referat fraktur wajah (2)66

Upload: ryan-tantri-ardo

Post on 13-Apr-2018

319 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Fraktur adalah hilangnya atau putusnya kontinuitas jaringan keras tubuh. Cedera kepala

    khususnya wajah sering ditemukan. Pada kecelakaan lalu lintas, tujuh dari sepuluh penderita

    mengalami cedera wajah, kebanyakan berupa luka tajam dan memar. Pada penderita cedera

    wajah terlebih dahulu harus diperhatikan pernafasan, peredaran darah umum, dan kesadaran. Jika

    terdapat patah tulang wajah dengan atau tanpa perdarahan, jalan nafas bagian atas mudah

    tersumbat akibat dislokasi, udem atau perdarahan. Dalam hal ini, selalu harus diingat bahaya

    aspirasi darah atau isi aliran balik lambung. Selain itu lidah dapat menutup faring pada penderita

    yang menutup faring pada penderita yang pingsan.

    Pada cedera wajah ini, selain masalah yang umum dalam setiap kerusakan kulit, jaringan

    lunak, maupun tulang, perlu diperhatikan secara khusus cedera saraf sensorik dan motorik,

    kelenjar dan saluran air.

    Penderita fraktur maksilofasial ini terbanyak pada lakilaki usia produktif, yaitu usia !"

    #$ tahun, sekitar %&,#' ( disertai cedera di tempat lain, dan trauma penyerta terbanyak adalah

    cedera otak ringan sampai berat, sekitar )%(. Penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas

    dan sebagian besar adalah pengendara sepeda motor.

    Fraktur maksilofasial merupakan tantangan di bidang bedah karena struktur anatomi yang

    kompleks dan padat. Penanganan yang tepat dapat menghindari efek samping baik anatomis,

    fungsi, dan kosmetik.*ujuan utama perawatan fraktur fasial adalah rehabilitasi penderita secara

    maksimal yaitu penyembuhan tulang yang cepat, pengembalian fungsi okuler, fungsi pengunyah,

    fungsi hidung, perbaikan fungsi bicara, mencapai susunan wajah dan gigigeligi yang memenuhiestetis serta memperbaiki oklusi dan mengurangi rasa sakit akibat adanya mobilitas segmen

    tulang.

    1

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    2/24

    Penatalaksanaan penderita fraktur maksilofasial dengan cara terapi pembedahan. *erapi

    ini dimaksudkan untuk mengatasi morbiditas yang terjadi, seperti cacat tulang muka, deformitas

    hidung, obstruksi duktus nasolakrimalis yang menyebabkan epiphora +mata berair, destruksi

    ner-us olfaktorius menyebabkan anosmia +kehilangan pembauan, kelainan mata bisa diplopia,

    enopathalmus, perubahan dari garis pupil kedua mata +mata tidak simetris, sampai kebutaan,

    maloklusi, dysaesthesia oleh karena gangguan ner-us infra orbitalis dan ner-us al-eolaris

    superior. *erapi fraktur maksilofasial perlu memperhatikan pengembalian oklusi yang baik serta

    mobilisasi lebih awal sehingga perbaikan fungsi bisa terjadi lebih cepat.

    *eknologi pembedahan dari tahun ke tahun terus berkembang. Sebelum tahun "%',

    operasi pada fraktur maksilofasial hanya dilakukan fiksasi menggunakan wiring saja, dengan

    segala kerugian akibat imobilisasi intermaksiler dengan kawat. *api setelah "%', dimulai

    prosedur operasi yang berbeda dengan berbagai cara untuk mencapai osteosintesis yang lebih

    stabil, dengan memperhatikan reposisi seanatomis mungkin, pengembalian fungsi yang baik,

    fiksasi komplet dan stabil, tidak menimbulkan nyeri pada waktu mobilisasi tulang yang patah,

    tidak merusak struktur saraf, serta menggunakan pendekatan intraoral agar kosmetik baik.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    ". /ntuk mengetahui definisi, klasifikasi dan penatalaksanaan fraktur maksilofasial

    !. /ntuk mengetahui insiden fraktur maksilofasial yang terjadi di 0SP1D dari tahun !$$%

    !$$'

    2

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    3/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1 DEINISI

    Fraktur maksilofasial adalah fraktur yang terjadi pada tulangtulang wajah yaitu tulang

    2ygomatikus, nasal, maksila dan mandibula.

    2. 2 ANAT!MI

    *ulangtulang wajah terdiri3 tulang nasal4hidung, tulang 2ygomatikus4pipi, tulang

    maksila4rahang atas, tulang mandibula4rahang bawah.

    5orma Frontalis

    Dilihat dari depan tengkorak tampak o-al dengan bagian atas lebih lebar dari pada bagian

    bawah. 6agian atas dibentuk oleh os frontal yang kon-eks dan halus sedangkan bagian bawah

    sangat irreguler. Diatas kedua ca-um orbita terdapat tonjolan yang melengkung dinamakan arkus

    superciliaris yang tampak lebih menonjol pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan

    diantara kedua arkus terdapat bagian yang menonjol yang disebut glabela. Dibawah glabela

    terdapat nasion yang merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal.

    Ca-um orbita menyerupai segi empat dimana pada sisi atas +supra orbita margin dibentuk oleh

    os frontal yang pada "4# medialnya terdapat supra orbital notch yang merupakan tempat

    keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi lateral dibentuk oleh proccesus frontal os

    2ygomaticum dan proccesus 2ygomaticum os frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin

    dibentuk oleh os 2ygomaticum dan os maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os frontal

    dan bagian bawah os lakrimal.

    3

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    4/24

    7ambar " 3 1natomi 8rbita

    Pada norma frontalis tampak 3

    ". 8s. Frontale

    tuberculum frontale

    tonjolan pada dahi dikanan dan kiri

    arcus superciliaris

    tonjolan yang melengkung diatas mata

    Sinus frontalis 3 kedua dinding anterior dan posterior dapat mengalami cedera, karena

    dinding posterior berhubungan dengan duramater dimana dapat terjadi kerusakan dari

    sistem saraf pusat yang manifestasi sebagai kebocoran dari cairan serebro spinal

    !. 8rbita

    Fossa orbita terdiri atas 9 macam tulang yang memiliki ketebalan yang

    berbeda.*ulang frontal membentuk rima orbita dan atap dari fossa orbita, permukaan medial

    dibentuk oleh tulang ethmoid dan greter wing of sphenoid dan 2ygoma membentuk dinding

    lateral, di inferior lantai fossa orbita dibentuk oleh rima infraorbita yang dibentuk oleh os

    4

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    5/24

    2igomatikus dan tulang ma:illa, daerah ini sangat tipis maka pada umumnya fraktur dapat

    terjadi disini. Fraktur pada lantai fossa orbita dikenal dengan blowout fraktur yang dapat

    menyebabkan terjepitnya otot pergerak bola mata yaitu m. rektus inferior yang membatasi

    gerakan bola mata ke arah atas.

    #. 5asal

    Fraktur os nasal adalah salah satu yang paling umum terjadi diantar fraktur fasial yang

    lain. Contoh, fraktur nasoorbitiethmoid adalah fraktur yang serius, dimana trauma terjadi

    pada jembatan antar tulang os nasalfraktur, dapat meluas ke os frontal dan ma:illa,dan yang

    paling berbahaya adalah terjadinya fraktur atau diskontuinitas dari fossa kribosa yang

    ditandai oleh gejala rhinorea.

    &. ;ygomatica 4 komplek 2ygomaticoma:illa

    Seperti os nasal, tulang ini juga merupakan tulang pada muka yang menonjol,

    sehingga rentan terhadap trauma. Pada fraktur tulang 2ygoma ini dapat terjadi depresi sentral

    dan dengan fraktur pada ke dua ujung dari tulang 2ygoma, fragmen fraktur sentral dari tulang

    ini dapat menyebabkan trismus dengan mempengaruhi otot temporal. *ulang 2ygoma adalah

    tulang yang tebal maka insiden fraktur isolasi jarang terjadi, namun trauma dapat

    mempengaruhi ke tulang yang lebih tipis disekitar tulang 2igoma seperti os. orbita dan dan

    maksilla. fraktur seperti ini dikenal sebagi fraktur tetrapod atau fraktur tripod.

    ). 3 1dalah fraktur tans-ersal maksilla yang terjadi pada batas atas dari akar

    apikal, diantara dan dibawah dari batas inferior os nasal

    =e fort >> 3 fraktur tran-ersal,fraktur rima infra orbita yang meluas ke arah lateral dan

    posterior ke pterygomaksillar

    =e fort >>> 3 Fraktur maksilla ini juga dikenal sebagai craniofacial dysfungtion, yang

    akibat dari kecelakkan motor atau mobil sehingga mengakibatkan terjadinya hilangnya

    5

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    6/24

    kontak tulang mid face dengan basis kranii

    %.

