referat dm
TRANSCRIPT
![Page 1: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/1.jpg)
STASE ILMU PENYAKIT DALAMIntan Azzahra 2011730141
Pembimbing : dr. Camelia, Sp.PDKepaniteraan Klinik RSUD Sekarwangi
REFERAT
![Page 2: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/2.jpg)
Definisi ADA (American Diabetes Association) 2010 : Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
WHO 1980 : diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin
![Page 3: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/3.jpg)
Epidemiologi • WHO prevalensi DM di dunia akan
meningkat dari 8,4 juta tahun 2000 menjadi 21,2 juta lebih pada tahun 2030.
• Indonesia menduduki peringkat ke-7 di dunia diantara 10 negara terbanyak yang menderita DM pada tahun 1995 yaitu sebanyak 4,5 juta, dan diperkirakan meningkat pada tahun 2025 menjadi urutan ke 5 sebanyak 12,4 juta.
![Page 4: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/4.jpg)
Countries with the highest numbers of estimated cases of diabetes for 2030
Adapted from Wild SH et al. Diabetes Care 2004; 27: 2569–70.
People with diabetes (millions)
0 20 40 60 80 100
Egypt
Philippines
Japan
Bangladesh
Brazil
Pakistan
Indonesia
USA
China
India
![Page 5: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/5.jpg)
Sekresi Insulin
![Page 6: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/6.jpg)
Klasifikasi Etiologi DM ( Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 di
Indonesia 2011)
![Page 7: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/7.jpg)
Patofisiologi DM I pankreas tidak mampu
menghasilkan insulin karena hancurnya sel-sel beta pulau langerhans.
konsentrasi glukosa dalam
darah meningkat ,
glukosuria (glukosa dalam darah) +
pengeluaran cairan dan elektrolit
<<(diuresis osmotic)
sehingga pasien akan mengalami peningkatan
dalamberkemih (poliuri)
rasa haus (polidipsia).
metabolisme protein dan lemak
terganggu
penurunan berat badan akan muncul gejala
peningkatan selera makan (polifagia)
![Page 8: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/8.jpg)
Patofisiologi DM II
• Retensi Insulin • Gangguan Sekresi Insulin
![Page 9: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/9.jpg)
Normalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan kekurangan glukosa (Mekanisme Retensi Insulin).
Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan.
Namun demikian jika sel-sel beta tidak mampu mengimbanginya maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah DM tipe II.
![Page 10: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/10.jpg)
Gejala Klasik DM
Polifagia
Polidipsi Poliuri
PENURUNAN BB
![Page 11: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/11.jpg)
Gejala Lain DM
Gatal-Gatal Lemas
MATA KABUR Kesemutan
LUKA TAK SEMBUH
Melahirkan Bayi Besar
![Page 12: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/13.jpg)
Langkah diagnostik DM dan TGT
![Page 14: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/14.jpg)
Cara Pelaksanaan TTGO • 3 hari sebelum pemeriksaan pasien tetap makan seperti biasa
dan melakukan kegiatan jasmani seperti biasa• Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum
pemeriksaan. (minum air putih dengan gula tetap diperbolehkan)
• Diperiksa kadar glukosa dan darah puasa • Diberikan glukosa 75 gram (dewasa) atau 1,75 gram/kgBB
( anak),dilarutkan 250ml air diminum dalam waktu 5 menit. • Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai • Diperiksa setelah 2 jam pembebanan • Selama pemeriksaan pasien dalam keadaan istirahat dan tidak
merokok
RENCANA PEMERIKSAAN
![Page 15: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/15.jpg)
DM TIPE 1 DM TIPE 2
• Mudah terjadi ketoasidosis • Pengobatan harus dengan
insulin • Onset waktu akut • Biasanya kurus • Biasanya pada usia muda• Berhubungan dengan HLA
– DR3 & DR 4 • Didapatkan islet cell
antibody ( ICA) • Riwayat keluarga diabetes
(+) pada 10% • 30 – 50 % kembar identik
terkena
• Tidak mudah terja ketoasidosis
• Tidak harus dengan insulin • Onset lama • Gemuk dan tidak gemuk • Biasanya usia > 45 tahun • Tidak berhubungan dengan
HLA • Tidak ada ICA • Riwayat keluarga (+) pada
30% • 100 % kembar identik
terkena
![Page 16: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/16.jpg)
Pilar Penatalaksanaa DM tipe 2
1.Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
![Page 17: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/17.jpg)
Terapi Gizi Medis
Karbohidrat 55-65% :
Protein 15-20 % (0,8-1 mg/kg/hr)
Lemak 10 % (terutama MUFA)
• makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu
• Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
![Page 18: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/18.jpg)
Latihan Jasmani• Prinsip latihan jasmani bagi Diabetes:– Frekuensi =teratur 3-5x/mgg– Intensitas = ringan dan sedang (60-70% max
Heart Rate)– Durasi = 30-60 mnt– Jenis latihan = latihan jasmani bersifat aerobik
u/ meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda.
