelanjutan & Keterlibatan Organisasi”

dan “Layanan Sumber Daya Manusia Terpadu”.

Dalam tahap ini, PPI melalui Departemen SDM

mengintensifkan pengembangan kompetensi untuk

menunjang performa setiap pegawai. Document

Center melalui aplikasi yang dikembangkan oleh PPI,

sehingga setiap karyawan dapat mengakses seluruh

dokumen legal terkait Perseroan. Melalui aplikasi ini,

pegawai mendapatkan kemudahan dalam proses

korespondensi.

Relying on the roadmap that has been created, the

focus of HR achievement in 2019 is “Sustainable High

Performer & Engaged Organization” and ““Integrated

Human Capital Service”. In this stage, PPI, through HR

Department, intensifes the competency development

to support each worker’s performance. Through the

Document Center application developed by PPI, each

employee can access all legal documents related to the

Company. Through this application, workers will enjoy

the ease of corresponding.



Warga Negara Indonesia

Lahir di Jakarta, 25 Oktober 1982 (37 tahun)

Indonesian Citizen

Born in Jakarta on October 25, 1982 (37 years old)

Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment

KP.428/31/7/1/PI.II-15

Pendidikan / Education :• S1 Universitas Diponegoro, Psikologi (2006)

Diponegoro University, Psychology (2006)

• S2 Kuhne Logistics University, Business Administration

Program In Leadership and Logistics (2017)

PROFIL PENGELOLA SDMPROFILE OF HR MANAGER

Nur Indah SariKepala Departemen SDM

Head of HR Department

Riwayat Pekerjaan / Employment History

• PT Pengembang Pelabuhan IndonesiaHuman Capital & General Affair Manager Agustus 2015-sekarang / Human Capital & General Affair

Manager August 2015-present

• PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)Asisten Senior Manager Asesmen dan Pemetaan SDM Mei-Juli 2015 / Assistant Senior Manager of HR

Assessment and Mapping May-July 2015

• PT Multi Terminal IndonesiaManager Perencanaan dan Pengembangan SDM Oktober 2014-April 2015 / Manager of HR Planning

and Development October 2014-April 2015

Strategi SDM 2019

Pada tahun 2019 Divisi HC & GA telah melaksanakan

beberapa strategi guna mendukung penuh roadmap

PT PPI Tahun 2019, diantaranya adalah:

1. Pembuatan Training Need Analysis dan

pemenuhan kebutuhan training maupun

sertifikasi 2019;

2. Optimalisasi fungsi e-office untuk pengajuan cuti

dan izin secara online;

3. Melakukan Employee Engagement Survey Tahun

2019;

4. Fasilitas olahraga bagi Pekerja di lingkungan PT

PPI;

5. Evaluasi Organisasi sehubungan dengan proses

bisnis Perusahaan.

HR Strategy in 2019

In 2019 the HC & GA Division has implemented several

strategies to fully support the 2019 roadmap of PT PPI,

including:

1. Making Training Need Analysis and meeting

training requirements and certifications in 2019;

2. Optimizing the e-office function for filing online

leave and permits;

3. Conduct the 2019 Employee Engagement Survey;

4. Sports facilities for workers within PT PPI;

5. Organizational Evaluation in connection with the

Company’s business processes.


Jenis Kelamin / GenderTahun / Year

2018 2019

Pria / Male 21 54

Wanita / Female 61 30

Jumlah / Total 82 84

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel Kompaosisi Karyawan Berdasarkan Status Karyawan

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Jabatan

Table of Worker Composition Based on Gender

Table of Worker Composition Based on Status

Table of Worker Composition Based on Position Level

KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA / COMPOSITION OF HUMAN RESOURCES

Per 31 Desember 2019, jumlah karyawan PPI adalah 84 orang, dengan komposisi sebagai berikut:

As of December 31, 2019, total workers of of PPI are 84 people, with the following composition:

Status Karyawan / Worker StatusTahun / Year

2018 2019

Dewan Komisaris / Board of Commissioner 5 5

Direksi / Board of Director 4 4

Organik / Organic 34 38

Non-Organik / Non-Permanent 20 26

Pekerja Waktu Tertentu (PWT) /Specific Time Workers

- 11


Jenjang JabatanTahun / Year

2018 2019

Dewan Komisaris / Board of Commissioner 5 5

Direksi / Board of Director 4 4

Level Jabatan / Position Level - -

5 1 -

6 1 2

7 6 6

8 - 3

9 5 3

10 9 18

11 7 4

12 3 2

13 2 -

14 - -

15 - -

16 - -

Ekspatriat / Expatriates - -

Non-organik / Non-Permanent - 37




Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Jabatan

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

Table of Worker Composition Based on Education Level

Table of Worker Composition Based on Age

Tingkat Pendidikan / Education LevelTahun / Year

2018 2019

Doktoral (S3) / Doctorate 1 1

Pascasarjana (S2) / Master 19 23

Sarjana (S1) / Bachelor 29 46

Sarjana Muda / Diploma 4 5

SLTA / High School 8 8

SLTP / Junior High 2 1


Usia / AgeTahun / Year

2018 2019

<26 tahun / year old 8 12

26-35 tahun / year old 34 43




>55 tahun / year old 2 1


Pengembangan Kompetensi

PPI berkomitmen untuk mencetak SDM terbaik dengan

latar belakang kapabilitas yang mumpuni. Untuk

itu, PPI melaksanakan berbagai program pelatihan

dan pengembangan yang terarah dan terencana.

Pengembangan kompetensi dilaksanakan secara

merata dalam bidang keahlian teknis, operasional,

manajemen, soft skills, dan kepemimpinan.

Sepanjang tahun 2019, pelatihan bagi pekerja yang

telah diselenggarakan adalah 38 (tiga puluh delapan)

program pelatihan dan pendidikan yang diikuti oleh 126

(seratus dua puluh enam) pekerja. Melalui pelaksanaan

program pengembangan kompetensi tersebut yang

didukung anggaran yang memadai, PPI yakin mampu

menghasilkan pekerja yang memiliki talenta unggul

secara berkelanjutan.

Adapun rincian pelatihan dan/atau pendidikan yang

diikutsertakan karyawan PPI pada tahun 2019 adalah

sebagai berikut:

Competency Development

PPI is committed to produce the best HR with capable

capabilities. For this reason, PPI implements various

training and development programs with target of

improvements. Competency development is done in all

areas of technical expertise, operations, management,

soft skills, and leadership.

In 2019, the Company has held 38 (thirty eight) training

and education programs followed by 126 (one hundred

twenty six) workers. The competency development

program, supported by an adequate budget, made PPI

confident to continously produce workers with superior

talent.

The training and/or education details followed by PPI

workers in 2019 are as follows:


No Judul Pelatihan / Training Title Penyelenggara / Organizer

Jumlah Peserta /

Number of Participants

1 Pembuatan KAK & HPS / Creating KAK & HPS Inti Pesan 17

2 PSAK 71, 72 & 73 / Training on PSAK 71, 72 & 73 IAI 16

3 Contract Drafting Training Jimly School of Law & Government 2

4Pelatihan Tanggap Darurat / Emergency Response

TrainingSafepedia 2

5 PSAK 72 & 73 IAI 2

6 ISO 9001, 14001, 45001 Internal Auditor BSI 11

7 CQI & IRCA Certified ISO 14001_2015 Lead Auditor BSI 4

8 PMP Supplementary Preparation DC Optima 14

9 CQI & IRCA Certified ISO 45001:2015 Lead Auditor BSI 4

10 Emergency Respond Plan Training GoSafe Academy 12

11

Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah /

Certification of Government Procurement on Goods

and Services

PMLI 1

12 Project Management Professional ILCS 2

13 Legal Officer Training Spectra Centre 2

14 Strategic Masterplanning & Consession Policy APEC 1

15

Seminar State of The Arts of Construction. Konstruksi

Menyongsong Jaman Baru / Seminar State of The

Arts of Construction. Construction on Welcoming

New Age

Ikatan Ahli Manajemen Proyek 2

16 High Impact Presentation Dale Carnegie 2

17

Corporate Public Relations Workshop: Memban-

gun Ketahanan Krisis, Memastikan Keberlanjutan

Korporasi / Corporate Public Relations Workshop:

Building Crisis Resilience, Ensuring Corporate Sus-

tainability

PR Indonesia 2

18 Branding Implementation IPC PMLI 1

19 CQI & IRCA Certified ISO 9001:2015 Lead Auditor BSI 4

20 Strategic Financial Management Executive Program Fidelitas Institute 1

21 Corporate Finance Qualification Fidelitas Institute 2

22ISO 31000 International Risk Management Standard

ERM FundamentalsCRMS Indonesia 1

23

Manajemen Risiko BUMN dalam Kaitannya dengan

TIPIKOR / SOE Risk Management in Relation to

TIPIKOR

PPHBI 1

24 Strategic Financial Management Fidelitas Institute 1

25 Seaport Service Seminar Asbupi 2

26 Real Estate Executive Program 2019 Universitas Indonesia 1

27 Risk Assessment Technique CRMS Indonesia 1

28 Audit Internal Tingkat Dasar / Basic Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit 1

29Pendidikan Internal Audit Tingkat Lanjutan / Advance

Internal Audit EducationYayasan Pendidikan Internal Audit 2



30Professional Writing dan Editing / Professional

Writing and EditingIntermedia Karya Utama 1

31 Bimtek Pengadaan Tanah / Bimtek Land Acquisition PUSPIN 1

32 Procurement Management PPM Manajemen 1

33 Strategic Marketing Plan Markplus Institute 2

34 Procurement & Purchasing Management Kanaka Training 1

35 HR Development Program Jogja Training & Career Center 2

36 The 4th Asia Pacific HR Forum Inti Pesan 1

37 Electrical Power System Analysis Using ETAP PT Eltasa Prima Konsultan 2

38 APEC Legal Aspects in Port Operations & TradeAPEC Antwerp/Flanders Port

Training Center1

TOTAL 126

Biaya Pengembangan Kompetensi

Untuk mencapai visi misi pengembangan kompetensi

karyawan, PPI mengalokasikan anggaran khusus

sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam

memberikan dukungan yang maksimal sehingga

output sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Besaran biaya pendidikan dan/atau pelatihan karyawan

telah disesuaikan dengan rencana kerja Departemen

SDM yang telah disetujui, baik oleh Dewan Komisaris

maupun Direksi.

Total realisasi biaya pengembangan kompetensi pekerja

PPI pada tahun 2019 adalah sebesar Rp1.074.007.190.

Berikut grafik biaya pengembangan kompetensi

pekerja 2018-2019:

Komitmen Kesetaraan Pegawai

PPI memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh

karyawan dalam peningkatan kompetensi, pemberian

remunerasi, dan pengembangan karir sebagai wujud

implementasi prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi

di tempat kerja tanpa memandang segala perbedaan

baik etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi

fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja.

Competence Development Costs

To achieve the vision and mission of developing

employee competencies, PPI allocated a special

budget to fully realize its supporting commitment in

generating output that is in accordance with prepared

plans. The total cost of education and/or training for

workers has been adjusted to the approved work plan

of HR Department by both by Board of Commissioners

and Board of Directors.

The total cost of developing the competence of PPI

workers in 2019 is Rp1.074.007.190. The following is the

information on graphs of employee development costs

in 2018-2019:

Employee Equality Commitments

PPI provides equal opportunities for all workers to

improve their competencies, receiving remuneration

and developing their as a commitment to the principles

of equality and non-discrimination regardless of any

differences in ethnicity, religion, race, class, gender, or

physical conditions when following the recruitment

program. The appointment of a candidate is based on


Rekrutmen

Untuk menjaring generasi terbaik yang akan

meneruskan estafet kepemimpinan di dunia maritim,

PPI menyelenggarakan rekrutmen ketat. Siapapun

yang memiliki kualifikasi sesuai yang dibutuhkan

Perusahaan, bisa mengikuti proses rekrutmen terbuka

untuk bergabung bersama PPI.

Pelaksanaan rekrutmen PPI dilaksanakan dengan tiga

tahap sebagai berikut:

1. Perencanaan kebutuhan Pekerja;

2. Pelaksanaan seleksi calon pekerja sesuai dengan

perencanaan (publikasi, tinjau lamaran yang

masuk, memeriksa referensi dan wawancara

kandidat);

3. Pengangkatan dan penempatan pekerja.

Pembinaan Karir

PPI meyakini bahwa pembinaan karir SDM yang baik

akan mendorong terciptanya optimalisasi kinerja dan

peningkatan kepuasan pegawai. Mengacu pada Surat

Keputusan Direksi PPI Nomor: PPI-622-001264 tanggal

1 September 2015 tentang Pola Kenaikan Kelas Jabatan

Pelaksana di lingkungan PPI, Perusahaan secara rutin

melaksanakan proses kenaikan kelas jabatan. Proses

pembinaan karir pegawai disesuaikan dengan sasaran

strategi Perusahaan, melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Membuat training need analysis;

2. Membuat program diklat;

3. Melaksanakan program diklat sesuai

dengan perencanaan;

4. Melakukan evaluasi program diklat dan

kompetensi.

Penilaian Kinerja

Dasar pengukuran pencapaian kinerja pegawai dalam

mencapai tujuan Perusahaan secara efektif dan efisien

didasarkan pada Sistem Manajemen Kinerja yang

telah dirancang. Dalam pelaksanaanya pengukuran

penilaian kinerja pegawai dilakukan melalui beberapa

tahap, yaitu:

Recruitment

To attract the best generation that will continue the

leadership in the maritime world, PPI conducted a strict

recruitment process. Anyone with the qualification that

suit the Company’s needs is welcome to follow the open

recruitment process to join PPI.

PPI recruitment is done in three stages as follows:

1. Manpower Planning;

2. Selection of prospective employees in accordance

with the planning (publication, review of incoming

applications, checking references, and interviewing

candidates);

3. Appointment and placement of employees.

Career Development

PPI believes that the development of a good HR

career will encourage the creation of performance

optimizations and increase employee satisfaction.

Referring to the PPI Board of Directors Decree Number:

PPI-622-001264 dated September 1, 2015 concerning

the Pattern of Increase in Executive Classes within

the PPI, the Company routinely carries out the

process of promotion. The process of employee career

development is adjusted to the Company’s strategic

objectives, through several stages, namely:

1. Develop training needs analysis;

2. Formulating training program;

3. Implementing training in line with the

planning;

4. Evaluating the training and competence

program.

Performance Assessment

Basic measurement of employee performance

achievement in accomplishing the Company’s goals

effectively and efficiently based on the Performance

Management System that has been designed. In

its implementation, the measurement of employee

performance assessment is carried out through several

stages, namely:

Pengangkatan calon pekerja didasarkan atas hasil

seleksi, hasil evaluasi pada masa percobaan dan

orientasi pekerja. Ini sejalan dengan Undang-Undang

No.13 Tahun 2003 tentang pengelolaan SDM.

Seluruh karyawan juga mendapatkan kesempatan

yang sama untuk mengikuti peningkatan kompetensi,

mendapatkan remunerasi, serta pengembangan karier.

Implementasinya disesuaikan dengan kebutuhan kerja

karyawan, ketentuan peraturan yang berlaku, dan

pertimbangan hasil penilaian kinerja karyawan.

professional selection, evaluation during probation and

orientation period. This is in line with Law No. 13 in 2003

on HR management.

All workers have the same opportunity to improve their

competencies, receive remuneration, and develop

their career. The implementation is adjusted to what

each worker needs, the applicable regulations, and

consideration on the performance appraisal.



1. Perencanaan kinerja;

2. Pelaksanaan pengamatan, pengumpulan

data dan dokumentasi;

3. Pelaksanaan komunikasi, konseling dan

coaching;

4. Pemberian nilai kinerja;

5. Pemberian imbalan.

Penerapan Reward & Punishment

PPI senantiasa berlaku wajar dalam memberikan reward

dan punishment bagi pegawai. Penghargaan diberikan

kepada pegawai dengan kinerja yang baik dari hasil

penilaian kinerja yang dapat mempengaruhi besaran

insentif performansi dan bonus, yang seluruhnya

disesuaikan dengan kemampuan Perusahaan.

Sementara punishment diberlakukan sesuai tingkat

dan jenis sanksi yang berlaku di PPI. Jenis sanksi yang

berlaku meliputi:

1. Pekerja yang tidak mengisi penilaian performansi

bulanan, tidak akan dibayarkan insentif

performansi;

2. Kepada pekerja yang tidak melakukan absensi

kedatangan dan kepulangan namun tidak dapat

memberikan alasan beserta bukti yang jelas, maka

akan diberikan teguran dan diperhitungkan dalam

Cuti Tahunan yang bersangkutan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sebagai penyedia layanan di industri maritim yang

memiliki potensi risiko keselamatan dan kesehatan kerja,

PPI menaruh perhatian khusus dalam menjalankan

kegiatan operasional. Penerapannya dimonitor secara

intensif dan tersistem demi menciptakan lingkungan

kerja yang aman dan sehat. Uraian mengenai praktik,

program, dan sistem manajemen keselamatan

dan kesehatan kerja dijelaskan lebih lanjut pada

bab “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”, subbab

“Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja”

dalam Laporan Tahunan ini.

Hubungan Industrial

PPI memahami bahwa komunikasi yang baik antara

Manajemen dan pekerja menjadi faktor kunci

terwujudnya hubungan industrial yang harmonis bagi

kedua pihak. Manajemen PPI berupaya menjamin

hak pekerja untuk menyampaikan keluhan atau

ketidaknyamanan yang terjadi di lingkungan PPI.

Pekerja dapat menyampaikan keluhan melalui rapat

rutin sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Dengan

upaya pengelolaan hubungan industrial yang tepat,

diharapkan agar seluruh karyawan merasakan

kenyamanan dalam bekerja dan semakin produktif.

1. Performance planning;

2. Monitoring, data collection, and

documentation;

3. Communication, counseling, and coaching;

4. Performance assessment;

5. Rewarding.

Reward & Punishment

PPI always act fair when giving rewards and

punishment for workers. Reward is given to workers who

earned good grades on his performance appraisals

and therefore affected the amount of performance

incentives and bonuses, all of which are adjusted to the

ability of the Company.

While punishment is applied according to the level

and type of sanctions that apply at PPI. The types of

sanctions that apply include:

1. Employees who do not complete a monthly

performance assessment, will not be granted

performance incentives;

2. Employees who fail to come without any clear

and reasonable reasons shall be given warning,

and the absences may be calculated into the

employees’ Annual Leave.

Occupational Health and Safety

As a provider of services in the maritime industry

with potential occupational safety and health risks,

PPI gives special attention when conducting its

operational activities. Its implementation is monitored

intensively and systematically in order to create a

safe and healthy work environment. A description of

the occupational health and safety management

practices, programs and systems is explained further

in the section “Corporate Social Responsibility”, the sub-

chapter “Employment, Health and Safety of Work” in

this Annual Report.

Industrial Relation

PPI understands that excellent communication activity

between Management and workers is the key to create

harmonious industrial relations for both parties. PPI

management always guarantee that workers have

the right to submit any complaints or inconveniences

that they felt at PPI. Workers can submit their

complaints through regular meetings as stated in

the Company policy. With the right management of

industrial relations, hopefully all workers will feel more

comfortable and be more productive.



The development of Information Technology Programs

of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia in 2019

generally focused on developing server infrastructure

and several application systems to digitize existing

procedures. In addition to server and application

development, in 2019, PPI continued to perform

daily activity functions or programs such as renewal

licenses, procurement of laptop/PC devices and server

maintenance.

IT Master Plan

The legal basis for IT Master Plan document preparation

activities are as follows:

1. Minister of State-Owned Enterprises (SOEs)

Regulation No. PER-02/MBU/2013 Article 3 on IT

Master Plan;

2. Law No. 11 of 2008 on information and electricity

transaction.

TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology

Pengembangan dan Program Teknologi Informasi

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia pada tahun

2019 secara umum berfokus pada pengembangan

infrastruktur server dan beberapa sistem aplikasi yang

berfungsi untuk digitalisasi prosedur eksisting. Selain

pengembangan server dan aplikasi, pada tahun 2019,

PPI tetap menjalankan fungsi atau program daily

activity seperti renewal license, pengadaan perangkat

laptop/PC dan pemeliharaan server.

IT Master Plan

Landasan hukum pelaksanaan kegiatan penyusunan

dokumen IT Master Plan ini yaitu:

1. Peraturan Menteri BUMN dengan No. PER-02/

MBU/2013 Pasal 3 tentang Master Plan IT;

2. Undang-undang informasi dan transaksi elektronik

nomor 11 tahun 2008.


Roadmap Pengembangan Aplikasi Roadmap for Application Development

Inisiatif Rencana Induk/Master Plan Initiative

2016 2017 2018 2019 2020

Pengadaan Virtual Server untuk Database Sharepoint / Procurement of Virtual Server for Sharepoint Database

Migrasi Database SQL Server /Database SQL Server Migration

Pengembangan Sistem E-Office /E-Office System Development

Migrasi Virtual Server Hype-V ke vmware /Hype-V to vmware Virtual Server Migration

Migrasi Aplikasi Backup /Migration of Backup Application

Implementasi HA (High Availability) /HA (High Availability) Implementation

Roadmap Pengembangan Infrastruktur Hardware dan Jaringan

Roadmap for Hardware and Network Infrastructure Development

Inisiatif Rencana Induk/Master Plan Initiative

2016 2017 2018 2019 2020

Pengadaan Server Storage/Procurement of Storage Server

Pengadaan AC Backup Ruang Server/Procurement of backup Air Conditioner for Server Room

Pengadaan Laptop (Pemakaian sudah 5 Tahun) / Procurement of Laptop (after 5 years usage)

Pengembang Load Balancer/Load Balancer Development

Penambahan Link ISP Internet/Additional Internet ISP Link

Implementasi VLAN / VLAN Implementa-tion

Implementasi Pembagian Bandwidth Internet / Internet Bandwidth Distribution



1. Investasi Server

Pada 2019, PPI melakukan penambahan

investasi server baru sebanyak 2 (dua) unit untuk

menampung beberapa Virtual Machine (VM)

eksisting dari server yang lama ke server baru.

Penambahan ini dilakukan mengingat bahwa masa

pemakaian server lama PPI sudah memasuki tahun

ke-6 (enam) dan telah mengalami penurunan

performa. Upaya ini bertujuan untuk menghindari

kerusakan karena spare part yang sudah

discontinue atau sudah tidak diproduksi untuk

tipe eksisting, sehingga berpotensi mengganggu

kegiatan operasional pegawai.

2. Implementasi Email Security Gateway (Barracuda)

1. Investment on Server

In 2019, PPI invested on 2 (two) new units of servers

to accommodate several existing Virtual Machines

(VMs) from the old server to the new one. This is

done in consideration that the old server is entering

its 6th (six) years and its performance is decreasing.

The Company wanted to avoid damage due to

unavailable spare parts (discontinued) for existing

types and therefore had the potential to disrupt

the operational activities that workers are doing.

2. Implementation of Email Security Gateway (Barracuda)

Pengembangan Strategis TeknologiInformasi 2019

Strategic Development of Information Technology in 2019

Implementasi Email Security Gateway (“ESG”)

dilakukan seiring banyaknya email spam dari pihak

eksternal yang merambah hingga ke end-user. Hal

tersebut dapat mengakibatkan perangkat user

(laptop/PC) terserang virus. Spam email tersebut

juga dapat berdampak ke Virtual Machine (“VM”)

yang kritikal seperti server exchange, sharepoint,

file sharing dan server-server yang lain, sehingga

dapat menyebabkan operasional perusahaan

terganggu.

The implementation of Email Security Gateway

(“ESG”) is done as the Company received large

numbers of spam emails from external parties

reaching out to end-users. This can cause the

user’s device (laptop/PC) attacked by virus. Spam

emails can also affect critical Virtual Machines

(“VMs”) including exchange servers, sharepoints,

file sharing and other servers, which can disrupt

company operations.


3. Pengembangan Aplikasi Vendor Management System (VMS)

Aplikasi VMS yang dikembangkan oleh Divisi

Procurement PPI berfungsi sebagai database

pengelolaan vendor dan sebagai pengumuman

kepada vendor terdaftar terkait adanya pekerjaan

di lingkungan PPI.

4. Pengembangan Aplikasi Asset Management

Aplikasi Aset Management digunakan untuk

melakukan monitoring terhadap aset-aset yang

terdapat di proyek seperti mekanikal, elektrikal

maupun sipil. Beberapa fungsi aplikasi adalah

sebagai berikut:

3. Development of Vendor Management System Application

The VMS application, developed by PPI Procurement

Division, acted as a vendor management database

and as an information source to registered vendors

on available work at PPI.

4. Development of Asset Management Application

Asset Management application is used to monitor

project assets including mechanical, electrical and

civil. Some functions of application are as follows:



Sepanjang tahun 2019, Perusahaan telah

mengalokasikan biaya untuk pengembangan TI

melalui berbagai program dengan total keseluruhan

biaya sebesar Rp1.205.000.000 untuk realisasi sesuai

RKAP dan Rp800.000.000 untuk investasi pengadaan

server. Adapun rincian penggunaan anggaran adalah

sebagai berikut:

1. Anggaran RKAP

a. Layanan Internet Eksisting

b. Pemeliharaan Data Center/Server

c. Pemeliharaan IT Equipment (Laptop dan PC)

d. Pembelian Laptop atau PC

e. Renewal dan Penambahan Lisensi Anti Virus

f. Renewal License Firewall Fortigate

g. Renewal License Vmware dan Veeam Backup

h. Penambahan Hardisk Server Storage

2. Anggaran Investasi Pengadaan Server

Throughout 2019, the Company has set the budget for

IT development through various programs with a total

total cost that reached Rp1,205,000,000 with realization

in accordance with RKAP and Rp800,000,000 for

investment on new servers. The details of budget

utilization are as follows:

1. Budget RKAP

a. Existing Internet Service

b. Data Center/Server Maintenance

c. IT Equipment Maintenance (Laptop and PC)

d. Purchase on Laptop or PC

e. Renewal and Addition of Anti-Virus License

f. Renewal License Firewall Fortigate

g. Renewal License Vmware and Veeam Backup

h. Addition of Server Storage Hard Drive

2. Investment Budget of New Server

Biaya Pengembangan Teknologi Informasi 2019 Cost of Information Technology Development in 2019

a. Monitoring daftar aset dan komponen;

b. Monitoring anggaran dengan realisasi;

c. Monitoring proses perbaikan aset atau

komponen;

d. Membuat laporan mingguan dan bulanan;

e. Absensi pegawai di proyek;

f. Dan lain-lain.

a. Monitoring the asset and component list;

b. Monitoring budget monitoring and realization;

c. Monitoring the repairment assets or

components;

d. Create weekly and monthly reports;

e. Worker attendance on project;

f. And others.


IT Development Proposal in 2020USULAN PENGEMBANGAN TI 2020

INFRASTRUKTUR DASHBOARDPENGEMBANG

APLIKASI

□ Implementasi sistem Disaster Recovery Center (DRC) untuk backup apabila server PPI terkena bencana, sehingga tidak terjadi downtime operasional.

□ Pengembangan

infrastruktur server unutk sistem data server.

□ Implementation of Disaster Recovery Center (DRC) as a backup if the Company’s server face force majeur to avoid operational downtime

□ Server infrastructure development for server data.

□ Pengembangan dashboard manajemen proyek pada Sharepoint (PMIS). Dashboard tersebut digunakan untuk monitoring progres proyek di lingkungan PPI.

□ Development of project Dashboard Management in Sharepoint (PMIS). The dashboard is used to monitor project progress in the Company’s environment.

□ Implementasi aplikasi manajemen vendor (E-Procurement) dari divisi procurement PPI.

□ Pengembangan aplikasi-aplikasi operasional meliputi:1. Self Service (SDM)2. SIMTAX3. Aplikasi operasional

lainnya

□ Implementation of vendor management (E-Procurement) from PPI’s procurement division.

□ Development of operational applications including: 1. Self Service (HR)2. SIMTAX3. Other operational

application


ANALISIS &PEMBAHASANMANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS



Kondisi ketidakpastian perekonomian global masih

berlanjut. Ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih

menghadapi tantangan akibat meningkatnya tensi

perdagangan global yang disebabkan oleh perang

dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Hal inipun terekskalasi dengan kondisi politik dari

negosiasi “Brexit” di Eropa, serta isu geopolitik yang

menyebabkan peningkatan ketidakpastian kondisi

global yang mempengaruhi sentimen bisnis dan

konsumen, serta tidak tercapainya target pertumbuhan

hampir seluruh negara di dunia. Walaupun ekonomi

dunia sedang tidak stabil, nilai tukar Rupiah terhadap

USD pada akhir tahun 2019 mencapai Rp13.901 per USD.

Penguatan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi

kondisi perekonomian global di mana beberapa negara

maju melonggarkan kebijakan moneternya melalui

penurunan suku bunga antara lain Amerika Serikat,

Uni Eropa dan Tiongkok, serta didukung oleh prakiraan

kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang relatif baik.

Namun demikian, kondisi fundamental ekonomi

Indonesia masih stabil yang ditandai oleh pertumbuhan

PDB yang pada triwulan III tahun 2019 tercatat

sebesar 5,0% (yoy) dan mencapai 5,04% di akhir 2019.

The global economic uncertainty continues. Indonesia’s

economy in 2019 still filled with challenges due to the

rising tension of global trade as United States and

China still in dispute. It was escalated by the political

condition of “Brexit” negotiations in Europe, as well as

the geopolitical issues that have led to increase the

uncertainty of global conditions that affected business

and consumer sentiment, not reaching the desired

growth in almost every country. Despite the unstable

global economy, the exchange rate of Rupiah against

USD at the end of 2019 was Rp13,901 per USD. Rupiah

was rising due to global economic condition in which

several developed countries loosened monetary policy

through lower interest rates, followed by United States,

European Union and China, along with forecasts of

Indonesia’s balance payment that was relatively good.

Nevertheless, the fundamental of Indonesia’s economy

remained stable, as indicated by 5.0% (yoy) GDP

growth in the third quarter of 2019 and 5.04% growth

at the end of 2019. This was mainly driven by household

TINJAUAN EKONOMIGLOBALGLOBAL ECONOMIC REVIEW


Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi

rumah tangga dan kebijakan fiskal pemerintah.

Sementara, tingkat inflasi juga relatif stabil di titik

tengah kisaran sasaran yang ditetapkan yakni 2,5%-4,5%

oleh Bank Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya

untuk membendung dampak negatif dari perlambatan

ekonomi global di tahun 2019. Rasio utang pemerintah

berada pada tingkat terkendali guna menjaga kondisi

fiskal dalam kondisi yang baik untuk mengantisipasi

perlambatan ekonomi global. Hal ini tercermin dari

posisi utang pemerintah pada akhir November 2019

sebesar 30,03% terhadap nilai pasar semua barang dan

jasa yang diproduksi oleh Indonesia. Bank Indonesia

tercatat sudah empat kali menurunkan BI 7-Day

Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada periode bulan

Juli-Oktober 2019 sampai dengan 100 bps menjadi 5%

untuk mendorong pelonggaran kebijakan moneter.

Pelonggaran kebijakan moneter tersebut diambil

sebagai langkah memperkuat pertumbuhan ekonomi

domestik di tengah lesunya ekonomi dunia.

Walau di tengah tensi ekonomi global yang meninggi,

secara umum kinerja Perseroan terus menunjukkan

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal

ini ditunjukkan dengan pertumbuhan outstanding

kredit yang mencapai 23% dibandingkan tahun

sebelumnya. Komitmen pemerintah Indonesia untuk

terus mendorong reformasi kebijakan dalam rangka

menjaga iklim investasi dan mendorong pembangunan

infrastruktur di berbagai daerah berkontribusi atas

cerahnya pencapaian sektor infrastruktur di tahun 2019.

consumption and government’s fiscal policy.

Meanwhile, the inflation rate also quite stable at the

midpoint of Bank Indonesia’s target range between

2.5%-4.5%.

Indonesian Government continues to make various

efforts to block the negative effects of global economic

slowdown in 2019. The government debt ratio was

controlled at a level that allows to maintain good fiscal

condition to anticipate the global economic slowdown.

This was reflected in the government debt at the end of

November 2019 that reached 30.03% of market value of

all locally produced goods and services. Bank Indonesia

was recorded to have lowered BI 7-Day Reverse Repo

Rate (BI7DRRR) four times from July to October 2019

up to 100 bps to 5% to encourage ease of monetary

policy. The ease of monetary policy was taken as a step

to strengthen domestic economic growth amid the

sluggish global economy.

Amid the rising global economic tension, PPI’s general

performance continues to improve compared to

previous year. This was indicated by the outstanding

credit growth of 23% compared to previous year. The

commitment showed by Indonesian government to

push for policy reforms in maintaining investment

climate and encourage infrastructure development in

various regions contributed to the bright achievement

of the infrastructure sector in 2019.

Kontribusi PPI dalam Industri Pelabuhan NasionalPPI Contribution to the National Port Industry

Sebagai pemain utama di industri kepelabuhanan

dalam negeri, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/

IPC mendapatkan tugas besar untuk merancang

dan menjalankan beberapa proyek strategis nasional

dalam rangka mendukung penurunan logistic cost

dan konektivitas rantai pasok logistik di Indonesia. PPI

sebagai anak perusahaan IPC menjadi perpanjangan

tangan pemerintah untuk mengejawantahkan gagasan

“Indonesia Poros Maritim Dunia” dengan implementasi

inisiatif strategis seperti pembentukan Kemenko

Maritim dan rentang kendalinya, penerbitan Peraturan

Presiden No. 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan

Indonesia hingga pelaksanaan pembangunan tol laut.

PPI menunjang peran pelabuhan menjadi sarana

paling penting untuk menghubungkan antarpulau

maupun antarnegara. Untuk itu PPI berkomitmen

mengembangkan pelabuhan yang memadai sehingga

As the main player in national port industry, PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC has a major

task to design and implement the national strategic

projects to lower the logistic cost and support the

connectivity of supply chain logistics in Indonesia.

PPI as the subsidiary of IPC became the government

helping hand to realize “Indonesia’s Global Maritime

Axis” through strategic initiatives of the establishment

of Coordinating Ministry of Maritime and its controlling

range; the enactment of Presidential Regulation No. 16

in 2017 regarding Indonesia’s Maritime Policy and sea

toll road construction.

PPI supports the role of national ports to become the

most important aspect in connecting islands and

countries. For this reason, PPI is committed to develop

the ports to be appororiate to conduct their operations



Pada awalnya Bidang Usaha PPI merupakan

pengembang infrastruktur pelabuhan. Namun seiring

dengan meningkatnya kapabilitas yang dimiliki, PPI

mulai mengembangkan bidang usahanya tidak hanya

dalam bidang pengembangan infrastruktur pelabuhan

melainkan juga dalam bidang pengembangan

infrastruktur pendukung lainnya. Berikut bidang usaha

PPI:

■ Pengembangan Pelabuhan

• New Priok Container Terminal 1 (NPCT1)

■ Manajemen Proyek

• Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak

■ Port Management


■ Pengembangan Jalan Tol

• Cibitung Cilincing Tollways

■ Pengembangan Properti

• Maritime Tower

Initially the Business Sector of PPI was a port

infrastructure developer. However, along with the

increase in capabilities possessed, PPI began to

develop its business field not only in the field of port

infrastructure development but also in the development

of other supporting infrastructure. Following are the

business fields of PPI:

■ Port Development


■ Project management

• Kijing Terminal, Pontianak Port

■ Port Management


■ Tollways Development

• Cibitung Cilincing Tollways

■ Property Development

• Maritime Tower

Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operational Review per Business Segment

pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif,

efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan

menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang

terjangkau.

Pembangunan Terminal New Priok/Terminal Kalibaru

Tahap 1 adalah awal mula perjalanan PPI dalam

memberikan pelayanan “Port Development Total

Solution” berupa jasa “End to End Project Development”.

Terminal Petikemas 1 Kalibaru telah mulai beroperasi

sejak tanggal 18 Agustus 2016. Untuk tahap selanjutnya,

PPI berperan sebagai port management untuk New

Priok Container Terminal 1 (NPCT1).

Jika dilihat dari sektor dan model bisnis yang dijalankan,

PPI hadir sebagai supporting vehicle yang menjalankan

peranan sebagai asset optimizer & creator untuk

IPC Group. Secara lebih luas, PPI berperan penting

dan strategis untuk pertumbuhan industri dan

perdagangan yang dapat memberikan kontribusi bagi

pembangunan nasional.

Ke depannya, PPI akan terus terlibat secara aktif dalam

mendukung penyediaan end-to-end solution dalam

bisnis IPC sebagai trade facilitator melalui beberapa

sektor dan model bisnis tertentu. Dengan langkah

pasti, didukung oleh infrastruktur modern yang kuat

dan sumber daya manusia yang kompeten, PPI terus

memperkuat langkah mengoptimalkan potensi untuk

mewujudkan aspirasi menjadi world class & sustainable

corporation dalam pengembangan dan penyediaan

infrastruktur dan fasilitas pendukung pelabuhan di

Indonesia.

effectively, efficiently, and professionally, allowing port

services to be smooth, safe, and fast with affordable

costs.

The construction of New Priok Terminal/Kalibaru

Terminal Phase 1 was the beginning of PPI’s journey in

providing “Port Development Total Solution” through

“End to End Project Development” services. Kalibaru

Container Terminal 1 has been operational since

August 18, 2016. In the future, PPI will take the role as a

port management for New Priok Container Terminal 1

(NPCT1).

Seeing from the ongoing sector and business model,

PPI is present as a supporting vehicle with a role as an

asset optimizer & creator for IPC Group. Furthermore, PPI

plays an important and strategic role for industrial and

trade growth to contribute to national development.

Going forward, PPI will continue supporting the

provision of end-to-end solutions of IPC business,

as a trade facilitator, through selected sectors and

business models. Taking the definitive steps, supported

by strong, modern infrastructure and competent

human resources, PPI continued to strengthen itself

to optimize the potential in realizing the aspirations of

becoming a world class & sustainable corporation in

the development and provision of infrastructure and

port support facilities in Indonesia.


Project Management

Business Description

The business fields of providing Project Management

services include:

a. Initial Planning

b. Pre Construction

c. Selection of Partners

d. Construction Management

e. Post Project Management

a. Initial Planning

Initial Planning includes the activities of drafting

of:

1. Pre Feasibility Study

2. Feasibility Study

3. Business models and related initial studies

b. Pre Construction

Pre Construction Phase includes activities:

1. Arrangement of Licensing required

from relevant stakeholders including

Recommendations for Land Conformity,

Development Permit, Dredge Permit/

Reclamation and Building Construction

Permit.

2. Arrangement of the Port basic plan, either

new revision or drafting, which is authorized

by the Ministry of Transportation.

Manajemen Proyek

Deskripsi Usaha

Bidang usaha penyediaan jasa Manajemen Proyek

diantaranya meliputi:

a. Perencanaan Awal

b. Pra Konstruksi

c. Pemilihan Mitra

d. Manajemen Konstruksi

e. Pasca Manajemen Proyek

a. Perencanaan Awal

Perencanaan Awal meliputi kegiatan

penyusunan:

1. Pra Studi Kelayakan

2. Sudi Kelayakan

3. Model bisnis dan studi awal terkait

b. Pra Konstruksi

Tahap Pra Konstruksi meliputi kegiatan:

1. Pengurusan Perizinan yang diperlukan

dari stakeholder terkait yang di antaranya

Rekomendasi Kesesuaian Lahan, Izin

Pembangunan, Izin Keruk/Reklamasi dan Izin

Mendirikan Bangunan.

2. Pengurusan rencana dasar Pelabuhan, baik

revisi atau penyusunan baru, yang disahkan

oleh Kementerian Perhubungan.

Perencanaan Awal /Initial

Planning

Pra Konstruksi / Pre-ConstructionPemilihan

Mitra / Partnership

Selection

Manajemen Konstruksi /

ConstructionManagement

Perencanaan Pasca Proyek /

Post ProjectManagement

Izin Pengabaran /

Permit Arrangement

Akuisisi Tanah /Land

Aquisition

Perencanaan Teknis /

Technical Planning

Studi Kelayakan/Feasibility Study

Izin & Persetujuan / Permit & Approval

Akuisisi Tanah / Land Acquisition

Survei & Investigasi / Survey & Investigation

Seleksi Mitra Strategis / Strategic Partner Selection

Manajemen Proyek / Project Management

Manajemen Aset / Asset Management

Model Bisnis /Business Model

Rencana Utama / Master Plan

Desain Teknik / Engineering Design

Kontrak Pengembangan & Pengelolaan / Contract Development & Management

Pemantaian Kinerja / Performance Tracking

Dukungan Operasional & Pemeliharaan / Operation Support & Maintenance

Studi lain yang terkait / Other related studies

EIS/AMDAL Pelaporan Proyek / Project Reporting

Siklus Biaya Optimalisasi / Life Cycle Costing Optimisation

Pembiayaan Proyek / Project Financing

Dokumen Konsesi / Concession Document

Manajemen Risiko / Risk Management



3. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup), baik revisi atau

penyusunan baru, yang disahkan oleh

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan.

4. Penyusunan Dokumen Konsesi dan dokumen

terkait lainnya.

5. Pengurusan pembebasan dan penyediaan

lahan.

6. Survei Investigasi (SI) di lokasi rencana proyek

baik untuk sisi darat maupun laut serta Detail

Engineering Design (DED) untuk konstruksi

infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.

c. Pemilihan Mitra

Tahap Pemilihan Mitra meliputi kegiatan:

1. Pemilihan Partner Strategis

2. Pendanaan Proyek

3. Kontrak Manajemen

4. Manajemen Konstruksi

d. Manajemen Konstruksi

Tahap Manajemen Konstruksi meliputi:

1. Manajemen Proyek

2. Project Monitoring/Tracking

3. Pelaporan Proyek

4. Pasca Manajemen Proyek

e. Pasca Manajemen Proyek

Tahap Pasca Manajemen Proyek meliputi:

1. Manajemen aset

2. Dukungan operasional dan perawatan

3. Siklus biaya optimisasi

Produktivitas Segmen ManajemenProyek Proyek pembangunan Terminal Kijing, Pelabuhan

Pontianak merupakan salah satu proyek strategis yang

tengah dikerjakan oleh IPC. IPC sendiri memercayakan

project management pembangunan Terminal Kijing

kepada PPI.

Pada tahap pertama, dibangun zona petikemas, zona

curah cair, zona curah kering, zona multipurpose,

lapangan penumpukan, gudang, tank farm, jalan,

lapangan parkir, kantor pelabuhan, kantor instansi, dan

jembatan timbang.

Saat ini proyek Terminal Kijing sudah mencapai

sekitar 47 persen. Adapun pekerjaan yang sudah

dilakukan berupa land clearing, pematangan tanah

dan pemasangan tiang pancang. Pembangunan

tahap I meliputi konstruksi dermaga di sisi laut seluas

3. AMDAL (Analysis of Environmental Impacts),

both new revisions or drafting, which were

approved by the Ministry of Environment and

Forestry.

4. Preparation of Concession Documents and

other related documents.

5. Management of land acquisition and

provision.

6. Survey of Investigation (SI) at the location

of project plans for both land and sea sides

and Detail Engineering Design (DED) for

construction of infrastructure and supporting

facilities.

c. Selection of Partners

The Partner Selection Phase includes activities:

1. Selection of Strategic Partners

2. Project Funding

3. Management Contract

4. Construction Management

d. Construction Management

The Construction Management phase includes:

1. Project Management

2. Project Monitoring/Tracking

3. Project Reporting

4. Post Project Management

e. Post Project Management

The Post Project Management Phase includes:

1. Asset management

2. Operational and maintenance support

3. Optimization cost cycle

Productivity of the Project Management SegmentThe Kijing Terminal construction, Pontianak Port, is one

of the strategic projects of IPC. IPC entrusted the Kijing

Terminal construction to PPI.

At the first stage, the construction covers container

zones, liquid bulk zones, dry bulk zones, multipurpose

zones, stacking fields, warehouses, tank farms, roads,

parking lots, port offices, agency offices, and weigh

bridges.

Kijing Terminal project has now reached around 47

percent. The constructions that have been done were

land clearing, soil maturation and installation of piles.

The phase I construction covered 1,000 meter x 100


1000 meter x 100 meter, causeway sepanjang 1.160

meter, lapangan operasional di sisi darat, dan jalan

penghubung (trestle) sekitar 3,5 kilometer.

Dengan besarnya potensi bauksit, CPO, timber, karet,

dan produk ikan di Kalimantan Barat ini, Terminal Kijing

dirancang untuk memberikan kemudahan berbisnis

one stop service bagi para investor. Terminal ini juga

akan dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) seluas kurang lebih 200 hektar. KEK tersebut akan

dibangun secara bertahap. Untuk membangkitkan

komoditas kargo dan kawasan industri, akan segera

dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK) di lahan

200 hektare. KEK nantinya menjadi daerah asal kargo

(hinterland), khususnya bagi produk olahan mineral

dan komoditas perkebunan, seperti CPO, timber dan

karet.

Berdasarkan studi kelayakan, lokasi pelabuhan berada

di Selat Karimata yang menjadi penghubung Sumatra

dan Kalimantan. Posisi Kijing juga berdekatan dengan

Singapura, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan. Ini poros

Laut Cina Selatan. Di sini bisa jadi pusat smelter, aspal,

distribusi CPO, transshipment bahan bakar.

Ke depannya, Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak

akan menjadi gerbang utama ekspor/impor barang

dari dan ke Kalimantan. Terminal Kijing dicanangkan

sebagai salah satu dari tujuh hub utama yang menjadi

komponan dari Tol Laut di Indonesia yang mampu

meningkatkan konektivitas antar pulau-pulau di

Indonesia dalam rangka menekan biaya logistik.

Profitabilitas Segmen ManajemenProyek

(Dalam Miliar Rupiah)

Pada tahun 2019, pendapatan yang diperoleh dari

Project Management tercatat sebesar Rp22,45 miliar

yaitu pendapatan manajemen proyek pembangunan

Terminal Kijing selama 12 (dua belas) bulan.

Manajemen PelabuhanDeskripsi Usaha

Bidang usaha penyediaan jasa Manajemen Pelabuhan

diantaranya meliputi:

1. Penyediaan fasilitas kepelabuhanan dan layanan

pendukungnya.

2. Penyediaan layanan jasa kepelabuhanan dan

pendukungnya.

seaside dock, a 1,160 meter causeway, land operational

field, and a 3.5 kilometer trestle.

With the large potential of bauxite, CPO, timber, rubber,

and fish products in West Kalimantan, Kijing Terminal is

designed to be a one-stop service terminal for investors.

This terminal will be equipped with a Special Economic

Zone (SEZ) covering an approximately 200 hectares. SEZ

will be built in stages. To generate cargo commodities

and industrial zones, a special economic zone (SEZ) will

soon be built on a 200-hectare land. SEZ will become

the origin of cargo (hinterland), especially for processed

mineral products and plantation commodities, such as

CPO, timber and rubber.

Based on the feasibility study, the port will be

on Karimata Strait that connects Sumatra and

Kalimantan. Kijing is also close to Singapore, Malacca

Straits and South China Sea. This is the axis of the South

China Sea. It could be the center of smelter, asphalt,

CPO distribution and fuel transshipment.

In the future, Kijing Terminal, Pontianak Port, will

be the main gate for export/import of goods to and

from Kalimantan. Kijing Terminal was declared as

one of the seven main hubs of the Indonesian Sea Toll

components to improve inter-islands connectivity in

Indonesia to reduce logistics costs

Profitability of the Project Management Segment

(In Billion Rupiah)

In 2019, revenues earned from Project Management

were Rp22.45 billion from the whole 12 (twelve) months

of Kijing Terminal construction.

Port ManagementBusiness Description

The business fields for providing Port Management

services include:

1. Provision of port facilities and supporting services.

2. Provision of port services and supporters.

Segmen Usaha /Business Segment

2019 2018Pertumbuhan / Growth (%)

Nominal %

Manajemen Proyek /Project Management

22.453 20.144 2.309 11,46%



Profitabilitas Segmen Manajemen Pelabuhan(Dalam Miliar Rupiah)

Pada tahun 2019 PT PPI secara konsolidasi membukukan

2 (dua) jenis pendapatan yaitu

1. Segmen usaha pengusahaan tanah yang

mencatatkan pendapatan operasi sebesar Rp749,91

miliar, terdapat penurunan 10,39% dari pendapatan

tahun 2018 sebesar Rp836,90 miliar. Pendapatan

operasi tersebut berasal dari pendapatan sewa

850m dermaga Container Terminal 1 (CT 1) full

operational. Penurunan disebabkan adanya denda

sebesar 11% karena CY 57 meter belum terealisasi.

2. Segmen kerjasama mitra usaha yang mencatatkan

pendapatan sebesar Rp22,45 miliar, terdapat

kenaikan sebesar 11,46% dari pendapatan tahun

2018 sebesar Rp20,14 miliar. Pendapatan operasi

tersebut berasal dari pendapatan kerjasama

manajemen proyek pembangunan terminal Kijing

Pontianak.

Pengembangan Jalan Tol

Deskripsi UsahaBidang usaha Pengembangan Jalan Tol adalah

pengembangan infrastruktur jalan tol selaku

pendukung pelabuhan yang dilakukan oleh anak

perusahaan PPI yaitu PT Akses Pelabuhan

Indonesia, di antaranya meliputi:

a. Pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing

Produktivitas Segmen PengembanganJalan TolPPI menjalankan peran sebagai pengembang

infrastruktur jalan tol untuk akses dari dan menuju

pelabuhan, yaitu proyek Jalan Tol Cibitung Cilincing

(JTCC). Segmen ini dikelola oleh anak Perusahaan PPI

yaitu PT Akses Pelabuhan Indonesia.

Progress pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing

hingga Desember 2019 telah mencapai 82,33% lahan,

dan 69,54% konstruksi. Detail progress pembangunan

JTCC adalah sebagai berikut:

Profitability of the Port Management Segment(in Billion Rupiah)

In 2019, PT PPI recorded 2 (two) types of consolidated

income as follows

1. The operating income from land concessions

segment was Rp749.91 billion, decreased 10.39%

from Rp836.90 billion in 2018. The operating

income came from the full operational of 850m

dock of Container Terminal 1 (CT 1) rental. The

decrease was due to 11% penalty as the 57 meters

CY was not realized.

2. The income from business partner cooperation

segment was Rp22.45 billion, increased 11.46% from

Rp20.14 billion in 2018. The operating income came

from the management cooperation of Pontianak

Kijing terminal project.

Tollways Development

Business DescriptionThe Tollways Development business sector is the

development of toll road infrastructure as a port

support carried out by a subsidiary of PPI, namely PT

Akses Pelabuhan Indonesia, including:

a. Construction of the Cibitung Cilincing Toll Road

Productivity of the Tollways Development SegmentPPI holds a role as a toll road infrastructure developer

for port access the Cibitung Cilincing Tollways (JTCC)

project. This segment is managed by a subsidiary, PT

Akses Pelabuhan Indonesia.

The construction progress of the Cibitung Cilincing

Tollways until December 2019 has reached 82.33% of

the land, and 69.54% of the construction. Details of JTCC

development progress are as follows:

Segmen Usaha /Business Segment

2019 2018Pertumbuhan / Growth (%)

Nominal %

Pengelolaan New Priok Container Terminal 1 /Management of New Priok Container Terminal 1

749.907 836.900 (86.993) -10,39%

Manajemen Pelabuhan /Port Management

22.452 20.144 2.308 11,46%


Profitabilitas Segmen PengembanganJalan TolSampai dengan akhir 2019, disebabkan belum selesainya

pembangunan jalan tol, PPI belum memperoleh

pendapatan dari bidang Pengembangan Jalan Tol.

Pengembangan Properti

Deskripsi UsahaBidang usaha Pengembangan Properti adalah

perluasan bidang usaha Perusahaan di bidang properti,

di antaranya meliputi:

1. Pengembangan Maritime Tower.

2. Optimalisasi pemanfaatan lahan dan aset yang

kosong di lingkungan IPC.

3. Pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan

Ekonomi Khusus sebagai area pendukung

pelabuhan.

Produktivitas Segmen PengembanganPropertiPada segmen Pengembangan Properti, PPI

mengembangkan aset-aset properti yang dapat

menunjang aktivitas kepelabuhanan. Salah satunya

adalah Maritime Tower yang dibangun untuk

memudahkan komunikasi antarpihak sebagai upaya

penurunan biaya logistik di Indonesia. Segala urusan

pelayanan jasa kepelabuhanan seperti operator

pelabuhan, bea cukai, shipping line dan pihak lain

saling terpadu di satu tempat. Komposisi saham PT

Menara Maritim Indonesia (MMI) sebagai pengembang

sekaligus pengelola Maritime Tower 70% dimiliki PT

PPI dan 30% dimiliki PT PP Properti. Selain itu, PPI

juga melakukan pemanfaatan lahan milik IPC, serta

mengembangkan kawasan industri di Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK). Hingga 31 Desember 2019,

progres pembangunan Maritime Tower adalah sebagai

berikut:

Profitability of the Tollways Development SegmentAs of the end of 2018, due to unfinished toll road

construction, PPI has not yet received income from the

toll road development sector.

Property Development

Business DescriptionThe Property Development business sector is the

expansion of the Company’s business fields in the

property sector, including:

1. Maritime Tower Development.

2. Optimizing the use of land and empty assets in the

IPC environment.

3. Development of Industrial Estates and Special

Economic Zones as supporting ports.

Productivity of the Property Development SegmentIn the Property Development segment, PPI develops

property assets to support port activities. One of

which is the Maritime Tower, which aims to facilitate

communications as an effort to reduce logistics costs

in Indonesia. This will integrate port services such

as port operators, customs, shipping lines and other

parties in one area. The share ownership of PT Menara

Maritim Indonesia (MMI) as a developer and operator

of Maritime Tower is 70% owned by PT PPI and 30%

owned by PT PP Properti. In addition, PPI also utilizes

IPC-owned land, and develops industrial zones in

Special Economic Zones (KEK). As of December 31, 2019,

the progress of Maritime Tower development was as

follows:

Deskripsi/Description

Baseline Start Baseline Finish Target (%)Selesai

Completed (%)

DeviasiDeviation (%)

18 Sept 2017 29 Feb 2020 86,27 69,54 -16,73

Paket 01: Cibitung-Gabus Indah (Sta-00+375 s/d Sta 13+140)

18 Sept 2017 29 Feb 2020 94,06 88,07 -6,00

Paket 02: Gabus Indah-Muara Bakti (Sta 13+140 s/d Sta 19+190)

9 Feb 2017 30 Nov 2019 100,00 93,47 -6,53

Paket 03: Muara Baktu-KBT (Sta 19+19 s/d 29+825)

22 Feb 2018 29 Feb 2020 82,62 60,49 -22,13

Paket 04: KBT-Cilincing (Sta 29+825 s/d 34+384)

4 Nov 2018 29 Feb 2020 66,58 30,81 -35,76



Profitabilitas Segmen PengembanganPropertiSampai dengan akhir 2019, disebabkan belum

selesainya pembangunan infrastruktur Maritime Tower

sehingga PPI belum memperoleh pendapatan dari

bidang Pengembangan Properti.

Productivity of the Property Development SegmentUntil the end of 2019, due to the incomplete construction

of Maritime Tower, then PPI has not yet obtained

revenue from the Property Development sector.

No ItemProgres/ Progress

Isu / issue Tindak Lanjut / Follow Ups

1 Perizinan Proyek / Project Approval

72,22%

13 Dokumen telah terbit dan 5 dokumen sedang dalam proses sidang dan bentuk kajian/13 documents have been issued and 5 documents are in the review process

Dilakukan koordinasi monitoring proses perizinan terkait /The approval process is monitored through coordination

2 Pekerjaan Desain dan Konstruksi/Design and Construction Works

88,46%

• Progres Desain 81,04%• Progres Fisik 88,70% telah tercapai

sebagian progress fisik dan mos (PO s.d FAT)

• Finalisasi Layout IPC• DED sebagian sudah selesai• Design Progress 81.04%• Physical progress have been

accomplished 88.70% from PO to FAT • IPC Layout Finalization• DED has been accomplished in parts

• Koordinasi dengan Kontraktor

• Koordinasi dengan IPC untuk persetujuan tertulis

• DED dilakukan dan dilanjutkan secara parallel

• Coordination with contractors

• Coordination with IPC for written approval

• DED is carried out and continued in parallel

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun

berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan yang

disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) yang berlaku umum di Indonesia

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2019. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Ernst and Young & Purwantono

Sungkoro & Surja dengan opini wajar dalam semua

hal yang material, posisi keuangan PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia tanggal 31 Desember 2019, serta

kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang

berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Bahasan kinerja keuangan Perusahaan, disampaikan

dengan memperhatikan penjelasan pada catatan

Laporan Keuangan dari pihak auditor eksternal sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan

ini.

This description of financial performance is prepared

based on the Company’s Financial Statements

presented in accordance with the Statement of

Financial Accounting Standards (PSAK) that are

generally accepted in Indonesia for the year ended

on December 31, 2019. The financial statements have

been audited by the Public Accounting Firm Ernst

and Young & Purwantono Sungkoro & Surja with fair

opinion in all material respects, the financial position of

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia as of December

31, 2019, and financial performance and cash flow on

that date in accordance with Financial Accounting

Standards in Indonesia.

The discussion of the Company’s financial performance,

delivered by paying attention to the explanation on

the notes of the Financial Auditors from the external

auditor as an integral part of this Annual Report.


Financial Position ReportTable of Financial Position Reports December 31, 2018-

2019

(in Billion Rupiah)

AssetsUntil the end of 2019, the Company recorded a decrease

in its asset as much as Rp364.95 billion or 16.90% to

Rp1,794.43 billion compared to Rp2,159.38 billion. The

decrease was mainly due to a decrease in quarterly site

rental of CT 1 due to 11% penalty and also the decrease

of cash and cash equivalents due to payment of the

remaining site lease bills in 2016 to 2018, site lease in

2019.

Table of Company Assets December 31, 2018-2019

(in Thousand Rupiah)

Laporan Posisi KeuanganTabel Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2018-2019

(Dalam Miliar Rupiah)

AsetSampai dengan akhir 2019, Perusahaan mencatatkan

penurunan aset sebesar Rp364,95 miliar atau 16,90%

menjadi Rp1.794,43 miliar bila dibandingkan tahun

2018 sebesar Rp2.159,38 miliar. Penurunan ini terutama

dipengaruhi oleh penurunan pendapatan Quarterly

Site Rent CT 1 atas denda sebesar 11% dan dipengaruhi

dengan berkurangnya kas dan setara kas seiring adanya

pembayaran sisa tagihan site lease tahun 2016-2018, site

lease tahun 2019.

Tabel Aset Perusahaan 31 Desember 2018-2019

(Dalam Ribu Rupiah)

Uraian / Description 2019 2018Pertumbuhan

/ Growth

Kas dan setara kas /Cash and cash equivalent

618.662.579 1.198.793.486 93,77%

Piutang lain-lain / Other receivables

Pihak ketiga / Third parties 111.626.551 1.100.672 99,01%

Pihak berelasi / Related parties - 45.881.542 -

Pendapatan yang masih akan diterima / Accrued income 3.934.888 - 100%

Uang muka dan beban dibayar di muka /Advance payment and prepaid expenses

4.350.766 5.782.292 32,90%

Pajak dibayar dimuka /Prepaid taxes

75.849.799 127.720.708 68,39%

Aset lancar lainnya /Other current assets

- - -

Jumlah Aset Lancar / Total Current Assets 814.424.583 1.379.278.700 69,36%

Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets

Uang jaminan / Guarantee deposits 508.417 508.417 0,00%

Investasi saham / Investment in shares 584.716.631 449.374.714 23,15%

Beban pajak dibayar di muka / Prepaid tax expenses 88.548.905 90.742.910 2,48%

Uang muka pembangunan aset tetap /Advance for construction of fixed assets

45.881.494 60.390.000 31,62%

Aset tetap - neto / Fixed assets - net 178.746.544 22.768.362 87,26%

Aset takberwujud - neto / Intangible assets - net - 5.686 -

Aset tidak lancar lainnya / Other non-current assets 81.600.634 156.314.026 91,56%

Total Aset Tidak Lancar / Total Non-Current Assets 980.002.625 780.104.115 20,40%

Jumlah Aset / Total Assets

1.794.427.208 2.159.382.815 20,34%

Uraian /Description

2019 2018Pertumbuhan /

Growth

Total Aset / Total Assets 1.794,43 2.159,38 (16,90%)

Total Liabilitas / Total Liabilities

1.317,76 1.883,39 (30,03%)

Total Ekuitas / Equity 476,66 275,99 72,71%



Uraian / Description 2019 2018Pertumbuhan /

Growth

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Utang lain-lain / Other payables

Pihak ketiga/ Third parties 7.078.220 2.094.111 70,41%

Pihak berelasi / Related parties 106.379.338 687.981.283 546,72%

Uang titipan / Deposits received

Pihak ketiga/ Third parties 165.195 125.870 23,81%

Pihak berelasi / Related parties - 91.885 -

Utang pajak / Taxes payable 37.976.026 25.237.721 33,54%

Beban akrual / Accrued expenses 81.881.580 24.310.543 70,31%

Bagian lancar atas pendapatan diterima di muka / Advance income of current portion

215.946.718 243.280.800 12,66%

Total Liabilitas Jangka Pendek / Total Current Liabilities

449.427.077 983.122.213 118,75%

Liabilitas Jangka Panjang/ Non-Current Liabilities

Pendapatan Diterima Dimuka /Revenue Received Upfront

868.335.411 900.271.290 3,55%

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1.317.762.488 1.883.393.503 42,92%

Aset Lancar

Aset lancar tahun 2019 tercatat sebesar Rp814,42 miliar

menurun 40,95% dibandingkan tahun 2018 sebesar

Rp1.379,28 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh jumlah

Kas dan bank yang lebih rendah akibat denda sebesar

11,00% atas pendapatan Quarterly Site Rent CT 1 serta

adanya setoran modal PT Akses Pelabuhan Indonesia

(PT API) kepada CTP Tollways dan pembayaran dividen

ke PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar tahun 2019 tercatat sebesar Rp980,00

miliar meningkat 25,62% dibandingkan tahun 2018

yang tercatat sebesar Rp780,10 miliar. Peningkatan ini

terutama dipengaruhi oleh adanya tambahan modal

kepada PT MMI dari PT PP Pro serta adanya setoran

modal PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) kepada

CTP Tollways.

Liabilitas

Liabilitas Perusahaan pada tahun 2019 sebesar

Rp1.317,76 miliar menurun 30,03% dibandingkan tahun

2018 yang tercatat sebesar Rp1.883,39 miliar. Penurunan

ini terutama dipengaruhi oleh telah dibayarkannya

tagihan site lease tahun 2016-2018 kepada PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero).

Tabel Liabilitas Perusahaan 31 Desember 2018-2019

Dalam Ribu Rupiah

Current Assets

Current assets in 2019 were Rp814.42 billion, decreased

40.95% compared to Rp1,379.28 billion in 2018. This

decrease was due to the lower cash and bank due to

fines 11.00% of Quarterly Site Rent CT 1 revenue, as well

as the capital deposit of PT Akses Pelabuhan Indonesia

(PT API) to CTP Tollways and dividend payments to PT


Non-Current Assets

Non-current assets in 2019 were recorded at Rp980.00

billion. Increased by 25.62% compared to 2018 which

amounted to Rp780.10 billion. This increase was mainly

due to the additional capital to PT MMI from PT PP Pro

as well as the capital deposit of PT Akses Pelabuhan

Indonesia (PT API) to CTP Tollways.

Liability

The Company’s liability in 2019 was Rp1,317.76 billion,

30.03% lower than Rp1.883,39 billion in 2018. This

decrease occurred mainly because the site lease bill in

2016-2018 has been paid to PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero).

Table of Company Liabilities December 31, 2018-2019

In Thousand Rupiah



Growth

Ekuitas / Equity

Modal Saham /Capital Stock

225.000.000 225.000.000 0,00%

Saldo Laba / Retained Earnings

Telah ditentukan penggunaannya / Determined

34.338.105 - 100,00%

Belum ditentukan penggunaannya / Not yet determined

176.899.661 50.253.630 71,59%

Penghasilan komprehensif lain /Other comperehensive income

(28.167.347) (28.167.347) 0,00%

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk - neto /Equity attributable to owners of the parent entity - net

408.070.419 247.086.283 39,45%

Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest

68.594.301 28.903.029 57,86%

EKUITAS - NETO / EQUITY – NET 476.664.720 275.989.312 42,10%

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS / TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1.794.427.208 2.159.382.815 (16,90%)

Short-Term LiabilitiesThe Company’s short-term liabilities in 2019 was

Rp449.42 billion, decreased by 54.29% compared to the

recorded Rp983.12 billion in 2018. This decrease occurred

mainly due to the payment of site lease from 2016 to

2018 to PT Pelindo II (Persero).

Long-Term LiabilitiesThe Company’s non-curent liabilities in 2019 was

Rp868.34 billion, decreased by 3.55% compared to 2018

which was amounted to Rp900.27 billion. This decrease

occurred due to the amoritazation process of non-

current liabilities on the receive from Advance Site Rent

(ASR) in 2014 as much as USD70,000,000 for 25 years

to revenues with a nominal value of USD2,800,000 per

year.

Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek Perusahaan pada tahun 2019

tercatat sebesar Rp449,42 miliar menurun 54,29%

dibandingkan yang tercatat sebesar Rp983,12 miliar

di tahun 2018. Penurunan ini terutama disebabkan

sudah dibayarkan tagihan site lease tahun 2016 sampai

dengan 2018 kepada PT Pelindo II (Persero).

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang Perusahaan pada tahun 2019

sebesar Rp868,34 miliar menurun 3,55% dibandingkan

tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp900,27 miliar.

Penurunan ini terutama disebabkan adanya proses

amortisasi liabilitas jangka panjang atas penerimaan

Advance Site Rent (ASR) pada tahun 2014 dan 2016

sebesar USD70.000.000 selama 25 tahun kepada

pendapatan dengan nominal sebesar USD2.800.000

per tahun.



Total Ekuitas Perusahaan 31 Desember 2018-2019

(Dalam Ribu Rupiah)

EkuitasTotal ekuitas Perusahaan pada tahun 2019 sebesar

Rp476.664.720 ribu meningkat 72,71% dibandingkan

yang tercatat tahun 2018 sebesar Rp275.989.312 ribu.

Jumlah ini disebabkan sejalan dengan terjadi laba

PT PPI (konsolidasi) serta terdapat tambahan setoran

modal berasal dari penyertaan modal PT MMI dari PP

Property (saham minoritas) pada tahun 2019.

Laporan Laba (Rugi) KomprehensifPada tahun 2019 Perusahaan membukukan laba

komprehensif sebesar Rp241,422 miliar meningkat

170,83% dibandingkan dengan yang tercatat tahun

2018 sebesar Rp88,114 miliar. Kenaikan ini terutama

disebabkan adanya penyesuaian beban site lease pada

tahun 2019 terealisasi berdasarkan kajian konsultan

independen sebesar Rp236 miliar.

Table of Company Equity December 31, 2018-2019


EquityThe Company’s total equity in 2019 was amounted to

Rp476.664.720 thousand which increased by 72.71%

compared to Rp275.989.312 thousand in 2018. This was

due to PT PPI’s (consolidated) earnings and additional

capital deposits from PT MMI’s equity participation in

PP Property (minority shares) in 2019.

Comprehensive Profit (Loss) ReportIn 2019, the Company’s comprehensive income was

amounted to Rp241.422 billion, increased by 170.83%

compared to Rp88,114 billion in 2018. The increase

occurred mainly due to the expense of site lease in

2019 which was realized at Rp236 billion based on

independent consultant.

Uraian / Description 2019 2018Pertumbuhan / Growth

Nominal %

Modal Saham / Capital Stock 225.000 225.000 - 0,00%

Saldo laba / Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya / Determined

34.338.105 - 34.338.105 100,00%

Belum ditentukan penggunaannya / Not yet determined

176.899.661 50.253.630 126.646.031 71,59%

Penghasilan Komprehensif Lain / Other Comprehensive Income

(28.167.347) (28.167.347) - 0,00%

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk - Neto /Equity Attributable to Owners of the Parent Entity - Net

408.070.419 247.086.283 160.984.136 39,45%

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest

68.594.301 28.903.029 39.691.272 57,86%

EKUITAS - NETO / EQUITY – NET 476.664.720 275.989.312 200.675.408 42,10%



Nominal %

Pendapatan operasi / Operating Revenue 772.359.897 857.044.646 (84.684.749) (9,88%)

Beban umum dan administrasi / General and administrative expenses

(396.787.584) (751.375.991) 354.588.408 (47,19%)

Pendapatan (beban) operasi lainnya / Others operating income (expense)

(103.460.843) 25.909.765 129.370.608 (125,04%)

LABA USAHA / INCOME FROM OPERATIONS

272.111.470 131.578.420 140.533.050 106,81%

Pendapatan keuangan / Financial income 44.343.167 64.066.626 (19.723.459) (30,79%)

Beban keuangan / Financial expense (62.886) (554.841) 491.955 (88,67%)

Bagian laba entitas asosiasi / The share of the profit of the associate entity

1.894.058 2.883.797 (989.739) (34,32%)

Pendapatan (beban) operasi lainnya / Others operating income (expense)

(103.460.843) 25.909.765 (129.370.607) (499,31%)

LABA SEBELUM PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN / INCOME BEFORE FINAL TAX AND CORPORATE INCOME TAX

318.285.809 197.974.002 120.311.809 60,77%

Beban Pajak Final / Final Tax Expense (74.559.114) (82.389.961) 7.830.848 (9,50%)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN / INCOME BEFORE CORPORATE INCOME TAX

243.726.695 115.584.041 128.142.654 110,87%

BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN / CORPORATE INCOME TAX EXPENSE

Kini / Current (2.304.041) (1.123.690) (1.180.351) 105,04%

Tangguhan / Deferred - - - -

LABA TAHUN BERJALAN / INCOME FOR THE YEAR

241.422.654 114.460.351 126.962.303 110,92%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN / OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi / Item that may be reclassified to profit or loss

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan / Exchange difference due to financial statements translation

- (26.345.862) 26.345.862 -

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: / INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk / Owners of the parent entity

241.106.382 115.371.775 125.734.607 52,15%

Kepentingan nonpengendali / Non-controlling interest

316.272 (911.424) 1.227.696 388,18%

Total / Total 241.422.654 114.460.351 126.962.303 110,92%

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA / TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:

241.422.654 88.114.489 153.308.165 173,99%

Pemilik entitas induk / Owners of the parent entity

241.106.382 89.025.913 153.308.165 173,99%

Kepentingan nonpengendali / Non-controlling interest

316.272 (911.424) 1.227.696 (134,70%)

Total / Total 241.422.654 88.114.489 126.962.303 173,99%

Tabel Laporan Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasi Perusahaan 31

Desember 2018-2019

(Dalam Ribu Rupiah)

Table of the Company’s Consolidated Statement of Profit (Loss) and Other Comprehensive Income

December 31, 2018-2019




Pendapatan OperasiPendapatan Operasi pada tahun 2019 tercatat sebesar

Rp772,36 miliar menurun 9,88% dibandingkan tahun

2018 sebesar Rp857,04 miliar. Penurunan ini disebabkan

adanya pemotongan 11,00% dari nilai QSR per triwulan

dikarenakan PT PPI belum menyerahkan CY 57m yang

dikenakan sejak Januari 2019 hingga Desember 2019,

sedangkan proyek Kijing tidak terealisasi sepenuhnya

dikarenakan terdapat penyesuaian nilai kontrak sebesar

Rp2,42 miliar serta terdapat beberapa pendapatan dari

pekerjaan proyek manajemen strategis yang tidak

terealisasi meliputi Cikarang Bekasi Laut (CBL), dan

Sorong.

Beban Umum dan AdministrasiBeban Umum dan Administrasi Perusahaan pada

tahun 2019 tercatat sebesar Rp396,79 miliar menurun

47,19% jika dibandingkan dengan yang tercatat tahun

2018 sebesar Rp751,38 miliar. Penurunan ini terutama

dipengaruhi disebabkan adanya penyesuaian beban

site lease pada tahun 2019 terealisasi berdasarkan

kajian konsultan independen sebesar Rp236 miliar

dan berdasarkan addendum Project Implementation

Agreement kedua antara PT PPI dengan PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero).

Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan BadanPada tahun 2019 laba sebelum pajak final dan pajak

penghasilan badan sebesar Rp318,28 miliar naik 60,77%

dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp197,97 miliar.

Kenaikan ini terutama disebabkan adanya penyesuaian

beban site lease pada tahun 2019 terealisasi berdasarkan

kajian konsultan independen sebesar Rp236 miliar.

Laba Komprehensif Tahun BerjalanPada tahun 2019 laba komprehensif tahun berjalan

sebesar Rp241,42 miliar meningkat 173,99%

dibandingkan yang tercatat pada tahun 2018 sebesar

Rp88,11 miliar. Peningkatan terutama disebabkan

adanya penyesuaian beban site lease pada tahun 2019

terealisasi berdasarkan kajian konsultan independen

sebesar Rp236 miliar sesuai kesepakatan antara

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia.

Laporan Arus Kas KonsolidasianKas dan setara kas Perusahaan pada tahun 2019

mengalami penurunan sebesar 48,39% menjadi

Rp618,66 miliar dibandingkan tahun 2018 yang tercatat

sebesar Rp1.198,79 miliar. Hal ini terutama disebabkan

oleh pembayaran site lease ke PT Pelabuhan Indonesia

II (Persero), adanya setoran modal di anak perusahaan.

Operating IncomeOperating Revenue in 2019 was Rp772.36 billion,

9.88% lower compared to Rp857.04 billion in 2018. This

decrease was due to an 11.00% deduction from QSR

value per quarter because PT PPI did not submit CY

57m imposed from January 2019 to December 2019,

while the Kijing project was not fully realized due to

Rp2.42 billion adjustment in the contract value and

there were some revenues from the unrealized strategic

management projects such as Cikarang Bekasi Laut

(CBL), and Sorong.

General and Administrative ExpensesThe Company’s General and Administrative Expenses

in 2019 was Rp396.79 billion, decreasing by 47.19%

compared to Rp751.38 billion in 2018. This decrease

occurred mainly due to the adjustment in the expense

of site lease in 2019 which was realized at Rp236 billion

based on independent consultant review and the

second Project Implementation Agreement between

PPI and PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Final Income Before Tax and Corporate Income TaxIn 2019, the final income before tax and corporate

income tax was Rp318.28 billion, increased by 60.77%


occurred mainly because of the adjustment of site lease

expenses in 2019 was realized based on an independent

consultant review of Rp236 billion.

Comprehensive Profit for the YearIn 2019, the comprehensive income for the year was

Rp241.42 billion, increased by 173.99% compared to

Rp88.11 billion in 2018. The increase occurred mainly

due to the adjustment in the expense of site lease in

2019 which was realized at Rp236 billion based on

independent consultant review and the second Project

Implementation Agreement between PPI and PT


Consolidated Cash Flow StatementThe Company’s cash and cash equivalents in 2019

decreased by 48.39% to Rp618.66 billion compared to

2018 which was amounted to Rp1,198.79 billion. This

occurred mainly because there was a payment on the

site lease to PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), and a

capital deposit in a subsidiary.


Tabel Laporan Arus Kas Konsolidasian Perusahaan 31

Desember 2018-2019

Dalam Ribu Rupiah

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas OperasiKas Neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada

tahun 2019 tercatat sebesar Rp(366,33) miliar menurun

363,31% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp139,12

miliar. Penurunan ini terutama dipengaruhi PT PPI

telah membayar sisa tagihan site lease dari 2016 sampai

dengan 2018 serta site lease tahun 2019 sebesar Rp600

miliar, dan sebesar Rp236 miliar pengeluaran operasi

untuk pembayaran kepada pegawai, pemasok, pajak

dan lainnya.

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas InvestasiKas Neto yang digunakan untuk aktivitas investasi

tahun 2019 ialah sebesar Rp174,33 miliar meningkat

5,82% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp164,18 miliar.

Peningkatan pengeluaran ini terutama dipengaruhi

oleh Investasi saham dari API ke CTP Tollways sebesar

Rp133,40 miliar dan Investasi fisik PT MMI sebesar

Rp40,38 miliar.

Kas Neto dari Aktivitas PendanaanKas Neto tahun 2019 yang digunakan untuk aktivitas

pendanaan tercatat sebesar Rp(40,75) miliar menurun

sebesar 118,01% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat

sebesar Rp226,25 miliar. Jumlah ini seiring dengan

adanya berasal dari penyertaan modal PT MMI dari PP

Table of the Company’s Consolidated Statement of

Cash Flows December 31, 2018-2019

In Thousand Rupiah

Net Cash Obtained from Operating ActivitiesNet cash obtained from operating activities in 2019 was

recorded at Rp(366.33) billion, decreased by 363.31%


was mainly due to the payment of the remaining site

lease bills from 2016 to 2018 and site leases in 2019 of

Rp600 billion and Rp236 billion of operating expenses

for payments to employees, suppliers, taxes and others.

Net Cash Used for Investment ActivitiesNet cash used for investment activities in 2019

amounted to Rp174.33 billion, increased by 5.82%

compared to Rp164.18 billion in 2018. The increase was

mainly due to the shares investment from API to CTP

Tollways of Rp133.40 billion and physical investment of

PT MMI of Rp40.38 billion.

Net Cash from Funding ActivitiesNet cash used for funding activities was recorded

at Rp(40.75) billion, decreased by 118.01% compared

to 2018 which was recorded at Rp226.25 billion. This

amount is in line with PT MMI’s equity participation

from PP Property (minority shares) of Rp39.37 billion


Nominal %

Arus kas neto yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas operasi / Net cash obtained (used for) operating activities

(366.329.460) 139.124.775 (505.454.235) (363,31%)

Arus kas neto yang digunakan untuk

aktivitas investasi / Net cash obtained (used for) investment activities

(174.333.964) (164.184.714) 10.149.250 (5,82%)

Arus kas neto yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan

/ Net cash obtained (used for) funding activities

(40.747.246) 226.250.000 (266.997.246) (118,01%)

Dampak perubahan selisih kurs terhadap

kas dan setara kas / effect to exchange rate changes on cash and cash equivalents

1.279.763 (556.207) 1.835.970 (330,09%)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN

SETARA KAS / INCREASE (DECREASE) IN

NET CASH AND CASH EQUIVALENTS

(580.130.907) 200.633.854 (780.764.761) (389,15%)

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL

TAHUN / CASH AND CASH EQUIVALENTS IN THE BEGINNING OF THE YEAR

1.198.793.486 998.159.632 200.633.854 20,10%

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR

TAHUN / CASH AND YEAR-END CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

618.662.579 1.198.793.486 (580.130.887) (48,39%)



Penilaian atas kemampuan Perusahaan dalam

membayar utangnya ditunjukan dengan indikator

rasio likuiditas dan solvabiilitas sebagaimana dijelaskan

sebagai berikut:

Rasio LikuiditasDalam mengukur kemampuan Perusahaan untuk

membayar utang usahanya, Perusahaan menggunakan

Rasio Likuiditas yang terdiri dari Rasio Lancar, Rasio

Cepat dan Rasio Kas. Besaran Rasio Likuiditas dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan

dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang

jangka pendeknya.

Tabel Rasio Likuditas PPI Tahun 2018-2019

Dalam Persentase

An assessment of the Company’s ability to pay its debt

is indicated by the liquidity and solvency ratio indicators

as explained below:

Liquidity Ratio

In measuring the Company’s ability to pay its business

debt, the Company uses a Liquidity Ratio consisting

of Current Ratio, Quick Ratio and Cash Ratio. The

magnitude of the Liquidity Ratio can be used to

measure the Company’s ability to fulfill obligations or

pay its short-term debt.

Table of PPI Liquidity Ratios in 2018-2019

In Percentage

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGDAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG SERTARASIO KEUANGAN LAINNYAANALYSIS ON SOLVENCY AND COLLECTABILITY OF ACCOUNTS RECEIVABLE AND OTHER FINANCIAL RATIO

Uraian / Description 2018 2019Pertumbuhan

/ Growth

Rasio Kas dan Setara KasTotal Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Cash RatioCash and Cash Equivalents/Total Short-Term Liabilities x 100%

121,94% 137,66% 15,72%

Rasio Cepat (Total Aset Lancar-Persediaan)/Total Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Quick ratio(Total Current Assets - Inventory)/Total Short-term Liabilities x 100%

Rasio LancarTotal Aset Lancar/Total Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Current RatioTotal Current Assets/Total Short-Term Liabilities x 100%

140,30% 181,21% 40,92%

Rasio Kas dan Setara KasTotal Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Cash RatioCash and Cash Equivalents/Total Short-Term Liabilities x 100%

Rasio Cepat (Total Aset Lancar-Persediaan)/Total Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Quick ratio(Total Current Assets - Inventory)/Total Short-term Liabilities x 100%

140,30% 181,21% 40,92%

Rasio LancarTotal Aset Lancar/Total Liabilitas Jangka Pendek x 100% /Current RatioTotal Current Assets/Total Short-Term Liabilities x 100%

Property (saham minoritas) sebesar Rp39,37 miliar serta

pembayaran dividen kepada Pemegang Saham PT PPI

sebesar Rp80,12 miliar.

and dividend payments to PT PPI Shareholders of

Rp80.12 billion.


