rencana operasi penanggulangan covid-19€¦ · perbandingan kasus yang ditemukan dengan perkiraan...
TRANSCRIPT
RENCANA OPERASI PENANGGULANGAN COVID-19
DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
28 MEI 2020
DASAR HUKUM
• UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
• UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Masyarakat Covid-19
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penganggulangan Krisis Kesehatan
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 Tanggal 4 Februari 2020 Tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019 n-Cov) Sebagai Penyakit yang DapatMenimbulkan Wabah danUpaya Penanggulangannya
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 Tanggal 10 Maret 2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/239/2020 Tanggal 7 April 2020 TentangPenetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta Dalam RangkaPercepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
DASAR HUKUM (PRA KRISIS)
1.Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tanggal 22 Januari 2020mengenai Kewaspadaan Terhadap COVID-19.
2.Surat Instruksi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor: 664/ 1.772.11 Tanggal 23 Januari 2020 tentang Penyediaan Logistik APD di Fasilitas Kesehatan.
3.Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tanggal 29 Januari 2020 tentang Kewaspadaan Terhadap COVID-19 Kepada pimpinan perusahaan, pengelolagedung, apartemen, taman hiburan / tempat wisata
4.Instruksi Gubernur No. 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadapRisiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Tanggal 25 Februari 2020
5.Instruksi Gubernur Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Optimalisasi dan Pencegaha PenularanCovid-19 dengan Menjaga Jarak Aman Angtar Warga dalam Bermasyarakat (Social Distancing) di Lingkungan Masyarakat Tanggal 18 Maret 2020
Dasar Hukum (Krisis)
• Kepgub 291 tahun 2020 Tentang Tim Tanggap Corona Virus Disease (COVID 19) Tanggal 6 Maret 2020
• Seruan Gubernur nomor 2 tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penyebaran Covid 19 pada penyelenggara acara tanggal 13 Maret 2020
• Kepgub 328 Tahun 2020 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Tanggal 16 Maret 2020
• Ingub Nomor 23 Tahun 2020 tentang Optimalisasi pencegahan penularan COVID 19 dengan menjaga jarak aman antar warga(social distancing) Tanggal 18 Maret 2020
• Pergub 337 tahun 2020 tentang Penetapan status tanggap darurat Bencana COVID 19 Di Wilayah DKI Jakarta Tanggal 20 Maret2020
• Kepgub 360 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas keputusan Gubernur Nomor 328 Tahun 2020 Tentang Gugus TugasPercepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Tanggal 27 Maret 2020
• Ingub Nomor 25 tahun 2020 tentang Perlindungan dan Pencegahan penularan pada mayarakat yang memiliki resiko tinggi bilaterpapar COVID 19 Tanggal 27 Maret 2020
• Seruan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020 tentang penggunaan Masker untuk mencegah penularan COVID 19 Tanggal 3 April 2020
• Kepgub 378 tahun 2020 tentang Penetapan RS Rujukan Penanggulangan Penyakit COVID 19 tanggal 8 April 2020
• Pergub 33 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan PSBB tanggal 9 April 2020
• Pergub Nomor 47 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar dan/atau Masuk Prov DKI Jakarta Tanggal 14 Mei 2020
• Kepgub No 489 Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pelaksanaan PSBB Tanggal 19 Mei 2020
• Kepgub No 494 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Kepgub No 378 Tahun 2020 Tanggal 22 Mei 2020
SITUASI TERKINI DKI JAKARTA
Sumber : https://corona.jakarta.go.id (per tanggal 27 Mei 2020)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2/4
/20
2/6
/20
2/8
/20
2/1
0/2
0
2/1
2/2
0
2/1
4/2
0
2/1
6/2
0
2/1
8/2
0
2/2
0/2
0
2/2
2/2
0
2/2
4/2
0
2/2
6/2
0
2/2
8/2
0
3/1
/20
3/3
/20
3/5
/20
3/7
/20
3/9
/20
3/1
1/2
0
3/1
3/2
0
3/1
5/2
0
3/1
7/2
0
3/1
9/2
0
3/2
1/2
0
3/2
3/2
0
3/2
5/2
0
3/2
7/2
0
3/2
9/2
0
3/3
1/2
0
4/2
/20
4/4
/20
4/6
/20
4/8
/20
4/1
0/2
0
4/1
2/2
0
4/1
4/2
0
4/1
6/2
0
4/1
8/2
0
4/2
0/2
0
4/2
2/2
0
4/2
4/2
0
4/2
6/2
0
4/2
8/2
0
4/3
0/2
0
5/2
/20
5/4
/20
5/6
/20
5/8
/20
Kurva Epidemiologi Menurut Tgl Onset
Distribusi Kasus Covid-19 DKI Jakarta Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Tren Harian Jumlah Covid-19, Meninggal dan Sembuh DKI Jakarta
Sumber : https://corona.jakarta.go.id (per tanggal 27 Mei 2020)
0200400600800
100012001400160018002000
Gejala yang Dirasakan Pasien Positif Covid 19
N = 5052
0
20
40
60
80
100
120
140
160Penyakit Penyerta Pasien Positif Covid 19
Pasien = 3584
Pasien yang Tidak Mempunyai
Perlindungan Kelompok Rentan
• Rumah isolasi di masyarakat
• Layanan Kesehatan untuk kelompok rentan
• Dukungan warga untuk ODP/Confirm yang
menjalankan isolasi mandiri Jaminan
kebutuhan sehari-hari
Kelompok Rentan Lainnya
Tren Harian Pemakaman Jenazah dengan Protap Penanganan Covid-19
Sumber : https://corona.jakarta.go.id (per tanggal 27 Mei 2020)
7,5
31,15 1,83
2,694,37
11,06
17,46
22,88
22,81
0
5
10
15
20
25
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0- 1Tahun
2 -9Tahun
10 -19Tahun
20 - 29Tahun
30 -39Tahun
40 -49Tahun
50 - 59Tahun
60 - 69Tahun
70 -79Tahun
> 80Tahun
Tren Pasien Positif, Meninggal dan CFR berdasarkan Usia
Positif Covid meninggal CFR
Pasien Konfirmasi = 6011Pasien Meninggal = 486
858 817
985
845
1084
1474 62 78 102 97
00
2
4
6
8
10
12
14
0
200
400
600
800
1000
1200
JakartaPusat
JakartaUtara
JakartaBarat
JakartaSelatan
JakartaTimur
KepulauanSeribu
Tren Pasien Positif, Meninggal dan CFR berdasarkan Wilayah
Positif meninggal CFR
Pasien Konfirmasi di DKI = 4603Pasien Meninggal di DKI = 413
Perbandingan Kasus yang Ditemukan dengan Perkiraan Jumlah Kasusberdasarkan Model Prediksi di DKI Jakarta
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
Model
Dirawat dg PDP &Covid posModel 19% dirawat
Banyak kasus belum terungkapdi masyarakat OTG
Kurva landai tapi belummencapai puncak
Gambaran Positivity Rate dari Jumlah Orang dan Sampel yang Diperiksa
Sumber : https://corona.jakarta.go.id (per tanggal 27 Mei 2020)
Sebaran Kasus dan Kelurahan dengan Kasus Tertinggi
Sumber : https://corona.jakarta.go.id (per tanggal 27 Mei 2020)
Kecepatan IR Covid per Kelurahan
(15 Mei 2020)
Kelurahan Baru,
Ceger, Ciganjur, Cikini, Duren Tiga, Duri Selatan, Galur, Gelora, Glodok, Guntur,
Gunung Sahari Utara,
Jagakarsa, Jatinegara
Kaum, Jembatan
Lima, Karet
Semanggi, Keagungan, Kebon Sirih,
Kelapa DuaWetan,
Kemayoran, Kenari,
Kuningan Barat,
Kwitang, Marunda, Pancoran, Petukangan
Selatan, Pinangsia,
Pulau Harapan,
Pulau Kelapa,
Pulau Panggang,
Pulau Pari,
Pulau UntungJawa,
Rawa Barat, Roa Malaka, Selong, Senayan, Senen, Setiabudi, Setu, Taman Sari, Tambora,
Tanjung Duren
Selatan, Tegal Alur,
Ujung Menteng,
Rorotan, Rambutan, Tebet Barat, Kuningan Timur dan
Gambir
#
PETAMBURAN
#
KEBON KACANG
#
GELORA#
PETUKANGAN SELATAN
#
PEGANGSAAN
#
SUNTER AGUNG
#GROGOL
Desa.shp
00.1 - 48
48.01 - 96.17
96.18 - 144.2
144.21 - 193.29
N
EW
S
MAPPING KELURAHAN MENURUT KECEPATAN IR COVID 19 PER 100.000 PENDUDUK
PERIODE 30-04-20 sd 15-05-20
48 Kelurahan tidak mengalami penambahan kasus
207 Kelurahan mengalami penambahan IR sedikit(antara 0,94 sd 42,2)
11 Kelurahan mengalami penambahan kasuspeningkatan IR sedang (antara 48,19 – 75,87)
1 Kelurahan yang penambahan IR sangat Besar,jauh melampaui Kelurahan lainnya yakni sebesar193,29 (kelurahan Kebon Kacang)
48 Kelurahan yang tidak mengalami penambahan Kasus
• Indikator : kecepatan IR, IR kumulatif, kepadatan penduduk
Lokasi Rapid Test Kampung / Kelurahan Rawan
Jakpus :
• kebon kacang,
• cempaka putih timur,
• kenari,
• kebon melati,
• gunung sahari utara,
• paseban,
• kampung rawa,
• kebon kelapa,
• cempaka putih barat,
• pasar baru
Jakut :
• Kp. Akuarium,
• Kp. Muka,
• sunter agung,
• pademangan barat,
• pegangsaan,
• tugu utara,
• warakas,
• tanjung priok,
• sunter jaya,
• pluit,
• pademangan timur,
• semper timur,
• penjaringan
Jakbar :
• Kp. Rawa Barat,
• duri kepa,
• tanjung duren selatan,
• tomang,
• palmerah,
• kemanggisan,
• taman sari,
• wijaya kusuma,
• keagungan,
• tangki,
• glodok
Jaksel :
• pondok pinang,
• selong,
• rawajati,
• pancoran,
• melawai,
• gunung,
• karet semanggi,
• kalibata,
• tebet barat,
• kuningan timur,
• pulo
Jaktim :
• cip. Besar utara,
• kayu manis,
• palmeriam,
• halim perdanakusumah,
• utan kayu selatan,
• pulogadung,
• kp. Melayu,
• pisangan baru,
• pondok kelapa,
• bidara cina,
