rencana strategis (revisi i) kepolisian resor kota …
TRANSCRIPT
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT RESOR KOTA BOGOR KOTA Jalan Kapten Muslihat No. 18 Kota Bogor .
RENCANA STRATEGIS (REVISI I) KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA
TAHUN 2020-2024
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kondisi Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat penting.
RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan
dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat
kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas
(upper-middle income country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas
sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih
baik.
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka
menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN ke IV tahun 2020-2024 yang
merupakan amanat RPJPN 2005- 2025 untuk mencapai tujuan utama dari
rencana pembangunan nasional periode terakhir. Keempat pilar berupa:
kelembagaan politik dan hukum yang mantap, kesejahteraan masyarakat yang
terus meningkat, Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh dan
terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga, yang diterjemahkan ke
dalam 7 agenda pembangunan yang didalamnya terdapat Program Prioritas,
Kegiatan Prioritas, dan Proyek Prioritas. Tujuan RPJMN IV tahun 2020 – 2024
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 2
telah sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Target-target
dari 17 tujuan (goals) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
beserta indikatornya telah ditampung dalam 7 agenda pembangunan
diantaranya memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan
Publik.
Negara wajib terus hadir dalam melindungi segenap bangsa,
memberikan rasa aman serta pelayanan publik yang berkualitas pada seluruh
warga negara dan menegakkan kedaulatan negara. Pemerintah akan terus
berupaya meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan
yang dapat diakses oleh semua masyarakat melalui:
a. Reformasi kelembagaan birokrasi untuk pelayanan publik berkualitas;
b. Meningkatkan hak hak politik dan kebebasan sipil;
c. Memperbaiki sistem peradilan, penataan regulasi dan tata kelola keamanan
siber;
d. Mempermudah akses terhadap keadilan dan sistem anti korupsi;
e. Mempermudah akses terhadap pelayanan dan perlindungan WNI di Iuar
negeri.
Renstra Kementerian/Lembaga memiliki kedudukan yang strategis
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam penyusunannya,
Renstra Kementerian/Lembaga berkedudukan sebagai penjabaran dari
RPMJN, sehingga dari seluruh Agenda Pembangunan Na-sional dalam
RPJMN, Kementerian/Lembaga harus dapat menurunkan dan menjabarkannya
kedalam Renstra K/L terkait. dan Misi Presiden terpilih. Sebagai sebuah
organisasi pemerintah yang memiliki fungsi pemerintah Negara di bidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyara-kat, Polri juga diharuskan
untuk melakukan penyusunan dokumen Renstra dengan memperhatikan
arahan strategis yang terdapat pada RPJPN dan RPJMN. Dalam menjabarkan
agenda pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN, Polri
telah menetapkan 4 (empat) tahapan Renstra Polri yang meliputi: Renstra
Tahap I untuk Tahun 2005-2009, ber-fokus membangun kepercayaan
masyarakat atau trust building, Renstra Tahap II Tahun 2010-2014 berfokus
membangun kemitraan atau partner-ship building dan Renstra Tahap III Tahun
2015-2019 berfokus memberikan pelayanan unggul atau strive for excellence.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 3
Saat ini, Polda Jawa barat be-rada di tahapan selanjutnya yaitu penyusunan
Renstra Tahap IV yang ber-fokus pada mempertahankan status sebagai
organisasi yang unggul (excel-lence).
Dalam Renstra Polres Kota Bogor Kota tahun 2020-2024,
penyusunannya harus berpedoman pada RPJMN tahap IV yang mana
didalamnya terdapat agenda pembangunan yang harus dijabarkan kedalam
dokumen Renstra K/L terkait. Selain itu, penyusunan Renstra
Kementerian/Lembaga memiliki keterkaitan dengan Visi dan Misi Presiden
terpilih, sehingga dengan demikian Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan,
Program, dan Kegiatan Ke-menterian/Lembaga harus merupakan penjabaran
dari RPJMN dan juga cerminan dari Visi-Misi Presiden. Selanjutnya, Renstra
Polri ini akan men-jadi acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Polri, dan
juga Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Polri. Hubungan keterkaitan dan
kedudukan Renstra K/L dengan Dokumen Perencanaan lain dapat dilihat di
gambar berikut.
Gambar 1. Bagan Alur Keterkaitan Renstra K/L dengan Dokumen
Perencanaan Lain
Sumber: Peraturan Menteri PPN Nomor 5 Tahun 2019
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 4
Polres Kota Bogor Kota sebagai Satuan Pelaksana Utama Kewilayahan
untuk wilayah Kota Bogor, dalam melaksanakan tugas pokok polri dan tu-gas
polri lainnya, harus berpedoman pada Renstra yang telah berhasil disusun ini.
Renstra Polres Kota Bogor Kota 2020-2024 ini tentunya berpedoman pada
Renstra Polri 2020-2024 yang telah juga telah disusun.
Dalam Renstra Polri 2020-2024, terdapat Sasaran Utama yaitu “Ter-
wujudnya Keamanan dan Ketertiban Nasional”. Selain itu, terdapat juga be-
berapa Sasaran Strategis dan Indikator kinerja yang harus diadopsi atau juga
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Polres Kota Bogor Kota. Penyesuaian ini
dilakukan guna mendukung terwujudnya visi misi dan Sasaran Strategis Polri
dengan tepat dan terukur. Banyak manfaat yang dikemukakan oleh organisasi
sehingga menyelenggarakan perencanaan strategis. Lingkungan strategis yang
sangat dinamis mengharuskan suatu organisasi membentuk suatu proses
untuk menetapkan strategi dan arah bijak yang tepat. Demikian pula dengan
isu-isu strategis serta potensi permasalahan yang berkembang di daerah
tersebut, data-data yang diberikan oleh masyarakat, meliputi LSM,
adhimakayasa, tokoh masyarakat, tokoh agama, praktisi, dan mahasiswa harus
dikompulir dan dirangkum untuk menunjang data-data dalam penyusunan
rencana strategis.
Beberapa keberhasilan yang telah digelar dalam mendukung
pelaksanaan tugas Polri dibidang Organisasi dan Sistem Perencanaan
Penganggaran yaitu : Penggelaran Struktur Organisasi Polri yang menganut
sistem piramida dalam Postur Kekuatan Polri yang berstandar professional,
Bermoral dan Modern (PBM) dengan lapis kekuatan : Mabes Kecil, Polda
Cukup, Polres Besar dan Polsek Kuat. Sebagai implementasi pelayanan, telah
dikembangkan Satwil disesuaikan dengan pertambahan wilayah administrasi
daerah guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Bogor. Pada
Sistem Penganggaran, telah dijabarkan ke dalam 8 (Delapan) Program, 26
(Dua Puluh Enam) Kegiatan dan 103 (Seratus Tiga) Sub Kegiatan, yang
dilaksanakan oleh 1.057 Satker.
Anggaran Polri khususnya Polres Kota Bogor, menunjukan kenaikan
yang cukup signifikan dimana pada akhir tahun 2019 anggaran Polres Kota
Bogor mencapai Rp. 120.083.119..000,- walaupun masih terbatas pada
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 5
pemenuhan gaji dan hak – hak anggota dalam pelaksanaan kegiatan
operasional di lapangan khususnya pada tugas diskresi dan patroli.
Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota
ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-
tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 118,5 km², dan jumlah
penduduknya 1.010.566 jiwa (Desember 2019). Bogor dikenal dengan julukan
kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri
atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa
kolonial Belanda Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (berarti "tanpa
kecemasan" atau "aman tenteram"). Kota Bogor terletak di antara
106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai
ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari
ibu kota kurang lebih 60 km.
Disisi lain dengan jumlah penduduk Kota Bogor yang sebagian besar
bermata pencaharian buruh, pegawai negeri / TNI / Polri dan pedagang kecil,
dengan letak geografis sebagai daerah penyangga ibu kota. Dengan batas
sebelat utara berbatas dengan kecamatan Sukaraja, Kabupaten bogor, sebelah
timur berbatasan dengan Kecamatan Ciawi menuju Puncak, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk menuju Sukabumi, sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Semplak, dengan kondisi curah hujan yang
cukup tinggi sepanjang tahun, sedangkan ditinjau dari segi administrasi Pemda
Kota Bogor membawahi enam kecamatan dengan Polsek sebayak 6 (enam)
Polsek, dari 68 Kelurahan, jumlah RW 796, jumlah RT 3.597, serta jumlah
kepala keluarga sebanyak 289.936 sehingga tidak ada permasalahan dibidang
administasi.
Disamping masih rentan terhadap isu-isu ekonomi, politik, budaya dan
sebagainya faktor ekonomi juga menentukan dan berpengaruh pada situasi
kamtibmas Kota Bogor, apalagi setelah turun kebijakan pemerintah tentang
kenaikan harga minyak dunia / BBM yang secara langsung berpengaruh
menentukan kehidupan sektor ekonomi sehingga dalam pemenuhan
kebutuhannya masyarakat ekonomi lemah mengambil jalan pintas melakukan
tindak kriminal sehingga kejahatan cenderung meningkat secara kualitas
maupun kuantitas.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 6
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba semakin meluas dengan
banyaknya pengungkapan kasus dan pelaku tindak pidana yang tertangkap,
semakin memperjelas bahwa peredaran narkoba sudah demikian marak
berada ditengah-tengah kehidupan masyarakat kita. Tingkat kesadaran dan
kepatuhan hukum masyarakat yang masih rendah, meluasnya kemiskinan,
tingginya angka pengangguran, yang ini semua merupakan tantangan yang
harus dihadapi Polres Kota Bogor. Kondisi umum keamanan seperti ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat dan dipengaruhi oleh lingkungan tugas eskternal maupun
internal.
Di Wilayah Kota Bogor masih ada konflik internal dalam kehidupan umat
beragama seperti adanya kelompok-kelompok / jemaah dengan aliran
ahmadiyah, aliran kepercayaan dll, rumah yang dijadikan tempat ibadah yang
tidak disetujui oleh warga sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan suatu
kerawanan di wilayah Polres Kota Bogor.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri belum sesuai
dengan keinginan masyarakat, hal tersebut diakibatkan masih lambatnya Polri
untuk bertindak dalam hal penanganan perkara, menerima laporan/pengaduan
masyarakat dan masih ada anggota Polri yang bersifat arogan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Gambar 2. Data Pelayanan Yang Diberikan Kepada Masyarakat
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 7
2. Capaian Kinerja Berdasarkan Capaian Kinerja Tahun 2018
2.1. Terwujudnya peningkatan pelayanan Prima Kepolisian, dengan capaian
pengukuran kinerja.
a. Prosentase kepuasan pelayanan Laporan Polisi di bidang SPKT dan
pelayanan lainnya kurang dari 60 menit.
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan pelayanan Laporan Polisi
di bidang SPKT dan pelayanan lainnya kurang dari 60 menit, yang telah
dilakukan oleh SPKT Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember
2018 dengan target 88%, adapun realisassi sebesar 86%, dan capaian
kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan
belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja
karena ada masyarakat yang belum puas atas pelayanan SPKT. Fakta di
lapangan yaitu pada tahun 2018 adanya pelayanan yang dilakukan oleh
Sentral Kepolisian terpadu berupa Laporan Polisi, Surat Kehilangan,
Visum, Keterangan Orang Hilang, Surat Keterangan Jalan Laporan
Harian, Laporan Segera, Cabut dan serah jenazah, telpon atau tatap
muka dan pelayanan dinas sosial. Jumlah pelayanan yang dilakukan
sebanyak 9.092 pelayanan, dan pada tahun 2017 ada 111.626 pelayanan
yang diterima. Fakta di Tahun 2017 ada 12.647 pelayanan dan pada
tahun 2018 sebanyak 16.456 Pelayanan yang dilakukan oleh Polresta
Bogor Kota, atau kenaikan pelayanannya sebanyak 3.809.
b. Prosentase kepuasan dalam pembuatan SIM baru setelah lulus ujian
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan dalam pembuatan SIM
baru setelah lulus ujian, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta
Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%,
adapun realisassi sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelayanan pembuatan SIM baru setelah lulus ujian.
Fakta di lapangan pada tahun 2017 adanya pelayanan yang dilakukan
oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota berupa layanan pembuatan Surat
Izin Mengemudi, sebanyak 71.529 buah, pada Tahun 2017 layanan
pembuatan SIM yang dilakukan sebanyak 83.125 buah, pada Tahun 2018
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 8
layanan pembuatan SIM yang dilakukan sebanyak 73.799 buah, adanya
penurunan pelayanan sebesar 11.22% atau sebanyak 9.326 pelayanan.
Manfaat atas pelayanan penerbitan dalam pembuatan SIM
sebanyak 73.799 buah, adapun data kendaraan yang ada terdaftar di Kota
Bogor sebanyak 420.433 kendaraan, dan pelayanan yang dilakukan
adanya penurunan sebanyak 11.22%, sehingga kemanfaatan tiap
tahunnya bagi pemilik kendaraan dan dengan pembuat SIM 73.799. buah
yang membuat SIM, maka akan memberikan manfaat bagi penggunan
angkutan yang ada.
c. Prosentase kepuasan dalam pembayaran pajak STNK
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan dalam pembayaran pajak
STNK, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari
bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%, adapun realisassi
sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan
bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan pembayaran pajak STNK. Fakta yang ada pada tahun 2017
adanya pelayanan yang dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota
berupa layanan pembayaran pajak STNK, sebanyak 457.664 buah STNK,
sedangkan yang baru 57.854 buah, dan tahun 2018 sebanyak 496.769
pelayanan, dan pelayanan baru sebanyak 42.276 pelayanan, adanya
penurunan dalam pelayanan sebesar 49 pelayanan STNK baru, namun
dalam pelayanan adanya peningkatan yang signifikan sebanyak 40.045
pelayanan.
d. Prosentase kepuasan dalam pembuatan BPKB setelah cukup syaratnya.
Hasil capaian kinerja terhadap dalam pembuatan BPKB setelah
cukup syaratnya, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor
Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%, adapun
realisassi sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelayanan dalam pembuatan BPKB setelah cukup
syaratnya. Fakta yang ada pada tahun 2017 adanya pelayanan yang
dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota berupa layanan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 9
penerbitan BPKB, sebanyak 48.197 buah BPKB, sedangkan pada tahun,
sedangkan pada Tahun 2018 layanan penerbitan sebanyak 64.344 buah
BPKB, adanya peningkatan pelayanan sebanyak 16.147 pelayanan
BPKB.
Manfaat pelayanan tersebut memiliki kontribusi terhadap pelayanan
prima Kepolisian sebanyak 64.344 buah pelayanan BPKB baru, walaupun
ada peningkatan terhadap pelayanan masyarakat dalam bidang
penerbitan BPKB, namun adanya peningkatan kepuasan yang dilakukan
oleh Polresta Bogor Kota atas pelayanan BPKB yang dimaksud.
e. Prosentase kepuasan pengaturan dan pengawalan lalu lintas.
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan pengaturan dan
pengawalan lalu lintas, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta
Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%,
adapun realisassi sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelayanan kepuasan pengaturan dan pengawalan lalu
lintas.
Fakta yang terjadi di lapangan pada tahun 2018 telah dilakukan
pengaturan pengawalan dan patroli oleh sat lantas Polresta Bogor Kota
sebanyak dengan kondisi 49 titik yang dijaga oleh personel lalu lintas,
pada tahun 2017 telah dilakukan pengaturan pengawalan dan patroli oleh
sat lantas Polresta Bogor Kota sebanyak 51.500 dengan kondisi 45 titik
yang dijaga oleh personel lalu lintas, pada Tahun 2016 telah dilakukan
pengaturan pengawalan dan patroli oleh sat lantas Polresta Bogor Kota
sebanyak 33.777 dengan kondisi 34 titik yang dijaga oleh personel lalu
lintas.
Manfaat yang dirasakan adalah seluruh masyarakat Kota Bogor
lebih dari satu juta orang, ditambah dengan pengujung atau wisatawan
dari Jakarta pada hari hibur bertamasya ke Kota Bogor, dapat melakukan
perjalanan dengan lancar, sehingga aktifitas kegiatan sehari-hari dapat
dilakukan dengan baik dikarenakan transportasi yang ada lancar.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 10
f. Prosentase kepuasan atas pelayanan SKCK.
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan atas pelayanan SKCK
setelah cukup syaratnya, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta
Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%,
adapun realisassi sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelayanan SKCK.
Fakta yang ada pada tahun 2016 adanya sebanyak 52.311
pelayanan SKCK, pada Tahun 2017 sebanyak 61.921 pelayanan SKCK,
pada Tahun 2018 adanya peningkatan menjadi pelayanan SKCK adanya
peningkatan 1.6 % sebanding dengan 75.530 pelayanan SKCK.
Manfaat yang dirasakan untuk pelayanan SKCK adalah sebanyak
75.530 orang yang dapat merasakan manfaat pelayanan SKCK yang
dilakukan di Polresta Bogor Kota. Dalam proses pembuatan SKCK
tersebut sebagian besar menyatakan puas atas pelayanan yang
dilakukan, serta perlu adanya peningkatan atas pelayanan yang
dimaksud.
g. Prosentase kepuasan atas pelayanan ijin keramaian
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan atas pelayanan ijin
keramaian, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari
bulan Januari - Desember 2018 dengan target 85%, adapun realisassi
sebesar 83%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan
bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan ijin keramaian.
Fakta di lapangan yang ada pada tahun 2016 sebanyak 227
pelayanan Surat Ijin Keramaian, pada Tahun 2017 naik kembali menjadi
280 pelayanan SIK, pada tahun 2018 adanya peningkatan pelayanan
sebesar Surat Ijin Keramaian, STPP dan Rekomendasi adanya
penurunan sebesar 179 pelayanan surat ijin keramaian.
Manfaat atas pelayanan ijin keramaian yang diterbitkan oleh
Intelkam Polresta Bogor Kota yang menerima manfaat adalah sebesar
280 kegiatan keramaian yang mendapat rekomendasi. Ijin keramaian
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 11
tersebut diberikan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat
setelah ada Analisis situasi kondisi bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan
sesuai dengan prosedur hukum. Kemanfaatan tersebut diberikan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat serta memberikan rasa aman
terhadap masyarakat Kota Bogor.
h. Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai
standar dalam Kota 15 menit.
Hasil capaian kinerja terhadap ketepatan datang ke tempat kejadian
perkara (TKP) sesuai standar dalam Kota 15 menit, yang telah dilakukan
oleh Sat Reskrim Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018
dengan target 70%, adapun realisassi sebesar 68%, dan capaian kinerja
sebesar 97%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas pelayanan ketepatan datang ke tempat
kejadian perkara (TKP) sesuai standar dalam Kota 15 menit.
Fakta di lapangan pada tahun 2016 tercatat pelaksanaan pelayanan
mendatangi TKP yang ada di Kota Bogor sebanyak 220 pelayanan saat
mendatangi TKP, dan pada tahun 2017 adanya pekenaikan pelayanan
menjadi 377 pelayanan mendatangi TKP kepada masyarakat, sedangkan
Tahun 2018 Identifikasi mendatangi TKP sebanyak 368, adanya kenaikan
sebesar 39% sebanding dengan 157 pelayanan mendatangi TKP.
Manfaat yang diberikan atas pelayanan tersebut dalam mendatangi
TKP adalah sebanyak 388 TKP yang didatangi untuk mengukap perkara
yang terjadi, korban atau saksi di TKP tersebut akan merasa puas telah
dilayani oleh petugas Kepolisian, apabila penanganan dan tindakan yang
dilakukan cepat dan tepat, sehingga memberikan kesan Polri lebih
profesional dalam mengungkap perkara dengan penanganan TKP yang
dilakukan.
i. Prosentase komplain/ pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
Hasil capaian kinerja terhadap komplain/ pengaduan masyarakat
terhadap pelayanan Polri, yang telah dilakukan oleh Seksi Siwas Lantas
Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target
93%, adapun realisassi sebesar 100%, dan capaian kinerja sebesar
108%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 12
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas pelayanan komplain/ pengaduan
masyarakat terhadap pelayanan Polri.
Fakta di lapangan pada tahun 2016 tercatat komplain/ pengaduan
masyarakat terhadap pelayanan Polri yang ada di Kota Bogor sebanyak
25 komplain terhadap pelayanan Polri, dan pada tahun 2017 adanya
pekenaikan pelayanan menjadi 18 komplain terhadap pelayanan Polri
kepada masyarakat, sedangkan pada Tahun 2018 ada komplain yang
diterima oleh Polresta Bogor Kota, adanya kenaikan sebesar 20
komplain terhadap pelayanan Polri.
Manfaat yang merasakan atas pelayanan pengaduan komplain
tersebut adalah 20 kasus yang penanganannya tidak memuaskan tidak
ada, sehingga setelah ditindak lanjuti ada kepuasan pelayanan setelah
pengadu atau yang komplain dilakukan klarifikasi oleh seksi pengawasan
hal ini perlu ditingkatkan.
j. Prosentase kepuasan konsultasi hukum masyarakat/ Polri.
Hasil capaian kinerja terhadap kepuasan konsultasi hukum
masyarakat/ Polri, yang telah dilakukan oleh Subbag Hukum Polresta
Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 88%,
adapun realisassi sebesar 86%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas konsultasi hukum masyarakat/ Polri.
Fakta yang terjadi di lapangan yaitu pada tahun 2016 adanya
konsultasi hukum sebanyak 35 orang yang melakukan konsultasi hukum,
sedangkan pada Tahun 2017 sebanyak 39 konsultasi hukum, atau
pelayanannya naik 14 layanan, dan tahun 2018 adanya kenaikan saran
hukum yaitu 39 konsultasi hukum. Adapun saran pendapat hukum
adanya peningkatan yaitu pada tahun 2015 ada 19 saran pendapat
hukum, sedangkan Tahun 2017 sebanyak 34 saran pendapat hukum dan
tahun 2017 sebanyak 39 saran pendapat hukum yang dilakukan sesuai
dengan anggota yang melanggar disiplin.
Manfaat yang menerima konsultasi hukum pada Tahun 2018
sebanyak 41 konsultasi yang diterima oleh Subbag Hukum Polresta
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 13
Bogor Kota. Dengan memberikan pelayanan konsultasi hukum kepada
masyarakat atau keluarga anggota Polresta Bogor Kota, akan mempunyai
dampak yang positif dalam memahami permasalahan yang dihadapinya
sehingga masyarakat atau keluarga anggota Bogor Bogor Kota merasa
lebih nyaman dan paham dengan permasalahan dan mengetahui jalan
keluar dari permasalahan tersebut.
k. Prosentase laporan yang ditindak lanjuti oleh Provos
Hasil capaian kinerja terhadap laporan yang ditindak lanjuti oleh
Provos, yang telah dilakukan oleh Seksi Propam Polresta Bogor Kota dari
bulan Januari - Desember 2018 dengan target 88%, adapun realisassi
sebesar 86%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan
bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan laporan yang ditindak lanjuti oleh Provos.
Fakta riil di lapangan, pada tahun 2016 adanya laporan kepada
provost pelayanan 20 laporan, pada tahun 2017 adanya penurunan
laporan kepada provost pelayanan menjadi 15 laporan adanya
penurunan 5 laporan, tahun 2018 adanya penurunan laporan kepada
provost pelayanan menjadi 13 laporan adanya penurunan 2 laporan.
Manfaat dari pelayanan laporan yang ditindak lanjuti oleh seksi
profesi dan pengamanan internal Polresta Bogor Kota, ada 13 kasus yang
telah ditindak lanjutnya sehingga memberikan ketetapan hukum yang
tetap atas perilaku anggota yang tidak sesuai dengan norma peraturan
yang ada. Hal ini sebenarnya memberikan satu ketenangan untuk
personel yang melanggar, karena sanksi yang diberikan telah diputuskan.
Ketidakpastian aturan laporan yang tidak ditindaklanjuti akan membawa
dampak negatif untuk personel itu sendiri karena berpengaruh terhadap
pangkat atau pendidikan yang akan diraihnya.
2.2. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif yang terbebas dari
gangguan kamtibmas.
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata
Hasil capaian kinerja terhadap potensi gangguan tidak menjadi
gangguan nyata, yang telah dilakukan oleh Sat Intelkam Polresta Bogor
Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 71%, adapun
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 14
realisassi sebesar 77%, dan capaian kinerja sebesar 108%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja untuk menekan potensi
gangguan tidak menjadi gangguan nyata agar tidak terjadi.
Fakta di lapangan potensi gangguan yang kemungkinan terjadi
sebanyak 5.053 tempat potensi gangguan, Kepolisian Resor Kota Bogor
Kota dapat menekan potensi gangguan yang terjadi pada tahun 2016
kejadian yang muncul sebanyak 1.257 kasus yang dilaporkan. Pada
Tahun 2017 kejadian yang muncul sebanyak 1.327 kasus yang
dilaporkan. Pada Tahun 2018 kejadian yang muncul sebanyak 1.105
kasus yang dilaporkan turun setara 222 kasus atau 17%.
Manfaat dari potensi gangguan yang ada di Kota Bogor sejumlah
5.053 potensi gangguan yang kemungkinan akan terjadi, namun atas kerja
keras dari Fungsi Binmas dalam penyuluhan, Fungsi Intelkam dalam
deteksi dininya, Fungsi Lantas dalam pengaturan, pengawalan dan
pelayanannya, Fungsi Sabhara dalam patroli serta Fungsi Reskrim dan
Resnarkoba untuk melakukan penindakan secara tegas terhadap
kriminalitas yang ada, dengan dasar itulah Polresta Bogor Kota dapat
menekan kejadian yang ada hingga 22% atau yang muncul 1.105 kasus.
b. Prosentase penurunan daerah titik rawan kamtibmas
Hasil capaian kinerja terhadap penurunan daerah titik rawan
kamtibmas, yang telah dilakukan oleh Bagian Operasional dan Sat
Intelkam Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan
target 71%, adapun realisassi sebesar 50%, dan capaian kinerja sebesar
70%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas penurunan daerah titik rawan
kamtibmas.
Fakta yang terjadi di lapangan jumlah titik rawan kamtibmas yang
ada di Polresta Bogor Kota sebanyak 68 titik rawan kamtibmas yang
tersebar dengan jumlah 5.053 tempat. Pada tahun 2017 jumlah kasus
yang dilaporkan sebanyak 1.327 kasus yang dilaporkan, serta ada 34 titik
rawan. Pada tahun 2018 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 1.105
kasus yang dilaporkan, serta ada 38 titik rawan yang muncul, dengan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 15
semakin kompleknya masyakat yang ada sehingga titik yang yang muncul
menjadi 38 adanya kenaikan 2 titik rawan yang ada.
Manfaat dari tindakan personel Polresta Bogor Kota pada Tahun
2018 sebenarnya sudah sangat dirasakan, yaitu ada tempat rawan
kamtibmas sebanyak 5.053 menjadi target sehingga masyarakat Bogor
yang jumlahnya 1.155.330 jiwa dapat merasa aman dan nyaman dalam
melakukan kegiatan sehari-hari.
c. Prosentase unjuk rasa yang damai
Hasil capaian kinerja terhadap unjuk rasa yang damai, yang telah
dilakukan oleh Bagops dan Sat Sabhara Polresta Bogor Kota dari bulan
Januari - Desember 2018 dengan target 74%, adapun realisassi sebesar
74%, dan capaian kinerja sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya
perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan unjuk rasa yang damai.
Fakta yang ada di lapangan pada pelayanan yang dilakukan oleh
Polresta Bogor Kota di bidang pengamanan dalam mengeluarkan
pendapat dimuka umum melalui unjuk rasa dengan data pada tahun 2016
ada 146 pelayanan unjuk rasa, sedangkan Tahun 2017 ada 202
pelayanan unjuk rasa, pada tahun 2018 ada 62 Unjuk rasa.
Manfaat yang didapat dari jumlah unjuk rasa yang dilakukan
pelayanan berupa pengamanan dalam menyampaikan pendapat dimuka
umum adalah sebanyak 62 unjuk rasa yang dilakukan dengan rasa aman
dan dapat menyampaikan aspirasinya kepada kantor atau badan yang
dituju serta tidak ada unjuk rasa yang anarki. Unjuk rasa tersebut dapat
menyampaikan sesuatu kritik atau pesan kepada pemerintah untuk
memperbaiki kinerjanya, hal tersebut dirasakan positif dikemukakan agar
kinerja pemerintah yang ada dapat terencana dan terukur.
d. Prosentase pelaksanaan patroli daerah rawan kamtibmas
Hasil capaian kinerja terhadap dalam pelaksanaan patroli daerah
rawan kamtibmas, yang telah dilakukan oleh Sat Sabhara Polresta Bogor
Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 93%, adapun
realisassi sebesar 90%, dan capaian kinerja sebesar 97%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 16
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelaksanaan patroli daerah rawan kamtibmas.
Fakta yang terjadi pada tahun Pada tahun 2016 Sat Sabhara
Polresta Bogor Kota melakukan patroli dengan anggaran untuk 20.075
kegiatan patroli dalam 365 hari atau dengan 24 titik rawan yang dapat
dipatroli oleh sat sabhara. Pada Tahun 2017 Sat Sabhara Polresta Bogor
Kota melakukan patroli dengan anggaran untuk 17.037 orang dalam
kegiatan dalam 365 hari atau dengan 32 titik rawan yang dapat dipatroli
oleh sat sabhara. Pada Tahun 2018 melakukan patroli dengan anggaran
untuk 39.220 orang dalam kegiatan dalam 365 hari atau dengan 34 titik
rawan.
Manfaat pelaksanaan patroli yang dilakukan oleh Polresta Bogor
Kota selama Tahun 2018 sebanyak 39.220 kegiatan di siang dan malam
hari dengan 32 titik rawan, termasuk Polsek juga melaksanakan patroli di
6 Polsek, sehingga manfaat ini sangatlah dirasakan oleh masyarakat Kota
Bogor, yang berjumlah 1.155.300 orang. Dengan kemanfaatan ini
seharusnya lebih kepada sambang ke tempat ramai, karena pergelaran
pasukan ataupun patroli yang dapat dilihat oleh masyarakat ini sangatlah
memberikan dampak positif bagi pelaku kejahatan untuk mencegah
melakukan tindak pidana.
2.3. Terwujudnya peningkatan pelayanan proses penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana, dengan pengukuran capaian kinerja.
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana sampai berkas
perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P.21)
Hasil capaian kinerja terhadap pengungkapan dan penyelesaian
tindak pidana sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan
(P.21), yang telah dilakukan oleh Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Sat
Lantas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan
target 23%, adapun realisassi sebesar 21%, dan capaian kinerja sebesar
91%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas pelayanan dengan target
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana sampai berkas perkara
dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P.21).
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 17
Fakta yang terjadi di lapangan yaitu pada tahun 2016 Jumlah
Tindak Pidana sebanyak 1257 kasus yang dilaporkan selanjutnya
diselesaikan 515 kasus, sehingga prosentase penyelesaian P.21
sebanyak 75 kasus. sedangkan pada Tahun 2017 Jumlah Tindak Pidana
sebanyak 1327 kasus yang dilaporkan selanjutnya diselesaikan 525
kasus, sehingga prosentase penyelesaian P.21 sebanyak 183 kasus.
Tahun 2018 Jumlah Tindak Pidana sebanyak 1.105 kasus yang
dilaporkan selanjutnya diselesaikan 502 kasus, sehingga prosentase
penyelesaian P21 sebanyak 235 kasus atau mencapai 21 %.
Manfaat yang dirasakan pada Tahun 2018 ada total kasus yang
diterima di Kepolisian Resor Kota Bogor Kota sebanyak 1.105 kasus,
selanjutnya diselesaikan permasalahan yang dilaporkan sebanyak 502
kasus dan yang selesai hingga ke penuntut umum 235 kasus. Manfaat
dirasakan oleh korban yang kasusnya hingga disidangkan ke pengadilan.
Memberikan pembelajaran kepada pelaku atas tindakan yang salah
melawan hak atau hukum, sehingga apa yang dilakukan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat, karena pelaku tindak pidana
mendapatkan sanksi yang setimpal di pengadilan dan memberikan rasa
aman di masyarakat akan kepastian hukum yang dilakukan oleh
Kepolisian.
b. Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan
(SP2HP).
Hasil capaian kinerja terhadap surat pemberitahuan perkembangan
hasil penyidikan (SP2HP), yang telah dilakukan oleh Sat Reskrim, Sat
Narkoba dan Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari -
Desember 2018 dengan target 72%, adapun realisassi sebesar 66%, dan
capaian kinerja sebesar 92%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang
ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan
kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas pelayanan surat
pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP).
Fakta di lapangan yaitu pada tahun 2016 SP2HP yang diberikan
SP2HP sebanyak 1160 lembar setara dengan 92%, maka dapat
disimpulkan bahwa ada Laporan Polisi yang tidak diberikan SP2HP,
sedangkan pada Tahun 2017 SP2HP yang diberikan sebanyak 1268
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 18
lembar dan setara dengan 84%, tahun 2018 yang diberikan SP2HP
sebanyak 2496 lembar setara dengan 226% yang dapat terlihat kinerjanya
semakin membaik karena sudah setiap LP diberikan SP2HP.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pada Tahun 2018 ada
2.496 perkembangan penyidikan yang dikirimkan kepada pelapor, manfaat
tersebut lebih sempurna dengan dikirimkannya SP2HP kepada pelapor,
dengan maksud perkembangan penyidikan yang diutrakan melalui
SP2HP memberikan satu informasi perkembangan yang diberikan oleh
penyidik kepada masyarakat.
c. Prosentase penyelesaian perkara tindak pidana diluar pengadilan/
Arbitrase/ Restorative Justice atau (SP3)
Hasil capaian kinerja terhadap penyelesaian perkara tindak pidana
diluar pengadilan/ Arbitrase/ Restorative Justice atau (SP3), yang telah
dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari -
Desember 2018 dengan target 33%, adapun realisassi sebesar 24%, dan
capaian kinerja sebesar 73%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang
ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan
kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas pelayanan
penyelesaian perkara tindak pidana diluar pengadilan/ Arbitrase/
Restorative Justice atau (SP3).
Fakta yang terjadi dalam penyelesaian perkara tindak pidana
diluar pengadilan/ Arbitrase/ Restorative Justice atau (SP3), pada tahun
2016 jumlah tindak pidana di Satreskrim sebanyak 1257 kasus dengan
penyeselesaian diluar pengadilan 440 kasus, sehingga prosentase
penyelesaian sebanyak 35%. Pada tahun 2017 Jumlah Tindak Pidana di
Satreskrim sebanyak 1.327 kasus dengan penyeselesaian diluar
pengadilan 370 kasus, sehingga prosentase penyelesaian sebanyak
28%. Pada tahun 2018 Jumlah Tindak Pidana di Satreskrim sebanyak
1.105 kasus dengan penyeselesaian diluar pengadilan 267 kasus,
sehingga prosentase penyelesaian sebanyak 24%.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pada Tahun 2018 ada
502 kasus penyelesaian perkara tindak pidana diluar pengadilan/
Arbitrase/ Restorative Justice atau (SP3), sehingga berbanding dengan
267 kasus yang diselesaikan.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 19
d. Prosentase Penyelesaian Tindak Pidana
Hasil capaian kinerja terhadap penyelesaian Tindak Pidana, yang
telah dilakukan oleh Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Sat Lantas Polresta
Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 89%,
adapun realisassi sebesar 87%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai
sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang
belum puas atas pelayanan penyelesaian Tindak Pidana.
Fakta yang terjadi di lapangan adalah Tindak Pidana yang ada di
Polresta Bogor Kota pada tahun 2016 sebanyak 1257 kasus yang
ditangani, pada 2017 sebanyak 1327 kasus yang ditangani, pada 2018
sebanyak 1105 kasus yang ditangani.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Kota Bogor sebanyak
1.155.330 jiwa merasa aman dan tentram, karena pengaruh narkoba
dapat ditekan oleh satuan narkoba Polresta Bogor Kota. Bukti dari kinerja
yang dilakukan pada Tahun 2018 ada 161 kasus yang ditangani dalam
berbagai penjualan ataupun pemakai narkoba. oleh karena itu perlu
diberikan apresiasi yang mantap atas kinerja yang telah disumbangsihkan
kepada penduduk Kota Bogor.
2.4. Terwujudnya keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas, dengan
pengukuran capaian kinerja.
a. Prosentase Penurunan Pelanggaran Lalu Lintas
Hasil capaian kinerja terhadap penurunan pelanggaran lalu lintas,
yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari bulan
Januari - Desember 2018 dengan target 8%, adapun realisassi sebesar
10%, dan capaian kinerja sebesar 125%. Hal ini menunjukkan bahwa
target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya
perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan penurunan pelanggaran lalu lintas.
Fakta di lapangan yang terjadi jumlah pelanggaran yang dilakukan
tindakan dengan tilang oleh petugas Sat Lantas Polresta Bogor Kota,
pada tahun 2016 sebanyak 42.479 lembar tilang dengan jumlah
kendaraan 404.123 unit dan pengendara yang memiliki SIM 296.568
orang atau dengan capaian 6%. Jumlah Tilang pada Tahun 2017
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 20
sebanyak 102.582 lembar dengan jumlah kendaraan 457.664 unit dan
memilik SIM 326.871 orang setara 13%. Tahun 2018 sebanyak 104.327
lembar tilang dengan jumlah kendaraan 496.769 unit dan pengendara
yang memiliki SIM 338.348 orang setara 12%. Faktanya pada Tahun 2018
adanya penanikan pelanggaran tilang sebanyak 1.745 setara dengan
1.7%, dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan jumlah kendaraan
yang ada.
Manfaat untuk pelanggar lalu lintas agar lebih hati-hati dalam
mengendarai kendaraan, harus melengkapi diri dengan memiliki SIM,
melengkapi sepeda motor dengan perlengkapan sesuai Undang- undang,
memberikan pemahaman agar pelanggar mengerti serta taat akan hukum
yang ada di Indonesia. Sehingga tindakan penilangan harus tetap
dilakukan sesuai dengan kesadaran hukum bagi pengendara itu sendiri.
b. Prosentase penurunan kematian korban laka lantas
Hasil capaian kinerja terhadap penurunan angka kematian korban
laka lantas, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari
bulan Januari - Desember 2018 dengan target 8%, adapun realisassi
sebesar 4%, dan capaian kinerja sebesar 50%. Hal ini menunjukkan
bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan penurunan angka kematian korban laka lantas.
Fakta yang terjadi di lapangan tentang penurunan kematian korban
laka lantas yang ada di Polresta Bogor Kota pada 2016 jumlah
kecelakaan sebanyak 296 laka lantas, dengan jumlah kematian 27 orang.
Sedangkan Pada Tahun 2017 telah terjadi laka Lantas sebanyak 305
Kasus dan mengakibatkan meninggal dunia ada 54 orang, Sedangkan
Pada Tahun 2018 telah terjadi laka Lantas sebanyak 295 Kasus dan
mengakibatkan meninggal dunia ada 64 orang. Terjadinya peningkatan
laka hal tersebut dikarenakan laka lantas yang ada atau ringan ditangani
oleh Polsek yang jumlahnya ada 6 Polsek di jajaran Polresta Bogor Kota,
sehingga ada lonjakan kejadian laka lantas yang tinggi.
Manfaat dari penurunan jumlah korban meninggal dunia ini untuk
pengendara kendaraan yang berjumlah 457.664 kendaraan baik mobil
ataupun sepeda motor, agar lebih waspada dan berhati-hati dalam
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 21
mengendarai kendaraan yang ada, sehingga nilai dari aturan yang ada
dapat diterapkan dan dapat menekan angka kematian yang terjadi di
wilayah hukum Polresta Bogor Kota.
c. Prosentase Penurunan Kecelakaan Lalu Lintas
Hasil capaian kinerja terhadap penurunan Kecelakaan lantas, yang
telah dilakukan oleh Sat Lantas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari -
Desember 2018 dengan target 8%, adapun realisassi sebesar 3%, dan
capaian kinerja sebesar 38%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang
ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan
kinerja karena ada masyarakat yang belum puas akan penurunan
Kecelakaan lantas.
Fakta tentang penurunan Kecelakaan Lalu Lintas yang ada di
Polresta Bogor Kota. Pada tahun 2016 jumlah kecelakaan sebanyak 296
laka lantas, dengan jumlah kendaraan 404.123 Tahun 2017 jumlah
kecelakaan sebanyak 305 laka lantas dengan jumlah kendaraan
sebanyak 457.664. pada tahun 2018 jumlah kecelakaan sebanyak 295
laka lantas dengan jumlah kendaraan 496.769, dalam menurunkan
kecelakaan yang ada pada Tahun 2018 tidak dapat tercapai hanya 3%
dari 8 % target yang direncanakan, karena peningatan laka lantas
semakin banyak walaupun angka kematian meningkat, hal ini disebabkan
terjadinya penambahan kendaraan yang ada di Kota Bogor.
Manfaat dari penurunan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
Polresta Bogor Kota Tahun 2018 yaitu adanya rasa aman dan nyaman
dalam melakukan atau mengendarai kendaraan, kesadaran masyarakat
cukup tinggi dibandingkan dengan pemilik kendaraan sekitar 496.769
pemilik namun yang timbul kecelakaan lalu lintas berkisaran 0.06%.
Namun hal ini terus harus ditingkatkan kesadaran masyarakat Kota Bogor
untuk mengendarai kendaraan dengan baik dan benar untuk mematuhi
segala peraturan lalu lintas di jalan.
2.5. Terwujudnya kemitraan, kerjasama, partisipasi masyarakat, dan
sinergitas polisional dalam rangka memelihara keamanan dan
ketertiban, dengan pengukuran capaian kinerja.
a. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti oleh
Bhabinkamtibmas.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 22
Hasil capaian kinerja terhadap informasi masyarakat yang
ditindaklanjuti Bhabinkamtibmas, yang telah dilakukan oleh Sat Binmas/
Bhabinkamtibmas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember
2018 dengan target 90%, adapun realisassi sebesar 88%, dan capaian
kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan
belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja
karena ada masyarakat yang belum puas atas pelayanan informasi
masyarakat yang ditindaklanjuti Bhabinkamtibmas.
Fakta di lapangan tehtang informasi masyarakat yang ditindak
lanjuti, pada tahun 2016 ada informasi kepada Bhabinkamtibmas di 68
Kelurahan sebanyak 272 Informasi namun yang dapat ditindak lanjuti
hanya 200 Informasi setara dengan 74%. Pada Tahun 2017 ada
informasi kepada Bhabinkamtibmas di 68 Kelurahan sebanyak 340 kasus
namun yang dapat ditindak lanjuti hanya 282 kasus setara dengan 83%.
Pada Tahun 2018 ada informasi kepada Bhabinkamtibmas di 68
Kelurahan sebanyak 408 kasus namun yang dapat ditindak lanjuti hanya
360 kasus setara dengan 88%. Data tersebut sesuai dengan apa yang
diselesaikan oleh Bhabinkamtibmas di kewilayahan.
Manfaat dari informasi masyarakat yang ditindak lanjuti pada Tahun
2018 adalah sebanyak 408 informasi yang ditindaklanjuti dan hal ini
menjadi point dalam kinerja Bhabinkamtibmas yang dilakukan di
kewilyahan. Dari masyarakat yang memberikan informasi kepada
Bhabinkamtibmas baik itu tindak pidana ataupun informasi yang harus
ditindak lanjuti kepada Sat Narkoba ataupun Sat Reskrim atas informasi
tersebut, dari 68 kelurahan yang ada sebenarnya informasi yang di
tampung itu banyak sekali namun yang menjadi gangguan potensi
keamanan yang muncul untuk ditindak lanjuti adalah 305 informasi.
b. Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
Hasil capaian kinerja terhadap penyelesaian permasalahan sosial
yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas, yang telah dilakukan
oleh Sat Binmas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018
dengan target 90%, adapun realisassi sebesar 88%, dan capaian kinerja
sebesar 98%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 23
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas pelayanan penyelesaian permasalahan
sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas.
Fakta di lapangan tentang jumlah penyelesaian permasalahan
sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas. Pada Tahun
2017 penyelsaian masalah sebanyak 290 penyelesaian masalah setara
dengan 83%. Pada Tahun 2018 penyelsaian masalah sebanyak 331
penyelesaian masalah setara dengan 88%. Data tersebut sesuai dengan
apa yang diselesaikan oleh Bhabinkamtibmas di kewilayahan.
Manfaat dari penyelesaian masalah yang terjadi di wilayah hukum
Polresta Bogor Kota. Pada Tahun 2018 sebanyak 331 masalah yang
diselesaikan, kemanfaatannya cukup tinggi yaitu permasalahan dapat
diselesaikan dengan musyawarah mufakat yang difasilitasi oleh
Bhabinkamtibmas, tanpa proses hukum sampai ke pengadilan yang
membuat masyarakat yang mempuyai masalah dan dapat diselesaikan
tanpa persingan. Hal ini dapat diselesaikan oleh Bhabinkamtibmas dengan
kasus ringan dan hal ini tidak menyalahi aturan yang berlaku, dan akan
membuat sadar dari masyarakat yang telah diselesaikan masalahnya.
c. Prosentase jumlah komunitas masyarakat/ FKPM yang membantu tugas-
tugas Kepolisian dalam menciptakan kamtibmas.
Hasil capaian kinerja terhadap jumlah komunitas masyarakat/
FKPM yang membantu tugas-tugas Kepolisian dalam menciptakan
kamtibmas, yang telah dilakukan oleh Sat Binmas Polresta Bogor Kota
dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target 90%, adapun realisassi
sebesar 88%, dan capaian kinerja sebesar 98%. Hal ini menunjukkan
bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat yang belum puas atas
pelayanan jumlah komunitas masyarakat/ FKPM yang membantu tugas-
tugas Kepolisian dalam menciptakan kamtibmas.
Fakta yang terjadi di lapangan target Polresta Bogor Kota
komunitas masyarakat/ FKPM yang membantu tugas-tugas Kepolisian
dalam menciptakan kamtibmas sebanyak 68 yang berada di setiap
kelurahan yang ada. Pada tahun 2016 yang membantu Polisi sebanyak
53 FKPM yang aktif setara dengan 78%. Pada tahun 2017 yang
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 24
membantu Polisi sebanyak 57 FKPM yang aktif setara dengan 84%.
Pada tahun 2018 yang membantu Polisi sebanyak 60 FKPM yang aktif
setara dengan 88%.
Manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya forum
kemitraan polisi dan masyarakat ini setelah terbentuk masyarakat dapat
memberikan informasi kepada FKPM yang ada diwilayah yang belum
tersentuh bhabinkamtibmas, oleh karena itu ada 60 kelurahan yang
FKPMnya aktif dapat memberikan informasi apapun sehingga dapat
dikomunikasikan masalah yang dihadapinya. Dengan adanya FKPM di
wilayahnya masing-masing memberikan ruang komunikasi antara Polisi
dengan masyarakat lebih dekat sehingga kemitraan yang ada dapat
terwujud dengan baik.
2.6. Terwujudnya personel Polri yang profesional, bermoral dan modern,
dengan pengukuran capaian kinerja.
a. Prosentase personel Polri yang memiliki standar kompetensi sesuai
bidang tugasnya.
Hasil capaian kinerja terhadap personel Polri yang memiliki standar
kompetensi sesuai bidang tugasnya, yang telah dilakukan oleh Sat Lantas
Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan target
84%, adapun realisassi sebesar 38%, dan capaian kinerja sebesar 45%.
Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum sepenuhnya
tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada masyarakat
yang belum puas atas personel Polri yang memiliki standar kompetensi
sesuai bidang tugasnya.
Fakta yang ada di lapangan untuk personel Polri yang memiliki
standar kompetensi sesuai bidang tugasnya Polresta Bogor Kota. Pada
tahun 2015 dengan jumlah personel 1.203 orang dan dan telah memiliki
kompetensi sebanyak 369 orang setara 31%. Pada Tahun 2017 dengan
jumlah personel 1.222 orang dan dan telah memiliki kompetensi sebanyak
395 orang setara 35%. Pada Tahun 2018 dengan jumlah personel 1.186
orang dan dan telah memiliki kompetensi sebanyak 441 orang setara
38%.
Manfaat yang seharusnya dapat dirasakan oleh personel yang
memiliki dikjur adalah 441 orang dan jumlah personel sebanyak 1.186
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 25
orang. Dengan tidak sesuainya penempatan personel sesuai dengan
standar kompetensi yang ada maka kemanfaatan yang melakukan
pendidikan dan kejuruan masih belum merasakan hal yang diterima di
lembaga pendidikan.
b. Prosentase penurunan sikap prilaku personel yang melanggar disiplin,
etika profesi
Hasil capaian kinerja terhadap penurunan sikap perilaku personel
yang melanggar disiplin, etika profesi, yang telah dilakukan oleh Bag
Sumda Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018 dengan
target 3%, adapun realisassi sebesar 3%, dan capaian kinerja sebesar
100%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena ada
masyarakat yang belum puas atas pelayanan penurunan sikap perilaku
personel yang melanggar disiplin, etika profesi.