Rasio KasNilai rasio kas Perusahaan pada tahun 2019 sebesar

137,77% lebih tinggi 15,83% jika dibandingkan dengan

tahun 2018 yang tercatat sebesar 121,94%. Hal ini

terutama disebabkan naiknya liabilitas jangka pendek

tahun 2018 terutama karena belum dilunasi site lease

tahun 2016 sampai dengan 2018 kepada PT Pelindo II

(Persero) dan naiknya saldo kas dan setara kas tahun

2018.

Rasio CepatNilai rasio cepat Perusahaan pada tahun 2019 sebesar

191,52% lebih tinggi 45,08% dibandingkan tahun 2018

sebesar 146,44%. Hal ini terutama disebabkan sudah

dilunasi site lease tahun 2016 sampai dengan 2019

kepada PT Pelindo II (Persero).

Rasio LancarNilai rasio lancar Perusahaan tahun 2019 tercatat

sebesar 191,52% lebih tinggi 45,08% dibandingkan tahun

2018 sebesar 146,44%. Hal ini terutama disebabkan

sudah dilunasi site lease tahun 2016 sampai dengan

2019 kepada PT Pelindo II (Persero).

Rasio SolvabilitasRasio solvabilitas digunakan untuk melihat kemampuan

Perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

panjang maupun seluruh utangnya. Rasio ini terdiri dari

Rasio Utang terhadap Aset dan Rasio Utang terhadap

Ekuitas. Rasio solvabilitas Perusahaan pada tahun 2019

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel Rasio Solvabilitas PPI Tahun 2018-2019

Rasio Utang terhadap AsetNilai rasio utang terhadap aset Perusahaan tahun 2019

ialah N/A. Hal ini dikarenakan pada tahun 2018 dan 2019

PT PPI tidak memiliki utang pendanaan kepada pihak

ketiga.

Rasio Utang terhadap EkuitasNilai rasio utang terhadap Ekuitas Perusahaan pada

tahun 2019 ialah N/A. Hal ini dikarenakan pada tahun

2018 dan 2019 PT PPI tidak memiliki utang pendanaan

kepada pihak ketiga.

Cash RatioThe Company’s cash ratio in 2019 was 137.77%, which is

15.83% higher compared to 121.94% in 2018. This occurred

mainly due to the increase in non-ccurent liabilities in

2018 as the site lease was not paid from 2016 to 2018

to PT Pelindo II (Persero) as well as an increase in cash

and cash equivalents in 2018.

Quick RatioThe Company’s quick ratio in 2019 was 191.52% and it

was 45.08% higher than 146.44% in 2018. This occurred

mainly because there was payments of site lease from

2016 to 2019 to PT Pelindo II (Persero).

Current RatioThe Company’s current ratio in 2019 was 191.52% and it

was 45.08% higher compared to 146.44% in 2018. This

occurred mainly because there was payments of site

lease from 2016 to 2019 to PT Pelindo II (Persero).

Solvency RatioSolvency is used to assess the Company’s ability to pay

its non-current obligations and all of its debts. This

ratio consists of Debt to Asset Ratio and Debt to Equity

Ratio. The Company’s solvency in 2019 is shown in the

following table:

Table of PPI Solvency Ratios in 2018-2019

Debt Ratio to AssetsThe Company’s ratio of debt to assets ratio 2019 was

N/A. This occurred because in 2018 and 2019 PT PPI did

not have any debt to third to fund its activities.

Debt Ratio to EquityThe Company’s debt to equity ratio in 2019 was N/A. This

occurred because in 2018 and 2019 PT PPI did not have

any debt to third to fund its activities.


Growth

Rasio Utang terhadap Aset (DAR) / Debt to Asset Ratio (DAR)

N/A N/A N/A

Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) / Debt to Equity Ratio (DER)

N/A N/A N/A



Collectability of Accounts Receivable

The collectability of the Company’s Receivables in 2018

is 14 working days from the date of receipt of payment.


Profitability Ratio

The Company’s ability to generate profits is measured

using profitability ratios, also called profitability ratios

including Return on Assets (ROA), and Profit Margin

Ratio. The Company’s profitability ratio is shown in the

following table:

Table of PPI Profitability Ratios in 2018-2019

Return on Asset (ROA)The Company’s return on assets in 2019 was 13.45%,

increasing by 5.30% compared to 2018. This increase

occurred mainly due to the increase of net profit in 2019

compared to 2018.

Net Profit MarginThe Company’s net profit margin ratio in 2019 was

31.26%, higher than 13.36% in 2018. This occurred because

in 2018 there was an expense of Rp680 billion in site

lease compared to Rp236 billion in 2019 and therefore

the net profit in 2019 was greater than in 2018.

Tingkat Kolektibilitas Piutang

Nilai kolektibilitas Piutang Perusahaan pada tahun

2019 ialah sebesar 14 hari kerja sejak ditagihkan sampai

dengan diterimanya pelunasan.


Rasio Profitabilitas

Kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba

diukur menggunakan rasio-rasio profitabilitas atau

disebut juga rasio rentabilitas diantaranya, Return on

Asset (ROA), dan Marjin Laba Bersih. Rasio profitabilitas

Perusahaan ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel Rasio Profitabilitas PPI Tahun 2018-2019

Return on Asset (ROA)Nilai tingkat pengembalian aset Perusahaan pada tahun

2019 ialah sebesar 13,45% meningkat jika dibandingkan

tahun 2018 sebesar 5,30%. Peningkatan ini terutama

dipengaruhi oleh meningkatnya laba bersih tahun

berjalan tahun 2019 dibandingkan dengan 2018.

Marjin Laba Bersih Nilai profit margin rasio Perusahaan pada tahun 2019

tercatat sebesar 31,26%, meningkat jika dibandingkan

tahun 2018 sebesar 13,36%. Hal ini disebabkan oleh

beban site lease 2018 sebesar Rp680 miliar sedangkan

di 2019 sebesar Rp236 miliar sehingga laba bersih tahun

2019 lebih besar dibandingkan 2018.

Uraian / Description 2018 2019

Rasio Kolektibilitas /Collectability Ratio

5 hari kerja / 5 working days 10 hari kerja / 10 working days


Return on Asset (ROA) / Return on Asset (ROA) 5,30% 13,45%

Marjin Laba Bersih / Net Profit Margin 13,36% 31,26%


Struktur modal Perusahaan terdiri atas Liabilitas dan

Ekuitas. Pada tahun 2019, struktur modal Perusahaan

dibiayai oleh Liabilitas sebesar 84,17% atau sebesar

Rp1.317,65 miliar. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan

tahun 2018 di mana liabilitas sebesar 87,22% atau

sebesar Rp1.883,39 miliar. Adapun yang dibiayai oleh

Ekuitas sebesar 15,83% atau Rp247,76 Miliar, yang mana

nilai tahun 2019 lebih rendah dibandingkan tahun 2018

yang sebesar 12,78% atau Rp275,99 miliar.


Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

Kondisi struktur modal yang optimal dicapai dengan

modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of

Capital/WACC) yang minimal. Penggunaan utang yang

bertambah akan meminimalkan WACC sebab biaya

utang lebih murah dari biaya modal sendiri. Di samping

itu, penggunaan utang juga akan mengurangi biaya

kena pajak sehingga akan terjadi penghematan

pajak. Meskipun demikian, peningkatan utang yang

dilakukan Perusahaan akan meningkatkan biaya

beban bunga yang selanjutnya akan mengurangi nilai

Perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu, Perusahaan

mengelola penggunaan utang dan modal sehingga

diperoleh kondisi yang optimum. Selain itu, Perusahaan

juga senantiasa melakukan monitoring terhadap rasio

likuiditas karena semakin tinggi rasio likuiditas maka

struktur modal akan optimal. Rasio ini mengindikasikan

kemampuan Perusahaan dalam melunasi kewajiban

jangka pendeknya.

The Company’s capital structure consists of liabilities

and equity. In 2019, the Company’s capital structure

that was financed by liabilities amounted to 84.17% or

Rp1.317.65 billion. This value is smaller compared to the

87.22% or Rp1,883.39 billion in 2018. As for the financing

with Equity, it was amounted to 15.83% or Rp247.76

billion, in which the value in 2019 was lower than in 2018

which was amounted to 12.78% or Rp275.99 billion.


Management Policy on Capital Structure

The optimal condition of the capital structure is

achieved with a minimum weighted average cost of

capital (WACC). The use of increased debt will minimize

WACC because the cost of debt is cheaper than the cost

of equity. In addition, the use of debt will also reduce

taxable costs so that tax savings will occur. Nevertheless,

the increase in debt made by the Company will

increase the cost of interest, which in turn will reduce

the overall value of the Company. For this reason, the

Company manages the use of debt and capital to

obtain optimum conditions. In addition, the Company

also constantly monitors liquidity ratios because the

higher the liquidity ratio, the capital structure will be

optimal. This ratio indicates the Company’s ability to

pay off its short-term obligations.

STRUKTUR MODAL & KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALCapital Structure Managent Policy on Capital Structure


Liabilitas / Liabilities 1.883.394 87,22% 1.317.762 84,17%

Liabilitas Jangka Pendek / Short-Term

Liabilities

983.122 45,53% 449.427 28,69%

Liabilias Jangka Panjang / Long-Term

Liabilities

900.271 41,69% 868.335 55,49%

Ekuitas / Equity 275.989 12,78% 476.664 15,83%

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas / Total

Liabilities and Equity

2.159.383 100,00% 1.565.401 100,00%



INVESTASI BARANG MODALInvestment of Capital Goods

Nilai aset tetap Perusahaan pada tahun 2019 tercatat

sebesar Rp1.794,43 miliar dengan rincian investasi

barang modal yang ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel Nilai Investasi Barang Modal Konsolidasian Tahun

2019

(Dalam Ribu Rupiah)

The value of the Company’s fixed assets in 2019

was Rp1,794.43 billion with details of capital goods

investment shown in the following table:

Table of Consolidated Capital Goods Investment Value

in 2019


Uraian / DescriptionSaldo Awal /

InitialBalance

Penambahan / Addition

Pengurangan / Reduction

Reklasifikasi / Reclassification

Saldo Akhir / Ending Balance

Biaya Perolehan / Cost of Acquisition

Peralatan Teknologi

Informasi / Cost of

Acquisition

2.085.344 592.693 - - 2.678.037

Peralatan Kantor / Office

Equipment4.262.889 69.663 - - 4.332.552

Aset dalam Penyelesaian /

Assets in Settlement20.812.000 175.967.439 - (19.469.000) 184.321.028

Jumlah / Total 27.160.233 176.629.795 - (19.469.000) 184.321.028

Akumulasi Penyusutan / Accumulated Depreciation

Peralatan Teknologi

Informasi / Information

Technology Equipment

1.774.314 208.301 - - 1.982.615

Peralatan Kantor / Office Equipment

2.617.557 974.312 - - 3.591.869

Jumlah Akumulasi / Total Accumulation

4.391.871 1.182.614 5.574.484

Nilai Buku Bersih / Net

Book Value22.768.362 ... - - 178.746.544

Sebagai warga korporasi yang baik, Perusahaan

berkomitmen untuk senantiasa memenuhi kewajiban

Perusahaan sebagai Wajib Pajak dan sebagai Pemotong

Pajak dengan melakukan pembayaran secara tepat

waktu. Pada tahun 2019 Perusahan telah melakukan

setoran pajak negara sebesar Rp93.407.820.195 dan USD

37.755,25. Berikut rincian setoran pajak oleh Perusahaan

selama empat tahun terakhir:

As a good corporate citizen, the Company is committed

to always fulfilling the obligations of the Company as a

Taxpayer and as a Tax Cutter by making payments in

a timely manner. In 2019 the Company made a state

tax deposit of Rp93.407.820.195 dan USD 37.755,25. The

following are details of tax payments by the Company

over the past four years:

KONTRIBUSI KEPADA NEGARACONTRIBUTION TO THE STATE

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALMATERIAL BONDS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT

Di tahun 2019, Perusahan tidak memiliki ikatan material

untuk memenuhi investasi barang modal.

In 2019, the Company did not have material bonds for

capital good investment.


PPH 21 / Income Tax 21Dalam Ribu Rupiah / In Thousand Rupiah

PPH 23 / Income Tax 23Dalam Ribu Rupiah / In Thousand Rupiah

PPH Pasal 4 Ayat 2 / Income Tax Article 4 Verse 2

Dalam Ribu Rupiah / In Thousand Rupiah

7.157.941.327

533.793.598

1.389.024.321

2016

2016

2016

2017

2017

2017

2018

2018

2018

2019

2019

2019

7.931.748.869

117.702.260.084

287.176.727

10.878.875.100

8.839.706.820

332.929.998

4.062.158.953

232.182.615

139.345.078



Prospek Perekonomian Global

Prospek bisnis Perseroan di tahun 2020 diproyeksikan

masih akan menantang dengan kondisi perlambatan

ekonomi global yang merupakan imbas dari perang

dagang AS dan Tiongkok. Selain itu, meningkatnya

ketegangan geopolitik di kawasan Timur-Tengah dapat

berimbas kepada kenaikan harga energi dunia. Akan

tetapi di tengah kondisi global tersebut, Perseroan tetap

optimis dengan pertumbuhan industri infrastruktur di

2020 seiring dengan prioritas pemerintah Joko Widodo-

Ma’ruf Amin yang tetap fokus kepada pembangunan

infrastruktur.

Selain itu, PDB tahun 2020 diperkirakan akan tumbuh

5,07% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

perkiraan pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5,04%.

Hal ini menjadi acuan bahwa peningkatan kinerja

Global Economic Prospects

The Company’s business prospect in 2020 still going to

be challenging with the global economic slowdown felt

from the impact of trade wars between US and China.

In addition, the increasing geopolitical tension in the

Middle East region could also rise the price of global

energy. However, in the midst of these global conditions,

the Company remains optimistic about the growth of

infrastructure industry in 2020 as it is in line with the

priorities of Joko Widodo-Ma’ruf Amin government who

remains focused on infrastructure development.

In addition, 2020 GDP is expected to grow 5.07% (yoy),

higher than the growth forecast of 5.04% in 2019.

This becomes a reference that improving economic

performance in 2020 is also influenced by the global

PROSPEK USAHABUSINESS OUTLOOK

PPN Masukan / Value Added Tax InDalam Ribu Rupiah / In Thousand Rupiah

PPN Keluaran / Value Added Tax OutDalam Ribu Rupiah / In Thousand Rupiah

57.404.522.783

429.146.097

2016

2016

2017

2017

2018

2018

2019

2019

77.229.008.864

49.712.122

73.318.313.280

(Tidak ada/ None)

56.677.148.414

75.808.605


perekonomian pada tahun 2020 dipengaruhi oleh

membaiknya perekonomian dunia dan meningkatnya

investasi nasional baik yang bersumber dari PMDN

maupun PMA.

Prospek Perkonomian Nasional dan Industri Pelabuhan

Tema besar APBN Tahun Anggaran 2020 adalah

“Mendukung Indonesia Maju”. Kebijakan fiskal akan

diarahkan untuk mendukung akselerasi daya saing

melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya

manusia. Berbagai kebijakan di bidang pendidikan dan

kesehatan akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia agar siap berkompetisi dan

beradaptasi dengan kemajuan industri dan teknologi.

Di sisi lain, Pemerintah akan melanjutkan pembangunan

infrastruktur yang semakin merata, mengalokasikan

sumber daya ekonomi dengan lebih efisien dan efektif,

serta mendorong birokrasi yang efektif, melayani, dan

bebas korupsi.

economy and national investment from both domestic

and foreign investment.

National Economy and Port Industry Prospects

The main theme of 2020 Budget State Budget is

“Supporting Indonesia Onward”. Fiscal policy will be

directed to support the acceleration of competitiveness

through innovation and strengthening human

resources quality. Various policies in education and

health will be done to improve the human resources

quality to compete and adapt to the advancement of

industry and technology.

On the other hand, the Government will continue

to build infrastructure development evenly, allocate

economic resources more efficiently and effectively,

and encourage bureaucracy to be more effective,

caring and free from corruption.

ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO APBN2020BASIC ASSUMPTION OF MACRO ECONOMY IN 2020 STATE BUDGET

TARGET PEMBANGUNAN APBN2020DEVELOPMENT TARGET IN 2020 STATE BUDGET



Dari sisi pertumbuhan ekonomi nasional, diungkapkan

bahwa 2019 merupakan tahun perbaikan bagi

perekonomian dalam negeri. Melalui data Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2020, diketahui

bahwa Pemerintah menargetkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 5,3%, pendapatan negara sebesar

Rp2.233,2 triliun, dan belanja negara sebesar Rp2.540,4

triliun.

Salah satu dari beberapa kebijakan strategis dan

terobosan dalam APBN 2020 adalah terus meningkatkan

pembangunan infrastruktur dan konektivitas. Target ini

tentu terkait dengan kegiatan usaha PPI dalam bidang

percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

yang menekankan keterlibatan peran swasta dan

BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur

melalui KPBU.

Berdasarkan prospek makroekonomi yang positif dan

kapabilitas PPI yang terus meningkat, Perusahaan

percaya diri untuk menyambut prospek tahun 2020

yang cerah dan sangat menjanjikan. Berdasarkan

asumsi makro dan hasil analisa internal terhadap

industri, PPI menetapkan target dan sasaran sebagai

berikut:

1. Revenue enhancement sebesar 108,18% dari RKAP

2019 menjadi Rp953,69 miliar (asumsi kurs RKAP

2019 1 USD=Rp15.000)

2. Pendapatan di luar usaha sebesar 113,27% menjadi

Rp51,20 miliar dibandingkan RKAP 2019

3. EBITDA margin meningkat sebesar 224,15%

4. Peningkatan volume/through put

5. Peningkatan kapasitas produksi, utilitas,

produktivitas dan terciptanya opportunity bisnis

baru

In terms of national economic growth, it was revealed

that 2019 was a year of improvement for the domestic

economy. Through the 2020 State Revenue and

Expenditure Budget, it is known that the Government

is targeting economic growth of 5.3%, state revenue of

Rp2,233.2 trillion, and state expenditure of Rp2,540.4

trillion.

One of several strategic and breakthrough policies

in 2020 APBN is to continue improve infrastructure

development and connectivity. This target is certainly

related to PPI’s business activities on acceleration of

infrastructure development through the Government-

Private Enterprise (PPP) scheme which emphasizes the

involvement of private sector and SOEs in supporting

infrastructure development through PPP.

Based on positive macroeconomic prospects and

increasing PPI capabilities, the Company is confident

to welcome the bright and very promising prospects

in 2020. Based on macro assumptions and the results

of internal analysis of the industry, PPI has sets the

following targets:

1. Revenue enhancement of 108.18% from the 2019

RKAP to Rp953.69 billion (assuming an exchange

rate of 1 USD= Rp14,400)

2. Non-business income of 113.27% to Rp51.20 billion

compared to the 2019 RKAP

3. EBITDA margin increased by 224.15%

4. Increased volume/through put

5. Increased production capacity, utilities, productivity

and creating new business opportunities


Uraian / DescriptionTarget 2019 /2019 Targets

Realisasi 2019 / 2019

Realization

Capaian (%) / Achievement

(%)

Laporan Laba Rugi / Statement of Profit or Loss

Pendapatan Usaha / Operating Revenues 881.584 772.360 87,61%

Beban Usaha / Operating Expenses 707.323 464.999 65,74%

Laba Usaha / Operating Profit 174.260 307.360 176,38%

Pendapatan (Beban) Diluar Usaha / Income (Expenses) Outside Business

(64.706) (63.633) 98,34%

Laba Sebelum Pajak / Before-Tax Profit 109.555 243.726 222,47%

Beban Pajak / Tax Expenses 8.910 2.304 25,86%

Laba Setelah Pajak / After-Tax Profit 100.643 241.423 239,88%

Laba (Rugi) Hak Minoritas / Profit (Loss) Non-Controlling Interest

(3.698) 316 (8,55%)

Laba Komprehensif / Comprehensive Profit 63.060 241.423 382,85%

Arus Kas / Cash Flow

Saldo Kas Awal Tahun / Early Year Cash Balance 1.198.793 1.198.793 100,00%

Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flow from Operating Activities

(535.194) (366.329) 68,45%

Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flow from Investment Activities

(1.023.311) (174.333) 586,99%

Arus Kas dari AktivitasPendanaan / Cash Flow from Funding Activities

932.124 (40.747) (4,37%)

Kenaikan (Penurunan) Kas / Increase (Decrease) in Cash

(626.381) (580.131) 92,62%

Saldo Kas Akhir Tahun / End of Year Cash Balance 572.412 618.663 108,08%

Posisi Keuangan / Financial Position

Aset Lancar / Current Assets 789.562 814.425 103,15%

Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets 1.531.363 980.003 64,00%

Total Aset / Total Assets 2.320.925 1.794.427 77,32%

Liabilitas Lancar / Current Liabilities 349.981 449.427 128,41%

Liabilitas Tidak Lancar / Non-Current Liabilities 1.592.173 1.317.762 82,77%

Ekuitas / Equity 378.770 476.665 125,85%

Total Liabilitas dan Ekuitas / Total Liabilities and Equity 2.320.925 1.794.427 77,32%

PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI TAHUN 2019COMPARISON BETWEEN TARGETS AND REALIZATION IN 2019

Tabel Perbandingan Target dan Realisasi Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2019

dalam juta Rupiah

Table of Company’s Consolidated Financial Statement Comparison of Targets and Realization in 2019

(in million Rupiah)



ASPEK PEMASARANMARKETING ASPECT

PPI memandang industri pelabuhan masih sangat

memerlukan eksplorasi dan inovasi yang dapat

mendorong konektivitas negeri. Sebagai pembuka

jalan menuju visi menjadi negara maritim yang berjaya

di darat dan lautan, PPI terus mengembangkan

inisiasi pengembangan infrastruktur pelabuhan dan

pendukungnya melalui strategi pemasaran dan model

bisnis yang efektif.

PPI believed that the port industry still needs

exploration and innovation to encourage domestic

connectivity. As the first step to realize the vision of

becoming a victorious maritime nation on land and

sea, PPI continued to initiate the port infrastructure

development and its supporting factors through

effective marketing strategies and business models.

Segmen Usaha / Business Segment Strategi Pemasaran / Marketing Strategy

PELABUHAN / PORT

Manajemen ProyekProject Management

Pelaksanaan proyek strategis, jasa profesional yang diberikan meliputi manajemen proyek, pra konstruksi, manajemen proyek konstruksi dan manajemen proyek pasca konstruksi. Jasa tersebut merupakan peran PPI sebagai Project.

PPI acts as partner of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) in implementing strategic projects, professional services provided include project management, pre-construction, construction project management and post-construction project management. This service is the role of PPI as a Project.

Manajemen PelabuhanPort Management

Developer yang meliputi end to end service pengembangan pelabuhan. Hal ini merupakan bentuk sinergi anak perusahaan untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan Group. Di samping itu tidak menutup kemungkinan PPI memberikan jasa profesional sebagai Project Developer di luar lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Group.

Developers that include end to end port development services. This is a form of synergy of subsidiaries to contribute to the achievement of the Group’s goals. In addition, it does not rule out the possibility of PPI providing professional services as a Project Developer outside the PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Group.

PROPERTI / PROPERTY

Pengembangan PropertiProperty Development

Sebagai Badan Usaha Pelabuhan, PPI juga bergerak sebagai pemilik proyek dalam pengembangan infrastruktur pendukung pelabuhan seperti properti. Pada tahun 2018, anak perusahaan PPI yang bergerak di bidang properti, PT Menara Maritim Indonesia, telah resmi berdiri. Untuk mendukung aspirasi IPC dalam mencapai “zero idle asset”, PPI dapat berperan sebagai asset optimizer dengan tiga opsi fungsi pengembangan aset

As a Port Business Entity, PPI also operates as a project owner in developing port supporting infrastructure such as property. In 2018, a PPI subsidiary engaged in property, PT Menara Maritim Indonesia, has been officially established. To support IPC’s aspirations in achieving “zero idle assets”, PPI can act as an asset optimizer with three asset development function options.

AKSES PELABUHAN / PORT ACCESS

Pengembangan Jalan Tol, Inland Waterways, dan Logistic Railways / Tollways, Waterways, and Logistic Railways Development

PPI juga berperan sebagai pemilik proyek dalam pengembangan infrastruktur pendukung pelabuhan seperti akses jalan tol, Inland Waterways, dan Logistic Railways menuju pelabuhan.

PPI also acts as the project owner in developing port supporting infrastructure such as toll road, Inland Waterways, and Logistic Railways access to the port.


PANGSA PASARPangsa pasar PPI pada dasarnya meliputi seluruh

pemangku kepentingan di bidang operator pelabuhan,

otoritas pelabuhan dan perusahaan terkait dalam

pengembangan pendukung infrastruktur pelabuhan

lainnya. Adapun beberapa pasar dari PPI yang meliputi

pelabuhan, properti dan jalan tol ialah PT Pelabuhan

Indonesia I, II, III dan IV.

□ Struktur Pasar Pelabuhan

Seperti yang telah dipaparkan melalui ilustrasi

sebaran pangsa pasar di atas, struktur pasar

concentrated PPI pada dasarnya didominasi 4

(empat) Pelindo dengan supporting business

yang didukung oleh oleh masing-masing anak

perusahaan.

□ Pengembangan Pasar Properti

PPI memprioritaskan pengembangan yang

selektif ke sub-segmen yang berhubungan

dengan bisnis inti di pelabuhan untuk mendorong

sinergi grup. Adapun beberapa segmen yang akan

dikembangkan oleh Properti Development adalah

sebagai berikut:

• Kantor, meliputi:

Kawasan Industri: kawasan tempat pemusatan

kegiatan industri yang dilengkapi dengan

prasarana, sarana dan fasilitas penunjang lainnya.

• Kompleks Pergudangan: daerah yang dikhususkan

untuk penyimpanan barang bagi kepentingan

rantai nilai logistik.

• Ritel, meliputi:

1. Perhotelan dan Pariwisata

2. Kota Pelabuhan (Pengembangan Wilayah

Terpadu): daerah atau kita yang dibangun

berdekatan dengan pelabuhan untuk

mendukung industri kepelabuhan ataupun

daerah yang berkembang akibat adanya

pelabuhan

3. Apartemen

4. Aula

MARKET SHAREPPI’s market share basically includes all stakeholders in

the field of port operators, port authorities and related

companies in developing other port infrastructure

supports. The several markets of the PPI which include

ports, property and toll roads are PT Pelabuhan

Indonesia I, II, III dan IV.

□ Port Market Structure

As presented by the illustration of the distribution

of the market share above, the PPI concentrated

market structure is basically dominated by 4 (four)

Pelindo with supporting businesses supported by

each subsidiary.

□ Property Market Development

PPI prioritizes selective development into sub-

segments related to the core business at the port

to encourage group synergy. The several segments

that will be developed by Property Development

are as follows:

• Office, including:

Industrial Estate: area where concentration of

industrial activities is equipped with infrastructure,

facilities and other supporting facilities.

• Warehousing Complex: an area designated to

storing goods for the sake of the logistics value

chain.

• Retail, including:

1. Hospitality and Tourism

2. Port City (Integrated Regional Development):

areas or cities that are built close to ports to

support port industries or areas that develop

due to the existence of ports.

3. Apartment

4. Convention hall



Penetrasi PropertiPPI memandang segmen properti sebagai segmen

bisnis yang layak untuk digeluti. Hingga 2019, segmen

properti PPI fokus menyelesaikan proyek Maritime

Tower, Gedung prestisius yang meyasar perusahaan

swasta khususnya yang bergerak di bidang kemaritiman

dan logistik.

Maritime Tower diproyeksikan untuk dibangun menjadi

gedung yang memiliki 24 lantai. Lantai dasar Tower

sampai lantai 6 akan digunakan untuk kegiatan

komersial, dan lantai 7 sampai 24 digunakan untuk

kegiatan perkantoran.

Peruntukan perkantoran pada tower ini akan dibagi 70%

untuk perkantoran IPC Group dan sisanya 30% untuk

Property PenetrationPPI believed that the property segment deserves to

be focused on. Until 2019, PPI property segment still

focused on completing the Maritime Tower project,

a prestigious building targeting private companies,

especially those engaged in maritime and logistics.

Maritime Tower is projected to have 24 floors. The

ground floor to 6th floor are used for commercial

activities, and the 7th floor to 24th are used for office

activities.

Around 70% of the office spaces in the tower will be

used for IPC Group and the remaining 30% are open


umum, diprioritaskan bagi perkantoran usaha terkait

kemaritiman dan logistik seperti pelayaran, cargo

owner, Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Forwarding

dan sejenisnya.

Dengan berkumpulnya pebisnis terkait kemaritiman

di satu lokasi dimaksudkan agar kegiatan bisnis

yang terkait kemaritiman dapat terintegrasi dan

meningkatkan produktivitas.

Untuk mempresentasikan komunitas maritim, gedung

ini mengusung konsep desain arsitektur modern

berbentuk kapal phinisi dengan mutu bangunan klas

B+ (B plus) bersertifikasi Green Building grade Gold.

Pemilihan arsitektur gedung berbentuk kapal phinisi

diharapkan agar makna, simbol dan nilai filosofi

kapal phinisi yang mampu menjelajahi samudra

pasifik hingga Vancover, Kanada juga melekat pada

ketangguhan Maritime Tower.

Penetrasi Jalan TolAkselerasi infrastruktur dalam negeri terus berlangsung

dengan fokus untuk meningkatkan konektivitas.

PPI sebagai pengembang jalan tol memanfaatkan

potensi pasar yang sangat terbuka ini. Hingga 2019, PPI

memiliki 3 proyek jalan tol akses pelabuhan, yaitu Jalan

Tol Cibitung Cilincing (JTCC); New Priok Eastern Access,

dan jalan Tol Pelabuhan Panjang-Tol Trans Sumatera.

Dalam pengembangan jalan tol, PPI memiliki hak

istimewa untuk mengusahakan pemanfaatan seluruh

Ruang Milik Jalan pada ruas jalan tol JTCC. Konsep bisnis

ini merupakan kegiatan usaha inovatif manajemen

dan bagian dari business value creation dengan

memanfaatkan jalan tol JTCC sebagai salah satu upaya

untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas Port Logistic

& Transportation Supporting, dengan keberadaan Rest

Area dan Kawasan industri.

Bisnis model dari proyek ini pada dasarnya adalah usaha

jasa dan pelayanan aktivitas logistic dan transportasi ke

pelabuhan. Meliputi penyediaan fasilitas pendukung

termasuk bangunan komersial, lahan penumpukan peti

kemas, pergudangan dan fasilitas pendukung lainnya

seperti SPBU dan provider penyewaan peralatan utilitas

standar rest area. Pelaksanaan pembangunan ini akan

dijalankan seiring beroperasinya jalan tol JTCC. Pada

area ini terdapat beberapa potensi bisnis lain yang dapat

dikembangkan lebih jauh oleh PPI Group di sekitar akses

pelabuhan, salah satunya, Rest Area berbasis Logistic

Park. Tema pengembangan rest area dapat disesuaikan

terhadap jenis pasar akses pelabuhan terkait Tourism

Transit dengan memanfaatkan bangunan historis

for public, with priority for business offices related to

maritime and logistics such as shipping, cargo owner,

loading and unloading companies (PBM). Forwarding

and the like.

As maritime-related businesses gathered in one

location, the integrated maritime-related business

activities are expected to increase productivity.

To represent the maritime community, this building

has a modern architectural design of phinisi ships with

B + (B plus) quality class buildings and Green Building

Gold certified.

The phinisi ship-shaped is expected to symbolize the

meaning, symbol and philosophical value of phinisi that

is capable of exploring the Pacific Ocean to Vancover,

Canada, reflected on the resilient of the Maritime Tower.

Toll Road PenetrationDomestic infrastructure acceleration continued with

focus on improving connectivity. PPI, as a toll road

developer, utilized this market potential. Until 2019, PPI

has 3 access of toll road projects for ports including

Cibitung Cilincing Toll Road (JTCC); New Priok Eastern

Access, and the Trans Sumatra-Panjang Long Harbor

Toll Road.

In the toll roads development, PPI has the privilege to

use all Spaces on JTCC toll road. This is an innovative

business concept and part of business value creation

utilizing JTCC toll road as an integrated Port Logistic

& Transportation Supporting activities, complete with

Rest Areas and Industrial Estates.

The business model is basically a service business

and port logistics and transportation activities. This

includes the supporting facilities including commercial

buildings, container piling land, warehousing and other

supporting facilities such as gas stations and standard

utility equipment at rest area. The construction will be

done along with the operation of JTCC toll road. In this

area there are several other business potentials that

can be further developed by PPI Group around port

access, one of which, Logistic Park-based Rest Areas.

The development theme of the respected rest area can

be adjusted to the type of port access market in relation

to Tourism Transit that can utilize historical buildings or

natural objects as main attraction. The rest area can be



Penentuan kebijakan dividen Perusahaan merupakan

bentuk kepatuhan terhadap perundang-undangan

yang berlaku, terutama Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perusahaan

wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih

setiap tahun buku untuk cadangan tersebut mencapai

paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan

dan disetor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

jumlah dividen yang dibagikan berasal dari laba bersih

yang besarnya ditetapkan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) Tahunan menurut ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Pembagian DividenSesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas (“UUPT”) telah mengatur lebih tegas

mengenai penggunaan laba Perusahaan. Pasal 71 ayat

(3) UUPT mengatur bahwa dividen hanya dapat dibagi

jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

• Perusahaan memiliki saldo laba positif dan

cadangan mencapai paling sedikit 20% (dua puluh

persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor.

Memperhatikan ekuitas Perusahaan yang saat ini

masih negatif, maka sampai dengan tahun 2019

Perusahaan tidak membagikan dividen kepada

pemegang saham.

Determination of the Company’s dividend policy is

a form of compliance with applicable legislation,

especially Law Number 40 of 2007 concerning

Limited Liability Companies. Companies are required

to set aside a certain amount of net income for each

financial year for these reserves to reach at least 20%

of the total issued and paid-up capital. Based on the

Articles of Association of the Company, the amount

of dividends distributed comes from net income, the

amount of which is set at the Annual General Meeting

of Shareholders (GMS) according to the applicable rules

and regulations.

Dividend DistributionIn accordance with Law Number 40 of 2007 concerning

Limited Liability Companies (“Company Law”) it has

been more explicitly regulated regarding the use

of Company profits. Article 71 paragraph (3) of the

Company Law stipulates that dividends can only be

divided if they meet the following criteria:

• The company has a positive profit balance and

reserves reach at least 20% (twenty percent) of the

issued and paidup capital. Noting the Company’s

equity which is currently still negative, until 2019

the Company does not distribute dividends to

shareholders.

KEBIJAKAN DIVIDENDIVIDEND POLICY

atau objek alam sebagai daya tarik rest area. Serta

engembangan rest area untuk transit, konsolidasi &

dekonsolidasi muatan, penanganan muatan tingkat

lanjut dan penyimpanan logistik lini 2.

PPI terus berupaya untuk menentukan strategi yang

tepat serta bermitra dengan perusahaan-perusahaan

bereputasi baik pada skala nasional dan internasional,

serta memiliki network yang kuat. Melalui penciptaan

added values pada setiap proyek, PPI optimis untuk

terus melaju memberikan yang terbaik untuk industri

maritim Indonesia.

developed for transit, consolidation & deconsolidation

of cargo, advanced cargo handling and second line

logistics storage.

PPI continued to strive to implement the right strategy

and the right partnership with reputable companies

with national and international calibre, with strong

network. Through the creation of added values in each

project, PPI is optimistic to continue moving forward to

provide the best for the Indonesian maritime industry.


Uraian / Description 2016 2017 2018 2019

Laba (Rugi) (dalam Ribu

Rupiah) / Profit (Loss) (in Thousand Rupiah)

27.495.686 63.829.938 114.460.351 241.422.654

Dividen yang dibagikan

(dalam Ribu Rupiah) / Dividends distributed (in Thousand Rupiah)

- - 80.122.245 -

Jumlah Lembar Saham / Number of Shares

2.500.000.00 2.500.000.00 22.500.000.00 22.500.000.00

Dividen Kas per Saham / Cash Dividend per Share

- - - -

Laba per Lembar Saham / Earnings per Share 10.998 25.532 5.087 12.855

Payout Ratio / Payout Ratio

0,000% 0,000% 70,000% 0,000%

Tabel Pembayaran Dividen PPI Tahun 2016-2019 Table of PPI Dividend Payments in 2016-2019

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI DANRESTRUKTURISASI UTANG/MODALMATERIAL INFORMATION REGARDING INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/ CONSOLIDATION, DEBT AND CAPITAL RESTRUCTURING

Bentuk investasi Perusahaan terbagi menjadi 2 (dua)

yaitu investasi pada Anak Perusahaan dan Investasi

Saham.

Investasi SahamSesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas.

Investasi pada Anak PerusahaanPada tahun 2019 PPI memiliki investasi saham pada

PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) sebesar 0,1%, serta

memiliki saham pada 2 (dua) anak perusahaan yakni PT

Akses Pelabuhan Indonesia sebesar 99% dan PT Menara

Maritim Indonesia sebesar 70%.

EkspansiPada tahun 2018, PPI mendirikan PT Menara Maritim

Indonesia. Pendirian ini didasarkan pada Perjanjian

Usaha Patungan No.PJK-400-005610 No.05/PER/PP-

PROP/DIR/2018 antara PT PPI dan PT PP Properti Tbk,

yang juga telah disahkan oleh Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indoneisa Nomor AHU-0033122.AH.01.01 Tahun

2018 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum

Perseroan Terbatas PT Menara Maritim Indonesia

tanggal 16 Juli 2018. Pendirian PT Menara Maritim

Indonesia, selain dalam rangka pengembangan

usaha di bidang properti, juga dimaksudkan untuk

mengembangkan kawasan-kawasan lain yang dimiliki

oleh IPC Group maupun lahan-lahan potensial lainnya.

The form of the Company’s investment is divided into

2 (two), namely investments in Subsidiaries and Stock

Investments.

Stock InvestmentIn accordance with Law Number 40 of 2007 concerning

Limited Liability Companies.

Investment in SubsidiariesIn 2019 PPI had an investment in shares to PT

Pengerukan Indonesia (Rukindo) as much as 0.1%,

and also owned shares in 2 (two) subsidiaries namely

PT Akses Pelabuhan Indonesia by 99% and PT Menara

Maritim Indonesia by 70%.

ExpansionIn 2018, PPI established PT Menara Maritim Indonesia.

This establishment is based on a Joint Venture

Agreement No.PJK-400-005610 No.05/PER/PP-PROP/

DIR/2018 between PT PPI and PT PP Properti Tbk,

which has also been ratified by the Ministry of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia through

Decree of the Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia Number AHU-0033122.AH.01.01

of 2018 concerning Ratification of the Establishment

of a Legal Entity of a Limited Company of PT Menara

Maritim Indonesia on July 16, 2018. The establishment of

PT Menara Maritim Indonesia, other than in the context

of developing business in the property sector, also

intended to develop other areas owned by IPC Group

and its potential lands.



DivestasiPada tahun 2019 PPI tidak melakukan kegiatan divestasi

sehingga tidak terdapat informasi terkait tujuan, nilai

transaksi dan sumber dana kegiatan divestasi.

AkuisisiPada tahun 2019 PPI tidak melakukan kegiatan akuisisi

sehingga tidak terdapat informasi terkait tujuan, nilai

transaksi dan sumber dana kegiatan akuisisi.

Restrukturisasi ModalPada tahun 2019, PPI melakukan pengalihan saham

Perusahaan dari PT Multi Terminal Indonesia kepada

PT Pelabuhan Indonesia Investama berdasarkan

Keputusan Pemegang Saham yang diambil secara

sirkuler dengan Akta Notaris No.37 tanggal 28 Desember

2018 dan telah mendapatkan pengesahan dari


Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI NomorAHU-AH.01.03-0050687 Tahun

2018 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan

Data Perseroan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.

Dengan adanya pengalihan saham tersebut, maka

komposisi kepemilikan saham turut berubah di mana

kepemilikan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

menjadi 99,89% dan PT Pelabuhan Indonesia Investama

menjadi 0,11%.

DivestmentIn 2019, PPI did not perform any divestment activity

and therefore there was no information regarding the

purpose, transaction value and sources of funds for the

divestment activities.

AcquisitionIn 2019, PPI did not conduct any acquisition activity,

so there was no information regarding the purpose,

transaction value and source of funds for acquisition

activity.

Capital RestructuringIn 2019, PPI transferred the Company’s shares from PT

Multi Terminal Indonesia to PT Pelabuhan Indonesia

Investama based on a circular Shareholder Decision

with a Notarial Deed No.37 on December 28, 2018,

which was approved by the Ministry of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia through the

Decree of the Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia NumberAHU-AH.01.03-0050687

in 2018 concerning Receipt of Notification of Changes

in Data of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.

With the transfer of shares, the composition of share

ownership also changed where ownership of PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) became 99.89% and

PT Pelabuhan Indonesia Investama became 0.11%.

Pihak-pihak BerelasiSepanjang tahun 2019 PPI telah melakukan transaksi

dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan

dalam PSAK 7 (Revisi 10), bahwa pihak-pihak yang

tergolong dalam Pihak Berelasi adalah:

1. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas

yang terkait dengan entitas pelapor (Perusahaan

dan entitas anak).

a. Orang atau anggota keluarga dekat mempunyai

relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut

memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

b. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau

entitas pelapor;

c. Merupakan personel manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

Related PartiesThroughout 2019 PPI has conducted transactions with

related parties as defined in PSAK 7 (Revised 10), that

the parties belonging to the Related Party are:

1. Related parties are people or entities that are

related to the reporting entity (the Company and

subsidiaries).

a. A person or close family member has a

relationship with the reporting entity if the

person has joint control or control over the

reporting entity;

b. Has a significant influence on the reporter or

reporting entity;

c. Is a key management personnel of the

reporting entity or a parent entity of the

reporting entity.

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASIINFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES


2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut.

a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya

saling berelasi dengan entitas lain);

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura

bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama yang merupakan anggota

suatu kelompok usaha, dimana entitas lain

tersebut adalah anggotanya);

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama

dari pihak ketiga yang sama;

d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas

ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga;

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan

pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu

entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan

entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah

entitas yang menyelenggarakan program

tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi

dengan entitas pelapor;

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagai

entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

g. Entitas yang terkait dengan entitas pelapor

memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

personel manajemen kunci entitas (atau entitas

induk dari entitas).

3. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama,

atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.

Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan

Republik Indonesia yang merupakan pemegang

saham utama dari Perusahaan.

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak

berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan

persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana

dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam

laporan keuangan.

Nama, Sifat dan Jenis Transaksi PihakBerelasiTransaksi denga pihak berelasi dilakukan pada tingkat

harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah

pihak. Sifat relasi dan jenis transaksi dengan pihak

berelasi adalah sebagai berikut:

2. An entity is related to the reporting entity if it meets

one of the following.

a. The entity and the reporting entity are

members of the same business group

(meaning that the parent, subsidiary and

subsequent subsidiaries are related to other

entities);

b. One entity is an associate or joint venture of

another entity (or an associate or joint venture

which is a member of a business group, where

the other entity is a member);

c. Both entities are joint ventures of the same

third party;

d. One entity is a joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the third

entity;

e. The entity is a post-employment benefit plan

for employee benefits from one of the reporting

entities or entities related to the reporting

entity. If the reporting entity is the entity that

organizes the program, the sponsoring entity

is also related to the reporting entity;

f. Entities that are controlled or jointly controlled

by the person identified as an entity related to

the reporting entity;

g. Entities related to the reporting entity have

significant influence on the entity or key

management personnel of the entity (or the

parent entity of the entity).

3. Entities that are controlled, jointly controlled or

significantly influenced by the Government. The

Government in this case is the Minister of Finance

of the Republic of Indonesia who is the main

shareholder of the Company.

All transactions conducted with related parties,

whether or not carried out with the same terms and

conditions as those carried out with third parties, are

disclosed in the financial statements.

Name, Nature and Types of Transactions with RelatedParties Transactions with related parties are carried

out at the price level and requirements agreed by both

parties. The nature of relations and types of transactions

with related parties are as follows:



Sifat Relasi / Nature of Relations

Nama Pihak Berelasi / Name of Related Parties

Jenis Transaksi / Type of Transactions

Entitas indukParent Entity

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Aktivitas terkait pembangunan dan pengoperasian Terminal Kalibaru, pinjaman, dan penjamin fasilitas pinjaman dan penugasan karyawan serta Pemilik proyek Kijing yang ditugaskan untuk dikelola oleh Perusahaan.

Activities related to the construction and operation of Kalibaru Terminal, loans, and loan guarantors and the assignment of employees and Owner of Kijing project assigned to be managed by the Company.

Entitas sepengendalian PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Entity under common control of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

PT Rumah Sakit Pelabuhan Pembelian layanan kesehatanPurchase of health facilities

PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia

Jasa pendidikan dan hotelEducation and hotel services

PT Energi Pelabuhan Indonesia Pemanfaaatan jasa pemeliharaan infrastruk mekanikal elektrikal.

Utilization of maintenance of mechanical electrical infrastructure

Entitas sepengendalian Pemerintah Republik Indonesia

Entity under common control of the Government of Republic of Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Transaksi keuanganFinancial transaction

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Transaksi keuanganFinancial transaction

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Pembelian layanan telekomunikasiPurchase of telecommunication services

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Pembelian jasa asuransiPurchase of insurance services

PT Danareksa Sekuritas Pembelian jasa konsultasiPurchase of consultation services

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Pembelian jasa instalasi kelistrikanPurchase of electrical installation services

PT New Priok Container Terminal One

Perjanjian Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Petikemas 1

Agreement of Construction and Operation of Stevedoring Terminal 1

Tabel Sifat Relasi dan Jenis Transaksi Pihak Berelasi Tahun 2019

Table of Nature of Relations and Types of Related Party Transactions in 2019


Nilai Transaksi dengan Pihak Berelasi

Transaksi dengan Pihak Berelasi yang dilakukan

Perusahaan dengan berbagai pihak dalam dua tahun

terakhir ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Value of Transactions with Related Parties

Transactions with Related Parties conducted by the

Company with various parties in the last two years are

shown in the table below.

Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi Tahun 2018-2019

Table of Transactions with Parties Related in 2018-2019

TransaksiTransaction

2019 2018

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalents

618.662.579 1.198.793.486

Piutang Lain-lainOther Receivables

- 45.881.542

Utang Lain-lainOther Debt

106.379.338 687.981.283

Uang TitipanDeposit Money

- 91.885

Kewajaran Transaksi

PPI memastikan bahwa seluruh transaksi dengan

pihak berelasi telah sesuai dengan kebijakan dan syarat

yang telah disepakati kedua belah pihak, sehingga

Perusahaan menganggap bahwa semua transaksi

masih dalam batas wajar sesuai dengan PSAK No.7

(Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-Pihak

Berelasi. Hal Ini mengindikasikan bahwa Perusahaan

telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi

secara wajar.

Kebijakan Perusahan tentang Mekanisme Tinjauan atas Transaksi dengan Pemenuhan Peraturan Terkait

Mekanisme tinjauan atas transaksi dengan pihak

berelasi melalui proses audit baik yang dilakukan oleh

auditor internal maupun auditor eksternal. Sebagai

upaya untuk memastikan tingkat kewajaran transaksi

dan kesesuaian dengan standar akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia, laporan transaksi afiliasi di atas

telah diaudit oleh Auditor.

Fairness of Transactions

PPI ensures that all transactions with related parties

are in accordance with the policies and terms agreed

upon by both parties, so that the Company considers

that all transactions are within reasonable limits in

accordance with PSAK No.7 (Revised 2010) concerning

Related Party Disclosures. This indicates that the

Company has carried out transactions with parties

that are reasonably related.

Company Policy concerning Review Mechanisms for Transactions with Compliance with Related Regulations

The review mechanism for transactions with related

parties through the audit process, both conducted by

internal auditors and external auditors. In an effort to

ensure the fairness of transactions and compliance

with generally accepted accounting standards in

Indonesia, the aforementioned affiliate transaction

reports have been audited by the Auditor.

Dalam Ribu Rupiah In Thousand Rupiah



Sampai dengan 31 Desember 2019, Perusahaan bukan

merupakan perusahaan publik. Saham Perusahaan

dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

sebesar 99% dan PT Multi Terminal Indonesia sebesar

1%. Sehingga Perusahaan tidak memiliki program

kepemilikan saham oleh pekerja (Employee Stock

Option Program/ESOP) dan/atau manajemen

(Management Stock Option Program/MSOP). Oleh

karena itu, tidak terdapat informasi mengenai jumlah

saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka waktu,

persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang

berhak, serta harga exercise.

As of December 31, 2019, the Company is not a public

company. The Company’s shares are owned by PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) at 99% and PT Multi

Terminal Indonesia at 1%. So that the Company does

not have an Employee Stock Option Program (ESOP)

and/or management (Management Stock Option

Program/MSOP). Therefore, there is no information

regarding the number of ESOP/MSOP shares and

their realization, time period, eligible employee and/or

management requirements, and exercise prices.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMREALIZATION OF USE OF PUBLIC OFFERING FUNDS

PERUBAHAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKANCHANGES TO THE REGULATIONS THAT HAVE A SIGNIFICANT EFFECT

Selama tahun 2019, tidak terdapat peraturan baru dan

perubahan peraturan yang berpengaruh signifikan

terhadap kinerja PPI.

During 2019, there were a number of new regulations

and regulatory changes that significantly affected the

performance of PPI.

Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material

yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan sampai

dengan 31 Desember 2019.

The company does not have material information and

facts that occur after the date of the accountant’s

report until December 31, 2019.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANMATERIAL INFORMATION AND FACTS THAT OCCUR AFTER THE DATE OF THE ACCOUNTANT REPORT

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSICHANGES IN ACCOUNTING POLICIES

Amandemen PSAK berikut efektif untuk periode yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 dan

telah diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasi

Perusahaan:

• Penyesuaian 2018 PSAK 46-Pajak Penghasilan,

berlaku efektif 1 Januari 2019.

Penerapan ini tidak memberikan dampak yang besar

terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan

dalam laporan keuangan konsolidasian.

The following amendments to the PSAK are effective for

periods beginning on or after January 1, 2019 and have

been applied in the Company’s consolidated financial

statements:

• 2018 improvement to PSAK 46-Income Taxes,

effective January 1, 2019.

The adoption has no significant impact on the financial

reporting and disclosure in the consolidated financial

statements.


Salah satu indikator untuk menilai tingkat

pencapaian kinerja Perusahaaan adalah dengan

melihat pencapaian Key Performance Indicator (KPI)

Perusahaan. KPI merupakan suatu ukuran kinerja yang

bersifat kuantitatif yang disetujui sebelumnya oleh

Manajemen dan merupakan cerminan faktor-faktor

penentu keberhasilan Perusahaan.

KPI PPI untuk tahun buku 2019 ditetapkan melalui

persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: PPI 510

01042020 008 tgl 1 April 2020.

One indicator to assess the level of achievement of the

Company’s performance is to see the achievement of

the Company’s Key Performance Indicator (KPI). KPI is a

quantitative performance measure that was previously

approved by Management and is a reflection of the

determinants of the success of the Company.

KPI of PPI in 2019 was determined through approval of

the Board of Commissioners and Board of Directors of

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Number: PPI

510 01042020 008 date April 1, 2020.

PENCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)ACHIEVEMENT OF KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

No Perspektif / Impact Satuan / UnitBobot/Weight

Bobot Total/ Total

Weight

Target/ Target

Realisasi/ Realization

Skor / Score

A KEUANGAN DAN PASAR / FINANCE AND MARKET

1 EBITDA Margin % 9 26 19,79% 50.78% 10,80

2 Average Collection Period

Hari***/Day***

814 7 9,60

3 5000 % 9 2,86% -9,88% 0,00

B. FOKUS PELANGGAN / CUSTOMER FOCUS

4 Indeks Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction Index

Skala Likert/Likert Scale 8

15 3,7 3,96 8,40

5 Sinergi BUMN / SOE Synery

Rp (M)7

72,2 91.875 7,35

C FOKUS TENAGA KERJA / FOCUS ON WORKFORCE

6 Produktivitas Pegawai / Employee Productivity

Rp (M)/Orang /Rp (M)/People

81 5 1,34 3.342 8,40

7 Indeks Kepuasan Pegawai / Employee Satisfaction Index

Skala Likert/Likert Scale 7

3,9 4,48 7,35

D EVEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES / EFFECTIVENESS ON PRODUCT AND PROCESS

8 Kinerja Vendor / Vendor Performance

Skala* /Scale*

824 2,36 2,54 8,40

9 Kinerja Pembayaran kepada Supplier / Performance to Supplier

Hari**/Day***

8

20 20 8,00

10 Persentase Progres Proyek yang Dilaksanakan / Percentage of Ongoing Project

%

8

85% 97,99% 8,40



Keterangan:

*Skala 1 s.d. 3

**Hari kerja

***Hari Kalender

Information:

* Scale 1 to 3

**Working days

*** Calendar Day

INFORMASI KELANGSUNGAN USAHAINFORMATION ON BUSINESSCONTINUITY

Sampai dengan tahun 2019, Perusahaan tidak

mengalami hal-hal yang berpengaruh signifikan

terhadap kelangsungan usahanya. Hal tersebut

terbukti dari Laporan Auditor Independen atas Laporan

Keuangan Konsolidasian Perusahaan Tahun Buku

2018 dengan opini “Laporan keuangan konsolidasian

terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal

yang material”

Until 2019, the Company did not experience any

issues that had a significant effect on its business

sustainability. This is evident from the Independent

Auditor’s Report on the Consolidated Financial

Statements of the Fiscal Year 2018 with the opinion “The

accompanying consolidated financial statements

was presented fairly, in all material respects”

No Perspektif / Perspective Satuan / UnitBobot/Weight

Bobot Total/ Total

Weight

Target/ Target

Realisasi/ Realization

Skor / Score

E KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA, DAN TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATAN/LEADERSHIP, GOVERNANCE, AND COMMUNITY RESPONSIBILITY

11 Good Corporate Governance (GCG)

Skor /Score

720 92 92,199 7,00

12 Tindak lanjut Temuan Audit / Follow-up on Audit Finding

%6

100,00 100,00 6,00

13 Penyerapan Investasi / Investment Absorption

%7

87,50% 54,5% 4,36

TOTAL 100 100 94,06

SKOR / Score 94,06


100

120

140

80

60

40

20

2009 2010 2011 2012 2013 2014

0

TATAKELOLAPERUSAHAANGOODCORPORATEGOVERNANCE



KOMITMEN PPI DALAMPENERAPAN GCGPPI Commitment in Implementing GCG

Sebagai penyedia layanan pengembangan dan

pembangunan infrastruktur serta fasilitas pendukung

pelabuhan, PPI senantiasa memprioritaskan

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG).

Dalam aktivitas bisnis serta operasional, pelaksanaan

GCG konsisten ditingkatkan demi memperkuat posisi

Perusahaan dan memperkokoh kepercayaan para

Pemegang Saham. Dalam hal ini, implementasi GCG

di Perusahaan perlu didukung oleh 3 (tiga) pilar yang

saling berhubungan yaitu negara dan perangkatnya

sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar,

dan masyarakat sebagai pengguna produk atau jasa

dunia usaha.

Dalam implementasi GCG, Perusahaan secara

konsisten melakukan penyempurnaan pada

implementasi aspek-aspek GCG. Konsistensi tersebut

selaras dengan visi ‘menjadi end-to-end port developer

company’ yang dapat memberikan nilai tambah

maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan secara

berkesinambungan dalam mendukung perekonomian

nasional; menyelenggarakan tata kelola Perusahaan

yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab,

berintegritas, dan adil, menyenangkan untuk bekerja

dan memberikan kesempatan yang sama untuk

berkembang serta menyelenggarakan tata kelola

Perusahaan yang transparan, akuntabel, bertanggung

jawab, berintegritas dan adil.

DASAR PENERAPAN GCG

Implementasi prinsip dasar tata kelola perusahaan

di PPI mengacu pada kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan baik secara eksternal maupun internal, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.

2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-

01/ MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha

Milik Negara.

3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/

MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman

Pengangkatan Direksi & Dewan Komisaris Anak

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara beserta

peraturan perubahannya.

4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/

MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-

01/ MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang

As the provider of infrastructure development and

construction services and supporting facilities for port,

PPI prioritizes the implementation of Good Corporate

Governance (GCG). In its business and operational

activities, the implementation of GCG has consistently

been improved to strengthen the Company’s position

and increase Shareholders’ trust. In this occasion, the

implementation of GCG needs to be supported by 3

(three) interconnected pillars, namely the state and

its instruments as regulators, business as market

participants, and the community as users of business

products or services.

In implementing GCG, the Company consistently

makes improvements to the implementation of GCG

aspects. The consistency is in line with the vision ‘to

become end-to-end port developer company’ that can

provide maximum value added for all stakeholders on

an ongoing basis in supporting the national economy;

organizing corporate governance that is transparent,

accountable, responsible, integrity and fair, pleasant to

work and provides equal opportunities to develop and

organize corporate governance that is transparent,

accountable, responsible, integrity and fair.

GCG IMPLEMENTATION BASIS

The implementation of the basic principles of corporate

governance in PPI refers to both external and internal

policies as follows:

1. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies.

2. SOE State Minister Regulation No. PER-01/

MBU/2011 dated August 1, 2011 concerning the

Implementation of Good Corporate Governance in

State-Owned Enterprises.


MBU/2012 dated March 29, 2012 concerning

Guidelines for Appointment of Directors & Board

of Commissioners of State-Owned Enterprises’

Subsidiaries along with their amendments.


MBU/2012 dated July 6, 2012 concerning

Amendment to Regulation of the Minister of State-

Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated



(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha

Milik Negara.

5. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Badan

Usaha Milik Negara Nomor. SK-16/S.MBU/2012

tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter

Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate

Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

6. Anggaran Dasar Perusahaan.

7. Keputusan President Director Nomor: SKD-620-

005830 Tanggal 13 Agustus 2019 tentang Pembagian

Tugas dan Wewenang Direksi PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia yang diantaranya mengatur

penetapan Direksi penanggung jawab dan

membidangi penerapan dan pengelolaan prinsip-

prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governance) di Lingkungan PPI.

Selain itu, Perusahaan juga memiliki kebijakan yang

diatur secara khusus, yaitu Kebijakan Tata Kelola PPI

(soft structure GCG). Kebijakan ini didasarkan pada

Anggaran Dasar Perusahaan, Peraturan Perundangan

dan best practices penerapan Good Corporate

Governance. Soft structure GCG yang telah dimiliki oleh

Perusahaan antara lain:

• Kebijakan Tata Kelola Perusahaan;

• Pedoman Dewan Komisaris;

• Pedoman Dewan Direksi;

• Pedoman Perilaku Perusahaan;

• Komite Audit Charter;

• Piagam Internal Audit;

• Kebijakan Sistem Pengendalian Internal;

• Kebijakan Pengendalian Penerimaan dan

Pemberian Hadiah/Hiburan;

• Kebijakan Penerapan Whistleblowing System;

• Kebijakan Manajemen Risiko;

• Kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM);

• Kebijakan Standar Pelayanan Informasi/Data dan

Dokumentasi Kepada Pengguna Informasi;

• Pola Pembinaan Anak Perusahaan.

Penerapan Prinsip Dasar GCG

PPI menjalankan usaha sebagaimana telah ditetapkan

dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

dengan mengacu pada prinsip Perusahaan serta

penerapan 5 (lima) aspek Good Corporate Governance

(GCG) yaitu:

■ TransparansiPrinsip Transparansi diwujudkan dengan

menyediakan informasi yang cepat, tepat dan

akurat melalui media komunikasi secara intensif

dan dikelola secara profesional. Hal ini bertujuan

agar para Pemegang Saham, kreditur, masyarakat,

August 1, 2011 concerning Implementation of Good

Corporate Governance in State-Owned Enterprises.

5. Decree of Ministry of State Owned Enterprises

Secretary Number. SK-16/S.MBU/2012 dated June

6, 2012 concerning Indicators/Parameters for

Evaluating and Evaluating the Implementation

of Good Corporate Governance in State-Owned

Enterprises.

6. Company’s Articles of Association.

7. President Director’s Decree Number: SKD-620-

005830 dated August 13, 2018 concerning the

Distribution of Tasks and Authorities of Directors

of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, which

among others regulates the Board of Directors

in charge and in charge of the implementation

and management of Good Corporate Governance

principles in PPI environment.

In addition, the company also has a policy that is

set spesficially, namely PPI Governance Policy (soft

structure GCG) is a guideline for every organ in PPI

corporate governance. This policy is based on the

Company’s Articles of Association, Regulations and best

practices for the implementation of Good Corporate

Governance. GCG soft structures that have been owned

by the Company include:

• Board of Commissioners Manual;

• Board of Directors Manual;

• Company’s Code of Conduct;

• Audit Committee Charter;

• Internal Audit Charter;

• Internal Control System Policy;

• Gratification and Gift/Hospitality Control Policy;

• Whistleblowing System Implementation Policy;

• Risk Management Policy;

• Human Resources Policy;

• Policy on Information/Data Services Standard and

Documentation to Users;

• Subsidiaries’ Development Pattern.

Implementation of GCG Basic Principles

PPI conducts its business as stipulated in the Company’s

Work Plan and Budget (RKAP) with reference to the

Company’s principles and the application of 5 (five)

aspects of Good Corporate Governance (GCG), namely:

■ TransparencyTransparency Principle is realized by providing

information that is fast, precise and accurate

through communication media intensively

and managed professionally. This is intended

so that Shareholders, creditors, the public, and



serta seluruh pemangku kepentingan dapat

mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan

Perusahaan secara jelas, dengan tetap

memperhatikan aturan dari pengelolaan informasi

yang berlaku. Kerahasiaan informasi diatur untuk

membatasi akses informasi oleh pihak yang

berkepentingan.

■ AkuntabilitasPrinsip Akuntabilitas diterapkan pada pelaksanaan

fungsi dan peran setiap jajaran karyawan PPI yang

memadai dan dapat dipertanggungjawabkan,

sehingga pengelolaan Perusahaan dapat berjalan

dengan efektif. Perusahaan juga menerapkan

Sistem Pengendalian Internal, melalui pelaksanaan

pengawasan internal secara bertingkat.

■ Bertanggung JawabPrinsip Bertanggung jawab diwujudkan dengan

memastikan Perusahaan telah mematuhi

ketentuan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta menjaga proses bisnis PPI agar

tetap memiliki hubungan yang baik dengan pihak

terkait.

■ KemandirianPrinsip Kemandirian diterapkan dalam setiap

proses pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh pihak Manajemen. Setiap keputusan yang

diambil dipastikan terbebas dari benturan

kepentingan (conflict of interest) serta pengaruh/

tekanan dari pihak lain.

■ KewajaranPrinsip Kewajaran diimplementasikan dengan

memperlakukan seluruh pihak terkait secara

berimbang antara hak dan kewajiban.

Komitmen Implementasi GCG Secara Berkelanjutan

Upaya PPI untuk menjadikan GCG sebagai budaya

dalam Perusahaan diwujudkan melalui berbagai

program khusus yang ditujukan untuk meningkatkan

kepekaan dan pemahaman seluruh Insan PPI

terkait pentingnya GCG. Secara berkelanjutan, PPI

melaksanakan program Sosialisasi GCG dan Survei

Pemahaman GCG yang diikuti oleh seluruh jajaran

mulai dari level manajemen hingga karyawan.

all stakeholders can clearly understand the

performance and management activities of the

Company, while still taking into account the rules

of management of applicable information. The

confidentiality of information is set to limit access

to information by interested parties.

■ AccountabilityThe Accountability Principle is applied to the

implementation of the functions and roles of

each level of PPI employees that are adequate

and accountable, so that the management of the

Company can run effectively. The company also

implements the Internal Control System, through

the implementation of multilevel internal controls.

■ ResponsibilityThe Responsible Principle is realized by ensuring

the Company complies with the prevailing laws

and regulations and maintains the PPI business

process in order to maintain good relations with

the parties concerned.

■ IndependenceThe Principle of Independence is applied in

every decision making process carried out by the

Management. Every decision taken is ensured

to be free from conflict of interest and influence/

pressure from other parties.

■ FairnessThe Fairness Principle is implemented by treating

all parties in a balanced manner between rights

and obligations.

Commitment to Sustainable Implementation of GCG

PPI’s efforts to make GCG as a corporate culture are

realized through various special programs aimed

at increasing the sensitivity and understanding of

all PPI Personnel regarding the importance of GCG.

On an ongoing basis, the PPI carries out the GCG

Dissemination program and the GCG Understanding

Survey which is followed by all levels ranging from

management to employees.


Sosialisasi GCG

Sosialisasi GCG dilaksanakan kepada setiap unsur yang

ada di lingkungan Perusahaan, baik melalui forum

tatap muka maupun media informasi lain seperti portal

internal Perusahaan, email, serta situs Perusahaan

dengan melampirkan kebijakan GCG Perusahaan.

Survei Pemahaman GCG

PPI melaksanakan survei tingkat pemahaman terhadap

infrastruktur GCG agar dapat mengetahui sejauh mana

kebijakan dan implementasi GCG dapat diterapkan oleh

seluruh organ dan masing-masing individu Perusahaan.

Survei dilakukan terkait pemahaman Dewan Komisaris,

Organ Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan PPI.

Hasil Penilaian GCGEfektivitas penerapan GCG di Perusahaan telah

menunjukkan peningkatan, sebagaimana terlihat

pada perolehan nilai Survei Pemahaman GCG dengan

rata-rata tingkat pemahaman untuk Dewan Komisaris

71,4%, Direksi adalah 95,8%, dan Karyawan 80,88%

dari skala 100. Selain itu, hasil assessment skor GCG

Perusahaan untuk tahun buku 2018 yang dilaksanakan

pada 2019 juga menunjukkan peningkatan, dengan

skor sebesar 92,199% dengan Predikat “Sangat Baik”

jika dibandingkan dengan skor GCG tahun 2017 yang

dilaksanakan pada tahun 2018 sebesar 90,30%.

GCG Information Dissemination

GCG socialization is conducted in every element within

the Company environment through face-to-face

forums and other information media, such as corporate

internal portal, corporate e-mail, and corporate website

by attaching the GCG policy.

GCG Understanding Survey

The Company conducts a survey on the level of GCG

infrastructure understanding in order to understand

the extent to which GCG policies can be implemented by

all organs and individuals of the Company. The survey

was conducted related to the understanding of the

Board of Commissioners, the Board of Commissioners’

Organs, the Board of Directors, and PPI Employees.

GCG OutcomeThe effectiveness of GCG implementation in the

Company has shown an increase, which can be seen

through the acquisition of GCG Understanding Survey

scores the average level of understanding was 71.4%

for the Board of Commissioners, 95.8% for Board of

Directors, and 80.88% for Employees, on the scale of

100. In addition, the results of the Company’s GCG score

assessment for the 2018 fiscal year carried out in 2019

also showed an increase, with a score of 92,199% with

“Excellent” Predicate compared to the 2017 GCG score

carried out in 2018 at 90.30%.

Struktur tata kelola (Governance Structure) PPI

mengacu pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007

Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1. Organ

Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Organ

tersebut khususnya Dewan Komisaris dan Direksi

masing-masing dilengkapi dengan organ pendukung

sebagaimana digambarkan dalam Struktur Tata Kelola

Perusahaan PPI.

Governance Structure of PPI refers to Law No. 40 of

2007 Chapter I on the General Provisions, Article 1. The

Company’s Main Organ consists of General Meeting

of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and

Board of Directors. In addition, the Organs, particularly

the Board of Commissioners and Directors, are

equipped with supporting organs as depicted in the

PPI Corporate Governance Structure.

STRUKTUR TATA KELOLAGOVERNANCE STRUCTURE



Dalam struktur tata kelola perusahan PPI, Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ

tertinggi Perusahaan yang memiliki wewenang yang

tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

dalam batas yang ditentukan dalam UU Nomor

40 Tahun 2007 serta Anggaran Dasar Perusahaan.

Sementara secara praktikal, RUPS merupakan wadah

bagi para Pemegang Saham untuk ikut serta dalam

membangun Perusahaan. Para Pemegang Saham

memiliki kesempatan untuk memberikan arahan dan

keputusan-keputusan dalam RUPS. Pengambilan

keputusan merupakan hal yang penting dalam RUPS

karena berkaitan dengan perubahan Anggaran

Dasar Perusahaan, menyetujui laporan keuangan,

pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan

Komisaris dan Direksi, melakukan evaluasi kinerja

Dewan Komisaris dan Direksi, serta menetapkan

remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi

dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar

dan Undang-undang Perseroan Terbatas.

In the PPI governance structure, the General Meeting

of Shareholders (GMS) is the highest organ of the

Company that has authority not given to the Board of

Directors and the Board of Commissioners within the

limits specified in Law No. 40 of 2007 and the Articles

of Association of the Company. While practically,

the GMS is a forum for Shareholders to participate

in developing the Company. Shareholders have the

opportunity to provide direction and decisions at

the GMS. Decision making is important in the GMS

because it relates to changes in the Company’s Articles

of Association, approves financial statements, appoints

and dismisses members of the Board of Commissioners

and Directors, evaluates the performance of

the Board of Commissioners and Directors, and

establishes remuneration for members of the Board

of Commissioners and Directors with regard to Budget

provisions Basic and Limited Liability Company Laws.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS


PELAKSANAAN RUPS TAHUN 2019 Sepanjang tahun 2019, PPI telah melaksanakan 1

(satu) kali RUPS Tahunan yakni RUPS Persetujuan

Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan

Konsolidasi Tahun Buku 2018. Keterangan pelaksanaan

RUPS selama tahun 2019 dapat dijelaskan dalam uraian

di bawah ini.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan RUPS Persetujuan

Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan

Konsolidasi Tahun Buku 2018 adalah:

Hari, Tanggal : Kamis, 27 Juni 2019

Waktu : Pukul 14.00-15.30 WIB

Tempat : PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2019 GMS IMPLEMENTATIONThroughout 2019, PPI has conducted 1 (one) Annual

GMS namely the GMS Approval and Ratification of the

2018 Fiscal Year Consolidated Financial Statements.

Information on the implementation of the GMS during

2019 can be explained in the description below.

Time and Location for the Implementation of the

GMS Approval and Ratification of the 2018 Fiscal Year

Consolidated Financial Statements:

Day, Date : Thursday, June 27 2019

Time : 14.00-15.30 WIB

Venue : PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Kehadiran Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi dalam RUPS Laporan KeuanganKonsolidasian Tahun Buku 2019 dan RUPS Laporan Pertanggungjawaban KinerjaPerusahaan Tahun Buku 2019Attendance of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors in the 2019 GMS Consolidated Financial Statements and GMS Corporate Performance Accountability Report for 2019 Fiscal Year

Pemegang Saham /Shareholders

Dewan Komisaris

PPI / PPI Board of Commissioners

Direksi PPI / PPI Board of Directors

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku Pemegang Saham 99%PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) as 99% Shareholders• Widyaka Nusapati: Direktur Keuangan

Direktur Utama berhalangan hadir dan memberikan kuasa kepada Direktur Keuangan untuk menjalankan fungsi sebagai Direktur Utama melalui Surat Kuasa Khusus

• Widyaka Nusapati: Finance DirectorThe President Director was unable to attend and authorize the Finance Director to carry out the function as President Director through Special Letter of Authority

• Lukita Dinarsyah TuwoPlt. Komisaris UtamaAd Interim President Commissioner

• Lukita Dinarsyah TuwoKomisarisCommissioner

• Irsyal YunusKomisarisCommissioner

• Apep Fajar KurniawanKomisarisCommissioners

• Kiki Moh. HikmatPlt. Direktur UtamaAd Interim President Director

• Kiki Moh. HikmatDirektur Komersial dan Pengembangan BisnisDirector of Commercial and Business Devlopment

• Henri PanggabeanDirektur Keuangan dan SDMDirector of Finance and HR

PT Pelabuhan Indonesia Investama, selaku Pemegang Saham (0,11%)PT Pelabuhan Indonesia Investama, as the Shareholders (0.11%)• Sophia Issabella W. : Direktur Operasi dan Keuangan

Direktur Utama berhalangan hadir dan memberikan kuasa kepada Direktur Keuangan untuk menjalankan fungsi sebagai Direktur Utama melalui Surat Kuasa Khusus

• Sophia Issabella W.: Operation and Finance DirectorThe President Director was unable to attend and authorize the Finance Director to carry out the function as President Director through Special Letter of Authority



Agenda dan Keputusan RUPS Laporan Keuangan KonsolidasianPerusahan Tahun Buku 2018Agenda and Decision of the GMS of the Company’s Consolidated FinancialStatements for the 2018 Fiscal Year

No. Agenda Keputusan / Decision

1 Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2018, serta Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian sekaligus memberikan pelunasan dan membebaskan Direksi atas Pengelolaan Perseroan Tahun 2018 dan Dewan Komisaris atas Pengawasan Pengelolaan Tahun 2018.

Approval of Annual Report and Report of Supervising Implementation Duties and Implementation of Supervisory Duties of the Board of Commissioners for Fiscal Year 2018, and Approval of Consolidated Financial Statements while providing repayment and freeing the Directors of Management of the Company in 2018 and Board of Commissioners for

a. Menyetujui Laporan Tahunan dan Mengesahkan perhitungan

tahunan Perseroan Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Sungkoro &Surja (Ernst & Young)

dengan pendapat “Wajar Dalam Semua Hal yang Material” sebagaimana

dimaksud dalam Laporan Nomor: 00801/2.1032.AU.I/06/0240-2/I/IV/2019

tanggal 18 April 2019 dengan pokok-pokok sebagai berikut:

Approve the Annual Report and Approve the annual calculation of the

Company for the 2017 Fiscal Year which has been audited by the Public

Accounting Firm (“KAP”) Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young)

with the opinion “Fair in All Material Matters” as referred to in Report

Number: 00801/2.1032.AU.I/06/0240-2/I/IV/2019 dated April 18, 2019 with

the following details:

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated Financial Position Statetement

NoUraianDescription

SatuanUnit

Realisasi 20182018 Realization

ASETASSET

1Aset LancarCurrent Asset

Rp1.439.668.699.908

2Aset Tidak LancarNon Current Asset

Rp719.714.114.488

Total AsetTotal Asset Rp

2.159.382.814.396

Liabilitas dan EkuitasLiability and Equity

3

Liabilitas Jangka PendekNon Current Liability

Rp

983.122.212.876

Liabilitas Jangka PanjangCurrent Liability

Rp900.271.289.695

EkuitasEquity

Rp275.989.311.825

Total Ekuitas & LiabilitasTotal Equity and Liability

Rp

2.159.382.814.396

(In full amount)(dalam satuan penuh)



2. Laporan Laba/Rugi Konsolidasian / Consolidated Profit/Loss Statement

NoUraianDescription

SatuanUnit

Realisasi 20182018 Realization

1 Pendapatan Usaha / Operating Revenues Rp 857.044.645.830

2 Beban Usaha / Operating Expenses Rp (738.976.163.023)

3 Laba Usaha / Operating Income Rp 118.068.482.802

4Pendapatan Keuangan / Operating Revenues

Rp 69.217.901.343

5 Beban Keuangan / Financial Expense Rp (71.702.343.377)

6Selisih Pendapatan (Beban) di Luar Usaha / Differences of Income (Expenses) Beyond Business

Rp (2.484.442.034)

7Laba Sebelum Pajak Penghasilan Pajak / Final Income Before Tax

Rp 115.584.040.773

8Manfaat (beban) Pajak Penghasilan Badan / Benefits (expense) of Corporate Income Tax

Rp (1.123.690.287)

9Laba Bersih Tahun Berjalan/Net Profit for the Year

Rp 114.460.350.486

10Pendapatan (Beban) Hak Minoritasa / Income (Expenses) of Minority Rights

Rp (911.423.522)

11Laba Setelah Hak Minoritas/ Profit After Minority Rights

Rp 115.371.774.008

12Pendapatan (Beban) Komprehensif / Comprehensive Revenues (Expense)

Rp (26.354.862.174)

13Laba Komprehensif/ Comprehensive Income

Rp 89.025.911.834

b. Memberikan pembebasan sepenuhnya (volleidig acquit et decharge)

kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan

dan pengawasan perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan

tindakan dalam bidang masing-masing pada tahun buku 2018.

Namun pengesahan dan pembebasan tanggung jawab tersebut tidak

melepaskan tanggung jawab hukum terhadap Direksi dan/atau Dewan

Komsiaris Perseroan apabila laporan tersebut terbukti melanggar

ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan/atau ternyata di

kemudian hari terbukti adanya tindakan yang menyimpang dan/atau

merugikan Perusahaan.

Provide full release (volleidig acquit et decharge) to the Board of

Directors and Board of Commissioners of the Company for the

management and supervision of the company in accordance with the

responsibilities and actions in their respective fields in the 2018 fiscal

year. However, the approval and exemption of responsibility does not

release the legal responsibility of the Board of Directors and/or the

Board of Commissioners of the Company if the report is proven to violate

applicable legal provisions and procedures and/or it turns out later that

there are deviant actions and/or detrimental to the Company.

(In full amount)(dalam satuan penuh)




2 Penetapan Penggunaan Laba Bersih

Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember

2018.

Determination of the Use of the

Company’s Net Profit for the fiscal

year ending on December 31, 2018.

Penetapan laba bersih tahun buku 2018 akan diputuskan kemudian

oleh Pemegang Saham.

The determination of net income for the 2018 fiscal year will be decided

later by the Shareholders.

3 Penunjukkan Kantor Akuntan Publik

untuk melakukan melakukan audit

laporan keuangan konsolidasian

Perseroan untuk tahun buku 2019,

termasuk audit kinerja dan audit

kepatuhan.

Appointment of the Public

Accountant Office to audit the

Company’s financial statements

for the 2019 fiscal year, including

performance audits and compliance

audits.

Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro,

dan Surja (Ernst & Young) sebagai auditor eksternal untuk melakukan

audit Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2019, termasuk

audit kinerja dan audit kepatuhan. Memberikan kuasa kepada Dewan

Komisaris Perseroan untuk menetapkan KAP pengganti dalam hal

KAP Purwantono, Sungkoro, dan Surja (Ernst & Young) tidak dapat

menyelesaikan audit dimaksud. Biaya yang timbul atas pelaksanaan

audit oleh KAP dimaksud menjadi tanggung jawab Perseron.

Determined Public Accounting Firm (KAP) Purwantono, Sungkoro, and

Surja (Ernst & Young) as external auditors to audit 2019 Consolidated

Financial Statements, including performance audits and compliance

audits. Giving authority to the Board of Commissioners of the Company

to determine the replacement of KAP in the case of Purwantono,

Sungkoro, and Surja KAPs (Ernst & Young) unable to complete the

intended audit. Costs arising from the conduct of an audit by the KAP

are the responsibility of the Company.

4 Penetapan Tantiem tahun buku 2018

bagi anggota Direksi dan Komisaris.

Determining the 2018 Tantiem for

the Board of Director and the Board

of Commissioners.

Tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2018 bagi Anggota Direksi

dan Dewan Komisaris akan diputuskan kemudian oleh Pemegang

Saham.

Tantiem derived from the Company’s performance in 2018 for the Board

of Director and the Board of Commissioners will be decided later by the

Shareholders.

