resensi novel

4
REMEMBER WHEN Remember When adalah novel karya Winna Efendi setelah novel Ai, Refrain dan Glam Girls : Unbelievable. Novel ini menceritakan tentang percintaan yang terjadi diantara 4 orang sahabat, yaitu Freya, Gia, Adrian dan Moses. Berawal dari ketertarikan Adrian kepada Gia dan Moses kepada Freya. Adrian dan Moses menyatakan perasaan kepada Gia dan Freya pada hari yang sama. Adrian yang hobi bermain basket ini berhasil menaklukkan Gia yang memiliki jiwa seni dan jiwa sosial yang tinggi. Sama halnya dengan Moses yang prestasinya selalu diatas dan seorang ketua OSIS juga dapat memikat hati Freya yang juga memiliki prestasi diatas rata-rata. Semua terasa begitu indah dan manis dan ingin seakan waktu berhenti. Adrian dan Moses adalah sahabat dari masa kecil dan Freya dan Gia memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat. Apalagi kelebihan yang mereka miliki membuat semua orang di sekolah iri melihat pasangan yang sempurna ini. Tetapi, perubahan terjadi perlahan demi perlahan muncul setelah 2 tahun kebersamaan dua pasangan tersebut. Perubahan itu secara tidak sadar langsung terasa, secara perlahan masuk ke dalam diri kedua pasangan itu. Berawal dari Freya yang mengganti warna rambut saat menghadiri acara ulang tahun yang merupakan idenya Gia, ditolak Moses dengan tidak biasanya, tetapi disukai oleh Adrian. Setelah itu, kejadian ibu Adrian yang meninggal dunia, Gia ikut bersedih tetapi Gia tidak mengerti bagaimana di posisi Adrian, Freya lah yang lebih mengerti kondisi Adrian saat itu, karena Freya pernah merasakan hal yang serupa saat masa kecilnya. Puncaknya, rasa bosan yang dirasakan Adrian kepada Gia dan rasa jenuh yang

