referat ca serviks pencegahan

Upload: cindy-amalia

Post on 05-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    1/47

    REFERAT

    Peran Vaksin HPV pada Pencegahan Kanker Serviks

    Disusun Oleh:

    Cindy Aalia

    !"!#$$#!%!

    PE&'(&'()*:

    Dr# R# Pand+i Se,ia-an. Sp#O*

    KEPA)(TERAA) K/()(K (/&0 KE'(DA)A) DA) PE)1AK(T KA)D0)*A)

    RS0D KOTA 'EKAS(

    FAK0/TAS KEDOKTERA) 0)(VERS(TAS TR(SAKT(

    PER(ODE $ FE'R0AR( 2!$% 3 4 APR(/ 2!$%

    1

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    2/47

    PE)DAH0/0A)

    Karsinoma Leher Rahim (Karsinoma Serviks) atau biasa disebut kanker serviks

    adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks (bagian terendah dari

    rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada 90 dari kanker serviks berasal dari sel

    skuamosa yang melapisi serviks dan !0 sisanya berasal sel kelen"ar penghasil lendir pada

    saluran servikal yang menu"u ke dalam rahim. Kanker serviks biasanya menyerang #anita

     berusia $% & %% tahun. Penyakit ini bera#al dari in'eksi virus yang merangsang perubahan

     perilaku sel epitel serviks.

    Risiko terin'eksi virus P dan beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual*

    kontrasepsi* atau merokok merupakan 'aktor resiko ter"adinya kanker serviks. +ekanisme

    timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat variasi

    hingga sulit untuk dipahami.

    ,nsiden dan mortalitas kanker serviks di dunia menempati urutan kedua setelah kanker 

     payudara. Sementara itu* di negara berkembang masih menempati urutan pertama sebagai

     penyebab kematian akibat kanker pada usia reprodukti'. ampir -0 kasus berada di negara

     berkembang. i ,ndonesia* kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama.

    Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program skrining sitologi dan pelayanan

    kesehatan diperbaiki. iperkirakan setiap tahun di"umpai sekitar %00.000 penderita baru

    diseluruh dunia dan umumnya ter"adi di negara berkembang.

    Sebelum tahun !9$0* kanker serviks merupakan penyebab utama kematian #anita dan

    kasusnya turun secara drastis semen"ak diperkenalkannya teknik skrining pap smear. an

    vaksinasi hpv sebagai pencegahan. /amun* sayang hingga kini program skrining dan

    vaksinasi hpv belum lagi memasyarakat di negara berkembang hingga mudah dimengerti

    mengapa insiden kanker serviks masih tetap tinggi.

    al terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan diagnosis

    sedini mungkin dan memberikan terapi yang e'ekti' sekaligus prediksi prognosisnya. ingga

    saat ini pilihan terapi masih terbatas pada operasi* radiasi dan kemoterapi* atau kombinasi

    dari beberapa terapi ini. /amun* tentu sa"a terapi ini masih berupa simptomatis1 karena

    masih belum menyentuh dasar penyebab kanker yaitu adanya perubahan perilaku sel. 2erapi

    yang lebih mendasar atau imunoterapi masih dalam tahap penelitian.$ 

    !. 34,/,S,2

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    3/47

    Kanker adalah istilah umum yang dipakai untuk menun"ukkan neoplasma ganas* dan

    ada banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersi'at kanker. /eoplasma secara

    har'iah berarti pertumbuhan baru1. Suatu neoplasma* adalah massa abnormal "aringan

    yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan

     "aringan normal serta terus demikian #alaupun rangsangan yang memicu perubahan

    tersebut telah berhenti.

    Serviks adalah bagian dari rahim yang paling sempit* terhubung ke 'undus uteri oleh

    uterine isthmus. Serviks berasal dari bahasa latin yang berarti leher. 5entuknya silinder 

    atau lebih tepatnya kerucut. Serviks letaknya menon"ol melalui dinding vagina anterior 

    atas. 5agian yang memproyeksikan ke dalam vagina disebut sebagai portio vaginalis.

    5agian luar dari serviks menu"u ostium eksternal disebut ektoserviks. Lorong antara

    ostium eksterna ke rongga endometrium disebut sebagai kanalis endoservikalis.

    Kanker Leher Rahim adalah tumor ganas yang mengenai lapisan permukaan (epitel)

    dari leher rahim atau mulut rahim* dimana sel & sel permukaan (epitel) tersebut mengalami

     penggandaan dan berubah si'at tidak seperti sel yang normal. Kanker serviks berkembang

    secara bertahap* tetapi progresi'. Proses ter"adinya kanker ini dimulai dengan sel yang

    mengalami mutasi lalu berkembang men"adi sel displastik sehingga ter"adi kelainan epitel

    yang disebut displasia. imulai dari displasia ringan* displasia sedang* displasia berat* dan

    akhirnya men"adi karsinoma in6situ (K,S)* kemudian berkembang lagi men"adi karsinoma

    invasi'. 2ingkat displasia dan K,S dikenal "uga sebagai tingkat pra6kanker. ari displasia

    men"adi karsinoma in6situ diperlukan #aktu !67 tahun* sedangkan karsinoma in6situ

    men"adi karsinoma invasi' berkisar $680 tahun.

    8. 3P,3+,L:,

    5erdasarkan distribusi umur* ari laporan 4,: (,nternasional 4ederation ' 

    :ynecology and bstetrics)* kelompok umur $06$9 tahun dan kelompok umur ;06;9

    tahun terlihat sama banyaknya. Secara umum* stadium ,< lebih sering ditemukan pada

    kelompok umur $06$9 tahun* sedangkan untuk stadium ,5 dan ,, sering ditemukan pada

    kelompok umur =06=9 tahun* stadium ,,, dan , sering ditemukan pada kelompok umur 

    ;06;9 tahun.

    +enurut distribusi tempat* 4rek#ensi kanker rahim terbanyak di"umpai pada negara6

    negara berkembang seperti ,ndonesia* ,ndia* 5angladesh* 2hailand* ietnam dan 4ilipina.

    i

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    4/47

    Klasi'ikasi kanker dapat di bagi men"adi tiga* yaitu (!) klasi'ikasi berdasarkan

    histopatologi* (8) klasi'ikasi berdasarkan terminologi dari sitologi serviks* dan ($)

    klasi'ikasi berdasarkan stadium stadium klinis menurut 4,: (2he ,nternational

    4ederation o' :ynekology and bstetrics) >

    a. Klasi'ikasi berdasarkan histopatologi >

    6 ?,/ ! (?ervical ,ntraepithelial /eoplasia)* perubahan sel6sel abnormal lebih

    kurang setengahnya. berdasarkan pada kehadiran dari dysplasia yang dibatasi pada

    dasar ketiga dari lapisan cervi@* atau epithelium (dahulu disebut dysplasia ringan).

    ,ni dipertimbangkan sebagai lo#6grade lesion (luka dera"at rendah).

    6 ?,/ 8* perubahan sel6sel abnormal lebih kurang tiga perempatnya*

    dipertimbangkan sebagai luka dera"at tinggi (high6grade lesion). ,a meru"uk pada

     perubahan6perubahan sel dysplastic yang dibatasi pada dasar duapertiga dari

     "aringan pelapis (dahulu disebut dysplasia sedang atau moderat).