Tindak Lanjut/ Follow-ups

Keputusan RUPS Sirkuler No. SK.03/4/9/2/PAP/UT/PI.II-19 dan SK-040/PII-SK.D1/IX/2019 tanggal 4 September 2019

tentang Penetapan Tantiem Untuk Direksi dan Dewan Komisaris PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Atas Kinerja

Tahun Buku 2018

Circular GMS Decree No. SK.03/4/9/2/PAP/UT/PI.II-19 and SK-040/PII-SK.D1/IX/2019 dated September 4, 2019 concerning

the Ratification of Tantiem for the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia on 2018 Financial Year Performance


No.Pelaksanaan RUPS

Sekuler / Circular GMC Implementation

Tanggal Pelaksanaan /

Implementation Date

Hasil Keputusan / Decision

1 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/30/1/3/PAP/UT/PI.11-19 Nomor: SK-004/PII-PPI/I/2019

Circular GMS of PT PPI Number: SK.03/30/1/3/PAP/UT/PI.11-19 Number: SK-004/PII-PPI/I/2019

30 Januari 2019January 30, 2019

1. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019 Perseroan;

2. Menyetujui Kontrak Manajemen dan Program Kerja Dewan Komisaris;

3. Menyetujui penambahan modal disetor Perseroan kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia sebesar Rp588.163.200.000 untuk mendukung investasi multi years;

4. Menyetujui penambahan modal disetor Perseroan kepada PT Menara Maritim Indonesia sebesar Rp91.875.000.000 untuk mendukung investasi multi years.

1. Approve the Company’s 2019 Work Plan and Budget (RKAP);

2. Approve the Management Contract and Work Program of the Board of Commissioners;

3. Approve the addition of Company’s paid up capital of Rp588,163,200,000 to PT Akses Pelabuhan Indonesia to support multi-year investment;

4. Approved the additional paid-up capital of Rp91,875,000,000 to PT Menara Maritim Indonesia to support multi-year investment.

2 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.08/8/2/2/MTA/UT/PI.11/19 dan Nomor: SK-008/PII/D1/II/2019

Circular GMS of PT PPI Number: SK.08/8/2/2/MTA/UT/PI.11/19 and Number: SK-008/PII/D1/II/2019

8 Februari 2019February 8, 2019

1. Memberhentikan dengan hormat Bapak Riry Syeried Jetta sebagai Komisaris Utama;

2. Menunjuk Bapak Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai Komisaris utama untuk sementara waktu.

1. Respectfully dismiss Mr. Riry Syeried Jetta as President Commissioner;

2. Appoint Mr. Lukita Dinarsyah Tuwo as the temporary President Commissioner.

3 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.08/12/6/1/MTA/UT/PI.11/19 dan Nomor: SK-017/PII/D1/VI/2019

Circular GMS of PT PPI Number: SK.08/12/6/1/MTA/UT/PI.11/19 and Number: SK-017/PII/D1/VI/2019

12 Juni 2019June 12, 2019

1. Penegasan kembali Pemberhentian Bapak Riry Syeried Jetta dari jabatan Komisaris Utama;

2. Penegasan kembali Penunjukan dan Pengangkatan Bapak Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai Komisaris Utama.

1. Reaffirming the Dismissal of Mr. Riry Syeried Jetta as the President Commissioner;

2. Reaffirm the Appointment of Mr. Lukita Dinarsyah Tuwo as President Commissioner.

RUPS LUAR BIASA (RUPS-LB)

Sepanjang tahun 2019, PPI mengadakan RUPS Luar

Biasa yang dilaksanakan secara sirkuler sebanyak 6

(enam) kali, dengan rincian seb agai berikut:

EXTRAORDINARY GMS (EGMS)

Throughout 2019, PPI has held 6 (six) Extraordinary GMS

in a circular manner, with details as follows:



No.Pelaksanaan RUPS

Sekuler / Circular GMC Implementation

Tanggal Pelaksanaan /

Implementation Date

Hasil Keputusan / Decision

4 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: KP.03/20/6/1/MTA/UT/PI.II-19 dan Nomor SK-018/PII-SK01/VI/2019

Circular GMS of PT PPI Number: KP.03/20/6/1/MTA/UT/PI.II-19 and Number SK-018/PII-SK01/VI/2019

20 Juni 2019June 20, 2019

1. Mengangkat Bapak Kiki M Hikmat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama

2. Memberhentikan dengan hormat Bapak Arif Suhartono sebagai Direktur Utama

3. Menetapkan susunan Direksi Perseroan sebagai berikut:a. Kiki M. Hikmat sebagai Pelaksana Tugas Direktur

Utama b. Henri Panggabean sebagai Direktur Keuangan &

SDMc. Wahyu Hardiyanto sebagai Pelaksana Tugas

Direktur Teknikd. Kiki M. Hikmat sebagai Diretur Komersial dan

Pengembangan Usaha

1. Appointed Mr Kiki M. Hikmat as Ad Interim President Director

2. Respectfully dismissed Mr. Arif Suhartono as President Director.

3. Set the new Board of Directors a. Kiki M. Hikmat as Ad Interim President Director b. Henri Panggabean as Director of Finance & HRc. Wahyu Hardiyanto as Ad Interim Director of

Engineeringd. Kiki M. Hikmat as Director of Commerce and

Business Development

5 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor SK.03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 dan Nomor SK-024/PII-SK.PI.VII/2019

Circular GMS of PT PPI Number: SK.03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 and Number SK-024/PII-SK.PI.VII/2019

1 Juli 2019July 1, 2019

1. Pemberhentian dengan hormat Bapak Kiki M Hikmat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama;

2. Pemberhentian dengan hormat Bapak Wahyu Hardiyanto sebagai Pelaksana Tugas Direktur Teknik;

3. Menunjuk dan mengangkat Bapak Prastyo Wasis Prabowo sebagai Direktur Utama dan Bapak Eko Afrilianto sebagai Direktur Teknik.

1. Respectfully dismissed Mr. Kiki M Hikmat as Ad Interim President Director;

2. Respectfully dismissed Mr. Wahyu Hardiyanto as Ad Interim Engineering Director;

3. Appointed Mr. Prastyo Wasis Prabowo as President Director and Mr. Eko Afrilianto as Engineering Director.

6 RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/19/12/7/MTA/UT/PI.II-19 dan Nomor: SK-053/PII-SK.PI.KII/2019

Circular GMS of PT PPI Number: SK.03/19/12/7/MTA/UT/PI.II-19 and Number: SK-053/PII-SK.PI.KII/2019

19 Desember 2019

December 19, 2019

1. Pemberhentian dengan hormat Bapak Lukita Dinarsyah sebagai Komisaris.

1. Respectfully dismissed Mr. Lukita Dinarsyah Tuwo as Commissioner.


Keberadaan Dewan Komisaris Perusahaan mengacu

pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perusahaan Terbatas yang mengharuskan seluruh

perusahaan yang bernaung di bawah hukum Indonesia

untuk memiliki Dewan Komisaris yang bertugas

mengawasi kebijakan manajemen, proses manajemen

di dalam perusahaan, sekaligus mengawasi dan

memberikan saran/nasihat kepada Direksi.

Dewan Komisaris secara kolektif memiliki tugas

dan tanggung jawab melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat terhadap pengelolaan perusahaan

dengan mengacu kepada ketentuan Perundangan

dan Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris

bertanggung jawab langsung kepada RUPS yang

merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas

pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG.

Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang

tercantum dalam Pedoman Dewan Komisaris

PPI, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada

Direksi sebagai pengurus Perusahaan mengenai

pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewenangan

yang dilaporkan kepada RUPS. Lingkup pekerjaan

Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar

Perusahaan dijabarkan secara terperinci dalam

Pedoman Dewan Komisaris PPI.

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perusahaan mengacu pada Board

Manual PPI tanggal 25 Oktober 2019. Pedoman ini

digunakan untuk menjaga hubungan Direksi dan pihak

terkait lainnya mengenai fungsi pengawasan. Pedoman

ini ditinjau secara rutin dan dimutakhirkan pada tahun

2019 sesuai dengan peraturan dan best practices terkini.

Kriteria Dewan Komisaris

Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 14 Ayat (4), yang dapat diangkat

sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang yang

cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam

waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya

pernah:

The Board of Commissioners exist in accordance to

Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies

which requires all Companies under Indonesian law to

have a Board of Commissioner in charge of overseeing

management policies, management processes within

the company, as well as overseeing and providing

advice/recommendation to the Directors.

Collectively, the Board of Commissioners has the

duty and responsibility to supervise and advise the

Company’s management, with reference to the

provisions of the prevailing legislation and Company’s

Articles of Association. The Board of Commissioners is

directly responsible to the GMS, which is the realization

of the supervisory accountability of the Company’s

management in the framework of GCG principles.

Duties and Responsibilities of the Board Of Commissioners

In accordance with the Company’s Articles

of Association as stipulated in the Board of

Commissioners’ Manual, the duties and responsibilities

of the Board of Commissioners are to supervise and

advise the Directors as the Company’s managers

regarding the implementation of duties, responsibilities

and authorities reported to the GMS. Board of

Commissioners’ scope of work based on the prevailing

laws and regulations and the Company’s Articles of

Association are described in detail in the PPI Board

Manual.

Board of Commissioners’ Manual

The Company’s Board of Commissioners referred to

PPI Board of Commissioners’ Manual on October 25,

2019. This manual is used to maintain the relationship

between the Directors and other related parties

regarding the supervisory function. This guideline has

previously been updated after being reviewed and

updated in 2019 in accordance with current regulations

and best practices.

Board of Commissioners Criteria

Based on the provisions in the Articles of Association of

Article 14 Paragraph (4), those who can be appointed

as members of the Board of Commissioners are those

who are capable of carrying out legal actions, except

within 5 (five) years before their appointment:

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS



1. dinyatakan pailit;

2. menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris

atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau

Perum dinyatakan pailit; atau

3. dihukum karena melakukan tindak pidana yang

merugikan keuangan negara dan/atau yang

berkaitan dengan sektor keuangan.

Selain persyaratan di atas, calon Dewan Komisaris juga

harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan

oleh instansi teknis berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Masa Jabatan Dewan Komisaris

Masa jabatan Dewan Komisaris ditetapkan 5 (lima)

tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali

masa jabatan.

Komposisi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris yang menjabat telah dinyatakan lulus

fit and proper test. Adapun komposisi anggota Dewan

Komisaris PPI sampai dengan 31 Desember 2019 adalah

sebagai berikut:

1. declared bankrupt;

2. become a member of the Board of Directors or

Board of Commissioners or a member of the

Supervisory Board that is found guilty of causing

a Company or Perum to be declared bankrupt; or

3. convicted of committing a criminal offense that

is detrimental to the country’s finances and/or

related to the financial sector.

In addition to the above requirements, candidates for

the Board of Commissioners must also meet other

requirements stipulated by technical agencies based

on legislation.

Board of Commissioners’ Tenure

The Board of Commissioners tenure is set at 5 years and

can be reappointed for 1 term of office.

Board of Commissioners’ Composition

The current members Board of Commissioners have

passed the fit and proper test. The composition of

PPI’s Members of the Board of Commissioners as of

December 31, 2019 are as follows:

Nama / Name Jabatan / Position Dasar Pengangkatan / Basis of Appoitment

Ogi Rulino Komisaris Utama /President Commissioner

Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan PT PPI Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham No. SK/03/8/2/2/MTA/UT/PI.II-19 dan SK-003/PII//II/2019 tanggal 8 Februari 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI. / Circular GMS Decision No. SK/03/8/2/2/MTA/UT/PI.II-19 and No: SK-003/PII//II/2019 dated February 8, 2019 on the Dismissal and Appointment of Commissioner Members of PT PPI.

Irsal Yunus Anggota Komisaris /Commissioner

Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan PT PPI Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham No. HK.568/20/4/4/PI.II-17 dan No. HK.476/20/4/2/MTI-17 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT PPI. / Circular GMS Decision No. HK.568/20/4/4/PI.II-17 and No: HK.476/20/4/2/MTI-17 on the Dismissal and Appointment of Commissioner Members of PT PPI.

Dachamer Munthe Anggota Komisaris / Commissioner

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham PT PPI No. HK.56/1/10/PI.II-14 dan No. HK.486/03/13/MTI-2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewa Komisarisdan Direksi PT PPI. / Circular GMS Decision No: HK.56/1/10/PI.II-14 and No: HK.486/03/13/MTI-2014 dated February 26, 2019 on the Dismissal and Appointment of Commissioner Members of PT PPI.


Nama / Name Jabatan / Position Uraian Tugas / Job Description

Ogi Rulino Komisaris Utama /President Commissioner

Koordinator pembinaan dan pengawasan PPI khususnya operasional dan keuangan / Coordinator of PPI coaching and supervision, especially in operations and finance

Irsal Yunus Komisaris / Commissioner

Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang pengembangan usaha dan komersial / Conducting guidance and supervision of legal and GCG

Dachamer Munthe Komisaris /Commissioner

Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang hukum dan GCG / Conducting business and commercial development guidance and supervision

Lukita Dinarsyah Tuwo Komisaris /Commissioner

Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang hubungan kelembagaan yang mendukung usaha-usaha di lingkungan IPC. / Conducting guidance and supervision in the management of seaport and marine regulation

Apep Fajar Kurniawan Anggota Komisaris Independen / Independent Commissioner

Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang manajemen kepelabuhanan dan regulasi kemaritiman /Conducting guidance and supervision in the institutional relationships that support businesses within the IPC

Pembagian Tugas DewanKomisaris Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas

sebagai berikut:

Distribution of the Board of Commissioners‘ DutiesThe Board of Commissioners has divided the tasks as

follows:

Program Orientasi Bagi Komisaris Baru

Kebijakan program pengenalan bagi Dewan Komisaris

telah diatur dalam Board Manual PT PPI yang dalam

ketentuannya merujuk pada Pasal 43 Permen PER-01/

MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, yang mana bertujuan

agar para Anggota Dewan Komisaris dapat saling

mengenal dan menjalin kerja sama sebagai satu tim

yang solid, komprehensif dan efektif. Adapun ketentuan

mengenai program pengenalan meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a. Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru

diangkat, wajib diberikan Program Pengenalan

mengenai kondisi Perusahaan secara umum.

Orientation Program for New Commissioner

The introduction program policy for the Board of

Commissioners has been regulated in the PT PPI

Board Manual which in its provisions refers to Article

43 of Regulation PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011,

which aims to enable the Board of Commissioners to

know each other and establish cooperation as a solid,

comprehensive and effective team. The provisions

regarding the introduction program include the

following:

a. For newly appointed members of the Board of

Commissioners, an Introduction Program must be

given regarding the condition of the Company in

general.

Nama / Name Jabatan / Position Dasar Pengangkatan / Basis of Appoitment

Apep Fajar Kurniawan Anggota Komisaris Independen / Independent Commissioner

Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuler) PT PPI No. SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II -18 dan No. Hk. 476/28/6/1/MTI-2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI. / Circular GMS Decision No. SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II -18 and No. Hk. 476/28/6/1/MTI-2018 on the Dismissal and Appointment of Commissioner Members of PT PPI.

Lukita Dinarsyah Tuwo

Anggota Komisaris/ Commissioner

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham No. HK.568/7/75/PI.II-15 dan HK.476/2/6/MTI-2015 tanggal 7 Juli 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi PT PPI. / Circular GMS Decision No. HK.568/7/75/PI.II-15 and No. HK.476/2/6/MTI-2015 dated July 7, 2015, on the Dismissal and Appointment of Commissioner Members of PT PPI.



b. Penanggung jawab program pengenalan adalah

Sekretaris Perusahaan atau siapapun yang

menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan.

c. Program pengenalan meliputi:

1. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance di Perusahaan.

2. Keterangan mengenai tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta hal

lain yang tidak diperbolehkan.

3. Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan

dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan,

kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana

usaha jangka pendek dan jangka panjang,

posisi kompetitif, risiko, pengendalian internal

dan masalah-masalah strategis lainnya.

4. Keterangan berkaitan dengan kewenangan

yang didelegasikan, audit internal dan

eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian

internal serta Komite Audit.

d. Program pengenalan dapat berupa presentasi,

pertemuan, kunjungan ke kantor cabang/unit

bisnis, ke fasilitas Perusahaan, pengkajian dokumen

Perusahaan atau program lainnya yang dianggap

sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahun 2019, PPI telah melaksanakan program

pengenalan Dewan Komisaris dengan rincian waktu

pelaksanaan dan agenda sebagai berikut:

Hari/tanggal : Rabu, 24 Juli 2019

Pukul : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Ruang Rapat MRTH 1 PT PPI

Agenda : Program Pengenalan Komisaris Baru

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris 2019

Selama tahun 2019, Dewan Komisaris telah

melaksanakan tugas pengawasan meliputi pemberian

rekomendasi, nasihat, maupun pengeluaran berbagai

keputusan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Pengawasan atas pelaksanaan RKAP 2019;

2. Pengawasan atas pelaksanaan implementasi GCG

Perusahaan;

3. Pengawasan atas pelaksanaan audit internal dan

eksternal Perusahaan;

4. Memberikan rekomendasi atas isu-isu strategis

Perusahaan dalam rapat gabungan bersama

Direksi;

5. Memberikan pendapat terhadap RKAP 2019;

6. Mengawasi persiapan RUPS 2019;

7. Pengawasan atas perubahan struktur organisasi

seiring dengan penusunan RJPP IPC 2020-2024;

8. Melaksanakan Kunjungan Kerja ke lokasi proyek

b. The person in charge of the introduction program

is the Corporate Secretary or anyone who functions

as a Corporate Secretary.

c. The introduction program includes:

1. The Implementation of Company’s Good

Corporate Governance Principles.

2. Information on the duties and responsibilities

of the Board of Commissioners and Directors

and other matters that are not permitted.

3. The description of the Company relates to

the purpose, nature and scope of activities,

financial and operating performance,

strategies, short-term and long-term business

plans, competitive positions, risks, internal

controls and other strategic issues.

4. Information relating to delegated authority,

internal and external audits, systems and

internal control policies and the Audit

Committee.

d. The introduction program can be in the form of

presentations, meetings, visits to branch offices/

business unions, Company facilities, review of

Company documents or other programs that are

deemed appropriate.

In 2019, the PPI has carried out an introduction program

of the Board of Commissioners with the details of the

implementation time and agenda as follows:

Day/date: Wednesday, 24 July 2019

Time : 10.00 AM until finished

Location: Meeting Room MRTH 1 PT PPI

Agenda: Induction Program for New Commissioner

Implementation of the Duties of the Board of Commissioners in 2019

In 2019, the Board of Commissioners has performed

the duties of supervision including providing

recommendations, advice, and issuing various

decisions with details as follows:

1. Supervision of the implementation of the 2019

RKAP;

2. Supervision of the implementation of the

Company’s GCG;

3. Supervision of the implementation of the

Company’s internal and external audits;

4. Provide recommendations on the Company’s

strategic issues in joint meetings with the Board of

Directors;

5. Provide opinions on the 2019 RKAP;

6. Oversee the preparation of the 2019 GMS;

7. Supervision of changes in organizational structure

in line with the preparation of IPC’s RJPP 2020-

2024;

8. Carrying out Work Visits to the JTCC project site;


JTCC;

9. Mengawasi perkembangan proyek-proyek

strategis PPI;

10. Mengawasi proses pengembangan entitas anak

perusahaan;

11. Mengawasi proses penyediaan dan penggunaan

dana untuk eksekusi proyek termasuk mitigasi

risikonya dan kepatuhan terhadap Undang-

undang.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham.

Pada tahun 2019, PPI telah melakukan asesmen

implementasi GCG untuk Dewan Komisaris yang

dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan

assessment GCG yang dikembangkan oleh Kementerian

BUMN berdasarkan hasil Keputusan Sekretaris

Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal

06 Juni 2012. Berdasarkan hasil asesmen tersebut,

Dewan Komisaris memperoleh nilai 33,514 atau 95,753%

dari bobot yang ditentukan sebesar 35,000%.

Kebijakan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

Berdasarkan Anggaran Dasar PPI Pasal 14 Ayat 32,

anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan

rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,

Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik

Swasta;

b. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan, pengurus partai

politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau

calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. dan/

atau;

c. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan.

Keterangan rinci mengenai informasi rangkap jabatan

Dewan Komisaris telah dipaparkan dalam bab “Profil

Perusahaan” dalam Laporan Tahunan ini.

Pengelolaan Benturan Kepentingan Dewan KomisarisDalam rangka menjaga independensi Dewan Komisaris

untuk tidak terlibat dalam benturan kepentingan

antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan

kepentingan ekonomis pribadi anggota Dewan

Komisaris, PPI telah mengatur kebijakan mengenai

benturan kepentingan Dewan Komisaris dalam

Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 13.

9. Oversee the development of PPI’s strategic

projects;

10. Oversee the process of subsidiaries’ developments;

11. Oversee the process of providing and utilizing funds

for project execution including risk mitigation and

compliance with the law.

Evaluation on the Performance of Board of CommissionersThe evaluation on the performance of Board of

Commissioners is done by the General Meeting of

Shareholders.

In 2019, PPI has conducted an assessment on the

implementation of GCG for the Board of Commissioners,

which was carried out in accordance with the terms of

reference for implementing the GCG assessment by the

Ministry of SOEs based on the Decree of the Secretary

of the Ministry of SOE Number SK-16/ S.MBU/2012 dated

June 6, 2012. Based on the assessment results, the

Board of Commissioners scores 33.514 or 95.753% of the

specified weighting of 35.000%.

Board of Commissioners Concurrent Position PolicyBased on the Articles of Association of PPI Article 14

Paragraph 32, members of the Board of Commissioners

are prohibited from holding multiple positions as

stated below:

a. Members of the Board of Directors in State-

Owned Enterprises, Regionally-Owned Enterprises,

Private-Owned Enterprises;

b. Other positions are in accordance with the

provisions of legislation, administrators of political

parties and/or candidates/members of legislative

and/or candidates for Regional Heads/Deputy

Regional Heads; and/or

c. Other positions that can cause conflicts of interest.

Detailed information regarding multiple positions of

the Board of Commissioners has been presented in the

chapter “Company Profile” in this Annual Report.

Board of Commissioners Conflict of Interest ManagementIn order to maintain the independence of the Board of

Commissioners not to be involved in a conflict of interest

between the economic interests of the Company

and the personal economic interests of members of

the Board of Commissioners, the PPI has arranged a

policy regarding conflicts of interest of the Board of

Commissioners in Article 13 of the Company’s Articles of

Association.



Kepemilikan Saham DewanKomisaris

Sampai dengan 31 Desember 2019, tidak terdapat

anggota Dewan Komisaris PPI yang memiliki saham PPI

baik yang kurang dari 5% atau mencapai 5% atau lebih,

dari modal disetor PPI, maupun perusahaan lainnya

yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri.

Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Selama tahun 2019, anggota Dewan Komisaris

Perusahaan telah mengikuti berbagai program

peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop,

konferensi, maupun seminar. Rincian mengenai

pelaksanaan pengembangan kompetensi Dewan

Komisaris pada tahun 2019 terdapat dalam bab ‘Profil

Perusahaan’ Laporan Tahunan ini.

Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris

Komite Dewan Komisaris mendapatkan penilaian

untuk meningkatkan kualitas dalam melaksanakan

tugas pendukung Dewan Komisaris. Penilaian terhadap

Komite Dewan Komisaris dilakukan bedasarkan kinerja

pelaksanaan tugas komite yang mencakup realisasi

laporan pelaksanaan tugas komite yang sesuai dengan

tanggung jawab masingmasing. Selain itu, aspek

penilaian juga mencakup frekuensi kehadiran rapat

dan rekomendasi yang diberikan untuk membantu

pelaksanaan fungsi pengawasan dan penasihatan

Dewan Komisaris.

Share Ownership Of The Board Of Commissioners

As of December 31, 2019, there were no members of the

PPI Board of Commissioners who owned PPI shares of

either less or more than 5%, from the paid-up capital

of the PPI, as well as other companies domiciled

domestically and abroad.

Table of Share Ownership of the Board of Commissioners

Development Program of Board of Commissioners Competency

In 2019, members of the Company’s Board of

Commissioners have participated in various programs

to improve their competencies through training,

workshops, conferences, and seminars. Details

regarding the implementation of the Board of

Commissioners’ competency development programs

in 2019 can be found in ‘Profile Company’ chapter in this

Annual Report.

Committees Under the Board of Commissioners Performance Assessment

The Board of Commissioners’ Committee receives

an assessment to improve quality in carrying out the

duties of supporting the Board of Commissioners.

An assessment of the Committee of the Board of

Commissioners is carried out based on the performance

of the duties of the committee which includes the

realization of reports on the implementation of

committee duties in accordance with their respective

responsibilities. In addition, the assessment aspect also

includes the frequency of attendance of meetings and

recommendations given to assist in the implementation

of the supervisory and advisory functions of the Board

of Commissioners.


Kepemilikan Saham / Share Ownership

PPIPerusahaan Lain / Other

Companies

Ogi RulinoKomisaris Utama /

President Commissioner- -

Lukita Dinarsyah TuwoAnggota Komisaris /

Commissioner- -

Dachamer MuntheAnggota Komisaris /

Commissioner- -

Apep Fajar KurniawanAnggota Komisaris /

Commissioner- -

Irsal YunusAnggota Komisaris /

Commissioner- -


KOMISARIS INDEPENDENINDEPENDENT COMMISSIONER

Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

Anggaran Dasar Perseroan dapat mengatur adanya 1

(satu) orang atau lebih Komisaris Independen. Dalam

hal pengangkatannya, Komisaris Independen diangkat

berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak

terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya.

Sampai dengan 31 Desember 2019, posisi Komisaris

Independen Perusahaan dijabat oleh Bapak Apep Fajar

Kurniawan yang diangkat berdasarkan Keputusan

RUPS Sirkuler Nomor: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan

Nomor: HK/476/28/6/1/MTI-2019.

Kriteria Penentuan Komisaris Independen

Referring to the Republic of Indonesia Law Number

40 of 2007 concerning Limited Liability Companies,

the Articles of Association of the Company can

regulate the existence of 1 (one) or more Independent

Commissioners. In the case of his appointment, the

Independent Commissioner is appointed based on

the resolution of the GMS from parties that are not

affiliated with the major shareholders, members of the

Board of Directors and/or other members of the Board

of Commissioners.

As of December 31, 2019, the position of the Company’s

Independent Commissioner was held by Apep Fajar

Kurniawan who was appointed based on Circular GMS

Decree Number: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 and

Number: HK/476/28/6/1/ MTI-2018.

Criteria to Determine the Independent Commissioner

Kriteria / Criteria

Komisaris Independen / Independent

Commissioner

Bukan Anggota Manajemen Perusahaan / Not a Member of Company Management v

Bebas dari hubungan usaha dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan / Free from business relationships and other relationships that can influence decision making

v

Bukan pemegang saham mayoritas Perusahaan atau pegawai yang berhubungan langsung dengan pemegang saham mayoritas Perusahaan / Not a majority shareholder of the Company or an employee directly related to the Company’s majority shareholder

v

Bukan Pegawai atau pernah bekerja sebagai eksekutif pada Perusahaan atau anggota perusahaan afiliasi, setidaknya 3 (tiga) tahun sebelum menjadi anggota Dewan Komisaris/ Not an employee or has worked as an executive at the Company or an affiliate company member, at least 3 (three) years before becoming a member of the Board of Commissioners

v

Bukan penasihat atau konsultan utama profesional yang material bagi Perusahaan atau perusahaan afiliasi, atau pegawai yang berhubungan langsung dengan penyedia jasa, setidaknya 3 (tiga) tahun sebelum menjadi anggota Dewan Komisaris / Not a material professional advisor or primary consultant for the Company or affiliated company, or an employee who has direct contact with a service provider, at least 3 (three) years before becoming a member of the Board of Commissioners

v

Bukan pemasok atau pelanggan utama dari Perusahaan atau perusahaan afiliasi atau pegawai dari/atau yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemasok atau pelanggan utama / Not a material professional advisor or primary consultant for the Company or affiliated company, or an employee who has direct contact with a service provider, at least 3 (three) years before becoming a member of the Board of Commissioners

v

Tidak memiliki hubungan perjanjian dengan perusahaan atau perusahaan afiliasi lainnya sebagai Direksi / Has no agreement relationship with other affiliated companies or companies as Directors

v

Komisaris Independen Perusahaan Sebagaimana Disebutkan di atas Telah Memenuhi Kriteria Independensi/The Independent Commissioner of the Company As Mentioned Above Has Fulfilled the Independence Criteria



PERNYATAAN INDEPENDENSI KOMISARIS INDEPENDEN

Sesuai dengan ketentuan hukum Perusahaan yang

berlaku di Indonesia, Dewan Komisaris bersifat

independen dan tidak saling mencampuri urusan satu

sama lain. Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat situasi

yang memiliki potensi terjadinya benturan kepentingan

antara anggota Dewan Komisaris dalam mengambil

keputusan.

STATEMENT OF INDEPENDENCY FROM INDEPENDENT COMMISSIONER

In accordance with the prevailing law on Indonesian

Company, the Board of Commissioners acts

independently and does not interfere with each other’s

business. During 2019, there were no situations that had

the potential for a conflict of interest between members

of the Board of Commissioners in making decisions.

Keberadaan Direksi mengacu pada Undang-undang

No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas,

Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas

Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar.

Secara kolegial, Direksi memiliki tugas mengelola

dan mengurus Perusahaan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas Perusahaan, serta menguasai

dan mengelola aset Perusahaan. PPI melakukan

pembagian tugas di antara Anggota Direksi dengan

tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam

pengurusan Perusahaan.

Tugas dan Kewajiban Direksi

Tugas dan kewajiban Direksi tercantum dalam

Pedoman Dewan Direksi PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia yang secara langsung bertanggung jawab

atas pengelolaan Perusahaan. Direksi dengan itikad

baik dan untuk kepentingan Perusahaan akan

mengelola bisnis dan urusan Perusahaan dengan

tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan

seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas

Perusahaan. Lingkup pekerjaan Direksi berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

Anggaran Dasar Perusahaan dijabarkan secara

terperinci dalam Pedoman Dewan Direksi. Secara

kolegial, tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan Visi, Misi, dan strategi Perusahaan.

b. Menetapkan kebijakan Perusahaan yang berlaku

secara korporat termasuk Anak Perusahaan.

c. Mengajukan usulan pengelolaan Perusahaan

yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris

dan/atau memerlukan tanggapan tertulis

Dewan Komisaris dan persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) serta melaksanakannya

sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran

The Board of Directors exists by refering to Law No. 40

of 2007 on Limited Liability Companies, where Board

of Directors is authorized and fully responsible for the

Company and represent the Company, both inside

and outside the court, in accordance with articles of

association.

Collegially, the Board of Directors has the task of

managing the Company to improve the efficiency

and effectiveness of the Company, and to control

and manage the Company’s assets. PPI distributes

tasks among members of the Board of Directors by

not eliminating the responsibilities of the Directors in

managing the Company.

Duties and Obligations of the Board of Directors

The duties and obligations of the Board of Directors

are listed in the Board of Directors’ Manual of PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia which are directly

responsible for the management of the Company. The

Board of Directors in good faith and for the benefit of

the Company will manage the business and affairs of

the Company while taking into account the balance

of interests of all parties interested in the Company’s

activities. The scope of work of the Board of Directors

is based on applicable laws and regulations and the

Articles of Association of the Company are detailed in

the Board of Directors’ Manual. Collectively, the duties

and authorities of the Directors are as follows:

a. Determine the Vision, Mission, and Strategy of the

Company.

b. Establish Company policies that apply in a

corporate manner including Subsidiaries.

c. Submit proposals for management of the

Company that require Board of Commissioners

approval and/or require a written response from

the Board of Commissioners and approval of

the General Meeting of Shareholders (GMS) and

implement them according to the provisions

DIREKSIBoard of Directors


Dasar, persetujuan Dewan Komisaris serta

keputusan RUPS.

d. Mengupayakan tercapainya sasaran indikator

aspek keuangan, aspek operasional dan aspek

administrasi yang digunakan sebagai dasar

penilaian tingkat kesehatan Perusahaan sesuai

dengan kinerja yang telah ditetapkan dalam

RUPS Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

e. Menetapkan usulan dan perubahan rencana

jangka panjang Perusahaan dan rencana kerja

dan anggaran Perusahaan sesuai ketentuan yang

berlaku.

f. Menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja

Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk

kebijakan dividen Anak Perusahaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

g. Mengupayakan tercapainya sasaran kinerja

yang digunakan sebagai dasar penilaian tingkat

kesehatan Perusahaan sesuai dengan kesepakatan

kinerja yang telah ditetapkan dalam RUPS

Persetujuan RKAP.

h. Menetapkan persetujuan proyek investasi non

rutin yang melebihi kewenangan Anggota Direksi/

Direktur dan memantau pelaksanaannya.

i. Menetapkan persetujuan proyek investasi sesuai

kewenangan Direksi setelah mendapat persetujuan

dalam RKAP, memantau dan melakukan koreksi

terhadap pelaksanaannya.

j. Menetapkan kegiatan kerja sama atau kontrak

dengan nilai kontrak atau penggunaan/perolehan

aset yang melebihi kewenangan anggota Direksi

seperti yang diatur dalam kebijakan otorisasi

keuangan.

k. Menetapkan struktur organisasi dan penetapan

pejabat Perusahaan sampai jenjang tertentu yang

diatur melalui ketetapan Direksi.

l. Melakukan segala tindakan dan perbuatan

mengenai pengurusan maupun pemilikan

kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan

dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan

Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam

maupun di luar Pengadilan tentang segala

hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-

pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan

perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau

keputusan RUPS.

m. Menunjuk President Director mewakili Direksi

untuk menandatangani Surat Kuasa Khusus untuk

mewakili Perusahaan di dalam maupun di luar

Pengadilan.

n. Sepanjang tidak ditetapkan oleh RUPS, Direksi

dapat menetapkan pembagian tugas dan

wewenang di antara Direksi dalam suatu keputusan

Direksi, tanpa membatasi tugas, wewenang, dan

stipulated in the Articles of Association, Board of

Commissioners’ approval and GMS decisions.

d. Strive to achieve the financial, operational and

administrative aspects of the target indicators

that are used as the basis for evaluating the level

of health of the Company in accordance with the

performance set out in the GMS Approval of the

Company’s Work Plan and Budget (RKAP).

e. Establish proposals and changes to the Company’s

longterm plans and work plans and Company

budgets in accordance with applicable regulations.

f. Establish performance targets and evaluate the

performance of the Company and Subsidiaries

including the Subsidiary’s dividend policy in

accordance with applicable regulations.

g. Strive to achieve performance targets that are

used as the basis for evaluating the Company’s

health level in accordance with the performance

agreements set out in the GMS of the RKAP

Agreement.

h. Establish approval of non-routine investment

projects that exceed the authority of members of

the Board of Directors/Directors and monitor their

implementation.

i. Establish approval of investment projects in

accordance with the authority of the Board of

Directors after obtaining approval in the RKAP,

monitoring and making corrections to their

implementation.

j. Establish cooperation activities or contracts

with contract value or use/acquisition of assets

that exceed the authority of members of the

Board of Directors as stipulated in the financial

authorization policy.

k. Determine the organizational structure and

Company officials to a certain level regulated

through the provisions of the Board of Directors.

l. Carry out all actions regarding the management

and ownership of Company property, bind the

Company with other parties and/or other parties

with the Company, and represent companies inside

and outside the Court regarding all matters and

events, with restrictions as stipulated in statutory

regulations legislation, Articles of Association and/

or GMS decisions.

m. Appoint the President Director to represent the

Board of Directors to sign a Special Power of

Attorney to represent the Company inside and

outside the Court.

n. As long as it is not stipulated by the GMS, the

Board of Directors can determine the division

of duties and authorities among Directors in a

Board of Directors decision, without limiting duties,



tanggung jawab sebagai Anggota Direksi sesuai

ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar,

guna menjalankan tugas pokok sebagai anggota

Direksi secara efektif dan efisien.

o. Setiap Anggota Direksi bertanggung jawab

penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan

bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk

kepentingan dan usaha Perusahaan, kecuali

apabila Anggota Direksi yang bersangkutan dapat

membuktikan bahwa:

1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan

atau kelalaiannya.

2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad

baik dan kehati-hatian untuk kepentingan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Perusahaan.

3. Tidak mempunyai benturan kepentingan

baik langsung maupun tidak langsung atas

tindakan pengurusan yang mengakibatkan

kerugian.

4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah

berlanjutnya kerugian tersebut.

Pembagian Tugas Direksi

Dalam melaksanakan tugas, Direksi melakukan

pembagian ruang lingkup pekerjaan dan tanggung

jawab masing-masing anggota Direksi sebagaimana

diuraikan dalam SKD-620-005830 tanggal 13 Agustus

2018, sebagai berikut

authority, and responsibilities as Members of the

Board of Directors in accordance with the Articles

of Association, to effectively and efficiently carry

out the main duties as members of the Board of

Directors.

o. Each member of the Board of Directors is fully

responsible personally if the person concerned is

guilty or negligent in carrying out his duties for the

interests and business of the Company, except if

the member of the Board of Directors concerned

can prove that:

1. The loss is not due his/her error or negligence.

2. Has carried out management in good

faith and prudence for the interests and in

accordance with the purposes and objectives

of the Company.

3. Does not have a conflict of interest, either

directly or indirectly, over management

actions that result in losses.

4. Has taken action to prevent the continuing

loss

Board of Directors Division of Duties

In carrying out its duties, the Board of Directors

distributes the scope of work and responsibilities of

each member of the Board of Directors as described in

SKD-620-005830 dated August 13, 2018, as follows:

Nama / Name

Jabatan /Position

Tugas / Duties

Prastyo Wasis Prabowo

President Director

1. Pembuat kebijakan umum Perseroan dan pengambil keputusan strategis Perseroan serta koordinator Direksi.

2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan yang berkaitan dengan pembinaan:a. Kegiatan Komersial dan Pengembangan Bisnis;b. Kegiatan Teknik; danc. Kegiatan Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

3. Menetapkan peraturan tentang pembinaan Komersial dan Pengembangan Bisnis, Teknik, Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

4. Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan strategis Perseroan dalam kegiatan Audit.

5. Bertanggung jawab selaku pimpinan Perseroan dan mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.


Nama / Name

Jabatan /Position

Tugas / Duties

1. General corporate policy makers and strategic decision makers of the Company and the Directors coordinator.

2. Responsible for the management of the Company relating to the development of:a. Commercial and Business Development activities;b. Engineering Activities; andc. Financial and Human Resource Activities.

3. Establish regulations regarding Commercial and Business Development, Engineering, Finance and Human Resources Development.

4. Policy makers and strategic decision makers of the Company in Audit activities.5. Responsible as the head of the Company and representing the Company

inside and outside the court.

Henri Panggabean

Finance & Human Capital Director

1. Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan strategis Perseroan bidang keuangan, Corporate Finance, Administrasi Umum, Pengembangan Organisasi & Pengelolaan Perubahan, Pengembangan Talenta & Karir, Hubungan Industrial, Administrasi SDM dan Corporate Secretary.

2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan yang berkaitan dengan pembinaan:a. kegiatan Keuangan;b. kegiatan Corporate Finance;c. kegiatan Administrasi Umum;d. kegiatan Pengembangan Organisasi & Pengelolaan Perubahan;e. kegiatan Pengembangan Talenta & Karir;f. kegiatan Hubungan Industrial;g. kegiatan Administrasi SDM;h. kegiatan Corporate Secretary;i. kegiatan Stakeholder Relation.

3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang rencana pembinaan keuangan baik yang menyangkut kegiatan pengendalian Keuangan, Corporate Finance, Administrasi Umum, Pengembangan Organisasi & Pengelolaan Perubahan, Pengembangan Talenta & Karir, Hubungan Industria, Administasi SDM, Corporate Secretary, dan Stakeholder Relation yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

4. Menandatangani perjanjian berdasarkan kewenangan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Divisi Procurement.

5. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan maupun kepentingan perusahaan lainnya berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh President Director melalui Surat Kuasa sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan.



Nama / Name

Jabatan /Position

Tugas / Duties

1. Policy makers and strategic decision makers of the Company in the fields of finance, Corporate Finance, General Administration, Organizational Development & Change Management, Talent & Career Development, Industrial Relations, HR Administration and Corporate Secretary.

2. Responsible for the management of the Company relating to coaching:a. Financial Activities;b. Corporate Finance Activities;c. General Administration Activities;d. Organization Development & Change Management Activities;e. Talent & Career Development Activities;f. Industrial Relations Activities;g. HR Administration Activities;h. Corporate Secretary Activities;i. Stakeholder Relation Activities.

3. Formulate provisions regarding financial development plans both concerning Financial control activities, Corporate Finance, General Administration, Organizational Development & Change Management, Talent & Career Development, Industrial Relations, HR Administration, Corporate Secretary, and Stakeholder Relations which are subsequently stipulated by Decree of Directors.

4. Sign an agreement based on authority as stipulated in the Procurement of Goods and Services policy by the Procurement Division.

5. Representing the Company in and outside the court and other company interests based on the authority granted by the President Director through an appropriate Power of Attorney in the Articles of Association of the Company.

Kiki M. Hikmat

Commercial & Business Development Director

1. Pembuat kebijakan dan pengambilan keputusan strategis bidang Komersial & Pengembangan Bisnis meliputi Property, Procurement, Komersial & Pengembangan Bisnis, Marketing & Partnership, Quality & Risk Management, dan Hukum sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan yang berkaitan dengan pembinaan:a. Kegiatan Property;b. Kegiatan Procurement;c. Kegiatan Komersial & Pengembangan Bisnis;d. Kegiatan Marketing & Partnership;e. Kegiatan Quality & Risk Management;f. Kegiatan Hukum

3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang rencana pembinaan Property, Procurement, Komersial & Pengembangan Bisnis, Marketing & Partnership, Quality & Risk Management, dan Hukum yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

4. Menandatangani perjanjian berdasarkan kewenangan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Divisi Procurement.

5. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan maupun kepentingan perusahaan lainnya berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh President Director melalui Surat Kuasa sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.


Nama / Name

Jabatan /Position

Tugas / Duties

1. Policy makers and strategic decision-making in the Commercial & Business Development fields include Property, Procurement, Commercial & Business Development, Marketing & Partnership, Quality & Risk Management, and Law according to established policies.

2. Responsible for the management of the Company relating to the development of:a. Property Activities;b. Procurement Activities;c. Commercial & Business Development Activities;;d. Marketing & Partnership Activities;e. Quality & Risk Management Activities;f. Legal Activities

3. Formulate provisions regarding plans for the development of Property, Procurement, Commercial & Business Development, Marketing & Partnership, Quality & Risk Management, and Legal, which are further stipulated by a Decree of the Board of Directors.


5. Representing the Company in and out of court as well as the interests of other companies based on the authority granted by the President Director through Power of Attorney in accordance with the provisions in the Articles of Association of the Company.

Eko Afrilianto Engineering Director

1. Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan strategis Perseroan yang meliputi kegiatan Sistem Informasi, Teknik Sipil, Teknik Mesin & Listrik, Project Management, dan Safety, Security & Environment.

2. Bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan yang berkaitan dengan pembinaan:a. Kegiatan Sistem Informasi;b. Kegiatan Teknik Sipil;c. Kegiatan Teknik Mesin & Listrik;d. Kegiatan Project Management;e. Kegiatan Safety, Security & Environment

3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang Sistem Informasi, Teknik Sipil, Teknik Mesin & Listrik, Project Management, dan Safety, Security & Environment yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

4. Menandatangani perjanjian berdasaran kewenangan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Divisi Procurement.

5. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan maupun kepentingan perusahaan lainnya berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh President Director melalui Surat Kuasa sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan.

1. Policy makers and strategic decision makers of the Company which include activities in Information Systems, Civil Engineering, Mechanical & Electrical Engineering, Project Management, and Safety, Security & Environment.

2. Responsible for the management of the Company relating to the development of:a. Information System Activities;;b. Civil Engineering Activities;c. Mechanical & Engineering Activities;d. Project Management Activities;e. Safety, Security & Environment Activities

3. Formulate provisions concerning Information Systems, Civil Engineering, Meson & Electrical Engineering, Project Management, and Safety, Security & Environment which are then stipulated by a Decree of the Board of Directors.


5. Representing the Company in and outside the court and other company interests based on the authority granted by the President Director through an appropriate Power of Attorney in the Articles of Association of the Company.



Pedoman Kerja Direksi

Perusahaan dilengkapi dengan Pedoman Dewan

Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor:

PPI-630-002877 sebagai acuan dalam menjalankan

hubungan bisnis dengan Dewan Komisaris dan pihak

terkait lain mengenai fungsi pengelolaan Perusahaan.

Pedoman Dewan Komisaris telah ditinjau dan

dimutakhirkan pada tanggal 1 November 2016 sesuai

dengan peraturan dan best practices terkini.

Kriteria Direksi

Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar PPI

Pasal 10 Ayat 2, orang yang dapat diangkat sebagai

anggota Direksi adalah orang yang cakap melakukan

perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun

sebelum pengangkatannya pernah:

a. dinyatakan pailit;

b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan

Komisaris atau anggota Dewan Pengawas

yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau

c. dihukum karena melakukan tindakan pidana

yang merugikan keuangan negara dan/atau yang

berkaitan dengan sektor keuangan

Selain persyaratan di atas, anggota Direksi juga harus

memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh

instansi teknis berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Masa Jabatan Direksi

Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima)

tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali

masa jabatan. Dalam hal masa jabatan anggota Direksi

berakhir dan Rapat Umum Pemegang Saham belum

dapat menetapkan penggantinya, maka tugas-tugas

anggota Direksi yang lowong tersebut dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan pengisian jabatan anggota

Direksi yang lowong.

Komposisi Direksi

Komposisi Direksi Direksi PPI periode tahun 2019 telah

melalui proses suksesi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Dengan rangkaian proses

suksesi yang ketat, diharapkan akan menghasilkan

anggota Direksi yang tepat untuk Perusahaan. Adapun

tabel dibawah ini akan menggambarkan komposisi

Direksi PPI periode sampai dengan 31 Desember 2019,

yaitu:

Directors’ Work Guidelines

The Company is equipped with a Board of Directors’

Charter for PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

Number: PPI-630-002877 as a reference in conducting

business relations with the Board of Commissioners

and other related parties regarding its management

function. The Board of Commissioners’ Guidelines

were reviewed and updated on November 1, 2016

in accordance with the latest regulations and best

practices.

Criteria for Board of Directors

Based on Articles of Association Chapter 10 Verse 2,

members of Board of Directors are those who are

capable of taking legal actions, except within 5 (five)

years before their appointment:

a. declared bankrupt;

b. as a member of Board of Directors or Board of

Commissioners or Supervisory Board whose found

guilty of causing a Company or Public Corporation

to be declared bankrupt; or

c. convicted of a criminal offense that is detrimental

to the country’s finances and/or related to the

financial sector

In addition to the requirements above, members of the

Board of Directors must also fulfill other requirements

set forth by technical agencies based on regulations.

Tenure of Board of Directors

The tenure of Board of Directors is set at 5 (five)

years and can be reappointed for 1 (one) more term.

When the tenure ends and the General Meeting of

Shareholders has not yet determine a replacement, the

vacant position is carried out in accordance with the

applicable regulation to fill the respected position.

Board of Directors Composition

Composition of PPI’s Board of Directors in 2019 have

gone through a succession process in accordance with

applicable laws and regulations. It is believed that

the tight succession process will make the Company

has the right members of the Board of Directors. The

table below will illustrate the composition of the Board

of Directors of PPI within the period until 31 December

2019, namely:


Program Orientasi Bagi Direksi Baru

Kebijakan program pengenalan bagi Direksi telah diatur

dalam Board Manual PT PPI yang dalam ketentuannya

merujuk pada Pasal 43 Permen PER-01/MBU/2011

tanggal 1 Agustus 2011, meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat, wajib

diberikan Program Pengenalan mengenai kondisi

Perusahaan secara umum.

b. Penanggung jawab program pengenalah adalah

Sekretaris Perusahaan atau siapapun yang

menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan.

c. Program pengenalan meliputi:

1. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance di Perusahaan.

2. Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan

dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan,

kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana

usaha jangka pendek dan jangka panjang,

posisi kompetitif, risiko, pengendalian internal

dan masalah-masalah strategis lainnya.

3. Keterangan mengenai kewajiban, tugas,

tanggung jawab dan hak-hak Direksi dan

Dewan Komisaris.

Orientation Program for New Director

The introduction program policy for the Board of

Directors has been regulated in the PT PPI Board

Manual which in its provisions refers to Article 43 of

Regulation PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011,

covering the issues:

a. For newly appointed members of the Board of

Directors, an Introduction Program must be given

regarding the condition of the Company in general.

b. The person in charge of the introduction program

is the Corporate Secretary or anyone who functions

as a Corporate Secretary.

c. The introduction program includes:

1. The Implementation of Company’s Good

Corporate Governance Principles.

2. The description of the Company relates to

the purpose, nature and scope of activities,

financial and operating performance,

strategies, short-term and long-term business

plans, competitive positions, risks, internal

controls and other strategic issues.

3. Information relating to responsibilities, duties

and authorities of Board of Directors and

Board of Commissioners.

Nama / Name Jabatan / PositionDasar Pengangkatan /Basis of Appoitment

Periode Menjabat / Term of Office


Pelaksana Tugas President Director / Ad Interim President Director

Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuer) SK. 03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 dan SK-024/PII-SK.D1/VII/2019/Circular GMS Decision SK. 03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 and SK-024/PII-SK.D1/VII/2019

5 (lima) tahun sejak diangkat pertama kali /5 (five) years since appointed for the first time

Henri Panggabean

Finance & Human Capital Director / Finance & Human Capital Director

Keputusan RUPS Sirkuler Nomor: SK.03/28/8/1/PBP/UT/PI.II-18 dan HK.476/28/8/1/MTI-2018 /Circular GMS Decision Number: SK.03/28/8/1/PBP/UT/PI.II-18 and HK.476/28/8/1/MTI-2018


Kiki M. Hikmat

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha / Commercial & Business Development Director

Keputusan RUPS Sirkuler Nomor: SK.03/26/2/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/2/1/MTI-2018 /Circular GMS Decision Number: SK.03/26/2/1/PBP/UT/PI.II-18 and Number: HK.476/26/2/1/MTI-2018


Eko Afrilianto

Pelaksana Tugas Direktur Teknik / Ad Interim Engineering Director

Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuer) SK. 03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 dan SK-024/PII-SK.D1/VII/2019 /Circular GMS Decision SK. 03/1/7/4/MTA/UT/PI.II-19 and SK-024/PII-SK.D1/VII/2019




Dasar Pelaksanaan

Penilaian GCG di lingkungan PPI dilakukan

berdasarkan kriteria sebagaimana diuraikan dalam

Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-

16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, tentang Indikator/

Parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan

tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) pada BUMN.

Tujuan Penilaian GCG

Tujuan pelaksanaan asesmen GCG di lingkungan PPI

adalah:

1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui

penilaian/evaluasi tingkat pemenuhan kriteria

GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di PPI,

melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG

dan kategori kualitas penerapannya;

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

penerapan GCG di PPI, serta mengusulkan

rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah

(gap) antara kriteria GCG dengan penerapan GCG

di PPI yang bersangkutan;

3. Memonitor konsistensi penerapan GCG di PPI dan

memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan

pengembangan kebijakan Corporate Governance

di lingkungan PPI;

4. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap

kelengkapan dokumen, infrastructure dan

softstructure terkait GCG serta memberikan

penilaian scoring berdasarkan parameter alat uji

Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-

16/S.MBU/2012 terhadap praktik GCG di PPI dan

memberikan hasil evaluasi dan analisis;

Basis Implementation

GCG Assessment in PPI environment is based on the

criteria as described in the Secretary Decree of the

Ministry of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012,

on Assessment indicator/parameter and evaluation of

good corporate governance implementation on SOE.

GCG Assessment Objectives

The objectives of the GCG assessment in the PPI are:

1. Measuring the quality of GCG implementation

through assessment/evaluating the level of

fulfillment of GCG criteria with the real conditions

applied in PPI, through scoring/value on the

implementation of GCG and the quality categories

of GCG implementation;

2. Identify the strengths and weaknesses of

the application of GCG in PPI, and propose

improvement recommendations to reduce the gap

between the GCG criteria and the implementation

of GCG in the PPI concerned;

3. Monitor the consistency of the implementation

of GCG in the PPI and obtain input for the

improvement and development of Corporate

Governance policies within the PPI;

4. Mapping and evaluating the completeness of

documents, infrastructure and structure related

to GCG as well as providing scoring assessments

based on the parameters of the SOE Minister

Secretary Decision Number: SK-16/S.MBU/2012

on GCG practices in PPI and providing results of

evaluation and analysis;

d. Program pengenalan dapat berupa presentasi,

pertemuan, kunjungan ke kantor cabang/ unit

bisnis, ke fasilitas Perusahaan, pengkajian dokumen

Perusahaan atau program lainnya yang dianggap

sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahun 2019, PPI telah melaksanakan program

pengenalan Direksi dengan rincian waktu pelaksanaan

dan agenda sebagai

berikut:

Hari/tanggal : Rabu, 4 Juli 2019

Pukul : 14.00 wib

Tempat : Ruang Rapat MRTH 1 PT PPI

Agenda : Pengenalan Direksi Baru

d. The introduction program can be in the form of

presentations, meetings, visits to branch offices/

business unions, Company facilities, review of

Company documents or other programs that are

deemed appropriate.

In 2019, PPI has carried out an introduction program

of the Board of Directors with the details of the

implementation time and agenda as follows:

Day/date: Wednesday, 24 July 2019

Time : 2.00 PM

Location: Meeting Room MRTH 1 PT PPI

Agenda: Induction Program for New Directors

PENILAIAN PENERAPAN GCGAssessment on GCG Implementation


5. Memberikan rekomendasi penyempurnaan

terhadap kesenjangan yang ditemukan dalam

implementasi GCG di PPI sejalan dengan best

practices.

Kriteria yang Digunakan

Aspek dan indikator penilaian dalam Asesmen GCG

Perusahaan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan;

2. Pemegang Saham dan RUPS;

3. Dewan Komisaris;

4. Direksi;

5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi;

6. Aspek Lainnya.

Pihak yang Melakukan Penilaian

Pelaksanaan penilaian GCG tahun 2019 untuk tahun

buku 2018 dilakukan oleh pihak Independen yaitu PT

PPAK PT Bumi Pertiwi Mandiri (INDgAF) yang ditunjuk

sebagai assessor eksternal oleh Perusahaan.

Hasil dan Skor Penilaian GCG

Berikut adalah rincian skor yang diperoleh Perusahaan

pada tahun 2019 untuk tahun buku 2018.

Tabel Hasil Penilaian GCG 2019 & 2018

Perolehan total skor sebesar 92,199 dari total skor

maksimal yaitu sebesar 100,000 yang setara dengan

92,199% dengan kualifikasi kualitas penerapan GCG

“Sangat Baik” menunjukkan komitmen PPI untuk

terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip-

prinsip GCG di Perusahaan. Pada tahun 2019 total

area of improvement yang diperoleh dari pelaksanaan

asesmen adalah sebanyak 35 rekomendasi.

5. Providing recommendations for improving the

gaps found in the implementation of GCG in PPI is

in line with best practices.

Assessment Criteria

Aspects and indicators of assessment in the Company’s

GCG Assessment in 2019 are as follows:

1. Implementation of Good Corporate Governance;

2. Shareholders and GMS;

3. Board of Commissioners;

4. Board of Directors;

5. Disclosure of Information and Transparency;

6. Other aspects.

Assessor

The assessment in 2019 for the implementation of GCG

in financial year 2018 was done by an Independent

party PT PT Bumi Pertiwi Mandiri (INDgAF) which was

appointed as an external assessor by the Company.

GCG Assessment Results and Scores

The following is the detail on Company’s scores in 2019

for the fiscal year in 2018.

Table of GCG Assessment 2019 & 2018

Obtaining a total score of 92,199 from the maximum

total score of 100,000 which is equivalent to 92.199%

with the qualifications of the quality of implementing

GCG “Very Good” shows the commitment of PPI to

continuously improve the quality of the implementation

of GCG principles in the Company. In 2019 the total area

of improvement obtained from the assessment was 35

recommendations.

Aspek Pengujian / Evaluation AspectBobot/Weight

Tahun / Year

Capaian /Achievement

%

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan / Commitment to the Implementation of Sustainable Good Corporate Governance

7,000 6,930 99,003

Pemegang Saham dan RUPS / Shareholders and GMS 9,000 8,654 96,151

Dewan Komisaris / Board of Commissioners 35,000 33,514 95,753

Direksi / Board of Directors 35,000 33,316 95,188

Pengungkapan Informasi dan Transparansi / Disclosure of Information and Transparency

9,000 8,035 89,281

Aspek Lainnya / Other Aspects 5,000 1,750 30,000

Jumlah Skor / Total Score 100,000 92,199



Temuan Dan Rekomendasi

Penilaian atas penerapan GCG telah dilaksanakan

tersebut telah menghasilkan temuan-temuan yang

menjadi rekomendasi untuk penyempurnaan praktik

GCG di Perusahaan di masa yang akan datang. Berikut

adalah rekomendasi dari penilaian GCG di tahun 2018

dan 2019.

Tabel Rekomendasi Asesmen GCG 2018

Rekomendasi tahun 2018 yang belum selesai

ditindaklanjuti dan menjadi rekomendasi atas penilaian

GCG di tahun 2019 akan ditindaklanjuti pada periode

selanjutnya. Menurunnya angka rekomendasi pada

setiap aspek pengujian menunjukkan keberhasilan PPI

dalam mewujudkan komitmennya akan penerapan

GCG di Perusahaan.

Findings and Recommendations

The assessment of GCG application that has

been implemented resulted in findings that are

recommendations for improving GCG practices

in the Company in the future. The following are

recommendations from GCG assessments in 2018 and

2019.

Table of Assessment Recommendations in 2018

The 2018 recommendations that have not yet been

followed up and become recommendations for

evaluating GCG in 2019 will be followed up in the next

period. The reduced number of recommendations in

each evaluation aspect shows the success of PPI in

realizing its commitment to the implementation of

GCG in the Company.

NO. Aspek/ Aspect

A PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL / SHAREHOLDERS AND GMS/CAPITAL OWNER

Rekomendasi / Recommendation

1

Perusahaan segera menetapkan secara definitive melalui RUPS, Pejabat Direksi yang berstatus Plt atau melakukan pengangkatan calon Direksi yang baru hasil seleksi. / The Company has immediately determines, through the GMS, a definite Board Directors with Ad Interim status or appoints new candidates of Board Directors based on selection.

2

1. Perusahaan segera menyesuaikan jumlah anggota Dewan Komisaris dengan jumlah Direksi.2. Perusahaan segera memfasilitasi Anggota Dewan Komisaris dalam rangka pemenuhan kompetensi

yang dipersyaratkan.1. The Company immediately adjusts the number of members of the Board of Commissioners with the

number of Board of Directors.2. The Company immediately facilitates the members of the Board of Commissioners in order to fulfill the

required competencies.

3

Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan keputusan yang mengatur jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris.Shareholders & GMS/Capital Owners immediately decides on the maximum number of positions in the Board of Commissioners that may be hold by a member of the Board of Commissioners.

Aspek Pengujian / Evaluation AspectBobot /Value

Tahun / Year

Capaian/ Achievement

%

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan / Commitment to the Implementation of Sustainable Good Corporate Governance

7 6,924 98,913

Pemegang Saham dan RUPS / Shareholders and GMS 9 8,437 93,748

Dewan Komisaris / Board of Commissioners 35 33,048 94,424

Direksi / Board of Directors 35 32,977 94,220

Pengungkapan Informasi dan Transparansi / Disclosure of Information and Transparency

9 7,667 85,184

Aspek Lainnya / Other Aspects 5 1,250 25,000

Jumlah Skor / Total Score 100 90,228 90,303


NO. Aspek/ Aspect

4Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan kebijakan dan melaksanakan penilaian Kinerja Direksi secara individu. / Shareholders & GMS/Capital Owners immediately decides on the policies and assessment on the individual performance of Board of Directors.

5Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan kebijakan dan melaksanakan penilaian Kinerja Dewan Komisaris secara individu. / Shareholders & GMS/Capital Owners immediately decides on the policies and assessment on the individual performance of Board of Commissioners.

B DEWAN KOMISARIS / DEWAN PENGAWAS / BOARD OF COMMISSIONERS/SUPERVISORY BOARD


6

Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Pelatihanyang diikuti kepada Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal. / The Board of Commissioners/Supervisory Board prepares and submits the participation Report on of Training Results to the Shareholders & GMS/Capital Owners.

7

Dewan Komisaris/Dewan Pengawas membuat surat kepada Direksi untuk menyampaikan hasil kajian Manajemen Resiko agar dapat ditindaklanjuti oleh Direksi. / The Board of Commissioners/Supervisory Board makes a letter to the Board of Directors to submit the results of the Risk Management study for the Board of Directors to follow.

8Dewan Komisaris / Dewan Pengawas menetapkan dan melaksanakan penilaian terhadap efektivitas audit eksternal. / The Board of Commissioners/Supervisory Board determines and assess the effectiveness of external audits.

9Dewan Komisaris/Dewan Pengawas segera menetapkan dan melaksanakan penilaian kinerja terhadap Direksi secara individu. / The Board of Commissioners/Supervisory Board immediately determines and evalutes on individual performance of the Board of Directors.

10Dewan Komisaris/Dewan Pengawas segera menetapkan, melaksanakan, dan menyampaikan hasil penilaian Kinerja terhadap Direksi secara individu./ The Board of Commissioners/Supervisory Board immediately determines, implements, and submits the individual appraisal to each Director.

11

Sekdekom dan Sekper melakukan perbaikan atas Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Dewan Komisaris & Direksi tahun 2018 untuk memuat poin tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya / The Secretary of Board of Commissioners and Corporate Secretary improved the Minutes of Meeting of Board of Commissioners internal meeting and joint meeting of Board of Commissioners & Board of Directors in 2018 to add the evaluation results regarding the decision on previous meeting.

12

Laporan Triwulanan dan Tahunan Komite kepada Dewan Komisaris, memuat perbandingan realisasi kegiatan dengan Program Kerja Tahunan serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya. / The Committee’s Quarterly and Annual Report to the Board of Commissioners, contain the comparation between realization and Annual Work Program and the substance of the activities and recommendations.

13Implementasi SOP perlu ditingkatkan efektivitasnya melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun pelatihan oleh masingmasing divisi. / The effectiveness of implementing SOP needs to be increased through socialization and training activities by each division.

14

Penyampaian Rancangan RKAP kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dilakukan sebelum tahun anggaran dan pembahasan RKAP disampaikan sebelum Keputusan RUPS tentang persetujuan RKAP. / Submission of RKAP Draft to Shareholders and Board of Commissioners was conducted before the fiscal year and the RKAP discussion is submitted before the approval on RKAP from GMS.

15Pemenuhan target KPI PT PPI terkait pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor perlu ditingkatkan dengan strategi yang ditetapkan oleh Direksi / The fulfillment of PT PPI’s KPI targets related to revenue growth and vendor performance needs to be improved with the strategy from the Board of Directors.

16Perusahaan segera menetapkan kebijakan mengenai SPM (Standar Pelayanan Minimal) / The company immediately sets a policy regarding SPM (Minimum Service Standards).

17Direktur Utama segera menetapkan kebijakan mutu yang masih bersifat draft dan menandatanganinya / The President Director immediately set a quality policy that is still a draft and signed it.

18

Perusahaan segera menetapkan kebijakan Pengaturan untuk Anak Perusahaan (subsidiary governance) dan Perusahaan Patungan yang mencakup seluruh kriteria yaitu pengangkatan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta insentif bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi. / The company immediately establishes the Arrangement policy for Subsidiaries (subsidiary governance) and Joint Ventures which covers all criteria, namely appointment of Board of Commissioners/Board of Trustees and Board o Directors, setting targets and appraisal as well as incentives for the Board of Commissioners/Board of Trustees and Board of Directors.



NO. Aspek/ Aspect

19Perusahaan segera menetapkan target kinerja dan realisasi kinerja anak perusahaan/perusahaan patungan yang mendukung kinerja perusahaan. / The Company immediately sets performance targets and realization of subsidiaries/joint ventures that support the company’s performance.

20

Direktur Utama segera mengesahkan kebijakan mengenai Hak-hak Konsumen/pelanggan,Kebijakan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Konsumen/ Pelanggan jika draft yang ada sudah memadai / The President Director immediately approves the policy regarding Consumer/Customer Rights, Consumer/Customer Safety, Health and Safety Policy if the existing draft is adequate.

21Perusahaan meningkatkan realisasi pendapatan dan laba bersih sesuai target RKAP tahun 2019 / The company increases the realization of revenue and net profit according to the target in 2019 RKAP.

22Perusahaan menentukan dan melaksanakan strategi yang efektif dalam peningkatan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan dan kinerja vendor. / The company determines and implements an effective strategy to increase the performance of achieving revenue target vendor performance.

23Perusahaan segera memenuhi jumlah kebutuhan 4 orang personel Auditor dan staf Divisi Audit sesuai dengan Piagam Audit Internal. / The company immediately fulfilled the needs of 4 Auditor and members of Audit Division in accordance with the Internal Audit Charter.

24Perusahaan memfasilitasi Kepala SPI dan staf auditor untuk memiliki sertifikasi profesi di bidang audit internal. / The company facilitates the Head of SPI and auditor staff to have professional certification in internal audit.

25Divisi SPI PT PPI segera melakukan assessment untuk program jaminan kualitas. / The SPI Division of PT PPI immediately conducted an assessment for the quality assurance program.

26

Perusahaan memfasilitasi Sekper untuk meningkatkan kompetensi yang mencakup hukum, pasar modal, manajemen keuangan, dan komunikasi perusahaan. / The company facilitates Corporate Secretary to improve the competence on various aspects including legal, capital market, financial management, and corporate communication.

27Informasi Perusahaan yang ditampilkan pada website perusahaan selalu di-update oleh Sekper paling tidak setiap triwulan. / Corporate information on the company’s website is always updated by Corporate Secretary at least every quarter.

28

1. Direksi segera menyampaikan rancangan RJPP dari kepada Pemegang Saham;2. Pengesahan RKAP paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan.1. The Board of Directors shall immediately submit the RJPP draft to Shareholders;2. Approval on RKAP is no later than the end of year before the current fiscal year.

C PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI / INFORMATION DISCLOSURE AND TRANSPARENCY


29

Perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dokumen yang di upload dalam website dan memastikan dokumen tersebut merupakan yang terbaru hasil pemutakhiran. / The Company needs to perform regular evaluation on the uploaded document in website and assures that the respected document is the latest.

30PT PPI harus meningkatkan kinerja Perusahaan dan Annual Report melalui strategi khusus yang disusun bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi. / PT PPI needs to improve the Company’s performance and Annual Report through special strategy formulated with Board of Commissioners and Board of Directors.


Prosedur Pengusulan dan Penetapan Remunerasi

PPI menetapkan penghasilan Dewan Komisaris dengan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

• Komisaris Utama: 45% dari gaji Direktur Utama

• Komisaris: 90% dari gaji Komisaris Utama

Sementara penghasilan Direksi ditetapkan dengan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

• Direktur Utama: 100%

• Direktur: 90% dari gaji Direktur Utama

Berikut adalah tahapan penetapan penghasilan Dewan

Komisaris dan Direksi PPI:

Procedure for Nomination and Determination of Remuneration

PPI determines the income of the Board of

Commissioners by taking into account the following

provisions:

• President Commissioner : 45% of President

Director’s Salary

• Commissioner : 90% of President Commissioner’s

Salary

Meanwhile the income of Board of Directors was

determined by taking into account the following

provisions:

• President Director: 100%

• Director: 90% of President Commissioner’s Salary

The following are the stages to determine the income of

the PPI’s Board of Commissioners and Directors:

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy for Board of Commissioners and Board of Directors

• Menyusun usulan remunerasi dengan metode yang telah ditetapkan

• Mengajukan usulan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit /

• Preparing the proposed remuneration with the established method

• Submitting a proposal to the Board of Commissioners through the Audit Committee

• Melakukan telaah atas usulan Direksi

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris /

• Reviewing the proposal from the Board of Directors

• Providing rrecommendation to the Board of Commissioners

• Melakukan telaah atas usulan Direksi dan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit

• Mengajukan hasil telaah kepada Pemegang Saham /

• Reviewing the recommendation of the Board of Directors and considering the recommendations of the Audit Committee

• Submitting the review results to the shareholder

• Menetapkan remunerasi melalui RUPS /

• Establishing the remuneration through GMS

Direksi /Board of Directors

Komite Audit /Audit Committee

Dewan Komisaris /Board of Commissioners

Pemegang Saham /Shareholders



A. Kebijakan Nominasi Dewan KomisarisKebijakan remunerasi Dewan Komisaris mengacu

pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/

MBU/2014 dan Keputusan Pemegang Saham.

Penetapan penghasilan yang berupa Gaji atau

Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas yang bersifat

tetap, dilakukan dengan mempertimbangkan

factor skala usaha, kompleksitas usaha, tingkat

inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan

Perusahaan, dan faktor-faktor lain yang relevan,

serta tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan. Sementara untuk

penetapan penghasilan yang berupa Tantiem/

Insentif Kinerja yang bersifat variabel (merit rating)

dilakukan dengan mempertimbangkan faktor

kinerja dan kemampuan keuangan Perusahaan,

serta faktor-faktor lain yang relevan.

Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris

Struktur Remunerasi anggota Dewan Komisaris

PPI dapat terdiri dari:

1. Honorarium;a. Honorarium Komisaris Utama Perseroan

ditetapkan sebesar 45% dari Gaji Direktur

Utama;

b. Honorarium Anggota Komisaris Perseroan

ditetapkan sebesar 90% dari Honorarium

Komisaris Utama.

2. Tunjangan, yang terdiri atas:a. Tunjangan hari raya;

• Tunjangan Hari Raya Komisaris

Utama ditetapkan sebesar 1 (satu) kali

Honorarium;

• Tunjangan Hari Raya Anggota Dewan

Komisaris Perseroan ditetapkan

sebesar 1 (satu) kali Honorarium;

A. Nomination Policy for Board of CommissionersThe remuneration policy of the Board of

Commissioners refers to the Minister of BUMN

Regulation Number: PER-04/MBU/2014 and

Shareholders’ Decrees. Determination of

income in the form of Salary or Honorarium,

Permanent Allowances and Facilities, carried out

by considering business scale factors, business

complexity, inflation rate, condition and financial

capacity of the Company, and other factors

that are relevant, and not contradictory to laws

and regulations. Meanwhile, the determination

of income in the form Tantiem/Performance

Incentive variable (merit rating) is carried out by

considering the Company’s financial performance

and capability, as well as other relevant factors.

Remuneration Structure of the Board of Commissioners Members

The Remuneration Structure of PPI Board of

Commissioners members can consist of:

1. Honorarium;a. The Honorarium of the Company’s

President Commissioner is set at 45% of

the Salary of the President Director;

b. The Honorarium of the Company’s

Commissioners is set at 90% of the

President Commissioner’s Honorarium.

2. Allowance, consist of:a. Religious Holiday Allowance;

• The President Commissioner

Religious Holiday Allowance is set at

1 (one) time Honorarium;

• The Company’s member of the

Board of Commissioners Religious

Holiday Allowance is set at 1 (one)

Direksi / Board of DirectorKomite Audit / Audit

CommitteerDewan Komisaris / Board

of CommissionersPemegang Saham /

Shareholders

Menyusun usulan remunerasi dengan metode yang telah ditetapkan / Prepare a remuneration proposal with the method that has been set

Melakukan telaah atas usulan Direksi / Reviewing the Board of Directors’ proposals

Melakukan telaah atasusulan Direksi dan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit / Review the Board of Directors’ proposals and consider the Audit Committee recommendations

Menetapkan Remunerasi melalui RUPS / Determine Remuneration through GMS

Mengajukan Usulan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit / Submit proposals to the Board of Commissioners through the Audit Committee

Memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris / Provide Recommendations to the Board of Commissioners

Mengajukan Hasil telaah kepada Pemegang Saham / Submitting review results to Shareholders


• Tunjangan Hari Raya diberikan

sebesar 1 (satu) kali Gaji, yang

dibayarkan setelah pembayaran

Tunjangan Hari Raya Pekerja

Perseroan atau selambat-lambatnya

1 (satu) minggu sebelum Hari Raya.

b. Tunjangan transportasi;• Tunjangan Transportasi Komisaris

Utama Perseroan ditetapkan sebesar

20% dari Honorarium Komisaris

Utama

• Tunjangan Transportasi Anggota

Dewan Komisaris Perseroan

ditetapkan sebesar 20% dari

Honorarium Anggota Dewan

Komisaris.

c. Asuransi purna jabatan.

3. Fasilitas, yang terdiri atas:

a. Fasilitas kesehatan;

b. Fasilitas bantuan hukum;

c. Perkumpulan profesi; dan

d. Pakaian seragam

4. Tantiem/Insentif Kinerja, di mana di dalam

tantiem tersebut dapat diberikan tambahan

berupa Penghargaan Jangka Panjang (Long

Term Incentive/LTI).

Jumlah Nominal Remunerasi DewanKomisarisRemunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2019

ditetapkan berdasarkan Keputusan Para Pemegang

Saham Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS Sirkuler) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

Nomor: SK.03/4/9/2/PAP/UT/PI.11-19 dan Nomor SK-

040/PII-SK.D1/IX/2019 tentang Penetapan Tantiem

Untuk Direksi dan Dewan Komisaris PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia Atas Kinerja Tahun Buku 2018.

Adapun jumlah nominal remunerasi Dewan Komisaris

pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

time Honorarium;

• The Religious Holiday Allowance is

given at 1 (one) time salary, which

is paid after the payment of the

Company’s employee holiday

allowance or no later than 1 (one)

week before the feast day.

b. Transport Allowance;

• The President Commissioner

Transportation Allowance is set at

20% of the President Commissioner

Honorarium

• Transportation Allowance of

the members of the Board of

Commissioners of the Company is

set at 20% of the Honorarium of the

Board of Commissioners.

c. Retirement insurance.

3. Facilities, consist of:a. Health Insurance;

b. Legal assistance facilities;

c. Professional Association; and

d. Uniform

4. Performance Tantiem/Incentives, in which the

bonus can be given in the form of a Long Term

Incentive.

Board of Commissioners Remuneration Nominal AmountThe remuneration of the Board of Commissioners for

2018 is determined based on the Decision of the General

Meeting of Circular Shareholders Number: SK.03/4/9/2/

PAP/UT/PI.11-19 and Number: SK-040/PII-SK.D1/IX/2019.

The nominal amount of remuneration for the Board of

Commissioners in 2019 is as follows:



Tabel Jumlah Nominal Remunerasi DewanKomisaris

(Dalam Rupiah penuh)

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam

kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:

Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi Dewan

Komisaris

B. Kebijakan Remunerasi DireksiKebijakan remunerasi Dewan Komisaris mengacu

pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/

MBU/2014 dan Keputusan Pemegang Saham.

Penetapan penghasilan yang berupa Gaji atau

Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas yang bersifat

tetap, dilakukan dengan mempertimbangkan

faktor skala usaha, kompleksitas usaha, tingkat

inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan

Perusahaan, dan faktor-faktor lain yang relevan,

serta tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan. Sementara untuk

penetapan penghasilan yang berupa Tantiem/

Insentif Kinerja yang bersifat variabel (merit rating)

dilakukan dengan mempertimbangkan faktor

kinerja dan kemampuan keuangan Perusahaan,

serta faktor-faktor lain yang relevan.

Struktur Remunerasi Anggota Direksi

Struktur Remunerasi anggota Direksi dapat

terdiri dari:

1. Gaji;

2. Tunjangan yang terdiri atas:

a. Tunjangan hari raya;

b. Tunjangan komunikasi;

c. Tunjangan pakaian;

d. Tunjangan cuti tahunan;

e. Tunjangan cuti besar;

f. Tunjangan perumahan;

g. Tunjangan proyek;

h. Santunan purna jabatan.

Table of the Amount of Board of Commissioners Remuneration

(in full Rupiah)

Remuneration in one year is grouped in the range of

income levels as follows:

Table of Group of the Amount of Board of Commissioners Remuneration

B. Board of Directors Remuneration PolicyThe remuneration policy of the Board of Directors

refers to the Minister of BUMN Regulation Number:

PER-04/MBU/2014 and Shareholders’ Decrees.

Determination of income in the form of Salary

or Honorarium, Permanent Allowances and

Facilities, carried out by considering business

scale factors, business complexity, inflation rate,

condition and financial capacity of the Company,

and other factors that are relevant, and not

contradictory to laws and regulations. Meanwhile,

the determination of income in the form Tantiem/

Performance Incentive variable (merit rating) is

carried out by considering the Company’s financial

performance and capability, as well as other

relevant factors.

Remuneration Structure of the Board of Directors MembersRemuneration Structure of the Board of Commissioners

Members can consist of:

1. Salary;

2. Allowances, which consist of:

a. Religious Holiday Allowance;

b. Communication Allowance;

c. Clothing Allowance;

d. Annual Leave Allowance;

e. Grand Leave Allowance;

f. Housing Allowance;

g. Project Allowance;

h. Post-Service Compensation.

Jabatan / Position Honorarium

Komisaris Utama / President Commissioner 373.971.600

Komisaris / Commissioner 336.574.440




Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun / Total Remuneration per person in a year

Jumlah Komisaris / Number of Commissioners

Di atas Rp500 juta - Rp1 Miliar / Above Rp500 million - Rp1 Billion 0

Rp500 juta kebawah / Under Rp500 million 5


3. Fasilitas yang terdiri atas:

a. Fasilitas kendaraan dinas;

b. Fasilitas kesehatan;

c. Fasilitas bantuan hukum;

d. Club membership;

e. Biaya representasi; dan

4. Tantiem/Insentif Kinerja, di mana di dalam

Tantiem tersebut dapat diberikan tambahan

berupa Penghargaan Jangka Panjang (Long Term

Incentive/LTI).

Indikator Penetapan Remunerasi Direksi

Direksi mempertimbangkan indikator yang telah

ditetapkan oleh Pemegang Saham. Dalam hal ini

indikator yang dimaksud adalah Key Performance

Indicator (KPI) atau kontrak manajemen Direksi yang

menjadi salah satu ukuran untuk menilai kinerja Direksi.

Jumlah Nominal Remunerasi Direksi

Remunerasi Direksi untuk tahun 2019 ditetapkan

berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Sirkuler Nomor: SK03/20/12/3/PBI/UT/PI.II-18

dan Nomor HK.476/20/12/4MTI-2019. Adapun jumlah

nominal remunerasi Direksi pada tahun 2019 adalah

sebagai berikut:

Tabel Jumlah Nominal Remunerasi Direksi

(Dalam Rupiah penuh)

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam

kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:

Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi Direksi

3. Facilities, which consist of:

a. Official Vehicle Facility;

b. Health Facility;

c. Legal Assistance Facility;

d. Club membership;

e. Representation Costs; and

4. Performance Tantiem/Incentives, in which the

bonus can be given in the form of a Long Term

Incentive.

Board of Directors Remuneration Determination IndicatorsThe Board of Directors considers the indicators that

have been determined by the Shareholders. In this

case, the indicator is Key Performance Indicator (KPI)

or Board of Directors management contract which is

one measure to assess the performance of the Board

of Directors.

Board of Commissioners Remuneration Nominal AmountThe remuneration of the Board of DIrectors for 2018

is determined based on the Decision of the General

Meeting of Circular Shareholders Number: SK03/20/12/3/

PBI/UT/PI.II-18 and Number: HK.476/20/12/4MTI-2018.

The nominal amount of remuneration for the Board of

Directors in 2019 is as follows:

Table of the Amount of Remuneration of Board of

Directors

(in full Rupiah)

Remuneration in one year is grouped in the range of

income levels as follows:

Table of Group of the Amount of Board of Directors

RemunerationJumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun / Total

Remuneration per person in a yearJumlah Komisaris / Number of Commissioners

Di atas Rp2 Miliar / Above Rp 2 Billion 0

Di atas Rp1 Miliar-Rp2 Miliar / Above Rp 1 Billion-Rp 2 Billion 0

Di atas Rp500 juta-Rp1 Miliar / Above Rp500 million-Rp1 Billion 4

Rp500 juta kebawah / Below Rp500 million 0

Jabatan / Position Honorarium

Direktur Utama / President Director 831.048.000

Direktur / Director 747.943.200





RAPAT DEWAN KOMISARIS

Rapat Internal Dewan KomisarisRapat Internal Dewan Komisaris selama tahun 2019

dilaksanakan sebanyak 12 kali. Rapat gabungan

bersama Direksi selama tahun 2019 dilaksanakan

sebanyak 12 kali.

Agenda, Tanggal, dan Peserta Rapat Internal Dewan Komisaris

BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGS

Board of Commissioners Internal MeetingsThroughout 2019, internal meetings of the Board of

Commissioners have held 12 times. During 2019, joint

meetings with the Board of Directors were held 12 times.