Max Heart Rate = 220 - umur
![Page 19: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/19.jpg)
Cara Pemberian OHO
• Sulfonilurea : 15 –30 menit sebelum makan • Repaglinid, Nateglinid : sesaat sebelum makan • Metformin : sebelum / pada saat / sesudah
makan • Penghambat glukosidase (Acarbose) :
bersama makan suapan pertama • Tiazolidindion : tidak bergantung pada jadwal
makan. • DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama
makan dan atau sebelum makan.
![Page 20: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/20.jpg)
Intervensi FarmakologiNo. Golongan Mekanisme kerja Dosis dan
sediaan ES-KI
1. Sulfonil urea- Glibenclamid
Insulin secretagous : ATP-sensitive K channel
S:2,5-5mg/tabDH:2,5-15mgLK:12-24jamF:1-2x/hari a.c
ES:hipoglikemiKI:pasien hepar& ginjal
2. Meglitinid- Repaglinid
Insulin secretagous S:1mg/tabDH:1,5-6mgLK:-F:3x/hari a.c
ES: ggn GIKI : gangguan fungsi ginjal dan hati
3. Biguanid- Metformin
↓ Prod glukosa hepar dan ↑ sens. Jar otot& adiposa thdp insulin
S:500-850mgDH:250-3000LK:6-8jamF:1-3x/hari p.c/bersama makan
ES: gjala GIKI: hamil, pasien hepar, ginjal, ph.
![Page 21: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/21.jpg)
No. Golongan Mekanisme kerja Dosis dan sediaan ES-KI
4. Tiazolidinedion - pioglitazone
Mengaktifkan PPAR-g, terbentuk GLUT baru
S:15-30mg/tabDH:15-45mgLK:24 jamF:1x sehari
ES: ↑BB, edemaKI:ggal jtg 3-4
5. Penghambat α-glikosidase (acarbose)
Mengurangi absorbsi glukosa di usus halus
S:50-100mgDH:100-300mgLK:-F:3x bersama suapan I
ES: kembung, flatulens
6 Insulin Menggantikan insulin endogen
-Insulin kerja cepat-Insulin kerja sedang-Insulin kerja campur (cepat dan sedang)-Insulin kerja panjang
ES : hipoglikemiaPerlemakan bag.suntikan reaksi alergi
![Page 22: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/22.jpg)
Kerja dan Dosis Insulin
Dosis :a. Pasien DM muda 0,75-1,5 U/kgbb kerja sedang 2x/hrb. DM dewasa kurus 8-10 U kerja sedang 20-30 m sblm mkan pagidan 4-5 U sblm makan malamc. DM dewasa gemuk 20 U pagi hari dan 10 U sblm makan malam
![Page 23: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/23.jpg)
Indikasi insulin
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Ketoasidosis diabetik • Hiperglikemia
hiperosmolar non ketotik
• Hiperglikemia dengan asidosis laktat
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
• Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak
• Terkendali dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
![Page 24: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/24.jpg)
Komplikasi
![Page 25: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/25.jpg)
Pencegahan • Pencegahan Primer hindari faktor risiko DM dan toleransi
glukosa terganggu.– Menjaga BB ideal, diet sehat, latihan jasmani rutin,
hentikan rokok, hindari hipertensi dan dilipidemia• Pencegahan Sekunder mencegah atau menghambat
timbulnya penyulit DM– Deteksi dini, pengobatan dan pengontrolan teratur,
pencegahan komplikasi.• Pencegahan Tersier mencegah kecacatan lebih lanjut.
![Page 26: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/26.jpg)
GULA DARAH harus dikendalikan
seawal & sebaik mungkin MencegahKomplikasi
Bila komplikasi sudah terjadi
Kondisi organ tidak dapatdikembalikan seperti
semula
Bagaimana sikapseorang diabetisiyang benar
? Tidak perlu pesimis Menerima keadaan dirinya (rasional) Menjalani pengobatan sesuai petunjuk dokter
• Pengaturan makan (diit)• Olah raga• Obat• Hindari stress
![Page 27: Referat Dm](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051223/577c7c7c1a28abe0549ac7eb/html5/thumbnails/27.jpg)
Referensi • Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafriadi, & Elysabeth. 2008. Farmakologi
dan terapi. Edisi 5. Jakarta. • Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta.• PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Dabetes melitus
Tipe 2 Di Indonesia 2011. Jakarta• Price, S. A & Wilson, L. M, 1995, Patofisiologi, EGC. Jakarta• Sherwood Lauralee, 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 21.
EGC. Jakarta. EGC• Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simandibrata, & M., Setiati, S. 2009.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta.