rabu 8 (!) 21 22 ojan opeb o jul oags lumlah dokter gigi...

1
o Senin o Rabu o Kamis 0 Jumat • Selasa 23 17 18 19 4 S 20 6 7 21 22 8 (!) 10 11 23 24 2S 26 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun 0 Jul OAgs lumlah Dokter Gigi M-nim • Penderita Meningkat, Kebanyakan Dialami Anak-anak SEKELOA, (GM).- Dari 3.596 pengunjung klinik kesehatan gigi di Kota Bandung, sebanyak 87% di antaranya mengalami per- masalahan gigi dan ke- banyakan anak-anak. Sedan- gkan angka sakit gigi masyarakat di Indonesia masih cukup tinggi. ....l'Berdasarkan data Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tahun 2011, se- banyak 94% mengalami per- masalahan gigi, yang seba- gian besar penderitanya anak-anak," ungkap Ketua Asosiasi Fakultas Kedokter- an Gigi Indonesia (AFDOK- GI), dr. Eky S. Soeria Soe- mantri dalam konferensi pers BKGN 2012 di Fakultas Kedckteran Gigi Unpad, Jln. Sekeloa Selatan Kota Ban- dung, Senin (8/10). Tingginya angka sakit gigi, katanya, terlihat saat BKGN 2012 dibuka. Beberapa saat saja, ada 144 pasien yang menjalani perawatan gigi dengan berbagai macam penyakit. Sedangkan per- masalahan gigi yang banyak ditemui dan diderita masyarakat, antara lain gigi berlubang, karies, karang gi- gi, dan sakit gusi. Tingginya angka kesakitan gigi di masyarakat, disebabkan berbagai hal, salah satunya ketidakmengertian masyarakat tentang kese- hatan gigi. "Misalnya cara menyikat gigi yang baik dan benar. Se- lain itu minimnya tempat perawatan gigi dan mulut di setiap kota," katanya. Ekky pun menyebutkan, upaya pencegahan penyakit gigi harus dilakukan teruta- ma pada anak-anak dengan memberikan pengetahuan mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar. Karena masalah gigi ini tidak bisa di- anggap sepele, kalau dib- iarkan bisa berakibat fatal. Dia mencontohkan, gigi berlubang di dalamnya ter- dapat banyak kuman, kalau dibiarkan nanti kumannya akan ke ujung akar kemudian bisa masuk ke pembuluh darah. "Lama kelamaan bisa nyangkut di mana-mana, bahkan bisa mengganngu fungsi klep jantung," katanya. Ekky pun menyebutkan, rendahnya kesadaran kese- hatan gigi masyarakat makin diperparah dengan minim- nyajumlah dokter gigi. Se- lain itu distribusinya juga belum merata. Di beberapa kota jumlahnya cukup bahkan berlebih seperti di Jakarta, namun di wilayah lain justru kekurangan. Saat ini kebutuhan dokter gigi di- hasilkan dari 26 FKG di In- donesia setiap tahun bisa meluluskan 1.500 dokter. Namun hanya 15 FKG saja yang saat ini bisa meluluskan karena, tidak semua FKG bisa meluluskan, 9 FKGlain masih terbilang baru. "Idealnya satu dokter melayani 9 Orang pasien, prevalensinya 1:9 tapi hal ini belum bisa dicapai. Daerah yang masih kekurangan an- tara lain Kalimantan, Papua, Maluku dan NTT, tapi di wilayah pinggiran Bandung juga mengalami hal yang sama," jelas Ekyy. (B.8t)** M.FADLlLLAHfGM MURID SekoJah Dasar Negeri 1 SekeJoa meJakukan sikat gigi bersama daJam program Bulan Kesehatan Gigi NasionaJ 2012, di halaman Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran, Jln. Sekeloa Selatan Bandung, Senin (8/10). Kegiatan yang diikuti sekitar 120 dokter gigi dan 350 mahasiswa kedokteran gigi serta masyarakat tersebut, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rnenla a kesehatan gigi dan mulut. Kllplns