    6 ?,/ $* perubahan sel6sel abnormal hampir seluruh sel. adalah luka dera"at tinggi

    (high grade lesion). ,a meru"uk pada perubahan6perubahan prakanker pada sel6sel

    yang mencakup lebih besar dari duapertiga dari ketebalan pelapis cervi@* termasuk 

    luka6luka ketebalan penuh yang dahulunya diru"uk sebagai dysplasia dan

    carcinoma yang parah ditempat asal.

    b. Klasi'ikasi berdasarkan terminologi dari sitologi serviks >

    6

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    5/47

    ,a

    ,b occ

    ,b

    ,,

    ,,a

    ,,b

    ,,,

    ,,,a

    ,,,b

    ,

    ,a

    ,vb

    Karsinoma mikro invasi'> bila membrana basalis sudah rusak dan tumor 

    sudah memasuki stroma tdkD $mm dan sel tumor tidak terdapat dalam

     pembuluh lim'eEpembuluh darah. Kedalaman invasi $mm sebaiknya

    diganti dengan tdkD !mm.

    ,b occult F ,b yang tersembunyi* secara klinis tumor belum tampak 

    sebagai ?a* tetapi pada pemeriksaan histologik* ternyata sel tumor telah

    mengadakan invasi stroma melebihi ,a.

    Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik menun"ukkan

    invasi ke dalam stroma serviks uteri.

    Proses keganasan sudah keluar dari serviks dan men"alar ke8E$ bagian

    atas vagina dan ke parametrium* tetapi tidak sampai dinding panggul.

    Penyebaran hanya ke vagina* parametrium masih bebas dari in'iltrat

    tumor.

    Penyebaran ke parametrium uniEbilateral tetapi belum sampai ke

    dinding panggul

    Penyebaran telah sampai ke !E$ bagian distal vagina E ke parametrium

    sampai dinding panggul.

    Penyebaran telah sampai ke !E$ bagian distal vagina* sedang ke

     parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai dinding panggul.

    Penyebaran sudah sampai ke dinding panggul* tidak ditemukan daerah

     bebas in'iltrasi antara tumor dengan dinding panggul ('roGen pelvic)E

     proses pada tk klinik ,E,,* tetapi sudah ada gangguan 'aal gin"al.

    Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan

    mukosa rektum dan atau kandung kemih.

    Proses sudah keluar dari panggul kecil* atau sudah mengin'iltrasi

    mukosa rektum dan atau kandung kemih.

    2elah ter"adi penyebaran "auh.

    6 Klasi'ikasi tingkat keganasan menurut sistem 2/+>

    Tingka, Kri,eria

    2

    2!S

    2!

    2idak ditemukan tumor primer 

    Karsinoma pra invasi' (K,S)

    Karsinoma terbatas pada serviks

    5

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    6/47

    2!a

    2!b

    28

    28a

    28b

    2$

    2=

    2=a

    2=b

     /@

     /0

     /!

     /8

    +0

    +!

    Pra klinik> karsinoma yang invasi' terlibat dalam histologik 

    Secara klinik "elas karsinoma yang invasi' 

    Karsinoma telah meluas sampai di luar serviks* tetapi belum sampai

    dinding panggul* atau ?a telah men"alar ke vagina* tetapi belum sampai

    !E$ bagian distal

    ?a belum mengin'iltrasi parametrium

    ?a telah mengin'iltrasi parametrium

    ?a telah melibatkan !E$ distal vagina E telah mencapai dinding panggul

    (tidak ada celah bebas)

    ?a telah mengin'iltrasi mukosa rektum* kandung kemih atau meluas

    sampai diluar panggul

    ?a melibatkan kandung kemih E rektum sa"a* dibuktikan secara

    histologik 

    ?a telah meluas sampai di luar panggul

    5ila memungkinkan untuk menilai kelen"ar lim'a regional. 2anda 6EH

    ditambahkan untuk tambahan adaEtidaknya in'ormasi mengenai

     pemeriksaan histologik* "adi /@H E /@6.

    2idak ada de'ormitas kelen"ar lim'a pada lim'ogra'i

    Kelen"ar lim'a regional berubah bentuk (dari ?2 Scan panggul*

    lim'ogra'i)

    2eraba massa yang padat dan melekat pada dinding panggul dengan

    celah bebas in'iltrat diantara massa ini dengan tumor 

    2idak ada metastasis ber"arak "auh

    2erdapat metastasis "arak "auh* termasuk kele. Lim'a di atas bi'urkasio

    arrteri iliaka komunis.

    =. 32,L:,

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    7/47

    tumor ganas anogenital adalah kanker serviks* vulva* vagina* anus dan penis. Si'at

    onkogenik P dikaitkan dengan protein virus 3; dan 37 yang menyebabkan

     peningkatan proli'erasi sel sehingga ter"adi lesi pre kanker yang kemudian dapat

     berkembang men"adi kanker 

    6 +or'ologi P

    uman papilloma virus (Ps) adalah virus /< 'amili papillomaviridae.

    P virion tidak mempunyai envelope* berdiameter %% nm* mempunyai kapsid

    ikosahedral. :enom P berbentuk sirkuler dan pan"angnya - kb* mempunyai -

    open reading frames (R4s) dan dibagi men"adi gene early (3) dan late (L). :en

    3 mengsintesis ; protein 3 yaitu 3!* 38* 3=* 3%* 3; dan 37* yang banyak terkait

    dalam proses replikasi virus dan onkogen* sedangkan gen L mengsintesis 8 protein

    L yaitu L! dan L8 yang terkait dengan pembentukan kapsid. irus ini "uga bersi'at

    epiteliotropik yang dominan mengin'eksi kulit dan selaput lendir dengan

    karakteristik proli'erasi epitel pada tempat in'eksi.

      E Pr5,ein Perananya

      3! +engontrol pembentukan /< virus dan mempertahankan e'isomal

    38 3 +engontrol pembentukan E transkripsi E trans'ormasi

      3= +engikat sitokeratin

      3% 2rans'ormasi melalui reseptor permukaan (epidermal growt factor, platelet derivat 

     growth factor * p!8$)

      3; ,mmortalisasi E berikatan dengan p %$* trans activated  E kontrol transkripsi

      37 ,mmortalitas E berikatan dengan Rb!*p!07*p!$0

      / Pr5,ein Peranannya

      L! Protein sruktur E mayor Viral Coat Protein

      L8 Protein sruktur E minor Viral Coat Protein

    7

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    8/47

     :ambar ! :enom P * ,nvasi dan Replikasi irus

    Siklus hidup P belum diketahui secara sempurna* tetapi proses timbulnya lesi sudah banyak diketahui. 2empat in'eksi pertama adalah pada sel basal atau sel basal dari epitel

    gepeng yang belum matur. ,n'eksi P yang ter"adi pada sel basal tersebut dibagi men"adi 8

     "enis yaitu>

    !. ,n'eksi irus laten* yakni in'eksi virus yang tidak menghasilkan virus yang in'eksius. Pada

    saat ini yang ter"adi adalah virus tidak berhasil melekat pada permukaan sel tetapi gagal

    melakukan perkembangbiakan dan tidak ter"adi

     pematangan dari partikel & partikel virus. Pada 'ase ini kelainan struktur sel tidak ditemukan

    dan P hanya bias dideteksi dengan metode biomolekuler.

    8. 4ase produkti'* yakni ter"adinya pembentukan /< virus dan membentuk /< yang

    in'eksiosus yang disebut virion. Pembentukan /< virus ini ter"adi di sel intermediet dan

     permukaan epitel sel gepeng. irion kemudian men"adi banyak "umlahnya dan membentuk 

    e'ek merusak sel yang bias dideteksi dengan cara sitologi dan histopatologi.

    8

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    9/47

    :ambar 8 Patogenesis P

    2er"adinya keganasan akibat in'eksi dari P harus memahami terlebih dahulu tentang

    genom dari P. 5angun P terdiri atas $ subbagian yaitu> ARR (Apstein Regulatory

    Region)* 3R ( 3arly Region)* dan LR (Late Region). ARR adalah bagian nonkode yang

     berperan penting pada pengaturan pembentukan dan transkrip pada rangkaian 3R (3arly

    region). 3R dan LR mengandung cetakan bacaan yang terbuka ( pen Reading 4rame F

    R4s) yaitu bagian genom yang punya kemampuan untuk membaca "enis protein. 3R 

    terbentuk pertama kali pada siklus hidup virus dan mengkode protein yang sangat berperan

     pada pembentukan virus* sedangkan LR dibentuk kemudian untuk mengkode struktur protein

    virus.

    ARR "uga adalah bagian regulator yang sangat kompleks di mana peranan dan 'ungsi yang

     pasti dalam siklus hidup virus belum diketahui dengan "elas. 5agian ini mengandung tempat

    ikatan berbagai 'aktor transkrip seperti protein activator* 'aktor transkrip keratinositik 

    spesi'ik* dan 'aktor transkrip lainnya. ,katan6ikatan ini diatur oleh 3arly Region R4s.

    3arly Region R4s mengkode protein yang diperlukan pada proses ker"a dari protein 3!* 38*

    3=* 3%* 3;* dan 37. 3! dan 38 mengkode protein /< dan mengatur proses transkripsi. 3=

    mengkode rangkaian protein yang penting pada proses pematangan dan pembentukan virus.

    3% mengkode protein dan punya daya trans'ormasi pada P.

    Peranan 3; dan 37 R4s sangat penting dalam proses trans'ormasi gen. al ini dapat

    dibuktikan dengan penemuan 3; dan 37 P tipe onkogenik tinggi seperti !; dan !- padakultur "aringan sel yang telah mengalami proses trans'ormasi invitro. 3; dan 37 selalu

    9

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    10/47

    ditemukan pada kenker serviks. al ini menun"ukan peranan 3; dan 37 diperlukan untuk 

     proses pembentukan kanker. 5ila kontrol 3; dan 37 hilang* maka akan ter"adi ekspresi yang

     berlebihan dari 3; dan 37 yang sangat berperan dalam proses pembentukan kanker.

    ,n'eksi primer dari P ter"adi pada sel lapisan basal dan parabasal. Setelah ter"adi penetrasi

    dari virus maka partikel virus yang terdiri atas L! dan L8 berinteraksi dengan molekul di

     permukaan sel target sehingga mempermudah masuknya /< virus ke sel target. 3! dan 38

    masing6masing mengkode /< binding protein yang ber'ungsi untuk men"aga stabilitas

    virus.

    Protein 3! berperan dalam proses inisiasi dan elongasi dari pembentukan /

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    11/47

    :ambar $. 4ilogenetik P

    Pada P yang menyebabkan keganasan* protein yang berperan banyak adalah 3; dan 37.

    mekanisme utama protein 3; dan 37 dari P dalam proses perkembangan kanker serviks

    adalah melalui interaksi dengan protein p%$ dan retinoblastoma (Rb). Protein 3; mengikat p

    %$ yang merupakan suatu gen supresor tumor sehingga sel kehilangan kemampuan untuk 

    mengadakan apoptosis. Sementara itu* 37 berikatan dengan Rb yang "uga merupakan suatu

    gen supresor tumor sehingga sel kehilangan sistem kontrol untuk proses proli'erasi sel itu

    sendiri. Protein 3; dan 37 pada P "enis yang resiko tinggi mempunyai daya ikat yang

    lebih besar terhadap p%$ dan protein Rb* "ika dibandingkan dengan P yang tergolong

    resiko rendah.

    6 Klasi'ikasi

    P dibagi men"adi 8 yaitu virus tipe low-risk (resiko rendah) dan high-risk 

    (resiko tinggi) yang dihubungkan dengan resiko keganasan.

    a. P tipe low-risk (resiko rendah).

    11

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    12/47

    2ipe low-risk cendrung menyebabkan tumor "inak meskipun kadangkala dapat

    menyebabkan kanker antara lain kanker anogenital yaitu tipe ;* !!* =8* =$* ==*

    %=* ;!* 70* 78* dan -!

     b. P tipe high-risk (resiko tinggi)

    2ipe high-risk (resiko tinggi) cenderung menyebabkan tumor ganas. Lebih dari

    $0 tipe P yang diklasi'ikasikan onkogenik atau resiko tinggi (high- risk )

    sebab hubungannya dengan kanker serviks yaitu tipe !;* !-* $!* $$* $=* $%* $9*

    =%* %!* %8* %;* %-* %9* ;;* ;- dan -8.  P tipe !; paling sering di"umpai dan

    sekitar %0 kanker serviks invasi' di"umpai P tipe !-* =%* $!* $$* %8 dan

    %-.; ,n'eksi persisten P6!;* P6!-* P6$!* P6=% sering menyebabkan

    kanker serviks

    ,,.8 5eberapa Penyakit yang ditimbulkan oleh in'eksi P

    a. Kanker serviks

    P berperan dalam menyebabkan ter"adinya kanker serviks tetapi bukan

    satu6satunya penyebab ter"adinya kanker serviks. P tipe !; dan !- menyebabkan ;-

    keganasan tipe skuamosa dan -$ tipe adenokarsinoma. +eskipun in'eksi P biasanya

    tanpa ge"ala in'eksi pada serviks bisa menghasilkan perubahan secara histologi yang

    digolongkan dalam ?ervikal intra6 epitelial /eoplasma (?,/) dera"at !* 8* $ didasarkan pada

    dera"at kerusakan dari sel epitel pada serviks atau adenokarsinoma insitu. ?,/ ! biasanya

    sembuh spontan ( ;0 dari seluruh kasus) dan beberapa berkembang ke arah keganasan ( !

    ). ?,/ 8 dan $ memiliki persentase sedikit untuk sembuh spontan dan memiliki persentase

    yang tinggi untuk berkembang ke arah keganasan.

     b. Kanker ulva dan agina

    2idak semua keganasan pada vulva dan vagina disebabkan in'eksi P. P tipe !; adalah

    yang terbanyak ditemukan pada keganasan vulva dan vagina. P dihubungkan dengan

    sekitar setengah dari penyebab keganasan dari vulva dan vagina. 5eberapa penelitian * P

    tipe !;

    dan !- terdeteksi pada 7; dari keganasan intraepitelial vagina dann =8 dari kanker vulva.

    12

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    13/47

    c. Kanker

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    14/47

    5eberapa penelitian menemukan hubungan yang kuat antara merokok dengan

    kanker serviks* bahkan setelah dikontrol dengan variabel kon'ounding seperti pola

    hubungan seksual. Penemuan lain memperkuatkan temuan nikotin pada cairan

    serviks #anita perokok bahkan ini bersi'at sebagai kokarsinogen dan bersama6

    sama dengan karsinogen yang telah ada selan"utnya mendorong pertumbuhan ke

    arah kanker.

    6 Kontrasepsi oral

    Penelitian secara perspekti' yang dilakukan oleh essey dkk tahun !9-$

    (Schi''man*!99;) mendapatkan bah#a peningkatan insiden kanker serviks

    dipengaruhi oleh lama pemakaian kontrasepsi oral. Penelitian tersebut "uga

    mendapatkan bah#a semua ke"adian kanker serviks invasive terdapat pada

     pengguna kontrasepsi oral. Penelitian lain mendapatkan bah#a insiden kanker 

    setelah !0 tahun pemakaian = kali lebih tinggi daripada bukan pengguna

    kontrasepsi oral. /amun penelitian serupa yang dilakukan oleh peritG dkk 

    menyimpulkan bah#a akti'itas seksual merupakan con'ounding yang erat

    kaitannya dengan hal tersebut.

