regimen dosis hepatic-kirim hami
DESCRIPTION
regimenTRANSCRIPT
Penyesuaian dosis (Gangguan hepar)
Nilai Child-PughPengujian/Gejala
Nilai1 point 2 points 3 points
Bilirubin total (mg/dL) < 2 2‒3 > 3
Albumin serum (g/dL) > 3,5 2,8‒3,5 < 2,8
Waktu protombin (seconds prolonged over control)
< 4 4‒6 > 6
Ascites Tidak ada Ringan SedangEnsefalopati hati Tidak ada Sedang Parah
Total points: 5-6 = mild dysfunction; 7-9 = moderate dysfunction; >9 = severe dysfunction.Total nilai 8-9 penurunan dosis 25%Total nilai > 10 penurunan dosis 50%
CONTOH SOAL (1)
Seorang pasien laki-laki berumur 45 tahun diopname di RS XXX. Pasien mengalami rasa cepat lelah, pusing, tidak bertenaga, perut membesar, demam, nyeri abdomen, kaki bengkak, nafsu makan menurun, mata kuning, kesadaran menurun, sering merasa kebingungan.
Riwayat penyakitnya yaitu hipertensi sejak 2 tahun lalu dan pernah mengalami infark miokardial.
Hasil pemeriksaan vital laboratorium sebagai berikut:•Albumin serum : 2,0 g/dL•Waktu protombin : 6 detik•Bilirubin total : 5,5 mg/dL•Protein Ascites : 0,5 g/dL•Tekanan darah : 150/90 mmHg
Hasil pemeriksaan penunjang:•Ascites : Sedang•Ensefalopati hati : Sedang
Selama terapi diberikan obat-obatan berupa:•Cefotaxime IV 1 g setiap 8 jam (7 hari)•Spironolakton 1x100 mg•Sistenol (PCT 500 mg dan asetilsistein 200 mg) 3x1 tab•Propanolol 3x40 mg•Curcuma 3x1 tab•Lactulac 3x 30 cc
Penyelesaian
Pengujian/GejalaNilai
HasilPengujian
NilaiChild-Pugh1 point 2 points 3 points
Bilirubin total (mg/dL) < 2 2‒3 > 3 5,5 3
Albumin serum (g/dL) > 3,5 2,8‒3,5 < 2,8 2,0 3
Waktu protombin (seconds prolonged over
control)
< 4 4‒6 > 6 6 2
Ascites Tidak ada Ringan Sedang Sedang 3Ensefalopati hati Tidak ada Sedang Parah Sedang 2Total nilai Child-Pugh 13
• Nilai Child-Pugh sebesar 13 (>10)• Dosis obat-obat yang dimetabolisme terutama
oleh hati harus diturunkan setengahnya (50% dari dosis lazimnya).
• Paracetamol dan Propanolol, dosis keduanya harus diturunkan setengahnya.
• Dosis paracetamol (Sistenol) menjadi 250 mg (3 x ½ tab)
• Dosis Propanolol menjadi 3 x 20 mg.
Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. USA: The McGraw Hill Company.Bauer, L.A., 2008. Applied Clinical Pharmacokinetics, Second. ed. USA: McGraw-Hill Company.
CONTOH SOAL (2)
Hepatic Clearance suatu obat pada pasien hepatitis viral kronis menurun sebesar 50%. Bagaimanakah pengaruhnya pada total body clearance obat? Apakah diperlukan penntuan dosis baru untuk pasien? Asumsikan renal drug clearance (fe = 0,4) dan ikatan protein obat pada plasma tidak berubah.
PenyelesaianRL = fungsi residual hati/liver, didapatkan dari
[Cl h]normal = hepatic clearance obat pada orang normal
[Cl h]hepatitis = hepatic clearance obat pada pasien hepatitis
Cl normal = total clearance obat pada orang normal
Cl hepatitis = total clearance obat pada pasien hepatitis
fe = fraksi obat yang tereksresi tanpa perubahan1-fe = fraksi obat yang termetabolisme
[Cl h]hepatitis = RL [Cl h]normal
CONTOH SOAL (3)Seorang pasien bernama bapak Doni berusia 65 tahun, dengan berat badan 70 Kg. Memiliki riwayat CHF dan mendapatkan terapi pengobatan dengan digoksin tablet 0,25 mg/hari.
Hasil pemeriksaan vital laboratorium sebagai berikut:Bilirubin total : 3,4 mg/dLAlbumin serum : 2,5 g/dLProtombin time : 6,7 detik Ascites : Sedang Hepatic encephalopathy : Sedang
Dari data hasil pemeriksaan lababoratorium, dapat dihitung
Child-Pugh secore, yaitu:
Hasil laboratorium Nilai Child-Pugh secore
Bilirubin total 3,4 mg/dL 3
Albumin serum 2,5 g/dL 3
Protombin time 6,7 detik 3
Ascites Sedang 3
Hepatic encephalopathy Sedang 2
Total score 14
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penurunan fungsi hati yang signifikan, sehingga dosis awal perlu diturunkan 50% dari dosis awal pada pasien normal. Pemberian obat pada pasien gangguan hati dapat dengan cara dosis diturunkan dan interval pemberian tetap. Dimana dosis awal digoksin sebesar 0,25 mg/hari menjadi 0,125 mg/hari (1x sehari).
CONTOH SOAL (4)Seorang pasien perempuan 62 tahun dengan berat 65kg
mengalami sirosis hati (bilirubin total = 2,6 mg / dL, serum albumin = 2,5 mg / dL, protombin time = 8 detik, dengan sedikit cairan asites, tidak ada ensephalophathy)dan penyakit paru obstruktif yang parah. Pasien tersebut membutuhkan perhitungan dosis teofilin karena keadaanya tersebut. Diketahui pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayat gagal jantung.
Dari kasus diatas, hitunglah total nilai Child-Pugh pasien, clearance teofiin dan dosis teofilin untuk mencapai konsentrasi steady –state 10 mg/L.
Penyelesaian
Hasil laboratorium Nilai Child-Pugh secore
Bilirubin total 2,6 mg/dL 2
Albumin serum 2,5 g/dL 3
Protombin time 8 detik 3
Ascites Sedikit 2
Hepatic encephalopathy - 1
Total score 11
Perhitungan Child-Pugh score
Disfungsi Hati Berat
DISEASE STATE/CONDITION
MEAN CLEARANCE DISEASE
STATE/CONDITION
(mL/min/kg)
MEAN DOSE
(mg/kg/h)
Children 1–9 years 1.4 0.8 1.4 0.8
Children 9–12 years or adult
smokers
1.25 0.7
Adolescents 12–16 years or
elderly smokers (> 65 years)
0.9 0.5
Adult nonsmokers 0.7 0.4
Elderly nonsmokers (> 65 years) 0.5 0.3
Decompensated CHF, cor
pulmonale, cirrhosis
0.35 0.2
Clearance teofilin
Cl = 0.35 mL/min/kg (65 kg) = 22.8 mL/minCl = (22.8 mL/min x 60 min/h) /(1000 mL/L) = 1.37 L/h
MD= Css x CL = (10 mg/L)(1.37 L/h) = 14 mg/h
Dosis teofiin
Sumber:
• Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. USA: The McGraw Hill Company.
• Bauer, L.A., 2008. Applied Clinical Pharmacokinetics, Second. ed. United States of America: McGraw-Hill Company.