reff thalamus
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
Thalamus berasal dari bahasa Yunani yang berarti ruang didalam.
Thalamus adalah suatu massa substansia grisea yang berbentuk seperti telur
(oval) dengan diameter 3 x 1,5 cm dan membentuk sebagian diencephalon
(kurang lebih empat perlima volume diencephalon). Organ thalamus, bukan
merupakan kumpulan sel yang sama, tetapi kumpulan sel yang berbeda dengan
fungsinya dan hubungan eferen dan aferennya masing-masing. (Duus,2005:
Snell,2007)
Struktur thalamus dibagi-bagi berdasarkan jenis kumpulan sel-sel sarafnya
(nukleus). Kumpulan sel saraf pada salah satu bagian thalamus adalah pusat
pemrosesan informasi-informasi sensoris. Mereka menerima informasi dari
reseptor sensoris, memproses informasi tersebut, dan mengirimkan
(mentransmisikan) informasi tersebut ke cortex sensoris yang sesuai. Contohnya
lateral geniculate nukleus yang merupakan pusat pemrosesan indera penglihatan
(visual), medial geniculate nukleus yang merupakan pusat pemrosesan indera
pendengaran (auditory), dan ventral posterior nukleus yang merupakan pusat
pemrosesan indera somatosensoris. Nukleus thalamus yang tidak terlibat dalam
proses sensoris, memproyeksikan diri (lewat projection fiber) ke bagian-bagian
cortex yang tidak memiliki fungsi sensoris, contohnya ventrolateral nukleus yang
menerima informasi dari cerebellum (otak kecil) dan memproyeksikan ke kotek
motorik primer. (Duus,2005: Snell,2007)
2
Oleh karena thalamus merupakan pusat penyalur dan integrasi yang
penting, kelainan yang mengenai area didalam susunan saraf pusat ini akan
menimbulkan efek yang besar. Talamus dapat diinervasi oleh neoplasma,
degenerasi akibat penyakit arteri yang memperdarahinya, atau rusak akibat
perdarahan otak.
3
BAB II
NEUROANATOMI THALAMUS
2.1 Topografi Thalamus
Setiap hemisper serebri memiliki sebuah thalamus dan masing-masing
terletak di sisi ventriculus tertius. Ujung anterior thalamus sempit dan bulat serta
merupakan batas lateral foramen interventriculare. Ujung posterior melebar
membentuk pulvinar, yang tergantung melewati colliculus superior. Permukaan
inferior berhubungan dengan tegmentum mesencephali dan permukaan medial
thalamus membentuk dinding lateral ventriculus tertius dan biasanya berhubungan
dengan thalamus sisi berlawanan melalui sebuah pita substansia grisea.
Permukaaan superior thalamus di tutupi oleh lapisan tipis substansia alba yang
disebut stratum zonale, sedangkan permukaan lateralnya oleh lapisan lain yang
disebut lamina medularis externa.(Snell,2007)
Gambar.2.1 Lokasi thalamus (Snell,2001)
4
2.2 Batas-Batas Anatomi Thalamus
Thalamus berbentuk oval dengan penonjolan dibagian posteriornya.
