referat icu

Upload: devpgst

Post on 02-Jun-2018

452 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Referat Icu

    1/15

    REFERAT ANESTESI

    INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

    Pembimbing :

    Dr. Sabur, SpAn

    Dr. Ade, SpAn

    Dr. Ucu, SpAn

    Disusun oleh :

    Devina Pangastuti

    03010079

    KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI RSUD KARAWANG

    PERIODE 22 SEPTEMBER 2014-24 OKTOBER 2014

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

    JAKARTA, 2014

  • 8/10/2019 Referat Icu

    2/15

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Intensive Care Unit

    (ICU) ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Penulisan referat ini bertujuan untuk

    memenuhi sebagian syarat kelulusan kepaniteraan klinik ilmu anestesi di RSUD

    Karawang.

    Selesainya referat ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada

    kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

    telah membantu dalam penyusunan referat ini hingga selesai, terutama kepada dr.

    Sabur, SpAn, dr. Ade, SpAn, dan dr. Ucu, SpAn selaku dokter pembimbing dan

    konsulen anestesi di RSUD Karawang yang telah membimbing dan memberikan

    masukan dalam penyusunan referat ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih

    kepada teman-teman sejawat serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam

    penyusunan referat ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa referat ini belum sempurna, oleh sebab itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demikesempurnaan referat ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah membantu dan semoga referat ini dapat bermanfaat serta

    menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

    Penulis,

    Devina Pangastuti

    03010079

  • 8/10/2019 Referat Icu

    3/15

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR . 2

    DAFTAR ISI 3

    BAB I PENDAHULUAN 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 5

    2.1 Definisi ICU .. 5

    2.2 Tujuan dan ruang lingkup ICU . 5

    2.3 Indikasi pasien ICU ... 6

    2.4 Indikasi keluar ICU ... 8

    2.5 Klasifikasi pelayanan ICU . 8

    2.6 Sarana prasarana ICU .11

    2.7 Jenis-jenis ICU .. 13

    BAB III KESIMPULAN . 14

    DAFTAR PUSTAKA . 15

  • 8/10/2019 Referat Icu

    4/15

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang

    mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan yang professional dan

    berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Salah satu pelayanan yang

    sentral di rumah sakit adalah pelayanan Intensive Care Unit (ICU) atau disebut juga

    unit perawatan intensif.1

    Evolusi ICU bermula dari timbulnya wabah poliomyelitis di Scandinavia pada

    sekitar awal tahun 1950, dijumpai banyak kematian yang disebabkan oleh

    kelumpuhan otot-otot pernapasan. Dokter spesialis anestesiologi dipelopori oleh

    Bjorn Ibsenpada waktu itu, melakukan intubasi dan memberikan bantuan napas

    secara manual mirip yang dilakukan selama anestesi. Dengan bantuan para mahasiswa

    kedokteran dan sekelompok sukarelawan mereka mempertahankan nyawa pasien

    poliomyelitis bulbar dan bahkan menurunkan mortalitas sebanyak 40%, dibandingkan

    dengan cara sebelumnya yakni penggunaan iron lung yang mortalitasnya sebesar

    90%. Pada tahun 1852 Engstrom membuat ventilasi mekanik bertekanan positif yang

    ternyata sangat efektif untuk memberi pernapasan jangka panjang. Sejak saat itulah

    ICU dengan perawatan pernapasan mulai terbentuk dan tersebar luas.1

    Di Indonesia

    perkembangan Ilmu Kedokteran Gawat Darurat dan ICU ditandai dengan

    didirikannya ICU di RS Cipto Mangunkusumo pada tahun 1971.2

    Pada saat ini, ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau

    ventilasi mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaituIntensive Care