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    7/24

    Front and lateral threedimentional C* scans

    demonstrate displaced fractures of all 2ygomatic buttresses.

    *he patient with a left

    displaced 2ygomatic fracture.

    1n open reduction with rigid

    miniplate fi:ation was

    performed with postoperati-e

    result shown.

    Fraktur 2igoma merupakan merupakan fraktur fasial yang paling sering terjadi. *ingginya

    insiden dari fraktur 2igoma berhubungan dengan lokasi 2igoma yang lebih menonjol. Predileksi

    terutama pada lakilaki, dengan perbandingan &3" dengan perempuan. Penyebab dari fraktur2igoma yang paling sering adalah dikarenakan kecelakaan kendaraan bermotor. ;igoma

    mempunyai peran yang penting dalam membentuk struktur wajah, dan disrupsi dari posisi

    2igoma dapat mengganggu fungsi okular dan mandibular? oleh karena itu trauma pada 2igoma

    harus didiagnosa secara tepat dan ditangani secara adekuat.

    Diagnosa dari fraktur 2igoma didasarkan pada pemeriksaan klinis dan pemeriksaan

    penunjang. 0iwayat trauma pada wajah dapat dijadikan informasi kemungkinan adanya fraktur

    pada kompleks 2igomatikus selain tandatanda klinis. Dari anamnesis dapat ditanyakan

    kronologis kejadian trauma, arah dan kekuatan dari trauma terhadap pasien maupun saksi mata.

    *rauma dari arah lateral sering mengakibatkan fraktur arkus 2igoma terisolasi atau fraktur

    2igoma komplek yang terdislokasi inferomedial. *rauma dari arah frontal sering mengakibatkan

    fraktur yang terdislokasi posterior maupun inferior.

    7

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    8/24

    Pemeriksaan 2igoma termasuk inspeksi dan palpasi. >nspeksi dilakukan dari arah frontal,

    lateral, superior, dan inferior. Diperhatikan simetri dan ketinggian pupil yang merupakan

    petunjuk adanya pergeseran pada dasar orbita dan aspek lateral orbita, adanya ekimosis

    periorbita, ekimosis subkonjungti-a, abnormal sensiti-itas ner-us, diplopia dan enoptalmus, yang

    merupakan gejala yang khas efek pergeseran tulang 2igoma terhadap jaringan lunak sekitarnya.

    *anda yang khas dan jelas pada trauma 2igoma adalah hilangnya tonjolan prominen pada daerah

    2igomatikus. Selain itu hilangnya kur-atur cembung yang normal pada daerah temporal berkaitan

    dengan fraktur arkus 2igomatikus. Deformitas pada tepi orbita sering terjadi jika terdapat

    pergeseran, terutama pada tepi orbital lateral dan infraorbita. 1hli bedah juga meletakkan jari

    telunjuk dibawah margin infraorbita, sepanjang 2igoma, menekan ke dalam jaringan yang oedem

    untuk palpasi secara simultan dan mengurangi efek -isual dari oedem saat melakukan

    pemeriksaan ini.

    Penggunaan C* Scan dan foto roentgen sangat membantu menegakkan diagnosa,

    mengetahui luasnya kerusakan akibat trauma, dan perawatan. C* scan pada potongan a:ial

    maupun coronal merupakangold standardpada pasien dengan kecurigaan fraktur 2igoma, untuk

    mendapatkan pola fraktur, derajat pergeseran, dan e-aluasi jaringan lunak orbital.

    Secara spesifik C* scan dapat memperlihatkan keadaan pilar dari midfasial3 pilar

    nasoma:illary, 2ygomaticoma:illary, infraorbital, 2ygomaticofrontal, 2ygomaticosphenoid, dan

    2ygomaticotemporal.

    Penilaian radiologis fraktur 2igoma dari foto polos dapat menggunakan foto waters,

    caldwel, submento-ertek dan lateral. Dari foto waters dapat dilihat pergeseran pada tepi orbita

    inferior, maksila, dan bodi 2igoma. Foto caldwel dapat menunjukkan region fronto2igomatikus

    dan arkus 2igomatikus. Foto submento-ertek menunjukkan arkus 2igomatikus.

    @lasifikasi fraktur komplek 2igomatikus adalah

    ". Fraktur stable after ele-ation 3

    Aanya arkus +pergeseran ke medial

    0otasi pada sumbu -ertikal, bisa ke medial atau ke lateral.

    !. Fraktur unstable after ele-ation 3

    8

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    9/24

    Aanya arkus +pergeseran ke medial

    0otasi pada sumbu -ertikal, medial atau lateral

    Dislokasi en loc, inferior, medial, posterior, atau lateral

    Comminuted fraktur.

    8ptimalnya fraktur ditangani sebelum udem pada jaringan muncul, tetapi pada praktek di

    lapangan hal ini sangat sulit. @eputusan untuk penanganan tidak perlu dilakukan terburuburu

    karena fraktur 2igoma bukan merupakan keadaan yang darurat. Penundaan dapat dilakukan

    beberapa hari sampai beberapa minggu sampai udem mereda dan penanganan fraktur dapat lebih

    mudah.

    Penatalaksanaan fraktur 2igoma tergantung pada derajat pergeseran tulang, segi estetikadan defisit fungsional. Perawatan fraktur 2igoma ber-ariasi dari tidak ada inter-ensi dan

    obser-asi meredanya oedem, disfungsi otot ekstraokular dan parestesi hingga reduksi terbuka dan

    fiksasi interna. >nter-ensi tidak selalu diperlukan karena banyak fraktur yang tidak mengalami

    pergeseran atau mengalami pergeseran minimal. fraktur 2igoma tidak membutuhkan perawatan

    operatif. Jika inter-ensi diperlukan, perawatan yang tepat harus diberikan seperti fraktur lain

    yang mengalami pergeseran yang membutuhkan reduksi dan alat fiksasi.

    2.".2 raktur %r($ta

    Fraktur blow out biasanya terjadi karena trauma tumpul pada orbita yang dikarenakan

    oleh suatu objek, yamg mempunyai diameter lebih besar dari ca-um orbita itu sendiri. Fraktur

    blow in terjadi akibat daripada perpindahan fragmen fraktur kedalam ka-um orbita, yang

    menyebabkan terjadinya penurunan -olume ca-um orbita dan terjepitnya jaringan lunak dari

    orbita. Contohnya jatuh dari ketinggian, dapat juga terjadi se-ere blows, yang terjadi karenatembakan.

    Pada pemeriksaan fisik, penting untuk memeriksa fungsi motorik dan sensorik dari

    ner-us fasialis. Aipoestesia pada ner-us supra dan infra orbita dapat disebabkan oleh fraktur

    ca-um orbita.

    9

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    10/24

    7ejala klinis ekimosis, edema palpebra orbita, perdarahan subkonjungti-a, diplopia, dapat

    terjadi an yang paling sering biasanya terbatasnya gerakan bola mata ke atas dan kebawah, selain

    itu bisa terjadi enofhalmus, anestesi ner-us infraorbita dan emfisema dari palpebra. 5er-us

    infraorbital yang terletak di dasar ca-um orbita, dan keluar dari foramen infraorbita, fraktur dari

    arkus 2ygomatikus dapat menyebabkan terjadinya hipoesthesia berdasarkan dari dermatom. Pada

    arkus 2ygomatikus terdapat origo dari m. masseter, m. 2ygomatikus major, dan fasia temporalis.

    Penatalaksanaan pada fraktur orbita, dapat berupa terapi suportif termasuk posisi kepala

    lebih tinggi daripada badan + ele-asi kepala dan anagesik. >ndikasi untuk operatif kadang

    kontro-ersi, karena gejala diplopia yang bertahan ! minggu setelah terjadinya trauma, fraktur

    multiple dan enofthhalmus.

    2.".". raktur Nasal

    Fraktur hidung merupakan fraktur yang sering kita jumpai seharihari. 1kantetapi pada

    saat kejadian, fraktur tersebut sering tidak mendapatkan perawatan dan perhatian. >dentifikasi

    dan perawatan fraktur sedini mungkin dapat mengurangi komplikasi pada fraktur hidung dan

    septum hidung.

    a. Btiologi

    @ejadian terbanyak sering disebabkan karena perkelahian + #& ( , kecelakaan + !' ( ,

    dan olahraga + !#( . 0atio antara pria dan wanita pada fraktur hidung ! 3 ", dan terjadi pada usia

    ") #$ tahun, pada anakanak kejadian tersering dikarenakan terjatuh.

    b. Patofisiologi

    Fraktur berdasarkan arah datangnya tekanan ke hidung dibedakan menjadi 3

    ". Depan, dapat menyebabkan fraktur yang simpel sampai pendataran hidung bagian dalam10

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    11/24

    !. =ateral, hanya mengenai " sisi dari tulang hidung, akantetapi dengan kekuatan yang besar

    dapat pula kedua tulang menjadi displaced. *ekanan dari lateral dapat menyebabkan septum

    berpindah atau bisa saja berupa patah dengan tipe buckle.