Fakta di lapangan dari penurunan sikap prilaku personel yang
melanggar disiplin, etika profesi, pada tahun 2016 sebanyak 1.203 orang
terget 30% dari Personel yang ada yaitu 361 sedangkan pelanggaran
disiplin yang dilakukan anggota sebanyak 19 setara dengan 5% dan pada
Tahun 2017 sebanyak 1.222 orang terget 30% dari Personel yang ada
yaitu 367 serta yang melanggar disiplin 18 orang setara dengan 5%. pada
Tahun 2018 sebanyak 1.186 orang, terget 30% dari Personel yang ada
yaitu 356 serta yang melanggar disiplin 10 orang setara dengan 3%.
Manfaat dari penurunan sikap prilaku personel yang melanggar
disiplin, etika profesi adalah seluruh anggota Polresta Bogor Kota
sebanyak 1.186 personel. Manfaat ini dapat dirasakan oleh personel
karena tidak ada hal yang pilih kasih. Personel yang melanggar tentunya
akan diberikan sanksi dan personel yang memiliki satu kelebihan maka
akan diberikan penghargaan oleh sebab itu banyak hal yang dapat
dirasakan oleh personel Polresta Bogor Kota dengan penurunan sikap
prilaku personel yang melanggar disiplin, etika profesi. Maka dilakukan
pembinaan kerohanian, dilakukan pembinaan teknis kepolisian dan
pemberian penghargaan bagi yang berprestasi.
2.7. Terwujudnya akuntabiltas kinerja dan pertanggungjawaban keuangan
Polresta Bogor Kota, dengan pengukuran capaian kinerja.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 26
a. Nilai Evaluasi Hasil AKIP;.
Hasil capaian kinerja terhadap Nilai Evaluasi Hasil AKIP, yang telah
dilakukan oleh Bagren, Subbag Sarpras, Subbag Humas, Seksi Keuangan
dan Seksi Tipol Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2018
dengan target A, adapun realisassi sebesar BB, dan capaian kinerja
sebesar BB. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum
sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja karena
Nilai Evaluasi Hasil AKIP yang diperoleh baik dengan nilai 75.34.
Fakta di lapangan tingkat penilaian akuntabilitasi kinerja dari
Itwasda Polda Jabar, pada tahun 2015 mendapatkan penghargaan
dengan nilai B. dan pada Tahun 2017 dengan nilai BB, dan pada tahun
2018 diharapkan nilai AB Tingkat penilaian yang ada di Polda Jabar
Polresta Bogor Kota mendapatkan nilai B atau memuaskan.
Manfaat tingkat penilaian akuntabilitasi kinerja dari Itwasda Polda,
memberikan satu analisis dan evaluasi yang dilakukan oleh satuan kerja
di Polresta Bogor Kota pada Tahun 2018 baik atau buruk kinerjanya,
dapat dilihat dari dari fakta yang ada di lapangan, kemudian bagaimana
analisis dan evaluasi atas kinerja yang dilakukan serta kendala dan
hambatan yang dihadapinya, dan bagaimanacara memecahkan solusi
atau permasalahan yang dilakukannya. Kemanfaatan tingkat penilaian
akuntabilitasi kinerja dari Itwasda Polda untuk diketahui semua anggota
Polresta Bogor Kota sebanyak 1.186 personel dan dapat diketahui oleh
masyarakat Kota Bogor sebanyak 1.155.330 jiwa.
b. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti
Hasil capaian kinerja terhadap temuan yang ditindaklanjuti, yang
telah dilakukan oleh Seksi Pengawasan Polresta Bogor Kota dari bulan
Januari - Desember 2018 dengan target 100%, adapun realisassi sebesar
99%, dan capaian kinerja sebesar 99%. Hal ini menunjukkan bahwa target
yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya
perbaikan kinerja karena ada anggaran yang belum terserap yaitu sekitar
1%.
Fakta di lapangan tingkat penilaian akuntabiltasi keuangan dari
hasil audit Itwasda / Bidkeu, pada tahun 2016 mendapatkan penghargaan
dengan nilai penyerapan anggaran diatas 99%. dan pada Tahun 2017
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 27
mendapatkan penghargaa dengan nilai penyerapan anggaran diatas 99%,
Tahun 2018 mendapatkan penghargaan dengan nilai penyerapan
anggaran diatas 99%.
Manfaat penilaian akuntabiltas keuangan dari hasil audit Bidkeu
Polda Jabar yaitu bermanfaat bagi anggota Polresta Bogor Kota
sebanyak 1.186 personel yang menggunakan anggaran yang disediakan
oleh negara untuk melakukan kegiatan polisi sebagai pelayan, pelindung
dan pengayom masyarakat serta penegakan hukum dapat terlaksana
dengan baik dan dapat diukur serta dipertanggungjawabkan.
3. Potensi dan Permasalahan.
3.1. Potensi Gangguan Keamanan
a. Perkembangan Aspek Kehidupan secara global
1) Indonesia dihadapkan pada kenyataan bahwa di setiap be-lahan dunia
terdapat individu dan organisasi yang memiliki paham-paham
ekstrimis. Secara umum, ekstrimis dapat dimak-nai dalam berbagai
konteks, maka dari itu tidak banyak tokoh/akademisi/peneliti yang
mendifinisikan terminologi ekstrimis secara konkret. Dalam
kenyataannya, ekstrimis dapat berarti tentang politik, ataupun agama.
Apapun kon-sennya, yang dipercayai oleh penganut ekstrimism adalah
kebenaran yang tidak perlu dan tidak bisa dipertanyakan. Pada
kaitannya dengan perkembangan aspek kehidupan, para penganut
ekstrimism cenderung intoleran terhadap ke-percayaan orang lain, dan
sangat mendorong orang untuk ikut percaya terhadap apa yang dianut.
Hal-hal inilah yang kemudian dapat bereskalasi menjadi Violent
Ekstremism.
2) Merujuk pada salah satu sumber, violent ekstremism dapat di-artikan
sebagai keyakinan dan aksi dengan menggunakan kekerasan untuk
mencapai ideology, agama, atau tujuan poli-tik tertentu. Selain itu,
individu/kelompok yang menggunakan violent ekstremism sebagai
pedoman hidupnya cenderung mengedepankan pandangan yang
memicu dan menghasut kekerasan untuk memajukan kepercayaan
tertentu, dan men-imbulkan kebencian yang mungkin mengarah pada
kekerasan antar komunitas.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 28
3) Hal ini dapat berimbas pada munculnya orang orang/ organ-isasi/
kelompok yang mengidentifikasikan dirinya sebagai teroris. Pada
kenyataannya, terorisme sudah bukan merupa-kan sesuatu yang baru
di dunia ini. Terhitung sejak kejadi 9/11, tingkat/rasio adanya terorisme
di suatu Negara terus meningkat. Kota-Kota dengan negara penganut
demokrasi pun tidak terhindar dari adanya terorisme. Barcelona, Berlin,
Boston, Brussels, London, Madrid, Manchester, New York, Nice, Paris,
Stockholm, Sydney - selama beberapa tahun terakhir ini dan kota-kota
lain di Barat yang demokratis telah menjadi tempat yang secara luas
diidentifikasi dengan serangan teroris yang melibatkan bunuh diri,
penabrakan dengan mobil atau truk, bom, penembakan massal, atau
juga penusukan. Sementara itu, kelompok-kelompok seperti Negara
Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Boko Haram, dan berbagai afiliasi al-
Qaeda di Kaukasus, Semenanjung Arab, Sinai, dan beberapa bagian
Afrika - telah berhasil merebut tanah di negara-negara rapuh sebagai
rumah bagi "emirat" dan "kekhalifahan" yang ambisi politiknya sama
besarnya dengan yang bertentangan dengan tatanan internasional
liberal.
4) Selain tantangan mengenai pandangan ekstrimis dan eskalasinya,
ditemukan juga tantangan mengenai pertum-buhan penduduk dunia
yang telah mencapai 7.2 miliar jiwa. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan keresahan terkait kesedi-aan bahan pangan. Iklim yang
kerap berubah akan mempengaruhi hasil panen dan jalur distribusi
pangan inter-nasional sehingga bahan pangan akan sangat
terpengaruh. Selanjutnya, tantangan industralisasi juga menjadi
sesuatu yang harus sangat dipikirkan. Alih lahan dari tempat produksi
bahan pangan menjadi kawasan untuk bisnis/industri menjadi salah
satu fokus yang juga harus dipikirkan mengingat lahan yang tersisa
semakin menipis.
b. Perkembangan Aspek Kehidupan secara Nasional
1) Kondisi Geografis, Demografis, dan Sumber Daya Alam,
merupakan faktor-faktor yang juga dapat mempengaruhi dina-mika
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan kea-manan. Apabila
dalam pengelolaan hal-hal tersebut dinilai berhasil, maka akan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 29
memberikan peluang baru terhadap kepentingan nasional, dan
sebaliknya.
2) Ideologi, yang sangat beragam dan memiliki pengaruh ter-hadap
kehidupan bermasyarakat. Perlu diperhatikan bahwa masih terdapat
individu/kelompok yang memiliki ideologinya sendiri namun tidak
merujuk pada dasar Negara yaitu pan-casila. Organisasi-organisasi
demikian dapat menjadi sumber tantangan bagi penyelenggara
pemerintahan, khususnya da-lam hal penegakkan hukum dan
penciptaan kondisi aman tanpa gangguan kamtibmas. Paham-paham
radikal yang beru-jung pada violent ekstremist akan menjadi masalah
ketika anggota polri tidak dengan sigap mengatasi permasalahan yang
muncul. Penyebaran paham-paham ini dapat juga terjadi di lembaga
permasyarakatan (lapas) ataupun rumah tahanan. Para tahanan
seharusnya mendapatkan pembekalan agar ketika terbebas dapat
kembali menjadi masyarakat yang taat hukum, namun sering kali
ditemui adanya tahanan yang saat akan dibebaskan memiliki
pemikiran/pemahaman yang ekstrim dan tidak menutup kemungkinan
meningkat kepada perilaku ekstrim dengan menggunakan kekerasan.
c. Perkembangan Aspek Kehidupan secara Lokal di Kota Bogor
1) Aspek Idiologi: Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi
pedoman bagi kehidupan masyarakat dalam bernegara dan
berbangsa namun masih ada sebagian masyarakat yang
menginginkan ideologi negara didasarkan pada nilai-nilai agama.
Berkembangnya kebebasan dalam berdemokrasi dan kebebasan HAM
termasuk kebebasan seseorang dalam menganut idiologi,
menyebabkan berkembangnya penyebaran paham/ideologi lainnya
selain pancasila (liberalism, kuminisme, Syariat Islam dan Ideologi
lainnya). Kondisi tersebut akan berdampak pada eksistensi Pancasila,
munculnya kelompok radikal dan separatis serta reaksi masyarakat
yang pro dan kontra yang dapat menimbulkan konflik serta goyangnya
keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Aspek Politik.
a) Demokrasi di Indonesia pasca reformasi menggunakan sistem
pemilihan langsung dipilih oleh Rakyat, baik Pemilu
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 30
Legislatif Pemilu Presiden/ wakil maupun Pemilu Kepala Daerah
Kota Bogor, rencana Pemilu Presiden/ wakil pada Renstra IV
dilaksanakan tahun 2024, dalam pelaksanaannya selalu membawa
dampak kerawanan terhadap perkembangan situasi Kamtibmas;
b) Rencana Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat akan
dilaksanakan pada tahun 2023, seiring dengan berakhirnya masa
jabatan pemerintahan Gubernur Jabar, akan berpengaruh terhadap
intensitas dinamika perkembangan situasi Kamtibmas di Jawa
Barat, hal ini tentunya membawa dampak yang serius untuk
keamanan khususnya Kota Bogor dan umumnya wilayah Polda
Jabar;
c) Rencana Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Bogor yang akan
dilaksanakan tahun 2023, hal ini akan menimbulkan kerawanan hal
ini akan diwarnai adanya peningkatan eskalasi gangguan
kamtibmas diantaranya persaingan antar partai politik, persaingan
antar individu, simpatisan masing-masing calon dan konflik
internal/eksternal Parpol.
3) Aspek Ekonomi.
a) Kemampuan daya dan investasi asing, dengan adanya pasar
bebas, investasi asing di Indonesia akan terjadi daya saing
dibidang perdagangan Indonesia sehingga banyak pabrik yang
gulung tikar yang menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan
dan bertambahnya buruh / karyawan yang di PHK;
b) Kebijakan Pemerintah dengan menaikan tarif minyak tanah / BBM
dan konversi dari minyak tanah ke gas dengan dibarengi akan
kelangkaan minyak tanah dimasyarakat yang dapat menimbulkan
keresahan bagi sebagaian masyarakat khususnya masyarakat
golongan ekonomi lemah;
c) Berkembangnya kelompok konglomerat dan kelompok pengusaha
menengah serta pengusaha kecil, perlu diwaspadai terutama ekses
yang timbul daripada kesenjangan sosial;
d) Masih banyak sengketa masalah tanah yang disebabkan oleh
status tanah yang belum jelas dan pemberian ganti rugi serta
penyerobotan tanah Negara.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 31
4) Aspek Sosial Budaya
a) Sumber kerawanan dibidang sosial budaya seperti SARA,
kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, kebijakan
Pemerintah, sikap arogan oknum pejabat ditengah perekonomian
yang tidak stabil menjadi pemicu ketidak puasan dan kekecewaan
masyarakat kecil, mendorong timbulnya kegiatan unjuk rasa
mahasiswa dan masyarakat apabila ditunggangi oleh pihak ketiga
akan disertai tindakan brutal, destruktif dan anarkhis;
b) Tingginya biaya pendidikan dan mahalnya biaya kehidupan telah
menyebabkan pelajar dan mahasiswa drop out dari bangku
sekolah/kuliah, sehingga menjadikan mereka pengangguran
terdidik yang potensial untuk digalang oleh orang/kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu;
c) Masih banyaknya tenaga kerja asing dibeberapa perusahaan
swasta nasional dan menduduki jabatan yang tinggi akan
menimbulkan kecemburuan sosial dari tenaga kerja lokal yang
kemudian akan mengakibatkan kontak fisik yang dapat
berkembang menjadi kerusuhan massal.
5) Aspek Agama
a) Adanya konflik internal dalam suatu agama/perbedaan keyakinan
beragama berakibat terjadinya tindakan anarkhis, pengusiran,
pertentangan SARA;
b) Penggunaan tempat ibadah tanpa izin (Rumah/Ruko) mendapat
pertentangan dari kelompok masyarakat dan kelompok ormas
tertentu, menunjukan masih kurangnya kesadaran masyarakat
dalam kerukunan beragama;
c) Aksi-aksi radikal dari organisasi massa yang menggunakan simbol
keagamaan dengan dalih membela kepentingan agama/ kelompok/
aliran tertentu.
6) Aspek Keamanan
a) Ancaman dan tindakan teroris, dapat mengganggu sendi-sendi
kehidupan masyarakat, diprediksikan masih terus melakukan
kegiatannya karena belum tertangkapnya seluruh gembong teroris
dan belum adanya kesadaran dalam berbangsa dan bernegara;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 32
b) Kejahatan jalanan yang masih terdapat kasus-kasus yang menjadi
perhatian dan meresahkan masyarakat (kasus geng
motor/berandalan bermotor, tawuran antar pelajar, premanisme);
c) Masih maraknya peredaran narkoba dan obat palsu di beberapa
wilayah Kota Bogor dijadikan tempat produksi serta maraknya
bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan;
d) Masih tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan korban jiwa maupun materiil;
e) Kota Bogor adalah salah satu kota rawan bencana alam baik
gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting
beliung merupakan ancaman yang dapat membahayakan
kehidupan masyarakat perlu untuk di waspadai dan Polri di tuntut
untuk turut serta melakukan penyelamatan/pengamanan serta
memberikan bantuan baik materiil maupun imateril;
f) Tingginya perusakan dan pencemaran lingkungan yang
diakibatkan dari limbah pembuangan industri dan terjadinya
penambangan yang tidak sesuai ketentuan (PETI) sehingga
merusak lingkungan.
3.2. Analisa SWOT
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polri dalam
melaksanakan fungsi Kamtibmas dapat dianalisa dari beberapa faktor, baik
dari lingkungan eksternal maupun internal dengan melalui analisa SWOT,
yaitu :
a. Kekuatan (Strengths)
1) Legitimasi Polri keberadaanya telah tercantum dalam UUD 1945
(perubahan) pasal 30 ayat (4) dan memiliki undang-undang yang
mengatur kewenangan dan tugas pokok yaitu Undang-undang Nomor.
2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2) Polri memiliki tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang cukup besar
berdasarkan Undang-undang dalam penegakan hukum dan
Harkamtibmas;
3) Pedoman Organisasi dalam melaksanakan Tupoksi telah diatur dalam
Peraturan Kapolri nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 33
2010, dengan susunan organisasi tersebut Polri dipercaya untuk
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat sampai dengan komunitas terkecil di masyarakat;
4) Personel Polri sudah tergelar sampai dengan tingkat kecamatan dan
kelurahan sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat
menyentuh secara langsung pada masyarakat;
5) Dukungan anggaran telah dialokasikan dari Polres sampai dengan
tingkat Polsek;
6) Sarana dan prasarana sebagai pendukung kinerja telah tergelar
sampai dengan Polsek;
7) Polresta Bogor Kota membawahi 6 Polsek di Kota Bogor terdiri dari 6
Kecamatan dan 68 Kelurahan dalam memberikan pelayanan
Kepolisian kepada masyarakat;
8) Tunjangan kinerja yang diberikan kepada anggota Polri dan PNS
merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan kinerja dan
mendorong/memotivasi anggota Polri dan PNS untuk bekerja lebih
baik lagi;
9) Kebijakan dan strategi Polmas dalam penyelenggaraan tugas
Kepolisian yang diemban oleh Bhabinkamtibmas sudah tergelar di
tingkat kelurahan se Kota Bogor;
10) Metode dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Polri telah di atur
dalam Perkap dan SOP (Standard Operasional Procedur).
b. Kelemahan (Weaknesess)
1) Komposisi kekuatan personel Polri/PNS masih belum merata, begitu
juga dengan kemampuan dan prosentase personel Polri/PNS belum
maksimal;
2) Jumlah personel yang memiliki kompetensi/ kemampuan dalam
teknologi informasi dan komunikasi masih terbatas;
3) Personel yang melanggar disiplin dan etika profesi Polri masih ada;
4) Ratio jumlah Polri dan jumlah penduduk masih jauh dari standar PBB
yaitu 1: 300 orang, sedangkan ratio Polri di Polresta Bogor Kota 1 :
885;
5) Kemampuan keuangan Negara belum bisa memenuhi kebutuhan ideal
masing-masing satker atau satwil;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 34
6) Anggaran pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
Kepolisian masih terbatas dan belum memadai, sehingga
mengakibatkan memperpendek usia pakai;
7) Ruang pelayanan SPKT belum representatif dan terpadu, fungsi
pelayanan masih berada di masing-masing fungsinya;
8) Ada 2 (dua) Polsek terdapat yang tanahnya masih milik Pemda yaitu
Polsek Bogor Tengah dan Polsek Tanah Sareal;
9) Dalam melaksanakan kewenenangan dan tugas pokok fungsi Polri
belum maksimal;
10) DSP yang sudah dijadikan tolak ukur belum mengacu pada ABK
(Analisa Beban Kerja) dan kondisi personel Polresta Bogor Kota dan
Jajaran Polsek.
c. Peluang (Opportunities)
1) Potensi masyarakat dalam mendukung tugas-tugas Kepolisian terus
dibina dan dikembangkan secara optimal untuk memelihara dan
menciptakan Kamtibmas di Kota Bogor;
2) Dukungan masyarakat, legislatif dan eksekutif terhadap kinerja Polri
sangat berpeluang terciptanya situasi yang aman, tertib dan kondusif;
3) Peran serta masyarakat Kota Bogor dalam memelihara situasi
Kamtibmas yang dituangkan dalam selogan Bogor Kota Beriman
(Bogor Kota Bersih Indah dan Nyaman) dan nilai kearifan lokal yang
mendukung situasi kondusif masyarakat Kota Bogor;;
4) Lembaga pengawas eksternal dan masyarakat secara langsung
sebagai kontrol sosial memberikan pengawasan, kritik dan saran
pada Polri menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja;
5) Masyarakat pada dasarnya membutuhkan rasa aman, tenteram dan
damai dalam kehidupannya;
6) Otonomi daerah memberikan dukungan untuk mewujudkan
pelayanan prima Kepolisian;
7) Kerjasama stake holder dalam penanganan konflik horizontal dan
komunal sangat membantu Polri dalam mewujudkan Kamtibmas
yang kondusif.
d. Ancaman (Threats)
1) Aspek Politik
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 35
(a) Proses demokrasi baik pemilu Legislatif, pemilu Presiden/Wakil
Presiden, pemilu Kepala Daerah masih ditemui berbagai kendala
yang berpotensi menimbulkan ancaman dan gangguan kamtibmas
bila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dan diatasi secara
tuntas;
(b) Pecahnya kongsi pasangan Walikota dan Wakil Walikota sebelum
habis masa jabatannya membuat beberapa kelompok tidak puas
dan membawa pendukungnya untuk unjuk rasa anarkhis;
(c) Issu masyarakat bagian barat Kota Bogor menuntut untuk
memisahkan diri dari Kabupaten Bogor, untuk mendirikan
Kabupaten sendiri;
(d) Lembaga legislatif maupun eksekutif masih ditemukan adanya
praktek KKN, membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap
penyelenggara negara dan pemerintah;
2) Aspek Ekonomi
(a) Krisis ekonomi global dapat mengakibatkan lesunya di berbagai
sektor industri dan iklim usaha mengakibatkan perusahaan
bangkrut, PHK massal, maraknya aksi unras, dan berpotensi
menjadi pelaku kriminal;
(b) Pelanggaran undang-undang HAKI, Desain Industri, Penanaman
modal dan Pasar modal mengakibatkan terganggunya mekanisme
perkembangan perekonomian dan kepercayaan masyarakat
terhadap produk yang dihasilkan;
(c) Persaingan ekonomi global dan penyelundupan produk industri/
kebutuhan pokok masyarakat mengakibatkan terganggunya/
melemahnya industri dalam negeri;
(d) Investor asing enggan masuk Indonesia bila situasi keamanan tidak
kondusif, pelayanan birokrasi tidak transparan, akuntabel dan
berbelit-belit serta kebijakan regulasi yang kurang mendukung
adanya kepastian hukum;
(e) Bahan makanan yang dicampur dengan bahan yang
membahayakan/obat tertentu masih marak, hal ini tidak
memberikan perlindungan terhadap konsumen dan dapat
menimbulkan keresahan bagi konsumen/ masyarakat;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 36
(f) Kebijakan Pemerintah yang menimbulkan sikap pro dan kontra,
dapat mengakibatkan keresahan, aksi unras, dimanfaatkan oleh
kelompok yang kontra dengan Pemerintah;
(g) Ketidakstabilan harga sembako yang terasa dampaknya bagi
rumah tangga dan industri keluarga, yang semakin memperburuk
keadaan ekonomi keluarga.
3) Aspek sosial keagamaan
(a) Konflik internal dalam suatu agama/perbedaan keyakinan
beragama berakibat terjadinya tindakan anarkhis, pengusiran,
pertentangan SARA;
(b) Tempat ibadah tanpa izin (Rumah/Ruko) mendapat pertentangan
dari kelompok masyarakat dan kelompok ormas tertentu,
menunjukan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam
kerukunan beragama;
(c) Oganisasi massa yang menggunakan simbol keagamaan
melakukan aksi dengan kekerasan/pengrusakan dengan dalih
membela kepentingan agama/kelompok/aliran tertentu.
4) Aspek keamanan
(a) Kasus tindak pidana masih menjadi perhatian dan meresahkan
masyarakat;
(b) Pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas masih tinggi yang
mengakibatkan kerugian korban jiwa maupun materiil;
(c) Peredaran narkoba dan obat palsu masih ditemukan di beberapa
wilayah Kota Bogor dan dijadikan tempat produksi narkoba;
(d) Peredaran Miras tanpa izin dan oplosan miras banyak menelan
korban menjadikan keresahan bagi masyarakat;
(e) Kejahatan dan ancaman Teroris, dapat mengganggu sendi-sendi
kehidupan masyarakat;
(f) Sengketa tanah dapat menimbulkan gejolak di masyarakat dan
mengganggu Kamtibmas;
(g) Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi rawan bencana dan
potensi konflik komunal.