    Medicine. Ruang lingkup pelayanannya meliputi dukungan fungsi organ-organ vital

    seperti pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lain-lainnya, baik

    pada pasien dewasa atau pasien anak.3

  • 8/10/2019 Referat Icu

    5/15

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi ICU

    Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,

    dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk

    observasi, perawatan, dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau

    penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan

    prognosis dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana prasarana serta peralatan

    khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf

    medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-

    keadaan tersebut.1

    2.2 Tujuan dan ruang lingkup ICU

    Tujuan perawatan pasien di ICU yaitu untuk memberikan perawatan yang

    intensif untuk menyelamatkan kehidupan pasien, mencegah perburukan dankomplikasi dengan cara observasi dan monitoring, meningkatkan kualitas hidup dan

    mempertahankan kehidupan pasien, mengoptimalkan fungsi organ, mengurangi angka

    kematian serta mempercepat proses penyembuhan pasien.1,4

    Adapun ruang lingkup pelayanan ICU adalah sebagai berikut:

    1. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang

    mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit

    sampai beberapa hari

    2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus

    melakukan pelaksanaan spesifik masalah dasar

    3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi

    yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik

    4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat

    tergantung pada alat/mesin dan orang lain.1,3

  • 8/10/2019 Referat Icu

    6/15

    6

    2.3 Indikasi pasien ICU

    Pasien yang dirawat di ICU adalah pasien yang memerlukan intervensi medis

    segera oleh tim intensive care, pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem

    organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan

    pengawasan yang konstan, serta pasien kritis yang memerlukan pengawasan kontinyu

    dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.1 Pada

    dasarnya pasien yang dirawat di ICU adalah pasien dengan gangguan akut yang masih

    diharapkan pulih kembali, mengingat ICU adalah tempat perawatan yang memerlukan

    biaya tinggi dilihat dari segi peralatan dan tenaga yang khusus.3

    Apabila sarana dan prasarana ICU di suatu rumah sakit terbatas, sedangkan

    kebutuhan pelayanan ICU meningkat, maka diperlukan mekanisme untuk membuat

    prioritas. Kepala ICU bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di

    ICU. Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1) didahulukan dibandingkan

    pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3). Penilaian objektif atas

    beratnya penyakit dan prognosis hendaknya digunakan untuk menentukan prioritas

    masuk ke ICU.1,2,3

    Prioritas 1

    Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan

    terapi intensif dan tertitrasi, seperti : dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu

    suportif organ atau sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif, obat anti aritmia, serta

    pengobatan lain-lainnya secara kontinyu dan tertitrasi. Contoh pasien kelompok ini

    antara lain : pasien pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, serta gangguankeseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa. Terapi pada pasien

    prioritas 1 (satu), umumnya tidak mempunyai batas.

    Prioritas 2

    Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat

    berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif

    menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini antara lain

  • 8/10/2019 Referat Icu

    7/15

    7

    penderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah

    mengalami pembedahan mayor. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai

    batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.

    Prioritas 3

    Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status

    kesehatan sebelumnya (penyakit yang mendasarinya) secara sendirian atau kombinasi.

    Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil.

    Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit

    infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung,

    penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada

    pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi

    mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.

    Pengecualian

    Dengan pertimbangan luar biasa dan atas persetujuan kepala ICU, indikasi

    masuk pada beberapa golongan pasien dapat dikecualikan, dengan catatan bahwa

    pasien-pasien golongan demikian sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU

    agar fasilitas ICU dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, dan 3. Pasien yang

    tergolong demikian adalah :

    a. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup

    yang agresif dan hanya demi perawatan yang aman saja. Ini tidak

    menyingkirkan pasien dengan perintah DNR (Do Not Resuscitate).

    Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan

    canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survivalnya.

    b. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.

    c. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-pasien

    seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya

    untuk kepentingan donor organ.1,3

  • 8/10/2019 Referat Icu

    8/15

    8

    2.4 Indikasi keluar ICU

    Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh

    kepala ICU dan tim yang merawat pasien, antara lain:

    a.

    Pasien dipindahkan apabila pasien tersebut tidak membutuhkan lagi perawatan

    intensif karena keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, contoh pasien

    telah sadar, airwaystabil setelah ekstubasi, mampu bernafas spontan, dan lain-

    lain, atau jika terapi mengalami kegagalan, prognosa yang buruk dan sedikit

    kemungkinan bila perawatan intensif diteruskan, contoh pasien dengan tiga

    atau lebih kegagalan sistem organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan.

    b.

    Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan

    atau terapi intensif lebih lama

    c. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU (keluar

    paksa).

    d. Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja, sedangkan ada pasien

    lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi yang lebih

    intensif. Pasien seperti ini hendaknya di usahakan pindah ke ruangan yang

    khusus untuk pemantauan secara intensif yaitu HCU.

    3,4,5

    2.5 Klasifikasi pelayanan ICU

    Dalam menyelenggarakan pelayanan di rumah sakit, pelayanan di ICU dibagi

    dalam beberapa klasifikasi pelayanan

    1.

    ICU primer

    Ruang perawatan intensif primer memberikan pelayanan pada pasien yang

    memerlukan perawatan ketat (high care). Ruang perawatan ini mampu

    melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan memberikan ventilasi bantu 24-

    48 jam. Kekhususan yang dimiliki ICU primer adalah :

    Ruang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, IRD & ruang rawat

    lainnya

    Memiliki persyaratan / kriteria pasien yang masuk dan keluar

    Memiliki seorang anestesiologi sebagai kepala

  • 8/10/2019 Referat Icu

    9/15

    9

    Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan RJP

    Ada konsulen yang membantu dan siap dipanggil

    Memiliki 25% jumlah perawat yang telah memiliki sertifikat ICU,

    minimal satu orang per shift Mampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk

    kemudahan diagnostik selama 24 jam

    2.

    ICU sekunder

    Pelayanan ICU sekunder mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,

    mampu melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks.

    Kekhususan yang dimiliki ICU sekunder:

    Ruang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, IRD & ruang rawat

    lainnya

    Memiliki persyaratan / kriteria pasien yang masuk dan keluar

    Memiliki seorang kepala ICU yaitu dokter konsultan intensive care

    atau bila tidak tersedia oleh dokter spesialis anestesiologi

    Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan RJP

    Tenaga keperawatan lebih dari 50% bersertifikat ICU & minimal

    berpengalaman kerja di unit penyakit dalam & penyakit bedah selama

    3 tahun

    Mampu melakukan bantuan ventilasi, melakukan pemantauan invasif

    dan usaha-usaha penunjang hidup

    Mampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk

    kemudahan diagnostik selama 24 jam

    Memiliki ruang isolasi

    3. ICU tersier

    Ruang perawatan ini mampu melaksanakan semua aspek perawatan

    intensif, mampu memberikan pelayanan tertinggi termasuk dukungan atau

    bantuan hidup multi sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak

    terbatas serta mampu melakukan pemantauan kardiovaskular invasif dalam

    jangka waktu terbatas. Kekhususan dari ICU tersier adalah:

    Tempat khusus tersendiri di dalam rumah sakit

  • 8/10/2019 Referat Icu

    10/15

    10

    Memiliki persyaratan / kriteria pasien yang masuk dan keluar

    Memiliki dokter spesialis dan sub spesialis yang dapat dipanggil setiap

    saat bila diperlukan

    Dikelola oleh ahli anestesiologi konsultan perawatan intensif ataudokter ahli konsultan lainnya, yang bertanggung jawab penuh.

    Dokter jaga yang mampu melakukan RJP

    Tenaga perawat lebih dari 75% bersertifikat ICU & berpengalaman

    pada ruang penyakit dalam & bedah selama 3 tahun

    Mampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk

    kemudahan diagnostik selama 24 jam

    Memiliki paling sedikit 1 orang yang mampu mendidik medis danperawat agar memberikan pelayanan yang optimal pada pasien.

    Memiliki staf tambahan tenaga administrasi , tenaga rekam medik,

    tenaga ilmiah dan penelitian.4

    Jenis tenaga dan kelengkapan pelayanan menentukan klasifikasi pelayanan di

    rumah sakit tersebut atau sebaliknya seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:3

    KEMAMPUAN PELAYANAN

    No. PRIMER SEKUNDER TERSIER

    1. Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru

    2.

    Pengelolaan jalan

    napas, termasuk

    intubasi trakeal dan

    ventilasi mekanik

    Pengelolaan jalan

    napas, termasuk

    intubasi trakeal dan

    ventilasi mekanik

    Pengelolaan jalan

    napas, termasuk

    intubasi trakeal dan

    ventilasi mekanik

    3. Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen

    4.Pemasangan kateter

    vena sentral

    Pemasangan kateter

    vena sentral dan arteri

    Pemasangan kateter

    vena sentral, arteri,

    Swan Ganz dan ICP

    monitor

    5.

    Pemantauan EKG,

    pulsoksimetri dan

    tekanan darah non

    Pemantauan EKG,

    pulsoksimetri, tekanan

    darah non invasive dan

    Pemantauan EKG,

    pulsoksimetri, tekanan

    darah non invasive dan

  • 8/10/2019 Referat Icu

    11/15

    11

    invasive invasive invasive, Swan Ganz

    dan ICP serta ECHO

    monitor

    6.Pelaksanaan terapi

    secara titrasi

    Pelaksanaan terapi

    secara titrasi

    Pelaksanaan terapi

    secara titrasi

    7.Pemberan nutrisi

    enteral dan parenteral

    Pemberan nutrisi

    enteral dan parenteral

    Pemberan nutrisi

    enteral dan parenteral

    8.

    Pemeriksaan

    laboratorium khusus

    dengan cepat dan

    menyeluruh

    Pemeriksaan

    laboratorium khusus

    dengan cepat dan

    menyeluruh

    Pemeriksaan

    laboratorium khusus

    dengan cepat dan

    menyeluruh

    9.

    Memberikan tunjangan

    fungsi vital dengan alat

    alat portable selama

    transportasi pasien

    gawat

    Memberikan tunjangan

    fungsi vital dengan alat

    alat portable selama

    transportasi pasien

    gawat

    Memberikan tunjangan

    fungsi vital dengan alat

    alat portable selama

    transportasi pasien

    gawat

    10.

    Kemampuan

    melakukan fisioterapi

    dada

    Kemampuan

    melakukan fisioterapi

    dada

    Kemampuan

    melakukan fisioterapi

    dada

    11. -Melakukan prosedur

    isolasi

    Melakukan prosedur

    isolasi

    12. -

    Melakukan

    hemodialisis intermiten

    dan kontinyu

    Melakukan

    hemodialisis intermiten

    dan kontinyu

    Tabel 1. Perbedaan pelayanan ICU primer, sekunder, dan tersier

    2.6 Sarana dan prasarana ICU

    Ruang ICU di sebuah rumah sakit harus memenuhi beberapa syarat sebagai

    berikut :

    Letaknya di sentral rumah sakit dan dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih

    sadar (recovery room).

  • 8/10/2019 Referat Icu

    12/15

    12

    Suhu ruangan diusahakan 22-25C dan nyaman.

    Ruangan tertutup dan tidak terkontaminasi dari luar.

    Merupakan ruangan aseptik dan antiseptik dengan dibatasi kaca-kaca.

    Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus. Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi.

    Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan

    isolasi.

    Tempat dokter dan perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk

    mengobservasi pasien.

    Pelayanan ICU yang memadai ditentukan berdasarkan desain yang baik dan

    pengaturan ruang yang adekuat. Desain berdasarkan klasifikasi pelayanan di ICUyaitu :3

    Tabel 2. Desain dan pengaturan ruang ICU

  • 8/10/2019 Referat Icu

    13/15

    13

    2.7 Jenis-jenis ICU

    Adapun beberapa jenis ICU yang sudah masyarakat kenal, berikut ini akan

    dijelaskan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis ICU.6,7

    Intensive Coronary Care Unit (ICCU)

    Merupakan unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, terutama penyakit

    jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung yang berat, gagal

    jantung

    Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

    NICU adalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi baru lahir

    yang sakit atau prematur.

