referat jiwa 2ta
DESCRIPTION
dytdTRANSCRIPT
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gangguan bipolar merupakan salah satu gangguan jiwa tersering yang
berat dan persisten. Gangguan afektif bipolar adalah kondisi umum yang
dijumpai, dan diantara gangguan mental menempati posisi kedua terbanyak
sebagai penyebab ketidakmampuan/disabilitas. Gangguan bipolar ditandai dengansuatu periode depresi yang dalam dan lama, serta dapat berubah menjadi suatu
periode yang meningkat secara cepat dan/atau dapat menimbulkan amarah yang
dikenal sebagai mania. Gejala-gejala mania meliputi kurang tidur, nada suara
tinggi, peningkatan libido, perilaku yang cenderung kacau tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya, dan gangguan pikiran berat yang
mungkin/tidak termasuk psikosis. Gangguan bipolar merupakan gangguan yang
lama dan jangka panjang.(1)
ebagian besar orang yang mengalami manik, setidaknya sekali dalam
hidup mereka di lain waktu akan memiliki gangguan depresi. !ombinasi dari dua
episode, yang berada di kutub yang berlawanan dari suasana hati, disebut
gangguan bipolar atau gangguan afektif bipolar. "arang terjadi, beberapa orang
menunjukkan fitur dari kedua manik dan depresi pada saat yang sama. #ereka
hiperaktif sementara juga mengalami suasana hati yang depresi. $asien tersebut
dikatakan memiliki gangguan afektif campuran.(%)
"umlah kejadian setiap tahun dari gangguan bipolar dalam populasi
diperkirakan antara 1&-1' per 1&&&&& di antara manusia. ngka ini lebih tinggi di
kalangan wanita dan bahkan dapat mencapai & per 1&&&&& . !ondisi ini dapat
mempengaruhi orang dari hampir semua usia, dari anak-anak sampai usia lanjut.
$re*alensi serupa terjadi pada pria maupun wanita.()
1
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 2/27
!esalahan diagnosis atau tidak terdiagnosisnya gangguan bipolar sering
terjadi. +erjadinya kesalahan diagnosis disebabkan oleh adanya tumpang tindih
antara simptom gangguan jiwa lainnya, misalnya antara mania akut dengan
skiofrenia atau antara episode depresi mayor bipolar dengan episode depresi
mayor unipolar. kibat kesalahan atau tidak terdiagnosisnya gangguan bipolar
tersebut, pemberian penatalaksanaan yang tepat sering terlambat. ahkan
tertundanya diagnosis tersebut dapat berlangsung bertahun tahun.()
2
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 3/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Gangguan bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu
gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada
suasana perasaan, dan proses berfikir. 0isebut bipolar karena penyakit kejiwaan
ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manik
(bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresi.(')
Gangguan bipolar (G) merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik dan
ditandai dengan gejala gejala manik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren
serta berlangsung seumur hidup. Gangguan bipolar merupakan penyakit
multidimensi yang ditandai dengan adanya disfungsi kognitif, terganggunya
ritmik sirkardian, dan komorbiditas dengan berbagai kondisi fisik dan psikiatrik.
()
2.2 EPIDEMIOLOGI
Gangguan afektif bipolar merupakan peringkat kedua terbanyak sebagai
penyebab disabilitas. ebanyak dari populasi menderita gangguan bipolar.
ahaya kematian bisa terjadi pada penderita bipolar. alah satu penyebab
kematian pada penderita bipolar mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
$opulasi diperkirakan antara 1&-1' per 1&&&&& di antara manusia. $re*alensi
serupa pada pria dan wanita pada semua kelompok budaya dan etnis. Gangguan
ini dimulai sejak awal masa dewasa, tetapi pada kasus gangguan bipolar lainnya
sudah terjadi pada masa remaja maupun pada masa kanak-kanak. (2)
2.3 ETIOPATOFISIOLOGI
3tiologi gangguan bipolar, belum diketahui secara pasti. isa terjadi karena
berbagai faktor seperti faktor genetika dan psikososial. $ara peneliti juga
berpendapat bahwa disregulasi heterogen terjadi dari neurotransmitter di otak.
3
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 4/27
Gangguan jiwa bipolar adalah penyakit gangguan jiwa yang bukan disebabkan
tekanan psikologis, melainkan karena terjadinya gangguan keseimbangan pada
otak. ipolar terjadi secara biologis berupa gangguan di neurotransmitter otak
yang berfungsi mengatur keseimbangan. 4aktor genetika dianggap sebagai
mekanisme gen yang saling bergantung, sedangkan akti*itas dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan sekitar merupakan faktor dari segi psikososial biasanya
mendahului episode awal dari gangguan bipolar. da 1&-1% kasus pada
gangguan jiwa bipolar yang semakin memburuk setelah mengkonsumsi 5$6.
(7)
$enyebab gangguan ipolar multifaktor. #encakup aspek bio-psikososial.
ecara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di
otak. ecara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kana-kanak, stres yang
menyakitkan, stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi
faktor lainnya.(8)
0idapatkan fakta bahwa gangguan alam perasaan (mood) tipe bipolar (adanya
episode manik dan depresi) memiliki kecenderungan menurun kepada
generasinya, berdasar etiologi biologik. '& pasien bipolar mimiliki satu
orangtua dengan gangguan alam perasaan/gangguan afektif, yang tersering
unipolar (depresi saja). "ika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka
%7 anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. ila kedua
orangtua mengidap gangguan bipolar maka 7' anaknya memiliki resiko
mengidap gangguan alam perasaan. !eturunan pertama dari seseorang yang
menderita gangguan bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar 7 kali.
ahkan risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar monoigot
(&-8&), sedangkan kembar diigot lebih rendah, yakni 1&-%&.(8)
ejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar,
peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan
bipolar. 5eurotransmiter tersebut adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin.