Upload: hoangkhanh

Post on 08-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

o Senin o Rabu o Kamis 0 Jumat• Selasa2 3

17 18 194 S20

6 721 22

8 (!) 10 1123 24 2S 26

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun 0Jul OAgs

lumlah Dokter Gigi M-nim• Penderita Meningkat, Kebanyakan Dialami Anak-anakSEKELOA, (GM).-

Dari 3.596 pengunjungklinik kesehatan gigi di KotaBandung, sebanyak 87% diantaranya mengalami per-masalahan gigi dan ke-banyakan anak-anak. Sedan-gkan angka sakit gigimasyarakat di Indonesiamasih cukup tinggi.....l'Berdasarkan data BulanKesehatan Gigi Nasional(BKGN) tahun 2011, se-banyak 94% mengalami per-masalahan gigi, yang seba-gian besar penderitanyaanak-anak," ungkap KetuaAsosiasi Fakultas Kedokter-an Gigi Indonesia (AFDOK-GI), dr. Eky S. Soeria Soe-mantri dalam konferensipers BKGN 2012 di FakultasKedckteran Gigi Unpad, Jln.Sekeloa Selatan Kota Ban-dung, Senin (8/10).

Tingginya angka sakit gigi,katanya, terlihat saat BKGN2012 dibuka. Beberapa saatsaja, ada 144 pasien yangmenjalani perawatan gigidengan berbagai macampenyakit. Sedangkan per-masalahan gigi yang banyakditemui dan dideritamasyarakat, antara lain gigiberlubang, karies, karang gi-gi, dan sakit gusi. Tingginyaangka kesakitan gigi dimasyarakat, disebabkanberbagai hal, salah satunyaketidakmengertianmasyarakat tentang kese-hatan gigi.

"Misalnya cara menyikatgigi yang baik dan benar. Se-lain itu minimnya tempatperawatan gigi dan mulut disetiap kota," katanya.

Ekky pun menyebutkan,upaya pencegahan penyakit

gigi harus dilakukan teruta-ma pada anak-anak denganmemberikan pengetahuanmengenai cara menyikat gigiyang baik dan benar. Karenamasalah gigi ini tidak bisa di-anggap sepele, kalau dib-iarkan bisa berakibat fatal.Dia mencontohkan, gigiberlubang di dalamnya ter-dapat banyak kuman, kalaudibiarkan nanti kumannyaakan ke ujung akar kemudianbisa masuk ke pembuluhdarah.

"Lama kelamaan bisanyangkut di mana-mana,bahkan bisa mengganngufungsi klep jantung,"katanya.

Ekky pun menyebutkan,rendahnya kesadaran kese-hatan gigi masyarakat makindiperparah dengan minim-nyajumlah dokter gigi. Se-

lain itu distribusinya jugabelum merata. Di beberapakota jumlahnya cukupbahkan berlebih seperti diJakarta, namun di wilayahlain justru kekurangan. Saatini kebutuhan dokter gigi di-hasilkan dari 26 FKGdi In-donesia setiap tahun bisameluluskan 1.500 dokter.Namun hanya 15FKG sajayang saat ini bisa meluluskankarena, tidak semua FKGbisa meluluskan, 9 FKG lainmasih terbilang baru.

"Idealnya satu doktermelayani 9 Orang pasien,prevalensinya 1:9 tapi hal inibelum bisa dicapai. Daerahyang masih kekurangan an-tara lain Kalimantan, Papua,Maluku dan NTT, tapi diwilayah pinggiran Bandungjuga mengalami hal yangsama," jelas Ekyy. (B.8t)**

M.FADLlLLAHfGM

MURID SekoJah Dasar Negeri 1 SekeJoa meJakukan sikat gigi bersama daJamprogram Bulan Kesehatan Gigi NasionaJ 2012, di halaman Rumah Sakit Gigi danMulut (RSGM) Universitas Padjadjaran, Jln. Sekeloa Selatan Bandung, Senin (8/10).Kegiatan yang diikuti sekitar 120 dokter gigi dan 350 mahasiswa kedokteran gigiserta masyarakat tersebut, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalamrnenla a kesehatan gigi dan mulut.

Kllplns