(h) Tingginya perusakan dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan
dari pembuangan limbah industri.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 37
3.3. Potensi Permasalahan
Di wilayah hukum Polresta Bogor Kota terdapat beberapa aspek yang
berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas antara lain:
1) Perbedaan pendapat tentang agama atau kepercayaan mendorong
terjadinya konflik yaiitu Ahmadiyah, Imam Bin Hambal, Syiah yang muncul
dan sewaktu-waktu;
2) Kejahatan siber dan Teknologi Informasi;
3) Kejahatan terorisme yang dapat mengganggu keamanan masyara-kat;
4) Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial yang
berpotensi meresahkan masyarakat;
5) Penyalahgunaan Narkoba yang tinggi di wilayah Kota Bogor;
6) Konflik antar warga yang semakin meresahkan masyarakat khususnya
pengguna jalan raya baik dengan ojol ataupun dengan ormas;
7) Tingginya tingkat kemacetan serta pelanggaran lalu lintas, khu-susnya
pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor;
8) Kejahatan Kasus pelecehan seksual dan kejahatan terhadap anak dan
peremuan di Kota Bogor;
9) Pemilukada Gubenur Jawa Barat dan Walikota tahun 2023 dan Pilpres
Tahun 2024 yang berdampak terhadap dinamika politik dan keamanan
memerlukan perhatian khusus Polri;
10) Adanya isu aka nada penambahan wilayah hukum Polresta Bogor Kota
dengan menggabungkan wilayah Polsek Ciomas, Tamansari, Dramaga,
Ciawi dan Cijeruk guna meningkatkan pelayanan public.
11) Gangguan kamtibmas khususnya pada daerah rawan kamtibmas;
12) Penyalahgunaan fasilitas umum berupa jalan raya oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab;
13) Maraknya isu-isu politik yang dapat memicu gangguan kamtibmas.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 38
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI
Visi dan Misi seringkali dipertimbangkan sebagai suatu bagian yang penting
dalam manajemen strategi. Sebagai penggerak organisasi, visi dan misi dianggap
sebagai suatu konsep yang dapat menawarkan arah organisasi dan juga
membantu organisasi untuk meningkatkan pencapaiannya. Visi menggambarkan
scope business suatu organisasi di masa yang akan datang dan didalamnya
melibatkan pilihan mengenai strategi yang akan dibuat/dijalani; sedangkan misi
berkaitan dengan scope business organ-isasi saat ini, kapabilitas dan kompetensi
saat ini, produk dan pelayanan yang dimiliki, klien/pelanggan, serta penyusunan
bisnis. Misi yang dirumus-kan kemudian dilanjutkan dengan penyusunan tujuan
dan sasaran strategis sehingga penyusunan strategi organisasi dapat terjabarkan
sampai pada bagian paling spesifik.
1. Visi
Visi dalam suatu manajemen strategi memiliki fungsi yang beragam.
Pertama, visi dapat menjadi arah organisasi; yang menjadi titik acuan di masa
mendatang, mengindikasikan kemana organisasi akan diarahkan dan mengapa.
Visi juga berperan sebagai suatu motivasi, yang mana dida-lamnya ditawarkan
juga kemungkinan-kemungkinan baru mengenai bagaimana organisasi
mewujudkan pencapaiannya. Dalam penulisannya, kompleksitas dan panjang
kalimat dari Visi akan berbeda-beda antar organ-isasi. Secara umum, kalimat
mengenai visi mencakup unsur-unsur seperti: mudah dimengerti, mudah diingat,
positif, memotivasi, menginspirasi, menarik, menantang, dan juga berorientasi
pada masa depan. Dalam konteks kenegaraan, Kepolisian Negara Republik
Indonesia tentunya men-dukung seluruh arahan yang diberikan oleh Presiden.
Sesuai arahan Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal 24 Oktober 2019,
bahwa tidak ada Visi dan Misi Kementerian/Lembaga, dan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya wajib mengacu pada Visi dan Misi Presiden dan Wakil Pres-
iden. Selain itu, ditegaskan kembali bahwa Kementerian PPN/Bappenas di-
amanatkan untuk melihat konsistensi terkait Visi Misi Presiden/Wakil Presi-den,
RPJMN, dan juga Renstra K/L. Berdasarkan hal tersebut, maka Polri telah
menentukan dan menetapkan visi bagi organisasi mereka, yaitu:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 39
“Terwujudnya Indonesia yang Aman dan Tertib”
Berdasarkan pada visi Polri yang telah ditetapkan, dan menimbang tugas
dan fungsi Polda Jawa Barat, arahan agenda pembangunan nasional dan rencana
strategis Polri 2020-2024, serta berbagai potensi permasalahan yang harus
diantisipasi sebagaimana dipaparkan pada Bab I, Polda Jawa Barat untuk periode
2020-2024 telah menetapkan visinya yaitu:
“Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban di Seluruh Daerah Hukum Polda
Jawa Barat”
Berdasarkan pada visi Polri yang telah ditetapkan dan visi Polda Jawa Barat, dan
menimbang tugas dan fungsi Polres Kota Bogor Kota, arahan agenda
pembangunan nasional dan rencana strategis Polri 2020-2024, serta berbagai
potensi permasalahan yang harus diantisipasi sebagaimana dipaparkan pada Bab
I, Polres Kota Bogor untuk periode 2020-2024 telah menetapkan visinya yaitu:
“Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban di Seluruh Daerah Hukum Polres
Kota Bogor Kota”
Renstra Polri tahun 2020-2024 merupakan program Renstra Tahap IV,
dengan agenda Strive For Excellent (Berusaha/Berjuang yang terbaik/Prima/
Unggul), sebagai kelanjutan dari program Renstra Polri tahap I tahun 2005 – 2009
yaitu “Trust Building” (Membangun Kepercayaan) dan tahap II “Net working/
Partnership Building” (Membangun Kerjasama/ Kemitraan), kesemuanya
merupakan pentahapan dari Grand Strategy Polri tahun 2005-2025.
Tugas pokok, fungsi dan peranan Polri telah diatur dalam pasal 30 ayat 4
Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dan Undang Undang No.
2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia serta Perkap 23
Tahun 2010 tentang SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) pada tingkat
Kepolisian Polres dan Polsek Jajaran, bahwa Polri adalah alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan
hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Guna
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 40
menjabarkan tugas pokok dan fungsi dalam Rencana Strategis Polres Kota Bogor
Kota 2020-2024, maka Polres Kota Bogor Kota menetapkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategis dan kebijakan yang tidak terlepas dari visi, misi Polri yang
hendak dicapai sebagai berikut:
2. Misi
Misi merupakan bagian yang juga penting dalam manajemen strategi.
Sebelum merumuskan tujuan dan sasaran, misi organisasi harus dirumuskan
terlebih dahulu. Misi digunakan sebagai ruang dimana organ-isasi dapat
menciptakan berbagai strategi. Berbeda dengan visi yang dapat membantu kita
untuk menentukan/menetapkan kemana arah dari organ-isasi, misi digunakan
sebagai ruang untuk menciptakan strategi-strategi guna mendukung
keberlangsungan organisasi. Lebih jauh, misi digunakan untuk mengintegrasikan
keseluruhan tujuan dari organisasi. Dalam upaya mewujudkan visi, Polri
melaksanakan Misi Presiden/Wakil Presiden Nomor 7, yaitu Melindungi, Melayani
dan Mengayomi Masyarakat, diuraikan sebagai berikut:
a) Melindungi
Dalam hal melindungi, banyak hal yang yang memerlukan perlindungan.
Polri bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat,
dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk
memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
b) Melayani
Melayani kepentingan masyarakat di seluruh Indonesia, memberikan
pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam
lingkup tugas kepolisian
c) Mengayomi
Polri selalu berusaha untuk memberikan contoh atau pemahaman yang
terbaik pada masyarakat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang jauh lebih
baik dengan mematuhi norma yang ada.
Berdasarkan pada Misi Polri yang telah ditetapkan, maka Misi Polda
Jawa Barat untuk periode 2020-2024 adalah Melaksanakan Misi
Presiden/Wakil Presiden Nomor 7, dengan Uraian sebagai berikut:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 41
a) Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
b) Menyediakan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh lapisan
masyarakat Jawa Barat;
c) Membangun SDM Polda yang berkualitas dan professional.
Berdasarkan pada Misi Polri yang telah ditetapkan, maka Misi Polres Kota
Bogor Kota dalam kurun waktu lima tahun perencanaan (2020-2024) yaitu:
“Melindungi, Mengayomi dan Melayani Masyarakat di lingkungan Polres Kota
Bogor Kota”
3. Tujuan
Setelah adanya penentuan visi dan misi, langkah selanjutnya adalah
penetapan tujuan organisasi. Tujuan adalah suatu cita-cita yang juga disertai
dengan usaha dan pernyataan yang jelas kemana organisasi akan dibawa. Proses
penetapan tujuan merupaan suatu usaha untuk dapat menciptakan nilai-nilai
tertentu melalui kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Penetapan
tujuan organisasi penting adanya, mengingat penetapan tujuan memiliki fungsi
sebagai pedoman kegiatan, sumber legitimasi, standar pelaksanaan, rasionalisasi
pengorganisasian, dan memunculkan motivasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Tujuan Polri untuk periode 2020-2024 merupakan penjabaran dari tiga misi
yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut didasari dengan visi dan misi, tugas pokok
dan fungsi Polri, di mana setidaknya terdapat 5 (lima) tujuan Polri, antara lain:
a) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh
wilayah NKRI;
b) Menegakkan hukum secara berkeadilan;
c) Mewujudkan Polri yang profesional;
d) Modernisasi pelayanan Polri;
e) Menerapkan manajemen Polri yang terintegritas dan terpercaya.
Tujuan Polda Jawa Barat 2020-2024 dalam hal ini merupakan turunan dari
tujuan Polri dan juga penjabaran lebih lanjut dari kedua misi organisasi yang telah
dinyatakan, di mana setidaknya terdapat 5 (lima) tujuan sebagai berikut:
a) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh
wilayah Hukum Polda Jawa Barat;
b) Menegakkan hukum secara berkeadilan;
c) Modernisasi Pelayanan Polda;
d) Mewujudkan Polda yang Profesional;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 42
e) Menerapkan Manajemen Polda yang terintegrasi dan terpercaya.
Tujuan Polres Kota Bogor Kota 2020-2024 dalam hal ini merupakan turunan
dari tujuan Polri dan tujuan Polda Jabar juga penjabaran lebih lanjut dari ketiga
misi organisasi yang telah dinyatakan, di mana setidaknya terdapat 5 (lima) tujuan
Polres Kota Bogor Kota sebagai berikut:
a) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh
wilayah Hukum Polres Kota Bogor Kota;
b) Menetapkan regulasi dalam penegakan hukum secara berkeadilan bagi seluruh
lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Polres Kota Bogor Kota;
c) Mewujudkan SDM Polres yang professional;
d) Modernisasi Pelayanan Polres Kota Bogor;
e) Menerapkan Manajemen Polresta Bogor Kota yang terintegrasi dan terpercaya.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan organisasi;
dirumuskan secara spesifik dan juga terukur dalam jangka waktu yang lebih bisa
terukur. Konteks dalam sasaran strategis adalah outcome, sehingga seluruh
kinerja dalam suatu organisasi dapat diukur dan dievaluasi sesuai dengan
ketentuan dan kesepakatan. Didalam suatu sasaran strategis, terdapat indikator
kinerja yang digunakan sebagai alat pengukur pencapaian kinerja. Hasil dari
pengukuran tersebut selanjutnya digunakan untuk pertanggungjawaban kinerja
dalam kurun waktu tertentu. Polri yang dalam hal ini telah menetapkan visi, misi,
dan tujuan, telah juga menetapkan 5 sasaran strategis. Kelima sasaran strategis
tersebut diantaranya adalah:
a) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;
b) Penegakkan Hukum Secara Berkeadilan;
c) Profesionalisme SDM;
d) Modernisasi teknologi;
e) Sistem pengawasan yang akuntabel guna mendukung tata Kelola pemerintah
yang bersih dan melayani.
Berdasarkan pada sasaran strategis Polri untuk periode 2020-2024, maka
Polda Jawa Barat telah menetapkan juga 5 (lima) sasaran strategis. Sasaran
strategis Polda Jawa Barat periode 2020-2024 antara lain:
a) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;
b) Penegakkan Hukum Secara Berkeadilan;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 43
c) Profesionalisme SDM Polda Jawa Barat;
d) Modernisasi teknologi Polda Jawa Barat;
e) Sistem pengawasan yang akuntabel guna mendukung tata Kelola pemerintah
yang bersih dan melayani.
Berdasarkan pada sasaran strategis Polri dan Polda Jawa Barat untuk
periode 2020-2024, maka Polres Kota Bogor Kota telah menetapkan juga 5 (lima)
sasaran strategis. Sasaran strategis Polres Kota Bogor Kota periode 2020-2024
antara lain:
a) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Bogor;
b) Penegakkan Hukum Secara Berkeadilan;
c) Profesionalisme SDM Polres Kota Bogor Kota;
d) Modernisasi teknologi Polres Kota Bogor Kota;
e) Sistem pengawasan Polres Kota Bogor Kota yang akuntabel guna mendukung
tata Kelola pemerintah yang bersih dan melayani.
Gambar 2. Peta Strategi Polres Kota Bogor Kota
Sebagaimana tergambar dalam Peta Strategi Polres Kota Bogor 2020-2024
di atas, terdapat 5 (lima) sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk periode
kinerja 2020-2024. Kelima sasaran strategis tersebut dikelompokkan ke dalam 4
(empat) perspektif, mengacu pada metode Balanced Scorecard (BSC), yang
merupakan salah satu sistem manajemen strategi yang berfungsi menerjemahkan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 44
visi dan misi organisasi ke dalam suatu strategi (action plan) dan tujuan
operasional serta tolok ukur kinerja organisasi tersebut. Dalam peta tersebut
terdapat 4 perspektif, diantaranya adalah stakeholder, customer, internal process,
dan learning and growth. Ke-empat perspektif tersebut digunakan agar kinerja
organisasi senantiasa menciptakan nilai tambah kepada seluruh stakeholder terkait
(yang dalam konteks Polres Kota Bogor Kota, antara lain, Mabes Polri, Polda Jawa
Barat dan masyarakat yang ada di Kota Bogor).
5. Hubungan Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis Polri
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1. Menjamin Terpeliharanya Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat di
Seluruh Wilayah NKRI.
1. Pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
2. Menegakkan hukum secara
berkeadilan.
2. Penegakkan hukum secara
berkeadilan.
3. Mewujudkan Polri yang Profesional 3. Profesionalisme SDM
4. Modernisasi Pelayanan teknologi. 4. Modernisasi teknologi.
5. Menerapkan manajemen Polri yang
terintegrasi dan terpercaya.
5. Sistem pengawasan yang akuntabel
guna mendukung tata Kelola
pemerintah yang bersih dan
melayani
Sementara itu hubungan keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis dari
Polda Jawa Barat sebagai berikut:
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1. Menjamin terpeliharanya keamanan
dan ketertiban di seluruh wilayah
hukum Polda Jawa Barat.
1. Pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
2. Menetapkan regulasi dalam
penegakan hukum secara
berkeadilan bagi seluruh lapisan
masyarakat, khususnya masyarakat
2. Penegakkan hukum secara
berkeadilan.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 45
Jawa Barat.
3. Mewujudkan Polda yang Profesional 3. Profesionalisme SDM Polda Jawa
Barat.
4. Modernisasi Pelayanan teknologi
Polda Jawa Barat.
4. Modernisasi teknologi Polda Jawa
Barat.
5. Menerapkan manajemen Polda
Jawa Barat yang terintegrasi dan
terpercaya.
5. Sistem pengawasan Polda Jawa
Barat yang akuntabel guna
mendukung tata kelola pemerintah
yang bersih dan melayani.
Sementara itu hubungan keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis dari
Polres Kota Bogor Kota adalah sebagai berikut:
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1. Menjamin terpeliharanya keamanan
dan ketertiban di seluruh wilayah
hukum Polres Kota Bogor Kota.
1. Pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
2. Menetapkan regulasi dalam
penegakan hukum secara
berkeadilan bagi seluruh lapisan
masyarakat, khususnya masyarakat
Kota Bogor.
2. Penegakkan hukum secara
berkeadilan.
3. Mewujudkan Polres Kota Bogor yang
Profesional
3. Profesionalisme SDM Polres Kota
Bogor.
4. Modernisasi Pelayanan teknologi
Polres Kota Bogor Kota.
4. Modernisasi teknologi Polres Kota
Bogor Kota.
5. Menerapkan manajemen Polres Kota
Bogor Kota yang terintegrasi dan
terpercaya.
5. Sistem pengawasan yang akuntabel
guna mendukung tata Kelola
pemerintah yang bersih dan
melayani.
6. Pentahapan Kebijakan
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polda Jabar dan
sasaran prioritas Polresta Bogor Kota Tahun 2020-2024, dengan arah
kebijakan hingga strategi yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas,
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 46
maka Polresta Bogor Kota menetapkan arah kebijakan sebagaimana
tercantum dibawah ini:
1. Arah Kebijakan Polresta Bogor pada Tahun 2020, yang berpedoman
terhadap pentahapan kebijakan untuk melanjutkan program yang sedang
berjalan dari rencana strategis periode sebelumnya serta melakukan
persiapan dan penyesuaian berupa pengkajian strategi dan penetapan
metode untuk mengimplementasi rencana strategis Polres Kota Bogor
Kota untuk mendukung dicapainya visi dan misi Polri.
2. Arah Kebijakan Polresta Bogor pada Tahun 2021, yang berpedoman
terhadap pentahapan kebijakan untuk : Pengimplementasian rencana
strategis periode berjalan berupa pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, pelayanan polri yang prima, dan juga penegakkan hukum
didukung dengan sis-tem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
3. Arah Kebijakan Polresta Bogor pada Tahun 2022, yang berpedoman
terhadap pentahapan kebijakan untuk meningkatkan kualitas
pemeliharaan keamanan, pelayanan polri, dan penegakkan hukum yang
juga sesuai dengan prosedur yang ada, diiringi dengan sarana dan
prasarana yang modern.
4. Arah Kebijakan Polresta Bogor pada Tahun 2023, yang berpedoman
terhadap pentahapan kebijakan untuk memantapkan kualitas
pemeliharaan keamanan, pelayanan polri, dan penegakkan hukum,
memastikan keterlibatan masyarakat da-lam penciptaan situasi kondisi
yang kondusif serta memantapkan teknologi polri dalam rangka
modernisasi pelayanan Polres Kota Bogor Kota.
5. Arah Kebijakan Polresta Bogor pada Tahun 2024, yang berpedoman
terhadap pentahapan kebijakan untuk melanjutkan setiap program
kegiatan yang dijalankan dan memasti-kan kualitas pemeliharaan
keamanan, pelayanan polri, dan pene-gakkan hukum, terlebih di tahun
2024 merupakan tahun yang “special” karena akan dihadapkan kembali
pada pesta demokrasi atau selanjutnya disebut pemilu.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 47
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGIS, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Arah kebijakan dan Strategi Nasional
Semakin berkembangnya zaman yang diimbangi dengan semakin
berkembangnya tekonologi, maka potensi ancaman yang dihadapi oleh negara
pun semakin beragam dan semakin berbahaya. Penanganan potensi ancaman
ini pun semakin dipersulit dengan kon-disi sosial, ekonomi, dan budaya di
Indonesia yang beragam. Ber-dasarkan kondisi dan situasi ini, maka bangsa
dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan dan keamanan
negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara Republik
In-donesia. Segala potensi gangguan pertahanan dan keamanan perlu untuk
ditangani sedini mungkin untuk menjamin rasa aman di masyarakat serta
menjamin terlaksananya pembangunan di berbagai bidang
a. Keamanan nasional diwujudkan melalui keterpaduan pembangunan
pertahanan, pembangunan keamanan dalam negeri, dan pembangunan
keamanan sosial yang diselenggarakan ber-dasarkan kondisi geografi,
demografi, sosial, dan budaya serta berwawasan nusantara.
b. Pembangunan pertahanan yang mencakup sistem dan strategi pertahanan,
postur dan struktur pertahanan, profesion-alisme TNI, pengembangan
teknologi pertahanan dalam men-dukung ketersediaan Alutsista, komponen
cadangan, dan pen-dukung pertahanan diarahkan pada upaya terus
menerus untuk mewujudkan kemampuan pertahanan yang melampaui
kekuatan pertahanan minimal agar mampu menegakkan kedau-latan
negara dan menjaga keselamatan bangsa serta keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat yang tersebar dan
beragam termasuk pulau-pulau terluar, wilayah yurisdiksi laut hingga
meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan landasan kontinen,
serta ruang udara nasional. Selanjutnya, kemampuan pertahanan tersebut
terus ditingkatkan agar memiliki efek penggentar yang dise-gani untuk
mendukung posisi tawar dalam ajang diplo-masi.Pembangunan Politik,
Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukhankam) Indonesia 2020-2024
diarahkan menuju kelembagaan politik dan hukum yang mapan. Kondisi
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 48
tersebut ditandai dengan terwujudnya konsolidasi demokrasi; terwujud-nya
supremasi hukum, penegakan hak asasi manusia dan birokrasi profesional;
terciptanya rasa aman dan damai bagi se-luruh rakyat; serta terjaganya
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan
negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Kondisi
tersebut merupakan “kondisi perlu” untuk mendukung ter-laksananya
pembangunan bidang lainnya.
c. Beberapa isu domestik yang perlu diwaspadai adalah intoleransi, demokrasi
prosedural, kesenjangan reformasi birokrasi, perilaku koruptif, dan potensi
ancaman yang mengganggu keamanan dan kedaulatan negara. Di tingkat
global, isu yang perlu menjadi perhatian adalah pergeseran gravitasi politik
internasional, pergeseran arena pertarungan negara besar ke seascape,
deglobalisasi dan populisme yang menyebabkan kebijakan unilateral
beberapa negara, instabilitas di kawasan Timur Tengah.
d. Perlindungan wilayah yurisdiksi laut Indonesia ditingkatkan dalam upaya
melindungi sumber daya laut bagi kemakmuran sebesar-besarnya rakyat.
Perlindungan terhadap wilayah yurisdiksi laut Indonesia dilakukan dengan
meningkatkan kekuatan dan kemampuan pertahanan untuk melakukan
pengawasan dan penegakan hukum internasional serta mening-katkan
kemampuan deteksi dan penangkalan di laut. Perlindungan wilayah
yurisdiksi udara Indonesia ditingkatkan sebagai upaya untuk menjaga
kedaulatan nasional secara menyeluruh dengan membangun sistem
pemantauan dan deteksi nasional di wilayah udara serta meningkatkan
kemampuan menangkal penerbangan ilegal.
e. Pada RPJMN 2020-2024 terdapat lima arah kebijakan Pem-bangunan
Polhukhankam, yaitu Konsolidasi Demokrasi, Opti-malisasi Kebijakan Luar
Negeri, Sistem Hukum Nasional yang Mantap, Reformasi Kelembagaan
Birokrasi, dan Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional.Peningkatan
profesionalisme pene-gakan hukum siber dalam melakukan penyelidikan
dan penyi-dikan guna menjaga terhadap kepentingan keamanan nasional.
2. Arah Kebijakan dan Strategi Polri
a. Sasaran strategis “Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat”
dicapai dengan arah kebijakan sebagai berikut:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 49
1) Peningkatan kehadiran Polri pada 187 Lokasi Prioritas (Lokpri) dan 21
Pos Lintas Batas Negara (PLBN);
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan infrastruktur, SDM, dan pelayanan operasional Polri
pada wilayah Lokasi Prioritas (Lokpri) dan Pos Lintas Batas Negara
(PLBN);
b) Meningkatkan kegiatan pelacakan dan penangka-lan terhadap keluar
masuknya orang dan barang di wilayah PLBN (darat dan laut).
2) Pencegahan dan penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial
dan gangguan Kamtibmas lainnya;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Memetakan potensi terorisme, aksi radikal termasuk wanita dan
anak-anak, konflik sosial, dan gangguan Kamtibmas lainnya;
b) Melakukan Lidikpamgal dengan fokus kepada potensi terorisme, aksi
radikal, konflik so-sial dan gangguan Kamtibmas lainnya;
c) Meningkatkan efektivitas dan pembinaan/penyuluhan terhadap
penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan
Kamtibmas lainnya;
d) Memperkuat sistem manajemen pengamanan obyek vital nasional
dan obyek vital lainnya.
3) Peningkatan Pelaksanaan Operasi Kepolisian;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Menyiapkan kegiatan operasi, meningkatkan kemampuan personel
operasi dan melaksanakan supervisi operasi;
b) Menyiapkan kegiatan operasi sebelum, saat dan pasca pemindahan
Ibu Kota Negara.
4) Peningkatan keamanan Laut;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan patroli perairan dan udara dalam mendeteksi dan
mengungkap kejahatan di laut;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 50
b) Memberdayakan masyarakat pesisir dalam pengamanan laut;
c) Meningkatkan Penegakkan Hukum di wilayah perairan NKRI.