Gen-gen yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti
4
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 5/27
seperti gen yang mengkode monoamine oksidase (#9), tirosin hidroksilase,
catechol-9-metiltransferase (:9#+), dan serotonin transporter (';++). (8)
9tak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan
untuk komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. enyawa
neurokimiawi ini, dikenal sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua
fungsi otak. ebagai pembawa pesan, mereka datang dari satu tempat dan pergi ke
tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. ila satu sel syaraf (neuron)
berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. atu neuron mengirimkan pesan dengan
mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di dekatnya melalui celah
sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut. (8)
5eurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan bipolar adalah
dopamin, norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin. elain itu,
penelitian-penelitian juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain
yang berperan penting pada timbulnya mania, yaitu golongan neuropeptida,
termasuk endorfin, somatostatin, *asopresin dan oksitosin. 0iketahui bahwa
neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam beberapa cara, tidak seimbang
(unbalanced ) pada otak indi*idu mania dibanding otak indi*idu normal. (8)
G diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada
pasien mania. 5orepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan
serotonin normal. 0opamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik,
menimbulkan hiperakti*itas dan nsgresi*itas mania, seperti juga pada skiofrenia.
ntidepresan trisiklik dan #9 inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa
merangsang timbulnya mania, dan antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin
yang menurunkan kadar dopamin bisa memperbaiki mania, seperti juga pada
skiofrenia. (8)
1) #onoamin dan 0epresi
$enelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa at-at yang
menyebabkan berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan
depresi.kibatnya timbul teori yang menyatakan bahwa berkurangnya
5
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 6/27
ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama 53 dan serotonin, dapat
menyebabkan depresi. +eori ini diperkuat dengan ditemukannya obat
antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja
meningkatkan monoamin di sinap. $eningkatan monoamin dapat memperbaiki
depresi. (8)
%). erotonin
5euron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke
korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan
hipokampus. $royeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam
gangguan-gangguan psikiatrik. da sekitar 1 reseptor serotonin, '-;+1 dst
yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat. (8)
erotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido.
istem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus
berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh,
dan fungsi a<is ;$). erotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan
dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. erotoninmenghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia. (8)
5eurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. 0ari penelitian dengan
alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap '-;+1 dan
'-;+% pada pasien dengan depresi berat. danya gangguan serotonin dapat
menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi. 0ari penelitian lain
dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan
temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan.
!adar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri. (8)
$enurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian 33G tidur
dan ;$ aksis. ;ipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme
glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. $ada penderita depresi mayor
didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. =ni
menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi. (8)
). 5oradrenergik
6
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 7/27
adan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di
locus ceruleus (>:) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem
limbik, basal ganglia, hipotalamus dan talamus. =a berperan dalam mulai dan
mempertahankan keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). $royeksi
noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap
stressor dan pemanjangan akti*asi locus ceruleus dan juga berkontribusi
terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus ceruleus juga tempat
neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi
norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer. (8)
tresor akut dapat meningkatkan akti*itas >:. elama terjadi akti*asi
fungsi >:, fungsi *egetatif seperti makan dan tidur menurun. $ersepsi terhadap
stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke
>:, selanjutnya ke komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor
akut tsb. $orses kognitif dapat memperbesar atau memperkecil respon
simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut. (8)
?angsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak)
meningkat pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang
bertujuan. tressor yang menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di
forbrain medial. $enurunan ini dapat menyebabkan anergia, anhedonia, dan
penurunan libido pada depresi. (8)
;asil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol
(#;$G). $enurunan akti*itas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan
penurunan ekskresi #;$G. eberapa penelitian menunjukkan bahwa #;$G
mengalami defisiensi pada penderita depresi. !adar #;$G yang keluar di urin
meningkat kadarnya pada penderita depresi yang di 3:+ (terapi kejang listrik).
(8)
2.4 MANIFESTASI KLINIS
erdasarkan $edoman $enggolongan dan 0iagnosis Gangguan
"iwa ($$0G"), gangguan ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana
perasaan pasien dan tingkat akti*itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada
waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi
7
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 8/27
dan akti*itas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan
suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti*itas (depresi). (@)
+abel 1. Gejala gangguan bipolar (1&)
Gejala Ep!"#e Ma$% Gejala Ep!"#e Dep&e!
• !epercayaan diri yang
bertambah, rasa gembira
yang berlebihan
• angat iritabilitas
• erbicara dengan sangat
cepat, lompat dari satu ide ke
ide lainnya
• $eningkatan akti*itas yang
berlebihan
• +idak lelah dan kebutuhan
waktu tidur yang berkurang bahkan menghilang
• +erlalu optimis
• ering berperilaku impulsif
• ?asa sedih dan tidak
berdaya
• !ehilangan minat terhadap
akti*itas yang biasanyadisenangi, termasuk seks.
• ?asa lelah yang berlebihan
• Gangguan dalam
berkonsentrasi, mengingat
atau membuat keputusan
• $erubahan pola makan,
tidur
• da keinginan untuk bunuh
diri
3pisode manik dibagi menjadi menurut derajat keparahannya yaitu
hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan gejala psikotik.
3pisode manik harus terjadi minimal satu minggu. ;ipomanik ditandai dengan
perasaan senang, sangat bersemangat untuk berakti*itas, dan dorongan seksual
yang meningkat. 0erajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena gejala-
gejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi sosial. +anpa penanganan yang
tepat seorang dengan hipomanik dapat berkembang menjadi mania atau justru ke
arah depresi. (%)
8
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 9/27
$ada manik, gejala-gejalanya sudah cukup berat hingga mengacaukan hampir
seluruh pekerjaan dan akti*itas sosial. ;arga diri membumbung tinggi dan terlalu
optimis. $erasaan mudah tersinggung dan curiga lebih banyak daripada elasi.
+anda manik lainnya dapat berupa hiperaktifitas motorik berupa kerja yang tak
kenal lelah melebihi batas wajar dan cenderung non-produktif, banyak bicara. ila
gejala tersebut sudah berkembang menjadi waham maka diagnosis mania dengan
gejala psikotik perlu ditegakkan. (1&)
+erkadang penderita memiliki gejala-gejala psikotik, seperti misalnya
halusinasi atau delusi. #isalnya bila penderita tersebut memiliki gejala psikotik
pada saat episode manik, maka ia akan memiliki suatu keyakinan bahwa ia adalah
seorang yang terkenal, punya banyak uang, memiliki kekuatan tertentu.
edangkan bila gejala psikotik tersebut muncul pada saat episode depresi,
penderita mungkin berpikiran bahwa ia adalah orang yang tidak berguna dan
gagal. $enderita bipolar juga dapat jatuh ke dalam penyalahgunaan alkohol, obat-
obatan terlarang, bahkan tindak criminal. (1&)
2.' DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI
+erdapat perbedaan penggolongan bipolar antara $$0G" === dengan
iagnostic and !tatistical "anual (0#) =A. $$0G" === membaginya dalam
klasifikasi menurut episode kini yang dialami penderita sementara iagnostic and
!tatistical "anual (0#) =A, membedakan gangguan bipolar menjadi % yaitu
gangguan bipolar = dan ==. Gangguan bipolar = atau tipe klasik ditandai dengan
adanya % episode yaitu manik dan depresi, sedangkan gangguan bipolar == ditandai
dengan hipomanik dan depresi.
$embagian Gangguan fektif ipolar erdasarkan $$0G" === (41) B (@)
41.& Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
41.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
41.% Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
41. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
9
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 10/27
41. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
41.' Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
41.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
41.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
41.8 Gangguan afektif bipolar lainnya
41.@ Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan
F31 Ga$(()a$ A*e%+* Bp"la&
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu sekurang-kurangnya
dua) yang menunjukkan suasana perasaan (mood) pasien dan tingkat
akti*itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari
peninggian suasana perasaan (mood) serta peningkatan energi dan akti*itas
(mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana
perasaan (mood) serta pengurangan enersi dan akti*itas depresi). Cang khas
adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode, dan
insidensi pada kedua jenis kelamin kurang lebih sama disbanding dengan
gangguan suasana perasaan (mood) lainnya. 0alam perbandingan, jarang
ditemukan pasien yang menderita hanya episode mania yang berulang-ulang,
dan karena pasien-pasien tersebut menyerupai (dalam riwayat keluarga,
kepribadian pramorbid, usia onset, dan prognosis jangka panjang) pasien
yang mempunyai juga episode depresi sekali-sekali, maka pasien itu
digolongkan sebagai bipolar.
#3$.% Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini hipomanik
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania
(4&.&) dan,
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,
manik atau campuran di masa lampau.
#3$.$ Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini "anik tanpa Ge(ala )sikotik
10
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 11/27
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa
gejala psikotik (4&.1) dan,
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$.* Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini "anik dengan Ge(ala )sikotik
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan
gejala psikotik (4&.%) dan,
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini epresif +ingan atau !edang
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode
depresif ringan (4%.&) ataupun sedang (4%.1), dan
b. harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$.4 Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini epresif Berat tanpa Ge(ala
)sikotik
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode
depresif berat tanpa gejala psikotik (4%.%), dan
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$. Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini epresif Berat dengan
Ge(ala)sikotik
a. 3pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode
depresif berat dengan gejala psikotik (4%.), dan
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$. Gangguan Afektif Bipolar, &pisode 'ini ampuran
a. 3pisode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik
dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala
11
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 12/27
mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa
terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya % minggu) dan
b. ;arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
#3$./ Gangguan Afektif Bipolar, 'ini dalam +emisi
ekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama
beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya
satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan
ditambah sekurangkurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif atau campuran).