Sumbu panjangnya membentuk sudut membuka keatas dengan bidang horizontal
sehingga bagian inferiornya juga dapat dikatakan bagian ventral. Dibagian depan,
thalamus berbatasan dengan foramen intervertriculare (Monroi), ke belakang
berhubungan dengan tegmentum mesencephalon. Permukaan medialnya dibatasi
lapisan ependim yang membentuk dinding ventriculus III sedangkan bagian
lateralnyanya, yang berbatasan dengan capsula interna dilapisi oleh lamina
medullare externa. Bagian lateral atas thalamus membentuk sebagian dasar
ventriculus lateralis yang juga dilapisi plexus choroideus. Bagian atasnya dilapisi
oleh stratum zonale. Diujung posterior thalamus terdapat pulvinar yang
berhubungan dengan fungsi pendengaran dan pengelihatan. Pada bagian
lateroanterior terdapat corpus geniculatum mediale (CGM) dan corpus
geniculatum laterale (CGL). Thalamus kiri dan kanan dihubungkan oleh massa
intermedia atau adhesion interthalamica. Disebelah dalam thalamus dibagi
menjadi pars anterior, pars medial, dan pars lateral oleh lamina medullare interna
yang berbentuk huruf “Y”. pada masing-masing bagian terdapat kelompok-
kelompok sel saraf membentuk nukleus thalami. (Wibowo,1994)
5
Gambar 2.2 Anatomi Thalamus potongan horisontal (Netter,2002)
Gambar .2.3 Thalamus potongan koronal (Netter,2002)
6
2.3 Nukleus Thalamus
2.3.1 Anterior
Mengandung nukleus anterior thalami. Nukleus tersebut menerima tractus
mamillothalamicus dari nukleus mammilare.Nukleus anterior thalami ini juga
menerima hubungan timbal-balik dengan gyrus cinguli dan hipotalamus. Fungsi
nukleus anterior thalami berhubungan erat dengan fungsi sistem limbic, yaitu
berkaitan dengan emosi dan mekanisme memori yang baru. (Sukardi,1984;
Snell,2001)
2.3.2 Medial
Mengandung nukleus dorsomedialis yang besar dan beberapa nukleus
yang lebih kecil. Nukleus dorsomedialis mempunyai dua cara hubungan dengan
seluruh korteks prefrontalis lobus frontalis hemispherium cerebri. Nukleus ini
juga mempunyai hubungan yang sama dengan seluruh kelompok nukcleus
thalamus lainnya. Bagian medial thalamus berperan mengintegrasikan berbagai
informasi sensorik, termasuk informasi somatic, visceral, dan olfaktorius serta
mengaitkan informasi tersebut dengan perasaan emosional dan keadaan seseorang.
(Sukardi,1984; Snell,2001)
2.3.3 Lateral
Terbagi menjadi dua, yaitu, deretan dorsal dan ventral. (Sukardi,1984; Snell,2001)
1. Nukleus deretan dorsal
Deretan ini meliputin nukleus dorsalis lateralis thalami, nukleus
posterolateral thalami, dan pilvinar thalami. Hubungan nukleus ini belum
jelas, namun ketiganya diketahui memiliki hubungan dengan thalamus
7
lainnya, juga dengan lobus parietalis, gyrus cinguli, serta lobus occipitalis
dan temporalis.
2. Nukleus deretan ventral
a. Nukleus ventralis anterior
Nukleus ini dihubungkan dengan formation reticularis, substansia
nigra, corpus striatum, dan korteks premotorik, serta berbagai
nukleus thalamus lainnya. Oleh karena terletak pada jaras antara
corpus striatum dan area motorik korteks frontalis, nukleus ini
kemungkinan mempengaruhi aktifitas korteks motoris.
b. Nukleus ventralis lateralis
Nukleus ini mempunyai hubungan sama seperti pada nukleus
ventralis anterior tetapi, mendapatkan banyak input dari cerebellum
dan sedikit dari nukleus ruber. Proyeksi utamanya menuju daerah
motorik dan premotorik cortex cerebri sehingga kemungjinan
nukleus ini juga berperan dalam aktifitas motorik.
c. Nukleus ventralis posterior
Nukleus ini terbagi menjadi nukleus ventralis posteromedialis dan
nukleus ventralis posterolateralis. Nukleus ventralis
posteromedialis menerima serabut-serabut asendens trigeminus
dan jaras pengecapan, sedangkan nukleus ventralis posterolateralis
menerima traktus sensorik asendens yang penting, lemniscus
spinalis. Proyeksi thalamokortikal dari nukleus-nukleus yang
penting ini berjalan melalui crus posterius capsula interna dan
8
corona radiata menuju area sensorik somatik primer cortex cerebri
di gyrus postcentralis (area 3,1, dan 2).
2.4 Nukleus Thalamus lainnya (Sukardi,1984; Snell,2001)
Nukleus-nukleus ini, antara lain nukleus intralaminares, nukleus di garis
tengah, nukleus reticularis, serta corpus geniculatum mediale dan corpus
geniculatum laterale. (Sukardi,1984; Snell,2001)
a. Nukleus intralaminares
Sekumpulan kecil sel-sel saraf di dalam lamina medullaris interna.
Nukleus ini menerima serabut-serabut aferen dari formation reticularis,
tractus spinothalamicus dan tractus trigeminothalamicus. Mengirimkan
serabut serabut-serabut eferen ke nukleus thalami lain nya yang kemudian
diproyeksikan ke cortex cerebri, dan mengirimkan serabut ke corpus
striatum. Nukleus-nukleus ini diduga mempengaruhi tingkat kesadaran dan
kesiagaan seseorang.
b. Nukleus di garis tengah
Terdiri dari kelompok sek saraf yang terletak di dekat ventriculus
tertius dan didalam hubungan intertalamik. Nukleus ini menerima serabut
aferen dari formation reticularis. Fungsi tepat nya tidak diketahui
c. Nukleus reticularis
Lapisan tipis sel saraf yang tersusun berlapis diantara lamian
medullaris externa dan ekstremitas posterior capsula interna.
Serabut-serabut aferen dari cotex cerebri dan formatio reticularis
berkumpul pada nukleus ini dan outputnya,terutama nukleus thalami lain
9
nya. Fungsi nukleus reticularis belum dimengerti seluruh nya, tetapi
kemungkinan berkaitan dengan mekanisme regulasi aktivitas thalamus
oleh cortx cerebri.
d. Corpus geniculatum mediale
Membentuk sebagia jaras audiotorik dan merupakan sebuah
penonjolan pada permukaan posterior thalamus dibawah pulvinar. Serabut-
serabut aferen ke corpus geniculatum mediale membentuk brachium
inferior dan berasal dari colliculus inferior. Harus diingat bahwa colliculus
inferior inferior merupakan tempat berakhirnya serabut-serabut lemniscus
lateralis. Corpus geniculatum mediale menerima informasi auditorik dari
kedua telnga, terutama dari telinga sisi kontralateral. Serabut-serabut
eferen meninggalkan corpus geniculatum mediale dengan membentuk
radiatio audiotorius, yang berjalan menuju cortex audiotorik dibgyrus
temporalis superior.
e. Corpus geniculatum laterale
Membentuk bagian jaras visual dan merupakan sebuah penonjolan
pada permukaan bawah pulvinar thalami. Nukleus ini terdiri terdiri dari
enam lapisan sel saraf dan merupakan tempat tempat berakhirnya semua
serabut saraf, kecuali beberapa serabut tractus opticus ( kecuali serabut
yang menuju nukleus pretectalis). Serabut-serabut merupakan akson sel
lapisan ganglion retina dan berasal dari setengah lapang pandang temporal
mata sisi ipsilateral dan setengah lapang pandang nasal mata kontralateral.
Serabut-serabut terakhir ini menyilang garis tengah di chiasma opticum.
10
Oleh karena itu, masing-masing corpus geniculatum laterale menerima
informasi visual dari lapang pandang sisi yang berlawanan. Serabut-
serabut eferen meninggalkan corpus geniculatum laterale untuk
membentuk radiation optica, yang berjalan ke korteks visual di lobus
occipitalis.
Gambar 2.4 Nukleus-nukleus Thalamus (Netter,2002)
11
Tabel 1.1 Nukleus-nukleus Thalamus (Netter, 2002)
Gambar 2.5 Topografi nukleus Thalamus (Netter,2002)
12
Gambar. 2.6 Perjalanan Impuls (Duus,2005)
2.5 Vaskularisasi Thalamus
2.5.1 Sistem arteri
Terdapat dua sistem vaskularisasi otak yaitu sistem carotis dan sistem
vertebrobasiler. Thalamus terutama mendapat darah dari cabang-cabang arteria
kommunikans posterior dan arteria serebri posterior.
Arteri komunikans posterior membentuk cabang perforans yang halus
ketuber sinerium, corpus mamilare, nucleus rostal thalamus, subthalamus, dan
sebagian capsula interna.
13
Arteri serebri posterior, memiliki hubungan yang baik dengan sirkulasi
anterior dan sirkulasi posterior. Sebagian besar darah yang mengalir didalamnya
biasanya berasal dari basilar tip, tetapi juga terdapat sedikit kontribusi arteri
karotis interna melalui arteri kommunikans posterior. Arteri komunikans posterior
bergabung dengan arteri serebri posterior sekitar 10 mm di distal basilar tip.
Segmen arteri serebri posterior di bagian proksimal titik ini disebut segmen
precommunicating, atau dalam terminology Fisher, segmen P1, sedangkan
segmen yang terletak distal dari titik ini adalah segmen postcommunicating atau
P2. Baik arteri serebri posterior maupun arteri komunikans posterior membentuk
cabang perforans ke mesensefalon dan thalamus. Cabang-cabang arteri tersebut:
1. Arteri thalami perforans anterior dan posterior. Arteri thalami perforans
anterior merupan cabang arteri kommunikans posterior yang terutama
menyuplai bagian rostal thalamus. Arteri thalami perforans posterior
berasal dari arteri serebri posterior di proksimal hubungan dengan arteri
kommunikans posterior dan arteri thalami perforan menyuplai bagian
basal dan medial thalamus, serta pulvinar.
