pt skybee tbk dan entitas anak laporan keuangan … · 2017. 10. 30. · sejumlah rp 5.720.541.223...
TRANSCRIPT
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit) 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 September 2017 dan 2016
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi
Exhiibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C
Laporan Arus Kas Konsolidasian D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E
Ekshibit D
2 0 1 7 2 0 1 6
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan - -
Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya 10.687.038 685.936.401
Pembayaran kas dari dan untuk operasi lainnya (2.293.024.295) 771.946.143)(
Penerimaan pendapatan bunga 117.368.592 1.182.211
Arus kas bersih digunakan dari aktivitas operasi 2.164.968.665)( 84.827.530)(
PENURUNAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 2.164.968.665)( 84.827.530)(
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 5.265.163.548 435.457.871
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3.100.194.883 350.630.341
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham Saldo laba -
Ditempatkan Agio saham, belum Kepentingan
dan disetor bersih ditentukan non-pengendali Total ekuitas
penuh Penggunaannya
Saldo 1 Januari 2016 / 31 Desember 2015 58.500.000.000 61.046.441.861 ( 102.051.977.837 ) 46.932.863.923 ( 29.438.399.923 )
Penghapusan investasi atas entitas anak - - - 22.243.367.598 22.243.367.598
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan - - 40.376.708.904 ( 93.554.581 ) 40.283.154.323
Saldo 30 September 2016 58.500.000.000 61.046.441.861 ( 61.675.268.933 ) ( 24.720.837.281 ) 34.792.878.522
Saldo 1 Januari 2017 / 31 Desember 2016 58.500.000.000 62.688.984.736 ( 62.404.092.821 ) ( 24.758.231.464 ) 34.026.660.451
Total laba komprehensif tahun berjalan - - ( 1.038.030.242 ) ( 2.567.895 ) ( 1.040.598.137)
Saldo 30 September 2017 58.500.000.000 62.688.984.736 ( 63.442.123.063 ) ( 24.760.799.359 ) 32.986.062.314
Catatan 11
Catatan 12
Catatan 13
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit A
Catatan 30 September 2017 31 Desember 2016
A S E T
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 5 3.100.194.883 5.265.163.548
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 6 920.993.879 931.680.917
Pajak dibayar di muka 9a 80.464.371 53.117.605
Aset lancar lainnya 4.006.000 14.925.373
Total Aset Lancar 4.105.659.133 6.264.887.443
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sejumlah Rp 5.720.541.223 pada tahun 2017,
Rp 5.658.264.839 pada tahun 2016 7 396.143.150 458.419.533
Aset pengampunan pajak - Aset tetap 200.076.500 200.076.500
Aset pajak tangguhan 9e 28.741.882.407 28.370.176.333
Total Aset Tidak Lancar 29.338.102.057 29.028.672.366
TOTAL ASET 33.443.761.190 35.293.559.809
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Ekshibit A/2
Catatan 30 September 2017 31 Desember 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha - Pihak ketiga 8 7.726.699 486.928.462
Beban masih harus dibayar 39.800.000 130.000.000
Utang pajak 9b 13.697.829 12.857.353
Liabilitas keuangan lancar lainnya - Pihak ketiga 85.936.664 326.575.859
Total Liabilitas Jangka Pendek 147.161.192 956.361.674
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan 10 310.537.684 310.537.684
Total Liabilitas 457.698.876 1.266.899.358
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 1.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 585.000.000
saham 11 58.500.000.000 58.500.000.000
Tambahan modal disetor 62.688.984.736 62.688.984.736
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 63.442.123.063)( 62.404.092.821)(
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 57.746.861.673 58.784.891.915
Kepentingan non-pengendali (24.760.799.359) (24.758.231.464)
Total Ekuitas 32.986.062.314 34.026.660.451
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 33.443.761.190 35.293.559.809
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B
Catatan 2 0 1 7 2 0 1 6
PENDAPATAN - -
BEBAN POKOK PENDAPATAN - -
LABA KOTOR - -
Beban umum dan administrasi 14 1.569.682.447)( 1.564.702.428)(
Beban keuangan 1.940.890)( 4.234.365)(
Pendapatan keuangan 117.368.592 7.266.694
Pendapatan operasi lain 15 41.950.533 44.073.401.211
Beban operasi lain 16 - 2.498.785.114)(
RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 1.412.304.212)( 40.012.945.998
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 9e 371.706.075 270.208.325
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.040.598.137)( 40.283.154.323
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - -
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.040.598.137)( 40.283.154.323
Laba (Rugi) neto/ total laba (rugi) komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 1.038.030.242)( 40.376.708.904
Kepentingan non-pengendali 2.567.895)( 93.554.581)(
T o t a l 1.040.598.137)( 40.283.154.323
RUGI NETO PER SAHAM DASAR 2)( 69
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016
Ekshibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2 5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 67 tanggal 20 Juni 2014, tentang perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-20777.40.22.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hindrata Lengkey Hindrata Lengkey Komisaris Independen : Irfan Melayu Novica Mulia Komala Direksi Direktur Utama : Dedet Yandrinal Sugiono Wiyono Sugialam Direktur : Rizano Loekman Juliana Julianti Samudro Direktur Independen : Meiliana Widjaja Meiliana Widjaja
c. Struktur Entitas Anak