• balimester
Kepulauan Seribu :
•Pulau Tidung,
•pulau Kelapa
CAKUNG
CILINCINGPENJARINGAN
KALI DERES
KOJA
CIPAYUNG
MAKASAR
CIRACASJAGAKARSA
CENGKARENG
KEMBANGAN
TEBET
CILANDAK
DUREN SAWIT
PASAR MINGGU
TANJUNG
PRIOK
KEB LAMA
PESANGGRAHAN
PULO GADUNG
KEBON JERUK
KELAPA GADING
KRAMAT JATI
GAMBIR
JATINEGARA
TANAH ABANG
SENEN
KEB BARU
#PALMERAH
#
PADEMANGAN
#
KEPULAUAN SERIBU SELATAN
TAMBORA
PANCORAN
Kecamatan.shp00.1 - 5.25.3 - 10.510.6 - 15.715.8 - 21.99
KECEPATAN IR COVID 19 PER 100.000 PENDUDUK PERIODE 10 - 25 MEI 2020
0,000,000,00
1,041,271,301,341,471,611,881,922,022,232,302,532,542,912,923,003,303,864,384,674,844,865,005,025,06
5,815,876,06
6,896,936,997,417,47
8,5510,8811,23
13,7916,90
18,5719,56
21,99
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00
Kep. Seribu Selatan
Kebayoran Baru
Gambir
Pesanggrahan
Kebayoran Lama
Pasar Minggu
Pasar Rebo
Tanjung Priok
Makasar
Pulogadung
Ciracas
Kramat Jati
Cipayung
Kelapa Gading
Cilincing
Kemayoran
Sawah Besar
Grogol Petamburan
Matraman
Senen
Palmerah
Tanah Abang
Kecepatan IR COVID 19 periode 18 sd 25-05-2020
Klub DansaBethel Tanah
AbangSeminari
Cempaka PutihHKBP Petojo
HKBP Duren Sawit
GPIB BogorMasjid Jamii Taman Sari
Masjid Jamii Tj. Priok
Panti RawinalaKr. Jati
STT SangkakalaGrogol
Petamburan
Pasar IndukKramat Jati
Tarawih Masjid Tambora
Tarawih Masjid Penjaringan
Pasar Tanah Abang
Rumah Sakit, Puskesmas
Kementerian dan Perkantoran
ABK dan PMIKel. Kebon
KacangPulau Tidung Rutan Pondok
BambuKramat Senen
Pasar Perumnas Klender
PademanganBarat Cluster Besar di DKI Jakarta
Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta BaratJakartaSelatan
Jakarta Timur Kep. Seribu Total
OTG 350 399 278 248 324 10 1609
ODP 1274 1047 755 1769 1281 140 6266
PDP 853 748 890 1339 1095 20 4945
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Jum
lah K
asus
Jumlah Kasus OTG, ODP, dan PDP Covid-19
JakartaPusat
JakartaUtara
JakartaBarat
JakartaSelatan
JakartaTimur
Kep.Seribu
Total
Kasus Positif 797 737 872 812 943 14 4175
Meninggal 69 56 72 100 94 0 391
Sembuh 124 113 246 270 229 0 982
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Ju
mla
h
Jumlah Kasus Positif Covid-19, Meninggal, dan Sembuh
Pergeseran Faskes Pelapor Kasus
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
01/0
3/2
01
2
03/0
3/2
01
2
05/0
3/2
01
2
07/0
3/2
01
2
09/0
3/2
01
2
11/0
3/2
01
2
13/0
3/2
01
2
15/0
3/2
01
2
17/0
3/2
01
2
19/0
3/2
01
2
21/0
3/2
01
2
23/0
3/2
01
2
25/0
3/2
01
2
27/0
3/2
01
2
29/0
3/2
01
2
31/0
3/2
01
2
02/0
4/2
01
2
04/0
4/2
01
2
06/0
4/2
01
2
08/0
4/2
01
2
10/0
4/2
01
2
12/0
4/2
01
2
14/0
4/2
01
2
16/0
4/2
01
2
18/0
4/2
01
2
20/0
4/2
01
2
22/0
4/2
01
2
24/0
4/2
01
2
26/0
4/2
01
2
28/0
4/2
01
2
30/0
4/2
01
2
02/0
5/2
01
2
04/0
5/2
01
2
06/0
5/2
01
2
08/0
5/2
01
2
10/0
5/2
01
2
12/0
5/2
01
2
14/0
5/2
01
2
IR COVID 19 DKI Jakarta per 100.000 Penduduk Harian dan Kumulatif (periode Maret sd 14 Mei 2020)
IR Kumulatif IR COVID 19 Harian
Jumlah Pelaporan Kasus
dari Puskesmas semakin ↑
Kapasitas Pelayanan Covid-19
RUMAH SAKIT RUJUKAN
KEPMENKES No 169 Tahun 2020
KEPGUB No 378 Tahun 2020
KEPGUB No 494 Tahun 2020
(Perubahan Atas Kepgub No 378 Tahun 2020)
8 RS1. RSPI Sulianti Suroso2. RSUP Persagabatan3. RSUP Fatmawati4. RSPAD Gatot Soebroto5. RSUD Cengkareng6. RSUD Pasar Minggu7. RSU Bhayangkara Tk I
Said Sukanto8. RSAL MIntoharjo
5 RS1. RSUD Tarakan2. RSKD Duren Sawit3. RSUD Koja4. RSU Pertamina Jaya5. RSU Pelni
RS
TOTAL 67 RUMAH SAKIT
Pelayanan Covid-19 di Rumah Sakit
KEBIJAKAN TERKAIT LABORATORIUMPEMERIKSA SAMPEL COVID-19
• Tanggal: 16 Maret 2020
• Penetapan: Labkesda dan LBM Eijkman
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/182/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemerisaan COVID-19
•Tanggal : 16 Maret 2020
•Penetapan : Labkesda, BBTKL, Lab Eijkman, Lab RS UI, Lab RSCM
•KMK No. HK.01.07/Menkes182/2020 tentang Jejaring LaboratoriumPemeriksaan COVID-19 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/214/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemerisaan COVID-19
• Tanggal : 26 Maret 2020
•Penambahan Lab Mikrobiologi UI
•Sumber sampel : RS, Dinkes, Lab lain
•Hasil diinfo ke : Litbang, Faskes perujuk, Dinkes
•Pemeriksaan tidak berbayar. Pembiayaan oleh APBN/APBD/Sumber lain.
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/216/2020 tentang Penetapan Laboratorium Pemeriksa COVID-19
• Tanggal : 7 April 2020
• Ijin kepada Lab RS Pemerintah/BUMN/TNI/POLRI, Lab Klinik Pemerintah/Swasta, Lab Virologi/Bakteriologi Kementerian/Lembaga,Lab Riset PT
•Persyaratan Biosafety/biosecurity/uji RT PCR sesuai WHO
Surat Edaran Kemenkes RI Nomor HK 02.01/Menkes/234/2020 tentangPedoman Pemeriksaan RT PCR bagiLaboratorium dan Laboratorium lain yang melakukan pemeriksaan COVID19
KapasitasLaboratorium
• Tersedia 36 Laboratorium Jejaring
• Kapasitas 4.068 sampel per hari
DATA KETERSEDIAAN SDM TENAGA KESEHATAN PROV DKI JAKARTA TAHUN 2020
No Jenis Tenaga
RS Rujukan COVID-19
PuskesmasNakes Non
PermanenTotal
15 RSUD 48 RS Vertikal
dan Swasta
1 Dokter Umum 380 1,223 1,761 23 3,387
2 Dokter Spesialis Paru 28 119 - 1 148
3Dokter Spesialis Penyakit
Dalam59 459 - 2 520
4 Dokter Spesialis Anestesi 43 272 - 1 316
5 Perawat 3,907 13,535 2,019 71 19,532
6 Pranata Laboratorium 303 1,036 353 52 1,744
7 Radiografer 141 534 13 688
8 Apoteker 114 464 163 17 758
9 Tenaga Teknis Kefarmasian 467 1,782 642 8 2,899
10 Surveilans 470 71 541
11 Promkes 101 101
Jumlah 5,442 19,424 5,509 259 30,634
KOMANDO DAN KOORDINASI
1. Upaya yang Dilakukan
Tahap Siaga :
• Aktivasi Posko Crisis Center
• Pemberdayaan Masyarakat
• Pemberdayaan Peran Sekolah
• Peningkatan peran kelompok potensial masyarakat
• Penguatan media sebagai sarana penyampaian informasi dan Pendidikan
• Menyusun rencana aksi lintas sektor
• Deteksi dini sinyal epidemiologi melalui PE
• Deteksi sinyal virologi melalui pemeriksaan lab
• Manajemen isolasi dan manajemen kasus
• Skrinig kesehatan di tempat umum dan pintu masuk
Tahap Tanggap Darurat :
• Aktivasi pos Komando
• Penilaian secara cepat terhadap dampak, luas wilayah dan risiko penularan
• Penutupan wilayah atau isolasi wilayah resiko tinggi
• Penutupan sekolah, pasar, tempat usaha, pemabatasan kegiatan dan gerak
• Pembelajaran jarak jauh
• Penelusuran kontak dan tindak lanjut
• Perawatan suspek dan pasien Covid
• Tindakan pengawasan lalu lintas dan chek point terpadu
• Pemenuhan kebutuhan pokok bagi pasien dan masyarakat dan hewan ternak
• Pertukaran informasi dan data lintas sector
• Pembinaan territorial pada masyarakat dan operasi intelijen
• Melaksanakan pengawasan dan pengamanan (perimeter kontrol) di daerah yang dinyatakan sebagai episenterpandemi Covid-19
• Pemusnahan sumber penularan dan pemanatau prosedur pemularaan jenazah
1. Upaya yang DIlakukan
Tahap Transisi darurat ke Pemulihan :
• Monitoring informasi dari WHO, Kementerian Kesehatan, BNPB dan Media Massa terkait perkembangan epidemi Covid-19
• Melakukan surveilan ketat COVID-19
• Memberikan Informasi kpd Masyarakat pandemi telah berakhir, dan tetap menyampaikan kepadamasyarakat untuk kewaspadaan COVID-19
• Rehabilitasi Fasilitas umum untuk boleh diaktifkan kembali
• Pembukaan Karantina dengan pembukaan jalur lalulintas wilayah episenter
• Melaksanakan pemulihan Ekonomi Dini
• Memberikan pendampingan penanganan psikologi dan dukungan psikososial
• Melakukan pemulihan sarana dan prasarana layanan publik dan memastikan berfungsi secara normal
1. Upaya yang Dilakukan
KEPGUB NO 360 TAHUN 2020Tentang Perubahan Atas Kepgub No 328 Tahun2020 Gugus Tugas Percepatan PenangananCoronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19
HAMBATAN 1. Covid 19 adalah penyakit baru dan belum pasti gambaran kasus dan penanganan, semua tim
gugus tugas belajar sebuah ilmu baru2. Kesulitan mendapatkan alat dan reagen laboratorium juga alkes ventilator sulit ditingkat
internasional3. Diperlukan persamaan persepsi dan kecepatan gerak semua unsur dlm gugus tugas4. Kordinasi dan kebijakan pusat, daerah..dan antar daerah harus searah dan sejalan
Pembelajaran utk perbaikan
1. Semua skpd dan institusi serta lembaga harus siap dengan keadaan pandemi dan skenario pra,
tanggap, pasca pandemic
2. Diperlukan advokasi tingkat global utk memdapatkan prioritas pengadaan alkes , reagen dan sarana
3. Antar unsur lintas sektor, lintas institusi , lembaga, kerjasama semakin kompak, satu langkah , satu
kordinasi
4. Kontribusi semua pihak terlibat , pemerintah, pemberdayaan masyarakat dan pihak swasta
5. Komunikasi dan koordinasi pusat dengan daerah , provinsi dengan kota /kab sampai kelurahan semakin
efektif dan optimal
KOORDINASI CROSS BORDER
Upaya yang Dilakukan
1. Validasi data rutin bersama subdit surveilans kemenkes via zoom utk Jabar, Banten, DKI Jakarta (sdh berlangsung 2 kali)
2. Saling notifikasi pasien positif / ODP / PDP real time
3. Pertemuan dengan Dinkes kab/kota Jadebotabek mengenai izinkeluar masuk wilayah
Hambatan1. Tidak semua daerah mpy kesamaan kebijakan dan strategi penanganan2. Kemampuan kapasitas dan kecepatan testing dan tracing tidak sama3. Masih banyak pintu masuk dr bodetabek yg potensial kurang terawasi4. Indikator relaksasi belum disepakati bersama agar tercapai baik dan stabil antar daerah5. RS tidak menginfokan alamat pasien sesuai domisili, yg dicantumkan adalah alamat NIK yg blm
tentu sesuai2. Faskes pelapor blm menginfokan alamat dan no hp pasien sehingga memperlambat wkt
notifikasi antar wilayah3. Kapasitas lab di daerah debotabek sudah cukup? Tangsel minta perbantuan jakarta
Pembelajaran utk perbaikan
1. Bersama2 memperkuat kapasitas dan kecepatan testing, tracing, dan treating daerah masing2
melalui sharing dan pembelajaran bersama
2. Semakin erat kerjasama dan koordinasi penanganan bencana wabah pandemi antar daerah
3. Koordinasi checkpoint antar daerah dan pengawasan pembatasan gugus tugas daerah
4. Kebijakan relaksasi PSBB harus melihat indikator semua daerah border DKI
RESPON MEDIS
Standarisasi Layanan Covid-19 (SPO yang telah dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta)
No Nama SPO
1 SKRINING COVID-19 DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
2 SKRINING TERDUGA COVID - 19 DI FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN (FKRTL)
3 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM PENANGANAN COVID-19
4 PEMERIKSAAN CEPAT (RAPID TEST) COVID-19
5 PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN COVID-19 OLEH PUSKESMAS/RUMAH SAKIT/SUDINKES
6 PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TERKAIT COVID -19
7 RUJUKAN PASIEN COVID-19 KE SHELTER
8 RUJUKAN PASIEN COVID-19 KE RUMAH SAKIT RUJUKAN
9 PEMULANGAN PASIEN DALAM PENGAWASAN (PDP) DENGAN MASA TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM SWAB
10 PEMULASARAN JENAZAH COVID-19 DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
11 ISOLASI MANDIRI COVID-19
12 PEMANTAUAN ORANG TANPA GEJALA (OTG) DAN ORANG DALAM PEMANTAUAN (ODP) COVID-19 OLEH PUSKESMAS
13 PELAPORAN PELACAKAN KONTAK ERAT (CLOSED CONTACT TRACING) DI PROVINSI DKI JAKARTA
14 PEMULASARAAN JENAZAH COVID - 19 DI LUAR FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
15 PENANGANAN WARGA DIDUGA COVID-19 OLEH MASYARAKAT
16 KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) OLEH KADER KESEHATAN (KADER POSYANDU, KADER JUMANTIK) DAN KADER DASAWISMA.
