random

4
Semen 1) Semen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: (1) SNI 15-2049-1994, Semen portland. (2) “Spesifikasi semen blended hidrolis” (ASTM C 595 ), kecuali tipe S dan SA yang tidak diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton. (3) "Spesifikasi semen hidrolis ekspansif" (ASTM C 845). 2) Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran. Agregat 1) Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: (1) “Spesifikasi agregat untuk beton” (ASTM C 33). (2) SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur. 2) Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: (1) 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun (2) 1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun (3) 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat- kawat, bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong. A i r 1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan

Upload: lisa

Post on 07-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

random

TRANSCRIPT

Semen 1) Semen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: (1) SNI 15-2049-1994, Semen portland. (2) Spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595 ), kecuali tipe S dan SA yang tidak diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton. (3) "Spesifikasi semen hidrolis ekspansif" (ASTM C 845). 2) Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran.Agregat 1) Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: (1) Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33). (2) SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur. 2) Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: (1) 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun (2) 1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun (3) 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong.A i r 1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan. 2) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan. 3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut terpenuhi: (1) Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama. (2) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm) (ASTM C 109 ).

2.1 Bahan 2.1.1 Semen Semen untuk campuran beton dapat memakai jenis-jenis semen Portland yang memenuhi SII 0013 tentang Mutu dan Cara Uji Semen Portland, bila digunakan Semen Portland Pozolan harus memenuhi SNI 0129-1987-A tentang Kualitas dan Cara Uji Semen Portland Pozolan. 2.1.2 Agregat Agregat harus memenuhi SII 0052-80 tentang Agregat Beton, Mutu dan Cara Uji dan SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. 2.1.3 Air Air harus memenuhi SNI 03-6861-.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A.

Dari semua bahan, No. Standar/Pedoman yg dipakai itu SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. sedangkan sni itu sndri menurut puslitbang permukimanpadanannya itu ASTM A.43-1963, sedangkan acuannya banyak beuddhhh ASTM C. 150-782,SII 0131-75,SII 0132-75,SII 0867-83,NI-2-1971,SII 0276-80,SII 0778-83,SII 0024-80,SII 0964-84,NI-20,ASTM C.36-75,ASTM C.471-75,AIT, Bangkok, 1977,ASTM C.494-1977,SII 0404-1980,SII 0287-1980,AASHTO T 176, T 180, T 91, T 89, T 147, T 104, T 12,SII 0016-1972,SII 0011-1976,SII 0191-1980,SII 0285-1980,SII 0448-1981,SII 0819-1983,SII 0379-1980,SII 0818-1983,SII 0966-1984,SII 0021-1978,SII 0243-1979,SII 0022-1981,SII 0583-1981,SII 0584-1981,SII 0605-1981,SII 0604-1981,SII 0449-1981,SII 0574-1981,SII 0575-1981,SII 0815-1983,SII 0816-1983,SII 0967-1984,SII 0814-1983,AS 1653-1974,SII 0020-80,SII 0380-80,SII 0653-82,SII 0871-83,SII 0872-83,SII 0317-1980,SII 0458-1981,SII 0458-1981,SII 0404-1981,SII 0459-1981,SII 0797-1983,SII 0798-1983,DIN 52360-52365,DIN 1101,SII 0799-1983,SII 0702-82,ASTM D-225,SII 0356-80,SII 0282-80,SII 0283-80,SII 0305-80,SII 0354-80,SII 0355-80,SII 0493-81,SII SII 0486-81,SII 0544-81,SII 0546-81,SII 0774-83,SII 0775-83,NI-4-65,BS : 3900 : 1970/1971,SP 40-76,AS.K-41,SII 0189-78,SII 0022-80,SII 0811-83,SII 0813-83,SII 0868-83,SII 0577-81,SII 0579-81,SII 0869-83,SII 0344-82,SII 0646-82,SII 0580-81,SII 0290-82,NZS-3121,1974,NF P.08-501,SII 0052-1980,ASTM N 012 (AASHTO T96), D 3,C 235- C 142-71,SII 1148-1964,SII 0014-1975,SII 0015-1976,SII 0284-1980,SII 0447-1981,SII 0656-1982,SII 0817-1983,SII 0378-1980,ASTM A.43-1963,ASTM A.43-1963,AFNOR P.18-383,