resume semak pak agus.docx

3
1. Standar akuntansi yang digunakan oleh RS Pemerintah dan BPR Syariah? RS Pemerintah: LK menggunakan PSAK 45 AKuntansi Nirlaba dan Konsolidasi menggunakan PSAP. Saat ini sedang disusun draft PSAP BLU BPR Syariah: Pada dasarnya Bank merupakan entitas dengan akuntabilitas public signifikan, tetapi oleh BI sebagai regulatornya, BPR dapat menggunakan SAK ETAP. Jadi untuk BPR Syariah, standar akuntansi yang digunakan adalah PSAK Syariah dan terkait hal2 tertentu yang tidak diatur dalam PSAK Syariah dapat berpedoman pada PSAK lainnya maupun SAK ETAP 2. Pengakuan Pendapatan Siklus Produksi Selama Produksi Kriterianya: a. Pendapatan diakui sepanjang waktu dan tidak ada ketidakpatian yang signifikan untuk pengukuran dan kolektibilitasnya Contoh: pada penjualan jasa, penghasilan dividen b. Kontrak penjualan telah ada dan biaya masa depan dapat diperkirakan secara akurat Contoh: untuk kontrak konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian Pada saat selesai produksi Kriterianya: a. Sudah ada pasar yang siap menampung komoditi b. Harga pasar sudah dapat ditentukan dan cenderung stabil c. Tidak ada biaya pemasaran signifikan Contoh: logam berharga dan beberapa komoditas lainnya Saat penjualan tapi sebelum pengiriman Kriterianya: a. Produknya sudah diperoleh atau diproduksi b. Produk siap dikirimkan ke pelanggan c. Harga penjualan sudah ditentukan d. Biaya-biaya yang terkait penjualan termasuk pengiriman sudah dapat diyakini besarannya e. Tidak ada “biaya belum pasti” yang signifikan Contoh: Bill & Hold Sales, property dengan kontrak irrevocable Saat pengiriman Kriterianya: a. Kriteria pengakuan sebelum pengiriman tidak dapat dipenuhi secara memuaskan b. Tidak ada “biaya belum pasti” yang signifikan Contoh: penjualan sebagian besar barang dan jasa, penjualan property yang tidak diyakini penyelesaiannya. Setelah pengiriman Kriteria: a. Adanya ketidakpastian yang signifikan terkait kolektibilitas pada waktu pengiriman b. Pada waktu penjualan tidak dimungkinkan untuk melakukan penilaian dengan kecukupan akurasi

Upload: indra-putra

Post on 15-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

1. Standar akuntansi yang digunakan oleh RS Pemerintah dan BPR Syariah? RS Pemerintah: LK menggunakan PSAK 45 AKuntansi Nirlaba dan Konsolidasi menggunakan PSAP. Saat ini sedang disusun draft PSAP BLU BPR Syariah: Pada dasarnya Bank merupakan entitas dengan akuntabilitas public signifikan, tetapi oleh BI sebagai regulatornya, BPR dapat menggunakan SAK ETAP. Jadi untuk BPR Syariah, standar akuntansi yang digunakan adalah PSAK Syariah dan terkait hal2 tertentu yang tidak diatur dalam PSAK Syariah dapat berpedoman pada PSAK lainnya maupun SAK ETAP

2. Pengakuan Pendapatan Siklus Produksi Selama ProduksiKriterianya:a. Pendapatan diakui sepanjang waktu dan tidak ada ketidakpatian yang signifikan untuk pengukuran dan kolektibilitasnyaContoh: pada penjualan jasa, penghasilan dividenb. Kontrak penjualan telah ada dan biaya masa depan dapat diperkirakan secara akuratContoh: untuk kontrak konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian Pada saat selesai produksiKriterianya:a. Sudah ada pasar yang siap menampung komoditib. Harga pasar sudah dapat ditentukan dan cenderung stabilc. Tidak ada biaya pemasaran signifikan Contoh: logam berharga dan beberapa komoditas lainnya Saat penjualan tapi sebelum pengirimanKriterianya:a. Produknya sudah diperoleh atau diproduksib. Produk siap dikirimkan ke pelangganc. Harga penjualan sudah ditentukand. Biaya-biaya yang terkait penjualan termasuk pengiriman sudah dapat diyakini besarannyae. Tidak ada biaya belum pasti yang signifikanContoh: Bill & Hold Sales, property dengan kontrak irrevocable Saat pengirimanKriterianya:a. Kriteria pengakuan sebelum pengiriman tidak dapat dipenuhi secara memuaskanb. Tidak ada biaya belum pasti yang signifikanContoh: penjualan sebagian besar barang dan jasa, penjualan property yang tidak diyakini penyelesaiannya. Setelah pengirimanKriteria:a. Adanya ketidakpastian yang signifikan terkait kolektibilitas pada waktu pengirimanb. Pada waktu penjualan tidak dimungkinkan untuk melakukan penilaian dengan kecukupan akurasiContoh: penjualan barang/jasa yang dapat dikembalikan, pengiriman barang tergantung pada kondisi tertentu (misalnya: perlunya instalasi dan inspeksi) Pendekatan alokasi pendapatanKriteria:Pendapatan merepresentasikan adanya pasokan barang/jasaContoh: biaya franchise, penjualan barang setelah penjualan jasa

3. Mudharabah: kerjasama antara pemilik dana dengan pengelola, seperti investasiMudharabah ada 3 jenisnya:a. Mutlaqah: pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasib. Muqayyadah: pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana antara lain mengenai tempat, cara dan atau objek investasiContoh batasan: tidak mencampur dana pemilik dgn dana lain, tidak menginvestasikan dana pada transaksi penjualan cicilan tanpa jaminan, mengharuskan pengelola dana melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketigac. Musytarakah: pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi

Murabahah: akad jual beli, di mana penjual sudah menyatakan keuntungan di depan, contoh: KPR Syariah

4. Pengukuran Nilai Wajar Instrumen Keuangan:Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.Instrumen Keuangan ada 3 jenis: 1. Aset Keuangan (Kas, Instrumen Ekuitas Entitas lain, Hak Kontraktual untuk menerima aset keu dr entitas lain/menukar aset/liab keu, kontrak yg diselesaikan dgn instrument ekuitas entitas)2. Liabilitas Keuangan (kewajiban kontraktual, kontrak derivative/non der)3. Ekuitas (Saham PS, OS)Nilai wajar: aset dapat dipertukarkan/kewajiban dpt diselesaikan oleh pihak2 yang berkeinginan melaksanakan transaksi secara wajarHierarkhi pengukuran Nilai wajar:1. Kuotasi di pasar aktif2. Jika tidak ada pasar aktif:a. Penggunaan transaksi pasar wajarb. Referensi nilai wajar terkini aset lain yg secara substansial samac. Analisa arus kas yang didiskontokand. Model penetapan opsi

5. Pengungkapan pihak yang berelasi dengan pemerintahEntitas pemerintah yang merupakan pihak-pihak yang berelasi adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintahEntitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:a. pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor; danb. entitas lain berelasi karena dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah yang sama atas entitas pelapor dan entitas lain tersebut.

Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian tersebut, maka entitas mengungkapkan mengenai transaksi dan saldo terkait pengecualian tersebut, yaitu:a. nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor (misalnya, pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan);b. informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan:(i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan(ii) untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu, signifikan, indikasi secara kualitatif atau kuantitatif atas luasnya transaksi tersebut.

Entitas pelapor mempertimbangkan kedekatan pihak-pihak berelasi dan faktor lain yang relevan dalam menentukan tingkat signifikansi suatu transaksi, misalnya:a. ukuran signifikan;b. dilakukan di luar ketentuan pasar;c. di luar operasi bisnis sehari-hari yang normal, misalnya sebagai pembelian dan penjualan suatu bisnis usaha;d. diungkapkan kepada regulator atau otoritas regulator;e. dilaporkan kepada manajemen senior;f. bergantung pada persetujuan pemegang saham.