    #. 1tas, hal ini sangat jarang. >ni dapat menyebakan septum fraktur dan dislokasi dari kartilago

    uadrangular

    c. 7ejala @linis

    6isa didapat dari riwayat trauma hidung atau wajah dengan ditandai 3

    Bpistaksis

    Perubahan bentuk hidung

    8bstruksi udara di hidung

    Bkimosis di supra orbita

    d. Diagnosis 6anding

    Fraktur naso etmoidalis kompleks

    Fraktur maksila

    e. Pemeriksaan Penunjang

    Foto nasal

    Foto waters

    11

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    12/24

    )a&(ar * +%t% nasal

    f. Penatalaksanaan

    0eposisi fraktur nasal 3 *indakan melakukan pengembalian dari fragmen tulang nasal

    yang mengalami patah tulang kembali ke kedudukan semula.

    8perasi 3 >ndikasi 3 Deformitas, @ontra indikasi 3 *idak ada

    )a&(ar raktur !s Nasal

    a Dilihat dari depan b Dilihat dari atas

    *indakan 8perasi 3

    ". 0eduksi tertutup

    !. 0eduksi terbuka

    @omplikasi operasi

    ". @omplikasi awal4cepat

    Bdema, ekimosis, epistaksis, hematoma, infeksi dan kebocoran liuor.

    !. @omplikasi lanjut

    @omplikasi ini berupa obstruksi jalan nafas, fibrosis4kontraktur, deformitas sekunder,

    sinekia, hidung pelana dan perforasi septal. Penatalaksanaan terbaik dari komplikasi ini

    adalah dengan mencegah terjadinya komplikasi itu sendiri.

    12

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    13/24

    Aematom

    Cukup serius dan membutuhkan drainase. Aarus dicari adanya hematom septal pada

    setiap kasus trauma septal karena kondisi ini menyebabkan timbulnya infeksi sehingga kartilago

    septal hilang dan akhirnya terbentuk deformitas pelana. Aematom septal harus dicurigai jika

    didapati nyeri dan pembengkakan yang menetap? komplikasi ini perlu diperhatikan pada anak

    anak. Splint silastic dapat digunakan untuk mencegah reakumulasi darah pada tempat hematom.

    Bpistaksis

    6iasanya sembuh spontan tapi jika kambuh kembali perlu dikauter, tampon nasal atau

    ligasi pembuluh darah. Perdarahan anterior karena laserasi arteri etmoid anterior, cabang dari

    arteri optalmikus +sistem karotis interna. Perdarahan dari posterior dari arteri etmoid posterior

    atau dari arteri sfenopalatina cabang nasal lateral, dan mungkin perlu ligasi arteri maksila interna

    untuk menghentikannya. Jika menggunakan tampon nasal, tidak perlu terlalu banyak, karena

    dapat mempengaruhi suplai darah pada septum yang mengalami trauma sehingga menyebabkan

    nekrosis.

    >nfeksi

    *idak umum terjadi, tapi antibiotik profilaksis penting untuk pasien yang mempunyai

    penyakit kelemahan kronis, immunocompromised dan dengan hematom septal.

    @ebocoran liuor

    Jarang dan disebabkan fraktur Ecribriform plate atau dinding posterior sinus frontal.

    @ebocoran kulit cukup diobser-asi selama & sampai % minggu dan biasanya terjadi penutupan

    spontan. @onsultasi bedah saraf.

    Perawatan Pas c a bedah

    >nfus 0inger =aktat 4 Dekstrose ) ( " 3 & dilanjutkan selama " hari

    1ntibitika profilaksis diteruskan setiap ' jam , sampai # kali pemberian

    13

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    14/24

    1nalgetika diberikan kalau perlu

    Penderita sadar betul boleh minum sedikit , sedikit

    6ila ' jam kemudian tidak apa apa boleh makan bubur + lanjutkan " minggu

    Perhatikan posisi tidur , jangan sampai daerah operasi tertekan.

    0awat luka pada hari ke ! # , angkat jahitan hari ke9.