5) Peningkatan disiplin berlalu lintas melalui kegiatan Kamseltibcarlantas;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan kesadaran, keselamatan, ketertiban, kelancaran dan
disiplin dalam berlalu lintas di jalan raya;
b) Peningkatan kualitas Penerangan dan Pendidikan tertib lalu lintas;
c) Mengintegrasikan sistem komunikasi dan koordinasi penanganan
permasalahan lalu lintas dari tingkat Polsek sampai tingkat Mabes
Polri.
6) Peningkatan desa/kelurahan sadar Kamtibmas.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat;
b) Menggerakkan stakeholder terkait, tokoh agama dan tokoh
masyarakat dalam mewujudkan desa/kelurahan sadar Kamtibmas;
c) Partnership potensi masyarakat sadar Kamtibmas dalam cegah
tangkal Kamtibmas dan penegakan hukum terbatas.
b. Sasaran strategis “Penegakkan hukum secara berkeadilan” dicapai
dengan arah kebijakan sebagai berikut:
1) Peningkatan pengungkapan 4 jenis kejahatan dan terorisme yang
menjadi atensi publik;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan kapabilitas penyidik dan penguatan kelembagaan
penegakan hukum;
b) Melaksanakan sertifikasi bagi penyidik Polri;
c) Meningkatkan kerjasama internasional dibidang penyelidikan dan
penyidikan;
d) Mempercepat pengungkapan kasus dan penyelesaian perkara tindak
pidana 4 jenis kejahatan dan terorisme yang menjadi atensi publik.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 51
e) Peningkatan kemampuan pemeriksa forensik (Labfor dan Inafis)
dalam pengolahan tempat kejadian perkara (Crime Scene In-
vestigation).
2) Peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal
nasional;
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Mengintegrasikan sistem data dan informasi kriminal antarsatker Polri
dan aparat penegak hukum;
b) Standarisasi data kriminal nasional;
c) Mengembangkan sistem informasi kriminal nasional yang
terintegrasi.
3) Pemetaan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Memperkuat kapabilitas dan kompetensi penyidik/penyidik pembantu
dalam perlin-dungan perempuan dan anak;
b) Melanjutkan pembangunan ruang pelayanan khusus perempuan dan
anak.
c. Sasaran strategis “Profesionalisme SDM” dicapai dengan arah kebijakan
sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas SDM Polri
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Melakukan reformasi pengelolaan SDM secara profesional;
b) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan Polri;
c) Meningkatkan kesejahteraan SDM.
2) Pemindahan personel Polri ke Ibu Kota Negara baru.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Melakukan pendataan personel Mabes Polri yang akan pindah ke Ibu
Kota Negara baru;
b) Menyusun roadmap pemindahan personel Mabes Polri ke Ibu Kota
Negara baru.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 52
d. Sasaran strategis “Modernisasi teknologi” dicapai dengan arah kebijakan
sebagai berikut:
1) Modernisasi Sarana dan Prasarana Polri.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polri yang akan dilakukan adalah:
a) Memetakan prioritas dan kebutuhan sa-rana prasarana 2020-2024
termasuk kebutuhan di Ibu Kota Negara baru;
b) Modernisasi Sarana dan Prasarana operasional guna mendukung
pelayanan Polri;
c) Modernisasi kapal kelas A-1 dengan ukuran Panjang 90-95 M dan
Unmanned Aerial Ve-hicle (UAV)-Drone;
d) Membangun Big Data/Single Data Entry Polri;
e) Membangun smart security di Ibu Kota Negara baru.
e. Sasaran strategis “Sistem pengawasan yang akuntabel guna mendukung tata
Kelola pemerintah yang bersih dan melayani”dicapai dengan arah
kebijakan sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan strategi
yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan inovasi pelayanan public nasional;
b) Meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan SDM dalam
berbagai acara sosial kemasyarakatan;
c) Meningkatkan kemudahan pelayanan data dan informasi nasional
2) Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Meningkatkan kualitas perencanaan secara efektif dan efisen;
b) Penguatan akuntabilitas kinerja Polri.
3) Reformasi kelembagaan Polri, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Membangun sistem penerapan nilai-nilai dan kode etik Polri;
b) Meningkatkan manajemen kinerja Polri;
c) Meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polri yang andal.
4) Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Penguatan regulasi;
b) Penanganan public complaint secara efektif dan terpercaya.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 53
3. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jawa Barat
a. Sasaran Strategi Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
dengan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
1) Mencegah aksi terorisme, radikalisme, dan konflik sosial yang dapat
mengganggu keamanan masyarakat. Adapun strategi yang dilakukan
berupa :
a) Memetakan potensi terorisme, radikalisme, konflik sosial, dan
gangguan keamanan dan ketertiban lainnya;
b) Melakukan penyelidikan dan penyuluhan yang terfokus kepada
pencegahan potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan
gangguan kemamanan dan ketertiban masyarakat lainnya;
c) Mengoptimalisasikan pengamanan area perairan serta dirgantara
daerah hukum Polda Jawa Barat berbasis teknologi;
d) Mengoptimalisasikan penanggulangan aksi terorisme, aksi radikal,
dan konflik sosial lainnya;
e) Memperkuat sinergi dengan para penyelenggara fungsi pertahanan
dan keamanan dalam negeri;
f) Membangun regulasi yang efektif dan efisien dalam memberikan efek
jera bagi para pelaku aksi terorisme, aksi radikal, dan konflik sosial
yang dapat mengganggu keamanan masyarakat
2) Mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media
sosial yang berpotensi meresahkan masyarakat, Adapun strategi yang
dilakukan meningkatkan proses literasi digital dan tata media social.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas.
Adapun strategi yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam berlalu lintas;
b) Meningkatkan patroli polisi di beberapa wilayah di provinsi Jawa
Barat;
c) Meningkatkan hukuman pelanggaran yang dilakukan oleh
pengendara bermotor;
d) Memberantasan penyalahgunaan fasilitas umum berupa jalan raya
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4) Mengehentikan konflik antar warga, Adapun strategi yang dilakukan
berupa:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 54
a) Memberdayakan masyarakat sekitar melalui program polisi
masyarakat yang efektif dan efisien
b) Meningkatkan peran dan koordinasi dengan pihak terkait dalam
mengelola kerukunan antar masyarakat
5) Menjaga kestabilan keamanan masyarakat, adapun strategi yang
dilakukan berupa:
a) Meningkatkan kesadaran dalam menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat di wilayah provinsi jawa barat sampai ke tingkat
Kecamatan dan Kelurahan
b) Meningkatkan fungsi Pos Polisi dalam upaya menjaga keamanan
serta ketertiban masyarakat hingga pada ruang lingkup
pemerintahan terkecil
6) Memberantas peredaran dan penyalahgunaan NAPZA di wilayah
Polda Jawa Barat, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah
pusat dan daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka
penyelenggaraan program-program dan pelaksanaan pencegahan
penggunaan narkoba;
b) Meningkatkan proses terapi dan rehabilitasi bagi para pecandu
dan penyalahgunaan narkoba;
c) Meningkatkan penegak hukum agar meningkatkan keberanian
menghukum mereka yang terlibat;
d) Meningkatkan penegak hukum agar meningkatkan keberanian
menghukum para penjahat NAPZA;
e) Meningkatkan proses menemukenali modus-modus peredaran
baru dalam penyelundupan narkoba;
f) Meningkatkan pemantauan identitas masyarakat secara
menyeluruh di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.
b. Sasaran strategis tentang penegakan hukum secara berkeadilan dengan
arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengungkapan kasus secara objektif dan transparan
kepada publik atau pihak terkait, dengan strategi yang dilakukan
berupa:
a) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Penyidik;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 55
b) Meningkatkan kerjasama dengan Pihak Terkait di Provinsi Jawa
Barat.
2) Pemetaan tindak pidana kejahatan yang melibatkan perempuan dan
anak, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Memperkuat kapabilitas dan kompetensi dalam perlindungan
perempuan, anak, dan seluruh kalangan masyarakat;
b) Melanjutkan pembangunan ruang pelayanan khusus perempuan
dan anak;
c) Melaksanakan penindakan T.P Perdagangan Orang dan
menerapkan pendekatan “restorative justice” terhadap kejahatan
perempuan dan anak serta kaum disabilitas.
3) Peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal
nasional (SPPT-TI), dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Mengintegrasikan sistem data dan informasi kriminal antarsatker
Polri dan aparat penegak hukum;
b) Standardisasi data kriminal nasional
c) Mengembangkan sistem informasi kriminal nasional yang
terintegrasi.
c. Sasaran strategis tentang Profesionalisme SDM Polda Jawa Barat,
dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Meningkatkan kualitas SDM di Polda Jawa Barat, dengan arah strategi
yang dilakukan berupa:
a) Membentuk Personel Polri berdasarkan mutu pendidikan dan
pelatihan SDM yang terencana;
b) Membangun sistem pengelolaan kinerja SDM Polda Jawa Barat;
c) Menyelenggarakan sistem reward and punishment kepada personel
Polda Jawa Barat secara objektif.
d. Sasaran strategis tentang moderenisasi teknologi Polda Jawa Barat,
dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Menyediakan data dan informasi berbasis media yang user friendly,
dengan strategi yang dilakukan berupa:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 56
a) Menyediakan data dan informasi yang mudah diakses untuk
kebutuhan keterbukaan informasi publik kepada media dan
masyarakat di beberapa alat akses;
b) Mengelola berita atau informasi negatif yang dapat mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat.
2) Menyediakan sarana dan prasarana Polda Jawa Barat yang modern
dan berbasis teknologi terkini, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Memetakan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas
b) Menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan
pemanfaatannya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan
c) Menyediakan sarana dan prasarana yang modern dan memiliki
kemampuan tekhnologi terkini
d) Membangun Big Data/Single Data Entry
e. Sasaran strategis tentang sistem pengawasan Polda Jawa Barat yang
akuntabel guna mendukung tatakelola pemerintahan yang bersih terbuka
dan melayani, dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan strategi
yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan inovasi pelayanan publik di Polda Jawa Barat;
b) Meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan SDM Polda
Jawa Barat dalam berbagai acara sosial kemasyarakatan;
c) Meningkatkan kemudahan pelayanan data dan informasi nasional
2) Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Meningkatkan kualitas perencanaan secara efektif dan efisen;
b) Penguatan akuntabilitas kinerja Polda Jawa Barat.
3) Reformasi kelembagaan Polda Jawa Barat, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Membangun sistem penerapan nilai-nilai dan kode etik Polda Jawa
Barat;
b) Meningkatkan manajemen kinerja Polda Jawa Barat;
c) Meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polda Jawa
Barat yang andal.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 57
4) Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Penguatan regulasi
b) Penanganan public complaint secara efektif dan terpercaya
4. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Kota Bogor Kota
a. Sasaran strategi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
dengan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
1) Mencegah aksi terorisme, radikalisme, dan konflik sosial yang dapat
mengganggu keamanan masyarakat. Adapun strategi yang dilakukan
berupa :
a) Memetakan potensi terorisme, radikalisme, konflik sosial, dan
gangguan keamanan dan ketertiban lainnya;
b) Melakukan penyelidikan dan penyuluhan yang terfokus kepada
pencegahan potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan
gangguan kemamanan dan ketertiban masyarakat lainnya;
c) Mengoptimalisasikan pengamanan area perairan serta dirgantara
daerah hukum Polresta Bogor Kota berbasis teknologi;
d) Mengoptimalisasikan penanggulangan aksi terorisme, aksi radikal,
dan konflik sosial lainnya;
e) Memperkuat sinergi dengan para penyelenggara fungsi pertahanan
dan keamanan di Kota Bogor;
f) Membangun regulasi yang efektif dan efisien dalam memberikan efek
jera bagi para pelaku aksi terorisme, aksi radikal, dan konflik sosial
yang dapat mengganggu keamanan masyarakat
2) Mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media
sosial yang berpotensi meresahkan masyarakat, Adapun strategi yang
dilakukan meningkatkan proses literasi digital dan tata media social.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas.
Adapun strategi yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam berlalu lintas;
b) Meningkatkan patroli polisi di beberapa wilayah di Kota Bogor;
c) Meningkatkan hukuman pelanggaran yang dilakukan oleh
pengendara bermotor;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 58
d) Memberantasan penyalahgunaan fasilitas umum berupa jalan raya
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4) Mengehentikan konflik antar warga, adapun strategi yang dilakukan
berupa:
a) Memberdayakan masyarakat sekitar melalui program polisi
masyarakat yang efektif dan efisien
b) Meningkatkan peran dan koordinasi dengan pihak terkait dalam
mengelola kerukunan antar masyarakat
5) Menjaga kestabilan keamanan masyarakat, adapun strategi yang
dilakukan berupa:
a) Meningkatkan kesadaran dalam menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat di Wilayah Kota Bogor (Kecamatan dan Kelurahan)
b) Meningkatkan fungsi Pos Polisi dalam upaya menjaga keamanan
serta ketertiban masyarakat hingga pada ruang lingkup pemerintahan
terkecil
6) Memberantas peredaran dan penyalahgunaan NAPZA di wilayah Polres
Kota Bogor Kota, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat
dan daerah dalam rangka penyelenggaraan program-program dan
pelaksanaan pencegahan penggunaan narkoba;
b) Meningkatkan proses terapi dan rehabilitasi bagi para pecandu dan
penyalahgunaan narkoba;
c) Meningkatkan penegak hukum agar adanya keberanian menghukum
mereka yang terlibat;
d) Meningkatkan penegak hukum agar meningkatkan keberanian
menghukum para penjahat NAPZA;
e) Meningkatkan proses menemukenali modus-modus peredaran baru
dalam penyelundupan narkoba;
f) Meningkatkan pemantauan identitas masyarakat secara menyeluruh
di seluruh wilayah.
b. Sasaran strategis penegakan hukum secara berkeadilan, dengan arah
kebijakan dan strategi sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengungkapan kasus secara objektif dan transparan
kepada publik atau pihak terkait, dengan strategi yang dilakukan berupa:
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 59
a) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Penyidik;
b) Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait di Kota Bogor.
2) Pemetaan tindak pidana kejahatan yang melibatkan perempuan dan
anak, dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Memperkuat kapabilitas dan kompetensi dalam perlindungan
perempuan, anak, dan seluruh kalangan masyarakat;
b) Melanjutkan pembangunan ruang pelayanan khusus perempuan dan
anak;
c) Melaksanakan penindakan T.P Perdagangan Orang dan menerapkan
pendekatan “restorative justice” terhadap kejahatan perempuan dan
anak serta kaum disabilitas.
3) Peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal
nasional (SPPT-TI), dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Mengintegrasikan sistem data dan informasi kriminal antarsatker Polri
dan aparat penegak hukum;
b) Standardisasi data kriminal nasional
c) Mengembangkan sistem informasi kriminal nasional yang terintegrasi.
c. Sasaran strategis tentang Profesionalisme SDM Polresta Bogor Kota,
dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Meningkatkan kualitas SDM di Polres Kota Bogor Kota, dengan arah
strategi yang dilakukan berupa:
a) Membentuk Personel Polri berdasarkan mutu penataran dan
pelatihan SDM yang terencana;
b) Membangun sistem pengelolaan kinerja SDM Polres Kota Bogor
Kota;
c) Menyelenggarakan sistem reward and punishment kepada personel
Polres Kota Bogor Kota secara objektif.
d. Sasaran strategis tentang moderenisasi teknologi Polresta Bogor Kota,
dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Menyediakan data dan informasi berbasis media yang user friendly,
dengan strategi yang dilakukan berupa:
a) Menyediakan data dan informasi yang mudah diakses untuk
kebutuhan keterbukaan informasi publik kepada media dan
masyarakat di beberapa alat akses;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 60
b) Mengelola berita atau informasi negatif yang dapat mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat.
2) Menyediakan sarana dan prasarana Polres Kota Bogor Kota yang
modern dan berbasis teknologi terkini, dengan strategi yang dilakukan
berupa:
a) Memetakan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas;
b) Menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan
pemanfaatannya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan;
c) Menyediakan sarana dan prasarana yang modern dan memiliki
kemampuan tekhnologi terkini;
d) Membangun big data/single data entry;
f. Sasaran strategis tentang sistem pengawasan Polres Kota Bogor Kota yang
akuntabel guna mendukung tatakelola pemerintahan yang bersih terbuka
dan melayani, dengan arah kebijakan yang dilakukan berupa:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan strategi
yang dilakukan berupa:
a) Meningkatkan inovasi pelayanan publik Polres Kota Bogor Kota;
b) Meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan SDM Polres
Kota Bogor Kota dalam berbagai acara sosial kemasyarakatan;
c) Meningkatkan kemudahan pelayanan data dan informasi nasional.
2) Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Meningkatkan kualitas perencanaan secara efektif dan efisen;
b) Penguatan akuntabilitas kinerja Polres Kota Bogor Kota.
3) Reformasi kelembagaan Polres Kota Bogor Kota, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Membangun sistem penerapan nilai-nilai dan kode etik Polres Kota
Bogor Kota;
b) Meningkatkan manajemen kinerja Polres Kota Bogor Kota;
c) Meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polres Kota
Bogor Kota yang andal.
4) Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif, dengan strategi yang
dilakukan berupa:
a) Penguatan regulasi;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 61
b) Penanganan public complaint secara efektif dan terpercaya.
5. Kerangka Imprastruktur
Kerangka Kebutuhan
Imprastruktur
Urgensi Pembangunan
Gedung
Penanggung
jawab
Target Penyelesaian
Pembangunan asrama
atau rusus di aspol
cibalagung dan renovasi
mako Polsek jajaran
Polresta Bogor Kota.
Untuk menampung
pasukan pengendalian
massa yang ada di
Polresta Bogor Kota.
Kasubbag
Sarpras
Tahun 2021
Pembangunan ruang
pelayanan terpadu SPKT
dan SKCK yang
menyatu satu atap.
Untuk memberikan
pelayanan yang nyaman
kepada masyarakat yang
mau melapor dan membuat
SKCK.
Kasubbag
Sarpras
Tahun 2022
Pembangunan Satpas
Lantas gendung yang
prototype Lantas di Mako
Kedung Halang.
Untuk memberikan
pelayanan yang nyaman
kepada masyarakat yang
mau membuat/ memper
panjang SIM.
Kasubbag
Sarpras
Tahun 2023
Pembangunan mako
Satpam Obvit di
cibalagung untuk sat
sabhara Polresta Bogor
Kota
Untuk memberikan
pelayanan terhadap
masyarakat dalam hal
urgensi kehadiran Polisi/
pasukan dalmas.
Kasubbag
Sarpras
Tahun 2024
6. Kerangka Regulasi
Arah Kerangka
Regulasi/
Kebutuhan
Regulasi
Urgensi Pembentuk
Berdasarkan Evaluasi
Regu-lasi Eksisting,
Kajian dan Penelitian
Unit
Penanggung
jawab
Unit Terkait/
Institusi
Target Penyeles
aian
Pembuatan
SOP tentang
IKU
Sebagai pedoman
dalam memperjelas
penyusunan indicator
Bagren Subbag
Hukum
2020
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 62
kinerja utama yang
disusun
Pembuatan
SOP tentang
Rencana
Strategi
Sebagai pedoman
dalam memperjelas
penyusunan produk
Rencana Strategi
Bagren Subbag
Hukum
2020
Pembuatan
SOP tentang
Rencana Kerja
Sebagai pedoman
dalam memperjelas
penyusunan produk
dokumen Rencana
Kerja
Bagren Subbag
Hukum
2021
Pembuatan
SOP tentang
Perjanjian
Kinerja
Sebagai pedoman
dalam memperjelas
penyusunan produk
dokumen Perjanjian
Kinerja
Bagren Subbag
Hukum
2021
Pembuatan
SOP tentang
Laporan Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LKIP) Polresta
Bogor Kota
Sebagai pedoman
dalam memperjelas
penyusunan produk
dokumen Laporan
Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP)
Bagren Subbag
Hukum
2021
Pembuatan
SOP tentang
APIP
Sangat dibutuhkan
karena setiap tahun
dilakukan lelang dalam
pengadaan barang;
Siwas,
Sipropam
Subbag
Hukum
2021
Pembuatan
SOP Tentang
Akreditasi
Sangat dibutuhkan
karena setiap tahun
dua kali penilaian
Sipropam Subbag
Hukum
2022
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 63
Propam akreditasi;
Pembuatan
SOP Tentang
Pelayanan
Publik
Sangat dibutuhkan
karena setiap bulan
dilakukan penilaian
pelayanan public;
SPKT, Intel,
Lantas
Subbag
Hukum
2023
Pembuatan
SOP Tentang
Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi dan
Birokrasi Polri
PMPRB
Sangat dibutuhkan
karena setiap tahun
dilakukan penilaian dua
kali;
Siwas Subbag
Hukum
2024
Pembuatan
SOP tentang
Seleksi Jabatan
Sangat dibutuhkan
karena setiap 3 bulan
dilakukan mutase;
Bagsumda Subbag
Hukum
2020
Pembuatan
SOP tentang
Role Model
Sangat dibutuhkan
karena setiap tahun
dilakukan dua kali
penilaian role model.
Bagsumda Subbag
Hukum
2021
Pembuatan
SOP tentang
Sislaptibmas
Sangat dibutuhkan
karena setiap bulan
dilakukan pelaporan;
Sat Binmas Subbag
Hukum
2022
Pembuatan
SOP Tentang
Patroli dan
Pengawalan
Sangat dibutuhkan
karena setiap hari
dilakukan pengawasan
dan patrol;
Sat Sabhara Subbag
Hukum
2023
Pembuatan
SOP tentang
Sangat dibutuhkan
karena setiap hari
terjadi pidana yang
Sat Reskrim Subbag
Hukum
2024
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 64
Patroli Cyber berkaitan dengan dunia
maya.
5.1. Kerangka Regulasi Polda Jabar
Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme
bertahap untuk mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang
dirumuskan kedalam bentuk regulasi melalui upaya pengelolaan yang
terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama dalam
rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara negara
demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan regulasi diarahkan agar lebih sederhana dan tertib serta
optimal dalam rangka mendukung pembangunan Nasional. Arah kebijakan
pembangunan bidang regulasi : Mewujudkan sinergitas antara kebijakan dan
regulasi agar tercipta sistem regulasi nasional yang sederhana dan tertib
dalam rangka mendukung pembangunan keunggulan komparatif
perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta
kemampuan IPTEK. Strategi Pembangunan Bidang Regulasi 2020-2024 :
a. Mewujudkan regulasi yang sederhana dan tertib melalui simplifikasi
regulasi;
b. Mewujudkan sinergitas antara kebijakan dan regulasi melalui
rekonseptualisasi tata cara pembentukan regulasi;
c. Restrukturisasi kelembagaan pembentuk regulasi;
d. Meningkatkan kualitas perancang regulasi.
Capaian Polda Jabar selama tahun 2015-2019 dibidang legislasi telah
berhasil menyusun dan menetapkan Peraturan Kapolda Jabar sebanyak 82
Perkap dengan rincian; tahun 2015-2019 sebanyak 80 Perkap, tahun 2015
sebanyak 5 Perkap dan tahun 2016 sebanyak 7 Perkap, dan telah membuat
SOP sebanyak 1.884 SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibuat oleh
Satfung/Satker Mapolda dan Polres jajaran Polda Jabar, Peraturan tersebut
dibuat dalam rangka mendukung kebijakan pimpinan Polri dan pemerintah
daerah serta pembuatan SOP dibuat untuk mempertegas dan memperjelas
guna mengatur secara rinci tentang Prosedur yang harus dilakukan oleh
setiap anggota Polri/PNS dalam melakukan tindakan yang belum diatur
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 65
secara jelas berdasarkan Undang-undang, Peraturan Kapolda dan Sop
dibuat untuk mengatur dan mengikat bagi internal Polri maupun masyarakat
dalam mendukung tercapainya pembangunan nasional khususnya di wilayah
hukum Polda Jawa Barat.
Kerangka regulerasi dalam Renstra Polri tahun 2020-2024 memuat
rencana pembuatan, penyempurnaan atau revisi Perkap yang dinilai perlu
dan masih valid dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri dan juga rencana
penghapusan Perkap yang dinilai sudah tidak valid terhadap situasi dan
kondisi selama 5 (lima) tahun kedepan terutamanya dalam rangka
mendukung RPJMN/RPJMD tahun 2020-2024.