    J merevie# berbagai peneltian yang menghubungkan penggunaan

    kontrasepsi oral dengan risko ter"adinya kanker serviks* menyimpulkan bah#a

    sulit untuk menginterpretasikan hubungan tersebut mengingat bah#a lama

     penggunaan kontraseps oral berinteraksi dengan 'actor lain khususnya pola

    kebiasaan seksual dalam mempengaruhi resiko kanker serviks. Selain itu* adanya

    kemungkinan bah#a #anita yang menggunakan kontrasepsi oral lain lebih sering

    melakukan pemeriksaan smera serviks*sehingga displasia dan karsinoma in situ

    nampak lebih 'rekuen pada kelompok tersebut. iperlukan kehati6hatian dalam

    menginterpretasikan asosiasi antara lama penggunaan kontrasepsi oral dengan

    resiko kanker serviks karena adanya bias dan 'aktor con'ounding.!*$

    6 e'isiensi giGi

    5eberapa penelitian menun"ukkan bah#a de'isiensi Gat giGi tertentu seperti

     betakaroten dan vitamin < serta asam 'olat* berhubungna dengan peningkatan

    resiko terhadap displasia ringan dan sedang.. /amun sampasaat ini tdak ada

    indikasi bah#a perbaikan de'isensi giGi tersebut akan enurunkan resiko.!*$

    6 Sosial ekonomi

    Studi secara deskrpti' maupun analitik menun"ukkan hubungan yang kuat

    antara ke"adian kanker serviks dengan tingkat social ekonomi yang rendah. al ini14

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    15/47

     "uga diperkuat oleh penelitian yang menun"ukkan bah#a in'eksi P lebih

     prevalen pada #anita dengan tingkat pendidkan dan pendapatan rendah. 4aktor 

    de'isiensi nutrisi* multilaritas dan kebersihan genitalia "uga dduga berhubungan

    dengan masalah tersebut.!*$*%

    6 Pasangan seksual

    Peranan pasangan seksual dari penderita kanker serviks mulai men"adi bahan

    yang menarik untuk diteliti. Penggunaan kondom yang 'rekuen ternyata memberi

    resiko yang rendah terhadap ter"adinya kanker serviks. Rendahnya kebersihan

    genetalia yang dikaitkan dengan sirkumsisi "uga men"adi pembahasan pan"ang

    terhadap ke"adian kanker serviks. umlah pasangan ganda selain istri "uga

    merupakan 'actor resiko yang lain.!*$*

    %. P

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    16/47

    dengan menembus membrana basalis dengan kedalaman invasi !mm dan sel tumor 

    masih belum terlihat dalam pembuluh lim'a atau darah. ika sel tumor sudah terdapat

    D!mm dari membrana basalis* atau !mm tetapi sudah tampak dalam pembuluh lim'a atau

    darah* maka prosesnya sudah invasi'. 2umor mungkin sudah mengin'iltrasi stroma serviks*

    akan tetapi secara klinis belum tampak sebagai karsinoma. 2umor yang demikian disebut

    sebagai ganas praklinik (tingkat ,56occult). Sesudah tumor men"adi invasi'* penyebaran

    secara lim'ogen melalui kelen"ar lim'a regional dan secara perkontinuitatum (men"alar)

    menu"u 'ornices vagina* korpus uterus* rektum* dan kandung kemih* yang pada tingkat

    akhir (terminal stage) dapat menimbulkan 'istula rektum atau kandung kemih. Penyebaran

    lim'ogen ke parametrium akan menu"u kelen"ar lim'a regional melalui ligamentum latum*

    kelen"ar6kelen"ar iliak* obturator* hipogastrika* prasakral* praaorta* dan seterusnya secara

    teoritis dapat lan"ut melalui trunkus lim'atikus di kanan dan vena subklavia di kiri

    mencapai paru6paru* hati * gin"al* tulang dan otak.!*$*;

    (Sumber >

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    17/47

    (Sumber >

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    18/47

    menghambat saluran kencing* mengganggu 'ungsi gin"al dan men"alar ke nodus limpa)*

     pada stadium empat kanker men"alar ke kandung kencing* rektum* atau organ lain (,

    +en"alar ke kandung kencing* rectum* nodus limpa* ,5> +en"alar ke panggul and nodus

    limpa panggul* perut* hati* sistem pencernaan* atau paru6paru ).;

    :ambar. Per"alanan penyakit dan staging

    (Sumber > http>EE###.cirikankerserviks.comE)

    ;. +

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    19/47

    Pada 'ase prakanker* sering tidak ditandai dengan ge"ala atau tanda6tanda yang khas.

     /amun* kadang dapat ditemui ge"ala6ge"ala sebagai berikut>

    a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. :etah yang keluar dari vagina ini

    makin lama makin berbau busuk karena adanya in'eksi dan nekrosis "aringan.

     b. Perdarahan setelah senggama ( post coital bleeding) yang kemudian berlan"t ke

     perdarahan yang abnormal.

    c. 2imbulnya perdarah setelah masa menopause

    d. Pada tahap invasi' dapat muncul cairan ber#arna kekuning6kuningan* berbau dan

    dapat bercampur dengan darah

    e. 2imbul ge"ala6ge"ala anemia akibat dari perdarahan yang abnormal

    '. 2imbul nyeri pada daeah panggul (pelvic) atau pada daerah perut bagian ba#ah bila

    ter"adi peradangan pada panggul. 5ila nyeri yang ter"adi dari daerah pinggang ke

     ba#ah* kemungkinan ter"adi hidrone'rosis. Selain itu masih mungkin ter"adi nyeri

     pada tempat6tempat lainnya.

    g. Pada stadium kanker lan"ut* badan men"adi kurus karena kekurangan giGi* edema pada

    kaki* timbul iritasi pada kandung kemih dan poros usus besar bagian ba#ah (rectum)*

    terbentuknya viskelvaginal dan rektovaginal* atau timbul ge"ala6ge"ala lain yang

    disebabkan oleh metastasis "auh dari kanker serviks itu sendiri.

    7. P3/?3:

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    20/47

    vaksin berisi LP (virus like protein) yang merupakan hasil cloning dari L! (viral capsid 

     gene) yang mempunyai si'at imunogenik kuat. alam hal ini dikembangkan 8 "enis

    vaksin>

    !. aksin pencegahan untuk memicu kekebalan tubuh humoral agar dapat terlindung

    dari in'eksi P.

    8. aksin Pengobatan untuk menstimulasi kekebalan tubuh seluler agar sel yang

    terin'eksi P dapat dimusnahkan.

    Respon imun yang benar pada in'eksi P memiliki karakteristik yang kuat* bersi'at

    lokal dan selalu dihubungkan dengan pengurangan lesi dan bersi'at melindungi terhadap

    in'eksi P genoti' yang sama . alam hal ini* antibodi humoral sangat berperan besar 

    dan antibodi ini adalah suatu virus neutralising antibodi yang bisa mencegah in'eksi P

    dalam percobaan invitro  maupun invivo. Kadar serum neutralising   hanya setelah 'ase

     seroconversion dan kemudian menurun.

    Kadar yang rendah ini berhubungan dengan in'eksi dari virus. P yang bersi'at

    intraepitelial dan tidak adanya 'ase keberadaan virus di darah pada in'eksi ini. Selan"utnya

     protein L! diekspresikan selama in'eksi produkti' dari virus P dan partikel virus

    tersebut akan terkumpul pada permukaan sel epitel tanpa ada proses kerusakan sel dan

     proses radang dan tidak terdeteksi oleh antigen presenting cell   dan makropag. leh

    karena itu partikel virus dan kapsidnya terdapat dalam kadar yang rendah pada kelen"ar 

    lim'e dan limpa* di mana kedua organ tersebut adalah organ yang sangat berperan dalam

     proses kekebalan tubuh. +eskipun dalam kadar yang rendah* antibodi tersebut bersi'at

     protekti' terhadap in'eksi virus P.