Upload: ferdinand-gouwtama-

Post on 17-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Indonesia

TRANSCRIPT

REMEMBER WHENRemember When adalah novel karya Winna Efendi setelah novel Ai, Refrain dan Glam Girls : Unbelievable. Novel ini menceritakan tentang percintaan yang terjadi diantara 4 orang sahabat, yaitu Freya, Gia, Adrian dan Moses. Berawal dari ketertarikan Adrian kepada Gia dan Moses kepada Freya. Adrian dan Moses menyatakan perasaan kepada Gia dan Freya pada hari yang sama. Adrian yang hobi bermain basket ini berhasil menaklukkan Gia yang memiliki jiwa seni dan jiwa sosial yang tinggi. Sama halnya dengan Moses yang prestasinya selalu diatas dan seorang ketua OSIS juga dapat memikat hati Freya yang juga memiliki prestasi diatas rata-rata. Semua terasa begitu indah dan manis dan ingin seakan waktu berhenti. Adrian dan Moses adalah sahabat dari masa kecil dan Freya dan Gia memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat. Apalagi kelebihan yang mereka miliki membuat semua orang di sekolah iri melihat pasangan yang sempurna ini. Tetapi, perubahan terjadi perlahan demi perlahan muncul setelah 2 tahun kebersamaan dua pasangan tersebut. Perubahan itu secara tidak sadar langsung terasa, secara perlahan masuk ke dalam diri kedua pasangan itu. Berawal dari Freya yang mengganti warna rambut saat menghadiri acara ulang tahun yang merupakan idenya Gia, ditolak Moses dengan tidak biasanya, tetapi disukai oleh Adrian. Setelah itu, kejadian ibu Adrian yang meninggal dunia, Gia ikut bersedih tetapi Gia tidak mengerti bagaimana di posisi Adrian, Freya lah yang lebih mengerti kondisi Adrian saat itu, karena Freya pernah merasakan hal yang serupa saat masa kecilnya. Puncaknya, rasa bosan yang dirasakan Adrian kepada Gia dan rasa jenuh yang dirasakan Freya kepada Moses. Hal itu ditambah pula dengan seringnya Adrian secara tidak sengaja bertemu Freya seorang diri dan berbincang-bincang berdua. Sangka tak disangka, timbul kecocokan diantara keduanya. Konflik kembali muncul saat Adrian memberanikan diri untuk bertanya kepada Freya tentang niatnya untuk memutuskan Gia. Tali persahabatan Freya Dan Gia yang terjalin lama membuat Freya menentang dan menolak niat Adrian karena itu pasti akan menyakiti hati Gia. Adrian memutuskan Gia karena Adrian telah jatuh hati kepada Freya, sahabat pacarnya sendiri. Adrian sendiri masih bingung dan kasihan terhadap Gia yang telah menyerahkan seluruh dirinya kepada dia. Awalnya, Freya juga tidak mau membohongi diri sendiri kalau dia juga merasa nyaman saat dekat dengan Adrian. Tetapi Freya tidak mau egois dengan perasaannya dan lebih mementingkan perasaan pacar dan sahabatnya, yaitu Gia dan Moses. Saat Adrian dan Freya memutuskan untuk menjalani kehidupan seperti hari-hari sebelumnya, seperti tidak pernah terjadi apa-apa, tetapi Moses memergoki keduanya saat bersama. Anehnya, Adrian bilang kepada Moses kalau dirinya telah jatuh hati kepada Freya. Hal ini membuat Freya dan Moses berakhir begitu saja. Hubungan antara Freya, Gia, Moses dan Adrian tidak lagi sehangat dulu, hubungan mereka merenggang hingga kelulusan sekolah. Adrian dan Gia masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih meski sudah tidak sehangat dulu, sedangkan Freya dan Moses tidak pernah bertegur sapa lagi. Saat di hari kelulusan, Moses memberanikan diri menegur Freya. Tak disangka, ternyata Freya dan Moses masuk di universitas dan jurusan yang sama, jurusan kedokteran di Universitas Indonesia. Hubungan Moses dan Freya hanya sebatas teman saja. Kemudian Adrian dan Gia memutuskan sekolah di London, Inggris. Gia mengambil jurusan seni sedangkan Adrian mengambil jurusan bisnis. Namun, Gia menyadari bagaimanapun hati Adrian sudah terpaku oleh Freya. Adrian tidak akan bisa lagi seperti dulu, akhirnya setelah 2 tahun kuliah Gia merelakan Adrian kepada Freya. Adrian kembali ke tanah air, Indonesia. Berkat bantuan Moses, Freya tidak membohongi diri sendiri bahwa dia juga masih terpaku dengan Adrian dan mereka bersatu sebagai sepasang kekasih.Cerita percintaan diantara 4 orang sahabat ini memiliki alur yang sederhana, tetapi menarik. Novel ini, memiliki cerita cinta dari pasangan yang sama-sama memiliki kelebihan dan bisa dibilang pasangan sempurna. Hal itu menarik karena pembaca bisa melihat konflik yang dialami pasangan ini. Konflik ini mengalir tanpa ada pemaksaan konflik. Penyelesaiannya juga mengalir tanpa paksaan dan memberikan pesan bahwa cinta tidak bisa dipaksakan dan persahabatan lebih penting dari segalanya, sangat cocok jika remaja yang membacanya. Hal ini bisa menjadi pelajaran yang bagus dan berharga bagi pembaca khususnya remaja.Novel ini juga mempunyai kekurangan, sudut pandangnya melibatkan 4 tokoh yaitu Freya, Gia, Adrian dan Moses. Ini merupakan keunikan tersendiri karena biasanya novel hanya mengambil sudut pandang dari dua tokoh saja. Saat pertama membaca masih membingungkan tapi saat sudah masuk ke konflik lebih mudah dimengerti. Gaya bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti. Novel remember When ini sangat menarik dan tidak rugi untuk dibaca.

Julia Revina11 IIS 1 / 17Ipeka Sunter