17 PANDUAN PELAPORAN KE PENGURUS RT/RW/LURAH/CAMAT JIKA ADA WARGA YANG DIDUGA TERPAPAR COVID-19
18 DUKUNGAN PSIKOSOSIAL MASYARAKAT TERDAMPAK WABAH COVID -19 DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
19 PENERBITAN SURAT KETERANGAN MASA PEMANTAUAN PADA OTG, ODP DAN PDP RINGAN COVID- 19
20 PENERBITAN SURAT KETERANGAN SELESAI MASA PEMANTAUAN PADA ODP COVID-19
21 DISINFEKSI LINGKUNGAN PERMUKAAN FASILITAS UMUM
22 DISINFEKSI UDARA RUANGAN FASLITAS UMUM
Penetapan Prosedur dan SPO Layanan Covid-19
RA
PID
DIA
GN
OSTIC
TEST
TEST
SW
AB
Penetapan Prosedur dan SPO Layanan PemulasaraanJenazah Covid-19
Laporan Kementerian Kesehatan Via Sirs Online
Hambatan :1. Kondisi RS yang sulit untuk membuat modifikasi alur pelayanan untuk pasien covid dan non covid2. RS tidak memiliki stok APD yang cukup diawal2 masa pandemi untuk melakukan pelayanan3. Kondisi penyakit yang tergolong baru sehingga tatalaksana di awal belum terstandar4. RS tidak memiliki cukup SDM untuk membagi pelayanan untuk covid dan non covid5. Beberapa RS tidak memiliki sistem PPI yang terencana dan terprogram dengan baik sehingga
diawal pandemi kesulitan merespon kondisi
Pembelajaran :
1. Pentingnya penerapan PPI di RS, bukan hanya sekedar dokumen tetapi lebih penting
implementasi, agar saat terjadi pandemi seperti sekarang sudah tidak gugup lagi
2. Disamping administrasi, sarpras, alkes, Dinas kesehatan dan harus memastikan RS memiliki
tatalaksana PPI yg baik dalam setiap visitasi
3. Setiap RS harus diwajibkan memiliki ruangan isolasi dan stok APD yg cukup untuk antisipasi
potensi wabah yg mungkin terjadi ke depan
INTERVENSI FARMASI
Intervensi OBAT DAN ALAT KESEHATAN
1. Upaya yang dilakukan :
• Forecasting / penghitungan rencana kebutuhan APD dan obat-obatan
• Memetakan kebutuhan APD dan obat-obatan di Fasilitas Kesehatan berdasarkan bebankerjanya
• Distribusi APD dan obat-obatan ke Suku Dinas Kesehatan dan Fasilitas kesehatan
• Meningkatkan akses untuk APD di daerah ke produsen APD.
2. Hambatan/Tantangan
• Keterbatasan ketersediaan APD dan obat-obatan di Penyedia
3. Pembelajaran
• Perlu adanya upaya untuk peningkatan produksi dalam negeri terkait APD dan obat-obatan asli Indonesia
• Perlu adanya penguatan struktur Instalasi Farmasi di level Provinsi dan Kabupaten/kotasebagai unit layanan farmasi yang melaksanakan manajemen obat dan alat kesehatan
Proyeksi kebutuhan LOGISTIK
APBD(BTT1) APBD(BTT2) BNPB DONASI TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=(9-4)
1 DPC PCS 675.422 71.400 200.000 245.900 30.294 547.594 (127.828)
2 Masker N95 PCS 675.422 17.500 300.000 12.070 329.570 (345.852)
3 Masker Bedah BOX 30.347 3.000 6.000 25.150 34.150 3.803
KEKURANGANRENCANA PENERIMAAN
NO NAMA BARANG SATUANKEBUTUHAN MEI-
JUNI 2020
1 2 3 4 5 6=(9-10) 7
1 DPC PCS 347.594 298.510 49.084 Anggaran BTT 2belum
direalisasikan.Kualitas
barang donasi,
sebagian besar bukan 2 Masker N95 PCS 29.570 28.650 920 Anggaran BTT 2 belum
direalisasikan.
3 Masker
Bedah
BOX 28.150 12.485 15.665 Anggaran BTT 2 belum
direalisasikan.
NO NAMA
BARANG SATUAN
SUDAH
TERDISTRIBUSI
STOK
AKHIRKETERANGAN
KETERSEDIA
AN
INTERVENSI NON FARMASI
Pembatasan Sosial Berskala Besar
Number of confirmed cases has decreased again in the last one week a hope of further decrease of transmission.