#3$.0 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya
#3$.1 Gangguan Afektif Bipolar 2
$embagian gangguan mood bipolar menurut iagnostic and !tatistical "anual
(0#) =A B ()
1. Gangguan mood bipolar =a. Gangguan mood bipolar =, episode manik tunggal
b. Gangguan mood bipolar =, episode manik saat ini
c. Gangguan mood bipolar =, episode campuran saat ini
d. Gangguan mood bipolar =, episode hipomanik saat ini
e. Gangguan mood bipolar =, episode depresi saat ini
f. Gangguan mood bipolar =, episode yang tidak dapat diklasifikasikan
saat ini
g. #ania akut
h. #ania sekunder
i. #ania kronik j. 3pisode campuran
k. 3pisode depresi
%. Gangguan mood bipolar ==
. iklotimia
1. Ga$(()a$ M""# Bp"la& I
witan G = biasanya mulai pada masa remaja atau dewasa muda. 3pisode
pertamanya dapat berupa manik, depresi, atau campuran. dakalanya awitan
pertama berbentuk depresi dengan retardasi ringan atau hipersomnia yang
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan dan kemudian berpindah ke
12
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 13/27
episode manik. 3pisode manik dengan ciri psikotik dapat pula ditemukan sebagai
episode pertama, dengan gambaran mirip skiofrenia. Gambaran G lebih jelas
terlihat bila yang muncul adalah episode manik yang klasik. dapun kriteria
diagnostik G =, sesuai dengan 0# =A +? adalah sebagai berikut B ()
Gangguan "ood Bipolar , &pisode "anik unggal
A. ;anya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat episode
depresi mayor sebelumnya.
B. +idak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, skioafektif,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum.
. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan "ood Bipolar , &pisode "anik !aat ni
A. aat ini dalam episode manic
B. ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik,
depresi, atau campuran
. 3pisode mood pada kriteria dan bukan skioafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum
&. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan "ood Bipolar , &pisode ampuran !aat ni
A. aat ini dalam episode campuran
B. ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi, atau
campuran
13
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 14/27
. 3pisode mood pada kriteria dan tidak dapat dikategorikan skioafektif
dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, gangguan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
. Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau
aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan "ood Bipolar , &pisode 5ipomanik !aat ni
A. aat ini dalam episode hipomanik B. ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau
campuran
. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
. 3pisode mood pada kriteria dan tidak dapat dikategorikan sebagai
skioafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gangguan "ood Bipolar , &pisode epresi !aat ni
A. aat ini dalam episode depresi mayor
B. ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau
campuran
. 3pisode mood pada kriteria dan tidak dapat dikategorikan sebagai
skioafektif dan tidak bertumpangtindih dengan skiofrenia, skiofreniform,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan
. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum
&. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan "ood Bipolar , &pisode 2ang idak apat iklasifikasikan !aat ni
14
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 15/27
A. !riteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik,
campuran, atau episode depresi.
B. ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau
campuran
. 3pisode mood pada kriteria dan tidak dapat dikategorikan sebagai
skioafektif dan tidak bertumpangtindih dengan skiofrenia, skiofreniform,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan di tempat lain.
. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
2. Ga$(()a$ M""# Bp"la& II
Gangguan mood bipolar == sebenarnya cukup sering ditemukan. 0itandai
dengan episode berulang sindrom depresi mayor dan episode hipomanik.
;ipomania yaitu keadaan mania dengan intensitas lebih rendah bila dibandingkan
dengan mania. 0isebut dengan bipolaritas ringan (soft bipolarity).()
$re*alensi G ==, sepanjang kehidupan adalah &,'. Gabungan angka
pre*alensi G = dan G == adalah %. ngka ini lebih besar bila dibandingkan
skiofrenia. atu per tiga G memiliki episode pertama pada masa remaja dan
'& memperlihatkan komorbiditas dengan penyalahgunaan at. ekitar '&
pasien dengan gangguan depresi mayor sebenarnya adalah G ==. #eskipun
kadang-kadang hipomania dapat berlangsung beberapa minggu, hipomania pada
akhir episode depresi, pada sebagian besar G ==, berlangsung tidak lama tetapi
beberapa hari saja. entuk lain G == adalah gangguan depresi mayor yang
bertumpang tindih dengan siklotimia.()
=ndi*idu dengan perjalanan yang tidak stabil tersebut mempunyai risiko
bunuh diri lebih tinggi. eban yang tinggi untuk bunuh diri lebih sering pada G
==. ;ipomania pada G == dapat diikatakan sebagai episode manik ringan yang
terjadi spontan. Gangguan mood bipolar == lebih sering muncul pada indi*idu
dengan dasar temperamin hipertimik atau sikotlimik sedangkan G = sering
berkembang dari temperamen depresi. $asien dengan gangguan depresi mayor
yang berpindah menjadi bipolar == memperlihattkan mood yang labil (siklotimia)
atau akttif-energi (ciri temperamen hipertemik). :iri-ciri ini merupakan predictor
15
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 16/27
yang spesifik (82) dan sensitif untuk menentukan perpindahan menjadi bipolar
==. ()
3. S%l"+a
iklotimia adalah G ringan (attetuated) yang awitannya berangssur-angsur,
biasanya sebelum usia %1 tahun. Gangguan siklotimia ditandai dengan depresi
subsindrom dan hipomania yang siklusnyya pendek. elain itu terdapat pula
pergantian mood, kognisi, dan akti*itas. $erjalanan siklotimia biasanya
berkelanjutan atau intermiten. "arang sekali ditemukan periode eutimik diantara
episode. $erpindahan mood dapat terjadi akibat faktor presipitasi yang tidak
begitu bermakna.()
iklotimia pada beberapa pasien diduga disebabkan oleh faktor sirkadian.