2. Arteri thalamogenikulatum, berasal dari arteri serebri posterior di distal
tempat keluarnya arteri kommunikans posterior. Arteri ini menyuplai
bagian lateral thalamus.
3. Arteri khoridea posterior lateralis dan medialis, berasal dari arteri serebri
posterior, juga keluar dari di sebelah distal tempat berasalnya arteri
kommunikans posterior. Arteri ini menyuplai corpus genikulatum, nucleus
14
medialis thalami, nucleus posteromedialis thalami dan pulvinar.
(Duus,2005)
Gambar. 2.7 Sirkulasi arteri Thalamus (Duus,2005)
Gambar. 2.8 Wilayah Sirkulasi Thalamus (Schmahmann,2003)
15
2.5.2 Sistem Vena
Vena-vena otak, tidak seperti vena pada bagian tubuh lain nya, tidak
berjalan bersama dengan arteri. Teritori arteri cerebri tidak sama dengan area
drainase vena cerebral. Darah vena dari parenkim otak melewati ruangan
subaraknoid dan ruangan subdural di dalam vena kortikal yang pendek yang
memiliki anatomi relative sama. Vena-vena tersebut meliputi vena anastomotika
superior (Trolard), vena dorsalis superior cerebri, vena media suferfisialis cerebri
dan vena anastomotika inferior (Labbe) pada permukaan lateral lobus temporalis.
(Duus,2005).
Darah vena dari region otak yang dalam, termasuk ganglia basalis dan
thalamus, mengalir sepanjang vena interna serebri dan sepasang vena basalis
Rosenhim. Vena interna cerebri terbentuk oleh penggabungan vena-vena septum
pelusidum (vena septalis) dengan vena talamostiata. Keempat vena ini, dari kedua
sisi, bergabung dibelakang splenium untuk membentuk vena Magna serebri
Galen. Dari sini, darah vena mengalir kedalam sinus rektus dan kemudian
kedalam gabungan sinus (Confluens sinuum, torcular Herophii ), yang merupakan
pertautan sinus rektus, sinus sagitalis superior, dan sinus transversus kedua sisi.
(Duus,2005).
16
Gambar. 2.9 Sistem Vena Otak (Duus,2005)
Gambar. 2.10 Sistem vena (Duus,2005)
17
BAB III
RINGKASAN
Thalamus merupakan pusat penyalur dan integrasi yang penting pada otak.
Struktur thalamus dibagi-bagi berdasarkan jenis kumpulan sel-sel sarafnya
(nukleus). Thalamus memiliki fungsi sebagai pusat pemrosesan informasi-
informasi sensoris. Mereka menerima informasi dari reseptor sensoris, memproses
informasi tersebut, dan mengirimkan (mentransmisikan) informasi tersebut ke
kortex sensoris yang sesuai. Selain itu terdapat pula nukleus thalamus yang tidak
terlibat dalam proses sensoris, memproyeksikan diri (lewat projection fiber) ke
bagian-bagian cortex yang tidak memiliki fungsi sensoris, contohnya
ventrolateral nukleus yang menerima informasi dari cerebellum (otak kecil) dan
memproyeksikan ke kotek motorik primer. (Snell,2007; Duus,2005)
18
DAFTAR PUSTAKA
Duus, P. Thalamus. In Diagnosis Topik Neurologi, edisi 4. EGC, 2005, p. 235 – 242
Netter. Thalamus. In Netter,s Concise Neuroanatomy. Netter’s atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology. 2002, p.138-143
Noback, C.R. Damarest, R.J. Thalamus. In Anatomi Susunan Saraf Manusia, Edisi 2. EGC, 1991, p. 332 – 342
Sukardi, E. Thalamus. In Neuroanatomi Medica, UI-Press, Jakarta, 1984, p. 270 – 282
Snell, R.S. Thalamus. In Neuroanatomi Klinik, edisi 5 ( terjemahan ), EGC, 2007, p. 411 – 417
Schmahmann,J D. Vascular Syndromes of the Thalamus, Stroke. 2003; p.34:2264-2278;
Wibowo, D.S. Thalamus, In Anatomi susunan saraf pusat, edisi II, EGC. 1994. p. 69 -71