referat ganglia basalia.doc
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
Secara hirarkis pusat tertinggi untuk control pergerakan adalah korteks serebri, yang
signalnya ditransmisikan oleh jaras piramidalis ke nukeli nervi kranialis motorii dan ke sel-
sel kornu anterius medulla spinalis (sistem piramidalis). Sejumlah struktur lain pada system
saraf pusat berperan pada inisiasi dan modulasi pergerakan. Pusat motorik asesoris terpenting
adalah ganglia basalia, suatu kumpulan nuclei subkortikales yang terletak di substansia alba
subkortikalis telensefali yang dalam. Sistem piramidalis dianggap sebagai sistem mayor
untuk control pergerakan karena struktur ini menyediakan hubungan langsung dan paling
banyak antara korteks dan neuron motorik batang otak dan medulla spinalis.struktur lain yang
berperan dalam pergerakan disebut sistem ekstrapiramidalis. Namun istilah ini menyesatkan
karena system piramidalis dan ekstrampiramidalis pada kenyataannya tidak bekerja secara
terpisah. kan tetapi, struktur-struktur ini menjadi subunit sebuh system motoric terintegrasi
dan berhubungan erat satu dengan lainnya baik secara structural maupun fungsional.!
1
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
2/33
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
"anglia basalia adalah bagian sistem motorik. Nuclei utama ganglia basalia adalah
nucleus kaudatus, putamen, dan globus palidus, yang semuanya terletak di substansia alba
subkortikalis telensefali. Nuclei tersebut berhubungan satu dengan lainnya dan dengan
korteks motorik, dalam sirkuit regulasi yang kompleks. Nuclei tersebut memberikan efek
inhibitorik dan eksitatorik pada korteks motorik. Struktur ini memiliki peran penting pada
inisiasi dan modulasi pergerakan serta pada control tonus otot. #esi pada ganglia basalia dan
nuclei lain yang memiliki fungsi berkaitan, seperti substansi nigra dan nucleus subtalamikus,
dapat menimbulkan impuls yang berkaitan dengan pergerakan yang kurang atau berlebih dan
atau perubahan patologis tonus otot. "angguan ganglia basalia tersering adalah penyakit
Parkinson, yang ditandai dengan trias klinis berupa rigiditas, akinesia, dan tremor. !
2
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
3/33
Secara hirarkis pusat tertinggi untuk control pergerakan adalah korteks serebri, yang
signalnya ditransmisikan oleh jaras piramidalis ke nukeli nervi kranialis motorii dan ke sel-
sel kornu anterius medulla spinalis (sistem piramidalis). Sejumlah struktur lain pada system
saraf pusat berperan pada inisiasi dan modulasi pergerakan. Pusat motoric asesoris terpenting
adalah ganglia basalia, suatu kumpulan nuclei subkortikales yang terletak di substansia alba
subkortikalis telensefali yang dalam. Sistem piramidalis dianggap sebagai sistem mayor
untuk control pergerakan karena struktur ini menyediakan hubungan langsung dan paling
banyak antara korteks dan neuron motoric batang otak dan medulla spinalis.struktur lain yang
berperan dalam pergerakan disebut sistem ekstrapiramidalis.!
2.2 PERAN GANGLIA BASALIA PADA SISTEM MOTORIK : ASPEK
FILOGENETIK
$orpus striatum merupakan pusat control yang penting untuk sistem motorik. Pusat
motorik tertua secara filogenetik di system saraf pusat adalah medulla spinalis dan apparatus
primitive formasio retikularis di tektum mesenfali. Pada perjalanan filogeni, paleostriatum
(globus palidus) merupakan struktur selanjutnya yang berkembang, dan kemudian disusul
neostriatum (nucleus kaudatus dan putamen) yang membesar paralel dengan korteks serebri.
Neostriatum terutama berkembang baik pada mamalia tingkat tinggi, termasuk manusia.
Seiring dengan bertambah besar struktur-struktur yang secara filogenetik lebih baru, struktur
yang lebih tua menjadi berada di ba%ah pengaruh struktur baru dengan tingkat yang semakin
bertambah. Pada spesies yang secara filogenetik lebih tua, pusat neural yang lebih tua adalah
yang terutama berperan untuk mempertahankan tonus otot normal dan untuk kurang atau
lebihnya control gerak otomatis. !
$etika korteks serebri berkembang, pusat motoric yang secara filogenik lebih tua
(paleostriatum dan neostriatum) semakin dipengaruhi oleh control system motoric yang baru,
yaitu system piramidalis. Perkembangan filogenetik manusia telah mencapai titik bah%a
pusat neural yang lebih tua tidak dapat lagi mengompensasi hilangnya fungsi struktur yang
baru. Namun bahkan pada manusia, ekstremitas yang mengalami paresis spastik masih dapat
terlihat melakukan gerakan involunter yang disbeut gerakan terasosiasi, yang ditimbulkan
oleh pusat motoric yang lebih tua. !
3
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
4/33
4
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
5/33
2.3 KOMPONEN GANGLIA BASALIA
Nuclei
"anglia basalia meliputi semua nucleus yang berkaitan secara fungsional di dalam
substansi alba telensefali yang terletak dalam dan secara embriologis berasal dari eminensia
ganglionika (pars anterior vesikulae telensefali). Nuclei utama ganglia basalia adalah nucleus
kaudatus, putamen, dan sebagianglobus palidus. Nuclei yang dianggap sebagai bagian
ganglia basalia berdasarkan latar belakang embriologis adalah klaustrum danamigdala.
Seperti klaustrum, yang fungsinya tidak diketahui secara pasti, amigdala tidak memiliki
fungsional langsung dengan ganglia basalia lainnya. !
5
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
6/33
Nucleus ku!"us
Nucleus kaudatus membentuk bagian dinding ventrikel lateral dan seperti dinding
tersebut, memliki bentuk lengkung akibat rotasi telensefalon pada masa perkembangan
embrio. $aput nucleus kaudatus membentuk dinding lateral ventrikel lateral & bagian
kaudalnya membentuk atap kornu inferius pada ventrikel lateral di lobus temporalis,
membentang hingga amigdala, yang terletak di ujung anterior kornu inferius. 'engan
demikian, nucleus kaudatus dapat terlihat dua lokasi berbeda pada potongan koronal, di
dinding lateral korpus ventrikuli lateralis serta di atap kornu inferius. agian rostral (kaput)
nucleus kaudatus berhubungan dengan putamen. !
Pu"#e$6
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
7/33
Putamen terletak di lateral globus palidus (atau pallidum, disebut demikian karena
%arnanya relative pucat), menyelubunginya seperti tempurung dan membentang melebihi
globus palidus baik di bagian rostral maupun kaudal. Putamen dan globus palidus dipisahkan
oleh lapisan tipis substansia alba yang disebut lamina medularis medialis. Nukles kaudatus
dan putamen dihubungkan oleh jembatan kecil substansia grisea dalam jumlah banyak, yang
terlihat seperti garis-garis pada potongan anatomis. kibatnya, kedua nukeli ini secara
bersama-sama memiliki nama lain yaitu corpus striatum (striated body). "aris-garis ini
timbul pada masa perkembangan, ketika serabut kapsula interna berkembang melalui
ganglion basalia yang asalnya sama. !
Gl%&us 'li!us
7
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
8/33
Nucleus utama ketiga ganglia basalia terdiri dari segmen internal dan eksternal (pars
interna dan pars eksterna). $arena globus palidus secara filogenetik lebih tua daripada nuclei
lainnya, struktur ini disebut paleostriatum. Sebagian dari struktru ini secara embriologis
merupakan komponen diensfalon. Putamen dan globus palidus secara bersama-sama disebut
nucleus lentiformis ataunucleus lentikularis. !
Nucleus s%sisi
8
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
9/33
Nuclei lain yang secara fungsional berkaitan erat dengan ganglia basalai antara lain
dua nuclei mesensefali substansia nigra(secara timbal balik berhubungan dengan striatum)
dan nucleus ruber- serta satu nucleus diensefali, nucleus subtalamikus(secara timbal balik
berhungan dengan globus palidus). "lobus palidus dibagian kaudal membatasi pars rostralis
substansia nigra. Palidum, substansia nigra, dan nucleus ruber mengandung banyak *at besi.
Pigmentasi substansia nigra yang gelap disebabkan oleh kandungan melanin yang tinggi. !
2.( HUBUNGAN)HUBUNGAN GANGLIA BASALIA
*+s A,e+e$
9
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
10/33
+aras aferen ke korpus striatum. $orpus striatum menerima input aferen dari area
korteks serebri yang luas, terutama area motoric lobus frontalis yaitu area rodmann !, a,
a. feren kortikal ini berasal dari proyeksi neuron korteks serebri (sel piramidalis lapisan
kelima korteks), bersifat glutamatergik, berjalan ipsilateral, dan terorganisasi secara topis.
$emungkinan tidak ada serabut yang berjalan bolak-balik dari korpus striatum kembali ke
korteks. /nput aferen lanjutan titik ke titik ke korpus striatum berasal dari nucleus
sentromedianus talami dan kemungkinan eksitatorik. +aras aferen ini menghantarkan impus
dari serebelum dan formasio retikularis mesensefali ke striatum. Substansia nigra
mengirimkan serabut aferen dopaminergic ke striatum & hilangnya serabut ini menyebabkan
penyakit Parkinson. khirnya, striatum juga menerima input serotogenik dari nuclei raphes.!
+aras aferen lain. "lobus palidus menerima sebagian besar input aferennya dari
korpus striatum dan tidak menerima serabut aferen langsung dari kortkes serebri. Namun,
serabut aferen yang berasal dari korteks berjalan ke substansi nigra, nucleus ruber dan nukles
subtalamikus. !
*+s E,e+e$
+aras eferen korpus striatum. Proyeksi eferen utama korpus striatum berjalan ke
segmen interna dan eksterna globus palidus. Serabut eferen lain berjalan ke pars kompaktadan pars retikulata substansia nigra. Sel-sel tempat asal serabut eferen striatal merupakan
neuron yang bersifat "'ergik, jenis terbanyak di striatum.!
+aras eferen globus palidus. Sekumpulan besar serabut eferen berjalan ke thalamus,
yang kemudian berproyeksi ke korteks serebri, melengkapi lengkung umpan balik.
/nterpretasi fungsional proyeksi aferen dan eferen ganglia basalia memerlukan pemahaman
mengenai beberapa *at neurotransmitter dan reseptor yang terlibat dan jenis deficit neurologis
yang dihasilkan ketika jaras tertentu tidak berfungsi secara normal. 'engan demikian,
penyakit Parkinson ditandai oleh degenerasi neuron dopaminergic substansia nigra yang
berproyeksi ke korpus striatum. !
2.- PERAN GANGLIA BASALIA PADA SIRKUIT REGULATORIS
"anglia basalia dan hubungan aferen dan eferennya merupakan bagian integral
kompleks sirkuit regulatoris yang mengeksitasi dan menginhibisi neuron korteks motorik.
10
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
11/33
0ransmisi neural di dalam sirkuit ini disebut menurut istilah anatomis yang dile%ati
sepanjang perjalanan impuls, serta neurotransmitter dan reseptor tertentu yang terlibat pada
setiap sinaps. Salah satu sirkuit yang penting menghantarkan impuls disepanjang dua jaras
yang berbeda dari korteks, melalui korpus striatum, ke globus palidus, dan kemudian ke
thalamus dan kembali ke kortkes. !
*+s k%+"ik%)s"+i"%)'li!%)"l#%)k%+"iklis
$orteks motoric dan sensorik mengirimkan proyeksi yang terorganisasi secara
topografis ke striatum yang menggunakan neurotransmitter eksitatoris, glutamate. Setelah
striatum, sirkuit ganglia basalia terbagi menjadi dua bagian yang dikenal sebagai jaras
langsung dan tidak langsung.!
+aras langsung 1 bersifat "ergik dan berjalan dari striatum ke globus palidus medialis.
Substanis P digunakan sebagai ko-transmitter. 'ari palidum, jaras tersebut berlanjut ke
proyeksi neuron glutamatergik thalamus, yang melengkapi lengkung kembali ke korteks
serebri.!
+aras tidak langsung 1 menggunakan neurotransmitter " dan enkefalin, berjalan dari
striatum ke globuls palidus lateralis. 'ari tempat ini, proyeksi " berlanjut ke nucleus
subtalamikus, yang kemudian mengirimkan proyeksi glutamatergik ke globus palidus
medialis. Perjalanan jaras tidak langsing selanjutnya identic dengan jaras langsung yaitu dari
thalamus kembali ke korteks serberi.!
'apat disimpulkan dari kombinasi neurotransmitter inhibotorik dan eksitatorik yang
digunakan oleh kedua jaras tersebut bah%a secara keseluruhan efek stimulasi jaras langsung
korteks serebri adalah eksitatorik, sedangkan stimulasi jaras tidak langsung adalah
inhibitorik. Proyeksi dopaminergic dari substansi nigra (pars kompakta) memiliki peran
untuk memodulisasi sistem ini.!
2. FUNGSI DAN DISFUNGSI GANGLIA BASALIA
"anglia basalia berpartisipasi pada berbagai proses motoric, termasuk ekspresi emosi,
serta integrasi impuls motorik dan sensorik dan pada proses kognitif. "anglia basalia
11
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
12/33
melakukan fungsi motoriknya secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada area
premotor, motor dan suplementer korteks serebri. 2ungsi utama ganglia basalia menyangkut
inisiasi dan fasilitasi gerakan volunter dan supresi simultan pengaruh involunter atau tidak
diinginkan yang dapat menggangu gerakan halus dan efektif. Selain itu, ganglia basalia
tampaknya menggunakan umpan balik proprioseptif dari perifer untuk membandingkan pola
atau program gerakan yang ditimbulkan oleh korteks motorik dengan gerakan yang diinisiasi,
sehingga gerakan mengalami penghalusan oleh mekanisme servo control berkelanjutan.!
'efisit khas. #esi ganglia basalia dapat menimbulkan gangguan gerakan kompleks
dan berbagai jenis gangguan kognitif tergantung pada lokasi dan luasnya.!
o "angguan klinis yang melibatkan ganglia basalia dapat terlihat sebagai defisiensi
pergerakan (hipokinesia) atau gerakan berlebih (hyperkinesia, huntington, atetosis,
balismus)
12
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
13/33
o bnormalitas tonus otot umumnya menyertai abnormalitas kedua tipe diatas tetapi
dapat pula menjadi manifestasi tunggal atau dominan pada disfungsi ganglia basalia
(dystonia)
2./ SINDROM KLINIS LESI GANGLIA BASALIA
1. Pe$0ki" Hu$"i$"%$
"angguan yang diturunkan secara otosomal dominan ini disebabkan oleh
ekspansi trinukleotida 3" di dalam gen 4untington pada kromosom !. 0anda
histopatologis yang khas adalah degenerasi neuron enkefalinergik5"ergik striatum
yang berduri dan berukuran sedang. 4ilangnya neuron ini menyebabkan inhibisi jaras
ganglia basalia tidak langsung pada fase a%al. Peningkatan inhibisi yang terjadi pada
nucleus subtalamikus menyebabkan penurunan inhibisi neuron glutamergik thalamus
sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan aktivasi neuron motoric kortikal.!
Penyakit 4untington secara klinis ditandai oleh gerakan involunter berdurasi
singkat yang mengenai beberapa kelompok otot, yang umumnya terjadi secara acak.
Pasien pada a%alnya mencoba untuk menggabungkan gerakan cepat ini dengan
perilaku motoric volunteer sehingga orang tidak menyadari bah%a terdapat gerakan
involunter dan pasien justru tampak kaku dan gelisah. 4yperkinesia semakin lama
akan semakin memberat. $edutan pada %ajah timbul seperti menyeringai, pasien sulit
untuk mengistirahatkan tungkai dan mempertahankan lidah pada posisi protrusi
selama lebih dari beberapa detik (lidah chameleon5trombone). "angguan ini disertai
disartria dan disfagia yang semakin memberat. "erakan involunter semakin
mengganggu dengan stress emosioanl dan berhenti pada saat tidur. Pada fase lanjut,
hyperkinesia menurun dan menimbulkan rigiditas dan peningkatan tonus otot dan
kemampuan kognitif pasien juga menurun (demensia progresif).!
Pada dasarnya 4untington tidak memeiliki terapi definitif karena bersifat
genetik, terapi yang ada hanya bersifat simptomatik dan suportif.
0erapi simptomatik untuk mengatasi gangguan emosi dan chorea dapat diberikan
4aloperidol ( 6 78 mg ) namun pemberiannya harus dipantau dengan ketat karena
dapat menimbulkan ketergantungan dan diberikan dalam dosis yang minimal.
#evodopa dan dopamin agonis yang lain hanya memperburuk manifestasi chorea.
9bat-obatan yang memblok reseptor dopamine dapat mengurangi gejala chorea
13
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
14/33
(reserpine, clo*apine,terutama tetrabena*in ) namun efek sampingnya (mengantuk dan
diskinesia) melebihi manfaatnya. Pada tahap a%al, pemberian terapi seperti terapi
parkinsonisme dapat membantu untuk kekakuannya.
0ransplantasi jaringan ganglionik fetus ke striatum pasien memberikan
hasil yang tidak tetap. :mumnya pasien huntington diberikan anti depresant karena
selain merupakan salah satu manifestasinya, pasien akan merasa tertekan dengan
kenyataan penyakit ini.
2. Blis#us
"angguan pergerakan yang jarang ini disebabkan oleh lesi nucleus
subtalamikus. $erusakan ini menimbulkan gerakan menyentak atau melempar
beramplitudo besar pada ekstremitas yang dimulai dari sendi proksimal. Pada
sebagian besar gangguan ini hanya terjadi pada satu sisi saja (hemibalismus),
kontralateral terhadap lesi.!
'opamin blocker, yang telah ditemukan menjadi ;8< efektif dalam
mengobati gejala gangguan tersebut. ntikonvulsan yang dikenal sebagai topiramate
juga telah berhasil dalam mengobati kasus 4emiballismus. Solusi lain termasuk terapi
/0 melibatkan pompa /0 ditanamkan untuk mengurangi episode 4emiballismus,suntikan botulinum, administrasi tetrabena*ine, dan haloperidol obat antipsikotik.
'alam kasus yang parah 4emiballismus, prosedur bedah saraf untuk lesioning globus
pallidus otak atau untuk melakukan stimulasi otak dalam.
3. Pe$0ki" ils%$
. De,i$isi
Penyakit =ilson sangat jarang ditemukan, merupakan penyakit keturunan
yang disebabkan akibat timbunan tembaga (cuprum) yang berlebihan di dalam
tubuh. >eningkatnya kadar tembaga secara perlahan-lahan dalam sirkulasi darah
akan ditimbun terutama di otak, hati, ginjal dan kornea pada mata.7
14
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
15/33
. Desk+i'si
'alam kondisi normal, tembaga yang berasal dari makanan akan diproses di
hati. Proses pencernaan tembaga ini kemudian berlanjut di dalam empedu. 'i sini,
proses pencernaan terjadi bersama komponen dari empedu (suatu cairan yang
dihasilkan oleh jaringan hati, yang kemudian diteruskan ke usus halus untuk
membantu proses pencernaan). Saat kantong empedu mengosongkan isinya untuk
proses a%al di usus halus (duodenum), tembaga di dalam empedu akan keluar dan
masuk ke dalam usus halus bersama dengan sisa-sisa pencernaan lainnya. Pada
orang yang sehat, tembaga akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan tinja.
Pada penyakit =ilson, tembaga yang berada di hati tidak dapat masuk ke dalam
empedu sehingga terjadi penimbunan di dalam hati. $adar tembaga yang
meningkat di dalam jaringan hati menyebabkan kerusakkan jaringan hati sehingga
tembaga akan masuk dan menumpuk di dalam aliran darah. 0embaga kemudian
akan mengendap di berbagai oragn tubuh, terutama pada ginjal, otak, susunan
saraf pusat dan mata. Penyakit =ilson adalah gangguan akibat keracunan tembaga
yang terjadi sejak mulai dari lahir. Penyakit =ilson mempengaruhi kurang lebih 7
dari ?8.888 hingga 788.888 orang dan dapat mempengaruhi orang-orang dari
berbagai bangsa. $urang lebih 7 dari ;8 orang adalah pemba%a (karier) gen
penyakit =ilson.7
. ETIOLOGI DAN GE*ALA
Penyakit =ilson adalah penyakit yang diturunkan secara resesif autosom.
@esesif autosom berarti masing-masing orangtuanya sebagai pemba%a (karier)
gen penyakit ini pada pasangan gennya. +ika masing-masing orangtuanya
memiliki kromosom yang mengandung gen penyakit =ilson maka anaknya akan
mengidap penyakit ini. aik pria maupun %anita dapat mengidap penyakit ini.
+ika seseorang memba%a gen penyakit =ilson maka ia tidak menunjukkan gejala-
gejala penyakit ini. Penyakit ini akan muncul jika seseorang menerima salinan gen
dari masing-masing orangtuanya. $ebanyakkan kasus penyakit =ilson tidak
diturunkan tetapi terjadi akibat mutasi gen secara spontan."en penyakit =ilson
terletak pada kromosom nomor 7?. "en ini disebut 0PA dan diyakini terlibat
dalam transportasi tembaga. Sejak tahun 6887 lebih dari A8 mutasi gen yang
berbeda telah berhasil diketahui sehingga sulit untuk menegakkan diagnosis
dengan pemeriksaan genetik. "ejala-gejala khas timbul antara usia ?8 hingga 815
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
16/33
tahun dan rata-rata diagnosis ditegakkan pada usia 7A tahun. Setengah dari
keseluruhan penderita pertama kali mengalami gangguan pada hati. Penyakit ini
menyebabkan pembengkakan dan perlunakkan hati. $adang-kadang disertai
demam, gejala-gejala seperti penyakit lainnya seperti radang hati karena virus dan
infeksi mononukleosis. >eningkatnya kadar en*im hati di dalam darah
menunjukkan kerusakkan jaringan hati yang serius. entuk kerusakkan jaringan
hati ini seperti degenerasi perlemakan. 0anpa penanganan medis yang tepat maka
kerusakkan jaringan hati berlanjut dan berubah menjadi sirosis hati. 4epatitis
fulminan adalah suatu keadaan berat yang mendadak dan dapat menyebabkan
kematian. Peradangan dan kerusakkan jaringan hati yang berat ini menyebabkan
jaundis (kuning), penimbunan cairan di dalam rongga perut, rendahnya kadar
protein di dalam sirkulasi darah, gangguan pembekuan darah, pembengkakan otak
dan anemia akibat penghancuran sel-sel darah merah yang abnormal. "ejala-
gejala pada saraf umumnya muncul pertamakali pada setengah dari seluruh
penderita. "ejala-gejala saraf terjadi akibat penimbunan tembaga pada otak dan
susunan saraf. @ata-rata gejala pada saraf terjadi pada usia 67 tahun. "ejala-gejala
saraf berupa tremor (gemetar) pada tangan, gerakkan tubuh yang tidak terkendali,
kejang, mulut berbusa, kesulitan menelan, kesulitan berbicara dan sakit kepala.
0etapi tidak mempengaruhi inteligensi penderita. $ira-kira 75? dari keseluruhan
penderita penyakit =ilson memiliki gejala-gejala psikiatri yang bervariasi sebagai
gejala a%al dari penyakit tersebut. "ejala-gejala psikiatri berupa tidak mampu
menguasai diri, depresi, sangat peka, mudah marah dan tingkah laku yang kurang
pantas. "ejala-gejala lain yang mungkin timbul adalah gangguan pada persendian,
gejala-gejala artritis dan keluhan-keluhan pada tulang rangka seperti osteoporosis.
dakalanya penderita mengalami batu pada ginjal, gangguan metabolisme gula
darah dan siklus haid tidak teratur bahkan tidak haid samasekali yang bersifat
sementara.7
D. DIAGNOSIS
'iagnosis penyakit =ilson relatif mudah ditegakkan dengan beberapa
pemeriksaan yang berbeda, namun penyakit ini jarang sekali terjadi sehingga
diagnosis sering terlambat ditegakkan. Pemeriksaan untuk menegakkan penyakit
=ilson dapat dilakukan pada penderita dengan gejala atau tanpa gejala-gejala
penyakit. Sangat penting menegakkan diagnosis dengan cepat dan tepat saat terjadi16
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
17/33
kerusakkan jaringan hati sebelum ada tanda-tanda lain penyakit ini. 3ara mudah untuk
menegakkan diagnosis penyakit =ilson adalah dengan mengukur jumlah glikoprotein
yang disebut juga seruloplasmin di dalam darah. $adar seruloplasmin yang rendah
digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit ini pada sekitar B8< penderita.
0etapi cara ini tidak efektif bagi %anita yang minum pil kb, %anita hamil atau bayi
yang baru lahir hingga usia bulan. Pemeriksaan kedua adalah pemeriksaan mata
untuk mendeteksi kelainan khas berupa cincin tembaga yang menumpuk pada
membran kornea (cincin $ayser-2leischer). 3ara ini mudah diperiksa dan sangat
berguna dalam menegakkan diagnosis pada penderita yang telah menunjukkan gejala-
gejala. Pemeriksaan ini tidak efektif pada penderita tanpa gejala. Pemeriksaan
diagnostik ini tidak dapat dilakukan sendiri untuk menentukan diagnosis penyakit ini
karena pada beberapa penderita dengan penyakit hati tetapi bukan penyakit =ilson
akan memberikan hasil yang positif. Pemeriksaan ketiga uantuk menegakkan
diagnosis penyakit =ilson adalah menentukan kadar tembaga pada jaringan hati. 4al
ini dilakukan dengan melakukan biopsi pada jaringan hati. 3ara ini merupakan salah
satu cara yang paling efektif dalam menegakkan diagnosis penyakit =ilson, tetapi
pemeriksaan ini merupakan cara tersulit dibandingkan cara lainnya. Pemeriksaan
lainnya yang sangat berguna adalah mengukur kadar tembaga pada urin dalam sehari
(pada penyakit =ilson kadar tembaga dalam urin sangat tinggi). Pemeriksaan
laboratorium lainnya adalah kemampuan seruloplasmin penderita untuk mengikat
tembaga (pada penyakit =ilson kemampuan ini berkurang). 'an pemeriksaan yang
terakhir adalah dengan melakukan pemeriksaan genetic. Pada beberapa penderita
dapat didiagnosis melalui pemeriksaan 'N untuk menentukan apakah mereka
memba%a dua gen yang menyebabkan penyakit =ilson. Pemeriksaan ini tidak selalu
berguna untuk seluruh pasien dan kebanyakkan digunakan untuk memeriksa kakak-
adik dari penderita.7
E. TERAPI
Pengobatan jangka panjang dengan '-penisilamin atau trientin hidroklorid.
$edua obat ini akan menyingkirkan timbunan tembaga dari dalam tubuh dengan
cara mengikat tembaga dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. 'iet seng asetat
dan rendah tembaga adalah cara untuk mengobati penyakit =ilson.
Penisilamin menyebabkan beberapa efek samping yang serius1
C nyeri sendi17
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
18/33
C gangguan saraf
C lupus eritematosa sistemik
C menurunnya seluruh komponen darah
C gangguan pembekuan darah
C reaksi alergik
+ika penderita mengalami efek samping penisilamin maka dosisnya dikurangi.
lternatif lainnya adalah dengan steroid yang digunakan untuk mengurangi reaksi
sensitif. 0rientin memiliki efek samping yang sangat sedikit tetapi harus dalam
penga%asan yang ketat. Pengobatan dengan seng juga efektif untuk
menyingkirkan timbunan tembaga dalam tubuh. Seng adalah logam yang bekerja
menghambat penyerapan tembaga dan mengikat tembaga dalam sel-sel usus halus
hingga seluruh tembaga dikeluarkan bersama tinja kuranglebih 7 minggu
kemudian. $euntungan terapi dengan seng adalah efek samping seng yang tidak
toksik bagi tubuh %alaupun cara kerjanya lebih lambat dari obat-obat lain. 'engan
cara ini memerlukan %aktu ! hingga B bulan hingga seng bekerja efektif
menyingkirkan seluruh tembaga dari dalam tubuh.Penderita juga diharuskan untuk
menjalani diet rendah tembaga, dengan rata-rata asupan tembaga yang dii*inkan
7,8 mg5hari. >akanan-makanan yang arus dihindarkan karena banyak
mengandung tembaga adalah hati dan kerang-kerangan. Penderita juga diharuskan
untuk menga%asi air yang mereka minum untuk menghindari peningkatan kadar
tembaga di dalam darah. Dang terbaik adalah meminum air.
F. PROGNOSIS
0anpa terapi, penyakit =ilson dapat berakhir dengan kematian. 'engan terapi,
gejala-gejala akan berlanjut dan memburuk selama hingga B minggu pertama.
Setelah saat itu, perbaikan nyata mulai terlihat. agaimanapun, pengobatan berlanjut
hingga beberapa tahun (6 atau E tahun) untuk memperoleh hasil yang maksimal pada
otak dan hati. =alaupun demikian banyak penderita yang telah diobati, kadar
tembaganya tidak pernah mencapai kadar yang normal. Penderita penyakit =ilson
membutuhkan terapi pemeliharaan dengan obat-obat anti tembaga sepanjang
hidupnya untuk mencegah meningkatnya kadar tembaga di dalam tubuh. Penghentian
sementara terapi dapat menyebabkan kekambuhan yang menetap dan dapat
menyebabkan kematian.18
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
19/33
(. Dis"%$i
'itandai dengan kontraksi otot involunter berdurasi lama yang menimbulkan
gerakan aneh dan postur ekstremitas yang bengkok. Seperti jenis gangguan
pergerakan lain yang disebabkan oleh lesi ganglia basalia, dystonia memburuk dengan
konsentrasi mental atau stress emosional dan membaik saat tidur. Pada interval ketika
dystonia tidak timbul, tonus otot pada gerakan pasif ekstremitas yang terkena
cenderung menurun. 'ystonia yang terbatas pada satu kelompok otot disebut dystonia
fokal (blefarosme, penutupan mata involunter secara paksa akibat kontraksi muskulus
orbicularis okuli dan tortikolis spasmodic, yaitu leher terputar distonik). 'ystonia
generalisata yang terdiri dari berbagai tipe mengenai semua kelompok otot tubuh
dengan derajat yang bervariasi. Pasien sering terganggu karena adanya disartria dan
disfagia berat.!
0oksin botulinum tipe . 0oksin botulinum tipe ( otoF ) suntikan ke otot
tertentu dapat mengurangi atau menghilangkan kontraksi otot dan meningkatkan
postur normal pada tubuh. Suntikan setiap tiga bulan. Gfek samping ringan termasuk
kelemahan leher, mulut kering atau perubahan suara. 9bat-obatan oral, beberapa
bentuk a%al-a%al distonia menanggapi levodopa dan carbidopa (Parcopa , Sinemet) -
kombinasi obat yang meningkatkan dopamin otak, neurotransmitter yang terlibat
dengan gerakan otot . 0etrabena*ine ( Hena*ine ), obat untuk memblokir dopamin,
juga dapat membantu beberapa orang dengan dystonia. Gfek samping termasuk sedasi
,gugup ,depresi atau insomnia. 9bat lain, termasuk triheFyphenidyl, dan ben*tropine,
dapat memperbaiki gejala dengan bertindak pada neurotransmitter lainnya. 9bat-obat
ini dapat menyebabkan efek samping termasuk kehilangan memori, penglihatan kabur
,mengantuk, mulut kering dan sembelit. 9bat lain yang bekerja pada neurotransmitter,
termasuk dia*epam ( Ialium ), clona*epam ( $lonopin ), lora*epam ( tivan ),
baclofen ( #ioresal ), dapat membantu beberapa bentuk dystonia. 9bat-obat ini dapat
menyebabkan efek samping, seperti mengantuk. 0erapi fisik atau terapi lainnya dapat
membantu memperbaiki gejala. Speech therapy. Sensory trick. dapat membantu
mengurangi kontraksi.Deep brain, Glektroda dihubungkan ke generator tertanam di
dada yang mengirimkan pulsa listrik ke otak dan dapat membantu mengontrol
kontraksi otot. @esiko 1 termasuk infeksi, masalah seperti stroke dan kesulitan
berbicara. Pembedahan mungkin jarang menjadi pilihan untuk mengobati beberapa
jenis dystonia yang belum berhasil diobati menggunakan terapi lain.?
19
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
20/33
-. P+ki$s%$
A. De,i$isi
Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenerative pada system saraf, yang
ditandai dengan adanya tremor pada saat istirahat, kesulitan untuk memulai suatu
pergerakan,dan kekakuan otot.
Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)
merupakan suatu penyakit5sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan
atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus5 neostriatum
(striatal dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat
dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron
dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi
intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan #e%y odies. Neurodegeneratif
pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei,
nukleus basalis >eynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial,
sistem saraf otonom.
B. EPIDEMIOLOGI
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan %anita
seimbang. E 78 < orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala a%alnya muncul
sebelum usia !8 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia E tahun. Secara
keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 7 < di seluruh dunia dan 7, < di
Gropa, meningkat dari 8, < pada usia 8 ! tahun sampai ?,E < pada usia BE B; tahun.
. PEMBAGIAN
Pada umumnya diagnosis sindrom Parkinson mudah ditegakkan, tetapi harus diusahakan
menentukan jenisnya untuk mendapat gambaran tentang etiologi, prognosis dan
penatalaksanaannya.
7. Parkinsonismus primer5 idiopatik5paralysis agitans.
sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya
belum jelas.
20
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
21/33
$ira-kira A dari B kasus parkinson termasuk jenis ini.
6. Parkinsonismus sekunder atau simtomatik
dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain 1 tuberkulosis,
sifilis meningovaskuler. iatrogenik atau drug induced, misalnya golongan fenotia*in, reserpin,
tetrabena*in.
lain-lain, misalnya perdarahan serebral petekial pasca trauma yang berulang-
ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan
kalsifikasi.
?. Sindrom paraparkinson ( Parkinson plus )
pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran
penyakit keseluruhan.
jenis ini bisa didapat pada penyakit =ilson ( degenerasi hepato-lentikularis ),
hidrosefalus normotensif, sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, atropi
palidal ( parkinsonismus juvenilis ).
D. PEN4EBAB
Penyebab terjadinya kerusakan pada daerah substansia nigra sehingga muncul
manifestasi klinik Penyakit Parkinson sehingga ini belum diketahui secara jelas (idiopatik).
kan tetapi ada beberapa faktor risiko (multifaktorial) yang telah dikenalpasti dan mungkin
menjadi penyebabnya yakni 1
7. Usi, kerana Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang
timbul pada usia di ba%ah ?8 tahun.
6. Rs, di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada
orang sia dan frika.
?. Ge$e"ik, factor genetik amat penting dengan pernemuan pelbagai kecatatan pada gen
tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya penderita
Parkinson pada usia muda.
!. T%ksi$(seperti 7-methyl-!-phenyl-7,6,?,-trihidroFypyridine (>P0P), 39, >n, >g,
3S6, methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta
jangkitan.
E. e!e+ k+$i% se+e&+l, meski peranannya masih belum jelas, dan
. Tek$$ e#%si%$l, yang juga dipercayai menjadi faktor risiko.
21
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
22/33
Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut
substantia nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia
yang penting di dalam otak yang disebut dopamine. 'opamine adalah suatu bahan kimia
yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang
jalur sel saraf yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. $etika kira-kira
B8< sel yang memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak.
E. PATOGENESIS
:nit terkecil dari otakadalah neuron. $arena ukurannya kecil, maka untuk mencapai
otot harus sambung menyambung dari otak sampai saraf paling tepi. @angkaian otak ini akan
memba%a perintah gerak motoris dari otak ke otot. $omunikasi antar neuron terjadi pada
sinaps. $omunikasi ini memakai *at cair yang disebut neurotransmitter untuk gerakan
motoris, neurotransmitternya adalah dopamine dan acetylcholine.
'opamine ini dibentuk oleh neuron substansia nigra yang berada di basal ganglia
pada bagian ba%ah atau dasar otak.
22
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
23/33
'ua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neuronal ada penyakit
Parkinson ialah1
7. 4ipotesis radikal bebas
'iduga bah%a oksidasi en*imatik dari dopamine dapat merusak neuron nigrotriatal,
karena proses ini menghasilkan hidrogren peroksid dan radikal oksi lainnya.=alaupun ada mekanisme pelindung untuk mencegah kerusakan dari stress oksidatif,
namun pada usia lanjut mungkin mekanisme ini gagal.
6. 4ipotesis neurotoksin
'iduga satu atau lebih macam *at neurotoksik berpera pada proses neurodegenerasi
pada Parkinson.
Pandangan saat ini menekankan pentingnya ganglia basal dalam menyusun rencana
neurofisiologi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan, dan bagian yang diperankan oleh
serebelum ialah mengevaluasi informasi yang didapat sebagai umpan balik mengenai
pelaksanaan gerakan. "anglia basal tugas primernya adalah mengumpulkan program untuk
gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi
seaktu program gerakan diimplementasikan. Salah satu gambaran dari gangguan
ekstrapiramidal adalah gerakan involunter.
23
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
24/33
'asar patologinya mencakup lesi di ganglia basalis (kaudatus, putamen, palidum,
nukleus subtalamus) dan batang otak (substansia nigra, nukleus rubra, lokus seruleus).
Secara sederhana , penyakit atau kelainan sistem motorik dapat dibagi sebagai berikut 1
7. Piramidal kelumpuhan disertai reflek tendon yang meningkat dan reflek
superfisial yang abnormal
6. Gkstrapiramidal 1 didomonasi oleh adanya gerakan-gerakan involunter
?. Serebelar 1 ataksia %alaupun sensasi propioseptif normal sering disertai
nistagmus
!. Neuromuskuler 1 kelumpuhan sering disertai atrofi otot dan reflek tendon yang
menurun
Patofisiologi depresi pada penyakit Parkinson sampai saat ini belum diketahui pasti.
Namun teoritis diduga hal ini berhubungan dengan defisiensi serotonin, dopamin dan
noradrenalin. Pada penyakit Parkinson terjadi degenerasi sel-sel neuron yang meliputi
berbagai inti subkortikal termasuk di antaranya substansia nigra, area ventral tegmental,
nukleus basalis, hipotalamus, pedunkulus pontin, nukleus raphe dorsal, locus cereleus,
nucleus central pontine dan ganglia otonomik. eratnya kerusakan struktur ini bervariasi.
Pada otopsi didapatkan kehilangan sel substansia nigra dan lokus cereleus bervariasi antara
E8< - BE
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
25/33
tingkah laku terhadap pengharapan dan antisipasi. Sistem ini berperan dalam motivasi dan
dorongan untuk berbuat, sehingga disfungsi ini akan mengakibatkan ketergantungan yang
berlebihan terhadap lingkungan dengan berkurangnya keinginan melakukan aktivitas,
menurunnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri. erkurangnya perasaan
kemampuan untuk mengontrol diri sendiri dapat bermanifestasi sebagai perasaan tidak
berguna dan kehilangan harga diri. $etergantungan terhadap lingkungan dan
ketidakmampuan melakukan aktivitas akan menimbulkan perasaan tidak berdaya dan putus
asa. Sistem serotonergik berperan dalam regulasi suasana perasaan, regulasi bangun tidur,
aktivitas agresi dan seksual. 'isfungsi sistem ini akan menyebabkan gangguan pola tidur,
kehilangan nafsu makan, berkurangnya libido, dan menurunnya kemampuan konsentrasi.
Penggabungan disfungsi semua unsur yang tersebut di atas merupakan gambaran dari
sindrom klasik depresi.A,78
F. MANIFESTASI KLINIS
"ejala utama dari Parkinson ini dapat disingkat menjadi 0@P,yaitu1
7. 0remor
0remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis,
kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung-mulung ( pil
rolling ). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-
ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah
terjulur-tertarik. 0remor ini menghilang %aktu istirahat dan menghebat %aktu emosi
terangsang ( resting5 alternating tremor )
6. @igiditas.
tau biasa disebut dengan kekakuan. 4al ini dapat terjadi akibat peningkatan
tonus otot. danya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh
gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya
fenomena roda bergigi (cog%heel phenomenon ). Pemeriksaan yang kita lakukan
dapat melalui palpasi.
25
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
26/33
?. radikinesia atau kinesia.
0erjadinya pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. Semua
gerakan yang dilakukan akan menjadi lambat. gerakan volunteer menjadi lambat
sehingga &e+ku+$$0 e+k s%si"i,, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit
memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibirmenjadi lambat. radikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta
mimic dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya %ajah seperti topeng, kedipan
mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari
mulut.
!. Postural instability (ketidakstabilan postural)
"ejala lain yang dapat timbul1
7. >ikrografia
0ulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini
merupakan gejala dini.
6. #angkah dan gaya jalan ( sikap Parkinson ).
erjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat ( marche a petit
pas ), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan,
punggung melengkung bila berjalan.
?. icara monoton
4al ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring,
sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume
suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.
!. 'isfungsi otonom
$eringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia
dan hipotensi ortostatik.
E. "angguan behavioral
26
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
27/33
#ambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap
kurang tegas, depresi. 3ara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat
( bradifrenia ) biasanya masih dapat memberikan ja%aban yang betul, asal diberi
%aktu yang cukup.
. 'imensia danya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan
deficit kognitif.
A. lain-lain
kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya
( tanda >yerson positif )
G. Pe+5l$$ kli$is 'e$0ki" '+ki$s%$ !ili6" &e+!s+ "6'$ #e$u+u" H%e6$
!$ 46+
Stadium 7 1
- gejala dan tanda pada satu sisi
- gejala ringan
- gejala mengganggu tapi tidak menimbulkan cacat
- tremor pada satu anggota gerak
- gejala a%al dapat dikenali orang terdekat
Stadium 6 1
- gejala bilateral
- terjadi kecacatan minimal
- sikap5cara berjalan terganggu
Stadium ? 1
- gerakan tubuh nyata lambat diri
- gangguan keseimbangan saat berjalan5berdiri
- disfungsi umum sedang
Stadium ! 1
- gejala lebih berat
- keterbatasan jarak berjalan
- rigiditas dan bradikinesia
- tidak mampu berdiri
- tremor berkurang
Stadium E 1
27
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
28/33
- stadium kakeksia
- kecacatan kompleks
- tidak mampu berdiri dan berjalan
- memerlukan pera%atan tetap
K+i"e+i Di$%s"ik 7K+i"e+i Hu6es8 :
- Possible 1 terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas,
bradikinesia, kegagalan refleF postural.
- Probable 1 bila terdapat 6 gejala utama atau 7 dari ? gejala pertama yang tidak
simetris.
- 'efinite 1 bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu
gejala lain yang tidak simetris.
H. DIAGNOSIS
'iagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dab pemeriksaan penunjang. Pada setiap
kunjungan penderita 1
7. 0ekanan darah diukur dalam keadaan berbaring dan berdiri, hal ini untuk mendeteksi
hipotensi ortostatik.
6. >enilai respons terhadap stress ringan, misalnya berdiri dengan tangan diekstensikan,
menghitung surut dari angka seratus, bila masih ada tremor dan rigiditas yang sangat,
berarti belum berespon terhadap medikasi.
?. >encatat dan mengikuti kemampuan fungsional, disini penderita disuruh menulis
kalimat sederhana dan menggambarkan lingkaran-lingkaran konsentris dengan tangan
kanan dan kiri diatas kertas, kertas ini disimpan untuk perbandingan %aktu follo% up
berikutnya.
I. PENATALAKSANAAN
Pe+9"$ '! 'e$!e+i" 'e$0ki" '+ki$s%$ &e+"u5u$ u$"uk #e#'e+l#&"
!$ #e$6#&" 'e+ke#&$$ !+i 'e$0ki" i"u. Pera%atan ini dapat dilakukan dengan
pemberian obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara5berbicara dan pasien
diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari-hari.
Pe$"lks$$ ,+#k%l%i1
1. A$"ic6%li$e+ics
28
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
29/33
en*tropine ( 3ogentin), triheFyphenidyl ( rtane). erguna untuk
mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. :ntuk mengaluskan pergerakan.
2. +&i!%'le;%!%'
#evodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. 'i dalam otak
levodopa dirubah menjadi dopamine. 9bat ini mengurangi tremor, kekakuan otot
dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali
menjalani aktivitasnya secara normal. #evodopa diberikan bersama carbidopa
untuk meningkatkan efektivitasnya J mengurangi efek sampingnya.
3. OMT i$6i&i"%+s
Gntacapone (3omtan), 0olcapone (0asmar). :ntuk mengontrol fluktuasi motor
pada pasien yang menggunakan obat levodopa.
(. D%'#i$e %$is"s
romocriptine (Parlodel), Pergolide (PermaF), PramipeFole (>irapeF), 9bat ini di
berikan pada a%al pengobatan, dan sering kali ditambahkan pada pemberian
levodopa untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek
samping levodopa menimbulkan masalah baru.
-. MAO)B i$6i&i"%+s Seleili$e 7El!e'+0l8< Rsli$e 7A=ilec"8.
erguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. :ntuk
mengaluskan pergerakan.
. A#$"!i$e 7S0##e"+el8
erguna untuk pera%atan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran.
Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar-benar
diperhatikan, karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk
menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gi*i (malnutrisi) pada penderita. >akanan berserat
akan membantu mengurangi ganguan pencernakan yang disebabkan kurangnya aktivitas,
cairan dan beberapa obat.
Pe$"lks$$ $%$ ,+#k%l%i
7. 0erapi gen
Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang
melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang
disebut subthalamic nucleus (S0N). "en yang digunakan memerintahkan untuk
mempoduksi sebuah en*im yang disebut glutamic acid decarboFylase ("') yang
29
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
30/33
mempercepat produksi neurotransmitter ("). " bertindak sebagai
penghambat langsung sel yang terlalu aktif di S0N.