$asien akan sangat bersemangat saat masuk tidur tetapi ketika bangun tidur dipagi
hari muncul keinginan untuk bunuh diri. $erforma akademik dan pekerjaannya
seringkali terganggu. ;idupnya dipenuhi serangkaian akti*itas yang tidak
bermanfaat. 3mosi mereka sangat tidak stabil. $erhatiannya mudah berpindah ke
suatu hal yang baru, baik pekerjaan atau pasangan. $enyalahgunaan at dapat
terjadi pada sekitar '& penderita sebagai usaha mengobati diri sendiri. ()
!riteria diagnostic gangguan siklotimia B ()
a. $aling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala
gejala hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala depresi yang
tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresi mayor. Dntuk anak-anak dan
remaja durasinya paling sedikit satu tahun.
b. elama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari gejala-
gejala pada kriteria lebih dari dua bulan pada suatu waktu.
c. +idak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran, selama
dua tahun gangguan tersebut.
:atatanB etelah dua tahun awal, siklotimia dapat bertumpang tindih dengan
manik atau episode campuran (diagnosis G = dan gangguan siklotimia dapat
dibuat) atau episode depresi mayor (diagnosis G == dan gangguan siklotimia
dapat ditegakkan).
d. Gejala-gejala pada kriteria bukan skioafektif dan tidak bertumpangtindih
dengan skiofrenia, skiofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
16
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 17/27
e. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum.
f. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung at atau kondisi
medik umum.
g. Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek
fungsi penting lainnya.
2.- PENATALAKSANAAN
Gangguan bipolar memerlukan pengobatan jangka panjang, kontinu, tidak
boleh putus. ila putus, fase normal akan memendek sehingga kekambuhan
semakin sering. danya fase normal pada gangguan bipolar sering mengakibatkan
buruknya compliance untuk berobat karena dikira sudah sembuh. 9leh karena itu,
edukasi sangat penting agar penderita dapat ditangani lebih dini. (11)
+abel %. $enatalaksanaan !edaruratan gitasi kut pada G
>ini = • =njeksi =# ripipraol efektif untuk pengobatan agitasi pada
pasien dengan episode mania atau campuran akut. 0osisadalah @,7'mg/injeksi. 0osis maksimum adalah %@,%'mg/hari
(tiga kali injeksi per hari dengan inter*al dua jam). erespons
dalam '-2& menit.
• =njeksi =# 9lanapin efektif untuk agitasi pada pasien dengan
episode mania atau campuran akut. 0osis 1&mg/ injeksi.
0osis maksimum adalah &mg/hari. erespons dalam 1'-&
menit. =nter*al pengulangan injeksi adalah dua jam. ebanyak
@& pasien menerima hanya satu kali injeksi dalam % jam
pertama.
•
=njeksi loraepam % mg/injeksi. 0osis maksimum loraepammg/hari. 0apat diberikan bersamaan dengan injeksi =#
ripipraol atau 9lanapin. "angan dicampur dalam satu
jarum suntik karena mengganggu stabilitas antipsikotika.
>ini == • =njeksi =# ;aloperidol yaitu ' mg/kali injeksi. 0apat diulang
setelah & menit. 0osis maksimum adalah 1' mg/hari.
• =njeksi =# 0iaepam yaitu 1& mg/kali injeksi. 0apat
diberikan bersamaan dengan injeksi haloperidol =#. "angan
dicampur dalam satu jarum suntik.
+abel . +erapi farmakologi episode mania akut
17
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 18/27
>ini = >itium, di*alproat, olanapin, risperidon, Euetiapin,
Euetiapin F?, aripipraol, litium atau di*alproat
risperidon, litium atau di*alproat Euetiapin, litium ataudi*alproat olanapin, litium atau di*alproat
aripipraol
>ini == !arbamaepin, +!>H, litium di*alproat, paliperidon
>ini === ;aloperidol, klorpromain, litium atau di*alproat
haloperidol, litium karbamaepin, kloapin
+idak
direkomendasikan
Gabapentin, topiramat, lamotrigin, risperidon
karbamaepin, olanapin karbamaepin
H+!>B terapi kejut listrik
+abel . +erapi farmakologi episode depresi akut G =
>ini = >itium, lamotrigin, Euetiapin, Euetiapin F?, litium atau
di*alproat ?=, olanapin ?=, litium di*alproat
>ini == Iuetiapin ?=, di*alproat, litium atau di*alproat
lamotrigin
>ini === !arbamaepin, olanapin, litium karbamaepin, litium
atau di*alproat *enlafaksin, litium #9=, +!>, litium
atau di*alproat atau +:, litium atau di*alproat atau
karbamaepin ?= lamotrigin, penambahan
topiramat.
+idak
direkomendasikan
Gabapentin monoterapi, aripipraol monoterapi
+abel '. +erapi farmakologi untuk depresi akut G ==
>ini = Iuetiapin
>ini == >itium, lamotrigin, di*alproat, litium atau di*alproat
antidepresan, litium di*alproat, antipsikotika atipik
antidepresan
>ini === ntidepresan monoterapi (terutama untuk pasien yang jarang
mengalami hipomania)
1 M""# S+a/l0e&
a. >itium
>itium sudah digunakan sebagai terapi mania akut sejak '& tahun yang lalu.