Large-Scale Social Collaboration Platform
PemantauanMobilitas Publik
Peta Kepadatan Kendaraan
Dashboard Persiapan Pergerakan Mudik DKI Jakarta
Himbauan Sekolah dan
bekerja dari rumah
(16 Maret)
PSBB Tahap 1
(10 April 2020)PSBB Tahap 2
(23 April 2020)
Kasus Confirm
(tim Simcovid)
11
Mei
82
0
50
100
150
200
250
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
1/3/2020 15/3/2020 1/4/2020 15/4/2020 1/5/2020 12/5/2020
Proporsi di rumah saja
Proporsi di rumah saja(Lowess smoothing)
Laporan kasus per hari
Laporan kasus per hari(Lowess smoothing)
Proporsi di rumah saja dan laporan kasus per haridi DKI Jakarta
Garis vertikal adalah tanggal 1 Ramadhan 1441 H
>> Tim FKM-UI
• Akhir Maret proporsi orang yang di rumah saja secara rata-rata hampir mencapai 60%
• Terjadi penurunan proporsimenjelang bulan puasa dan selama bulan puasa
• Bahkan titik terendah setelahakhir Maret adalah 1-2 harisebelum bulan puasa
>> Tim FKM UI
R0 3 Maret 2020 : 4,57
Rt 11 Mei 2020 : 1
Himbauan Sekolah
dan bekerja dari
rumah
(16 Maret)
PSBB Tahap 1
(10 April 2020)
PSBB Tahap 2
(23 April 2020)
Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan
Jakarta Timur Depok Kab. Bekasi Kota Bekasi
Kab. Bogor Kota Tanggerang Selatan Kota Tanggerang Kab. Tanggerang
6
Indikator untuk ‘Lifting Restriction’*
Sumber: WHO, Bappenas, Tim FKM UI, Dinas Kesehatan DKI
Jakarta
No. Variabel DO Sumber Data Fase I Fase II Fase III1 Reproduction Number (Rt) Nilai Rt DKI Jakarta < 1
dalam 2 minggu terakhir
Rumus Rt yang dihitung tim ahli Rt < 1 Rt < 1 Rt < 1
2 Kecepatan IR Selisih IR dalam 15 hari di suatu kelurahan
IR kumulatif, kasus positifharian, jumlah penduduk
trend menurun
trend menurun
trend menurun
3 Tren Kasus PDP Penurunan kasus PDP minimal 50 % dalam 3 minggu sesudahpuncak kasus
Kasus PDP harian di website SIRS online dan website EIS
50% 50% 50%
4 Tren Kasus Positif Penurunan kasuspositif minimal 50% dalam 3 minggusesudah puncak kasus
Kasus positif harian 50% 50% 50%
5 Positivity rate harian Positivity rate < 5 % dalam 2 mingguterakhir
Jumlah hasil laboratoriumpositif dibagi jumlahpemeriksaan total kasus baruharian
< 5 % < 5 % < 5 %
6 Mortality Rate harian Menurun dalam 3 minggu terakhir
Jumlah kematian harian trend menurun
trend menurun
trend menurun
No. Variabel DO Sumber Data Fase I Fase II Fase III
7
Kasus berasal dari klaster yang diketahui / daftar kontak
Kasus baru pada klaster yang sudah diketahui / daftar kontak kasus
Status kontak erat pada formulirpenyelidikan epidemiologi Minimal 80 % Minimal 80 % Minimal 80 %
8
Trend kasus pneumonia Jumlah kasus pneumonia harian berbasis RS Website surveilans-dinkesdki.net trend menurun trend menurun trend menurun
9Trend kasus kematian pneumonia Jumlah kematian pneumonia
per hari Website surveilans-dinkesdki.net trend menurun trend menurun trend menurun
10
Tren Jumlah Tes Spesimen PCR Jumlah spesimen diperiksalaboratorium harian
Rekapitulasi harian laporanlaboratorium 3000 3500 4000
11
Ketersediaan Tempat Isolasi mandiri di wilayah
Jumlah rumah isolasi / shelter di wilayah untuk kasus OTG, ODP, Positif ringan Kabupaten / Kota dan jajaran
1 lokasi per kab / kota
1 lokasi per kecamatan
1 lokasi per kecamatan
12Ketersediaan fasilitas RS R.Isolasi
BOR R. Isolasi Website dkitanggapcovid.id < 60 % < 40 % < 25 %
13Ketersediaan fasilitas ICU / PICU
BOR R. ICU / PICU Website dkitanggapcovid.id < 60 % < 40 % < 25 %
14Ketersediaan fasilitas Kamar Operasi
BOR kamar operasi Website dkitanggapcovid.id < 60 % < 40 % < 25 %
15
Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
Jumlah APD dibandingkan jumlah tenaga kesehatan yang menangani covid-19 Website dkitanggapcovid.id 100% 125% 150%
16 Testing PCR per 1 juta pendudukJumlah tes per 1 juta penduduk pada kasus baru
Kapasitas harian laboratorium DKI Jakarta, jumlah testing kasus baru, jumlah penduduk 6000 8000 10000
Sumber: WHO, Bappenas, Tim FKM UI, Dinas Kesehatan DKI
Jakarta
Indikator dan Skema ‘Emergency Brake’
7
Definisi ‘Emergency Brake’ berlaku apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 setelah dibukanya kembali kegiatan.
Contoh di negara lain:
○ Jerman: 50 kasus baru / 100.000 penduduk, di dalam 1 area
○ Israel: 100 kasus baru, atau doubling time < 10 hari, atau 250 pasien dalam kondisi kritis
Opsi ‘Emergency Brake’ yang dapat dilaksanakan
1. Dilakukan isolasi pada lokasi yg diduga terpapar
2. Dilakukan pembatasan kegiatan pada level kel/kec radius 5 km
3. Pemberlakukan PSBB untuk tingkat kota hingga Provinsi
Opsi Indikator untuk Jakarta
Emergency Brake Lokal:1. Kecepatan IR di kecamatan dan kelurahan
dalam 7 hari terakhir sebagai early warning system adanya peningkatan kasus baru / cluster baru di suatu tempat / aktivitas
2. Karantina rumah / lokasi penularan / lokasi cluster (Prinsip UU No 6 Tahun 2016)
Emergency Brake Provinsi:1. Rt provinsi > 1 (dievaluasi per hari oleh tim FKM UI)
Validitas Validitas skema ‘Emergency Brake’ berdasarkan analisis kasus COVID-19 baik dari sumber internal maupun
external expert, untuk kemudian diberikan rekomendasi tertulis dari Dinas Kesehatan dan ditetapkan oleh
Gubernur.