    ,munodominant neutralising epitopes terlokalisasi pada protein kapsid L!*

    yang kemudian bergabung men"adi suatu kapsid yang kosong atau virus like particle

    yang secara bentuk dan antigenik sangat identik dengan virion aslinya. Kemudian

    dengan bantuan teknologi yang canggih* dikembangkan suatu P L! LP subunit

    vaksin.

    ,,,.! Respon ,munologi 2erhadap ,n'eksi P

    Sistem kekebalan tubuh terdiri atas dua bagian besar* yaitu sistem kekebalan humoral

    dan sistem kekebalan seluler yang keduanya berperan pada respon imunologis terhadap

    in'eksi P. Sistem kekebalan humoral banyak diperankan oleh sel 5 dengan pembentukanimunoglobulin* sedangkan sistem kekebalan seluler benyak diperankan oleh sel 2* baik sel 2

    20

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    21/47

    sitotoksis maupun sel 2 helper. Pada sistem kekebalan humoral antigen yang masuk akan

     berinteraksi dengan antibodi dan selan"utnya akan mengaktivasi sel 5 men"adi sel plasma

    yang membentuk antibodi (imunoglobulin)* proses aktivasi ini dibantu oleh sel 2 helper.

    Sementara itu* pada sistem kekebalan seluler (cell mediated imunity) antigen terlebih dahulu

    diproses oleh

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    22/47

    Reseptor sel 2 (2?R) dari kedua kelas tersebut berhubungan secara langsung dengan antigen

     peptida yang dihadirkan oleh molekul L< pada permukaan sel yang lain. ?2L ini

     berinteraksi dengan L< kelas ,* sedangkan 2 helper cell mengenali antigen yang dihadirkan

    oleh molekul kelas ,,. +olekul kelas ,, +? diekspresikan pada antigen penting cell (

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    23/47

     pada reseptor antigen6antibodi sel 5 atau 2s di mana sel 2s dan regulasi idiotipenya beker"a

    sama satu dengan yang lain.

    ,,,.8 Respon kekebalan tubuh pada kanker serviks terhadap pa"anan P

    Secara umum respons cell mediated immunity memainkan peran yang penting dalam

    mengatasi in'eksi virus. 2idak terdapat penurunan ke"adian lesi yang dihubungkan dengan

    P pada pasien dengan humoral imunodi'eciency. al ini mengidenti'ikasi bah#a

    #alaupun respons antibodi mungkin memainkan peran* mekanisme cell mediated immunity

    (?+,) penting dalam mela#an P. Selain itu mekanisme ?+, yang penting adalah terdapat

    in'iltrasi seluler menyerupai reaksi hipersensiti'itas tipe = pada pasien dengan #arts. Saat

    respons kekebalan tubuh yang e'ekti' menurun ter"adi peningkatan resiko persisten virus dan

     perkembangan neoplasma . 4aktor lain yang ikut berperan adalah in'eksi tidak menyebabkan

    hal yang berbahaya bagi pen"amu sehingga sering diabaikan . anya pada stadium akhir dari

    lesi saat lesi yang lebih besar berkembang* antigen mungkin terlepas dalam mela#an in'eksi

    secara akti'. engan demikian* kegagalan respons kekebalan tubuh telah diduga sebagai

    'aktor utama dalam perkembangan neoplasia serviks.

    Sel Langerhans* suatu antigen presenting cell (

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    24/47

    selama tidak ter"adi pecahnya sel pen"amu* in'eksi ini tidak menyebar. engan demikian*

    ?2L akan men"adi mekanisme yang lebih e'ekti' pada pertahanan a#al mela#an P

    dibandingkan dengan antibody penetral yang berperan dalam mencegah in'eksi ulang. Protein

    target virus untuk kedua mekanisme tersebut dinyatakan dalam level yang berbeda pada

    lapisan epitel selama siklus sel normal. ?2L akan menargetkan sel yang utuh dari lapisan sel

    yang intermediate di mana ter"adi transkripsi dan pembentukan protein virus 3!* 38* 3%* 3;*

    dan 37 yang ditemukan pada lapisan sel tersebut. Protein kapsid L! dan L8 adalah target

    relevan untuk antibodi penetral.

    irion P adalah suatu partikel ikosahedral yang terdiri dari kapsid protein yang

     bersi'at tidak beramplop dan double stranded /

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    25/47

    antibodi tersebut bisa di"adikan marker dari status in'eksi dan hal ini sebaiknya selalu

    dipantau untuk mengetahui per"alanan penyakit. 5eberapa penelitian telah menyelidiki

    hubungan antara serum antibodi mela#an protein P tipe !; pada kanker serviks dan

    didapatkan seropositi' yang lebih besar secara bermakna pada pasien dibandingkan dengan

    kontrol. 2elah dilaporkan bah#a seropositi' terhadap 37 P tipe !; kemungkinan

     berhubungan dengan stadium penyakit dan berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk .

    2erbentuknya kekebalan humoral terhadap P dalam hubungannya dalam per"alanan

     penyakit mengandung pengertian bah#a antibodi yang terbentuk akibat dari pemaparan yang

     berkepan"angan terhadap antigen dan peningkatan muatan virus. alam hal ini sistem

    kekebalan memainkan peran yang penting dalam menghancurkan sel & sel yang terin'eksi

    virus #alaupun masih tetap ada kemungkinan bah#a antibodi akan mela#an langsung capsid

     protein P (terutama L!) yang dapat menetralisir partikel virus dalam pencegahan dan

     pengendalian in'eksi primer. Sementara itu didapatkan beberapa penelitian yang melaporkan

    hubungan dari antibodi mela#an capsid P tipe !;.

    irus /eutralising antibodies dapat mencegah in'eksi. Pada kadar tertentu* serum

    spesi'ik ,g: memberikan perlindungan dengan cara mengeksudasi ke permukaan dan

    mengakti'asi patogen. Pada kasus in'eksi P* vaksinasi pencegahan yang e'ekti' dibutuhkan

    untuk membangkitkan antibodi yang spesi'ik pada epitel serviks yang secara langsung

    mela#an kapsid protein L! dari P ( yang memainkan peran dalam masuknya virus ke sel

    host).

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    26/47

    abnoramalitas dari pemeriksaan sel serviks yang dihubungkan dengan in'eksi P !; dan

    !-.* dan angka ke"adian ?,/ yang dihubungkan dengan in'eksi P !; dan !-. aksin P

    !;E!- LP ini akan merangsang produksi antibodi yang kadarnya masih lebih tinggi "ika

    dibandingkan dengan kadar antibodi yang dihasilkan oleh tubuh sebagai respons alami dari

    in'eksi virus P* respons kekebalan tubuh yang ditimbulkan memiliki daya perlindungan

    yang lebih lama "ika dibandingkan dengan respons kekebalan tubuh yang ditimbulkan oleh

    in'eksi alami P.

    aksin bivalen P !; dan !- sangat aman dan ditoleransi oleh #anita yang

    mendapatkan vaksin tersebut. aksin P ini sangat baik untuk memberikan perlindungan

    terhadapa in'eksi P pada populasi yang rutin dilakukan pemeriksaan rutin serviks maupun

    yang tidak rutin melakukan pemeriksaan. Pada negara yang sudah men"alankan program

     pemeriksaan rutin serviks secara berkala dengan benar* vaksin ini "uga memiliki e'ekti'itas

    yang sangat tinggi terhadap upaya pencegahan abnormalitas dari hasil pemeriksaan sel

    serviks yang dihubungkan dengan in'eksi P tipe !; dan !-. i

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    27/47

    ditemukannya in'eksi virus P pada daerah cervico genital.

