rencana validasi metode analisis
DESCRIPTION
ValidasiTRANSCRIPT
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
PENDAHULUAN
Validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses atau metode dapat
memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan
terdokumentasi dengan baik validasi dilakukan bila ada perubahan yang mempengaruhi produk
secara langsung (major modification), produk baru atau produk lama dengan metode baru, dan
legacy product.
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkanpercobaan laboratorium, untuk membuktikanbahwa parameter tersebutmemenuhi
persyaratan untuk penggunaannya.
Validasi metode analisis diperlukan karena setiap bahan baku yang akan digunakan atau
obat jadi harus diperiksa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yang meliputi
pemeriksaan fisika dan kimia. Untuk melihat apakah prosedur dan alat yang digunakan tersebut
memadai atau mengetahui apakah personil yang mengerjakan sudah cukup terlatih, oleh karena
itu maka perlu dilakukan validasi tersebut. Parameter metode analisis meliputi accuracy,
precision, Limit of detection, Limit of Quantitation, Selectivity, Range, Liniearity, Rudgness dan
Robutness.
CAKUPAN (Ruang Lingkup)
Dilakukan untuk semua metode analisa yang digunakan untuk pengawasan kegiatan produksi
Dilakukan dengan semua peralatan yang telah dikalibrasi dan diuji kesesuaian sistemnya
(Alat dan Sistem sudah dikualifikasi)
Menggunakan bahan baku pembanding yang sudah dibakukan dan disimpan ditempat yang
sesuai
Untuk metode analisa adopsi (prosedur sudah ada dari dokumen resmi, misalnya FI, USP,
BP, NF, dll).
TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan melakukan validasi metode parameter metode analisis terhadap tablet
parasetamol menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan HPLC.
2. Untuk membuktikan bahwa semua metode analisis yang digunakan dalam pengujian maupun
pengawasan mutu, senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten (terus-
menerus).
PENANGGUNG JAWAB
Penanggung Jawab Laboratorium :
1. Memastikan bahwa metode analisis telah dilaksanakan sesuai protap validasi metode analisis
yang berlaku.
2. Bekerja sama dengan tim validasi untuk melakukan validasi metode analisis.
Tim Validasi
1. Bertanggung jawab untuk menyiapkan protokol dan laporan validasi.
2. Bertanggung jawab untuk melakukan validasi metode analisis.
Penanggung Jawab Pemastian Mutu
1. Bertanggung jawab untuk memeriksa protokol dan laporan validasi.
2. Bertanggung jawab untuk menerapkan semua rekomendasi yang diperoleh dari hasil validasi
metode analisis.
REFERENSI
1. Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun 1995
2. Pedoman CPOB Tahun 2012
DESKRIPSI
Parameter Metode Pengukuran
Accuracy Perhitungan persen recovery
Precision Perhitungan RSD
Selectivity Perbedaan waktu retensi
Liniearity Diuji melalui statistik
persamaan garis regresi (y =
ax+b) dan koefisien korelasi
Range Selisih data max-data min
Robutness Perhitungan statistik
menggunakan ANOVA
Alat dan gambar alat
No Alat Gambar Alat
1 Beaker glass
2 Bulb pipet
3 Labu Ukur
4 Mortir dan stamper
5 Neraca Analitik
6 Spektrofotometer UV
7 Volume pipet
Dokumen Terkait
Rencana induk validasi produksi tablet paracetamol Kualifikasi kinerja spektrofotometer UV-Vis Kualifikasi kinerja HPLC Protap penyiapan larutan baku Protap penyiapan larutan uji Protap penyiapan larutan blangko Protap penetapan kadar Protap pengoperasian spektrofotometri Protap pengoperasian HPLC
PROSEDUR METODE ANALISIS
1. Verifikasi dokumen
2. Verifikasi pelatihan personil
3. Verifikasi alat
4. Verifikasi lingkungan kerja
5. validasi parameter metode analisis terhadap sampel obat menggunakan spektrofotometri
UV-Vis dan HPLC dilakukan sesuai protap metode analisis tersebut.
6. Proses validasi metode analisis dilaksanakan sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan.
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
validasi metode analisis penetapan kadar parameter
tablet parasetamol
TANGGAL REVISI : -
TANGGAL BERLAKU : 10 Mei 2010
NO. DOKUMEN : PKP.USU.010
Accuracy
Penimbangan baku dan sampel
Pembuatan kurva baku
Parasetamol BPFI ditimbang sebanyak 5 mg secara seksama, kemudian dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml. Kemudian dilarutkan dengan etanol dan di-add hingga tanda batas.