Agenda, Date, and Board of Commissioners Internal Meetings Participants

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIFrequency and Attendance Level of Board of Commissioners and Board of Directors Meeting

NoHari/ Tanggal /

Day/ DateAgenda Peserta / Participants

1Rabu, 23 Januari 2019Wednesday, January 23, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Laporan evaluasi Kinerja bulan Desember 2018• Anak Perusahaan PT PPI • Update Isu Strategis/ Project Strategis PPI• RKM Perusahaan 2019

• Follow up from previous meeting• Performance evaluation report on December

2019• Subsidiary of PT PPI• Strategic Issue update/PPI Strategic Project • Company’s RKM 2019

• Riry Syeried Jetta• Lukita Dinarsyah Tuwo• Dachamer Munthe• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku

Anggota Komite Audit / as Audit Committe

2

Kamis, 21 Februari 2019Thursday, February 21, 2019

• Usulan RKAP 2019• Laporan evaluasi Kinerja bulan Januari 2019• Pendanaan pengganti PMPI• Anak Perusahaan PT PPI • Progress Update Isu Strategis PT PPI

• 2019 RKAP Proposal• Performance evaluation report on January

2019• Replacement funding PMPI• Subsidiary of PT PPI• Strategic issue update of PT PPI

• Lukita Dinarsyah Tuwo selaku penerima kuasa dari Komisaris Utama / as authority holder from President Commissioner

• Dachamer Munthe• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku

Anggota Komite Audit / as Audit Committee

• Urip Nurhayat selaku Sekretaris Dewan Komisaris / as Board of Commissioners Secretary

3Rabu, 27 Maret 2019Wednesday, March 27, 2019

• Laporan Keuangan Audit Tahun 2018• Pembatalan PMPI dan Alternatif Solusi

pembiayaan• Update isu strategis/Project Strategis PPI• Agenda Lain-Lain

• 2018 Audited Financial Statement• Cancelation of PMPI and alternative for

funding solution• Strategic Issue update/PPI Strategic Project• Other agenda

• Lukita Dinarsyah Tuwo selaku Komisaris Utama / as President Commissioner


Anggota Komite Audit / as Member of Audit Committee



NoHari/ Tanggal /


4Selasa, 30 April 2019Tuesday, April 30, 2019

• Laporan Kinerja Keuangan Bulan Maret 2019• Pembatalan PMPI dan Alternatif solusi

pembiayaan• Update isu strategis/project strategis PPI• Agenda lain-lain

• Financial Peformance report March 2019• Cancelation of PMPI and alternative for

funding solution• Strategic Issue update/PPI Strategic Project• Other agenda





5Senin, 27 Mei 2019Monday, May 27, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Laporan Kinerja Keuangan bulan April 2019• Project Update• Anak Perusahaan PT PPI • Agenda lain-lain

• Follow up from previous meeting• Financial Performance Report as of April 2019• Project Update• Subsidiary of PT PPI• Other Agenda





6Rabu, 26 Juni 2019Wednesday, June 26, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Performansi s/d bulan mei 2019• Persiapan RUPS pertanggungjawaban tahun

2018• Project update• Pembahasan permasalahan strategis

• Follow up from previous meeting• Performance until May 2019• Preparation of 2018 GMS • Project update• Strategic discussion


• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku

Anggota Komite Audit/ as Member of Audit Committee

• Chandra Irawan selaku Sekretaris Dewan Komisaris / as Board of Commissioners Secretary

7Rabu, 24 Juli 2019Wednesday, July 24, 2019

• Perkenalan Dewan Komisaris• Pembagian tugas Dewan Komisaris• Pembahasan Permasalahan Strategis

• Introduction of the Board of Commissioners• Distribution of duties of the Board of

Commissioners• Discussion of Strategic Issues

• Ogi Rulino• Lukita Dinarsyah Tuwo• Dachamer Munthe• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi (anggota

Komite Audit / members of Audit Committee)

• Chandra Irawan (Sekdekom / Secretary of Board of Commissioners)



NoHari/ Tanggal /


8Rabu, 21 Agustus 2019Wednesday, August 21, 2019

• Pembahasan Rencana Kerja Dekom tahun 2020

• Kelengkapan Organ Dekom• Isu Strategis Lainnya

• Discussion of the Board of Commissioners Work Plan for 2020

• The Completenesss of Board of Commissioners Organ

• Other Strategic Issues



• Chandra Irawan (sekdekom / Secretary of Board of Commissioners)

9

Senin, 23 September 2019Monday, September 23, 2019

• Pembahasan Usulan Perubahan Struktur Organisasi

• Pembahasan Alignment RJPP• Isu Strategis Lainnya

• Discussion on Proposal to Change the Organizational Structure

• Discussion of RJPP Alignment• Other Strategic Issues

• Ogi Rulino• Lukita Dinarsyah Tuwo• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi (anggota



Dachamer Munthe berhalangan hadir. / Dachamer Munthe was unable to attend.

10

Jumat, 25 Oktober 2019Friday, October 25, 2019

• Tindak Lanjut Rapat sebelumnya• Performansi s.d. September 2019• Pembahasan Usulan RKAP 2020• Project Update• Isu Strategis Lainnya

• Follow-up from previous meeting• Performances until September 2019• Discussion on the Proposed 2020 RKAP • Project Update• Other Strategic Issues




11

Selasa, 19 November 2019Tuesday, November 19, 2019

• Tindak Lanjut Rapat sebelumnya• Performansi s.d. Oktober 2019• Pembahasan Usulan RKAP 2020• Progres Proyek JTCC• Final review & alignment RJPP 2019-2020• Evaluasi Audit Internal Triwuulan III• Evaluasi Manajemen Risiko Triwulan III• Project Update• Isu Strategis Lainnya

• Follow-up from previous meeting• Performances until October 2019• Discussion on the Proposed 2020RKAP • JTCC Project Progress• Final RJPP review & alignment 2019-2020• Evaluation of Internal Audit on Third Quarter• Evaluation of Quarterly Risk Management III• Project Update• Other Strategic Issues




• Bahana Wiradanti (staf sekdekom / staff of Secretary of Board of Commissioners)


Tabel Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris

Table of Meetings Frequency and Attendance Level of the Board of Commissioners in the Internal Meeting of

the Board of Commissioners

NO. Nama / Name Jabatan / PositionKehadiran / Attendance

Presentase/Percentage

1 Ogi RulinoKomisaris Utama

President Commissioner 6 100%

2 Lukita Dinarsyah TuwoKomisaris

Commissioner6 100%

3 Dachamer MuntheKomisaris

Commissioner5 83%

4 Apep Fajar KurniawanKomisaris

Commissioner6 100%

5 Irsal YunusKomisaris

Commissioner6 100%

RAPAT DIREKSI

Rapat Internal DireksiRapat Internal Direksi selama tahun 2019 dilaksanakan

sebanyak 35 kali, dengan rincian agenda, tanggal dan

kehadiran peserta rapat sebagai berikut:

Agenda, Tanggal, dan Peserta Rapat Internal Direksi

BOARD OF DIRECTORS MEETINGS

Board of Directors Internal MeetingBoard of Directors has held 35 Internal Meetings during

2019, with details of the agenda, date and attendance

of the meeting participants as follows:

Agenda, Date, and Board of Directors Internal Meeting

Participants

NoHari/ Tanggal /


1Kamis, 17 Januari 2019Thursday, January 17, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Laporan keuangan 2018• RKM 2019• Update Anak Perusahaan (API & MMI)• Update progres isu strategis• Hal lain-lain• Follow up on previous meetings• 2018 financial statements• 2019 RKM• Subsidiary Update (API & MMI)• Update on strategic issues• Others

• Arif Suhartono• Kiki M. Hikmat• Wahyu Hardiyanto• Henri Panggabean

NoHari/ Tanggal /


12

Kamis, 19 Desember 2019Thursday, December 19, 2019

• Tindak Lanjut Rapat sebelumnya• Performansi s.d. November 2019 & Prognosa

tahun 2019• Pembahasan persetujuan rencana pinjaman

eksternal• Project Update• Isu strategis lainnya

• Follow-up from previous meeting• Performances until November 2019 &

Prognosis in 2019• Discussion on approval of external loan plans• Project Update• Other strategic issues



• Chandra Irawan (Sekdekom / Secretary of Board of Commissioners)

• Bahana Wiradanti (staf Sekdekom / staff of Secretary of Board of Commissioners)



NoHari/ Tanggal /


2Rabu, 6 Februari 2019Wednesday, February 6, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Opsi pembiayaan pengganti PMPI• Kredit MMI dan API• Site lease dengan IPC• Area CY 57 meter dengan NPCT1• Update progress project• Rencana konstruksi lahan pengganti 57 meter• Organisasi kijing• Progres project management Kijing• Optimalisasi fasilitas pendukung Kijing• Hasil sementara site selection Pulau Moa• Takagama Buffer Area• PP Kalibaru• Follow up on previous meetings• Options on replacement financing for PMPI• MMI and API Credits• site lease with IPC• CY area 57 meters with NPCT1• Update on projects • Construction plan for replacement of 57 meters land • Kijing organization• Pogress of Kijing project • Optimization of supporting facilities for Kijing• Preliminary results from site selection of Moa Island• Takagama Buffer Area• PP Kalibaru


3

Rabu, 20 Februari 2019Wednesday, February 20, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Pendanaan pengganti PMPI• Materi Rakomdir Februari 2019• Follow up on previous meetings• Funding to replace PMPI• Preparation of meetings material for Board of

Commissioners and Directors for February 2019


4Kamis, 21 Maret 2019Thursday, March 21, 2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• RJPP• RKAP• RKM • Pending Matters• Progress update• Follow Up on Results from Previous Meeting • RJPP• RKAP• RKM• Pending Matters• Progress update



• Tindak lanjut rapat sebelumnya• RJPP• Laporan Kinerja Maret 2019• RKM• Pending Matters• Progress update proyek-proyek PT PPI• Hal lain-lain• Follow up on previous meetings• RJPP• Performance Report of March 2019 • RKM• Pending Matters• Updates on PT PPI’s projects• Others

• Kiki M. Hikmat• Wahyu Hardiyanto• Henri Panggabean


NoHari/ Tanggal /


6Kamis, 23 Mei 2019Thursday, May 23, 2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• Laporan Kinerja Keuangan April 2019• Pending Matters• Progress update• Follow Up on Results from Previous Meeting • Financial Performance Report on April 2019 • Pending Matters• Update on progress


7Selasa, 25 Juni 2019Tuesday, June 25 , 2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• RJPP• Laporan kinerja keuangan bulan Mei 2019• Pending Matters• Progress update• RUPS Pertaja 2018• Follow Up on Results from Previous Meeting • RJPP• Financial performance report on May 2019• Pending Matters• Update on progress • Pertaja of 2018 GMS


8Selasa, 2 Juli 2019Tuesday, July 2 , 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Pending Matters• Progress Update• Hal lain-lain/RJPP• Follow up on previous meetings• Pending Matters• Update on Progress • Miscellaneous/RJPP

• Prastyo Wasis Prabowo

• Kiki M. Hikmat• Eko Afrilianto• Henri Panggabean

9Selasa, 9 Juli 2019Tuesday, July 9, 2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• RKM 2019• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow Up on Previous Meeting Results• 2019 RKM• Issues requiring attention/decision from the Board of

Directors• Others



10Senin, 15 Juli 2019Monday, July 15, 2019

• Rapat finalisasi pengajuan permohonan kebutuhan Dana dari PT API Tahun 2019 dan 2020

• Meeting to finalize the funding request from PT API in 2019 and 2020



11Senin, 15 Juli 2019Monday, July 15, 2019

• Rapat finalisasi pengajuan permohonan kebutuhan Dana dari PT MMI Tahun 2019 dan 2020

• Meeting to finalize the funding request from PT MMI in 2019 and 2020





NoHari/ Tanggal /


12Selasa, 16 Juli 2019Tuesday, July 16, 2019

• Tindak lanjut keputusan sebelumnya• Kebutuhan dana PPI• AOI GCG dan Induction program BOD• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Follow up on previous decisions• PPI funding requirements• AOI GCG and BOD Induction program• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors



13Selasa, 23 Juli 2019Tuesday, July 23,2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• Laporan kinerja keuangan semester 1 tahun 2019• Progress update• Capaian Kinerja Direksi sesuai RKM• Follow Up on Results from Previous Meeting • Financial performance report for semester 1 of 2019• Progress update• Directors Performance in accordance with RKM



14Selasa, 30 Juli 2019Tuesday, July 30,2019

• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• RKM per direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• RKM per directorate• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors• Others



15

Selasa, 6 Agustus 2019Tuesday, August 6,2019

• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Arahan Dewan Komisaris• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Materi Forum Manajemen Semester I Tahun 2019• Follow up on the results of previous meeting decisions• Board of Commissioners’ Direction• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors• Material of Management Forum for Semester I in 2019


• Eko Afrilianto• Henri Panggabean

16

Selasa, 13 Agustus 2019Tuesday, August 13 ,2019

• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• RKM achievements per Directorate• Issues that require the attention/decision of the Board





NoHari/ Tanggal /


17


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Laporan keuangan Juli 2019• Proyeksi cashflow tiga tahun kedepan• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Project Update• Follow up on the results of previous meeting decisions• Financial statements as of July 2019• Cashflow projections for the next three years• Issues that require the attention / decision of the

Board of Directors• Project update



18


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Arahan Dewan Komisaris• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• Board of Commissioners’ Direction• Issues that require the attention/decision of the Board



• Kiki M. Hikmat• Henri Panggabean

19

Selasa, 3 September 2019Tuesday, September 3, 2019

• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• 2019 RKM achievement per Directorate• Issues that require the attention/decision of the Board




20


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Update progres project• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• 2019 RKM achievement per Directorate• Project update • Others



21


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Laporan kinerja keuangan Agustus 2019• Update progres project• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• Financial performance as of August 2019 • Project update • Others





NoHari/ Tanggal /


22


• Pembahasan progres project JTCC oleh Tim API• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Discussion on JTCC project udpate by API• Follow up on the results of previous meeting decisions• 2019 RKM achievement per Directorate• Issues that require the attention/decision of the Board




23Selasa, 1 Oktober 2019Tuesday, October 1, 2019

• Laporan akhir kajian Block Planning Terminal Kijing oleh Aurecon

• Pembahasan Cost Accounting• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Tindak lanjut Arahan Dewan Komisaris• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Final report on Terminak Kijing Block planning study

by Aurecon• Discussion on Cost Accounting• Follow up on the results of previous meeting decisions• Follow up on Board of Commissioners Direction• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors



24

Selasa, 8 Oktober 2019Tuesday, October 8, 2019

• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Progress project update• Follow up on the results of previous meeting decisions• 2019 RKM achievement per Directorate• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors• Project update



25


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Laporan kinerja keuangan september 2019• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Follow up on the results of previous meeting decisions• Financial performance as of September 2019 • Issues that require the attention/decision of the Board



• Kiki M. Hikmat• Henri Panggabean

26


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Kick off meeting penyusunan RJPP 2020-2024• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors• Kick off meeting to prepare RJPP 2020-2024




NoHari/ Tanggal /


27


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• 2019 RKM achievement per Directorate• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors



28


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Arahan Dewan Komisaris• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan


of Directors



29


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Project Update• Laporan keuangan Oktober 2019• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• Project update• Financial statements as of October 2019• Issues that require the attention/decision of the Board

of Directors


• Eko Afrilianto• Henri Panggabean

30


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM 2019 per Direktorat• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan


of Directors



31

Selasa, 3 Desember 2019Tuesday, December 3, 2019

• Rapat Pembahasan RJPP 2020 - 2024• Discussion of RJPP Meeting 2020-2024





NoHari/ Tanggal /


32


• Pembahasan Final RJPP 2020-2024• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• Final Discussion on RJPP 2020-2024• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• Issues that require the attention / decision of the

Board of Directors• Others



33


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Tindak lanjut Arahan Dewan Komisaris• Hal-hal yang membutuhkan perhatian/keputusan

Direksi• Hal lain-lain• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• Follow up on Board of Commissioners Direction• Matters that require the attention/decision of the

Board of Directors• Others



34


• Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Laporan kinerja keuangan Desember 2019• Materi Pra RUPS Tahun 2020• Progres Project: JTCC, Maritime Tower, Kijing• Follow up on the results of previous meeting decisions• Financial performance as of December 2019• Material for Pre 2020 AGM • Project Progress: JTCC, Maritime Tower, Kijing



35


• CEO Direction • Tindak lanjut hasil keputusan rapat sebelumnya• Capaian RKM per Direktorat• CEO Direction• Follow up on the results of previous meeting decisions• RKM achievements per Directorate


• Kiki M. Hikmat• Eko Afrilianto

Tabel Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran

Direksi

Table of Meeting Frequency and Attendance of Board

of Directors

No Nama / Name Jabatan / Position

Jumlah Kehadiran / Attendance

Level

Presentase / Percentage

1 Arif Suhartono President Director 4 100%

2 Prastyo Wasis Prabowo Plt. President Director 28 100%

3 Henri Panggabean Finance & Human Capital Director 34 97%

4 Kiki M. HikmatCommercial & Business Development Director

31 91%

5 Kiki M. Hikmat Plt. President Director 3 100%

6 Eko Afrilianto Engineering Director 25 89%

7 Wahyu Hardiyanto Engineering Director 7 100%


NoHari/ Tanggal

Day/ DateAgenda Peserta / Parcipants

1Rabu, 23 Januari 2019Wednesday, January 24, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Laporan Evaluasi Kinerja Bulan Desember 2018• Anak Perusahaan PT PPI• Update Issue Strategis/Project Strategis PPI• RKM Perusahaan 2019• Follow up on previous meetings• Performance Report of December 2018• Subsidiaries of PT PPI• Update on Strategic Issue/PPI Strategic Project• Corporate RKM 2019

• Riry Syeried Jetta• Lukita Dinarsyah Tuwo• Dachamer Munthe• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku Anggota

Komite Audit / as Audit Committe

2

Kamis, 21 Februari 2019Thursday, February 21, 2019

• Usulan RKAP 2019• Laporan Evaluasi Kinerja Bulan Januari 2019• Penandaan Pengganti PMPI• Progress Project Manajement• Anak Perusahaan PT PPI• Progress Update Issue Strategis PT PPI• Proposed RKAP for 2019• Performance Evaluation as of January 2019 • PMPI Replacement Marking• Project Progress• A subsidiary of PT PPI• Progress Update on PT PPI’s Strategic Issues

• Lukita Dinarsyah Tuwo selaku penerima kuasa dari Komisaris Utama / as authority holder from President Commissioner

• Dachamer Munthe• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku Anggota

Komite Audit / as Audit Committee


3Rabu, 27 Maret 2019Wednesday, March 27, 2019


Pembiayaan• Update Issue Strategis/Project Strategis PPI• Agenda Lain-lain• Audit Reports in 2018 • Cancellation of PMPI and Alternative

Financing Solutions• Strategic Issue Update/PPI Strategic Project• Other Agenda



Komite Audit / as Member of Audit Committee




Pembiayaan• Update Issue Strategis/Project Strategis PPI• Agenda Lain-lain• Audit Reports in 2018 • Cancellation of PMPI and Alternative

Financing Solutions• Strategic Issue Update/PPI Strategic Project• Other Agenda





Rapat Gabungan Dewan Komisaris Bersama Direksi

Sepanjang tahun 2019, agenda, tanggal dan peserta

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi

adalah sebagai berikut.

Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi

Joint Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors

In 2019, the agenda, date and participants of the Joint

Meeting of the Board of Commissioners and the Board

of Directors are as follows.

Agenda, Date and Participants of Joint Meeting between the Board of Commissioners and Board of

Director



NoHari/ Tanggal /


5Senin, 27 Mei 2019Monday, May 27, 2019

• Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya• Laporan Kinerja Keuangan bulan April 2019• Project Update• Anak Perusahaan PT PPI• Agenda Lain-lain • Follow Up on Previous Meeting Results• Financial Performance Report as of April 2019• Project update• A subsidiary of PT PPI• Other Agenda





6Rabu, 26 Juni 2019Wednesday, June 26, 2019

• Tindaklanjut rapat sebelumnya• Laporan Kinerja Keuangan bulan Mei 2019• Project Update• Anak Perusahaan PT PPI• Pengenalan Direksi Baru PT PPI• Follow up on previous meetings• Financial Performance Report as of May 2019• Project update• A subsidiary of PT PPI• Introduction of PT PPI’s New Directors


• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi selaku Anggota

Komite Audit/ as Member of Audit Committee

• Chandra Irawan selaku Sekretaris Dewan Komisaris / as Board of Commissioners Secretary

7Rabu, 24 Juli 2019Wednesday, July 24, 2019

• Program Pengenalan Komisaris Baru• Tindaklanjut rapat sebelumnya• Performansi Semester 1 tahun 2019• Project Update• Anak Perusahaan PT PPI• Pembahasan Permasalahan Strategis• Introduction Program for New Commissioner • Follow up on previous meetings• Performance of Semester 1 in 2019• Project update• A subsidiary of PT PPI• Discussion of Strategic Issues




8Rabu, 21 Agustus 2019Wednesday August 21, 2019

• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Performansi s.d Juli 2019• Project Update• Isu Strategis lainnya• Introduction Program for New Commissioner • Follow up on previous meetings• Performance of Semester 1 in 2019• Project update• A subsidiary of PT PPI• Discussion on Strategic Issues





NoHari/ Tanggal /


9

Senin, 23 September 2019Monday, September 23, 2019

• Tindaklanjut rapat sebelumnya• Performansi s.d Agustus 2019• Pembahasan Usulan Struktur Organisasi• Pembahasan Aligment RJPP• Project Update• Isu Strategis lainnya• Follow up on previous meetings• Performance until August 2019• Discussion of Proposed Organizational

Structure• Discussion on RJPP Alignment• Project update• Other Strategic Issues

• Ogi Rulino• Lukita Dinarsyah Tuwo• Irsal Yunus• Apep Fajar Kurniawan• Eddy Kuswaedi (anggota



Dachamer Munthe berhalangan hadir. / Dachamer Munthe was unable to attend.

10

Jum’at, 25 Oktober 2019Friday, October 25, 2019

• Tindaklanjut rapat sebelumnya• Performansi s.d September 2019• Pembahasan Usulan RKAP 2020• Pembahasan Rencana Pinjaman Sindikasi• Project Update• Isu Strategis lainnya• Follow up on previous meetings• Performance as of September 2019• Discussion of the Proposed RKAP 2020• Discussion of Syndicated Loan Plans• Project Update• Other Strategic Issues




11


• Tindaklanjut rapat sebelumnya• Performance s.d bulan Oktober 2019• Pembahasan Usulan RKAP 2020• Progres Proyek JTCC• Pembahasan Rencana Pinjaman Sindikasi• Final review & alignment RJPP 2019-2020• Project Update• Isu Strategis lainnya• Follow up on previous meetings• Performance as of October 2019• Discussion of the Proposed RKAP 2020• Progress of JTCC Project • Discussion of Syndicated Loan Plans• Final review & alignment of RJPP 2019-2020• Project update• Other Strategic Issues





12


• Tindak lanjut rapat sebelumnya• Performansi s/d November 2019 dan prognosa

tahun 2019• Pembahasan RJPP 2020-2024• Progres rencana pinjaman eksternal• Project update• Isu strategis lainnya• Follow up on previous meetings• Performance as of November 2019 and

prognosis for 2019• 2020-2024 RJPP• Discussion• External loan progress plan• Project Update• Other strategic issues







Tabel Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan

Table of Attendance and Meeting Frequency of Joint Meetings between Board of Commissioners and

Directors

No Nama / Name Jabatan / PositionTotal Rapat /

Total Meeting

Jumlah Kehadiran/

Total Attendance

Presentase/Percentage

1 Riry Syerid JettaKomisaris Utama / President Commissioner

1 1 100%

2 Lukita Dinarsyah Tuwo

Plt. Komisaris Utama / Ad Interim President Commissioner

4 4 100%

Komisaris / Commissioner 7 6 86%

3 Dachamer Munthe Komisaris / Commissioner 12 10 83%

4 Irsal Yunus Komisaris / Commissioner 12 12 100%

5 Apep Fajar Kurniawan Komisaris / Commissioner 12 12 100%

6 Ogi RulinoKomisaris Utama / President Commissioner

6 6 100%

7 Arif SuhartonoDirektur Utama / President Director

3 3 100%

8 Kiki M Hikmat

Commercial & Business Development Director

12 11 92%

Plt. Direktur Utama / Ad Interim President Director

3 3 100%

9 Wahyu Hardiyanto

Plt. Direktur Keuangan & SDM / Ad Interim Finance & Human Capital Director

1 1 100%

Direktur Teknik / Engineering Director

6 5 83%

10 Henri PanggabeanDirektur Keuangan / Finance Director

11 11 100%

11 Prastyo Wasis PrabowoPlt. Direktur Utama / Ad Interim President Director

6 6 100%

12 Eko AfriliantoPlt. Direktur Teknik / Ad Interim Engineering Director

6 5 83%


PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASIAFFILIATE DISCLOSURE

Perseroan dengan tegas melarang adanya hubungan

keluarga sedarah di antara para anggota Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris, sampai dengan

derajat ke-3, baik menurut garis lurus maupun garis ke

samping, sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran

Dasar Perusahaan. Hubungan keluarga dan keuangan

anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi,

Dewan Komisaris, serta Pemegang Saham periode

tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Kebijakan Rangkap Jabatan Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar PPI Pasal 12 Ayat 34,

anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap

sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,

Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik

Swasta;

b. Anggotan Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas

pada Badan Usaha Milik Negara;

c. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada

instansi/lembaga pemerintah pusat dan/atau

daerah;

d. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan, pengurus dan/

atau calon/anggota legislatif; dan/atau

e. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan.

Keterangan rinci mengenai informasi rangkap jabatan

Direksi telah dipaparkan dalam bab “Profil Perusahaan”

dalam Laporan Tahunan ini.

The Company strictly forbids the existence of kinship

between members of the Board of Commissioners

and members of the Board of Commissioners and

Directors up to the third degree, either in a straight line

or side line, as stipulated in the Company’s Articles of

Association. The family and financial relations of the

members of the Board of Commissioners and fellow

Board of Commissioners, Directors and Shareholders

for 2019 can be seen in the following table:

Board of Directors Concurrent Position Policy

Based on the Articles of Association of PPI Article 12

Paragraph 34, members of the Board of Directors are

prohibited from holding multiple positions as stated

below:

a. Members of the Board of Directors in State-

Owned Enterprises, Regionally-Owned Enterprises,

Private-Owned Enterprises;

b. Members of the Board of Commissioners in State-

Owned Enterprises;

c. Other structural or functional position in

the institution/central government/regional

government

d. Other positions are in accordance with the

provisions of legislation, administrators of political

parties and/or candidates/members of legislative

and/or candidates for Regional Heads/Deputy

Regional Heads. and/or;

e. Other positions that can cause conflicts of interest.

Detailed information regarding multiple positions

of the Board of Directors has been presented in the

chapter “Company Profile” in this Annual Report.

Nama / Name

Hubungan Keluarga Dengan / Kinship WithHubungan Keuangan Dengan / Financial

Relations With

Dewan Komisaris/Board Of

Commissioners

Direksi/Board OfDirectors

Pemegang Saham/

Shareholders

Dewan Komisaris/Board Of

Commissioners

Direksi/Board OfDirectors

Pemegang Saham/

Shareholders

Arif Suhartono Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Wahyu Hardiyanto Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Henri Panggabean Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Kiki M. Hikmat Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No


Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Eko Afrilianto Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No



Pengelolaan Benturan Kepentingan Direksi

Dalam rangka menjaga independensi Direksi

untuk tidak terlibat dalam benturan kepentingan

antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan

kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, PPI telah

mengatur kebijakan mengenai benturan kepentingan

Direksi dalam Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 13.

Kepemilikan Saham Direksi

Sampai dengan 31 Desember 2019, tidak terdapat

anggota Direksi PPI yang memiliki saham PPI baik

yang kurang dari 5% atau mencapai 5% atau lebih, dari

modal disetor PPI, maupun perusahaan lainnya yang

berkedudukan di dalam maupun luar negeri.

Independensi Direksi

PPI memastikan bahwa seluruh anggota Direksi tidak

memiliki hubungan keuangan dan keluarga dengan

anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau

Pemegang Saham Pengendali atau kepemilikan

saham dan/atau hubungan, kepengurusan dengan

Perusahaan maupun Perusahaan lain. Hal ini dilakukan

untuk menghindari benturan kepentingan yang dapat

mempengaruhi kemampuan Direksi untuk bertindak

independen serta melaksanakan fungsi dan tugas

secara individual maupun kolegial.

Program Pengembangan Kompetensi Direksi

Selama tahun 2019, anggota Direksi Perusahaan

telah mengikuti berbagai program peningkatan

kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi,

maupun seminar. Rincian mengenai pelaksanaan

pengembangan kompetensi Dewan Komisaris pada

tahun 2019 terdapat dalam bab ‘Profil Perusahaan’

Laporan Tahunan ini.

Board of Directors Conflict of Interest ManagementIn order to maintain the independence of the Board

of Directors not to be involved in a conflict of interest

between the economic interests of the Company and

the personal economic interests of members of the

Board of Directors, PPI has arranged a policy regarding

conflicts of interest of the Board of Commissioners in

Article 13 of the Company’s Articles of Association.

Share Ownership of the Board of Directors

As of December 31, 2019, there were no members of the

PPI Board of Directors who owned PPI shares of either

less or more than 5%, from the paid-up capital of the

PPI, as well as other companies domiciled domestically

and abroad.

Independency of Board of Directors

PPI ensures that all members of the Board of Directors

do not have financial and family relationships with

members of the Board of Commissioners, Board of

Directors and/or Controlling Shareholders or ownership

of shares and/or relations, management with the

Company or other companies. This is done to avoid

conflicts of interest that can affect the ability of the

Board of Directors to act independently and carry out

functions and tasks individually and collegially.

Board of Directors Competency Development Program

In 2019, members of the Company’s Board of Directors

have participated in various program of competency

improvement through training, workshops, conferences,

and seminars. Details regarding the implementation of

the Board of Commissioners’ competency development

in 2019 can be found in ‘Company Profile’ of this Annual

Report.


Kepemilikan Saham / Share Ownership

PPIPerusahaan Lain/ Other Companies

Arif Suhartono President Director Nihil/ Zero Nihil/ Zero

Wahyu Hardiyanto Engineering Director Nihil/ Zero Nihil/ Zero

Prastyo Wasis Prabowo President Director Nihil/ Zero Nihil/ Zero

Henri PanggabeanFinance & Human Capital Director

Nihil/ Zero Nihil/ Zero

Kiki M. HikmatCommercial & Business Development Director

Nihil/ Zero Nihil/ Zero

Eko Afrilianto Engineering Director Nihil/ Zero Nihil/ Zero


Realisasi Pelaksanaan Tugas Direksi

Pada tahun 2019, Direksi PPI telah melaksanakan

berbagai kegiatan program kerja sebagai bentuk

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dengan

Perusahaan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut dapat

dilihat melalui rapat Direksi dan rapat bersama Dewan

Komisaris.

Penilaian Kinerja Direksi

Kinerja Direksi sepanjang tahun buku dinilai

berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator

yang telah disetujui dalam Rencana Kinerja Anggaran

Perusahaan (RKAP) dengan lingkup aspek sebagai

berikut:

1. Keuangan dan Pasar

2. Fokus Pelanggan

3. Fokus Tenaga Kerja

4. Efektivitas Produk dan Proses

5. Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab

Kemasyarakatan.

Hasil Penilaian Kinerja Direksi

Berikut adalah rincian realisasi KPI PPI untuk tahun

2019 yang menjadi dasar penilaian kinerja Direksi:

Realization Of Board Of Directors’ DutiesIn 2019, PPI Directors have carried out various work

program activities as a form of implementing their

duties and responsibilities with the Company. One

of the activities can be seen through the Board of

Directors’ meetings and meetings with the Board of

Commissioners.

Board of Directors Performance Assessment

The performance of Board of Directors throughout the

fiscal year was assessed based on the achievement

of Key Performance Indicators which approved in the

Company’s Budget Performance Plan (RKAP) with the

following aspects:

1. Finance and Markets

2. Customer Focus

3. Workforce Focus

4. Product and Process Effectiveness

5. Leadership, Governance, and Community

Responsibility.

Board of Directors Performance Assessment ResultsThe following is the breakdown of the PPI KPI for

2019 which forms the basis of the Board of Directors’

performance evaluation:

No Perspektif/ PerspectiveSatuan/

UnitBobot / Value

Bobot TotalTotal Value

TargetRealisasi /

RealizationSkor / Score

A KEUANGAN DAN PASAR / FINANCE AND MARKET

1 EBITDA Margin % 9

26

19,79% 50.93% 10,80

2 Average Collection PeriodHari***Day***

8 14 7 9,60

3Pertumbuhan PendapatanRevenue Growth

% 9 2,86% -9,88% 0,00

B FOKUS PELANGGAN / CUSTOMER FOCUS

4Indeks Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Index

Skala LikertLikert Scale

8

15

3,7 3,96 8,40

5Sinergi BUMNSOE Synery

Rp (M) 7 72,2 84,38 7,35

C FOKUS TENAGA KERJA / FOCUS ON WORKFORCE

6Produktivitas PegawaiEmployee Productivity

Rp (M)/OrangRp (M)/People

8

15

1,34 2,63 8,40

7Indeks Kepuasan PegawaiEmployee Satisfaction Index

Skala LikertLikert Scale

7 3,9 4,38 7,35



No Perspektif/ PerspectiveSatuan/

UnitBobot / Value

Bobot TotalTotal Value

TargetRealisasi /

RealizationSkor / Score

D EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES / EFFECTIVENESS ON PRODUCT AND PROCESS

8Kinerja VendorVendor Performance

Skala*Scale* 8

24

2,36 2,54 8,40

9

Kinerja Pembayaran kepada SupplierPayment Performance to Supplier

Hari***Day***

8 20 20 8,00

10Persentase Progres Proyek yang DilaksanakanPercentage of Ongoing Project

% 8 85% 98% 8,40

EKEPEMIMPINAN, TATA KELOLA, DAN TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATANLEADERSHIP, GOVERNANCE, AND COMMUNITY RESPONSIBILITY

11Good Corporate Governance (GCG)

Skor 7

20

92 93,803 7,11

12Tindak lanjut Temuan AuditFollow-up on Audit Finding

% 6 100 100,00 6,00

13Penyerapan InvestasiInvestment Absorption

% 7 87,50% 54,5% 4,36

Total 100 100 94,17

Skor 94,17

Asesmen Good Corporate GovernanceDireksi

Pada tahun 2019, PPI telah melakukan asesmen

implementasi GCG untuk Direksi yang dilaksanakan

sesuai kerangka acuan pelaksanaan asesmen GCG yang

dikembangkan oleh Kementerian BUMN berdasarkan

hasil Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor

SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Berdasarkan

hasil asesmen tersebut, Direksi memperoleh nilai

33,316 atau 95,188% dari bobot yang ditentukan sebesar

35,000% dan masuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Penilaian Kinerja Komite Di BawahDireksi

Sampai dengan Desember 2019, PPI belum

membentuk komite di bawah Direksi sehingga tidak

terdapat informasi mengenai penilaian atas kinerja

komite-komite yang berada di bawah Direksi beserta

dasar penilaiannya.

Assessment on Board of Directors Good Corporate Governance

In 2019, PPI has carried out an assessment of GCG

implementation for Directors conducted in accordance

with the terms of reference for the implementation of

GCG assessment developed by the Ministry of BUMN

based on the results of the Secretary Decree of the

Ministry of BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6,

2012. Based on the results of the assessment, The Board

of Directors obtains a value of 33.316 or 95.188% of the

specified weight of 35.000% and falls into the category

of “Very Good”.

Committees Under the Board of Directors Performance Assessment

As of December 2019, PPI has not formed a committee

under the Board of Directors, thus, there is no information

regarding the evaluation of the performance of the

committees under the Board of Directors along with

the basis of their evaluations.


Dasar Pembentukan Komite Audit Komite Audit

dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan

Komisaris Nomor: HK.56/9/31/KOMPPI-17, tanggal 30

September 2017, tentang Pengangkatan Komite Audit

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia. Komite Audit

bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugas

membantu Dewan Komisaris. Komite Audit bersifat

mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam

pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada

Dewan Komisaris.

Pedoman Komite Audit

Komite Audit PPI telah memiliki pedoman untuk

melaksanakan tugas yang disebut dengan Pedoman

& Tata Tertib Komite Audit (Audit Committee Charter),

ditetapkan tanggal 1 Desember 2016. Pedoman

tersebut disusun berdasarkan fungsi dan ketentuan

di dalam Perusahaan serta mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pedoman & Tata

Tertib Komite Audit memuat antara lain:

• Pendahuluan;

• Tujuan Pembentukan Komite Audit;

• Kedudukan, Keanggotaan, Hak dan Kewenangan;

• Tugas dan Tanggung Jawab;

• Hubungan dengan Pihak yang Terkait, Rapat,

Laporan dan lain- lain.

Pedoman Komite Audit ini akan ditinjau secara

berkala sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha,

organisasi, dan tingkat risiko dalam Perusahaan yang

mungkin terjadi. Selain itu, pemutakhiran Pedoman

Komite Audit mempertimbangkan kebutuhan Komite

yang ada pada Perusahaan serta sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Pelaksanaan tugas Komite Audit mengacu pada

Pedoman Komite Audit. Tugas Komite Audit diatur

dalam Pedoman Komite Audit sebagai berikut:

1. Komite Audit bertugas untuk memberikan

pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap

laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh

Direksi, mengidentifikasi halhal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan

tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas

Dewan Komisaris.

2. Komite Audit membuat rencana kerja tahunan

yang berisi rencana jadwal kerja dan penggunaan

sumber daya yang diperlukan.

3. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen,

The basis of establishment of Audit Committee

was based on Board of Commissioners’ Decree No:

HK.56/9/31/KOMPPI-17, dated September 30, 2017,

regarding the Appointment of Audit Committee of

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia. The Audit

Committee works collectively in carrying out the task

of assisting the Board of Commissioners. The Audit

Committee is independent both in the implementation

of duties and in reporting, and is directly responsible to

the Board of Commissioners.

Audit Committee Manual

The PPI Audit Committee has a manual for carrying

out the tasks referred to as the Audit Committee

Charter, determined on December 1, 2016. The Manual

is compiled based on the functions and provisions

in the Company and refer to the applicable laws

and regulations. The Audit Committee’s Manual &

Procedures contain among others:

• Introduction;

• Objectives of the Establishment of Audit

Committee;

• Position, Membership, Rights and Authorities;

• Duties and Responsibilities;

• Relationships with Related Parties, Meetings,

Reports, etc

Audit Committee Manual will be reviewed periodically

in accordance with the Company’s business activities,

organization, level of risks that may arise. In addition,

an update of the Audit Committee Manual considers

the needs of the Company’s existing Committees and

in accordance with applicable laws and regulations.

Audit Committee’s Duties and Responsibilities

Duties implementation of Audit Committee referes to

the Audit Committee Manual. The duties of the Audit

Committee as regulated in the Audit Committee

Manual are as follows:

1. The Audit Committee is responsible for providing

opinions to the Board of Commissioners on reports

or issues submitted by the Board of Directors,

identifying matters that require the attention

of the Board of Commissioners, and performing

other duties related to the duties of the Board of

Commissioners.

2. Audit Committee creates an annual work plan

containing work plan schedule and the use of

required resources.

3. The Audit Committee shall keep the confidentiality

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE



data, dan informasi mengenai Perusahaan yang

diperoleh selama menjalankan tugasnya.

4. Komite Audit bertugas dan dan bertanggung

jawab dalam rangka terselenggaranya Good

Corporate Governance (GCG).

Komposisi dan Profil Komite Audit

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris

Nomor: HK.56/9/31/KOMPPI-17 tanggal 30 September

2017 tentang Pengangkatan Komite Audit PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia, susunan

keanggotaan Komite Audit PPI adalah sebagai berikut:

Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Audit

of documents, data, and information about the

Company acquired while carrying out its duties.

4. The Audit Committee has duties and

responsibilities in the implementation of Good

Corporate Governance.

Audit Committee Composition and Profile

Based on the Board of Commissioners’ Decree No.

HK.56/9/31/KOMPPI-17, dated September 30, 2017, on the

Appointment of Audit Committee of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia, composition of Audit Committee

is as follows:

Table of Audit Committee’s Structure, Membership, and Expertise

Nama / Name Jabatan / Position Keterangan / Description Keahlian / Expertise

Dachamer MuntheKetua Komite Audit/ Chairman of Audit Committee

Komisaris / Commissioner Hukum/ Law

Eddy KuswaedyAnggota Komite Audit/ Member of Audit Committee

Pihak Independen/ Independent Party

Keuangan/ Finance

Dachamer MuntheKetua Komite Audit

Audit Committee Chairman

Berikut adalah profil Komite Audit PPI sampai dengan 31 Desember 2019:

The following is the profile of PPI’s Audit Committee as of December 31, 2019:

Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris dalam bab “Profil Perusahaan”

Profile can be seen on the Board of Commissioners section in the “Company Profile” chapter


ANGGOTA KOMITE AUDITAudit Committee Member

Eddy Kuswaedi H.Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung, 21

September 1958, saat ini berusia 60 tahun.

Indonesian citizen. Born in Bandung, September 21,

1958, 60 years old.

Dasar pengangkatan / Appointment Basis:

Nomor: HK.56/9/31/KOMPPI-17 tanggal 30 September

2017

No: HK.56/9/31/KOMPPI-17 dated September 30, 2017

Pendidikan / Educational Background

• Sarjana Ekonomi, Universitas Padjajaran tahun 1986 / Bachelor of Economics, Padjajaran University in

1986

• Magister Manajemen Agribisnis UGM Tahun 2011 / Master of Agribusiness Management from UGM in

2011

Riwayat Pekerjaan / Employment History

• Anggota Komite Audit PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2016 – sekarang) / Member of Audit

Committee at PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2016 – present)

• Penanggung Jawab Unit Manajemen Risiko Korporasi PT Rajawali Nasional Indonesia (2010-2012) /

Person in Charge for the Corporate Risk Management Unit of PT Rajawali Nasional Indonesia (2010 –

2012)

• Kepala Satuan Pengawasan Intern PT RNI (2007 – 2012) / Head of Internal Control Unit at PT RNI

(2007 – 2012) / Deputi Direktur Manajemen Aset PT RNI (2004 – 2007) / Deputy Director of Assets

Management at PT RNI (2004 – 2007)

Kompetensi dan Sertifikasi / Competence and Certification

• Risk Management, ISO 31000, Jakarta (2010)

• Changes Acceleration Program, Jakarta (2004)

• Good Corporate Governance, Bali (2006)

• Directoryships Program, Jakarta (2004)

• Global Leadership Development Programs,

Cisarua - Jawa Barat (2003)

• Senior Executive Development Program,

Jakarta (2002)

• Property Analysis Course, Jakarta (2002)

• Seminar “The Changing Role of Internal Audit”,

Bandung (2001)

• Control Self Assessment, Jakarta (2002)



Independensi Komite Audit

Sebagai upaya menjaga independensi serta

menghindari adanya konflik kepentingan, syarat

pengangkatan anggota Komite Audit PPI harus

merupakan anggota yang independent dan tidak

memiliki kepentingan/ keterkaitan pribadi dengan PPI.

Adapun kriteria independensi anggota Komite Audit

sebagai berikut.

Pengembangan Kompetensi Komite Audit

Rincian terkait pengembangan kompetensi yang

diikuti oleh Komite Audit pada tahun 2019 dapat dilihat

pada bab “Profil Perusahaan” sub bab “Pelatihan dan/

atau Pendidikan Komite Audit 2019” dalam Laporan

Tahunan ini.

Pelaksanaan Tugas Komite Audit

Pelaksanaan tugas Komite Audit direalisasikan dalam

bentuk rapat. Sepanjang 2019 Komite Audit telah

melaksanakan tugas sebagai bagian pendukung

Dewan Komisaris yang memberikan rekomendasi serta

memastikan efektivitas sistem pengendalian internal

dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan

internal auditor dengan rincian sebagai sebagai berikut:

Audit Committees’ Independence

In an effort to maintain independence and avoid

conflicts of interest, the appointment requirements

of the PPI Audit Committee members must be

independent members and do not have personal

interests/relations with the PPI. The criteria for the

independence of Audit Committee’ members are as

follows:

Audit Committee Competence Development

Details on the competency development participated

by the Audit Committee in 2019 can be seen on

“Company Profile” Chapter sub-chapter “Audit

Committee Training and/or Education in 2019” in this

Annual Report.

Audit Committee’s Duties Implementation

The implementation Audit Committee’s duties are

realized in the form of meetings. Throughout 2018, the

Audit Committee has performed its duties as supporting

organ of the Board of Commissioners, by providing

recommendations and ensuring the effectiveness of

internal control system and the effectiveness of duties

implementation of external and internal auditor, with

details as follows:

Kriteria Independensi / Independence Criteria

Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, kantor konsultan hukum, atau pihak lain yang memberikan jasa audit dan non-audit atau jasa konsultasi lain kepada PPI dalam waktu 6 bulan terakhir; / Not an employee in a public accountant firm, legal consulting office, or any other party providing audit, non-audit, or other consulting services to PPI within the last 6 months;

- -

Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung di PPI;/ Does not own shares directly or indirectly in PPI;

- -

Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan/atau mengendalikan Perusahaan dalam waktu enam bulan terakhir;/ Is not a person who has the authority and responsibility to plan, lead, and/or control the Company within the last six months;

- -

Tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, maupun Pemegang Saham utama PPI;/ Does not have a family relationship because of marriage and second-degree relationship, either horizontally or vertically, with the Commissioner, the Board of Directors, or the main Shareholders of PPI;

- -

Tidak mempunyai hubungan usaha langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan; dan/ Has no direct and indirect business relationship related to the Company’s business activities; and

- -

Tidak sedang berada dalam institusi yang kegiatan usahanya memberikan jasa kepada Perusahaan./ Is not a member of an institution whose business is to provide services to the Company.;

- -


Bulan / Month Agenda Nama / Name Jabatan / Position

Januari/ January

• Review kinerja Desember dan prognosa 2018

• Proyek JTCC, Kijing, Rest Area dan Log Centre

• Pending matters 2018• December performance

review and 2018 JTCC Project prognosis

• Kijing, Rest Area and Log Center Projects

• Pending matters 2018

Riry Syeried JettaKomisaris UtamaPresident Commissioner

Lukita Dinarsyah TuwoKomisaris Commissioner

Dachamer MuntheKomisaris Commissioner

Apep Fajar KurniawanKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Irsal Yunus Anggota Komisaris Commissioner

Arif SuhartonoDirektur Utama President Director

Wahyu HardiyantoDirektur Director

Kiki M. HikmatDirektur Director

Februari/February

• Pelaksanaan RKAP 2019• Rencana Kerja Manajemen• Update progress program

Manajemen• Evaluasi GCG• Implementation of 2019

RKAP• Management Work Plan• Management progress

update • GCG Evaluation

Lukita Dinarsyah TuwoKomisaris UtamaPresident Commissioner



Irsal YunusAnggota Komisaris Commissioner




Henri PanggabeanDirektur Director

1. Mengikuti Rapat Bersama Dewan Komisaris

sebanyak 12 kali

2. Mengikuti Rapat Bersama Dewan Komisaris dan

Dewan Direksi sebanyak 10 kali

Agenda dan Kehadiran Komite Audit dalam Rapat Pada

tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan 22 kali

rapat, baik rapat internal Komite Audit, rapat gabungan

bersama Dewan Komisaris dan Direksi, maupun rapat

bersama Dewan Komisaris. Berikut rincian agenda

rapat Komite Audit beserta tanggal pelaksanaannya

sepanjang tahun 2019:

1. Followed the Joint Meetings of Board of

Commissioners as much as 12 times

2. Followed the Joint Meetings of Board of

Commissioners as much as 10 times

In 2019, Audit Committee has held 22 times meetings,

including internal Audit Committee meetings, joint

meetings with the Board of Commissioners and the

Board of Directors, and meetings with the board of

Commissioners. The following are the details of the

Audit Committee meeting agenda along with its

implementation dates throughout 2019:




Maret/March

• Evaluasi kerja manajemen bulan Februari 2019

• Progress proyek Maritime Tower dan Kijing

• Progress proyek JTCC & Log Park

• Management evaluation in February 2019

• Maritime Tower and Kijing projects progress update

• JTCC & Log Park project progress









April/April

• Evaluasi kinerja dan progress triwulan i

• Laporan auditor independen 2018

• Persiapan RUPS laporan pertanggungjawaban 2018

• First quarter performance evaluation and progress

• Independent auditor report 2018

• Preparation of RUPS 2018 accountability report








Mei/May

• Pembahasan kinerja Perusahaan hingga April 2019

• Pembahasan RKM• Presentasi konsultan RJPP

2020-2024• Discussion of the

Company’s performance until April 2019

• Discussion on RKM• Presentation of RJPP

consultant 2020-2024










Juni/June

• Evaluasi kinerja manajemen hingga Mei 2019

• Progress JTCC & Rest Area Log PT API

• Progress project MMI• Management

performance until May 2019

• JTCC Progress & PT API Rest Area Log

• MMI project progress


Irsal YunusKomisaris Commissioner



Prastyo Wasis PrabowoDirektur Utama President Director



Eko AfriliantoDirektur Director

Juli/July

• Perkenalan Ketua Dewan Komisaris dan pembagian tugasnya

• Laporan kinerja Juni 2019• Revisi rencana kerja

Dekom 2019• Pembahasan pending

matters• Pembahasan rencana

perolehan pembiayaan• Progres proyek JTCC dan

Rest Area• Progress proyek Kijing• Penyelesaian CY 57 NPCT1• Introduction of the

Board of Commissioners Chairman and the distribution of their duties

• Performance report as of June 2019

• Revised Board of Commissioners’ work plan 2019

• Discussion of pending matters

• Discussion of financing acquisition plans

• JTCC and Rest Area project progress

• Kijing project progress• CY 57 NPCT1 Completion

Ogi RulinoKomisaris UtamaPresident Commissioner




Lukita Dinarsyah TuwoAnggota Komisaris Commissioner








Agustus/August

• Pembahasan kinerja Juli 2019

• Pembahasan pinjaman bank

• Pembahasan proyek PPI, API, dan MMI

• Progress proyek Kijing• Performance discussion as

of July 2019• Bank loans discussion • Discussion on PPI, API and

MMI projects• Kijing project progress










September/September

• Pending matters• Pembahasan fungsi

internal audit PPI• Pembahasan usulan

perubahan organisasi PPI• Pending matters• Discussion on PPI’s internal

audit function• Discussion on proposed

PPI organizational changes












Oktober/October

• Evaluasi kinerja September• Fungsi Manajemen Risiko

pada Dewan Komisaris• Issue strategis PPI

termasuk progress Tol Cibitung-Cilincing

• Pembahasan rencana finalisasi pinjaman Bank

• RKAP 2020• Pembebasan lahan JTCC• Lain-lain• Performance evaluation as

of September • Risk Management

Function in the Board of Commissioners

• Strategic issues including the Cibitung-Cilincing Toll Road progress

• Bank loan finalization plan • RKAP 2020• JTCC land acquisition• Etc










November/November

• Evaluasi kinerja Oktober• Progress proyek Cibitung-

Cilincing• Finalisasi pinjaman bank• Performance evaluation as

of October• Cibitung-Cilincing project

progress • Bank loans finalization












Nama / Name Jumlah / Total Kehadiran / AttendancePersentase Kehadiran /

Percentage of Attendance

Dachamer Munthe 24 22 91,66%

Eddy Kuswaedi H. 24 22 91,66%

Frekuensi Pertemuan Anggota Komite Audit

Frekuensi pertemuan Komite Audit dalam rapat internal

Dewan Komisaris sebanyak 12 kali dan rapat gabungan

Dewan Komisaris bersama Direksi sebanyak 10 kali,

sehingga Komite Audit telah mengikuti rapat sebanyak

22 kali sepanjang tahun 2019. Masing-masing anggota

Komite hadir dalam rapat internal Komite Audit dengan

tingkat kehadiran sebagai berikut:

Audit Committee’s Members Meeting Frequency

The Audit Committee has attended 12 internal meetings

of the Board of Commissioners, 10 joint meetings of the

Board of Commissioners with the Board of Directors.

Thus, the Audit Committee has attended 22 meetings

in 2019. Each Committee member who was present at

the Audit Committee internal meeting is as follows:

Sampai dengan 31 Desember 2019, PPI belum secara

khusus membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.

Suksesi Direksi ditetapkan melalui rangkaian

mekanisme suksesi yang sesuai dengan ketentuan dari

Pemegang Saham dan mengacu pada Peraturan dan

Undang-Undang yang berlaku. Selain itu, Kebijakan

Suksesi Direksi juga mengacu pada Anggaran Dasar

dan Pedoman Dewan Direksi.

As of December 31, 2019, PPI has not yet formed a

special Committe of Nomination and Remuneration.

The succession of Board of Directors was determined

through a series of mechanism of sucession which

stipulated by Shareholders and referring to prevailing

Rules and Regulations. In addition, the policy of

succession for Board of Directors also refer to Articles of

Association and Board of Directors Charter.

PELAKSANA FUNGSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASIAD INTERIM NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE


Desember/December

• Kinerja November 2019• Progress JTCC• Pembahasan proyek Rest

Area• Pembahasan sumber-

sumber pendapatan di dalam dan di luar IPC

• Performance as of November 2019

• JTCC progress• Discussion on Rest Area

project• Discussion on sources of

income inside and outside IPC











SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

Sampai dengan 31 Desember 2019, PPI belum secara

khusus membentuk Komite Manajemen Risiko.

As of December 31, 2019, PPI has not formed a special

Committee of Risk Management.

PELAKSANA FUNGSI KOMITE MANAJEMEN RISIKOAd Interim Risk Management Committee

Sekretaris Perusahaan berperan dalam menjalin

komunikasi dan menyediakan informasi untuk

berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung

antara Perusahaan dengan Shareholder maupun

Stakeholder. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung

jawab dalam mengkoordinasikan serta memastikan

bahwa Perusahaan selalu menjalankan kegiatan

usahanya dalam koridor peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Di lingkungan PPI, fungsi Sekretaris Perusahaan

dijalankan oleh Divisi Corporate Secretary & Stakeholder

Relation yang bertugas menyempurnakan dan

memastikan implementasi GCG Perusahaan

memenuhi standar ketentuan berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan best practices. Selain

itu, Sekretaris Perusahaan sebagai pemilik fungsi

liaison officer menjaga hubungan baik PPI dengan

para stakeholder, membangun image positif dan

menopang keberlanjutan Perusahaan melalui berbagai

program yang salah satunya adalah Corporate Social

Responsibility (CSR) Perusahaan.

Struktur Sekretaris PerusahaanBerdasarkan SK Direksi Nomor: SKD-610-003841 tanggal

28 Juli 2017, Struktur Corporate Secretary & Stakeholder

Relation saat ini adalah sebagai berikut:

The Corporate Secretary has an important role in

maintaining good communication between the

Company and Shareholders and Stakeholders. The

Corporate Secretary also has the responsibility to

ensure that the Company always carries out its

business activities within the corridors of applicable

laws and regulations.

In the PPI environment, the function of Corporate

Secretary is carried out by Corporate Secretary &

Stakeholder Relations Division whose task is to improve

and ensure the implementation of the Company’s GCG

meets the standards of regulations based on legislation

and best practices. In addition, the Corporate Secretary,

as the owner of liaison officer function, maintains

good relationships with stakeholders, builds image,

and maintains the Company’s sustainability through

various programs, such as the Company’s Corporate

Social Responsibility (CSR).

Corporate Secretary StructureBased on Board of Directors Decree No: SKD-610-003841

dated July 28, 2017, the current Corporate Secretary &

Stakeholder Relation Structure are as follows:



Profil SekretarisPerusahaanCorporate Secretary Profile

Dini EndiyaniHead of Corporate Secretary &

Stakeholder Relation

SKD pengangkatan

Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor : KP.10.02/30/5/1/PDM/SUM/PI.II-18

Decree of the Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Number: KP.10.02/30/5/1/PDM/SUM/PI.II-18

Pendidikan / Education

• S1 Hubungan Internasional, Universitas Katolik

Parahyangan Bandung (2001)

• S2 Hubungan Internasional, Universitas Indonesia (2004)

• Bachelor of International Relations, Parahyangan

Catholic University, Bandung (2001)

• Master of International Relations, University of Indonesia

(2004)

Riwayat Pekerjaan / Professional Background

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia• Corporate Secretary & Stakeholder Relation (Juni 2018 – sekarang)

• Corporate Secretary & Stakeholder Relation (June 2018 – present)

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC• Project Manager PMO (2017-2018)

• Project Controlling Junior PMO (2015-2017)

• Corporate Communications Manager (2014-2015)

Standard Chartered Bank• Business Communications Manager (2012-2013)

• Internal Communications Manager (2011-2O12)

Ogilvy Public Relations Worldwide, Jakarta• Associate Account Director (2010-2011)

• Senior Account Manager (2009-2010)

Dosen Tamu / Guest Lecturer

• Fakultas Ekonomi – Universitas Katolik Parahyangan – November 2016

• Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik – Universitas Al Azhar Indonesia – Juni 2011

• Economic Faculty - Parahyangan Catholic University - November 2016

• Faculty of Social & Political Science - Al Azhar University of Indonesia - June 2011

Penghargaan / Award

• Bronze Winner Kategori Manager Public Relations – Insan PR Indonesia 2019 – Oktober 2019 / Bronze Winner

in Public Relations Manager – Insan PR Indonesia 2019 – October 2019

• PR Creative & Innovative of the Year 2019 – IPC – Juni 2019 / PR Creative & Innovative of the Year 2019 – IPC –

June 2019


Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan

Struktur Corporate Secretary & Stakeholder Relation

mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut:

1. Merencanakan dan mengendalikan penyusunan

dan pelaksanaan program kerja bidang

pemenuhan penerapan prinsip-prinsip Tata

Kelola Perusahaan yang Baik/ Good Corporate

Governance (GCG) atau selaku Compliance Officer

dan pengukuran penerapan GCG di Perusahaan;


dan pelaksanaan program kerja bidang tata usaha

dan Sekretaris Direksi;

3. Menatausahakan serta menyimpan dokumen

(termasuk kebijakan) Perusahaan meliputi Daftar

Pemegang Saham, Daftar Khusus, Pedoman

Direksi, Pedoman GCG dan Risalah Rapat Direksi,

dan RUPS;

4. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan

rapat Direksi;


dan pelaksanaan program kerja bidang Corporate

Communication atau selaku liaison officer antara

Perusahaan dengan Organ Perusahaan dan

stakeholder;


dan pelaksanaan program kerja bidang

pengelolaan branding dan informasi yang perlu

dikomunikasikan baik secara internal maupun

eksternal kepada seluruh stakeholder Perusahaan;


dan pelaksanaan program kerja bidang Corporate

Social Responsibility (CSR);

8. Membuat rekomendasi atas rencana/program

kegiatan pengelolaan tata kelola perusahaan

yang baik dan pengelolaan hubungan dengan

Corporate Secretary Duties andResponsibilities

The Corporate Secretary & Stakeholder Relation has the

following functions:

1. To plan and control the preparation and

implementation of the work program in fulfilling

Good Corporate Governance (GCG) principles, or to

act as the Compliance Officer and assess the GCG

implementation in the Company;

2. To plan and control the preparation and execution

of the work program in the administration and the

secretary of the board of directors;

3. To administer and archive the Company’s

documents (including policies) which cover

Shareholder List, Special Register, Directors

Guideline, GCG Guidelines, and Minutes of Board

of Directors’ Meeting and GMS;

4. To facilitate and coordinate the Board of Directors’

meeting;

5. To plan and control the formulation and execution

of program in Corporate Communication or act as

the liaison officer between the Company and the

Company’s Organs and stakeholders;


of work program in branding, and disseminate

information internally and externally to all

Company’s stakeholder;


of work program of Corporate Social Responsibility

(CSR);

8. To provide recommendations on good corporate

governance management plan/program and

manage relationships with stakeholders effectively

Pelatihan / Training

• High Impact Presentations – Dale Carnegie – Agustus 2019

• Government Public Relations Workshop – PR Indonesia – Oktober 2019

• Interpretasi KPKU – 2018 / Interpretation of KPKU – 2018

• Strategi Media Engagement di Era Ekosistem PR yang Baru - 2018 / Media Engagement Strategy in the NEw

Era of PR Ecosystem – 2018

• Pelatihan Audit GCG Berbasis Teknologi Informasi – 2018/ Information Technology-based Audit GCG Training

– 2018

• Valuable PMO Managing Multiple Projects – 2017

• Pelatihan Comprehensive Project Management – 2016 / Training of Comprehensive Project Management –

2016

• Workshop Membangun Reputasi Melalui Kisah Sukses Mengelola Krisis – 2014 / Workshop of Building

Reputation through Success Story of Managing Crisis – 2014

• Forum Humas BUMN – 2014 / SOE PR Forum – 2014

• Change Agent Development Program - 2014



stakeholder secara efektif dan efisien kepada

President Director dan Direktur Pembina dan

membuat laporan atas kegiatan pengelolaan tata

kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan

hubungan dengan stakeholder kepada Direktur

Utama dan Direktur Pembina;

9. Mengimplementasikan program SDM, melakukan

coaching dan counseling, merencanakan,

mengevaluasi dan melaksanakan program

pengembangan SDM, seperti penilaian kerja,

pengajuan pelatihan dan penegakan kedisiplinan

dan memastikan tersedianya SDM di bagian

Corporate Secretary & Stakeholder Relation yang

memiliki kompetensi teknis dan non teknis serta

memastikan setiap bawahan memiliki performansi

yang baik;

10. Merencanakan, mengkoordinasikan dan

mengendalikan penyusunan RKM dan RKAP di

divisinya;

11. Bertanggung jawab terhadap implementasi

kebijakan maupun sistem manajemen mutu,

sistem manajemen lingkungan, sistem

manajemen K3 dan sistem manajemen risiko di

divisinya dengan memperhatikan prinsip-prinsip

GCG Perusahaan;

12. Memelihara dan mengawasi aset-aset/inventaris

Perusahaan yang menjadi tanggung jawab di

divisinya.

Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan

Untuk menunjang fungsi sekretaris perusahaan,

PPI mengikutsertakan tim Corporate Secretary &

Stakeholder Relation dalam program pengembangan

kompetensi baik dalam kegiatan training, seminar

ataupun workshop. Rincian terkait pengembangan

kompetensi yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan

pada tahun 2019 dapat dilihat pada bab “Profil

Perusahaan” sub bab “Pelatihan dan/atau Pendidikan

Sekretaris Perusahaan 2019” dalam Laporan Tahunan

ini.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary & Stakeholder Relation senantiasa

mendukung upaya mencapai kinerja optimal PPI dengan

pelaksanaan tugas yang dituangkan melalui berbagai

kegiatan mulai dari penatausahaan Perusahaan,

kegiatan Corporate Social Responsibility/”CSR”, hingga

kegiatan branding Perusahaan. Adapun kegiatan

Corporate Secretary & Stakeholder Relation sepanjang

tahun 2019 adalah sebagai berikut:

■ Melakukan pengembangan dan pembaruan

media komunikai perusahaan (website www.

portdevco.com) secara berkala

and efficiently to the President Director and

Managing Director, and to report good corporate

governance and relationship management

between the stakeholders and President Director

and Managing Director;

9. To implement HR programs, conduct coaching and

counseling, to plan and evaluate HR development

programs, such as job appraisals, training

submissions, and enforcement of disciplines,

and to ensure the human resource availability

in Corporate Secretary & Stakeholder Relation

with technical and non-technical competence, in

order to ensure that every subordinate has good

performance;

10. To plan, coordinate, and control the RKM and

RKAP compilation in the respective division;

11. To be responsible for the implementation of policy

and quality management system, environmental

management system, OHS management system,

and risk management system in the respective

division by taking into account the Company’s GCG

principles;

12. To maintain and supervise the Company’s assets/

inventory as its responsibility.

Corporate Secretary Competence Development

PPI includes Corporate Secretary & Stakeholder

Relation team in the competence development

program to support PPI’s corporate secretary function,

by facilitating various training activities, seminars or

workshop. Details related to competency development

that were followed by Corporate Secretary in 2019 can

be seen in the “Company Profile” at “Training and/

or Education of the Corporate Secretary 2019” in this

Annual Report.

Implementation of Corporate Secretary Duties

Corporate Secretary & Stakeholder Relation

always supports the efforts in achieving optimal

performance of PPI with the implementation of tasks

throughout various activities ranging from Corporate

adminsitration, Corporate Social Responsibility/”CSR”,

the the Company’s branding activities. Corporate

Secretary & Stakeholder Relations activities throughout

2018 are as follows:

■ Conduct regular development and update the

Company’s media (website www.portdevco.com)


■ Membuat Company Profile PPI terbaru tahun 2019

sebagai media promosi perusahaan dalam bentuk

cetak dan barcode

■ Menyelenggarakan Forum Kehumasan PPI dan

Anak Perusahaan sebagai sarana komunikasi

antara PPI sebagai holding dengan anak

perusahaan PT API dan PT MMI

■ Mengkoordinir dan menyelenggarakan acara Buka

Puasa Bersama

■ Mengkoordinir dan menyelenggarakan acara Halal

Bi Halal sebagai ajang pembinaan hubungan

stakeholder

■ Mengkoordinir dan menyelenggarakan kegiatan

Sharing Session secara rutin dengan beragam

pilihan topik dan pembicara

■ Mengkoordinir dan menyelenggarakan acara

penandatanganan MOU/SHA

■ Mengkoordinir dan menyelenggarakan program

pelatihan bagi dewan Direksi dan dewan Komisaris

PPI, API dan MMI

■ Mendampingi kegiatan site visit Direksi dan

Komisaris

■ Melaksanakan Asesmen Good Corporate

Governance (GCG) bersama Konsultan Independen

PT Bumi Pertiwi Mandiri (INDgAF) dengan

perolehan nilai 92,199 (kategori ‘Sangat Baik)

■ Melaksanakan program Corporate Social

Responsibility (CSR) di antaranya:

□ Program “Siaga Sehat 2019” yang dilaksanakan

selama periode Maret – November 2019

sebanyak 7 kali yang merupakan program

pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis

untuk warga 001-014 Kelurahan Kalibaru,

Jakarta Utara.

□ Program “Beasiswa Sang Juara” yang

dilaksanakan selama 4 tahun (2018 - 2022)

dengan jumlah 2 orang penerima beasiswa

merupakan alumni siswa SMA Taruna

Nusantara Magelang.

□ Program Kampanye Kesadaran Bahaya

Narkoba dan HIV AIDS 2019 ‘Gue Ngehitz, Gue

Pilih Sehat’ di 5 (lima) sekolah SMP dan SMA di

Jakarta Utara.

□ “School Recycling Program” yang dilaksanakan

selama periode Agustus – Desember 2019 di 5

(lima) sekolah SMP dan SMA di Jakarta Utara.

□ Program Pelatihan Pengolahan Ikan Laut di

Kelurahan Kalibaru

□ Program Joint CSR Vokasi bersama dengan

NPCT1, MTI, EPI dan IKT

□ Penyaluran Hewan Qurban dalam rangka Hari

Raya Idul Adha 1440 H di Kelurahan Kalibaru

□ Bantuan Donasi LMK Kelurahan Kalibaru

Jakarta Utara

□ Bantuan Donasi Yayasan Al-kahfi Cabang

Jakarta Utara

■ Created the latest Company Profile of PPI in 2019

as a media for corporate in printed and barcode

format

■ Organized Public Relations Forum as a

communication forum between PPI and its

Subsidiaries, PT API and PT MMI

■ Coordinated and organized an event of

Breakfasting Together

■ Coordinate and organize Halal Bi Halal event to

foster relations between stakeholders

■ Coordinate and organize a regular Sharing Session

discussing about a variety of topics with many

speakers

■ Coordinated and organized MOU/SHA signing

events

■ Coordinated and organized training programs

for the Board of Directors and the Board of

Commissioners of PPI, API and MMI

■ Accompanied Board of Directors and

Commissioners during site visit

■ Conducted a Good Corporate Governance

(GCG) Assessment with PT Bumi Pertiwi Mandiri

(INDgAF), an Independent Consultant, with nilai

92,199 (category ‘Very Good’)

■ Implemented Corporate Social Responsibility

(CSR) programs including:

□ The “Siaga Sehat 2019” program during

March-November 2019 was conducted 7 times

which was a free health care and treatment

program for residents of 001-014 Kalibaru Sub-

District, North Jakarta.

□ The “Beasiswa Sang Juara” program which

was held for 4 years (2018-2022) where there

were 2 recipients of scholarships from Taruna

Nusantara High School in Magelang.

□ Awareness Campaign Program on the

Danger of Drugs and HIV AIDS in 2019 called

‘Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat’ at 5 (five) junior

and senior high schools in North Jakarta.

□ “School Recycling Program” which was held

from August to December 2019 in 5 (five) junior

and senior high schools in North Jakarta.

□ Pelatihan Pengolahan Ikan Laut Program at

Kalibaru Sub-District

□ Joint CSR Vocational Program with NPCT1,

MTI, EPI and IKT

□ Sacrificial Animals Aid during Eid al-Adha

1440 H at Kalibaru Sub-District

□ LMK Donation to Kalibaru Sub-District, North

Jakarta

□ Donation to Al-kahfi Foundation in North

Jakarta Branch



■ Menyelenggarakan Rapat Direksi yang telah

dilaksanakan sebanyak 35 kali dan risalah rapat

dapat diakses oleh Direksi di PMIS

■ Menyelenggarakan rapat bersama dewan

komisaris dan direksi sebanyak 12 kali

■ Melaksanakan tata usaha Direksi (register dokumen

dan surat serta pengelolaan kebutuhan dan biaya

operasional Direksi)

■ Mengkoordinir pelaksanaan beberapa event, baik

yang bersifat internal maupun eksternal dengan

mengundang stakeholder Perusahaan diantaranya

HUT PPI, Kick Off Meeting, Penyambutan Direksi

dan Komisaris baru

■ Menyusun dan memperbarui media komunikasi

internal Perusahaan (pembuatan artikel terkait

pelaksanaan CSR, kegiatan internal sharing

session, HUT PPI, stakeholder gathering, Buka

Puasa Bersama, Halal Bi Halal, HUT RI, dan lain

sebagainya) untuk dipublikasikan di Intranet IPC

dan majalah IPC News

■ Melakukan penyusunan Annual Report dan

Sustainability Report untuk tahun buku 2019

■ Menyelenggarakan Media Site Visit untuk

kunjungan media ke lokasi Proyek Jalan Tol

Cibitung Cilincing dan Proyek Pembangunan

Terminal Kijing, Pontianak

■ Mengelola dan menyusun konten publikasi di

sosial media PPI (Instagram dan Twitter)

■ Mengelola kegiatan promosi perusahaan berupa

sponsorship event, buku dan berpartisipasi dalam

acara pameran

■ Berpartisipasi dalam kegiatan award atau

penghargaan korporat di bidang GCG, CSR dan

program kehumasan

■ Mengelola pembuatan kalendar dan agenda

Perusahaan dan mendistribusikan ke seluruh

stakeholder Perusahaan

■ Mengelola pembuatan souvenir dan plakat

Perusahaan

■ Held Board of Directors Meetings 32 times along

with the minutes of meetings that are accessible

by the Directors at PMIS

■ Held 12 meetings with the board of commissioners

and directors

■ Managed the administrative works of Board of

Directors (register documents and letters and

manage the operational needs and costs of the

Directors)

■ Conducted several events, both internal and

external, also invited Company stakeholders,

including PPI Anniversary, Kick Off Meeting,

Welcoming New Directors and Commissioners

■ Arranged and updated the Company’s

internal media (making articles related to

CSR implementation, internal sharing session

activities, PPI Anniversary, stakeholder gathering,

Breakfasting Together, Halal Bi Halal, RI

Anniversary, etc.) to be published on IPC Intranet

and IPC News magazine

■ Compiled the Annual Report and Sustainability

Report for the fiscal year of 2019

■ Organized a Media Site Visit for media to Cibitung

Cilincing Toll Road Project and the Kijing Terminal

Development Project, Pontianak

■ Managed and compiled content for publication

on PPI’s social media accounts (Instagram and

Twitter)

■ Managed the promotional activities such as event

sponsorship, books, and participation in trade

events

■ Participated in corporate awards or awards in the

areas of GCG, CSR and public relations programs

■ Managed the creation of corporate calendar and

agenda and distributed to all stakeholders

■ Managed the creation of Company souvenirs and

placards


Dibentuk pada 2017, Internal Audit PPI merupakan

satuan fungsi di dalam struktur organisasi PPI yang

memiliki tugas pokok menjalankan fungsi-fungsi

pengawasan internal berupa pemeriksaan dan

pengawasan, serta melakukan evaluasi atas segenap

aktivitas yang menyeluruh, tidak hanya terbatas pada

proses dan kinerja keuangan, tetapi juga non-keuangan

sebagai penugasan yang diberikan oleh Direktur

Utama.

Aktivitas Internal Audit dilakukan dalam rangka

memastikan bahwa seluruh prosedur, kebijakan,

pengendalian, dan keputusan manajemen telah

diselenggarakan secara efektif dan efisien serta telah

sesuai dengan kaidah pengelolaan perusahaan yang

lazim dan berlaku umum, berstandar, dan beretika.

Piagam Internal Audit

Dalam pelaksanaan kinerjanya, Internal Audit

berpedoman pada Piagam Internal Audit atau disebut

juga Internal Audit Charter yang telah ditetapkan oleh

Direktur Utama dan Komisaris Utama. Internal Audit

Charter menjelaskan standar Profesi dan kode etik,

fungsi Internal Audit dalam organisasi, kewenangan

fungsi Audit Internal untuk mendapatkan akses

terhadap semua catatan, personel dan aset Perusahaan

yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas, dan

ruang lingkup.

Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit

Dalam pelaksanaan tugasnya, Internal Audit mengacu

pada job desc yang telah ditetapkan oleh Direktur

Utama. Berdasarkan job desc Internal Audit, tugas dan

tanggung jawab Internal Audit adalah sebagai berikut:

1. Membuat kebijakan strategis pada bidang Audit

dan mengadaptasi standar-standar audit yang

digunakan di kantor pusat untuk dilaksanakan di

PPI.

2. Memastikan kepatuhan internal dan melaksanakan

inspeksi terhadap setiap divisi dalam organisasi.

3. Mengevaluasi efektivitas kontrol operasi,

merencanakan dan melaksanakan pencegahan

dan deteksi terhadap kecurangan (fraud).

4. Membuat rekomendasi atas rencana/program

kegiatan bidang Audit secara efektif dan efisien

kepada Direksi dan membuat laporan secara

periodik atas kegiatan bidang Audit kepada Direksi

sebagai masukan untuk melakukan umpan balik

terhadap proses bidang Audit di masa akan datang.

Established in 2017, PPI Internal Audit is a function

within the organization structure with the main tasks

of performing internal supervisory functions in the

form of inspection and supervision, and evaluating all

comprehensive activities, not limited to the financial

process and performance, but also non-financial as as

an assignment given by the President Director.

Internal Audit Activities are carried out in order to

ensure that all procedures, policies, controls, and

management decisions have been effectively and

efficiently implemented in accordance with common

regulation, standard, and ethical rules of corporate

governance.

Internal Audit Charter

In its implementation, Internal Audit refers to and based

on Internal Audit Charter, which has been set forth

by President Director and President Commissioner.

The Internal Audit Charter describes the Profession

standard and the code of ethics, the Internal Audit

function within the organization, the authority of the

Internal Audit function to gain access to all Company

records, personnel, and assets required for the execution

of the task, and scope.

Internal Audit Duties and Responsibilities

In performing its duties, Internal Audit refers to job

description as set forth by the President Director. Based

on Internal Audit job Description, the Internal Audit’s

duties and responsibilities are as follow:

1. Establishing a strategic policy on Audit and

adapting the audit standards at the Head Office

to be implemented at PPI.

2. Ensuring internal compliance and carrying

out inspection of every division within the

organization.

3. Evaluating the effectiveness of operating controls,

planning and implementing prevention and

detection of fraud.

4. Providing recommendations on the plan/program

of activities of Audit effectively and efficiently to

the Board of Directors, and compiling regular

reports on the Audit activities to the Board of

Directors as input for feedback on the process of

Audit in the future.

INTERNAL AUDITInternal Audit



Internal Audit Division Position in the Organization Structure

Referring to the Company’s organizational structure

that has been set by the President Director through

the Directors Decree No: SKD-610-003841 dated July 28,

2017, the Head of Internal Audit is under and responsible

directly to the President Director.

The position of Internal Audit as an organ that

assists the President Director must be placed in an

organizational structure that is equal to its roles and

responsibilities, and must maintain independence and

be free from the influence of any party when expressing

its views and thoughts regarding the implementation

of supervisory duties.

Kedudukan Divisi Internal Audit dalam Struktur Organisasi

Mengacu pada struktur organisasi Perusahaan yang

telah ditetapkan Direktur Utama melalui SK Direksi

Nomor: SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017, Kepala

Internal Audit berkedudukan dan bertanggung jawab

secara langsung kepada Direktur Utama.

Kedudukan Internal Audit sebagai organ yang

membantu Direktur Utama harus ditempatkan dalam

struktur organisasi yang setara dengan peran dan

tanggung jawabnya, serta wajib menjaga indepedensi

dan terbebas dari pengaruh pihak manapun ketika

mengungkapkan pandangan dan pemikirannya terkait

pelaksanaan tugas pengawasan.


PROFIL KEPALAINTERNAL AUDITHead of Internal Audit Profile

Sendy Fernando

Pendidikan / Education• S1 Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM)

Yogyakarta (2002)

• S2 Master of Business Administration Leadership &

Logistics dari Kuhne Logistic University, Germany

(2017)

• Bachelor Degree in Civil Engineering from Gadjah

Mada University (UGM), Yogyakarta (2002)

• Master Degree in Business Administration Leadership

& Logistics from Kuhne Logistic University, Germany

(2017)

Riwayat Pekerjaan / Job ExperiencesPT Pengembang Pelabuhan Indonesia

• Head of Internal Audit PPI (Juli 2019-sekarang) /

• Head of Internal Audit of PPI (July 2019-present)

• Deputy General Manager Operasi & Teknik Cabang Pelabuhan Cirebon (Januari 2017)/ Deputy General

Manager of Operation & Engineering of Cirebon Port Branch (January 2017)

• Manager Teknik dan Sistem Informasi & Cabang Pelabuhan Cirebon (Mei 2016) / Cirebon Port Information

& Engineering and System Manager (May 2016)

• Manager Teknik & Sistem Informasi PT IPC Terminal Petikemas Perwakilan Pontianak (November 2014) /

PT IPC Terminal Petikemas Engineering & Information Manager of Pontianak Representative (November

2014)

• Manager Teknik & Sistem Informasi Cabang Pelabuhan Pontianak (Juni 2013) / Manager of Engineering &

Information Systems of Pontianak Port Branch (June 2013)

• Kepala Bidang Perencanaan & Pembangunan Pelabuhan Sorong Satker Sorong, Papua Barat (September

2011) / Head of Planning & Development at Sorong Port, Sorong Satker Port, West Papua (September 2011)

• Asisten Pemeriksa Teknik & Sistem Informasi SPI Kantor Pusat (Oktober 2009) / Assistant Inspector of

Engineering & Information Systems of SPI at Head Office of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (October

2009)

Pelatihan / TrainingPelatihan yang pernah diikuti antara lain: / The trainings where he had participated are as follows:

• Ahli Kepelabuhanan Angkatan XXII / Port Expert XXII

• Qualified Risk Management Analyst (QRMA) / Qualified Risk Management Analyst (QRMA)

• Forensic Auditing / Forensic Auditing

• Psikologi dan Komunikasi dalam Audit / Psychology and Communication in Auditing

• Fraud di bidang Jasa Konstruksi / Fraud in the field of Construction Services

• Internal Auditor Tingkat Lanjutan / Internal Auditor Advanced Level

• Internal Auditor Tingkat Dasar / Basic Internal Auditor Level

• Dasar-dasar AMDAL Angk 102 / Basics of AMDAL Class 102

• Management by Project / Port Basic Maintenance

Kepala Internal AuditHead of Internal Audit



Komposisi Personil Divisi Internal Audit

Pembentukan Internal Audit PPI dimulai sejak

November 2016, kemudian melalui Struktur dan

kedudukan Divisi Internal Audit diatur dan ditetapkan

sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor : SKD-

610-003841 tanggal 28 Juli 2017. Saat ini SDM pada divisi

internal audit telah diisi oleh 2 orang.

Divisi Internal Audit dipimpin oleh Head of Internal Audit

dan bertanggung jawab langsung kepada President

Director.

Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Divisi Internal Audit

PPI berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan

kompetensi dan pengetahun personilnya. Guna

mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya sesuai kualifikasi yang diharapkan, dan

pemenuhan sumber daya manusia yang berkompeten,

setiap personil Internal Audit diikutsertakan dalam

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan antara lain

melalui pendidikan, pelatihan & program sertifikasi

profesi yang menjadi standard, mengikutksertakan

dalam seminar-seminar terkait audit dan fraud

sehingga dapat meningkatkan kompetensi para

auditor yang mencakup knowledge (pengetahuan),

skills (keterampilan), dan attitude (sikap kerja).

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Divisi lnternal Audit 2019

Divisi Internal Audit membantu organisasi mencapai

tujuannya melalui pengawasan agar tercapai sasaran

yang ditetapkan, pencapaian target yang efektif dan

peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku. Uraian tugas Internal Audit pada tahun 2019

ditetapkan dalam program kerja pengawasan tahunan

(PKPT) Tahun 2019, antara lain:

Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan Audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PT PPI) antara

lain Audit Rutin dan Audit Performansi. Audit Rutin

ialah pemeriksaan atas aktivitas operasional di internal

PT PPI. Sedangkan pelaksanaan audit performansi

berada di lingkungan entitas anak perusahaan PT PPI

Composition of Internal Audit Division Personnel

The establishment of the Internal Audit of PPI began

in November 2016, and then the structure and position

of Internal Audit was regulated and determined in

accordance with the Decree of the Board of Directors

Number: SKD-610-003841 dated July 28, 2017. Currently

the personnel of the internal audit division has been

filled by 2 people.

The Internal Audit is led by the Head of Internal Audit

and reports directly to the President Director.

Competence Development of PPI’s Internal Audit Division

PPI is committed to always improve the competence

and knowledge of its personnel. In order to support

their duties and responsibilities as their qualifications,

and enhancement of competent human resources,

each Internal Audit personnel is included in continous

education and training through education, training

& professional certification programs that become

standard, participating in related seminars of auditing

and fraud so as to increase the competence of auditors

which includes knowledge, skills, and attitude.

Brief Description of the 2019 Internal Audit Duties

The Internal Audit helps to supervise the organization

achieving its goals effectively and increase compliance

with applicable regulations. The description of Internal

Audit assignments in 2019 has been determined in

the 2019 annual supervisory work program (PKPT),

including:

Audit Implementation

Audit activities by the Internal Audit of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia (PT PPI), among others, Routine

Audit and Performance Audit. Routine Audit is an

examination of PT PPI’s internal operational activities.

While the performance audit is within PT PPI’s subsidiary

entities with the approval of the shareholders carried

Kedudukan / Position 2018 2019

Kepala Internal Audit / Head of Internal Audit 1 1

Staf Internal Audit / Internal Audit Staff 1 2


out by PT PPI’s Internal Audit team;

Implementation and Reporting of Monitoring of Follow-up on Internal and External Audit

Internal Audit monitoring and oversees the follow-up

on recommendations from internal and external audit

and submits reports to management and the Board

of Commissioners Cq. Audit Committee in the form

of Audit Reports, Results of Monitoring Follow-up on

recommendations and findings and Realization of the

Annual Oversight Work Program (PKPT).

Assistance of External Auditors and Communication with the Audit Committee

1. The Internal Audit Division provides assistance in

conducting audits by external parties such as BPK,

BPKP, SPI PT Pelabuhan Indonesia II (Persero):

a. Assist in the collection and completeness of

audit data;

b. Help smooth the discussion and

implementation of audit activities.

2. Communication with the Audit committee in

terms of:

a. Evaluation of Internal Audit performance;

b. Compilation of the Annual Supervision Work

Program (PKPT);

c. Review of internal audit charter.

Consultancy Service

Providing consultancy services to management from

personnel at all levels in order to add value to the

company and improve internal control, implementation

of risk management, and governance processes.

Consultancy is carried out on the process of designing

and/or refining company activities in terms of:

a. Builds equality of perception with units that

request consultancy services regarding the

objectives, scope, responsibilities and expectations

of consulting implementation;

b. Consultancy is tailored to the needs of each unit;

c. The implementation of consultancy is not intended

to be a transfer of responsibility by the internal

audit.

atas persetujuan pemegang saham yang dilakukan

oleh tim Internal Audit PT PPI.

Pelaksanaan dan Pelaporan Hasil Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit Internal dan Eksternal

Internal Audit melaksanakan monitoring dan

pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi hasil audit

internal dan eksternal dan menyampaikan laporan

kepada manajemen dan Dewan Komisaris Cq. Komitee

Audit berupa laporan Hasil Audit, Hasil Monitoring

Tindak Lanjut rekomendasi hasil temuan dan Realisasi

Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).

Pendampingan Auditor Eksternal dan Komunikasi dengan Komitee Audit

1. Divisi Internal Audit melakukan pendampingan

dalam pelaksanaan audit yang dilakukan oleh pihak

eksternal seperti BPK, BPKP, SPI PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero) :

a. Membantu pengumpulan dan kelengkapan

data audit;

b. Membantu kelancaran kegiatan pembahasan

dan pelaksanaan audit.

2. Komunikasi dengan Komite Audit dalam hal :

a. Evaluasi kinerja Internal Audit;

b. Penyusunan Program Kerja Pengawasan

Tahunan (PKPT);

c. Reviu piagam internal audit.

Layanan Konsultansi

Pemberian layanan konsultansi kepada manajemen

dari personel pada semua tingkatan guna memberi nilai

tambah pada perusahaan dan memperbaiki internal

control, penerapan risk management, dan proses

governance. Konsultansi dilakukan terhadap proses

perancangan dan/atau penyempurnaan kegiatan

perusahaan dalam hal :

a. Membangun kesamaan perserpsi dengan unit

yang meminta layanan konsultansi mengenai

tujuan, cakupan, tanggung jawab dan harapan dari

pelaksanaan konsultansi;

b. Pelaksanaan Konsultansi disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing unit;

c. Pelaksanaan konsultansi tidak dimaksudkan

adanya alih tanggung jawab oleh internal audit.



Realisasi Pelaksanaan Program Kerja Internal Audit 2019Program Kerja Internal Audit yang telah terealisasi

tahun 2019:

Layanan Konsultansi : 2 Januari s/d 31 Desember 2019

Pendampingan Audit SPI IPC : 8 s/d 22 April 2019

Audit Rutin : 19 s/d 31 Agustus 2019

Audit Performansi (PT Akses Pelabuhan Indonesia) : 11

s/d 31 Desember 2019

Pelaporan Monitoring dan Pemantauan Atas Tindak

Lanjut Rekomendasi Hasil Audit

Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Internal Audit

Head of Internal Audit berkedudukan dan bertanggung

jawab langsung kepada President Director, diangkat

dan diberhentikan oleh President Director dengan

persetujuan Dewan Komisaris.

Kedudukan, mekanisme, tugas dan wewenang Divisi

Internal Audit dinyatakan dalam Piagam Internal

Audit yang telah direvisi ditandatangani kembali oleh

President Director dan Dewan Komisaris pada tanggal

18 Januari 2019 yang disusun berdasarkan International

Internal Audit.

Penilaian atas Efektivitas Pelaksanaan Fungsi lnternal Audit

Evaluasi Sistem Pengendalian InternalEvaluasi sistem pengendalian internal menjadi bagian

dalam unsur Pemantauan Sistem Pengendalian

Intern. Pada dasarnya pemantauan pengendalian

intern bertujuan untuk memastikan bahwa sistem

pengendalian intern pada PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan

perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan

perkembangan telah dilaksanakan. Fungsi pemantauan

akan dapat terlaksana secara efektif, apabila dilakukan

tiga jenis evaluasi berikut:

1. Evaluasi Berkelanjutan (On Going Evaluations)Evaluasi berkelanjutan adalah penilaian atas mutu

kinerja sistem pengendalian intern secara terus

menerus dan menyatu dalam kegiatan operasional

perusahaan. Evaluasi berkelanjutan mencakup

proses penilaian atas:

a. Capaian kualitas pengendalian intern dalam

suatu jangka waktu tertentu.

b. Memastikan apakah pengendalian intern

telah berfungsi seperti yang diharapkan.

c. Memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan

telah sesuai dengan kebutuhan.

Realization of the Internal Audit Work Program 2019

Internal Audit Program that has been realized in 2019:

Consultancy Services: 2 January to 31 December 2019

SPI IPC Audit Assistance: 8 to 22 April 2019

Regular Audit: 19 to 31 August 2019

Performance Audit (PT Akses Pelabuhan Indonesia): 11

to 31 December 2019

Monitoring Report and Follow-Up Recommendations

on Audit Results

The Party that Appoints and Dismisses the Head of Internal Audit

The Head of Internal Audit is placed and reports directly

to the President Director, appointed and dismissed by

the President Director with the approval of the Board

of Commissioners.

The position, mechanism, duties and authority of the

Internal Audit are stated in the revised Internal Audit

Charter which was re-signed by the President Director

and the Board of Commissioners on January 18, 2019,

which was compiled based on the International

Internal Audit.

Assessment on the Effectiveness of the Internal Audit Function

Evaluasi Sistem Pengendalian InternalEvaluation on the internal control system is part of

the Monitoring of Internal Control System. Basically,

internal control monitoring aims to ensure that the

internal control system at PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia runs as expected and the necessary

improvements in accordance with developments have

been implemented. The monitoring function will be

carried out effectively, if the following three types of

evaluation are carried out:

1. On Going EvaluationContinuous evaluation is an ongoing assessment

on the quality of internal control system which

is part of the company’s operational activities.

The ongoing evaluation includes the following

assessment:

a. Quality score of internal control within a

certain period.

b. Ensure whether internal control is functioning

as expected.

c. Ensure that improvement is done accordingly.


2. Evaluasi terpisah Evaluasi terpisah adalah kegiatan membandingkan

pelaksanaan sistem pengendalian intern dengan

standar yang telah ditentukan dalam daftar uji atau

instrument lain, yang telah ditetapkan pimpinan

atau pelaksana evaluasi terpisah. Evaluasi terpisah

mencakup penilaian yang dilakukan secara

terpisah melalui penilaian sendiri, review dan

pengujian efektifitas sistem pengendalian intern

dan dirancang untuk dilaksanakan secara periodik,

tidak terintegrasi dengan kegiatan normal

perusahaan.

3. Evaluasi dan Komunikasi Kelemahan

Kelemahan dalam pengendalian internal, baik

yang diidentifikasi oleh unit kerja operasional

(risk taking unit, SPI, maupun pihak lainnya, harus

segera dilaporkan kepada dan menjadi perhatian

pejabat atau Direksi yang berwenang. Kelemahan

pengendalian yang material harus juga dilaporkan

kepada Dewan Komisaris. Evaluasi dan komunikasi

berkelanjutan dengan tiga cara yaitu:

a. Direksi mereviu dan mengevaluasi temuan

audit, hasil penilaian, dan reviu lainnya

b. Direksi memantau temuan audit/ review serta

rekomendasinya untuk meyakinkan bahwa

tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan

c. Direksi secara berkala mendapat laporan

status penyelesaian audit/ review

2. Seperated EvaluationSeparate evaluation compares the implementation

of internal control system with standards on other

instruments, determined by the leader or executor

of a separate evaluation. Separate evaluations

include assessments which conducted separately

through self-assessment, review and testing of the

effectiveness of the internal control system and

are designed to be carried out periodically, not

integrated with the Company’s normal activities.

3. Evaluation and Communication of WeaknessWeaknesses in internal control, identified by

operational work units (risk taking units, SPI, and

other parties) must be immediately reported to

and become the attention of authorized officials

or Directors. Material weaknesses in control must

also be reported to the Board of Commissioners.

Ongoing evaluation and communication is done

in three ways:

a. The Board of Directors reviews and evaluates

audit findings, assessment results, and other

reviews

b. The Board of Directors monitors the audit/

review findings and recommendations to

ensure that the necessary actions have been

taken.

c. The Board of Directors periodically receives an

audit/review completion status report



Auditor Eksternal merupakan badan eksternal

(Independen) yang telah memenuhi persyaratan

independen untuk melakukan audit dalam rangka

memberikan keyakinan atas keakuratan dan

kelengkapan pencatatan akuntansi Perusahaan.

Audit eksternal dilakukan untuk memastikan bahwa

pencatatan akuntansi Perusahaan yang disusun sesuai

dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi

dan Keuangan (PSAK) dan laporan yang disiapkan

menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha secara

wajar.

Penunjukan Auditor Eksternal

PPI menyadari bahwa akuntabilitas informasi yang

dihasilkan dari pelaksanaan Audit sangat penting bagi

keberlanjutan usaha. Untuk memberikan keyakinan

yang memadai terhadap laporan keuangan dan

operasional Perusahaan, PPI secara rutin menunjuk

pihak eksternal (independen) untuk melakukan audit

terkait laporan tersebut. Upaya tersebut dilakukan PPI

dalam rangka menunjang sistem pengendalian internal

Perusahaan dan untuk memperoleh informasi yang

memadai sebagai pertimbangan dalam menyususn

strategi pengembangan Perusahaan ke depan. PPI

secara rutin melakukan penunjukan auditor eksternal

untuk melakukan audit pada Perusahaan. Auditor

eksternal PPI periode 2015 sampai dengan 2019 antara

lain sebagai berikut.

The External Auditor is an external body (Independent)

that has fulfilled the independent requirements to

conduct an audit in order to provide confidence in

the accuracy and completeness of the Company’s

accounting records. External audits are carried out to

ensure that the Company’s accounting records are

prepared in accordance with the provisions of the

Accounting and Financial Standards Statement (PSAK)

and the prepared report presents fair financial position

and business results.

External Auditor Appointment

PPI realizes that information accountability resulted

from the Audits are essential for the business

continuity. PPI routinely appoints an external party

to audit financial statements and operational report

of the Company to provide reasonable assurance of

the Company’s reports. PPI conducts these efforts to

support the Company’s internal control system and

to obtain adequate information as a consideration

in developing the Company’s future development

strategy. PPI routinely appoints external auditors to

audit the Company. PPI’s external auditors for the

period of 2015 to 2019 are as follows:

AUDITOR EKSTERNALEXTERNAL AUDITOR

Tahun Buku/Fiscal Year

Akuntan/Accountant

Kantor Akuntan Publik/ Public

Accountant Firm

Lingkup Audit / Scope of Audit

Opini Audit / Audit Opinion

Biaya Audit / Audit Fee

2019Muhammad Kurniawan

Ernst & Young

Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan dan Audit Kinerja / Financial Statement Audit, Compliance Audit, and Performance Audit

Wajar Tanpa Pengecualian /Unqualified Opinion

Rp 620.000.170


Ernst & Young


Wajar Tanpa Pengecualian /Unqualified Opinion

Rp 580.000.000


Ernst & Young


Wajar Tanpa Pengecualian / Unqualified Opinion

Rp 545.000.000


Jasa Lain yang Diberikan Kantor Akuntan Publik

Sesuai Keputusan RUPS Persetujuan Laporan Tahunan

dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun

Buku 2018 pada 27 Juni 2019, selain jasa audit keuangan,

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja

(member of Ernst & Young) juga melakukan jasa audit

kepatuhan dan audit kinerja.

Other Services Provided by the Public Accounting Firm

In accordance with the GMS Resolution of the 2018

Fiscal Year Consolidated Financial Statements on

June 27, 2019, in addition to financial audit services,

Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst

& Young) Public Accounting Firm also conducts

compliance audit and performance audits.

Dalam menjalankan bisnis pengembangan pelabuhan

dengan berbagai dinamika bisnis dan perubahan

regulasi, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PT

PPI) sebagai anak perusahaan dari Badan Usaha

Milik Negara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

perlu memiliki kemampuan untuk memahami,

mengkomunikasikan, dan mengelola risiko secara

baik, sehingga diharapkan akan tercipta pertumbuhan

perusahaan yang berkelanjutan dan menyeimbangkan

nilai/kepentingan pemegang saham.

Seiring dengan perkembangan layanan yang semakin

komprehensif, PPI memahami bahwa upaya tersebut

juga diiringi dengan peningkatan risiko bisnis yang

dihadapi. Dari sisi proses, Perusahaan secara intensif

melakukan pengendalian risiko pada setiap proses

aktivitas bisnis maupun operasional sehari-hari. Inisiatif

ini merupakan faktor penting untuk memastikan

pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, yaitu

mewujudkan visi menjadi penyedia solusi terbaik dan

paling komprehenif dalam pengembangan infrastruktur

pelabuhan di Indonesia. Fungsi Manajemen Risiko di PPI

dijalankan oleh Risk Management Quality Assurance &

HSE yang bertanggung jawab secara langsung kepada

Commercial & Business Development Director.

In running its port development business with various

business dynamics and regulatory changes, PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia (PT PPI) as a

subsidiary of the State-Owned Enterprise PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero) needs to have the ability to

understand, communicate, and manage risk properly,

so it is expected to create sustainable company growth

and balance the values/interests of shareholders.

As the services are developing to get more

comprehensive, PPI understands that it also in line

with the escalation of business risk. Seeing from

the process aspect, the Company has intensively

manages the risk in all processes of daily business

and operational activities. This initiative is important

to ensure the achievement of the target to realize the

vision to become the best solution provider and is more

comprehensive in port infrastructure development

in Indonesia. The Risk Management Function at PPI

is done by Risk Management Quality Assurance &

HSE which responsible directly to the Commercial &

Business Development Director.

2016Moch. Dadang

SyachrunaErnst & Young



Rp 612.500.000

2015Moch. Dadang

SyachrunaErnst & Young



Rp475.000.000

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT



Perusahaan menempatkan implementasi manajemen

risiko yang efektif sebagai dasar penting dalam kegiatan

pengelolaan perusahaan. Mitigasi atas risiko-risiko yang

teridentifikasi dalam lingkup korporasi, proyek, dan

anak perusahaan dilakukan untuk memastikan bahwa

keputusan bisnis yang diambil oleh Perusahaan sesuai

dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang

berlaku.

Proses Manajemen Risiko Perusahaan

Proses manajemen risiko merupakan serangkaian

proses yang digunakan untuk mengelola kemungkinan

kejadian yang dapat menimbulkan kerugian. PPI

merujuk pada ISO 31000: 2009 di mana proses

manajemen risiko meliputi: Penetapan Konteks,

Identifikasi Risiko, Analisa Risiko, Evaluasi Risiko,

Perlakuan Risiko yang senantiasa disertai dengan

Monitoring dan Review serta Komunikasi dan

Konsultasi yang berkesinambungan. Gambaran proses

manajemen risiko PPI dapat digambarkan dengan alur

sebagai berikut:

Struktur Manajemen Risiko

Struktur manajemen risiko PPI berdasarkan SK Direksi

Nomor: SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017 Tentang

Organisasi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

adalah sebagai berikut:sebagai berikut:

The Company placed the implementation of effective

risk management as an important foundation in

company management. Mitigation on identified risks

within the scope of corporation, project and subsidiaries

were done to ensure that the business decisions were

taken in accordance with the applicable laws and

regulations.

Company’s Risk Management Process

The risk management is a series of processes to

manage the possibility of events that may cause

losses. PPI refers to ISO 31000: 2009, in which the risk

management process includes: Context Determination,

Risk Identification, Risk Analysis, Risk Evaluation, Risk

Treatment, equipped by Monitoring and Review as

well as continuous Communication and Consultation.

The description of PPI’s risk management process is as

follows:dengan alur sebagai berikut:

Risk Management Structure

PPI’s risk manager structure based on the Directors’

Decree No. SKD-610-003841 dated July 28, 2017, is as

follows dengan alur sebagai berikut:


Profil Risiko Perusahaan 2019Company’s Risk Profile in 2019

No. Risiko / Risk

Tingkat Risiko Residual / Residual Risk Level

Awal Tahun 2019 / Early 2019

Akhir Tahun 2019 / Early 2019

1Penyaluran Program CSR tidak tepat sasaran /CSR Programs were not on target

Menengah Medium

Sangat RendahVery Low

2 Rendahnya skor GCG / Low GCG score Menengah

MediumSangat Rendah

Very Low

3Tidak optimalnya penggunaan media sebagai sarana promosi dan publikasi perusahaan / Media utilization is not optimum for promotion and publication

MenengahMedium

RendahLow

4Terhambatnya pembayaran claim capex dan fee ke IPC / Payment of claim capex and fee to IPC is obstructed

Sangat TinggiVery High

MenengahMedium

5Tertundanya pembayaran Hutang Piutang Afiliasi PPI-IPC / Payment of Debts and Receivables to Affilatates of PPI-IPC is obstructed


RendahLow

6Keterlambatan dalam pembayaran dan pelaporan pajak / Tax payment and reporting are late



7Tidak tercapainya target laba terkait Project Management Fee / Profit target is not achieved in regards to Project Management Fee


RendahLow

8Terjadinya kehilangan dokumen asli pembayaran / Authentic payment document is lost

MenengahMedium

RendahLow

9Ketidakvalidan dalam pembuat laporan realisasi anggaran per proyek / Invalid budget realization reports per project

MenengahMedium

RendahLow

10

Perpindahan pegawai di lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia / Mutation of employees within PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

TinggiHigh


11Menurunnya Indeks Kepuasan pegawai / Declining employee satisfaction index

MenengahMedium




No. Risiko /. Risk




12Tidak tercapainya target pengembangan Kompetensi SDM / Failure to achieve HR Competency development target

MenengahMedium


13

Tidak tersedianya SDM sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan / Qualiy HR in accordance with the Company’s organizational structure is unavailable

TinggiHigh


14Aplikasi e-office tidak dapat digunakan sementara / E-office application is temporarily unasable

MenengahMedium


15Terjadinya kecelakan pada saat Pengantaran Dokumen / An accident occurred during the Delivery of Document

TinggiHigh

RendahLow

16Kecelakaan pada saat kegiatan operasional driver / Accidents during driver operational activities

TinggiHigh

RendahLow

17Makan siang pekerja tidak hiegienis / Lunch for workers are not hyegienic

TinggiHigh

RendahLow

18Timbulnya gugatan hukum terhadap perusahaan di pengadilan. / The emergence of a lawsuit against the company in court.

TinggiHigh


19

Pembuatan dokumen-dokumen perikatan tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. / The making of the engagement documents is not in accordance with the applicable law.

MenengahMedium


20

Belum diperbaharuinya database peraturan perundang-undangan di perusahaan dengan perkembangan hukum terkini. / Company’s laws and regulations database are not updated with the latest developments.

MenengahMedium


21Dokumen perusahaan tidak diakui secara hukum. / Company documents are legally invalid.

TinggiHigh


22

Adanya teguran dari instansi yang berwenang terkait dengan izin usaha perusahaan. / There is a reprimand from the ruling authority related to the company’s business license.

TinggiHigh


23Kurang optimalnya proses pengadaan barang dan jasa / The procurement process of goods and services is not optimal

RendahLow

RendahLow

24Kehilangan data pengadaan lahan / Loss of land acquisition data

MenengahMedium

MenengahMedium

25Mendapatkan vendor yang tidak kompeten / Incompetent vendor

RendahLow


26Terlambatnya penetapan lokasi / Late in determining location

RendahLow


27RAB pengadaan lahan tidak valid / Invalid RAB of land procurement

MenengahMedium

RendahLow

28Penetapan lokasi melebihi target waktu yang telah ditetapkan / The process to determine location exceeds the deadline

TinggiHigh

RendahLow

29Warga menolak nilai ganti rugi / Residents reject the compensation value


MenengahMedium

30Kesalahan dalam mengidentifikasi temuan / Mistakes in identifying findings

TinggiHigh

RendahLow


No. Risiko /. Risk




31Adanya objek temuan yang bersifat material yang tidak teridentifikasi / There are material objects that are not identified


RendahLow

32Belum maksimalnya pengawasan dan pengendalian internal perusahaan / Company’s supervision and internal control are not optimum

TinggiHigh

RendahLow

33Penunjukan Lakhar pada posisi Head of Internal Auditor / Appointment of Lakhar for the Head of Internal Auditor

TinggiHigh

RendahLow

34Kurang memadainya SDM pada Divisi Internal Audit / Lack of human resources in the Internal Audit Division

TinggiHigh

RendahLow

35Nilai hasil Kepuasan pelanggan untuk aspek perawatan utilitas kecil / The results of customer satisfaction on utility maintenance is small

MenengahMedium


36Terlalu lama dalam evaluasi Laporan Keluhan Pelanggan / Too long in evaluating Customer Complaints



37Terjadinya pencemaran lingkungan / Environmental pollution

MenengahMedium


38

Kurangnya kepastian mutu pelayanan kegiatan perbaikan kepada pelanggan / Lack of certainty in the improvement of quality service activities to customers

MenengahMedium


39Kebakaran pada ruang server PT PPI di hari libur / Fire accident on PT PPI’s server room during holidays


RendahLow

40

Server mengalami down akibat hardware rusak dan spare part sulit didapat / Server is down due to damaged hardware and difficult to obtain spare parts


RendahLow

41

Kebakaran pada ruang Substation, Rumah Pompa, Gardu Hubung dan Power House / Fires in Substation, Pump Houses, Substation and Power House


RendahLow

42

Pada saat terjadi gangguan baik di pagi, siang dan malam, gangguan tidak bisa langsung diselesaikan / In the event of a disturbance in the morning, afternoon and evening, the disturbance cannot be immediately resolved

TinggiHigh


43Keterlambatan penerbitan izin pra-konstruksi / Delay in issuance of pre-construction permits

TinggiHigh


44

Kesulitan dalam memperoleh dasar peraturan dan dokumen korespondensi perizinan proyek / Difficulties in obtaining basic regulations and project licensing correspondence documents

MenengahMedium


45Proyek yang tidak tepat waktu dan biaya / Projects that are not timely and costly

TinggiHigh

RendahLow

46Proyek yang tidak tepat mutu dan biaya / Projects that are not of the right quality and cost


RendahLow

47

Lokasi pengembangan Hotel di Pulau Moa tidak sesuai dengan dokumen FS / The location of hotel development on Moa Island is not in accordance with the FS document





No. Risiko /. Risk




48Ketidaksesuaian desain hotel dengan operator hotel yang ditunjuk oleh PT PPI / Inconsistency between hotel design and hotel operator appointed by PT PPI

TinggiHigh


49Terjadinya kecelakaan kerja (cth: jatuh dari ketinggian) / Occupational accident (e.g. falls from height)

TinggiHigh


50Terjadinya pencemaran lingkungan pada kegiatan operasional CT-1 / Environmental pollution in CT-1 operational activities



51 Complaint pelanggan / Customer ComplaintMenengah

MediumMenengah

Medium

52Izin usaha/kegiatan dicabut / Business/activity permit revoked



53

Keterlambatan penyampaian dokumen implementasi pemantauan lingkungan RKL-RPL kepada instansi terkait / Delay in submitting RKL-RPL environmental monitoring documents to relevant agencies

TinggiHigh

RendahLow

54Keterlambatan serah terima tambahan area CY57m kepada NPCT1 / Late transfer of additional CY57m area to NPCT1


MenengahMedium

55

Terjadinya pencemaran lingkungan pada kegiatan konstruksi Terminal Kijing / The occurrence of environmental pollution at Kijing Terminal construction activities

MenengahMedium


56Resistensi masyarakat / Resistance from the community


RendahLow

57Kerusakan fasilitas Terminal / Damage to Terminal facilities

MenengahMedium


58Ketidaksesuaian desain dengan kondisi lapangan / Design discrepancies with field conditions

TinggiHigh

RendahLow

59Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembangunan / Delay in completion of construction work


RendahLow



MenengahMedium


TinggiHigh

RendahLow


No. Risiko /. Risk




62Pelaksanaan pekerjaan pembangunan terhenti / Implementation of construction work is stalled

TinggiHigh

MenengahMedium


TinggiHigh

MenengahMedium

64 Kecelakaan kerja / Occupation accident TinggiHigh

MenengahMedium

65Pencemaran lingkungan akibat pekerjaan pembangunan / Environmental pollution due to construction work

TinggiHigh

MenengahMedium

66Penurunan indeks kepuasan pelanggan / Decline in customer satisfaction index

TinggiHigh

RendahLow

67Serapan investasi tidak tercapai / Investment uptake was not reached

MenengahMedium

MenengahMedium

68Keterlambatan setoran modal ke Anak Perusahaan / Late capital payment to Subsidiaries

MenengahMedium

RendahLow

69Keterlambatan pelaksanaan proyek pengembangan property / Delay in implementing property development projects

MenengahMedium

RendahLow

70 Kekeliruan kajian investasi / Error in investment study TinggiHigh

RendahLow

71Anak perusahaan mengalami kerugian / Subsidiaries suffered loss

TinggiHigh

RendahLow

72Keterlambatan proses pengadaan lahan / Delay in the process of land acquisition


RendahLow

73Protes dari pemilik alat tangkap ikan / Protest from fishing gear owners

TinggiHigh

RendahLow

74Terlambatnya proses relokasi jalan nasional / Delay in the process of relocating national roads

TinggiHigh

RendahLow

75Terlambatnya proses pemancangan / Delay in the construction erection process

TinggiHigh

RendahLow

76Terganggunya supply material dari quarry / Disruption of material supply from quarry

MenengahMedium

RendahLow



Risiko Perusahaan dan Upaya Mitigasi

Pengelolaan risiko oleh PPI dilaksanakan dengan

memitigasi risiko yang sebelumnya telah dianalisis

terlebih dahulu oleh Perusahaan. Hal ini bertujuan

agar Perusahaan dapat mengelola risiko yang sesuai

dengan kemampuan Perusahaan untuk menyerap

dan melaksanakannya. Sepanjang tahun 2019, PPI telah

melakukan identifikasi risiko sebanyak 76 risiko untuk

Project dan risiko untuk korporat dan telah dipilih 10

TOP RISK yang mana memiliki pengaruh signifikan

bagi keberlangsungan Perusahaan.

Company’s Risks and Mitigation Efforts

Risk management by PPI is carried out by mitigating

risks that have been previously analyzed by the

Company. This is so that the Company can choose risks

that are in accordance with the Company’s ability to

absorb and implement it. Throughout 2019, PPI has

identified 76 risks for Projects and risk for corporate that

has been chosen TOP 10 RISKS with significant impact

for Company’s sustainability.

No Risiko / Risk Mitigasi / Mitigation

1 Keterlambatan serah terima tambahan area CY57m /Late transfer of additional CY57m area

Melakukan negosiasi dengan Pihak NPCT1 untuk percepatan pembayaran biaya sewa dimuka kepada PPI, atas beroperasinya Dermaga 850m secara komersial.Telah dicapai kesepakatan untuk pembayaran ASR dengan jumlah proporsional luasan lahan sebesar USD 6 Mil.

Negotiating with NPCT1 to accelerate the advance payment to PPI on 850m Port that has operates commercially. Agreed on deals of ASR payment with total proportional of land as much as USD6 million.

2 Tidak tercapainya target laba terkait Project Management Fee /Not achieving profit targets related to Project Management Fee

Kontrak perjanjian periode November 2018 s.d Oktober 2019 telah ditandatangani, serta pendapatan telah diterima sampai dengan termin ke-2.

Contract agreement from November 2018 to October 2019 has been signed and revenues was received until the second term

3 Risiko terkait mundurnya penyelesaian Proyek /Associated risk with withdrawing from completing the Project

Telah dilakukan koordinasi dan pendampingan Direktorat Teknik IPC (Perencanaan Sipil) dalam pekerjaan penyelesaian desain pembangunan CT-1 Area 57 Meter.

Coordination and guidance have been done by IPC’s Directorate of Engineering in completion of CT-1 Area 57 Meter of construction design

4 Terhambatnya pembayaran claim capex dan fee ke IPC /Obstruction of payment of capex claims and fees to IPC

Telah diputuskan dalam Rapat Direksi IPC bahwa claim capex tanpa fee. Timing pembayaran masih dikonfirmasi.

It has been decided during Board of Directors Meeting of IPC that the claim on capex is without fee. The payment timing still on confirmation

5 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembangunan / Delay in completion of construction work

Telah dilakukan koordinasi dengan Direktorat Teknik IPC (Perencanaan Sipil) terkait dengan desain pembangunan CT-1 Area 57 Meter.

Coordination with IPC’s Directorate of Engineering regarding construction of CT-1 Area 57 Meter has been done


No Risiko / Risk Mitigasi / Mitigation

6 Proyek yang tidak tepat mutu dan biaya /Projects that are not of the right quality and cost

Telah dilakukan verifikasi DED oleh konsultan ahli sebelum dilakukan approval dan dilakukan kegiatan konstruksi di lapangan.

DEED has been verified with expert consultant before approval and construction activties on field has also been done.

7 Tertundanya pembayaran Hutang Piutang Afiliasi PPI-IPC /Delayed payment on Payables of Affiliates of PPI-IPC

Telah dituangkan Hutang- Piutang afiliasi dalam BA Net off antara PT PPI dan IPC dengan nomor BA KU.02.04/15/8/1/ASK/LAK/PI.II-19 dan BAC-510-15082019-007 tanggal 15 Agustus 2019 PPI akan mendapatkan pembayaran atas piutang tersebut di bulan oktober 2019 dengan nominal Rp. 29.742.397.695. dan dilakukan dengan skema net-off.

Payables of affiliates was put in BA Net off between PT PPI and IPC under Number BA KU.02.04/15/8/1/ASK/LAK/PI.II-19 and BAC-510-15082019-007 on August 15, 2019, where PPI will earn payment on respected payable on October 2019 for nominal Rp29,742,397,695 with net-off sceheme.

8 Anak perusahaan mengalami kerugian /Subsidiaries suffered a loss

Telah disusun pedoman tata kelola anak perusahaan sebagai acuan dalam pengelolaan anak perusahaan yang optimal dalam Surat Keputusan Direksi nomor: SKD-620-20082019-004 Tentang Pedoman Tata Kelola Anak Perusahaan Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.

Governance guidelines on subsidiaries have been compiled as a reference to optimal subsidiary management in the Decree of the Board of Directors number: SKD-620-20082019-004 about Guidelines for Governance of Subsidiaries in the Environment of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

9 Serapan investasi tidak tercapai /Investment uptake was not reached

Telah dilakukan koordinasi dengan divisi terkait dan dilaporkan secara berkala kepada Divisi Keuangan mengenai progress serapan investasi perbulannya.

Coordination with related division has been done and reported regularly to Finance Division regarding the investment uptake in each month

10 Keterlambatan pelaksanaan proyek pengembangan properti /Delay in implementing property development projects

Telah dilakukan koordinasi dengan PT MMI terkait progress proyek pembangunan Maritime Tower.

Coordination has been done with PT MMI regarding the construction progress of Maritime Tower



Implementasi Sistem Manajemen Risiko 2019

Sejalan dengan perkembangan bisnis perusahaan, PPI

terus berupaya membangun manajemen risiko yang

dapat menjangkau seluruh tingkatan manajemen

secara tepat, efektif serta menjadikannya sebagai

budaya dalam kegiatan sehari-hari Perusahaan, melalui

beberapa inovasi penerapan manajemen risiko sebagai

berikut:

1. Optimalisasi Enterprise Risk Management

2. Pengkinian Kebijakan dan Pedoman Manajemen

Risiko

3. Program Sertifikasi Manajemen Risiko untuk Level

Direksi, Manager dan Staf

4. Forum Manajemen Risiko Anak Perusahaan

Model Kematangan (Maturity) Manajemen Risiko

Model maturity manajemen risiko PPI mengacu pada

model maturity yang didefinisikan Deloitte, dengan

rincian sebagai berikut:

Implementation of 2019 Risk Management System

In line with the development of the company’s business,

PPI continues to build risk management that can reach

all levels of management appropriately, effectively and

make it a culture in the daily activities of the Company,

through several innovations in implementing risk

management as follows:

1. Optimization of Enterprise Risk Management

2. Updating the Policy and Guidance of Risk

Management

3. Risk Management Certification Program for

Directors, Managers and Staffs

4. Risk Management Forum for Subsidiaries

Maturity Model of Risk Management

Model maturity manajemen risiko PPI mengacu pada

model maturity yang didefinisikan Deloitte, dengan

rincian sebagai berikut:

1Tribal/Heroic

2Specialist/ASilos

3Top-Down

4Systematic

5Risk Intelligent

• Ad Hoc/chaotic• Bergantung

terutama pada individual yang

• berpengaruh /• Ad Hoc/chaotic• Depends

mainly on influential individuals

• Aktivitas manajemen risiko independen

• Fokus terbatas pada hubungan antar risiko

• Keterbatasan penyelarasan antara risiko dan strategi bisnis

• Membedakan fungsi pengawasan dan pelaporan /

• Independet risk manageent activities

• The focus is limited to the relationship between risks

• Limitation of alignment between risk and business strategy

• Differentiating the functions of supervision and reporting

• Kerangka Umum, pernyataan program kebijakan

• Penilaian risiko rutin• Mengkomunikasikan

risiko strategi penting kepada Direksi

• Komite Eksekutif• Berbagi pengetahuan di

seluruh fungsi risiko• Aktivitas Kesadaran• Konsultasi Risiko resmi• Dedicated Team /• General Framework,

policy program statement

• Routine risk assessment• Communicate important

strategy risks to the Board of Directors

• Executive Committee• Knowledge sharing

across risk functions• Awareness Activity• Official Risk Consultation• Dedicated Team

• Kegiatan manajemen risiko yang terkoordinasi di seluruh lingkup perusahaan

• Risk appetite/ selera risiko terdefinisi dengan baik

• Pengawasan, pengukuran dan pelaporan risiko perusahaan secara menyeluruh

• Implementasi Teknologi• Rencana Contingency

dan prosedur eskalasi• Pelatihan

manajemen risiko berkesinambungan /

• Coordinated risk management activities throughout the company

• Risk appetite is well defined

• Overall supervision, measurement and risk reporting of the company

• Technology Implementation

• Contingency plan and escalation procedures

• Continuous risk management training

• Risiko didiskusikan dalam rencana stratejik, rencana alokasi modal, pengembangan produk

• Peringatan risiko awal indikator yang digunakan

• Menghubungkan pengukuran kinerja dan insentif

• Model/skenario risiko• Pembandingan

industri digunakan secara teratur /

• Risks are discussed in strategic plans, capital allocation plans, product development

• Early risk warning indicators used

• Link performance measurement and incentives

• Risk model/scenario• Industrial

benchmarking is used regularly


Hasil Evaluasi Penilaian Risk Intelligence Diagnostic

Berdasarkan evaluasi self-maturity level assessment

yang telah dilaksanakan, PPI mendapatkan nilai 2,88

(dua koma delapan delapan) dengan beberapa aspek

yang menjadi prioritas tindak lanjut atau perbaikan

adalah sebagai berikut:

Results of Risk Intelligence Diagnostic Evaluation

Based on the evaluation of the self-maturity level

assessment that has been carried out, the PPI gets a

value of 2.88 (two point eighty eight) with several aspects

that are the priority of follow-up or improvement as

follows:

• Ad hoc/chaotic• Mainly, depends

on influental individual.

• Indepedencee management activity risk

• Limited focus on the relationship between risk

• Limited consistency between risk and business strategy

• Distinguish controlling and reporting function

• General framework, program statement, policy

• Continuous risk assessment

• Communicate important strategic risk to director

• Executive committee

• Knowledge sharing in all risk function

• Awareness activity• Formal risk

consultancy• Dedicated team

• Coordinated risk management activity in the entire scope of the company

• Well-defined risk appetite

• Corporate-wide risk control, assessment, and reporting

• Technology implementation

• Contingency plan and escalation procedure

• Sustainable risk management training

• Risks are discussed in the form of strategic planning, capital allocation planning and product development

• Initial used risk indicator reminder

• Connecting performance evaluation and incentive

• Risk model/ scenario

• Well-ordered Industry

• comparison

Tribal/Heroic Fragmented/Silo Systematic Risk Intelligent

Rewarded RiskUN-Rewarded Risk

Top-Down



No Kondisi Saat Ini / Current Condition Analisa Kesenjangan / Gap Analysis

1 Risk Strategy

a. Keputusan bisnis sudah mempertimbangkan risiko yang ada. Setiap keputusan bisnis melibatkan kajian risiko yang dilakukan oleh unit terkait dengan bantuan tim MR.

b. Divisi MR sudah berperan sebagai konsultan kepada risk owner

c. Pelatihan atas manajemen risiko sudah diberikan kepada divisi proyek dan RQHSE

a. Business decisions already consider the risks involved. Every business decision involves a risk study by related unit to assist MR team.

b. The MR division acts a consultant to the risk owner

c. Training on risk management has been provided to the project division and RQHSE

a. Masih terdapat perbedaan pola pikir terhadap risiko terutama di working level. Belum seluruh pegawai memahami maksud tujuan manajemen risiko

b. Pelatihan masih terbatas untuk unit bisnis yang berkaitan dengan peran manajemen risiko belum secara merata.

a. Differences on mindset about risk still exist, especially at the working level. Not all employees understand the purpose of risk management

b. Training is still limited to business units related to the risk management role, which is not evenly distributed.

2 Risk Appetite

a. Risk appetite, risk tolerance, risk capacity belum didefinisikan

b. Pertimbangan terkait risiko masih berdasarkan profesional judgement dan pengalaman sebelumnya

c. Adanya EWS pada sistem ERM yang diterapkan di PPI dimana apabila proyek melebihi target waktu maka sistem akan mengkategorisasikan menjadi risiko

a. Risk appetite, risk tolerance, risk capacity have not been defined

b. Risk related considerations are still based on professional judgment and prior experience

c. The existence of EWS in the ERM system in PPI where if the project exceeds the target time then the system will categorize it into a risk

a. Belum terdapat metodologi penetapan risk appetite secara kuantitatif untuk menentukan parameter spesifik yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

b. Sistem peringatan dini belum mencakup seluruh kategori risiko yang dimonitor oleh PPI, masih fokus pada risiko proyek.

a. There is no methodology yet to determine the quantitative risk appetite on specific parameters that can be used to assist decision making

b. The early warning system does not cover all risk categories monitored by PPI, it still focuses on project risk.



3 Risk Profile

a. Sudah terdapat prosedur mengenai pelaporan insiden kejadian risiko

b. RCSA disiapkan oleh masing-masing unit kerja setelah itu direviu oleh tim MR. Prioritas 10 risiko oleh BOD, Komisaris dan Pemegang Saham berdasarkan Profesional Judgement. Hasil Laporan risiko dikirim ke Kantor Pusat IPC

a. A procedure on the reporting of incident risk events has existed

b. RCSA was prepared by each work unit after it was reviewed by the MR team. There were 10 risk prioritize by BOD, Commissioners and Shareholders based on Professional Judgment. The risk report is sent to IPC Head Office

a. Masih bervariasinya pemahaman dan kemampuan setiap pegawai dalam mengidentifikasi dan mengukur risiko

b. Belum terdapat kolaborasi menyeluruh antar satu bagian dengan bagian lain dalam mengidentifikasi dan menyusun langkah mitigasi

c. Belum terdapat standardisasi penyusunan dan validasi efektifitas mitigasi risiko

d. Belum terdapat metode prioritisasi dalam menetapkan top ten risk

a. The understanding and ability of each employee is still varied in identifying and measuring risks

b. There has not been a comprehensive collaboration between one section and another in identifying and developing mitigation measures

c. There is no standardization of the preparation and validation of the effectiveness of risk mitigation

d. There is no prioritization method in determining top ten risk

4 Risk Governance & Structure

a. Aktivitas pengelolaan risiko telah didukung oleh Divisi khusus yang mengelola aktivitas MR

b. Pada penerapan MR, semua department adalah risk owner yang terdiri dari Risk Officer, Risk Champion

c. Departemen RQHSE adalah departemen pendamping yang melakukan internal sharig discussion dalam pelaksanaan MR di tiap departemen

d. Struktur dan personil Komite Manajemen Risiko belum ada, namun akan segera dibentuk dalam melakukan pengawasan dan advising atas pertimbangan risiko yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan

a. Risk management activities have been supported by a special division that manages MR activities

b. In the application of MR, all departments are risk owners which consist of Risk Officer, Risk Champion

c. The RQHSE Department is a complementary department that conducts internal sharing discussions regarding implementation of MR in each department

d. The structure and personnel of the Risk Management Committee do not yet exist, but will soon be formed in conducting supervision and advising on the consideration of risks that are useful in decision making

a. Fungsi three lines of defense belum berjalan optimal masih bergantung pada Divisi MR

b. Belum seluruh pegawai memiliki pemahaman dan bertanggungjawab atas risiko yang dihadapi

c. Belum terdapat program internal audit terhadap tata kelola, kerangka kerja dan implementasi manajemen risiko PPI

d. Pembahasan manajemen risiko pada forum rapat koordinasi dewan komisaris masih bersifat umum, belum ada pembahasan spesifik mengenai risiko signifikan yang dihadapi PPI ataupun proses reviu dan monitoring atas implementasi manajemen risiko

a. The three lines of defense function is not running optimally, it still depends on the MR Division

b. Not all employees have an understanding and are responsible for the risks they faced

c. There is no internal audit program on PPI’s governance, framework and implementation of risk management

d. The discussion of risk management in the board of commissioner’s coordination meeting forum is still general in nature, there has been no specific discussion regarding the significant risks faced by PPI or the eview and monitoring process for the implementation of risk management




5 Risk Policy

a. PPI telah memiliki Pedoman Sistem Manajemen Risiko dengan mengadopsi ISO 31000 -2009 dan COSO 2013

b. Skema BCM sudah ada tapi terbatas untuk IT

a. PPI already has a Risk Management Guideline System by adopting ISO 31000-2009 and COSO 2013

b. The BCM scheme already exists but limited only to IT

a. Masih bervariasinya pemahaman atas kebijakan manajemen risiko terutama di tingkat working level

b. Belum terdapat reviu secara reguler atas kebijakan manajemen risiko

c. Belum terdapat konten mengenai pendekatan/metodologi penetapan risk appetite dan turunannya

a. The variety of understanding risk management policies is still varied, especially at the working level

b. There is no regular review of risk management policies

c. There is no content regarding the approach/methodology for determining risk appetite and its derivatives

6 Monitoring & Reporting

a. PPI telah menyiapkan sistem ERM berbasis web terkait dengan pembuatan, monitoring dan pelaporan MR termasuk mekanisme EWS

b. PPI secara rutin memutakhirkan RCSA dan dilaporkan kepada IPC dan Komisaris

c. Evaluasi rutin dilakukan triwulanan untuk pelaporan atas penerapan manajemen risiko dan kegiatan mitigasi yang telah dilakukan

d. Adanya dashboard yang dibuat secara khusus sehingga manajemen dapat melihat gambaran status risiko perusahaan

a. PPI has prepared a web-based ERM system related to MR manufacturing, monitoring and reporting including the EWS mechanism

b. PPI regularly updates RCSA and reports it to IPC and Commissioners

c. Routine evaluations are carried out quarterly to report on the application of risk management and mitigation activities that have been carried out

d. There is a dashboard that is made specifically so that management can see an overview of the company’s risk status

a. Belum terdapat skenario what-if dalam setiap identifikasi risiko khususnya dalam penyusunan rencana mitigasi

b. Pemantauan risiko dilakukan untuk seluruh risiko walau masih dititikberatkan pada top ten risk yang dilaporkan sebagai risiko korporasi

c. Pelaporan risiko ke IPC masih dianggap sebagai pemenuhan kewajiban pelaporan manajemen risiko oleh risk owner

d. Belum terdapat standardisasi penilaian efektivitas mitigasi yang telah diterapkan

a. There is no what-if scenario in each risk identification, especially in preparation of mitigation plans

b. Risk monitoring is carried out for all risks, although it is still focused on the top ten risks reported as corporate risk

c. Risk reporting to IPC is still considered as fulfilling the risk management reporting obligation by the risk owner

d. No standardization of mitigation effectiveness assessments has yet been applied



7 Risk Modelling & Analysis

a. Knowledge management terkait dengan risiko bisa diakses melalui aplikasi ERM berbasis web dimana terdapat list seluruh risiko yang ada baik proyek maupun BAU

b. Pengukuran risiko sudah dilakukan baik dengan metode kualitatif dan kuantitatif

c. Sistem ERM PPI sudah mendukung perhitungan sensitivity analysis

a. Knowledge management related to risk can be accessed through a web-based ERM application where there is a list of all existing risks both project and BAU

b. Risk measurement has been carried out both with qualitative and quantitative methods

c. The PPI ERM system already supports the calculation of sensitivity analysis

a. Pemahaman atas metode-metode kuantitatif untuk pengukuran risiko belum secara optimal dimiliki oleh risk owner dan masih banyak mengandalkan analisis secara kualitatif berdasarkan professional judgement maupun pengalaman

b. Belum terdapat model tertentu untuk melakukan analisa risiko

a. Understanding of quantitative methods for risk measurement is not optimally owned by risk owners and still relies heavily on qualitative analysis based on professional judgment and experience

b. There is no specific model for risk analysis

8 Risk Culture

a. Adanya program Everyone is a Risk Manager untuk meningkatkan awareness atas aktivitas MR

b. Awareness atas pengelolaan risiko sudah cukup kuat namun belum sepenuhnya menjadi budaya dikarenakan risk owner belum sepenuhnya memahami cara mendeskripsikan risiko dan menuliskanya dengan benar

c. Sudah terdapat komitmen bersama untuk implementasi ERM yang ditandatangani oleh Direksi, Komisaris dan seluruh karyawan

a. Everyone is a Risk Manager program exist to increase awareness of MR activities

b. Awareness of risk management is strong enough but has not yet become a culture because risk owners do not fully understand how to describe risks and write them correctly.

c. There has been a joint commitment for the implementation of ERM, which was signed by the Directors, Commissioners and all employees

a. Belum optimalnya forum diskusi mengenai manajemen risiko pada tingkat working level untuk berkomunikasi secara aktif dalam penyampaian risiko secara berkala

b. Masih bervariasinya kemampuan individu dalam melakukan identifikasi dan mitigasi risiko

c. Manajemen risiko saat ini belum terintegrasi dengan pengukuran kinerja. Masih terbatas pada KPI dan temuan audit

a. The discussion forums on risk management are not yet optimal at the working level level to actively communicate in the delivery of risk on a regular basis

b. The ability of individuals to identify and mitigate risk is still varied

c. Risk management is currently not integrated with performance measurement. Still limited to KPIs and audit findings

9 Risk Technology

a. Sudah adanya aplikasi ERM berbasis web dimana terdapat list seluruh risiko yang ada baik risiko proyek maupun BAU. Sistem ERM sudah mendapatkan penghargaan pada ASEAN Risk Award 2018-2019

b. Dashboard pun tersedia untuk memudahkan user melihat gambaran umum status risiko perusahaan

a. There is a web-based ERM application a list of all existing risks on both project and BAU risks. The ERM system received an award at the 2018-2019 ASEAN Risk Award

b. Dashboards are also available to make it easier for users to see an overview of the company’s risk status

a. Pelaporan risiko cukup konsisten dengan adanya sistem, namun waktu pengelolaan dan kualitas RCSA yang dilaporkan masih beragam

b. Aplikasi MR belum terintegrasi dengan sistem manajemen risiko lainnya seperti Internal Audit

a. Risk reporting is quite consistent with the system, but the management time and reported RCSA quality are still varied

b. The MR application is not yet integrated with other risk management systems such as Internal Audit



Bagan di bawah ini menunjukkan perbandingan tingkat

kematangan manajemen risiko PPI saat ini dengan

target tingkat kematangan yang dituju berdasarkan 3

(tiga) aspek dan 9 (sembilan) prinsip Risk Intelligence.

The chart below shows a comparison of the current

maturity level of PPI risk management with the target

maturity level based on 3 (three) aspects and 9 (nine)

Risk Intelligence principles.

Pencapaian kematangan risiko PPI dapat dicapai dengan: 1. Pelaksanaan program peningkatan awareness dan

kompetensi Manajemen Risiko bagi seluruh Risk

Champion dan Risk Officer PT PPI dengan tujuan

untuk :

a. Menyeragamkan pola pikir Risk Owner

terhadap risiko;

b. Meningkatkan kompetensi Risk Owner dalam

melakukan identifikasi dan mitigasi risiko;

c. Meningkatkan independensi Risk Owner

dalam melakukan proses manajemen risiko;

d. Meningkatkan pemahaman atas metode-

metode kuantitatif untuk pengukuran risiko

sehingga proses analisa risiko tidak terbatas

pada analisis secara kualitatif berdasarkan

professional judgement maupun pengalaman;

e. Menyeragamkan kualitas RCSA yang disusun

Risk Owner.

2. Pembaharuan Kebijakan Manajemen Risiko

Perusahaan dengan menambahkan beberapa

point berikut :

a. Metodologi penetapan risk appetite secara

kuantitatif untuk menentukan parameter

spesifik yang dapat digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan;

Achieving risk maturity for PPI can be achieved through:1. Implementation of a program to increase

awareness and competency of Risk Management

for all Risk Champions and Risk Officers of PT PPI

with the aim to:

a. Standardize the Risk Owner mindset towards

risk;

b. Increase the competency of Risk Owners in

identifying and mitigating risks;

c. Increase the independence of Risk Owner in

carrying out the risk management process;

d. Improve understanding of quantitative

methods for risk measurement so that the risk

analysis process is not limited to qualitative

analysis based on professional judgment or

experience;

e. Standardize the quality of RCSA prepared by

Risk Owner.

2. Updating the Company’s Risk Management Policy

by adding the following points:

a. Dethodology to determine quantitative risk

appetite on specific parameters that can be

used to assist decision making;


b. Metode prioritisasi dalam menetapkan top ten

risk;

c. Skenario what-if dalam setiap identifikasi

risiko khususnya dalam penyusunan rencana

mitigasi;

d. Standardisasi penilaian efektivitas mitigasi

yang telah diterapkan.

3. Pelaksanaan forum diskusi secara berkala

mengenai manajemen risiko pada tingkat

working level untuk berkomunikasi secara aktif

dalam penyampaian risiko kolaborasi menyeluruh

antar satu bagian dengan bagian lain dalam

mengidentifikasi dan menyusun langkah mitigasi

4. Penyusunan Sistem peringatan dini (early warning

system) yang mencakup seluruh kategori risiko

yang dimonitor oleh PPI;

5. Integrasi dengan sistem manajemen risiko

lainnya seperti Internal Audit, Pengukuran Kinerja

Project Management, dan sistem lain yang

memungkinkan.

b. Method to prioritize the determination of top

ten risk;

c. What-if scenarios in each risk identification,

especially in the preparation of mitigation

plans;

d. Standardization of mitigation effectiveness

assessments that have been applied.

3. Conducting regular discussion forums on risk

management at the working level to encourage

active communicate on risk delivery and

encourage comprehensive collaboration between

one section with another in identifying and

compiling mitigation measures

4. Preparation of an early warning system that covers

all risk categories monitored by PPI;

5. Integration with other risk management systems

such as Internal Audit, Project Management

Performance Measurement, and other possible

systems.

Pembentukan Sistem Pengendalian Internal di PPI

mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan

Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011. Dalam

pelaksanaannya, Sistem Pengendalian Internal PPI

merupakan serangkaian proses pengendalian terhadap

kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit

dalam struktur organisasi PPI, antara lain mengenai

kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian

atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan

terhadap aset Perusahaan.

Sistem Pengendalian Intern yang dibangun pada PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia merupakan proses

yang terintegrasi dan melekat pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, menjamin

terwujudnya keamanan atas asset perusahaan,

keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern disusun dan dirancang

sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan dapat

memberikan keyakinan yang memadai bagi pihak-

The establishment of the Internal Control System at

the PPI refers to the Regulation of the State Minister for

State-Owned Enterprises Number: PER-01/MBU/2011. In

its implementation, the PPI Internal Control System is a

series of control processes for the Company’s activities

at each level and unit in the organizational structure of

the PPI, including authority, authorization, verification,

reconciliation, evaluation of work performance, division

of tasks, and security of Company assets.

The Internal Control System built at PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia is a process that is integrated

and attached to actions and activities carried out

continuously by the leadership and all employees

to provide adequate confidence in achieving

organizational goals through effective and efficient

activities, ensuring the realization of security of assets

company, reliability of financial statements, and

compliance with laws and regulations.

The Internal Control System is prepared and designed

in accordance with the needs of the company, and can

provide adequate confidence for interested parties

SISTEM PENGENDALIANINTERNALINTERNAL CONTROL SYSTEM



pihak yang berkepentingan bahwa visi, misi, strategi,

kebijakan, dan tujuan perusahaan telah dipahami

oleh semua unsur dalam perusahaan yang dimulai

dari manajemen puncak selaku penentu kebijakan,

manajer hingga individu-individu yang melakukan

kegiatan operasional sehari-hari sebagai pertahanan

lapis pertama (first line of defence). Atasan langsung

sebagai pertahanan lapis kedua (second line of defence)

bertanggung jawab melakukan monitoring untuk

memastikan bahwa yang dilakukan dalam kegiatan

operasional sehari-hari telah memenuhi standar

kualitas dan mencapai target yang telah ditentukan.

Dengan demikian apabila aktivitas pengendalian

yang dilakukan baik pada lapis pertama dan lapis

kedua berjalan sesuai dengan standard, peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku maka diharapkan

tidak akan terjadi berbagai permasalahan, karena

pada umumnya permasalahan timbul diakibatkan

adanya kelemahan dalam sistem pengendalian intern.

Pemahaman dan implementasi yang baik terhadap

sistem pengendalian diharapkan tidak ditemukannya

temuan-temuan yang bersifat signifikan baik yang

dilakukan oleh eksternal auditor maupun internal

auditor.

Kesesuaian Sistem Pengendalian Intern dengan Kerangka Kerja yang Diakui Secara Internasional (COSO-Internal Control Framework)

Konsep Sistem Pengendalian Internal PPI diarahkan

sejalan dengan kerangka Sistem Pengendalian Internal

dari COSO di mana di dalamnya terdiri dari 5 (lima)

unsur yang masingmasing memiliki komponen yang

berbeda, antara lain:

that the company’s vision, mission, strategy, policies

and objectives have been understood by all elements in

the company starting from top management as policy

makers , managers to individuals who carry out daily

operations as a first line of defense. Direct supervisor as

a second line of defense is responsible for monitoring to

ensure that what is done in daily operational activities

meets quality standards and achieves predetermined

targets.

This, if the control activities carried out both in the first

layer and second layer are executed in accordance

with applicable standards, regulations and legislation,

it is expected that there will not be a variety of

problems, because in general the problems arise due

to weaknesses in the internal control system. A good

understanding and implementation of the control

system is expected to not find significant findings

whether carried out by external auditors or internal

auditors.

Conformity of the Internal Control System with an Internationally Recognized Framework (COSO-Internal Control Framework)

The concept of PPI Internal Control System is directed in

line with the framework of the Internal Control System

of COSO in which it consists of 5 (five) elements, each of

which has different components, including:

NoUnsur Pengendalian / Controlled

ElementsKomponen / Component

1Pengendalian Lingkungan /

Environment Control

a. Penegakan lntegritas dan Nilai Etikab. lndependensi Dewan Komisarisc. Komitmen terhadap Kompetensid. Struktur Organisasi yang kondusife. Akuntabilitas

a. Integrity and Ethical Values Enactmentb. Board of Commissioner’s Independencec. Commitment to Competenced. Conducive Organizational Structuree. Accountability


NoUnsur Pengendalian / Controlled

ElementsKomponen / Component

2Penilaian Risiko /Risk Assessment

a. Penetapan Tujuan Perusahaanb. ldentifikasi dan Analisis Risikoc. Penilaian Risiko Fraudd. ldentifikasi dan Analisis Perubahan

a. Company’s Objective Determinationb. Risk Identification and Analysisc. Fraud Risk Assessmentd. Change of Identification and Analysis

3Kegiatan Pengendalian /

Controlling Activities

a. Membangun Kegiatan Pengendalianb. Pengendalian Umum Teknologi lnformasi c. Pengendalian melalui Kebijakan dan Prosedur

a. Building Control Activitiesb. General Control of Information Technologyc. Control through Policies and Procedures

4Informasi dan Komunikasi /

Information and Communication

a. Penggunaan lnformasi yang Relevanb. Komunikasi Internal c. Komunikasi Eksternal

a. Control through Policies and Proceduresb. Internal Communicationc. External Communication

5Pemantauan Sistem

Pengendalian /Monitoring of Control Systems

a. Evaluasi Berkelanjutanb. Evaluasi dan Komunikasi Kelemahan Pengendalian Intern

a. Continous Evaluationb. Internal Control Weakness Evaluation and Communication

Pengendalian Keuangan dan Operasional

Dalam menjaga keberlangsungan usaha, PPI

menempatkan aspek keuangan dan operasional

sebagai fokus utama dalam sistem pengendalian

internal. Pelaksanaan pengendalian terhadap kedua

aspek ini dilakukan secara menyeluruh dan berjenjang,

mulai dari Unit Bisnis sampai dengan level Direksi

dan Dewan Komisaris. Selain itu proses pengendalian

internal PPI juga melibatkan pihak eksternal sebagai

auditor yang bersifat independen.

Seluruh unit bisnis dalam hal ini mengelola

dan menyusun laporan keuangan dan kinerja

operasionalnya sesuai dengan prosedur dan standar

pelaporan yang telah ditetapkan Perusahaan, untuk

kemudian dianalisis oleh fungsi manajemen risiko yang

akan menyusun profil risiko serta mitigasinya yang

menjadi acuan unit bisnis sebagai pemilik risiko, untuk

mengelola risiko di masing-masing unit bisnisnya yang

berkaitan dengan aspek keuangan dan operasional.

Dalam proses pengendalian internal, fungsi Internal

Audit dibantu oleh Auditor Eksternal melakukan

audit atas laporan kinerja keuangan, operasional dan

Financial and Operating Control

In maintaining business continuity, the PPI places

financial and operational aspects as the main focus

in the internal control system. The control of these two

aspects is carried out thoroughly and tiered, starting

from the Business Unit to the Board of Directors and

Board of Commissioners levels. In addition, the internal

control process of the PPI also involves external parties

as independent auditors.

All business units in this case manage and compile

financial reports and operational performance

in accordance with the procedures and reporting

standards set by the Company, then analyzed by the

risk management function that will prepare risk and

mitigation profiles that are the reference of business

units as risk owners, to manage risks in each business

unit relating to financial and operational aspects.

In the internal control process, the Internal Audit

function assisted by External Auditors conducts audits

of financial, operational and compliance performance



kepatuhan. Direksi memantau dan mengevaluasi

laporan keuangan dan kinerja dari unit bisnis dan

Perusahaan secara umum serta laporan hasil audit

dari Internal Audit dan Auditor Eksternal untuk

dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris

bersama Komite-komite melakukan telaah atas

laporan keuangan dan operasional dan memberikan

rekomendasi dari hasil telaah.

Evaluasi atas Sistem Pengendalian Internal

Evaluasi sistem pengendalian internal menjadi bagian

dalam unsur Pemantauan Sistem Pengendalian

Internal. Pada dasarnya pemantauan pengendalian

Internal bertujuan untuk memastikan bahwa sistem

pengendalian Internal pada PPI berjalan sesuai

dengan yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan

yang diperlukan sesuai dengan perkembangan

telah dilaksanakan. Fungsi pemantauan akan dapat

terlaksana secara efektif, apabila dilakukan tiga jenis

evaluasi berikut:

1. Evaluasi Berkelanjutan

Evaluasi berkelanjutan adalah penilaian atas mutu

kinerja sistem pengendalian Internal secara terus

menerus dan menyatu dalam kegiatan operasional

Perusahaan. Evaluasi berkelanjutan mencakup

proses penilaian atas:

a. Capaian kualitas pengendalian Internal dalam

suatu jangka waktu tertentu.

b. Memastikan apakah pengendalian Internal

telah berfungsi seperti yang diharapkan.

c. Memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan

telah sesuai dengan kebutuhan.

2. Evaluasi terpisah

Evaluasi terpisah adalah kegiatan membandingkan

pelaksanaan sistem pengendalian Internal dengan

standar yang telah ditentukan dalam daftar uji atau

instrumen lain, yang telah ditetapkan pimpinan

atau pelaksana evaluasi terpisah. Evaluasi terpisah

mencakup penilaian yang dilakukan secara

terpisah melalui penilaian sendiri, review dan

pengujian efektivitas sistem pengendalian Internal

dan dirancang untuk dilaksanakan secara periodik,

tidak terintegrasi dengan kegiatan normal

Perusahaan.

3. Evaluasi dan Komunikasi Kelemahan

Kelemahan dalam pengendalian Internal, baik

yang diidentifikasi oleh unit kerja operasional (risk

taking unit, SPI, maupun pihak lainnya, harus

segera dilaporkan kepada dan menjadi perhatian

pejabat atau Direksi yang berwenang. Kelemahan

pengendalian yang material harus juga dilaporkan

kepada Dewan Komisaris. Evaluasi dan komunikasi

berkelanjutan dengan tiga cara yaitu:

a. Direksi melakukan telaah dan mengevaluasi

reports. The Board of Directors monitors and evaluates

the financial statements and performance of the

business units and the Company in general and reports

on the audit results from Internal Audit and External

Auditors to report to the Board of Commissioners. The

Board of Commissioners and the Committees review

the financial and operational reports and provide

recommendations from the results of the review.

Evaluation of the Internal Control System

The evaluation of the internal control system becomes

the element in Internal Control System Monitoring.

Basically, internal control monitoring aims to ensure

that the internal control system in PPI is conducted

in accordance with the expectation and it shall be

improved as necessary, in line with the progress. The

monitoring function will be effectively implemented,

with the following three types of evaluations:

1. Ongoing Evaluations

Ongoing evaluation is an assessment of the

quality of internal control system performance

continuously and it is inseparable from the

Company’s operations. Ongoing evaluation

includes the assessment process on:

a. Achievement of internal control quality within

a certain period.

b. Ensuring whether internal controls are

working as expected.

c. Ensuring that the improvements made are

appropriate to the needs.

2. Separate Evaluation

A separate evaluation is an activity to compare the

internal control system with the predetermined

standard in a test list or other instrument, which

is set forth by the manager or evaluator. Separate

evaluations include assessments made separately

through self-assessment, review, and testing of

the effectiveness of internal control systems, and

are designed to be carried out periodically, not

integrated with the Company’s normal activities.

3. Weakness Evaluation and Communication

Weaknesses in internal control, whether identified

by the risk-taking units, SPI, or any other party,

should be immediately reported to and be the

attention of an authorized official or Board of

Directors. The weakness of material control should

also be reported to the Board of Commissioners.

Continuous evaluation and communication are

conducted in three ways:

a. The Board of Directors reviews and evaluates


temuan audit, hasil penilaian, dan review

lainnya.

b. Direksi memantau temuan audit/ review serta

rekomendasinya untuk meyakinkan bahwa

tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan.

c. Direksi secara berkala mendapat laporan

status penyelesaian audit/ review

Pada 2019, Perusahaan telah melakukan evaluasi

atas efektivitas sistem pengendalian internal yang

diimplementasikan. Evaluasi dilakukan oleh Auditor

Eksternal dan menunjukkan bahwa semua kegiatan

pengelolaan Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan

kriteria, peraturan, kebijakan dan aspek internal kontrol

yang telah ditetapkan dengan mengedepankan prinsip

efisien, efektif dan kehati-hatian.

audit findings, assessment results, and other

reviews.

b. The Board of Directors monitors the audit/

review findings and their recommendations

to ensure that the necessary action has been

taken.

c. The Board of Directors periodically receives a

report on audit completion/review status.

In 2019, the Company has evaluated the effectiveness

of its internal control system. Assessment was carried

out by External Auditor. The result of evaluation showed

that all the Company’s management activities have

been carried out in accordance with the criteria,

regulations, policies, and internal control aspects that

have been set by prioritizing the principles of efficient,

effective, and prudent.

Perkara penting merupakan permasalahan hukum

yang penyelesaiannya dilakukan melalui Lembaga

Peradilan umum dan khusus, baik Pengadilan Negeri,

Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tata Usaha Negara,

Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Pajak,

maupun Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara

Nilai Gugatan adalah nilai tuntutan ganti rugi yang

diajukan kepada Perseroan sebagai pihak tergugat

atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada

Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian

materiil maupun immateriil. Terkait hal tersebut,

PPI selalu berupaya untuk menekan segala bentuk

pelanggaran terutama yang berkaitan dengan perkara

hukum. Sepanjang tahun 2019, PPI tidak mengalami

permasalahan hukum.

Perkara Penting yang Dihadapi oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Entitas Anak

Sampai dengan 31 Desember 2019, Perusahaan

tidak mendapati adanya permasalahan hukum, baik

pidana, perdata, maupun hubungan industrial yang

melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi PPI yang

sedang menjabat, ataupun Anak Perusahaan.

Important cases are legal issues, the solutions of which

are carried out through general and special judicial

institutions, both the District Court, the High Court, the

Administrative Court, the Industrial Relations Court,

the Tax Court and the Corruption Court. While the

Lawsuit Value is the value of compensation claims

submitted to the Company as a defendant or the value

of compensation claims submitted to the Company as

the plaintiff, both material and immaterial damages.

Related to this, PPI always tries to suppress all forms

of violations especially those related to legal cases.

Throughout 2019, PPI did not face any legal issue.

Perkara Penting yang Dihadapi oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Entitas Anak

As of December 31, 2019, the Company did not face any

legal issues, whether criminal, civil or industrial relations

involving current members Board of Commissioners

and Directors of PPI or its Subsidiaries.

PERKARA PENTINGIMPORTANT CASES



Kepatuhan PPI dalam menjalankan aktivitas usahanya

sesuai koridor perundang-undangan yang berlaku,

dibuktikan dengan nihilnya sanksi administratif yang

diberikan terhadap Perusahaan maupun Direksi dan

Dewan Komisarisa Perusahaan, baik dari regulator,

pemerintah daerah, maupun otoritas lainnya.

Sebagai bentuk perwujudan prinsip transparansi

dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan terkait keterbukaan informasi, PPI

senantiasa menyampaikan informasi terkini terkait

setiap perkembangan yang terjadi secara akurat,

tercatat, diolah, dan dirangkum menjadi sebuah

laporan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku. Upaya

ini bertujuan agar seluruh pemangku kepentingan

dapat menggunakan informasi-informasi tentang

PPI tersebut untuk menganalisis kinerja seperti posisi,

kondisi, kinerja, dan prospek keuangan yang tersedia

dalam Laporan Tahunan, Laporan Berkala Keuangan,

serta siaran pers dan pengungkapan informasi

lainnya kepada publik. Informasi tersebut juga terus

diperbaharui secara berkala kepada pemegang saham

dan pihak otoritas pasar modal melalui berbagai jalur

komunikasi demi memastikan komunikasi yang efektif

dan merata.

Untuk mengendalikan agar informasi yang disampaikan

kepada Pemangku Kepentingan baik di internal

maupun eksternal Perusahaan dapat tepat sasaran

dan tepat guna, PPI mengeluarkan pedoman resmi

melalui SK Direksi Nomor: PPI-622-000364 tentang

Standard Pelayanan Informasi/Data dan Dokumentasi

kepada Pengguna Informasi di lingkungan PPI. PPI

menyediakan akses informasi untuk kepentingan

stakeholder di internal PPI yang mayoritas adalah

karyawan Perusahaan dengan memanfaatkan media

online seperti portal dan e-mail untuk menyebarluaskan

informasi.

The compliance of PPI in carrying out its business

activities in accordance with applicable legal corridors,

is proven by the absence of administrative sanctions

imposed on the Company as well as the Board of

Directors and Board of Commissioners, both from

regulators, regional governments, and other authorities.

As a manifestation of the principle of transparency

and compliance with laws and regulations related to

information disclosure, PPI always conveys the latest

information regarding any developments that occur

accurately, recorded, processed, and summarized into

a report within a certain time period in accordance

with the stipulation on information disclosure. This

is done so that all stakeholders can use information

on PPI to analyze its performance such as financial

position, condition, performance and prospects that

are available in the Annual Report, Periodic Financial

Report, and press releases and other information

disclosures. The information is also regularly updated

to shareholders and capital market authorities through

various communication channels to ensure effective

and equitable communication.

To control the information conveyed to stakeholders

both internally and externally of the Company can be

on target and effective, PPI issues official guidelines

through the Directors Decree Number: PPI-622-000364

regarding Standard Information/Data Services and

Documentation to Information Users within PPI.

PPI provides information access for the interests of

stakeholders within PPI, the majority of which are

Company employees by utilizing online media such as

portals and e-mail to disseminate information.

SANKSI ADMINISTRASIADMINISTRATIVE SANCTION

AKSES INFORMASI DATA PERUSAHAANINFORMATION ACCESS ON COMPANY DATA


Media Informasi Perusahaan

PPI menyediakan media informasi untuk pihak eksternal

di antaranya dalam bentuk leaflet dan company

profile. PPI menyediakan informasi secara online untuk

mempermudah akses informasi Perusahaan.

Selain media informasi tersebut, selama tahun 2019

PPI juga menyampaikan transparansi penyampaian

laporan melalui website Perusahaan, antara lain sebagai

berikut:

Media Komunikasi InternalPerusahaan memiliki media komunikasi internal yang

diperuntukkan bagi Insan PPI berupa Portal Intranet

IPC dan Majalah IPC News. Sepanjang 2019, Perusahaan

melalui Divisi Corporate Secretary and Stakholder

Relations telah melaksanakan update secara berkala

terkait informasi dalam dua medium tersebut, dengan

rincian sebagai berikut.

Newsletter Development untuk Intranet

Judul / Headline Waktu / Time

CEO Talk PT Pengembang Pelabuhan Indonesia “Moving Forward, Turn A New Page” / CEO Talk of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia “Moving Forward, Turn A New Page”

30 Januari 201930 January 2019

PPI Adakan Berbagai Kompetisi Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS /PPI Holds Various Competition of Awareness Campaign on the Danger of Drugs & HIV/AIDS

31 Januari 201931 January 2019

Sharing Session PT Pengembang Pelabuhan Indonesia “Container Terminal Operations” / Sharing Session of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia “Container Terminal Operations”

18 Februari 201918 February 2019

PPI Raih Penghargaan Silver Winner Kategori Annual Report / PPI Won Silver Winner Award of Annual Report Category

28 Maret 201928 March 2019

PPI Peduli Gelar Pengobatan Gratis “Siaga Sehat 2019” / PPI Cares Held Free Medical Treatment “Siaga Sehat 2019”

13 Maret 201913 March 2019

Forum Kehumasan PT PPI & Anak Perusahaan / Public Relations Forum for PT PPI & Subsidiaries

13 Mei 201913 May 2019

PPI Lakukan Kunjungan Kerja ke PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Gedung Waskita Rajawali Tower / PPI Conducted Work Visit to PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) and Waskita Rajawali Tower Building

26 Juni 201926 June 2019

PPI Raih Penghargaan “PR Creative & Innovative of the Year 2019” / PPI Earned the Award of “PR Creative & Innovative of the Year 2019”

28 Juni 201928 June 2019

Peringati Hari Anak Nasional, PPI Rangkul Anak dengan HIV/AIDS Wisata ke Ancol / Celebrating National Children’s Day, PPI Embraces Children with HIV/AIDS Travel to Ancol

25 Juli 201925 July 2019

Corporate Media

PPI also provides information media for external parties

including leaflets and company profiles. PPI provides

information online to facilitate access to Company

information.

In addition to those media, during 2019 PPI also

conveyed the transparency of report submission

through the Company’s website, which includes the

following:

Internal Communication MediaThe company has internal communication media

intended for PPI personnel in the form of IPC Intranet

Portal and IPC News Magazine. Throughout 2019, the

Company through the Corporate Secretary Division

and Stakeholder Relations has carried out periodic

updates regarding information in the two mediums,

with details as follows.

Newsletter Development for Intranet



Newsletter Development untuk IPC News Newsletter Development for IPC News


PPI Berikan Penyuluhan dalam “Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS” / PPI Provides Counseling in the “Awareness Campaign on the Danger of Drug & HIV/AIDS”

5 Agustus 20195 August 2019

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Peroleh Peringkat AAA dari Fitch Ratings / PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Obtained AAA Rating from Fitch Ratings


PPI Raih Penghargaan “Website Pelayanan Informasi Terinovatif” / PPI Won the Award “The Most Innovative Information Service Website”


Lagi, PPI Luncurkan Program Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS / Again, PPI Launches Danger of Drug and HIV/AIDS Awareness Campaign

4 September 20194 September 2019

PPI Raih Penghargaan Silver Winner dalam Indonesian Sustainable Development Award 2019 / PPI Won Silver Winner in the 2019 Indonesian Sustainable Development Award


Closing Program CSR PPI “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut” / PPI’s Closing Ceremony of CSR Program “Pelatihan Pengolahan Ikan Laut”


Program CSR PPI Kembali Sabet Penghargaan dalam Revolusi Mental Awards 2019” / PPI CSR Program once again won the 2019 Mental Revolution Award


PPI Lanjutkan Program “Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS” / PPI Continues “Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS”


PPI Peroleh ISO 45001:2018, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) / PPI Obtained ISO 45001: 2018, Occupational Safety and Health Management System (K3)

16 Oktober 201916 October 2019

PPI Adakan Program HSE Patrol Volunteer / PPI Held Volunteer HSE Patrol Program31 Oktober 201931 October 2019

PPI Menangkan Penghargaan PR Indonesia 2019 / PPI Won 2019 Indonesia PR Award31 Oktober 201931 October 2019

Program Siaga Sehat Beri Manfaat Bagi 1.519 Warga Kalibaru / Siaga Sehat Program Provides Benefits for 1,519 Residents of Kalibaru

7 November 20197 November 2019

PPI Sabet Penghargaan dalam Padmamitra Awards / PPI won an award at the Padmamitra Awards


Program Siaga Sehat Beri Manfaat Bagi 1.519 Warga Kalibaru /Siaga Sehat Program Provides Benefits for 1,519 Residents of Kalibaru


Closing Program CSR PPI “Siaga Sehat 2019” / Closing of PPI’s CSR “Siaga Sehat 2019”7 November 20197 November 2019

PT PPI Menangkan Silver Winner dalam ajang SNI Awards 2019 / PT PPI Won Silver Winner in 2019 SNI Awards


PPI Menjadi Risk Champion dalam ASEAN Risk Award 2019 / PPI Became a Risk Champion in the 2019 ASEAN Risk Award

5 Desember 20195 December 2019

PPI Edukasi 1.768 Siswa tentang Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS sepanjang 2019 / PPI Educated 1,768 Students on the Dangers of Drugs and HIV/AIDS throughout 2019




PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Adakan Media Port Visit ke Proyek Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah / PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) and PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Conduct Media Visit to the Kijing Terminal Project, Mempawah District

11 Juli 201911 July 2019

Peringati Hari Anak Nasional, PPI Rangkul Anak dengan HIV AIDS Wisata ke Ancol / Celebrating National Children’s Day, PPI Embraces Children with HIV AIDS Travel to Ancol

25 Juli 201925 July 2019

PPI Gelar Pengobatan Gratis “Siaga Sehat 2019” / PPI Held Free Medical Treatment “Siaga Sehat 2019”


PPI Berikan Penyuluhan “Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV/AIDS” / PPI Provides Counseling “Danger of Drug & HIV/AIDS”


PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Peroleh Peringkat AAA dari Fitch Ratings / PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Obtains AAA Rating from Fitch Ratings


Peringati Hari Maritim Nasional, PPI Dorong Peran Pelajar dalam Dunia Maritim /Celebrating National Maritime Day, PPI Encourages the Role of Students in the Maritime World


PPI Raih Penghargaan Silver Winner dalam Indonesian Sustainable Development Award 2019 / PPI Wins Silver Winner in the 2019 Indonesian Sustainable Development Award


Gelar Program CSR, PPI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kalibaru / Organizing CSR Program, PPI Empowers Housewives in Kalibaru Region


Program CSR PPI Kembali Sabet Penghargaan Revolusi Mental Awards 2019 / PPI CSR Program Once Again Obtained the 2019 Mental Revolution Award


PT PPI Tersertifikasi ISO 45001:2018, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) / PT PPI Obtained ISO 45001: 2018 Certificate, Occupational Safety and Health Management System (K3)


Progres 60% Lebih, IPC Optimes JTCC Beroperasi Tahun 2020 / With More Than 60% Progress, IPC is Optimistic that JTCC Will Operate in 2020


PPI Adakan HSE Patrol untuk Keselamatan Area Proyek / PPI Holds HSE Patrol for the Safety of the Project Area


PPI Menangkan Penghargaan PR Indonesia 2019 / PPI Wins 2019 Indonesia PR Award31 Oktober 201931 October 2019

PPI Sabet Penghargaan dalam Padmamitra Awards 2019 / PPI Won an Award at the 2019 Padmamitra Awards


PT PPI Menangkan Silver Winner dalam ajang SNI Awards 2019 / PT PPI Won Silver Winner at 2019 SNI Awards


PPI Menjadi Risk Champion dalam ASEAN Risk Award 2019 / PPI Becomes a Risk Champion in the 2019 ASEAN Risk Award


Media Komunikasi Eksternal Perusahaan

Selain media informasi tersebut, selama tahun 2019

PPI juga menyampaikan transparansi penyampaian

laporan kepada pihak eksternal melalui website

Perusahaan, antara lain sebagai berikut:

Siaran Pers

Company’s External Communication Media

In addition to the information media, during 2019 PPI

also conveyed the transparency of reporting to external

parties through the Company’s website, including the

following:

Press Release



Komitmen Penerapan Kode Etik

PPI telah menetapkan standar etika yang dituangkan

dalam Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of

Conduct) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

Nomor: PPI-630-002879 tanggal 1 November 2016

untuk menunjang pelaksanaan GCG dan mewujudkan

Perusahaan yang beretika. Seluruh elemen PPI yang

mencakup segenap Dewan Komisaris, Direksi serta

karyawan dan seluruhnya PPI senantiasa menjaga dan

membina hubungan baik dengan stakeholder sesuai

standar etika bisnis dengan tidak menyimpang dari


Pada tahun 2019, seluruh Insan PPI baik dari

level manajemen maupun operasional, telah

menandatangani Komitmen untuk Mematuhi Pedoman

Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) sebagai wujud

nyata komitmen kepatuhan terhadap peraturan internal

maupun perundang-undangan yang berlaku.