Entitas beserta entitas-entitas anak selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”. Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak adalah sebagai berikut:
Nama entitas anak
Domisili
Jenis usaha
Mulai beroperasi
secara komersial
Persentase kepemilikan (%)
Total aset (dalam jutaan Rupiah)
2017
2016 2017 2016
Kepemilikan langsung:
PT Sinergitama Komindo (STK)
Jakarta Perdagangan dan jasa
2000 55,00 55,00 22.1 22.239
PT Sinergitama Komindo (STK) Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan sahamnya kepada PT Sinergitama Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan saham Perusahaan pada PT Sinergitama Komindo (STK) menjadi sebesar 55%.
Ekshibit E/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Ketua : Novica Mulia Komala Anggota : Silvyanna Nagasastra Anggota : Dody Setiabudi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha mempunyai pegawai tetap masing-masing sejumlah 3 (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan seluruh entitas anak.
Pengendalian didapat ketika Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok Usaha memiliki:
kekuasaan atas investee (contoh hak saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);
eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasilnya..
Ketika Kelompok Usaha mempunyai hak suara kurang dari mayoritas atau hak serupa terhadap investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menilai apakah terdapat kekuasaan atas sebuah investee, termasuk:
pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lain investee;
hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan hak suara Kelompok Usaha dan hak suara potensial.
Kelompok Usaha menilai kembali apakah terdapat atau tidak pengendalian terhadap investee jika fakta dan keadaan yang menunjukkan bahwa ada perubahan satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Ekshibit E/3
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan ke Kelompok Usaha dan dihentikan untuk dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian ditransfer keluar dari Kelompok Usaha. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban dari entitas anak, yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan, termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha mendapatkan pengendalian sampai dengan tanggal Kelompok Usaha berhenti untuk mengendalikan entitas anak. Laba rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan ke pemilik entitas induk dari Kelompok Usaha dan Kepentingan Non-Pengendali (“KNP”), meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya seragam dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Kelompok Usaha dieliminasi seluruhnya dalam konsolidasi.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Ekshibit E/4
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset dan Liabilitas Keuangan
a. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, asset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset tidak lancar lainnya.
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif (effective hedge). Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
i. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
ii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Ekshibit E/5
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan awal (Lanjutan)
iii. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan
Kategori tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
b. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi.
ii. Pinjaman dan utang
Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
c. Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
2. Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
Ekshibit E/6
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan)
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
3. Hirarki Nilai Wajar
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Tingkat 1: Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang dapat
diidentifikasi. Tingkat 2: Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset
atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga).
Tingkat 3: Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi).
4. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Ekshibit E/7
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
6. Penghentian Pengakuan
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
7. Saling hapus
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus (set-off) dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Ekshibit E/8
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Dana yang dibatasi Pengunaannya
Bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau
untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
i. Beban Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j. Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud terdiri dari hak operasional yang berasal dari akuisisi entitas anak dan pembelian program komputer dan biaya penerapannya dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tak berwujud diakui jika Kelompok Usaha kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal. Hak operasional berasal dari kombinasi bisnis dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hak operasional mempunyai umur manfaat yang tidak terbatas dan dicatat pada nilai perolehan dikurangi dengan cadangan penurunan nilai, jika ada. Program komputer dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Program komputer diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaat. Kelompok Usaha harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
Ekshibit E/9
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
k. Aset Tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai, jika ada.
Penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20 Kendaraan 8
Peralatan dan perabotan kantor 4 Sarana dan prasarana 4
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan.
Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan dengan bentuk bagi hasil disajikan secara neto, setelah memperhitungkan semua beban langsung yang terkait.
Penjualan Jasa Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Ekshibit E/10
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Pendapatan Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Pendapatan Jasa Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
m. S e w a
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Kelompok Usaha mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Kelompok Usaha sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 13.492 dan Rp 13.436 per USD 1.
o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak Kini Aset dan atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Ekshibit E/11
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Pajak Tangguhan
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan. Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas pajak tangguhan/ (aset) yang telah diselesaikan/ (dipulihkan).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapus apabila Kelompok Usaha memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk men-saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.
Perpajakan lainnya
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
q. Imbalan Kerja Karyawan
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca-kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode actuarial, berdasarkan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-Undang Tenaga Kerja) dan telah sesuai dengan standar tersebut di atas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
r. Rugi Neto Per Saham Dasar
Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham. Rugi per saham dilusi dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi konversi dikonversi menjadi saham biasa.
s. Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Ekshibit E/12
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
t. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2d.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Pertimbangan
Ekshibit E/13
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang (Lanjutan)
Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 310.537.684.
Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 396.143.150 dan Rp 458.419.533. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Instrumen Keuangan Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha.
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Ekshibit E/14
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat atas aset pajak tangguhan Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 28.741.882.407 dan Rp 28.370.176.333. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9e.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
4. PELEPASAN ENTITAS ANAK
Berdasarkan akta Notaris A. Wahono P., S.H., No. 5 dan 6 tanggal 3 Juni 2016, Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh sahamnya atas PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI) kepada: a. PT Mazeltov Putra Kaswall sejumlah 550 lembar senilai Rp 100.000; b. PT Media Planning Kaiser sejumlah 2.450 lembar senilai Rp 100.000
Harga jual entitas anak 200.000
Nilai buku pada tanggal penjualan:
Total aset ( 81.962.960.470 ) Total liabilitas 148.122.229.281
Total aset neto 66.159.268.811
Bagian kepentingan non-pengendali ( 22.243.367.598 )
Laba penjualan saham entitas anak 43.916.101.213
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Ekshibit E/15
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS
30 September 2017 31 Desember 2016
Kas 607.237.896 607.237.345
Bank, Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 2.258.616.363 424.439.448
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 145.765.423 144.099.617
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.588.460 18.588.460
Dalam Dolar AS
PT Bank Central Asia Tbk 69.894.591 70.074.746
PT Bank Mutiara Tbk 92.150 723.932
Sub-total 2.492.956.987 657.926.203
Deposito berjangka dalam rupiah
PT Bank Central Asia Tbk - 4.000.000.000
T o t a l 3.100.194.883 5.265.163.548
Tingkat bunga deposita berjangka per tahun adalah sebesar 5%
6. PIUTANG LAIN-LAIN
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Brightpoint Singapore Pte Ltd 78.052.043.200 78.052.043.200
PT Karyamegah Adijaya 20.492.112.542 20.821.033.950
PT Intouch Innovate Indonesia 1.710.782.565 1.710.782.565
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 2.020.895.945 1.702.661.575
Sub-total 102.275.834.252 102.286.521.290
Dikurangi cadangan penurunan nilai (101.354.840.373) (101.354.840.373)
T o t a l 920.993.879 931.680.917
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut.
Ekshibit E/16
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP
30 September 2017 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 980.148.000 - - 980.148.000
Kendaraan 350.000.000 - - 350.000.000
Peralatan dan perabotan kantor 2.631.083.659 - - 2.631.083.659
Sarana dan prasarana 2.155.452.714 - - 2.155.452.714
Total Nilai Tercatat
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 547.249.300 36.755.550 - 584.004.850
Kendaraan 324.479.167 25.520.834 - 350.000.001
Peralatan dan perabotan kantor 2.631.083.659 - - 2.631.083.659
Sarana dan prasarana 2.155.452.713 - - 2.155.452.713
Total akumulasi
penyusutan
Nilai Buku 458.419.534 396.143.150
6.116.684.373 - - 6.116.684.373
5.658.264.839 62.276.384 - 5.720.541.223
31 Desember 2016 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 980.148.000 - - 980.148.000
Kendaraan 350.000.000 - - 350.000.000
Peralatan dan perabotan kantor 2.640.311.523 - (9.227.864) 2.631.083.659
Sarana dan prasarana 2.155.452.713 - - 2.155.452.713
Total Nilai Tercatat
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 498.241.900 49.007.400 - 547.249.300
Kendaraan 280.729.167 43.750.000 - 324.479.167
Peralatan dan perabotan kantor 2.625.231.811 15.079.712 (9.227.864) 2.631.083.659
Sarana dan prasarana 2.155.452.713 - - 2.155.452.713
Total akumulasi
penyusutan
Nilai Buku 566.256.645 458.419.533
6.125.912.236 - - 6.116.684.372
5.559.655.591 107.837.112 - 5.658.264.839
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sejumlah Rp 62.276.384 dan Rp 107.837.112, dibebankan ke beban operasi (Catatan 13).
8. UTANG USAHA Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Mega Best Realty - 112.639.000
PT Persada Centra Maxindo - 327.380.600
Lain-lain 7.726.699 46.908.862
T o t a l 7.726.699 486.928.462
Ekshibit E/17
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar sejumlah Rp 80.464.371 dan Rp 53.117.605 masing-masing pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016.
b. Utang Pajak
30 September 2017 31 Desember 2016
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2 365.934 333.628
Pasal 21 9.889.175 8.823.725
Pasal 23 3.442.720 3.700.000
T o t a l 13.697.829 12.857.353
c. Pajak Penghasilan
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rugi sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 1.412.304.209)( 39.116.968.549
Laba (rugi) neto entitas anak sebelum
beban pajak penghasilan 5.706.432)( 338.594.309
Eliminasi - 50.915.901.213)(
Rugi sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan 1.406.597.777)( 11.460.338.355)( -
Beda tetap:
Beban penyusutan 12.760.417 21.875.000
Jamsostek 12.329.920 15.874.560
Beban pajak 7.556.806 324.727.222
Tunjangan kesehatan 3.172.700 7.144.326
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final 116.671.564)( 4.414.761)(
Lain-lain 625.200 9.495.461.194
Total beda tetap 80.226.521)( 9.860.667.541
Taksiran rugi fiskal - Perusahaan 1.486.824.298)( 1.599.670.814)(
Ekshibit E/18
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Desember
2016
Dibebankan
September 2017
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan 77.634.421 - 77.634.421
Cadangan kerugian penurunan nilai atas persediaan
276.305.112
- 276.305.112
Kerugian fiskal - 371.706.075 371.706.075
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang
27.616.269.097
- 27.616.269.097
Aset Pajak Tangguhan 28.370176.333 371.706.075 28.741.882.407
Desember
2015
Dibebankan
Desember
2016
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan 77.634.421 - 77.634.421
Cadangan kerugian penurunan nilai atas persediaan
276.305.112
- 276.305.112
Kerugian fiskal - 399.967.703 399.967.703
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang
27.616.269.097
- 27.616.269.097
Aset Pajak Tangguhan 27.970.208.630 17.062.467.093 28.370.176.333
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
10. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Imbalan kerja jangka pendek dialkui pada saat terutang kedapa karyawan. Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Pada tanggal 30 September 2017, Perusahaan tidak membentuk penyisihan atas imbalan pasca-kerja tersebut karena sejak Juli 2015 entitas anak Perusahaan telah berhenti beroperasi. Liabilitas impbalan pension tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan. Tidak terdapata pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini pada tahun 2014.
Ekshibit E/19
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Persentase pemilikan
Total saham ditempatkan dan
disetor penuh
Total
Ora Pro Nobis International Corp. 23,93% 140.000.000 14.000.000.000 Creative One Ltd. 17,40% 101.782.500 10.178.250.000 Tres Maria Capital Ltd. 15,29% 89.420.000 8.942.000.000 Credit Suisse AG Singapore Trust 14,25% 83.362.500 8.336.250.000 Aspires Inc. 11,97% 69.997.500 6.999.750.000 PT Syailendra Capital 7,74% 45.250.000 4.525.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%) 9,42 % 55.187.500 5.518.750.000
T o t a l
100,00%
585.000.000
58.500.000.000
12. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Saldo tambahan modal disetor sejumlah Rp 62.688.984.736 dan Rp 61.046.441.861 pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan dan pengampunan pajak sebesar Rp 1.642.542.875.
13. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Kepentingan non-pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).