=a lebih superior bila dibandingkan dengan plasebo.
#armakologi
ejumlah kecil litium terikat dengan protein. >itium dieksresikan dalam
bentuk utuh hanya melalui ginjal.
18
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 19/27
ndikasi
3pisode mania akut, depresi, mencegah bunuh diri, dan bermanfaat sebagai
terapi rumatan G.
osis
?espons litium terhadap mania akut dapat dimaksimalkan dengan menitrasi
dosis hingga mencapai dosis terapeutik yang berkisar antara 1,&-1, m3E/>.
$erbaikan terjadi dalam 7-1 hari. 0osis awal yaitu %& mg/kg/hari. 0osis
untuk mengatasi keadaan akut lebih tinggi bila dibandingkan dengan untuk
terapi rumatan. Dntuk terapi rumatan, dosis berkisar antara &,-&,8 m3El/>.
0osis kecil dari &, m3E/>, tidak efektif sebagai terapi rumatan. ebaliknya,
gejala toksisitas litium dapat terjadi bila dosis J 1,' m3E/>.
&fek samping
3fek samping yang dilaporkan adalah mual, muntah, tremor, somnolen,
penambahan berat badan, dan penumpulan kognitif. 5eurotoksisitas,
delirium, dan ensefalopati dapat pula terjadi akibat penggunaan litium.
5eurotoksisitas bersifat ire*ersibel. kibat intoksikasi litium, defisit
neurologi permanen dapat terjadi misalnya, ataksia, defisist memori, dan
gangguan pergerakan. Dntuk mengatasi intoksikasi litium, hemodialisis harus
segera dilakukan. >itium dapat merusak tubulus ginjal. 4aktor risiko
kerusakan ginjal adalah intoksikasi litium, polifarmasi dan adanya penyakit
fisik lainnya. $asien yang mengonsumsi litium dapat mengalami poliuri. 9leh
karena itu, pasien dianjurkan untuk banyak meminum air.
)emeriksaan Laboratorium
ebelum memberikan litium, fungsi ginjal (ureum dan kreatinin) dan fungsi
tiroid, harus diperiksa terlebih dahulu. Dntuk pasien yang berumur di atas &
tahun, pemeriksaan 3!G harus dilakukan. 4ungsi ginjal harus diperiksasetiap %- bulan dan fungsi tiroid dalam enam bulan pertama. etelah enam
bulan, fungsi ginjal dan tiroid diperiksa sekali dalam 2-1% bulan atau bila ada
indikasi.
6anita 5amil
$enggunaan litium pada wanita hamil dapat menimbulkan malformasi janin.
!ejadiannya meningkat bila janin terpapar pada kehamilan yang lebih dini.
Kanita dengan G yang derajatnya berat, yang mendapat rumatan litium,
dapat melanjutkan litium selama kehamilan bila ada indikasi secara klinis.
19
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 20/27
!adar litium darahnya harus dipantau dengan seksama. $emeriksaan DG
untuk memantau janin, harus dilakukan. elama kehamilannya, wanita
tersebut haru disuper*isi oleh ahli kebidanan dan psikiater. ebelum
kehamilan terjadi, risiko litium terhadap janin dan efek putus litium terhadap
ibu harus didiskusikan.
/. Aalproat
Aalproat merupakan obat antiepilepsi yang disetujui oleh 40 sebagai
antimania. Aalproat tersedia dalam bentukB
$reparat oralL odium di*alproat, tablet salut, proporsi antara asam *alproat
dan sodium *alproat adalah sama (1B1). sam *alproat, odium *alproat,
kapsul yang mengandung partikel-partikel salut yang dapat dimakan secara
utuh atau dibuka dan ditaburkan ke dalam makanan. 0i*alproat dalam bentuk
lepas lambat, dosis sekali sehari.
$reparat intra*ena
$reparat supositoria
#armakologi
+erikat dengan protein. 0iserap dengan cepat setelah pemberian oral.
!onsentrasi puncak plasma *alproat sodium dan asam *alproat dicapai dalam
dua jam sedangkan sodium di*alproat dalam -8 jam. witan absorbsi
di*alproat lepas lambat lebih cepat bila dibandingkan dengan tablet biasa.
bsorbsi menjadi lambat bila obat diminum bersamaan dengan makanan.
=katan *alproat dengan protein meningkat bila diet mengandung rendah lemak
dan menurun bila diet mengandung tinggi lemak.
osis
0osis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi *alproat dalam serum
berkisar antara ' -1%' mg/m>. Dntuk G == dan siklotimia diperlukan
di*alproat dengan konsentrasi plasma M '& mg/m>. 0osis awal untuk mania
dimulai dengan 1'-%& mg/kg/hari atau %'& '&& mg/hari dan dinaikkan
setiap hari hingga mencapai konsentrasi serum '- 1%' mg/m>. 3fek
samping, misalnya sedasi, peningkatan nafsu makan, dan penurunan leukosit
serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi serum N 1&& mg/m>. Dntuk
20
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 21/27
terapi rumatan, konsentrasi *alproat dalam plasma yang dianjurkan adalah
antara 7'-1&& mg/m>.
ndikasi
Aalproat efektif untuk mania akut, campuran akut, depresi mayor akut, terapi
rumatan G, mania sekunder, G yang tidak berespons dengan litium, siklus
cepat, G pada anak dan remaja, serta G pada lanjut usia.