Budaya Perusahaan

Budaya Perusahaan merupakan tata nilai bagi PPI

dalam menerapkan standar etika. Tata Nilai yang

dimiliki Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Integritas (integrity), dalam etika kerja ditunjukkan

untuk semua karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan, tindakan dan mengambil keputusan

harus berdasarkan prosedur, kebijakan dan


b. Inovasi (innovation), mendorong setiap insan

PPI untuk senantiasa berpikir untuk melakukan

perbaikan dan bertindak untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi pelanggan kami.

c. Keberlanjutan (sustainability), kami memastikan

pertumbuhan pendapatan dan proyek Perusahaan

di masa depan.

d. Membuat hal yang benar menjadi nyata (making

the right things happen), ketika integritas

dan inovasi sudah dilakukan, di mana terjadi

keberlanjutan yang akhirnya membentuk pola

pikir yang baru sehingga menggerakkan untuk

senantiasa mewujudkan hal yang benar menjadi

nyata dalam setiap aspek pekerjaan dan bisnis

yang dikerjakan.

Isi Code of Conduct

PPI merumuskan Pedoman Perilaku (code of conduct)

yang mengatur nilai-nilai etis yang dinyatakan secara

eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus

dipedomani oleh seluruh insan PPI. Muatan Pedoman

Commitment to Implement Code of Conduct

PPI has established ethical standards as outlined in

the Code of Conduct of PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia Indonesia Number: PPI–630–002879 dated

November 1, 2016 to support the implementation of

GCG and create an ethical Company. All elements

including Board of Commissioners, Board of Directors

and employees of PPI always maintain and foster

good relations with stakeholders in accordance with

the standards of business ethics by not deviating from

applicable laws and regulations.

In 2019, all employees, both management and

operational levels, have signed a Commitment to

Comply with the Code of Conduct as a tangible

manifestation on the commitment to comply with

internal regulations and applicable laws.

Corporate Culture

The Corporate Culture is values of PPI in implementing

the ethical standards. The Company’s values are as

follows:

a. Integrity in the work ethics is reflected when

the employees carry out their work, action,

and decision making, which is guided by the

procedures, policies, and prevailing laws.

b. Innovation encourages all `PPI personnel to

always think to improve and act to provide best

services for our customer.

c. Sustainability, we ensure the revenue and project

growth in the Company in the future.

d. Making the right things happen. This value is

conducted when integrity and innovation are

implemented. There will be sustainability that

will form new pattern of thinking, which shall

encourage the Company to realize real matters in

every aspect of the work and business performed.

Code of Conduct Contents

PPI formulates Code of Conduct that regulates ethical

values, expressed explicitly as a standard of conduct

as the guidance for all PPI personnel. PPI’s Code of

Conduct described, among others:

KODE ETIKCODE OF CONDUCT


Perilaku (Code of Conduct) PPI menjelaskan di

antaranya:

■ Bab 1 memuat Dasar Pemikiran, Visi, Misi, Nilai-

nilai Perusahaan, Motto Perusahaan, Komitmen

Perusahaan dalam Pelaksanaan Pedoman Perilaku

Perusahaan dan lain-lain;

■ Bab 2 memuat Etika Usaha (Komitmen Perusahaan

Terhadap Pemangku Kepentingan/ Stakeholders);

■ Bab 3 Etika Kerja (Komitmen Dan Perilaku Insan

PPI);

■ Bab 4 Penegakan Pedoman Perilaku; dan

dilengkapi lembar Pernyataan Komitmen yang

harus diisi oleh insan PPI.

Sosialisasi Code of Conduct

PPI secara berkala melakukan sosialisasi untuk

memperkenalkan, menyebarluaskan informasi

mengenai Pedoman Perilaku Perusahaan kepada

seluruh Insan PPI dengan tujuan agar setiap individu

memahami dan dapat mengimplementasikan

Pedoman Perilaku Perusahaan dalam setiap

aktivitas bisnis yang dijalani. Sebelum dilaksanakan

implementasi Pedoman Perilaku Perusahaan, akan

dilakukan sosialiasi terlebih dahulu kepada seluruh

Insan PPI melalui internal portal maupun website PPI

dengan alamat: http://www.portdevco.com.

■ Chapter 1 contains the Foundation, Vision, Mission,

Corporate Values, Company Motto, Corporate

Commitment in the Implementation of Company

Code of Conduct, etc;

■ Chapter 2 contains Business Ethics (Corporate

Commitment to Stakeholders);

■ Chapter 3 contains Work Ethics (Commitment and

Personal Behavior of PPI Personnel);

■ Chapter 4 contains Enforcement of the Code

of Conduct; and all employees must fill out a

Statement of Commitment.

Code of Conduct Dissemination

PPI periodically conducts socialization to introduce,

disseminate information about the Company’s Code

of Conduct to all PPI Employees with the aim that

each individual understands and can implement the

Company’s Code of Conduct in every business activity

undertaken. Prior to the implementation of the Code of

Conduct, there will be socialization to all PPI employees

through internal portal and PPI website at: http://www.

portdevco.com.



Pemberlakuan dan Penegakan Code of Conduct di Lingkungan PPI

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang telah

ditetapkan, berlaku bagi seluruh level organisasi

Perusahaan. Seluruh Insan PPI wajib membaca,

memahami dan menandatangani pernyataan

komitmen pribadi setelah membaca Pedoman Perilaku

Perusahaan. Pedoman Perilaku ini menjadi pedoman

bersikap dan bertindak dalam melaksanakan tugas-

tugas perusahaan. Setiap pelanggaran terhadap

Pedoman Perilaku dan ketentuan-ketentuan

pelanggaran disiplin perusahaan yang berlaku, yang

dapat secara langsung maupun tidak langsung

mengakibatkan kerugian finansial maupun non

finansial bagi Perusahaan, merupakan tindakan

indisipliner sehingga patut dikenakan sanksi sesuai

tingkat pelanggarannya.

Sanksi atas Pelanggaran

PPI telah menetapkan konsekuensi-konsekuensi

yang akan diterima oleh karyawan jika melakukan

pelanggaran atas Pedoman Perilaku Perusahan yang

telah ditetapkan, antara lain sebagai berikut:

1. Setiap insan PPI yang terbukti melakukan

pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku ini akan

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan

keputusan Perusahaan.

2. Setiap insan PPI yang terbukti melakukan

pelanggan atas Pedoman Perilaku Perusahaan

dapat dikenakan tindakan-tindakan disipliner

berupa teguran lisan maupun tulisan, peringatan

keras dan skorsing sampai pemutusan hubungan

kerja.

3. Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran

hukum, permasalahan dapat diteruskan kepada

pihak yang berwajib.

4. Jika terbukti telah terjadi pelanggaran atas

Pedoman Prilaku Perusahaan maka sifat dari

tindakan disipliner yang diberikan akan diusulkan

oleh Tim Penunjang Dewan Direksi setelah

mendapat persetujuan dari seluruh Dewan Direksi

Perusahaan.

5. Sifat dari tindakan disipliner yang diambil, akan

tergantung dari keseriusan pelanggaran yang

dilakukan serta situasi terkait.

6. Sanksi bagi karyawan yang melakukan pelanggaran

ditetapkan oleh Dewan Direksi setelah mendapat

masukan dari Tim Penunjang Dewan Direksi.

7. Sanksi bagi Direksi dan Komisaris yang melakukan

pelanggaran diputuskan oleh Pemegang Saham

melalui RUPS.

Enforcement and Enactment of Code of Conduct in PPI Environment

The Code of Conduct set forth is applicable to all levels of

the organization. All PPI personnel are required to read,

understand, and sign a Statement of Commitment

after reading the Company’s Code of Conduct. Code

of Conduct serves as a behavior and action guidelines

in carrying out corporate tasks. Any violation of the

Code of Conduct and the provisions of a breach of

applicable corporate discipline, which may directly or

indirectly result in financial or non financial losses to

the Company, is considered as disciplinary action to the

extent that it is appropriate to impose sanctions based

on the degree of violation.

Sanctions for Violations

PPI has determined the consequences that will be

received by employees if they violate the Company

Code of Conduct, as the following:

1. Any Personnel of PPI who is proven to have violated

this Code of Conduct shall be liable to sanctions,

in accordance with the Company’s rules and

decisions.

2. Any PPI Personnel who is proven to conduct

violation on the Code of Conduct may be subjected

to disciplinary action in the form of oral and written

warning, harsh warning, and suspension, even

termination of employment.

3. If the existing condition involves legal violations

by Partner, the problem may be forwarded to

authorities.

4. Should there be a violation of the Code of Conduct,

the nature of the disciplinary action given will be

proposed by the Organ of the Board of Directors

upon the approval of the Company’s Board of

Directors.

5. The nature of the disciplinary action taken will

depend on the violations committed and the

situation related to the circumstances of violations.

6. Sanctions imposed to the employee after

conducting violation shall be set forth by the Board

of Directors after suggestion from the Organ of the

Board of Directors.

7. Sanctions imposed on Board of Directors and

Commissioners who conducted violations shall be

set forth by the Shareholders through GMS.


PPI telah menyediakan sistem bagi penegakan prinsip-

prinsip GCG yakni Whistleblowing System (WBS) untuk

menciptakan situasi kerja yang bersih, bertanggung

jawab serta terhindar dari praktik fraud. Kebijakan

Whistlebowing System PPI telah ditandatangani oleh

Direktur Utama PPI pada 8 Desember 2016 sebagai

perangkat penunjang penerapan Good Corporate

Governance. Kebijakan tersebut diinternalisasikan pada

setiap level jabatan yang ada di PPI melalui sosialisasi

intensif dan menyeluruh. Kebijakan tersebut diharapkan

mampu menekan kemungkinan risiko yang muncul

akibat pelanggaran di internal Perusahaan.

Pelanggaran Kode Etik 2019

Pengelolaan Whistleblowing System di PPI dipusatkan

pada Perusahaan lnduk yaitu PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) yaitu dengan dibentuknya Komite IPC BERSIH,

sedangkan Tata Cara Pelaporan, Alur Proses dan Follow

Up Tindak Lanjut Laporan pada PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia.

Perlindungan Terhadap Pelapor

Perusahaan berharap agar setiap Insan Perusahaan

dan Pelapor lainnya berani melaporkan pelanggaran

atau tindak fraud yang terjadi. Untuk itu, Perusahaan

berkomitmen untuk melindungi Pelapor yang beritikad

baik dan menetapkan kebijakan perlindungan Pelapor

yang dimaksudkan untuk mendorong dan menjamin

keamanan Pelapor maupun keluarganya. Dalam

penyelenggaraan sistem pelaporan pelanggaran, PPI

akan patuh terhadap segala peraturan perundangan

yang terkait serta best practices yang berlaku.

Perlindungan Terhadap Pelapor

PPI menyusun mekanisme pengelolaan pelaporan

pelanggaran berdasarkan kebijakan WBS yang telah

ditetapkan sebagai berikut:

1. Online

Untuk membuat laporan secara online dapat

dilakukan melalui link “Membuat Laporan” yang

terletak pada halaman https://www.tipoffs.asia/

ipcbersih/report.aspx

PPI has provided a system to enforce GCG principles,

namely the Whistleblowing System (WBS), to create

a working environment that is clean, responsible and

free from fraud. PPI’s Whistleblowing System (WBS) is

signed by the President Director of PPI on December

8, 2016, as a supporting tool of Good Corporate

Governance implementation. The policy is internalized

on every level of the Company through intensive and

comprehensive socialization. The policy is expected to

be able to reduce risk that may arise due to violations

in the internal Company.

Whistleblowing System Management

The Whistleblowing System management at PPI is

centered on the Holding Company, PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero), with the establishment of IPC

BERSIH Committee. The Procedures of Reporting,

Process Flow and the Follow-up Flow Report are

handled by PPI.

Whistleblower’s Protection

The Whistleblower’s protection policy is intended

to encourage any Company’s personnel and other

Whistleblower to report the offenses and ensure

security of the Whistleblower and their family. PPI

commits to protecting Whistle Blower in good faith and

the Company shall comply with all relevant laws and

best practices prevailing in the Whistleblowing system

implementation.

Whistleblowing System Mechanism

PPI establishes a mechanism for reporting violations

under WBS policy as set forth below:

1. Online

Online report can be done via “Make a Report” link

on the https://www.tipoffs.asia/ipcb Bersih/report.

aspx

SISTEM PELAPORAN PELANGGARANWhistleblowing System

Pelanggaran Kode Etik 2019

Sepanjang tahun 2019, Perusahaan tidak mendapati

adanya pelanggaran Code of Conduct oleh karyawan

Perusahaan.

Code of Conduct Violations in 2019

Throughout 2019, the Company found no violation of

the Code of Conduct by Company employees.



2. Telepon

Untuk membuat pelaporan melalui telepon dapat

menekan nomor +6221500969

Pelapor akan terhubung dengan operator Contact

Center IPC Bersih yang akan menanyakan Pelapor

beberapa pertanyaan mengenai tindakan dugaan

penyimpangan, Layanan ini bersifat anonim.

Pelapor tidak akan diminta untuk memberitahukan

identitas kecuali Pelapor bersedia.

3. Faksimili

Pelapor dapat mengirimkan faksimili (mohon

menggunakan formulir yang disediakan ke)

+6221500979

Pelapor diminta untuk memberikan informasi

sebanyak mungkin mengenai tindakan dugaan

pelanggaran pada formulir yang tersedia dengan

benar. Formulir dapat diunduh pada https://www.

tipoffs.asia/ipcbersih.docs/IPC%20Disclosure%20

Cover%20Sheet-id.doc

4. Email

Pelapor dapat mengirimkan email ke: ipcbersih@

tipoffs.asia


sebanyak mungkin sehubungan dengan tindakan

yang dilaporlan dalam e-mail Pelapor. Alamat

e-mail Pelapor tidak akan diberikan ke Komite

IPC Bersih tanpa seizin Pelapor. Untuk menjaga

kerahasiaan identitas diri Pelapor akan lebih

baik jikalau Pelapor menggunakan email pribadi

Pelapor dalam membuat pelaporan melalui

email. Formulir dapat diunduh pada https://www.



5. Surat

Pelapor dapat mengirimkan surat (mohon

menggunakan formulir yang disediakan ke)

IPC Bersih

PO BOX 3325

JKP 10033

Formulir dapat diunduh pada https://www.



6. SMS


sebanyak mungkin sehubungan dengan tindakan

yang dilaporkan dalam SMS Pelapor. Nomor HP

Pelapor tidak akan diberikan ke Komite IPC Bersih

tanpa seizin Pelapor.

2. Telephone

Phone report can be done via +6221500969

The Reporter will be connected to the operator

of Clean IPC Contact Center who will ask the

Reporter several questions regarding the alleged

misconduct action. This service is of anonim nature.

Reporter will not be asked to provide identity unless

the Reporter is willing.

3. Facsimile

Report can be send through fax (please use the

form provided) to +6221500979

The reporter is asked to provide as much

information as possible regarding the alleged

violation on the form. Forms can be downloaded

at https://www.tipoffs.asia/ipcb Bersih.docs/IPC%20

Disclosure%20Cover%20Sheet-id.doc

4. Email

The report can be send through email to:

[email protected]

The reporter is requested to provide as much

information as possible in connection with the

actions reported in the e-mail. The Reporters

e-mail address will not be given to the Clean IPC

Committee without the Reporter’s permission.

To maintain the confidentiality of the Reporter’s

identity, it would be better if the Reporter uses the

Reporter’s personal email in making report via

email. Forms can be downloaded at https://www.

tipoffs.asia/ipcb Bersih.docs/IPC%20Disclosure%20


5. Letters

Reporters can send letters (please use the form

provided) to

Clean IPC

PO BOX 3325

JKP 10033

Forms can be downloaded at https://www.tipoffs.

asia/ipcb Bersih.docs/IPC%20Disclosure%20


6. SMS

The reporter is requested to provide as much

information as possible in connection with the

actions reported in the Reporting SMS. The

Reporter’s Cellphone Number will not be given to

the Clean IPC Committee without the Reporter’s

permission.


Penanganan Pelaporan Pelanggaran

Penanganan Pelaporan Pelanggaran dilaksanakan

berdasarkan mekanisme sebagaimana dijabarkan pada

bagan berikut:

Handling of Violation Reports

Handling of Violation Reports is carried out based on

the mechanism as described in the following chart:



Flow Tindak Lanjut Laporan untuk Anak Perusahaan

Flow on Follow-up Report for Subsidiaries


Jumlah Pelaporan dan Tindak Lanjutnya

PPI terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan

pelaporan dengan secara aktif merespon dan

menindaklanjuti setiap pelaporan yang masuk.

Hal tersebut diharapkan mampu menekan tingkat

pelanggaran yang ada di lingkungan PPI.

Sepanjang tahun 2019 tidak terdapat pelaporan

yang masuk sehingga tidak terdapat sanksi/tindak

lanjut terhadap sejumlah pelaporan yang masuk oleh

Perusahaan.

Number of Reports and Follow-Up

PPI strives to improve the quality of whistleblowing

system by actively responding and following up every

report received. This is expected to reduce the violation

rate in the PPI’s environment.

Throughout 2019, there was no incoming reports.

Thus, there was no sanction/follow-up to the reports

submitted to the Company.

Kebijakan Perusahaan yang secara jelas mengatur

keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan

Direksi dalam Pendidikan (bidang studi), pengalaman

kerja, usia, dan jenis kelamin sampai dengan saat ini

belum dibuat secara tertulis karena ukuran struktur

organisasi masih dalam tahap pengembangan dan

penyesuaian. Namun tidak menutup kemungkinan

kebijakan tertulis mengenai keberagaman komposisi

Dewan Komisaris tersebut dibuat untuk ke depannya.

Saat ini, keberagaman komposisi ditentukan sesuai

kebutuhan Perusahaan berdasarkan pembagian

tugas bidang pengawasan bagi Dewan Komisaris.

Keberagaman komposisi Dewan Komisaris mengacu

pada pembagian tugas pengawasan berdasarkan

berita acara kesepakatan Dewan Komisaris tanggal

Nomor: UM.339/2/4/KOM-PPI/2016 tanggal 17 Februari

2016 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia. Sementara

keberagaman komposisi Direksi ditentukan sesuai

kebutuhan yang mengacu pada Job Description 2019

sebagai penjabaran dari SK Direksi Nomor: SKD-620-

005830 tanggal 13 Agustus 2019.

Sebagai Perusahaan yang profesional, independen,

berintegritas dan berkelanjutan, isu anti korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN) yang mencakup praktik

pungutan liar, suap, pemerasan, dan sebagainya

adalah prioritas utama bagi PPI. Oleh karenanya untuk

mengimplementasikan prioritas tersebut, Perusahaan

terus melakukan upaya-upaya untuk membersihkan

diri dari praktik KKN dan praktik-praktik sejenis

lainnya, salah satunya dengan kebijakan pengendalian

gratifikasi.

Company policy that clearly regulates the diversity

of the composition of the Board of Commissioners in

education (field of study), work experience, age,and

gender up to now has not been made in writing

because the size of the organizational structure is

still in the stage of development and adjustment. But

it does not rule out the possibility of a written policy

regarding the diversity of the composition of the Board

of Commissioners for the future. Currently, the diversity

of compositions is determined according to Company

needs based on the division of supervision for the Board

of Commissioners. The diversity of the composition of

the Board of Commissioners refers to the division of

supervisory duties based on the minutes of the Board of

Commissioners agreement Number: UM.339/2/4/KOM-

PPI/2016 dated February 17, 2016 concerning Division

of Assignments of the Board of Commissioners of PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia. Meanwhile the

diversity of the composition of the Board of Directors

is set in accordance with what is needed, in regard to

Job Description in 2019 as stipulated within the Decree

of the Board of Directors Number: SKD-620-005830 on

August 13, 2019.

As a company with integrity and sustainability, the

anticorruption issue of collusion and nepotism (KKN),

which includes the practice of illegal payments, bribery,

extortion, and so on, is a top priority for PPIs. Therefore

to implement these priorities, the Company continues

to make efforts to rid itself of KKN practices and other

similar practices, one of which is the gratuity control

policy.

KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDIVERSITY POLICY COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

KEBIJAKAN GRATIFIKASIGRATIFICATION POLICY



Landasan Kebijakan Gratifikasi

Keberadaan kebijakan gratifikasi berlandaskan pada

Undang-Undang dan Peraturan sebagai berikut:

a. Undang-undang No.30 tahun 1999 tentang

pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaga

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140

Tambahan Lembaran Negara Republlik lndoneisa

Tahun 1999 Nomor 3874), Sebagaimana telah

diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 tentang

Perubahan Undang-Undang No.31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4150);

b. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4756);

c. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4297);

d. Undang-undang No.30 Tahun 2002 tentang

Komisi Pemberantasan Korupsi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4250);

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih

Pungutan Liar Tanggal 21 Oktober 2016;

f. Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

Baik (Good Corporate Governance) pada Badan

Usaha Milik Negara, Sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-09/

MBU/2012;

g. Keputusan Sekretaris Kementrian BUMN Nomor:

SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang

lndikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas


(Good Corporate Governance) pada BUMN;

h. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor

2 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan

Penetapan Status Gratifikasi Tanggal 9 Desember

2014;

i. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi No.B.143/01-

13/01/201 Tanggal 21 Januari 2013 perihal Himbauan

Terkait Gratifikasi, Yang ditunjukkan diantaranya

kepada Direksi BUMN;

j. Surat Keputusan Direksi PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002882

tanggal 8 Desember 2016 tentang Kebijakan

Foundation of Gratification Policy

The existence of gratification policies is based on the

Laws and Regulations as follows:

a. Law No. 30 of 1999 concerning the eradication of

Corruption Crime (State Institution of the Republic

of Indonesia of 1999 Number 140 Supplement to

the State Gazette of 1999 Republic of Indonesia

Number 3874), As amended by Act No.20 of 2001

concerning Amendment to Law No. 31 of 1999

concerning Eradication of Corruption Crime

(State Gazette of the Republic of Indonesia of 2001

Number 134, Supplement to the State Gazette of

the Republic of Indonesia Number 4150);

b. Law Number 40 of 2007 concerning Limited

Liability Companies (State Gazette of the Republic

of Indonesia of 2007 Number 106, Supplement

to the State Gazette of the Republic of Indonesia

Number 4756);

c. Law Number 19 of 2003 concerning State-Owned

Enterprises (State Gazette of the Republic of

Indonesia of 2003 Number 70, Supplement to the

State Gazette of the Republic of Indonesia Number

4297);

d. Law No.30 of 2002 concerning the Corruption

Eradication Commission (State Gazette of the

Republic of Indonesia of 2002 Number 137,

Supplement to the State Gazette of the Republic of

Indonesia Number 4250);

e. Presidential Regulation of the Republic of Indonesia

Number 87 of 2016 Concerning the Clean Sweep

Task Force on Illegal Levies on October 21, 2016;

f. Minister of SOE Regulation Number: Per-01/

MBU/2011 concerning Implementation of Good

Corporate Governance in State-Owned Enterprises,

As amended by SOE Minister Regulation Number:

Per-09/MBU/2012;

g. Decree of the Secretary of the BUMN Ministry

Number: SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012

concerning Indicators/Parameters for Evaluating

and Evaluating the Implementation of Good

Corporate Governance in SOEs;

h. Corruption Eradication Commission Regulation

Number 2 of 2014 concerning Reporting Guidelines

and Determination of Gratification Status on

December 9, 2014;

i. Letter of the Corruption Eradication Commission

No. B.143/01-13/01/201 dated January 21, 2013

concerning Appeal Regarding Gratuities, which

indicated among them to the SOEs Directors;

j. Decree of the Board of Directors of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia Number: SKD-630-002882

dated December 8, 2016 on Whistleblowing Policy


Penerapan Whistleblowing System (WBS)

di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia tentang Penerimaan dan Pemberian

Hadiah/Hiburan di Lingkungan PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia;

k. Anggaran Dasar PT Pengembang Pelabuhan

Indonesia sebagaimana tercantum dalam Akta

Nomor 9 tanggal 5 November 2012 dibuat di

hadapan N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H.,

M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia melalui keputusan No. AHU-57925.

AH.01.01. Tahun 2012 tanggal 13 Nopember 2012

perihal Pengesahan Akta Badan Hukum PT

Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor 9

tanggal 5 Nopember 2012, sebagaimana terakhir

diubah dengan dengan Akta Nomor 11 tanggal 13

September 2019 yang dibuat dihadapan Silfia, S.H

Notaris pengganti N.M. Dipo Nusantara Pua Upa,

S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Jenis Gratifikasi

Beberapa bentuk gratifikasi yang masuk ke dalam

kebijakan gratifikasi milik PPI adalah sebagai berikut:

• Hiburan

• Komisi

• Pinjaman Tanpa Bunga

• Pemberian Uang

• Rabat/Voucher

• Fasilitas Penginapan

• Perjalanan Wisata

• Fasilitas Pengobatan

• Tiket Perjalanan

• dan lain-lain.

Pengelola Pelaporan Gratifikasi

Perusahaan telah membentuk Tim/ Unit Pengendali

Gratifikasi (UPG) yang bertanggungjawab kepada

Direksi untuk melaksanakan sistem pencegahan dan

penanggulangan gratifikasi di lingkungan Perusahaan

yakni sebagai berikut:

in PT Pengembang Pelabuhan Indonesia on

Gift/Entertainment Receipt in PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia;

k. The Articles of Association of the PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia as stated in Deed Number

9 dated November 5, 2012 were made before

N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., Notary

in Jakarta, which was approved by the Minister

of Law and Human Rights through Decree No.

AHU-57925.AH.01.01. In 2012, November 13, 2012

regarding the Ratification of the PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia Legal Entity Deed Number

9 dated November 5, 2012, as last amended by

Deed Number 11 dated September 13, 2018 made

before Silfia, S.H replacement Notary N.M. Dipo

Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta.

Types of Gratification

Some forms of gratification that enter the PPI’s

gratification policy are as follows:

• Entertainment

• Commission

• Interest-Free Loan

• Money Bribery

• Voucher

• Lodge Facilities

• Holiday Tour

• Treatment Facilities

• Travel Ticket

• Others.

Gratification Reporting Management

The Company has formed a Gratification Control

Team/Unit (UPG) which is responsible to the Board of

Directors for implementing the prevention and control

of gratuities in the Company’s environment as follows:

No. Unit Kerja / Work UnitJabatan dalam Tim / Position in the

Team

1 Corporate Secretary & Stakeholder Relation Ketua / Chairman

2 Manager Hukum / Legal Manager Wakil Ketua / Vice Chairman

3 Kepala Audit / Audit Head Anggota / Member

4 Manager SDM / HR Manager Anggota / Member



Jika Insan PPI mendapat penerimaan hadiah/

cinderamata dan/atau hiburan di luar batasan yang

sudah diatur Perusahaan, maka Insan PPI wajib

melaporkan hal tersebut melalui:

a. Tim/Unit pengendalian gratifikasi Perusahaan

dengan sepengetahuan atasan langsung masing-

masing pelaporan oleh insan Perusahaan penerima

hadiah/cinderamata selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan

dengan menyampaikan form penerimaan hadiah/

cinderamata dengan contoh format sebagaimana

diatur dalam lampiran pedoman ini;

b. Whistleblowing System Perusahaan ‘IPC Bersih’;

c. Pelaporan terpusat melalui Whistleblowing

System yang dikelola IPC dilakukan apabila

pelapor adalah insan Perusahaan atau pihak-pihak

lainnya (pelanggan, mitra kerja dan masyarakat)

yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung,

namun mengetahui gratifikasi di Perusahaan

yang memiliki potensi untuk terjadinya

If PPI personnel receive gifts/souvenirs and/or

entertainment outside the limits set by the Company,

PPI Personnel must report the matter through:

a. Company gratification control team/unit with

the knowledge of the direct supervisor of each

reporting by the gift recipient company/souvenir

no later than 7 (seven) working days from the date

of receipt by submitting the gift/souvenir receipt

form with the sample format as set out in the

appendix to this guideline;

b. Company Whistleblowing System ‘Clean IPC’;

c. Centralized reporting through the Whistleblowing

System managed by the IPC is carried out if the

reporter is a Company’s Employee or other parties

(customers, work partners and the community)

who do not have direct involvement, but have the

knowledge of the gratification in the Company

that has the potential for abuse of authority/


penyalahgunaan wewenang/jabatan. Pelaporan

melalui Whistleblowing System IPC Bersih

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri

yang mengatur mengenai system Whistleblowing.

Sistem IPC bersih yang dapat diakses melalui

saluran media

• Telepon +62-21 1500969

• Faksimile +62-21 1500971

• SMS +62-21 1500973

• Situs http://www.tipoffs.asia/ipcbersih

• Alamat surat PC Bersih PO BOX 3325 JKP 10033

Pelaporan Gratifikasi 2019

Pada tahun 2019 tidak ditemukan adanya penerimaan

dan pemberian hadiah/hiburan di lingkungan

Perusahaan.

position. Reporting through the Whistleblowing

System IPC Bersih is carried out in accordance with

its own mechanism governing the Whistleblowing.

IPC Clean system that can be accessed through

media channels.

• Telephone +62-21 1500969

• Faximile +62-21 1500971

• SMS +62-21 1500973

• Website http://www.tipoffs.asia/ipcbersih

• Mailing Address PC Bersih PO BOX 3325 JKP

10033

Gratification Reporting In 2019

In 2019 there were no receipts and gifts/entertainment

in the Company.

Benturan kepentingan merupakan situasi di mana

seseorang karena kedudukan atau wewenang yang

dimiliki di Perusahaan mempunyai kepentingan

pribadi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

tugas yang diamanatkan Perusahaan secara obyektif.

PPI menyadari bahwa setiap Insan PPI memiliki hak

untuk ikut serta dalam kegiatan keuangan, usaha,

sosial budaya, politik dan kegiatan lain yang sah di luar

pekerjaan Insan PPI dengan tetap memperhatikan

kewajiban Insan PPI kepada Perusahaan. Kegiatan

tersebut harus sah dan bebas dari konflik kepentingan

dengan tanggung jawab mereka sebagai insan PPI.

Insan PPI tidak boleh menyalahgunakan sumber

daya atau pengaruh Perusahaan sehingga dapat

mendiskreditkan nama baik dan reputasi PPI. Aturan

lebih lanjut terkait benturan kepentingan terdapat

dalam Pedoman Perilaku Perusahaan Tahun 2017

Nomor: PPI-630-005019.

Perusahaan menjamin seluruh Insan PPI untuk

dapat melaksanakan hak atas kesempatan untuk

menyalurkan aspirasi politiknya, namun demikian

perusahaan tidak memberikan kontribusi politik dan

tidak berafiliasi ke partai politik manapun. Kebijakan

terkait aktivitas politik telah diatur dalam Pedoman

Perilaku Perusahaan, dengan aturan seluruh Insan PPI:

a. Tidak memanfaatkan nama, aset, dan kesempatan

untuk tujuan politik tertentu.

b. Tidak mengatasnamakan Perusahaan atau

memberikan kontribusi atas nama Perusahaan

kepada partai politik manapun.

Conflict of interest is a situation where a person has a

personal interest that can affect the implementation

of duties mandated by the Company objectively

due to his/her position or authority in the Company.

PPI realizes that every PPI employee has the right to

participate in financial, business, socio-cultural, political

and other legitimate activities outside the work of PPI

Persons while taking into account the obligations of

PPI Personnel to the Company. These activities must

be legitimate and free from conflicts of interest with

their responsibilities as PPI personnel. PPI personnel

may not abuse the Company’s resources or influence

so that it can discredit the reputation and reputation of

the PPI. Further rules regarding conflicts of interest are

contained in the Company’s Code of Conduct of 2017

Number: PPI-630-005019.

The company guarantees all PPI personnel to be able to

exercise their rights to the opportunity to channel their

political aspirations, however the company does not

make political contributions and is not affiliated with

any political party. Policies related to political activities

are regulated in the Company’s Code of Conduct, with

the rules of all PPI Personnel:

a. Not taking advantage of names, assets, and

opportunities for certain political goals.

b. Do not act on behalf of the Company or contribute

on behalf of the Company to any political party.

KETENTUAN MENGENAI TERJADINYA BENTURAN KEPENTINGANPROVISIONS REGARDING CONFLICT OF INTEREST

KEBIJAKAN TERKAIT AKTIVITAS POLITIKPOLICIES REGARDING POLITICAL ACTIVITIES



c. Tidak membuat kesepahaman, perikatan,

pernyataan baik secara langsung maupun tidak

langsung yang menunjukkan bahwa Perusahaan

memiliki keterikatan dengan partai politik

manapun.

d. Setiap aktivitas untuk menyalurkan aspirasi

politik harus dilakukan di luar jam kerja dan tidak

menggunakan atribut Perusahaan;

e. Apabila seseorang menduduki jabatan di

partai politik atau kegiatan politik yang akan

mengganggu tugas di Perusahaan, maka wajib

mengajukan pengunduran diri dari Perusahaan.

c. Not making an understanding, engagement,

statement either directly or indirectly which shows

that the Company has an attachment to any

political party.

d. Every activity to channel political aspirations must

be carried out outside working hours and not using

Company attributes;

e. If a person occupies a position in a political party or

political activity that will interfere with the work at

the Company, then he must submit his resignation

from the Company.

Prinsip Dasar

Perusahaan senantiasa menjaga terciptanya persaingan

usaha yang sehat dengan menjunjung prinsip-prinsip

efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar,

dan akuntabel dengan rincian sebagai berikut:

a. Efisien, berarti pengadaan harus diusahakan

dengan hasil yang optimal dengan waktu yang

sependek mungkin, dengan menggunakan dana

dan sumber daya seminimum mungkin, secara

wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga

terendah.

b. Efektif, berarti pengadaan harus sesuai dengan

kebutuhan yang telah ditatapkan dan memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan

sasaran yang ditetapkan.

c. Kompetitif, berarti pengadaan harus terbuka

bagi Pemasok yang memenuhi persyaratan dan

dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara

Pemasok yang setara dan memenuhi syarat atau

kriteria berdasarkan ketentuan dan prosedur yang

jelas dan transparan.

d. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi

mengenai pengadaan sifatnya terbuka bagi

peserta Pemasok yang berminat.

e. Adil dan wajar, berarti memberikan perlakuan yang

sama bagi semua calon Pemasok yag memenuhi

syarat.

f. Akuntabel, berarti pengadaan harus

mencapai sasaran dan pegawai dapat

mempertanggungjawabkan pencapaian

terget dan juga potensi penyalahgunaan dan

penyimpangan.

Tujuan Pengadaan Barang Dan Jasa

Secara umum, tujuan pengadaan adalah untuk

mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan

Perusahaan dengan mempertimbangkan kualitas,

biaya optimum dan waktu pengiriman dari Pemasok.

Basic Principles

The Company always maintains the creation of fair

business competition by upholding the principles of

efficient, effective, competitive, transparent, fair and

fair, and accountable with the following details:

a. Efficient, means that procurement must be carried

out with optimal results at the shortest possible

time, using funds and resources to a minimum,

naturally and not just based on the lowest prices.

b. Effective, means that procurement must be

in accordance with predetermined needs and

provide maximum benefits in accordance with the

targets set.

c. Competitive, means that procurement must be

open to Suppliers who fulfill the requirements

and carried out through fair competition

among Suppliers who are equal and meet the

requirements or criteria based on clear and

transparent provisions and procedures.

d. Transparency, means all provisions and

information regarding procurement are open to

participants of interested Suppliers.

e. Fair and reasonable, means giving equal

treatment to all qualified Supplier candidates.

f. Accountable, means procurement must reach

the target and employees can account for the

achievement of targets and also the potential for

abuse and irregularities.

Procurement Of Goods And Services Objectives

In general, the purpose of procurement is to obtain

goods and/or services needed by the Company by

considering the quality, optimum cost and delivery time

from the Supplier. Procurement is carried out through

PENGADAAN BARANG DAN JASAPROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES


Pengadaan dilakukan melalui strategi, perencanaan,

proses, dan kontrol yang efektif dan efisien serta

memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang

baik.

Etika Pengadaan Barang dan Jasa

PPI telah mengatur etika pengadaan barang dan

jasa dalam kebijakan dan prosedur pengadaan yang

disahkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor SKD-

340-003103, 7 Februari 2017. Berikut adalah etika bisnis

yang harus dipatuhi oleh seluruh Insan PPI dalam

pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa:

a. Bekerja secara tertib dengan mematuhi peraturan

pengadaan yang berlaku dengan penuh rasa

tanggung jawab.

b. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara

Pemasok dengan cara tidak saling mempengaruhi

mereka baik langsung maupun tidak langsung.

c. Menghindari terjadinya benturan kepentingan

di antara para pihak yang terlibat dalam proses

pengadaan baik langsung maupun tidak langsung.

d. Tidak melebihi kewenangan yang ditetapkan

dalam semua tindakan dan pengambilan

keputusan dalam proses pengadaan.

e. Dilarang meminta/menerima imbalan/hadiah

dalam bentuk apapun.

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Sebagai acuan dalam pelaksanaan pengadaan barang

dan jasa, PPI telah memiliki pedoman Kebijakan Barang

dan Jasa yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Direksi Nomor SKD-340-003103, 7 Februari 2017.

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa telah mengatur

mengenai prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif,

transparan, adil, wajar, dan akuntabel dalam prosesnya.

Selain itu dalam kebijakan tersebut juga dijelaskan

mengenai ketentuan, prosedur, proses pengadaan dan

lainnya.

Metode Pengadaan Barang dan Jasa

Perusahaan menetapkan 4 (empat) metode pengadaan

barang dan jasa dengan mempertimbangkan dan

memperhatikan jenis, sifat dan nilai barang dan jasa

serta metode atau sistem pengadaan yang paling

sesuai dengan barang dan jasa yang bersangkutan.

Berikut adalah metode yang dilaksanakan dalam proses

pengadaan barang dan jasa:

• Pengadaan langsung

• Penunjukan langsung

• Pemilihan langsung

• Pelelangan terbuka

effective and efficient strategy, planning, processes and

controls and fulfills the principles of good corporate

governance.

Ethics of Procurement of Goods and Services

The PPI has regulated the ethics of the procurement

of goods and services in procurement policies and

procedures that are approved through Directors’

Decree Number SKD-340-003103, February 7, 2017.

The following are business ethics that all PPI Persons

must adhere to in the process of procuring goods and

services:

a. Work in an orderly manner by complying with

applicable procurement regulations with full

responsibility.

b. Avoiding unhealthy competition between

Suppliers by not influencing them directly or

indirectly.

c. Avoiding conflicts of interest between parties

involved in the procurement process, directly or

indirectly.

d. Does not exceed the authority specified in all

actions and decision making in the procurement

process.

e. Do not ask/receive rewards/gifts of any kind

Procurement Of Goods And Services Policy

As a reference in the implementation of the

procurement of goods and services, the PPI has a

guideline for Goods and Services Policy determined

based on Directors’ Decree Number SKD-340-003103,

February 7, 2017. The Procurement Policy for Goods

and Services has regulated the principles of efficient,

effective, competitive, transparent, fair, fair and

accountable in the process. In addition, the policy

also explains the provisions, procedures, procurement

processes and others.

Method Of Procurement Of Goods And Services

The company establishes 4 (four) methods for the

procurement of goods and services by considering and

paying attention to the type, nature and value of goods

and services and the method or system of procurement

that is most suitable for the goods and services in

question. The following are the methods implemented

in the process of procuring goods and services:

• Direct procurement

• Direct appointment

• Direct selection

• Open auction


Perseroan berkomitmen untuk senantiasa patuh

terhadap ketentuan perundang-undangan yang

berlaku serta mendukung upaya Pemerintah dalam

rangka pemberantasan korupsi. Komitmen tersebut

dituangkan dalam nilai-nilai integritas yang ada

dalam budaya Perusahaan serta Pedoman Perilaku

Perusahaan. Komitmen terhadap penegakan anti

korupsi dilakukan dengan melibatkan seluruh karyawan

dan stakeholder. Adapun tujuan dari penegakan anti

korupsi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mencegah kerugian baik materil

maupun immaterial yang dapat mengganggu

keberlanjutan usaha PPI.

2. Untuk meningkatkan ketaatan dan kedisiplinan

Perseroan terhadap hukum, peraturan dan etika

serta mendukung program pemerintah dalam

rangka mencegah tindakan korupsi di Indonesia.

3. Untuk meningkatkan kesadaran akan budaya

beretika tinggi dalam melaksanakan kegiatan kerja

yang berhubungan dengan pihak eksternal.

The Company is committed to always comply with

the prevailing laws and regulations and support the

Government’s efforts to eradicate corruption. This

commitment is expressed in the values of integrity

that are in the Company’s culture and the Company’s

Code of Conduct. Commitment to anti-corruption

enforcement is carried out by involving all employees

and stakeholders. The objectives of anti-corruption

enforcement are as follows:

1. To prevent losses, both material and immaterial,

which can disrupt the sustainability of the PPI

business.

2. To increase the compliance and discipline of the

Company with regard to law, regulations and

ethics and support government programs in order

to prevent acts of corruption in Indonesia.

3. To increase awareness of high ethical culture in

carrying out work activities related to external

parties.

KOMITMEN TERHADAP PENEGAKAN ANTI KORUPSICOMMITMENT TO ANTI CORRUPTION ENFORCEMENT


TANGGUNG JAWABSOSIALPERUSAHAANCORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY



TANGGUNG JAWABPERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PPI sebagai pelopor dalam penyediaan

fasilitas infrastruktur pelabuhan di

Indonesia senantiasa memastikan

bahwa kegiatan usahanya berpegang

teguh kepada prinsip-prinsip bisnis

berkelanjutan (sustainable development).

Berangkat dari pemahaman tersebut,

Perseroan memandang tanggung jawab

sosial (Corporate Social Responsibility/

CSR) sebagai wujud kepedulian terhadap

lingkungan hidup, penghormatan

terhadap hak asasi manusia, kewajiban

untuk menyediakan tempat yang nyaman

dan hubungan kerja yang baik dengan

karyawan, mengutamakan terjaganya

kesehatan dan keselamatan kerja, dan

ikut serta mengembangkan ekonomi dan

komunitas lokal.

Konsistensi dalam mengarahkan

seluruh kegiatan dan proses bisnis pada

koridor pengembangan berkelanjutan

merupakan wujud kesadaran Perusahaan

untuk mewujudkan keseimbangan

antara keuntungan finansial (profit),

kemampuan perusahaan dalam

berkontribusi menciptakan kesejahteraan

masyarakat (people) dan untuk

melestarikan lingkungan sekitar (planet).

Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa

keberlanjutan usaha Perusahaan sangat

tergantung pada terciptanya hubungan

saling menguntungkan antara seluruh

pemangku kepentingan.

PPI as the pioneer in port infrastructure

facilities always ensure that its business

activity is in accordance with the

principles of sustainable development.

Going from that understanding, the

Company sees social responsibility

(Corporate Social Responsibility/CSR)

as a form of Company’s concern for the

environment, respect for human rights,

an obligation to provide a comfortable

working place and a supportive working

relationship with employees, prioritizing

the management of occupational health

and safety, and participate in developing

the local economy and community.

Consistency in directing all activities

and business process in the corridor of

sustainable deveoment is the realization

of Company’s awareness on balance

between financial profit, ability to

contribute for people’s welfare and

preservation of surrounding environment

(people). These are all based on the

consciousness that business sustainability

highly depend on the creation of profitable

relationship for all stakeholders.



Bagan berikut menggambarkan 4 (empat) aspek

utama yang menjadi sasaran utama peningkatan

kesejahteraan pelaksanaan program CSR PPI.


Bagan berikut menggambarkan 4 (empat) aspek

utama yang menjadi sasaran utama peningkatan

kesejahteraan pelaksanaan program CSR PPI.

Perusahaan melaksanakan program CSR dengan

mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan-

undangan yang berlaku, baik yang diatur secara

eksternal maupun internal. Secara umum, program

CSR telah diarahkan pada pemenuhan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku secara umum,

antara lain:

1. Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah

3. Peraturan Menteri Lingkungan No.13 Tahun 2012

tentang Reduce, Reuse, Resycle

4. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara

5. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.68 tahun

2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

The Company conducted CSR programs with

compliance on the applicable laws and regulations

from both that are governed by external parties or

internal parties. In general, CSR programs have been

directed towards fulfilling the generally applicable laws

and regulations, including:

1. Law No. 32 of 2009 concerning Protection and

Management of the Environment

2. Law No.18 of 2008 concerning Waste Management

3. Minister of Environment Regulation No.13 of 2012

concerning Reduce, Reuse, Recycle

4. Government Regulation No.41 of 1999 concerning

Air Pollution Control


Management of Water Quality and Water

Pollution Control

6. Regulation of the Minister of Environment No.68

of 2016 concerning Domestic Waste Water Quality

DASAR PELAKSANAANPROGRAM CSRBasis of Implementation of CSR Program



7. Peraturan Pemerintah No.101 tahun 2014 tentang

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

8. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang

Izin Lingkungan

9. Peraturan Pemerintah No.70 tahun 2009 tentang

Konservasi Energi

10. ISO 14001: 2015 Sistem Manajemen Lingkungan

11. ISO 9001: 2015 Sistem Manajemen Mutu

12. ISO 45001: 2018 tentang K3 dan OH&S

13. Undang-Undang No.01 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja

14. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan

Secara internal, Perusahaan menetapkan pedoman

pelaksanaan kegiatan CSR di bidang Lingkungan

Hidup dan Sosial Kemasyarakatan dalam Surat

Keputusan Direksi Nomor SKD-630-002522 tentang

Kebijakan Strategis Pengelolaan Dana CSR Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Adapun

pedoman pelaksanaan kegiatan CSR Perusahaan di

bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan

Ketenagakerjaan diatur dalam Surat Keputusan Direksi

Nomor PPI-NPP-06-1-000555 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Pekerja dan Surat Keputusan Direksi Nomor

SKD-610-002186 tentang Besaran Insentif Performansi

Pekerja.

Standards


Management of Hazardous and Toxic Materials

8. Government Regulation No. 27 of 2012 concerning

Environmental Permits

9. Government Regulation No. 70 of 2009 concerning

Energy Conservation

10. ISO 14001; 2015 Environmental Management

System

11. ISO 9001: 2015 Quality Management System

12. ISO 45001: 2018 regarding K3 and OH & S

13. Law No. 01 of 1970 concerning Occupational Safety

14. Law No.13 of 2003 concerning Manpower

Internally, the Company established guidelines for

CSR activities in Environmental and Social Affairs as

stipulated in the Directors Decree Number SKD-630-

002522 concerning Strategic Policies for CSR and Social

Responsibility (TJSL) Management. The guidelines

for implementing the Company’s CSR activities in

the field of Occupational Health and Safety (K3) and

Employment are regulated in Directors Decree Number

PPINPP-06-1-000555 concerning Worker Education

and Training and Directors Decree Number SKD-610-

002186 concerning Amount of Employee Performance

Incentives.


Visi Menjadi Perusahaan yang memiliki kepedulian

social tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan

dalam upaya memberdayakan masyarakat dengan

mengoptimalkan sumber daya dalam meningkatkan

citra dan nilai Perusahaan secara berkelanjutan.

Misi ■ Melaksanakan komitmen Perusahaan atas

CSR yang akan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan untuk

mendukung pertumbuhan usaha Perusahaan

secara berkesinambungan.

■ Melaksanakan tanggung jawab Perusahaan

dan kepedulian sosial serta lingkungan

untuk berperan aktif dalam peningkatan

pemberdayaan masyarakat Indonesia di sekitar

lingkungan Perusahaan yang berkelanjutan

melalui peningkatan hubungan industrial dan

pengembangan sumber daya manusia.

■ Meminimalisasi dampak operasional Perusahaan,

meningkatkan penggunaan sumber daya

yang berkelanjutan Perusahaan serta menjaga

kelestarian lingkungan.

Tujuan ■ Membangun hubungan yang harmonis dan

menciptakan kondisi yang kondusif dengan

masyarakat sekitar Perusahaan dan untuk

mendukung pertumbuhan Perusahaan.

■ Memberikan konstribusi dalam memecahkan

permasalahan sosial.

■ Meningkatkan nilai dan budaya Perusahaan yang

terintegrasi dengan bisnis Perusahaan.

■ Bagian dari membangun dan memperkuat citra

dan reputasi perusahaan.

Vision Becoming a company that has high social care for

the community and the environment in an effort to

empower the community by optimizing resources

in improving the Company’s image and value in a

sustainable manner.

Mission ■ Implementing the Company’s commitment to CSR

that will provide added value to all stakeholders

to support the Company’s sustainable business

growth.

■ Carry out corporate responsibility and social and

environmental concerns to play an active role

in enhancing the empowerment of Indonesian

communities around a sustainable company

environment through increasing industrial

relations and developing human resources.

■ Minimizing the impact of the Company’s

operations, increasing the Company’s sustainable

use of resources and maintaining environmental

sustainability.

Objectives

■ Building harmonious relationships and creating

conducive conditions with the community around

the Company and to support the Company’s

growth.

■ Contributing in solving social problems.

■ Increasing the value and corporate culture that is

integrated with the Company’s business.

■ Part of building and strengthening the image and

reputation of the company.

VISI, MISI, DAN TUJUAN CSRVision, Mission, and Objectives of CSR



Struktur Pengelola CSR

Perusahaan menunjuk organ yang bertanggung jawab

mengelola kegiatan CSR dengan menyesuaikan pada

bidangnya masing-masing. Upaya ini bertujuan untuk

mengoptimalkan keberhasilan pelaksanaan program

CSR sehingga dampak kegiatan dapat dirasakan

manfaatnya. Dalam hal ini, Divisi Corporate Secretary &

Stakeholder Relation diamanatkan sebagai pihak yang

bertanggung jawab mengelola kegiatan CSR di bidang

lingkungan dan sosial kemasyarakatan. Adapun pihak

yang bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan

CSR di bidang kepegawaian adalah Divisi Human

Capital dan tanggung jawab perusahaan terhadap

pelanggan dikelola oleh Divisi Commercial and Business

Development.

Sumber Dana dan Anggaran CSR

Kebijakan sumber dana pelaksanaan program CSR

Perusahaan berasal dari anggaran yang sudah disetujui

oleh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dmelalui

mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Anggaran Perseroan tahun 2019 untuk bantuan sosial

yang mencakup donasi dan sponsorship serta program

CSR adalah sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar

Rupiah) yang akan dialokasikan pada wilayah di sekitar

project PT PPI.

Rencana dan Anggaran CSR

Perusahaan menyusun anggaran dana pelaksanaan

program CSR bersamaan dengan rencana program

CSR bidang lingkungan, sosial kemasyarakatan,

kepegawaian, maupun pelanggan untuk satu tahun ke

depan.

CSR Management Structure

The Company appoints an organ responsible for

managing CSR activities according to their respective

fields. This is done to optimize the success rate of CSR

programs and maximize the benefits. In this case, the

Corporate Secretary & Stakeholder Relations Division is

mandated as the party responsible for managing CSR

activities in the environmental and social sectors. The

parties responsible for managing CSR activities in the

field of staffing are the Human Capital Division and the

company’s responsibilities to customers are managed

by the Commercial and Business Development Division.

Source of Funds and CSR Budget

The policy to fund the implementation of Company’s

CSR program comes from the approved budget from

Shareholders and the Board of Commissioners, through

Annual General Meeting of Shareholders. The 2019

budget for social aid, including donation, sponsorship,

and CSR program, was Rp1,000,000,000 (one billion

Rupiah) for the surrounding areas of PT PPI’s projects.

CSR Plan and Budget

The budget for CSR programs next year is prepared at

the same time the CSR programs are planned covering

the environmental, social, employment, and customer

sectors.

STRUKTUR PENGELOLA DANA ANGGARAN CSRManagement Structure of CSR Budget Fund


Tabel Rencana Program CSR Tahun 2019 Planning Table for CSR Programs in 2019

Lokasi/Location

Bidang /Sector

Bentuk Kegiatan /

Form of Activities

Target / Output

Rencana Anggaran

Biaya (Rp) /Budget Plan

(Rp)

Kalibaru Kesehatan /Health

Siaga Sehat /Siaga Sehat

■ Pemeriksaan & Pengobatan gratis di 14 RW Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara;

■ Cek metabolik sebanyak 588 paket; ■ Pemberian vitamin untuk balita sejumlah 420

paket; ■ Pemeriksaan umum sebanyak 1.519 warga; ■ Total Penerima manfaat Siaga Sehat sebanyak

2.527 warga di 14 RW Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara.

■ Free Medical Examination & Treatment at 14 RW of Kalibaru Sub-District, North Jakarta;

■ Metabolic checkup of 588 packages; ■ Donating 420 packages of vitamins to

toddlers; ■ General examinations to 1,519 residents; ■ Total beneficiaries of Siaga Sehat program

are 2,527 residents at 14 RW in Kalibaru Sub-District, North Jakarta.

151.251.000

Pengembangan Masyarakat & Perlindungan Lingkungan /Community Development & Environmental Protection

Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” Tahun 2019 /Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”.

■ Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS dilaksanakan di 5 (lima) sekolah yaitu: /Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS was done at 5 (five) schools including:a. SMPN 23 b. SMPN 116c. SMAN 41 d. SMAN 18e. SMAN 52

■ Memberikan Edukasi terkait bahaya narkoba dan HIV AIDS kepada 1.768 siswa/i di wilayah Jakarta Utara; / Educating the dangers of drugs and HIV AIDS to 1,768 students in North Jakarta;

■ Menyerahkan bantuan tempat sampah ke 5 (lima) sekolah dan mengadakan Recycling Program untuk mendaur ulang sampah botol p;astik menjadi pot tanaman yang dihias sesuai kreativitas masing-masing siswa/i; / Donating trash bins, as part of Recycling Program, to 5 (five) schools to recycle plastic bottles into decorative potteries made by students;

■ Menyelenggarakan Closing Program Narkoba & HIV AIDS yang dihadiri 40 orang perwakilan bapak dan ibu guru serta siswa/i dari 5 (lima) sekolah SMP dan SMA di wilayah Jakarta Utara. / Conducted closing ceremony of the Drugs & HIV AIDS Program with 40 representatives of teachers and students from 5 (five) junior and senior high schools in North Jakarta.

205.211.750



Lokasi BidangBentuk

KegiatanTarget/Output

Rencana

Anggaran

Biaya (Rp)

Seni, Budaya & Keagamaan /Arts, Culture & Religion

Bantuan Hewan Qurban /Donating Sacrificial Animals

Penyediaan dan Penyaluran Hewan Qurban (3 ekor sapi dengan biaya Rp81.000.000 per ekor) termasuk biaya seremonial Rp7.255.000 /Donating Sacrificial Animals (3 cows for Rp81,000,000 per animal) including ceremonial costs of Rp7,255,000.

88.255.000

Pengembangan Masyarakat /Community Development

Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Ikan Laut /Pengolahan Ikan Laut Training and Education

■ Pelatihan pengolahan ikan laut kepada 216 orang ibu rumah tangga di Kalibaru Jakarta Utara

■ Praktek pengolahan ikan laut menjadi Siomay, Bakso Ikan dan Nugget Ikan

■ Training on how to process saltwater fish for 216 housewives in Kalibaru, North Jakarta

■ Practicing the processing of saltwater fish into Siomay, Fish Meatballs and Fish Nugget

131.358.000

IPC Joint CSR (Magang Food & Beverage) /Food & Beverage Internship)

IPC Joint CSR (Magang Food & Beverage) yaitu program CSR yang bersinergi antara PPI, NPCT1, EDII, MTI dan IKT. Kegiatan IPC Joint CSR yaitu suatu kegiatan yang memberikan peluang kepada adik-adik yang sudah lulus di wilayah Kalibaru agar mendapatkan peluang dalam bekerja.

Hal tersebut diawali dengan tes dan interview. Setelah itu terpilih sebanyak 15 orang yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.

IPC Joint CSR bekerja sama dengan Red Nose dimana pihak Red Nose telah menyediakan tempat magang di: 1. Sushi Tei2. Danish Resto3. Pancious Cake

Kegiatan magang dilakukan selama 3 (tiga) bulan, setelah itu dilakukan penilaian oleh pihak resto masing-masing. Apabila adik-adik magang memiliki kinerja yang baik selama magang, maka akan diperpanjang agar dapat bekerja di tempat magang yang telah ditentukan.

23.450.000


Lokasi BidangBentuk

KegiatanTarget/Output

Rencana

Anggaran

Biaya (Rp)

PC Joint CSR (Food & Beverage Internship) is a collaborative CSR program between PPI, NPCT1, EDII, MTI and IKT. The activities of IPC Joint CSR will give high school graduates at Kalibaru an opportunity to work.

This begins with tests and interviews. Furthermore 15 people were chosen as they have fulfilled certain conditions.

IPC Joint CSR, cooperates with Red Nose, for internship at:1. Sushi Tei2. Danish Resto3. Pancious Cake

The internship was 3 (three) months, which then an assessment was done the respective restaurant. Interns with good performance will be extended so that they can work at a place where they wanted.

Pendidikan /Education

Beasiswa Sang Juara (Alumni SMA Taruna Nusantara) /The Champion Scholarship (Alumni of Taruna Nusantara High School)

2 orang alumni SMA Taruna Nusantara penerima beasiswa IPC tahun 2019.2 alumni of Taruna Nusantara High School became the recipients of IPC scholarships in 2019.

82.025.000

Donasi /Donation

Bantuan bencana alam, Renovasi rumah ibadah, dan lain-lain /Natural disaster relief, renovation of houses of worship, and others.

39.000.000

Sponsorship Bantuan dana untuk penyusunan buku/majalah, kegiatan/acara, dll /Financial aid to create books/magazines, activities/events, etc.

243.000.000

Total Anggaran /Total Budget

963.550.750



Sampai dengan 31 Desember 2019, PPI telah

merealisasikan 8 (delapan) dari total rencana sebanyak

8 (delapan) program. Program CSR yang telah terealisasi

adalah:

1. Siaga Sehat

2. Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba & HIV AIDS

“Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”

3. Bantuan Hewan Qurban

4. Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Ikan

Laut

5. IPC Joint CSR (Magang Food & Beverage)

6. Beasiswa Sang Juara (Alumni SMA Taruna

Nusantara)

7. Bantuan bencana alam

8. Bantuan dana untuk penyusunan buku/majalah,

kegiatan/acara dan lain-lain.

As of December 31, 2019, PPI had realized 8 (eight) out

of 8 (eight) planned programs. The CSR programs that

have been realized are:

1. Siaga Sehat

2. Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS

“Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”

3. Donation of Sacrificial Animals

4. Training and Guidance on Saltwater Fish

Processing

5. IPC Joint CSR (Internship Food & Beverage)

6. The Champion Scholarship (Alumni of Taruna

Nusantara High School)

7. Natural disaster relief

8. Financial aid to create books/magazines, activities/

events, etc.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR THE ENVIRONMENT

Sebagai pemangku kepentingan di industri pelabuhan,

PPI telah berpartisipasi secara aktif menjalankan

program-program untuk melestarikan lingkungan.

Pelaksanaan program CSR di bidang lingkungan

diarahkan pada peningkatan efisiensi proses bisnis

sehingga Perusahaan dapat meminimalisasi dampak

kegiatan usaha terhadap lingkungan. Perusahaan

menunjuk Divisi Risk Management, Quality Assurance

dan HSE sebagai pihak yang bertanggung jawab

untuk menilai dan mengevaluasi dampak proses

bisnis Perusahaan terhadap lingkungan. Dalam

aktualisasinya, kebijakan Pengelolaan CSR kepada

Lingkungan Tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap lingkungan hidup memenuhi dan mematuhi

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Program Kegiatan CSR Terhadap Lingkungan Hidup

Tanggung jawab Perusahaan terhadap lingkungan

diwujudkan melalui realisasi program yang berorientasi

pada pelestarian lingkungan. Pada 2019, program yang

direalisasikan adalah penyerahan bantuan tempat

sampah kepada 5 (lima) sekolah. Perseroan juga

mengadakan Recycling Program untuk mendaur

ulang sampah botol plastik menjadi pot tanaman yang

dihias sesuai kreativitas siswa.

Selain untuk masyarakat dan eksternal, Perseroan

juga mengaktualisasikan tanggung jawab terhadap

lingkungan hidup dimulai dari kesadaran insan PPI

yang diimplementasikan pada aktivitas sehari-hari.

As a stakeholder in the port industry, PPI has actively

participated in preserving the environment through

various programs. The objective of environmental CSR

programs is to increase the efficiency of business process

to minimize the impact on environment. The Company

appointed the Risk Management, Quality Assurance

and HSE Division to assess and evaluate the impact of

the Company’s business processes on the environment.

In reality, the policies of environmental CSR programs

had met and comply with Law Number 32 of 2009 on

Environmental Protection and Management.

The responsibility towards the environment is realized

through CSR programs that were oriented to preserve

the environment. In 2019, the Company had donated

trash bins to 5 (five) schools. The Company also held

a Recycling Program to recycle plastic bottles into

decorated potteries, which designed as to the creativity

of students.

In addition to community and external parties, the

Company’s responsibility is also aimed toward the

environment, starting with the awareness of employees

in daily activities. The actualization is summarized in


Seluruhnya terangkum dalam perspektif Kantor

Berkonsep Hijau (Green Office). Melalui konsep

ini, Perseroan menanamkan kesadaran untuk

meminimalisasi dampak yang ditimbulkan diantaranya

melalui efisiensi penggunaan energi, penggunaan

kertas, dan pengelolaan limbah. Kegiatan yang

dilakukan antara lain:

a. Penggunaan Kertas

Dalam mengupayakan efisiensi penggunaan

sumber daya, Perusahaan menerapkan

kegiatan operasional yang berorientasi pada

penggunaan kertas yang minimum (paperless)

hingga penggunaan kembali (reuse) kertas

untuk keperluan administratif dengan tetap

memperhatikan kepentingan dan tujuan

penggunaan kertas. Sepanjang tahun 2019,

Perusahaan tercatat menggunakan kertas

sebanyak ± 132.000 lembar.

b. Penggunaan Energi (Air, Listrik, dan BBM)

Perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi

konsumsi sumber daya air dan listrik dari tahun

ke tahun. Upaya ini dilakukan dengan membatasi

penggunaan air sesuai dengan kebutuhan

operasional sehingga mampu menciptakan

dampak positif yang signifikan bagi kelestarian

lingkungan. Sepanjang tahun 2019, penggunaan

air Perusahaan tercatat sebanyak ±12 m³ dan

penggunaan listrik sebesar ±62.400 kWh.

Komitmen Perusahaan dalam efisiensi

penggunaan energi dituangkan dalam Objective

Target and Program (OTP) yang senantiasa

dievaluasi dan diperbarui secara berkala, sesuai

dengan kondisi terkini baik dari internal maupun

eksternal Perusahaan. Sepanjang 2019, Perusahaan

mengimplementasikan program mematikan

lampu saat jam istirahat kerja dan melakukan

pengecekan perangkat elektronik pegawai

(terutama adaptor) telah dilepas setelah bekerja.

c. Pengelolaan Limbah

Dalam melengkapi penerapan konsep operasional

yang bertumpu pada aspek lingkungan,

Perusahaan juga menerapkan mekanisme

pengelolaan limbah, baik limbah yang berjenis

Non Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) maupun

limbah B3 dengan mekanisme dan prosedur

yang berlaku. Dalam praktiknya, pengelolaan

limbah di lingkungan PPI dilakukan dengan

menunjuk pihak ketiga yang profesional dan

telah tersertifikasi dalam hal pengelolaan limbah

industri. Mekanisme pengelolaan limbah non

B3 diwujudkan melalui pemisahan sampah

the concept of Green Office. Through this concept, the

Company raise the awareness to minimize impacts on

environment through efficient use of energy and paper

and greener waste management. The activities are as

follows:

a. Paper Use

For efficient use of resources, the operational

activities are more oriented on paperless and

reuse paper for administrative purposes but still

considering the interests and objectives of using

paper. In 2019, the Company had used as much as

±132.000 papers.

b. Use of Energy (Water, Electricity and Fuel)

The Company seeks to use water and electricity

more efficient every year. This is done by limiting

water use in accordance with operational needs

to bring significant impact on environmental

sustainability. In 2019, the Company’s water usage

was recorded as much as ±12 m³ and electricity

usage was ± 62.400 kWh.

The Company’s commitment on efficient energy

use is shown in the Objective Target and Program

(OTP) that is always evaluated and updated

regularly, in accordance with the latest conditions

of both internal and external environment. In

2019, the Company has a program to turn off the

lights during work breaks and to check if employee

electronic devices (especially adapters) have been

removed after work..

c. Waste Management

In completing the application of the operational

concept that relies on environmental aspects, the

Company also implements a waste management

mechanism, both waste that is of the type of

Non-Toxic and Hazardous (B3) and B3 waste with

the applicable mechanisms and procedures. In

practice, waste management within the PPI is

carried out by appointing a professional third party

that has been certified in terms of industrial waste

management. The mechanism for managing

non-B3 waste is realized through the separation

of organic and non-organic waste for solid waste



organik dan non-organik untuk limbah padat

dan penggunaan septic tank dalam pengelolaan

limbah cair. Adapun pengelolaan limbah B3

dilakukan dengan menerapkan prosedur yang

berlaku dan dilaksanakan oleh pihak pengelola

yang lebih mengerti prosedur pengelolaan limbah

B3 dengan tepat. Prosedur pengelolaan limbah

Perusahaan senantiasa dievaluasi secara berkala

setiap 6 (enam) bulan sekali guna memberikan

kesempatan bagi Perusahaan untuk memonitor

dampak negatif limbah terhadap lingkungan dan

mengupayakan pengelolaan limbah yang lebih

efektif dan efisien.

d. Sepanjang tahun 2019, Perseroan melalui Divisi Risk

Management, Quality Assurance and Health Safety

Environment (RQHSE) senantiasa memastikan

lingkungan kerja yang nyaman serta kondusif.

Pencahayaan lingkungan kerja dipastikan agar

sesuai dengan kondisi kerja sehingga dapat

menekan angka kecelakaan kerja akibat minimnya

pencahayaan. Selain itu, Perseroan juga mengukur

tingkat kelembapan dan kebisingan dengan

memperhitungkan ketenangan kerja dan tingkat

beban kerja yang ditimbulkan akibat kelembapan

yang tidak terkendali. Melalui upaya-upaya

tersebut, Perseroan berharap agar pegawai dapat

bekerja pada kondisi prima dan produktif.

Mekanisme Pengaduan MasalahLingkungan Hidup

Pemangku kepentingan dapat menyampaikan laporan

terkait masalah lingkungan melalui kanal yang telah

disediakan Perusahaan. Pelaporan dapat disampaikan

pada nomor telepon 021-647178081 atau melalui email

[email protected].

Sepanjang tahun 2019, Perusahaan tidak mendapat

laporan pengaduan yang berkaitan dengan masalah

lingkungan ataupun pelanggaran atas peraturan

perundang-undangan yang berdampak signifikan

terhadap kelestarian lingkungan. Perusahaan juga tidak

mendapat teguran dan/atau sanksi dari pihak otoritas

berwenang terkait masalah pengelolaan lingkungan.

and the use of septic tanks in the management

of liquid waste. The management of B3 waste is

carried out by implementing procedures that are in

force and implemented by the management who

better understand the procedures for managing

B3 waste. The Company’s waste management

procedures are regularly evaluated every 6 (six)

months to provide an opportunity for the Company

to monitor the negative impacts of waste on the

environment and seek more effective and efficient

waste management.

d. In 2019, the Company through the Risk

Management, Quality Assurance and Health

Safety Environment (RQHSE) Division always

ensures to have a comfortable and conducive

work environment. The lighting is ensured to be in

accordance with working conditions to reduce the

number of work accidents due to lack of lighting. In

addition, the Company also measures the level of

humidity and noise by calculating work calmness

and the level of workload caused by uncontrolled

humidity. These had made the Company hoping

that employees can work in their prime and

productive conditions.

Complain Mechanism for Environmental Problems

Stakeholders can submit reports related to

environmental issues through Company’s channels.

The report can be submitted via phone all at 021-

647178081 or email at [email protected].

In 2019, the Company did not receive any complain

related to environmental problems or violations of laws

and regulations that have a significant impact on

environmental sustainability. The Company also did not

receive any warning and/or sanction from authorities

regarding environmental management issues.


Sertifikasi di Bidang Lingkungan

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan

standardisasi lingkungan sesuai standar yang berlaku.

Untuk itu, Perusahaan menjaga implementasi

tanggung jawab terhadap lingkungan dengan

menerapkan sistem bertaraf internasional sehingga

pemangku kepentingan dapat merasakan manfaat

optimal dari kegiatan yang diaktualisasikan Perusahaan.

Anggaran CSR terhadap Lingkungan

Sebagaimana dianggarkan dan disetujui oleh Dewan

Komisaris dan Pemegang Saham pada Rapat Umum

Pemegang Saham, Perusahaan mengalokasikan

dana pelaksanaan program tanggung jawab terhadap

lingkungan sebesar Rp33.875.000.

Dampak Kualitatif Pelaksanaan CSR Lingkungan Hidup

Penerapan CSR terhadap lingkungan yang dilakukan

secara konsisten dan komprehensif berperan terhadap

penjagaan reputasi dan citra korporasi yang sehat. PPI

berharap untuk dapat terus memberikan kontribusi

positif terhadap pengelolaan lingkungan yang lestari

dan menjadi warga dunia yang sadar lingkungan.

Environmental Certification

The Company is committed to follow the standard

environmental procedure. Therefore, the Company

always maintain its environmental commitment

by following the international standard to give

stakeholders maximum benefits from the Company’s

activities.

CSR Budget on Environment

As budgeted and approved by the Board of

Commissioners and Shareholders at the General

Meeting of Shareholders, the Company has allocated

Rp33,875,000 to implement the environmental

responsibility program.

Qualitative Impact of the Implementation of Environmental CSR

The consistent and comprehensive CSR activities to

the environment have a role in maintaining a healthy

corporate reputation and image. PPI hopes to continue

in making a positive contribution to sustainable

environment and become an environmentally

conscious global citizen.

ISO 14001:2015tentang Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 14001:2015regarding Environment Management System

ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2015 regrding Quality Management System

ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Royal Charter British Standar Internasional.

ISO 45001:2018 regarding Health and Safety Management Safety from Royal Standard British Charter International



Kebijakan Pengelolaan CSR terhadap Sosial Kemasyarakatan

Inisiatif pengembangan sosial dan kemasyarakatan

yang dilaksanakan Perusahaan memiliki cakupan yang

luas mulai dari peningkatan kapasitas dan kapabilitas

masyarakat serta pengembangan taraf hidup dan

nilai tambah bagi kehidupan ekonomi masyarakat.

Program-program yang dijalankan dinaungi Surat

Keputusan Direksi Nomor SKD-630-002522 tentang

Kebijakan Strategis Pengelolaan Dana Corporate

Social Responsibility (CSR) Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan (TJSL). Program-program yang dijalankan

disinergikan dengan program Pemerintah dan institusi

lainnya.

Program Kegiatan CSR terhadap Sosial Kemasyarakatan

Konsep Green Economy yang menjadikan aspek People

sebagai salah satu fokus utama menjadi landasan

Perseroan dalam menyusun rencana program-program

CSR bersamaan dengan pengajuan anggaran CSR

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Program-program CSR terhadap sosial kemasyarakatan

yang dilaksanakan selama tahun 2019 meliputi

bidang kesehatan dan pengembangan masyarakat,

pendidikan, seni budaya dan keagamaan, Adapun

rincian pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan

sepanjang tahun 2019 antara lain sebagai berikut.

■ Program Siaga SehatProgram Siaga Sehat merupakan program

pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis

yang bekerja sama dengan Yayasan Filantra

(afiliasi Rumah Zakat) untuk warga di 14 RW

Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara. Program ini

diselenggarakan secara bertahap dengan realisasi

jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

• Siaga Sehat I (13 Maret 2019)

• Siaga Sehat II (30 April 2019)

• Siaga Sehat III (11 Juli 2019)

• Siaga Sehat IV (14 Agustus 2019)

• Siaga Sehat V (18 September 2019)

• Siaga Sehat VI (9 Oktober 2019)

• Siaga Sehat VII (7 November 2019)

Total penerima manfaat Program Siaga Sehat sebanyak

2,527 warga. Program ini terdiri dari pemeriksaan

kesehatan umum untuk 1.519 layanan, cek darah

CSR Management Policy for Social Community

The Company’s initiatives on social and community

development have a wide scope ranging from increasing

the capacity and capability of the community as well

as developing living standards and give added value

for the economic life of the community. The programs

were done under the Directors Decree Number SKD-

630-002522 on Strategic Policies of Corporate Social

Responsibility (CSR) Funds Management for Social

and Environmental Responsibility (TJSL). The programs

were synergized with Government programs and other

institutions.

CSR Activities Program for Social Community

The Green Economy concept that makes People as

one aspect of Company’s many focuses becomes the

foundation to prepare CSR programs with its budget in

the General Meeting of Shareholders (GMS).

CSR programs for social activities in 2019 covered

health and community development, education, arts

and culture and religion. The implementation of CSR

programs in 2019 are as follows.

■ Siaga Sehat ProgramThe Siaga Sehat Program is a free health and

treatment program in collaboration with Filantra

Foundation (affiliate of Rumah Zakat) for residents

in 14 RW of Kalibaru Sub-District, North Jakarta.

This program was held in stages with the following

schedules:

• Siaga Sehat I (March 13, 2019)

• Siaga Sehat II (April 30, 2019)

• Siaga Sehat III (July 11, 2019)

• Siaga Sehat IV (August 14, 2019)

• Siaga Sehat V (September 18, 2019)

• Siaga Sehat VI (October 9, 2019)

• Siaga Sehat VII (November 7, 2019)

Total beneficiaries of the Siaga Sehat Program are

2,527 residents. The program consists of a general

health examination for 1,519 services, a metabolic blood

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP SOSIAL DAN KEMASYARAKATANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR SOCIAL AND COMMUNITY AFFAIRS


metabolik (kolesterol, asam urat, gula darah) sebanyak

588 layanan, dan pemberian vitamin untuk balita

sejumlah 420 paket.

Program Siaga Sehat melibatkan 1 orang koordinator

program yang bertanggung jawab sebagai

penanggung jawab pelaksanaan aksi. Selain itu juga

melibatkan beberapa orang tim medis diantaranya

4 orang dokter umum, 3 orang paramedis, 3 orang

apoteker/asisten 1 orang rekam medis, 4 orang relawan,

dan 2 orang driver.

check (cholesterol, gout, blood sugar) of 588 services,

and provision of vitamins for toddlers totaling to 420

packages.

The Siaga Sehat Program involves 1 program

coordinator who is responsible to implement the

activity. It also involved several medical teams consist

of 4 general practitioners, 3 paramedics, 3 pharmacists/

assistants, 1 person for medical record, 4 volunteers,

and 2 drivers.

Titik Posko / Command Point Alamat / Address

Titik 1: Sekretariat RW 08 /Point 1: Secretariat of RW 08

Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara


Jl. Kalibaru Timur IV RT 01 RW 01, Kel. Kalibaru, Kec.

Cilincing, Jakarta Utara


Jl. Kalibaru RT 07 RW15, Kel. Kalibaru, Kec. Cilincing,

Jakarta Utara

Titik 4: Kantor RW 04 /Point 4: Secretariat of RW 04

Kel. Kalibaru, Kec. Cilincing, Jakarta Utara

Titik 5: Kantor Sekretariat RW 09 /Point 5: Secretariat of RW 09


Titik 6: Kantor Sekretariat RW 10 /Point 6: Secretariat of RW 10


Titik 7: RW 02 /Point 7: RW 02

Jl. Kalibaru Timur III RT 02 RW 02, Kel. Kalibaru, Kec.

Cilicing, Jakarta Utara

Total Penerima Manfaat /Total Recipients

2.527



■ Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba dan HIV AIDS ‘Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat

Kampanye Kesadaran Bahaya Narkoba dan HIV

AIDS ‘Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat Program CSR

PPI yang masuk ke dalam pilar seni, pendidikan,

keagamaan dan perlindungan lingkungan ini

diselenggarakan dengan tujuan memberikan

informasi yang bermanfaat kepada siswa/i terkait

bahaya narkoba & HIV AIDS serta mencegah

bertambahnya penyalahgunaan narkoba dan

jumlah pasien HIV positif dan AIDS di kalangan

remaja.

Kampanye dilaksanakan secara berkala dengan

sasaran 5 (lima) sekolah SMP dan SMA di Kalibaru

Jakarta Utara yakni:

• SMPN 23 (5 Agustus 2019)

• SMPN 116 (22 Agustus 2019)

• SMAN 18 (4 September 2019)

• SMAN 41 (19 September 2019)

• SMAN 52 (24 Oktober 2019)

Adapun kegiatan yang berlangsung yaitu:

• Memberikan Edukasi terkait bahaya narkoba

dan HIV AIDS kepada 1.768 siswa/i di wilayah

Jakarta Utara;

• Menyerahkan bantuan tempat sampah ke 5

(lima) sekolah dan mengadakan Recycling

Program untuk mendaur ulang sampah botol

plastik menjadi pot tanaman yang dihias

sesuai kreatifitas masing-masing siswa;

• Menyelenggarakan Closing Program Narkoba

& HIV AIDS yang dihadiri 40 orang perwakilan

bapak dan ibu guru serta siswa dari 5 (lima)

sekolah SMP dan SMA di wilayah Jakarta Utara.

Kampanye ini secara keseluruhan menjangkau

kurang lebih 1.768 siswa. Penutupan Kampanye

Program Narkoba & HIV AIDS ini diadakan pada 5

Desember 2019 yang dihadiri 40 orang perwakilan

bapak dan ibu guru serta siswa dari 5 (lima) sekolah

SMP dan SMA di wilayah Jakarta Utara.

■ Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS “Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat”

Campaign on the Danger of Drugs & HIV AIDS

“Gue Ngehitz, Gue Pilih Sehat” is part of pillars

of art, education, religion and environmental

protection which held to provide useful information

to students related to the dangers of drugs & HIV

AIDS and also to prevent any increase in drug

abuse and the number of HIV positive and AIDS

patients among teenagers.

The campaign is held regularly on 5 (five) junior

and senior high schools in Kalibaru, North Jakarta,

namely:

• SMPN 23 (August 5, 2019)

• SMPN 116 (August 22, 2019)

• SMAN 18 (September 4, 2019)

• SMAN 41 (September 19, 2019)

• SMAN 52 (October 24, 2019)

The activities were as follows:

• Educated about the dangers of drugs and HIV

AIDS to 1,768 students in North Jakarta;

• Donated trash bins to 5 (five) schools and held

a Recycling Program to recycle plastic bottles

into decorative potteries made accordance to

student creativity;

• Organized a Closing Program on Drug &

HIV AIDS which that was attended by 40

representatives of teachers and students from

5 (five) junior and senior high schools in North

Jakarta.

Overall, this campaign reached approximately

1,768 students. The closing of the Drug & HIV

AIDS Campaign was held on December 5, 2019

and attended by 40 representatives of teachers

and students from 5 (five) junior and senior high

schools in North Jakarta.