Hambatan :1. Masyarakat yang jenuh dengan Batasan aktivitas2. Tenaga pengawas kepatuhan PSBB terbatas di lapangan3. Biaya yang besar, misal untuk bantuan sosial, dll
Pembelajaran :
1. Peran pimpinan daerah sebagai pemersatu dan penyelaras gerak SKPD dalampenanggulangan Covid 19
2. Pentingnya membangun peran serta masyarakat bersama RT/RW dan pamong di tingkat kelurahan dan kecamatan, contoh : mengelola ruma isolasi bersama, support untuk warga yang isolasi mandiri, dll
Intervensi Non Pharmasi – Penyesuaian Intervensi PSBB
Komponen Epidemiology JAWABAN
YA TDK
Apakah dalam 3 minggu dari puncak kasus terdapat penurunan minimal 50% jumlah kasus ?Lampirkan data jumlah harian kasus konfirmasi dan PDP% penurunan kasus dalam 3 minggu
V
Apakah 5% dari total sample yang diperiksa (OTG,ODP, PDP) positif COVID19 ?% dari total sampel yang positif COVID19
V
Apabila di daerah anda ada sentinel ILI/SARI. Apakah kurang dari 5% sampel dari sentinel ILI/ SARI positifCOVID19 selama 2 minggu ?% dari total sampel ILI/SARI yang positif COVID19
V
Apakah ada penurunan jumlah kematian kasus konfirmasi dan suspek ( PDP, ODP) selama 3 pekan terakhir% penurunan kematian selama 3 pekan terakhir
V
Apakah kasus yang dideteksi, 80% berasal dari kontak tracing yang dikaitkan dengan kluster yang diketahui% kasus yang berasal dari kontak tracing
V
Apakah ada penurunan berkelanjutan jumlah perawatan di rumah sakit dan ICU atas kasus konfirmasi dankemungkinan selama minimal 2 pekan terakhir% penurunan jumlah perawatan rumah sakit dan ICU
V
Apakah ada penurunan angka kematian tambahan sesuai kelompok umur akibat pneumonia V
Komponen Sistem KesehatanJAWABAN
YA TDK
Apakah semua pasien COVID-19 sudah diberi tatalaksana sesuai pedoman COVID-19 V
Apakah tersedia layanan ICU yang memadai untuk kasus-kasus non COVID-19 yang sakit berat di Rumah Sakit Rujukan/ Non Rujukan di wilayah anda? V
Apakah ada peningkatan angka kematian murni (AKM/NFR) di rumah sakit akibat selain COVID-19 selama periode 2 bulan terakhir? V
Apakah sistem kesehatan dapat menanggulangi peningkatan kasus 20% V
Apakah terdapat Komite PPI yang berjalan di Rumah Sakit yang ada di wilayah anda% rumah sakit yang mempunyai PPI yang berjalan di rumah sakit di wilayah anda.
V
Apakah semua fasilitas pelayanan kesehatan (FKTP dan FKRTL) memiliki fasilitas skrining COVID-19 baik di Instalasi Gawat Darurat maupun Rawat Jalan? V
Apakah Semua IGD/ IRJ di fasilitas pelayanan kesehatan (FKTP dan FKRTL) memiliki mekanisme untuk mengisolasi sementara orang yang suspek COVID-19.V
Apakah tersedia kapasitas yang memadai untuk pemberian oksigen kepada minimal 15% pasien konfirmasi dan suspek COVID-19 yang di rawat di RS Rujukan (Konsentrator, Oksigen sentral, Tabung oksigen) V
Apakah di kab/kota, provinsi sudah mempunyai rencana operasi covid-19 melibatkan multisektor V
Apakah di kab/kota, provinsi melakukan monitoring implementasi rencana operasi covid secara berkala ( setiap minggu) ? V
Apakah semua fasilitas pelayanan kesehatan memiliki APD yang mencukupi untuk semua pelayanannya? V
Apakah layanan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki mekanisme untuk mendukung dan memonitor kesehatan fisik dan mental dari staf klinis maupunnon-klinis?
V
Apakah layanan kesehatan esensial dan penanganan kasus selain COVID tersedia? V
Apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki mekanisme untuk memastikan ketersediaan obat-obatan dan komoditas kesehatan esensial? V
Apakah semua pasien COVID19 tidak dikenakan biaya untuk perawatan? V
Intervensi Non Pharmasi – Penyesuaian Intervensi PSBB
Komponen Surveilans Kesehatan PublikJAWABAN
YA TDK
Apakah kasus-kasus baru dapat diidentifikasi dan dilaporkan, dan data dimasukkan ke dalam analisis epidemiologis dalamwaktu 24 jam V
Apakah kasus-kasus kemungkinan dan konfirmasi COVID-19 wajib segera dilaporkan sesuai persyaratan penyakit wajibdilaporkan nasional (national notifiable disease) V
Apakah surveilans yang diperkuat diterapkan di tempat-tempat pemukiman tertutup dan untuk kelompok-kelompok rentan V
Apakah surveilans kematian terkait COVID-19 dilakukan di rumah sakit dan di masyarakat V
Apakah jumlah total tes laboratorium virus COVID-19 yang dijalankan dilaporkan setiap hari V
Apakah tim tanggap cepat kesehatan masyarakat berfungsi di setiap tingkat pemerintahan yang sesuai V
Apakah 90% kasus suspek diisolasi dan dikonfirmasi/dipulangkan dalam waktu 48 jam sejak munculnya gejala% kasus suspek yang diisolasi V
Kontak-kontak dari setidaknya 80% kasus baru dilacak dan dikarantina dalam waktu 72 jam sejak kasus baru tersebutdikonfirmasi% jumlah kasus yang dilacak dan dikarantina dalam waktu 72 jam
V
Apakah minimal 80% kontak kasus dipantau selama 14 hariJumlah kontak kasus yang dipantau selama 14 hari V
Apakah ada sistem pengelolaan informasi dan data untuk mengelola pelacakan kontak dan data-data terkait lainnya V
Intervensi Non Pharmasi – Penyesuaian Intervensi PSBB
Komunikasi risiko
1. Upaya yang dilakukan :
• Promosi Kesehatan melalui media dan memberdayakan masyarakat
• Media centre (Daily Brief), Press Release, Microsite COVID19 (https://corona.Jakarta.go.id), Media Campaign (TV/Radio/KRL/Videotron), Buku Kumpulan SOP Penangangan COVID19, Buku Saku Penyelenggaraan Isolasi Bersama, Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) COVID-19, strategy komunikasi risiko, pesan-pesan kunci untuk masyarakat, petugaskesehatan, rentan
• Membangun kerjasama dengan media massa. Pelatihan wartawan, orientasi/pertemuan informal pemimpin redaksi dan pemberian bahan berita yang baik akan menjadi kunci agar media bertindak sebagai ‘change agent’.
