regulasi dan peranan pemerintah dalam …
TRANSCRIPT
66 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BANDUNG BARAT
2020
WEBINAR
REGULASI DAN PERANAN PEMERINTAH
DALAM PEMBERDAYAAN BUMDES DI DALAM
ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
BIO DATA
Nama : Yana Dessiana Sunaryo, S.Sos. MM.
Nip : 19801212 2010 01 1005
Jabatan : Kasi Pengembangan Ekonomi dan
Sarana Prasarana Desa Pada DPMD
Alamat
Kantor : Jl. Cisarua – Padalarang KM 2
Ngamprah
Rumah : Puri indah Lestari Batujajar Timur
HP : 081214809993
Email : [email protected]
SEJARAH KABUPATEN BANDUNG
BARAT
• Kabupaten Bandung Barat merupakan Kabupaten hasil
pemekaran dari Kabupaten Bandung
• Dasar Hukum : Undang-undang No. 12 Tahun 2007 Tentang
Pembetukan Kabupaten Bandung Barat Di Provinsi Jawa Barat
Tanggal 02 Januari 2007
• Diresmikan pada tanggal 19 Juni 2007 oleh Menteri Dalam
Negeri yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Bandung
Barat
• Kepemimpinan di Kabupaten Bandung Barat
1. Periode 2008 – 2013
Drs.H. Abubakar, M.Si dan Drs.H. Ernawan Natasaputra,
M.Si
Yang dilantik pada Tanggal 17 Juli 2008
2. Periode 2013 – 2018
Drs.H Abubakar, M.Si dan Drs.H. Yayat T Sumitra
Yang dilantik Tanggal 19 Juli 2013
3. Periode 2018 – 2023
H. AA UMBARA SUTISNA dan HENGKI KURNIAWAN
Yang dilantik Tanggal 20 September 2018
KOTA CIMAHI
KAB.BANDUNG
KAB.SUBANG
KAB.CIANJUR
KAB.PURWAKARTA
*GEOGRAFISLuas wilayah Kabupaten Bandung Barat : 1.305,77 KM²,
Posisi : 60º 41’ s/d 70º 19’ lintang Selatan dan 107º 22’ s/d 108º 05’ Bujur Timur.
Rata-rata ketinggian : 110 M dan Maksimum 2.2429 M dari permukaan laut.
Kemiringa wilayah yang bervariasi antara 0 – 8%, 8 – 15% hingga diatas 45%,
Batas wilayah :
Sebelah barat : Kabupaten Cianjur
Sebelah utara : Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.
Selebah timur : Kabupaten bandung dan Kota Cimahi.
Sebelah selatan : Kabupaten Badung dan Kabupaten Cianjur.
Penggunaan Lahan Eksisting :
Budidaya pertanian : 66.500,294 HA
Kawasan lindung : 50.150,928 HA
Budidaya non pertanian : 12.159,151 HA
Lainnya : 1.768,654 HA
*WILAYAH ADMINISTRATIF
No Kecamatan Jumlah desa
1 BATUJAJAR 7
2 CIKALONGWETAN 13
3 CIHAMPELAS 10
4 CILILIN 11
5 CIPATAT 12
6 CIPEUNDEUY 12
7 CIPONGKOR 14
8 CISARUA 8
Cakupan wilayah Kabupaten Bandung Barat, meliputi 16 Kecamatan dan
165 Desa yang terdiri dari :
No Kecamatan Jumlah desa
9 GUNUNGHALU 9
10 LEMBANG 16
11 NGAMPRAH 11
12 PADALARANG 10
13 PARONGPONG 7
14 RONGGA 8
15 SINDANGKERTA 11
16 SAGULING 6
Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung Barat di Tahun 2019
adalah : + 1.700.000 Orang
8
RENCANA KOMPLEK KANTOR
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
10
Jumlah BUMDesa di Kabupaten Bandung
barat Berjumlah 165 BUMDesa yang
tersebar di 165 Desa.