    ,,,.% Sasaran dan Jaktu pemberian aksin

    aksin pro'ilaksis akan beker"a e'isien bila vaksin tersebut diberikan sebelumindividu terpapar in'eksi P. aksin mulai dapat diberikan pada #anita usia !0 tahun.

    5erdasarkan pustaka vaksin dapt diberikan pada #anita usia !068; tahun (rekomendasi 4

    !. ?ervari@

    enis vaksin bivalen P !;E!- L! LP vaksin yang diproduksi oleh :la@o Smith

    Kline 5iological* Ri@ensart* 5elgium. Pada preparat ini* Protein L! dari P

    diekspresikan oleh recombinant baculovirus vector   dan LP dari kedua tipe ini

    diproduksi dan kemudian dikombinasikan sehingga menghasilkan suatu vaksin yang

    sangat merangsang sistem imun . Preparat ini diberikan secara intramuskuler dalam

    tiga kali pemberian yaitu pada bulan ke 0* kemudian diteruskan bulan ke ! dan ke ;

    masing6masing 0*% ml

    8. :ardasil

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    28/47

    al yang sebaiknya dimiliki oleh vaksin P pencegah kanker serviks adalah

    !. +emberikan perlindungan yang adekuat terhadap in'eksi P penyebab

    kanker serviks.

    6 +ela#an virus tersering dan agresi' penyebab kanker 

    6 +emberikan perlindungan tambahan dari tipe virus Plain yang "uga

    menyebabkan kanker.

    8. Respon imun tubuh yang baik akan menghasilkan neutraliGing antibodies yang

    tinggi.

    $. apat memberikan perlindungan yang "angka pan"ang.

    =. +emberikan perlindungan tinggi hingga ke lokasi in'eksi (serviks).

    %. Pro'il keamanan yang baik 

    ;.

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    29/47

    respon antibodi. 5ila respon antibodi rendah dan tidak mempunyai e'ek penangkalan maka

    diperlukan pemberian 5ooster. aksin dikocok terlebih dahulu sebelum dipakai dan

    diberikan secara muskuler sebanyak 0*% dan sebaiknya disuntikkan pada lengan (otot

    deltoid)

    ?ontoh >

    !. Penyuntikan ! > anuari

    8. Penyuntikan 8 > 4ebruari E +aret

    $. Penyuntikan $ > uli

     b. Pencegahan sekunder

    Pencegahan sekunder kanker serviks dilakukan dengan deteksi dini dan skrining

    kanker serviks yang bertu"uan untuk menemukan kasus6kasus kanker serviks secara

    dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan. Perkembangan kanker 

    serviks memerlukan #aktu yang lama. ari prainvasi' ke invasive memerlukan #aktu

    sekitar !0 tahun atau lebih. Pemeriksaan sitologi merupakan metode sederhana dan

    sensiti' untuk mendeteksi karsinoma prakanker. 5ila diobati dengan baik* karsinoma

     prakanker mempunyai tingkat penyembuhan mendekati !00. iagnosa kasus pada

    'ase invasi' hanya memiliki tingkat ketahanan sekitar $%. Program skrining dengan

     pemeriksaan sitologi dikenal dengan Pap mear test dan telah dilakukan di /egara6

    negara ma"u. Pencegahan dengan pap smear terbuki mampu menurunkan tingkat

    kematian akibat kanker serviks %06;0 dalam kurun #aktu 80 tahun (J*!9-;).

    29

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    30/47

    30

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    31/47

    Tes, Pap 6 Pap Sear

    +etode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat

    untuk mengambil sedikit sampel sel6sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel6sel

    tersebut akan dianalisa di laboratorium. 2es itu dapat menyingkapkan apakah ada

    in'eksi* radang* atau sel6sel abnormal. +enurut laporan sedunia* dengan secara teratur 

    melakukan tes Pap smear telah mengurangi "umlah kematian akibat kanker serviks.

    Pap smear dapat digunakan sebagai screening tools karena memiliki sensitivitas>

    sedang (%!6--) dan spesi'isitas> tinggi (9%69-)

     Rekomendasi skrining 

    :ambar. Rekomendasi skrining Pap Smear 

    Syarat>

    6 2idak menstruasi. Jaktu terbaik adalah antara hari ke6!0 sampai ke680 setelah

    hari pertama menstruasi.

    6 8 hari sebelum tes* hindari pembilasan vagina* penggunaan tampon* spermisida

    'oam* krim atau "elly atau obat6obatan pervagina

    6 2idak melakukan hubungan seksual paling sedikit 8= "am sebelum dilakukan tes

    Pap smear 

    31

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    32/47

    ,ndikasi>

    6 alam $ tahun setelah berhubungan seksual pervagina* tidak melebihi umur 8!

    tahun.

    6 Setiap tahun dengan sitilogi konvensional atau setiap 8 tahun dengan peralatan

    liBuid6based.

    6 Setiap 86$ tahun pada #anita D $0 tahun "ika $ hasil tes berurutan normal.

    6 Pada #anita dengan risiko tinggi seperti in'eksi P* "umlah mitra seksual yang

     banyak* suami atau mitra seksual yang berisiko tinggi* imunitas yang terganggu

    seperti in'eksi ,* transplantasi organ* kemoterapi atau pengobatan lama

    kortikosteroid dan ri#ayat terpapar ietilbestrol in utero.

    6 spekulum cocor bebek 

    6 spatula ayre

    6 cytobrush

    6 kaca ob"ek  

    6 alcohol 9%

    +etode pengambilan Pap smear>

    6 5eri label nama pada u"ung kaca ob"ek 

    6 +asukkan spekulum* dapat diberikan air atau salin "ika perlu.

    6 Lihat adanya abnormalitas serviks

    6 ,denti'ikasi Gone trans'ormasi

    6 Pilih u"ung spatula yang paling cocok dengan mulut serviks dan Gona

    trans'ormasi.

    6 Putar spatula $;0Q disekitar mulut serviks sambil mempertahankan kontak 

    dengan permukaan epithelial.

    6 engan putaran searah "arum "am dia#ali dan diakhiri pada "am 9* hasil yang

    terkumpul dipertahankan horiGontal pada permukaan atasnya ketika

    instrument dikeluarkan.

    32

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    33/47

    6 angan memulas sample pada saat ini "ika belum akan 'iksasi. Pegang spatula

    antara "ari dari tangan yang tidak mengambil sample* sementara sample dari

    cytobrush dikumpulkan.

    6 ?ytobrush mempunyai bulu sikat sirkum'eren yang dapat kontak dengan

    seluruh permukaan mulut serviks ketika dimasukkan.

    6 ?ytobrush hanya perlu diputar putaran searah "arum "am.

    6 Pulas sampel pada spatula pada kaca obyek dengan satu gerakan halus.

    6 Kemudian pulas cytobrush tepat diatas sampel sebelumnya dengan memutar 

    gagangnya berla#anan dengan arah "arum "am.

    6 Pulasan harus rata dan terdiri dari satu lapisan* hindari gumpalan besar 

    sebisanya tapi "uga hindari manipulasi berlebihan yang dapat merusak sel*

     pindahkan sampel dari kedua instrument ke kaca ob"ek dalam beberapa detik.

    6 4iksasi specimen secepatnya untuk menghindari arte'ak karena pengeringan

    dengan merendam kaca ob"ek dalam tempat tertutup yang berisi larutan

    ethanol 9% selama 80 menit.

    6 Keringkan dan kirimkan ke 5agian Sitologi Patologi

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    34/47

    6 asil pemeriksaan dibaca dengan system 5ethesda.

    3valuasi sitologi>

    Klasi'ikasi Papanicolaou.