&fek !amping
Aalproat ditoleransi dengan baik. 3fek samping yang dapat terjadi, misalnya
anoreksia, mual, muntah, diare, dispepsia, peningkatan (derajat ringan) enim
transaminase, sedasi, dan tremor. 3fek samping ini sering terjadi pada awal
pengobatan dan bekurang dengan penurunan dosis atau dengan berjalannya
waktu. 3fek samping gastrointestinal lebih sering terjadi pada penggunaan
asam *alproat dan *alproat sodium bila dibandingkan dengan tablet salut
sodium di*alproat.
. >amotrigin
>amotrigin efektif untuk mengatasi episode bipolar depresi. =a menghambat
kanal 5a. elain itu, ia juga menghambat pelepasan glutamat.
#armakokinetik
>amotrigin oral diabsorbsi dengan cepat. =a dengan cepat melewati sawar
otak dan mencapai konsentrasi puncak dalam %- jam. ebanyak 1&
lamotrigin dieksresikan dalam bentuk utuh.
ndikasi
3fektif untuk mengobati episode depresi, G = dan G ==, baik akut maupun
rumatan. >amotrigin juga efektif untuk G, siklus cepat.
osis
erkisar antara '&-%&& mg/hari.
&fek !amping
akit kepala, mual, muntah, pusing, mengantuk, tremor, dan berbagai bentuk
kemerahan di kulit
2 A$+p!%"+% A+p%
21
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 22/27
ntipsikotika atipik, baik monoterapi maupun kombinasi terapi, efektif
sebagai terapi lini pertama untuk G. eberapa antipsikotika atipik tersebut
adalah olanapin, risperidon, Euetiapin, dan aripipraol.
a. ?isperidon
?isperidon adalah deri*at benisoksaol. =a merupakan antipsikotika atipik
pertama yang mendapat persetujuan 40 setelah kloapin.
Absorbsi
?isperidon diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral. =a dimetabolisme
oleh enim hepar yaitu :C$ %02.
osis
Dntuk preparat oral, risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet
dan cairan. 0osis awal yang dianjurkan adalah % mg/hari dan besoknya dapat
dinaikkan hingga mencapai dosis mg/hari. ebagian besar pasien
membutuhkan -2 mg/hari. ?isperidon injeksi jangka panjang (?="$) dapat
pula digunakan untuk terapi rumatan G. 0osis yang dianjurkan untuk orang
dewasa atau orang tua adalah %' mg setiap dua minggu. ila tidak berespons
dengan %' mg, dosis dapat dinaikkan menjadi 7,' mg - '& mg per dua
minggu.
ndikasi?isperidon bermanfaat pada mania akut dan efektif pula untuk terapi rumatan
/. 9lanapin
9lanapin merupakan deri*at tienobenodiaepin yang memiliki afinitas
terhadap dopamin (0), 0%, 0, 0, dan 0', serotonin % ('-;+%)L
muskarinik, histamin 1(;1), dan a1- adrenergik.
ndikasi
9lanapin mendapat persetujuan dari 40 untuk bipolar episode akut mania
dan campuran. elain itu, olanapin juga efektif untuk terapi rumatan G.
osis!isaran dosis olanapin adalah antara '-& mg/hari.
c. Iuetiapin
Iuetiapin merupakan suatu deri*at dibenotiaepin yang bekerja sebagai
antagonis '-;+1 dan '-;+%, dopamin 01, 0%, histamin ;1 serta reseptor
adrenergik a1 dan a%. finitasnya rendah terhadap reseptor 0% dan relatif lebih
tinggi terhadap serotonin '-;+%.
osis
22
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 23/27
!isaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu %&&-8&& mg/hari. +ersedia
dalam bentuk tablet =? 7immediate release8 dengan dosis %' mg, 1&& mg, %&&
mg, dan && mg, dengan pemberian dua kali per hari. elain itu, juga tersedia
Euetiapin-F? dengan dosis && mg, satu kali per hari.
ndikasi
Iuetiapin efektif untuk G = dan ==, episdoe manik, depresi, campuran, siklus
cepat, baik dalam keadaan akut maupun rumatan.
d. ripipraol
ripipraol adalah stabilisator sistem dopamin-serotonin.
#armakologiripipraol merupakan agonis parsial kuat pada 0%, 0, dan '-;+1 serta
antagonis '-;+%. =a juga mempunyai afinitas yang tinggi pada reseptor 0,
afinitas sedang pada 0, '-;+%c, '-;+7, a1- adrenergik, histaminergik (;1),
dan serotonin reuptake site 7!&+8, dan tidak terikat dengan reseptor
muskarinik kolinergik.
osis
ripipraol tersedia dalam bentuk tablet ',1&,1',%&, dan & mg. !isaran dosis
efektifnya per hari yaitu antara 1&-& mg. 0osis awal yang direkomendasikan
yaitu antara 1& - 1' mg dan diberikan sekali sehari. pabila ada rasa mual,
insomnia, dan akatisia, dianjurkan untuk menurunkan dosis. eberapa klinikus
mengatakan bahwa dosis awal ' mg dapat meningkatkan tolerabilitas.
ndikasi
ripipraol efektif pada G, episode mania dan episode campuran akut. =a
juga efektif untuk terapi rumatan G. ripipraol juga efektif sebagai terapi
tambahan pada G =, episode depresi.
3 P!%"+e&ap
$sikoterapi dengan menggunakan terapi keluarga diperlukan untuk
mengajarkan keluarga tentang gangguan mood serius yang dapat terjadi pada
anak-anak saat terjadinya stres keluarga yang berat. $endekatan psikoterapetik
bagi anak terdepresi adalah pendekatan kognitif dan pendekatan yang lebih
23
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 24/27
terarah dan lebih terstruktur dibandingkan yang biasanya digunakan pada orang
dewasa. !arena fungsi psikososial anak yang terdepresi mungkin tetap terganggu
untuk periode yang lama, walaupun setelah episode depresif telah menghilang,
inter*ensi keterampilan sosial jangka panjang adalah diperlukan. $sikoterapi
adalah pilihan utama dalam pengobatan depresi. (1%)
2. PROGNOSIS
$asien dengan gangguan bipolar = mempunyai prognosis lebih buruk. 0i
dalam % tahun pertama setelah peristiwa awal, &-'& tentang pasien mengalami
serangan manik lain. ;anya '&-2& pasien dengan gangguan bipolar = yang dapat
diatasi gejalanya dengan lithium. 7 pasien ini, gejala tidak terulang. ' $ersen
pasien mengalami lebih dari sekali kekambuhan dan lebih dari & mempunyai
suatu gejalayang menetap.(1)
$asien pada gangguan bipolar episode manik mendapatkan hasil yang lebih
buruk. 0ua tahun pertama setelah peristiwa pertama, hampir '&, pasien
mengalami gangguan manik lain. ekitar 2& pasien dengan serangan bipolar episode manik bisa disembuhkan gejalanya dengan menggunakan lithium. 7
pasien tidak lagi mengalami serangan bipolar. ' pasien mengalami
kekambuhan lebih dari sekali dan lebih dari & gejalanya menetap. (1)
4aktor-faktor yang semakin memperburuk prognosis yaitu kemiskinan,
pekerjaan yang buruk, jenis kelamin laki-laki, menyalahgunakan konsumsi
minuman keras dan alkohol, gejala psikotik, dan pada keadaan depresi yang lama.
$rognosis akan menjadi lebih baik pada pasien bila gejala masih berada dalam
episode manik, tidak ada keinginan untuk mengakhiri hidup, tanpa atau minimal
adanya gejala psikotik, usia lanjut, dan jika tidak ada masalah yang serius dengan
kesehatan medis. (1)
24
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 25/27
DAFTAR PUSTAKA
1. Kidiodiningrat ?. #embangun !esadaran-#engurangi ?esiko
Gangguan #ental dan unuh 0iri. httpB//pdpersi.co.id . diakses %1
pril %&1'.
%. 0ellO9sso, >., $ini, ., :assano, G.., #astrocinEue, :., eckinger,
?.., aettoni, #. et al. =nsight into illness in patients with mania,
mi<ed mania, bipolar depression and major depression with psychotic
features. ipolar 0isordersL %&&%. , 1'-%%.
. !etter +. 0iagnostic features, pre*alence, and impact of bipolar
disorder. " :lin $sychiatry. "un %&1&L71(2)Be1
25
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 26/27
. mir, 5. Gangguan #ood ipolar B !riteria 0iagnostik dan
+atalaksana dengan 9bat ntipsikotika tipik. alai $enerbit 4!D= L
%&1&
'. !essler ?:, erglund $, 0emler 9, "in ?, #erikangas !?, Kalters 33.
>ifetime pre*alence and age-of-onset distributions of 0#-=A
disorders in the 5ational :omorbidity ur*ey ?eplication. rch Gen
$sychiatry L %&&' "unL2%(2)B'@2&%.
2. :hawla, ".#., ingh-alhara, C.$., #ohan, =. and agar, ?. :hronic
maniaB an une<pectedly long episode. =ndian "ournal of #edical
cienceL %&&2. 2&(').
7. arbara 0.=ngersol, $h.0 dan am Goldstain. ttention 0eficit0isorder. #ain street booksL 1@@.
8. =srar C. Gangguan fektif ipolar. 4! D5?=. ?iau L %&&@
@. ?usdi #aslim. $enggunaan !linis 9bat $sikotropik. "akartaB agian
=lmu !edokteran "iwa 4! Dnika tma "aya L %&&7.
1&. D.. 0epartment of ;ealth and ;uman er*ices 5ational =nstitutes of
;ealth. ipolar 0isorder in dults. 5ational =nstitutes of #ental
;ealthL %&1%.
11. #iklowit 0". re*iew of e*idence-based psychosocial inter*entions
for bipolar disorder. " :onsult :lin $sychol L %&&2. 27(uppl 11)B%8.
1%. !aplan, adock, Grebb, #0,. inopsis $sikiatri. "ilid ke-%, inapura
ngkasa, "akartaL %&1&
1. ;oang D, tewart ?, Goldacre #". #ortality after hospital discharge
for people with schiophrenia or bipolar disorderB retrospecti*e study of
linked 3nglish hospital episode statistics. #" L %&11.
1. oreff . ipolar affecti*e disorder treatment P management. %&11.
0iunduh dariB httpB//emedicine.medscape.com/article/% 82%-
+reatment.
26
7/18/2019 Referat Jiwa 2ta
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-2ta 27/27