30 September 2017 31 Desember 2016
PT Sinergitama Komindo (24.760.799.359) (24.758.231.464)
14. BEBAN USAHA
30 September 2017 30 September 2016
G a j i 809.485.641 815.110.084
Penyusutan 62.276.383 183.212.821
Emitten 582.618.750 -
Lain-lain 115.301.673 566.379.523
T o t a l 1.569.682.447 1.564.702.428
15. PENDAPATAN OPERASI LAIN
30 September 2017 30 September 2016
Laba penjualan saham entitas anak - 43.916.101.213
Lain-lain 41.950.533 157.299.998
T o t a l 41.950.533 44.073.401.211
Ekshibit E/20
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. BEBAN OPERASI LAIN
30 September 2017 30 September 2016
Beban penghapusan piutang dividen - 2.494.481.198
Lain-lain - 4.303.916
T o t a l - 2.498.785.114
17. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR
Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:
30 September 2017 30 September 2016
Laba (Rugi) neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 1.038.030.242)( 40.376.708.907
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar 585.000.000 585.000.000
Laba (Rugi) neto per saham dasar 2)( 69
18. INFORMASI SEGMEN USAHA
a. Informasi Segmen Primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular, media dan jasa lainnya
2 0 1 7 Telepon Selular M e d i a Jasa Lainnya T o t a l
Pendapatan eksternal - - - -
Beban pokok pendapatan - - - -
Laba segmen - - - -
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan - - 1.569.682.447 1.569.682.447
Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan - - 159.319.128 159.319.128
Manfaat pajak penghasilan, Neto - - 371.706.075 371.706.075
Rugi neto tahun berjalan - - (1.040.598.134) (1.040.598.134)
Aset segmen - - 33.443.761.190 33.443.761.190
Total aset - - 33.443.761.190 33.443.761.190
Liabilitas segmen - - 460.101.821 460.101.821
Total liabilitas - - 460.101.821 460.101.821
Penyusutan dan amortisasi - - 62.276.383 62.276.383
Ekshibit E/21
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
2 0 1 6 Telepon Selular M e d i a Jasa Lainnya T o t a l
Pendapatan eksternal - - - -
Beban pokok pendapatan - - - -
Laba segmen - - - -
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan - - 4.067.721.907 4.067.721.907
Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan -
- 44.080.667.908 44.080.667.908
Manfaat pajak penghasilan, Neto - - 270.208.325 270.208.325
Laba neto tahun berjalan - - 40.283.154.326 40.283.154.326
Aset segmen - - 35.703.766.609 35.703.766.609
Total aset - - 35.703.766.609 35.703.766.609
Liabilitas segmen - - 1.110.964.586 1.110.964.586
Total liabilitas - - 1.110.964.586 1.110.964.586
Penyusutan dan amortisasi - - 83.918.335 83.918.335
19. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
Pihak Ketiga
a. Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dalam satu tahun dan dapat diperpanjang.
b. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan dan Guvera Limited (Guvera) mengadakan perjanjian kerjasama komesial dimana Guvera menunjuk Perusahaan untuk menjadi distributor lokal untuk membantu meluncurkan dan mengoperasikan media jasa pengantar musik Guvera dan konten media lainnya kepada pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pembagian keuntungan dari perjanjian kerjasama ini masing-masing ada lah 30% dan 70% untuk Perusahaan dan Guvera.
Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian yang berlaku 3 (tiga) tahun yang dimulai pada 20 Juni 2013 sampai dengan 21 Oktober 2016.
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
a. Risiko Kredit
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolaan piutang usaha. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan.
Ekshibit E/22
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
a. Risiko Kredit (Lanjutan)
30 September 2017 31 Desember 2016
Nilai tercatat Eksposur maksimum
Nilai tercatat Eksposur
maksimum
A s e t Kas dan setara kas
(tidak termasuk kas kecil)
2.492.956.987
2.492.956.987 4.657.926.203 4.657.926.203 Aset keuangan
lancar lainnya
4.005.600
4.005.600 14.925.373 14.925.373
Total Aset 2.496.962.986 2.496.962.986 5.589.607.120 5.589.607.120
b. Risiko Likuiditas
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan:
Permintaan segera atau antara satu tahun
Lebih dari satu tahun
T o t a l
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 3.100.194.883 - 3.100.194.883
Aset keuangan lancar lainnya 4.006.000 - 4.006.000
T o t a l 3.104.200.883 - 3.104.200.883
Permintaan segera atau antara satu tahun
Lebih dari satu tahun
T o t a l
Liabilitas Keuangan Utang usaha 7.726.699 - 7.726.699 Beban masih harus dibayar 39.800.000 - 39.800.000 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 85.936.664 - 85.936.664
T o t a l 133.463.363 - 133.463.363
c. Manajemen permodalan
Kelompok Usaha melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup Kelompok Usaha serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham. Manajemen Kelompok Usaha secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi.
Ekshibit E/23
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
c. Manajemen permodalan (Lanjutan)
Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya.
Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya.
Gearing ratio pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Total pinjaman - - Kas dan setara kas ( 3.100.194.883 ) ( 5.265.163.548 )
Pinjaman neto ( 3.100.194.883 ) ( 5.265.163.548 )
Total Ekuitas 32.986.062.314 34.026.660.451
Rasio pinjaman neto terhadap modal 9,04% 15,47%
21. PENGHENTIAN OPERASI ENTITAS ANAK
Penghentian operasi entitas anak, KDI telah dimuat dalam akta Notaris A. Wahono P., S.H., No. 5 dan 6 tanggal 3 Juni 2016.
Hasil untuk KDI disajikan di bawah ini:
31 Desember 2015
Pendapatan 56.340.611.836
Beban pokok pendapatan ( 72.681.916.040 )
LABA BRUTO ( 16.341.304.204 )
Beban operasional ( 40.449.921.707 )
pendapatan (beban) operasi lain-lain ( 29.535.480.726 )
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN ( 86.326.706.637 )
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Tangguhan ( 975.965.286 )
RUGI NETO DARI PENGHENTIAN OPERASI ( 87.302.671.922 )
Ekshibit E/24
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENGHENTIAN OPERASI ENTITAS ANAK (Lanjutan)
Kelas-kelas utama aset dan liabilitas dari KDI sebagai kelompok pelepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dilepas:
A S E T 31 Desember 2015
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.948.844.107 Piutang usaha 41.869.360.186 Piutang lain-lain 1.861.130.226 Pajak dibayar di muka 9.117.689.539 Beban dibayar di muka dan uang muka 25.986.326.658 Aset lancar lainnya 21.579.212
Total Aset Lancar 81.804.929.928
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan 103.580.930
Aset tidak lancar lainnya 54.449.612
Total Aset Tidak Lancar 158.030.542
Total pelepasan aset yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dilepas
81.962.960.470
LIABILITAS 31 Desember 2015
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 132.395.060.069 Utang lain-lain 6.187.370.115 Beban masih harus dibayar 608.849.255 Uang muka penjualan 42.105.000 Utang pajak 6.394.363.644
Total Liabilitas Jangka Pendek 145.627.748.083
Liabilitas yang secara langsung dengan
aset yang diklasifikasikan untuk dilepas 145.627.748.083
22. KELANGSUNGAN HIDUP
Laporan keuangan disusun dengan anggapan Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Perusahaan dan entitas anak belum menghasilkan pendapatan untuk tahun 2016 dan 2015. Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial atas kemampuan Perusahaan dan entitas anak dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keberlanjutan Perusahaan dan entitas anak bergantung pada kemampuan Perusahaan dan entitas anak untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari operasi di masa yang akan datang, dan dukungan keuangan yang berkesinambungan dari para pemegang saham.
Rencana manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan merencanakan adanya usaha baru.
Ekshibit E/25
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok Usaha:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancara lainnya, utang usaha, aset keuangan lancar lainnya
dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha:
30 September 2017 31 Desember 2016
A S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 3.100.194.883 5.265.163.548
Piutang lain-lain 920.993.879 931.680.917
T o t a l 4.021.188.762 6.196.844.465
30 September 2017 31 Desember 2015
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan
yang diamortisasi
Utang usaha 7.726.699 486.928.462
Beban masih harus dibayar 39.800.000 130.000.000
Liabilitas keuangan lancar lainnya 85.936.664 326.575.859
T o t a l 133.463.363 943.504.321
Seperti pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar. Tidak ada transfer antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pengukuran nilai wajar dan tidak ada transfer masuk dan keluar dari Tingkat 3.
24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang selesai pada tanggal 27 Oktober 2017.