    Pediatric Intensive Care Unit (PICU)

    PICU adalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi yang sakit

    kritis, anak-anak, dan remaja.

    Post Anesthesia Care Unit (PACU)

    PACU adalah unit perawatan intensif pasca operasi dan stabilisasi pasien

    setelah operasi bedah dan anestesi. Pasien biasanya berada dalam PACU untuk

    waktu terbatas dan harus memenuhi kriteria sebelum ditransfer kembali ke

    bangsal.

  • 8/10/2019 Referat Icu

    14/15

    14

    BAB III

    KESIMPULAN

    Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,

    dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk

    observasi, perawatan, dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau

    penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan

    prognosis dubia. Tujuan perawatan pasien di ICU yaitu untuk memberikan perawatan

    yang intensif untuk menyelamatkan kehidupan pasien, mencegah perburukan dan

    komplikasi dengan cara observasi dan monitoring, meningkatkan kualitas hidup dan

    mempertahankan kehidupan pasien, mengoptimalkan fungsi organ, mengurangi angka

    kematian serta mempercepat proses penyembuhan pasien

    Pada dasarnya pasien yang dirawat di ICU adalah pasien dengan gangguan

    akut yang masih diharapkan pulih kembali, mengingat ICU adalah tempat perawatan

    yang memerlukan biaya tinggi dilihat dari segi peralatan dan tenaga yang khusus.

    Apabila sarana dan prasarana ICU di suatu rumah sakit terbatas, sedangkan kebutuhan

    pelayanan ICU meningkat, maka diperlukan mekanisme untuk membuat prioritas.

    Dalam pelayanannya fungsi ICU meliputi memberi bantuan dan mengambil

    alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik masalah dasar,

    pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang

    ditimbulkan, serta memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya

    sangat tergantung pada alat/mesin dan orang lain.

  • 8/10/2019 Referat Icu

    15/15

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) Di Rumah Sakit. Jakarta:

    Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

    2.

    Hanafie, A. Peranan Ruangan Perawatan Intensif (ICU) dalam Memberikan

    Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. (Accessed October 2, 2014) Available

    from :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/745/3/08E00127.pdf.txt

    3. Indonesian Society of Intensive Care Medicine (Perhimpunan Dokter Intensive

    care Indonesia). Pedoman ICU. (Accessed October 2, 2014) Available from :http://www.perdici.org/wp-content/uploads/Pedoman-ICU.pdf.

    4. Departemen Kesehatan RI. Standar Pelayanan Keperawatan di ICU. Jakarta:

    Departemen Kesehatan RI; 2006.

    5. World Health Organization. Intensive Care Unit. (Accessed October 2, 2014)

    Available from :http://www.who.int/surgery/publications/IntensiveCareUnit.pdf

    6. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

    Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia;

    2012.

    7.

    Washington State Department of Health. Type of Intensive Care Units. (Accessed

    October 2, 2014) Available from :

    http://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssoci

    atedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnits

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/745/3/08E00127.pdf.txthttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/745/3/08E00127.pdf.txthttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/745/3/08E00127.pdf.txthttp://www.perdici.org/wp-content/uploads/Pedoman-ICU.pdfhttp://www.perdici.org/wp-content/uploads/Pedoman-ICU.pdfhttp://www.who.int/surgery/publications/IntensiveCareUnit.pdfhttp://www.who.int/surgery/publications/IntensiveCareUnit.pdfhttp://www.who.int/surgery/publications/IntensiveCareUnit.pdfhttp://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssociatedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnitshttp://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssociatedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnitshttp://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssociatedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnitshttp://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssociatedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnitshttp://www.doh.wa.gov/YouandYourFamily/IllnessandDisease/HealthcareAssociatedInfections/MethodsandDefinitions/TypesofIntensiveCareUnitshttp://www.who.int/surgery/publications/IntensiveCareUnit.pdfhttp://www.perdici.org/wp-content/uploads/Pedoman-ICU.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/745/3/08E00127.pdf.txt