• Melaksanakan kampanye melalui media massa. Pemasangan iklan, TV spot, advertorial, artikel.
• Memposisikan penyedia layanan komunikasi sebagai partner, dengan memberikan orientasi dan pemberian informasi berkala. Layanan komunikasi ini termasuk layanan komunikasi seluler, RAPI/ORARI. Penyedia layanan komunikasi ini penting untuk menyebarkan SMS dan menjadi penyebar informasi pada waktu pandemi.
• Melatih pengelola sarana komunikasi umum (sound system di tempat ibadah/tempat umum, megaphone dll) Pengelola ini diharapkan siap sewaktu-waktu menyebarkan informasi mengenai Covid-19, baik dengan naskah yangdibagikan ataupun dengan sarana yang sudah direkam sebelumnya.
Komunikasi Resiko
2. Hambatan/Tantangan
• Diawal penyusuan SOP mengalami kesulitan karena belum adanyaSOP yang dapat dijadikan rujukan dengan kondisi DKI Jakarta.
• Pedoman Penanganan COVID19 yang beberapa kali berubah
3. Pembelajaran
• Mampu menyusun SOP yang komprehensif
• Mampu menyusun KIE yang informatif dan menarik
Administrasi dan MANAJEMEN logistik
1. Upaya yang dilakukan :
• Penyusunan Standar Operasional Prosedur Manajemen Logistik Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
• Pelaporan logistik melalui sistem (https://dkitanggapcovid.id/) dan spreadsheet yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan
• Sosialisasi dan bimbingan secara virtual tentang manajemen logistik kepada fasilitaskesehatan
2. Hambatan/Tantangan
• Akurasi ketepatan data stok dan kebutuhan logistik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Pembelajaran
• Sebaiknya ada integrasi/ bridging sistem pelaporan logistik di antara fasilitas kesehatan
• Harus patuh dan disiplin dalam update data.
• Adanya standarisasi penghitungan kebutuhan logistik
Administrasi dan Logistik
• Seluruh sumberdaya lokal Provinsi DKI Jakarta di optimalkan dimana dana kegiatan berasal dari setiap OPD atau lembaga terkait yang mempunyai anggaran penanggulangan Pandemi.
• Setelah di tetapkannya pernyataan status keadaan darurat Pandemi ( Tanggap Darurat dan Transisi Darurat Kepemulihan oleh Gubernur dan sistem Komando Penanganan Darurat Pandemi Covid-19 diaktifkan maka kegiatan operasi darurat menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT) yang bersumber dari APBD.
• Apabila kebutuhan tidak dapat dipenuhi Provinsi DKI Jakarta maka Pemda Provinsi DKI Jakarta meminta dukungan dari Pusat melalui Dana Siap Pakai (DSP)
• Pemerintah pusat merapat dan memberikan pendampingan dan bantuan yang sifatnya ekstrim berupa sumberdayayang tidak dimiliki dan tidak bisa dipenuhi oleh Provinsi DKI Jakarta; jenis pendampingan yang diberikan mencakup ; kebijakan dan arahan strategis , pendampingan teknis berupa personil, data dan informasi pendampingan akses Dana Siap Pakai (DSP) pendampingan akses dana Pandemi Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, administrasi untuk pelaksanaan yang akuntabel.
• Pada saat awal kejadian Pandemi Covid-19, seluruh sumber daya local (SDM,peralatan,transportasi,pangan, dll) dioptimalkan baik dari sektor pemerintah, lembaga usaha dan juga masyarakat
• Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat meminta bantuan pada pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten terdekat seperti ; Jawa Barat, Banten, Tangerang,Tangerang Selatan, Bekasi maupun Bogor, mitra praja utama dan pemerintah pusat anggota terkait fasilitas personil,dana siap pakai (DSP), Biaya Tidak Terduga (BTT), Pendampingan logistic dan peralatan yang tidak dapat dipenuhi Provinsi DKI Jakarta
ESTIMASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG AKAN TIMBUL DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN
Masalah :1. Tracing : Konsistensi Tracing, Penerimaan/Stigma Masyarakat,
2. Testing : Kemampuan Lab dan logistik
3. Isolating : Penolakan Masyarakat, Minimnya Fasilitas Isolasi
4. Treating : Pelayanan Kasus Berat, Pelayanan Maternity pada Covid, Pelayanan Hemodialisapada Covid, dan Pelayanan kasus non Covid
5. Mobilitas penduduk yang tinggi
6. Pendatang dari luar negeri
7. Rasio UKP dan UKM yang proporsional
8. Perubahan penrecanaan paska pandemi
9. Telemedicine ditingkatka
Rencana Kebutuhan :1. Logistik
2. SDM untuk melakukan Tracing Puskesmas
3. Penguatan layanan Maternity dengan Covid
4. Penguatan layanan NICU/PICU dengan Covid
5. Penguatan layanan Hemodialisa dengan Covid
Pihak yang Terlibat1. Gugus Tugas Tingkat Provinsi sampai dengan RT/RW
2. Pihak Swasta
3. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
Rencana Operasi Respon Pandemi Covid 19 DKI Jakarta
Rencana OperasiPenanganan Covid 19 Prov DKI Jakarta