■ Penyaluran Hewan QurbanDalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha

1440H, PPI menyalurkan hewan qurban sebanyak

3 (sembilan) ekor sapi untuk RW 08, 09, dan

10 Kelurahan Kalibaru. Kegiatan CSR yang

dilaksanakan pada 21 Agustus 2018 ini merupakan

bentuk kegiatan CSR yang masuk ke dalam pilar

seni, budaya dan keagamaan.

■ Pelatihan Pengolahan Ikan LautPelatihan pengolahan ikan laut kepada 216 orang

ibu rumah tangga di Kalibaru Jakarta Utara. Pada

pelatihan ini, Perseroan memberi pelatihan terkait

praktik pengolahan ikan laut menjadi siomay,

bakso ikan dan nugget ikan.

■ Donation of Sacrificial AnimalsIn celebration of Eid al-Adha 1440H, PPI donated

sacrificial animals (qurban) as many as 9 (nine)

cows for RW 08, 09, and 10 of Kalibaru Sub-District.

This was held on August 21, 2018 and was part of

the pillars of art, culture and religion.

■ Pengolahan Ikan Laut TrainingPengolahan Ikan Laut Training for 216 housewives

in Kalibaru, North Jakarta. Here the Company gave

training on how to process the fish into dumplings,

fish balls and fish nuggets.


■ IPC Joint CSR (Magang Food & Beverage)IPC Joint CSR (Magang Food & Beverage) yaitu

program CSR yang bersinergi antara PPI, NPCT1,

EDII, MTI dan IKT. Kegiatan IPC Joint CSR adalah

suatu kegiatan yang memberikan peluang kepada

adik-adik yang sudah lulus di wilayah Kalibaru

agar mendapatkan peluang dalam bekerja. Proses

diawali dengan tes dan interview. Setelah itu

terpilih sebanyak 15 orang yang telah memenuhi

syarat yang telah ditentukan.

IPC Joint CSR bekerja sama dengan Red Nose

dimana pihak Red Nose telah menyediakan tempat

magang di beberapa tenant ternama:

• Sushi Tei

• Danish Resto

• Pancious Cake

Kegiatan magang dilakukan selama 3 (tiga)

bulan, setelah itu dilakukan penilaian oleh pihak

resto masing-masing. Apabila adik-adik magang

memiliki kinerja yang baik selama magang, maka

akan diperpanjang agar dapat menjadi pegawai

resmi di tempat magang yang telah ditentukan.

■ IPC Joint CSR (Internship Food & Beverage)IPC Joint CSR (Internship Food & Beverage) is a

CSR program in collaboration woth PPI, NPCT1,

EDII, MTI and IKT. This joint CSR activity provides

opportunities for participants graduated in

Kalibaru area to get a real job. The process begins

with tests and interviews. There were 15 people

selected based on specific conditions.

IPC Joint CSR cooperates with Red Nose where

Red Nose has arranged internships in several well-

known tenants:

• Sushi Tei

• Danish Resto

• Pancious Cake

The duration was 3 (three) months, after which

an assessment was carried out by the respective

restaurant. If the interns did well, their period will be

extended and may become an official employee

at the designated internship.



■ Beasiswa Sang JuaraBeasiswa Sang Juara merupakan salah satu bentuk

CSR dalam pilar pendidikan PPI yang memberikan

program beasiswa penuh selama 4 (empat)

tahun dan diberikan untuk alumni SMA Taruna

Nusantara yang berhasil lolos terdaftar sebagai

mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Adapun 2 (dua) alumni yang mendapatkan

beasiswa tersebut pada tahun 2019 adalah Afdina

Melya Ganes (Universitas Gadjah Mada, Jurusan

Kedokteran Umum) dan M. Firman Nuruddin (ITB,

Jurusan Oceanografi).

■ Bantuan Donasi BencanaPada tahun 2019, Perseroan turut memberikan

bantuan bakti sosial untuk meringankan beban

para korban melalui penyaluran donasi dalam

bentuk bantuan dana dan paket bingkisan.

Dana yang sudah direalisasikan adalah sebesar

Rp39.000.000.

■ The Champion Scholarship The Champion Scholarship falls within the

education pillar as the Company provides a full

4 (four) years scholarship to alumni of Taruna

Nusantara High School who have successfully

qualified as students at state universities in

Indonesia. The 2 (two) alumni who have received

the scholarship in 2019 were Afdina Melya Ganes

(Gadjah Mada University, Faculty of General

Practitioner) and M. Firman Nuruddin (ITB, Faculty

of Oceanography).

■ Donation on Disaster ReliefIn 2019, the Company also provided social

assistance to ease the burden of the victims

through donations in the form of financial

assistance and gift packages. The total donation

was recorded Rp39,000,000.


■ SponsorshipPerseroan menyaluran Bantuan Sosial dalam

bentuk Sponsorship Event dan Sponsorship

Buku yang direalisasikan sepanjang tahun 2019.

Sponsorship Event yang sudah direalisasikan

sebesar Rp178.000.000. Sementara Sponsorship

Buku yang sudah terealisasikan adalah sebesar

Rp59.500.000.

Apresiasi Eksternal Terhadap Program Sosial Kemasyarakatan Perusahaan 2019

Komitmen PPI untuk senantiasa melaksanakan

program CSR yang tak sekadar filantropi tetapi juga

senantiasa tumbuh bersama meningkat kualitas hidup

masyarakat, mendapat berbagai apresiasi dari pihak

eksternal, yakni sebagai berikut:

■ Penghargaan atas kategori Indonesia Sehat Terbaik

Program CSR, Kampanye Kesadaran Bahaya

Narkoba dan HIV/AIDS. Diselenggarakan oleh

Majalah BUMN Track pada Ajang Revolusi Mental

Awards 2019.

■ Kategori Silver atas kontribusi dalam pencapaian

SDGs3 (Kehidupan Sehat dan Berkualitas)

pada Ajang Anugerah Indonesian Sustainable

Development Goals Award (ISDA) 2019.

Diselenggarakan oleh Indonesia Sustainable

Development Goals Award.

■ Piagam Penghargaan dari Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Padmamitra Awards atas Kategori Pengentasan

Kemiskinan.

Anggaran CSR terhadap SosialKemasyarakatanPerusahaan mengalokasikan dana pelaksanaan

program tanggung jawab terhadap masyarakat sebesar

Rp963.550.750.

Dampak Kualitatif di Bidang Sosial KemasyarakatanPerusahaan menempatkan pemenuhan tanggung

jawab terhadap sosial kemasyarakatan sebagai sebuah

manifestasi yang berkontribusi terhadap keberhasilan

terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) tidak hanya bagi Perusahaan semata,

tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Menyadari hal

tersebut, Perusahaan menyadari bahwa pemenuhan

tanggung jawab perusahaan terhadap sosial

kemasyarakatan bukanlah sebuah cost center, tetapi

sebuah profit center yang memberikan mutual

benefit bagi eksistensi dan reputasi Perusahaan serta

kesejahteraan masyarakat.

■ SponsorshipThe Company disbursed Social Aid in the form of

Sponsorship on Events and Books throughout 2019.

Event sponsorship was Rp178,000,000. While the

book sponsorship was Rp59,500,000.

External Appreciation for Company’s Social Community Program in 2019

PPI’s commitment to implement CSR programs

that are not only philanthropic but also encourage

community to grow together with the Company have

received various appreciations from external parties

including:

■ Award for the Best Indonesia Healthy CSR

Program, Awareness Campaign on the Danger

of Drug and HIV/AIDS. Organized by BUMN Track

Magazine at the 2019 Mental Revolution Awards.

■ Silver category for contribution in achieving SDGs3

(Healthy and Quality Life) at the 2019 Indonesian

Sustainable Development Goals Award (ISDA).

Organized by the Indonesia Sustainable

Development Goals Award.

■ Certificate of Merit from the Governor of the

Special Capital Region of Jakarta as Padmamitra

Awards for the Poverty Alleviation Category.

CSR Budget on Social Community

The Company allocated CSR budget on social

community programs amounted to Rp963,550,750.

Qualitative Impact on the Social Community Field

The Company put has placed the responsibility towards

social community as a manifestation that contributes

to the success of sustainable development not only for

the Company, but also for the surrounding community.

Regarding this, the Company realizes that corporate

social responsibility is not a cost center, but a profit

center that provides mutual benefits for the Company’s

existence and reputation and the welfare of society.



Kebijakan CSR terhadap K3 dan Kepegawaian

Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan yang

berkualitas, Perusahaan sangat memperhatikan

kualitas sumber daya manusianya dan senantiasa

mendorong tingkat produktivitas dan efisiensi yang

optimal. Untuk mencapai hal tersebut, penciptaan

iklim kerja yang kondusif menjadi aspek vital untuk

membuat karyawan merasa nyaman di tempat kerja

dan mampu mencurahkan kemampuan terbaiknya.

Salah satu cara yang ditempuh Perseroan adalah

dengan membangun suatu sistem pengelolaan kinerja

SDM yang berorientasi pada pencapaian produktivitas,

yang diterapkan bagi individu, unit, dan karyawan.

Perusahaan juga memastikan nilai-nilai kesetaraan

dan keadilan dengan menempatkan pengelolaan

kepegawaian secara profesional dengan

mengedepankan prinsip kesetaraan gender dan

kesempatan kerja, pemberian sarana dan keselamatan

kerja, pemberian kesempatan pengembangan

kompetensi dan karier, dan penyediaan kebijakan

kesejahteraan pegawai yang sesuai. Seluruh karyawan

berhak mendapatkannya tanpa perbedaan gender, ras,

warna kulit, agama, dan aspek diskriminatif lainnya.

Kebijakan pemenuhan tanggung jawab perusahaan

terhadap kepegawaian telah diatur secara internal

sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi

Nomor PPINPP-06-1-000555 tentang Penddikan dan

Pelatihan Pekerja dan Surat Keputusan Direksi Nomor

SKD-610-002186 tentang Besaran Insentif Performansi

Pekerja.

Program Kegiatan CSR terhadap Kepegawaian

Dalam mendorong produktivitas yang optimal dari

setiap pegawai, Perusahaan menerapkan kebijakan

yang berorientasi pada penciptaan lingkungan kerja

yang kondusif, aman, dan nyaman. Adapun kebijakan-

kebijakan yang direalisasikan antara lain sebagai

berikut.

1. Kesetaraan Gender dan Kesempatan KerjaTelah menjadi sebuah komitmen bagi Perusahaan

untuk memberikan kesempatan kerja yang dan

kesetaraan gender bagi seluruh pegawai dengan

mengacu pada peraturan perundang-undangan

dan kebijakan Perusahaan yang berlaku.

CSR policy towards HSE and Employment

In order to achieve quality growth, the Company pay

high attention on the quality of its human resources and

always encourages optimal levels of productivity and

efficiency. To achieve this, the creation of a conducive

work situation is a vital aspect to make employees feel

comfortable at work and able to give their best abilities.

One of the many ways that the Company has done is

by building HR performance management system with

orientation on productivity achievement, applicable to

individuals, units and employees.

The Company also ensures the values of equality

and fairness through professional employment

management by promoting the principle of equality on

gender and employment opportunities, providing work

facilities and safety, providing competency and career

development opportunities, and providing appropriate

policies on employee welfare. All employees are entitled

to receive all of those without differences on gender,

race, color, religion, and discrimination on other aspects.

The policy to fulfill the Company’s responsibility on

employment has been regulated internally as stipulated

in the Directors Decree Number PPINPP-06-1-000555

on Worker Education and Training and the Directors

Decree Number SKD-610-002186 on the Amount of

Incentives on Worker Performance.

CSR Activities Program on Employment

To generate maximum productivity from every

employee, the Company implements policies that

are oriented towards creating a conducive, safe and

comfortable work environment. The policies are as

follows.

1. Gender Equality and Job OpportunitiesIt has become a commitment for the Company

to provide employment opportunities and gender

equality for all employees by referring to applicable

laws and company policies.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP KEPEGAWAIAN DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)CORPORATE RESPONSIBILITY FOR EMPLOYMENT AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)


Dalam proses rekrutmen dan penerimaan tenaga

kerja, perencanaan dan pengembangan karir

baik promosi ataupun mutasi dilakukan melalui

proses seleksi yang transparan dan obyektif. Hal

yang serupa juga diterapkan dalam pemberian

remunerasi, pengembangan kapasitas serta

pemanfaatan fasilitas dan manfaat lainnya dimana

Perusahaan menghindari timbulnya diskriminasi

dengan tidak membeda-bedakan latar belakang

suku, agama, ras, dan gender.

2. Sarana dan Keselamatan KerjaPPI sebagai entitas usaha yang bergerak dalam

bidang penyediaan infrastruktur pelabuhan

menyadari bahwa pemenuhan tanggung jawab

terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) merupakan hal yang mutlak diterapkan

mengingat tingginya faktor risiko yang dihadapi

dalam proses bisnis yang dijalankan. Kebijakan ini

telah diatur dalam Kebijakan Manajemen Nomor

PMP Pl-3 tentang Mutu, Kesehatan, Keselamatan,

dan Lingkungan.

Perusahaan menjalankan program-program

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai

upaya preventif dalam mencegah terjadinya

kecelakaan kerja antara lain melalui QHSE Policy

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PMP PL 3

– PPI QHSE Management Policy Tanggung jawab

sosial Perusahaan terkait kegiatan K3 direalisasikan

melalui identifikasi potensi bahaya, menilai tingkat

risiko, dan menetapkan upaya pengendalian yang

cermat dengan uraian sebagai berikut.

a. Identifikasi potensi bahayaPerusahaan memiliki mekanisme pengukuran

dan identifikasi potensi bahaya bernama

Identifikasi Bahya, Penilaian dan Pengendalian

Risiko (IBPPR). Mekanisme yang dilibatkan

tidak sebatas proses identifikasi bahaya, tetapi

juga penyusunan dan perumusan upaya

pengendalian yang tepat. Hingga akhir tahun

2019, hasil IBPPR menunjukkan terdapat 91

risiko bahaya, dengan kategori risiko yang

dapat diabaikan sebanyak 23, risiko rendah

sebanyak 46, dan risiko sedang sebanyak 22.

b. Evaluasi Kepatuhan terhadap Peraturan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)Perusahaan secara berkala mengevaluasi

tingkat kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang mengatur

perihal Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan

Lingkungan (K3L) dengan berprinsip pada

In the process of recruitment and recruitment,

career planning and development both promotion

and transfer is carried out through a transparent

and objective selection process. Similar things

are also applied in the provision of remuneration,

capacity building and utilization of other facilities

and benefits where the Company avoids the

emergence of discrimination by not discriminating

against ethnic, religious, racial and gender

backgrounds

2. Work Facilities and SafetyPPI as a business entity engaged in port

infrastructure provision realizes that fulfilling

responsibility for Occupational Health and Safety

(K3) is an absolute thing to implement given the

high risk factors faced in the business process being

carried out. This policy has been regulated in the

Management Policy Number PMP Pl-3 concerning

Quality, Health, Safety and Environment.

The Company conducted Occupational Health and

Safety (K3) programs as a preventive measure for

work accidents, among others, through the QHSE

Policy of PT Pengembang Pelabuhan Indonesia,

PMP PL 3 – PPI QHSE Management Policy.

Company’s social responsibility related to OHS is

done through identification of potential hazards,

assessment on risk levels, and establishment of a

thorough control effort as follows.

a. Identify potential hazardsThe Company has a mechanism for measuring

and identifying potential hazards called

Hazard Aspect Identification, Risk Assessment

and Determining Control (HAIRADC). The

mechanism involved is not limited to the

process of identifying hazards, but also the

preparation and formulation of appropriate

control efforts. Until the end of 2019, the

HAIRADC results showed there were 91 risks of

danger, with 23 categories of negligible risk, 46

as low risk and 22 as moderate risk.

b. Evaluation of Compliance with Safety, Occupational Health and Environment (HSE) RegulationsThe company periodically evaluates the level

of compliance with laws and regulations

governing Health and Safety and Environment

(HSE) matters principally on ISO 9001, ISO

14001, and OHSAS 18001 standards. In 2019,



standar ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001.

Pada tahun 2019, evaluasi kepatuhan K3L

dilaksanakan pada bulan Desember 2019

c. Objective, Target and Program (OTP)Program OTP dikhususkan untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran

lingkungan serta mengupayakan strategi

perbaikan yang berkesinambungan. OTP yang

ditetapkan dan direalisasikan pada tahun 2019

antara lain:

• Melakukan monitoring dan merivisi

IBPPR untuk kegiatan/aktifitas di HO dan

Project.

• Safety Induction bagi karyawan dan tamu.

• Kampanye HSE melalui media email,

presentasi dll.

• Melakukan safety and environmental

patrol untuk corporate dan proyek.

• Identifikasi dan monitoring daftar

peraturan dan perundangan lainnya

K3L yang sesuai dengan pelaksanaan

kegiatan perusahaan.

• Menyediakan dan monitoring sarana ERP

(Emergency Response & Preparedness)

• Mengadakan pelatihan & simulasi

Tanggap Gawat Darurat (TGP)

• Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)

untuk pegawai

• Pengecekan rutin kendaraan operasional

• Penggunaan APD di lokasi Proyek

• Pengukuran lingkungan kerja terkait

pencahayaan, suhu dan kelembaban

• Pengelolaan limbah B3

• Monitoring neraca limbah B3

• Program mematikan lampu saat jam

istirahat kerja

• Pengecekan perangkat elektronik

pegawai (terutama adaptor) telah dilepas

setelah bekerja.

• Mengevaluasi kepatuhan perusahaan

terhadap persyaratan perundangan dan

persyaratan lain

• Monitoring sertifikasi dan dokumen

lingkungan pengelola gedung

• Program Internal audit pada tahun 2019

• Pelaksanaan tinjauan manajemen tahun

2019

K3L compliance evaluation was carried out on

December 2019.

c. Objective, Target and Program (OTP)The OTP program is specifically designed to

prevent work accidents and environmental

pollution and strive for continuous

improvement strategies. OTPs determined

and realized in 2019 include:

• Monitor and revise HAIRADC for activities/

activities at Head Office and Projects

• Safety Induction for employees and

guests.

• HSE campaigns through e-mail media,

presentations and others.

• Conduct a corporate safety patrol for

corporate and project.

• Identification and monitoring of the list of

other HSE rules and regulations that are

in accordance with the implementation

of the Company’s activities.

• Providing and monitoring ERP

(Emergency Response & Preparedness)

facilities such as sirens/alarms, clinics, etc.

• Conduct Emergency Response training

and simulation (TGD).

• Provision of PPE (Personal Protective

Equipment) for employees.

• Routine checking of operational vehicles.

• Provision of PPE (Personal Protective

Equipment) for employees.

• Measurement of work environment

related to lighting, temperature and

humidity.

• Hazardous waste management

• Monitoring the hazardous waste balance.

• Turning off the lights during work breaks.

• Checking employee electronic devices

(especially adapters) has been removed

after work.

• Evaluate the Company’s compliance

with prevailing regulations and other

requirements.

• Monitoring certification on building

environment and documents.

• Internal audit program in 2019.

• Implementation of management review

in 2019.


d. Pemantauan dan Pengukuran Komponen K3LPemantauan dan pengukuran ditujukan

guna memenuhi dan menilai kecukupan

komponen K3L sehingga kebijakan K3L dapat

berjalan efektif dan efisien. Pengukuran yang

dilakukan sepanjang tahun 2019 menunjukkan

terdapat 3 (tiga) kecelakaan kerja dengan

kategori minor di lokasi proyek. Untuk lingkup

corporate tidak terdapat kecelakaan kerja.

e. Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi K3L

Dalam menjamin penerapan K3L sesuai

dengan SOP yang berlaku, maka Perusahaan

melakukan sosialisasi dan diseminasi prinsip-

prinsip K3L dengan memanfaatkan berbagai

media komunikasi. Adapun topik-topik yang

menjadi dikomunikasikan sepanjang tahun

2019 antara lain:

• Health Talk dengan tema “eat fruits

and vegetables plenty, keep your body

healthy” oleh CEO and Founder Naked

Press Dewi Kusuma

• Environment Talk dengan tema “Saya

Pilih Bumi” oleh Didi Kaspi Kasim, Chief

Editor National Geographic Indonesia

• Pelaksanaan Senam Pagi

• Lomba Ide K3

• Pelaksanaan gerakan pengurangan

limbah plastik

• Pelaksanaan Pelatihan Emergency

Response Preparedness guna

mempersiapkan Tim Tanggap Darurat

dalam menghadapi keadaan darurat

yang diikuti oleh satu perwakilan dari

setiap Divisi.

• Pelaksanaan Uji Tanggap Darurat

(Emergency Drill) dan Pelatihan

Pemadam Kebakaran yang diikuti oleh

seluruh karyawan Head Office PT PPI

• Pelaksanaan awareness ISO 45001:2018

bagi seluruh karyawan PT PPI

• HSE Safety Patrol Volunteer yang diikuti

oleh karyawan PT PPI yang diadakan

secara berkala di area project PPI Group

• Pelaksanaan HSE Talk dalam rangka

Hari Pohon dengan Tema “Connecting

the dots: Gotong Royong Membangun

Indonesia” oleh Silverius Oscar Unggul

Wakil ketua LSM Telapak.

3. Tingkat Perpindahan (Turnover) PegawaiSelama tahun 2019, terdapat 13 orang pegawai yang

dimutasi ke PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

d. Monitoring and Measurement of HSE ComponentsMonitoring and measurement are intended

to meet and assess the adequacy of the

HSE component so that the HSE policy can

run effectively and efficiently. In 2019 there

were 3 (three) occupational accidents with

minor categories at the project site. There

was no work accident within the corporate

environment.

e. HSE Communication, Consultation and ParticipationIn guaranteeing the implementation of HSE

in accordance with the applicable SOPs, the

Company disseminates and disseminates HSE

principles by utilizing various communication

media. The topics that are communicated

throughout 2019 include:

• Health Talk “eat fruits and vegetables

plenty, keep your body healthy” by CEO

and Founder of Naked Press, Dewi

Kusuma.

• Environment Talk “Saya Pilih Bumi” by

Didi Kaspi Kasim, Chief Editor of National

Geographic Indonesia.

• Morning Workout.

• HSE Idea Contest.

• The movement to reduce plastic waste.

• Implementation of Emergency Response

Preparedness Training to prepare the

Emergency Response Team in dealing

with emergencies followed by each

representative of each Division.

• Implementation of Emergency Drill Tests

and Fire Fighting Training, which was

attended by all employees from the Head

Office of PT PPI.

• Implementation of ISO 45001: 2018

awareness for all PT PPI employees.

• Regular HSE Safety Patrol Volunteer

followed by employees of PT PPI at the

project areas of PPI Group.

• HSE Talk on Tree Day “Connecting the

Dots: Gotong Royong Membangun

Indonesia” by Silverius Oscar Unggul, Vice

Chairman of NGO Telapak.

3. Employee Turnover In 2019, there were 13 employees who were

transferred to PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)



sebagai Pemegang Saham Perusahaan, 1 orang

pegawai yang mengundurkan diri, dan 1 orang

pegawai yang telah habis masa kerjanya serta

11 orang pegawai yang dimutasikan ke PPI dari

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan 9 orang

pegawai non organik yang bergabung ke PPI.

4. Pengembangan Kompetensi PegawaiPerusahaan berupaya mengembangkan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia

untuk memberikan akses yang lebih luas bagi

pegawai program pelatihan dan pendidikan

dengan menyesuaikan pada kebutuhan jabatan

dan bidang kerja masing-masing. Pemberian

pelatihan dan pendidikan dilakukan baik

secara internal oleh Perusahaan maupun yang

diselenggarakan oleh lembaga eksternal.

Sepanjang tahun 2019, terdapat 38 program

pelatihan dan pendidikan yang diikuti oleh 126

pegawai Perusahaan. Rincian atas program

pengembangan kompetensi pegawai telah

dipaparkan dan dapat dilihat dalam SubBab

“Sumber Daya Manusia”, pada Bab “Tinjauan Unit

Pendukung Bisnis” dalam Laporan Tahunan ini.

5. Kebijakan Kesejahteraan PegawaiPerusahaan memberikan apresiasi yang

berimbang bagi karyawan untuk mendorong

produktivitas dan self-belonging terhadap

Perusahaan. Remunerasi yang kompetitif

diberikan sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta mematuhi ketentuan Upah

Tenaga Kerja di Indonesia. Kebijakan remunerasi

yang diberikan meliputi antara lain gaji, tunjangan

perumahan, tunjangan jabatan, insentif kinerja,

bantuan fasilitas handphone dan pemakaian pulsa,

jaminan sosial tenaga kerja, dan biaya transportasi

dengan besaran ditentukan berdasarkan level

jabatan.

6. Penilaian Kepuasan PegawaiPerusahaan menginginkan seluruh karyawan

bekerja dengan nyaman sehingga menumbuhkan

dedikasi yang berdasarkan pada kecintaan

terhadap Perusahaan. Untuk itu Perusahaan

melakukan survei untuk mengukur Komitmen

dan Kepuasan. Di tahun 2019, tingkat Komitmen

karyawan terhitung sebesar 4,43 dengan tingkat

Kepuasan pada poin 4,38 Hasil survei Komitmen

dan Kepuasan tahun 2018-2019 dapat dilihat pada

grafik berikut:

as the Company’s Shareholders, 1 employees who

resigned, and 1 employee who had expired his

tenure and 11 employees who were transferred to

PPI from PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) and

9 non-organic employees who joined PPI.

4. Employee Competency DevelopmentThe company seeks to develop and improve the

quality of human resources to provide wider access

for employees of training and education programs

by adjusting to the needs of their respective

positions and occupations. The provision of training

and education is carried out both internally by the

Company and conducted by external institutions.

Throughout 2019, there were 38 training and

education programs attended by 126 Company

employees. The details of the employee

competency development program have been

described and can be seen in the Sub-Chapter

“Human Resources”, in the Chapter “Business

Support Unit Review” in this Annual Report.

5. Employee Welfare PolicyThe Company appreciates its employees in

balance to encourage productivity and self-

belonging toward the Company. Competitive

remuneration is given in accordance with

applicable laws and regulations and compliance

with the regulation of Labor Wages in Indonesia.

The remuneration policy regulates, among others,

salary, housing allowances, position allowances,

performance incentives, assistance with mobile

phone facilities and use of mobile charge, social

security for workers, and transportation costs, with

the amount determined based on the position in

the organization.

6. Employee Satisfaction AssessmentThe Company wants all employees to work

comfortably to strengthen their dedication

towards the Company. For this reason, the

Company conducted a survey to measure

commitment and satisfaction. In 2019, the score of

employee’s commitments was 4.43 with a level of

satisfaction at 4.38 The results of the Commitment

and Satisfaction survey in 2018-2019 can be seen in

the following graph:


Komitmen Kepuasan

Organisasi

Unit Kerja

Pekerjaan /

Organization

Work Unit

Works

Penghargaan dan Fasilitas

Kenyamanan Lingkungan Kerja

Kerjasama dan Kepercayaan

Pengembangan dan Pertumbuhan

Aktualisasi Diri /

Awards and Facilities

Working Environment Comfort

Collaboration and Trust

Development and Growth

Self Actualization

7. Mekanisme Pengaduan Masalah KetenagakerjaanPerusahaan telah menunjuk Divisi Human Capital

sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk

mengelola permasalahan ketenagakerjaan.

Realisasi Anggaran Tanggung Jawab terhadap

Pegawai. Karyawan yang memiliki keluhan dan

saran terkait ketenagakerjaan di lingkungan

Perusahaan dapat melakukan pelaporan melalui

penyediaan kotak saran untuk menampung

aspirasi pegawai.

Dampak Kualitatif Kegiatan CSR di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Ketenagakerjaan

PPI meyakini bahwa ingkungan kerja yang sadar

terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan

ketenagakerjaan akan mendorong performa yang

positif. Pada 2019, kegiatan terkait tanggung jawab

Perusahaan terhadap K3 terus menjadi investasi jangka

panjang menuju penciptaan lingkungan kerja nyaman,

produktif dan mencapai zero accident.

7. Mechanism for Complain on Labor Issues

The Company has appointed the Human Capital

Division to responsible for managing labor issues.

Realization of Budget on Responsibilities to

Employees. Employees who have complaints and

suggestions related to employment can file for

report through suggestion boxes to accommodate

employee aspirations..

Qualitative Impact of CSR Activities in Occupational Health and Safety (HSE) and Employment

PPI believes that a work environment that is aware of

occupational health and safety (HSE) and employment

will generate positive performance. In 2019, activities

related to the Company’s responsibility on HSE

continues to be a long-term investment towards

creating a comfortable, productive work environment

and achieving zero accident.

Aspek Penilaian Kepuasan Pegawai Aspects of Employee Satisfaction Assessment

3.804.38 3.93

4.43

INDEKS KEPUASAN PEKERJAEMPLOYEE SATISFACTION INDEX

INDEKS KOMITMEN PEKERJAEMPLOYEE COMMITMENT INDEX2019 2018



CSR Policy towards Customers

With its strategic role in ensuring the growth of

Company’s business, customer trust and satisfaction

are crucial and must be managed properly.

To manage this trust and satisfaction, the Company

continues to provide primary quality, excellent and

always strive to meet customer needs as stipulated

in the Code of Conduct, which includes providing the

best service in a comprehensive, responsive, and open

manner to customer suggestions and complaints.

Konsistensi Perusahaan dalam menjaga kualitas

pelayanan berhasil membawa Perusahaan

memperoleh ISO 14001:2015 tentang Sistem

Manajemen Lingkungan, ISO 9001:2015 tentang Sistem

Manajemen Mutu, dan ISO 45001:2018 tentang Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Responsibility Programs to Customers

The realization of the Company’s commitment to

maintaining service quality and maintaining customer

trust are realized through the following programs.

1. Customer Satisfaction SurveyThe Company strives to understand the level of

satisfaction that the customer expected from the

Company in order to maintain and improve the

quality of services in one direction. The result from

this survey will be used to determine and formulate

the strategic direction of quality improvement and

customer service. The assessment on customer

satisfaction involves measurement on aspects of

tangibility, empathy, responsiveness, reliability,

and assurance.

In 2019, a customer satisfaction survey was carried

out by PT Multi Utama Risetindo resulting in total

score of 3,96 The scores indicates satisfied

2. Customer ComplaintsThe Company has a variety of accesses to

facilitate customers in submitting complaints.

The Stakeholder Relation Manager is responsible

Kebijakan CSR terhadap Pelanggan

Dengan perannya yang sentral dalam menjamin

pertumbuhan usaha Perusahaan, maka kepercayaan

serta kepuasan pelanggan merupakan elemen krusial

yang harus dikelola dengan baik.

Untuk mengelola kepercayaan dan kepuasan tersebut,

Perusahaan terus menyediakan kualitas prima, bermutu

serta mampu menjawab kebutuhan pelanggan

sebagaimana telah diatur dalam Kode Etik (Code

of Conduct) yang didalamnya memuat penyediaan

layanan terbaik dengan komprehensif, responsif, dan

terbuka terhadap saran dan keluhan pelanggan.

Konsistensi Perusahaan dalam menjaga kualitas

pelayanan berhasil membawa Perusahaan memperoleh

ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan,

ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu, dan

ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen Kesehatan

dan Keselamatan Kerja.

Program Kegiatan Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Realisasi komitmen Perusahaan dalam menjaga

kualitas layanan dan memelihara kepercayaan

pelanggan diwujudkan melalui program-program

sebagai berikut.

1. Survei Kepuasan PelangganPerusahaan berupaya untuk memahami tingkat

kepuasan pelanggan terhadap Perusahaan untuk

menjaga serta meningkatkan mutu layanan

Perusahaan secara berkelanjutan secara terarah.

Hasil dari survei ini akan digunakan untuk

menentukan dan merumuskan arah strategi

peningkatan mutu dan layanan pelanggan.

Penilaian kepuasan pelanggan melibatkan

pengukuran aspek-aspek tangibility, empathy,

responsiveness, reliability, dan assurance.

Pada tahun 2019, survei kepuasan pelanggan

dilaksanakan oleh PT Multi Utama Risetindo

dengan perolehan skor 3,96 Perolehan skor

menunjukkan puas

2. Pengaduan PelangganPerusahaan memiliki berbagai macam akses yang

digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam

menyampaikan pengaduan. Stakeholder Relation

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PELANGGANCORPORATE RESPONSIBILITIES TO CUSTOMERS


Manager adalah sebagai pihak yang mengelola

keluhan dan pengaduan pelanggan. Metode yang

digunakan adalah dengan mendengarkan dan

berinteraksi dengan pelanggan guna menentukan

tindak lanjut informasi yang diperoleh dengan

tepat waktu dan tepat sasaran sebagaimana

tergambar pada bagan berikut.

3. Akses Informasi bagi PelangganDalam rangka mempermudah pelayanan dan

akses kepada pelanggan sekaligus memenuhi

tanggung jawab perusahaan terhadap penjagaan

kualitas layanan yang diberikan, Perseroan

melakukan sosialisasi mengenai Perusahaan

melalui penyediaan akses informasi yang relevan

terkait operasional dan produk yang ditawarkan.

Penyediaan informasi secara akurat, lengkap,

dan cukup disediakan Perusahaan antara

lain melalui Buletin, Company Profile, Leaflet,

Poster, Video, Website, dan Internet. Perusahaan

juga menyediakan kanal-kanal informasi yang

digunakan bersamaan dengan pengaduan

pelanggan sebagai berikut.

Telepon : 021 6471 8081

Fax : 021 6471 8083

E-mail : [email protected]

to manage customer issues and complaints. The

Company listen and interact with customers to

determine the kind of follow-up from information

gathered to remain on time and on target as

illustrated in the following chart.

3. Information Access to CustomersTo facilitate ease of service and access to customers

while fulfilling the Company’s responsibility in

maintaining the quality of services, the Company

disseminates corporate information by providing

access to relevant information related to operations

and products offered.

The Company also provide information through,

among others, Bulletins, Company Profiles,

Leaflets, Posters, Videos, Websites and the Internet.

The Company also provides information channels

that are used in conjunction with customer

complaints as follows.

Phone: 021 6471 8081

Fax: 021 6471 8083

E-mail: [email protected]



Budget on Responsibility to Customers

In 2019, the Company has prepared a budget

amounting to Rp150.000.000 to implement the 2019

Customer Gathering program.

Qualitative Impact on the Responsibility Activities in the Customer Field

The Company has positioned the implementation of

its responsibility program to customers not as a cost

center but as a profit center that has implications for

the success of sustainable development.

From the commitment to customers and products, PPI

can provide broad benefits that are not only enjoyed

by the Company, but also by all stakeholders (mutual

benefit). PPI is committed to continuously improving its

performance to become an increasingly reliable entity

in developing Indonesia’s maritime industry.

Anggaran Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Sepanjang tahun 2019, Perusahaan telah

menganggarkan dana sebesar Rp150.000.000 untuk

pelaksanaan program Customer Gathering PT PPI

Tahun 2019

Dampak Kualitatif Kegiatan Tanggung Jawab di Bidang Pelanggan

Perusahaan memposisikan implementasi program

tanggung jawab terhadap pelanggan tidak sebagai

sarana biaya (cost center) melainkan sarana

mendapatkan keuntungan (profit center) yang

berimplikasi terhadap keberhasilan pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).

Dari komitmen terhadap pelanggan dan produk

tersebut, PPI dapat memberikan manfaat luas yang

tidak hanya dinikmati oleh Perusahaan, namun juga

oleh seluruh pemangku kepentingan (mutual benefit).

PPI berkomitmen untuk terus meningkatkan performa

agar menjadi entitas yang semakin dapat diandalkan

dalam membangun industri maritim Indonesia.


Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank



SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWANKOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019Statement Letter of the Member of Board of Commissioners and Board of Directors

Regarding the Responsibility for the 2019 Annual Report

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan

bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2019

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia telah dimuat

secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, here by declare that all information

in the 2019 Annual Report of PT Pengembang

Pelabuhan Indonesia has been presented in its entirety

and we are fully responsible for the accuracy of the

contents in this Annual Report.

This statement is here by made in all truthfulness.


DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

DIREKSIBoard of Directors

Ogi RulinoKomisaris Utama

President Commissioner

Kiki M. HikmatDirektur Komersial dan Pengembangan UsahaCommercial & Business Development Director

Eko AfriliyantoPlt. Direktur Teknik

Ad Interim Engineering Director

Dachamer MuntheKomisaris

Commissioner

Apep Fajar KurniawanKomisaris

Commissioner

Irsal YunusKomisaris

Commissioner

Lukita Dinarsyah TuwoKomisaris

Commissioner

Prastyo Wasis PrabowoPlt. Direktur Utama

Ad Interim President Director

Henri PanggabeanDirektur Keuangan & SDM

Finance & Human Capital Director

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.


DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2019

AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian..…………….. 1-2 ……….. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss Komprehensif Lain Konsolidasian…........................... 3 ..........................and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..………….. 4 ………. Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian..……………………… 5 ……………….Consolidated Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian........... 6-68 ……. Notes to the Consolidated Financial Statements Informasi Tambahan: Informasi Keuangan Additional Information: Parent Entity Entitas Induk….…...................................................... 69-79 ............................................... Financial Information

************************


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

1

PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2019 (Expressed in Thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Disajikan kembali - Catatan 27/ As restated - Note 27

1 Januari 2018/ 31 Desember 2017/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2018/ Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2019 2018 2017

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4,23a,25 618.662.579 1.198.793.486 998.159.632 Cash and cash equivalent Piutang lain-lain 5,25 Other receivables Pihak ketiga 111.626.551 1.100.672 898.831 Third parties PIhak berelasi 23b - 45.881.542 42.660.233 Related parties Pendapatan yang masih akan diterima 6,25 3.934.888 - 4.028.849 Accrued income Uang muka dan beban dibayar Advance payments and prepaid di muka 7a 4.350.766 5.782.292 2.363.494 expenses Pajak dibayar di muka 15a,24c 75.849.799 127.720.708 23.197.636 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 9 - - 217.545.000 Other current assets

Total Aset Lancar 814.424.583 1.379.278.700 1.288.853.675 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang jaminan 8,25 508.417 508.417 342.730 Guarantee deposits Investasi saham 10,25 584.716.631 449.374.714 128.735.296 Investment in shares Beban pajak dibayar di muka 24c 88.548.905 90.742.910 88.281.672 Prepaid tax expenses Uang muka pembangunan Advance for construction aset tetap 7b,24h 45.881.494 60.390.000 - of fixed assets Aset tetap - neto 11 178.746.544 22.768.362 21.072.226 Fixed assets - net Aset takberwujud - neto 12 - 5.686 5.320 Intangible assets - net Aset tidak lancar lainnya 9,24a 81.600.634 156.314.026 146.243.741 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 980.002.625 780.104.115 384.680.985 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 1.794.427.208 2.159.382.815 1.673.534.660 TOTAL ASSETS



secara keseluruhan.


taken as a whole.

2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2019 (Expressed in Thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Disajikan kembali - Catatan 27/ As restated - Note 27


LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain 13,25 Other payables Pihak ketiga 7.078.220 2.094.111 882.525 Third parties Pihak berelasi 23c 106.379.338 687.981.283 13.590.356 Related parties Uang titipan 14,25 Deposits received Pihak ketiga 165.195 125.870 128.571 Third parties Pihak berelasi 23d - 91.885 504.282 Related parties Utang pajak 15b 37.976.026 25.237.721 25.410.946 Taxes payable Beban akrual 16,25 81.881.580 24.310.543 563.584.874 Accrued expenses Bagian lancar atas pendapatan Current portion of unearned diterima di muka 17,23e,24c 215.946.718 243.280.800 227.606.400 revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 449.427.077 983.122.213 831.707.954 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pendapatan diterima di muka 17,23e,24c 868.335.411 900.271.290 880.201.883 Unearned revenue

TOTAL LIABILITAS 1.317.762.488 1.883.393.503 1.711.909.837 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat Equity (capital deficiency) diatribusikan kepada pemilik attributable to owners entitas induk of the parent Modal saham - nilai nominal Capital stock – Rp10,000 Rp10.000 per saham par value per share Modal dasar - 90.000.000 saham Authorized - 90,000,000 shares dan 10.000.000 saham and 10,000,000 shares masing-masing pada tanggal as of December 31, 2019, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 2018 and 2017, respectively Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 22.500.000 saham pada 22,500,000 shares as of tanggal 31 Desember 2019 dan December 31, 2019 and 2018 2018 dan 2.500.000 saham pada and 2,500,000 shares as of tanggal 31 Desember 2017 18 225.000.000 225.000.000 25.000.000 December 31, 2017 Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaanya 19 34.338.105 - - Appropriated Belum ditentukan penggunaanya 176.899.661 50.253.630 (65.118.145) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain (28.167.347) (28.167.347) (1.821.485) Other comprehensive income

Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat Equity (capital deficiency) diatribusikan kepada pemilik attributable to owners of entitas induk - neto 408.070.419 247.086.283 (41.939.630) the parent entity- net

Kepentingan nonpengendali 68.594.301 28.903.029 3.564.453 Non-controlling interests

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) - NETO 476.664.720 275.989.312 (38.375.177) - NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.794.427.208 2.159.382.815 1.673.534.660 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



secara keseluruhan.


taken as a whole.

3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2019

(Expressed in Thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

2018 (Disajikan kembali- Catatan 27) Catatan/ (As restated - 2019 Notes Note 27)

Pendapatan operasi 772.359.897 20 857.044.646 Operating revenue Beban umum dan administrasi (396.787.584) 21 (751.375.991) General and administration expenses Pendapatan (beban) operasi lainnya (103.460.843) 25.909.765 Others operating income (expense)

LABA USAHA 272.111.470 131.578.420 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 44.343.167 22a 64.066.626 Finance income Beban keuangan (62.886) 22b (554.841) Finance costs Bagian laba entitas asosiasi 1.894.058 10 2.883.797 Equity in income of an associate

LABA SEBELUM PAJAK FINAL INCOME BEFORE FINAL TAX DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 318.285.809 197.974.002 AND CORPORATE INCOME TAX Beban pajak final (74.559.114) (82.389.961) Final tax expense

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE CORPORATE PENGHASILAN BADAN 243.726.695 115.584.041 INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15c CORPORATE INCOME TAX BADAN EXPENSE Kini (2.304.041) 15d (1.123.690) Current Tangguhan - - Deferred

LABA TAHUN BERJALAN 241.422.654 114.460.351 INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Pos yang dapat direklasifikasi Item that may be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs atas penjabaran Exchange difference due to laporan keuangan - (26.345.862) financial statements translation

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 241.422.654 88.114.489 INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN INCOME FOR THE YEAR KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 241.106.382 115.371.775 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 316.272 (911.424) Non-controlling interest

Total 241.422.654 114.460.351 Total

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 241.106.382 89.025.913 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 316.272 (911.424) Non-controlling interest

Total 241.422.654 88.114.489 Total


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

4

PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,


PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)

For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in Thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Equity (capital deficiency) attributable to owners of the parent entity Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk - Modal saham neto/ ditempatkan Penghasilan Equity (capital dan disetor komprehensif deficiency) penuh/ __Saldo laba/Retained earnings lain/ attributable Kepentingan Ekuitas (defisiensi Issued and Tidak Other to owners of nonpengendali modal) - neto/ Catatan/ fully paid Dicadangkan/ dicadangkan/ comprehensive the parent Non-controlling Equity (capital Notes capital stock Appropriated Unappropriated income equity - net interest deficiency) – net

Saldo pada tanggal 1 Januari 2018/ Balance as of Januari 1, 2018/ 31 Desember 2017 (disajikan kembali) 25.000.000 - (65.118.145) (1.821.485 ) (41.939.630 ) 3.564.453 (38.375.177 ) December 31, 2017 (as restated) Total laba komprehensif tahun berjalan - - 115.371.775 (26.345.862 ) 89.025.913 (911.424) 88.114.489 Total comprehensive income for the year Setoran modal dari entitas induk 18 200.000.000 - - - 200.000.000 - 200.000.000 Capital injection from parent Setoran modal pada entitas anak - - - - - 26.250.000 26.250.000 Capital injection in subsidiary

Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 Balance as of December 31, 2018 (disajikan kembali) 225.000.000 - 50.253.630 (28.167.347 ) 247.086.283 28.903.029 275.989.312 (as restated) Total laba komprehensif tahun berjalan - - 241.106.382 - 241.106.382 316.272 241.422.654 Total comprehensive income for the year Pembagian dividen kas 19 - - (80.122.246) - (80.122.246 ) - (80.122.246 ) Distribution of cash dividend Cadangan umum 19 - 34.338.105 (34.338.105) - - - - Appropriation for general reserve Setoran modal pada entitas anak - - - - - 39.375.000 39.375.000 Capital injection in subsidiary

Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 225.000.000 34.338.105 176.899.661 (28.167.347 ) 408.070.419 68.594.301 476.664.720 Balance as of December 31, 2019



secara keseluruhan.


taken as a whole.

5


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada




CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2019




ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 730.249.545 853.332.010 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (986.151.166) (675.238.233) Payment to suppliers Pembayaran kepada karyawan (43.447.713) (34.097.839) Payment to employees Pembayaran pajak penghasilan (24.516.453) (194.441.971) Payment for income taxes Penerimaan lainnya 242.299.631 253.967.270 Other receipts Pembayaran lainnya (284.763.304) (64.396.462) Other payments

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided dari (digunakan untuk) by (used in) aktivitas operasi (366.329.460) 139.124.775 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Perolehan aset tetap (40.886.104) 11 - Acquisitions of fixed assets Penambahan investasi pada entitas asosiasi (133.447.860) 10 (317.755.620) Additional investment on associates Pencairan deposito yang dibatasi penggunaannya - 219.328.746 Withdraw of restricted term deposits Uang muka pembangunan Advance for construction aset tetap - 7b (65.757.840) of fixed assets

Arus kas neto yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi (174.333.964) (164.184.714) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran dividen (80.122.246) 19 - Dividend payment Penerimaan setoran modal dari Proceed of capital injection from kepentingan nonpengendali 39.375.000 26.250.000 non-controlling entity Penerimaan setoran modal Proceed of capital injection dari entitas induk - 200.000.000 from parent entity

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided dari (digunakan untuk) by (used in) untuk aktivitas pendanaan (40.747.246) 226.250.000 financing activities

Dampak perubahan selisih kurs Effect of exchange rate changes terhadap kas dan setara kas 1.279.763 (556.207) on cash and cash equivalents

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) KAS DAN SETARA KAS (580.130.907) 200.633.854 IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1.198.793.486 4 998.159.632 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 618.662.579 4 1.198.793.486 AT END OF YEAR

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

.


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut



NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

December 31, 2019 and for the Year Then Ended


6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 5 November 2012 yang dibuat di hadapan Yulianti Irawati, S.H., pengganti dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU-57925.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 13 November 2012 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 4 Juni 2013.

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (the “Company”) was established based on Deed No. 9 dated November 5, 2012 drawn before Yulianti Irawati, S.H., in lieu of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta. The deed of establishment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision No. AHU-57925.AH.01.01.Tahun 2012 dated November 13, 2012 and published in the Supplement of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 45 dated June 4, 2013.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah di bidang kegiatan pengusahaan di pelabuhan yang meliputi:

Based on Article 3 of its Articles of Association, the scope of the Company’s activities is in the port business which includes:

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;

- To provide and/or serve dock services for tethering;

- Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih;

- To provide and/or serve refueling and clean water service;

- Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan;

- To provide and/or serve passengers and/or vehicles handling facilities;

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas;

- To provide and/or serve dock services for loading and unloading of products and containers;

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan;

- To provide and/or serve warehousing services and products hoarding location, loading and unloading tools and port equipment;

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering dan ro-ro;

- To provide and/or serve container terminal, liquid bulk, dry bulk and ro-ro services;

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;

- To provide and/or serve products loading and unloading services;

- Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang; dan

- To provide and/or serve products distribution and consolidation center; and

- Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.

- To provide and/or serve ship towage services.

Kantor Perusahaan berlokasi di Gedung Kobexindo Lantai 4, Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5 D, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430, Indonesia.

The Company’s office is located at Gedung Kobexindo Lantai 4, Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5 D, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430, Indonesia.

Entitas induk Perusahaan adalah PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (“IPC”) dan entitas induk terakhirnya adalah Pemerintah Republik Indonesia.

The Company’s parent is PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (“IPC”) and its ultimate parent is the Government of the Republic of Indonesia.


.









7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information (continued)

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anaknya bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

b. Manajemen kunci dan karyawan b. Key management and employees

Susunan manajemen kunci Perusahaan, yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s key management, which consists of Board of Commissioners and Board of Directors, are as follows:

31 Desember 2019 December 31, 2019

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Ogi Rulino President Commissioner Komisaris Irsal Yunus Commissioner Komisaris Dachamer Munthe Commissioner Komisaris Apep Fajar Kurniawan Commissioner

Direksi Board of Directors Pelaksana Tugas Direktur Utama Prastyo Wasis Prabowo Acting President Director Pelaksana Tugas Direktur Teknik Eko Afrilianto Acting Engineering Director Direktur Komersial dan Commercial and Business

Pengembangan Bisnis Kiki M. Hikmat Development Director Direktur Keuangan dan SDM Henri Panggabean Finance and HR Director 31 Desember 2018 December 31, 2018

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Riry Syeried Jetta President Commissioner Komisaris Irsal Yunus Commissioner Komisaris Dachamer Munthe Commissioner Komisaris Lukita Dinasyah Tuwo Commissioner Komisaris Apep Fajar Kurniawan Commissioner

Direksi Board of Directors Direktur Utama Arif Suhartono President Director Pelaksana Tugas Direktur Teknik Wahyu Hardiyanto Acting Engineering Director Direktur Komersial dan Acting Commercial and Business

Pengembangan Bisnis Kiki M. Hikmat Development Director Direktur Keuangan dan SDM Henri Panggabean Finance and HR Director

Total gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang diakru atau dibayar kepada manajemen kunci Grup adalah sebesar Rp13.050.910 dan Rp13.591.623 (tidak diaudit) masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Total salaries and other short-term benefits paid to or accrued for the Group’s key management amounted to Rp13,050,910 and Rp13,591,623 (unaudited) for the years ended December 31, 2019 and 2018, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup masing-masing memiliki 87 dan 121 orang karyawan yang terdiri dari karyawan IPC yang ditugaskan di Grup (Catatan 2n), tenaga profesional, karyawan organik dan kerja nonorganik.

As of December 31, 2019, and 2018, the Group has 87 and 121 employees (unaudited), respectively, who are the employees of IPC which are assigned to the Group (Note 2n), professionals, permanent and non-permanent employee.


.









8


c. Entitas anak c. Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan memiliki entitas anak dengan persentase kepemilikan efektif sebagai berikut:

As of December 31, 2019 and 2018, the Company has subsidiaries with effective percentage of ownership as follows:

Nama

Perusahaan/ Company name

Tempat

kedudukan/ Domicile

Kegiatan usaha/

Nature of business activities

Tahun pendirian/

Year of establishment

Persentase kepemilikan/ Percentage

of Ownership

Total Aset sebelum eliminasi/ Total Assets before elimination

2019

2018

Kepemilikan Langsung/Direct Ownership

PT Akses Pelabuhan Indonesia (“API)

Jakarta Penyelenggaraan Akses Pelabuhan/

Port Access Organization

2014 99,52% 779.593.101 776.783.899

PT Menara Maritim Indonesia (“MMI”)

Jakarta Pengelolaan Properti/ Property

Management

2018 70,00% 357.601.919 88.512.621

Kepemilikan Tidak Langsung/InDirect Ownership Dimiliki melalui/Owned through API

PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (“CTP”) (Catatan 10/Note 10)

Jakarta Operasi Jalan Tol/Toll Road

Operation

2006 45,00% 7.375.640.508 4.217.355.404

d. Penjabaran dalam mata uang penyajian d. Translation into presentation currency

Pada tanggal 31 Desember 2019, mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup adalah Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional.

As of December 31, 2019, the presentation currency of the Group’s consolidated financial statements is in Rupiah (Rp), which is also the functional currency.

Pada tanggal 1 Januari 2019, Grup mengubah mata uang fungsional dan pelaporan 31 Desember 2019 dari Dolar AS ($AS) menjadi Rupiah (Rp) dengan cara sebagai berikut:

On January 1, 2019, Group changed its functional and presentation currency of December 31, 2019 from US Dollar (US$) to Rupiah (Rp) by doing the following:

- Aset dan liabilitias dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal pelaporan;

- Assets and liabilities were translated using the prevailing rates at reporting date;

- Penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs pencatatan pada saat terjadinya transaksi;

- Income and expenses were translated using the exchange rates at the dates of the transactions;

- Akun-akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis; dan

- Equity accounts are translated using historical exchange rates; and

- Seluruh hasil dari selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya.

- All resulting exchange differences were recognized in other comprehensive income.

- Investasi saham kepada anak perusahaan dijabarkan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal akta perusahaan perubahan modal

- Shares of investment in subsidiaries were translated using Bank Indonesia’s middle rates at the dates on the deed of company’s change of capital.


.









9


d. Penjabaran dalam mata uang penyajian (lanjutan)

d. Translation into presentation currency (continued)

Mutasi akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebagai berikut:

Movement for exchange differences due to financial statements translation account are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal (28.167.347) (1.821.485) Beginning balance Selisih kurs atas penjabaran Exchange differences on translation

diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk - (26.345.862) Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali - - Non-controlling interest

Saldo akhir (28.167.347) (28.167.347) Ending balance

e. Penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian e. Completion of the consolidated financial

statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 27 April 2020. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on April 27, 2020. The Company’s Directors who signed the Directors’ statement are responsible for the fair preparation and presentation of such consolidated financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan dasar biaya historis, kecuali dinyatakan lain dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept except as otherwise disclosed in the notes to the consolidated financial statements.


.









10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan metode langsung.

The consolidated statement of cash flows presents receipts and expenditures of cash and cash equivalents, which are classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are prepared using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Catatan 2d).

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Rupiah (Note 2d).

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang material (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi, jika ada) dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany transactions and account balances (including unrealized gains or losses, if any) are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as a single business entity.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal hilangnya pengendalian tersebut. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.

The subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through subsidiaries more than half of the voting power of an entity.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (KNP), bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Loss of the subsidiaries that is not fully owned by the Company is attributed to the non-controlling interests (NCI), even if this results in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

If it loses control over the subsidiaries, the Group:

- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

- derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiaries;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

- derecognizes the carrying amount of any NCI;

- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- recognizes the fair value of the consideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

- recognizes the fair value of any investment retained;


.









11



b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup (lanjutan):

If it loses control over the subsidiaries, the Group (continued):

- mengakui setiap surplus dan defisit sebagai laba rugi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; and

- mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi atau saldo laba, mana yang sesuai.

- reclassifies the Company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada pemilik entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable directly or indirectly to owners of the parent entity, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent entity.

c. Investasi pada entitas asosiasi c. Investments in associates

Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara, baik secara langsung maupun tidak langsung, antara 20% dan 50%. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Investasi pada entitas asosiasi termasuk goodwill yang dapat diidentifikasi ketika akuisisi, dikurangi rugi penurunan nilai.

An associate is an entity over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a direct or indirect shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method and are initially recognized at cost. Investments in associates include goodwill identified on acquisition, net of impairment loss

Pada saat perolehan investasi, setiap selisih lebih bagian Grup atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari entitas asosiasi terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi pada periode investasi diperoleh.

On acquisition of the investment, any excess of the Group’s share of the net fair value of the associate’s identifiable assets and liabilities over the cost of the investment is included as income in the determination of the Group’s share of the associate’s profit or loss in the period in which the investment is acquired.


.









12



c. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) c. Investments in associates (continued)

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca-akuisisi diakui dalam laba rugi. Bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain pasca-akuisisi diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Mutasi total laba komprehensif pasca-akuisisi disesuaikan terhadap nilai tercatat investasinya. Jika bagian Grup atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikannya pada entitas asosiasi, Grup menghentikan pengakuan bagian ruginya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi tersebut. Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul dari investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laba rugi.

The Group’s share of its associates post-acquisition profits or losses is recognized in profit or loss. Its share of post-acquisition movement in other comprehensive income is recognized as other comprehensive income. The total post-acquisition comprehensive income is adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate exceeds its interest in the associate, the Group does not recognize for the losses unless it has incurred an obligation or made payments on behalf of the associate. Dilution gains and losses arising from investments in associates are recognized in profit or loss.

Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasinya dieliminasi sebesar kepentingan Grup pada entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi, jika ada, juga dieliminasi kecuali terjadi penurunan nilai atas aset yang dialihkan.

Unrealized gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealized losses, if any, are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Grup tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan selanjutnya mencatat investasinya sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, apabila hilangnya pengaruh signifikan tersebut tidak mengakibatkan entitas asosiasi menjadi entitas anak atau pengaturan bersama sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. Terhadap hilangnya pengaruh signifikan tersebut, Grup mengukur investasi yang tersisa pada nilai wajar. Grup mengakui dalam laba rugi selisih antara nilai wajar investasi yang tersisa dan penerimaan dari pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi, dengan jumlah tercatat investasi pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan.

The Group discontinues the use of equity method from the date when the Group ceases to have significant influence over an associate and accounts for the investment in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, from that date, provided the associate does not become a subsidiary or a joint arrangement as defined in PSAK No. 66, "Joint Arrangements”. On the loss of significant influence, the Group measures at fair value any investment it retains in the former associate. The Group recognizes in profit or loss any difference between the fair value of any retained investment and any proceeds from disposing of the partial interest in the associate, and the carrying amount of the investment at the date when significant influence is lost.

Ketika investasi dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), maka nilai wajar investasi ketika dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014).

When an investment ceases to be an investment in an associate and is accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), the fair value of the investment at the date when it ceases to be an investment in an associate is regarded as its fair value on initial recognition as a financial asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014).


.









13



d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing d. Transactions and balances in foreign

currencies

Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.

Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the rates prevailing as of the date of the transaction.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.

At the reporting date, monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Bank of Indonesia middle rate prevailing as of that date.

Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut (nilai penuh):

The exchange rates used are as follows (full amount):

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

December 31, 2019 December 31, 2018

Dolar AS 13.901 14.481 US Dollar

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Transactions with related parties

Grup memiliki transaksi dengan pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi antara pihak-pihak yang tidak berelasi.

The Group engages in transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. Such transactions are made based on terms agreed by the parties, which such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 23 dan catatan lainnya yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 23 and the other relevant notes.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas pinjaman dan pinjaman lainnya.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less from the date of placement and not restricted or pledged as collateral to loans or other borrowings.

Deposito yang dijadikan jaminan pinjaman dan dana yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.

Time deposit pledged as collateral to loan and restricted fund are presented as restricted cash and cash equivalent.


.









14



g. Instrumen keuangan g. Financial instruments

i) Aset keuangan i) Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika dibolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, and available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of the financial assets upon initial recognition and, if allowed and appropriate, will re-evaluate this designation at the end of each financial year.

Semua aset keuangan diakui pertama kali

pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets are recognized initially at fair value plus direct attributable transaction costs, except if the financial assets are recorded at fair value through profit or loss.

Aset keuangan utama Grup yang meliputi kas dan setara kas, piutang lain-lain, pendapatan yang masih akan diterima dan uang jaminan diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan Piutang”. Grup juga memiliki investasi saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

The main financial assets of the Group, which include cash and cash equivalents, other receivables, accrued income guarantee deposit are classified as “Loans and Receivables”. The Group also has investment in shares which are classified as available-for-sale financial assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (a) Loan and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.


.









15



g. Instrumen keuangan (lanjutan) g. Financial instruments (continued)

i) Aset keuangan (lanjutan) i) Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Grup memiliki kas dan setara kas, piutang lain-lain, pendapatan masih akan diterima dan uang jaminan dalam kategori ini.

The Group has cash and cash equivalents, other receivables, accrued revenue and guarantee deposit are classified under this category.

(b) Aset keuangan tersedia untuk dijual (b) Available-For-Sale (“AFS”) Financial

Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif akan direklasifikasi sebagai laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Grup memiliki investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham - tersedia untuk dijual.

The Company has long-term investment in share of stock - available-for-sale.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan, untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila:

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

(i) hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(i) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or


.









16




i) Aset keuangan (lanjutan) i) Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

(ii) Grup memindahkan hak untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(ii) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

ii) Liabilitas keuangan ii) Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of financial liabilities upon initial recognition.

Liabilitas keuangan utama Grup yang meliputi utang lain-lain, uang titipan, dan beban akrual diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Liabilitas keuangan tersebut diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

The main financial liabilities of the Group, which include other payables, deposit received, and accrued expenses are classified as loans and borrowings. These financial liabilities are recognized initially at fair value plus directly attributable transaction costs.


.









17




ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) ii) Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Utang dan pinjaman dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya

Loans and borrowings are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu liabilitas keuangan terjadi pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang saat ini ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized as profit or loss.

iii) Saling hapus instrumen keuangan iii) Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.


.









18




iv) Nilai wajar instrumen keuangan iv) Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (arm’s-length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are not actively traded in active markets is determined using valuation techniques. Such techniques include recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flows analysis, or other valuation models.

v) Penurunan nilai aset keuangan v) Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.


.









19




v) Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) v) Impairment of financial assets

(continued)

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi

melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba atau rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan untuk pengukuran rugi penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tidak akan menghasilkan nilai tercatat dari aset keuangan melebihi biaya perolehan yang diamortisasi, jika penurunan nilai tidak diakui pada saat penurunan nilai tersebut dipulihkan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized as profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowances, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial assets that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit or loss.


.









20




vi) Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan vi) Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired, or (2) the Group have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Apabila Grup mentransfer hak untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Where the Group has transferred their rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk

pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.


.









21




vi) Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan (lanjutan) vi) Derecognition of financial assets and

liabilities (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.

In this case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas

aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung, dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed, and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized as profit or loss.

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized as profit or loss.

h. Beban dibayar di muka h. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat atau kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are recognized as expenses over their beneficial or contract periods using the straight-line method.


.









22



i. Aset tetap i. Fixed assets

Aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for them to be capable of operating in the manner intended by management. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.

Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.

Biaya perbaikan yang signifikan diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.

The cost of major inspections is recognized in the carrying amount of the fixed asset as a replacement if the recognition criteria are met. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Suku cadang utama dan peralatan siap pakai diklasifikasikan sebagai aset tetap bila diperkirakan akan digunakan dalam operasi selama lebih dari 1 (satu) tahun.

Major spare parts and stand-by equipment are classified as fixed assets when they are expected to be used in operations for more than 1 (one) year.

Penyusutan dimulai pada saat aset telah siap digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:

Depreciation starts when the asset is already available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the asset as follows:

Tahun/Years

Peralatan teknologi informasi 4 Information technology equipment Peralatan kantor 4 Office equipment

Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang sesuai pada saat konstruksi telah selesai dan tersedia untuk digunakan. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

Construction in progress is stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the construction in progress. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and available for use. Construction in progress is not depreciated as it is not yet available for use.


.









23



i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year in which the asset is derecognized.

Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, disesuaikan secara prospektif. Grup melakukan uji penurunan nilai aset tetap bila terdapat indikasi bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

At each end of reporting period, the residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate. The Group conducts impairment test for the fixed assets when there is any indication that the carrying values may not be fully recoverable.

j. Perangkat lunak j. Software

Perangkat lunak diamortisasi selama taksiran masa manfaat dan disajikan sebagai aset takberwujud dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Software is amortized over its estimated useful life and presented as intangible asset in the consolidated statement of financial position.

k. Penurunan nilai aset nonkeuangan k. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau apabila pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu disyaratkan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

At each end of reporting period, the Group assesses whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for certain asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan suatu aset adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual, dengan nilai pakainya, dan ditentukan secara individual, kecuali apabila aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell, and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.


.









24



k. Penurunan nilai aset nonkeuangan

(lanjutan) k. Impairment of non-financial assets

(continued)

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa masa manfaatnya.

At each end of reporting period, the Group assesses whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the Group estimates the asset’s recoverable amount. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on such asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

l. Provisi l. Provisions

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the liabilities and a reliable estimate can be made of the amount of the liabilities.


.









25



l. Provisi (lanjutan) l. Provisions (continued)

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimates. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the liabilities, the provision is reversed.

m. Perpajakan m. Taxation

Pajak final Final tax

Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang

diatur oleh PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Final tax is scope out from PSAK 46 “Income

Tax”.

Grup menyajikan beban pajak final atas pendapatan usaha dari sewa sebagai pos tersendiri, sementara beban pajak final atas pendapatan keuangan disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Group presents final tax expense on operating revenue arising from rent as a separate line item, while final tax expense on finance income is presented as part of general and administrative expenses in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Beban pajak final diakui secara proporsional dengan pendapatan yang diakui dalam laba rugi. Selisih antara jumlah pajak final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada laba rugi diakui sebagai beban pajak dibayar di muka atau utang pajak.

Final tax expense is recognized proportionately based on revenues recognized in profit or loss. The difference between final tax paid with expense recognized in profit or loss is recognized as prepaid tax expense or tax payable.

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.


.









26



m. Perpajakan (lanjutan) m. Taxation (continued)

Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued)

Kekurangan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari beban pajak kini dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Grup menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari beban operasi lainnya.

Underpayment of income tax are presented as part of current tax expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Group presented interest/penalty, if any, as part of other operating expenses.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

Pajak tangguhan Deferred tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai manfaat/beban pajak tangguhan dan termasuk dalam laba rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are recognized as deferred tax benefit/expense and included in the determination of net profit or loss for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila penghasilan kena pajak mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes a previously unrecognized deferred tax asset to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.


.









27



m. Perpajakan (lanjutan) m. Taxation (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laba rugi periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period profit or loss, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.

n. Imbalan kerja karyawan n. Employee benefits

Seluruh karyawan tetap Grup yang memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan karyawan IPC, pihak berelasi, yang ditugaskan di Grup. Perhitungan dan kewajiban pembayaran dilakukan oleh IPC, sementara Grup memiliki kewajiban membayarkannya kepada IPC sehingga disajikan sebagai utang lain-lain - pihak berelasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 13).

All the Group’s permanent employees who are qualified for employee benefits accordance with Law No. 13 Year 2003 concerning Labor are the employees of IPC, a related party, which are assigned to the Group. The calculation and obligation to pay are conducted by IPC, while the Group has an obligation to pay them to IPC hence it is presented as other payables - related parties in the consolidated statement of financial position (Note 13).

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Pembayaran yang diterima di muka dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual) atau sesuai dengan masa manfaatnya.

Revenue is recognized when services are rendered. Payments received in advance are recorded as unearned revenue. Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis) or based on their beneficial period.

p. Peristiwa setelah periode pelaporan p. Events after the reporting period

Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (“peristiwa penyesuai”), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.

Post period-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (“adjusting events”), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post period-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.


.









28



q. Penerapan standar akuntansi baru q. Adoption of new accounting standards

Efektif tanggal 1 Januari 2019, Grup menerapkan beberapa standar akuntansi baru yang relevan terhadap Perusahaan berikut ini:

Effective on January 1, 2019, the Group adopted several new accounting standards which are relevant to the Company as follows:

- Penyesuaian 2018 PSAK 46 - Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2019.

- 2018 Improvement to PSAK 46 - Income Taxes, effective January 1, 2019.

Penyesuaian ini menegaskan mengenai konsekuensi pajak penghasilan atas dividen timbul ketika entitas mengakui liabilitas untuk membayar dividen. Konsekuensi pajak penghasilan tersebut lebih terkait secara langsung dengan transaksi atau peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba yang dapat didistribusikan daripada dengan distribusi kepada pemilik. Oleh karena itu, entitas mengakui konsekuensi pajak penghasilan tersebut dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan pengakuan awal entitas atas transaksi atau peristiwa masa lalu tersebut.

This improvement affirming the consequences of income tax on dividends arises when an entity recognizes liabilities to pay dividends. The consequences of the income tax are more directly related to past transactions or events that generate profits that can be distributed rather than distribution to the owner. Therefore, the entity recognizes the consequences of the income tax in profit or loss, other comprehensive income or equity in accordance with the entity's initial recognition of the past transaction or event.

- ISAK 33 - Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan di Muka. - ISAK 33 - Foreign currency Transaction

and Advance Consideration.

Amandemen ini mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing.

This amendments clarify the use of the transaction date to determine the exchange rate used in the initial recognition of the related asset, expense or income at the time the entity has received or paid advance consideration in the foreign currency.

- ISAK 34 - Ketidakpastian dalam Perlakuan

Pajak Penghasilan. - ISAK 34 - Uncertainty over Income Tax

Treatments.

Interpretasi ini merupakan interpretasi atas PSAK 46: Pajak Penghasilan yang bertujuan untuk mengklarifikasi dan memberikan panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan.

This Interpretation which is the interpretation of PSAK 46: Income Taxes, clarifies and provides guidance to reflect the uncertainty of income tax treatments in the financial statements.

Penerapan ini tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adaption has no significant impact on the financial reporting and disclosure in the consolidated financial statements.


.









29



r. Standar akuntansi yang telah disahkan

namun belum berlaku efektif r. Accounting standards issued but not yet

effective

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup.

The following are several accounting standards issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are considered relevant to the Group’s financial reporting.

· PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan”,

yang diadopsi dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020.

· PSAK No. 71: “Financial Instrument”, adopted from IFRS 9, effective January 1, 2020.

PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.

This PSAK provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that resulting information more timely, relevant and understandable to users of financial statements; accounting for hedging that reflect the entity's risk management better by introducing more general requirements based on management's judgment.

· PSAK No. 72, “Pendapatan dari Kontrak

Dengan Pelanggan”, yang diadopsi dari IFRS 15, berlaku efektif 1 Januari 2020.

· PSAK No. 72: “Revenue from Contracts with Customer”, adopted from IFRS 15, effective January 1, 2020.

PSAK ini adalah standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang merupakan hasil dari joint project yang sukses antara International Accounting Standard Board (IASB) dan Financial Accounting Standards Board (FASB), mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan.

This PSAK is a single standard from a joint project between the International Accounting Standard Board (IASB) and the Financial Accounting Standard Boards (FASB), provides revenue recognition from contracts with customers, where the entity is expected to analyze before recognizing the revenue.


.









30




namun belum berlaku efektif (lanjutan) r. Accounting standards issued but not yet

effective (continued)

· PSAK No. 73, “Sewa”, yang diadopsi dari IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020.

· PSAK No. 73: “Rent”, adopted from IFRS 16, effective January 1, 2020.

PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk mengakui aset hak guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.

This PSAK establishes the principles of recognition, measurement, presentation and disclosure of the lease by introducing a single accounting model, with the requirement to recognize the right-of-use assets and liability of the lease: there are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities: (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets.

· Amandemen PSAK 71 - Instrumen

Keuangan: Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif, berlaku efektif 1 Januari 2020.

· Amendments to PSAK 71 - Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation, effective January 1, 2020.

Amendemen ini mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

These amendments provide that a financial asset with prepayment features that may result in negative compensation qualifies as a contractual cash flow derived solely from the principal and interest of the principal amount owed.

· Amandemen PSAK 15 - Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama: Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2020.

· Amendments to PSAK 15 - Investments in Joint Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2020.

Amendemen ini mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

These amendments provide that the entity also applies PSAK 71 on the financial instruments to associates or joint ventures where the equity method is not applied. This includes long-term interests that substantively form the entity's net investment in an associates or joint ventures.


.









31




namun belum berlaku efektif (lanjutan) r. Accounting standards issued but not yet

effective (continued)

· Amandemen PSAK 22 - Definisi Bisnis, berlaku efektif 1 Januari 2021.

· Amendments to PSAK 22 - Definition of Business, effective January 1, 2021.

Amendemen ini dikeluarkan untuk membantu entitas menentukan apakah serangkaian kegiatan dan aset yang diperoleh adalah bisnis atau tidak. Mereka mengklarifikasi persyaratan minimum untuk bisnis, menghapus penilaian apakah pelaku pasar mampu mengganti elemen yang hilang, menambah panduan untuk membantu entitas menilai apakah proses yang diperoleh adalah substantif, mempersempit definisi bisnis dan output, dan memperkenalkan uji konsentrasi nilai wajar opsional.

These amendments were issued to help entities determine whether an acquired set of activities and assets is a business or not. They clarify the minimum requirements for a business, remove the assessment of whether market participants are capable of replacing any missing elements, add guidance to help the entities assess whether an acquired process is substantive, narrow the definitions of a business and of outputs, and introduce an optional fair value concentration test.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang diakui dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi dan asumsi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the management to make judgments, estimates and assumptions that affect the recognized amount and disclosures in the consolidated financial statements. Due to uncertainly about these estimates and assumptions, actual results reported in future periods could be different with the estimates made. Estimates and judgments are continually evaluated and are based on historical experiences and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable circumstances.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The following judgments are made by the management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.


.









32

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency

Berdasarkan substansi ekonomi dari keadaan mendasar yang relevan terhadap Perusahaan, mata uang fungsional yang ditetapkan adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang terutama mempengaruhi sebagian besar pendapatan dan biaya pokok pendapatan Perusahaan di masa yang akan datang serta pendanaan dan beban usahanya.

Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Company, the functional currency has been determined to be Rupiah. It is the currency that mainly influences the majority of the Company’s future revenue and cost of revenue as well as its financing and operating expenses.

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2g.

The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2g.

Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amount of assets and liabilities within the next reporting period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstantes and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Fair value of financial assets and liabilities

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, saat dan jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metode penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi Grup.

The Group records certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement are determined based on verifiable objective evidence, timing and amount of changes in the fair values might differ if the Group uses a different valuation method. Any changes in the fair values of these financial assets and liabilities would directly affect the Group’s profit or loss.

Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 25.

The estimated fair values of financial assets and liabilities are disclosed in Note 25.


.









33



Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Masa manfaat aset tetap Useful lives of fixed assets

Masa manfaat setiap aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, laba rugi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Group’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to usage, obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2i. Tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat aset tetap selama periode pelaporan.

The estimated useful lives of fixed assets are disclosed in Note 2i. There is no change in the estimated useful lives of fixed assets during the reporting period.

Penurunan nilai aset nonkeuangan Impairment of non-financial assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada laba rugi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on the Group’s profit or loss.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.

The carrying values of fixed assets are disclosed in Note 11. The management believes that there is no indication of fixed assets impairment as of the reporting date.


.









34



Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Pajak kini Current tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan beban pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu dalam kegiatan usaha normal yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak.

Significant judgment is involved in determining the corporate income tax expense. There are certain transactions and computations during the ordinary course of business for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognizes liabilities for corporate income tax based on estimated taxable income.

Perhitungan pajak kini diungkapkan dalam Catatan 15d.

The calculation of current tax is disclosed in Note 15d.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ December 31, 2018 (Disajikan kembali - 31 Desember/ Catatan 27)/ December 31, (As restated - 2019 Note 27)

Kas Cash on hand Rupiah 188.534 190.000 Rupiah

Kas di bank Cash in banks Pihak ketiga Third party Rupiah Rupiah

PT Bank Permata Tbk 21.002.993 - PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 675.941 1.189.502 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk 239 - PT Bank Mega Tbk

Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23) Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.686.336 7.285.048 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 1.081.914 854.759 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 676.367 309.800.507 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 600.976 - (Persero) Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 174.512.943 1.892.186 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 973.306 593.765 (Persero) Tbk

Subtotal bank 204.211.015 321.615.767 Sub-total cash in banks


.









35

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


Deposito berjangka Time deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Bukopin Tbk 105.000.000 - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk 35.596.970 - PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 26.011.830 - Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Mega Tbk 26.011.830 - PT Bank Mega Tbk Dolar AS US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk - 91.592.325 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional - 57.924.000 Nasional

Subtotal pihak ketiga 192.620.630 149.516.325 Sub-total third parties

Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23) Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 104.642.400 135.500.000 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100.000.000 154.584.675 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17.000.000 31.918.719 (Persero) Tbk Dolar AS US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 405.468.000 (Persero) Tbk

Subtotal pihak berelasi 221.642.400 727.471.394 Sub-total related parties

Total 618.662.579 1.198.793.486 Total

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka

adalah sebagai berikut: Annual interest rates on time deposits are as

follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2019 2018

Rupiah 6,25% - 8,75% 6,00% - 8,75% Rupiah Dolar AS 3,00% - 3,50% 1,70% - 3,30% US Dollar


.









36

5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES


Pihak ketiga Third parties CTP 111.545.526 - CTP Lain-lain 81.025 1.100.672 Others


Pihak berelasi Related party IPC (Catatan 23b) - 45.881.542 IPC (Note 23b)

Total 111.626.551 46.982.214 Total

Pada tanggal 31 Desember 2019, akun ini terutama merupakan piutang dari PT CTP Port Tollways atas uang setoran modal oleh API, entitas anak, yang tidak terealisasi pada tahun berjalan dan piutang karyawan. Piutang dari CTP telah dibayarkan kembali kepada API pada bulan Januari 2020.

As of December 31, 2019, this account represents receivable from CTP for unrealized capital injection by API, a subsidiary, and employees’ receivables. Receivable from CTP been paid to API on January 2020.

6. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA 6. ACCRUED INCOME

Pada tanggal 31 Desember 2019, akun ini terutama merupakan piutang kepada IPC yang berasal dari pengelolaan proyek Kijing namun belum ditagihkan.

On December 31, 2019, this account mainly represents receivables from IPC related to Kijing project’s management which have not been billed.

7. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

a. Uang muka dan beban dibayar di muka - lancar

a. Advances and prepaid expenses - current


Uang muka 276.623 243.288 Advances

Beban dibayar di muka Prepaid expenses Gaji 2.676.338 1.954.904 Salaries Sewa 435.463 487.138 Rent Asuransi 382.342 386.329 Insurance Bahan - 310 Material Lain-lain 580.000 2.710.323 Others

Subtotal beban dibayar di muka 4.074.143 5.539.004 Sub-total prepaid expenses

Total 4.350.766 5.782.292 Total


.









37

7. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA (LANJUTAN)

7. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES (CONTINUED)

b. Uang muka pembangunan aset tetap b. Advances for construction of fixed assets

Akun ini merupakan uang muka kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sehubungan pembangunan Menara Maritim (Catatan 24h).

This account reflects advance to PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk related to construction of Menara Maritim (Note 24h).

8. UANG JAMINAN 8. GUARANTEE DEPOSIT

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, akun ini merupakan uang jaminan kepada PT Kobexindo Tractors atas sewa ruang kantor.

As of December 31, 2019, and 2018, this account reflects guarantee deposit to PT Kobexindo Tractors for office rent.

9. ASET LAINNYA 9. OTHER ASSETS

Akun ini merupakan hak konsesi atas pekerjaan pembangunan Terminal Kalibaru (Catatan 24a).

This account represents concession right on the construction work of Kalibaru Terminal (Note 24a).

10. INVESTASI SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES


Metode ekuitas Equity method CTP CTP Harga perolehan 118.500.200 118.500.200 Cost Bagian atas laba 14.470.951 12.576.894 Share in profit Tambahan investasi 451.203.480 317.755.620 Additional investment

Nilai tercatat 584.174.631 448.832.714 Carrying value

Metode biaya Cost method PT Pengerukan Indonesia 542.000 542.000 PT Pengerukan Indonesia

Total 584.716.631 449.374.714 Total

Berdasarkan Perjanjian Pengambil Bagian Saham Bersyarat dan Perjanjian Pemegang Saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (“CTP”) tanggal 14 April 2015, yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 28 Agustus 2015, API, MTD Capital Bhd dan PT Nusacipta Etika Pratama sepakat bahwa API akan melakukan investasi di CTP dengan cara mengambil bagian atas 130.220 saham baru dengan total nilai nominal Rp118.500.200 (mewakili 45% kepemilikan saham) yang diterbitkan CTP. Pada tanggal 18 September 2015, transaksi telah diselesaikan dan API menjadi pemilik 45% saham CTP.

Based on Conditional Share Subscription Agreement and Shareholders Agreement of PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (“CTP”) dated April 14, 2015, which was amended and reconfirmed on August 28, 2015, API, MTD Capital Bhd and PT Nusacipta Etika Pratama agreed that API will invest in CTP by subscribing to 130,220 new shares with a total nominal amount of Rp118,500,200 (representing 45% share ownership) issued by CTP. On September 18, 2015, the transaction was completed and API became the owner of 45% shares in CTP.


.









38

10. INVESTASI SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES (continued)

Berdasarkan laporan penilaian tanggal 4 September 2015 dari KJPP Rao, Yuhal & Rekan, nilai wajar kepemilikan 45% saham di CTP adalah Rp124.868.451. Selisih lebih nilai wajar atas biaya perolehan investasi sebesar Rp6.368.251 dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian API atas laba CTP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Based on an appraisal report dated September 4, 2015 of KJPP Rao, Yuhal & Rekan, fair value of 45% share ownership in CTP amounted to Rp124,868,451. Excess of the fair value over the cost of the investment amounting to Rp6,368,251 is included as income in the determination of API’s share in CTP’s profit for the year ended December 31, 2015.