0erapi lain yang sedang dikembangkan adalah "'N2. /nfus "'N2 (glial-derived
neurotrophic factor) pada ganglia basal dengan menggunakan implant kathether
melalui operasi. 'engan berbagai reaksi biokimia, "'N2 akan merangsang
pembentukan #-dopa.
6. Pencangkokan syaraf
3angkok sel stem secara genetik untuk memproduksi dopamine atau sel stem yang
berubah menjadi sel memproduksi dopamine telah mulai dilakukan. Percobaan
pertama yang dilakukan adalah randomi*ed double-blind sham-placebo dengan
pencangkokan dopaminergik yang gagal menunjukkan peningkatan mutu hidup untuk
pasien di ba%ah umur.
?. 9perasi
9perasi untuk penderita Parkinson jarang dilakukan sejak ditemukannya levodopa.
9perasi dilakukan pada pasien dengan Parkinson yang sudah parah di mana terapi
dengan obat tidak mencukupi. 9perasi dilakukan thalatotomi dan stimulasi thalamik.
!. 0erapi neuroprotektif
0erapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel yang diinduksi
progresifitas penyakit. Dang sedang dikembangkan sebagai agen neuroprotektif adalah
apoptotic drugs (3GP 7?!A and 3030?!), la*aroids, bioenergetics, antiglutamatergic
agents, dan dopamine receptors. dapun yang sering digunakan di klinik adalah
monoamine oFidase inhibitors (selegiline and rasagiline), dopamine agonis, dan
complek / mitochondrial fortifier coen*yme K78.
E. Nutrisi
eberapa nutrient telah diuji dalam studi klinik klinik untuk kemudian digunakan
secara luas untuk mengobati pasien Parkinson. Sebagai contoh, #- 0yrosin yang
merupakan suatu perkusor #-dopa mennjukkan efektifitas sekitar A8 < dalam
mengurangi gejala penyakit ini. Lat besi (2e), suatu kofaktor penting dalambiosintesis #-dopa mengurangi 78
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
31/33
digunakan dengan cara kerja yang mirip dengan vitamin dan G. >itoK adalah suatu
*at sintesis baru yang memiliki struktur dan fungsi mirip dengan koen*im K78.
. Deep Brain Stimulation (DBS)
Pada tahun 7;BA, diperkenalkan pengobatan dengan cara memasukkan
elektroda yang memancarkan impuls listrik frekuensi tinggi terus-menerus ke dalam
otak. 0erapi ini disebut deep brain stimulation('S).
'S adalah tindakan minimal invasif yang dioperasikan melalui panduan
komputer dengan tingkat kerusakan minimal untuk mencangkokkan alat medis yang
disebut neurostimulator untuk menghasilkan stimulasi elektrik pada %ilayah target di
dalam otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan.
0erapi ini memberikan stimulasi elektrik rendah pada %ilayah otak yang
disebut thalamus. Stimulasi ini digerakkan oleh alat medis implant yang menekan
tremor. 0erapi ini memberikan kemungkinan penekanan pada semua gejala danefek
samping, dokter menargetkan %ilayah subthalamic nucleus (S0N) dan globus
pallidus ("P) sebagai %ilayah stimulasi elektris.
Pilihan %ilayah target tergantung pada penilaian klinis. 'S kini
mena%arkan harapan baru bagi hidup yang lebih baik dengan kemajuan pembedahan
terkini kepada para pasien dengan penyakit parkinson. 'S direkomendasikan bagi
pasien dengan penyakit parkinson tahap lanjut (stadium ? atau !) yang masih
memberikan respon terhadap levodopa.
Pengendalian parkinson dengan terapi 'S menunjukkan kemanjuran ;8
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
32/33
7. 'emensia
6. 'epresi
?. kibat pemakaian obat-obatan dalam jangka lama
K. PROGNOSIS
9bat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan
perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka
penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. 0anpa pera%atan, gangguan yang terjadi
mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan
fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. 'engan pera%atan, gangguan pada
setiap pasien berbeda-berbeda. $ebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan
gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Gfek samping pengobatan
terkadang dapat sangat parah.
P' sendiri tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan
dengan %aktu. @ata-rata harapan hidup pada pasien P' pada umumnya lebih rendah
dibandingkan yang tidak menderita P'. Pada tahap akhir, P' dapat menyebabkan komplikasi
seperti tersedak, pneumoni, dan memburuk yang dapat menyebabkan kematian. Progresifitas
gejala pada P' dapat berlangsung 68 tahun atau lebih. Namun demikian pada beberapa orang
dapat lebih singkat. 0idak ada cara yang tepat untuk memprediksikan lamanya penyakit ini
pada masing-masing individu. 'engan treatment yang tepat, kebanyakan pasien P' dapat
hidup produktif beberapa tahun setelah diagnosis.
L. PENEGAHAN
1. Pola hidup yang sehat seperti mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, tidak
merokok, dan berolahraga yang teratur
2. /stirahat yang cukup
3. 4indari stress
4. 4indari benturan-benturan pada kepala
32
-
8/9/2019 referat ganglia basalia.doc
33/33
BAB III
KESIMPULAN
"anglia basalia berpartisipasi pada berbagai proses motoric, termasuk ekspresi
emosi, serta integrasi impuls motorik dan sensorik dan pada proses kognitif. "anglia
basalia melakukan fungsi motoriknya secara tidak langsung melalui pengaruhnya
pada area premotor, motor dan suplementer korteks serebri. 2ungsi utama ganglia
basalia menyangkut inisiasi dan fasilitasi gerakan volunter dan supresi simultan
pengaruh involunter atau tidak diinginkan yang dapat menggangu gerakan halus dan
efektif. Selain itu, ganglia basalia tampaknya menggunakan umpan balik proprioseptifdari perifer untuk membandingkan pola atau program gerakan yang ditimbulkan oleh
korteks motorik dengan gerakan yang diinisiasi, sehingga gerakan mengalami
penghalusan oleh mekanisme servo control berkelanjutan.
#esi ganglia basalia dapat menimbulkan gangguan gerakan kompleks dan
berbagai jenis gangguan kognitif tergantung pada lokasi dan luasnya.
o "angguan klinis yang melibatkan ganglia basalia dapat terlihat sebagai defisiensi
pergerakan (hipokinesia) atau gerakan berlebih (hyperkinesia, korea, atetosis,
balismus)
o bnormalitas tonus otot umumnya menyertai abnormalitas kedua tipe diatas tetapi
dapat pula menjadi manifestasi tunggal atau dominan pada disfungsi ganglia basalia
(dystonia)