Diperoleh larutan baku stock 100 ppm. Dari larutan baku tersebut dibuat pengenceran hingga
diperoleh 5 konsentrasi yang berbeda yaitu 4ppm, 6ppm, 8ppm, 10ppm, dan 12 ppm. Masing-
masing konsetrasi diukur absorbansinya menggunakan sperktrofotometer UV pada panjang
gelombang 245 nm kemudian dibuat kurva baku.
Preparasi sampel dan pembuatan larutan stock parasetamol
Tablet parasetamol sebanyak 20 tablet digerus menggunakan mortir dan stamper hingga
halus. Kemudian serbuk parasetamol ditimbang sebanyak 50 mg secara seksama, lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Ke dalam labu ditambahkan 20 ml etanol, dikocok
hingga larut lalu di-add etanol hingga tanda batas dan diperoleh konsentrasi 1000 ppm. Larutan
tersebut dikocok hingga homogen, kemudian disaring menggunakan kertas saring dan filtratnya
diambil.
Pengenceran sampel parasetamol
1. Larutan 100 ppm
Dipipet 2 ml larutan parasetamol 1000 ppm dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml.
Kemudian di-add etanol hingga tanda batas dan diperoleh konsetrasi 100 ppm. Larutan
tersebut dikocok hingga homogen.
2. Uji LOD ,8415 ppm
Dipipet 0,17 ml larutan parasetamol 100 ppm dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml.
Kemudian etanol hingga tanda batas dan diperoleh konsetrasi 0,8415 ppm. Larutan tersebut
dikocok hingga homogen.di-add.
3. Uji LOQ 2,8052 ppm
Dipipet 0,56 ml larutan parasetamol 100 ppm dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml.
Kemudian di-add etanol hingga tanda batas dan diperoleh konsetrasi 2,8052 ppm. Larutan
tersebut dikocok hingga homogen.
Perhitungan nilai absorbansi menggunakan spektrofotometri Uv-Vis Perhitungan konsentrasi sampel Perhitungan % recovery
Kriteria Penerimaan :Memenuhi persyaratan jika kadar penerimaan kembali atau recovery antara 80-120%
Persen recovery (%) = x 100 %
Keterangan :
a = konsentrasi contoh + konsentrasi standar yang ditambahkan
b = konsentrasi contohc = konsentrasi standar teoritis yang ditambahkan
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
validasi metode analisis penetapan kadar parameter
tablet parasetamol
TANGGAL REVISI : -
TANGGAL BERLAKU : 10 Mei 2010
NO. DOKUMEN : PKP.USU.010
Precision
Penimbangan tablet Paracetamol dan sampel obat Perhitungan konsentrasi sampel Pengenceran sampel
Perhitungan nilai absorbansi menggunakan spektrofotometri Uv-Vis
Perhitungan standar deviasi Perhitungan RSD Kriteria Penerimaan:
Memenuhi persyaratan jika RSD <2%
V1 x N1 = V2 X N2
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
validasi metode analisis penetapan kadar parameter
tablet parasetamol
TANGGAL REVISI : -
TANGGAL BERLAKU : 10 Mei 2010
NO. DOKUMEN : PKP.USU.010
Selectivity Menentukan zat yang akan diuji, dalam metode ini tertrasiklin Hcl mempunyai
: 244nm
Pembuatan fase gerakBuat campuran diklorometana P-metanol P (4:1)
Pembuatan larutan baku, larutan uji dan larutan blankoa. Pembuatan larutan baku parasetamol- Timbang 25,0 mg baku Parasetamol, masukan kedalam labu ukur 50,0 ml.- Larutkan dengan methanol sampai 50,0 ml, kocok.- Suntikkan 20 μl larutan uji pada HPLC. Amati puncaknya pada kromatogram HPLC.
b. Pembuatan larutan uji parasetamol- Timbang 50,0 mg serbuk obat tetrasiklin HCl, masukan kedalam labu ukur 50,0 ml.- Larutkan dengan methanol P sampai 50,0 ml, kocok.- Saring dengan kertas saring Durapore membrane filter 0,45μm HV- Filtrat memenuhi uji identifikasi secara KLT menggunakan fase gerak- Suntikan 10 μl larutan uji pada HPLC. Amati puncaknya pada kromatogram HPLC.
Hasil kromatogram parasetamol
Kriteria Penerimaan :Hasil kromatogram baku dan sampel harus menunjukkan waktu retensi yang sama dan pada daerah sekitar waktu retensi tersebut tidak boleh ada gangguan yang dapat dilihat dari kromatogram larutam blanko.
PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS
validasi metode analisis penetapan kadar parameter
tablet parasetamol
TANGGAL REVISI : -
TANGGAL BERLAKU : 10 Mei 2010
NO. DOKUMEN : PKP.USU.010
Liniearity Pembuatan larutan baku dan pengenceran
a. - Timbang baku Parasetamol (B1, B2, B3) masing-masing sebesar 20,0; 22,5; 25,0 mg.Masukkan kedalam labu ukur 25,0 ml.- Larutkan dengan metanol sampai 25,0 ml, kocok.
b. - Timbang baku Parasetamol (B4, B5) masing-masing sebesar 30,0; 35,0 mg. Masukkan kedalam labu ukur 50,0 ml.- Larutkan dengan metanol sampai 50,0 ml, kocok.
Pembuatan larutan standarStandar 1 :Pipet 1,0 ml larutan baku B3.Masukan kedalam labu ukur 10,0 ml.Tambahkan metanol sampai 10,0 ml, kocok.
Standar 2 :Pipet 5,0 ml larutan baku B3.Masukkan ke dalam labu ukur 25,0ml. Tambahkan metanol sampai 25,0 ml, kocok.
Standar 3 :Pipet 5,0 ml larutan baku B4.Masukkan kedalam labu ukur 10,0 ml.Tambahkan metanol sampai 10,0 ml, kocok.
Standar 4 :Pipet 5,0 ml larutan baku B1.Masukkan kedalam labu ukur 10,0 ml.Tambahkan metanol sampai 10,0 ml, kocok.
Standar 5 :Pipet 5,0 ml larutan baku B3.Masukkan kedalam labu ukur 10,0 ml.Tambahkan air sampai 10,0 ml, kocok.Standar 6 : Larutan baku B4
Standar 7 : Larutan baku B5
Standar 8 : Larutan baku B1
Standar 9 : Larutan baku B2
Standar 10 : Larutan baku B
Suntikkan 10 μl standar (sampai dengan standar 10 pada HPLC pada : 244 nm dan kecepatan alir 1,0 ml/menit.
Perhitungan Hubungan linear antara konsentrasi (ppm) dan area parasetamol dalam pelarut air pada 10 perbedaan tingkat konsentrasi antara 100 – 1000 ppm dengan menggunakan persamaan garis regresi
Kriteria penerimaan :b = 0 dan r = +1 atau –1 bergantung pada arah garis.
Hasil Validasi Metode Analisis
y = ax + b
AccuracyPengukuran ke % recovery Kriteria Penerimaan
1 110 kadar penerimaan kembali atau recovery antara 80-120% dan selisih kadar harus < 5% serta harga rata-rata selisih
statistic harus 1,5 %
2 111,263 108,725
Rata-rata 109,95
PrecisionPengukuran ke SD RSD Kriteria Penerimaan
1 3,713 0,0367
RSD < 2%2 3,897 0,04723 3,602 0,0223
Rata-rata 3,737 0,0354
SelectivityPengukuran
kePanjang gelombang
()Kriteria Penerimaan
1 244 Hasil kromatogram baku dan sampel harus menunjukkan waktu retensi yang sama dan pada daerah sekitar waktu retensi tersebut tidak boleh ada gangguan
yang dapat dilihat dari kromatogram larutam blanko.
2 244
3 244
Liniearity
Pengukuran R a b Kriteria Penerimaan
1 0,9971 0,07032 -0,09654
b = 0 dan r = +1 atau –1
bergantung pada arah garis
2 0,99703 0,07016 -0,091152
3 0,99677 0,07003 -0,08988
Rata-Rata 0,99704 0,07012 -0,091472
RangeRentang hasil pengukuran : 2,535 %
Kesimpulan dan perbaikan
Validasi metode analisis dinyatakan valid apabila parameter akurasi memenuhi persyaratan jika kadar penerimaan kembali atau recovery antara 80-120% dan selisih kadar harus < 5% serta harga rata-rata selisih statistic harus 1,5 %, presisi memenuhi persyaratan jika RSD <2%, selektivitas Hasil kromatogram baku dan sampel harus menunjukkan waktu retensi yang sama dan pada daerah sekitar waktu retensi tersebut tidak boleh ada gangguan yang dapat dilihat dari kromatogram larutam blanko, linearitas b = 0 dan r = +1 atau –1 bergantung pada arah garis.
Laporan validasi :
Susun laporan validasi sesuai protap penyusunan pelaporan validasi No. 06
TUGAS VALIDASI ALUR PRODUKSI
PROTOKOL VALIDASI METODA ANALISIS
Disusun oleh :
Siti Nurzam-zam Azis 12330705
Eka Fitriyani 13330707
Syukri Ramdhani 12330714
Nina Ainul Widad 10330024
Sudiono 10330050
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2013