Kerangka regulasi Polda Jabar pada Renstra tahun 2020-2024, yang
perlu disusun dan dilakukan pembenahan adalah :
a. Peraturan Kapolda Jabar yang mengatur tentang bidang fungsi masing-
masing Satker yang belum ada aturan yang mengaturnya;
b. Merevisi/penyempurnaan Perkap Kapolda Jabar yang dinilai perlu dan
masih diperlukan dalam pelaksanaan tugas;
c. Penghapusan Peraturan Kapolda Jabar yang dinilai sudah tidak valid
terhadap situasi dan kondisi selama 5 (lima) tahun kedepan;
d. Pembuatan Peraturan Kapolda Jabar yang berkaitan dengan Tupoksi,
kelembagaan dan sistem manajemen yang belum diatur secara rinci dari
aturan yang lebih tinggi;
e. Pembuatan Peraturan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Polda Jabar
maupun Polres terkait Tupoksi Polri satuan masing-masing yang tidak
bertentangan dengan peraturan yang ada/lebih tinggi diatasnya;
f. Membuat Keputusan Kapolda Jabar terkait kebijakan, administrasi
kepolisian, kelembagaan, sistem dan metode dll. sebagai legitimasi atas
keberadaannya;
g. Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) yang belum diatur secara
rinci dan tegas dalam aturan yang ada/aturan yang lebih tinggi, agar ada
ketegasan dan pertanggungjawaban bagi personel Polri/PNS dalam
menjalankan tugasnya;
h. Mengenenai rencana pembentukan/pembuatan dan penyempurnaan
kerangka regulasi Polda Jabar dan jajaran sebagaiaman perihal tersebut
di atas, telah di masukan dalam format lampiran data kerangka regulasi.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 66
5.2. Kerangka Regulasi Polresta Bogor Kota
Sistem regulasi Polresta Bogor Kota adalah menjalankan suatu
mekanisme antara kebijakan yang dirumuskan kedalam bentuk peraturan
yang sudah ditetapkan melalui upaya pengelolaan yang terarah
(perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dengan melaksanakan kinerja sebagai
penyelenggara negara demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan regulasi dilaksanakan ditingkat bawah lebih sederhana dan
tertib serta optimal dalam rangka mendukung pembangunan Nasional. Arah
kebijakan pembangunan bidang peraturan yang mewujudkan sinergitas
antara kebijakan dan regulasi agar tercipta sistem regulasi nasional yang
mendukung pembangunan dengan keunggulan komparatif perekonomian
yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang
berkualitas serta kemampuan IPTEK. Adapun Strategi Pembangunan Bidang
Regulasi 2020-2024:
a. Mewujudkan regulasi yang sederhana dan tertib melalui simplifikasi
regulasi;
b. Mewujudkan sinergitas antara kebijakan dan regulasi melalui
rekonseptualisasi tata cara pembentukan regulasi;
c. Restrukturisasi kelembagaan pembentuk regulasi;
d. Meningkatkan kualitas perancang regulasi.
Capaian Polresta Bogor Kota selama tahun 2015-2019 dibidang
legislasi telah berhasil menyusun dan menetapkan Peraturan Kapolresta
Bogor Kota sebanyak 1 Perkap pada tahun 2019, dan telah membuat SOP
sebanyak 30 SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibuat oleh Polresta
Bogor Kota. Peraturan tersebut dibuat dalam rangka mendukung kebijakan
pimpinan Polri dan pemerintah daerah serta pembuatan SOP dibuat untuk
mempertegas dan memperjelas guna mengatur secara rinci tentang Prosedur
yang harus dilakukan oleh setiap anggota Polri/PNS dalam melakukan
tindakan yang belum diatur secara jelas berdasarkan Undang-undang,
Peraturan Kapolresta Bogor Kota dan Sop dibuat untuk mengatur dan
mengikat bagi internal Polri maupun masyarakat dalam mendukung
tercapainya pembangunan nasional khususnya di wilayah hukum Polresta
Bogor Kota.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 67
Kerangka regulerasi dalam Renstra Polri tahun 2020-2024 memuat
rencana pembuatan, penyempurnaan SOP yang dinilai perlu dan masih valid
dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri selama 5 (lima) tahun kedepan
terutamanya dalam rangka mendukung RPJMN/ RPJMD tahun 2020-2024.
Kerangka regulasi Polresta Bogor Kota pada Renstra tahun 2020-
2024, yang perlu disusun dan dilakukan pembenahan adalah :
a. Pembuatan Peraturan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Polresta Bogor
Kota terkait Tupoksi Polri satuan masing-masing yang tidak bertentangan
dengan peraturan yang ada/lebih tinggi diatasnya;
b. Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) yang belum diatur secara
rinci dan tegas dalam aturan yang ada/aturan yang lebih tinggi, agar ada
ketegasan dan pertanggungjawaban bagi personel Polri/PNS dalam
menjalankan tugasnya.
6. Kerangka Kelembagaan
NO SASARAN STRATEGIS
STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN
SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sistem pengawasan Polresta Bogor Kota yang akuntabel guna mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan melayani
Meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polri yang andal
Pembentukan satuan pengamanan Objek Vital Polresta Bogor Kota
Terbentuknya Satpam Obvit Polresta Bogor Kota
X X
Penggabungan 6 Polsek wilayah Kab Bogor Masuk ke Polresta Bogor Kota
Tergabungnya Wilayah Hukum Polsek Ciomas, Tamansari, Cijeruk, Caringin, Ciawi, Dramaga ke Polresta Bogor Kota
X X X X
6.1. Kerangka Kelembagaan Polda Jabar
Douglas North mendefinisikan kerangka kelembagaan (institusional
freamwork) sebagai keseluruhan aturan main disuatu masyarakat, atau
secara lebih formal, batasan-batasan yang diciptakan manusia sendiri untuk
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 68
membentuk atau mengatur interaksi antar manusia. Kerangka kelembagaan
merupakan suatu bentuk entitas infrastruktur, karena kerangka kelembagaan
itu “menjadi dasar atau membentuk struktur insentif dalam kegiatan
pertukaran antar manusia, baik yang bersifat politik, sosial maupun ekonomi.
Kelembagaan atau infrastruktur lunak sebagai keseluruhan kerangka
aturan (mulai dari konstitusi hingga aturan teknis pelaksanaan), serta struktur
organisasi perumus, pelaksanaan dan pengawasan.
Kerangka kelembagaan yang baik juga memiliki mekanisme
penegakan atau pelaksanaan (enforcevent ) yang terarah dan konsisten,
serta jauh dari berbagi pertimbangan ad hoc yang biasa tersisipi kepentingan
sepihak pribadi atau golongan tertentu yang biasanya pula mengorbankan
kepentingan pihak lain. Suatu kerangka kelembagaan yang baik juga memiliki
mekanisme pelaksanaan yang kukuh, yang mampu menompang dan
mewujudkan berbagai aturan atau rencana di atas kerja menjadi kenyataan di
lapangan. Kerangka kelembagaan merupakan perkembangan dari konsepsi
good and clean govermance sebagai fondasi pembangunan.
Kerangka kelembagaan untuk tingkat Polda Jabar hanya bersifat
mengusulkan kepada satuan atas bila ada peluang kerangka struktur
(Skeleton) sesuai kebutuhan organisasi ditingkat Satker/Satwil atau
memberikan saran masukan bila adanya ketidaksesuaian dalam
implementasi mekanisme kelembagaan yang ada, adapun yang menjadi
pertimbangan dan persetujuan tetap menjadi keputusan dan kewenangan
Kapolri.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Polri pada tingkat Polda, Polres dan
Polsek saat ini telah diatur dalam Perakap 22 dan 23 tahun 2010, dalam
pelaksanaannya sudah memasuki tahun kelima Renstra tahap II tahun 2010-
2014, keberadaan kelembagaan Polri tentang struktur organisasi dan tata
kerja Polri dari hasil kajian dan saran masukan diperlukan adanya
penyempurnaan dan peninjauan kembali Peraturan Kapolri Nomor 22 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja tingkat Polda, dan Peraturan Kapolri
Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja tingkat
Polres dan Polsek, meliputi Revisi Tugas Pokok dan fungsi Polri (Tupoksi),
Penataan Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP),
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 69
Penataan/peninjauan Struktur Organisasi serta perubahan nomenklatur
strukur organisasi.
Dalam penyelenggaraan kerangka kelembagaan Polda Jabar dan
jajaran telah melakukan hal-hal sbb :
a. Memberikan saran masukan terkait kajian Struktur Organisasi dan Tata
Kerja pada tingkat Polda, Polres dan Polsek;
b. Turut serta memberikan saran masukan tentang pengkajian yang
berkaitan dengan Tupoksi satuan organisasi tingkat Polda, Polres, dan
Polsek yang diselenggarakan Mabes Polri;
c. Mengusulkan penataan dan Reposisi tipelogi Polsek di jajaran Polda
Jabar, disesuaikan berdasarkan kebutuhan, kondisi geografis, kondisi
kamtibmas dan analisa beban kerja;
d. Turut serta memberikan saran masukan pengkajian yang berkaitan
dengan penataan jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bidang pembinaan/
administrasi pada tingkat Kewilayahan. Hasil pengkajian telah ditindak
lanjuti dengan penerbitan keputusan Kapolri Nomor 442 Tahun 2013
tentang Penyetaraan dengan kepangkatan PNS Polri pada Jabatan
tingkat Satuan Kewilayahan;
e. Mengusulkan pembentukan satuan kewilayahan baru yaitu Polres
Bandung Barat dan Polres Pangandaraan, disesuaikan dengan adanya
pengembangan wilayah adminitrasi pemerintahan daerah;
f. Mengusulkan peningkatan tipologi Polsek dan Polsubsektor;
g. Mengusulkan peningkatan tipologi Polres menjadi Polresta (Polres Bogor,
Polres Karawang, Polres Cirebon dan Polres Bandung) disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi dan beban kerja;
h. Mengusulkan pembentukan Polsubsektor, Unit Lantas Polsek Rural dan
Prarural, Satpolair dan Satpamobvit Polres di jajaran Polda Jabar;
i. Mengusulkan penataan wilayah hukum Polres/Polsek (Polres Sukabumi
Kota dengan Polres Sukabumi, Polres Cimahi dengan Polres Bandung,
Polres Tasik Kota dengan Polres Tasik, Polres Cirebon Kota dengan
Polres Cirebon) disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, letak geografis
dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 70
j. Mengusulkan pembentukan dan pengembangan Rumkit Bhayangkara
Polri (Rumkit Bhayangkara Sartika Asih Bandung dan Rumkit
Bhayangkara Indramayu);
k. Mengusulkan Unit pelayanan kesehatan di tingkat Polres jajaran Polda
Jabar;
l. Mengusulkan perubahan nomenklatur Polsek di jajaran Polres Cirebon
Kota dan Polsek Dawuan menjadi Polsek Kasokandel Polres Majalengka
disesuaikan dengan wilayah admintrasi kecamatan dimana Polsek
tersebut ada;
m. Mengusulkan pembangunan Polres, Polsek, Polsubsektor, Mako Brimob,
Ruang Tahti, SPN Cisarua, Ruangan kerja Satfung/Satwil dan
pembangunan sarana prasarana di jajaran Polda Jabar;
6.2. Kerangka Kelembagaan Polresta Bogor Kota
Kerangka kelembagaan (institusional freamwork) adalah mekanisme aturan
yang tersusun, memiliki ikatan satu dengan yang lainnya, mengatur tata cara kerja
tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. Kerangka
kelembagaan sebagai suatu bentuk entitas infrastruktur, karena kerangka
kelembagaan itu “menjadi dasar atau membentuk struktur insentif dalam kegiatan
pertukaran antar manusia, baik yang bersifat politik, sosial maupun ekonomi.
Kelembagaan atau infrastruktur lunak sebagai keseluruhan kerangka aturan (mulai
dari konstitusi hingga aturan teknis pelaksanaan), serta struktur organisasi
perumus, pelaksanaan dan pengawasan.
Kerangka kelembagaan yang baik juga memiliki mekanisme penegakan
atau pelaksanaan (enforcement) yang terarah dan konsisten, serta jauh dari
berbagi pertimbangan ad hoc yang biasa tersisipi kepentingan sepihak pribadi atau
golongan tertentu yang biasanya pula mengorbankan kepentingan pihak lain.
Suatu kerangka kelembagaan yang baik juga memiliki mekanisme pelaksanaan
yang kukuh, yang mampu menompang dan mewujudkan berbagai aturan atau
rencana di atas kerja menjadi kenyataan di lapangan. Kerangka kelembagaan
merupakan perkembangan dari konsepsi good and clean govermance sebagai
fondasi pembangunan.
Kerangka kelembagaan satker Polresta Bogor Kota memberikan saran masukan
bila adanya ketidaksesuaian dalam implementasi mekanisme kelembagaan yang
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 71
ada, adapun yang menjadi pertimbangan Kapolda yang ditingkatkan adapun
keputusannya kewenangan Kapolri.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Polri pada tingkat Polres dan Polsek
saat ini telah diatur dalam Perakap 23 tahun 2010, dalam pelaksanaannya sudah
memasuki tahun kelima Renstra tahap II tahun 2010-2014, keberadaan
kelembagaan Polri tentang struktur organisasi dan tata kerja Polri dari hasil kajian
dan saran masukan diperlukan adanya penyempurnaan dan peninjauan kembali
Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja tingkat Polres dan Polsek, meliputi Revisi Tugas Pokok dan fungsi Polri
(Tupoksi), Penataan Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP),
Penataan/peninjauan Struktur Organisasi serta perubahan nomenklatur strukur
organisasi.
Dalam penyelenggaraan kerangka kelembagaan Polresta Bogor Kota dan
jajaran telah melakukan hal-hal sbb :
a. Memberikan saran masukan terkait kajian Struktur Organisasi dan Tata Kerja
pada tingkat Polres dan Polsek;
b. Turut serta memberikan saran masukan tentang pengkajian yang berkaitan
dengan Tupoksi satuan organisasi tingkat Polres, dan Polsek yang
diselenggarakan Mabes Polri;
c. Mengusulkan penataan dan reposisi tipologi Polres menjadi Polres Kota,
disesuaikan berdasarkan kebutuhan, kondisi geografis, kondisi kamtibmas dan
analisa beban kerja;
d. Mengusulkan pembentukan satuan pengamanan objek vital di Polresta Bogor
Kota;
e. Mengusulkan unit pelayanan kesehatan di tingkat Polresta Bogor Kota;
f. Mengusulkan penambahan Polsek yang ada di Polres Bogor masuk ke wilayah
hukum Polresta Bogor Kota dalam rangka mendekatan pelayanan kepolisian
kepada masyarakat.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 72
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
1. Target Kinerja
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi dari Polres Kota Bogr Kota,
serta dalam rangka mendukung untuk dapat dicapainya kebijakan pada level
nasional, level Polri dan level Polda Jawa Barat, maka Polres Kota Bogr Kota
telah menetapkan 5 (lima) tujuan yang didukung dengan 5 (lima) sasaran
strategis yang merupakan kondisi-kondisi yang ingin dicapai secara nyata oleh
Polres Kota Bogr Kota untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh dari
hasil (outcome) yang berdasarkan pada satu atau beberapa program. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan capaian suatu sasaran strategis, setiap sasaran
strategis diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama.
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SI
Keamanan
dan Ketertiban
Kota
IKU
Polres
Indeks
Keamanan dan
Ketertiban Kota 3,1 3,2 3,2 3,3 3,4
Polres Kota
Bogor Kota
SS1
Pemeliharaan
Keamanan
dan Ketertiban
Masyarakat
IKU1
Indeks
Harkamtibmas
Polres Kota
Bogor Kota
78,93 81,08 83,69 86,07 87,72
Satlantas,
Satbinmas,
Satintelkam ,
Satreskrim ,
Satnarkoba,
Satsabhara,
Unitpamobvit,
Bagops.
SS2
Penegakkan
Hukum
Secara
Berkeadilan
IKU2
Indeks Gakkum
Polres Kota
Bogor Kota
86,55 87,25 87,75 88,5 89
Sat Reskrim,
Satreskrim,
Satnarkoba,
Satlantas,
Sattahti.
SS3
Profesionalis-
me SDM
Polres Kota
Bogor Kota
IKP1
Indeks
Profesionalitas
SDM Polres Kota
Bogor Kota
54 54 55 55 56 Bagsumda
SS4
Modernisasi
teknologi
Polres Kota
Bogor Kota
IKP2
Survey Kepuasan
Penggunaan
Alkom
50%
55%
60%
65%
70% Tipol
IKP3
Persentase
Pemebuhan
Pembangunan
50% 51% 52% 53% 54% Subbaglog
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 73
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
Bangunan
Jajaran Polres
Kota Bogor Kota
IKP4
Persentase
Pemenuhan
Ketersediaan
ADK pada
Almatsus Polres
70%
72%
76%
78%
80% Subbaglog
IKP5
Persentase Berita
Negatif yang
Dianalisa
90%
92%
94%
96%
98% Subbag humas
SS5
Sistem
pengawasan
Polres Kota
Bogor Kota
yang
akuntabel
guna
mendukung
tata Kelola
pemerintah
yang bersih
dan melayani
IKP6 Nilai SAKIP 77,8 78,1 78,7 79,7 81
Siwas
IKP7 NILAI RBP 87.5 88 88,5 89 89,5
Bagren
IKP8
Indeks Kepuasan
Layanan
Kepolisian (IKLK)
84,33 85,50 86,66 87,83 89,00 Satlantas,
Satintelkam ,
Urkes ,
IKP9 Nilai Kinerja
Anggaran
92,30 92,40 92,50 93,00 93,20 Bagren
IKP10
Presentase
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
90,88 92,00 92,75 93,50 94,25
Siwas ,
Satnarkoba ,
Satreskrim
dan Sipropam
IKP11
Presentase
Penyelesaian
Masalah Hukum
95.00 95.30 95.60 96.00 96.30 Subbag
Hukum
2. Batang Target Kinerja
a. Sasaran Strategi 1
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS1
Pemeliharaan
Keamanan
dan Ketertiban
Masyarakat
IKU1
Indeks
Harkamtibmas
Polres Kota
Bogor Kota
78,93 81,08 83,69 86,07 87,72
Satlantas,
Satbinmas,
Satintelkam ,
Satreskrim ,
Satnarkoba,
Satsabhara,
Unitpamobvit,
Bagops.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 74
b. Sasaran Strategi 2
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS2
Penegakkan
Hukum
Secara
Berkeadilan
IKU2
Indeks Gakkum
Polres Kota
Bogor Kota
86,55 87,25 87,75 88,5 89
Sat Reskrim,
Satreskrim,
Satnarkoba,
Satlantas,
Sattahti.
c. Sasaran Strategi 3
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS3
Profesionalis-
me SDM
Polres Kota
Bogor Kota
IKP1
Indeks
Profesionalitas
SDM Polres Kota
Bogor Kota
54 54 55 55 56 Bagsumda
d. Sasaran Strategi 4
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS4
Modernisasi
teknologi
Polres Kota
Bogor Kota
IKP2
Survey Kepuasan
Penggunaan
Alkom
50%
55%
60%
65%
70% Tipol
IKP3
Persentase
Pemebuhan
Pembangunan
Bangunan
Jajaran Polres
Kota Bogor Kota
50% 51% 52% 53% 54% Subbaglog
IKP4
Persentase
Pemenuhan
Ketersediaan
ADK pada
Almatsus Polres
70%
72%
76%
78%
80% Subbaglog
IKP5
Persentase Berita
Negatif yang
Dianalisa
90%
92%
94%
96%
98% Subbag humas
e. Sasaran Strategi 5
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS5 Sistem
pengawasan IKP6 Nilai SAKIP
77,8 78,1 78,7 79,7 81 Siwas
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 75
SASARAN
STRATEGI Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
Polres Kota
Bogor Kota
yang
akuntabel
guna
mendukung
tata Kelola
pemerintah
yang bersih
dan melayani
IKP7 NILAI RBP 87.5 88 88,5 89 89,5
Bagren
IKP8
Indeks Kepuasan
Layanan
Kepolisian (IKLK)
84,33 85,50 86,66 87,83 89,00 Satlantas,
Satintelkam ,
Urkes ,
IKP9 Nilai Kinerja
Anggaran
92,30 92,40 92,50 93,00 93,20 Bagren
IKP10
Presentase
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
90,88 92,00 92,75 93,50 94,25
Siwas ,
Satnarkoba ,
Satreskrim
dan Sipropam
IKP11
Presentase
Penyelesaian
Masalah Hukum
95.00 95.30 95.60 96.00 96.30 Subbag
Hukum
3. Cabang Target Kinerja
a. Sasaran Strategi 1
SASARAN STRATEGI INDIKATOR
KINERJA
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS1 Pemeliharaan
Keamanan dan
Ketertiban
Masyarakat
IKU1 Indeks
Harkamtibm
as
78,93 81,08 83,69 86,07 87,72
Satlantas,
Satbinmas,
Satintelkam ,
Satreskrim ,
Satnarkoba,
Satsabhara,
Unitpamobvit,
Bagops.
Kepolisian Negara Indonesia (POLRI) merupakan salah satu institusi penting
dalam suatu negara hukum sebagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2002 pasal 2 bahwa
“Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat”. Fungsi Polri dibidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat (Kamtibmas) adalah salah satu wujud pelaksanaan tugas-tugas Polri
yang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suatu keadaan yang tertib, tentram, dan
teratur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagai alat negara utama yang berperan
dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban, Polri memegang kewenangan dan kendali
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 76
penuh terhadap pencapaian tujuan terwujudnya Kamtibmas tersebut, tentu saja dalam
pelaksanaan tugasnya, masyarakat dan komponen bangsa lainnya harus pula secara
proaktif membantu Polri dalam mewujudkan Kamtibmas.
Hal ini sesuai dengan yang diatur di dalam UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Polri
bahwa yang dimaksud dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) adalah
suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional yang ditandai dengan terjaminnya keamanan, ketertiban dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina
serta pengembangan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkap, mencegah dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk bentuk gangguan lainnya
yang dapat meresahkan masyarakat. Bhabinkamtibmas merupakan program Mabes Polri
untuk mendekatkan polisi dan membangun kemitraan dengan masyarakat.
Bhabinkamtibmas mewujudkan misi melayani masyarakat dalam bentuk nyata agar
peranan polisi dapat dirasakan langsung masyarakat desa dalam bentuk pendekatan
pelayanan.
LANGKAH-LANGKAH:
a. Intelakam melakukan pemetaan atas daerah rawan kamtibmas, dan memberikan
prioritas untuk pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawasan dan patroli. Sehingga
pemetaaan yang dibuat akan menjadi pedoman semua fungsi yang mengemban
pemeliharaan Kamtibmas;
b. Satuan Binmas melakukan penyuluhan kepada masyarakat setelah adanya mapping
dari intelkam yang dianggap rawan sehingga apa yang dilakukan berkontribusi kepada
masyarakat dengan pnyuluhan yang dilakukan;
c. Satuan Sabhara melakukan pengaturan dan patrol di daerah rawan yang ada di Kota
Bogor, sehingga dengan adanya kehadiran Polisi timbulnya rasa aman pada masyaraka
yaitu dengan patroli dan pengaturan;
d. Sat Lantas mengakukan dikmas lantas kepada masyarakat atau pelajar dalam berlalu
lintas serta membuat sadar masyarakat akan pentingnya berlalulintas;
e. Bagian operasi dengan melakukan kegiatan operasi kewilayahan yaitu dengan operasi
operasi yang dilakukan sehingga masyarakat lebih sadar terhadap masyarakat;
Satreskrim dan Satnarkoba melakukan tindakan penyuluhan yang dilakukan narkoba dalam
penegakkan hukum narkoba dan reskrim tentang kesadaran masyarakat dalam
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 77
berhubungan dengan penegakkan hukum yang dilaksanakan oleh sat narkoba dan sat
reskrim. Tindakan yang dilakukan harus berdasarkan SOP dan program tetap sesuai
Peraturan Kapolri.
b. Sasaran Strategi 2
SASARAN
STRATEGI
INDIKATOR
KINERJA
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS2 Penegakan
hukum dan
berkeadilan
IKU2 Indeks
Gakkum
Polresta
Bogor Kota
86,55 87,25 87,75 88,5 89 Sat Reskrim,
Satreskrim,
Satnarkoba,
Satlantas,
Sattahti.
Penegakkan hukum yang berkeadilan merupakan ide-ide atau konsep-konsep tentang
keadilan, kebenaran, kemamfaatan sosial, dan sebagainya. Penegakan hukum yang
berkeadilan merupakan usaha untuk mewujudkan ide dan konsep-konsep tadi menjadi
kenyataan. Dengan mewujudkan nilai-nilai atau kaedah-kaedah yang memuat keadilan dan
kebenaran, penegakan hukum bukan hanya menjadi tugas dari para penegak hukum yang
sudah di kenal secara konvensional, tetapi menjadi tugas dari setiap orang.
LANGKAH-LANGKAH:
a. Satreskrim melakukan penegakkan hukum tindak pidana yang berkeadilan, dengan
mengedepakan profesionalisme, proposional dan porposional serta melakukan tindakan
penegakkan hukum yang terukur, dengan melakukan tindakan penyelidikan, penyidikan
sehingga limpah perkara ke kejaksanaan dalam perkara pidana umum, kejahatan
kekerasan, kejahatan tertentu, pidana korupsi, pidana kekerasan perempuan dan anak;
b. Resnarkoba melakukan penegakkan hukum tindak pidana yang berkeadilan, dengan
mengedepakan profesionalisme, proposional dan porposional serta melakukan tindakan
penegakkan hukum yang terukur, dengan melakukan tindakan penyelidikan, penyidikan
sehingga limpah perkara ke kejaksanaan dalam perkara pidana narkoba;
c. Sabhara melakukan penegakkan hukum tindak pidana yang berkeadilan, dengan
mengedepakan profesionalisme, proposional dan porposional serta melakukan tindakan
penegakkan hukum yang terukur, dengan melakukan tindak pidana ringan atau Tipiring;
d. Lantas melakukan penegakkan hukum tindak pidana yang berkeadilan, dengan
mengedepakan profesionalisme, proposional dan porposional serta melakukan tindakan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 78
penegakkan hukum yang terukur, dengan melakukan tindakan penyelidikan, penyidikan
perkara pidana yang berkaitan dengan lalulintas sehingga limpah perkara ke
kejaksanaan dalam perkara pidana umum
e. Binmas melakukan penegakkan hukum tindak pidana yang berkeadilan, dengan
mengedepakan profesionalisme, proposional dan porposional serta melakukan tindakan
penegakkan hukum yang terukur, dengan melakukan tindakan perkara ringan dengan
penyelesaian perkara ringan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas
c. Sasaran Strategi 3
SASARAN
STRATEGI
INDIKATOR
KINERJA
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS3 Profesionalis
me SDM
IKP1 Indeks
Profesionalit
as SDM
54 54 55 55 56 Bagsumda
Profesionalisme menunjukkan hasil kerja yang sesuai sesuai dengan standar teknis atau
etika sebuah profesi. Aktivitas kerja itu lazim berhubungan dengan penghasilan dalam
bentuk uang. Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi institusi
persyaratan dasarnya adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan
yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program
tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai dan fasilitas yang memadai dan
fasilitas yang mendukung.
LANGKAH-LANGKAH
a. Profesional SDM merupakan seseorang, ataupun sekumpulan orang yang mengemban
amanat untuk memperoleh, memelihara, dan mengembangkan personel untuk
memenuhi kebutuhan pengetahuan dan keahlian guna mencapai efektivitas organisasi
dalam mencapai visi dan misinya;
b. Pada akhirnya profesional SDM akan mampu mewujudkan suatu sasaran luhur yaitu
kesetaraan, keadilan, dan kemakmuran bagi karyawan untuk terciptanya pelipatgandaan
nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) di Polresta Bogor
Kota.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 79
d. Sasaran Strategi 4
SASARAN
STRATEGI
Indikator Kinerja
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS4 Modernisasi
teknologi Polres
Kota Bogor Kota
IKP2 Survey
Kepuasan
Penggunaan
Alkom
50% 55% 60% 65% 70% Tipol
IKP3 Persentase
Pemebuhan
Pembangun
an
Bangunan
Jajaran
Polres Kota
Bogor Kota
50% 51% 52% 53% 54% Subbaglog
IKP4 Persentase
Pemenuhan
Ketersediaa
n ADK pada
Almatsus
Polres
70% 72% 76% 78% 80% Subbaglog
IKP5 Persentase
Berita
Negatif yang
Dianalisa
90% 92% 94% 96% 98% Subbag humas
Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan, kawasan, kota atau wilayah
(spatial space) sehingga memungkinkan ruang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.
Infrastuktur metujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,
bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan
permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya, upaya
memperbaiki lingkungan membutuhkan keseimbangan antar tingkat kebutuhan
masyarakat. Unsur –unsur penyelenggaraan pelayanan informasi yang disurvey antara lain
unsur persyaratan, prosedur, waktu pelayanan, biaya/tariff, produk spesifik jenis pelayanan,
kompetensi, perilaku, maklumat pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat serta
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 80
saran dan masukan dari masyarakat.
Langkah-Langkah:
a. Survey Indek Kepusan Pelayanan Perawatan Internet ;
b. Survey Indek Kepusan Pelayanan Perawatan Asisnet;
c. Survey Indek Kepusan Pelayanan Perawatan HT dan cek Tower.
Langkah-Langkah:
a. Adanya kantor pada Bagian yang memenuhi standar prototype dengan harwatnya;
b. Adanya kantor pada Satuan Fungsi yang memenuhi standar prototype dengan
harwatnya;
c. Adanya kantor pada Seksi yang memenuhi standar prototype dengan harwatnya.
Langkah-Langkah:
a. Ketersediaan Administrasi Dokumen Komputer pada tiap bagian beserta dengan
harwatnya;
b. Ketersediaan Administrasi Dokumen Komputer pada tiap satuan fungsi beserta dengan
harwatnya;
c. Ketersediaan Administrasi Dokumen Komputer pada tiap seksi beserta dengan
harwatnya.
Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat
keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata.
Langkah-Langkah:
a. Subbag Humas melakukan kesepakatan atau MoU dengan media social dan electronic;
b. Subbag Humas menyajikan berita tentang kinerja Polresta Bogor Kota;
c. Subbag Humas menjawab berita negatif terhadap berita yang ditujukan kepada Polresta
Bogor Kota.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 81
e. Sasaran Strategi 5
SASARAN
STRATEGI
INDIKATOR
KINERJA
TARGET Penanggung
Jawab Data 2020 2021 2022 2023 2024
SS5
SS5
Sistem
pengawasan
Polres Kota
Bogor Kota yang
akuntabel guna
mendukung tata
Kelola
pemerintah yang
bersih dan
melayani
Sistem
pengawasan
Polres Kota
Bogor Kota yang
akuntabel guna
mendukung tata
Kelola
pemerintah yang
bersih dan
melayani
IKP6 Nilai SAKIP 77,8 78,1 78,7 79,7 81 Siwas
IKP7 NILAI RBP 87.5 88 88,5 89 89,5 Bagren
IKP8 Indeks
Kepuasan
Layanan
Kepolisian
(IKLK)
84,33 85,50 86,66 87,83 89,00 Satlantas,
Satintelkam ,
Urkes ,
IKP9 Nilai Kinerja
Anggaran
92,30 92,40 92,50 93,00 93,20 Bagren
IKP10 Presentase
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
90,88 92,00 92,75 93,50 94,25 Siwas ,
Satnarkoba ,
Satreskrim dan
Sipropam
IKP11 Presentase
Penyelesaian
Masalah
Hukum
95.00 95.30 95.60 96.00 96.30 Subbag Hukum
Good Governance adalah suatu peyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
Nilai Sakip pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian
keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama.
Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta
bagi penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara.
Langkah-Langkah:
a. Menyusun Indikator Kinerja Utama Polresta Bogor Kota Tahun 2020-2024;
b. Menyusun Rencana Strategi Polresta Bogor Kota Tahun 2020-2024;
c. Menyusun Perjanjian Kinerja yang dijabarkan dalam Rencana aksi Kinerja Tahun 2020-
2024;
d. Menyusun Rencana Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan Tahun 2020-
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 82
2024;
e. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKIP) Polresta Bogor Kota Tahun
2020-2024.
f. Selanjutnya penilaian produk tersebut dilakukan oleh siwas untuk diverifikasi dan dinilai
oleh irwasda Polda Jabar dan nilai yang diharapkan sesuai dengan target yang akan
dicapai oleh Polresta Bogor Kota.
Nilai RBP dengan Langkah-Langkah:
a. Manajemen perubahan;
b. Penataan peraturan perundang- undangan;
c. Penataan dan penguatan organisasi;
d. Penataan tatalaksana;
e. Penataan sistem manajemen SDM;
f. Penguatan Akuntabilitas;
g. Penguatan pengawasan;
h. Peningkatan kualitas pelayanan public.
Action Plan ini juga diselaraskan dengan Grand Strategi Polri Pelayanan merupakan suatu
proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik melalui media berita,
membentuk budaya instansi secara internal, maupun melakukan komunikasi tentang
pandangan perusahaan kepada para pemimpin pemerintahan serta publik lainnya yang
berkepentingan. pelayanan prima menurut orang awam atau secara umum diartikan
sebagai layanan yang memberikan keramahan dan kejelasan yang benar-benar jelas.
Layanan prima memang tak lepas dari yang namanya kepuasan pelanggan. Jadi secara
umum ini berarti pelayanan yang akan memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi
pelanggan. Dengan adanya layanan prima tersebut akan memberikan feedback baik yaitu
pelanggan akan senantiasa memakai produk Anda dan tidak akan berpindah ke lain hati.
Gambaran umumnya seperti itu, jika menurut para ahli pasti pengertiannya sudah lain lagi.
Pelayanan prima itu meliputi banyak kualitas. Kualitas di sini seperti kualitas untuk dari
produk, proses, lingkungan, jasa dan manusia. Jadi, pelayanan prima itu bisa dilihat dari
beberapa aspek tersebut. Memberikan pelayanan yang prima itu sangat penting bagi
seseorang yang melakukan pelayanan terhadap masyarakat.
LANGKAH-LANGKAH :
a. Pelayanan bidang penerbitan SIM secara selektif, mudah, cepat, transparan, akuntabel
dan tidak diskriminatif;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 83
b. Penerbitan administrasi yang dipungut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (PP No.31
Tahun 2004 tentang tarif atas PNBP yang berlaku pada Polri) Biaya SIM baru: Rp.
120.000 untuk SIM A dan Rp. 100.000 untuk SIM C, Biaya SIM Perpanjangan : Rp.
80.000,- Ketentuan persyaratan berlaku bagi pemohon, tidak memperberat dan atau
mengurangi persyaratan diluar ketentuan waktu penyelesaian sesuai nomor urut atau
sistem metode FIFO (First In First Out). Pembayaran administrasi harus melalui BRI;
c. Mempedomani SOP (Standar Operational Procedure) dan sesuai standar waktu yang
ditentukan, tidak berbelit-belit. Penerbitan SIM baru : 115 menit, Perpanjangan SIM : 30
menit;
d. SPKT melakukan pelayanan terhadap masyarakat yang memerlukan bantuan dengan
cepat murah dan nyaman, menerima pengaduan apabila terjadi tindak pidana atau
perbuatan melanggar hukum, atau administrasi yang berkaitan dengan hukum atau yang
lainnya;
e. Urkes melakukan pelayanan baik terhadap anggota yang sakit atau masyarakat yang
memerlukan bantuan kesehatan, sehingga anggota dapat melakukan pekerjaannya
dengan tubuh yang sehat;
f. Sat Intelkam melakukan pelayanan di bidang pembuatan Surat Ketertangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dan pelayanan Ijin Keramaian yang produknya dikeluarkan oleh Sat
Intelkam.
Evaluasi Kinerja Anggaran adalah proses untuk melakukan pengukuran, penilaian, dan
analisis atas Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan dan tahun anggaran sebelumnya
untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan Kinerja Anggaran.
Evaluasi Kinerja Anggaran yang dilakukan untuk menghasilkan informasi mengenm
kualitas informasi Kinerja yang tertuang dalam dokumen RKA-K/ L termasuk relevansinya
dengan dinamika perkembangan keadaan termasuk perubahan kebij akan pemerintah.
Langkah-Langkah:
a. Capaian keluaran;
b. Penyerapan anggaran;
c. Efisiensi;
d. Konsistensi perencanaan.
Profesional mengacu pada kompetensi pemberi layanan, sedangkan responsif mengacu
pada sikap tanggap terhadap masukan, tuntutan, maupun keluhan yang muncul dari
masyarakat sebagai pihak penerima layanan. Maka upaya perbaikan pelayanan kepada
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 84
masyarakat adalah sebuah proses, bukan tujuan. Proses yang berkelanjutan dan dilakukan
secara terus menerus. Upaya dalam memberikan pelayanan yang responsif dilakukan
dengan menyediakan akses yang mudah untuk menerima keluhan atau pengaduan.
Adapun layanan yang diterima oleh Polresta Bogor Kota sebagai berikut:
Langkah-Langkah:
a. Penyalahgunaan wewenang aparat yang diawasi oelah siwas;
b. Kualitas pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh sat narkoba dan reskrim;
c. Korupsi/ pungli dilakukan oleh oknum sat narkoba dan reskrim;
d. Hukum peradilan dan HAM oleh seksi propam.
Penyelesaian pelanggaran disiplin bertujuan untuk terwujudnya integritas disiplin dan
tercapainya kepastian hukum dalam rangka pemeliharaan disiplin dan penegakkan hukum
disiplin di lingkungan Polri. Penyelesaian pelanggaran disiplin bersifat tetap dan melekat
pada atasan yang berhak menghukum (Ankum). Ankum berwenang memerintahkan Provos
dan/ atau Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan pelanggaran disiplin oleh
anggota Polri. Pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin didasarkan atas laporan,
tertangkap tangan, temuan oleh petugas. Laporan sebagaimana dimaksud diatas
disampaikan oleh setiap orang baik lisan maupun tertulis kepada petugas yang berwenang
atas adanya pelanggaran disiplin. Laporan yang disampaikan, dituangkan dalam bentuk
laporan Polisi yang dibuat oleh Provos. Tertangkap tangan dapat langsung diperiksa oleh
Provos. Penindakan dan pemeriksaan terhadap pelaku yang tertangkap tangan, dapat
dilakukan tanpa surat perintah. Temuan merupakan pelanggaran yang ditemukan oleh
pejabat pengawasan fungsional maupun struktural. Hasil temuan selanjutnya diserahkan
kepada Provos melalui Ankum untuk proses penyelesaiannya. Bentuk penyelesaian
pelanggaran disiplin adalah pemberian sanksi disiplin berupa tindakan disiplin dan
hukuman disiplin. Tindakan disiplin diberikan, kepada anggota Polri yang melakukan
pelanggaran disiplin yang sedemikian ringan sifatnya, penjatuhan sanksi langsung
dilaksanakan oleh Atasan tanpa melalui sidang disiplin berupa teguran lisan dan tindakan
fisik. Sanksi tersebut bersifat pembinaan dan tidak bertentanan dengan peraturan
perundang–undangan dan tindakan disiplin tersebut tidak menghapus kewenangan Ankum
untuk menjatuhkan hukuman disiplin guna dapat menyelesaikan masalah hukum oleh
subbag hukum guna memberikan perlindungan dan menyelesaikan masalah hukum bagi
personel dan atau ASN yang dilakukan pembelaan oleh subbag hukum, sehingga apa yang
dilakukan dapat memberikan kontribusi positif bagi satker.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 85
Langkah-Langkah:
a. Memberikan konsultasi hukum bagi personel yang melanggar
b. Memberikan sosialisasi hukum agar personel tidak melanggar;
c. Memberikan membelaan bagi personel yang diperiksa;
d. Memberikan pembelaan bagi instutusi yang akan dipraperadilankan.
1. Penjabaran Indek Harkamtibmas
Satintelkam
Sasaran
strategi
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Indikator
kinerja
Indeks Harkamtibmas
Program Harkamtibmas
Sasaran
program
1. Mengembangkan langkah-langkah strategi, dalam mencegah suatu
potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas,
sampai kepada penanggulangan sumber kejahatan ketertiban dan
konflik di masyarakat dan sektor sosial budaya, politik, ekonomi.
2. Memperluas Kerjasama bidang keamanan, Pendidikan dan
pelatihan dengan kementrian/Lembaga baik didalam maupun luar
negeri.
3. Mendekatkan polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar
terdorong bekerjasama dengan kepolisian secara proaktif dan
saling mengandalkan untuk membantu tugas kepolisian dalam
menciptakan keamanan dan ketertiban Bersama (Community
Policing)
4. Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban
agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat Indonesia
dalam beraktifitas untuk meningkatkan kulitas hidup yang bebas
dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan
cidera.
5. Menanggulangi gangguang keamanan dan ketertiban masyarakat,
berkadar tinggi, kerusuhan masa, kejahatan terorganisir bersenjata
api dan bahan peledak
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 86
Indikator
kinerja
program
1. Jumlah Kegiatan Intelejen yang dapat menurunkan potensi
gangguan keamanan dalam negeri.
2. Jumlah jaringan di bidang ipoleksosbudhankam.
3. Jumlah produk intelejen yang dihasilkan
4. Jumlah kerjasama dengan departemen/ Instansi terpusat dan
daerah.
5. Jumlah kerjasama dengan Lembaga kepolisian di luar negeri.
6. Jumlah kerjasama keamanan dengan komponen masyarakat
7. Jumlah Kasat/Kanit Binmas yang telah mendapatkan pelatihan
Polmas.
8. Jumlah kriminalistas yang dapat ditindak oleh fungsi Baharkam
Polri.
9. Jumlah kegiatan pengaturan, penjagaan, patrol dan pengawalan
dijalan raya.
10. Jumlah pengamanan objek vital/ objek nasional dan VVIP.
11. Prosentase moderenisasi system peralatan utama dan peralatan
khusus yang mendukung penanggulanganan keamanan berkadar
tinggi.
Target 1. Melakukan analisis tentang Ipoleksobud hamkam di wilayah
Polresta Bogor Kota, dengan tersusunnya produk intelejen;
2. Tersusunnya informasi yang akurat terhadap terhadap peristiwa
yang akan terjadi;
3. Memberikan masukan kepada pimpinan terhadap perkiraan
intelejen;
4. Tersusunnya pedoman atau masukan terhadap sasaran dari
opsnal yaitu satreskrim, satnarkoba, satlantas, satsabhara,
satbinmas agar tugas dilapangan terarah, dengan pedoman data
potensi gangguan yang akan muncul di wilayah hukum Polresta
Bogor Kota;
5. Situasi dan kondisi terkendali dengan produk intelkam.
Satbinmas
Target 1. Terbinanya masyarakat dengan melakukan penyuluhan kepada
masyarakat guna dapat mengayomi dirinya sendiri dari kejahatan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 87
2. Tersosialisasinya informasi kepada masyarakat tentang modus
operandi ataupun informasi yang perlu diwaspadai oleh
masyarakat;
3. Terwujudnya masyarakat yang mengayomi dengan penyuluhan
masyarakat merasakan aman dan tertib.
Satsabhara
Target 1. Terlaksananya patrol yang dilakukan oleh sat sabhara diwilayah
hukum Polresta Bogor Kota;
2. Terwujudnya masyarakat yang merasakan aman dan nyaman
dengan kehadiran patrol Polisi diwilayah hukum Polresta Bogor
Kota, dengan kehadiran patrol Polisi memberikan rasa aman pada
masyarakat;
3. Terwujudnya patrol dialogis yang dilakukan sabhara sehingga
terjalinnya komunikasi antara polisi dan masyarakat, sehingga
muncul kemitraan antara polisi dan masyarakat.
Satlantas
Target 1. Tergelarnya anggota lalulintas dilapangan sehingga dapat
memberikan rasa aman dan lancer kepada masyarakat;
2. Terwujudnya pengaturan dan pengawalan terhadap VVIP yang
ada diwilayah hukum Polresta Bogor Kota, sehingga masyarakat
merasakan keberadaan polisi dilapangan;
3. Terwujudnya masyarakat yang tertib dengan patrol yang dilakukan
oleh sat lantas Polresta Bogor Kota.
Bagian Operasi
Target 1. Terlaksananya operasi yang dilakukan oleh Polresta Bogor Kota
sehingga memberikan rasa damai dengan dilakukannya operasi
kepolisian di wilayah hukum Polresta Bogor Kota.
2. Terselengaranya operasi kemanusian yang dilakukan oleh
Polresta Bogor Kota dengan mengedepankan perlindungan
kepada masyarakat yang akan menyelenggarakan ibadah.
Satreskrim
Target 1. Tertanganinya kasus yang dilaporkan oleh masyarakat kepada
Polisi serta memiliki kepastihan hukum kepada masyarakat;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 88
2. Tertanganinya kasus yang meresahkan masyarakat tentang
krimnalitas oleh Polisi sehingga merasa aman.
Satnarkoba
Target 1. Tertanganinya kasus yang meresahkan masyarakat yaitu tindak
pidana narkoba oleh Polisi sehingga merasa aman.
2. Penjabaran Indek penegakkan hukum.
Satreskrim
Sasaran
strategi
Penegakan hukum dan berkeadilan
Indikator
kinerja
Indeks Gakkum
Program Lindik Sidik
Sasaran
program
Terciptanya rasa aman terhadap kejahatan konvensional, kejahatan
transnasional, Kejahatan terhadap kekayaan negara.
Indikator
kinerja
program
1. Prosentase pengungkapan tindak pidana konvensional.
2. Prosentase pengungkapan tindak pidana Transnasional.
3. Prosentase pengungkapan tindak pidana kekayaan negara.
Satreskrim
Target 1. Terlaksananya penanganan kasus tindak pidana yang dilakukan
secara professional, proposional dan prosedural;
2. Terwujudnya kepastian hukum atas penanganan kasus yang
ditangani oleh satreskrim;
3. Terwujudnya penegakkan hukum yang berkeadilan dengan
memberikan kepastian hukum atas penanganan kasus criminal.
Satnarkoba
Target 1. Terlaksananya penanganan kasus tindak pidana narkoba yang
dilakukan secara professional, proposional dan prosedural;
2. Terwujudnya kepastian hukum atas penanganan kasus narkotika
yang ditangani oleh satnarkoba;
3. Terwujudnya penegakkan hukum yang berkeadilan dengan
memberikan kepastian hukum atas penanganan kasus narkoba.
Satlantas
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 89
Target 1. Terlaksananya penegakkan hukum atas pelanggaran lalulintas
yang dilakukan oleh pengemudi yang melanggar aturan berlalu
lintas, dengan Tindakan tilang kepada pelanggar;
2. Terwujudnya lalulintas yang tertib dan aman dengan tegasnya sat
lantas Polresta Bogor kota melakukan penegakkan hukum yang
berkeadilan;
3. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan
tindakan tegas yang terukur oleh sat lantas Polresta Bogor Kota.
c. Penjabaran Profesionalisme SDM
Bagian Sumber Daya Manusia
Sasaran
strategi
Profesionalisme SDM Polresta Bogor Kota
Indikator
kinerja
Indeks profesional SDM
Program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas tekhnis lainnya Polri
Sasaran
program
1. Menyelenggarakan Fungsi Manajemen Kinerja Polri secara
optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan
pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel
dan terintegrasi;
2. Mewujudkan aparat Polri yang profesional, Proporsional dan
akuntabel dalam rangka good governant sebagai implementasi
reformasi Polri;
3. Menyelenggarakan pengkajian, penelitian pengembangan yang
berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung tugas
kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan
teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri.
4. Menyelenggarakan Pembinaan dan advokasi hukum serta
membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok Polri selaku pelindung, pengayoman dan pelayanan
Indikator
kinerja
1. Jumlah kebijakan yang dapat mengoptimalkan kerja pelaksana
teknis.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 90
program 2. Prosentase kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
3. Prosentase perencanaan dan penganggaran berdasarkan
kerangka pengeluaran jangka menengah dengan kinerja secara
terpadu.
4. Prosentase pengelolaan keuangan yang akuntabel dan tepat
waktu.
5. Prosentase unit kerja yang menerapkan administrasi secara
akuntabel.
6. Prosentase kecukupan operasional pelaksanaan tugas pelayanan
internal.
7. Prosentase hasil pemeriksaan yang telah di tindaklanjuti.
8. Prosentase hasil tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat.
9. Menyelenggarakan pengkajian penelitian dan pengembangan
yang berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung
tugas kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan
peralatan teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri.
10. Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang
memenuhi standar keanaman internasional yang dilaksanakan
oleh litbang Polri.
11. Jumlah penyusunan dan pengkajian perundang- undangan.
12. Jumlah bantuan hukum/ saksi penterjemah/ biaya pengacara
penyelesaian hukum;
13. Jumlah pendapat dan saran hokum yang akan dibuat;
14. Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan.
Target 1. Terwujudnya personel yang memiliki kompetensi bekerja sesuai
dengan bidangnya;
2. Terwujudnya efektifitas kinerja sesuai dengan tupoksi yang
dikerjakan oleh personel;
3. Adanya sanksi dan penghargaan kepada personel yang
berprestasi.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 91
d. Penjabaran Moderenisasi Teknologi Polresta Bogor Kota
Seksi Teknologi Kepolisian
Sasaran
strategi
Moderenisasi Teknologi Polresta Bogor Kota
Indikator
kinerja
Survey kepuasan penggunaan alkom
Program Program Modernisasi Almatsus dan Sarana Prasarana Polri.
Sasaran
program
Mendukung tugas pembinaan dan operasinal Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik
kualitas maupun kuantitas.
Indikator
kinerja
program
Prosentase jumlah kecukupan ketersediaan sarana prasarana
pendukung fasilitas guna memenuhi standar pelayanan Kamtibmas
prima.
Target 1. Terlayaninya anggota yang menggunakan jasa internet, asisnet
dan HT yang dikelola oleh Sitipol;
2. Adanya perawatan terhadap barang berupa internet, asisnet dan
HT oleh Sitipol;
3. Terlaksananya survey dan rekafitulasi pengguna internet, asisnet
dan HT di kesatuan Polresta Bogor Kota.
Subbag Logistik
Indikator
Kinerja
Presentase pemenuhan pembangunan bangunan Polresta Bogor
Kota.
Target 1. Adanya data bangunan Polresta Bogor Kota secara terinci;
2. Adanya data standar prototype untuk Polresta Bogor Kota.
Subbag Logistik
Indikator
Kinerja
Presentase pemenuhan ketersediaan ADK pada almatsus Polres
Target 1. Tersusunnya data tentang ketersediaan ADK pada almatsus di
Polresta Bogor Kota;
2. Tersusunnya data standar yang harus dipenuhi tentang
ketersediaan ADK pada atmalsus;
Subbag Humas
Indikator Presentase berita negatif yang diklarifikasi
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 92
Kinerja
Target 1. Adanya MoU antara Subbag Humas dengan media di wilayah
hukum Polresta Bogor Kota;
2. Terdatanya berita negative yang diklarifikasi oleh humas.
e. Penjabaran Sistem pengawasan Polresta Bogor Kota yang akuntabel guna
mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan melayani.
Bagian Perencanaan
Sasaran
strategi
Sistem pengawasan Polresta Bogor Kota yang akuntabel guna
mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan melayani.
Indikator
kinerja
Nilai SAKIP
Program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas tekhnis lainnya Polri
Sasaran
program
1. Menyelenggarakan Fungsi Manajemen Kinerja Polri secara
optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan
pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel
dan terintegrasi;
2. Mewujudkan aparat Polri yang profesional, Proporsional dan
akuntabel dalam rangka good governant sebagai implementasi
reformasi Polri;
3. Menyelenggarakan pengkajian, penelitian pengembangan yang
berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung tugas
kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan
teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri;
4. Menyelenggarakan Pembinaan dan advokasi hukum serta
membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok Polri selaku pelindung, pengayoman dan pelayanan.
Indikator
kinerja
program
1. Jumlah kebijakan yang dapat mengoptimalkan kerja pelaksana
teknis;
2. Prosentase kebijakan yang berpihak kepada masyarakat;
3. Prosentase perencanaan dan penganggaran berdasarkan
kerangka pengeluaran jangka menengah dengan kinerja secara
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 93
terpadu;
4. Prosentase pengelolaan keuangan yang akuntabel dan tepat
waktu;
5. Prosentase unit kerja yang menerapkan administrasi secara
akuntabel;
6. Prosentase kecukupan operasional pelaksanaan tugas pelayanan
internal;
7. Prosentase hasil pemeriksaan yang telah di tindaklanjuti;
8. Prosentase hasil tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat;
9. Menyelenggarakan pengkajian penelitian dan pengembangan
yang berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung
tugas kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan
peralatan teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri;
10. Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang
memenuhi standar keanaman internasional yang dilaksanakan
oleh litbang Polri;
11. Jumlah penyusunan dan pengkajian perundang- undangan;
12. Jumlah bantuan hukum/ saksi penterjemah/ biaya pengacara
penyelesaian hukum;
13. Jumlah pendapat dan saran hokum yang akan dibuat;
14. Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan.
Target 1. Tersusunnya produk perencanaan Indicator Kinerja Utama Tahun
2020-2024;
2. Tersusunnya produk perencanaan Rencana Strategi Tahun 2020-
2024;
3. Tersusunnya produk perencanaan Rencana Kerja dari tahun 2020
sampai dengan tahun 2024;
4. Tersusunnya produk perencanaan Perjanjian Kinerja dari tahun
2020 sampai dengan tahun 2024;
5. Tersusunnya produk perencanaan Rencana Aksi dari tahun 2020
sampai dengan tahun 2024;
6. Tersusunnya produk perencanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) dari tahun 2020 sampai dengan tahun
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 94
2024.
Bagian Perencanaan
Indikator
Kinerja
Nilai RBP
Target 1. Terwujudnya revolusi mental aparatur;
2. Terwujudnya penguatan system pengawasan yang handal;
3. Terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja;
4. Terwujudnya penguatan kelembagaan;
5. Terwujudnya penguatan tatalaksana;
6. Terwujudnya penguatan system Manajemen SDM;
7. Terwujudnya penguatan peraturan perundang-undangan;
8. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan.
SPKT
Indikator
Kinerja
Indeks kepuasan layanan Publik Polresta Bogor Kota.
Target 1. Adanya mekanisme tentang persyaratan pelaporan LP, SKH, SKJ,
Visum dalam pelayanan di SPKT;
2. Tersusunnya questioner kepada pelayanan di SPKT;
3. Tersusunnya SOP tentang pelayanan di SPKT.
4. Terciptanya kenyamanan pelayanan dengan tersedia ruang
bermain anak, ruang laktasi, toilet dan kursi roda penyandal
disabilitas.
Satlantas
Indikator
Kinerja
Indeks kepuasan layanan Publik Polresta Bogor Kota
Target 1. Adanya mekanisme tentang persyaratan penerbitan SIM, STNK,
TNKB dan BPKB dimasing-masing pelayanan Satlantas;
2. Tersusunnya questioner kepada masyarakat yang menggunakan
jasa pelayanan satlantas;
3. Tersusunnya SOP tentang pelayanan yang dilakukan satlantas;
4. Terciptanya kenyamanan di masing-masing pelayanan satlantas
dengan tersedia ruang bermain anak, ruang laktasi, toilet dan kursi
roda penyandal disabilitas.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 95
Satintelkam
Indikator
Kinerja
Indeks kepuasan layanan Publik Polresta Bogor Kota
Target 1. Adanya mekanisme tentang persyaratan pelayanan SKCK dan ijin
keramaian di pelayanan satintelkam;
2. Tersusunnya questioner kepada pelayanan SKCK dan
ijinkeramaian di Satintelkam;
3. Tersusunnya SOP tentang pelayanan di Satintelkam.
4. Terciptanya kenyamanan pelayanan sat intelkam dengan tersedia
ruang bermain anak, ruang laktasi, toilet dan kursi roda penyandal
disabilitas.
Urkes
Indikator
Kinerja
Indeks kepuasan layanan Publik Polresta Bogor Kota
Target 1. Tersusunnya SOP dari urkes untuk melayani anggota dan
masyarakat yang mengecek kesehatannya;
2. Terlayaninya anggota dan mansyarakat yang akan memeriksakan
Kesehatan di urkes Polresta Bogor Kota;
3. Adanya anggota atau masyarakat yang membutuhkan bantuan
urkes selama 24 jam akan melakukan pelayanan terhadap
anggota ataupun masyarakat yang membutuhkan.
Seksi Keuangan
Indikator
Kinerja
Nilai Kinerja Anggaran Polresta Bogor Kota
Target 1. Revisi DIPA;
2. Deviasi Halaman III DIPA;
3. Data Kontrak;
4. LPJ Bendahara;
5. Renkas;
6. Pengelolaan UP dan TUP;
7. Retur SP2D;
8. Memperkecil Kesalahan SPM;
9. Penyerapan Anggaran;
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 96
10. Penyelesaian Tagihan;
11. Dispensasi SPM;
12. Pagu Minus;
13. Konfirmasi Capaian Output.
Siwas dan Propam
Indikator
Kinerja
Presentase penanganan pengaduan masyarakat
Target 1. Terdatanya laporan pengaduan masyarakat baik di sipropam
ataupun di siwas;
2. Terdatanya laporan yang ditindak lanjuti oleh siwas dan atau
sipropam;
Subbag hukum, siwas dan sipropam
Indikator
Kinerja
Presentase penyelesaian masalah hukum
Target 1. Tersusunnya data konsultasi hukum di Polresta Bogor Kota;
2. Tersusunnya penanganan penyelesaian masalah hukum bagi
anggota dan keluarga anggota;
3. Adanya kepastian hukum bagi anggota dengan penanganan yang
cepat dan akurat.
Program dan kegiatan Polresta Bogor Kota Jajaran hanya
melaksanakan 4 (empat) program sebagai berikut :
a. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
1) Sasaran program
Terciptanya rasa aman terhadap kejahatan konvensional, kejahatan
transnasional, Kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan
berimplikasi Kontijensi.
2) Indikator Kinerja Program
a) Prosentase pengungkapan tindak pidana konvensional.
b) Prosentase pengungkapan tindak pidana Transnasional.
c) Prosentase pengungkapan tindak pidana kekayaan negara.
b. Program Modernisasi Almatsus dan Sarana Prasarana Polri.
1) Sasaran Program
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 97
Mendukung tugas pembinaan dan operasinal Polri melalui ketersediaan
sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun
kuantitas
2) Indikator Kinerja Program
Prosentase jumlah kecukupan ketersediaan sarana prasarana
pendukung fasilitas guna memenuhi standar pelayanan Kamtibmas
prima.
c. Program Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat
1) Sasaran Program
a) Mengembangkan langkah-langkah strategi, dalam mencegah suatu
potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai
kepada penanggulangan sumber kejahatan ketertiban dan konflik di
masyarakat dan sektor sosial budaya, politik, ekonomi.
b) Memperluas Kerjasama bidang keamanan, Pendidikan dan pelatihan
dengan kementrian/Lembaga baik didalam maupun luar negeri.
c) Mendekatkan polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar
terdorong bekerjasama dengan kepolisian secara proaktif dan saling
mengandalkan untuk membantu tugas kepolisian dalam menciptakan
keamanan dan ketertiban Bersama (Community Policing)
d) Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban agar
mampu melindungi seluruh warga masyarakat Indonesia dalam
beraktifitas untuk meningkatkan kulitas hidup yang bebas dari bahaya,
ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera.
e) Menanggulangi gangguang keamanan dan ketertiban masyarakat,
berkadar tinggi, kerusuhan masa, kejahatan terorganisir bersenjata
api dan bahan peledak
2) Indikator Kinerja Program
a) Jumlah Kegiatan Intelejen yang dapat menurunkan potensi gangguan
keamanan dalam negeri.
b) Jumlah jaringan di bidang ipoleksosbudhankam.
c) Jumlah produk intelejen yang dihasilkan
d) Jumlah kerjasama dengan departemen/ Instansi terpusat dan daerah.
e) Jumlah kerjasama dengan Lembaga kepolisian di luar negeri.
f) Jumlah kerjasama keamanan dengan komponen masyarakat
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 98
g) Jumlah Kasat/Kanit Binmas yang telah mendapatkan pelatihan
Polmas.
h) Jumlah kriminalistas yang dapat ditindak oleh fungsi Baharkam Polri.
i) Jumlah kegiatan pengaturan, penjagaan, patrol dan pengawalan
dijalan raya.
j) Jumlah pengamanan objek vital/ objek nasional dan VVIP.
k) Prosentase moderenisasi system peralatan utama dan peralatan
khusus yang mendukung penanggulanganan keamanan berkadar
tinggi.
d. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Polri
1) Sasaran program
a) Menyelenggarakan Fungsi Manajemen Kinerja Polri secara optimal
dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran gaji
yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel dan terintegrasi;
b) Mewujudkan aparat Polri yang profesional, Proporsional dan
akuntabel dalam rangka good governant sebagai implementasi
reformasi Polri;
c) Menyelenggarakan pengkajian, penelitian pengembangan yang
berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung tugas
kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan
teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri.
d) Menyelenggarakan Pembinaan dan advokasi hukum serta
membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok Polri selaku pelindung, pengayoman dan pelayanan
2) Indikator Kinerja Program
a) Jumlah kebijakan yang dapat mengoptimalkan kerja pelaksana
teknis.
b) Prosentase kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
c) Prosentase perencanaan dan penganggaran berdasarkan kerangka
pengeluaran jangka menengah dengan kinerja secara terpadu.
d) Prosentase pengelolaan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu.
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 99
e) Prosentase unit kerja yang menerapkan administrasi secara
akuntabel.
f) Prosentase kecukupan operasional pelaksanaan tugas pelayanan
internal.
g) Prosentase hasil pemeriksaan yang telah di tindaklanjuti.
h) Prosentase hasil tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat.
i) Menyelenggarakan pengkajian penelitian dan pengembangan yang
berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk mendukung tugas
kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan
teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri.
j) Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang
memenuhi standar keanaman internasional yang dilaksanakan oleh
litbang Polri.
k) Jumlah penyusunan dan pengkajian perundang- undangan.
l) Jumlah bantuan hukum/ saksi penterjemah/ biaya pengacara
penyelesaian hukum;
m) Jumlah pendapat dan saran hokum yang akan dibuat.
n) Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan
e. Program Reformasi Birokrasi Polri tahun 2020-2024
1) Tujuan
Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,
menghilangkan potensi aksi pelanggaran hukum dan terorisme,
membersihkan preman dan premanisme, terbentuknya satgas ops
kontra radikalisasi dan deradikalisasi, terselenggaranya rekruitmen
terbuka jabatan dari Mabes Polri hingga Polres, terwujudnya postur
personel Polri berseragam sebagai pelopor revolusi mental dan
pelopor tertib sosial di ruang publik, terbentuknya tim internal anti
korupsi (melibatkan unsur publik dan KPK), terbentuknya pelayanan
publik yang tranparan dan akuntabel khusunya lalu lintas dan intel.
1) Kegiatan
a) Penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan
anti Pancasila
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 100
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLDA
NOMOR : KEP/ /V/2015
TANGGAL : MEI 2015
b) Perburuan dan penangkapan gembong terorisme dan jejaring
terorism dalam bentuk Operasi imbangan.
c) Aksi Nasional pembersihan preman dan premanisme.
d) Pembentukan dan pengefektifan Satgas Ops Polri Kontra
Radikal dan Deradikalisasi (Khusus ISIS).
e) Pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan di lingkungan
Polresta Bogor Kota .
f) Polisi sebagai penggerak revolusi Mental dan pelopor tertib
sosial di ruang publik.
g) Pembentukan TIM internal anti korupsi (melibatkan unsur publik
dan KPK).
h) Crash program pelayanan masyarakat : pelayanan bersih dari
percaloan.
4. Pendanaan/dukungan anggaran Polresta Bogor Kota 5 (lima) tahun
kedepan
a. Rencana kebutuhan anggaran menurut jenis belanja
NO JENIS
BELANJA 2020 2021 2022 2023 2024 KET
1 BELANJA
PEGAWAI 88.639.599.000 106.367.518.800 127.641.022.560 153.169.227.072 183.803.072.486
2 BELANJA
MODAL
-
-
-
-
3 BELANJA
BARANG 31.662.011.000 37.994.413.200 45.593.295.840 54.711.955.008 65.654.346.010
TOTAL 120.301.610.000 144.361.932.000 173.234.318.400 207.881.182.080 249.457.418.496
b. Rencana kebutuhan perprogram anggaran Tahun 2020
NO PROGRAM 2020
1 DUKMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA POLRI
89.859.514.000
2 PENINGKATAN SARPRAS APARATUR POLRI 10.286.694.000
3 PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR POLRI
91.220.000
4 PENGEMBANGAN STRAKAMTIB 2.017.448.000
5 POTKAM 1.609.682.000
6 HARKAMTIBMAS 11.898.554.000
7 LIDIK SIDIK 4.508.498.000
8 HUKUM 30.000.000
JUMLAH 120.301.610.000
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 101
NO PROGRAM 2021 2022 2023 2024
1 DUKMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA POLRI
107.976.880.800
129.572.256.960
155.486.708.352
186.584.050.022
2 MODERNISASI ALMATSUS DAN SARANA PRASARANA POLRI
12.344.032.800
14.812.839.360
17.775.407.232
21.330.488.678
3 HARKAMTIBMAS 18.630.820.800
22.356.984.960
26.828.381.952
32.194.058.342
4 LIDIK SIDIK 5.410.197.600
6.492.237.120
7.790.684.544
9.348.821.453
JUMLAH 144.361.932.000
173.234.318.400
207.881.182.080
249.457.418.495
c. Rencana kebutuhan anggaran untuk kebutuhan peralatan khusus Polresta
Bogor Kota
2020 2021
NO
JENIS MATERIAL
SAT HARGA SAT JML UNIT
JML HARGA SAT HARGA SAT JML UNIT
JML HARGA
1 RAN AMBULAN
UNIT
400.000.000
1
400.000.000 UNIT
400.000.000
1
400.000.000
2 JAS HUJAN UNIT
200.000
50
10.000.000 UNIT
200.000
50
10.000.000
3 LAPTOP UNIT
10.000.000
10
100.000.000 UNIT
10.000.000
10
100.000.000
4 KOMPUTER UNIT
10.000.000
10
100.000.000 UNIT
10.000.000
10
100.000.000
5 PRINTER UNIT
5.000.000
10
50.000.000 UNIT
5.000.000
10
50.000.000
6 INFOCUS UNIT
8.000.000
1
8.000.000 UNIT
8.000.000
1
8.000.000
7 HANDYCAM UNIT
5.000.000
1
5.000.000 UNIT
5.000.000
1
5.000.000
2022 2023
SAT HARGA SAT JML UNIT
JML HARGA SAT HARGA SAT JML UNIT
JML HARGA
UNIT
400.000.000
1
400.000.000 UNIT
400.000.000
1
400.000.000
UNIT
200.000
50
10.000.000 UNIT
200.000
50
10.000.000
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 102
UNIT
10.000.000
10
100.000.000 UNIT
10.000.000
10
100.000.000
UNIT
10.000.000
10
100.000.000 UNIT
10.000.000
10
100.000.000
UNIT
5.000.000
10
50.000.000 UNIT
5.000.000
10
50.000.000
UNIT
8.000.000
1
8.000.000 UNIT
8.000.000
1
8.000.000
UNIT
5.000.000
1
5.000.000 UNIT
5.000.000
1
5.000.000
2024
SAT HARGA SAT JML UNIT JML HARGA
UNIT 400.000.000
1
400.000.000
UNIT 200.000
50
10.000.000
UNIT 10.000.000
10
100.000.000
UNIT 10.000.000
10
100.000.000
UNIT 5.000.000
10
50.000.000
UNIT 8.000.000
1
8.000.000
UNIT 5.000.000
1
5.000.000
d. Rencana kebutuhan anggaran renovasi Polres dan Polsek
NO TAHUN POLRES POLSEK JUMLAH
ANGGARAN KET
1 2020 1 1
3.000.000.000 Rehab Polsek Tengah
2 2021 1 1
15.000.000.000
Bangun Mes Rusus
Cibalagunggung dan Kantor
Polsek Bogor Barat
3 2022 1 2
1.000.000.000
Ruang SPKT dan Rehab
Polsek
4 2023 1 2
1.000.000.000
Pembangunan Mako
Satpam Obvit Rehab Polsek
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 103
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLDA
NOMOR : KEP/ /V/2015
TANGGAL : MEI 2015
5 2024
1
1.000.000.000 Rehab Polsek
JUMLAH
21.000.000.000
e. Rencana kebutuhan anggaran Program RBP (Quick Win)
NO
QUICK
WINS/PROGRAM
LANJUTAN RBP
SASARAN
ALOKASI
2020-2024
(Rp)
1 Penertiban dan
penegakan hukum bagi
organisasi radikal dan
anti Pancasila
Meningkatnya rasa aman dan
nyaman bagi seluruh warga
negara dan semua org yg
secara sah berada di dlm
wilayah NKRI
187.290.000
2 Perburuan dan
penangkapan gembong
terorisme Santoso dan
jejaring terorisme
Menghilangkan potensi aksi
pelanggaran hukum dan
terorisme
Ops Lodaya/
Ketupat/ Lilin
3 Aksi Nasional
pembersihan preman
dan premanisme
Berjalannya penindakan atas
pelanggaran hukum tanpa
memandang besar kecilnya
pelanggaran, dan tinggi
rendahnya status pelaku
maupun korban
1.224.488.000
4 Pembentukan dan
pengefektifan Satgas
Ops Polri Kontra Radikal
dan Deradikalisasi
[Khusus ISIS]
Terbentuknya Satgas Ops Polri
Kontra Radikal dan
Deradikalisasi [khusus ISIS]
586.245.000
5 Pemberlakuan
rekruitmen terbuka untuk
Terselenggaranya rekrutmen
terbuka jabatan secara
Anggaran ada
di Polda Jabar
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 104
jabatan di lingkungan
POLRI [Polres, Polda,
Mabes Polri]
bertahap dari Mabes Polri
hingga Polres
6 Polisi sebagai
penggerak revolusi
Mental dan pelopor tertib
sosial di ruang publik
Pengembengan Personel Polri
sbg Pelopor revolusi mental
2.488.895.000
7 Pembentukan TIM
internal anti korupsi
(melibatkan unsur publik
dan KPK)
Terbentuknya Tim untuk
melakukan upaya pencegahan
korupsi dilingkungan Polri
50.200.000
8 Crash program
pelayanan masyarakat :
pelayanan bersih dari
percaloan
Terbentuknya Yan Publik yg
transparan dan akuntabel
khususnya dibidang lalu lintas
dan Intelijen (Perijinan)
692.700.000
TOTAL 5.229.818.000
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 105
BAB V
P E N U T U P
Rencana Strategis Kepolisian Resor Kota Bogor Kota tahun 2020-2024
merupakan suatu perencanaan jangka menengah Polres Kota Bogor Kota yang
terdiri dari penjabaran visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Polres Kota Bogor
Kota dalam mendukung program kerja dari Polri dan agenda pembangunan
nasional.
Rencana strategis ini merupakan dokumen hidup yang perlu untuk direviu
secara rutin dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, lingkungan strategis, dan arah bijak Polri. Oleh karena itu,
peran aktif dari satker Polres Kota Bogor Kota dan personel Polres Kota Bogor
Kota sangat diperlukan kontribusinya untuk mengimplementasi Renstra Polres
Kota Bogor Kota tahun 2020-2024 dalam pelaksanaan tugasnya, sehingga kea-
manan dan ketertiban nasional dapat dipelihara.
1. Kaidah Pelaksana
a. Mengutamakan sistem pelayanan publik kepolisian yang prima dengan
menghadirkan negara (Polisi) ke tengah-tengah masyarakat, yakni
memberikan pelayanan secara cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminasi,
dengan tetap mengedepankan standar etika yang tinggi;
b. Pentingnya mengutamakan tindakan preemtif dan humanis sebagai civilian
police menuju democratic policing;
c. Perkembangan ke depan, perlu dilakukan perubahan pola upaya
penanganan dari tindakan reaktif menjadi proaktif agar tercipta suasana
kondusif dengan meminimalkan jatuhnya korban, serta tetap berkomitmen
terhadap efisiensi anggaran;
d. Selalu membangun kemitraan melalui sistem sinergi polisional dengan
kementerian, lembaga, serta kearifan lokal lainnya, sebagai implementasi
strategi Polmas dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat guna
menciptakan masyarakat tertib hukum.
e. Rencana strategi lanjutan tahun 2020-2024 sesuai dengan program
Reformasi Birokrasi yang bergulir telah memasuki Gelombang III Tahun
2020-2024 yang pelaksanaannya menjadi 8 program yang dikembangkan
Renstra Revis 1 Polresta Bogor Kota_2020_2024 | 106
berupa : (1) Penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan
anti Pancasila. (2) Perburuan dan penangkapan gembong terorisme dan
jejaring terorism dalam bentuk Operasi imbangan. (3) Aksi Nasional
pembersihan preman dan premanisme. (4) Membantu pembentukan dan
pengefektifan Satgas Ops pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan di
lingkungan Polda Jabar.(5) Polri Kontra Radikal dan Deradikalisasi (Khusus
ISIS). (6) Polisi sebagai penggerak revolusi Mental dan pelopor tertib sosial
di ruang publik. (7) Pembentukan TIM internal anti korupsi. (8) Crash program
pelayanan masyarakat : pelayanan bersih dari percaloan.
2. Autentifikasi dan distribusi
a. Autentifikasi Renstra Polres Kota Bogor Kota berikut merupakan jabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang telah
disahkan oleh Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Kota sebagai pimpinan
lembaga sekaligus sebagai pejabat pengguna anggaran;
b. Distribusi, selanjutnya akan didistribusikan kepada seluruh jajaran Polres Kota
Bogor Kota untuk dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan dan
dipedomani oleh penanggung jawab program guna pencapaian outcome.
Demikian Rencana Strategi Polres Kota Bogor Kota untuk 5 (lima) tahun
kedepan dari tahun 2020 sampai dengan 2024 ini dibuat dengan sebenarnya dan
untuk mengambil langkah perencanaan kedepan.
Bogor, 02 Februari 2021
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA
SUSATYO PURNOMO CONDRO, S.H., S.I.K., M.S.i KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77110403