    Kelas , > sel6sel normal

    Kelas ,, > sel6sel menun"ukkan kelainan ringan yang menun"ukkan

    kelainan ringan biasanya disebabkan oleh in'eksi

    Kelas ,,, > mencurigakan kearah keganasan

    Kelas , > sangat mencurigakan adanya keganasan

    Kelas > pasti ganas

    ,nterpretasi an 2indak Lan"ut asil Pemeriksaan Sitologi

    6 aginitis atau servisitis yang akti' dapat mengganggu interpretasi sitologi. ika

    reaksi peradangan hebat* pasien harus diobati dulu. Setelah in'eksi diatasi

    dilakukan pemeriksaan Pap smear ulang ; minggu kemudian

    6 ika hasil pemeriksaan sitologi tidak memuaskan atau tidak dapat dievaluasi*

    harus dilakukan Pap smear ulang ; minggu kemudian

    6 ika hasil pemeriksaan sitologi mencurigakan keganasan (kelas ,,,6,)*

    selan"utnya dilakukan kolposkopi dan biopsi untuk menegakkan diagnosis

    de'initi'.

    6 Pasien dengan hasil evaluasi sitologi negative dian"urkan untuk ulang

     pemeriksaan Pap smear setahun sekali* sampai usia =0 tahun. Selan"utnya 86$

    tahun sekali sampai usia ;% tahun.

    (VA 7(nspeksi Visual dengan Asa Ase,a,8

    ,< adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan

    asam asetat $&% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis

    yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat* akan ter"adi perubahan

    #arna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai

    normal atau abnormal.

    Program Skrining leh J >

    6 Skrining pada setiap #anita minimal ! pada usia $%6=0 tahun

    6 Kalau 'asilitas memungkinkan lakukan tiap !0 tahun pada usia $%6%% tahun

    6 Kalau 'asilitas tersedia lebih lakukan tiap % tahun pada usia $%6%% tahun

    (/ugroho 2au'an* dr. 80!0>;;)

    6 ,deal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap $ tahun pada #anita usia 8%6

    ;0 tahun.34

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    35/47

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    36/47

    menit tersebut* lesi prakanker bisa dideteksi se"ak dini. engan demikian* bisa

    segera ditangani dan tidak berkembang men"adi kanker stadium lan"ut.

    6 Kalau hasil dari test ,< dideteksi adanya lesi prakanker* yang terlihat dari

    adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda men"adi putih* artinya

     perubahan sel akibat in'eksi tersebut baru ter"adi di sekitar epitel. ,tu bisa

    dimatikan atau dihilangkan dengan dibakar atau dibekukan. engan demikian*

     penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (P) itu tidak "adi

     berkembang dan merusak organ tubuh yang lain.

    HPV TES

    2es P "uga berguna untuk menginterpretasikan hasil samar6samar dari tes

    Papanicolaou. ika perempuan memiliki tes Papanicolaou menun"ukkan sel

    skuamosa atipikal signi'ikansi ditentukan (ascus) dan tes P positi'* maka

     pemeriksaan tambahan dengan kolposkopi adalah merupakan indikasi.

    A"i /< P telah dipakai sebagai u"i tambahan paling e'ekti' cara

    mendeteksi keberadaan P sedini mungkin. A"i /< P dapat mengetahui

    golongan hr6P atau ,r6P dengan menggunakan tekhnik ?,, atau dengan

    metode P?R* u"i /< P "uga dapat melihat genotipe P dengan metode

     D!"-#PV $icro "rray %ystem, $ultiple& #PV 'enotyping (it, dan )inear 

     "rray #PV 'enotyping *est.

    +eode P?R dan elektro'oresis dapat mengetahui keberadaan P tanpa

    mengetahui genotipe secara spesi'ik 

    +etode ybrid ?apture ,, System digunakan untuk mengetahui keberadaan

    P dengan memperkirakan kuantitas E "umlah virus tanpa mengetahui genotipe

    P6nya. +etode +ultiple@ P :enotyping Kit digunakan untuk mendeteksi

    8= genotipe P. +etode /

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    37/47

    karsinoma serviks berasal lebih banyak dari lesi prekursornya yang

     berhubungan dengan in'eksi P onkogenik dari hubungan seksual yang akan

     berkembang lesinya setelah $6% tahun setelah paparan pertama dan biasanya

    sangat "arang pada #anita di ba#ah usia !9 tahun.

    6 Pemeriksaan /< P "uga dimasukkan pada skrining bersama6sama dengan

    PapTs smear untuk #anita dengan usia di atas $0 tahun. Penelitian dalam skala

     besar mendapatkan bah#a PapTs smear negati' disertai /< P yang

    negati' mengindikasikan tidak akan ada ?,/ $ sebanyak hampir !00.

    Kombinasi pemeriksaan ini dian"urkan untuk #anita dengan umur diatas $0

    tahun karena prevalensi in'eksi P menurun se"alan dengan #aktu. ,n'eksi

    P pada usia 89 tahun atau lebih dengan

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    38/47

    Penatalaksanaan lesi prakanker serviks yng pada umunya tergolong /,S

    (/eoplasia ,ntraepital Serviks) dapat dilakukan dengan observasi sa"a*

    medikamentosa* terapi destruksi dan terapi eksisi.

    2indakan observasi dilakukan pada tes Pap dengan hasil P* atipia* /,S ! yang

    termasuk dalam lesi intraepitelial skuamosa dera"ad rendah (L,SR). 2erapi nis

    dengan destruksi dapat dilakukan pada L,SR dan L,S2 (Lesi intraeoitelial serviks

    dera"at tinggi). emikian "uga terapi eksisi dapat ditu"ukan untuk L,SR dan L,S2.

    Perbedaan antara terapi destruksi dan terapi eksisi adalah pada terapi destruksi tidak 

    mengangkat lesi tetapi pada terapi eksisi ada spesimen lesi yang diangkat.

    2abel. Klasi'ikasi lesi prakanker serviks dan penanganannya

    8. 2erapi /,S dengan destruksi lokal

    2u"uannya metode ini untuk memusnahkan daerah6daerah terpilih yang

    mengandung epitel abnormal yang nkelak akan digantikan dengan epitelskuamosa yang baru.

    Krioterapi adalah suatu cara penyembuhan penyakit dengan cara mendinginkan

     bagian yang sakit sampai dengan suhu 00 ?. Pada suhu sekurang6kurangnya

    8%0?sel6sel "aringan termasuk /,S akan mengalami nekrosis. Sebagai akibat dari

     pembekuan sel6sel tersebut* ter"adi perubahan tingkat seluller dan vaskular* yaitu>

    !. sel6sel mengalami dehidrasi dan mengkerutM 8.konsentrasi elektrolit dalam sel

    tergangguM $. Syok termal dan denaturasi kompleks lipid proteinM dan =. Status

    umum sistem mikrovaskular. Pada saat ini hampir semua alat menggunakan /80.

    38

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    39/47

    3lektrokauter memungkinkan untuk pemusnahan "aringan dengan kedalaman 86

    $mm. Lesi /,S ! yang kecil di lokasi yang keseluruhannya terlihat pada umumnya

    dapat disembuhkan dengan e'ekti'.

    iatermi 3lektroagulasi Radikal dapat memusnahkan "aringan lebih luas (sampai

    kedalaman !cm) dan e'ekti' dibandingkan elektrokauter tapi harus dilakukan

    dengan anestesia umum. 2etapi 'isiologi serviks dapat dipengaruhi* dian"urkan

    hanya terbatas pada /,S!E8 dengan batas lesi yang dapat ditentukan.

    ?8 Laser adalah muatan listrik yang berisi campuran gas helium* nitrogen dan

    gas ?8 yang menimbulkan sinar laser dengan gelombang !0*; u. Perbedaan

     patologis dapat dibedakan dalam 8 bagian* yaitu penguapan dan nekrosis.

