Refractory Silika • Mengandung SiO2 sekitar 93% • Tahan abrasi dan mempu menahan beban pada temperatur tinggi • Mampu menahan bentuknya di dekat temperatur lelehnya • Macam macam refractory silika : 1. Silika konvensional (0.5 – 1 % Al2O3) 2. Silika Superduty (0,2 – 0,5 % Al2O3) 3. Silika light weight (konduktifitas panas rendah) Fire Clay • Komposisi : SiO2 <78% dan Al2O3<44% • Terbuat dari campuran : – Mineral lempung – Kaolin dan Grog • Fire clay terbagi 3 jenis tergantung harga PCE (pyrometric cone equivalent) – Pouring pit (PCE<15) – Medium duty (PCE = 29) – High duty (PCE =31,5) – Superduty (PCE = 35) • Bersifat serba guna, lebih murah dibanding refractory lainnya • Banyak digunakan pada industri besi baja, nonferrous, industri gelas dan keramik, industri semen Alumina Kadar Tinggi • Refraktory alumina kadar tinggi mengadung Al2O3 dalam jumlah besar. • Al2O3 menentukan harga PCE. • Tidak larut dalam air, uap panas, asam anorganik serta alkali. • Mampu beroperasi pada tanur dengan atmosfir oksidizing maupun reducing sampai dengan temperatur 1850 celsius. Berdasarkan ASTM refraktory ini dibagi menjadi : a) Refractory mullite Terdiri atas 72% Alumina & 28% silika Digunakan pada atap tanur, BF, Hot stove b) Refractory Corundum 99 % refractory alumina disebut corondum Single phase, polycrystalline Bata refractory alumina umum digunakan pada : Kiln pada industri keramik, batu kapur, dan semen Cruicible peleburan logam Blast furnace pada daerah Hearth dan shaft Tanur peleburan dross timah Dolomit • Termasuk refraktory netral • CaCO3-MgCO3 CaO – MgO • Mengandung 97% CaO + MgO • Compatibel dengan indusri semen dan clinker ketahanan terhadap thermal shok & serangan Alkali Chromite Refractories • Chromite – Magnesite refractories • Magnesite – Chromite refractories • Perbedaan : – CM Refractories : 15-35 % Cr & 42 – 50 % MgO • Tahan terhadap serangan slag dan Gas – MC Refractories : 60 % MgO dan 8 – 18%Cr2O3