Secara Kelembagaan Bumdesa sudah
terbentuk dengan dasar hukum
Peraturan Kepala Desa.
11
1.BUMDesa di Kabupaten Bandung Barat Telah mendapatkan
bantuan Keuangan untuk modal usaha BUMDesa sebesar RP.
25.000.000,00 / BUMDesa secara bertahap dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2013. dengan total bantuan sebesar
Rp. 4.125.000.000,00 ( untuk 165 BUMDesa ).
2. Peningkatan Kapasitan Pengurus BUMdesa Melalui
Bimbingan Teknis Pengelolaan manajemen BUMDesa dari
Tahun 2009 sampai Tahun 2018.
3. Monitoring Evaluasi Kepada 165 BUMDesa.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
terhadap pengelolaan BUMDesa
BadanUsaha Milik Desa
(BUM Desa)
Badan Usaha yang seluruh
atau sebagaian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset,
jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa
PENGERTIAN BUMDES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Suatu prosespembangunan dimanamasyarakat berinisiatifuntuk memulai proseskegiatan sosial untukmemperbaiki situasidan kondisi diri sendiri
PENGERTIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA
Upaya mengembangkankemandirian dan kesejahteraan
masyarakat desa denganmeningkatkan pengetahuan,
sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, danpemanfaatan sumber daya
melalui penetapan kebijakan, program, dan pendampingan
sesuai dengan esensimasalahdan prioritas kebutuhan
masyarakat desa
PENGERTIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PP 43 TAHUN 2014
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MENJADI
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH, BAIK PUSAT,
PROVINSI MAUPUN PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PP 43 TAHUN 2014
* PEMERINTAHAN DESA
* BPD
* BUMDES
* BKAD
* KELOMPOK LAIN YANG DIBENTUK UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PEMERINTAH (PENDAMPING PROFESIONAL, BALAI , KELOMPOK KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN PERUSAHAAN DLL)
PELAKU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
LANDASAN HUKUM
UNDANG-UNDANG NO. 6
Th 2014 tentang Desa
BAB X. Pasal 87-90
Permen Desa, PDT dan Transmigrasi No. 04 Th.2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran BUM Desa
PERDA/PERBUP
Tentang pembentukan dan pengelolaan BUM Desa
ASPEK PERBEDAAN BUM DESA KOPERASI PT
Kepemilikan Dimiliki oleh Desa Dimiliki oleh anggota Dimiliki oleh pemegang saham
Status Badan Hukum Didirikan dengan Peraturan
Desa
Didirikan dengan Badan Hukum
Koperasi
Badan Hukum PT
Area Pelayanan Desa Antar Desa, Kecamatan,
Kabupaten, bahkan nasional
Antar Desa, Kecamatan,
Kabupaten, bahkan nasional
Orientasi Pelayanan Benefit bagi masyarakat
desa
Profit bagi koperasi dan anggota Profit bagi pemegang saham
Peran/Fungsi Mengolah dan mengelola
potensi desa
Menghimpun dan me-ngelola
dana untuk bagi hasil anggota
Menghimpun dan Me-ngelola dan
untuk bagi hasil anggota
Mengelola dana
titipan/stimulan
Melakukan pembiayaan usaha
anggota
Melakukan pembiayaan/ investasi
usaha
Pendiri Desa Anggota Perorangan atau badan hukum
Pertanggung jawaban Desa melalui Musyawarah
Desa
Anggota melalui Rapat Anggota Pemegang Saham melaui RUPS
Sumber Dana dan Aset Mayoritas desa dan sisanya
masyarakat desa
Anggota dan masyarakat atau
lembaga lain
Pemegang saha, masyarakat atau
lembaga lain tanpa terikat
wilayah
Keanggotaan Tidak mengenal sistem
anggota namum benefit bagi
publik
Berbasis keanggotaan Tidak ada keanggotaan
Perbedaan Dengan Badan Hukum Lain
KENDALA UMUM DALAM BUMDES
DI BANDUNG BARAT
1. DESA TIDAK TERBIASA MELAKUKAN PERENCANAAN BISNIS
2. PRODUK BUMDES UMUMNYA BELUM MEMILIKI STANDAR KUALITAS
3. KESADARAN BUMDES SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN MASIH KURANG
4. PENGETAHUAN TUPOKSI MASING MASING ELEMEN PENGURUS MASIH
KURANG
KENDALA UMUM
KENDALA BUMDES DI MASA
PANDEMIK
1. PEMASARAN (DAYA BELI MASYARAKAT MENURUN)
2. PENYERTAAN MODAL (PENYERTAAN MODAL TERPOTONG KEGIATAN
PENANGULANGAN COVID)
3. TEKNOLOGI (BUMDES TIDAK SIAP UNTUK PEMASARAN ONLINE)
KENDALA DI MASA PANDEMIK
RENCANA KEBIJAKAN
1. FASILITASI UNTUK MENGANGKAT PRODUK UMKM DESA MENJADI PRODUK
UNGGULAN DESA
2. MENDORONG BUMDES MENJADI PENJAMIN KUALITAS PRODUK UMKM
3. MEMFASILITASI KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
4. MEMFASILITASI KERJASAMA DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN
SOLUSI KEBIJAKAN BANDUNG BARAT
KEBIJAKAN KEMENDES
1. MENDORONG PADAT KARYA TUNAI EKONOMI MELALUI BUMDES
2. MENDORONG PENGADAAN MASKER MELALUI BUMDES
3. MENDORONG BANK PEMERINTAH UNTUK MEMBERIKAN PINJAMAN PEMODALAN KEPADA BUMDES
KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT
* PERAN BUMDES DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
1. Meningkatkan perekonomian desa
2. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan desa
3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan
potensi ekonomi desa
4. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa
dan atau dengan pihak ketiga
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga
6. Membuka lapangan kerja
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi desa
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan
pendapatan asli desa
* HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
*Desa dapat mendirikan BUM desa berdasarkan peraturan desa tentang pendirian BUM desa
▪ Inisiatif Pemdes dan atau Masyarakat desa
▪ Potensi usaha ekonomi desa
▪ Sumberdaya alam di desa
▪ Sumberdaya manusia yg mampu mengelola BUM Desa
▪ Penyertaan modal dari Pemdes dlm bentuk pembiayaan dan kekayaan desa yg diserahkan untuk dikelola sbg bagian dari usaha BUM Desa
*
*
LANGKAH STRATEGIS DPMD KBB
1. Dalam waktu dekat akan mengadakan pengecekan
lapangan untuk memantau hasil pelaksanaan kebijakan
di lapangan
2. Mengali kemungkinan kerjasama dengan lembaga
pendidikan untuk menjaring program pengabdian
masyarakat dalam rangka alih teknologi dan
pengetahuan
3. Terus memfasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga baik
itu BUMN ataupun pihak swasta
4. Fasilitasi lintas sektoral (desperindag dan dinas UMKM)
5. Mendorong terbentuknya BUMDES bersama dan
kawasan pedesaan
* PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT No. 16 TAHUN 2018
Pasal 36
• Penyertaan modal dapat dianggarkanapabila jumlah yang akan disertakandalam tahun anggaran berkenaan telahditetapkan dalam Peraturan Desatentang Penyertaan Modal denganberpedoman pada peraturanperundang-undangan.
* PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT No. 16 TAHUN 2018
Pasal 37 BUTIR B
• Tata cara penyertaan modal dilaksanakan denganketentuan:
• a. Kepala Desa membentuk tim dengan keputusan Kepala Desa untuk melakukan analisis kelayakan penyertaan modal kepada BUM Desa;
• b. tim sebagaimana dimaksud pada huruf a beranggotakan 7 (tujuh) orang terdiri dari:
• 1. Kepala Desa sebagai penanggung jawab;
• 2. Sekretaris Desa sebagai ketua;
• 3. Kepala Urusan Keuangan sebagai sekretaris;
• 4. satu perangkat desa sebagai anggota; dan
• 5. profesional sebanyak 3 (tiga) orang sebagai anggota
* PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT No. 16 TAHUN 2018
Pasal 37 BUTIR D
• analisis kelayakan penyertaan modal harus memenuhi:
• 1. indikator penyertaan modal yang dapatdisertakan; dan
• 2. indikator analisa kelayakan penyertaan modal;
• apabila berdasarkan hasil analisis dinyatakan layak, Pemerintah Desa bersama BPD menetapkan Peraturan Desa tentang penyertaan modal atau penambahan penyertaan modal
Kajian Kelayakan Usaha
❖ Kajian Kelayakan Usaha adalah kegiatan untuk menilai prospek
manfaat dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.
❖ Hasil dari kegiatan kajian kelayakan usaha digunakan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan terhadap suatu
gagasan usaha yang direncanakan.
❖ Suatu gagasan usaha dikatakan layak apabila terdapat
kemungkinan untuk memperoleh manfaat ketika kegiatan usaha itu
dijalankan. Kajian kelayakan usaha dapat dilaksanakan untuk
mendirikan usaha baru atau dalam rangka pengembangan usaha
yang sudah ada.
Manfaat Kajian Kelayakan Usaha
1) Terpilihnya jenis usaha yang dapat menghasilkan
kemanfaatan paling besar atau paling layak untuk
dilaksanakan.
2) Memperkecil risiko kegagalan usaha atau mencegah kerugian.
3) Tersedianya data dan informasi tentang kelayakan usaha
sehingga memudahkan penyusunan perencanaan usaha
(business plan).
4) Meningkatnya kemampuan atau keterampilan warga desa
dalam mengelola usaha ekonomi secara rasional dan modern.
5) Tersedianya informasi tentang prospek usaha yang dapat
menarik warga desa dan pihak lain untuk mendukung
pengembangan usaha.
Langkah-langkah Penyusunan Kelayakan Usaha
1) Pembentukan Tim Penyusun Kelayakan Usaha (TPKU).
2) Menemukan potensi desa yang dapat
dikembangkan/didayagunakan melalui pengelolaan
usaha/bisnis.
3) Mengenali kebutuhan sebagian besar warga desa maupun
masyarakat luas (masyarakat luar desa).
4) Menggagas bersama warga desa untuk menentukan pilihan-
pilihan jenis usaha yang memungkinkan untuk dilakukan.
5) Menggalang kesepakatan warga untuk menentukan unit usaha
ekonomi desa yang akan diwadahi BUM Desa.
KUNCI KEBERHASILAN BUMDES DALAM MASA
PANDEMIK ADALAH PERENCANAAN USAHA YANG
MATANG, YANG SUDAH PEMPERHITUNGKAN
TARGET PENCAPAIAN OMSET, LABA BERSIH,
TARGET PADes, PENYERAPAN TENAGA KERJA
DAN BIAYA YANG HARUS DIANGGARKAN,
DIDUKUNG DENGAN TEKNOLOGI PEMASARAN.
PERLU UPAYA
KREATIF UNTUK
MENGEMBANGKAN
BUMDES SESUAI
DENGAN POTENSI
DAN KEARIFAN LOKAL
YANG DIMILIKI DESA
SELAMAT
BER- BUM DESA
Tugas pemerintah
desa/ supra desa dan
para pihak adalah
memberi ruang
berusaha,
memfasilitasi,
mengawal,
mendampingi serta
melakukan
pengawasan dan
pembinaan.
*
19/08/2020 S.T.W CINAGARA 37