    $. 2erapi /,S dengan eksisi

    Konisasi (cone biopsy) adalah pembuatan sayatan berbentuk kerucut pada serviks

    dan kanal serviks untuk diteliti oleh ahli patologi. igunakan untuk diagnosa

    ataupun pengobatan pra6kanker serviks

    Punch 5iopsi yaitu menggunakan alat yang ta"am untuk men"umput sampel kecil

     "aringan serviks

    39

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    40/47

    Loop electrosurgical e@cision procedure (L33P)> menggunakan arus listrik yang

    dile#ati pada ka#at tipis untuk memotong "aringan abnormal kanker serviks

    *rakelektomi radikal /radical trachelectomy0 okter bedah mengambil leher 

    rahim* bagian dari vagina* dan kelen"ar getah bening di panggul. Pilihan ini

    dilakukan untuk #anita dengan tumor kecil yang ingin mencoba untuk hamil di

    kemudian hari

    isterektomi adalah suatu tindakan pembedahan yang bertu"uan untuk 

    mengangkat uterus dan serviks (total) ataupun salah satunya (subtotal).

    5iasanya dilakukan pada stadium klinik ,< sampai ,,< (klasi'ikasi 4,:).

    Amur pasien sebaiknya sebelum menopause* atau bila keadaan umum baik*

    dapat "uga pada pasien yang berumur kurang dari ;% tahun. Pasien "uga

    40

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    41/47

    harus bebas dari penyakit umum (resiko tinggi) seperti> penyakit "antung*

    gin"al dan hepar.

    !. 2otal isterektomi> pengangkatan seluruh rahim dan serviks

    8. Radikal isterektomi> pengangkatan seluruh rahim dan serviks* indung telur*

    tuba 'alopi maupun kelen"ar getah bening di dekatnya

    c. 2erapi Kanker Serviks ,nvasi' !. Pembedahan

    8. Radioterapi

    2erapi ini menggunakan sinar ionisasi (sinar ) untuk merusak sel6sel kanker.

    2erapi radiasi bertu"uan untuk merusak sel tumor pada serviks serta

    mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik. Kanker serviks stadium

    ,, 5* ,,,* , diobati dengan radiasi. +etoda radioterapi disesuaikan dengan

    tu"uannya yaitu tu"uan pengobatan kurati' atau paliati'. Pengobatan kurati' 

    ialah mematikan sel kanker serta sel yang telah men"alar ke sekitarnya dan

    atau bermetastasis ke kelen"ar getah bening panggul* dengan tetap

    mempertahankan sebanyak mungkin kebutuhan "aringan sehat di sekitar 

    seperti rektum* vesika urinaria* usus halus* ureter. Radioterapi dengan dosis

    kurati' hanya akan diberikan pada stadium , sampai ,,, 5. 5ila sel kanker 

    sudah keluar rongga panggul* maka radioterapi hanya bersi'at paliati' yang

    diberikan secara selekti' pada stadium ,

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    42/47

    !.  Radiasi eksternal   > sinar berasar dari sebuah mesin besar  

    Penderita tidak perlu dira#at di rumah sakit* penyinaran biasanya dilakukan

    sebanyak % hariEminggu selama %6; minggu.

    8.  Radiasi internal  > Gat radioakti' terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan

    langsung ke dalam serviks. Kapsul ini dibiarkan selama !6$ hari dan selama itu

     penderita dira#at di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali

    selama !68 minggu.

    3'ek samping dari terapi penyinaran adalah >

    a. ,ritasi rektum dan vagina

     b. Kerusakan kandung kemih dan rektum

    c. varium berhenti ber'ungsi.

    5iasanya* selama men"alani radioterapi penderita tidak boleh melakukan

    hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal* vagina men"adi lebh sempit

    dan kurang lentur* sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan

    seksual. Antuk mengatasi hal ini* penderita dia"ari untuk menggunakan dilator 

    dan pelumas dengan bahan dasar air. Pada radioterapi "uga bisa timbul diare dan

    sering berkemih.

    $. Kemoterapi

    Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan pemberian obat melalui

    in'us* tablet* atau intramuskuler. bat kemoterapi digunakan utamanya untuk 

    membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. 2u"uan pengobatan

    kemoterapi tegantung pada "enis kanker dan 'asenya saat didiagnosis. 5eberapa

    kanker mempunyai penyembuhan yang dapat diperkirakan atau dapat sembuh

    dengan pengobatan kemoterapi. alam hal lain* pengobatan mungkin hanya

    diberikan untuk mencegah kanker yang kambuh* ini disebut pengobatan

    ad"uvant.

    alam beberapa kasus* kemoterapi diberikan untuk mengontrol penyakit

    dalam periode #aktu yang lama #alaupun tidak mungkin sembuh. ika kanker 

    menyebar luas dan dalam 'ase akhir* kemoterapi digunakan sebagai paliati' untuk 

    memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Kemoterapi kombinasi telah

    digunakan untuk penyakit metastase karena terapi dengan agen6agen dosis tunggal

     belum memberikan keuntungan yang memuaskan ?ontoh obat yang digunakan

     pada kasus kanker serviks antara lain ?

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    43/47

    Platamin)* P5 (Platamin eble 5leomycin) dan lain & lain. ?ara pemberian

    kemoterapi dapat bsecara ditelan* disuntikkan dan diin'us

    bat kemoterapi yang paling sering digunakan sebagai terapi a#al E bersama

    terapi radiasi pada stage ,,

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    44/47

    %. Rambut rontok 

    Kerontokan rambut bersi'at sementara* biasanya ter"adi dua atau tiga minggu

    setelah kemoterapi dimulai. apat "uga menyebabkan rambut patah didekat kulit

    kepala. apat ter"adi seminggu setelah kemoterapi.

    ;. tot dan sara' 

    5eberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada "ari

    tangan dan kaki. Serta kelemahan pada otot kaki.

    7. 3'ek pada darah

    5eberapa "enis obat kemoterapi ada yang berpengaruh pada ker"a sumsum

    tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah merah* sehingga "umlah sel

    darah merah menurun. Uang paling sering adalah penurunan sel darah putih

    (leukosit). Penurunan sel darah ter"adi setiap kemoterapi* dan test darah

     biasanya dilakukan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan "umlah

    sel darah telah kembali normal. Penurunan "umlah sel darah dapat

    menyebabkan>

    a. +udah terkena in'eksi

    al ini disebabkan oleh penurunan leukosit* karena leukosit adalah sel

    darah yang memberikan perlindungan in'eksi. 44

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    45/47

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    46/47

    DAFTAR P0STAKA

    !. Setia#an* et al. (amus (edokteran Dorland 1d 23. Penerbit 5uku Kedokteran 3:?.

    akarta> 80!0. al !0%!.

    8. Kumar * ?otran RS* Robbins SL. 5uku a"ar patologi 7nd  ed * ol. !. akarta >

    Penerbit 5uku Kedokteran 3:?* 8007 > !-96!$.

  • 8/15/2019 Referat CA Serviks Pencegahan

    47/47

    7. ?unningham 4:. +cdonald P?. (arsinoma serviks. bstetric Jilliams. 3disi 8!. ol

    8. akarta. 3:?. 8007M!;886!;8%.

    -.  /or#itG* 3.* Schorge* .  (anker %erviks. 3rlangga 800-M ;86;$.

    9. livera * et all. 8009*  #uman Papiloma Virus* 2he /e# 3ngland ournal o' 

    +edicine. $;!M!9 > !-996!90! http>EE###.ne"m.orgEdoiEpd'E!0.!0%;E/3+e0907=-0!0. e''ner* L.* Schust* .  (anker serviks.  3rlangga 800-M 9=69%. 

    http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMe0907480http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMe0907480