    2."., raktur Mand$(ula

    *anda fraktur mandibula sering berupa perdarahan dari rongga mulut dan adanya

    maloklusi. Ciri lain tampak pada inspeksi berupa adanya asimetris dan teraba adanya fraktur.pada

    palpasi teraba garis fraktur dan mungkin terdapat mati rasa bibir bawah akibat kerusakan ner-us

    mandibula. Fraktur pada umumnya akan disertai dislokasi fragmen tulang sesuai dengan tonus

    otot yang berinsersi di tempat tersebut. Fraktur pada umumnya merupakan fraktur terbuka

    sehingga kebersihan mulut harus dijaga.

    Fraktur pada mandibula harus dibagi berdasarkan letak dari fraktur, derajat kerusakan,

    dan keadaan gigi. Pada pemeriksaan fisik akan dijumpai maloklusi, nyeri pada lokasi fraktur,

    ekimosis pada mukosa atau laserasi dengan perdarahan diantara gigi dan lokasi fraktur.

    Pada pemeriksaan penunjang dengan sinar rontgen dapat membantu dalam mendiagnosa

    fraktur mandibula. Pada pasien dengan luka tertutup di daerah rahang, foto panoramik adalah

    foto yang sangat ideal pada pemeriksaan rontgen untuk menggambarkan fraktur dan kondisi gigi.

    Pada luka yang multiple foto C* scan # dimensi dapat menghasilkan gambaran foto yang bagus

    dari fraktur.

    Pembagian jenis fraktur 3

    ".

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    15/24

    7ambar 3 letak fraktur mandibula

    !.

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    16/24

    5umbness, kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi di bawah n. al-eolaris.

    Pemeriksaan pada pasien dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi, sedangkan

    pemeriksaan penunjang menggunakan 3

    a. C*Scan

    b. C*Scan # dimensi

    c. *omografi daerah *emporo ntraoral film

    f. Foto panoramik

    Penatalaksanaan

    0eduksi dan stabilisasi dari fraktur mandibula adalah kunci utama keberhasilan

    pengobatan. Cara pengobatan dapat ber-ariasi berdasarkan derajat keparahan, lokasi dari fraktur,

    dan ada 4 tidaknya gigi. Fraktur mandibula seringkali di obati dengan reduksi tertutup dengan

    pemasangan wiring pada gigi atau reduksi terbuka dengan internal rigid fiksasi dengan

    menggunakan plate. Cara pemasangan reduksi tertutup dengan wiring pada arkus bars di gigi dan

    intermaksila fiksasi selama & % minggu. >nternal rigid fiksasi membutuhkan stabilisasi dengan

    plate dan screw.

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    17/24

    Skull with mandibular plates. 0igid fi:ation of mandibularfractures shown on skull using

    titanium plates.

    2.".- raktur &a$lla

    *ulang maksila membentuk komponen terbesar dari " 4# bagian tulang muka. *ulang

    maksila adalah tulang yang penting di pertengahan muka karena tulang tersebut menyokong

    struktural antara basis kranii dengan ca-um orbita. >nsidensi fraktur seringkali lebih rendah

    daripada tulang nasal atau mandibula karena tulang ini mempunyai struktural yang kuat. Pada

    pertengahan wajah terdapat tulang dengan struktural yang kuat + lebih tebal , sehingga

    mempunyai daya untuk menahan kekuatan trauma. Struktural tulang yang kuat ini menyediakan

    perlindungan ke otak, ke pertengahan wajah, dan ca-um orbita.

    Btiologi

    Fraktur

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    18/24

    0enee =e Fort + tahun "$" mengklasifikasikan fraktur maksila untuk pertama kali.

    @lasifikasi ini menjelaskan secara umum Igaris besar yang melemahkan wajah I. Pembahasan

    fraktur maksila tidaklah cukup tanpa klasifikasi =e Fort.

    Fraktur =e Fort >

    Fraktur =e Fort >, atau fraktur trans-ersal, meluas melalui dasar dari sinus maksilaris

    diatas dari apikal gigi dan memisahkan prosesus al-eolar, palatal, dan processus pterygoid dan

    struktur di atasnya. Fraktur trans-ersal ini, melewati seluruh maksila bagian bawah, memisahkan

    al-eolar sebagai suatu segmen yang mobile dari bagian pertengahan wajah yang lain. Dislokasi

    dari segmen al-eolar juga bisa terjadi pada fraaktur ini. 7aya trauma yang besar dapatmemisahkan palatal ke garis pertengahan.

    Fraktur =e Fort >>

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    19/24

    Fraktur piramida dari maksila disebut juga dengan fraktur =e Fort >>. Pola fraktur ini

    mulai dari lateral, sama seperti =e Fort >, tetapi dari medial menjalar ke arah superior, termasuk

    bagian medial dari ca-um orbita dan nasal. Fraktur ini meluas melewati hidung dengan berbagai

    -ariabilitas, melibatkan tulang rawan hidung, atau meluas dan memisahkan sutura nasofrontal,

    dapat juga meluas secara diagonal dari tulang pterygoid melalui maksila ke bagian inferior dari

    rima orbita dan ke atas mengenai bagian medial dari fossa orbita yang berakhir di os nasal, hal

    tersebut menyebabkan al-eolus maksila, dinding medial ca-um orbita dan hidung menjadi

    terpisah.

    Fraktur =e Fort >>>

    Fraktur =e Fort >>> atau craniofasial dysjunction. Fraktur ini memisahkan pertengahan

    tulang wajah dari cranium. Fraktur menjalar trans-ersal memisahkan sutura 2ygomatikusfrontalis sampai ke dasar dari ca-um orbita dan berakhir di sutura nasofrontal. *ulang ca-um

    orbita terpisah dari dinding lateral, dasar, dan medial dari ca-um orbita. Aal tersebut tidak umum

    jika fraktur hanya terjadi pada satu fragmen tulang, tetapi biasanya merupakan kombinasi dari

    fraktur 2ygoma, nasoethmoid dan ca-um orbita. Fraktur ini menyebabkan terjadinya asimetris

    wajah dan mobilitas yang minimal.

    Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan C* Scan # dimensi memberi manfaat yang besar dalam diagnosis,

    klasifikasi, dan perencanaan pre operatif untuk kompleks fraktur maksila.

    *erapi

    *erapi fraktur maksila adalah reduksi dan imobilisasi. Aal tersebut tergantung dari jenis

    fraktur. *ujuan dari terapi fraktur =e Fort adalah menstabilkan oklusi pre trauma dengan tinggi

    dan proyeksi wajah yang normal. 8klusi yang benar dapat dicapai dengan fiksasi intermaksila

    dan dengan fiksasi maksilomandibular. *erapi secara tepat dan cepat dengan >ni adalah salah satu terapi yang sederhana namun

    efektif dan digunakan untuk imobilisasi dan stabilisasi.

    1khir akhir ini telah berkembang teknik reduksi terbuka menggunakan fiksasi dengan

    plate dan screw. 6one graft dapat dipakai untuk menggantikan tulang yang mengalami fraktur

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    20/24

    yang kominutif atau missing bone. Pendekatan pembedahan telah mengalami perkembangan

    pesat dan memberikan hasil estetik dengan insiden defotmitas sekunder yang lebih rendah.

    BAB III

    PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    21/24

    LAP!/AN !PE/ASI PLASTIK /SPAD )AT!T S!EB/!T!

    TAHUN 200

    N% D$agn%s$s Jan e( Mar Ar Me$ Jun Jul Ags Se !kt N%3 Des 4

    1 Fr > >> >>> >> >> >> > > ")

    2Fr.>> >>> > > > > "$

    "Fr.;ygomaticus

    >>>> >> >>> > > >>> >> "%

    ,Fr.8s nasal

    > > > #

    TAHUN 2005

    N% D$agn%s$s Jan e( Mar Ar Me$ Jun Jul Ags Se !kt N%3 Des 4

    1Fr >> > >>> >>

    2Fr. > > > >> %

    "Fr.;ygomaticus

    >> > >>> >> > >>>>> "&

    ,Fr.8s nasal

    >> > > &

    TAHUN 2006

    N% D$agn%s$s Jan e( Mar Ar Me$ Jun Jul Ags Se !kt N%3 Des 4

    1Fr >> >>> >> > > >>> >> >>> "'

    2Fr. > > >> >>> '

    "Fr.;ygomaticus

    >> > > > > > 9

    , Fr.8s nasal > "

    Dari hasil penelitian deskriptif sederhana yang dilakukan berdasarkan data yang didapat

    dari Januari tahun !$$% sampai dengan desember !$$' dapat diperoleh informasi dari tabel

    bahwa 3

    8perasi fraktur mandibula yang dilakukan pada tahun !$$% adalah ") kasus yang

    mengalami penurunan menjadi kasus pada tahun !$$9 namun pada tahun !$$' jumlah

    meningkat menjadi "' kasus, yang menandakan terjadi peningkatan insiden fraktur ma:illa

    dari tahun ke tahun

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    22/24

    8perasi fraktur ma:illa pada tahun !$$% adalah "$ kasus yang mengalami penurunan

    menjadi penurunan menjadi % kasus pada tahun dan meningkat kembali pada tahun !$$'

    dengan jumlah kasus '. *ipe fraktur mengalami penurunan namun tidak berarti.

    8perasi fraktur 2ygomatikus yang dilakukan pada tahun !$$% adalah dengan "% kasusyang mengalami penurunan tidak berarti menjadi "& kasus pada tahun !$$9 namun

    mengalami penurunan yang berarti pada tahun !$$' dengan menjadi 9 kasus.

    8perasi fraktur os. 5asal yang dilakukan ada tahun !$$% totalnya adalah # kasus yang

    meningkat menjadi & kasus pada tahun !$$9 namun mngalami penurunan drastis pada

    tahun !$$' dengan total hanya " kasus.

    Penatalaksaan berupa operasi pada fraktur mandibulla dari tahun !$$% sampai dengan

    tahun !$$' yang mengalami peningkatan kasus dari tahun ke tahun sangat cocok dengan laterbelakang teori dimana fraktur mandibulla adalah tulang wajah yang paling sering mengalami

    trauma yangmenyebabkan terjadi fraktur mandibula

    Fraktur yang ke dua tersering adalah fraktur komplek 2ygomaksilaris yang,yang

    mengalami peningkatan pada tahun !$$9 dan mengalami penurunan berarti pada tahun !$$'

    Penatalaksaan pada frakur nasal yang mengalami penurunan berarti dari tahun !$$% !$$'

    menandakan penurunan insiden fraktur nasal dari tahun tahun sebelumnya

    BAB I7

    KESIMPULAN

    ". >nsidens trauma wajah tersering di 0SP1D 7atot Soebroto pada tahun !$$%!$$' yaitu

    fraktur

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    23/24

    !. Fraktur nasal merupakan fraktur yang tersering dibandingkan dengan fraktur wajah yang lain

    dan fraktur maksilofacial terbanyak terjadi pada lakilaki usia produktif yaitu usia !"#$

    tahun yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dan sebagian besar adalah pengendara

    motor.

    #. Pada penderita cedera wajah terlebih dahulu harus diperhatikan pernafasan, peredaran darah

    umum, dan kesadaran. Penanganan yang tepat dapat menghindari efek samping baik

    anatomis, fungsi, dan kosmetik.

    &. *ujuan utama perawatan fraktur fasial adalah rehabilitasi penderita secara maksimal yaitu

    penyembuhan tulang yang cepat, pengembalian fungsi okuler, fungsi pengunyah, fungsi

    hidung, perbaikan fungsi bicara, mencapai susunan wajah dan gigigeligi yang memenuhi

    estetis serta memperbaiki oklusi dan mengurangi rasa sakit akibat adanya mobilitas segmen

    tulang.

    ). Penatalaksanaan penderita fraktur ma:ilofacial dengan cara terapi pembedahan. *erapi ini

    dimaksudkan untuk mengatasi morbiditas yang terjadi, seperti cacat tulang muka, deformitas

    hidung + de-iasi kelateral atau kedalam4 pesek , obstruksi duktus nasolakrimalis yang

    menyebabkan epiphora + mata berair , destruksi ner-us olfaktorius menyebabkan anosmia

    +kehilangan pembauan, kelainan mata bisa diplopia + penglihatan ganda , enopathalmus

    + mata masuk ke dalam , perubahan dari garis pupil kedua mata + mata tidak simetris ,

    sampai kebutaan, maloklusi, dysaesthesia oleh karena gangguan ner-us infra orbitalis dan

    ner-us al-eolaris superior.

    DATA/ PUSTAKA

    ". Schut2. 0C 3 Facial injuries, ! end ed. Kear 6ook nc. Chicago

    =ondon, "99. pp "$"$.

    !. 7oodman, 1. Soft *issue >njuries to the Face in3 Facial plastic and reconstruction

    surgery. Bd.Papel, >.D.

  • 7/26/2019 Referat Fraktur Wajah (2)66

    24/24

    #. Strupler L.3 Frontobasale Fracture. Therapeulische Umschau #$ 3 #''#%, "9#.

    &. @astenbauer, 6.D. >n tranasal surgery and the management of acule nasal injury. >n3Head

    and Neck Surgery.Mol ".ed.*ardy