Selama tahun 2019 dan 2018, API mengambil bagian masing-masing atas 146.646 dan 349.182 saham baru dengan total nilai nominal Rp133.447.860 dan Rp317.755.620 (mewakili 45% kepemilikan saham) yang diterbitkan CTP.

During 2019 and 2018, API subscribed to 146,646 and 349,182 new shares with a total nominal amount of Rp133,447,860 and Rp317,755,620 (representing 45% share ownership) issued by CTP, respectively.

API mengakui bagian atas laba CTP untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.894.057 dan Rp2.883.797. Ringkasan informasi keuangan CTP tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

API recognized its share in CTP’s profit for the year ended December 31, 2019 and 2018 amounting to Rp1,894,057 and Rp2,883,797, respectively. The summary of CTP’s financial information as of December 31, 2019 and 2018 and for the years then ended are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2019 2018 ______________________________ ____________________________

Aset lancar 757.520.290 962.939.551 Current assets Aset tidak lancar 6.618.120.219 3.254.415.853 Non-current assets

Liabilitas jangka pendek 2.298.207.646 2.900.090.083 Current liabilities Liabilitas jangka panjang 3.849.166.553 389.758.830 Non-current liabilities Pendapatan 3.363.774.382 2.490.448.726 Revenues Laba/total laba komprehensif 4.209.017 6.408.438 Profit/total comprehensive income

Rincian bagian atas laba CTP adalah sebagai berikut:

The details of share in profit to CTP are as follows:


Bagian atas laba awal 12.576.894 9.693.097 Beginning share in profit Bagian atas laba tahun berjalan 1.894.057 2.883.797 Share in profit in current year

Bagian atas laba akhir 14.470.951 12.576.894 Ending share in profit

Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 19 Maret 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan mengambil bagian atas 542 saham yang baru diterbitkan oleh PT Pengerukan Indonesia dengan total nilai nominal Rp542.000 atau mewakili 0,1% kepemilikan saham.

Based on Deed No. 5 dated March 19, 2014 of Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company subscribed to 542 newly issued shares of PT Pengerukan Indonesia with a total nominal amount of Rp542,000 or representing 0.1% share ownership.


.









39

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2018 Additions Deductions Reclassifications 2019

Biaya perolehan Acquisition costs Information technology Peralatan teknologi informasi 2.085.344 592.693 - - 2.678.037 equipment Peralatan kantor 4.262.889 69.663 - - 4.332.552 Office equipment Aset dalam penyelesaian 20.812.000 175.967.439 - (19.469.000) 177.310.439 Construction in progress

Total 27.160.233 176.629.795 - (19.469.000) 184.321.028 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Information technology Peralatan teknologi informasi 1.774.314 208.301 - - 1.982.615 equipment Peralatan kantor 2.617.557 974.312 - - 3.591.869 Office equipment

Total 4.391.871 1.182.613 - - 5.574.484 Total

Nilai buku neto 22.768.362 178.746.544 Net book value

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2017 Additions Deductions Reclassifications 2018

Biaya perolehan Acquisition costs Information technology Peralatan teknologi informasi 1.436.758 - - 648.586 2.085.344 equipment Peralatan kantor 4.502.462 - - (239.573) 4.262.889 Office equipment Aset dalam penyelesaian 18.218.827 - - 2.593.173 20.812.000 Construction in progress

Total 24.158.047 - - 3.002.186 27.160.233 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Information technology Peralatan teknologi informasi 1.405.255 369.059 - - 1.774.314 equipment Peralatan kantor 1.680.566 936.991 - - 2.617.557 Office equipment

Total 3.085.821 1.306.050 - - 4.391.871 Total

Nilai buku neto 21.072.226 22.768.362 Net book value

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset dalam penyelesaian terutama terkait dengan pembangunan Maritim Tower (Catatan 24g).

As of December 31, 2019, and 2018, construction in progress is mainly related to contruction of Maritim Tower (Note 24g).

Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

The details of construction in progress are as follows:

31 Desember/December 31, 2019

Persentase Akumulasi Estimasi Penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ Percentage of Acumulated Estimated completion cost/ completion Bangunan 24,02% 177.310.439 Desember/December 2020 Building


.









40

12. ASET TAKBERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSET

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018/ Year ended December 31, 2019 and 2018

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Addition Deduction balance

Biaya perolehan Acquisition costs Perangkat lunak 284.320 - - 284.320 Software

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Perangkat lunak (278.634) (5.686) - (284.320) Software

Nilai buku neto 5.686 - Net book value

13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES


Pihak ketiga Third parties Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta 3.331.623 - DKI Jakarta PT Grha Wujud Abhipraya 1.000.000 - PT Grha Wujud Abhipraya PT Fajar Nusa Konsultan 891.375 - PT Fajar Nusa Konsultan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.855.222 2.094.111 Others (below Rp500,000 each)


Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23) PT Pembangunan Perumahan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 101.994.000 - (Persero) Tbk

IPC 4.181.006 687.838.906 IPC PT Rumah Sakit Pelabuhan 189.302 104.195 PT Rumah Sakit Pelabuhan PT Pendidikan Maritim dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia 15.030 38.182 Logistik Indonesia

Subtotal pihak berelasi 106.379.338 687.981.283 Sub-total related parties

Total 113.457.558 690.075.394 Total

Rincian utang pihak berelasi kepada IPC, pihak berelasi, adalah sebagai berikut:

The details of payables of related party to IPC are as follows:


Imbalan kerja karyawan (Catatan 2n) 4.181.006 7.856.486 Employee benefits (Note 2n) Beban site lease - 679.982.420 Site lease expense

Total 4.181.006 687.838.906 Total


.









41

13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued)

Utang beban site lease kepada IPC merupakan biaya sewa sehubungan dengan terminal Kalibaru berdasarkan hasil kajian PT Danareksa (Persero) (Catatan 24d).

Other payables - site lease expense represents site lease expense in relation to Kalibaru terminal based on the assessment of PT Danareksa (Persero) (Note 24d).

14. UANG TITIPAN 14. DEPOSITS RECEIVED

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, akun ini seluruhnya merupakan uang titipan karyawan dan dana Corporate Social Responsibilty dari IPC, pihak berelasi.

As of December 31, 2019, and 2018, this account represents employee’s deposit received and Corporate Social Responsibilty fund from IPC, a related party.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid tax


Pajak pertambahan nilai - masukan 52.571.589 104.267.181 Value added tax – in Pajak penghasilan pasal 23 31.698 30.074 Income taxes article 23 Pajak penghasilan final 23.246.512 23.423.453 Final income taxes

Total 75.849.799 127.720.708 Total

b. Utang pajak b. Taxes payable


Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 24.045.598 1.825.893 Article 4 (2) Pasal 21 1.937.985 2.287.101 Article 21 Pasal 23 64.357 47.282 Article 23 Pasal 29 1.528.869 209.848 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai - keluaran 10.399.217 20.867.597 Value Added Tax - out

Total 37.976.026 25.237.721 Total


.









42

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

Untuk tujuan pelaporan pajak, Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam US Dollar. Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan estimasi rugi fiskal adalah sebagai berikut: (disajikan dalam US$)

For tax reporting purpose, the Company keeps its books of account in US Dollar. Reconciliation between profit (loss) before income tax and estimated tax loss is as follows: (expressed in US$)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2019 2018

Laba sebelum pajak badan Income before corporate income tax penghasilan Grup US$ 22.637.940 US$ 8.236.867 of the Group Dikurangi: Rugi (laba) sebelum pajak Deduct: Loss (income) before income tax penghasilan entitas anak US$ (404.100) US$ 465.824 of the subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Income before corporate income tax badan Perusahaan US$ 22.233.840 US$ 8.702.691 of the Company

Beban pajak penghasilan pada Income tax expense tarif pajak 25% US$ (5.558.460) US$ (2.175.673) at the tax rate of 25% Pengaruh perbedaan permanen pada Effect of permanent differences tarif pajak 25% US$ 5.392.714 US$ 2.098.075 at the tax rate of 25%

Manfaat (beban) pajak penghasilan Income tax benefit (expense) - net Perusahaan US$ (165.746) US$ (77.598) The Company Entitas anak US$ - US$ - Subsidiaries

Total US$ (165.746) US$ (77.598) Total

Manfaat (beban) pajak penghasilan Income tax benefit (expense) - net Perusahaan Rp (2.304.041) Rp (1.123.690) The Company Entitas anak Rp - Rp - Subsidiaries

Total Rp (2.304.041) Rp (1.123.690) Total

d. Pajak kini d. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan taksiran laba fiskal adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax and estimated tax income is as follows:


2019 2018

Laba sebelum pajak badan Income before corporate income tax penghasilan Grup US$ 22.637.940 US$ 8.236.867 of the Group Dikurangi: Rugi (laba) sebelum pajak Deduct: Loss (income) before income tax penghasilan entitas anak US$ (404.100) US$ 465.824 of the subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax Perusahaan US$ 22.233.840 US$ 8.702.691 of the Company


.









43

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan taksiran laba fiskal adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation between income before income tax and estimated tax income is as follows: (continued)


2019 2018

Perbedaan permanen Permanent differences Penghasilan sewa yang dikenakan pajak final US$ (52.979.130) US$ (52.947.531) Rent income subject to final tax Beban terkait penghasilan sewa Expenses related to rent income yang dikenakan pajak final US$ (1.365.817) US$ 47.452.274 subject to final tax Penghasilan bunga yang dikenakan Interest income subject to pajak final US$ 292.254 US$ (3.605.176) final tax Beban pajak final atas penghasilan bunga US$ 30.436.396 US$ 706.309 Final tax expense on interest income Lain-lain US$ 2.045.443 US$ 1.825 Others

Taksiran laba fiskal tahun berjalan US$ 662.986 US$ 310.392 Estimated tax income for the year

Perhitungan taksiran tagihan restitusi dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The computations of estimated claims for income tax refund and income tax payable are as follows:


2019 2018

Beban pajak kini US$ 165.746 US$ 77.598 Current tax expense Dikurangi : Pajak penghasilan dibayar di muka US$ 55.764 US$ 63.107 Less: Prepaid income taxes

Utang pajak penghasilan badan US$ 109.982 US$ 14.491 Corporate income tax payable

Beban pajak kini Rp 2.304.041 Rp 1.123.690 Current tax expense Dikurangi : Pajak penghasilan dibayar di muka Rp 775.172 Rp 913.842 Less: Prepaid income taxes

Utang pajak penghasilan badan Rp 1.528.869 Rp 209.848 Corporate income tax payable

Perhitungan taksiran rugi pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 di atas akan menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2019.

The above calculation of estimated fiscal loss for the year ended December 31, 2019 will be used as a basis in filling the 2019 annual corporate income tax return.

Berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia, entitas-entitas di dalam Kelompok Usaha menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, entities within the Group calculates and pays tax on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax may assess or amend tax liabilities within 5 (five) years of the time the tax becomes due.


.









44

16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES


Gaji dan tunjangan 45.915.073 16.372.184 Salaries and benefits Sewa 30.470.304 1.121.351 Rent Umum 4.573.930 5.286.651 General Administrasi kantor 558.500 368.375 Office administration Bahan 27.415 51.413 Material Lain-lain 336.358 1.110.569 Others

Total 81.881.580 24.310.543 Total

17. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 17. UNEARNED REVENUE


Quaterly site rent Quaterly site rent Bagian lancar 175.399.918 202.734.000 Current portion Bagian tidak lancar - - Non-current portion

Total 175.399.918 202.734.000 Total

Advance site rent Advance site rent Bagian lancar 40.546.800 40.546.800 Current portion Bagian tidak lancar 859.724.490 900.271.290 Non-current portion

Total 900.271.290 940.818.090 Total

Sewa ruang kantor Office rent Bagian lancar - - Current portion Bagian tidak lancar 8.610.921 - Non-current portion

Total 8.610.921 - Total

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan atas biaya sewa dibayar di muka dari NPCT1 yaitu berupa Quarterly Site Rent dan Advance Site Rent (Catatan 24c).

As of December 31, 2019, and 2018 unearned revenue represents receipt of site advance rental fee payment from NPCT1 consisting of Quarterly Site Rent and Advance Site Rent (Note 24c).

Pendapatan diterima di muka atas sewa ruang kantor merupakan penerimaan uang sewa pelanggan atas sewa ruang di Menara Maritim.

Unearned revenue of office rent represents the receipt of the Customer’s rent for office rent at Menara Maritim.


.









45

18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK

Susunan kepemilikan saham pada Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The composition of shares ownership in the Company as of December 31, 2019 and 2018 is as follows:

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Jumlah Number of Shares Kepemilikan/ Modal Disetor/ Issued and Percentage of Total Paid-up

Pemegang saham Fully Paid Ownership Capital Stock Shareholders

IPC 22.475.000 99,89% 224.750.000 IPC PII 25.000 0,11% 250.000 PII

Total 22.500.000 100,00% 225.000.000 Total

Modal dasar Perusahaan berjumlah Rp100.000.000 yang terbagi atas 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp10.000 per saham. Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 2.500.000 saham dengan nilai nominal Rp25.000.000 terdiri dari 2.475.000 saham dengan nilai nominal Rp24.750.000 yang dimiliki oleh IPC dan 25.000 saham dengan nilai nominal Rp250.000 yang dimiliki oleh PT Multi Terminal Indonesia.

Authorized shares of the Company amounted to Rp100,000,000 divided into 10,000,000 shares with a nominal amount of Rp10,000 per share. Of the authorized shares, 2,500,000 shares with nominal amount of Rp25,000,000 was issued and fully paid which consist of 2,475,000 shares with a nominal amount of Rp24,750,000 owned by IPC and 25,000 shares with a nominal amount of Rp250,000 owned by PT Multi Terminal Indonesia.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 13 September 2018 dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, PPI melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp900.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp225.000.000 yang diambil bagian oleh IPC dan PT Multi Terminal Indonesia masing-masing sebesar Rp224.750.000 dan Rp250.000. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.AHU-AH.01.03-0230843 tanggal 9 Agustus 2018.

Based on Deed No. 11 dated September 13, 2018 of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, PPI increased the authorized capital to Rp900,000,000 and the issued and fully paid capital to Rp225,000,000 which was subscribed by IPC and PT Multi Terminal Indonesia amounted to Rp224,750,000 and Rp250,000, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision No. AHU-AH.01.03-0230843 dated August 9, 2018.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 38 tanggal 28 Desember 2018 dari Silfia, S.H., notaris pengganti dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., PT Multi Terminal Indonesia menjual seluruh saham miliknya sebanyak 25.000 saham kepada PT Pelabuhan Indonesia Investama dengan harga pembelian sebesar Rp342.000.000.

Based on Shares Sales Purchase Agreement No. 38 dated December 28, 2018 of Silfia, S.H., a substitute of Notary Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., PT Multi Terminal Indonesia sold all of its shares of 25,000 shares to PT Pelabuhan Indonesia Investama with a purchase price of Rp342,000,000.

19. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN 19. GENERAL RESERVE AND DIVIDEND

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tentang Pertanggungjawaban Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 tanggal 28 Juni 2019, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2018 untuk dividen dan cadangan umum masing-masing sebesar Rp80.122.246 dan Rp34.338.105.

Based on the Minutes of General Meeting of Shareholders on Annual Report Accountability Year 2018 dated June 28, 2019, the Company’s shareholders agreed utilization of the Company’s net income year 2018 for dividend and general reserve amounting to Rp80,122,246 and Rp34,338,105, respectively.


.









46

20. PENDAPATAN OPERASI 20. OPERATING REVENUE

Akun ini terutama merupakan pendapatan sewa kuartalan atas sewa dermaga 450 meter dan 850 meter dari NPCT1 serta kerjasama pembangunan dan pengembangan terminal Kijing pelabuhan Pontianak dari IPC.

This account mainly represents quarterly rent revenue of 450 metre and 850 metre quay from NPCT1 and the construction and development of the Pontianak port Kijing terminal from IPC.

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2018 (Disajikan kembali - Catatan 27)/ (As restated - 2019 Note 27)

Sewa 253.016.801 652.652.543 Rent Gaji dan tunjangan 94.570.270 61.168.815 Salaries and benefits Pajak 11.939.480 15.755.460 Taxation Jasa profesional 9.758.999 7.794.692 Professional fees Penyusutan dan amortisasi 9.076.814 1.078.574 Depreciation and amortization Pemeliharaan kantor 5.292.089 2.223.149 Office maintenance Promosi 3.912.678 2.227.531 Promotion Perjalanan dinas 2.943.205 1.638.036 Travel Sumbangan dan kontribusi 2.622.401 2.651.128 Donations and contributions Administrasi kantor 1.634.523 1.759.183 Office administration Asuransi 538.219 865.115 Insurance Listrik, air dan komunikasi 280.751 337.736 Electricity, water and communication Pelatihan dan pengembangan 195.486 375.050 Training and development Lain-lain 1.005.868 848.979 Others

Total 396.787.584 751.375.991 Total

22. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN 22. FINANCE INCOME AND COSTS

a. Pendapatan keuangan a. Finance income



Bunga deposito berjangka 40.283.957 60.530.638 Interest on time deposits Jasa giro 4.059.210 3.535.988 Interest on current accounts

Neto 44.343.167 64.066.626 Net

b. Beban keuangan b. Finance costs

Akun ini seluruhnya merupakan beban administrasi bank.

This account represents the bank administration expenses.


.









47

23. TRANSAKSI PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak berelasi, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak. Sifat relasi dan jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

In the ordinary course of business, the Group engages in transactions with related parties, which are conducted based on prices and terms agreed between the parties. The nature of relationships and transactions with related parties are as follows:

Sifat relasi/ Nama pihak berelasi/ Jenis transaksi/ Nature of relationship Name of related parties Nature of transaction

Entitas induk/Parent PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Aktivitas terkait pembangunan dan pengoperasian Terminal Kalibaru (Catatan 23b, 23c dan 23d), pinjaman (Catatan 13) dan penjamin fasilitas pinjaman dan penugasan karyawan/Activities related to the development and operation of Kalibaru Terminal (Notes 23b,23c and 23d), loan (Note 13) and guarantor of loan facility and assigning of employees.

Entitas sepengendalian PT Rumah Sakit Pelabuhan Pembelian layanan kesehatan/ PT Pelabuhan Indonesia II Purchase of health services (Persero)/Entities under PT Integrasi Logistik Cipta Solusi Pembelian layanan teknologi common control of informasi/Purchase of information PT Pelabuhan Indonesia II technology services (Persero) PT Pendidikan Maritim dan Logistik Jasa pendidikan, hotel dan sewa Indonesia ruang rapat/Training services, hotel and meeting room rent PT Energi Pelabuhan Indonesia Pemanfaatan jasa pemeliharaan infrastruktur ME Container Terminal I Kalibaru/Utilization of infrastructure maintenance services of ME Container Terminal I Kalibaru

Entitas sepengendalian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Transaksi keuangan/Financial Pemerintah Republik transaction Indonesia/Entities under PT Bank Negara Indonesia Transaksi keuangan/Financial common control of the (Persero) Tbk transaction Government of the Republic PT Bank Syariah Mandiri Transaksi keuangan/Financial of Indonesia transaction PT Bank Rakyat Indonesia Transaksi keuangan/Financial (Persero) Tbk transaction PT Telekomunikasi Indonesia Pembelian layanan telekomunikasi/ (Persero) Tbk Purchase of telecommunication services PT Asuransi Jasa Indonesia Pembelian jasa asuransi (Persero) /Purchase of insurance services PT Danareksa Sekuritas Pembelian jasa konsultasi/ Purchase of consultancy services PT Perusahaan Listrik Negara Pembelian jasa instalasi kelistrikan/ (Persero) Purchase of electricity installation Services


.









48

23. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat relasi/ Nama pihak berelasi/ Jenis transaksi/ Nature of relationship Name of related party Nature of transaction

Pihak berelasi lainnya/ PT New Priok Container Terminal Perjanjian Pembangunan dan Other related party One Pengoperasian Terminal Petikemas 1 (Catatan 23e)/Construction and Operation Agreement - Container Terminal 1 (Note 23e) PT Pembangunan Perumahan Pembelian jasa konstruksi bangunan/ (Persero) Purchase of building construction services

Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi (pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain) adalah sebagai berikut:

Details of significant accounts with related parties (government - owned entities unless otherwise indicated) are as follows:

a. Kas dan setara kas (Catatan 4) a. Cash and cash equivalents (Note 4)



Bank Banks Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.686.336 7.285.048 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 1.081.914 854.759 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 676.367 309.800.507 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 600.976 - (Persero) Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 174.512.943 1.892.186 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 973.306 593.765 (Persero) Tbk

Total 182.531.842 320.426.265 Total

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah

PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 104.642.400 135.500.000 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100.000.000 154.584.675 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17.000.000 31.918.719 (Persero) Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 405.468.000 (Persero) Tbk

Total 221.642.400 727.471.394 Total


.









49


b. Piutang lain-lain (Catatan 5) b. Other receivables (Note 5) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,


IPC - 45.881.542 IPC

Piutang lain-lain kepada IPC terutama merupakan penagihan jasa konsultan yang berkontrak dengan IPC yang telah dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.

Other receivables from IPC mainly represents billing for consultant services that contract with IPC that has been paid in advance by the Company.

c. Utang lain-lain (Catatan 13) c. Other payables (Note 13) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,


PT Pembangunan Perumahan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 101.994.000 - (Persero) Tbk

IPC 4.181.006 687.838.906 IPC PT Rumah Sakit Pelabuhan 189.302 104.195 PT Rumah Sakit Pelabuhan PT Pendidikan Maritim dan PT Pendidikan Maritim dan

Logistik Indonesia 15.030 38.182 Logistik Indonesia

Total 106.379.338 687.981.283 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018, utang lain-lain kepada IPC terutama merupakan utang sewa terminal Kalibaru (Catatan 24d).

As of December 31, 2018, other payables to IPC mainly represents lease payables of Kalibaru terminal (Note 24d).

d. Uang titipan d. Deposit received

Akun ini merupakan uang titipan kepada IPC.

This account represents deposit received from IPC.


.









50


e. Pendapatan diterima di muka (Catatan 17) e. Unearned revenue (Note 17)

Akun ini merupakan penerimaan sewa di muka dari PT New Priok Container Terminal One berupa Quarterly Site Rent dan Advance Site Rent (Catatan 24c).

This account represent receipt of advance site rental from PT New Priok Container Terminal One consisting of Quaterly Site Rent and Advance Site Rent (Note 24c).

24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS

Perusahaan The Company

a. Perjanjian Pelaksanaan Proyek a. Project Implementation Agreement

IPC mendirikan Perusahaan pada tanggal 5 November 2012 (Catatan 1a). Berdasarkan Surat IPC No. TS.12/1/11/PI.II-13 tanggal 22 Februari 2013, IPC menginstruksikan Perusahaan untuk mempersiapkan dokumen perjanjian pengalihan (novasi) pekerjaan pembangunan Terminal Kalibaru dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku kontraktor dari IPC kepada Perusahaan. Perusahaan juga diminta untuk menunjuk konsultan yang diperlukan dan pelaksanaan advisory yang saat ini dilaksanakan oleh IPC akan dialihkan kepada Perusahaan dimana pembebanan seluruh biaya konsultan diambil dari proceed yang akan diterima dari mitra Terminal Kalibaru. IPC kemudian juga mengirimkan Surat No. KU.26/26/13/PI.II-13 tanggal 16 April 2013 yang menginstruksikan Perusahaan agar segera memproses pekerjaan Technical, Legal, Financial, Tax dan Insurance Advisor.

IPC established the Company on November 5, 2012 (Note 1a). Based on Letter of IPC No. TS.12/1/11/PI.II-13 dated February 22, 2013, IPC instructed the Company to prepare the documents for the assignment (novation) agreement on the construction work of Kalibaru Terminal with PT Pembangunan Perumahan (Persero) as IPC’s contractor to the Company. The Company was also asked to appoint consultants as required and the implementation of advisory services which is currently under contracts with IPC shall be assigned to the Company in which the consultants’ fees shall be taken from proceeds that will be received from the partner of Kalibaru Terminal. IPC then sent Letter No. KU.26/26/13/PI.II-13 dated April 16, 2013 in which it instructed the Company to process the Technical, Legal, Financial, Tax and Insurance Advisor works.

Pada tanggal 30 Mei 2013, IPC dan

Perusahaan menandatangani Perjanjian Pelaksanaan Proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, No. HK.566/8/14/PI.II-13 dan No. HK.566/5/20/PPI-13 (“PIA”), dimana IPC memberikan kepada Perusahaan hak untuk membangun dan mengoperasikan Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok.

On May 30, 2013, IPC and the Company entered into Project Implementation Agreement for Kalibaru Terminal, Tanjung Priok Port, Jakarta, No. HK.566/8/14/PI.II-13 and No. HK.566/5/20/PPI-13 (“PIA”), in which IPC granted the Company the rights to develop and operate Kalibaru Terminal at Tanjung Priok Port.


.









51

24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

a. Perjanjian Pelaksanaan Proyek (lanjutan) a. Project Implementation Agreement (continued)

PIA berlaku sampai dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian Konsesi tertanggal 31 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh IPC dengan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, yaitu selama 70 (tujuh puluh) tahun sejak tanggal dipenuhinya persyaratan dokumen teknis, dokumen finansial serta jaminan pelaksanaan oleh IPC dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok. Inilah yang menjadi dasar hukum PPI menandatangani COA. Transaksi ini masuk ke dalam kategori sewa operasi berdasarkan PSAK 30.

The PIA is valid until the expiration of the term of the Concession Agreement dated August 31, 2012 between IPC and the Port Authority of Tanjung Priok Port, which is 70 (seventy) years from the date of fulfillment of the requirement on technical documents, financial documents and implementation guarantee by IPC and the Port Authority of Tanjung Priok Port. This is the legal basis on which PPI entered into the COA. This transaction is classified as operating lease based on PSAK 30.

Sesuai dengan PIA, IPC dan Perusahaan selanjutnya harus mengidentifikasi perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh IPC dan pihak ketiga sehubungan dengan proyek untuk dinovasikan kepada Perusahaan. Seluruh hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian yang ada akan dinovasikan kepada Perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses novasi perjanjian tersebut masih belum terjadi.

In accordance with the PIA, IPC and the Company shall then identify the existing agreements signed by IPC and the third parties concerning the project implementation for assignment (novation) to the Company. All rights and obligations under the existing agreements will be novated to the Company. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the process of novating these agreements has not yet occurred.

b. Perjanjian Pengelolaan Proyek b. Project Management Agreement

Pada tanggal 24 Februari 2014, IPC dan Perusahaan menandatangani Perjanjian Manajemen Proyek untuk Pekerjaan Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru Utara Tahap 1 Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/24/2/2/PI.II-14 dan No. PPI-06-1-000495 (“PMA”), dimana IPC menunjuk Perusahan untuk menangani manajemen proyek yang akan melaksanakan kontrak-kontrak pekerjaan pembangunan Terminal Kalibaru, diantaranya manajemen proyek atas kontrak-kontrak pekerjaan konstruksi serta verifikasi dan evaluasi atas pembayaran pekerjaan konstruksi dan pengawasan. PMA berlaku sampai dengan selesainya proyek. Tidak ada pendapatan untuk Perusahaan atas penyediaan jasa ini.

On February 24, 2014, IPC and the Company entered into Project Management Agreement on the Construction Work for the Kalibaru Utara Container Terminal Phase 1 at the Port of Tanjung Priok No. HK.566/24/2/2/PI.II-14 and No. PPI-06-1-000495 (“PMA”), in which IPC appointed the Company as a project management company to carry out the contractual works of Kalibaru Terminal development, among others, the project management of construction works contracts and verification and evaluation on payment of construction and supervision works. The PMA is valid until the end of the project. There is no profit for the Company for providing this service.


.









52



b. Perjanjian Pengelolaan Proyek (lanjutan) b. Project Management Agreement (continued)

Pada tanggal 29 April 2019, IPC dan Perusahaan menandatangani Perjanjian tentang Kerja Sama Pembangunan dan Pengembangan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat No.KS.01/29/4/1/KRJ/UT/PI.II-19 dan No.PJK-KJG-06-29042019-010.

On April 29, 2019, IPC and the Company agreed on the Agreement on the Construction and Development of the Pontianak Port Kijing Terminal in West Kalimantan No.KS.01 / 29/4/1 / KRJ / UT / PI.II-19 and No.PJK- KJG-06-29042019-010.

Adapun maksud dari perjanjian adalah untuk memberikan landasan dan kepastian hukum bagi Perusahaan dan IPC dalam pelaksanaan kerjasama pembangunan dan pengembangan terminal Kijing pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat.

The purpose of the agreement is to provide a legal basis and certainty for the Company and IPC in performing construction and development cooperation of Kijing terminal Pontianak port in West Kalimantan.

c. Perjanjian Konstruksi dan Pengoperasian c. Construction and Operation Agreement

Berdasarkan PIA (Catatan 24a), pada tanggal 9 Juni 2014, Perusahaan dan NPCT1, menandatangani Perjanjian Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Petikemas 1, Pelabuhan Priok Baru (COA) dimana Perusahaan telah bekerjasama dengan NPCT1 untuk membangun dan mengoperasikan Terminal Petikemas 1 selama jangka waktu sampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun setelah beroperasinya dermaga 850 meter dan NPCT1 harus melakukan pembayaran sewa di muka dan biaya sewa kuartalan kepada Perusahaan.

Based on PIA (Note 24a), on June 9, 2014, the Company and NPCT1, entered into Construction and Operation Agreement - Container Terminal 1, New Priok Port (COA) through which the Company has worked with NPCT1 to develop and operate Container Terminal 1 for the period of 25 (twenty five) years after the commencement of operation of 850 metre quay and NPCT1 would pay advance site rent and quarterly site rent to the Company.

Pembayaran sewa di muka sebesar USD100.000.000 harus dibayarkan dalam beberapa tahap, yaitu USD30.000.000 setelah tanggal mulai COA, USD40.000.000 setelah penyerahan dermaga 450 meter dan USD30.000.000 setelah penyerahan dermaga 850 meter. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Kedua terhadap COA tanggal 24 Desember 2014 (“SAA”), USD30.000.000 akan dibayarkan setelah penyelesaian area lapangan tambahan VY 570 meter.

The advance rental fee of USD100,000,000 would be paid in several stages, which consist of USD30,000,000 after the commencement date, USD40,000,000 after the handover of 450 metre quay and USD30,000,000 after the handover of 850 metre quay. Based on the Second Amendment Agreement to the COA dated December 24, 2014 (“SAA”), the final USD30,000,000 would be paid after the completion of additional yard area VY 570 metre.


.









53



c. Perjanjian Konstruksi dan Pengoperasian (lanjutan)

c. Construction and Operation Agreement (continued)

Biaya sewa kuartalan harus dibayarkan pada awal setiap kuartal, yaitu sejumlah USD7.000.000 per kuartal untuk periode beroperasinya dermaga 450 meter sampai dengan beroperasinya dermaga 850 meter dan USD14.000.000 per kuartal untuk periode setelahnya.

The quarterly site rent shall be paid at the beginning of each quarter amounting to USD7,000,000 each quarter for the period after the commencement of operation of 450 metre quay up to the commencement of operation of 850 metre quay and USD14,000,000 each quarter for the period thereafter.

Pada tanggal 17 September 2014, Perusahaan menerima pembayaran pertama atas biaya sewa dibayar di muka sebesar USD30.000.000 dari NPCT1.

On September 17, 2014, the Company received the first payment of advance rental fee amounting to USD30,000,000 from NPCT1.

Penyerahan dermaga 450 meter tidak terjadi pada tanggal 31 Juli 2015 sebagaimana tercantum dalam SAA. Pada tanggal 1 Agustus 2015, Perusahaan menerima Liquidated Damages Notice dari NPCT1 sehubungan dengan keterlambatan ini. Melalui surat tanggal 26 Agustus 2015, Perusahaan menyampaikan bahwa keterlambatan penyerahan tidak mengakibatkan NPCT1 mengalami keterlambatan dalam melakukan konstruksinya sehingga hal tersebut bukan merupakan Liquidated Damage Event.

The handover of 450 metre quay did not occur on July 31, 2015 as stated in the SAA. On August 1, 2015, the Company received a Liquidated Damages Notice from NPCT1 in relation to the delay. Through a letter dated August 26, 2015, the Company responded by stating that the delay in handover did not cause a delay to NPCT1’s construction hence it is not a Liquidated Damage Event.

Dermaga 450 meter dan 850 meter telah diserahkan oleh Perusahaan kepada NPCT1 masing-masing pada tanggal 23 Juni 2016 dan 16 Oktober 2016.

The 450 metre and 850 metre quay have been handed over by the Company to NPCT1 on June 23, 2016 and October 16, 2016, respectively.

Pada tanggal 24 Juni 2016, Perusahaan menerima pembayaran kedua atas biaya sewa dibayar di muka sebesar USD40.000.000 dari NPCT1. Pada tanggal 31 Desember 2016, dermaga 850 meter belum mulai beroperasi sehingga pembayaran pertama dan kedua atas sewa diterima di muka masing-masing sebesar USD30.000.000 dan USD40.000.000 tersebut dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dalam laporan posisi keuangan konsolidasian serta dilakukan proses amortisasi selama 25 tahun ke pendapatan sejak serah terima lapangan 850 meter dari Perusahaan ke NPCT1.

On June 24, 2016, the Company received the second payment of advance rental fee amounting to USD40,000,000 from NPCT1. As of December 31, 2016, commencement of operation of 850 metre quay has not yet occurred hence first and second payment of advance site rent amounting to USD30,000,000 and USD40,000,000, respectively, are recorded as unearned revenue in the consolidated statement of financial position as well as the amortization process is carried out for 25 years to revenue since the handover field 850 meters from the Company to NPCT1.

Pada tanggal 18 Agustus 2016, dermaga 450 meter telah mulai beroperasi secara komersial.

On August 18, 2016, 450 metre quay has started its commercial operation.


.









54





Pada tanggal 13 Desember 2016, Perusahaan dan NPCT1 menandatangani Surat Persetujuan (LOA) dimana diantaranya mengatur hal-hal sebagai berikut:

On December 13, 2016, the Company and NPCT1 signed a Letter of Acceptance (LOA) which regulates items as follows:

- Penyediaan akses oleh Perusahaan kepada NPCT1 atas area tertentu pada dermaga 850 meter;

- Provision of access to certain areas within 850 metre quay from the Company to NPCT1;

- Kesepakatan mengenai tanggal mulai operasi komersial dermaga 450 meter, yaitu tanggal 18 Agustus 2016;

- Agreement on the date of commencement of operations of 450 metre quay, which was August 18, 2016;

- Pemberitahuan Konfirmasi Pekerjaan Lokasi untuk Dermaga 850 Meter diterbitkan pada tanggal 16 Oktober 2016 dengan beberapa pekerjaan yang belum diselesaikan;

- Site Works Confirmation Notice for 850 metre quay was issued on 16 October 2016 with note on certain outstanding works;

- Perusahaan akan menyelesaikan pekerjaan berikut dengan waktu yang telah ditentukan untuk tiap pekerjaan (PPI Undertaking):

- The Company will complete the following works within the time specified for each item (PPI Undertaking):

- Perkuatan sisi utara tanggal

16 Maret 2017; - Strengthening of north side by March

16, 2017; - Penyediaan dan pemasangan

variable speed water drive dan pressure tank dan peralatan terkait tanggal 16 Maret 2017;

- Supplying and installing variable speed water drive and pressure tank and associated equipment by March 16, 2017;

- Pengerukan hingga kedalaman -16m LWS tanggal 31 Mei 2017;

- Dredging to a depth of -16m LWS by May 31, 2017;

- Penyelesaian fase kedua dari area common gate tanggal 16 Oktober 2017;

- Completion of the second phase of the common gate area by October 16, 2017;

- Penyelesaian hal-hal penting yang belum diselesaikan yang diidentifikasi oleh ahli teknik independen tanggal 16 Maret 2017

- Completion of major outstanding items identified by the independent engineer by March 16, 2017.

- Kesepakatan bahwa tanggung jawab

pemeliharaan area infrastruktur konsesi akan menyesuaikan dengan laporan ahli teknik independen;

- Agreement that the maintenance responsibility of the concession area infrastructure will be in accordance with the independent engineer’s report;

- Kesepakatan mengenai tanggal mulai operasional dermaga 850 meter paling lambat tanggal 16 Maret 2017;

- Agreement that the date of commencement of operations of 850 metre quay will be no later than March 16, 2017;

- Jika PPI Undertaking belum diselesaikan pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan, NPCT1 akan memperhitungkan pengurangan 25% dari pembayaran sewa kuartalan USD14.000.000 pada pembayaran sewa kuartalan berikutnya;

- If PPI Undertakings have not been completed on the predetermined dates, NPCT1 will be credited with 25% of quarterly site rent USD14,000,000 on the next payment of quarterly site rent;


.









55





- Jika terdapat salah satu PPI Undertaking belum diselesaikan pada tanggal 16 Oktober 2017, NPCT1 hanya akan melakukan pembayaran atas sewa kuartalan dermaga 450 meter, yaitu USD7.000.000 sampai dengan tanggal dimana seluruh PPI Undertaking telah diselesaikan.

- If any one of the PPI Undertakings has not been completed by October 16, 2017, NPCT1 will pay quarterly site rent only on the 450 metre quay, which is USD7,000,000 until the date that all PPI Undertakings have been completed.

Pada tanggal 16 Januari 2018, Perusahaan telah berhasil melakukan negosiasi kembali dengan NPCT1 yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan (MOA) sehingga Perusahaan tidak dikenakan denda sebesar USD7.000.000 terhadap sewa kuartalan sebagaimana disebutkan di atas. Adapun MOA mengatur hal-hal sebagai berikut:

On January 16, 2018, the Company has succeeded in renegotiating with NPCT1 which was set forth in Memorandum of Agreement (MOA) so that the Company will not be charged with penalty of USD7,000,000 on the quarterly site rent as mentioned above. The MOA regulates items as follows:

- Perusahaan akan menyelesaikan pekerjaan berikut dengan waktu yang telah ditentukan untuk tiap pekerjaan:

- The Company will complete the following works within the time specified for each item:

- Jalan akses keluar sisi timur area CGA tanggal 15 Desember 2017;

- East area access road of CGA by December 15, 2017;

- Pengoperasian Go-live atas sistem IT tanggal 31 Desember 2017;

- Go-live IT system operation by December 31, 2017;

- Pengoperasian Go-live OCR di CGA tanggal 31 Januari 2018;

- Go-live OCR operation at CGA by January 31, 2018;

- Perbaikan lapangan penumpukan behandle sisi selatan di CGA tanggal 31 Januari 2018;

- Reparation of behandle south side dockyard at CGA by January 31, 2018;

- Jalan akses masuk di sisi barat CGA tanggal 28 Februari 2018.

- Entry access road west side CGA by February 28, 2018.

- Tambahan area buffer untuk parkir truk di sisi barat CGA tanggal 30 April 2018;

- Additional buffer area for trucks park at west side of CGA by April 30, 2018.

- Penyediaan fasilitas untuk

petikemas reefer dan cooling room tanggal 30 April 2018;

- Facility provision for reefer container and cooling room by April 30, 2018.

- Pekerjaan perbaikan jalan akses

keluar (lapangan penumpukan behandle sisi utara di CGA) tanggal 30 April 2018;

- Reparation work of exit access road (behandle dockyard north side at CGA) by April 30, 2018.

- Perbaikan lapangan penumpukan behandle sisi utara di CGA tanggal 31 Mei 2018;

- Reparation of behandle dockyard north side at CGA by May 31, 2018.

- Penyediaan fasilitas inspeksi untuk mendukung kegiatan bea dan cukai di CGA tanggal 31 Maret 2019.

- Inspection facilities provision to support custom activities at CGA March 31, 2019.

- Jika pekerjaan tersebut di atas belum diselesaikan pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan, Perusahaan akan dikenakan pembayaran terhadap setiap pekerjaan sebesar USD5.000/hari kerja.

- If the above works have not been completed on the predetermined dates, the Company will pay USD5,000/day for each work;


.









56





- Kesepakatan dalam Surat Keputusan

mengenai pengurangan pembayaran sewa dicabut.

- Agreement on the Letter of Acceptance regarding reduction of rental payment has been waived.

Perusahaan telah berhasil menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diminta dalam MOA sebelum batas waktu yang ditentukan, walaupun masih terdapat 2 (dua) item yang sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian belum digunakan karena terdapat kendala administrasi yang perlu diselesaikan antara IPC dengan kontraktor pelaksana pekerjaan.

The company has succeeded in completing all requested work within the MOA before the specified time limit, although there are still 2 (two) items that have not been used until completion of the consolidated financial statements because there are administrative constraints that need to be resolved between IPC and the contractor implementing the work.

d. Perusahaan telah mengirimkan hasil kajian

konsultan PT Danareksa Sekuritas terkait nilai dan skema kerjasama PPI-IPC yang kemudian dituangkan dalam addendum PIA No. KS.02/6/8/1/KSU/UT/PI.II-18 tanggal 6 Agustus 2018 dan addendum No. KS.02/20/12/1/KRJ/UT.PI.II-19 tanggal 20 Desember 2019, dimana IPC dan Perusahaan sepakat mengenai pembebanan sewa aset terminal Kalibaru yang harus dibayarkan Perusahaan kepada IPC sebesar Rp236.000.000 dan Rp629.683.200 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

d. The Company has sent a consultant, PT Danareksa Sekuritas assessment result of regarding amount and cooperation scheme of PPI-IPC, which was later set forth in PIA amendment No. KS.02/6/8/1/KSU/UT/PI.II-18 dated August 6, 2018 and amendment No. KS.02/20/12/1/KRJ/UT.PI.II-19 dated December 20, 2019, in which IPC and the Company agreed on the imposition of the lease of Kalibaru Terminal which the Company must pay to IPC at the amount of Rp236,000,000 and Rp629,683,200 for the year ended December 31, 2019 and 2018, respectively.

e. Perusahaan telah mengadakan polis-polis

asuransi sebagai berikut atas seluruh pekerjaan yang terkait dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok yang berlaku selama masa konstruksi sejak tanggal 30 September 2013 hingga 31 Mei 2019:

e. The Company has arranged the following insurance policies in respect of all works in connection with the construction and development of the infrastructures of the Kalibaru Terminal of the Tanjung Priok Port during the whole construction period from September 30, 2013 to May 31, 2019:

- Polis Construction All Risks dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (“Jasindo”), pihak berelasi, sebagai insurer utama dan batas pertanggungan sebesar $AS2.425.000.000.

- Construction All Risks policy with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (“Jasindo”), a related party, as the main insurer and limit of indemnity of US$2,425,000,000.

- Polis Third Party Liability dengan Jasindo

sebagai insurer dan batas pertanggungan sebesar $AS10.000.000 per peristiwa.

- Third Party Liability policy with Jasindo as the insurer and limit of indemnity of US$10,000,000 per one event.

- Polis Excess Third Party Liability dengan PT Asuransi Astra Buana (“AAB”) sebagai insurer dan batas pertanggungan sebesar $AS40.000.000 per peristiwa atas kelebihan dari $AS10.000.000 per peristiwa.

- Excess Third Party Liability policy with PT Asuransi Astra Buana (“AAB”) as the insurer and limit of indemnity of US$40,000,000 per one event in excess of the US$10,000,000 per one event.


.









57



- Polis Excess Third Party Liability dengan AAB sebagai insurer dan batas pertanggungan sebesar $AS40.000.000 per peristiwa atas kelebihan dari $AS50.000.000 per peristiwa.

- Excess Third Party Liability policy with AAB as the insurer and limit of indemnity of US$40,000,000 per one event in excess of the US$50,000,000 per one event.

f. Perusahaan telah mengadakan polis asuransi

dengan PT Jasa Asuransi Indonesia (“Jasindo”) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atas Direksi Perusahaan masing-masing berlaku sejak November 2019 hingga Oktober 2020 dan September 2018 hingga September 2023.

f. The Company has arranged insurance policies for company’s Directors with PT Jasa Asuransi Indonesia (“Jasindo”) and PT Asuransi Jiwasraya (Persero) during the period from November 2019 to October 2020 and September 2018 to September 2023, respectively.

Entitas anak Subsidiaries

g. Perjanjian Proyek Pembangunan Maritim

Tower dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

g. Construction of Maritim Tower Agreement with PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Berdasarkan Perjanjian Pengadaan Pekerjaan Barang dan Jasa Kontraktor Terintegrasi Rancang Bangun (Design and Build) Proyek Pembangunan Menara Maritim tanggal 6 Desember 2018 antara MMI dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (“PP”), Perusahaan mempekerjakan PP untuk melaksanakan proyek pembangunan Menara Maritim. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 730 hari. Nilai kontrak adalah sebesar Rp664,29 miliar (termasuk PPN) yang akan dibayarkan berdasarkan progres fisik pekerjaan setiap bulan.

Based on Procurement Agreement on Integrated Design and Build of Goods and Contractor Services for Menara Maritim Construction Project dated December 6, 2018, between MMI and PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (“PP”), the Company engaged PP to conduct the construction of Menara Maritim. The period of work is 730 days. The contract price is Rp664.29 billion (including VAT) which shall be paid based on monthly physical progress.

h. Perjanjian Proyek Pembangunan Menara

Maritim dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

h. Construction of Menara Maritim Agreement with PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Pada tanggal 20 Desember 2018, MMI telah melakukan pembayaran uang muka kepada PP sebesar Rp60,39 miliar belum termasuk PPN dan disajikan sebagai uang muka pembangunan aset tetap dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

On December 20, 2018, MMI paid advances to PP amounting to Rp60.39 billion excluding VAT and presented as advance for construction of fixed assets in the consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 31 Desember 2019, pembangunan Menara Maritim telah mencapai persentase penyelesaian sebesar 24,02% dengan estimasi penyelesaian pada bulan Desember 2020 (Catatan 11).

As of December 31, 2019, the construction of the Maritime Tower has reached a completion percentage of 24.02% with an estimated completion in December 2020 (Note 11).


.









58

25. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 25. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar didefinisikan sebagai nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memiliki pengetahuan yang memadai dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar, bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged between knowledgeable and willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dengan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

The following table presents a comparison between the carrying value and estimated fair value of the Group’s financial instruments as of December 31, 2019 and 2018.

31 Desember 2019/ December 31, 2019

Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated Carying value fair value

Aset keuangan Financial assets Lancar Current Kas dan setara kas 618.662.579 618.662.579 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 111.626.551 111.626.551 Third parties Pendapatan yang masih akan diterima 3.934.888 3.934.888 Accrued income

Tidak Lancar Non-current Uang jaminan 508.417 508.417 Guarantee deposit Investasi saham 584.716.631 584.716.631 Investment in share

Total aset keuangan 1.319.449.066 1.319.449.066 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Jangka pendek Current Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 7.078.220 7.078.220 Third parties Pihak berelasi 106.379.338 106.379.338 Related parties Uang titipan Deposits received Pihak ketiga 165.195 165.195 Third parties Beban akrual 81.881.580 81.881.580 Accrued expenses

Total liabilitas keuangan 195.504.333 195.504.333 Total financial liabilities


.









59

25. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

25. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

31 Desember 2018/ December 31, 2018

Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated Carying value fair value

Aset keuangan Financial assets Lancar Current Kas dan setara kas 1.198.793.486 1.198.793.486 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 1.100.672 1.100.672 Third parties Pihak berelasi 45.881.542 45.881.542 Related parties

Tidak Lancar Non-current Uang jaminan 508.417 508.417 Guarantee deposit Investasi saham 449.374.714 449.374.714 Investment in share

Total aset keuangan 1.695.658.831 1.695.658.831 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Jangka pendek Current Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 2.094.111 2.094.111 Third parties Pihak berelasi 687.981.283 687.981.283 Related parties Uang titipan Deposits received Pihak ketiga 125.870 125.870 Third parties Pihak berelasi 91.885 91.885 Related parties Beban akrual 24.310.543 24.310.543 Accrued expenses

Total liabilitas keuangan 714.603.692 714.603.692 Total financial liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana

instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat, baik karena jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Grup menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pengungkapan setiap aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut:

The Group determined the fair value measurement for disclosure purposes of each financial asset and financial liability based on the following methods and assumptions:

- Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek yang mencakup, antara lain, kas dan setara kas, piutang lain-lain, investasi jangka panjang - entitas asosiasi, utang lain-lain, uang titipan dan beban akrual, dianggap mendekati jumlah tercatatnya sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan.

- The fair value of current financial assets and current financial liabilities which includes, among others, cash and cash equivalents, other receivables, long-term investments - associates, other payables, deposit received and accrued expenses, are considered to approximate their carrying amounts as a result of insignificant discounting.


.









60

25. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

25. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

- Aset keuangan tersedia untuk dijual yang terdiri dari investasi pada saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena investasi pada instrumen ekuitas tersebut tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

- Available-for-sale financial asset that comprised investments in shares with percentage of ownership interest of less than 20% are recognized at cost due to such investments in equity instruments have no quoted market price in an active market and their fair value cannot be reliably measureable.

- Nilai wajar aset keuangan tidak lancar lainnya dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

- The fair values of other non-current financial assets are carried at historical cost because their fair values cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair values of such assets because there are no fixed repayment terms although these are not expected to be settled within 12 months after the consolidated statement of financial position date.

Estimasi nilai wajar bersifat judgmental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk:

Fair value estimation is judgmental and involving various boundaries, including:

- Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan.

- Fair value presented do not consider the impact of future currency fluctuation.

- Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Perusahaan akan catat pada saat pelepasan/penghentian aset dan liabilitas keuangan.

- Fair value estimation does not always indicate value that the Company will record at the time of sales/termination of financial assets and liabilities.

Hierarki tingkat nilai wajar: Level of fair value hierarchy:

- Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.

- Level 1: Fair value measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities

- Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat.

- Level 2: Fair value measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.

- Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang tidak dapat diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat.

- Level 3: Fair value measured based on valuation techniques for which any inputs which have a significant effect on the recorded fair values that are not based on observable market data (unobservable inputs).


.









61

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko nilai tukar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko suku bunga. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are foreign exchange risk, liquidity risk, credit risk and interest rate risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Risiko nilai tukar Foreign exchange risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama terkait dengan utang lain-lain dan beban akrual dalam Rupiah.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to other payables and accrued expenses denominated in Rupiah.

Grup juga memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional Grup. Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

The Group also has foreign currency exposures arising from its operational transaction. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the Group. The Group does not have a formal hedging policy for transactions denominated in foreign currency.

Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 1% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba setelah pajak dengan semua variabel lain dianggap tetap:

Sensitivity analysis of a 1% fluctuation in the foreign exchange rates to profit after tax with other variance considered as constant is as follow:

(Kenaikan)

penurunan nilai tukar mata

uang/ (Increases)

decreases on foreign

exchange rates

Dampak/

Effect

Perubahan kurs mata uang asing 2019 (+)100bps

(6.712.119)

Fluctuation in the foreign exchange rates 2019

(-)100bps 6.712.119

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.


.









62

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Seluruh liabilitas keuangan Grup jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun.

All the Group’s financial liabilities mature within 1 (one) year.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Grup melakukan pemantauan atas posisi piutang secara teratur. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. The Group monitors the outstanding balances of receivables on a regular basis. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk.

Risiko suku bunga Interest rate risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to the interest rate risk relates primarily to cash and cash equivalents.

Dampak fluktuasi suku bunga 100 basis poin terhadap laba setelah pajak dengan semua variabel lain tetap:

Effect of interest rates fluctuation of 100 basis points to income after tax with all other variables constant:

Dampak/Effect

Kenaikan 100 basis poin 4.231.150 100 basis points increase Penurunan 100 basis poin (4.231.150) 100 basis points decrease


.









63

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Manajemen permodalan Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its businesses and to maximize the shareholders’ value.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.

The Company manages its capital structures and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structures, the Company may adjust dividend payments to the shareholders, issue new shares or raise debt financing.

Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses manajemen permodalan selama periode pelaporan.

No changes were made in the capital management objectives, policies or processes during the reporting period.

27. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

27. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian Grup tanggal 31 Desember 2018 dan 1 Januari 2018/31 Desember 2017, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sehubungan dengan perubahan mata uang fungsional dan penyajian Grup efektif tanggal 1 Januari 2019.

The Company restated the consolidated financial statements of the Group as of December 31, 2018 and January 1, 2017/December 31, 2018, and for the year ended December 31, 2018, due to the change in the Group’s functional and presentation currency effective January 1, 2019.

Ikhtisar angka-angka sebagaimana dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

Summary of amounts previously reported and the restated amounts is as follows:


.









64

27. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

27. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position

1 Januari 2018/31 Desember 2017/ 31 Desember/December 31, 2018 January 1, 2018/December 31, 2017

Dilaporkan Disajikan Dilaporkan Disajikan sebelumnya kembali sebelumnya kembali (dalam Dolar AS)/ (dalam (dalam Dolar AS)/ (dalam As previously Rupiah)/ As previously Rupiah)/ reported As restated reported As restated in US Dollar) (in Rupiah) (in US Dollar) (in Rupiah)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 82.783.889 1.198.793.486 73.675.792 998.159.632 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 76.008 1.100.672 66.344 898.831 Third parties Pihak berelasi 3.168.396 45.881.542 3.148.821 42.660.233 Related parties Pendapatan yang masih akan diterima - - 297.376 4.028.849 Accrued income Uang muka dan beban dibayar Advance payments and prepaid di muka 399.302 5.782.292 174.453 2.363.494 expenses Pajak dibayar di muka 8.819.881 127.720.708 1.712.255 23.197.636 Prepaid taxes Aset lancar lainnya - - 16.057.352 217.545.000 Other current assets

Total Aset Lancar 95.247.476 1.379.278.700 95.132.393 1.288.853.675 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang jaminan 35.109 508.417 25.298 342.731 Guarantee deposits Investasi saham 31.042.503 449.374.714 9.510.066 128.735.296 Investment in shares Beban pajak dibayar di muka 6.266.343 90.742.910 6.516.214 88.281.672 Prepaid tax expenses Uang muka pembangunan Advance for construction aset tetap 4.170.292 60.390.000 - - of fixed assets Aset tetap - neto 1.572.292 22.768.362 1.555.375 21.072.226 Fixed assets - net Aset takberwujud - neto 393 5.686 393 5.320 Intangible assets - net Aset tidak lancar lainnya 10.794.422 156.314.026 10.794.489 146.243.740 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 53.881.354 780.104.115 28.401.835 384.680.985 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 149.128.830 2.159.382.815 123.534.228 1.673.534.660 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY (DEFISIENSI MODAL) (CAPITAL DEFICIENCY) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 144.611 2.094.111 65.140 882.525 Third parties Pihak berelasi 47.509.239 687.981.283 1.003.126 13.590.356 Related parties Uang titipan Deposits received Pihak ketiga 8.733 125.870 9.490 128.571 Third parties Pihak berelasi 6.345 91.885 37.222 504.282 Related parties Utang pajak 1.742.783 25.237.721 1.875.623 25.410.946 Taxes payable Beban akrual 1.678.789 24.310.543 41.599.120 563.584.874 Accrued expenses Bagian lancar atas pendapatan Current portion of unearned diterima di muka 16.800.000 243.280.800 16.800.000 227.606.400 revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 67.890.500 983.122.213 61.389.721 831.707.954 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pendapatan diterima di muka 62.169.138 900.271.290 64.969.138 880.201.883 Unearned revenue

TOTAL LIABILITAS 130.059.638 1.883.393.503 126.358.859 1.711.909.837 TOTAL LIABILITIES


.









65



Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position



LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL (DEFISIENSI MODAL) (LANJUTAN) DEFICIENCY) (CONTINUED) EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik Capital deficiency attributable to entitas induk owners of the parent Modal saham - ditempatkan dan Capital stock - issued and disetor penuh 16.115.587 225.000.000 2.596.593 25.000.000 fully paid Retained earnings Saldo laba (akumulasi defisit) 2.788.205 50.253.630 (5.430.960) (65.118.145) (accumulated losses) Penghasilan komprehensif lain (1.834.405) (28.167.347) (253.362) (1.821.485) Other comprehensive income

Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat Equity (capital deficiency) diatribusikan kepada pemilik attributable to owners of entitas induk - neto 17.069.387 247.086.283 (3.087.729) (41.939.630) the parent entity - net

Kepentingan nonpengendali 1.999.805 28.903.029 263.098 3.564.453 Non-controlling interests

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) - NETO 19.069.192 275.989.312 (2.824.631) (38.375.177) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) - NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (DEFISIENSI MODAL) 149.128.830 2.159.382.815 123.534.228 1.673.534.660 (CAPITAL DEFICIENCY)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018/ Year Ended December 31, 2018

Dilaporkan Disajikan sebelumnya kembali (dalam Dolar AS)/ (dalam As previously Rupiah)/ reported As restated (in US Dollar) (in Rupiah)

Pendapatan operasi 60.224.286 857.044.646 Operating revenue Beban umum dan administrasi (52.685.402) (751.375.991) General and administration expenses Pendapatan (beban) operasi lainnya 1.866.618 25.909.765 Other operating income (expense) Bagian laba entitas asosiasi 197.756 2.883.797 Equity in income of an associate

LABA USAHA 9.603.258 134.462.217 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 4.488.773 64.066.626 Finance income Beban keuangan (2.695) (554.841) Finance costs

LABA SEBELUM PAJAK FINAL INCOME BEFORE FINAL TAX DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 14.089.336 197.974.002 AND CORPORATE INCOME TAX

Beban pajak final (5.852.469) (82.389.961) Final tax expense

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE CORPORATE PENGHASILAN BADAN 8.236.867 115.584.041 INCOME TAX


.









66



Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (lanjutan)

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (continued)



BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN CORPORATE INCOME TAX EXPENSE Kini (77.598) (1.123.690) Current Tangguhan - - Deferred

LABA TAHUN BERJALAN 8.159.269 114.460.351 INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang dapat direklasifikasi Item that may be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs atas penjabaran Exchange differences on translation laporan keuangan (1.609.004) (26.345.862) of financial statements

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 6.550.265 88.114.490 FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN PROFIT FOR THE YEAR KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 8.219.165 115.371.775 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali (59.896) (911.424) Non-controlling interests

Total 8.159.269 114.460.351 Total

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN YANG DAPAT FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 6.638.122 (26.345.862) Owners of the parent Kepentingan nonpengendali (87.857) - Non-controlling interests

Total 6.550.265 (26.345.862) Total


.









67



Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statement of Cash Flows



ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 57.721.662 853.332.010 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (49.253.055) (675.238.233) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (3.888.913) (34.097.839) Payments to employees Pembayaran pajak penghasilan (5.999.644) (194.441.971) Payments for income taxes Penerimaan lainnya 4.766.116 253.967.270 Other receipts Pembayaran lainnya (41.264) (64.952.669) Other payments

Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas operasi 3.304.902 138.568.568 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pencairan deposito yang Withdraw of restricted dibatasi penggunaannya 16.057.352 215.303.906 term deposits Perolehan aset tetap (92.742) (1.343.000) Acquisitions of fixed assets Uang muka pembangunan Advance for construction of Properti investasi (4.170.292) (60.390.000) fixed assets Penambahan investasi pada Additional investment on entitas asosiasi (21.334.681) (317.755.620) associates

Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas investasi (9.540.363) (164.184.714) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan setoran modal Proceed of capital injection dari entitas induk 13.518.994 200.000.000 from parent entity Penerimaan setoran modal Proceed of capital injection from dari entitas nonpengendali 1.824.564 26.250.000 non-controlling entity

Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas pendanaan 15.343.558 226.250.000 financing activities

KENAIKAN NETO NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 9.108.097 200.633.854 CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 73.675.792 998.159.632 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 82.783.889 1.198.793.486 AT END OF YEAR


.









68

28. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 28. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION

Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas Perusahaan adalah sebagai berikut:

Significant activities which did not affect the Company’s cash flows are as follows:

31 Desember/December 31

2019 2018

Penambahan aset tetap melalui: Addition of fixed assets through: Beban akrual 135.743.691 - Accrued expenses

29. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN 29. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD

Operasi Perusahaan telah dan dapat terus dipengaruhi oleh wabah Covid-19 yang dimulai pada awal 2020 dan telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Dampak kedepan dari wabah Covid-19 di Indonesia dan Perusahaan tidak pasti saat ini. Peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang signifikan atau perluasan wabah dapat berdampak besar pada perekonomian Indonesia dan Perusahaan, yang dapat mempengaruhi risiko pada pendapatan, arus kas, dan kondisi keuangan. Namun, dampak kedepan juga akan tergantung pada efektivitas tanggapan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

The Company’s operation has and may continue to be impacted by the outbreak of Covid-19 that started in early 2020 and has spread to many countries including Indonesia. The effects of Covid-19 to the Indonesian economy include adverse effect to the economic growth, decline in capital markets, depreciation of foreign currency exchange rates and disruption of business operations. The future effects of the outbreak of Covid-19 to Indonesia and the Company are unclear at this time. A significant rise in the number of Covid-19 infections or prolongation of the outbreak could have severe impact on Indonesian economy and the Company, which may face risks in earnings, cash flows and financial condition. However, future effects will also depend on the effectiveness of policy responses issued by the Government of the Republic of Indonesia.

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2020 which stipulates, among others, reduction to the tax rates for corporate income tax payers and permanent establishments entities from previously 25% to become 22% for fiscal years 2020 and 2021 and 20% starting fiscal year 2022 and onwards, and further reduction of 3% corporate income tax payers that fulfill certain criteria.

Tarif pajak yang beru tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai sejak tanggal berlakunya peraturan tersebut yaitu 31 Maret 2020.

The new tax rates will be used as reference to measure the current and deferred tax assets and liabilities starting from the enactment date of the new regulation on March 31, 2020.



secara keseluruhan.


taken as a whole.

69

PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA (ENTITAS INDUK)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2019


PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA (PARENT ENTITY)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2019


Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated - Note 3


ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4,231,25 423.274.377 851.069.808 764.740.268 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain 5,25 Other receivables Pihak ketiga 25.255 65.584 57.322 Third parties PIhak berelasi 23b - 45.881.542 260.719.934 Related parties Uang muka dan beban dibayar Advance payments and prepaid di muka 7a 2.805.832 5.159.730 1.890.854 expenses Pendapatan yang masih akan diterima 6,25 3.800.759 1.019.021 4.028.849 Accrued income Pajak dibayar di muka 15a,24c 56.573.481 121.517.337 23.197.638 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 9 4.734.574 - -

Total Aset Lancar 491.214.278 1.024.713.022 1.054.634.865 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang jaminan 8,25 420.860 420.860 270.859 Guarantee deposits Investasi saham 2,10,25 955.567.000 863.692.000 382.682.000 Investment in shares Beban pajak dibayar di muka 24c 87.188.350 90.742.910 88.281.672 Prepaid tax expenses Aset tetap - neto 11 1.285.948 21.425.362 21.072.226 Fixed assets - net Aset takberwujud - neto 12 - 5.686 5.686 Intangible assets - net Aset lain-lain 9 81.600.634 156.314.027 146.243.375 Other assets

Total Aset Tidak Lancar 1.126.062.792 1.132.600.845 638.555.818 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 1.617.277.070 2.157.313.867 1.693.190.683 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain 13,25 Other payables Pihak ketiga 958.638 360.642 859.450 Third parties Pihak berelasi 23c 4.385.338 688.058.853 13.667.926 Related parties Utang titipan 14,25 Deposits received Pihak ketiga 165.195 125.870 128.571 Third parties Pihak berelasi 23d - 91.885 504.282 Related parties Utang pajak 15b 26.912.028 22.872.057 22.198.360 Taxes payable Beban akrual 16,25 71.346.714 20.130.860 560.704.219 Accrued expenses Bagian lancar atas pendapatan Current portion of unearned diterima di muka 17,23e,24c 215.946.718 243.280.799 227.606.400 revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 319.714.631 974.920.966 825.669.208 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pendapatan diterima di muka 17,23e,24c 859.724.500 900.271.290 880.201.883 Unearned revenue

TOTAL LIABILITAS 1.179.439.131 1.875.192.256 1.705.871.091 TOTAL LIABILITIES



secara keseluruhan.


taken as a whole.

70


LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2019



STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2019

(Expressed in Thousands of Rupaiah, unless otherwise stated)

Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated - Note 3


EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat Equity (capital deficiency) diatribusikan kepada pemilik attributable to owners entitas induk of the parent Modal saham - nilai nominal Capital stock – Rp10,000 Rp10.000 per saham par value per share Modal dasar - 90.000.000 saham Authorized - 90,000,000 shares dan 10.000.000 saham and 10,000,000 shares masing-masing pada tanggal as of December 31, 2019, 2018 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 and 2017, respectively Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 22.500.000 saham 22,500,000 shares as of pada tanggal 31 Desember 2019 December 31, 2019 and 2018 dan 2018 dan 2.500.000 saham and 2,500,000 shares as of pada tanggal 31 Desember 2017 18 225.000.000 225.000.000 25.000.000 December 31, 2017 Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaanya 19 34.338.105 - - Appropriated Belum ditentukan penggunaanya 206.667.181 85.288.958 (35.858.922) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain (28.167.347) (28.167.347) (1.821.485) Other comprehensive income

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) - NETO 437.837.939 282.121.611 (12.680.407) - NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.617.277.070 2.157.313.867 1.693.190.683 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



secara keseluruhan.


taken as a whole.

71


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018



STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2018




Pendapatan operasi 772.359.897 20 857.044.646 Operating revenue Beban umum dan administrasi (372.361.254) 21 (728.033.089) General and administration expenses Pendapatan (beban) operasi lainnya (106.517.681) 24.138.185 Other operating income (expense)

LABA USAHA 293.480.962 153.149.742 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 19.276.969 22a 51.544.650 Finance income Beban keuangan (56.201) 22b (32.861) Finance costs

LABA SEBELUM PAJAK FINAL INCOME BEFORE FINAL TAX DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 312.701.730 204.661.531 AND CORPORATE INCOME TAX Beban pajak final (74.559.116) (82.389.961) Final tax expense

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE CORPORATE PENGHASILAN BADAN 238.142.614 122.271.570 INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15c CORPORATE INCOME TAX BADAN EXPENSE Kini (2.304.041) 15d (1.123.690) Current Tangguhan - - Deferred

LABA TAHUN BERJALAN 235.838.573 121.147.880 INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Pos yang dapat direklasifikasi Item that may be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs atas penjabaran Exchange difference due to laporan keuangan - (26.345.862) financial statements translation

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 235.838.573 94.802.018 INCOME FOR THE YEAR


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.


taken as a whole.

72


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada




STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2019


Modal saham ditempatkan dan Saldo laba/Retained earnings disetor penuh/ Penghasilan Share capital - Telah ditentukan Belum ditentukan komprehensif lain/ Catatan/ issued and penggunaannya/ penggunaannya/ Other comprehensive Total ekuitas/ Notes fully paid Appropriated Unappropriated income Total equity

Saldo 1 Januari 2018 25.000.000 - (35.858.922 ) (1.821.485) (12.680.407) Balance as of January 1, 2018 Setoran modal dari entitas induk 200.000.000 - - - 200.000.000 Capital injection from parent Total laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan - - 121.147.880 (26.345.862) 94.802.018 income for the year

Saldo 31 Desember 2018 225.000.000 - 85.288.958 (28.167.347) 282.121.611 Balance as of December 31, 2018 Pembagian dividen kas - - (80.122.245 ) - (80.122.245) Distribution of cash dividend Pembentukan cadangan umum - 34.338.106 (34.338.106 ) - - General reserve appropriation Total laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan - - 235.838.573 - 235.838.573 income for the year

Saldo 31 Desember 2019 225.000.000 34.338.106 206.667.180 (28.167.347) 437.837.939 Balance as of December 31, 2019



secara keseluruhan.


taken as a whole.

73


LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada




STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2019




ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 721.776.788 853.332.010 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (975.555.997) (668.890.576) Payment to suppliers Pembayaran kepada karyawan (32.046.041) (24.608.318) Payment to employees Pembayaran pajak penghasilan (17.958.933) (188.973.430) Payment for income taxes Penerimaan lainnya 220.251.354 242.924.772 Other receipts Pembayaran lainnya (171.765.466) (64.932.592) Other payments

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided dari (digunakan untuk) by (used in) aktivitas operasi (255.298.295) 148.851.866 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penempatan investasi saham (92.374.891) (481.010.000) Acquisitions of investment in shares

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran Dividen Repayment of loans from Kepada entitas induk (80.122.245) - subsidary Pelunasan pinjaman dari Repayment of loans from entitas anak - 218.487.674 subsidary Penerimaan setoran modal Proceed of capital injection dari entitas induk - 200.000.000 from parent entity

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided dari (digunakan untuk) by (used in) untuk aktivitas pendanaan (80.122.245) 418.487.674 financing activities

KENAIKAN NETO KAS NET INCREASE IN CASH AND DAN SETARA KAS (427.795.431) 86.329.540 CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 851.069.808 4 764.740.268 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 423.274.377 4 851.069.808 AT END OF YEAR

The original parent entity financial information included herein is in the Indonesian language.

Informasi Tambahan Additional Information


(ENTITAS INDUK) CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN




NOTES TO THE FINANCIAL INFORMATION December 31, 2019 and for the Year Then Ended


74

1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 1. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri Basis of preparation of the separate financial

statements

Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. Penerapan ini tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan tersendiri.

The Company applied PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. The adoption has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the separate financial statements.

PSAK No. 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

PSAK No. 4 (Revised 2013) provides that when a parent entity choose to present the separate financial statements, such financial statements should only be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by the parent entity, in which the investments in the subsidiary, associate and joint venture are accounted for at cost or in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi saham.

The accounting policies adopted by the Company in the preparation of the separate financial statements of the parent entity are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in shares.

Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2013), investasi saham pada entitas anak dicatat berdasarkan biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak sebagai laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

In accordance with PSAK No. 4 (Revised 2013), investments in shares of subsidiary are accounted for at cost. The parent entity recognizes dividends from subsidiary in profit or loss in its separate financial statement when its right to receive the dividend is established.

2. INVESTASI SAHAM 2. INVESTMENTS IN SHARES

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2019 2018

PT Akses Pelabuhan Indonesia 801.900.000 801.900.000 PT Akses Pelabuhan Indonesia PT Menara Maritim Indonesia 153.125.000 61.250.000 PT Menara Maritim Indonesia PT Pengerukan Indonesia 542.000 542.000 PT Pengerukan Indonesia

Total 955.567.000 863.692.000 Total

API menempatkan modal dasar sebesar Rp500.000.000 yang terbagi atas 50.000 saham dengan nilai nominal Rp10.000 per saham, serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp125.000.000 dimana Perusahaan dan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) masing-masing mengambil bagian sebesar Rp123.750.000 dan Rp1.250.000 atau mewakili 99% dan 1% kepemilikan saham.

API issued authorized capital amounting to Rp500,000,000 which is divided into 50,000 shares with a nominal amount of Rp10,000 per share, and issued and fully-paid capital of Rp125,000,000 in which the Company and PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) subscribed to the shares amounting to Rp123,750,000 and Rp1,250,000 or representing 99% and 1% share ownership, respectively.










75

2. INVESTASI SAHAM (lanjutan) 2. INVESTMENTS IN SHARES (continued)

Berdasarkan Akta No. 29 tanggal 26 Maret 2015 dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, API melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp350.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp90.000.000 yang diambil bagian oleh Perusahaan dan PTP masing-masing sebesar Rp89.100.000 dan Rp900.000. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. AHU-0934117.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 27 April 2015.

Based on Deed No. 29 dated March 26, 2015 of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, API increased the authorized capital to Rp350,000,000 and the issued and fully paid capital to Rp90,000,000 which was subscribed by Company and PTP amounting to Rp89,100,000 and Rp900,000, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision No. AHU-0934117.AH.01.02.TAHUN 2015 dated April 27, 2015.

Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 21 Desember 2017 dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, API melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp1.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp386.000.000 yang diambil bagian oleh Perusahaan dan PTP masing-masing sebesar Rp382.140.000 dan Rp3.860.000. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. AHU-0027756.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 27 Desember 2017.

Based on Deed No. 33 dated December 21, 2017 of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, API increased the authorized capital to Rp1,000,000,000 and the issued and fully paid capital to Rp386,000,000 which was subscribed by the Company and PTP amounting to Rp382,140,000 and Rp3,860,000, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision No. AHU-0027756.AH.01.02.TAHUN 2017 dated December 27, 2017.

Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 28 Desember 2018 dari Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, API melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp805.760.000 yang diambil bagian oleh Perusahaan dan PTP masing-masing sebesar Rp801.900.000 dan Rp3.860.000. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. AHU-AH.01.03-0018880 tanggal 11 Januari 2019.

Based on Deed No. 26 dated December 28, 2018 of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, API increased the issued and fully paid capital to Rp805,760,000 which was subscribed by the Company and PTP amounting to Rp801,900,000 and Rp3,860,000, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision No. AHU-AH.01.03-0018880 dated January 11, 2019.

Berdasarkan akta pendirian MMI, modal dasar MMI sebesar Rp350.000.000 yang terbagi atas 3.500.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham, serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp87.500.000 dimana Perusahaan dan PT PP Properti Tbk (“PP) masing-masing mengambil bagian sebesar Rp61.250.000 dan Rp26.250.000 atau mewakili 70% dan 30% kepemilikan saham.

Based on MMI’s deed of establishment, MMI’s authorized capital is Rp350,000,000 which is divided into 3,500,000 shares with a nominal amount of Rp100 (full amount) per share, and issued and fully-paid capital of Rp87,500,000 in which the Company and PT PP Properti Tbk (“PP”) subscribed the shares amounting to Rp61,250,000 and Rp26,250,000 or representing 70% and 30% share ownership, respectively.

Berdasarkan Akta No. 05 tanggal 23 Agustus 2019 dari Elsha Fitria, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham MMI menyetujui untuk penambahan setoran modal dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp218.750.000 yang diambil bagian oleh Perusahaan dan PP masing-masing sebesar Rp91.875.000 dan Rp39.375.000. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.AHU-AH.01.03-0320348 tanggal 27 Agustus 2019.

Based on Deed No. 05 dated August 23, 2019 from Elsha Fitria, SH, M.Kn., a notary in Jakarta, the MMI's shareholders agreed to increase the paid-up capital and the issued and fully paid capital of Rp218,750,000 taken part by the Company and PP amounting to Rp91,875,000 and Rp39,375,000 respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0320348 on August 27, 2019.










76

3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

3. RESTATEMENT OF SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tersendiri tanggal 31 Desember 2018 dan 1 Januari 2018/31 Desember 2017, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sehubungan dengan perubahan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan efektif tanggal 1 Januari 2019.

The Company restated the separate financial statements as of December 31, 2018 and January 1, 2017/December 31, 2018, and for the year ended December 31, 2018, due to the change in the Company’s functional and presentation currency effective January 1, 2019.

Ikhtisar angka-angka sebagaimana dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

Summary of amounts previously reported and the restated amounts is as follows:

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position



ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 58.771.480 851.069.808 56.446.728 764.740.268 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 4.529 65.584 4.231 57.322 Third parties Pihak berelasi 3.168.396 45.881.542 19.244.164 260.719.934 Related parties Uang muka dan beban dibayar Advance payments and prepaid di muka 356.310 5.159.730 1.670.138 1.890.854 expenses Pendapatan yang masih akan diterima 70.370 1.019.021 297.376 4.028.849 Accrued income Pajak diterima di muka 8.391.502 121.517.337 181.684 23.197.638 Prepaid taxes

Total Aset Lancar 70.762.587 1.024.713.022 77.844.321 1.054.634.865 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang jaminan 29.063 420.860 19.993 270.859 Guarantee deposits Investasi saham 61.658.645 863.692.000 28.535.941 382.682.000 Investment in shares Beban pajak dibayar di muka 6.266.343 90.742.910 6.516.214 88.281.672 Prepaid tax expenses Aset tetap - neto 1.479.550 21.425.362 1.555.375 21.072.226 Fixed assets - net Aset takberwujud - neto 393 5.687 393 5.324 Intangible assets - net Aset lain-lain 10.794.422 156.314.026 10.794.489 146.243.737 Other assets

Total Aset Tidak Lancar 80.228.416 1.132.600.845 47.422.405 638.555.818 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 150.991.003 2.157.313.867 125.266.726 1.693.190.683 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY (DEFISIENSI MODAL) (CAPITAL DEFICIENCY) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 24.940 360.642 63.437 859.450 Third parties Pihak berelasi 47.514.595 688.058.853 1.008.852 13.667.926 Related parties Uang titipan Deposits received Pihak ketiga 8.693 125.870 9.490 128.571 Third parties Pihak berelasi 6.345 91.885 37.222 504.282 Related parties Utang pajak 1.579.453 22.872.057 1.638.491 22.198.360 Taxes payable Beban akrual 1.390.156 20.130.860 41.386.488 560.704.219 Accrued expenses Bagian lancar atas pendapatan Current portion of unearned diterima di muka 16.800.000 243.280.799 16.800.000 227.606.400 revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 67.324.182 974.920.966 60.943.980 825.669.208 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pendapatan diterima di muka 62.169.138 900.271.290 64.969.138 880.201.883 Unearned revenue

TOTAL LIABILITAS 129.493.320 1.875.192.256 125.913.118 1.705.871.091 TOTAL LIABILITIES










77

3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (lanjutan)

3. RESTATEMENT OF SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Laporan Posisi Keuangan (lanjutan) Statements of Financial Position (continued)



LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL (DEFISIENSI MODAL) (LANJUTAN) DEFICIENCY) (CONTINUED) EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik Capital deficiency attributable to entitas induk owners of the parent Modal saham - ditempatkan dan Capital stock - isued and disetor penuh 16.115.587 225.000.000 2.596.593 25.000.000 fully paid

Retained earnings Saldo laba (akumulasi defisit) 5.382.096 85.288.958 (3.242.991) (35.858.922) (accumulated losses) Penghasilan komprehensif lain - (28.167.347) - (1.821.485) Other comprehensive income

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) - NETO 21.497.683 282.121.611 (646.398) (12.680.407) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)- NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (DEFISIENSI MODAL) 150.991.003 2.157.313.867 125.266.726 1.693.190.683 (CAPITAL DEFICIENCY)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income



Pendapatan operasi 60.224.286 857.044.646 Operating revenue Beban umum dan administrasi (51.053.194) (728.033.089) General and administration expenses Pendapatan (beban) operasi lainnya 1.781.183 24.138.185 Other operating income (expense)

LABA USAHA 10.952.275 153.149.742 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 3.605.176 51.544.650 Finance income Beban keuangan (2.291) (32.861) Finance costs

LABA SEBELUM PAJAK FINAL 14.555.160 204.661.531 INCOME BEFORE FINAL TAX DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN AND CORPORATE INCOME TAX

Beban pajak final (5.852.469) (82.389.961) Final tax expense

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE CORPORATE PENGHASILAN BADAN 8.702.691 122.271.570 INCOME TAX










78



Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (lanjutan)

Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (continued)



BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN CORPORATE INCOME TAX EXPENSE Kini (77.598) (1.123.690) Current Tangguhan - - Deferred

LABA TAHUN BERJALAN 8.625.093 121.147.880 INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang dapat direklasifikasi Item that may be reclassified

ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs atas penjabaran Exchange differences on translation

laporan keuangan - (26.345.862) of financial statements

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR SETELAH PAJAK PENGHASILAN 8.625.093 94.802.018 AFTER INCOME TAX

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 8.625.093 94.802.018 FOR THE YEAR










79



Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows



ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 57.651.293 853.332.010 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (48.194.546) (668.890.575) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (2.998.538) (24.608.319) Payments to employees Pembayaran pajak penghasilan (5.999.643) (188.973.430) Payments for income taxes Penerimaan lainnya 5.396.718 242.924.772 Other receipts Pembayaran lainnya (2.292) (64.932.592) Other payments

Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas operasi 5.852.992 148.851.866 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penambahan investasi pada Additional investment on entitas asosiasi (33.122.704) (481.010.000) associates

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan setoran modal Proceed of capital injection dari entitas induk 13.518.994 200.000.000 from parent entity Pelunasan pinjaman dari Repayment of loans from entitas anak 16.075.470 218.487.674 subsidary

Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas pendanaan 29.594.464 418.487.674 financing activities

KENAIKAN NETO NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 2.324.752 86.329.540 CASH AND CASH EQUIVALENT

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENT AWAL TAHUN 56.446.728 764.740.268 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENT AKHIR TAHUN 58.771.480 851.069.808 AT END OF YEAR

Telepon: +62 21 6471 8081Fax: +62 21 6471 8083

Email: [email protected] PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA