resume sim bab 12 meningkatkan proses pengambilan keputusan

5
Diandra Sarah Amelia 041113172 Cristanti Karina Putri 041113351 BAB 12 Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan Sistem Informasi dan Pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan pada dunia bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen numun dengan sistem informasi saat ini yang membuat sistem informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah maka karyawan golongan rendan bertanggung jawab atas beberapa keputusa. Berbagai tingkatan dalam organisasi (strategis, manajmen, operasional) mempunyai persyaratan pengambilan keputusan yang berbeda pula. Suatu keputusan dapat bersifat terstruktur, semiterstruktur, tidak struktur. Keputusan terstruktur berkisar antara tingkat operasional dari organisasi, dan keputusan tidak terstruktur pada tingkat strategis. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok, dan oleh berbagai tingkatan karyawan, seperti manajer operasional, menengah, dan senior. Dalam proses pengambilan keputusan ada empat tahapan: kecerdasan (intelligence), rancangan (desing), pemilihan (choice), dan implementasi (implementation). Sistem untuk membantu proses pengambilan keputusan tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja perusahaan, karena persoalan-persoalan terkait kualitas informasi, saringan manajemen, dan inersia organisasional. Sistem untuk Mendukung Keputusan.

Upload: cristantikarinaputri

Post on 22-Nov-2015

255 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

SIM

TRANSCRIPT

Diandra Sarah Amelia041113172Cristanti Karina Putri041113351

BAB 12 Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan

Sistem Informasi dan Pengambilan keputusanDalam pengambilan keputusan pada dunia bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen numun dengan sistem informasi saat ini yang membuat sistem informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah maka karyawan golongan rendan bertanggung jawab atas beberapa keputusa. Berbagai tingkatan dalam organisasi (strategis, manajmen, operasional) mempunyai persyaratan pengambilan keputusan yang berbeda pula. Suatu keputusan dapat bersifat terstruktur, semiterstruktur, tidak struktur. Keputusan terstruktur berkisar antara tingkat operasional dari organisasi, dan keputusan tidak terstruktur pada tingkat strategis. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok, dan oleh berbagaitingkatan karyawan, seperti manajer operasional, menengah, dan senior.Dalam proses pengambilan keputusan ada empat tahapan: kecerdasan (intelligence), rancangan (desing), pemilihan (choice), dan implementasi (implementation). Sistem untuk membantu proses pengambilan keputusan tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja perusahaan, karena persoalan-persoalan terkait kualitas informasi, saringan manajemen, dan inersia organisasional.

Sistem untuk Mendukung Keputusan.Beberapa model yang berbeda tentang apa yang biasanya dilakukan manajer dalam organisasi menunjukkan bagaimana sistem informasi dapat digunakan untuk mendukung proses-proses manajerial. Model klasik sebelumnya mengenai aktivitas manajerial mengarah pada fungsi merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memutuskan, dan mengendalikan. Penelitan-Penelitian terbaru yang memerhatikan perilaku aktual dari manajer mendapati bahwa aktivitas manajer sesungguhnya sangat terpecah-pecah, bervariasi, dan singkat durasinya. Manajer-manajer berpindah sangat cepat dan intensif dari satu masalah ke masalah lain. Manajer menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengejar sasaran dan agenda pribadinya, dan manajer-manajer dewasa ini tidak telalu berani mengambil keputusan mengenai kebijakan yang menyeluruh dan besar.Teknologi infromasi menyediakan perangkat baru bagi manajer untuk melaksanakan peran lama dan peran baru mereka, memungkinkan mereka untuk mengawasi, merencanakan, dan meramalkan dengan lebih tepat dan cepatdari sebelumnya danuntuk meresponsperubahan lingkungan bisnis dengan lebih cepat. Sistem informasi telah banyak berguna untuk manajer dalam memberkan dukungan bagi peran mereka dalam menyebarkan informasi, menjadi penghubung antara berbagai tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber-sumber daya. Namun, beberapa peran manajerial tidak dapat dibantu oleh sistem informasi, dan keberhasilan sistem informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tidak terstruktur tidaklah terlalu baik.Sistem informasi manajemen (SIM) memberikan informasi tentang kinerja perusahaan untuk membantu manajer membantu dan mengendalikan bisnin, biasanya dalam bentuk laporan terjadwal yang rutin dan tetap berdasarkan pada data yang dirangkum dari sistem proses transaksi perusahaan. SIM mendukung keputusan terstrutur dan beberapa keputusan semiterstruktur.Sistem pendukung keputusan (DSS) menggabungkan data, model, dan perangkat analitis yang tepat, dan peranti lunak yang mudah digunakan menjadi satu sistim yang kuat yang dapat mendukung pengabilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur. Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga, manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan sistem informasi gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.

Menujukkan bagaimana sistem pendukung eksekutif (ESS).Sistem pendukung manajemen (ESS) membantu manajer senior dalam masalah-masalah tidak terstruktur yang timbul pada tingkat strategis dalam perusahaan. ESS menyediakan data baik ari sumber internal maupun eksternal dan menyediakan lingkungan komputasi dan komunikasi umum yang dapat difokuskan dan diterapkan pada sejumlah masalah yang terus berubah. ESS membatu eksekutif senior mengawasi kinerja perusahaan, mengenali masalah, mengidentifikasi kesempatan, dan meramalkan tren di masa mendatang. Sistem ini dapat menyaring perincian tambahan untuk gambaran umum tingkat tinggi, atau menelusuri untuk menyediakan data transaksiyang terperinci apabila diperlukan oleh manajer senior, ESS memanfaatkan data perusahaan yang tersedia dari sistem perusahaan.ESS mambantu manajer senior menganalisis, membandingkan, dan menyoroti tren sehingga manajer dapat lebih mudah mengawasi kinerja operasional atau mengidentifikasi masalah dan kesempatan strategis. ESS sangat bermanfaat untuk memindai kondisi lingkungan, memberikan aspek inteligensi bisnis dengan membantu manajemen mendeteksi ancaman atau kesempatan strategis dari lingkungan organisasi. ESS dapat meningkatkan jangkauan control manajemen senior, memungkinkan mereka untuk memantau lebih banyak orang dengan sumber daya yang lebih sedikit.

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (GDSS).GDSS adalah sistem interaktif berbasis komputer yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak tersektrutur oleh sekelompok orang-orang yang bekerja sama dalam kelompok dapat menggunakan sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok untuk membantu mereka dalam proses pencapaian sebuah keputusan. Sistem pendukung keputusan kelompok (GDSS) terdiri atas komponen peranti keras, peranti lunak, dan orang. Komponen perangkat kerasnya termasuk fasilitas ruang konferensi, termasuk pengaturan tempat duduk. Computer, dan peranti keras eketronik lainnya. Komponen peranti lunaknya termasuk perangkat untuk mengorganisasikan ide, mengumpulkan informasi, membuat peringkat dan menentukan prioritas, dan mendokumentasikan hasil rapat. Komponen orang termasuk para peserta, fasilitator yang terlatih, dan karyawan pendukung peranti keras dan peranti lunak.Jika dirancang serta didukung dengan tepat, rapat-rapat dengan GDSS dapat meningkatkan jumlah ide yang muncul dan meningkatkan kualitas keputusan, sementara hasil yang diinginkan dapat muncul dengan jumlah rapat yang lebih sedikit dalam lingkungan rapat baik secara tatap muka maupun terdistribusi (Anson dan Reinicke, 2004), GDSS tampaknya paling bermanfaat untuk tugas-tugas yang melibatkan pengembangan ide, persoalan-persoalan rumit dan kelompok berukuran besar (Fjermestad dan Hiltz, 2000-2001, 1998-1999).GDSS mendukung para pengambil keputusan bertemu bersama-sama untuk mencapai keputusan secara lebih efisien dan terutama bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas rapat yang dihadiri dari empat atau lima orang. Namun, efektivitas GDSS bergantung pada komposisi kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang dan dukung rapat yang tepat, dan konteks organisasional dari rapatnya.